Download - Biokimia I - Uji Kuantitatif Lipida
LaporanLaporanLaporanLaporan ResmiResmiResmiResmi PraktikumPraktikumPraktikumPraktikum Biokimia IBiokimia IBiokimia IBiokimia I “ Uji“ Uji“ Uji“ Uji KuantitatifKuantitatifKuantitatifKuantitatif Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009
[ 1 ]
I. JUDUL PERCOBAAN :
Uji Kuantitatif Lipida
II. TANGGAL PERCOBAAN :
Jum’at, 11 November 2011
III. TUJUAN PERCOBAAN :
Menentukan angka peroksida dan asam lemak
IV. TINJAUAN PUSTAKA :
Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah
senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut
organic tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air. Pelarut organik yang dimaksud
adalah pelarut organik nonpolar, seperti benzen, pentana, dietileter,dan karbon
tetraklorida. Dengan pelarut-pelarut tersebut lipid dapat diekstraksi dari sel dan
jaringan tumbuhan ataupun hewan.
Lipid di kelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok lipid sederhana
(simple lipids) dan kelompok lipid kompleks (complex lipid). Lipid sederhana
mencakup senyawa-senyawa yang tidak mudah terhidrolisis oleh larutan asam atau
basa dalam air dan terdiri dari subkelompok-kelompok: steroid, prostaglandin dan
terpena.
Lipid kompleks meliputi subkelompok-kelompok yang mudah terhidrolisis
menjadi zat-zat penyusun yang lebih sederhana, yaitu lilin (waxes) dan gliserida.
Komponen-komponen campuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut dengan
menggunakan perbedaan kelarutannya didalam berbagai pelarut organik. Sebagai
contoh; fosfolipid dapat dipisahkan dari sterol dan lemak netral atas dasar
ketidaklarutannya di dalam aseton. Suatu reaksi yang sangat berguna untuk
fraksionasi lipid, adalah reaksi penyabunan. Alkali menghidrolisa lipid kompleks dan
menghasilkan sabun dari komponen-komponen yang mengandung asam-asam lemak
yang dapat diesterkan.
Lipid adalah senyawa organic berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam
air, dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform dan
LaporanLaporanLaporanLaporan ResmiResmiResmiResmi PraktikumPraktikumPraktikumPraktikum Biokimia IBiokimia IBiokimia IBiokimia I “ Uji“ Uji“ Uji“ Uji KuantitatifKuantitatifKuantitatifKuantitatif Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009
[ 2 ]
eter. Asam lemak adalah komponen unit pembangun pada hamper semua lipid. Asam
lemak adalah asam organic berantai panjang yang mempunyai atom karbondari 4
sampai 24. Asam lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon
nonpolar yang panjang. Hal ini membuat kebanyakan lipid bersifat tidak larut dalam
air dan tampak berminyak atau berlemak (Lehninger 1982).
Lipid secara umum dapat dibagi kedalam dua kelas besar, yaitu lipid sederhana
dan lipid kompleks. Yang termasuk lipid sederhana antara lain adalah: 1) trigliserida
dari lemak atau minyak seperti ester asam lemak dan gliserol, contohnya adalah
lemak babi, minyak jagung, minyak biji kapas, dan butter, 2) lilin yang merupakan
ester asam lemak dari rantai panjang alkohol, contohnya adalah beeswax, spermaceti,
dan carnauba wax, dan 3) sterol yang didapat dari hidrogenasi parsial atau
menyeluruh fenantrena, contohnya adalah kolesterol dan ergosterol (Scy Tech
Encyclopedia 2008).
Lipid yang paling sederhana dan paling banyak mengandung asam lemak sebagai
unit penyusunnya adalah triasilgliserol, juga sering disebut lemak, lemak netral, atau
trigliserida.Jenis lipid ini merupakan contoh lipid yang paling sering dijumpai baik
pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Triasilgliserol adalah komponen utama dari
lemak penyimpan atau depot lemak pada sel tumbuhan dan hewan, tetapi umumnya
tidak dijumpai pada membran. Triasilgliserol adalah molekul hidrofobik nonpolar,
karena molekul ini tidak mengandung muatan listrik atau gugus fungsional dengan
polaritas tinggi (Lehninger 1982).
Triasilgliserol terakumulasi di dalam beberapa area, seperti jaringan adiposa,
dalam tubuh manusia dan biji tanaman, dan triasilgliserolini mewakili bentuk
penyimpanan energi. Lipid yang lebih kompleks berada dekat dan berhubungan
dengan protein dalam membrane sel dan partikel subselular. Jaringan yang lebih aktif
mengandung lipid kompleks yang lebihbanyak, contohnya adalah dalam otak, ginjal,
paru-paru, dandarah yang mengandung konsentrasi fosfatida dalam jumlah tinggi
pada mamalia (Scy Tech Encyclopedia 2008).
LaporanLaporanLaporanLaporan ResmiResmiResmiResmi PraktikumPraktikumPraktikumPraktikum Biokimia IBiokimia IBiokimia IBiokimia I “ Uji“ Uji“ Uji“ Uji KuantitatifKuantitatifKuantitatifKuantitatif Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009
[ 3 ]
Asampalmitat
Salah satu asam lemak yang paling mudah diperoleh adalah asam palmitat atau
asam heksadekanoat. Tumbuh-tumbuhan dari famili Palmaceae, seperti kelapa
(Cocos nucifera) dan kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan sumber utama asam
lemak ini. Minyak kelapa bahkan mengandung hampir semuanya palmitat (92%).
Minyak sawit mengandung sekitar 50% palmitat. Produk hewani juga banyak
mengandung asam lemak ini (dari mentega, keju, susu, dan juga daging).
Asam palmitat adalah asam lemak jenuh yang tersusun dari 16 atom karbon
(CH3(CH2)14COOH). Pada suhu ruang, asam palmitat berwujud padat berwarna putih.
Titik leburnya 63,1 °C.
Asam palmitat adalah produk awal dalam proses biosintesis asam lemak (lihat
artikel asam lemak). Dari asam palmitat, pemanjangan atau penggandaan ikatan
berlangsung lebih lanjut.
Dalam industri, asam palmitat banyak dimanfaatkan dalam bidang kosmetika dan
pewarnaan. Dari segi gizi, asam palmitat merupakan sumber kalori penting namun
memiliki daya antioksidasi yang rendah.
Asam Lemak
Asam lemak adalah bagian integral dari biomolekul lipid, jarang ditemukan bebas
di alam karena terikat sebagai ester. Suatu molekul asam lemak dengan BM tinggi
memperlihatkan sifat lipid, karena itu kadang-kadang suatu asam lemak disamakan
dengan lipid. Asam lemak adalah asam karboksilat, suatu asam organic. Berdasarkan
kerangka hidrokarbon, asam lemak dibedakan atas dua golongan utama, yaitu :
1. Asamlemakjenuh (Saturated acid)
2. Asamlemaktakjenuh (Unsaturated acid)
LaporanLaporanLaporanLaporan ResmiResmiResmiResmi PraktikumPraktikumPraktikumPraktikum Biokimia IBiokimia IBiokimia IBiokimia I “ Uji“ Uji“ Uji“ Uji KuantitatifKuantitatifKuantitatifKuantitatif Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009
[ 4 ]
Hidrolisa
Dalam reaks ihidrolisis, lemak dan minyak akan diubah menjadi asam-asam
lemak bebas dan gliserol. Reaksi hidrolisis mengakibatkan kerusakan lemak dan
minyak. Ini terjadi karena terdapat terdapat sejumlah air dalam lemak dan minyak
tersebut.
Bilangan Peroksida
Penentuan bilangan peroksida didasrakan pada pengukuran sejumlah iod yang
dibebaskan dari kalium yodida melalui reaksi oksidasi oleh peroksida pada suhu
ruang di dalam medium asam asetat/kloroform.
V. ALAT dan BAHAN :
• Alat – Alat :
1. Erlenmeyer
2. Gelas Kimia
3. GelasUkur
4. Buret
5. Pipettetes
• Bahan – Bahan :
1. Larutan Na2S2O4 0,01 N
2. Sampelminyaksawit
3. Larutan KI jenuh
4. LarutanPati 1 %
5. Aquades
6. LarutanAsamasetatkloroform
LaporanLaporanLaporanLaporan ResmiResmiResmiResmi PraktikumPraktikumPraktikumPraktikum Biokimia IBiokimia IBiokimia IBiokimia I “ Uji“ Uji“ Uji“ Uji KuantitatifKuantitatifKuantitatifKuantitatif Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009
[ 5 ]
7. Alkohol 96%
8. Inikatorpp
9. LarutanNaOH 0,01 N
VI. CARA KERJA :
PenentuanAngkaPeroksida
Melalui cara yang sama dibuat penetapan untuk blanko dan dicatat volume yang
dipakai
PenentuanAsamLemakBebas (FFA)
Melalui cara yang sama dibuat penetapan untuk blanko dan dicatat volume yang
dipakai
2 gram sampelminyak/lemak
- Dimasukkanerlenmyer
- Ditambah 10 ml larutanasamasetatkloroform
- Digoyangsampaiterlarutsempurna
- Ditambah 10 teteslarutan KI jenuh
- Didiamkan 20menitdengansesekalidigoyang
- Ditambah 10 ml aquades
- Dititrasidengan Na2S2O3 0,01
Nsampaiwarnakuninghampirhilang
- Ditambah 10 teteslarutanpati 1%
- Dititrasikembalidenganlarutan Na2S2O3 0,01 N sampaijernih
Larutanjernih
6 gram sampelminyak/lemak
- Dimasukkanerlenmyer
- Ditambah 10 ml alcohol 96%
- Ditambah 10 tetesindikatorpp
- DititrasidenganlarutanNaOH 0,01 N
sampaiwarnamerahmudah
Larutanberwarnamerahmuda
LaporanLaporanLaporanLaporan ResmiResmiResmiResmi PraktikumPraktikumPraktikumPraktikum Biokimia IBiokimia IBiokimia IBiokimia I “ Uji“ Uji“ Uji“ Uji KuantitatifKuantitatifKuantitatifKuantitatif Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009
[ 6 ]
VII. HASIL PENGAMATAN :
No PERLAKUAN HASIL
PENGAMATAN
DUGAAN /
REAKSI
KESIMPULAN
1a. PenentuanAngkaPeroksida
m1= 2,002 gr
m2= 2,007 gr
m3= 2,005 gr
m rata2 = 2,005 gr
sampel minyak= kuning (+++) jernih
+ as.asetat kloroform = kuning keruh (++)
+KI jenuh = kuning jernih
+ Na2S2O3 = kuning muda keruh
V1= 7,5 mL
V2= 7,4 mL
V3= 7,2 mL
Angka
peroksida
minyak sawit=
6 meq
Fungsi as.asetat
kloroform =
sebagai pelarut
polar
I2 + 2S2O3-
� 2I2 + S4
O62-
Angka
peroksida =
33,71 meq 2 gram
sampelm
inyak/le
- Dimasukkanerlen
myer
- Ditambah 10 ml
larutanasamasetat
kloroform
- Digoyangsampaite
rlarutsempurna
- Ditambah 10
teteslarutan KI
jenuh
- Didiamkan
20menit
dengansesekalidig
oyang
- Ditambah 10 ml
aquades
- Dititrasidengan
Na2S2O3 0,01
Nsampaiwarnakuni
nghampirhilang
- Ditambah 10
teteslarutanpati
1%
- Dititrasikembalide
nganlarutan
Na2S2O3 0,01 N
sampaijernih
Larutanj
ernih
LaporanLaporanLaporanLaporan ResmiResmiResmiResmi PraktikumPraktikumPraktikumPraktikum Biokimia IBiokimia IBiokimia IBiokimia I “ Uji“ Uji“ Uji“ Uji KuantitatifKuantitatifKuantitatifKuantitatif Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009
[ 7 ]
1b. PenentuanAngkaPeroksidaBlanko
V blanko = 0,6 mL
2 gram
aquades
- Dimasukkanerlenmy
er
- Ditambah 10 ml
larutanasamasetatkl
oroform
- Digoyangsampaiterl
arutsempurna
- Ditambah 10
teteslarutan KI
jenuh
- Didiamkan 20menit
dengansesekalidigoy
ang
- Ditambah 10 ml
aquades
- Dititrasidengan
Na2S2O3 0,01
Nsampaiwarnakunin
ghampirhilang
- Ditambha 10
teteslarutanpati 1%
- Dititrasikembalideng
anlarutan Na2S2O3
0,01 N sampaijernih
Larutanj
ernih
LaporanLaporanLaporanLaporan ResmiResmiResmiResmi PraktikumPraktikumPraktikumPraktikum Biokimia IBiokimia IBiokimia IBiokimia I “ Uji“ Uji“ Uji“ Uji KuantitatifKuantitatifKuantitatifKuantitatif Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009
[ 8 ]
2a. PenentuanAsamLemakBebas
(FFA)
Sampel = kuning
jernih
m1= 6,006 gr
m2= 6,003 gr
m3= 6,005 gr
m rata2 = 6,004 gr
+alcohol = kuning keruh (+)
+pp = kuning keruh (++)
Dititrasi = larutan berwarna pink (merah muda)
V1= 0,5 mL
V2= 0,4 mL
V3= 0,2 mL
Kadar as.lemak
yang baik < 2%
As.lemak bebas
menunjukkan
hasil kerusakan
minyak,
semakin banyak
as.lemak bebas
maka semakin
besar
bil.peroksidanya
BM As.palmitat
= 256
FFA= 0,09 %
6 gram
sampelmi
nyak/lem
- Dimasukkanerlenmy
er
- Ditambah 10 ml
alcohol 96%
- Ditambah 10
tetesindikatorpp
- Dititrasidenganlarut
anNaOH 0,01 N
sampaiwarnamerah
mudah
Larutanberwarna
merahmuda
LaporanLaporanLaporanLaporan ResmiResmiResmiResmi PraktikumPraktikumPraktikumPraktikum Biokimia IBiokimia IBiokimia IBiokimia I “ Uji“ Uji“ Uji“ Uji KuantitatifKuantitatifKuantitatifKuantitatif Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009
[ 9 ]
2b. PenentuanAsamLemakBebas
(FFA)Blanko
+alcohol = jernih tak berwarna (+)
+pp = jernih tak berwarna (++)
Dititrasi = larutan berwarna pink (merah muda)
V blanko = 0,2 mL
VIII. ANALISIS dan PEMBAHASAN :
1. Penentuan Angka Peroksida
Larutan blanko
Mula-mula 5 gram aquades ditimbang dalam erlenmeyer, lalu
ditambahkan 30 mL asam asetat-kloroform dan dilarutkan hingga sempurna
sehingga larutan menjadi putih keruh. Penambahan asam asetat-kloroform
tersebut berfungsi sebagai pelarut. Selanjutnya ditambahkan 0,5 mL larutan KI
jenuh sehingga larutan menjadi kuning jernih, didiamkan selama 20 menit
sambil sesekali erlenmeyer digoyang. Penambahan KI ini berfungsi untuk
membebaskan iodin yang ditandai terbentuknya warna kuning pada sampel.
Kemudian ditambahkan aquades 30 mL, kemudian dititrasi dengan Na2S2O3
sampai warna kuning hampir hilang Kemudian ditambahkan 0,5 mL larutan
pati 1 %.. Penambahan pati berfungsi sebagai indicator adanya I2. Dilanjutkan
lagi dengan titrasi Na2S2O3 sampai larutan jernih. Dari percobaan ini diperoleh
volume titrasi sebesar 0,6 mL. Hasil titrasi tersebut akan digunakan untuk
menghitung angka peroksida blanko.
I2 + 2S2O3- �2I2 + S4 O6
2-
6 gram
sampelmi
- Dimasukkanerlenmy
er
- Ditambah 10 ml
alcohol 96%
- Ditambah 10
tetesindikatorpp
- Dititrasidenganlarut
anNaOH 0,01 N
sampaiwarnamerah
mudah
Larutanberwarnamer
ahmuda
LaporanLaporanLaporanLaporan ResmiResmiResmiResmi PraktikumPraktikumPraktikumPraktikum Biokimia IBiokimia IBiokimia IBiokimia I “ Uji“ Uji“ Uji“ Uji KuantitatifKuantitatifKuantitatifKuantitatif Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009
[ 10 ]
Sampel minyak kelapa sawit
Pada percobaan ini dilakukan perlakuan yang sama seperti percobaan
sebelumnya. Dari hasil percobaan diperoleh titrasi sebesar:
- Erlenmeyer I = 7,5 mL
- Erlenmeyer II = 7,4 mL
- Erlenmeyer III = 7,2mL
Dari volume yang didapat maka dapat dihitung bilangan peroksidanya.
Bilangan peroksida ditentukan berdasarkan jumlah iodin yang dibebaskan dari
KI melalui reaksi oksidasi oleh peroksida dalam lemak/minyak pada suhu
ruang dalam medium asam asetat-kloroform. Tujuan penentuan bilangan
peroksida ini adalah untuk mengetahui tingkat kerusakan minyak, dimana
kerusakan ini diakibatkan oleh reaksi oksida yang menghasilkan peroksida,
asam lemak, aldehid, dan keton. Nilai bilangan peroksida menunjukkan
jumlah peroksida yang terkandung dalam minyk/lemak. Artinya, semakain
tinggi nilai bilangan peroksida, maka minyak/lemak semakin jelek.
Adapun perhitungannya sebagai berikut:
Volume rata-rata : (7,5 + 7,4 + 7,2) mL – 0,6 mL = 6,76 mL
Bilangan peroksida = V titrat x N titrat x 1000 / berat sampel
= 6,76 x 0,01 x 1000 / 2,005
= 33,71 meq
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka peroksida yang tinggi, anka
tersebut jauh bebbeda dengan teori yaitu 6 meq. Hal ini menunjukkan bahwa
minyak mengandung banyak asam lemak jenuh yang tinggi yang diketahui
tidak baik untuk kesehatan. Tingginya angka peroksida tersebut disebabkan
karena minyak yang dipergunakan yaitu minyak yang telah dipakai untuk
memasak sehingga minyak tersebut telah mengalami oksidasi.
Adapun Proses pembentukan peroksida adalah sebagai berikut:
R – CH – CH – R’ + O = O � R- CH – R’ � O = O
R – CH – CH – R’ � O = O (peroksida)
LaporanLaporanLaporanLaporan ResmiResmiResmiResmi PraktikumPraktikumPraktikumPraktikum Biokimia IBiokimia IBiokimia IBiokimia I “ Uji“ Uji“ Uji“ Uji KuantitatifKuantitatifKuantitatifKuantitatif Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009
[ 11 ]
2 . Penentuan Asam Lemak Bebas (FFA)
Percobaan ini dilakukan untuk menentukan kadar asam lemak bebas
dalam sampel minyak, yaitu minyak kelapa sawit. Jenis asam lemak bebas
dalam minyak kelapa sawit adalah asam palmiat. Sampel minyak ditambah
dengan 10 ml alkohol netral dan indikator phenolphtalein larutan tidak
berwarna, kemudian dititrasi dengan NaOH 0,5 N menghasilkan larutan yang
berwarna merah jambu. Percobaan ini diulangi (direplikasi ) sebanyak 3 kali.
Volume NaOH yang dibutuhkan adalah :
Volume 1 : 0,5 ml
Volume 2 : 0,4 ml
Volume 3 : 0,4 ml
Dari ketiga volume tersebut, diambil rata-rata adalah: 0,23 ml.
Selain ketiga erlenmeyer yang berisi larutan sampel, dibuat juga
larutan blanko pada erlenmeyer yang berbeda. Pada larutan blanko,
perlakuannya sama dengan sampel minyak. Sampel minyak diganti dengan
aquades. Pembuatan larutan blanko ini bertujuan untuk membandingkan
dengan larutan sampel. Volume NaOH yang dibutuhkan agar larutan berubah
warna merah jambu adalah sebesar 0,2 ml.
Dari data volume NaOH pada titrasi tersebut, kita dapat menghitung
kadar asam lemak bebas dari sampel minyak kelapa sawit yang digunakan.
Ambang batas asam lemak bebas yang baik untuk minyak kelapa sawit adalah
2 %. Untuk menghitung kadar asam lemak bebas perlu diketahui BM dari
minyak kelapa sawit ( CH3(CH2)14COOH) adalah sebesar 256. Pada percobaan
ini, kadar asam lemak bebas dari minyak kelapa sawit adalah 0,04 %. Hal ini
menunjukkan bahwa kadar asam lemak bebas dari sampel masing di bawah
ambang batas yang ditentukan, berarti kualitas minyak masih dalam keadaan
baik.
LaporanLaporanLaporanLaporan ResmiResmiResmiResmi PraktikumPraktikumPraktikumPraktikum Biokimia IBiokimia IBiokimia IBiokimia I “ Uji“ Uji“ Uji“ Uji KuantitatifKuantitatifKuantitatifKuantitatif Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009
[ 12 ]
X.KESIMPULAN
Dari percobaan yang kiami lakukan dapat kami simpulkan sebagai berikut :
Percobaan 1
Volume Na2S2O3 yang dibutuhkan adalah:
Volume 1: 7,5ml
Volume 2: 7,4 ml
Volume 3: 7,2 ml
Volume larutan blangko : 0,6ml
Dari volume tersebut dapat dihitung angka peroksida adalah 33,71.
Ambang batas angka peroksida yang baik adalah 6 meq ( < 2).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa angka peroksida minyak kelapa sawit yang
diuji melebihi ambang batas yang ditentukan dikarenakan sampel yang
digunakan telah digunakan memasak sebelumnya.
Percobaan 2
Volume NaOH yang dibutuhkan adalah :
Volume 1 : 0,5 ml
Volume 2 : 0,4 ml
Volume 3 : 0,4 ml
Volume larutan blanko : 0,2 ml
BM minyak kelapa sawit : 256
Kadar asam lemak bebas dari minyak kelapa sawit yang diuji adalah sebesar :
0,04 %.
Ambang batas asam lemak bebas dari minyak kelapa sawit adalah : 2 %.
LaporanLaporanLaporanLaporan ResmiResmiResmiResmi PraktikumPraktikumPraktikumPraktikum Biokimia IBiokimia IBiokimia IBiokimia I “ Uji“ Uji“ Uji“ Uji KuantitatifKuantitatifKuantitatifKuantitatif Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009
[ 13 ]
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kadar asam lemak bebas dari minyak kelapa
sawit yang diuji masih dalam ambang batas yang ditentukan.
IX. JAWABAN PERTANYAAN :
1. Tuliskan semua reaksi yang menyertai uji asam lemak pada percobaan ini.
Penentuan Bilangan Peroksida
I2 + 2S2O3- � 2I2 + S4 O6
2-
R – CH – CH – R’ + O = O � R- CH – R’ � O = O
R – CH – CH – R’ � O = O (peroksida)
2. Sebutkan yang termasuk asam lemak essensial bagi tubuh. Mengapa asam
arakidonat bukan merupakan asam lemak essensial ?
Bagi manusia, asam lemak esensial mencakup golongan asam lemak tak jenuh
jamak (polyunsaturated fatty acids, PUFA) tipe cis, khususnya dari kelompok
asam lemak Omega-3, seperti misalnya asam α-linolenat (ALA), Asam
eikosapentaenoat (EPA), dan asam dokosaheksaenoat (DHA), dan asam lemak
Omega-6, seperti misalnya asam linoleat. Tubuh manusia tidak mampu
menghasilkan enzim desaturase tetapi mampu memanjangkan dan merombak
PUFA.
3. Apa perbedaan asam lemak jenuh dan tak jenuh pada proses oksidasi?
Asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom karbon
penyusunnya, sementara asam lemak tak jenuh memiliki paling sedikit satu
ikatan ganda di antara atom-atom karbon penyusunnya.
Adanya pemanasan (oksidasi) akan menyebabkan asam lemak jenuh berubah
menjadi asam lemak jenuh
4. Apa perbedan antara minyak dan lemak ditinjau dari struktur molekulnya?
Pada struktur minyak memiliki struktur ikatan rangkap pada rantai karbon C,
dengan adanya proses pemanasan minyak dapat merubah menjadi lemak yang
strukturnya tidak memiliki ikatan rangkap pada rantai karbon C.
Seperti contoh reaksi hidrogenasi :
LaporanLaporanLaporanLaporan ResmiResmiResmiResmi PraktikumPraktikumPraktikumPraktikum Biokimia IBiokimia IBiokimia IBiokimia I “ Uji“ Uji“ Uji“ Uji KuantitatifKuantitatifKuantitatifKuantitatif Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009
[ 14 ]
X. DAFTAR PUSTAKA :
Anonim A.2011.Asam Palmitat.http://Wikipedia.org (diakses pada hari Kamis, 10
November 2011, Pukul11:00 WIB)
Herlina, Netti dan Hendra S Ginting.2002.Lemak dan Minyak.Universitas Sumatera
Utara:JurusanTeknik Kimia, FakultasTeknik.
Lehninger AL. 1982. Dasar – Dasar BiokimiaJilid I. Maggy Thenawijaya, penerjemah.
Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Principles of Biochemistry.
Salila, Musrin.2010.Laporan Biokimia Lipid.http://blogspot.com (diakses pada hari
Kamis, 10 November 2011, Pukul 11:05 WIB )
Scy Tech Encyclopedia. 2008. Acrolein test. [terhubung berkala].
http://www.answers.com/topic/acrolein_test. html. [3 Desember 2008].
Scy Tech Encyclopedia. 2008. Lipid. [terhubung berkala].
http://www.answers.com/library/Sci%252DTech%20Encyclopedia-cid-47286.
html. [1 Desember 2008].
Wibowo, H Panji.2008.Tugas Akhir :Penentuan Bilangan Peroksida Asam Miristat
(C1499) dari Unit Fraksinasi di PT. Soci Medan.Medan:Departemen Kimia,
Fakultas MIPA, Universitas Sumatera Utara.
Yuanita, Lenny, dkk. 2010. Perangkat Pembelajaran Biokimia Petunjuk Praktikum
(Karbohidrat, Lipid, Protein). Surabaya: Unesa Press.
LaporanLaporanLaporanLaporan ResmiResmiResmiResmi PraktikumPraktikumPraktikumPraktikum Biokimia IBiokimia IBiokimia IBiokimia I “ Uji“ Uji“ Uji“ Uji KuantitatifKuantitatifKuantitatifKuantitatif Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009Lipida “ / Kelompok 1 Kimia B 2009
[ 15 ]
LAMPIRAN