Download - BAB V STRATEGI KOMUNIKASI GERMO KEPADA
43
BAB V
STRATEGI KOMUNIKASI GERMO KEPADA
“AYAM KAMPUS”
1.1 Bentuk Strategi Komunikasi Germo Luna Kepada “Ayam Kampus”
Germo Luna juga melakukan beberapa strategi komunikasi dengan
tujuan untuk membangun kepercayaan “ayam kampus” kepadanya sehingga
diharapkan melalui strategi tersebut “ayam kampus” tetap berada dalam
naungannya.
Strategi yang dilakukan oleh Luna terbagi menjadi:
1. Strategi yang berkaitan dengan bisnis.
Strategi yang berkaitan dengan bisnis ini berarti strategi yang
dilakukan oleh Luna dalam menjalankan pekerjaannya sebagai germo dan
berhubungan langsung dengan “ayam kampus” yang ada di bawah
naungannya serta pelanggan. Strategi yang berkaitan dengan bisnis, antara
lain:
a. Manajemen Terbuka.
Dalam pekerjaannya, Luna menerapkan manajemen yang
terbuka kepada “ayam kampus”. Manajemen terbuka yang
dimaksudkan disini adalah Luna selalu memberi tahukan
berapa tarif yang didapatkan oleh “ayam kampus” dari
pelanggan berdasarkan hasil kesepakatan antara Luna dengan
pelanggan pada saat itu. Besarnya pembagian tarif yang
didapatkan adalah masing-masing 70% untuk “ayam kampus”
dan 30% untuk Luna sebagai germo. Pembagian uang hasil
pekerjaan tersebut langsung dibagi setelah “ayam kampus”
selesai melayani pelanggan. Sehingga tidak ada penundaan
pembayaran dari Luna ke “ayam kampus”, serta menghindari
pemikiran negative dari “ayam kampus” mengenai uang yang
diperolehnya.
44
“Iya langsung tak kasih. Habis jemput langsung
bagi. Kamu segini, aku segini. Aku juga slalu kasih
tau anak-anak dapet dari pelanggan segini. Jadi
udah tak kasih tau didepannya.” (Luna)1
b. Tip merupakan hak penuh “ayam kampus”.
Tip atau uang tambahan yang diberikan kepada “ayam
kampus” karena pelanggan merasa puas dengan kerjanya,
merupakan hak penuh bagi “ayam kampus”. Luna tidak pernah
menanyakan kepada “ayam kampus” apakah dia mendapatkan
tip setelah melayani pelanggan, karena Luna merasa itu adalah
hak atau bonus bagi “ayam kampus”. Bila ada “ayam kampus”
yang mengatakan bahwa dia mendapatkan tip dari pelanggan,
Luna tidak pernah meminta bagian dari tip tersebut. Biasanya
“ayam kampus” yang memberikan bagian secara sukarela
kepada Luna.
“Aku juga gak mau minta tip dari anak-anak.
Kadang mereka cerita klo dapat tip, kadang gak.
Aku juga gak mau tanya mereka dapet tip apa gak.
Klo dikasih ya syukur, gak juga gakpapa.
Pokokmen itu tip ya urusan dia.” (Luna)2
c. Menyeleksi pelanggan.
Luna selalu menyeleksi pelanggannya. Tidak semua pelanggan
bisa dilayani oleh “ayam kampus”. Luna tidak ingin terjadi hal
buruk terhadap “ayam kampus” di bawah naungannya. Untuk
melakukan transaksi, Luna memilih bertemu langsung dengan
pelanggannya. Agar dia bisa mengetahui kondisi dari
pelanggannya pada saat itu. Yang menjadi fokus Luna adalah
apakah pelanggan tersebut dalam pengaruh minuman
beralkohol atau tidak. Hal ini bisa diketahui oleh Luna dari bau
mulut si pelanggan saat berbicara. Apabila pelanggan tersebut
1 Wawancara dengan Luna pada tanggal 15 September 2015 di Neo Kafe.
2 Wawancara dengan Luna pada tanggal 5 Oktober 2015 di Kos Luna.
45
bau alkohol, Luna akan membatalkan transaksi atau tidak
melayani pelanggan tersebut. Alasannya, pelanggan yang
sedang dalam pengaruh alkohol mempunyai kemungkinan
besar untuk melakukan hal-hal yang tidak baik dan bisa
melukai “ayam kampus”.
“Aku seleksi tamu nya. Bau alkohol apa gak, soale
klo bau suka resek. Aku anti tamu yang bau
alkohol. Terus aku juga lihat tamunya dari mana
dulu. Anak yang salatiga tak carike yang luar
salatiga, biar gak kenal. Kadang tak tanyain juga,
kenal gak sama tamu ini. Gitu.” (Luna)3
d. Memberikan perlindungan.
Memberikan perlindungan dalam hal ini terfokus pada
kesehatan “ayam kampus”. Luna selalu memberikan kondom
kepada pelanggannya dan mewajibkan pelanggan
menggunakan kondom pada saat berhubungan badan dengan
“ayam kampus”. Kewajiban menggunakan kondom ini
disampaikan Luna pada saat bertransaksi dengan si pelanggan.
Sehingga pelanggan yang bisa menggunakan jasa “ayam
kampus” di bawah naungannya berarti sudah menyetujui
kewajiban tersebut. Apabila ada pelanggan yang melanggar
kewajiban tersebut pada saat akan melakukan hubungan badan,
si “ayam kampus” akan menghubungi Luna, dan Luna akan
menjemput kembali “ayam kampus” dan langsung
mengkomplain si pelanggan. Kewajiban menggunakan kondom
ini agar “ayam kampus” tidak tertular penyakit kelamin serta
HIV/AIDS. Luna juga sering mengajak “ayam kampus” untuk
VCT dengan tujuan bisa mengontrol kesehatan dari “ayam
kampus”.
Selain kesehatan, bentuk perlindungan lain yang dilakukan oleh
Luna adalah antar jemput “ayam kampus” ke dan dari
3 Wawancara dengan Luna pada tanggal 5 Oktober 2015 di Kos Luna.
46
pelanggan. Luna hanya ingin memastikan bahwa “ayam
kampus” sampai ke pelanggan sesuai kesepakatan, dan kembali
dalam kondisi yang baik.
“Baru habis itu tak anter anak nya ke hotel apa
kemana gitu. Klo cocok, ya pelanggan langsung
bayar. Klo gak cocok ya kena biaya pembatalan 100
ribu. Nanti aku bisa cari gantinya lagi. Tar anak
nya main, tak tinggal. Klo udah selesai anaknya
kabari aku,tak jemput lagi. Klo gak antar jemput
ada kok ojek langganan gitu jadi udah tau. Oya, klo
di aku, tamu ku wajib pake kondom. Anak-anak
juga tau. Pasti tak kasih kondom. Biar aman n gak
kena penyakit.” (Luna)4
e. Hubungan kekeluargaan atau pertemanan.
Dalam hubungan kerja antara Luna dengan “anak-anak”nya,
tidak ada istilah atasan, yaitu germo, dan anak buah, yaitu
pekerja seks. Luna lebih senang menyebut para pekerja seks ini
dengan sebutan anak atau teman. Sehingga tidak ada batasan
antara hubungan Luna dengan “anak-anak”nya. Bahkan
hubungan mereka tidak sebatas dalam pekerjaan, tetapi
hubungan diluar pekerjaanpun tetap berjalan dengan baik dan
dekat.
“Aku rasa deket ya. Soalnya aku klo kerja,
prinsipku mereka itu temen aku. Jadi gak ada tuh
mucikari sama anak buah, terus ada batasan. Aku
juga gak mau sebut mereka anak buah. Paling aku
sebut anak gitu. Kadang ya suka main bareng. Atau
pada nginep di tempat ku juga sering.” (Luna)5
2. Strategi yang tidak terkait dengan bisnis.
Strategi yang tidak berkaitan bisnis adalah strategi yang dilakukan
oleh germo Luna di luar dari pekerjaannya. Strategi yang dilakukan ini
tidak berhubungan dengan pekerjaan atau menyangkut prosedur
4 Wawancara dengan Luna pada tanggal 15 September 2015 di Neo Kafe.
5 Wawancara dengan Luna pada tanggal 15 September 2015 di Neo Kafe.
47
bekerjanya. Tetapi dalam strategi ini, tetap melibatkan “ayam kampus”
tanpa adanya pelanggan.
Beberapa strategi yang tidak terkait dengan bisnis yang dilakukan
oleh Luna, antara lain :
a. Hang Out6
Luna sering mengajak pekerja seks dan “ayam kampus” yang
ada dibawah naungan untuk hang out bersama. Biasanya
kegiatan ini dilakukan pada hari libur, yaitu Minggu. Tidak
menutup kemungkinan juga, kegiatan ini dilakukan pada hari
kerja biasa, atau dadakan. Jarang sekali kegiatan ini
direncanakan.
Biasanya Luna dan “anak-anaknya” ini hang out ke tempat
makan dan karaoke. Karena tujuan dari hang out ini untuk
bersenang-senang, dan tidak memikirkan soal pekerjaan.
Tempat makan yang sering mereka datangi seperti Kampung
Rawa Ambarawa, Kafe Merah Putih Salatiga, Lotus Salatiga,
dan Yege Salatiga.
Setelah makan, biasanya mereka lanjut pergi berkaraoke.
Tempat karaoke yang mereka datangi adalah tempat karaoke
keluarga, seperti D’Jozz dan Inul Vista. Tapi tak jarang juga
mereka berkaraoke di beberapa rumah karaoke yang berada di
Sarirejo (Sembir) Salatiga. Karena, Luna mempunyai
beberapa teman yang mengelola tempat karaoke di sana.
Untuk pembayaran dari hang out ini, biasanya mereka
patungan7 atau salah satu dari mereka yang mentraktir
8. Dan
6 Hang out merupakan kosakata bahasa inggris yang berarti spend time socially. Bila
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti menghabiskan waktu bersama-sama
(www.usingenglish.com) 7 Patungan adalah bersama-sama membeli, menyewa, dan sebagainya; bersama-sama
mengumpulkan uang untuk suatu maksud. (Kamus Besar Bahasa Indonesia) 8 Mentraktir berarti membelikan (membayar) makanan dan minuman (di rumah makan dan
sebagainya) untuk orang lain. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
48
biasanya yang mentratktir saat hang out ini adalah “anak-
anak” Luna.
“Ya palingan sering pergi bareng gitu kemana
makan apa karaoke gitu klo pas pada bisa. Palingan
sering dadakan………… Patungan. Klo gak gentian
gitu. Tapi seringnya anak-anak yang bayar. Aku
jarang. Ahhahaha.” (Luna)9
Gambar 3.
Hangout, karaoke bersama.
9 Wawancara dengan Luna pada tanggal 5 Oktober 2015 di Kos Luna.
49
Gambar 4.
Hangout, renang.
b. Arisan10
Luna mempunyai 3 jenis arisan yang dijalaninya sekarang ini.
Peserta dari arisan-arisan tersebut adalah Luna, pekerja seks
dan “ayam kampus” dibawah naungannya, serta rekanan Luna
dengan berbagai latar belakang sosial dan ekonomi.
Tujuan dari semua arisan ini hanya untuk bersenang-senang
dan menjalin hubungan relasi yang baik.
Waktu serta tempat pelaksanaan juga berbeda-beda.
“Ya itu arisan campur-campur, aku sama temen-
temen ku yang lain juga. Ada Happy, Sosialita
Silver, sama Manja, hahahahahahaha. Ya temen-
temen ku yang waria, banci juga banyak yang ikut.
Anak-anak ku juga ada yang ikut. Yang punya
10
Arisan adalah kegiatan mengumpulkan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa
orang kemudian diundi di antara mereka untuk menentukan siapa yang memperolehnya, undian
dilaksanakan dalam sebuah pertemuan secara berkala sampai semua anggota memperolehnya.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia)
50
karaoke di sembir ada, salon, perias, banyak kok.”
(Luna)11
Ketiga arisan tersebut adalah:
1. Arisan Happy12
Arisan ini dilakukan sebulan sekali setiap tanggal 10.
Acaranya dimulai pukul 19.00 WIB. Untuk tempat
pelaksanaannya, tergantung dari pemenang arisan bulan
sebelumnya. Paling sering diselenggarakan di Kafe Merah
Putih dan Lotus. Dress code13
yang digunakan bervariasi,
dan penentuan tema dress code dilakukan oleh pemenang
arisan bulan sebelumnya. Beberapa tema dress code yang
pernah dipakai, seperti India, bunga-bunga, polkadot, dan
leopard. Penggunaan dress code ini sebagai variasi dalam
berpakaian agar tidak monoton dan berbeda dengan arisan-
arisan pada umumnya. Dalam arisan ini juga mewajibkan
pesertanya untuk melakukan iuran sebesar Rp 200.000
setiap orang, yang nantinya akan dikumpulkan dan diundi
siapa pemenangnya. Bagi peserta yang mendapatkan
arisan, akan menentukan tempat serta dress code untuk
bulan berikutnya. Anggota arisan ini berjumlah 30 orang,
dengan latar belakang pekerjaan yang berbeda, yaitu para
pengusaha atau wiraswata dibidang karaoke, butik,
konveksi, salon, dan make up artist. “Anak” Luna yang
bergabung dalam arisan ini berjumlah 5 orang, dan mereka
berasal dari golongan A1. Secara gender, anggota arisan
ini terdiri dari 20 perempuan, 6 laki-laki, dan 4 waria. Isi
11
Wawancara dengan Luna pada tanggal 15 September 2015 di Neo Kafe. 12
Semua nama arisan yang diikuti oleh Luna, disamarkan. Berdasarkan kesepakatan pada
penelitian tanggal 4 Oktober 2015 13
Dress code berarti aturan berbusana yang tertulis atau tidak tertulis yang diterapkan dalam acara
tertentu. Atau instruksi mengenai pakaian yang harus dikenakan. (kamus Mode Indonesia –
https://professionalimage.wordpress.com/2014/07/14/dress-code-kode-busana/ diunduh pada 17
Januari 2016 pukul 10.47 WIB)
51
acara dari arisan ini hanya sebatas berkumpul dan senang-
senang, dimulai dengan pembahasan rencana event (bila
ada), pengundian arisan, makan bersama, dilanjutkan
dengan karaoke. Tujuan dari arisan ini hanya untuk
berkumpul dan bersenang-senang melepas penat, karena
sebagian besar dari anggotanya adalah pengusaha yang
kesehariannya sangat sibuk.
Gambar 5.
Arisan Happy, dresscode bunga-bunga.
2. Arisan Sosialita Silver
Arisan Sosialita Silver dilaksanakan sebulan dua kali, yaitu
setiap tanggal 9 dan 25. Acaranya dimulai pukul 15.00
WIB. Dilaksanakan sore hari karena sebagian dari
anggotanya sudah berkeluarga sehingga tidak bisa pulang
larut malam. Dalam arisan ini juga menggunakan dress
code yang berbeda-beda. Penentuan tempat dan dress
code, juga ditentukan oleh pemenang arisan sebelumnya.
Tempat acara biasanya di family karaoke seperti D’Jozz,
Happy Pupy, dan Inul Vizta. Anggota arisannya 15 orang,
yang terdiri dari “anak” Luna sebanyak 7 orang campuran
52
golongan A1 dan A2, serta 8 orang yang merupakan teman
lama atau teman bermain Luna. Untuk iuran arisan,
anggotanya membayar sebesar Rp 250.000. Isi acara arisan
ini hanya pengundian arisan, makan bersama, dan karaoke.
Tujuannya agar lebih dekat dan menjalin persaudaraan
antara Luna dengan teman-temannya. Kelompok arisan ini
juga mempunyai kegiatan lain, yaitu bakti sosial yang
dilaksanakan setiap 3 bulan sekali di panti asuhan atau
panti jompo. Pada bulan Ramadhan mereka juga
melakukan kegiatan sosial berupa pembagian takjil dan
sembako.
Gambar 6.
Arisan Happy dan Sosialita Silver di Kafe Merah Putih,
Kafe Lotus, dan Pak No
3. Arisan Manja
Arisan ini dilaksanan sebulan sekali, setiap tanggal 1 atau
2. Penentuan tempat serta dress code dilakukan oleh
pemenang arisan sebelumnya. Acara nya juga mengambil
53
tempat di family karaoke. Acara dimulai pukul 17.00 WIB.
Isi acaranya hanya pengundian arisan, makan dan karaoke.
Anggota berjumlah 20 orang yang terdiri dari 3 “anak”
Luna golongan A2, dan 17 orang teman lama Luna di
sekolah dan perguruan tinggi. Iuran anggotanya sebesar
Rp 100.000 untuk diundi, dan Rp 25.000 sebagai uang
konsumsi. Tujuan arisan ini hanya untuk kumpul dan
bersenang-senang.
1.2 Strategi Komunikasi Interpersonal Germo Luna kepada “Ayam
Kampus” Indah
Proses komunikasi yang terjadi dapat dijelaskan sebagai berikut,
Pertama, komunikator membentuk pesan dan menyampaikannya melalui saluran
atau media tertentu, seperti telepon, SMS, BBM, LINE, atau bertatap muka
langsung dengan lawan komunikasinya, si penerima pesan, yaitu komunikan.
Kedua, komunikan yang menerima pesan tersebut mengartikan dan
menginterpretasikan apa yang diterimanya. Apabila komunikan sudah menangkap
isi pesan tersebut, maka komunikan akan segera memberikan umpan balik atau
feedback kepada komunikator. Yang ketiga, komunikator bertindak sebagai
penerima pesan atau feedback. Apabila ada reaksi atau feedback lagi, maka akan
disampaikan kepada lawan komunikasinya.
Begitulah proses komunikasi terjadi dan secara terus menerus,
walaupun tidak selamanya proses terjadi secara lancar. Terkadang dalam proses
komunikasi juga terjadi hambatan yang mengakibatkan pesan atau feedback dapat
tertunda penyampaiannya.
Hal tersebut dapat dilihat dalam komunikasi interpersonal yang
melibatkan germo dan “ayam kampus”. Setiap germo dan setiap “ayam kampus”
memiliki caranya tersendiri untuk saling membangun kepercayaan, tergantung
dari pesan dan feedback dari masing-masing pelaku komunikasi.
Komunikasi interpersonal seperti yang telah dijelaskan di depan, adalah
penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau
54
sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk
memberikan umpan balik segera (Devito, 1997:231).
Selain itu, komunikasi interpersonal banyak membahas tentang
bagaimana suatu hubungan dimulai, bagaimana mempertahankan suatu hubungan,
dan keretakan suatu hubungan (Berger, 1979; Dainton & Stafford, 2000).
Untuk mengetahui komunikasi interpersonal seorang germo dengan
“ayam kampus” yang ada di bawah naungannya, peneliti harus mengetahui dulu
tentang latar belakang dan kepribadian dari germo dan “ayam kampus” yang akan
diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data dari pengamatan dan
melakukan in-depth interview untuk mengetahui informasi tentang hubungan dari
germo dan “ayam kampus”.
Dalam kasus komunikasi interpersonal antara Luna dengan Indah,
sesuai dengan konsep dari Berger, bagaimana suatu hubungan dimulai, diawali
dengan hubungan pertemanan antara mereka berdua. Indah sudah mengenal Luna
sekitar 4 tahun. Awalnya, Luna dan Indah tidak saling kenal. Karena seringnya
bertemu secara tidak sengaja ditempat biasanya dari masing-masing mereka
menghabiskan waktu atau tempat nongkrong, mereka mulai saling menyapa satu
sama lain. Dari saling sapa berlanjut dengan sering ngobrol bersama dan lebih
dekat lagi, Indah sering menginap di tempat atau kos Luna. Meskipun hubungan
pertemanan antara keduanya dekat, tetapi Indah tidak mengetahui tentang profesi
Luna yang seorang mucikari.
“Dulu dari tempat nongkrong. Tempat nongkrong aja. Dari
tempat nongkrong gitu, apa namanya, dari situ mulai kenal suka
nyapa-nyapa gitu aja…………… Iya. Dulu kan bertemannya
hanya sekedar berteman aja. Sering ngobrol, sering main
ketempat dia gitu aja…………. Ya awalnya sih Cuma berteman
biasa biasa aja sih ya. Gak tau juga kalau dulunya Mak’e itu
juga… apa namanya… suka cariin klien gitu gak tau namanya”
(Indah)14
Karena alasan ekonomi dan untuk memenuhi kebutuhan gaya hidupnya,
Indah memilih menjadi “ayam kampus”. Diawal Indah menjadi “ayam kampus”,
14
Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon.
55
dia tidak bergabung dengan Luna, tetapi bergabung dengan germo lain. Hingga
akhirnya Indah tahu dari seorang temannya, yang juga bernaung dibawah Luna,
bahwa Luna juga berprofesi sebagai germo. Dari situ Indah lalu bergabung
dengan Luna.
“Ya awalnya karena butuh uang buat beli biar bisa belanja-
belanja…………… Dulu ada, ada. Pertama kali?..................
Sama yang lain dulu…………. Dari temen.” (Indah)15
Karena pertemanan mereka sebelumnya, sebelum mereka saling
mengetahui tentang pekerjaan masing-masing, Luna seorang germo dan Indah
seorang “ayam kampus”, membuat Indah mudah diterima oleh Luna sebagai
pekerja seks atau “ayam kampus” yang ada dibawah naungan. Luna tidak
gampang menerima seseorang untuk bergabung dibawah naungannya. Luna harus
mengetahui terlebih dahulu latar belakang kehiudpannya, tujuan, serta perilaku
kesehariannya, baru dia bisa memutuskan untuk menerima atau menolak orang
tersebut. Faktor pertemanan dan kedekatan tersebut yang menjadi penentunya.
Konsep kedua dari Berger yaitu bagaimana mempertahankan suatu
hubungan. Dalam mempertahankan hubungan ini, Luna menggunakan beberapa
strategi komunikasi yang diterapkan kepada “anak-anak” yang ada dibawah
naungannya, termasuk kepada Indah. Strategi komunikasi yang dilakukan oleh
Luna dimaksudkan dengan harapan agar “anak-anak”, terkhusus Indah, tidak
berpindah ke germo yang lain. Apabila mereka berpindah ke germo lain, maka
pendapatan yang akan diterima oleh Luna akan berkurang.
Manajemen yang terbuka, terutama terbuka soal pendapatan, dilakukan
Luna sebagai salah satu startegi komunikasinya. Indah mengetahui hal itu. Karena
menurut Indah, sebelum deal dengan pelanggan, Indah sudah diberitahu terlebih
dahulu berapa besar pendapatan yang diterima dari pelanggan. Dan Luna selalu
memberitahukan berapa besar pendapatan yang diterima dari pelanggan setiap
bekerjasama dengan Indah.
“Iya terbuka. Terbuka dari awalnya sebelum deal, udah
terbuka.” (Indah)16
15
Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon
56
Luna tidak pernah menanyakan soal tip yang diperoleh “ayam kampus”
dari pelanggan. Luna juga tidak pernah menanyakan soal tip yang Indah peroleh
dari pelanggan. Luna tahu kalau Indah mendapatkan tip, karena Indah yang
memberitahunya langsung. Meskipun tahu kalau Indah mendapatkan tip, Luna
tidak pernah meminta bagian ke Indah. Biasanya, Indah berinisiatif untuk berbagi
tip yang dia peroleh ke Luna dalam bentuk uang. Tidak ada persentase khusus,
hanya secara sukarela.
“Kadang tau kadang nggak………… Nggak, nggak
pernah…………. Pernah……… Kasih uang.” (Indah)17
Selain itu, Indah juga tahu kalau Luna melakukan seleksi terhadap
pelanggannya sebelumnya deal. Luna selalu menanyakan kepada Indah apakah
Indah kenal dengan pelanggannya terlebih dahulu. Bila kenal, maka Indah tidak
akan menerima pelanggan itu dan Luna mengalihkan ke “ayam kampus” yang
lain. Indah tidak ingin dia mendapatkan pelanggan yang kenal dirinya, karena
tidak mau mengambil resiko. Indah juga tahu kalau Luna tidak menerima tamu
yang rese, karena alasan keamanan Indah. Menurut indah itulah yang seharusnya
dilakukan oleh seorang mucikari. Indah akan menerima pelanggan tersebut jika
sudah aman.
“Iya, tahu. Karena emang juga harus seperti itu. Karena kita
juga gak mau ambil resiko kan, ternyata kita orang yang kenal
gitu…………. Ya otomatis tamu yang gak resek ya. Tamunya
resek atau nggak. Terus, apa namanya, dia kasih tau aku dulu
apakah kenal atau nggak. Seperti itu…………..Iya. Emang yang
harus aman dulu.” (Indah)18
Kewajiban menggunakan kondom bagi pelanggan Luna, merupakan
keamanan buat Indah. Karena untuk menjaga Indah tidak terkena penyakit
kelamin. Dan indah juga menerapkan itu kerika berhubungan badan dengan
pelanggan. Selain itu, yang membuat Indah merasa aman dan terlindungi karena
16
Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon 17
Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon 18
Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon
57
Luna memiliki koneksi atau bekerjasama dengan aparat. Sehingga bila terjadi
suatu masalah, ada yang bisa membantu untuk menyelesaikannya.
“Perlindungan? Ya otomatis, kondom ya……. Oya, dia
bekerjasama sih ada lobi orang, sama aparat gitu.” (Indah)19
Indah memanggil Luna dengan panggilan Say, Mbok’e, atau Mak’e. ini
menunjukkan bahwa mereka dekat dan tidak ada hubungan yang terlalu serius
dalam pekerjaan. Apalagi pertemanan Luna dan Indah sudah terjalin semenjak
mereka belum mengetahui tentang profesi dari masing-masing.
“Ya…Say, Mak’e, Mbok’e gitu aja.” (Indah)20
Indah mengatakan bahwa hubungannya dengan Luna tidak sebatas
dalam pekerjaan. Tetapi diluar dari pekerjaan, mereka juga sering pergi bersama.
Hang out bersama, seperti makan bersama dan ngobrol dilakukan antara satu
sampai dua kali dalam seminggu. Hal-hal yang sering diobrolin oleh mereka
berdua seputar masalah cowok, belanja, makan dan arisan. Indah juga sering tidur
di tempat Luna. Ini membuat hubungan mereka semakin dekat diluar pekerjaan.
“Arisan, ngobrol, kumpul-kumpul, kongkow gitu… ya juga
sering juga tidur di tempat Luna……………….. Hampir,
hampir….. yah seminggu itu pasti. Satu minggu sekali, dua
kali………………… Banyak lah, namanya juga perempuan…
masalah semua. Masalah cowok, belanja, makan, arisan, banyak
deh yang diobrolin.” (Indah)21
Arisan yang dibuat oleh Luna dan teman-temanya, juga diikuti oleh
Indah. Yaitu arisan Sosialita Silver. Indah ikut karena ajakan dari Luna. Meskipun
teman-teman di arisan itu tau profesi indah sebagai “ayam kampus”, tapi Indah
merasa nyaman. Karena mereka menggunakan sistem “sama-sama tau” atau
saling mengerti, meghargai, dan menjaga profesi yang satu dengan yang lainnya.
Bahkan, Indah menjadi lebih dekat dengan teman-teman arisannya ini.
“Arisan sosialita silver……… Iya, sama-sama tau juga. Karena
sama temen-temen yang lain juga lumayan deket
19
Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon 20
Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon 21
Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon
58
juga…………….. Ya pastinya lebih deket sama temen-temen.”
(Indah)22
Dalam konsep Middleton (Cangara, 2014:64) mengatakan bahwa
strategi komunikasi adalah kombinasi antara elemen-elemen komunikasi, yaitu
komunikator, pesan, media, komunikan, dan feedback.
Selain Luna yang berperan sebagai komunikator dan Indah sebagai
komunikan, unsur lain yang tidak kalah penting adalah pesan, media dan
feedback.
Dalam komunikasi interpersonal tersebut pesan yang disampaikan oleh
Luna dikemas dengan baik. Dalam strategi manajemen terbuka, dimana Luna
melakukan transparasi dalam soal pendapatan dan pembagian pendapatan secara
langsung dan terbuka, pengemasan pesan ini ingin menyampaikan bahwa Luna
bukan seorang yang koruptor atau dengan kata lain bahwa Luna adalah orang
jujur. Pesan ini diterima baik oleh Indah yang menggap Luna adalah orang yang
jujur.
Selain itu pengemasan pesan dalam strategi tip merupakan hak penuh
bagi “ayam kampus”, dimana Luna tidak pernah menanyakan dan meminta bagian
tip yang diterima oleh Indah. Pesan yang ingin disampaikan bahwa Luna tidak
akan meminta sesuatu yang bukan hak nya. Indah menangkap pesan ini, dan
feedback yang dihasilkan adalah sesekali Indah membagikan uang tip yang di
dapat ke Luna secara sukarela.
Pesan sebagai orang selektif ditunjukkan Luna dalam melakukan seleksi
pelanggannya. Disini Luna tidak sembarang dalam menerima pelanggan, sehingga
menjamin kerahasiaan identitas dari “ayam kampus”. Feedback yang diberikan
oleh Indah adalah kepercayaan terhadap Luna untuk menjaga identitasnya karena
Luna orang selektif.
Strategi memberikan perlindungan, Luna ingin menyampaikan pesan
bahwa dia melindungi dan menjaga kesehatan dari “ayam kampus” dengan
menggunakan media kondom. Feedback yang diberikan oleh Indah adalah dia
22
Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon
59
merasa aman bekerja dengan Luna, karena dia akan terhindar dari penyakit
kelamin menular.
Strategi hubungan kekeluargaan atau pertemanan, pesan yang ingin
disampaikan Luna adalah bahwa dia ingin adanya kenyamanan dalam bekerja
karena hubungan yang tidak kaku. Feedback dari Indah adalah dia merasa
nyamana bekerja dengan Luna.
Media yang digunakan oleh Luna dalam strategi komunikasi yang
dibuatnya dapat dilihat dari arisan dan hang out. Pemilihan media ini sebagai
bentuk pesan bahwa teman Luna adalah teman juga bagi “anak-anak”nya. Dari
media ini, Indah mendapatkan teman-teman baru dan bisa lebih dekat dengan
teman-temannya itu. Sehingga hubungan Luna dan Indah menjadi semakin dekat
dan lebih akrab. Hubungan yang dikatakan sebagai hubungan kekeluargaan atau
pertemanan juga terlihat dalam media ini.
Strategi-strategi yang dilakukan oleh Luna kepada Indah, membuat
Indah masih bertahan bekerjasama dengan Luna, dan hampir 2 tahun mereka
bekerjasama sebagai germo dan “ayam kampus”. Bila ada germo lain yang
menawari Indah untuk bergabung dengan menawarkan fasilitas yang lebih
daripada yang diberikan oleh Luna, Indah akan bergabung dengan germo tersebut,
tetapi tetap mengutamakan atau memprioritaskan Luna.
“Ya, nyaman……….Saya, ya, bisa gabung, tapi prioritas sama
Mak’e.” (Indah)23
1.3 Modal Sosial sebagai Feedback dari Komunikasi Interpersonal Germo
Luna kepada “Ayam kampus” Indah
Komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian ide dari
komunikator kepada komunikan dengan dengan maksud untuk mengubah tingkah
laku penerima pesan sesuai dengan yang diungkapkan oleh Rogers (Mulyana,
2007). Lasswell (Mulyana, 2007) menggambar proses tersebut melalui “Siapa
Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh
Bagaimana?”.
23
Wawancara dengan Indah pada tanggal 17 Januari 2016 melalui telepon
60
Dalam proses komunikasi, setiap orang yang berada di dalamnya bisa
saling bertukar peran sebagai komunikator maupun komunikan. Komunikator
dalam penelitian ini adalah germo Luna dimana dia menyampaikan pesan kepada
komunikannya yaitu “ayam kampus”. Pesan yang disampaikan oleh germo Luna
menggunakan beberapa media yang terbagi dalam beberapa strategi komunikasi.
Strategi komunikasi yang digunakan oleh germo Luna disampaikan melalui
sebuah komunikasi interpersonal. Dengan harapan akan muncul timbal balik yang
disebut sebagai modal sosial.
Hasil dari penelitian ini pada akhirnya menunjukkan bagaimana proses
komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh seorang mucikari terhadap “ayam
kampus” dibawah naunganya, perlunya melakukan strategi komunikasi oleh
mucikari dalam menyampaikan pesannya untuk mencapai tujuannya terhadap
“ayam kampus”, pemilihan strategi-strategi yang dianggap cocok untuk dirinya
oleh “ayam kampus”, serta feedback dari “ayam kampus” kepada germo, dan
manfaat feedback tersebut untuk bisnis yang dijalaninya.
Secara keseluruhan, dapat dipastikan proses komunikasi yang
dilakukan Luna terhadap Indah melalui strategi komunikasi yang diterapkannya
berjalan sesuai dengan yang Luna harapkan. Proses komunikasi Luna dengan
Indah menghasilkan feedback berupa modal sosial.
Modal sosial akan Nampak dari suasana saling percaya yang terjadi
antara perorangan dalam sebuah hubungan interpersonal. Dalam penelitian ini,
tampak adanya rasa aman dan nyaman dari Indah atas apa yang dilakukan oleh
Luna. Dimana unsur utama dalam modal sosial, yaitu:
1. Kepercayaan (Trust)
Kepercayaan merupakan faktor penting dalam hubungan
interpersonal. Karena kepercayaan dapat mendorong seseorang
untuk bekerjasama lebih baik dengan orang lain dan menimbulkan
kegiatan yang lebih produktif.
Dalam hubungan germo dengan “ayam kampus”, faktor
kepercayaan sangat penting. Terutama faktor kepercayaan yang
dimiliki oleh germo dalam menjaga identitas dari “ayam kampus”
61
tersebut. Mengingat besarnya resiko yang harus ditanggung oleh
“ayam kampus” apabila identitasnya terbongkar.
Kepercayaan Indah terhadap Luna terlihat dalam strategi
dimana Luna selalu menyeleksi pelanggannya dengan menanyakan
apakah Indah mengenal calon pelanggan tersebut. Karena bila tidak
melakukan hal tersebut, maka ada kemungkinan Indah akan
bertemu dengan pelanggan yang mengenal dia. Sehingga identitas
Indah sebagai “ayam kampus” dapat terbongkar. Hal tersebut akan
membuat Indah tidak percaya lagi dengan Luna dan bisa
meninggalkannya.
Selain itu, dapat dilihat dengan manajemen terbuka yang
dilakukan oleh Luna. Indah bisa mengetahui pendapatan asli yang
diterima dari pelanggan, sehingga dia dapat menghitung dan
menerima bagian yang jumlahnya sesuai dengan kesepakatan bagi
hasil antara mereka. Manajemen yang terbuka ini, juga
membangun kepercayaan Indah terhadap Luna, karena tidak ada
kebohongan atau korupsi dalam hubungan kerja mereka.
Kepercayaan ini membuat indah aman bekerjasama dengan
Luna, dan hubungan mereka terjalin dengan baik.
2. Timbal Balik (Reciprocal)
Timbal balik antara germo dengan “ayam kampus”
berperan penting dalam pembentukan hubungan keduanya. Dengan
saling menerima, terbuka, dan membantu satu dengan yang lain
melalui interaksi sosial dapat menjadikan mereka lebih peka satu
sama lain, baik dalam hal pekerjaan maupun diluar dari pekerjaan.
Dalam kasus hubungan Luna dan Indah, timbal balik dapat
dilihat dari strategi Luna dalam memberikan perlindungan kepada
Indah. Luna mewajibkan pelanggan untuk menggunakan kondom
ketika berhubungan badan. Sehingga melindungi Indah dari
tertularnya penyakit kelamin ataupun HIV/AIDS.
62
Berbagi hasil tip yang diperoleh Indah kepada Luna secara
sukarela, mentraktir Luna makan, adalah bentuk timbal balik dalam
hubungan ini.
Dari timbal balik ini, mereka menjadi lebih dekat. Dapat
dilihat dengan seringnya mereka hang out satu sampai dua kali
dalam seminggu, seringnya Indah menginap di tempat Luna,
ngobrol bersama baik masalah pekerjaan maupun diluar pekerjaan.
Timbal balik ini menimbulkan rasa nyaman, terutama rasa
nyaman oleh Indah.
3. Jaringan Sosial
Jaringan sosial terbentuk karena adanya rasa simpati dan
kewajiban dalam sebuah kelompok. Dalam hubungan germo dan
“ayam kampus”, jaringan sosial terbentuk karena mereka
mempunyai kesamaan sebagai bagian dari bisnis prostitusi yang
memiliki resiko yang besar. germo memiliki resiko ditahan oleh
pihak berwajib karena melakukan perdagangan manusia dan bisa
dihukum penjara sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP). Bagi “ayam kampus” resikonya adalah dikelurkan
atau drop out dari kampus mereka dan image yang buruk dari
lingkungan sekitar, mencoreng nama baik keluarga, dan bahkan
bisa tidak dianggap lagi sebagai bagian dari keluarga oleh
keluarganya. Ini yang menimbulkan rasa simpati antara pekerja
prostitusi.
Indah mengetahui begitu besarnya resiko menjadi “ayam
kampus”, tapi dia tetap percaya kepada Luna untuk menjual
dirinya. Kewajiban dari Luna adalah menjaga Indah dengan
merahasiakan identitasnya jangan sampai ketahuan. Indah juga
berkewajiban untuk memenuhi prosedur dalam bekerja yang telah
diterapkan oleh Luna.
63
Jaringan sosial yang terbentuk tidak hanya sebatas
hubungan Luna dan Indah dalam dunia prostitusi. Tetapi mereka
memperluas jaringan sosial mereka diluar dari dunia prostitusi,
yaitu dengan mengikuti arisan. Arisan yang mereka ikuti, anggota
di dalamnya terdiri dari berbagai latar belakang pekerjaan. Dimana
setiap pekerjaan mempunyai kelebihan, kekurangan, dan resikonya
masing-masing. Tetapi dalam arisan ini, mereka saling menghargai
dan menjaga profesi dari masing-masing anggotanya.
Jaringan sosial ini membantu mereka juga dalam bekerja.
Karena jaringan ini dapat membantu mereka menemukan
pelanggan-pelanggan baru. Karena, teman-teman mereka dalam
arisan bisa membantu menawarkan atau menjual jasa mereka ke
orang lain. Secara otomatis, jaringan bisnis yang dilakukan oleh
Luna dapat menjadi luas.
Tiga unsur modal sosial inilah yang merupakan feedback dari “ayam
kampus” kepada germonya. Modal sosial ini dapat digunakan kembali oleh
germo, dalam penelitian ini adalah Luna, untuk meningkatkan kerjasama dengan
“ayam kampus”, serta mendapatkan keuntungan yang lebih dari bisnisnya.
Seperti yang dikatakan oleh Burt (1992) bahwa modal sosial dapat
menjadi kekuatan yang sangat penting bukan hanya untuk kehidupan ekonomi
tetapi juga eksistensisosial. Modal sosial ini dapat menjadi kekuatan Luna untuk
bisa bekerja sama dengan lebih banyak lagi “ayam kampus” sehingga dapat
meningkatkan pendapatannya sebagai germo. Serta keberadaan Luna akan
semakin diakui dalam dunia prostitusi di Salatiga, terutama germo yang menjual
“ayam kampus”, sehingga akan banyak pelanggan yang mencari dan
menggunakan jasanya.