-
Dini Putri Rahayu, 2020
ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE READING ALOUD (MEMBACAKAN NYARING) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia ǀ repository.upi.edu ǀ perpustakaan.upi.edu
22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
3.1.1 Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode
pendekatan kualitatif. Dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat
menghasilkan gambaran tentang objek yang diteliti secara utuh. Menurut Maleong
(2007, hlm. 6) penelitian kualitatif yaitu:
Penelitian yang dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan
dan lain sebagainya. Secara histolik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk
kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
Dipilihnya pendekatan kualitatif dalam penelitian ini didasarkan pada
permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti. Penelitian mengenai kemampuan
membaca pemahaman dengan metode Reading Aloud siswa kelas IV yang
memerlukan sejumlah data di lapangan yang sifatnya aktual dan kontekstual,
sehingga peneliti memperoleh gambaran dari permasalahn yang terjadi secara
mendalam (berupa kata-kata, gambaran, perilaku) dan tidak dituangkan dalam
bentuk bilangan atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif.
Menurut Nasution (2002, hlm. 5) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif
pada hakikatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi
dengan mereka, serta berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang
dunia sekitarnya, sehingga untuk itu peneliti harus turun ke lapangan dan berada di
sana dalam waktu yang cukup lama. Lebih lanjut Nasution menjelaskan bahwa
dalam penelitian kualitatif, peneliti sebagai instrument penelitian.
Peneliti adalah “key instrument” atau alat peneliti utama. Peneliti
mengadakan sendiri dengan pengamatan atau wawancara tak berstruktur
sehingga dapat menyelami dan memahami makna interaksi antar manusia
secara mendalam yang pada umumnya dibantu oleh pedoman wawancara dan
observasi. (2002, hlm. 9)
Berdasarkan pendapat di atas dapat penulis kemukakan ciri-ciri penelitian
kualitatif sebagai berikut: (a) penelitian dilakukan sesuai dengan kondisi objektif di
-
23
Dini Putri Rahayu, 2020 ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE READING ALOUD (MEMBACAKAN NYARING) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia ǀ repository.upi.edu ǀ perpustakaan.upi.edu
lapangan, (b) peneliti bertindak sebagai “key instrumen”, dan (c) data yang
dikumpulkan oleh peneliti berupa data kualitatif dan (d) bertujuan untuk memahami
kegiatan seseorang atau kelompok tertentu dalam lingkungannya.
3.1.2 Metode Penelitian
Dalam sebuah penelitian ilmiah untuk dapat menganalisis suatu
permasalahan diperlukan adanya metode penelitian. Metode penelitian merupakan
cara atau prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan proses
penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi kasus, sebagaimana yang diungkapkan oleh Mulyana (2002 hlm. 201) bahwa
studi kasus merupakan uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai
aspek seorang ndividu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu
program atau suatu situasi sosial.
Dipilihnya studi kasus dalam penelitian ini karena penelitian ini hanya
mendeskripsikan keadaan subjek penelitian yang ada secara perorangan dan tanpa
dimanipulasi data. Menurut Bogdan dan Biklen (1982) studi kasus merupakan
pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat
penyimpanan dokumen atau peristiwa tertentu. Dalam bukunya, Creswell (2012,
hlm. 142) mengemukakan bahwa pada penelitian studi kasus secara sistematis akan
melakukan akan melakukan sebuah bentuk deskripsi, analisis, dan interpretasi
dengan menghayati interaksi dan persepsi subyek yang diteliti bukan persepsi dan
angan-angan peneliti. Dimana perilaku dan praktik sosial budaya dalam segala
bentuk interaksi, komunikasi, aturan, moralitas, sistem keyakinan dideskripsikan
sebagaimana adanya dalam kehidupan keseharian, karena penelitian ini bukanlah
penelitian yang melakukan intervensi terhadap subyek penelitian melainkan
penelitian yang dikaji berdasarkan apa adanya temuan di lapangan, sehingga proses
penelitian ini bersifat fleksibel dan kontekstual sesuai dengan respon terhadap
realitas hidup yang ditemui di lapangan.
3.2 Partisipan dan Tempat Penelitian
Partisipan atau subjek penelitian dimaksudkan untuk memperoleh informasi,
sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto (2006, hlm. 145) bahwa subjek
penelitian adalah:
-
24
Dini Putri Rahayu, 2020 ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE READING ALOUD (MEMBACAKAN NYARING) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia ǀ repository.upi.edu ǀ perpustakaan.upi.edu
Subjek penelitian yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Jika kita bicara
tentang subjek penelitian, sebenarnya kita berbicara tentang unit analisis,
yaitu subjek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti. Dalam
penelitian ini, responden adalah orang yang diminta memberikan keterangan
tentang suatu fakta atau pendapat.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan
membaca pemahaman dengan metode Reading Aloud dengan subyek penelitian
adalah siswa kelas IV SD/MI. Siswa tersebut dijadikan sebagai informan selama
proses penelitian. Berdasarkan subjek penelitian yang terdiri dari berbagai informan
tersebut, maka dipilihlah beberapa informan sebagai partisipan penelitian. Dalam
penentuan partisipan penelitian, peneliti menggunakan teknik purposive sampling.
Teknik purposive sampling digunakan bila penentuan sampel berdasarkan
pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal.
Peneliti menggunakan teknik ini karena peneliti ingin mendapatkan data maksimum
dari informan dan dapat mewakili kelompok yang bersifat homogen. Untuk
kemudian data yang diperoleh dari subjek penelitian diharapkan dapat memberikan
informasi untuk kesempurnaan penelitian. Adapun partisipan penelitian ini yaitu 3
orang siswa kelas IV. Dalam penelitian ini seluruh nama paertisipan disamarkan,
tidak menggunakan nama yang sebenarnya.
Adapun data dari partisipan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Data Partisipan Penelitian
No. Nama/Inisial Umur Jenis Kelamin Alamat
1.
2.
3.
Penelitian ini dilaksanakan di MI Pasirpogor II Desa Pasirpogor Kecamatan
Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat. Alasan peneliti
memilih lokasi tersebut karena sekolah tersebut dan partisipannya dari segi jarak
mudah dijangkau oleh peneliti. Mengingat kebijakan dan arahan dari pemerintah,
dinas kesehatan, juga perguruan tinggi peneliti selama pandemi Covid-19.
-
25
Dini Putri Rahayu, 2020 ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE READING ALOUD (MEMBACAKAN NYARING) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia ǀ repository.upi.edu ǀ perpustakaan.upi.edu
3.3 Pengumpulan Data
Data adalah informasi yang diperoleh dan dikumpulkan selama proses
pelaksanaan penelitian. Setelah terkumpul data tersebut selanjutnya diolah dan
dianalisis. Sugiyono (2012, hlm. 224), teknik pengumulan data adalah langkah yang
paling strategis dalam penelitian karena tanpa menentukan teknik mengumpulkan
data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan.
Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah tes kemampuan membaca pemahaman, wawancara, dan dokumentasi. Data
kemudian dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer
berasal dari hasil tes dan wawancara sedangkan data sekunder didapat dari
dokumentasi. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut:
3.3.1 Tes Kemampuan Membaca Pemahaman
Instrumen tes dalam penelitian ini yaitu tes diadakan dengan tujuan untuk
menganalisis dan mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa yang
diteliti. Arikunto (2017) menyatakan bahwa, tes merupakan alat atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara
dan aturan-aturan yang telah ditentukan.
Menurut Arikunto (2010, hlm. 266) tes merupakan sederetan pertanyaan atau
latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi
maupun kemampuan yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes kemampuan
membaca pemahaman diadakan setelah pembelajaran membaca pemahaman
dengan metode Reading Aloud dilakukan. Hal ini untuk menganalisis sejauh mana
pemahaman siswa terhadap bacaan. Bentuk tes berupa uraian, yang mana butir-
butirnya berupa suatu pertanyaan yang menghendaki jawaban berupa uraian-uraian
yang relatif panjang.
Tabel 3.2
Instrumen Tes Kemampuan Membaca Pemahaman
No Indikator Bahan Ajar Soal Skor
1 2 3 4
1. Kemampuan
memahami
makna kata,
istilah dan
ungkapan.
“Ira Tidak
Takut”
Peristiwa apa saja yang
terjadi dalam cerita?
Bagaimana perasaan Ira
saat akan disuntik?
Kenapa ia merasa seperti
-
26
Dini Putri Rahayu, 2020 ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE READING ALOUD (MEMBACAKAN NYARING) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia ǀ repository.upi.edu ǀ perpustakaan.upi.edu
No Indikator Bahan Ajar Soal Skor
1 2 3 4
(terkait
unsur-unsur
intrinsik
cerita)
itu?
Mengapa pada akhirnya
Ira bersedia untuk
disuntik?
Menurutmu, bagaimana
perasaan ira di akhir
cerita tersebut?
Apa maksud dari kata
ditransfusi? Buatlah
contoh kalimat dengan
menggunakan kata
ditransfusi!
2. Kemampuan
membuat
kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari
peristiwa yang terjadi
dalam cerita tersebut
secara tertulis!
3. Kemampuan
menentukan
ide pokok
paragraf
Pehatikan penggalan
cerita berikut.
Mama dan Ira
sampai di tempat tujuan,
namun Ira tiba-tiba
merasa takut. ia
menggenggam tangan
Mama erat-erat. Gedung
di depannya tampak
menyeramkan. ”Setelah
ini kita makan piza kan,
Ma” bisik Ira.
Setelah memasuki
gedung Ira melihat
banyak sekali orang. Ada
yang sedang duduk, ada
yang sedang mengobrol,
dan banyak orang
dengan seragam yang
sama sedang sibuk
dengan pekerjaannya
masing-masing. ”Halo,
Ira! Apa kabar hari ini?”
”Apa kabar kura-kura?”
’Ira sudah siap?’ Orang-
orang itu menyapa Ira.
”Kura-kura tidak mau
disuntik hari ini!” jawab
Ira.
-
27
Dini Putri Rahayu, 2020 ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE READING ALOUD (MEMBACAKAN NYARING) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia ǀ repository.upi.edu ǀ perpustakaan.upi.edu
No Indikator Bahan Ajar Soal Skor
1 2 3 4
Sebutkanlah ide pokok
pada paragraf pertama
dan kedua dalam cerita
tersebut!
4. Kemapuan
menangkap
makna
tersirat
Jelaskan bagaimana
perasaanmu terhadap
cerita tersebut dan
jelaskan apa pesan moral
yang kamu dapatkan dari
cerita tersebut?
Bagaimana persamaan
dan perbedaan sifat
antara kamu dan tokoh
utama dalam cerita
tersebut?
Gunakan diagram ven di
atas untuk menuliskan
persamaan dan
perbedaan sifat yang
kalian miliki!
5. Kemampuan
menangkap
makna
tersurat
Bacalah paragraf berikut
ini!
Sebelum
memeriksa Ira, dokter
memeriksa kura-kura
terlebih dahulu. Kata
dokter, sel darah merah
kura-kura sudah
berkurang. Darah kura-
kura harus ditambah atau
kita menyebutnya
ditransfusi. Kalau tidak,
si kura-kura akan tetap
lemas dan mual. Kura-
kura akan disuntik
sehingga nanti
membuatnya menjadi
-
28
Dini Putri Rahayu, 2020 ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE READING ALOUD (MEMBACAKAN NYARING) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia ǀ repository.upi.edu ǀ perpustakaan.upi.edu
No Indikator Bahan Ajar Soal Skor
1 2 3 4
lebih segar, bisa bermain
lagi, dan bisa ikut ke
sekolah lagi. Namun saat
itu Ira merasa khawatir
kalau disuntik itu rasanya
akan sakit. Tapi kata
dokter, sakitnya hanya
sebentar. Tidak sampai
sepuluh hitungan. Dokter
pun meminta Ira
mencoba menyuntik kura-
kura sambil berhitung
dari satu sampai sepuluh.
Dan ternyata kura-kura
hebat! Kura-kura tidak
takut sama sekali! Kalau
begitu, Ira juga tidak
akan merasa takut!
Dari paragraf tersebut,
sebutkan dampak apa
saja yang akan terjadi
jika sel darah merah
kura-kura tidak
ditambah?
Apa bagian favoritmu
dari cerita tersebut?
Tuliskan dan
ilustrasikanlah!
Keterangan penskoran pada tes kemampuan membaca pemahaman adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.3
Penskoran
Indikator Keterangan
4 3 2 1
Kemampuan
memahami
makna kata,
istilah dan
ungkapan
(terkait
unsur-unsur
intrinsik
cerita)
Mampu
menuliskan 4
peristiwa yang
terjadi dalam
cerita dengan
tepat
Mampu
menuliskan 3
peristiwa
yang terjadi
dalam cerita
dengan tepat
Mampu
menuliskan 2
peristiwa
yang terjadi
dalam cerita
dengan tepat
Mampu
menuliskan 1
peristiwa
yang terjadi
dalam cerita
dengan tepat
Mampu
menuliskan
perasaan tokoh
dan
Mampu
menuliskan
perasaan
tokoh dengan
Mampu
menuliskan
perasaan
tokoh dengan
Belum
mampu
menuliskan
perasaan
-
29
Dini Putri Rahayu, 2020 ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE READING ALOUD (MEMBACAKAN NYARING) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia ǀ repository.upi.edu ǀ perpustakaan.upi.edu
Indikator Keterangan
4 3 2 1
memberikan
alasan dengan
tepat
tepat dan
mampu
memberikan
alasan
tepat atau
memberikan
alasan
dengan tepat
(hanya
memenuhi
satu kriteria)
tokoh dan
belum
mampu
memberikan
alasan
dengan tepat
Mampu
menuliskan
alasan dengan
tepat
menggunakan
bahasa
indonesia yang
baik dan benar
disampaikan
dengan efisien
dan menarik
Mampu
menuliskan
alasan
dengan tepat
menggunaka
n bahasa
indonesia
yang baik
dan benar
disampaikan
dengan
efisien
Mampu
menuliskan
alasan
dengan
menggunaka
n bahasa
indonesia
yang baik
dan benar
Belum
mampu
memberikan
alasan
Mampu
menuliskan
pendapat
dengan tepat
menggunakan
bahasa
indonesia yang
baik dan benar
disampaikan
dengan efisien
dan menarik
Mampu
menuliskan
pendapat
dengan tepat
menggunaka
n bahasa
indonesia
yang baik
dan benar
disampaikan
dengan
efisien
Mampu
menuliskan
pendapat
dengan
menggunaka
n bahasa
indonesia
yang baik
dan benar
Belum
mampu
menuliskan
pendapat
Mampu
menuliskan
arti kata
dengan tepat
menggunakan
bahasa
indonesia yang
baik dan benar
Mampu
menuliskan
arti kata
dengan tepat
Mampu
menuliskan
arti kata
walupun
masih kurang
tepat
Belum
mampu
menuliskan
arti kata
dengan tepat
Kemampuan
membuat
kesimpulan
Mampu
menuliskan
kesimpulan
dengan tepat
menggunakan
bahasa
indonesia yang
Mampu
menuliskan
kesimpulan
dengan tepat
menggunaka
n bahasa
indonesia
Mampu
menuliskan
kesimpulan
menggunaka
n bahasa
indonesia
yang baik
Belum
mampu
menuliskan
kesimpulan
-
30
Dini Putri Rahayu, 2020 ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE READING ALOUD (MEMBACAKAN NYARING) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia ǀ repository.upi.edu ǀ perpustakaan.upi.edu
Indikator Keterangan
4 3 2 1
baik dan benar
disampaikan
dengan efisien
dan menarik
yang baik
dan benar
disampaikan
dengan
efisien
dan benar
Kemampuan
menentukan
ide pokok
paragraf
Mampu
menyebutkan
ide pokok pada
kedua paragraf
dengan tepat
Mampu
menyebutkan
ide pokok
salah satu
paragraf
dengan tepat
Mampu
menyebutkan
ide pokok
paragraf
Belum
mampu
menyebutkan
ide pokok
paragraf
Kemapuan
menangkap
makna
tersirat
Mampu
menjelaskan
perasaannya
terhadap cerita
dan
menyebutkan
pesan moral
yang didapat
dari cerita
dengan tepat
menggunakan
bahasa
indonesia yang
baik dan benar
disampaikan
dengan efisien
dan menarik
Mampu
menjelaskan
perasaannya
terhadap
cerita dan
menyebutkan
pesan moral
yang didapat
dari cerita
dengan tepat
menggunaka
n bahasa
indonesia
yang baik
dan benar
disampaikan
dengan
efisien
Mampu
menjelaskan
perasaannya
terhadap
cerita dengan
tepat atau
menyebutkan
pesan moral
yang didapat
dengan tepat
menggunaka
n bahasa
indonesia
yang baik
dan benar
Belum
mampu
menjelaskan
perasaannya
terhadap
cerita dan
menyebutkan
pesan moral
yang didapat
dari cerita
dengan tepat
Mampu
menuliskan 2
persamaan dan
perbedaan sifat
dengan tokoh
utama dalam
cerita dengan
benar
Mampu
menuliskan 1
persamaan
dan
perbedaan
sifat dengan
tokoh utama
dalam cerita
dengan benar
Mampu
menuliskan 1
persamaan
atau 1
perbedaan
sifat dengan
tokoh utama
dalam cerita
dengan benar
Belum
mampu
menuliskan
persamaan
dan
perbedaan
sifat dengan
tokoh utama
dalam cerita
dengan benar
Kemampuan
menangkap
makna
tersurat
Mampu
memberikan 2
jawaban terkait
dampak yang
akan terjadi
dengan tepat
Mampu
memberikan
1 jawaban
terkait
dampak yang
akan terjadi
dengan tepat
Mampu
memberikan
jawaban
terkait
dampak yang
akan terjadi
Belum
mampu
memberikan
jawaban
terkait
dampak yang
akan terjadi
-
31
Dini Putri Rahayu, 2020 ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE READING ALOUD (MEMBACAKAN NYARING) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia ǀ repository.upi.edu ǀ perpustakaan.upi.edu
Indikator Keterangan
4 3 2 1
Mampu
menuliskan
dan
mengilustrasi-
kan bagian
cerita favorit
menggunakan
bahasa
indonesia yang
baik dan benar
disampaikan
dengan efisien
dan menarik
Mampu
menuliskan
dan
mengilustrasi
-kan bagian
cerita favorit
menggunaka
n bahasa
indonesia
yang baik
dan benar
disampaikan
dengan
efisien
Mampu
menuliskan
dan
mengilustrasi
-kan bagian
cerita favorit
menggunaka
n bahasa
indonesia
yang baik
dan benar
Belum
mampu
menuliskan
dan
mengilustrasi
-kan bagian
cerita favorit
Adapun kriteria penilaian dari hasil tes kemampuan membaca pemahaman
ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kriteria Penilaian Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman
Huruf Angka
0-4
Angka
0-100
Angka
0-10 Predikat
A 4 85-100 8,5-10 Sangat Baik
B 3 70-84 70,0-8,4 Baik
C 2 55-69 5,5-6,9 Cukup
D 1 40-54 4,0-5,4 Kurang
E 0 0-39 0-3,9 Sangat Kurang
3.3.2 Wawancara
Teknik pengumpulan data yang digunakan selain tes adalah wawancara.
Esterberg dalam Sugiyono (2012, hlm. 72) mendefinisikan wawancara sebagai
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Sedangkan
Lincoln dan Guba (dalam Suwendra, 2018, hlm. 55) menjelaskan bahwa:
Wawancara adalah percakapan yang memiliki tujuan untuk mendapatkan
kontruksi yang terjadi sekarang mengenai: orang, kejadian, aktivitas,
organisasi, perasaan, motivasi, pengakuan, kerisauan, dan sebagainya.
Berdasarkan kontruksi peneliti mengadakan rekonstruksi keadaan
berdasarkan pengalaman masa lalu, setelah itu akhirnya membuat proyeksi
keadaan yang diharapkan terjadi pada masa yang akan datang. Dan tindakan
yang terakhir adalah mengadakan verifikasi tentang kontruksi, rekontruksi,
dan proyeksi yang telah didapat sebelumnya.
-
32
Dini Putri Rahayu, 2020 ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE READING ALOUD (MEMBACAKAN NYARING) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia ǀ repository.upi.edu ǀ perpustakaan.upi.edu
Wawancara terbagi menjadi beberapa macam, yakni wawancara
terstruktur/wawancara terpimpin, semistruktur/bebas terpimpin, dan tidak
terstruktur. Wawancara terstruktur dilaksanakan apabila peneliti mengetahui
dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh dalam suatu penelitian sehingga
pertanyaan yang diajukan mengacu pada daftar yang telah disusun. Berbeda dengan
wawancara bebas yang tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun sistematis dan lengkap ketika pengumpulan datanya. Namun tetap
mengacu pada tujuan penelitian. Sedangkan wawancara semistruktur atau
wawancara bebas terpimpin adalah perpaduan antara wawancara tidak berstruktur
dan terstruktur. Peneliti membawa pedoman yang merupakan garis besar hal-hal
yang akan ditanyakan. (Esterberg dalam Sugiyono. 2012, hlm. 73-75).
Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai kemampuan
membaca pemahaman siswa, maka peneliti menggunakan wawancara semi-
terstruktur. Dengan teknik wawancara semistruktur, peneliti berusaha untuk
mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian. Peneliti
menggunakan alat wawancara berupa pedoman wawancara yang langsung
mengacu pada tujuan penelitian.
Pedoman wawancara adalah acuan indikator yang dibuat untuk melakukan
proses wawancara terhadap informan atau sampel penelitian yang terdiri dari
pertanyaan-pertanyaan untuk menggali dan menganalisis bagaimana kemampuan
membaca pemahaman dengan metode Reading Aloud siswa kelas IV Sekolah
Dasar. Adapun yang menjadi informan dalam pelaksanaan wawancara dalam
penelitian ini adalah siswa, guru, kepala sekolah dan orang tua dari siswa.
Tabel 3.5
Pedoman Wawancara Siswa
No Pertanyaan Hasil Wawancara
1 Apakah kamu menikmati kegiatan membacakan
nyaring (metode Reading Aloud)?
2 Dalam rentang 1-10. Berapa angka yang kamu
pilih untuk menggambarkan seberapa besar
kamu menikmati kegiatan membacakan
nyaring?
3 Bagaimana perasaanmu ketika seseorang
-
33
Dini Putri Rahayu, 2020 ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE READING ALOUD (MEMBACAKAN NYARING) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia ǀ repository.upi.edu ǀ perpustakaan.upi.edu
No Pertanyaan Hasil Wawancara
membacakan nyaring kepadamu? Dan kenapa?
4 Bagian mana yang paling kamu sukai saat
kegiatan membacakan nyaring?
5 Apa kamu suka membaca?
6 Seberapa sering kamu membaca buku?
7 Menurutmu apakah membaca itu sulit?
8 Kesulitan apa yang kamu temui pada saat
membaca?
9 Apakah kamu bisa mengerti semua kata yang
ada pada bacaan?
10 Setelah membaca buku dengan membacakan
nyaring apakah kamu mendapat kosakata baru?
sebutkan!
11 Apakah kamu sering membaca buku dengan
cara membacakan nyaring?
12 Apa buku terakhir atau buku yang diingat yang
kamu baca? Ceritakan pengalamanmu!
13 Apa yang kamu lakukan supaya tetap fokus pada
saat kegiatan membacakan nyaring?
14 Apakah kamu memahami isi bacaan cerita yang
dibaca?
15 Apakah kamu bisa menjawab semua pertanyaan
yang tersedia dari teks bacaan cerita?
16 Apakah kamu dapat menyebutkan kembali
judul dari cerita yang telah dibaca?
17 Apakah kamu dapat menentukan tokoh utama
dalam bacaan cerita yang telah dibaca?
18 Apa fungsi tokoh utama dalam cerita tersebut?
19 Menurutmu apa yang terjadi jika dalam cerita
tidak ada tokoh utama?
20 Apakah kamu dapat membedakan tokoh utama
dan tokoh tambahan?
21 Bagaimana pendapatmu tentang cerita yang
telah dibaca?
22 Dapatkah kamu menyampaikan pesan dari cerita
tersebut?
23 Menurutmu apakah berbeda rasanya saat
membaca sendiri seperti biasa dengan
membacakan nyaring? Apa perbedaan yang
kamu rasakan?
24 Apakah kamu ingin melakukan kegiatan
membacakan nyaring lagi jika ada kesempatan?
Apa alasanmu ingin melakukannya lagi?
-
34
Dini Putri Rahayu, 2020 ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE READING ALOUD (MEMBACAKAN NYARING) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia ǀ repository.upi.edu ǀ perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6
Pedoman Wawancara Guru
No Pertanyaan Hasil Wawancara
1 Bagaimana pendapat bapak tentang kemampuan
membaca pemahaman siswa di kelas VI?
2 Metode apa yang digunakan bapak dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas, berkaitan
dengan materi bahasa indonesia khusunya
membaca pemahaman?
3 Media apa yang digunakan bapak dalam
melaksanakan pembelajaran materi bahasa
indonesia khusunya membaca pemahaman di
kelas?
4 Hambatan apa yang dihadapi bapak dalam
mengajar pada kegiatan membaca pemahaman
di kelas?
5 Hambatan apa yang dihadapi MY, MF dan ML
dalam kegiatan membaca pemahaman di kelas?
6 Bagaimana aktivitas belajar membaca
pemahaman MY, MF dan ML di kelas?
7 Apakah MY, MF dan ML memiliki gangguan
dalam alat berbiacara, pendengaran atau
penglihatan?
8 Apakah MY, MF dan ML penah mengalami
ketertinggalan pada kelas sebelumnya?
9 Menurut bapak, bagaimana kemampuan
membaca pemahaman siswa di kelas IV?
Apakah anak mampu membuat kesimpulan dari
bacaan, terutama dari cerita?
Apakah anak mampu menjawab pertanyaan
pertanyaan terkait unsur-unsur intrinsik cerita?
Apakah anak memahami kosakata yang
digunakan dalam cerita?
10 Bagaimana tanggapan bapak terkait pentingnya
penguasaan membaca pemahaman di usia
sekolah dasar?
11 Bagaimana tingkat konsetrasi dan daya tahan
siswa tehadap membaca pemahaman di kelas?
12 Apakah di sekolah tersedia buku-buku cerita
untuk kegiatan literasi maupun untuk bahan
materi siswa?
13 Bagaimana pelaksanaan kegiatan literasi siwa di
kelas?
14 Usaha apa yang dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan belajar membaca
-
35
Dini Putri Rahayu, 2020 ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE READING ALOUD (MEMBACAKAN NYARING) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia ǀ repository.upi.edu ǀ perpustakaan.upi.edu
No Pertanyaan Hasil Wawancara
pemahaman siswa?
15 Apakah bapak pernah menerapkan metode
Reading Aloud (Membacakan Nyaring) bersama
siswa di kelas? jika ia bagaimana hasil dan
respon siswa?
16 Bagaimana tingkat motivasi siswa (baik
menggunakan metode Reading Aloud maupun
tidak) dalam membaca pemahaman di kelas?
Tabel 3.7
Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
No Pertanyaan Hasil Wawancara
1 Kurikulum apa yang digunakan sekolah dalam
kegiatan pembelajaran?
2 Bagaimana penerapan pelaksanaan kurikulum
di MI Pasirpogor II?
3 Adakah sudut baca pada setiap kelas di MI
Pasirpogor II?
4 Apakah ada perpustakaan di MI Pasirpogor II?
5 Apakah ada ekskul yang berkaitan dengan
membaca atau literasi?
6 Bagaimana tingkat membaca siswa di MI
Pasirpogor II?
7 Apakah ada media yang khusus diwajibkan
setiap kelas dalam menunjang kemampuan
membaca?
8 Menurut bapak, apakah kurikulum yang
digunakan sekarang mendukung kemampuan
membaca dan terimplementasi dengan baik?
9 Apakah masih ada siswa yang tidak naik kelas?
Bagaimana proses pembinaan siswa yang tidak
naik kelas?
Tabel 3.8
Pedoman Wawancara Orangtua
No Pertanyaan Hasil Wawancara
1 Siapa nama bapak dan ibu?
2 Apa pekerjaan bapak dan ibu sekarang?
-
36
Dini Putri Rahayu, 2020 ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE READING ALOUD (MEMBACAKAN NYARING) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia ǀ repository.upi.edu ǀ perpustakaan.upi.edu
No Pertanyaan Hasil Wawancara
3 Apa pendidikan terakhir bapak/ibu?
4 Apakah anak bapak/ibu mengalami kesulitan
membaca terutama membaca pemahaman?
5 Usaha apa saja yang dilakukan bapak/ibu
dalam mengatasi masalah kemampuan
membaca yang dialami anak bapak/ibu ?
6 Apakah bapak/ibu selalu menyediakan media
pembelajaran untuk membaca pemahaman di
rumah? Jika iya, media pembelajaran seperti
apa?
7 Berapa jumlah buku bacaan yang bisa
dimanfaatkan oleh anak di rumah?
8 Apakah anak bapak/ibu suka membaca di
rumah?
9 Apa jenis buku yang anak bapak/ibu baca di
rumah?
10 Apakah anak bapak/ibu lebih sering membaca
atau bermain games/gawai?
11 Apakah ibu mengetahui apa itu metode
Reading Aloud (membacakan nyaring)?
12 Apakah bapak/ibu pernah atau sering
melakukan kegiatan Reading Aloud
(membacakan nyaring) dengan anak? Jika iya,
bagaimana respon anak setelahnya?
3.3.3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumen bisa
berupa gambar, tulisan, atau karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2012,
hlm. 82). Penggunaan dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode
tes kemampuan membaca pemahaman dan wawancara dalam penelitian ini.
Dokumentasi tulisan dapat berupa data siswa baik data nilai maupun identitas
siswa. Sedangkan dokumentasi gambar berupa gambar kegiatan yang dilakukan
setiap proses penelitian berlangsung dan berfungsi sebagai bukti nyata bahwa
penelitian telah dilaksanakan.
3.4 Analisis Data
Data kualitatif merupakan data yang identik dengan kata-kata dan seringkali
menjadi sumber dalam penelitian ilmu-ilmu bahasa dan sosial. Dalam penelitian ini
-
37
Dini Putri Rahayu, 2020 ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE READING ALOUD (MEMBACAKAN NYARING) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia ǀ repository.upi.edu ǀ perpustakaan.upi.edu
analisis data yang digunakan adalah analisis data menurut Miles dan Huberman.
Analisis data dalam peneltian kualitatif dilakukan selama melakukan proses
penelitian. Miles dan Huberman (dalam Lubis, 2018, hlm. 44-45) menggambarkan
proses analisis menjadi tiga proses yaitu reduksi data, penyajian data, serta
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Ketiga proses tersebut saling mempengaruhi
satu sama lain namun tidak memperlihatkan suatu proses yang kaku dimana ketika
sudah melaksanakan tahap pertama, peneliti harus melakukan tahap kedua. Dalam
analisis data kualitatif miles dan Huberman, prosesnya sangat terbuka. Ketika sudah
melaksanakan reduksi data, tidak menutup kemungkinan bahwa di akhir proses
ketika akan menarik kesimpulan, eduksi data akan dilakukan kembali. Untuk lebih
jelasnya, di bawah ini akan dipaparkan bagaimana alur dari proses analisis data
menurut Miles dan Huberman (1992, hlm. 20):
Gambar 3.1
Proses Analisis Data Penelitian Kualitatif
Berdasarkan bagan tersebut, analisis data dalam penelitian ini berlangsung
secara terus-menerus mulai dari proses reduksi data, display atau penyajian data
sampai pada verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Adapun rinciannya adalah
sebagai berikut:
3.5.1 Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan
lapangan. Sebagaimana yang diungkapkan Miles dan Huberman, dalam penelitin
ini proses reduksi data berlangsung secara terus menerus selama proses penelitian
berlangsung. Reduksi data sudah mulai dilaksanakan ketika peneliti memutuskan
Pengumpulan
data Penyajian data
Reduksi data Kesimpulan-
kesimpulan:
penarikan/Verifikasi
-
38
Dini Putri Rahayu, 2020 ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE READING ALOUD (MEMBACAKAN NYARING) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia ǀ repository.upi.edu ǀ perpustakaan.upi.edu
kerangka konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian, dan pendekatan
pengumpulan data mana yang digunakan dalam penelitian ini.
Pada proses ini, peneliti akan melakukan pengkodean, memilih data mana
yang terpakai dan mana yang tidak, membuang data yang tidak dipakai, membuat
pola, hingga meringkas data-data yang banyak agar mudah dipahami. Hal ini tentu
saja dilakukan dengan menganalisis terlebih dahulu seperti apakah data A jika
dibuang tidak berpengaruh terhadap data lain ataukah data terseut lebih baik jangan
dibuang. Dengan kata lain, data yang diperoleh harus disederhanakan dan
ditrasformasikan dengan berbagai cara melalui proses yang ketat, uraian yang
singkat dan jelas, dan sebagainya. Di dalam pengkodean, peneliti mengidentifikasi
data dari hasil wawancara berupa kode-kode tertentu yang dapat membatu peneliti
dalam menjawab pertanyaan penelitian. Adapun proses pengkodean dalam
penelitian ini adalah:
Tabel 3.9
Pengkodean Subjek
Peneliti/Responden Pertanyaan/jawaban Pengkodean Subjek
P
R
3.5.2 Penyajian Data
Display data merupakan proses penyajian data yang sudah direduksi yang
menggambarkan isi dari penelitian. Miles dan Huberman (2014, hlm. 17)
membatasi penyajian data sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian
data yang baik merupakan cara utama bagi analisis kualitatif yang valid.
Dalam penelitian ini, penyajian data akan disajikan dalam bentuk naratif
deskriftif, tabel, dan bagan. Bentuk penyajian data ini disesuaikan dengan data hasil
penelitian yang pula diperoleh dan disesuaikan dengan kajian penelitian yang
dilakukan.
3.5.3 Verifikasi Data
Verifikasi data/penarikan kesimpulan merupakan bagian analisis data yang
terpenting karena pada proses ini peneliti harus menarik kesimpulan dan melakukan
-
39
Dini Putri Rahayu, 2020 ANALISIS KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE READING ALOUD (MEMBACAKAN NYARING) SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia ǀ repository.upi.edu ǀ perpustakaan.upi.edu
verifikasi berdasarkan data yang diperoleh selama melakukan proses penelitian.
Bagian ini menjadi bagian tersulit karena peneliti harus berhati-hati dalam
melakukannya agar tidak menimbulkan bias dan hasil penelitiannya apat diakui
validitasnya. Miles dan Huberman (2014, hlm. 19), menganggap bahwa penarikan
kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu kegiatan dari konfigurasi yang utuh.
Selama proses penelitian berlangsung, kesimpulan yang ditarik juga akan
diverifikasi. Verifikasi dilakukan untuk meninjau ulang data yang sudah diperoleh
untuk diuji validitasnya.
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan verifikasi data dengan
sistematis dan terencana. Dalam melakukan validasi data yang diperoleh, peneliti
akan melakukan audit data dengan pembimbing. Selain itu, maka dalam proses
verifikasi data peneliti juga melakukan triangulasi. Proses ini adalah proses dimana
peneliti secara berkala membandingkan data yang diperoleh dengan data lain dari
waktu yang berbeda dan kondisi yang berbeda sehingga temuan dari penelitian
dapat dipertanggungjawabkan dan valid. Setelah proses verifikasi data, maka
peneliti membuat kesimpulan atas apa yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian.
Kesimpulan ini menjadi penting karena menjadi sajian akhir hasil dari penelitian
yang dikemukakan. Kesimpulan yang dikemukakan oleh peneliti akan tergantung
dari seluruh data yang diperoleh sejak permulaan pengumpulan data.