Download - Bizplan Nur
Analisa Ekonomi
BAB I
ANALISA EKONOMI
1.1 PRODUK
1.1.1 Fungsi Produk/ Jasa
a. memproduksi berbagai macam film, sinetron yang dapat dijual diberbagai stasiun TV .
b. memproduksi iklan sebagai sarana promosi dan meningtkatkan citra sebuah perusahaan.
c. memproduksi company profile perusahaan yang dapat digunakan sebagai salah satu alat pemasaran bagi perusahaan yang bersangkutan.
d. memproduksi Video Tutorial yang dapat digunakan sebagai salah satu alat pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
e. memproduksi Video Dokumenter yang dapat digunakan sebagai salah alat informasi atau sebagai dokumen sebuah perusahaan.
f. Rumah Produksi juga dapat menyewakan peralatannya untuk masyarakat umum.
1.1.2 Keunikan Produk
a. Diproduksi oleh professional muda yang kreatif dan berbakat. Dibuktikan dengan hasil karya person-person yang telah menerima banyak penghargaan dalam berbagai ajang festival nasional dan internasional seperti pemenang Festival Film Indonesia 2005 dan Bali Film Festival 2005 untuk Kategori Film pendek dengan judul Djedjak Darah, Surat Teruntuk Adinda, Sehingga produk yang dihasilkan oleh Lintang Persada berkualitas dan memiliki cita rasa seni dan sarat dengan gagasan yang kreatif.
b. Menggunakan kamera CANON XL2 yang memiliki kualitas gambar yang mendekati kemampuan kamera film.
1.1.3 Gambaran Ide Awal
Lintang Persada merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa Production House yang dibidani oleh professional muda dari Yogyakarta yang telah memiliki banyak pengalaman.
Ada kebutuhan pangsa pasar dan perkembangan teknologi audio visual, dari waktu ke waktu yang menjadikan industri production house meningkat pesat.
Selain itu peraturan pemerintah yang mengharuskan iklan-iklan diproduksi oleh Production House lokal juga sangat mendukung perkembangan industri ini.
Otonomi daerah juga menjadi salah satu pemicu meningkatnya kebutuhan atas Rumah Produksi Lokal karena dimasa yang akan dating TV Swasta nasional diwajibkan menggandeng TV local.
Selain itu Yogyakarta juga dikenal sebagai salah satu gudang sumber daya manusia dibidang Broadcasting yang tidak kalah dengan sumber daya manusia di Jakarta. Dan yang pasti sumber daya manusia di Yogyakarta memiliki standar tarif yang lebih murah dibandingkan Jakarta. Melihat potensi ini Advertising Agency Jakarta mulai banyak melirik potensi Rumah produksi Lokal yang ada di Jogjakarta.
Melihat perkembangan itulah Lintang Persada mendirikan perusahaan dibidang production house yang professional dengan SDM yang handal dan dukungan peralatan Digital berstandar broadcast yang mampu memproduksi berbagai format (Iklan TV, Company Profile, Film Video, Video Dokumenter, dsb.)
1.2 Target Pembeli
Pasar terdiri dari pangsa pasar yang sangat luas. Diperlukan segmentasi untuk memisahkan pasar yang menjadi sasaran dengan pasar yang bukan sasaran perusahaan. Ada banyak cara segmentasi dan dua diantaranya digunakan dalam rencana bisnis ini yaitu: Pertama, segmentasi berdasarkan geografis yang menghasikan target pembeli wilayah Yogyakarta. Kedua, segmentasi demografis menghasilkan target pembeli seperti stasiun TV, perusahaan-perusahaan, instansi pendidikan, lembaga pemerintah, perusahaan album rekaman, ornop/ organisasi non pemerintah. Sehingga dapat disimpulkan dari kedua metode segmentasi tersebut sasaran pasar/ target pembeli Lintang Persada adalah stasiun TV, perusahaan-perusahaan, instansi pendidikan, lembaga pemerintah, perusahaan album rekaman, ornop/ organisasi non pemerintah yang berada di wilayah Yogyakarta.
1.2.1 Perluasan Pasar
Karena keberadaan pasar yang luas yang memiliki potensi ekonomis yang tinggi Lintang Persada merencanakan adanya perluasan pasar. Perluasan pasar yang dimaksud adalah perluasan berdasarkan geografis yaitu meliputi wilayah Jakarta, Solo, Kebumen.
Target
Lokasi
Alasan Ketertarikan
Rumah produksi Jakarta
Jakarta
Hampir sebagian perusahaan besar ada di Jakarta sehingga Rumah Produksi di Jakarta lebih banyak memiliki kesempatan untuk mendapatkan big buyer . untuk itu strategi Lintang Persada bukan membuat persaingan dengan Rumah Produksi Jakarta namun justru menjalin kerjasama dengan men-sub kan proyek yang mereka dapatkan kepada Lintang Persada karena dengan produksi di Jogjakarta biaya produksi dapat ditekan hingga 25% dengan kualitas yang tidak kalah dengan hasil dari Rumah Produksi Jakarta.
Advertising Agency Jakarta
Jakarta
Perusahaan jasa advertising selain menjual jasa penempatan /placement iklan mereka juga menerima jasa produksi iklan. Dengan biaya produksi yang murah Rumah Produksi local seperti Lintang Persada dapat menarik minat advertising agency Jakarta untuk memproduski iklan di Jogjakarta
Stasiun Televisi Nasional
Jakarta
Karena biaya produksi di Jogjakarta yang relative murah Rumah Produksi Lokal dapat menjual program televisi dengan harga yang bersaing
Stasiun Televisi Lokal
Kebumen,
Solo,
Sumber daya manusia yang masih terbatas di kedua daerah tersebut memungkinkan Lintang Persada menjalin kerjasama dalam produksi program televisi
Perusahaan Nasional
Jakarta
Faktor Harga yang bersaing dapat menjadi nilai lebih bagi Lintang Persada untuk menarik perusahaan-perusahaan nasional untuk membuat berbagai macam alat promosi yang menggunakan media audiovisual
Instansi Pendidikan
Jakarta
Kerasnya persaingan antar lembaga pendidikan untuk memperebutkan siswa dan mahasiswa menyadarkan instansi pendidikan akan pentingnya promosi. Lintang Persada menyediakan produksi Company Profile, Video Tutorial yang dapat menambah nilai jual instansi pendidikan
Lembaga Pemerintah
Jakarta,
Good corporate governance membawa dampak pemerintah harus memiliki akuntabilitas dalam pelaksanaan kegiatannnya. Ini berdampak pada kebutuhan untuk mempublikasikan kegiatan yang sudah dijalankan. Lintang Persada memiliki produk jasa pembuatan company profile, iklan layanan masyarakat untuk kepentingan publikasi lembaga pemerintah
Organisasi Non Pemerintah
Jakarta
Ornop sangat identik dengan program penyuluhan masyarakat sehingga Lintang Persada menyediakan jasa produksi seperti pembuatan film untuk penyuluhan maupun untuk iklan layananan masyarakat.
1. 3 ANALISA PERMINTAAN
1.3.1. Jumlah pembeli potensial
Dari survey yang dilakukan oleh BPS tahun 2006 untuk lokasi Jakarta, Yogyakarta, Kebumen dan Solo diperoleh populasi data perusahaan.Dari populasi tersebut didapatkan jumlah pembeli potensial, terdiri dari institusi yang mengkonsumsi produk audiovisual. Besar pembeli potensial diperkirakan pada table berikut ini:
Tabel 1.1 Jumlah Potensi Pembeli
Lokasi
Perkiraan Populasi Perusahaan
Target (dalam prosentase)
Potensi Perusahaan
Jakarta
200
75%
150
Yogyakarta
75
50%
38
Kebumen
15
10%
2
Solo
15
10%
2
Total
305
191
Sumber: Survey BPS Tahun 2006
1.3.2. Perkiraan Permintaan Yang Akan Datang
Peningkatan permintaan terjadi karena kondisi ekonomi Indonesia yang membaik dengan ditandai pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2 % dan diasumsikan akan meningkatkan pertumbuhan jumlah perusahaan sebesar 2%. Selain itu dalam lima tahun kedepan khususnya pada tahun keempat diperkirakan nilai jual per unit meningkat dari harga Rp.20 juta per unit menjadi Rp.30 juta per unit. Peningkatan permintaan juga terjadi karena adanya peningkatan rencana promosi dari PT.Lintang Persada yang diwujudkan dengan menambah jumlah tenaga pemasaran selain juga dipicu karena munculnya peraturan pemerintah yang mengharuskan iklan yang tayang di televisi harus diproduksi rumah produksi Indonesia juga menjadi salah satu pemicu naiknya permintaan.
Permintaan produk 5 tahun yang akan datang dikalkulasikan pada table berikut:
Table 1.2. Permintaan 5 tahun yang akan datang
Tahun
Potensi Pembeli (Perusahaan)
Pengunaan
Harga per Unit
Permintaan akan Datang
(dlm Rp Juta)
Tahun 1
191
2
20,000,000
7,640,000,000
Tahun 2
195
2
20,000,000
7,792,800,000
Tahun 3
199
2
20,000,000
7,948,656,000
Tahun 4
203
2
30,000,000
12,161,443,680
Tahun 5
207
2
30,000,000
12,404,672,554
1.4 ANALISA PESAING
Para pesaing dalam rancangan bisnis ini terdiri dari importir yang merupakan pesaing Lintang Persada yang berasal dari Jakarta dan produser lokal yang merupakan production house yang beroperasi di Yogyakarta.
1.4.1. Importir
Importir Produk dapat dijelaskan pada table berikut ini:
Table 1.3. Importir
Perusahaan
Lokasi
Importasi per Bulan (dlm Rp Juta)
Import Tahunan
Domino Agency
Jakarta
35,000,000
420,000,000
Axis Communication
Jakarta
20,000,000
240,000,000
Jumlah
55,000,000
660,000,000
1.4.2. Produser Lokal
Produser Lokal dari produk dijelaskan pada table berikut:
Table 1.4. Produser Lokal
Perusahaan
Lokasi
Produksi/Bulan (dlm Rp Juta)
Produksi Tahunan
CV.Four Colour Films
Yogyakarta
Rp 33,500,000
Rp 402,000,000
Zerosith Production
Yogyakarta
Rp 25,000,000
Rp 300,000,000
Jumlah
Rp 58,500,000
Rp 702,000,000
1.4.3 Keunikan Dalam Berkompetisi
Ciri khas yang unik dalam kompetisi antar pesaing dalam industri Rumah produksi adalah fakta yang menunjukkan bahwa pengelola industri ini adalah profesional muda yang masing-masing memiliki kreatifitas dan didukung dengan latarbelakang pendidikan seperti komunikasi, Broadcasting dan sinematografi. Selain itu budaya Jogjakarta yang kental dengan kreatifitas ala anak muda karena tersebarnya berbagai macam institusi pendidikan di kota ini turut menjadi pendukung dalam kompetisi industri ini.
1.5 PERKIRAAN PENAWARAN YANG AKAN DATANG
Penawaran produk didapatkan dari jumlah total produksi tahunan dari para pesaing yang terdiri dari produksi lokal dan importir. Perkiraan penawaran yang akan datang dapat dilihat pada table berikut:
Table 1.5. Perkiraan penawaran yang akan datang:
Tahun
Produksi Lokal
Import
Penawaran akan Datang
Tahun 1
702,000,000
660,000,000
1,362,000,000
Tahun 2
709,020,000
666,600,000
1,375,620,000
Tahun 3
716,110,200
673,266,000
1,389,376,200
Tahun 4
723,271,302
679,998,660
1,403,269,962
Tahun 5
730,504,015
686,798,647
1,417,302,662
1.6 RAMALAN PENJUALAN
1.6.1. Gap Permintaan dan Penawaran
Gap permintaan dan penawaran yang akan datang dari produk dapat dilihat pada table berikut:
Table 1.6. Gap diantara Perminaan dan Penawaran
Tahun
Permintaan
Penawaran
Gap Permintaan dan Penawaran
Tahun 1
7,640,000,000
1,362,000,000
6,278,000,000
Tahun 2
7,792,800,000
1,375,620,000
6,417,180,000
Tahun 3
7,948,656,000
1,389,376,200
6,559,279,800
Tahun 4
12,161,443,680
1,403,269,962
10,758,173,718
Tahun 5
12,404,672,554
1,417,302,662
10,987,369,892
1.6.2. Ramalan Penjualan
Ramalan penjualan dari pengusaha dimaksud dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 1.7 Ramalan Penjualan
Tahun
Ramalan Penjualan
Tahun 1
627,800,000
Tahun 2
690,580,000
Tahun 3
759,638,000
Tahun 4
835,601,800
Tahun 5
919,161,980
Catatan:
Target pasar sebesar 10%
Penjualan tahunan yang dibayar langsung oleh pembeli potensial sebesar 90%
BAB IIRENCANA PEMASARAN
2.1. STRATEGI PRODUK
Produk jasa dari lintang persada secara umum sama dengan rumah produksi lainnya, yang akan menjadi selling point dan yang membedakan dari rumah produksi lainnya adalah penggalian kreatifitas ide dan naskah yang dibuat. Sehingga produk jasa dari lintang persada mempunyai keunikan sendiri.
Jenis Produk:
a. Film Video
Sebagai media penyampai pesan, film merupakan media yang efektif baik melalui film fiksi, dokumenter, ataupun dokudrama. Bagi perusahaan yang ingin menyampaikan pesan sebagai bagian dari strategi promosi ataupun sebagai bagian dari corporate social responsibility, melalui film dapat tersampaikan dengan baik dan efektif
b. TV Commercial
Kehadiran stasiun televisi swasta nasional maupun lokal telah memberi ruang yang besar pada perusahaan untuk mempromosikan usahanya. Sebuah iklan tv dengan konsep promosi yang baik akan mampu membuat penonton menyerap dan terpengaruh olehnya.
c. Video Company Profile
Salah satu media promosi yang efektif dan telah menjadi tulang punggung untuk mempresentasikan produk dan usaha. Untuk itu diperlukan sebuah sentuhan profesional dibidang audiovisual yang mampu memanfaatkan ruang yang besar di media audiovisual.
d. Video Documentary
Hidup adalah sebuah peristiwa tidak mungkin terulang kembali, hanya hadir dalam ingatan dan kenangan. Kehadiran dokumen atau catatan peristiwa menjadi hal yang teramat penting untuk menghadirkan kembali ingatan. Sebuah dokumen yang baik adalah dokumen yang bisa merekam secara detail setiap peristiwa , dan salah satu yang bisa melakukan dengan baik adalah teknologi audiovisual.
e. Video Tutorial
Seiring dengan perkembangan teknologi alat pembelajaran pendidikan tidak hanya buku saja. Saat ini sudah berkembang alat pembelajaran yang mampu menarik pembelajar untuk memahami materi yaitu video tutorial. Alat pembelajaran yang berbasis audiovisual mampu menghadirkan materi yang dapat didengar dan dilihat sehingga materi mudah dicerna dan dipahami dan pada akhirnya adalah penguasaan materi yang komprehensif oleh pembelajar.
2.2. STRATEGI PROMOSI DAN PERIKLANAN
Berdasarkan analisis pasar dan segmentasi pembeli strategi promosi dan periklanan Lintang Persada dapat ditempuh dengan dua pendekatan yaitu:
a. Above the line: penggunaan media massa sebagai strategi penyampaian pesan
b. Below the line: penggunaan non media sebagai strategi penyampaian pesan
Berikut ini adalah bentuk promosi dan periklanan above dan below the line:
a. support media
support media merupakan media alternatif yang seringkali dianggap media non traditional.
No
Jenis Media
Bentuk Media
1
Direktori
Yellow pages, gudeg Net, dll
2
Outdoor advertising
Spanduk,
3
Mobile Billboard
Kendaraan/ mobil perusahaan yang mencantumkan nama perusahaan. Besar logo cukup signifikan untuk mencapai exposure/ perhatian konsumen
4
In-store media
Spanduk, banner, display signage
5
Promotional product marketing
Mug, kalender yang berisi logo perusahaan yang akan dibagikan kepada klien
b. Direct Marketing
Strategi ini mengandalkan kemampuan tenaga pemasaran untuk mempersuasi langsung target konsumen.
c. Promosi penjualan
Promosi penjualan dilakukan dengan pemberian diskon kepada konsumen misalnya saja untuk klien baru diberikan tarif khusus dan untuk peristiwa tertentu misalnya saja ulang tahun Lintang Persada.
d. Publikasi
Mempromosikan perusahaan melalui media cetak dan media massa melalui sistem barter. Misalnya saja barter promosi di Koran Lokal seperti KR dan televisi seperti Jogja TV dan RB TV.
e. Festival
Mengikutkan karya-karya Lintang Persada dalam berbagai macam festival seperti Pinastika Ad Festival yaitu ajang penghargaan untuk iklan. Eagle Award dan Festival Film Dokementer (FFD) untuk karya dokementer. Festival Film Indonesia, Bandung Film Festival,Bali Film Festival untuk karya film.
2.3 STRATEGI HARGA
Berdasarakan pertimbangan segmentasi pasar, Lintang Persada menetapakan strategi harga yang bersaing dengan harga Jakarta. Produksi Jakarta dinilai memiliki tarif harga yang lebih mahal karena factor mahalnya tarif pekerja dan biaya produksi. Dengan strategi menetapkan harga yang lebih murah dari Jakarta tanpa mengesampingkan kreatifitas diharapkan tujuan perusahaan untuk merangsang permintaan dan mencapai kinerja keuangan yang baik akan tercapai. Dengan strategi ini selain untuk meraih pasar Jakarta sekaligus diharapkan untuk meraih pasar local Yogyakarta.
Berikut ini adalah Harga Tarif Produksi Lintang Persada
No
Harga ( dalam Rp )
1
Film Video
20.000.000
2
TV Commercial
20.000.000
3
Video Company Profile
20.000.000
4
Video Documentary
20.000.000
5
Video Tutorial
20.000.000
Disamping membuat produksi audio visual lintang persada juga menyewakan alat-alat produksi dengan daftar sebagai berikut :
NO
Nama Barang
Harga / day dlm RP
1
Kamera Canon XL2
500.000
2
Studio Editing
1.500.000
3
Player mini DV
400.000
4
Monitor TV
250.000
5
C stand
150.000
6
Tripod Lampu
100.000
2.4 JUSTIFIKASI PENJUALAN
Lintas Persada setiap bulan dapat menjual produksi jasa audio visual rata-rata 2-3 karya. Melalui kualitas produksi yang ditangani secara professional dan memiliki cita rasa seni dan kreativitas yang unik jumlah pelanggan akan meningkat setiap tahunnya.
2.5 KESIMPULAN
Usaha jasa Lintang Persada merupakan usaha yang layak untuk dikembangkan dengan besarnya jumlah potensi pembeli dan strategi harga yang sangat bersaing, sumber daya manusia yang berkualitas, serta pelayanan yang ramah akan menjadi keunggulan usaha Lintang Persada menjadi Rumah Produksi asal Yogyakarta yang handal yang akan mampu bersaing bukan hanya pada lingkup local Yogyakarta namun juga Nasional.
BAB IIITEKNOLOGI DAN OPERASI3.1. LOKASI KANTOR
Kantor Lintang Persada beralamat di Jl. Menur 25 Condong Catur Yogyakarta, dekat Upn Veteran Yogyakarta. Lokasi ini dipilih karena strategis yaitu dekat Ringroad Utara sehingga akses menuju Bandara, Stasiun dapat ditempuh dalam waktu dekat sehingga apabila ada klien dari Jakarta sangat mudah meremukannya. Selain itu kawasan ini kedepannya akan menjadi kawasan bisnis Kab. Sleman hal ini ditandai dengan pembangunan Stadion internasional, Kawasan Perumahan Elit, Sekolah Internasional, Pusat perbelanjaan yang berlokasi disekitar kantor Lintang Persada.
Kantor Lintang Persada menempati tanah dan gedung milik salah seorang penanam modal (pemilik). Berikut ini adalah peta lokasi Lintang Persada:
Gambar 3.1. Peta Lokasi
3.2 GEDUNG DAN INFRASTRUKTUR
Dalam mencapai efisiensi, efektifitas dan optimalisasi proses kerja gedung beserta infrastrukturnya akan turut berpengaruh misalnya saja berkaitan dengan tata letak (lay out) kantor yang berkaitan dengan pergerakan sumber daya manusia dan bahan baku. Pergerakan antar ruangan yang berputar-putar akan menyebabkan inefisiensi waktu dan pada akhirnya berimplikasi pada pemborosan biaya.
Berikut ini adalah tata letak (lay out) Lintang Persada:
3.3. PROSES-PROSES PRODUKSI
Kegiatan produksi meliputi kegiatan pra produksi, produksi, dan paska produksi
Kegiatan pra produksi meliputi kegiatan:
Budegeting produksi,Riset Naskah, Penulisan Naskah, Bedah Naskah, pembuatan story board, Survey Lokasi Shooting, Kontrak dengan Kerabat kerja, kontrak dengan Lokasi Shooting, Casting pemain, pembuatan breakdown produksi, pembuatan jadwal shooting, Sewa Alat-alat Shooting dan kegiatan latihan untuk pemain.
Kegiatan produksi meliputi kegiatan:
Melaksanakan proses shooting dengan acuan dari breakdown shooting dan naskah, yang di pimpin oleh sutradara
Kegiatan pasca produksi meliputi kegiatan:
Proses editing video dari materi shooting menjadi suatu alur cerita yang disesuaikan dengan naskah, proses pembuatan ilustrasi musik, pembuatan narasi atau dubbing, proses koreksi warna dan proses mastering.
Bagan 1. Prses Produksi3.4. MESIN-MESIN DAN PERALATAN
Tujuan bisnis akan membutuhkan mesin-mesin dan peralatan seperti yang tertera pada tabel berikut :
Table 3.1.1. Mesin mesin dan peralatan
Peralatan
Jumlah yang dibutuhkan
Sumber
Biaya calkulasi (Rp )
Kamera
2
Pinjaman
60.000.000
Komputer Editing
2
Dana Pribadi
40.000.000
TV Editing
1
Pribadi
5.000.000
Player Mini DV
1
pinjaman
12.000.000
Total
117.000.000
3.4.1. Peralatan kantor
Perusahaan akan membutuhkan peralatan kantor seperti tercantum dibawah ini :
Tabel 3.1.2. Peralatan kantor
Peralatan kantor
Jumlah yang dibutuhkan
Sumber
Perkiraan biaya (Rp)
Meja Kantor
10
Pinjaman
2.000.000
Kursi
20
Pinjaman
3.000.000
File Cabinet
5
Pinjaman
3.500.000
Rak
5
Pinjaman
2.500.000
Telepon
10
Pinjaman
4.000.000
Fax
2
Pinjaman
1.500.000
Komputer Administratif
5
Pinjaman
20.000.000
Printer
3
Pinjaman
3.000.000
Petty Cash
1
Pinjaman
1.000.000
Lemari
5
Pinjaman
10.000.000
Papan Tulis
2
Pinjaman
500.000
Gelas
24
Pinjaman
120.000
Kompor
1
Pinjaman
300.000
Piring
12
Pinjaman
48.000
Stempel
2
Pinjaman
150.000
Televisi
3
Pinjaman
3.000.000
Total
54.618.000
3.4.3. Peralatan transportasi
Untuk mencapai tujuan bisnis akan dibutuhkan peralatan transport seperti yang tertera pada tabel berikut:
Tabel 3.1.3. Peralatan transportasi.
Transportasi
Jumlah yang dbutuhkan
Sumber
Biaya perkiraan ( Rp)
mobil
1
Milik pribadi
60.000.000
Sepeda motor
1
Milik pribadi
15.000.000
Total
75.000.000
3.5 BIAYA PRODUKSI
NO
JENIS
BIAYA PER TAHUN
1
Kaset
21.000.000
2
Sewa Alat Produksi
38.000.000
3
Sewa lokasi shooting
20.000.000
4
Trasnportasi produksi
19.000.000
5
Konsumsi
29.000.000
6
Biaya Komunikasi Produksi
17.000.000
Jumlah Total
144.000.000
3.6 BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
NO
POSISI
Gaji per tahun
1
Produser Pelaksana
21.000.000
2
Sutradara
23.000.000
3
Kamerawan
19.500.000
4
Lighting
17.000.000
5
Artistik
16.000.000
6
Editor
17.500.000
7
Sound
14.500.000
8
Penulis naskah
18.500.000
TOTAL
147.000.000
3.7 BIAYA PEMELIHARAAN PERUSAHAAN
Tipe pemeliharaan perusahaan
Kwantitas
Biaya bulanan
Biaya tahunan
(Rp)
Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan Alat
3
1.000.000
12.000.000
Telepon
1
200.000
2.400.000
Listrik
1
200.000
2.400.000
Air
1
100.000
1.200.000
Gas
1
50.000
600.000
AC
1
12.000
144.000
Kontribusi Lingkungan
3
100.000
300.000
Total
7.044.000
BAB IVORGANISASI DAN MANAJEMEN4.1. SEJARAH BISNIS ATAU USAHA
Di Jogjakarta pertengahan tahun 2000 dengan latar belakang yang berbeda kami berkumpul dan sepakat untuk mengawali sebuah proses bersama dengan tanpa mengesampingkan setiap proses individu yang telah berjalan.
Dj vu production itulah nama yang kami pilih sebagai nama komunitas. Aktivitasnya berpusat di kampus dengan membuat film independent dan memutarkannya di Jogjakarta, Jakarta, Solo dan sekitarnya.
Iklim kota Jogjakarta sebagai kota pelajar, budaya dan seni, memaksa kami untuk bersentuhan dengan komunitas komunitas seni, lembaga lembaga budaya, aktivitas kesenian dan kebudayaan, lembaga lembaga pendidikan dan lembaga lainnya. Persentuhan itulah yang mendorong kami untuk melebarkan bidang produksinya. Kami tidak hanya menyentuh film independent tetapi juga dokumentasi video, video profile, musik video, video documenter, video art, video pertunjukkan dan lain sebagainya yang berhubungan dengan audiovisual dan desain grafis.
Selain berbekal teori di bangku kuliah kami juga menimba pengalaman di luar kampus baik sebagai tenaga magang, freelance, atau bergabung dengan tim produksi lainnya. Pasca dunia kampus, anggota dari kami berpencar bekerja profesional di Jakarta, Yogyakarta, dan Balikpapan. Meskipun terpisah kami tetap sepakat untuk menghidupkan Dj vu melalui produksi film bersama diwaktu senggang. Dengan tempaan yang kami terima dari proses selama ini, kami sampai pada sebuah keyakinan bahwa segala sesuatu mempunyai keindahannya masing masing. Dan melalui proses dan keyakinan itu kami pun bergabung bersama dalam LINTANG PERSADA dengan motto everything has own beauty dan dukungan peralatan teknologi yang berstandar broadcasting, penguasaan teknis, penguasaan konsep yang matang, penerapan nilai nilai artistik, lintang persada bertekad mewujudkan sebuah produk audiovisual dan desain grafis yang informatif, inovatif, dan bernilai seni seperti yang anda inginkan.
Sebuah tayangan audiovisual kerap menarik perhatian?Misalnya sebuah karya film, berita, dsb, kita rela menghabiskan waktu untuk menikmati tayangan tersebut hingga keluar decak kekaguman. Namun tahukah anda bagaimana tayangan itu sampai hadir ke hadapan anda?
Kita mungkin tidak menyadari bahwa ketertarikan kita benar benar bermula dari konsep yang matang dan terencana dengan baik oleh para kreatornya jauh sebelum tayangan itu hadir di ruang keluarga, kantor, tempat tempat umum, bisokop, bahkan kamar anda sendiri.
Merujuk pada pertimbangan ini, setiap orang lalu berasumsi sendiri sendiri mengenai konsep yang baik dan menarik. Berbagai teori muncul sejalan dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat yang terus berkembang. Namun ada satu hal yang selalu tetap menjadi acuan demi memberi ruang ketertarikan bagi masyarakat, yaitu keindahan. Keindahan dalam hal ini adalah bukan sekedar bentuk visual dan audio yang memang menjadi unsur utama media ini. Dan ketika keindahan menjadi hal yang sangat relatif bagi tiap individu, maka keindahan disini adalah segala sesuatu yang sanggup menampilkan kepribadian, kekhasan karakter , dan sifat sifat yang sulit ditawarkan oleh pihak lain.
Dan untuk itu pula, lembaran ini kini berada dalam gengaman anda ini, untuk memberi sebuah solusi tepat dalam menciptakan sebuah media audiovisual yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anda. Karena kami percaya segala hal memiliki keindahannya masing masing everything has own beauty
4.2. NAMA USAHA DAN LOGO
Nama usaha ini adalah Lintang Persada, nama ini diambil dengan asumsi bahwa visi ke depannya sebagai sebuah perusahaan yang akan menasional bahkan mendunia dengan kata persada.
LOGO
ARTI LOGO
Tulisan lintang persada menggunakan font jenis serif dimana menggambarkan kedinamisan dalam perusahaan, sehingga PT. Lintang Persada diharapkan selalu mengembangkan kreatifitas dalam setiap karya yang dihasilkan. Menggunakan warna biru yang melambangkan smart dan cerdas, PT. Lintang Persada disi oleh orang-orang yang professional dalm bidang sinematografi.
Ilustrasi gambar dua lengkung dengan bintang melambangkan visi misi ke depan bahwa PT. Lintang Persada mampu bersaing secara nasional bahkan mendunia dengan menjadi top leader dalam industri rumah produksi. Warna merah melambangkan sebuah keberanian PT lintang persada membuat karya yang kreatif dengan tanpa meninggalkan elemen-elemen artistik.
4.3. BENTUK USAHA
Bentuk Usaha Lintang Persada adalah kepemilikan bersama yang terdiri dari 3 orang pemilik . Modal awal usaha berasal dari usaha patungan ketiga pemilik tersebut ditambah dengan pinjaman bank, Bentuk usaha ini dinilai memiliki keuntungan karena bila perusahaan mengalami gulung tikar maka setiap pemodal tidak terlalu banyak menangung kerugian karena semua kerugian ditanggung ketiga pemilik perusahaan.
4.4. BIODATA DARI TIM MANAGEMEN
Ivhal Ilyas, lahir di Yogyakrta 31 Mei 1982, lulusan Komunikasi UGM Jurusan Broadcasting yang sehari-hari dipanggil dengan nama Ipex, pernah bekerja sebagai Editor di TransTV, dan setelah itu kembali ke Jogja dan bekerja menjadi asisten laboratorium di Ilmu Komunikasi UGM.dan kemudian bergabung dengan Lintang Persada Yogyakarta sampai Sekarang.
Markus Aprisiyanto, Lahir di Yogyakarta 15 April 1980 Lulusan Komunikasi UGM Jurusan Broadcasting yang kesehariannya disapa dengan panggilan Jupri. Dia pernah bergabung di PT. Dejavu Multimedia Balikpapan sebagai Tim Kreatif, freelancer produksi film layar lebar, FTV dan iklan. Kemudian bergabung dengan Lintang Persada Yogyakarta sampai Sekarang.
Gunarto Kurniawan, Lahir di Yogyakarta 15 Februari 1980 Lulusan Komunikasi UGM Jurusan Broadcasting yang kesehariannya disapa dengan panggilan gugun. Dia pernah bergabung di Karnos Film Jakarta sebagai Editor Non Linier, Setelah itu ia bergabung dengan Exist Communication dalam bidang Advertising Sebagai Senior Art Director Selama 3 tahun dan kemudian bergabung dengan Lintang Persada Yogyakarta sampai Sekarang.
4.5.STRUKTUR ORGANISASI
4.6. GAJI DAN PERSEDIAAN KANTOR
4.6.1. Pemilik Gaji
Perhitungan pemilik gaji ada pada table dibawah ini:
Tabel 4.1. Pemilik gaji
Perkiraan pengeluaran
Bulanan
Sewa rumah/ pembayaran
600,000
Listrik
100,000
Air
100,000
Komunikasi dan telephon
200,000
Makanan dan pengeluaran umum untuk pemeliharaan rumah
500,000
Pakaian
200,000
Asuransi pribadi
100,000
Sekolah untuk anak-anak
200,000
Hadiah dan pengeluaran anak-anak
Hiburan dan Video-video
150,000
Pembantu
Transportasi
400,000
Langganan surat kabar, etc.
70,000
Pengeluaran pengobatan
80,000
Rencana tabungan
300,000
Biaya kerusakan lainOther Recurring Payments:
Biaya keamanan mengoperasi generator
Subtotal Pengeluaran
3,000,000
4.6.2. Gaji/ Biaya-biaya lain
Table 4.2. Gaji/biaya lain
Posisi
Jumlah
bulanan
Pemasaran
1
Rp.1.500.000,-
Produksi
3
Rp 4.500.000,-
Keuangan
1
Rp.2.000.000,-
Office Boy
1
Rp 400.000,-
Front Office
1
Rp 800.000,-
TOTAL
Rp.6.700.000,-
4.6.3 Persediaan kantor
Persediaan kantor untuk tujuan bisnis dapat dihitung pada table dibawah ini:
Table 4.3. persediaan kantor
Persediaan kantor
Kuantitas yang perlu
Harga tahunan
Kertas
25 Rim
Rp 500.000,-
Kertas Fax
2 gulung
Rp. 150.000,-
Tinta
12
Rp 1.800.000,-
Kop Surat
4 Rim
Rp 400.000,-
Amplop Surat
2 Rim
Rp 100.000,-
Bolpoin
6 box
Rp 75.000,-
Pensil
2 dosen
Rp 35.000,-
Stempel
2
Rp. 150.000,-
Tinta
3
Rp. 90.000,-
TOTAL
Rp.3.300.000,-
4.7. KEGIATAN SEBELUM OPERASI
4.6.3Kegiatan sebelum operasi
Daftar dan menyusun kegiatan sebelum operasi pada table dibawah ini:
Table 4.4. Kegiatan sebelum operasi
Jadwal pra- operasional
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Januari
Februari
Persiapan gedung (renovasi gedung)
V
V
V
Pembelian Persediaan kantor
V
Rekruitmen
V
Perijinan
V
Pembelian mesin dan peralatan
V
Pembelian kendaraan
V
Persiapan bahan promosi
V
V
Peresmian Kantor
V
Tgl 10
BAB V
ANALISA KEUANGAN
5.1. TUJUAN ANALISA KEUANGAN
Dalam kegiatan bisnis, dikenal konsep biaya oportunitas. Konsep ini menjelaskan bahwa ada lebih dari satu pemanfaatan sumber daya perusahaan yaitu uang, sumber daya manusia, kemampuan manajerial, dan waktu. Inti konsep biaya opportunitas adalah pemanfaatan secara optimal, efektif dan efisien dari seluruh sumber daya perusahaan. Salah satu sumber daya perusahaan seperti tersebut diatas adalah uang. Sebagai sebuah perusahaan yang baru, uang memegang peranan penting untuk menentukan kelayakan perusahaan diteruskan operasinya. Disinilah dibutuhkan analisa keuangan untuk mengetahui posisi dan kondisi perusahaan. Dengan analisa yang tepat akan meminimalkan resiko kerugian yang akan dihadapi perusahaan serta memungkinkan perusahaan menentukan langkah antisipasi yang tepat. Selain itu analisa keuangan juga dibutuhkan untuk mengorganisasikan, mengontrol seluruh sumber daya perusahaan sehingga perusahaan dapat berjalan optimal, efektif dan efisien.
5.2. Asumsi Keuangan Ekonomi nasional tahun depan diperkirakan akan mencapai pertumbuhan sebesar 5,7 %. Asumsi ini akan berdampak pada naiknya pertumbuhan populasi (perusahaan) dan tentu saja akan menaikkan jumlah permintaan yang pada akhirnya naiknya penjualan Lintang Persada. Melalui asumsi pertumbuhan ekonomi nasional ini Lintang Persada mengasumsikan penjualan akan naik sebesar 1% dalam lima tahun mendatang dengan kemampuan meraih target pasar sebesar 10%.
5.3 RENCANA INVESTASI
Sebagai investasi awal Lintang Persada menggunakan dua macam sumber dana yaitu modal yang berasal dari pemilik perusahaan yang terdiri dari tiga orang dan modal pinjaman dari Bank.
Modal yang berasal dari milik pribadi berupa:
1. tanah
2. kendaraan (mobil dan sepeda motor)
3. bangunan
4. Komputer kantor
5. uang tunai untuk modal kerja awal
Sementara untuk kegiatan pra operasional dan biaya produksi sekaligus untuk menggaji karyawan akan dipenuhi melalui pinjaman modal kerja di Bank. (Lihat pada Lampiran Perencanaan Investasi)
5.4 PROYEKSI RUGI LABA
Dalam lima tahun mendatang, Lintang Persada diproyeksikan membukukan laba. Asumsi ini diambil karena adanya peningkatan penjualan tiap tahunnya sebesar 10%. Pada tahun pertama diperkirakan laba yang akan dibukukan sangat kecil karena masih banyaknya variable biaya untuk operasional awal perusahaan. Namun setelah tahun kedua diperkirakan laba akan mencapai lebih dari sepuluh juta dan terus meningkat seiring dengan kenaikan penjualan dan naiknya harga jual per unit karena inflasi yang diperkirakan sebesar 10% yang menyebabkan naiknya biaya operasional (Lihat pada lampiran Proyeksi Rugi Laba)
5.5 ALIRAN KAS
Asumsi arus kas dalam rencana bisnis Lintang Persada diproyeksikan surplus. Pada tahun 0/ pra operasi pemasukan kas terbesar diperoleh dari modal pribadi dan pengeluaran kas terbesar untuk tujuan investasi. Pada tahun berikutnya arus kas diproyeksikan lebih besar dari sisa kas pada tahun 0 (pra operasi) karena adanya penjualan tunai dan naiknya penjualan tunai sebesar 10% tiap tahunnya. (Lihat pada lampiran Perkiraan Arus Kas)
5.6 NERACA
Asumsi Neraca Lintang Persada menunjukkan nilai yang positif arus kas yang terus meningkat tiap tahunnya memungkinkan perusahaan sudah mencapai pengembalian investasi (ROI) pada tahun kelima. Dengan likuiditas yang baik ini hutang/ pinjaman bank baik hutang modal kerja maupun hutang untuk investasi tetap dapat dibayar lunas pada tahun kelima.
5.7 KESIMPULAN
Berdasarkah hasil survey dan perkiraan keuangan, bisnis rumah produksi di Yogyakarta layak untuk dikembangkan diperlihatkan dengan tingkat pengembalian investasi yang baik, biaya produksi yang murah, dan sumber daya manusia yang murah.
PERENCANAAN INVESTASI
JumlahModal SendiriModal Pinjaman
INVESTASI TETAP
1. Lahan/tanah200.000.000,00200.000.000,000,00
2. Bangunan150.000.000,00100.000.000,0050.000.000,00
3. Mesin dan Peralatan/perlengkapan117.000.000,0045.000.000,0072.000.000,00
4. Perlengkapan Kantor55.000.000,000,0055.000.000,00
5. Kendaraan75.000.000,0075.000.000,000,00
6. Lain-lain0,000,000,00
Jumlah Investasi Tetap597.000.000,00420.000.000,00177.000.000,00
INVESTASI PRA OPERASIONAL
1. Persiapan Perencanaan Bisnis5.000.000,005.000.000,00
2. Perijinan dan Administrasi
1.000.000,001.000.000,00
3. Pelatihan Keterampilan dan Manajemen0,000,00
4. Biaya Percobaan Produksi0,000,00
5. Lain-lain0,000,00
Jumlah Investasi Pra Operasional6.000.000,006.000.000,00
JUMLAH INVESTASI
603.000.000,00426.000.000,00177.000.000,00
MODAL KERJA
BIAYA OPERASIONAL LANGSUNG
1. Biaya produksi144.000.000,00
2. Biaya langsung tenaga kerja147.000.000,00
3. Overhead pabrik17.000.000,00
Jumlah Biaya Operasional Langsung308.000.000,00
BIAYA OPERASIONAL TIDAK LANGSUNG
1. Gaji Pemilik Perusahaan108.000.000,00
2. Gaji Staf Pemasaran18.000.000,00
3. Gaji staf Produksi54.000.000,00
4. Gaji staf Administrasi dan Keuangan33.600.000,00
5. Biaya Penjualan dan Pemasaran23.000.000,00
6. Keperluan bahan kantor3.300.000,00
7. Biaya sewa-sewa0,00
8.Biaya lain-lain11.800.000,00
Jumlah biaya operasional tidak langsung251.700.000,00
JUMLAH BIAYA OPERASIONAL PERTAHUN
559.700.000,00
MODAL KERJA YANG DIPERLUKAN
46.641.666,6711.660.416,6734.981.250,00
JUMLAH BIAYA PROYEK
649.641.666,67437.660.416,67211.981.250,00
RASIO MODAL SENDIRI DENGAN PINJAMAN
100%67%33%
PROYEKSI RUGI LABA
Dalam Rp
Thn 1Thn 2Thn 3Thn 4Thn 5
Rencana Produksi (dalam Unit)
PENJUALAN
627.800.000690.580.000759.638.000835.601.800919.161.980
BIAYA OPERASI LANGSUNG
1. Biaya produksi60.000.000
2. Biaya tenaga kerja langsung147.000.000
3. Overhead pabrik17.000.000
Jumlah biaya operasional langsung224.000.000246.400.000271.040.000298.144.000327.958.400
KEUNTUNGAN403.800.000444.180.000488.598.000537.457.800591.203.580
BIAYA OPERASIONAL TIDAK LANGSUNG
1. Gaji Pemilik Perusahaan108.000.000
2. Gaji Staf Pemasaran18.000.000
3. Gaji staf Produksi54.000.000
4. Gaji staf Administrasi dan Keuangan33.600.000
5. Biaya Penjualan dan Pemasaran23.000.000
6. Keperluan bahan kantor3.300.000
7. Biaya sewa-sewa0
8.Biaya lain-lain11.800.000
Jumlah Biaya Operasional Tak Langsung sbm Penyusutan dan POI251.700.000276.870.000304.557.000335.012.700368.513.970
9. Penyusutan59.400.00059.400.00059.400.00059.400.00059.400.000
10. Pengembalian POI 1.200.0001.200.0001.200.0001.200.0001.200.000
JUMLAH BIAYA OPERASIONAL TAK LANGSUNG312.300.000337.470.000365.157.000395.612.700429.113.970
LABA OPERASIONAL91.500.000106.710.000123.441.000141.845.100162.089.610
BUNGA BANK14.160.00010.620.0007.080.0003.540.0000
LABA SEBELUM PAJAK77.340.00096.090.000116.361.000138.305.100162.089.610
PAJAK11.601.00014.413.50017.454.15020.745.76524.313.442
LABA 65.739.00081.676.50098.906.850117.559.335137.776.169
KESEIMBANGAN (BEP)0,770,760,750,740,73
PERHITUNGAN PENYUSUTAN
Nilai (Rp)Periode (Thn)Penyu/Thn
1. Bangunan150.000.000 15 10.000.000
2. Mesin dan Peralatan117.000.000 5 23.400.000
3. Perlengkapan Kantor55.000.000 5 11.000.000
4. Kendaraan75.000.000 5 15.000.000
5. Lain-lain- 5 -
TOTAL59.400.000
PERHITUNGAN PENGEMBALIAN POI
Nilai (Rp)Periode (Thn) PengemPOI/Thn
1. Investasi Pra-Operasi (POI)6.000.000 5 1.200.000
PERKIRAAN ARUS KAS
Dalam RpThn 0Thn 1Thn 2Thn 3Thn 4Thn 5
Penjualan
627.800.000,00690.580.000,00759.638.000,00835.601.800,00919.161.980,00
Kas Masuk
1. Penjualan Tunai627.800.000,00690.580.000,00759.638.000,00835.601.800,00919.161.980,00
2. Penerimaan0,000,000,000,00
3. Modal Sendiri437.660.416,67
4. Pinjaman Investasi Tetap177.000.000,00
5. Pinjaman Modal Kerja34.981.250,00
6. Keseimbangan Kas Awal46.641.666,67130.584.416,67230.464.666,67347.575.266,67483.338.351,67
Jumlah Kas Masuk649.641.666,67674.441.666,67821.164.416,67990.102.666,671.183.177.066,671.402.500.331,67
Kas Keluar
1. Jumlah Investasi603.000.000,00
2. Biaya Operasional Langsung224.000.000,00246.400.000,00271.040.000,00298.144.000,00327.958.400,00
3.
Jumlah Biaya Tak Lsg. Seb. Penyusutan & POI
251.700.000,00276.870.000,00304.557.000,00335.012.700,00368.513.970,00
4. Bunga Bank14.160.000,0010.620.000,007.080.000,003.540.000,000,00
5. Pajak11.601.000,0014.413.500,0017.454.150,0020.745.765,0024.313.441,50
Jumlah Kas Keluar603.000.000,00501.461.000,00548.303.500,00600.131.150,00657.442.465,00720.785.811,50
Sisa Kas
46.641.666,67172.980.666,67272.860.916,67389.971.516,67525.734.601,67681.714.520,17
Pembayaran Pinjaman
1. Pembayaran Hutang Investasi Tetap35.400.000,0035.400.000,0035.400.000,0035.400.000,0035.400.000,00
2. Pembayaran Pinjaman Modal Kerja6.996.250,006.996.250,006.996.250,006.996.250,006.996.250,00
Jumlah Pembayaran Pinjaman42.396.250,0042.396.250,0042.396.250,0042.396.250,0042.396.250,00
Saldo Akhir
46.641.666,67130.584.416,67230.464.666,67347.575.266,67483.338.351,67639.318.270,17
PROYEKSI NERACA
Dalam RpThn 0Thn 1Thn 2Thn 3Thn 4Thn 5
HARTA (AKTIVA)
HARTA TIDAK TETAP
1. Kas46.641.666,67130.584.416,67230.464.666,67347.575.266,67483.338.351,67639.318.270,17
2. Penerimaan0,000,000,000,000,00
3. Persediaan
Jumlah Harta Tidak Tetap46.641.666,67130.584.416,67230.464.666,67347.575.266,67483.338.351,67639.318.270,17
HARTA TETAP
1. Lahan/tanah200.000.000,00
2. Bangunan150.000.000,00
3. Mesin dan Peralatan/perlengkapan117.000.000,00
4. Perlengkapan Kantor55.000.000,00
5. Alat Transportasi75.000.000,00
6. Lain-lain0,00
Jumlah Harta Tetap597.000.000,00597.000.000,00597.000.000,00597.000.000,00597.000.000,00597.000.000,00
Akumulasi Penyusutan59.400.000,00118.800.000,00178.200.000,00237.600.000,00297.000.000,00
Nilai Buku Harta Tetap597.000.000,00537.600.000,00478.200.000,00418.800.000,00359.400.000,00300.000.000,00
POI6.000.000,006.000.000,006.000.000,006.000.000,006.000.000,006.000.000,00
Akumulasi POI1.200.000,002.400.000,003.600.000,004.800.000,006.000.000,00
Nilai Buku POI6.000.000,004.800.000,003.600.000,002.400.000,001.200.000,000,00
JUMLAH HARTA649.641.666,67672.984.416,67712.264.666,67768.775.266,67843.938.351,67939.318.270,17
HUTANG DAN PERMODALAN (PASSIVA)
HUTANG JANGKA PENDEK
1. Pembayaran Angsuran (Acc. Payable)
2. Hutang Modal Kerja34.981.250,0027.985.000,0020.988.750,0013.992.500,006.996.250,000,00
Jumlah Hutang Jangka Pendek34.981.250,0027.985.000,0020.988.750,0013.992.500,006.996.250,000,00
HUTANG JANGKA PANJANG
1. Hutang Investasi Tetap177.000.000,00141.600.000,00106.200.000,0070.800.000,0035.400.000,000,00
Jumlah Hutang Jangka Panjang177.000.000,00141.600.000,00106.200.000,0070.800.000,0035.400.000,000,00
3. PERMODALAN
1. Modal Sendiri437.660.416,67437.660.416,67437.660.416,67437.660.416,67437.660.416,67437.660.416,67
2. Keuntungan Periode Lalu65.739.000,00147.415.500,00246.322.350,00363.881.685,00
3. Keuntungan Sekarang65.739.000,0081.676.500,0098.906.850,00117.559.335,00137.776.168,50
Jumlah Permodalan437.660.416,67503.399.416,67585.075.916,67683.982.766,67801.542.101,67939.318.270,17
JUMLAH HUTANG DAN PERMODALAN649.641.666,67672.984.416,67712.264.666,67768.775.266,67843.938.351,67939.318.270,17
ROA= (Laba/Jumlah Harta)x100%9,811,512,913,914,7
Thn 0
Thn 1
Thn 2
Thn 3
Thn 4
Thn 5
1
ROI
15%
19%
23%
27%
31%
2
investasi awal
603.000.000,00
akumulasi kas
46.641.666,67
130.584.416,67
230.464.666,67
347.575.266,67
483.338.351,67
639.318.270,17
BELUM
BELUM
BELUM
BELUM
21,98
Payback period
BELUM
BELUM
BELUM
BELUM
21,98
3
ROA
10%
11%
13%
14%
15%
ROA (CURENT ASSET)
50%
35%
28%
24%
22%
ROA (FIXED ASSET)
12%
17%
24%
33%
46%
Kampus
UPN VETERAN
Kampus UII Ekonomi
St. Maguwo
Casa Grande
Lokasi Kantor
PT. Lintang Persada dengan warna kuning
RINGROAD UTARA YOGYAKARTA
STUDIO EDITING
Ruang kerja untuk staf kreatif, produksi
Ruang Rapat
R Manajer Produski
Gudang Alat-alat PRODUKSI
GARASI MOBIL
Ruang Direktur
Ruang Pemasaran
RUANG Front office
RUANG Tamu
Ruang kerja keuangan
KM OB
Dapur
Kamar mandi / WC
Ruang santai
Arah Masuk
Pra Produksi
Produksi
( shooting )
Paska Produksi
Buidegting
Naskah
Riset / survei
Deal pemain / crew
Sewa Alat
Jadwal Shooting
Editing
Ilustrasi Musik
Dubbing
Koreksi Warna
Visual efex
Scoring audio
Masterinf
Manajer Pemasaran
Ivhal Ilyas
Manajer Produksi
Markus Aprisiyanto
Direktur Utama
Gunarto Kurniawan
ManajerAdmin & Keuangan
Nurhidayati
Bagian Kreatif
Budi
Bagian Pelaksana
Agus
Bagian Editing
Antok
Front Officer
Sukma
Rumah Tangga
Yanto
Pemasaran
Ida
PAGE
4
everything has own beauty