24
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Mlilir 01 Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang. SD Negeri Mlilir 01 terletak tidak jauh dari kantor
kecamatan, kurang lebih sekitar 5 km. Namun demikian, prestasi belajar siswa
kurang baik. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Kurangnya fasilitas-
fasilitas seperti alat peraga dalam pembelajaran IPA yang dimiliki sekolah
menjadi salah satu penyebabnya. Terdapat siswa yang dengan mudah menerima
materi pembelajaran, ada siswa yang suka ramai sendiri saat pelajaran, dan ada
siswa yang sukar untuk menerima materi pembelajaran. Rendahnya kesadaran
akan pendidikan di lingkungan masyarakat juga menjadi salah satu faktor lain
penyebabnya. SD Negeri Mlilir 01 terletak di dusun Mlilir yang sebagian besar
penduduknya bermatapencaharian sebagai petani dengan penghasilan yang pas-
pasan, sehingga kebanyakan orangtua siswa tidak begitu memperhatikan
pendidikan anaknya. Mereka hanya mengandalkan dan menyerahkan sepenuhnya
kepada sekolah mengenai pendidikan anak-anaknya. Yang menjadi subyek
penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Mlilir 01 Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 36 siswa yang
terdiri dari 16 siswa perempuan dan 20 siswa laki-laki dengan karakter siswa yang
berbeda-beda.
3.2 Variabel dan Tindakan Penelitian
Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang menjadi obyek penelitian, yaitu:
1. Model Pembelajaran TGT, sebagai variabel bebas
2. Keaktifan siswa, sebagai variabel terikat
3. Hasil belajar, variabel terikat
25
3.3 Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua
Siklus, yang mengacu pada model Kemmis & Taggart (dalam Ekawarna 2013).
Rincian prosedur tindakan dapat digambarkan pada bagan seperti berikut:
Gambar 3.1
Arus Siklus PTK (Sumber: Ekawarna,2013)
Siklus I
Siklus II
Pada bagian awal yaitu identifikasi masalah, permasalahan penelitian
difokuskan kepada strategi bertanya kepada guru dan siswa dalam pembelajaran
IPA. Dalam kenyataannya menunjukkan bahwa siswa belajar IPA dengan cara
menghafal dan bukan dalam proses pemahaman. Guru ketika menerangkan masih
banyak menggunakan metode ceramah. Sehingga materi pembelajaran yang
Hasil Refleksi I
Identifikasi Masalah
Perencanaan I
Pelaksanaan
Refleksi Observasi
Perencanaan II
Observasi Refleksi
Pelaksanaan
Hasil Refleksi II
26
diterima siswa akan mudah lupa. Kemudian dilanjutkan dengan perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi
3.3.1 Deskripsi Siklus I dan II
3.3.1.1 Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini langkah-langkah yang dilakukan adalah:
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA
2. Mengembangkan skenario pembelajaran
3. Menyusun lembar kerja
4. Menyiapkan sumber balajar dan media pembelajaran
5. Menyusun instrumen alat tes pembelajaran
6. Membuat format observasi terhadap keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan menggunakan Model Pembelajaran
Team Games Tournament (TGT). melalui tahap-tahap berikut: (1)
melaksanakan tahap orientasi (tahap awal), (2) kegiatan inti (eksplorasi), (3)
kegiatan pertandingan (tournament), (4) kegiatan konfirmasi.
1. Guru menjelaskan tentang sifat-sifat cahaya
2. Guru mempresentasikan atau menyajikan materi dengan langkah- langkah
presentasi kelas, kelompok, pertandingan dan permainan serta
menyampaikan tujuan, dan memberikan motivasi.
3. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil, terdiri dari 5-6
orang siswa, dan setiap siswa diberikan nomor untuk nantinya dipanggil
mempresentasikan jawaban dari kelompok
4. Guru memberikan materi tentang sifat-sifat cahaya
5. Guru memberikan lembar soal yang akan dikerjakan secara kelompok dan
dipresentasikan sesuai perwakilan setiap kelompok.
27
6. Masing-masing kelompok beradu kecepatan dalam menyelesaikan tugas
kelompoknya untuk mendapatkan skor ranking tercepat dan
mempresentasikan hasil kerjanya lebih awal dari kelompok yang lain.
7. Guru menunjuk perwakilan setiap kelompok untuk maju ke depan kelas
dan menyampaikan hasil pekerjaannya.
8. Penentuan pemenang berdasarkan kecepatan waktu dan kelayakan
jawaban yang benar. Tujuan dari model pembelajaran TGT ini adalah
untuk memotivasi siswa supaya mengikuti pembelajaran dengan baik,
9. Guru memberi penghargaan kelompok (team recognition), yaitu
penghargaan terhadap kelompok yang memperoleh skor terbanyak.
c. Tahap Refleksi
Pada tahap ini, guru atau peneliti menganalisis hasil pekerjaan siswa dan hasil
observasi. Dengan demikian, analisis dilakukan terhadap proses dan hasil
pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis tersebut akan diperoleh kesimpulan hal-
hal apa saja yang perlu diperbaiki atau disempurnakan dalam Siklus II.
3.3.1.2 Siklus II
Rancangan pelaksanaan Siklus II dilakukan setelah mengevaluasi
tindakan pada Siklus I. Pada Siklus II dilakukan tahapan-tahapan seperti pada
Siklus I tetapi didahului perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh
pada Siklus I atau refleksi, sehingga kelemahan-kelemahan yang terjadi pada
Siklus I tidak terjadi pada Siklus II.
a. Tahap Perencanaan
Rencana yang dibuat pada prinsipnya sama dengan rencana pada Siklus I. Hal
itu disebabkan Siklus II merupakan perbaikan proses belajar pada Siklus I.
tahapnya antara lain:
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA
2. Mengembangkan skenario pembelajaran
3. Menyusun lembar kerja
4. Menyiapkan sumber balajar dan media pembelajaran
5. Menyusun instrument alat tes pembelajaran
28
6. Membuat format observasi terhadap keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan TGT (Teams games tournament)
melalui tahap-tahap berikut: (1) melaksanakan tahap orientasi (tahap awal),
(2) kegiatan inti (eksplorasi), (3) kegiatan pembelajaran dengan pertandingan ,
(4) kegiatan konfirmasi
c. Tahap Refleksi
Hasil evaluasi-refleksi pada tahapan ini merupakan analisis dari observasi
Siklus II. Hasil evaluasi-refleksi Siklus II ini digunakan untuk menarik
kesimpulan apakah penelitian yang dilakukan sudah mencapai indikator yang
ditetapkan atau belum.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Sebelum mengumpulkan data dalam penelitian perlu melakukan
pengamatan terlebih dahulu, kemudian menentukan teknik apa yang akan
digunakan. Pengumpulan data adalah mengamati variabel yang akan diteliti
dengan teknik tes, angket interview, observasi, dokumentasi,dan sebagainya
(Arikunto, 2002:126 ).
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
teknik tes, observasi dan dokumentasi.
3.4.1 Teknik tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan mengukur ketrampilan, pengetahuann intelegensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto,2002: 127 )
Masih menurut Arikunto, tes prestasi merupakan tes yang digunakan untuk
mengukur pencapaian seorang telah mempelajari sesuatu. Tes prestasi ini
diberikan setelah orang yang dimaksud mempelajari hal-hal sesuai dengan
yang diteskan.
Data yang dikumpulkan dengan teknik ini berupa data kuantitatif yang
dapat dinilai serta dapat dinilai perbedaan kemampuan masing-masing siswa.
29
Tes ini digunakan peneliti untuk mengumpulkan data kemampuan awal dan
prestasi belajar.
Tabel 3.1
Kisi-kisi soal evaluasi Siklus I kelas V IPA
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi
Ajar
Indikator Jenis
Soal
Nomor
Soal
6.
Menerapkan
sifat-sifat
cahaya
melalui
kegiatan
membuat
suatu karya
atau model
6.1
mendeskripsik
an sifat-sifat
cahaya
Cahaya 1. Mendemonstra
sikan sifat
cahaya yang
merambat lurus
2. Mendemonstra
sikan sifat
cahaya yang
mengenai
berbagai benda
(bening, gelap)
Pilihan
ganda
4, 5, 8,
10, 12,
14, 15
1, 2, 3,
6, 7, 9,
11, 13,
Tabel 3.2
Kisi-kisi soal evaluasi Siklus II kelas V IPA
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi
Ajar
Indikator Jenis
Soal
Nomor
Soal
6.
Menerapkan
sifat-sifat
cahaya
melalui
kegiatan
membuat
suatu karya
atau model
6.1
mendeskripsik
an sifat-sifat
cahaya
Cahaya 1. Mendeskripsik
an sifat cahaya
yang mengenai
cermin datar,
cermin cekung,
dan cermin
cembung)
2. Mendemonstra
sikan sifat
cahaya yang
dapat dibiaskan
Pilihan
ganda
3, 4, 5,
6, 7, 8,
9, 11,
12, 13,
15
1, 2, 10,
14
30
3.4.2 Observasi dengan Instrumen Lembar Observasi.
Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan
pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau
mengamati individu atau kelompok secara langsung (Arikunto). Teknik ini
digunakan untuk mengetahui perkembangan keaktifan belajar siswa dan guru
selama proses pembelajaran.
i. Kisi-kisi lembar observasi guru
Tabel 3.3
Kisi-kisi Lembar Observasi Pembelajaran TGT
No Aspek Indikator Nomor
I Pra
Pembelajaran
1. Kesiapan guru dalam menyiapkan ruang,
alat, dan media pembelajaran
2. Memeriksa kesiapan siswa
3. Membagi siswa kedalam beberapa
kelompok dan memberikan nomor
kepada masing-masing siswa
1
2
3
II Kegiatan Awal 1. Membuka pelajaran dan melakukan
apersepsi
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran menggunakan Model
Pembelajaran TGT
4
5
6
III KegiatanInti 1. Menjelaskan beberapa hal penting yang
ada dalam materi pelajaran
2. Melakukan tanya jawab tentang materi
yang diajarkan
3. Memberikan LKS kepada setiap
kelompok
4. Membimbing siswa dalam mengerjakan
LKS
7
8
9
10
31
5. Memberikan kesempatan kelompok yang
tercepat untuk menyampaikan hasil
diskusi
6. Memberikan kesempatan kepada
kelompok lain untuk menanggapi
7. Membahas hasil diskusi
8. Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi yang
belum jelas
9. Membimbing siswa membuat kesimpulan
10. Membimbing siswa membuat
rangkuman
11
12
13
14
15
16
IV Kegiatan Akhir 1. Memberikan motivasi kepada siswa yang
kurang atau belum berpartisipasi aktif
2. Melakukan evaluasi pembelajaran
3. Meminta siswa mempelajari materi
berikutnya
4. Menutup proses pembelajaran
17
18
19
20
Skoring
Skor tertinggi : 5 x 20 = 100
Skor terendah : 1 x 20 = 20
Interval
=
=
= 16
Rentang Nilai :
85 ≤ x ≤ 100 = A (Sangat Baik) 37 ≤ x ≤ 52 = D (Kurang)
69 ≤ x ≤ 84 = B (Baik) 20 ≤ x ≤ 36 = E (Sangat Kurang)
53 ≤ x ≤ 68 = C (Cukup)
32
ii. Kisi-kisi lembar observasi keaktifan siswa
Untuk mengetahui keaktifan siswa selama proses pembelajaran IPA
materi Sumber Daya Alam aspek yang digunakan dalam lembar
observasi keaktifan siswa adalah menurut Sardiman (dalam Sari, 2008) :
a. Kegiatan visual : seperti membaca, melihat gambar, mengamati
eksperimen, demonstrasi.
b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral) : seperti mengemukakan suatu pendapat,
mengajukan pertanyaan, memberi saran, wawancara, diskusi dan
interupsi.
c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan : seperti mendengarkan penyajian
bahan, mendengarkan percakapan dan diskusi kelompok.
d. Kegiatan-kegiatan menulis : seperti menulis cerita, menulis laporan,
menulis karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi
angket.
e. Kegiatan-kegiatan menggambar : seperti menggambar,membuat
grafik,chart, diagram, peta, dan pola.
f. Kegiatan mental : seperti merenungkan, mengingatkan, memecahkan
masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan
membuat keputusan.
g. Kegiatan-kegiatan emosional : seperti minat, membedakan, berani,
tenang, dan lain-lain.
Sistem skoring dalam penelitian ini menggunakan Skala Lajuan
(Rating Scale) tipe Numerical Rating Scale dengan 5 jawaban alternatif
yaitu 1, 2, 3, 4, 5. Keterangan dalam rating scale :
1 = sangat rendah
2 = rendah
3 = cukup
4 = tinggi
5 = sangat tinggi
33
Tabel 3.4
Kisi-kisi keaktifan siswa
Aspek Keaktifan No Item
a. Kegiatan visual : seperti membaca,
melihat gambar, mengamati eksperimen,
demonstrasi.
1, 10
b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral) : seperti
mengemukakan suatu pendapat,
mengajukan pertanyaan, memberi saran,
wawancara, diskusi dan interupsi.
2, 3, 6, 17
c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan : seperti
mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan dan diskusi
kelompok.
4, 5, 9, 15
d. Kegiatan-kegiatan menulis : seperti
menulis cerita, menulis laporan, menulis
karangan, membuat rangkuman,
mengerjakan tes dan mengisi angket.
18, 19
e. Kegiatan-kegiatan menggambar : seperti
menggambar,membuat grafik,chart,
diagram, peta, dan pola.
16
f. Kegiatan mental : seperti merenungkan,
mengingatkan, memecahkan masalah,
menganalisa faktor-faktor, melihat
hubungan-hubungan, dan membuat
keputusan.
11, 12,
g. Kegiatan-kegiatan emosional : seperti
minat, membedakan, berani, tenang, dan
lain-lain.
7, 8, 13, 14, 20
Skoring
Skor tertinggi : 5 x 20 = 100
34
Skor terendah : 1 x 20 = 20
Interval
=
=
= 16
Rentang Nilai :
85 ≤ x ≤ 100 = A (Sangat Baik) 37 ≤ x ≤ 52 = D (Kurang)
69 ≤ x ≤ 84 = B (Baik) 20 ≤ x ≤ 36 = E (Sangat Kurang)
53 ≤ x ≤ 68 = C (Cukup)
3.4.3 Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang nama siswa,
nomor induk, nilai laporan tugas dan juga keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran siswa kelas V SD Negeri Mlilir 01, dimana keberhasilan proses
belajar mengajar yang dilakukan diakhir tiap-tiap Siklus dengan memberikan
sejumlah soal kepada siswa, catatan refleksi siswa bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana keberhasilan pembelajaran dimata siswa, serta sebagai bahan
masukan untuk perbaikan kegiatan pembelajaran selanjutnya.
3.5 Analisis Data
Analisis data ini dilakukan secara kuantitatif artinya data yang ada
dianalisis secara statistik sederhana kemudian didiskripsikan. Tehnik analisis yang
digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas.
3.5.1 Uji Validitas
Sebelum soal tes diberikan kepada siswa, maka untuk menguji valid dan
tidaknya suatu item menggunakan validitas instrument berkaitan dengan sejauh
mana instrument sesuai atau tepat untuk mengukur tujuan. Suatu item instrument
dianggap valid jika memiliki koefisian corrected item to total correlation ≥ 0,2
(Arikunto,2010). Dapat dilihat pada Tabel 3.5 (pada halaman berikut).
35
Tabel 3.5
Uji Validitas Siklus I
Nomor
soal
Corrected Item-Total
Correlation
Keterangan
Soal 1 .508 Valid
Soal 2 .329 Valid
Soal 3 .106 Tidak Valid
Soal 4 .209 Valid
Soal 5 .659 Valid
Soal 6 .544 Valid
Soal 7 .365 Valid
Soal 8 .620 Valid
Soal 9 .672 Valid
Soal 10 .701 Valid
Soal 11 -.155 Tidak Valid
Soal 12 .381 Valid
Soal 13 .576 Valid
Soal 14 .259 Valid
Soal 15 .342 Valid
Soal 16 -.082 Tidak Valid
Soal 17 .259 Valid
Soal 18 -.273 Tidak Valid
Soal 19 .106 Tidak Valid
Soal 20 .259 Valid
Berdasarkan perhitungan validitas tes pada tabel di atas, dapat dilihat
bahwa nilai validitas dari 20 soal ada 5 soal yang nilai validitasnya kurang dari
0,2 yaitu soal nomor 3,11,16,18,19.
Tabel 3.6
Uji Validitas Siklus II
Nomor
soal
Corrected Item-Total
Correlation
Keterangan
Soal 1 .414 Valid
Soal 2 .299 Valid
Soal 3 .752 Valid
36
Soal 4 .752 Valid
Soal 5 .341 Valid
Soal 6 .354 Valid
Soal 7 .004 Tidak Valid
Soal 8 .343 Valid
Soal 9 .258 Valid
Soal 10 .306 Valid
Soal 11 -.344 Tidak Valid
Soal 12 .135 Tidak Valid
Soal 13 .003 Tidak Valid
Soal 14 .322 Valid
Soal 15 .295 Valid
Soal 16 .752 Valid
Soal 17 .221 Valid
Soal 18 .341 Valid
Soal 19 .752 Valid
Soal 20 .354 Valid
Berdasarkan perhitungan validitas tes pada tabel di atas, dapat dilihat
bahwa nilai validitas dari 20 soal ada 4 soal yang nilai validitasnya kurang dari
0,2 yaitu soal nomor 7,11,12,13.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrument dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keajegan
instrument dari variabel yang hendak diukur. Pengukuran reliabilitas instrument
dalam penelitian ini mempunyai rentang nilai menurut Arikunto (2010) sebagai
berikut :
α ≥ 0,6 : batasan minimal diterima
α ≥ 0,7 : dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
α > 0,9 : reliabilitas memuaskan
37
Tabel 3.7
Uji Reliabilitas Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.731 20
Tabel 3.8
Uji Reliabilitas Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.754 20
3.6 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan penelitian adalah harapan terjadinya keaktifan
siswa dan kenaikan hasil belajar dari kompetensi dasar mengidentifikasi sifat-sifat
cahaya pada siswa kelas V yang ditunjukkan adanya kenaikan nilai rata-rata hasil
evaluasi pembelajaran sesuai dengan Kretiria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu
70. Ditargetkan nilai rata-rata hasil belajar pada kompetensi dasar tersebut
mencapai 70, dengan demikian harapan peningkatan standar kompetensi
pembelajaran IPA dapat tercapai. Target pencapaian ketuntasan minimal 75% dari
siswa yang belum tuntas pada pembelajaran kompetensi dasar tersebut adalah
target pencapaian sesuai harapan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai
berikut:
Keterangan :
P : prosentase ketuntasan belajar
Σ : jumlah