BUDIDAYA TANAMAN
SEMUSIM
&
TAHUNAN (*)
UMMU KALSUM
UNIVERSITAS GUNADARMA
Budidaya Tanaman Padi
Padi
Akar Daun Batang Malai Bulir
PERTUMBUHAN TANAMAN PADI
Fase vegetatif cepat
Fase vegetatif Lambat
Fase reproduktif
Fase Pemasakan
Fase Vegetatif Cepat
Mulai daripertumbuhan bibit
sampai jumlahanakan maksimum
Jumlah anakan, tinggi tanaman,
berat jerami terusbertambah
Jumlah anakanmaksimum dicapaipada minggu ke 6
atau ke 7setelah tanam
Fase vegetatif Lambat
Mulai dari anakan maksimum sampai sebelum keluarnya primordia bunga
Tinggi dan berat jeramibertambah tetapi tidaksecepat pada fase vegetatifcepat
Fase Reproduksi
Mulai dari keluarnyaprimordia sampaiberbunga
Tinggi dan beratjerami bertambahdengan cepat
Fase Pemasakan
Mulai dari keluarnya bunga sampai saat panen
Berat malai bertambah dengan cepat
Berat jerami menurun
Varietas
unggul padi
sawah dan
beberapa
karakteristik
Penting
(BKPPP NAD
dan BPTP
NAD, 2009)
Ciri-Ciri Varietas Unggul Padi Gogo
(BKPPP NAD dan BPTP NAD, 2009)
BUDIDAYA TANAMAN PADI
Tanah lumpur yang
tergenangair (basah)
• Sawah
Tanah Kering
• tegalan
• ladang
Habitat TanamanPadi
Syarat Tumbuh Tanaman Padi
Iklim
Curah hujan
Temperatur
Tinggi tempat
Sinar matahari
Angin
Musim
Tanah
Pada lahan basah (sawah irigasi), curah hujan bukan merupakan
faktor pembatas tanaman padi, tetapi pada lahan kering
tanaman padi membutuhkan curah hujan yang optimum >1.600
mm/tahun. Padi gogo memerlukan bulan basah yang berurutan
minimal 4 bulan. Bulan basah adalah bulan yang mempunyai
curah hujan >200 mm dan tersebar secara normal atau setiap
minggu ada turun hujan sehingga tidak menyebabkan tanaman
stress karena kekeringan. Suhu yang optimum untuk
pertumbuhan tanaman padi berkisar antara 24 - 29°C.
Padi gogo biasa ditanam pada lahan kering dataran rendah,
sedangkan pada areal yang lebih terjal dapat ditanami di antara
tanaman keras. Tanaman padi dapat tumbuh pada berbagai tipe
tanah. Reaksi tanah (pH) optimum berkisar antara 5,5-7,5.
Permeabilitas kurang dari 0,5 cm/jam.
Kriteria
kesesuaian
lahan untuk
tanaman
padi sawah
(BKPPP NAD
dan BPTP
NAD, 2009)
Usaha Meningkatkan Produksi Padi
Pola tanam antara lain:
Pergiliran tanaman
Tumpang sari
Penggunaan zat pengatur tumbuh
Tipe budidaya tanaman padi
• Padi Lahan Kering
ex: Padi ladang, padi gogo
• Padi Lahan Basah
ex: Padi sawah, padi pasang surut, padi lebak (rawa), padi tadah
hujan, padi gogo rancah
Budidaya Padi Lahan Basah Pengaruh pengenangan terhadap sifat fisika tanah :
1. Agregat tanah menjadi jenuh air
2. Terjadinya pemecahan agregat besar menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil
Pelumpuran (puddling)
Proses terurainya agregat-agregat tanah menjadi partikel-partikel tanah yang
lebih kecil dan seragam, yang terjadi akibat adanya tenaga mekanis pada tanah
yang kandungan airnya tinggi
Pelumpuran (puddling) dapat mengurangi kehilangan air pada tanah karena:
1. Dapat mengurangi perkolasi (proses mengalirnya air ke bawah secara gravitasi
sehingga mencapai permukaan air tanah)
2. Terbentuknya lapisan kedap air (lapisan bajak),dibagian bawah lapisan lumpur
3. Dapat menahan air disekeliling pematang sawah
LAHAN GOGO RANCAH
• Pada awalnya padi diusahakan secara gogo (kering) atau sedikit air, kemudian setelah turun hujandikelola/ dipelihara dengan sistem padi biasa
LAHAN SISTEM SURJAN
• Dibagian atas disebut guludan/pematang , ditanamai dengan tanaman semusim,berbentuktumpang sari. Biasanya lebar guludan 1- 3 m.
• Dibagian bawah tabukan/legokan, ditanami denganpadi sawah
LAHAN LEBAK
• lahan pertanaman yang terdapat disekitar sungaibesar, air berasal dari luapan sungai.Ini bersifat periodik, biasanya pada musim hujan. Pada lahan ini petani tidak melakukan teknikbudidaya yang sempuna. (hama dan penyakit sertagulma tidak dikendalikan, pemupukan tidakdiberikan)
Faktor yang Mempengaruhi Tanaman
Tanaman
Lingkungan
Saranaproduksi
Genetik
TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PADI
❖ Pengolahan Lahan
❖ Persemaian
❖ Penanaman
❖ Pemupukan
❖ Penyulaman
❖Pengairan
❖Penyiangan
❖Pengendalian Hama dan Penyakit
❖Panen dan pasca panen
PENGOLAHAN LAHAN
Pengolahan LahanSempurna (OTS)
• Bajak 2x, manual, hewan, mesin
• Garu 1 kali/ pelumpuran
• Didatarkan
Kelemahannya ;Banyak membutuhkan air,membutuhkan tenaga kerja yang banyakBiaya besarWaktu yang dibutuhkan panjang
PengolahanLahanTanpa
OlahTanah (TOT)
• Sistem olah tanah konservasi
• Lebih efisien dalam penggunaan air, tenaga kerja, waktu, danlebih berwawasan lingkungan
• Menghemat biaya pengolahan lahan sampai 40% mengurangi biaya produksi
• Menghemat waktu musim tanam sampai 1 bulan berartijumlah penanaman dalam 1 tahun dapat ditingkatkan
• Menghemat penggunaan air sampai 30%-45%
• Mempermudah penanaman secara serentak
• Melestarikan kesuburan tanah dan mengurangi pencucianhara
Teknik Budidaya Padibenih
sem
ai
penanam
an
pem
upukan
Pengendalian
HPT
panen
• Bibit yang telah
berumur 21 hari
• Jarak: 20 cm x 20
cm atau 25 cm x 20
cm
• Urea diberikan 3 kali yaitu 1/3 bagian pada saat
tanam bersamaan dengan pemberian TSP dan
KCl, 1/3 bagian umur 21 hst dan 1/3 bagian lagi
umur 42 hst
• Pupuk organik diberikan pada saat melakukan
penggaruan atau satu minggu sebelum tanam
Dosis Pupuk Anjuran
Urea diberikan sebanyak 200 kg/ha
TSP diberikan sebanyak 100 kg/ha
KCl diberikan sebanyak 75 kg/ha
Pupuk Organik diberikan sebanyak 5 – 10 ton/ha
PANEN
Panen dilakukan apabila telah sesuai dengan kriteria panen, seperti:
• Daun telah menguning 90%
• Biji sudah keras bila dipencet dengan kuku
• Warna gabah kuning keemas an
• Kadar air gabah sudah turun 20 – 30%
Pascapanen Pero
nto
kan
gabah
Pem
bers
ihan
Penje
mura
n
Packagin
g
Penyim
panan
Jarak tanam padi
Jarak tanam umumnya 20 X 20 cm atau 25 X 25 cm
Sistem jejer legowo 2 : 1 atau 4 : 1 (40x(20x10) cm atau
(50x(25x12,5) cm
Keuntungan cara tanam jejer legowo :
Rumpun tanaman yang berada pada bagian pinggir lebih banyak.
Terdapat ruang kosong untuk pengaturan air, saluran pengumpulan
keong mas atau untuk mina padi.
Pengendalian hama, penyakit dan gulma lebih mudah.
Pada tahap awal areal pertanaman lebih terang sehingga kurang
disenangi tikus
Penggunaan pupuk lebih berdaya guna.
Populasi tanaman per hektar pada berbagai jarak tanam (BKPPP
Aceh dan BPTP NAD, 2009)
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam
penggilingan dan penyimpanan:
Untuk mendapatkan beras kualitas tinggi, perlu diperhatikan waktu
panen, sanitasi (kebersihan), dan kadar air gabah (12-14%)
Simpan gabah/beras dalam wadah yang bersih dalam
lumbung/gudang, bebas hama, dan memiliki sirkulasi udara yang baik
Simpan gabah pada kadar air kurang 14% untuk konsumsi, dan kurang
dari 13% untuk benih
Gabah yang sudah disimpan dalam penyimpanan, jika akan digiling,
dikeringkan terlebih dahulu sampai kadar air 12-14%
Sebelum digiling, gabah yang dikeringkan tersebut diangin-anginkan
terlebih dahulu untuk menghindari butir pecah
Referensi
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUH PERTANIAN ACEH, BALAI
PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NAD. 2009. BUDIDAYA TANAMAN PADI.
Dll…
Terima
kasih