44
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan
pada klien post partum spontan di Ruang Mawar RSUD dr H Soewondo Kendal
pada tanggal 7 sampai dengan 8 Maret 2011, dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan yang meliputi pengkajian sampai dengan evaluasi. Berikut
penulis paparkan dari masing tahap-tahap tersebut :
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama klien : Ny T
Umur : 22 tahun
Alamat : Montongsari Rt 02 Rw 04 Weleri
Agama : Islam
Status perkawinan : Perkawinan pertama
Pendidikan terakhir : SMA
Suku bangsa : Jawa indonesia
Diagnosa medis : P0A0 H 38 minggu dengan intrapartum
PEB KPD
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn R
Umur : 27 tahun
45
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Motongsari Rt 02 Rw 04 Weleri
Hubungan dengan klien : Suami
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri seperti di sayat-sayat
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien datang dari IGD dengan keluhan perut kenceng – kenceng dengan
indikasi PEB KPD. Klien melahirkjan tanggal 07 Maret 2011 jam 12.45
wib dengan partus spontan lahir bayi laki-laki, AS : 8-9-10, BBL: 3100 gr
Terinjeksi oxsitosin 10 unit IM, lama persalinan kala I 12 jam, kala II 10
menit, kala III 5 menit, kala IV 2 jam 15 jam 15 menit.
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat hipertensi serta penyakit
menular dan keturunan.
4. Riwayat Obstetri
Riwayat haid : menore usia 13 tahun, lama haid 7 hari, siklus 28 hari
teratur.
Nifas hari pertama P1A0
Anak pertama laki-laki, aterm, spontan, AS : 8-9-10, BBL : 3100 gr,
lama persalinan kala I 12 jam, kala II 10 menit, kala III 5 menit, kala 1V
2 jam total 14 jam 15 menit. Di rumah sakit usia sekarang 1 hari sehat.
46
5. Riwayat KB
Riwayat KB sebelumnya tidak ada, rencana KB yang akan di gunakan
hormonal suntik 3 bulanan.
C. Pola Fungsional
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan kesehatan sangatlah penting upaya keluarga dan klkien
dalam menjaga kesehatan dengan makan yang teratur dan bergizi, selalu
menjaga lingkungan tempat tinggal serta kalau ada anggota keluarga yang
sakit langsung di bawa ke balai pengobatan terdekat seperti puskesmas,
bidan dan rumah sakit.
2. Pola nutrisi dan metabolik
Sebelum hamil klien makan habis 1 porsi 3 x sehari, pada kehemilan
trimester I klien makan hanya 5-7 sendok 3 x sehari, pada kehamilan
trimester II dan ke III pola makan klien meningkat klien makan 4 x sehari
dengan 1 porsi habis dengan teratur ditambah gizi yang terpenuhi. Setelah
di rawat di rumah sakit klien makan 3 x sehari 1 porsi makan habis.
Sebelum hamil klien minum air putih dan susu 7-9 gelas sehari dan selam
hamil dan di rawat di rumah sakit klien minum air putih dan susu 7-9
gelas sehari tidak ada perubahan.
3. Pola eliminasi
Sebelum hamil klien mengatakan BAB dan BAK normal tidak ada
keluhan pada kehamilan trimester II klien sudah mulai sering kencing
47
BAK 6-8 kali sehari, BAB klien 2 kali sehari. Setelah melahirkan klien
BAB 1 kali sehari dan BAK 6 kali sehari.
4. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum hamil aktivitas klien sebagai ibu rumah tangga tidak dibatasi
pada saat hamil pada trimester II klien sudah mulai membatasi
aktivitasnya karena sering merasa lelah. Setelah melahirkan kebutuhan
aktivitas dan perawatan diri klien tidak dapat memenuhi sendiri
membutuhkan bantuan keluarga.
5. Pola istirahat dan tidur
Sebelum tidur klien tidur rata- rata 8 jam sehari setelah hamil klien tidur
9-10 jam sehari siang dan malam. Setelah melahirkan dan di rawat di
rumah sakit klien tidak bisa tidur nyenyak sering terbangun rata-rata 6
jam sehari karena nyeri dan lingkungan yang kurang nyaman.
6. Pola persepsi sensori dan kognitif
Klien mengatakan tidak ada keluhan yang berkenaan dengan kemampuan
sensori yaitu penglihatan, pendengaran, penghidu, pengecap,klien
mengatakan persepei sensori nyeri pada perut
P : trauma jalan lahir atau laserasi
Q : nyeri seperti di sayat- sayat
R : daerah perinium
S : skala nyeri 5
T : nyeri luka jahitan timbul setiap 5 menit nyeri bertambaha pada saat
berjalan
48
7. Pola hubungan dengan orang lain
Klien mengatakan tidak ada masalah dalam hubungan dengan keluarga,
kerabat, sesama klien serta dokter dan perawat.
8. Pola reproduksi dan seksual
Klien berjenis kelamin perempuan dengan umur 22 tahun sudah menikah
dan telah baru pertama kali melahirka anak laki-laki serta tidak ada
masalah dalam organ reproduksi.
9. Persepsi diri dan konsep diri
Klien mengatakan memahami tentang konsep diri sekarang, peran yang
berubah setelah melahirkan seorang anak pertama laki-laki dan klien
berharap dapat menjalankan perannya yang baru sebagi seorang istri juga
sebagai seorang ibu, meskipun dalam perawatan diri dan bayinya masih di
bantu anggota keluarag.
10. Pola mekanisme koping
Klien mengatakan kalou ada masalah klien selalu membicarakannya
dengan anggota keluarga dan memecahkannya bersama- sama.
11. Pola nilai kepercayaaan
Klien beragama islam dan selalu menjalankan sholat 5 waktu serta
berdoa minta di beri kesembuhan.
D. Pengkajian fisik
1. Penampilan/ keadaan umum : baik
2. Tingkat kesadaran : composmentis
3. Tanda – tanda vital
49
a. Suhu tubuh : 37 0C
b. Tekanan darah : 130/80 mmHg
c. Respirasi : 22 x/menit
d. Nadi : 80 x/ menit
4. Pengukuran antropometri
a. Berat badan : 53 kg
b. Tinggi badan : 154 cm
c. Lingkar lengan atas : 25 cm
5. Kepala : mesochepal tidak ada luka
a. Rambut : hitam,tipis, panjang,lembek agak kotor
b. Mata : konjungtiva anemis, tidak ikterik, tedak ada sekret,
tidak menggunakan alat bantu, terlihat hitam pada katung mata
c. Hidung : bersih, tidak ada sekret, tidak ada nafas cuping
hidung, tidak ada pembesaran polip
d. Telinga : kemampuan mendengar baik, tidak ada sekret,
tidak ada nyeri, tidak menggunakan alat bantu pendengaran
e. Mulut : gigi bersih tidak ada gigi berlubang, mukosa
kering
6. Leher dan tenggorokan : tidak mengguna alat trakeostomi, tidak ada
nyeri pada saat menelan, tidak ada pembesaran tonsil, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid serta vena jugularis
7. Dada dan thorak : bentuk dada simetris, tidak terdapat luka,
tidak menggunakan alat bantu pernapasa.
50
8. Paru-paru: Inspeksi : Simetris tidak ada alat bantu pernapasan
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
Palapasi : Fokal fremitus sama kanan dan kiri
Auskultasi : Suara nafas vesikuler tidak ada suara nafas
tambahan
9. Jantung : Inspeksi :Tidak tampak adanya iktus cordis
Perkusi : Peka seluruh lapang jantung
Palpasi : Tidak terjadi pembesaran jantung
Auskultasi : Terdengar bunyi jantung 1 dan 2
10. Payudarah : simetris, tidak ada benjolan/ masa, puting menonjol,
areola hitam,agak kotor, air susu keluar sedikit, terlihat bengkak
11. Abdomen : perut mengecil, kulit mengendor, fundus uteri 1 jari di
bawah pusar posisi di tengah
12. Genetalia : terdapat jahitan perinium,vagina terlihat agak kotor,
jumlah lochea satu pembalut penuh , warna merah, konsistensi terdapat
stosel-stosel, bau amis
E. Data Penunjang dan terapy
Laboratorium tanggal 07 maret 2011
Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan
Glukosa 84 70 – 120 Mg/dl
Creatinin 0,01 0,50 – 1,26 Mg/dl
Urea 28 10 – 50 Mg/dl
Hemoglobin 9,9 11,0 – 18,0 g/dl
51
Terapy
Infus RL 20 tetes/menit
Amoxilin 3x1 mg tablet
Asam mefenamat 3x1 mg tablet
Mefinal 3x1 mg tablet
ANALISA DATA
No Data DS dan DO Masalah Etiologi
1 Ds : klien mengatakan nyeri
Do : klien tampak meringis kesakitan
P : trauma jalan lahir atau
laserasi
Q : nyeri seperti di sayat-sayat
R : daerah perinium
S : skala nyeri 5
T : nyeri luka jahitan timbul
setiap 5 menit nyeri bertambaha
pada saat berjalan
Gangguan rasa
nyaman nyeri
Laserasi atau
trauma jalan
lahir
2 Ds : klien mengatakan jalan lahirnya
dijahit, klien mengatakan perih dan
tidak nyaman
Do : terdapat luka jahitan pada
perinium, masih keluar lochea rubra
dari jalan lahir, bau amis
Resiko terjadi
infeksi
Luka ruptur
spontan
52
3 Ds : klien mengatakan tidurnya
tidak nyenyak dan sering terbangun
Do : klien tampak lemah gelisah,
klien hanya tidur 6 jam sehari,
terdapat lingkran hitam di bawah
mata
Gangguan pola
tidur
Nyeri serta
lingkungan
yang kurang
nyaman
4 Ds : klien mengatakan belum tau
bagaimana cara perawatan diri serta
bayinya karena anak pertama
Do : dalam perawatan bayi klien
masih di bantu keluarga,
Kurang
pengetahuan dalam
perawatan diri dan
bayinya
Kurang
informasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan laserasi atau trauma jalan
lahir
2. Resiko terhadap infeksi berhubungan dengan luka ruptur spontan
3. Gannguan pola tidur berhubungan dengan nyeri serta lingkungan yang kurang
nyaman
4. Kurang pengetahuan dalam perawatan diri dan bayi berhubungan dengan
kurang informasi.
53
RENCANA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan laserasi atau trauma jalan
lahir (Doenges, 2001).
a. Tujuan : Nyeri pasien berkurang / hilang atau terkontrol.
b. Kriteria hasil :
1) Klien menyatakan tidak nyeri
2) Klien menyatakan nyaman
3) Skala nyeri berkurang
4) Klien dapat beraktivitan tanpa merasa
nyeri.
5) Ekspresi klien nyaman.
c. Fokus intervensi dan rasional
1) Kaji karakteristik nyeri, tingkat nyeri, tempat nyeri, skala nyeri.
Rasional : Mengetahui seberapa berat nyeri yang dialami pasien
2) Inspeksi daerah perineum dan daerah episiotomi. Perhatikan adanya
udem, nyeri tekan lokal, purulen.
Rasional : Mengetahui apakah ada tanda-tanda peradangan daerah
sekitar vulva.
3) Ajarkan tindakan non invasive, seperti relaksasi dan distraksi
Rasional : Meningkatkan rasa nyaman
4) Berikan kompres panas lembab ( mis, rendam duduk/bak mandi )
diantara 100º dan 105º F ( 38,0º sampai 43,2º C ) selama 20 menit, 3
sampai 4 kali sehari, setelah 24 jam pertama.
54
Rasional : meningkatkan sirkulasi pada perineum, meningkatkan
oksigenasi dan nutrisi pada jaringan, menurunkan edema dan
meningkatkan penyembuhan.
5) Kolaborasi pemberian analgetik.
Rasional : Analgetik dapat mengurangi nyeri
2. Resiko terhadap infeksi yang berhubungan dengan luka ruptur spontan
(Carpenito, 2001).
a. Tujuan : Tidak terjadi infeksi dan pengetahuan pasien
bertambah
b. Kriteria hasil :
1) Klien meyertakan perawatan bagi dirinya
2) Klien bisa membersihkan vagina dan perineumnya secara mandi
3) Vulva bersih dan tidak infeksi
4) Vital sign dalam batas normal
c. Fokus intervensi dan rasional
1). Pantau vital sign
Rasional : Peningkatan suhu dapat mengidentifikasikan adanya infeksi
2). Kaji daerah perineum dan vulva
Rasional : Menentukan radakah tanda peradangan di daerah vulva dan
perineum
3). Kaji pengetahuan pasien mengenai cara perawatan ibu post
partum
Rasional : Pasien mengetahui cara perawatan vulva bagi dirinya
55
4). Ajarkan perawatan vulva bagi pasaien
Rasional : pasien mengetahui cara perawatan vulva bagi dirinya
5). Anjurkan pasien mencuci tangan sebelum memegang
daerah vulvanya
Rasional : Meminimalkan terjadinya infeksi
6). Lakukan perawatan hygiene
Rasional : Mencegah terjadinya infeksi dan memberikan rasa nyaman
bagi pasien
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri serta lingkungan yang
kurang nyaman (Doenges, 2001).
a. Tujuan : kebutuhan pola tidur terpenuhi
b. Kriteria hasil:
1). klien tampak segar
2). klien mengungkapkan dapat tidur
3). tidak ada lingkaran hitam dibawah mata
c. Fokus intervensi
1) Kaji tingkat kelelahan dan kebutuhan untuk istirahat. Catat lama
persalinan dan jenis kelahiran.
Rasional : persalinan atau kelahiran yang lama dan sulit, khususnya
bila ini terjadi malam,meningkatkan tingkat kelelahan.
2) Kaji faktor-faktor, bila ada, yang mempengaruhi istirahat.
Organisasikan perawatan untuk meminimalkan gangguan dan
memberi istirahat serta periode tidur ekstra. Anjurkan untuk
56
mengungkapkan pengalaman melahirkan. Berikan lingkungan yang
tenang.
Rasional : membantu meningkatkan istirahat, tidur, dan relaksasi dan
menurunkan rangsang. Bila ibu tidak terpenuhi kebutuhan tidurnya, “
lapar tidur” dapat terjadi, memperpanjang proses perbaikan dari
periode pascapartum.
3) Berikan informasi tentang efek-efek kelelahan dan ansietas pada
suplai ASI
Rasional : kelelahan dapat mempengaruhi penilaian psikologis,
suplai ASI, dan penurunan reflek secara psikologis.
4) Kaji lingkungan rumah, bantuan di rumah, dan adanya sibling dan
anggota keluarga.
Rasional : multipara dengan anak di rumah memerlukan tidur lebih
banyak di rumah sakit untuk mengatasi kekurangan tidur dan
memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan keluarga.
5) Kolaborasi dengn dokter dalam pemberian obat-obatan misalnya
analgesik
Rasional : mungkin diperlukan untuk meningkatkan relaksasi dan
tidur sesuai kebutuhan.
4. Kurang pengetahuan dalam perawatan diri dan bayi berhubungan dengan
kurang informasi (Doengoes, 2001).
a. Tujuan : kurang pengetahuan dapat teratasi
b. Kriteria hasil :
57
1). Klien mengungkapkan pemahaman
2). Klien mengetahui cara merawat payudara bagi ibu menyusui
3). Klien mampu melakukan aktivitas dengan menjelaskan alasan
c. Fokus intervensi dan rasional
1). Pastikan persepsi klien tentang persalinan dan kelahiran,
lama persalinan, dan tingkat kelelahan klien.
Rasional : terdapat hubungan antara lama persalinan dan
kemampuan untuk melakukan tanggung jawab tugas dan aktivitas-
aktivitas perawatan diri/perawatan bayi.
2).Kaji kesiapan klien dan motivasi untuk belajar. Bantu klien/
pasangan dalm mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan
Rasioanal : periode pascanatalan dapat merupakan pengalaman
positif jika penyuluhan yang tepat diberikan untuk membantu
mengembangkan pertumbuhan ibu, maturasi dan kompetensi.
Namun klien memerlukan waktu untuk bergerak dari fase taking
in” ke “taking hold “, dimana penerimaaan dan kesiapannya
ditingkatkan dan ia secara emosional dan secara fisik siap untuk
belajar informasi baru untuk memudahkan pelaksanaan peran baru
3).Mulai rencana penyuluhan tertulis dengan menggunakan format
yang distandarkan atau ceklis. Dokumentasikan informasi yang
diberikan dan respon klien.
Rasional : membantu menstandarisasi informasi yang diterima
orang tua anggota staf, dan menurunkan kebingunagan klien yang
58
disebabkan oleh diseminasi dari masukan atau informasi ya g
bertentangan.
4).Berikan informasi tentang peran program latihan pascapartum
progresif.
Rasional : latihan memebantu tonus otot, meningkatkan sirkulasi,
menghasilkan tubuh yang seimbang, dan meningkatkan perasaan
sejahtera secara umum.
5).Berikan informasi tentang perawatan diri, termasuk perawatan
perineal dan hygiene, perawaytan payudarah, perubahan fisiologis,
termasuk kemajuan normal dari rabas lokhia, kebutuhan untuk tidur
dan istirahat, dan perubahan peran, dan perubahan emosioanal.
Biarkan klien mendemonstrasikan materi yang dipelajari, bila
diperlukan
Rasioanal : membantu mencegah infeksi, mempercepat pemulihan,
dan berparan pada adaptasi yang positif dari perubahan fisik dan
emosional
59
TINDAKAN KEPERAWATAN
No
dx
Tgl/ jam Tindakan Respon pasien TT
1
1
3
1,
1,2
4
07.03.2011
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
19.00
Mengkaji ku klien
setelah melahirkan
Mengajarkan teknik
relaksasai dengan tarik
nafas dalam
Menganjurkan pada
klien untuk banyak
istihat
Mengganti cairan infus
dan memonitor tetesan
infus
Memonitor TTV
Memberikan informasi
pada klien bagiamana
cara perawatn payudarah
yang benar
S : klien mengatakan
nyeri pada luka jahitan
O : klien tampak
meringis kesakitan
S : klien kooperatif
O : klien tampak
melakukan setelah di
ajari
S : klien menerima
anjuran
O : klien tampak
istirahat
S : -
O : infus RL 20 tpm
S : klien mengucapkan
terima kasih
O : TD : 130/80 mmHg
S : 37 0C
N : 80 x/ mnt
RR : 20 x/ mnt
S : klien menerima
O : klien tampak
kooperatif
60
4
3
3
2
1,2
1,2,3
2
20.00
22.00
23.00
24.00
08.03.2011
05.00
06.00
07.00
Menganjurkan pada
klien untuk memberikan
ASI pada bayinya
Menganjurkan pada
klien untuk minum susu
sebelum tidur
Menganjurkan pada
klien untuk istirahat
cukup
Memeberikan terapi
injeksi cefotaxim 1 vial
secara IV melalui selang
infus
Mengganti infus dan
memonitor tetesan infus
Memonitor tanda – tanda
vita
Menganjurkan pada
klien untuk selalu ganti
pembalut serta
membersihakn daerah
S : klien menerima
anjuran
O : klien tampak faham
apa yang di anjurkan
perawat
S : klien menerima
anjuran
O : klien tampak
minum susu
S : klien menerima
O : klien tampak tidur
S : -
O : obat masuk melalui
selang infus
S : -
O : infuse RL 20 tpm
S : klien mengucapkan
terima kasih
O : TD : 130/80 mmHg
S : 37 0C
N : 80 x/ mnt
RR : 20 x/ mnt
S : klien menerima
anjuran
O : klien tampak
mengerti apa yang di
61
1
2,4
1,2
4
2,3,4
3,4
2,4
08.00
08.30
09.00
09.30
12.00
13.00
14.00
perinum setiap kali
BAK/ 3 x sehari
Mengajarkan pada klien
teknik relaksasi dan
distraksi
Mengajarkan pada klian
cara perawatan vulva
yang baik
Mengkaji keadaan
umum klien
Menganjurkan pada
klien untuk merawat
payudarah setiap kali
mandi agar ASI lancar
Mengajarkan pada klien
cara perawatan tali pusat
Menganjurkan pada
klien dan keluaraga agar
klien banyak istirahat
serta pentingya peran
keluarga dalam
membantu perawatan
bayi
Mengajarkan pada klien
anjurakn
S : klien menerima
O : klien mengikuti apa
yang diajarkan parawat
S : klien menerima
O : klien kooperatif dan
merasa senang
S : klien mengatakan
nyeri berkurang, tidak
bisa tidur nyenyak
O : pucat, di bawah
kelopak mata hitam,
wajah klien sedikit
rileks
S : klien menerima
O :klien kooperatif dan
bertanya
S : klien menerima
O : klien tampak
mengerti dan kooperatif
S : klien dan keluarga
mengerti
O : klien tampak
mengerti
S : klien menerima
62
4
1
15.00
17.00
cara yang benar dalam
membersihkan vagina
atau perinium
Memberikan penyuluhan
tentang KB yang baik
untuk klien
Memeonitor TTV
O : klien tampak
mengeri dan kooperatif
S : klien menerima
O : klien kooperatih
dan banyak bertanya
S : klien menerima
O : TD : 130/80 mmhg
S : 36,5 0C
N : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
63
CATATAN PERKEMBANGAN
No dx TGL/ Jam Evaluasi TT
1
2
07.03.2011
23.00
07.03.2011
23.00
S : klien mengatakan masih nyeri
O : klien meringis kesakitan
P : nyeri laserasi atau trauma jalan lahiur
Q : nyeri seperti di sayat- sayat
R : jahitan luka perinium
S : skala nyeri 5
T : nyeri luka jahitan timbul setiap lima
menit nyeri bertambah pada saat banyak
berjalan
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Kaji karakteristik nyeri, tingkat nyeri,
tempat nyeri, skala nyeri
2. Kolaborasi pemberian analgesik
S : klien mengatakan masih takut
membersihkan vagina bagian dalam
O : vulva cukup bersih, keluar lochea rubra
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
64
3
4
07.03.2011
23.00
07.03.2011
23.00
1. Pantau vital sign
2. Kaji daerah perinium
3. Kaji pengetahuan pasien mengenai cara
perawatan vulva bagi klien
S : klien mengatakan sulit tidur dan sering
terbangun jika tidur
O : klien tampak gelisah dan terlihat lemas
A: masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Kaji faktor-faktor yang mempengaruhi
istirahat
2. Berikan lingkungan yang nyaman
S : klien mengatakan sudah tenang karena
sudah di beri penjelasan bagaimana perawatn
diri dan bayi
O : klien tampak tenang
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Kaji kembali penegetahuan klien
tentang perawat diri dan bayi
2. Bantu klien dalam perawatan payudarah
3. Berikan informasi keuntungan
menyusui
65
1
2
3
08 .03.2011
18.00
08.03.2011
18.00
08.03.2011
18.00
S : klien mengatakan nyeri berkurang
O : wajah klien tamapak rilek
P : nyeri laserasi atau trauma jalan lahir
Q : nyeri seeperti di sayat- sayat
R : jahitan luka perinium
S : skala nyeri 2
T : nyeri luka jahitan timbul pada saat
banayak beraktifitas
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. Kaji karakteristik nyeri
2. Ajarkan tehnik relaksasi
S : klien mengatakan sudah bisa dan berani
membersihkan vagina bagaian dalam
O : vulva bersih dan jahitan perinum baik tidak
terjadi tanda - tanda infeksi TD = 120/80
mmHg, Nadi = 80 x/menit, S = 36,5 0C, RR =
20 x/ menit
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
S : klien mengatakan sudah bisa tidur tapi
66
4 08.03.2011
18.00
masih sering terbangun
O : klien tampak sedikit tenang dan terdapat
lingkaran hitam di bawah kelopak mata
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. Berikan lingkungan yang nyaman
2. Anjurkan pada klien minum susu
sebelum tidur
S : klien mengatakan sudah boleh pulang dan
sudah bisa melakukan perawatan diri dan bayi
O : payudarah sudah tidak begitu bengkak
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. Anjurkan pada klien untuk selalu
memijat payudarahnya setiap kali mandi
agar ASI keluar
2. Beri pengetahuan keuntungan menyusui