i
(LAPORAN KINERJA )
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN
SURABAYA 2017
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................i
DAFTAR LAMPIRAN................................................................ii
IKHTISAR EKSEKUTIF.............................................................1
I PENDAHULUAN .................................................................5
A. Latar Belakang..........................................................5
B. Kedudukan ,Tugas dan Fungsi ....................................6
C. Visi dan Misi..............................................................6
D. Organisasi dan Tata Kerja ..........................................7
E. Landasan Hukum Pelaksanaan.....................................9
II PERENCANAAN KINERJA ...................................................10
A. Sasaran dan Indikator Kinerja Kinerja........................10
B. Perjanjian Kinerja.....................................................15
C. Program, Kegiatan dan Output ..................................16
D. Analisis Lingkungan Strategik....................................16
III AKUNTABILITAS KINERJA................................................17
A. Capaian Kinerja Organisasi........................................17
B. Realisasi Anggaran...................................................43
IV. PENUTUP.......................................................................47
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Capaian Sasaran dan Indikator Kinerja Balai Besar Karantina
Surabaya.........................................................................................................48
Lampiran 2. Nilai Kinerja Berdasarkan Aplikasi
SMART............................................................................................................48
Lampiran 3. Frekuensi Operasional Kegiatan Karantina Hewan
........................................................................................................................52
Lampiran 4. Frekuensi Operasional Kegiatan Karantina
Tumbuhan.......................................................................................................53
Lampiran 5. Rekapitulasi Notification Of Non
Compliance.....................................................................................................54
Lampiran 6. Rekap data Penegakan Hukum Tahun 2017
........................................................................................................................54
Lampiran 7.Jumlah Responden dan Nilai IKM Balai Besar Karantina
Pertanian Surabaya Semester I dan II tahun
2017................................................................................................................55
Lampiran 8. Perjanjian Kinerja........................................................................58
iii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Alloh SWT atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya, Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIN) Tahun 2017.
Sejalan dengan Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka hasil capaian kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya sepatutnya dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada publik melalui Laporan Kinerja.
Penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun berdasarkan PermenPAN dan RB Nomor 53/2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai Pertanggung Jawaban Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi Perkarantinaan Pertanian selama Tahun 2017. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini berisi tentang laporan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2017 yang memuat tentang perencanaan strategis yang akan dicapai selama kurun waktu tahun 2017.
Terima kasih dan penghargaan disampaikan kepada semua pihak di lingkup Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya yang telah bekerjasama dengan baik dan sungguh-sungguh selama pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2017 hingga tersusunnya laporan ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran senantiasa kami harapkan demi untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam penyusunan laporan mendatang, semoga laporan ini bermanfaat bagi instansi Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya.
Surabaya, Januari 2018
Kepala,
DR. Ir.M.Musyaffak Fauzi, SH,M.Si
NIP: 19611231 1990031 004
1
IKHTISAR EKSEKUTIF
Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya merupakan Unit Pelaksana
Teknis (UPT) lingkup Badan Karantina Pertanian – Kementerian Pertanian
berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:
22/Permentan/Ot.140/4/2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Karantina Pertanian. Balai Besar Karantina Pertanian
(BBKP) Surabaya merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang mempunyai
tugas melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan
tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati, hewani dan nabati. Balai
Besar Karantina Pertanian Surabaya menyelenggarakan fungsi: a)
Penyusunan rencana, evaluasi dan laporan; b) Pelaksanaan pemeriksaan,
pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan,
dan pembebasan media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK)
dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK); c) Pelaksanaan
pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK; d) Pelaksanaan pembuatan
koleksi HPHK dan OPTK; e) Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati
hewani dan nabati; f) Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional
karantina hewan dan tumbuhan; g) Pelaksanaan pemberian pelayanan
operasional pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati; h)
Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik karantina
hewan dan tumbuhan; i) Pelaksanaan pengawasan dan penindakan
pelanggaran peraturan perundangundangan dibidang karantina hewan,
karantina tumbuhan dan keamanan hayati hewani dan nabati; j) Pelaksanaan
urusan tata usaha dan rumah.
Visi dan misi tersebut diwujudkan oleh Balai Besar Karantina Pertanian
Surabaya melalui Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian
dan Pengawasan Keamanan Hayati dengan sasaran:
1. Meningkatnya efektifitas pengendalian resiko masuk, tersebar dan keluarnya HPHK dan OPTK,
2. Meningkatnya kualitas pelayanan tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap ekspor MP HPHK dan OPTK,
3. Meningkatnya kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina pertanian.
2
Sesuai dengan rencana strategis (Renstra) Badan Karantina Pertanian
tahun 2015-2019 bahwa sasaran program Balai Besar Karantina Pertanian
Surabaya , indikator kinerja, target, realisasi serta persentase capaian
indikator kinerja dengan rincian sebagaimana Tabel 1, Berdasarkan aplikasi
SMART PMK 249/2011 nilai kinerja Balai Besar Karantina Pertanian
Surabaya mencapai 84.74 atau sangat baik.
Tabel 1. Sasaran Kegiatan, Indikator Kinerja, Terget, Realisasi dan
Persentase Capaian
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi %
Meningkatnya
Tindakan Karantina
Jumlah media pembawa
yang memenuhi sistem
jaminan kesehatan
melalui sertifikasi
karantina impor di tempat
pemasukan yang telah
ditetapkan
(sertifikat)
155.505
sertifikat
476.381
sertifikat
306.34 %
Jumlah media pembawa
yang memenuhi sistem
jaminan kesehatan
melalui sertifikasi
karantina antar area di
tempat pemasukan yang
telah ditetapkan
(sertifikat)
4.276
sertifikat
7.063
sertifikat
165,2%
Jumlah media pembawa 104.965 140.501 133.86 %
3
yang memenuhi sistem
jaminan kesehatan
melalui sertifikasi
karantina antar area di
tempat pengeluaran yang
telah ditetapkan
(sertifikat)
sertifikat Sertifikat
Jumlah sertifikat ekspor
yang ditolak oleh negara
tujuan melalui tempat
pengeluaran yang
ditetapkan
(sertifikat)
0 0 0%
Dukungan internal
administrasi pengelolaan
sertifikasi karantina
pertanian
12 12 100 %
Nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
82 86.00 104.87%
Tersedianya sarana
dan prasarana
perkarantinaan yang
memadai
Jumlah dan Jenis
sarana,
infrastuktur,teknologi
informasi yang sesuai
kebutuhan dan memadai
2005 Unit 2005 Unit 100%
4
( Unit)
Penambahan jumlah
instalasi karantina hewan
dan tumbuhan yang
sesuai standar
0 0 0%
Keterangan: *) data anomali
Berdasarkan capaian sasaran dan indikator kinerja menunjukkan bahwa
semua indikator kinerja (IKU) sudah melebihi target yang ditetapkan,
sehingga masuk kategori sangat berhasil serta menunjukkan trend
peningkatan.
5
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas pelayanan karantina pertanian dan keamanan
hayati merupakan kegiatan utama yang dilaksanakan oleh Unit Pelaksana
Teknis Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya (UPT. BBKP Surabaya)
untuk mencegah masuk , keluar dan tersebarnya Hama Penyakit Hewan
Karantina dan Organime Pengganggu Tumbuhan Karantina . Hal ini didukung
dengan tersedianya anggaran dalam DIPA TA. 2017 Program Peningkatan
Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati.
Peningkatan kualitas pelayanan karantina pertanian dan keamanan
hayati merupakan upaya melindungi kelestarian sumber daya alam hayati
berupa pencegahan masuk dan tersebarnya Hama Penyakit Hewan
Karantina (HPHK) /Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK)
ke/dari/antar wilayah negara Republik Indonesia. Berbagai upaya tersebut
diatas ditunjukkan dengan pelaksanaan kegiatan anggaran sesuai sub output
yang dirinci dalam beberapa komponen dan sub komponen.
Kinerja yang optimal dari Balai Besar karantina Pertanian Surabaya
dapat di ukur dengan beberapa indikator Kinerja yaitu :
1. Jumlah sertifikasi karantina impor, eksport dan antar area terhadap
media pembawa HPHK dan OPTK melalui pelaksanaan tindakan
karantina;
2. Dukungan Internal Admiinistrasi pengelolaan sertifikasi karantina
pertanian ;
3. Dukungan Aparatur Pegawai dan Layanan Perkantorn;
4. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
5. Jumlah dan Jenis sarana, infrakstuktur ,teknologi informasi yang
sesuai kebutuhan dan memadai;
6
6. Penambahan jumlah instalasi karantina hewan dan tumbuhan yang
sesuai standar
Untuk mewujudkan kinerja yang optimal tersebut diatas, maka diperlukan
iklim kondusif bagi terlaksananya misi Balai Besar Karantina Pertanian
Surabaya melalui peraturan perundangan serta ketentuan yang berlaku, baik
yang diselenggarakan oleh Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya
maupun wilayah kerja yang ada didaerah. Namun demikian kinerja Balai
Besar Karantina Pertanian Surabaya tidak mungkin dicapai secara optimal
tanpa dukungan dan koordinasi sinergis antara unit kerja dilingkup Badan
Karantina Pertanian, dan instansi terkait serta pengguna jasa.
B. Kedudukan , Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 43/permentan/OT.010/
08/2015 tentang Organisasi dan tata kerjaKementerian Pertanian, pada BAB
XIII Bagian kesatu menyatakan bahwa kedudukan, tugas dan Fungsi Badan
Karantina Pertanian:
1. Kedudukan
Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya dipimpin oleh seorang Kepala
Balai yang berada dibawah dab bertanggung jawab langsung kepada Kepala
badan Karantina Pertanian.
2. Tugas
Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya mempunyai tugas pokok
melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan,
serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati ditempat
pemasukan/pengeluaran dan/atau diluar tempat pemasukan /pegeluaran di
wilayah kerja Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya.
7
3. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Besar Karantina Pertanian
Surabaya menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana, evaluasi dan laporan;
2. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media
pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme
pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);
3. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK;
4. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;
5. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;
6. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan
tumbuhan;
7. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan
hayati hewani dan nabati;
8. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik karantina
hewan dan tumbuhan;
9. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan
perundang- undangan dibidang karantina hewan, karantina tumbuhan
dan keamanan hayati hewani dan nabati;
10. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
C. Visi dan Misi
1.Visi
Dengan mengacu pada visi dan misi Badan Karantina Pertanian
tersebut, serta sejumlah penyesuaian yang menyangkut ruang lingkup bidang
tugas dan wewenang, situasi dan kondisi lingkungan baik eksternal maupun
internal, maka Visi BBKP Surabaya adalah: “Terwujudnya Pelayanan
Karantina Pertanian Surabaya yang Tangguh, Profesional, Modern dan
Terpercaya Tahun 2019”
Visi tersebut mengandung pengertian yang mendalam dan menunjukkan
tekad kuat dari BBKP Surabaya untuk segera dapat menuntaskan segala
permasalahan yang menyangkut tindak perkarantinaan dan pelayanan
8
karantina pertanian di lingkup BBKP Surabaya, demi mewujudkan karantina
pertanian yang profesional, modern dan terpercaya.
2.Misi
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan tersebut, maka strategi
dalam penyusunan kebijakan dan program sesuai tugas dan fungsi BBKP
Surabaya mengacu pada misi yang ditetapkan sebagai berikut:
1. Melindungi kelestarian sumber daya hayati hewani dan nabati dari
ancaman serangan hama dan penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan
Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) serta
pengawasan lalu lintas komoditi pertanian segar yang memenuhi
standard keamanan pangan;
2. Meningkatkan manajemen operasional perkarantinaan hewan dan
tumbuhan;
3. Mewujudkan Sistem Manajeman Mutu Pelayanan dengan
mengimplementasikan secara konsisten ISO 9001:2008 / SNI 19-9001-
2008;
4. Mewujudkan kompetensi sebagai Laboratorium Penguji (Testing
Laboratory) dengan mengimplementasikan secara konsisten ISO/EIC
17025:2008 serta Laboratorium Biosafety Level-2 (BSL-2);
5. Mendorong terwujudnya peran perkarantinaan Surabaya dalam
akselerasi ekspor komoditas pertanian yang akseptabel dan mampu
bersaing di pasar internasional;
6. Mendukung keberhasilan program agribisnis dan ketahanan pangan
Jawa Timur;
7. Membangun masyarakat cinta karantina pertanian di Jawa Timur;
D. Organisasi dan Tata Kerja
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, maka dalam melaksanakan tugas dan
fungsi Kepala BBKP Surabaya dibantu oleh pejabat struktural eselon III dan
eselon IV dengan struktur Organisasi sebagai berikut:
9
Gambar 1. Struktur Organisasi BBKP Surabaya
E. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas
1. UU No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme (Lembaran
Negara Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3851);
2. UU No. 16 Tahun 1992 Tentang Karantina Hewan, Ikan dan
Tumbuhan;
3. PP No. 82/2000 Tentang Karantina Hewan;
4. PP No. 14/2002 Tentang Karantina Tumbuhan;
5. PP No. 28/2004 Tentang Keamanan, Mutu Dan Gizi Pangan.
10
BAB II PERENCANAAN KINERJA
PERENCANAAN KINERJA
Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya pada
dasarnya merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai upaya
terencana dan sistimatis untuk meningkatkan kinerja serta pencapaiannya
melalui pembinaan, penataan, perbaikan, penertiban, penyempurnaan dan
pembaharuan terhadap sistem, kebijakan perkarantinaan hewan dan
tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati dengan terus menerus
melakukan pengawasan dan pengendalian manajemen agar tercapainya
efektifitas, efisiensi dan produktifitas dalam penyelenggaraan perkarantinaan
hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati.
Dalam rangka memberi arah dan sasaran yang jelas serta sebagai
pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan dibidang
perkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati yang selaras dengan arah
kebijakan strategis Kementerian Pertanian, maka Kepala Badan Karantina
Pertanian menetapkan rencana strategis Badan Karantina Pertanian 2015 –
2019 sebagai dasar acuan dalam penyusunan kebijakan operasional,
program dan kegiatan serta sebagai pedoman pengendalian kinerja. Hal ini
mengacu pada Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional
(PPN)/ Kepala Bappenas Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penelahaan Rencana Strategis Kementerian/ Lembaga,
kedudukan Sasaran Strategis berada pada level kementerian. untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.
11
Gambar 2. Kerangka Logis Penyusunan Renstra K/L (Sumber: Peraturan
Menteri PPN/ Ka Bappenas No 5 Tahun 2014)
Indikator pelayanan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Akuntabilitas publik: penyelenggaraan kegiatan pelayanan mengacu pada
ketentuan dan kepentingan nasional;
2. Responsivitas: melakukan upaya berkelanjutan mengenali kebutuhan
masyarakat, menyusun agenda, memperioritaskan pelayanan dan
mengembangkan program-program pelayanan publik;
3. Orientasi Pelayanan: meningkatkan sumber daya pelayanan yang dimiliki
oleh petugas operasional dalam melayani masyarakat;
4. Efisiensi: mengupayakan terwujudnya pelayanan yang cepat, tepat dan
akurat sesuai ketentuan yang berlaku.
A. Sasaran dan Indikator Kinerja
Visi dan Misi memiliki sifat yang relatif sulit diukur oleh karena itu perlu
diturunkan menjadi tujuan, sasaran dan indikator kinerja. Tujuan
merupakan pernyataan tentang apa yang ingin dicapai, sasaran
merupakan kondisi yang ingin dicapai dan indikator kinerja adalah hal
yang digunakan untuk membantu suatu organisasi menentukan dan
mengukur kemajuan terhadap sasaran. Dalam hal ini tujuan, sasaran dan
12
indikator kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya adalah
sebagai berikut :
1. Tujuan Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya 2015-2019 adalah:
a. Terjaganya sumber daya alam hayati hewan dan tumbuhan dari
serangan HPHK dan OPTK
b. Terjaminnya keamanan produk pertanian yang berasal dari hewan
dan tumbuhan
c. Pengendalian importasi dan percepatan eksportasi melalui
pencegahan masuk dan keluarnya media HPHK dan OPTK
d. Memberdayakan masyarakat dalam pelaksanaan perkarantinaan
e. Mewujudkan pelayanan prima
2. Sasaran Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya merupakan bagian
dari Sasaran Strategis Kementarian Pertanian yang selanjutnya
disebut sebagai Sasaran Program (SP) Badan Karantina Pertanian
adalah:
a. Meningkatnya efektivitas pengendalian risiko masuk, tersebar dan
keluarnya HPHK dan OPTK.
b. Meningkatnya kualitas pelayanan tindakan karantina dan
pengawasan keamanan hayati terhadap ekspor Media Pembawa
HPHK dan OPTK dan keamanan hayati.
c. Meningkatnya kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina
pertanian.
3. Indikator Kinerja di tingkat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya
yang selanjutnya disebut sebagai Indikator Kinerja Kegiatan Balai
Besar Karantina Pertanian Surabaya adalah:
a. Jumlah sertifikat karantina Impor, Ekspor, dan Antar Area terhadap
media pembawa HPHK dan OPTK melalui pelaksanaan tindakan
karantina (Indikator Kinerja Kegiatan ke-1)
b. Dukungan Internal Administrasi Pengelolaan Sertifikasi Karantina
Pertanian (Indikator Kinerja Kegiatan ke-2)
c. Dukungan Aparatur Pegawai dan Layanan Perkantoran (Indikator
Kinerja Kegiatan ke-3)
13
d. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) (Indikator Kinerja Kegiatan
ke-4)
e. Jumlah dan jenis sarana, infrastruktur, teknologi informasi yang
sesuai kebutuhan yang memadai (Indikator Kinerja Kegiatan ke-5)
f. Penambahan jumlah instalasi karantina hewan dan tumbuhan yang
sesuai standar (Indikator Kinerja Kegiatan ke-6)
Adapun Rencana Tindak Pembangunan Jangka Menengah Balai
Besar Karantina Pertanian Surabaya terlihat pada Tabel 2 berikut :
14
Tabel 2. Rencana Tindak Pembangunan Jangka Menengah Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya 2015 – 2019
No. PROGRAM/ KEGIATAN SASARAN INDIKATOR TARGET
2015 2016 2017 2018 2019 1 2 3 4 5 6 7 8 9
12.6
Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati
Meningkatnya tindakan karantina
Jumlah sertifikat karantina Impor, ekspor dan Antar Area terhadap media pembawa OPTK dan HPHK melalui pelaksanaan tindakan karantina (Sertifikat)
0 155.505 160.000 165.000
Dukungan Internal Administrasi pengelolaan Sertifikasi Karantina Pertanian (BULAN)
12 12 12 12 12
Terwujudnya good governance & clean government
Dukungan Aparatur Pegawai & Layanan Perkantoran (BULAN LAYANAN)
12 12 12 12 12
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
80 81 82 83 84
Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang memadai
Jumlah dan jenis sarana, infrastruktur, teknologi informasi yang sesuai kebutuhan dan memadai (UNIT)
63 67 2005 75 80
Penambahan jumlah instalasi karantina hewan dan tumbuhan yang sesuai standar
0% 0% 0% 0% 0%
15
B. Perjanjian Kinerja (PK) Target kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya tahun 2017
sesuai Renstra tahun 2015 – 2019 sebagaimana Tabel 3.
Tabel 3 Perjanjian Kinerja Kepala Balai Besar Karantina Pertanian
Surabaya dengan Kepala Badan Karantina Pertanian tahun
2017
Sasaran Program Indikator Kinerja Target
Meningkatnya
tindakan karantina
Jumlah sertifikasi karantina impor, ekspor
dan antar area terhadap media pembawa
OPTK dan HPHK melalui pelaksanaan
tindakan karantina (sertifikat)
155.505
sertifikat
a. Jumlah media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina impor di tempat pemasukan yang telah ditetapkan (sertifikat)
22.115
sertifikat
b. Jumlah media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pemasukan yang telah ditetapkan (sertifikat)
4.276
sertifikat
c. Jumlah media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pengeluaran yang telah ditetapkan (sertifikat)
104.965
sertifikat
d. Jumlah media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina ekspor di tempat pengeluaran yang telah ditetapkan (sertifikat)
24.149
sertifikat
Dukungan Internal Administrasi
pengelolaan sertifikasi karantina pertanian
(Bulan)
12
bulan
Terwujudnya good
governance & clean
Dukungan Aparatur Pegawai dan Layanan
Perkantoran (Bulan Layanan)
12
bulan
16
government layanan
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 82
Tersedianya
sarana dan prasarana
perkarantinaan yang
memadai
Jumlah dan jenis sarana, infrastruktur,
teknologi informasi yang sesuai kebutuhan
dan memadai (unit)
2005
unit
Penambahan jumlah instalasi karantina
hewan dan tumbuhan yang sesuai standar
(%)
0%
16
C. Program, Kegiatan dan Output
Sasaran dan indikator kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja (PK)
tersebut, diwujudkan melalui Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan
Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati dengan sasaran: a) meningkatnya
efektifitas pengendalian resiko masuk, tersebar dan keluarnya HPHK dan OPTK,
b) meningkatnya kualitas pelayanan tindakan karantina dan pengawasan
keamanan hayati terhadap ekspor MP HPHK dan OPTK dan keamanan hayati,
c) meningkatnya kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina pertanian.
Selanjutnya di realisasikan dalam bentuk penyelenggaraan kegiatan dan output
kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan
Pengawasan Keamanan Hayati dengan output kegiatan:
a. Sertifikat karantina Impor, ekspor dan Antar Area terhadap media pembawa
OPTK dan HPHK melalui pelaksanaan tindakan karantina;
b. Dukungan Internal Administrasi pengelolaan Sertifikasi Karantina Pertanian;
c. Dukungan Aparatur Pegawai & Layanan Perkantoran;
d. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM);
e. Sarana, infrastruktur, teknologi informasi yang sesuai kebutuhan dan
memadai;
f. Instalasi karantina hewan dan tumbuhan yang sesuai standar Layanan
Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati.
D. Analisis Lingkungan Strategik
Perubahan lingkungan strategis yang sangat cepat dan pesat akan
mempengaruhi kinerja penyelenggaraan perkarantinaan pertanian. Pengaruh
lingkungan strategis tersebut berhubungan dengan kondisi internal Balai Besar
Karantina Pertanian Surabaya dan pengaruh lingkungan eksternal sebagai
tantangan yang dihadapi serta peluang yang dapat diraih dalam menyusun
rencana strategis Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya .
17
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Mempedomani Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah, maka capaian kinerja Balai Besar Karantina
Pertanian Surabaya Tahun 2017 dianalisa dengan:
1. Membandingkan antara target dengan realisasi kinerja tahun 2017,
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2017
dengan tahun sebelumnya
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2017 dengan target
jangka menengah
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun 2017 dengan standar di Kementerian
Pertanian
5. Analisis penyebab keberhasilan atau kegagalan atau peningkatan/ penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
7. Analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian kinerja.
Data untuk pengukuran kinerja bersumber dari aplikasi basis data
pelaksanaan kegiatan operasional Karantina Pertanian yang tersedia pada
aplikasi EQVET untuk data operasional Karantina Hewan, e-Plaq system untuk
data operasional karantina Tumbuhan. Selain itu juga bersumber dari laporan
Bidang Karantina Hewan, Bidang Karantina Tumbuhan dan Bidang Pengawasan
dan Penindakan.
18
Keberhasilan dan ketidakberhasilan setiap sasaran ditentukan dengan
persentase pencapaian target yang telah ditetapkan, adapun kisarannya seperti
berikut :
A. Sangat Berhasil : > 100%
B. Berhasil : 80 – 100%
C. Cukup Berhasil : 60 – (< 80%)
D. Kurang Berhasil : < 60%
Apabila terdapat capaian yang sangat melampaui target atau lebih dari 200%
dari target, dinyatakan dalam data anomali yaitu 200%*). Angka ini merupakan
salah satu kriteria yang disepakati dalam PMK 249/2011.
Indikator kinerja kegiatan (IKK 1) diukur berdasarkan data yang diperoleh dari
aplikasi sistem basis data (E-Plaq EQVET), laporan Bidang Karantina Hewan,
Bidang Karantina Tumbuhan dan Bidang Pengawasan dan Penindakan, Bidang
Umum sebagaimana Tabel 4 dan Tabel 5.
Tabel 4. Sertifikasi Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan Tahun 2017
Kegiatan Impor Domestik Masuk
Domestik Keluar
Ekspor Jumlah
Sertifikasi
Karantina Hewan 7.896 6.864 90.358 6.674 111.792
Karantina
Tumbuhan
283.856 199 50.143 3.0391 364.589
Jumlah 291.752 7.063 140.501 37.065 476.381
Sumber : EQVET, e-Plaq System, laporan Bidang Karantina Hewan, Bidang
Karantina Tumbuhan dan Bidang Pengawasan dan Penindakan
19
Tabel 5. Dukungan Internal Administrasi, Aparatur Pegawai, Jumlah dan Jenis
Sarana Infrastruktur, Penambahan jumlah instalasi karantina hewan dan
karantina tumbuhan
No Uraian Jumlah
1. Dukungan Internal Administrasi pengelolaan
sertifikasi karantina pertanian (Bulan) 12 Bulan
2. Dukungan Aparatur Pegawai dan Layanan
Perkantoran (Bulan) 12 Bulan
3. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 86.00
4.
Jumlah dan jenis sarana, infrastruktur,
teknologi informasi yang sesuai kebutuhan dan
memadai (unit)
2005 Unit
5. Penambahan jumlah instalasi karantina
hewan dan tumbuhan yang sesuai standar (%) 0 %
sumber : Bidang Umum 2017
Analisis capaian kinerja terhadap capaian indikator kinerja Balai Besar
Karantina Pertanian Surabaya tahun 2017 adalah sebagaimana Tabel 6.
Tabel 6 Indikator kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya
Sasaran Program
Indikator Kinerja Target Realisasi Jumlah
%
Meningkat
nya tindakan
karantina
Jumlah sertifikasi
karantina impor, ekspor dan
antar area terhadap media
pembawa OPTK dan HPHK
155.505
sertifikat
476.381
sertifikat
306.3%
20
melalui pelaksanaan tindakan
karantina (Sertifikat)
a. Jumlah media pembawa
yang memenuhi sistem
jaminan kesehatan melalui
sertifikasi karantina impor
di tempat pemasukan yang
telah ditetapkan (serifikat)
22.115
sertifikat
291.752
sertifikat
1319 %
b. Jumlah media pembawa
yang memenuhi sistem
jaminan kesehatan melalui
sertifikasi karantina antar
area di tempat pemasukan
yang telah ditetapkan
(sertifikat)
4.276
sertifikat
7.063
sertifikat
165.2 %
c. Jumlah media pembawa
yang memenuhi sistem
jaminan kesehatan melalui
sertifikasi karantina antar
area di tempat
pengeluaran yang telah
ditetapkan (sertifikat)
104.965
Sertifikat
140.501
sertifikat
133.9 %
d. Jumlah media pembawa
yang memenuhi sistem
jaminan kesehatan melalui
sertifikasi karantina ekspor
di tempat pengeluaran
yang telah ditetapkan
(sertifikat)
24.149
sertifikat
37.065
sertifikat
153,5%
Dukungan Internal
Administrasi pengelolaan
12 bulan 12 bulan 100%
21
sertifikasi karantina pertanian
(Bulan)
Terwujudn
ya good
governance &
clean
government
Dukungan Aparatur
Pegawai dan Layanan
Perkantoran (Bulan Layanan)
12 bulan 12 bulan 100%
Nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
82 86.447 105.4%
Tersediany
a sarana dan
prasarana
perkarantinaa
n yang
memadai
Jumlah dan jenis sarana,
infrastruktur, teknologi
informasi yang sesuai
kebutuhan dan memadai
(unit)
2005 unit 2005 unit 100%
Penambahan jumlah
instalasi karantina hewan dan
tumbuhan yang sesuai
standar
0 % 0 % 0%
Keterangan :
*)Selama TA. 2017, tidak terdapat penolakan terhadap ekspor, sehingga
target NNC sesuai dengan perjanjian kinerja (PK) sebesar 0 – 0,1 % dapat
tercapai.
Perhitungan dan analisis capaian kinerja setiap Indikator kinerja Balai Besar
Karantina Pertanian Surabaya adalah sebagai berikut:
22
1. Jumlah sertifikasi karantina impor, ekspor dan antar area terhadap media pembawa OPTK dan HPHK melalui pelaksanaan tindakan karantina (IKK 1)
Jaminan kesehatan merupakan outcome atas proses tindakan karantina
dengan diterbitkannya sertifikat pembebasan terhadap media pembawa yang
masuk atau diimpor, ekspor maupun antar area, untuk memastikan bebas
HPHK atau OPTK. Target sertifikasi Balai Besar Karantina Pertanian
Surabaya tahun 2017 adalah 155.505 sertifikat, sedangkan realisasi
penggunaan sertifikat sebesar 476.381 sertifikat. Berarti terjadi kenaikan
sebesar 320.876 (%). Untuk lebih jelasnya penggunaan sertifikat dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 7. Target dan Realisasi Penggunaan Sertifikat Balai Besar Karantina
Pertanian Surabaya selama tahun 2017
Target/Realisasi
Impor Domestik Masuk
Domestik Keluar
Ekspor Jumlah
Sertifikat
Target 22.115 4.276 104.965 24.149 155.505
Realisasi 291.752 7.063 140.501 37.065 476.381
Secara umum, penggunaan sertifikat ini menggambarkan frekuensi media
pembawa yang dilalulintaskan ke dalam wilayah negara RI (Impor), ke luar
wilayah RI (Ekspor) maupun yang di dalam wilayah RI (Antar Area).
Kegiatan operasional di BBKP Surabaya meliputi kegiatan Impor, Ekspor
dan antar area.
23
Kegiatan Impor
Realisasi sertifikasi kegiatan Impor di BBKP Surabaya untuk tahun 2017
sebesar 22.115 sertifikat, hal ini menunjukan bahwa realisasi sertifikasi
terhadap kegiatan impor lebih besar dari target yang telah ditetapkan sebesar
291.752 sertfikat .
Kegiatan Antar Area di Tempat Pemasukan (Domestik Masuk)
Realisasi sertifikasi domestik masuk di BBKP Surabaya untuk tahun 2017
sebesar 4.276 sertifikat, hal ini menunjukan bahwa realisasi sertifikasi
terhadap kegiatan impor lebih besar dari target yang telah ditetapkan sebesar
7.063 sertifikat.
Kegiatan Antar Area di Tempat Pengeluaran (Domestik Keluar)
Realisasi sertifikasi kegiatan domestik keluar di BBKP Surabaya untuk
tahun 2017 sebesar 140.501 sertifikat, hal ini menunjukan bahwa realisasi
sertifikasi terhadap kegiatan impor lebih besar dari target yang telah
ditetapkan sebesar 104.965 sertifikat.
Kegiatan Ekspor
Realisasi sertifikasi kegiatan Ekspor di BBKP Surabaya untuk tahun 2017
sebesar 24.149 sertifikat, hal ini menunjukan bahwa realisasi sertifikasi
terhadap kegiatan impor lebih besar dari target yang telah ditetapkan sebesar
37.065 sertifikat.
a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini.
Realisasi kinerja tahun 2017 sebesar 476.381 sertifikat, hal ini
menunjukkan bahwa sertifikasi yang dilakukan lebih besar dari target yang
telah ditetapkan yaitu sebesar 155.505 sertifikat.
b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2017 dengan tahun sebelumnya.
Realisasi kinerja tahun 2017 sebesar 476.381 sertifikat, realisasi
tersebut lebih kurang dari 3.182 sertifikat jika dibandingkan dengan
24
realisasi tahun 2016 sebesar 55.200 sertifikat. Perkembangan capaian IKK
1 sebagaimana Tabel 8.
Tabel 8 Perkembangan capaian IKK 1
Target
dan Realisasi 2015 2016 2017 2018 2019
%
realisasi
thd target
th 2017
%
realisasi th
2017 thd
2016
%
realisasi thd
target
jangka
menengah
Target
IKK.1
50.000 100.000 155.505 160.000 165.000 - - -
Realisasi
IKK.1
175.409 196.798 476.381 - - 306.34
%
242.06% 288.71%
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2017 dengan target jangka
menengah.
Dilihat dari capaian kinerja selama 2 tahun terakhir tahun 2016
(196.798 sertifikat) dan 2017 (476.381 ) telah melebihi target jangka
menengah.
d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2017 Balai Besar Karantina Pertanian
Surabaya dengan standar nasional (Badan Karantina Pertanian)
Realisasi kinerja tahun 2017 Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya
sebesar 306.34 % lebih besar dibanding standar nasional yang ditetapkan
Badan Karantina Pertanian sebesar 92,75%
e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja:
Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan:
1) Kepatuhan dan kemampuan negara asal dalam memenuhi persyaratan
pemasukan MP sesuai peraturan dan pedoman yang ditetapkan semakin
meningkat.
25
2) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Badan Karantina Pertanian
dalam menjalankan tindakan karantina 8P (Pemeriksaan, Pengasingan,
Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan dan
Pembebasan) melalui pendidikan dan pelatihan. Rincian kegiatan Pendidikan
dan Pelatihan terlampir.
3) Penguatan pelaksanaan tindakan karantina berdasarkan rekomendasi teknis
hasil analisis risiko OPTK dan mananjemen risiko HPHK.
4) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan
operasional. Rincian pengadaan sarana dan prasarana terlampir.
Upaya untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tersebut di
atas dilakukan dengan:
1) Penguatan regulasi dan kebijakan nasional berdasarkan analisis risiko.
2) Percepatan penetapan dasar hukum pelaksanaan tindakan karantina
dalam rangka mitigasi risiko secara dini sesuai dengan perkembangan
lingkungan strategis antara lain status dan situasi HPHK – OPTK, serta
peningkatan lalulintas media pembawa..
3) Penguatan kemampuan dan penambahan ruang lingkup pengujian,
analisis risiko terhadap HPHK/ OPTK antara lain:
a) mengupayakan akses informasi dan basis data yang akurat dan terkini,
b) membangun jejaring kerja dengan organisasi dan instansi lain baik
nasional maupun internasional ,
c) meningkatkan kompetensi sumber daya manusia melalui pendidikan dan
pelatihan baik nasional maupun internasional.
4) Penguatan sarana dan prasarana tindakan karantina di tempat-tempat
pemasukan yang berisiko tinggi.
5) Peningkatan penyebarluasan informasi kepada masyarakat yang
bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap fungsi
penyelenggaraan karantina.
f. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKK 1
menunjukkan efisiensi sebesar 32 % dengan nilai efisiensi 50.80%
sebagaimana perhitungan pada Tabel 9.
26
Tabel 9 Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IKK 1
I
KK
Keluaran
(output)
Volume
keluaran Anggaran
RAK/
RVK
PAK/
TVK
(RA
K/ RVK)
/
(PAK/TV
K)
Item
keluaran
Satua
n
keluaran
Targ
et
Volume
Keluaran
(TVK)
Realis
asi
Volume
Keluaran
(RVK)
Pagu
Anggaran per
Keluaran
(PAK) (Rp)
Realisasi
Anggaran per
Keluaran
(RAK) (Rp)
I
KK
476.3
81
sertifi
kat
155.
505
476.38
1
205596870
00
203932874
91
42.809 132.2
12
32%
Efisiensi = (Total (RAK/RVK)/(PAK/TVK)) / Jumlah Keluaran
= 32% / 1 = 32%
Nilai Efisiensi = 50%+((Efisiensi/20))*50
= 50% + ((32% / 20))* 50 = 50.80 %
g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
1) Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaiaan kinerja adalah
Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan
Keamanan Hayati
2) Indikator ke-1 melampaui target karena sertifikasi kesehatan terhadap
pemasukan media pembawa ke wilayah Indonesia dilakukan oleh
petugas karantina yang kompeten, implementasi peraturan
perkarantinaan dan keamanan hayati terhadap pemasukan media
pembawa ke dalam wilayah Indonesia terlaksana dengan baik.
2. Dukungan Internal Administrasi pengelolaan sertifikasi karantina pertanian (IKK 2)
Dalam rangka mendukung pengelolaan sertifikasi karantina pertanian Balai
Besar Karantina Pertanian Surabaya menjalankan sistem manajemen yang
27
terdiri dari kegiatan pengaturan, perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Dukungan Internal Administrasi pengelolaan sertifikasi karantina pertanian
dilakukan selama 12 (dua belas) bulan sebagaimana Tabel 10.
Tabel 10. Dukungan Internal Administrasi pengelolaan sertifikasi karantina
pertanian tahun 2017
No Uraian Jumlah
1. Dukungan Internal Administrasi pengelolaan
sertifikasi karantina pertanian (Bulan) 12 Bulan
a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini
Realisasi kinerja tahun 2017 sebesar 12 (dua belas) bulan sama
dengan target tahun 2017 sebesar 12 (dua belas) bulan,
b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2017 dengan tahun sebelumnya.
Realisasi kinerja tahun 2017 sebesar 12 (dua belas) bulan, realisasi
tersebut sama dengan realisasi tahun 2016 sebesar 12 (dua belas) bulan.
Perkembangan capaian IKK 2 sebagaimana Tabel 11.
Tabel 11. Perkembangan capaian IKK 2
Targe
t dan
Realisasi
20
15
20
16
20
17
201
8
201
9
%
realisasi
thd target
th 2017
%
realisasi
th 2017
thd 2016
%
realisasi thd
target jangka
menengah
Target 12 12 12 12 12 - - -
28
IKK.2 (Bulan) (Bulan) (Bulan) (Bulan) (Bulan)
Realisasi IKK.2
12 (Bulan)
12 (Bulan)
12 (Bulan)
- - 100.00%
100.00 %
100.00%
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2017 dengan target jangka
menengah.
Dilihat dari capaian kinerja selama 3 tahun terakhir tahun 2015 (12 (dua
belas) bulan), 2016 (12 (dua belas) bulan) dan 2017 (12 (dua belas) bulan)
telah sama dengan target jangka menengah sampai dengan tahun 2019
sebesar 12 (dua belas) bulan.
d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2017 Balai Besar Karantina Pertanian
Surabaya dengan standar nasional (Badan Karantina Pertanian)
Indikator Kinerja sebagaimana tabel di atas belum mempunyai standar
nasional, sehingga analisis perbandingannya tidak dapat dilakukan.
Namun indikator kinerja ini telah selaras serta mengacu pada Renstra
Kementerian Pertanian.
e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja:
Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan:
1) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Badan Karantina
dalam menjalankan tindakan karantina 8P (Pemeriksaan, Pengasingan,
Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan dan
Pembebasan) melalui diklat dan pelatihan,
2) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan
operasional
29
Upaya untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tersebut di
atas dilakukan dengan:
1) Peningkatan sarana dan prasarana tindakan karantina yang memadai
dan berkelanjutan.
2) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia melalui pendidikan dan
pelatihan.
f. Analisis Efisiensi penggunaan sumber daya
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKK 2
menunjukkan efisiensi sebesar % dengan nilai efisiensi %
sebagaimana perhitungan pada Tabel 12.
Tabel 12. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IKK 2
IKK
Keluaran (output) Volume keluaran Anggaran
RAK/ RVK PAK/ TVK
(RAK/ RVK) / (PAK/ TVK)
Item keluaran
Satuan keluara
n
Target Volume
Keluaran (TVK)
Realisasi Volume
Keluaran (RVK)
Pagu Anggaran
per Keluaran (PAK) (Rp)
Realisasi Anggaran
per Keluaran (RAK) (Rp)
IKK 2 12 Bulan 12 12 10.301.165.000
906.844.200
75.570.350
85.847.083 88.02%
Efisiensi = (Total (RAK/RVK)/(PAK/TVK)) / Jumlah Keluaran
= 88.02% / 1 = 88.02%
Nilai Efisiensi = 50%+((Efisiensi/20))*50
= 50%+((88.02% / 20))*50 = 270.05%
g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
1) Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaiaan kinerja adalah
Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan
Keamanan Hayati
2) Indikator ke-2 sesuai target yang telah ditetapkan, hal ini disebabkan
dukungan internal administrasi pengelolaan sertifikasi karantina
pertanian dilakukan setiap bulan sesuai dengan rencana kegiatan yang
telah disusun pada awal tahun anggaran.
30
3. Dukungan Aparatur Pegawai dan Layanan Perkantoran (IKK 3)
Dukungan Aparatur Pegawai dan Layanan Perkantoran merupakan salah
satu indikator kinerja kegiatan dalam program peningkatan kualitas
perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan hayati.
Dukungan aparatur pegawai dan layanan perkantoran dilakukan selama 12
(dua belas) bulan sebagaimana Tabel 13.
Tabel 13. Dukungan aparatur pegawai dan layanan perkantoran tahun
2017
No
Uraian Jumlah
1
.
Dukungan aparatur pegawai dan layanan
perkantoran (Bulan) 12 Bulan
a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini
Realisasi kinerja tahun 2017 sebesar 12 (dua belas) bulan sama dengan
target tahun 2017 sebesar 12 (dua belas) bulan,
b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2017 dengan tahun sebelumnya.
Realisasi kinerja tahun 2017 sebesar 12 (dua belas) bulan, realisasi
tersebut sama dengan realisasi tahun 2016 sebesar 12 (dua belas) bulan.
Perkembangan capaian IKK 3 sebagaimana Tabel 14.
Tabel 14. Perkembangan capaian IKK 3
31
Target
dan Realisasi 2015 2016 2017 2018 2019
%
realisasi thd
target th
2017
%
realisasi th
2017 thd
2016
%
realisasi thd
target jangka
menengah
Target
IKK.3
12
(Bulan)
12
(Bulan)
12
(Bulan)
12
(Bulan)
12
(Bulan)
- - -
Realisasi
IKK.3
12
(Bulan)
12
(Bulan)
12
(Bulan)
- - 100.00% 100.00
%
100.00%
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2017 dengan target jangka
menengah.
Dilihat dari capaian kinerja selama 3 tahun terakhir tahun 2015 (12 (dua
belas) bulan), 2016 (12 (dua belas) bulan) dan 2017 (12 (dua belas) bulan)
telah sama dengan target jangka menengah sampai dengan tahun 2019
sebesar 12 (dua belas) bulan.
d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2017 Balai Besar Karantina Pertanian
Surabaya dengan standar nasional (Kementerian Pertanian)
Indikator Kinerja sebagaimana tabel di atas belum mempunyai standar
nasional, sehingga analisis perbandingannya tidak dapat dilakukan.
Namun indikator kinerja ini telah selaras serta mengacu pada Renstra
Kementerian Pertanian.
e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja:
Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan:
1) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Balai Besar
Karantina Pertanian Makassar dalam menjalankan tindakan karantina
8P (Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan,
Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan) melalui pendidikan dan
pelatihan.
2) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan
32
Upaya untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tersebut di
atas dilakukan dengan:
1) Peningkatan sarana dan prasarana perkantoran yang memadai dan
berkelanjutan.
2) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia melalui pendidikan,
pelatihan baik nasional maupun internasional.
3) Penerapan UU ASN untuk setiap pegawai dalam rangka peningkatan
kualitas SDM
f. Analisis Efisiensi penggunaan sumber daya
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKK 3
menunjukkan efisiensi sebesar 99.02% dengan nilai efisiensi 83.62%
sebagaimana perhitungan pada tabel 15
Tabel 15. Efisiensi penggunaan sumber daya terhadap IKK 3
IKK
Keluaran (output) Volume keluaran Anggaran
RAK/ RVK PAK/ TVK
(RAK/ RVK) / (PAK/ TVK)
Item keluaran
Satuan keluaran
Target Volume Keluaran (TVK)
Realisasi Volume
Keluaran (RVK)
Pagu Anggaran per
Keluaran (PAK) (Rp)
Realisasi Anggaran
per Keluaran (RAK) (Rp)
IKK 3 12 Bulan 12 12 30590872000
29809625209
2484135434
2549239333
97.44 %
Efisiensi = (Total (RAK/RVK)/(PAK/TVK)) / Jumlah Keluaran
= 97.44% / 1 = 97.44%
Nilai Efisiensi = 50%+((Efisiensi/20))*50
= 50%+((97.44%/ 20))*50 = 293.6%
g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
1) Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaiaan kinerja adalah
Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan
Keamanan Hayati
33
2) Indikator ke-3 mencapai target karena dukungan aparatur pegawai dan
layanan perkantoran dilakukan setiap bulan sesuai dengan rencana
kegiatan yang telah disusun pada awal tahun anggaran.
4. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat /IKM (IKK 4)
IKM merupakan salah satu tolok ukur penilaian masyarakat terhadap
kepuasan layanan perkarantinaan. Penilaian IKM dilakukan berdasarkan
survey kepada pengguna jasa karantina di UPT. Nilai IKM dihitung dengan
menggunakan “nilai rata-rata tertimbang” masing-masing unsur pelayanan.
Dalam penghitungan IKM terhadap 14 (empat belas) unsur pelayanan yang
dikaji, setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang sama dengan rumus
sebagai berikut:
Untuk memperoleh nilai IKM digunakan pendekatan nilai rata-rata
tertimbang dengan rumus sebagai berikut:
Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian IKM yaitu antara 25 –
100 maka hasil penilaian tersebut diatas dikonversikan dengan nilai dasar 25,
dengan rumus sebagai berikut:
34
Tabel 16. Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu
Pelayanan dan Kinerja UKPP
Nilai
Persepsi
Nilai Interval
IKM
Nilai Interval
Konversi IKM Mutu Pelayanan
1 1,00 – 1,75 25,00 – 43,75 D (Tidak Baik)
2 1,76 – 2,50 43,75 – 62,50 C (Kurang Baik)
3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B (Baik)
4 3,26 – 4,00 81,26 - 100,00 A ( Sangat Baik)
a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini
Realisasi kinerja IKM tahun 2017 sebesar 92.95 atau lebih tinggi 10.95
poin dari target yang ditetapkan tahun 2017 sebesar 82 yang juga
merupakan target capaian Kementerian Pertanian.
b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2017 dengan tahun sebelumnya.
Realisasi kinerja IKM tahun 2017 sebesar 86, realisasi tersebut lebih
tinggi 3.07 poin dibanding realisasi tahun 2016 sebesar 89.88.
Perkembangan capaian IKK 4 sebagaimana Tabel 17.
Tabel 17. Perkembangan capaian IKK 4
Target dan Realisasi 2016 2017 2018 2019
% realisasi thd target
th 2017
% realisasi th 2017
thd 2016
% realisasi thd target jangka
menengah Target IKK.6 81 82 83 84 - - - Realisasi IKK.6
86.105 86.477 - - 103.02 % 100.4 % 100.2 %
35
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2017 dengan target jangka
menengah.
Dilihat dari capaian kinerja IKM selama 2 tahun terakhir tahun 2016
(89.88) dan 2017 (92.95) lebih tinggi dari target per tahun, dan sudah
melebihi target 2019 sebesar 84.
d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2017 Balai Besar Karantina Pertanian
Makassar dengan standar nasional (Badan Karantina Pertanian Pertanian)
Tabel 18. Target Nilai IKM Kementerian Pertanian tahun 2017.
Tahun
2015 2016
2017
2018
2019
Target Nilai
IKM
80 81 82 83 84
Sumber: Renstra Badan Karantina Pertanian tahun 2015 – 2019
Perbandingan realisasi kinerja dengan standar nasional di lingkup
Badan Karantina Pertanian menunjukkan bahwa nilai IKM Balai Besar
Karantina Pertanian Surabaya 86.53 atau melebihi target Nilai IKM Badan
Karantina Pertanian sebesar 82 di tahun 2017 sebagaimana Tabel 18.
Nilai tersebut menunjukkan bahwa mutu pelayanan Balai Besar Karantina
Pertanian Makassar termasuk sangat baik, serta telah selaras dengan
Renstra Badan Karantina Pertanian.
e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja.
Keberhasilan capaian kinerja tersebut antara lain:
1) Upaya peningkatan pelayanannya terhadap pengguna jasa karantina
mulai dari permohonan pemeriksaan sampai dengan pelepasan MP
36
HPHK/OPTK dengan terus memperbaiki sarana dan prasarana
tindakan karantina, kompetensi SDM, peningkatan sistem informasi
yang lebih mudah didapatkan melalui media online/website.
2) Penerapan SNI ISO 9001:2008 dan SNI ISO/IEC 17025:2008 untuk
mendukung percepatan pelayanan dan validitas hasil uji laboratorium di
UPT (sehingga Service Level Agreement (SLA) pelayanan dapat
terpenuhi.
3) Membangun sistem manajemen anti penyuapan ISO 37001:2016
4) Pemenuhan standar pelayanan publik di seluruh wilayah kerja sesuai
standar UU pelayanan publik dan telah mendapatkan pengakuan dari
OMBUDSMAN.
Untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tahun
mendatang dapat dilakukan:
1) Pengembangan inovasi dalam pelayanan publik di wilayah kerja
Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya.
2) Penambahan ruang lingkup bagi laboratorium yang telah
terakreditasi SNI ISO/IEC 17025:2008.
3) Implementasi integrasi inhouse system pelayanan operasional
perkarantinaan IQ-FAST
4) Meningkatkan kompetensi petugas pelayanan karantina
5) Standarisasi counter pelayanan
6) Peningkatan pemahaman masyarakat melalui penderasan informasi
perkarantinaan melalui media sosial
f. Analisis Efisiensi penggunaan sumber daya
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKK 4
menunjukkan efisiensi sebesar 94.85% dengan nilai efisiensi 287,13%
sebagaimana perhitungan pada tabel 19.
37
Tabel 19 Efisiensi penggunaan sumber daya terhadap IKK 4
IKK
Keluaran (output) Volume keluaran Anggaran
RAK/ RVK PAK/ TVK (RAK/RVK)/(PAK/
TVK) Item
keluaran Satuan
keluaran
Target Volume
Keluaran (TVK)
Realisasi Volume
Keluaran (RVK)
Pagu Anggaran per
Keluaran (PAK) (Rp)
Realisasi Anggaran per
Keluaran (RAK) (Rp)
IKK 6 86.477 Indeks 82 86.477 40740000 40740000 471271 496829 94.85%
Efisiensi = (Total (RAK/RVK)/(PAK/TVK)) / Jumlah Keluaran
= 94.85% / 1 = 94.85%
Nilai Efisiensi = 50%+((Efisiensi/20))*50
= 50%+((94.85% / 20))*50 = 287.13%
g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
1) Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaiaan kinerja adalah
dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya.
2) Penguatan komitmen dalam implementasi pelayanan publik oleh Balai
Besar Karantina Pertanian Surabaya.
3) Pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka percepatan pelayanan.
4) Keterbukaan informasi publik terhadap pelaksanaan pelayanan publik
termasuk tarif, prosedur, dan waktu layanan.
5) Pengadaan dan perbaikan sarana pendukung pelayanan karantina.
5. Jumlah dan jenis sarana, infrastruktur, teknologi informasi yang sesuai kebutuhan dan memadai (IKK 5)
Sarana, infrastruktur dan teknologi informasi yang sesuai kebutuhan dan
memadai merupakan salah satu unsur penunjang kegiatan peningkatan
kualitas pelayanan karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati.
Jumlah dan jenis sarana, infrastruktur, teknologi informasi yang sesuai
kebutuhan yang memadai selama tahun 2017 adalah sebagaimana Tabel 20.
38
Tabel 20. Jumlah dan jenis sarana, infrastruktur, teknologi informasi yang
sesuai kebutuhan yang memadai tahun 2017.
No
Uraian Jumlah
1
.
Jumlah dan jenis sarana, infrastruktur,
teknologi informasi yang sesuai kebutuhan dan
memadai (unit)
2005 Unit
a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini
Realisasi kinerja tahun 2017 sebesar 2005 unit, capaian tersebut telah
sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebesar 2005 unit.
b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2017 dengan tahun sebelumnya.
Realisasi kinerja tahun 2017 sebesar 2005 unit. Realisasi tersebut lebih
besar dibandingkan dengan realisasi tahun 2016 sebesar unit.
Perkembangan capaian IKK 5 sebagaimana Tabel 21.
Tabel 21. Perkembangan capaian IKK 5.
Target dan
Realisasi 2015 2016 2017 2018 2019
% realisasi
thd target th
2017
% realisasi th 2017
thd 2016
% realisasi thd target
jangka menengah
Target IKK.4
63 67 2005
Realisasi IKK.4
63 67 2005 - - 100 % 2992% 3182%
Keterangan: *) data anomali
39
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2017 dengan target jangka
menengah.
Dilihat dari capaian kinerja selama 3 tahun terakhir tahun 2015 (63
unit), 2016 (67 unit) dan 2017 ( 2005 unit).
d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2017 Balai Besar Karantina
Pertanian Makassar dengan standar nasional (Kementerian Pertanian)
Indikator Kinerja sebagaimana tabel di atas belum mempunyai
standar nasional, sehingga analisis perbandingannya tidak dapat
dilakukan. Namun indikator kinerja ini telah selaras serta mengacu
pada Renstra Kementerian Pertanian.
e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja:
Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan:
1) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Balai Besar Karantina
Pertanian Surabaya dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing.
2) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan.
Untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tahun
mendatang dapat dilakukan:
1) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia melalui pendidikan,
pelatihan
f. Analisis Efisiensi penggunaan sumber daya
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKK 5
menunjukkan efisiensi sebesar 98.37% dengan nilai efisiensi 295.93%
sebagaimana perhitungan pada tabel 22.
40
Tabel 22 Efisiensi penggunaan sumber daya terhadap IKK 5
IKK
Keluaran (output) Volume keluaran Anggaran
RAK/ RVK PAK/ TVK
(RAK/ RVK) / (PAK/ TVK)
Item keluaran
Satuan keluaran
Target Volume
Keluaran (TVK)
Realisasi Volume
Keluaran (RVK)
Pagu Anggaran per
Keluaran (PAK) (Rp)
Realisasi Anggaran per
Keluaran (RAK) (Rp)
IKK 4 2005 Unit 2005 2005 20578823000
20245382607
10097447 10263752 98.37%
Efisiensi = (Total (RAK/RVK)/(PAK/TVK)) / Jumlah Keluaran
= 98.37% / 1 = 98.37%
Nilai Efisiensi = 50%+((Efisiensi/20))*50
= 50%+((98.37% / 20))*50 = 295.93%
g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
1) Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaiaan kinerja adalah
Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan
Keamanan Hayati.
2) Indikator ke-5 mencapai target karena pengadaan sarana, infrastruktur,
teknologi informasi yang sesuai kebutuhan dan memadai dilakukan sesuai
dengan perencanaan kegiatan yang dilakukan pada awal tahun anggaran.
6. Penambahan jumlah instalasi karantina hewan dan tumbuhan yang sesuai standar (IKK 6)
Pada tahun anggaran 2017 Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya
tidak ada penambahan jumlah instalasi karantina hewan dan tumbuhan.
Perkembangan capaian IKK tahun 2015–2017 secara lengkap sebagaimana
tabel 23.Tabel 3 Perkembangan capaian dan target IKK 2015 – 2017
41
Indikator Kinerja Target dan Realisasi 2015 2016 2017
% realisasi
thd target th
2017
% realisasi thd target
jangka menengah
IKK.1
Jumlah sertifikat karantina impor, ekspor dan antar area terhadap media pembawa OPTK dan HPHK melelui pelaksanaan tindakan karantina
Target IKK.1 0 100.000 155.505 - - Realisasi IKK.1
0 196.798 476.381 306.30 % 288.71%
IKK.2
Dukungan Internal Administrasi Pengelolaan Sertifikat Karantina Pertanian
Target IKK.2 12 12 12 - - Realisasi IKK.2
12 12 12 100% 100%
IKK.3
Dukungan Aparatur Pegawai dan Layanan Perkantoran
Target IKK.3 12 12 12 - - Realisasi IKK.3
12 12 12 100% 100%
IKK.4
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Badan Karantina Pertanian
Target IKK.4 0 81 82 - -
Realisasi IKK.4
0 86.105 86.447 1003.2% 100.2%
IKK.5
Jumlah dan jenis sarana, infrastruktur, teknologi informasi yang sesuai kebutuhan dan memadai
Target IKK.5 2005 - - Realisasi IKK.5
2005 100% 3182%
IKK.6
Penambahan jumlah instalasi karantina hewan dan tumbuhan yang sesuai standar
Target IKK.6 0 0 0 - - Realisasi IKK.6
0 0 0 0 0
Hasil analisis efisiensi penggunaan sumberdaya berdasarkan pencapaian
indikator kinerja menunjukkan bahwa dengan jumlah keluaran 6 item keluaran
sebagai mana jumlah IKK, maka efisiensinya mencapai 74.42% dengan nilai
efisiensi 236.05%. rincian perhitungan seperti ditunjukkan pada Tabel 24.
42
Tabel 24. Efisiensi penggunaan sumber daya
IKK
Keluaran (output) Volume keluaran Anggaran
RAK/ RVK (Rp) PAK/ TVK
(RAK/RVK)/(PAK/TV
K) Item
keluaran Satuan
keluaran
Target Volume
Keluaran (TVK)
Realisasi Volume
Keluaran (RVK)
Pagu Anggaran per Keluaran (PAK) (Rp)
Realisasi Anggaran per
Keluaran (RAK) (Rp)
IKK1 476.381 sertifikat 155505 476381 20559687000 2039287491 42.809. 132.212 32 % IKK 2 12 Bulan 12 12 10301165000 906844200 75570350 85847083 88.02%
IKK 3 12 Bulan 12 12 30590872000 29809625209 2484135434 2549239333 97,44% IKK 4 84.447 Indeks 82 84.447 40740000 40740000 471271 4968291 94.85%
IKK 5 2005 Unit 2005 2005 20578823000 20245382607 10097447 10263752 98.37%
IKK 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 410.68%
Nilai Efisiensi Keseluruhan
Efisiensi = (Total (RAK/RVK)/(PAK/TVK)) / Jumlah Keluaran
= 410.68% / 6 = 68.44%
Nilai Efisiensi = 50%+((Efisiensi/20))*50
= 50%+((68.44%/20))*50 = 221,1%
Sedangkan berdasarkan dengan aplikasi SMART PMK 249/2011 bahwa
nilai kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya tahun 2017 adalah
84.74%%.
43
B. Realisasi Anggaran 1. BBKP Surabaya telah melaksanakan tugas dan fungsi yang didukung dengan
sumber anggaran DIPA Tahun Anggaran 2017 dengan pagu awal anggaran
adalah Rp. 63.007.705.000,-. Komposisi base line anggarannya meliputi:
layanan sertifikasi Karantina Pertanian dan pengawasan keamanan hayati (Rp.
11.838.010.000,- layanan perkantoran (Rp. 30.590.872.000,-); kendaraan
bermotor (Rp. 6.746.000.000,-); perangkat pengolah data dan komunikasi (Rp.
4.434.142.000,-); peralatan dan fasilitas perkantoran (Rp. 1.261.650.000,-);
gedung dan bangunan (Rp. 6.709.898.000,-) alat lab ( Rp.1.472.133.000 ).
2. Capaian target PNBP Tahun 2017 adalah 72.105.758.751.092,- (141%) melebihi
target yang ditetapkan yaitu Rp. 29.000.000.000,- sehingga hal ini
menunjukkan semakin meningkatnya kuantitas dan berkualitas pelaksanaan
tugas dan fungsi BBKP Surabaya.
Tabel 17. Realisasi anggaran tahun 2017 per belanja
Kode Mak
Jenis Belanja Alokasi
Anggaran
Realisasi
Anggaran Persentase
51 51 Belanja Pegawai 20,559,687,000 20,393,287,491 99,19%
52 52 Belanja Barang 21,869,195,000 20,661,176,563 94,48%
53 53 Belanja Modal 20,578,823,000 20,245,385,607 98,38%
44
Gambar 2. Perkembangan serapan anggaran tahun 2011 – 2016
45
Gambar 3. Pagu dan realisasi Anggaran Balai Besar Karantina Pertanian
Surabaya tahun 2017
46
Apabila melihat trend serapan anggaran tahun 2017 antara target dengan
realisasi polanya sudah cukup baik mengingat telah mengikuti pola serapan
target dan tidak terkonsentrasi pada akhir tahun anggaran, seperti terlihat pada
Gambar 4.
47
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya tahun 2017 ini
memberikan gambaran tentang pencapaian kinerja Balai besar Karantina Pertanian
Surabaya berdasarkan target-target Indek Kinerja Utama (IKU). Laporan ini
merupakan wujud dari transparansi dan akuntabilitas Badan Karantina Pertanian
dalam melaksanakan berbagai kewajiban dalam rangka pembangunan pertanian.
Dilihat capaian kinerja dari sasaran yang ada dan telah dilakukan perhitungan
secara kuantitatif maka capaian sasaran program dan indikator kinerja termasuk
sangat berhasil atau telah melebihi target. Namun demikian capaian kinerja
senantiasa perlu ditingkatkan dan diperbaiki kualitasnya di tahun-tahun mendatang.
Dalam rangka perbaikan kualitas dan kuantitas beberapa hal yang perlu
mendapatkan perhatian sebagai berikut:
1) Optimalisasi pengendalian internal terhadap kegiatan utama yang mendukung
capaian Indikator Kinerja Utama
2) Melakukan identifikasi, skala prioritas kegiatan dan penganggaran serta
melakukan analisis risiko terhadap kegiatan yang dilaksanakan
3) Penyusunan regulasi perkarantinaan yang implementatif di lapangan didukung
dengan kapasitas sumber daya manusia yang memadai.
4) Pemenuhan sarana, prasarana, sistem dan manajemen yang mendukung
terselenggaranya perkarantiaan yang professional dan terpercaya.
5) Peningkatan kuantitas dan kualitas petugas karantina yang melakukan
pengawasan perlakuan karantina dengan menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan.
6) Penguatan kewasdakan untuk mencegah kasus-kasus pelanggaran terhadap
aturan karantina, karena keterbatasan sumber daya dan petugas yang tidak
sebanding dengan wilaya Kerja Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya yang
harus dijaga serta kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat akan arti
penting Karantina Pertanian.
48
Lampiran 1. Capaian Sasarandn Indikator Indikator Kinerja Balai Besar
karantina Pertanian Surabaya
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi %
Meningkatnya
Tindakan Karantina
Jumlah media pembawa
yang memenuhi sistem
jaminan kesehatan
melalui sertifikasi
karantina impor di tempat
pemasukan yang telah
ditetapkan
(sertifikat)
155.505
sertifikat
476.381
sertifikat
306.34 %
Jumlah media pembawa
yang memenuhi sistem
jaminan kesehatan
melalui sertifikasi
karantina antar area di
tempat pemasukan yang
telah ditetapkan
(sertifikat)
4.276
sertifikat
7.063
sertifikat
165,2%
Jumlah media pembawa
yang memenuhi sistem
jaminan kesehatan
melalui sertifikasi
karantina antar area di
tempat pengeluaran yang
104.965
sertifikat
140.501
Sertifikat
133.86 %
49
telah ditetapkan
(sertifikat)
Jumlah sertifikat ekspor
yang ditolak oleh negara
tujuan melalui tempat
pengeluaran yang
ditetapkan
(sertifikat)
0 0 0%
Dukungan internal
administrasi pengelolaan
sertifikasi karantina
pertanian
12 12 100 %
Nilai Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
82 86.00 104.87%
Tersedianya sarana
dan prasarana
perkarantinaan yang
memadai
Jumlah dan Jenis
sarana,
infrastuktur,teknologi
informasi yang sesuai
kebutuhan dan memadai
( Unit)
2005 Unit 2005 Unit 100%
50
Penambahan jumlah
instalasi karantina hewan
dan tumbuhan yang
sesuai standar
0 0 0%
51
Lampiran 2. Nilai Kinerja Berdasarkan Aplikasi SMART
52
Lampiran 3. Frekuensi Operasional Kegiatan Karantina Hewan
53
Lampiran 4. Frekuensi Operasional Kegiatan Karantina Tumbuhan
Komoditas Frek Kg Btg M3 Pieces/ Pak
Benih/Bibit Tumbuhan 188 5.891.299 105.104 0 0
Hasil Tumb. Hidup 15.355 5.140.262.625 1.588 0 0
Hasil Tumb. Mati 8.650 2.585.448.999 0 232.252 0
Kemasan, Benda / Media Lain 4.663 185.607 0 0 0
T O T A L 283856 7.731.788.531 106.692 235.252 0
Benih/Bibit Tumbuhan 451 4.252.917 2.714.969 0 0
Hasil Tumb. Hidup 2.816 164.866.671 2.900 0 0
Hasil Tumb. Mati 27.072 1.295.960.378 1.400 928.861 0
Kemasan, Benda / Media Lain 52 2125383 0 0 22
T O T A L 30.391 1.467.205.349 2.719.2069 928.861 22
Benih/Bibit Tumbuhan 15 77.475 722 0 0
Hasil Tumb. Hidup 77 74.647.032 8.850 0 0
Hasil Tumb. Mati 107 25.110.009 0 0 0
Kemasan, Benda / Media Lain 0 0 0 0 0
T O T A L 199 99.834.516 9.572 0 0
Benih/Bibit Tumbuhan 24.126 55.874.803 5.217.314 0 18.279
Hasil Tumb. Hidup 25.007 124.870.198 1.059.582 0 5.855
Hasil Tumb. Mati 995 84.395.122 10 2.018 0
Kemasan, Benda / Media Lain 15 621,5 0 0 0
T O T A L 50.143 265.140.744 6.276.906 2.018 24.134
Grand Total 109.589 9.563.969.141 9.112.439 1.163.132 24.156
Dom. Kel.
Dom. Mas.
Ekspor
Impor
54
Lampiran 5. Rekapitulasi Notification of Non Compliance
Kegiatan Operasional
Frek. Pemeriksaan
(kali)
Frek. Pembebasan*)
(kali)
JNNC
Karantina Hewan 0 0 0
Karantina
Tumbuhan
0 0 0
Total 0 0 0
Lampiran 6. Rekap data Penegakan Hukum Tahun 2017
No Uraian Jumlah Kasus P-21
1. Karantina Hewan 52 4
2. Karantina Tumbuhan 19 3
Total 71 7
55
Lampiran 7. Jumlah Responden dan Nilai IKM Balai Besar Karantina
Pertanian Semester I dan Semester II tahun 2017
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
U1
3.
5
3.
416
3.
453
3.
467
3.
7
3.
655
3.
4
3.
36
3.
857
3.
417
3.
496
3
U2
3.
4
3.
416
3.
421
3.
439
3.
65
3.
69
3.
4
3.
44
3.
857
3.
417
3.
496
4
U3
3.
2
3.
328
3.
432
3.
478
3.
6
3.
586
3.
45
3.
34
3.
286
3.
417
3.
487
3
U4
3.
3
3.
296
3.
421
3.
447
3.
6
3.
586
3.
2
3.
36
3.
143
3.
417
3.
409
4
U5 3.
5
3.
336
3.
495
3.
471
3.
6
3.
655
3.
25
3.
34
3.
429
3.
417
3.
53
3
U6 3.
5
3.
408
3.
526
3.
514
3.
6
3.
621
3.
6
3.
32
3.
571
3.
417
3.
504
3
U7
3.
3
3.
256
3.
421
3.
376
3.
55
3.
655
3.
4
3.
38
3.
857
3.
583
3.
478
4
U8 3.
5
3.
304
3.
484
3.
42
3.
65
3.
69
3,
0
3.
32
3.
143
3.
417
3.
435
3
U9 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4 4 3. 4
56
7
336
537
525
75
655
6
42
452
U10
3.
6
3.
36
3.
526
3.
424
3.
5
3.
69
3.
75
3.
4
4
3.
917
3.
843
4
U11
3.
9
3.
424
3.
6
3.
647
3.
45
3.
69
3.
7
3.
52
4
3.
583
3.
791
3.
96
U12
3.
6
3.
44
3.
516
3.
596
3.
45
3.
517
3.
55
3.
42
3.
429
3.
5
3.
504
3.
04
U13
3.
6
3.
496
3.
568
3.
392
3.
45
3.
517
3.
05
3.
36
3.
429
3.
75
3.
452
4
U14
3.
7
3.
552
3.
558
3.
412
3.
4
3.
621
3.
35
3.
44
3.
571
3.
75
3.
417
4
Nilai
rata-rata
IKM
3.
500
3.
363
3.
476
3.
451
3.
546
3.
608
3.
386
3.
366
3.
590
3.
55
3.
499
3.
55
Nilai IKM
tiap
Wilker
8
7.507
8
4.078
8
6.900
8
6.278
8
8.661
9
0.218
8
4.667
8
4.170
8
9.764
8
8.75
8
7.499
8
8.75
Nilai
IKM
BBKP
Surabaya
86.454
57
Keterangan :
1 = Wilker Kantor Pos Kediri
2 = Unit Pelayanan I Karantina Tumbuhan
3 = Unit Pelayanan II Karantina Hewan
4 = Unit Pelayanan III Bandara Juanda
5 = Wilker Gresik
6 = Wilker Sangkapura
7 = Wilker Sedayu Lawas
8 = Wilker Bandara Abd. Rahman Saleh Malang
9 = Wilker Probolinggo
10 = Wilker Situbondo
11 = Wilker Ketapang
12 = Wilker Tanjung Wangi
58
IKM semester II
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0
1
1
1
2
U1
3.
1
3.
416
3.
442
3.
259
3.
7
3.
517
3.
5
3.
36
3.
714
3.
5
3.
548
3.
72
U2
2.
9
3.
416
3.
347
3.
439
3.
65
3.
517
3.
45
3.
44
3.
714
3.
5
3.
47
3.
72
U3
3.
1
3.
328
3.
421
3.
463
3.
6
3.
552
3.
5
3.
34
3.
429
3.
417
3.
47
3.
72
U4
3.
1
3.
296
3.
411
3.
459
3.
6
3.
552
3.
45
3.
36
3.
571
3.
5
3.
487
3.
72
U5
3.
1
3.
336
3.
484
3.
502
3.
6
3.
552
3.
55
3.
34
3.
571
3.
417
3.
487
3.
72
U6
3.
1
3.
408
3.
463
3.
467
3.
6
3.
552
3.
4
3.
32
3
3.
333
3.
513
3.
72
U7
3.
1
3.
256
3.
305
3.
443
3.
55
3.
552
3.
4
3.
38
3.
286
3.
417
3.
461
3.
72
U8
3.
1
3.
304
3.
747
3.
467
3.
65
3.
414
3,
55
3.
32
3.
429
3.
417
3.
635
3.
72
U9 3.
1
3.
336
3.
547
3.
518
3.
75
3.
414
3.
55
3.
42
3.
571
3.
583
3.
339
3.
72
59
U10
3.
1
3.
36
3.
326
3.
569
3.
5
3.
448
3.
65
3.
4
3.
857
3.
5
3.
609
3.
72
U11
3.
1
3.
424
3.
611
3.
506
3.
45
3.
448
3.
8
3.
52
3.
857
3.
917
3.
487
3.
72
U12
3.
1
3.
44
3.
495
3.
545
3.
45
3.
414
3.
45
3.
42
3.
571
3.
917
3.
591
3.
96
U13
3.
1
3.
496
3.
558
3.
471
3.
45
3.
414
3.
5
3.
36
3.
429
3.
5
3.
461
3.
72
U14
3.
1
3.
552
3.
579
3.
396
3.
4
3.
379
3.
5
3.
44
3.
286
3.
5
3.
687
3.
72
Nilai
rata-rata
IKM
3.
443
3.
363
3.
460
3.
447
3.
546
3.
485
3.
500
3.
366
3.
499
3.
508
3.
496
3.
714
Nilai IKM
tiap
Wilker
8
6.087
8
4.078
8
6.507
8
6.181
8
8.661
8
6.485
8
7.500
7
8
4.170
8
7.482
8
7.714
8
7.407
9
2.868
Nilai
IKM
BBKP
Surabaya
86.501
Keterangan :
1 = Wilker Kantor Pos Kediri
60
2 = Wilker Pelabuhan Laut Tanjung Perak
3 = Wilker Pelabuhan Sungai Kalimas
4 = Wilker Bandara Juanda
5 = Wilker Pelabuhan Laut Gresik
6 = Wilker Pelabuhan Laut Sangkapura
7 = Wilker Pelabuhan laut Sedayu-Lamongan
8 = Wilker Bandara Abd. Rahman Saleh Malang
9 = Wilker Pelabuhan Laut Probolinggo
10 = Wilker Pelabuhan Laut Kalbut
11 = Wilker Pelabuhan Penyebrangan Ketapang
12 = Wilker Pelabuhan Sungai Tanjung Wangi
61
Lampiran 8. Perjanjian Kinerja
62
63
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : M. Musyaffak Fauzi
Jabatan : Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya
Selanjutnya disebut pihak pertama
Nama : Banun Harpini
Jabatan : Kepala Badan Karantina Pertanian
Selaku atasan langsung pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai
lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah
seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan
kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Jakarta, ____ Agustus 2017
Pihak Kedua Pihak Pertama,
Banun Harpini
M. Musyaffak Fauzi
64
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SURABAYA
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target
Meningkatnya tindakan karantina
Jumlah media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina impor di tempat pemasukan yang telah ditetapkan
22.115 sertifikat
Jumlah media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pemasukan yang telah ditetapkan
4.276 sertifikat
Jumlah media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pengeluaran yang telah ditetapkan
104.965 sertifikat
Jumlah sertifikat ekspor yang ditolak oleh negara tujuan melalui tempat pengeluaran yang ditetapkan
24.149 sertifikat
Jumlah Total Sertifikat 155.505 sertifikat
Jakarta, ____ Agustus 2017
Kepala Badan Karantina Pertanian
Banun Harpini
Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya
M. Musyaffak Fauzi
65
66
67