Transcript

Cara Konfigurasi Static Route dengan Packet Tracer

berikut ini cara nya :

Topologi routing biasa ? memang betul ! hanya saja kali ini sedikit berbeda dengan yang sebelumnya.posting tentang routing kali ini saya akan menggunakan kabel serial untuk menghubungkan 3 router tersebut karena pada real world-nya menghubungkan antar router memang menggunakan kabel serial, bukan kabel UTP cross. tapi posting ini pun akan menjelaskan bagaimana menambahkan modul interface pada router CISCO menggunakan Packet TracerCara menambahkan modul interface ke Router Cisco

klik pada salah satu router (contoh : Router Cisco 2811 )

1. Klik pada switch ON/OFF untuk menonaktifkan router2. pada kolom kiri ada beberapa modul yang bisa ditambahkan, klik pada WIC-2Tada beberapa jenis modul interface pada router :WIC = WAN Interface CardHWIC = High Speed WAN Interface CardNM = Network Moduleanda dapat mengeksplorasi sendiri untuk fungsi setiap modulnya . 3. drag WIC-2T lalu drop pada kotak kanan bawah pojok, penempatan modul juga berpengaruh untuk penamaan interface pada CLI4. lalu klik switch ON/OFF untuk mengaktifkan kembali router.

Setelah menambahkan modul interface pada router, lakukan hal yang sama untuk 2 router lain nya dan ikuti sesuai dengan topologi di bawah

setelah selesai menghubungkan setiap router dengan kabel serial, pada konfigurasi serial sedikit berbeda dengan fastethernet, yaitu clock rate"apa itu clock rate ?" Clock rate adalah kemampuan putaran yang terjadi dalam satu detik dan dihitung dalam satuan Hz, atau kemampuan untuk mengirimkan sinyal listrik dalam satu detik.

"dimana kita mengkonfigurasi clock rate?" lihat pada gambar topologi diatas, ada icon jam kecil, kan? pada interface itulah kita akan mengkonfigurasi clock rate.

"kenapa hanya salah satu dari 2 interface yang menghubungkan 2 router yang di konfigurasi clock rate ?"ada 2 istilah pada networking, yaitu DCE dan DTEDCE : Data Communications EquipmentDTE : Data Terminal EquipmentDCE berfungsi untuk memberikan jalur untuk komunikasi sedangkan DTE adalah device/perangkat yang menjadi akhir dari komunikasi tersebut maka dari itu interface yang ada icon jam kecil bekerja sebagai DCE.

oke, mungkin sudah cukup untuk penjelasan tentang Clock Rate, DCE dan DTE. sekarang kita lanjut ke konfigurasi router

Konfigurasi Router 1

Router>enRouter#conf tEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.Router(config)#hostname R1 -> untuk mensetting hostname/nama untuk router

R1(config)#int s0/0/0R1(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0R1(config-if)#no shut%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to downR1(config-if)#ex

R1(config)#int fa0/0R1(config-if)#ip address 192.168.110.1 255.255.255.0R1(config-if)#no shut%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to upR1(config-if)#exR1(config)#R1(config)#ip route 192.168.30.0 255.255.255.0 s0/0/0R1(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 s0/0/0R1(config)#ip route 192.168.120.0 255.255.255.0 s0/0/0

Konfigurasi R2

Router>enRouter#conf tEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.Router(config)#hostname R2R2(config)#int s0/0/0R2(config-if)#ip address 192.168.10.11 255.255.255.0R2(config-if)#clock rate 64000 -> konfigurasi clock rateR2(config-if)#no shutR2(config-if)#%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to upex

R2(config)#int fa0/0R2(config-if)#ip adR2(config-if)#ip address 192.168.30.1 255.255.255.0R2(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to upR2(config-if)#exR2(config)#R2(config)#ip route 192.168.110.0 255.255.255.0 s0/0/0R2(config)#ip route 192.168.120.0 255.255.255.0 s0/0/1R2(config)#

Konfigurasi R3

Router>enRouter#conf tEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.Router(config)#hostname R3R3(config)#int s0/0/0R3(config-if)#ip address 192.168.20.22 255.255.255.0R3(config-if)#no shutdown%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to upR3(config-if)#ex

R3(config)#int fa0/0R3(config-if)#ip address 192.168.120.1 255.255.255.0R3(config-if)#no shutdown%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to upR3(config-if)#exR3(config-if)#R3(config)#ip route 192.168.30.0 255.255.255.0 s0/0/0R3(config)#ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 s0/0/0R3(config)#ip route 192.168.110.0 255.255.255.0 s0/0/0

pada konfigurasi router kali ini, penamaan interface serial adalah 0/0/0-1 karena saya memasangkan nya pada slot kanan bawah, jika teman-teman memasangkan nya pada slot lain bisa saja namanya menjadi 0/3/0 atau 0/2/0 . tetapi jika teman-teman sudah mengerti konsep static routing, perubahan nama interface tidak menjadi masalah.

okee mungkin sampai disini penjelasan tentang static routing menggunakan kabel serial untuk menghubungkan antar router, saya membuat tutorial ini berdasarkan real world nya


Top Related