Diterjemahkan oleh Steven Haryanto
how to become a HACKER oleh Eric Steven Raymond
How To Become A Hacker
Terjemahan Indonesia dari How To Become A Hacker oleh Eric S. Raymond. Diterjemahkan
oleh Steven Haryanto. Pertama diterjemahkan 31 Juli 1999. Update ke revisi 1.7 dan
perbaikan terjemahan tanggal 19 Mei 2001.
1. Mengapa Tulisan Ini Dibuat?
Sebagai penyunting Jargon File dan penulis beberapa tulisan serupa lain yang telah dikenal
luas, saya sering menerima email permintaan dari newbie jaringan yang antusias, bunyinya
(kurang lebih) “bagaimana cara menjadi hacker jagoan?”.
Anehnya, tidak ada FAQ atau dokumen web lain yang membahas pertanyaan penting ini, jadi
inilah tulisan saya. Jika Anda membaca snapshot dokumen ini secara offline, kunjungi versi
terakhirnya dihttp://www.tuxedo.org/~esr/faqs/hacker-howto.html.
Catatan: ada daftar FAQ di akhir tulisan. Bacalah FAQ ini — dua kali — sebelum mengirim
email pertanyaan pada saya seputar dokumen ini.
Terjemahan berbagai bahasa dari tulisan ini tersedia: :
Bulgaria, Cina (Simplified), Cina (Tradisional), Denmark, Belanda, Prancis,Finlandia, Jerman,
Hungaria, Italia, Indonesia, Jepang, Korea, Portugis, Rusia,Spanyol, dan Swedia. Perhatikan
bahwa karena dokumen ini sesekali berubah, terjemahan-terjemahan tersebut mungkin
sedikit banyak kadaluarsa.
2. Apa Hacker Itu?
Jargon File memuat beberapa definisi untuk kata ‘hacker’, hampir semuanya berkaitan
dengan kemahiran teknis serta kegemaran menyelesaikan masalah dan mengatasi
keterbatasan. Namun jika ingin menjadi seorang hacker, hanya ada dua definisi yang relevan.
Ada sebuah komunitas, budaya, terdiri dari para programer mahir dan ahli jaringan, yang
sejarahnya bermula dari dekade minikomputer pertama yang memiliki time-sharing dan
zaman eksperimen awal ARPAnet. Dari anggota budaya inilah muncul istilah ‘hacker’.
Hackerlah yang membangun internet. Hackerlah yang membuat sistem operasi Unix menjadi
seperti sekarang. Hackerlah yang mengoperasikan Usenet. Hacker yang membuat World
Wide Web berjalan. Jika Anda bagian dari budaya ini, jika Anda telah menyumbangkan
sesuatu untuk budaya ini, dan rekan lain di dalamnya mengenali Anda sebagai seorang
hacker, maka seorang hackerlah Anda.
Cara pikir hacker tidak terbatas pada budaya hacker software. Ada orang yang menerapkan
sikap hacker pada banyak bidang lain, elektronik atau musik — bahkan, cara pikir hacker
ada di tingkat tertinggi setiap bidang ilmu dan seni. Hacker software mengakui semangat
serupa ini dan kadang menyebut orang-orang tersebut “hacker” pula — sebagian juga
berpendapat bahwa sifat seorang hacker tidak bergantung pada wadah tempatnya bekerja.
Tapi, untuk selanjutnya, kita akan memusatkan perhatian pada software hacker, keahlian
dan sikap mereka, serta tradisi budaya bersama yang melahirkan istilah ‘hacker’.
Terdapat pula sekelompok lain yang menyebut-nyebut diri hacker, padahal bukan. Mereka-
mereka ini (terutama terdiri dari remaja pria) mendapat kepuasan lewat
membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking). Hacker sejati menyebut
orang-orang ini ‘cracker’ dan tidak suka bergaul dengan mereka. Hacker sejati memandang
cracker sebagai orang malas, tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Hacker sejati
tidak setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah menjadi
hacker, sama seperti jika dikatakan bahwa mengontakkan mobil membuat seseorang
langsung menjadi ahli mesin. Sayangnya, wartawan dan penulis telah salah kaprah dan
menggunakan kata ‘hacker’ untuk melukiskan cracker; sesuatu yang selalu membuat kesal
para hacker sejati.
Perbedaan mendasar antara hacker dan cracker : hacker membangun, cracker membongkar
(dan biasanya cenderung merusak). Jika Anda ingin menjadi hacker, lanjutkan membaca. Jika
ingin menjadi cracker, kunjungi newsgroupalt.2600 dan bersiaplah menghabiskan lima
sampai sepuluh tahun di balik jeruji setelah mengetahui bahwa Anda ternyata tidak sepandai
yang Anda kira. Hanya itu yang perlu dikatakan tentang cracker.
3. Sikap Hacker
Pekerjaan hacker menyelesaikan masalah dan membangun sesuatu, dan hacker percaya
pada kebebasan dan kerjasama sukarela. Agar dapat diterima sebagai seorang hacker, Anda
harus berbuat seolah-olah Anda memiliki sikap ini. Dan agar dapat berbuat demikian, sikap
ini harus benar-benar diyakini.
Tapi kalau Anda berniat menumbuhkan sikap ini hanya agar dapat diterima di lingkungan
hacker, maka Anda belum menangkap maknanya. Menjadi orang yang meyakini sikap hacker
penting bagi Anda sendiri — agar bisa terus belajar dan termotivasi. Sama seperti semua
seni kreatif lain, cara paling efektif untuk menjadi seorang ahli adalah dengan meniru cara
berpikir ahli-ahli lainnya — bukan hanya secara intelektual tapi juga emosional.
Seperti diungkapkan oleh sebuah sajak Zen modern di bawah:
Untuk mengikuti jalan:
pandanglah sang ahli,
ikuti sang ahli,
berjalan bersama sang ahli,
kenali sang ahli,
jadilah sang ahli.
Jadi, jika ingin menjadi hacker, ulangi pernyataan di bawah ini sampai benar-benar Anda
yakini:
3.1 Dunia penuh dengan persoalan-persoalan menarik yang menanti untuk
dipecahkan.
Menjadi seorang hacker sebetulnya menyenangkan, tapi ‘menyenangkan’ yang menuntut
usaha. Usaha ini membutuhkan motivasi. Atlet yang sukses memperoleh motivasi dari
kepuasan fisik saat tubuh mereka beraksi, saat mendorong diri melampaui batasan fisik.
Demikian juga, untuk menjadi seorang hacker Anda harus merasa tertarik memecahkan
persoalan, mengasah keahlian, dan melatih kecerdasan.
Jika Anda merasa bukan seperti ini secara naluri, Anda harus berusaha menjadi demikian
jika ingin berhasil menjadi hacker. Jika tidak, energi hacking Anda akan melemah karena
perhatian teralihkan oleh seks, uang, dan kedudukan.
(Anda pun harus mengembangkan keyakinan pada kapasitas belajar diri — keyakinan
bahwa meskipun yang Anda ketahui belum cukup untuk memecahkan suatu persoalan, jika
satu potongan saja dari persoalan Anda usaha pecahkan, maka itu sudah cukup memberi
pelajaran kepada Anda untuk menyelesaikan potongan berikutnya — dan berikutnya,
hingga semua potongan terselesaikan.)
3.2 Tidak seharusnya masalah yang sama dipecahkan dua kali.
Otak yang kreatif merupakan sumber daya yang berharga dan terbatas. Tidak seharusnya
sumber daya ini diboroskan hanya untuk memikirkan kembali suatu persoalan dari dasar;
padahal ada begitu banyak masalah menarik baru lain di dunia ini yang menanti.
Agar dapat bertingkah laku seperti hacker, Anda harus percaya bahwa waktu berpikir
hacker lain itu berharga — sebegitu berharganya hingga merupakan suatu kewajiban moral
bagi Anda untuk membagikan informasi, menyelesaikan masalah lalu memberi jawabannya
pada hacker lain supaya mereka menyelesaikan masalah baru dan tidak selamanya berkutat
pada masalah-masalah lama.
(Tidak harus berkeyakinan bahwa semua produk kreatif Anda harus direlakan bagi orang
lain, meski hacker yang demikianlah yang paling dihormati hacker lain. Menurut nilai-nilai
hacker, jual saja sebagian asal cukup untuk tetap makan, tetap dapat membayar sewa rumah,
dan tetap dapat memakai komputer. Tidak melanggar nilai hacker jika Anda memanfaatkan
ilmu Anda untuk membiayai keluarga atau bahkan memperkaya diri, asalkan sambil
melakukannya tetap setia pada disiplin ilmu dan sesama hacker lain.)
3.3 Kebosanan dan pekerjaan membosankan itu jahat.
Hacker (dan manusia kreatif pada umumnya) tidak seharusnya dibosankan dengan
pekerjaan bodoh yang berulang-ulang, karena ini berarti mereka tidak melakukan pekerjaan
yang hanya bisa dilakukan oleh mereka — menyelesaikan persoalan-persoalan baru.
Pemborosan sumber daya ini merugikan semua pihak. Karena itu kebosanan dan pekerjaan
membosankan bukan saja tidak menyenangkan tapi juga jahat.
Agar dapat bertingkah laku seperti hacker, Anda harus meyakini hal ini sehingga Anda
berkeinginan untuk mengotomasi sebanyak mungkin bagian yang membosankan, bukan
saja bagi diri sendiri tapi juga orang lain (terutama sesama hacker).
(Ada satu kekecualian yang jelas. Hacker kadang melakukan pekerjaan yang di mata orang
lain tampaknya berulang-ulang atau membosankan, ini untuk latihan menjernihkan pikiran,
atau dalam rangka memperoleh keahlian atau pengalaman yang tak bisa tidak harus
diperoleh dengan cara demikian. Tentu saja hal ini dilakukan atas dasar kehendaknya
sendiri — setiap orang yang mampu berpikir tidak seharusnya dipaksa menjadi bosan.)
3.4 Kebebasan itu baik.
Secara alamiah hacker itu anti-otoriter. Siapa pun yang dapat memerintah. Anda akan dapat
menghentikan Anda untuk menyelesaikan persoalan yang menarik — dan, sesuai pikiran
otak para otoriter, pada umumnya akan membuat alasan yang benar-benar bodoh untuk itu.
Jadi sikap otoriter harus dilawan di mana pun Anda berada, agar nantinya tidak menekan
Anda dan hacker-hacker lain.
(Tidak untuk disamakan dengan melawan setiap bentuk kekuasaan. Anak-anak tetap harus
dibimbing, para kriminal ditahan. Seorang hacker mungkin akan tunduk pada bentuk-
bentuk kekuasaan tertentu agar dapat memperoleh sesuatu yang lebih dari waktu yang
dibutuhkan untuk mengikuti peraturan. Ini lebih merupakan tawar-menawar yang terbatas
dan dilakukan secara sadar, jenis tunduk diri yang diinginkan oleh orang-orang otoriter
tentu saja tidak bisa diterima.)
Para otoriter hidup di atas sensor dan kerahasiaan. Mereka tidak percaya pada kerjasama
dan berbagi informasi — satu-satunya jenis ‘kerja sama’ yang disukai adalah yang dapat
mereka kendalikan. Jadi untuk berlaku seperti seorang hacker, Anda perlu mengembangkan
rasa benci pada penyensoran, kerahasiaan, dan penggunaan kekerasan atau penipuan untuk
memaksakan kehendak pada orang dewasa. Dan Anda harus bersedia bertindak atas dasar
keyakinan ini.
3.5 Sikap saja tak ada artinya tanpa keahlian.
Untuk menjadi hacker, Anda perlu mengembangkan sebagian dari sikap-sikap yang telah
disebutkan. Tapi memiliki sikap saja belum membuat seseorang menjadi hacker, atau atlet
juara atau bintang rock. Untuk menjadi hacker dibutuhkan kecerdasan, latihan, dedikasi, dan
kerja keras.
Jadi, Anda perlu belajar untuk tidak mempercayai sikap saja dan menghormati setiap bentuk
kemampuan. Hacker tidak bersedia menghabiskan waktu dengan orang-orang yang hanya
bersikap seperti hacker, tapi hacker memuja keahlian — terutama keahlian dalam hacking,
tapi juga keahlian di bidang apapun. Yang terlebih bagus lagi yaitu keahlian dalam bidang
yang sulit dan hanya dapat dikuasai oleh sedikit orang, dan yang terbaik adalah keahlian
dalam bidang yang sulit dan melibatkan ketajaman mental, keahlian, serta
konsentrasi.
Bila Anda memuja keahlian, Anda akan merasa senang dalam meningkatkan kemampuan
diri — kerja keras dan dedikasi akan menjadi semacam permainan yang mengasyikkan
ketimbang pekerjaan membosankan. Dan hal ini penting dalam proses menjadi hacker.
4. Kemampuan Hacking Dasar
Sikap hacker penting, tapi terlebih penting lagi keahlian. Sikap bukan pengganti keahlian,
dan ada seperangkat keahlian menggunakan perangkat tool yang perlu Anda kuasai sebelum
orang bahkan bisa berpikir memanggil Anda hacker.
Perangkat tool ini perlahan-lahan memang berubah seiring teknologi yang menciptakan
keahlian baru dan membuat keahlian lama tidak berguna. Misalnya, dulu keahlian
pemrograman bahasa mesin termasuk, dan kemampuan HTML belum dan hanya baru-baru
ini saja. Yang jelas saat ini yang termasuk adalah:
4.1 Pelajari pemrograman.
Ini tentunya merupakan keahlian hacking yang fundamental. Jika Anda belum pernah belajar
bahasa pemrograman mana pun, saya sarankan mulai denganPython. Disainnya bersih,
terdokumentasi dengan baik, dan cukup mudah bagi pemula. Meski menjadi bahasa
pertama, bukan berarti Python hanya mainan, Python amat ampuh dan fleksibel dan cocok
untuk proyek-proyek besar. Saya menulis evaluasi terhadap Python yang lebih mendetil.
Tutorial Python bisa dilihat di situs web Python (terjemahan Indonesia).
Java juga bahasa yang baik untuk belajar pemrograman. Lebih sulit dari Python, tapi
menghasilkan kode yang lebih cepat dari Python. Menurut saya Java amat bagus sebagai
bahasa kedua. Perlu diingat bahwa dengan satu dua bahasa pemrograman saja Anda tidak
akan mencapai tingkat keahlian seorang hacker, atau bahkan seorang programer — Anda
perlu belajar cara memandang pemrograman secara umum, tidak bergantung pada satu
bahasa mana pun. Untuk menjadi hacker sejati, Anda perlu mencapai tahap di mana Anda
dapat mempelajari bahasa baru dalam beberapa hari, dengan menghubungkan apa yang ada
di manual dengan apa yang telah Anda ketahui. Hal ini berarti, Anda perlu mempelajari
beberapa bahasa yang jauh berbeda satu dengan yang lainnya.
Jika ingin serius dalam pemrograman, pada akhirnya Anda harus belajar C, bahasa inti sistem
operasi Unix. C++ terkait erat dengan C; jika tahu yang satu, belajar yang lain tidak akan
susah. Namun keduanya bukan bahasa yang cocok untuk dipelajari pertama kali.
Bahasa lain yang juga penting untuk hacker antara lain Perl dan LISP. Perl patut dipelajari
untuk kebutuhan praktis; Perl dipakai secara amat meluas untuk halaman web aktif dan
untuk administrasi sistem, jadi meskipun nantinya Anda tidak akan membuat program
dalam Perl, Anda sebaiknya belajar cara membaca Perl. LISP patut dipelajari karena akan
memberikan pengalaman ‘membuka pikiran’ jika Anda telah menangkapnya, dengan
mempelajari LISP, Anda akan menjadi seorang programer yang lebih baik, meskipun dalam
kenyataan Anda akan jarang memakainya.
Paling baik sebetulnya mempelajari semuanya (Python, Java, C/C++, Perl, dan LISP). Selain
merupakan bahasa-bahasa terpenting dalam hacking, masing-masing mewakili cara
pendekatan pemrograman yang berbeda, dan tiap bahasa akan memberi Anda pelajaran-
pelajaran berharga. Tentu saja, di sini tidak mungkin saya memberi petunjuk lengkap cara
memrogram — pemrograman merupakan keahlian yang kompleks. Tapi, satu petunjuk yang
saya berikan: buku dan kursus saja tidak akan membuat Anda menjadi seorang programer
(banyak, mungkin hampir semua hacker terbaik itu belajar mandiri). Anda akan menjadi
programer dengan (a) membaca kode dan (b)menulis kode.
Belajar membuat program adalah seperti belajar menulis dalam bahasa alamiah. Cara
terbaik untuk melakukannya dengan membaca tulisan yang dibuat oleh para ahlinya,
membuat tulisan sendiri sedikit, membaca lebih banyak lagi, menulis lebih banyak, dan
mengulanginya sampai di tulisan Anda mulai terbentuk semacam kekuatan dan kemahiran
penggunaan kata seperti di tulisan-tulisan yang semula Anda teladani.
Dahulu sulit mencari kode yang baik untuk dibaca, karena dulu hanya sedikit program-
program besar yang terdapat dalam bentuk source untuk bisa dibaca dan diutak-atik hacker-
hacker pemula. Sekarang kondisinya jauh berbeda: software open-source, tool
pemrograman, dan sistem operasi (semua dibuat oleh hacker) kini banyak terdapat. Dan ini
mengantar kita pada poin berikutnya…
4.2 Cari, pelajari, dan jalankan salah satu versi Unix open-source.
Saya anggap Anda memiliki, atau memperoleh akses ke komputer pribadi (anak-anak
sekarang mudah sekali mendapatkan akses :-)). Kalau ada satu langkah terpenting bagi
pemula untuk mendapatkan kemampuan hacker, itu adalah mendapatkan satu salinan
sistem operasi Linux atau salah satu Unix BSD, meng-install-nya di komputer sendiri, dan
menjalankannya. (Tidak saya sarankan meng-install Linux sendirian jika Anda pemula. Cari
klub komputer atau kelompok pengguna Linux di daerah Anda dan mintalah bantuan; atau
hubungi Linux Internet Support Co-Operative. LISC mengurus channel-channel IRC tempat
Anda dapat bertanya). Tentu, di dunia ini ada banyak sistem operasi selain Unix. Tapi sistem-
sistem operasi tersebut didistribusikan dalam program jadi (binary) — kodenya tidak bisa
Anda baca, sehingga sistem operasi tersebut tidak bisa Anda modifikasi. Belajar hacking di
DOS atau Windows atau MacOS adalah bagaikan belajar menari dengan seluruh tubuh digips.
Lagipula Unix-lah sistem operasi Internet. Meski tentu bisa belajar menggunakan internet
tanpa mengenal Unix, Anda tak akan mampu menjadi hacker Internet tanpa memahami Unix.
Untuk alasan inilah, budaya hacker saat ini cukup cenderung berat ke Unix. (Ini tidak selalu
benar, beberapa hacker zaman dahulu tidak menyukai kenyataan ini, tapi simbiosis antara
Unix dan Internet telah menjadi kuat sehingga bahkan otot Microsoft pun tak mampu
membengkokkannya.)
Jadi, buatlah sistem Unix — saya pribadi menyukai Linux tapi tentu saja ada yang lainnya
(dan ya, Anda bisa menjalankan Linux dan DOS/Windows di mesin yang sama). Pelajari Unix.
Jalankan Unix. Bermain-mainlah dengan Unix. Berhubungan dengan internet melalui Unix.
Baca kodenya. Modifikasi. Di Unix Anda akan menjumpai tool pemrograman yang lebih baik
(termasuk C, Lisp, Python, dan Perl) ketimbang di sistem operasi Microsoft manapun, Anda
akan bersenang-senang, dan Anda akan mendapat pengetahuan lebih dari yang Anda sadari
sampai kemudian ketika mengenang kembali Anda telah seorang hacker ahli.
Lebih jauh tentang mempelajari Unix, lihat The Loginataka.
Untuk memperoleh Linux, lihat Where can I get Linux.
Bantuan dan resource BSD Unix bisa Anda lihat di www.bsd.org.
Saya menulis pengantar dasar Unix dan Internet.
(Catatan: Saya tidak menganjurkan menginstal Linux atau BSD sendirian jika Anda seorang
pemula. Untuk Linux, carilah sebuah kelompok pengguna lokal Linux [KPLI di Indonesia] dan
mintalah bantuan mereka; atau hubungi Open Projects Network. LISC memaintain daftar IRC
channel yang bisa Anda datangi untuk memperoleh bantuan.)
4.3 Pelajari cara menggunakan World Wide Web dan cara menulis HTML.
Kebanyakan hasil budaya hacker bekerja di belakang layar tanpa diketahui orang banyak,
membantu mengoperasikan pabrik, kantor, dan universitas, tanpa ada pengaruh yang jelas
pada cara hidup para non-hacker. Web adalah satu kekecualian, bahkan para politisi pun
mengakui bahwa barang mainan hacker yang besar dan berkilauan ini telah mengubah
dunia. Untuk satu alasan ini saja (dan juga banyak alasan bagus lainnya) Anda perlu
mempelajari cara pengoperasian Web.
Maksudnya lebih dari sekedar cara menggunakan browser (sebab kalau itu siapa pun bisa),
tapi mempelajari cara menulis HTML, bahasa markup Web. Bila Anda belum menguasai
pemrograman, lewat menulis HTML Anda akan diajari beberapa kebiasaan mental yang akan
membantu Anda belajar pemrograman. Jadi, buatlah home page.
Hanya dengan membuat homepage tidak akan membuat Anda menjadi (bahkan dekat pun
tidak) seorang hacker. Web penuh dengan home page. Kebanyakan hanyalah kotoran tanpa
arti, tanpa isi — kotoran yang tampak indah, tapi tetap kotoran (lebih jauh tentang ini, lihat
The HTML Hell Page).
Agar bermanfaat, halaman Anda harus mengandung content — harus menarik dan/atau
berguna bagi hacker lain. Dan ini mengantar kita pada bahasan berikutnya…
5. Status dalam Budaya Hacker
Seperti halnya dalam kebanyakan budaya lain tanpa ekonomi uang, dunia hacker berjalan di
atas reputasi. Anda berusaha menyelesaikan persoalan-persoalan menarik, tapi seberapa
menarik persoalan tersebut, dan apakah solusi Anda benar-benar baik, merupakan sesuatu
yang umumnya hanya dapat dinilai oleh rekan sejawat atau atasan Anda.
Demikian juga, dalam permainan hacker, Anda menjaga nilai terutama lewat pandangan
hacker lain terhadap kemampuan Anda (inilah sebabnya Anda belum benar-benar seorang
hacker sampai hacker-hacker lain dengan konsisten menyebut Anda seorang hacker).
Kenyataan ini dikaburkan oleh citra hacking sebagai pekerjaan menyendiri; juga oleh tabu
budaya hacker (yang kini perlahan-lahan menghilang namun masih tetap kuat) yang tidak
mengakui bahwa ego atau pengesahan dari luar berpengaruh pada motivasi seseorang.
Tegasnya, dunia hacker merupakan apa yang disebut oleh para antropolog sebagai budaya
memberi. Kedudukan dan reputasi tidak diperoleh dengan menguasai orang lain, atau
dengan menjadi seseorang yang cantik, atau denganmemiliki sesuatu yang tidak dimiliki
orang lain, tapi dengan memberikan sesuatu. Tepatnya, dengan memberikan waktu Anda,
kreativitas, dan hasil dari kemampuan Anda.
Pada dasarnya ada lima hal yang bisa dilakukan agar dihormati oleh hacker:
5.1 Menulis software open-source.
Yang pertama (yang paling inti dan paling tradisional) adalah menulis program yang
dipandang berguna atau mengasyikkan oleh hacker lain, kemudian memberikan source
programnya untuk digunakan oleh seluruh budaya hacker. (Dulu karya semacam ini disebut
‘software bebas’ (free software), tapi istilah ini memusingkan banyak orang karena mereka
tidak tahu apa arti tepat dari ‘free’. Sekarang banyak yang lebih menyukai istilah ‘software
open-source‘.)
Para dewa1 yang dipuja di dunia hacker yaitu mereka yang telah menulis program besar
yang berkemampuan tinggi dan dibutuhkan di mana-mana, lalu memberikan program ini
cuma-cuma, dan sekarang program itu telah dipakai setiap orang.
5.2 Membantu menguji dan men-debug software open-source
Yang selanjutnya berjasa adalah mereka yang bertahan menggunakan dan men-debug
software open-source. Di dunia yang tak sempurna ini, tanpa terhindarkan kita harus
menghabiskan sebagian besar waktu pengembangan software dalam tahap debugging.
Karena itu setiap penulis software open-source yang waras akan berpendapat bahwa
penguji beta yang baik (yang tahu bagaimana menjelaskan gejala masalah dengan jelas,
bagaimana melokalisir masalah, mampu mentolerir bug di rilis cepat, dan bersedia
menjalankan beberapa rutin diagnostik sederhana) itu amat sangat berharga. Bahkan satu
saja penguji beta sudah mampu membantu menjadikan tahap debugging dari mimpi buruk
panjang yang melelahkan menjadi hanya gangguan yang justru menyehatkan.
Bila Anda seorang pemula, cobalah mencari program yang sedang dalam tahap
pengembangan, yang menarik bagi Anda, dan jadilah seorang penguji beta yang baik. Dari
sini Anda secara alamiah akan meningkat dari membantu menguji program ke membantu
memodifikasi program. Anda akan belajar banyak, dan pada gilirannya nanti Anda pun akan
memperoleh bantuan dari orang lain saat membutuhkan.
5.3 Menerbitkan informasi yang bermanfaat.
Yang bagus juga untuk dilakukan yaitu mengumpulkan dan menyaring informasi-informasi
menarik dan berguna ke dalam halaman Web atau dokumen seperti FAQ (Frequently Asked
Questions — daftar jawaban pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan orang), dan
membuat dokumen-dokumen ini mudah didapat orang.
Pemelihara FAQ teknis yang besar-besar juga mendapatkan hormat hampir seperti para
penulis software open-source.
5.4 Membantu terus berjalannya infrastruktur.
Budaya hacker (dan juga dalam hal ini pengembangan rekayasa Internet) dijalankan oleh
relawan. Banyak sekali pekerjaan yang dibutuhkan namun bukan pekerjaan yang agung,
yang harus dilakukan agar semuanya tetap berjalan – melakukan administrasi mailing list,
moderasi newsgroup, memelihara situs archive software yang besar, mengembangkan
dokumen-dokumen RFC serta standar teknis lainnya.
Mereka yang melakukan hal-hal seperti dengan baik juga dihormati, karena orang tahu
bahwa pekerjaan seperti ini menghabiskan banyak waktu dan kalah mengasyikkan
dibanding bermain dengan kode. Melakukan pekerjaan seperti ini menunjukkan bahwa
seseorang memiliki dedikasi.
5.5 Mengabdi kepada budaya hacker itu sendiri.
Terakhir, Anda dapat mengabdi dan menyebarluaskan budaya hacker (lewat, misalnya,
menulis panduan tepat bagi pemula tentang cara menjadi seorang hacker :-)). Anda tidak
bisa melakukan hal ini kecuali telah berkecimpung cukup lama dan menjadi figur yang cukup
terkenal di salah satu dari empat hal sebelumnya.
Budaya hacker tidak persis memiliki pemimpin, tapi memiliki pahlawan, tetua suku,
sejarawan, dan para jubir. Jika Anda telah cukup lama berada di ‘medan tempur’, Anda dapat
saja memperoleh salah satu dari jabatan-jabatan ini. Peringatan: hacker tidak mempercayai
ego tetua suku yang terlampau mencolok, jadi berbahaya jika Anda terlalu terlihat untuk
berusaha menjadi terkenal. Cara yang benar seharusnya yaitu dengan memposisikan diri
sedemikian rupa sehingga jabatan tersebut jelas telah Anda capai, lalu
kemudian bersikap rendah hati dan ramah sehubungan dengan kedudukan Anda tersebut.
6. Hubungan Hacker/Orang Nyentrik2
Bertentangan dengan mitos populer, tidak perlu menjadi orang nyentrik untuk menjadi
hacker. Meski itu sebetulnya membantu, dan pada kenyataannya banyak hacker yang
merupakan orang nyentrik. Menjadi orang yang tersisih secara sosial membantu Anda tetap
memusatkan perhatian pada hal-hal yang benar-benar penting, seperti berpikir dan hacking.
Karena alasan ini, banyak hacker mengadopsi label ‘nerd’ dan bahkan menggunakan istilah
yang lebih kasar ‘geek’ sebagai lencana kebanggaan — cara memproklamasikan kebebasan
dari tuntutan sosial. Lihatlah The Geek Page untuk pembahasan menyeluruh.
Bila Anda tetap dapat memusatkan perhatian pada hacking sampai menjadi cukup ahli dan
tetap memiliki kegiatan sosial, itu sah-sah saja. Hal ini memang lebih mudah dilakukan
sekarang ketimbang waktu saya seorang pemula di tahun 1970-an; budaya mainstream saat
ini jauh lebih ramah pada para techno-nerd. Malah kini semakin banyak orang yang
menyadari bahwa hacker kadang merupakan kekasih yang berkualitas dan calon pasangan
hidup potensial. Lebih lanjut tentang hal ini, lihat Girl’s Guide to Geek Guys.
Bila ketertarikan Anda pada hacking adalah karena Anda tidak mempunyai kegiatan lain, itu
juga tidak apa-apa — setidaknya tidak perlu susah-susah memusatkan perhatian. Mudah-
mudahan satu hari nanti Anda akan memperoleh kehidupan sosial.
7. Panduan Gaya
Saya ulangi, untuk menjadi hacker, Anda perlu memasuki cara pikir hacker. Hal-hal tertentu
yang Anda lakukan saat jauh dari komputer kadang membantu mencapainya. Tentu saja
kegiatan-kegiatan ini bukan sebagai pengganti hacking (tak ada yang dapat menggantikan
hacking) tapi banyak hacker melakukannya, dan merasa bahwa kegiatan tersebut secara
dasar berhubungan dengan intisari hacking.
Membaca karya fiksi ilmiah. Datang ke pertemuan fiksi ilmiah (salah satu jalan yang bagus
untukbertemu hacker dan proto-hacker).
Mempelajari Zen, dan/atau berlatih bela diri. (Disiplin mental yang diajarkan serupa dengan
hacking dalam hal-hal penting.)
Mengasah pendengaran musik.Belajar menghargai jenis-jenis musik yang tidak lazim.
Belajar menjadi ahli dalam bermain alat musik tertentu, atau berlatih bernyanyi.
Mengembangkan apresiasi akan permainan kata.
Belajar menulis dalam bahasa asli (Sejumlah banyak hacker, termasuk semua hacker terbaik
yang saya kenal, adalah penulis yang cakap).
Semakin banyak dari hal-hal di atas yang sudah Anda kerjakan, semakin besar kemungkinan
Anda adalah calon hacker berbakat. Kenapa hal-hal di atas yang berhubungan dengan
hacking tidak sepenuhnya jelas, tapi semuanya berkaitan dengan gabungan kemampuan
otak kiri dan kanan yang penting (hacker harus dapat berpikir logis dan juga sewaktu-waktu
harus dapat melangkah keluar dari logika umum suatu permasalahan).
Terakhir, sebagian dari hal-hal yang tidak sebaiknya dilakukan:
Jangan menggunakan ID atau nama samaran yang konyol atau berlebihan.
Jangan terlibat perang flame di Usenet (atau di mana pun).
Jangan menggelari diri ‘cyberpunk’, jangan berurusan dengan para ‘cyberpunk’.
Jangan mengirim posting atau email yang penuh salah ketik dan bertata bahasa buruk.
Satu-satunya reputasi yang akan Anda dapatkan jika melakukan hal-hal di atas adalah
sebagai orang dungu. Ingatan hacker biasanya bagus — mungkin dibutuhkan bertahun-
tahun lamanya sebelum Anda dapat diterima kembali.
8. Bacaan Lain
Peter Seebach mengurus dokumen bagus Hacker FAQ bagi para manajer yang tidak tahu
bagaimana harus berhadapan dengan para hacker. Di Loginatakaterdapat beberapa
keterangan tentang latihan dan cara bersikap seorang hacker Unix yang benar. Saya juga
menulis A Brief History Of Hackerdom.
Saya menulis sebuah paper, The Cathedral and the Bazaar, yang menjelaskan banyak tentang
cara kerja Linux dan budaya open-source. Topik ini saya bahas lebih tegas dalam
kelanjutan paper tersebut, Homesteading the Noosphere. Rick Moen menulis dokumen yang
bagus tentang cara mengoperasikan kelompok pengguna Linux.
9. Tanya Jawab (FAQ)
T: Maukah Anda mengajari saya cara hacking?
J: Sejak pertama kali halaman ini diterbitkan online, setiap minggu (kadang setiap hari) saya
mendapatkan beberapa permintaan dari orang agar saya ‘mengajari hacking dari A-Z’.
Sayangnya, saya tidak memiliki waktu atau tenaga untuk ini; proyek-proyek hacking saya
telah menghabiskan 110% dari waktu saya.
Meski toh saya ajarkan, hacking adalah sikap dan kemampuan yang pada dasarnya harus
dipelajari sendiri. Anda akan menyadari bahwa meskipun para hacker sejati bersedia
membantu, mereka tidak akan menghargai Anda jika Anda minta disuapi segala hal yang
mereka ketahui.
Pelajari dulu sedikit hal. Tunjukkan bahwa Anda telah berusaha, bahwa Anda mampu belajar
mandiri. Barulah ajukan pertanyaan-pertanyaan spesifik pada hacker yang Anda jumpai.
Jika toh Anda mengirim email pada seorang hacker untuk meminta nasihat, ketahuilah
dahulu dua hal. Pertama, kami telah menemukan bahwa orang-orang yang malas dan
sembrono dalam menulis biasanya terlalu malas dan sembrono dalam berpikir sehingga
tidak cocok menjadi hacker — karena itu usahakanlah mengeja dengan benar, dan gunakan
tata bahaas dan tanda baca yang baik, atau Anda tidak akan diacuhkan. Kedua, jangan berani-
beranimeminta agar jawaban dikirim ke alamat email lain yang berbeda dari alamat tempat
Anda mengirim email; kami menemukan orang-orang ini biasanya pencuri yang memakai
account curian, dan kami tidak berminat menghargai pencuri.
T: Jadi bagaimana cara memulai?
J: Cara terbaik adalah barangkali mengunjungi pertemuan KPLI (kelompok pengguna Linux)
setempat. Anda dapat menemukan kelompok yang dimaksud di LDP General Linux
Information Page; mungkin ada satu yang di dekat Anda, kemungkinan terkait dengan
sebuah sekolah atau universitas. Anggota KPLI kemungkinan akan memberi Anda Linux jika
Anda meminta, dan sudah pasti akan menolong Anda menginstall Linux dan mulai
memakainya.
T: Kapan saya harus mulai? Apakah sudah terlambat?
J: Di usia mana pun saat Anda mulai termotivasi, itu usia yang baik.
Kebanyakan orang mulai tertarik di usia 15 s.d. 20, tapi banyak perkecualian (lebih tua
maupun lebih muda).
T: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk belajar hacking?
J: Bergantung seberapa besar bakat dan usaha Anda. Kebanyakan orang memperoleh
keahlian yang cukup dalam delapan belas bulan atau dua tahun, jika mereka berkonsentrasi.
Tapi jangan pikir setelah itu selesai; jika Anda hacker sejati, Anda akan menghabiskan sisa
waktu belajar dan menyempurnakan keahlian.
T: Apakah Visual Basic atau Delphi bahasa permulaan yang bagus?
J: Tidak, karena mereka tidak portabel. Belum ada implementasi open-source dari bahasa-
bahasa ini, jadi Anda akan terkurung di platform yang dipilih oleh vendor. Menerima situasi
monopoli seperti itu bukanlah cara hacker.
Visual Basic amat jelek. Fakta bahwa bahasa ini proprietary dari Microsoft sudah cukup
untuk mendiskualifikasikannya, dan seperti halnya Basic-Basic yang lain, bahasa ini didisain
dengan jelek dan akan mengajarkan kepada Anda kebiasaan-kebiasaan memrogram yang
jelek.
T: Maukah Anda membantu saya meng-crack sistem ini, atau mengajari saya cara cracking?
J: Tidak. Jika orang masih mengajukan pertanyaan bodoh seperti di atas setelah membaca
tulisan ini, berarti dia terlalu bodoh untuk dididik, meskipun saya memiliki waktu untuk
mendidiknya. Setiap email kepada saya dengan permintaan semacam ini akan diabaikan
atau dijawab dengan amat kasar.
T: Bagaimana cara mendapatkan password account orang lain?
J: Ini cracking. Pergi sana, bodoh.
T: Bagaimana cara menembus/membaca/memonitor email orang lain?
J: Ini cracking. Jauh-jauh sana, goblok.
T: Bagaimana cara mencuri privilege op chanel di IRC?
J: Ini cracking. Enyah kau, cretin. (Catatan: lihat Jargon File).
T: Saya dicrack. Maukah Anda menolong saya mencegah serangan berikutnya?
J: Tidak. Setiap kali saya ditanya pertanyaan di atas sejauh ini, ternyata penanyanya
seseorang yang menggunakan Microsoft Windows. Tidak mungkin secara efektif melindungi
sistem Windows dari serangan crack; kode dan arsitektur Windows terlalu banyak
mengandung cacat, sehingga berusaha mengamankan Windows seperti berusaha
menyelamatkan kapal yang bocor dengan saringan. Satu-satunya cara pencegahan yang
andal adalah berpindah ke Linux atau sistem operasi lain yang setidaknya dirancang untuk
keamanan.
T: Saya mengalami masalah dengan software Windows saya. Maukah Anda menolong?
J: Ya. Buka DOS prompt dengan ketikkan “format c:”. Semua masalah yang Anda alami akan
lenyap dalam beberapa menit.
T: Di mana tempat untuk bertemu dengan para hacker asli dan mengobrol dengan mereka?
Jalan terbaik yaitu dengan mencari kelompok pengguna Unix atau Linux di daerah Anda dan
pergi ke pertemuan rutin mereka (sebagian daftar kelompok pengguna ini bisa dilihat di
halaman LDP di Sunsite).
(Dulu saya pernah berkata bahwa di IRC Anda tidak akan berjumpa dengan hacker sejati,
tapi sekarang saya mengerti bahwa kenyataan ini telah berubah. Nampaknya komunitas
para hacker sejati, yang berhubungan dengan hal-hal seperti GIMP dan Perl, telah memiliki
channel IRC masing-masing).
T: Bisakah Anda menganjurkan buku-buku yang berguna seputar hacking?
J: Saya memaintain Linux Reading List HOWTO yang mungkin berguna bagi Anda.
Loginataka juga barangkali menarik buat Anda.
T: Apakah matematika saya harus bagus untuk menjadi hacker?
J: Tidak. Meskipun Anda perlu dapat berpikir logis dan mengikuti rantai pemikiran eksak,
hacking hanya menggunakan sedikit sekali matematika formal atau aritmetika.
Anda terutama tidak perlu kalkulus atau analisis (kita serahkan itu kepada para insinyur
elektro :-)). Sejumlah dasar di matematika finit (termasuk aljabar Bool, teori himpunan
hingga, kombinasi, dan teori graph) berguna.
T: Bahasa apa yang pertama-tama harus saya pelajari?
J: HTML, bila Anda belum menguasainya. Ada banyak buku HTML yang jelek, dengan sampul
mengkilap dan penuh dengan kata-kata berlebih, sementara amat disayangkan jumlah buku
yang bagus sedikit. Satu yang paling saya sukai yaitu HTML: The Definitive Guide.
Tapi HTML bukan bahasa pemrograman penuh. Bila Anda telah siap untuk memrogram, saya
sarankan mulai dengan Python. Anda akan mendengar banyak orang menyarankan Perl, dan
Perl saat ini masih lebih populer ketimbang Python, tapi Perl lebih sulit dipelajari. C amat
penting, tapi juga jauh lebih sulit daripada Python atau Perl. Jangan langsung belajar C untuk
pertama kali.
T: Hardware seperti apa yang saya butuhkan?
J: Komputer pribadi (PC, personal computer) dulu kurang memiliki daya komputasi dan
memori sedikit, sehingga membatasi proses belajar hacker. Sudah agak lama kenyataannya
tidak lagi demikian. Setiap mesin mulai dari 486DX50 ke atas sudah lebih dari cukup untuk
development, X, dan komunikasi Internet, dan harddisk terkecil yang bisa Anda beli sekarang
sudah cukup besar.
Yang penting dalam memilih hardware adalah apakah kompatibel dengan Linux (atau BSD,
jika Anda memilih OS itu). Lagi-lagi, hardware modern kebanyakan kompatibel; yang masih
kurang banyak kompatibel adalah modem dan printer; beberapa mesin mengandung
hardware yang spesifik Windows dan tidak akan bekerja dengan Linux.
Ada FAQ tentang kompatibilitas hardware, versi terakhirnya ada di sini.
T: Apakah saya harus membenci dan menjelek-jelekkan Microsoft?
J: Tidak perlu. Bukannya Microsoft itu menjijikkan, tapi sudah ada budaya hacker jauh
sebelum Microsoft dan juga akan ada nanti setelah Microsoft menjadi sejarah. Energi yang
Anda berikan untuk membenci Microsoft barangkali lebih baik dikerahkan untuk mencintai
pekerjaan Anda. Tulislah kode yang bagus — itu yang akan cukup menjelekkan Microsoft
tanpa mengotori karma Anda.
T: Tapi bukankan dengan software open-source programer tidak akan dapat memperoleh
nafkah?
J: Kemungkinan besar tidak — sejauh ini, industri software open-source justru menciptakan
ketimbang menghilangkan lapangan pekerjaan. Jika ditulisnya suatu program akan
menciptakan keuntungan bersih secara ekonomi, seorang programer tetap akan
memperoleh bayaran terlepas dari apakah programnya itu akan menjadi program bebas
atau tidak. Dan, terlepas dari sebanyak apa pun software “bebas” yang telah ditulis, selalu
ada kebutuhan akan aplikasi yang baru dan dibuat sesuai pesanan. Di halaman web Open
Source, saya menulis lebih jauh tentang hal ini.
T: Bagaimana caranya mulai? Di mana saya bisa mendapatkan versi Unix bebas?
J: Di bagian lain tulisan ini saya telah memberi petunjuk tempatnya. Untuk menjadi hacker
Anda memerlukan motivasi dan inisiatif dan kemampuan untuk belajar mandiri. Mulailah
sekarang…
Footnote
1 Demigod, hacker yang telah memiliki pengalaman bertahun-tahun, memiliki reputasi kelas
dunia, dan berperan penting dalam pengembangan rancangan, tool, atau game yang
dipakai/dikenal oleh minimal separuh komunitas hacker (dari Jargon File 4.1.2).
2 Nerd, seseorang yang memiliki IQ di atas rata-rata,kurang mampu bercakap-cakap atau
melakukan ritual sosial lainnya. (dari Jargon File 4.1.2).
Profil Lengkap Eric Steven Raymond
Nama: Eric Steven Raymond Nama lengkap / Alias: Eric Steven Raymond Tanggal Lahir: 4 Desember 1957 Kota Kelahiran: Boston, MA Jenis Kelamin: Laki-laki Ras: Kulit Putih Orientasi seksual: Heteroseksual Pekerjaan: Computer Programmer, Lexicographer Kewarganegaraan: United States Deskripsi: The New Hacker’s Dictionary