27
BAB II
Hallyu & Bisnis Hiburan Korea Selatan
2.1 MNC Dalam Industri Hiburan Korea Selatan
MNC menjadi salah satu aktor terpenting dalam perdagangan global.
Mulanya, MNC didominasi oleh perusahaan-perusahaan dari negara maju seperti
Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang sehingga ekpansi ke luar negeri berguna untuk
menghindari pajak yang tinggi, upah buruh yang tinggi, dan persaingan di negara
home country.25 Kegiatan ekonomi setiap negara ditopang oleh berbagai jenis
industri yang dijalankan perusahaan-perusahaan dengan tujuan untuk
memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Tujuan ini tidak hanya dimiliki oleh
perusahaan yang menjalankan bisnis domestik, tetapi juga perusahaan yang
mengembangkan bisnis internasional sebagai sarana untuk menambah nilai
perusahaan. Karena pasar asing dapat sangat berbeda dengan pasar domestik, pasar
ini memberikan peluang untuk memperbaiki arus kas perusahaan. Dewasa ini pula
hambatan untuk masuk ke pasar asing sudah berkurang, karena mendorong
perusahaan untuk meraih peluang bisnis internasional. akibatnya, banyak
perusahaan telah berubah menjadi perusahaan multi nasional.
MNC didefinisikan sebagai perusahaan yang terlibat dalam berbagai bentuk
bisnis internasional. Pada mulanya, perusahaan hanya mengekspor produknya ke
negara tertentu atau mengimpor barang dari produsen asing. Namun, seiring
25 Riva Djohar, Peran Pemerintah India Dalam Transformasi HCL Technologies Menjadi EMNCs,
Skrpsi, Kota: Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, hal.2.
28
berjalannya waktu, beberapa perusahaan melihat peluang asing baru dan akhirnya
membentuk anak perusahaan di negara asing. MNC setidaknya memiliki paling
sedikit satu anak perusahaan di luar negara asalnya. Anak perusahaan dengan tujuan
untuk memaksimalkan nilai pada perusahaan secara keseluruhan.26
Bentuk perusahaan multinasional terdiri atas beberapa bagian yang sangat
diperlukan untuk menentukan dan membedakan hubungan hukum diantara bagian-
bagian tersebut berkaitan dengan kegiatan perusahaan multinasional. Bagian-
bagian dari perusahaan multinasional yang melaksanakan kegiatan perusahaannya,
yaitu:27
a. Induk perusahaan (parent company)
b. Kantor pusat (head office)
c. Anak perusahaan (Affiliated company)
d. Anak perusahaan subsidiary
Beberapa MNC melakukan usaha melalui cabang perusahaannya di negara-
negara berkembang. MNC melakukan usahanya ke wilayah yang lebih
menguntungkan dengan tujuan perluasan wilayah pemasaran, efisiensi biaya
produksi, dan memperoleh tenaga kerja dengan gaji yang lebih rendah.28 Pengaruh
ekonomi yang dimiliki oleh MNC dapat membangun perekonomian suatu negara
26 Riken Pithaloka & Andry Irwanto, Pengaruh Status Perusahaan (Multinasional/Domestik) Dan
Defree Of Internationalozation (DOI) Terhadap Firm Performance, Faluktas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Tahun XXVI, No. 2 Agustus 2016. 27 Diakses dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/49315/Chapter%20II.pdf;jsessionid=F7ED
039BC69145E56D0E19D6708CD548?sequence=3 pada 16/05/2018 pukul 22.32 WIB. 28 Lila Sitha Rambisa & Ni Made Suksma Pridandhini Devi Salain, “Kedudukan Dan Tanggung
Jawab Perusahaan Multinasional (MNC) Dalam Hukum Internasional”, Bagian Hukum
Internasional, Fakultas Hukum, Universitas Udayana.
29
melalui dana investasi, menciptakan lapangan pekerjaan, menyediakan pendidikan
latihan serta teknologi canggih.
MNC dalam bidang hiburan sangat menjanjikan karena semakin maju
sebuah era maka semakin besar pula tekanan hidup manusia, sehingga setiap
manusia butuh hiburan untuk hiburan mengurangi rasa stres. Inilah yang
mendorong industri hiburan berkembang pesat dari masa ke masa karena para
pendirinya berhasil melihat ada peluang di dalamnya. Industri hiburan
menyediakan spektrum media yang luas seperti film, musik, taman hiburan dan
atraksi lain yang disukai konsumen dari seluruh lapisan masyarakat tanpa mengenal
gender dan usia. Pilihan yang bermacam-macam membuat konsumen tidak ragu
untuk menghabiskan sejumlah yang mereka untuk sekedar mencari hiburan.
Hallyu menitik beratkan pada Kpop, merupakan produk budaya popular
Korea Selatan. Musik pop mulai digemari di Korea sekitar tahun 1960-an bersama
Jpop yang terlebih dahulu dikenal. Industri hiburan Korea Selatan menciptakan
boygroup dan girlgroup karena ingin budaya mereka diakui di seluruh dunia. Ada
dua unsur utama di dalamnya yaitu fashion dan musik yang unik dan beragam. Pada
tahun 1930-an, Kpop pra-modern muncul pertama kali dikarenakan popularitas
Jpop di Korea karena saat itu adalah masa penjajahan Jepang. Tahun 1950-an,
musik pop barat mulai masuk ke Korea. Banyaknya pertunjukan musik di
pangkalan militer Amerika Serikat di Korea Selatan menjadi penanda awal
popularitas musik pop barat. Genre pertama yang populer di Korea Selatan adalah
30
oldies pada tahun 1960-an, genre rock tahun 1970-an diperkenalkan oleh Cho
Yongpil, dan genre trot yang dipengaruhi oleh musik enka dari Jepang.29
Pada tahun 1980 adalah era saat program-program televisi Korea Selatan di
dominasi oleh acara-acara asing, salah satunya adalah program produksi Amerika
dan Jepang. Tayangan Amerika menduduki peringkat pertama, kedua dan ketiga
sekaligus di Korea Selatan. Penayangan program produk Amerika di Korea Selatan
memberikan pengaruh terhadap konten acara televisi Korea Selatan. Keberadaan
konten Amerika ini memberi inspirasi kepada Korea Selatan untuk
mengembangkan produksi acara televisinya menjadi unik dan mampu menarik
perhatian masyarakatnya. Hingga kemudian rating konten lokal Korea Selatan terus
meningkat sehingga berhasil mengejar kepopularitasan konten produksi Amerika
di akhir tahun 1980-an.30
Selain konten televisi produksi Amerika, terdapat pula konten produksi
Jepang berupa animasi yang berhasil menarik perhatian para penyuka animasi di
Korea Selatan. Perkembangan animasi Jepang di Korea Selatan memberikan ide
penting untuk perencanaan dan produksi animasi Korea Selatan. Konten produksi
kedua negara berperan penting dalam pengembangan konten dalam negeri Korea
Selatan. Presiden Kim Daejung (1998-2002) memberikan perubahan terhadap
industri budaya Korea Selatan. Pada masa jabatannya, ia mengalokasikan dana
untuk mendukung hallyu sebagai suatu budaya global. Ia menaikkan pengeluaran
29 Syafril Alam, Ansgrasia Jenifer Nyarimun, Musik Kpop Sebagai Alat Diplomasi Dalam Soft
Power Korea Selatan, Prodi Ilmu Hubungan Internasional, FISIP, Universitas Satya Negara
Indonesia, International & Diplomacy, Vol.3, no.1 (Juli-Desember 2017), hal.76. 30 Milim Kim, The Role Of The Government in Cultural Industry: Some Observations from
Korea’s Experience, Keio Communication Review No.33, 2011 dalam
http://www.mediacom.keio.ac.jp/publication/pdf2011/10KIM.pdf pada 09/05/2018, 6:09 WIB.
31
total untuk industri budaya Korea Selatan yang meningkat dari 0,23% di tahun 1980
menjadi 1,24% di tahun 2001. Kim Daejung mengenalkan program The Basic Law
for the Cultural Industry Promotion sebagai sebuah kebijakan yang penting.
Lembaga ini ditetapkan pada tahun 1999 dengan tujuan untuk memberikan
perannya dalam deregulasi dorongan perkembangan pada sektor budaya.31
Kepopuleran hallyu cepat menyebar di Tiongkok sejak penayangan K-
drama berjudul ‘What Is Love?’ dan menjadi konten favorit di kalangan masyarakat
Tiongkok pada tahun 1997. K-drama ini mendapat respon yang sangat baik,
kemudian ditayangkan kembali pada tahun 1998. Pada tahun 1999, salah satu K-
drama lainnya berjudul Stars In My Heart dan kembali menjadi dralam terpopuler
di Tiongkok dan Taiwan. Sejak saat itu fenomena kepopuleran hallyu terus
berkembang dengan diikuti oleh kepopuleran musik dan juga selebriti-selebriti
Korea. Berbeda dengan Tiongkok, kepopuleran hallyu di Jepang mulai sejak tahun
2003 setelah K-drama Winter Sonata ditayangkan di stasiun televisi NHK April
2003.32
Sejak tahun 2000, Korea mengalami lonjakan minat dalam ekspor konten
budaya seperti serial drama, musik, dan film ke negara-negara di kawasan Asia
sehingga perusahaan multinasional dibidang hiburan dan media telah menjamur
selama beberapa dekade terakhir. Setiap perusahaan memiliki spesifikasi dan
standar masing-masing dalam menciptakan konten. Melalui perusahaan di industri
hiburan berskala besar seperti SM, JYP, YG dan CJ E&M mengadakan audisi untuk
31 Laprilla., Op.Cit. Hal.53. 32 Adina., Op.Cit., Hal.48
32
mendapatkan talenta baru sebagai bentuk regenerasi dari para artis sebelumnya.
Strategi dan pengembangan teknologi pada masing-masing perusahaan memberi
kontribusi pada penyebaran Hallyu ke seluruh dunia. Semua perusahaan hiburan di
Korea Selatan memanfaatkan media sosial berbasis internet seperti blog, youtube,
facebook, dan twitter yang mana berfungsi sebagai jalan utama untuk menjangkau
jutaan penggemar di seluruh dunia.
MNC hiburan di Korea Selatan umumnya menggunakan metode “one
soure, multi-use”. Sehingga tidak jarang sebuah perusahaan hiburan memiliki anak
perusahaan lain yang memproduksi film, drama, maupun game. Kolaborasi dengan
suatu brand atau perusahaan hiburan lain juga dilakukan sebagai jembatan antara
selebritis dengan penggemar. Cara ini secara tidak langsung menciptakan model
bisnis baru yang dikenal sebagai “business to business” (B2B) untuk mengurangi
kerugian akibat pembajakan konten dengan menjual ruang virtual ke perusahaan
lain. Perusahaan tersebut memungkinkan memaksimalkan produksi konten dengan
biaya minim. Tentunya cara ini lebih efektif dila dibandingkan dengan “business
to consumer” (B2C) yang mana fokus menjual produk konten gratis secara
langsung ke konsumen. Metode ini cukup berisiko karena pendapatan perusahaan
bergantung pada daya tarik konten yang belum diuji kepada konsumen.33 Kedua
metode tersebut diimplementasikan oleh banyak perusahaan hiburan di Korea
Selatan sebagai salah satu strategi bisnisnya.
33 Johan Williams Jolin, The South Korean Music Industry; The Rise And Success of Kpop, Tesis.
Stockholm: Departement Of Asian, Middle Eastern, and Turkish Studies, University of
Stockholm, hal.16
33
MNC hiburan di Korea Selatan tersebut memproduksi beragam konten dan
melakukan distribusi dengan cara dan strategi mereka masing-masing. Semakin
banyak perusahaan hiburan, semakin tinggi pula intensitas ekspor budaya populer
ke seluruh dunia karena perusahaan-perusahaan tersebut telah mengumpulkan
semua bahan untuk menarik penggemar. Total ekspor Korea mengalami kenaikan
rata-rata 2,05% per tahun dalam rentang waktu 2010 hingga 2015, dan ekspor ke
seluruh Asia mencapai 56,7%. Sebagai perbandingan, ekspor konten penyiaran
meningkat 15,1%, dan pangsa pasar Asia adalah 92,7% untuk periode yang sama.34
The Korean Foundation for International Cultural Exchange (KOFICE)
menyatakan bahwa di tahun 2017 popularitas Korea di kawasan Asia Timur dan
kawasan lain mengalami kenaikan ditinjau dari kegiatan ekspor budaya seperi
musik, program TV, game, dan film bernilai sekitar $8,2 miliar. Angka ini lebih
tinggi 6,9% dari tahun sebelumnya.35
Salah satu faktor pendukung berkembangnya MNC di bidang hiburan di
Korea Selatan adalah diaspora, atau warga keturunan Korea. Ketika orang Korea,
atau negara manampun bermigrasi ke negara lain di seluruh dunia, budaya menjadi
cara untuk tetap terhubung dengan kearifan lokal mereka. Korea Selatan adalah
negara yang relatif kecil. Namun pada tahun 2011, orang Korea adalah yang paling
terpencar di dunia, diperkirakan 7 juta jiwa tersebar di 176 negara. Ini menjadikan
34 Chan Gul Huh & Jie WU, Do Hallyu (Korean Wave) Export Promote Korea;s Consumer Goods
Exports?, Emerging Markets, Finance And Trade, ISSN: 1540-496X, Chungnam National
University, hal.2. 35 Xu Aiying & Ham Hee Eun, Hallyu Export Hit USD 8,2 Billion, diakses dari
http://www.korea.net/NewsFocus/Culture/view?articleId=159075 pada 28/8/2019, pukul 16:30
WIB.
34
diaspora Korea sebagai yang terbesar kedua di dunia setelah orang Yahudi.36
Negara-negara dengan populasi diaspora Korea terbesar adalah Tiongkok (2,5 juta),
Amerika Serikat (2,4 juta), dan Jepang (2,2 juta).37 Diaspora merupakan landasan
bagi penyebaran produk Hallyu. Imigran Korea mencoba terhubung dengan budaya
kampung halaman degan cara mengkonsumsi produk-produk tersebut dan
menyebarluaskannya. Kemudian, mereka direktur oleh perusahaan hiburan Korea
untuk melakukan ekspansi pasar di luar negeri.38 Dewasa ini sudah tidak asing bila
perusahaan hiburan berskala besar melakukan remake untuk beberapa film dari
negara lain, bekerjasama dengan seniman dari berbagai dunia untuk memproduksi
konten kreatif, kemudian kemunculan idola Korea-Amerika yang bernyanyi dan rap
dalam bahasa inggris.
Berdasar diaspora pula, banyak perusahaan hiburan menjadikan pasar ke
Jepang, Tiongkok, dan Amerika Serikat sebagai target utama mereka karena
keberlanjutan Hallyu adalah sebuah hal penting tidak hanya di kalangan pebisnis,
tetapi juga di antara para pembuat kebijakan. Hallyu dinilai lebih dari sekedar
produk karena fenomena ini mampu meningkatkan citra bangsa yang memberi
dampak baik pada industri lainnya. Menurut laporan Hallyu Future Strategy Forum
tahun 2012, Hallyu secara angka memiliki nilai aset sebesar 95 triliun won.39
Beberapa perusahaan hiburan besar seperti SM, JYP, dan YG memiliki konsep
“glocal” sebagai perpaduan strategi global dan lokal. Praktik semacam ini termasuk
36 Ibid., Hal.21. 37 Inbeom Choi, Korean Diaspora In The Making: Its Current Status And Impact On Korean
Economy, Insitute For International Economics, hal.17 38 Johan Williams Jolin, ibid., hal 22. 39 Korea Herald, Hallyu Seeks Sustainability, diakses dari
http://www.koreaherald.com/view.php?ud=20130212001037, pada 8/29/2019, pukul 22:31 WIB.
35
melakukan audisi atau casting di negara-negara target, dan mengorbitkan calon
bintang tersebut di Korea dibawah atap Hallyu. Contoh nya adalah Hankyung (ex-
SJ) & Wang Fei Fei (Miss A) berasal dari Tiongkok, Nichkhun (2PM) & Lisa
(Blackpink) berasal dari Thailand, Felix (Straykids) & Rose (Blackpink) berasal
dari Australia, Johnny (NCT) & Henry (SJ-M) berasal dari Kanada, Yangyang
(WayV) berasal dari Jerman.
Pemasaran dalam skala global oleh MNC hiburan dan media secara tidak
langsung meningkatkan citra nasional. Ini membuat budaya populer memiliki
bentuk yang beraneka ragam dan memiliki dampak positif dalam pertumbuhan
ekonomi nasional tetapi juga meningkatkan hubungan bilateral sebagai bentuk dari
soft power, dalam hal kekuatan relasional, bukan hanya berfokus dalam hal
distribusi konten ke seluruh dunia.
Popularitas Hallyu membawa artis-artisnya juga ikut merasakan dampak
dari konsumsi kebudayaan tersebut. Jajaran artis menjadi trendsetter gaya
berpakaian, riasan wajah, termasuk tren operasi plastik yang memang terkenal dan
menjadi sebuah hal biasa dalam kehidupan masyarakat Korea. Pada dasarnya,
Hallyu mampu menghegemoni masyarakat tidak hanya lewat jajaran artis,
melainkan juga lewat alur cerita dalam sebuah drama yang diperankan oleh artis-
artis tersebut.
2.2 SME Sebagai MNC Di Industri Hiburan Korea Selatan
Melirik kembali ke sejarah didirikannya SME, setelah lulus kuliah di
Amerika, Lee Sooman tak lantas mendirikan perusahaan ini. Dia menyaksikan
36
debut grup New Kids On The Block dan bagaimana remaja Korea tergila-gila pada
mereka, sehingga timbullah keinginan untuk menciptakan hal yang sama namun
dengan sumber daya asli dari negara asalnya. Kemudian Lee Sooman kembali ke
dunia hiburan sebagai DJ dan presenter. Empat tahun setelah itu, barulah ia
mendirikan SM Studio pada tahun 1989. Artis yang pertama kali menandatangani
kontrak dengan SM Studio adalah Hyun Jin Young. Sebelum adanya perusahaan
hiburan, artis hanya akan mendapat popularitas melalui pertunjukan langsung dan
kemudian menandatangani kontrak dengan manajer, agensi atau perusahaan
rekaman. Akan tetapi Lee Sooman ingin perusahaan yang dibangunnya mampu
menemukan dan memupuk bakat sesuai standar mereka agar perusahaan dapat
selalu aktif di semua bidang baik bernyanyi, acting, modelling, promosi, pemasaran
dan ritel.40
Lee Sooman adalah katalisator dari dua perubahan besar dalam industri
musik Korea dikarenakan; pertama, membentuk sebuah sistem baru yaitu in-house,
yang menglola bakat sejak awal ; kedua, memperluas pasar secara global yang mana
hal ini tampak seperti visi yang terlalu ambisius bagi kebanyakan orang. Lee
Sooman disebut sebagai pelopor Hallyu karena ia adalah pencipta konsep “grup
idola”. Debut pertama HOT menjadi sensasi pop pada pertengahan 90-an hingga
awal 2000-an. Kemudian ia menciptakan SES, salah satu kelompok remaja wanita
pertama dan menjadi popular di seluruh wilayah Asia. Tidak berhenti sampai disitu,
melalui SM Entertainmet, ia terus menghasilkan seniman berbakat. Kesuksesan
40 SM Entertainment And The Birth Of Hallyu, diakses dari
http://koreajoongangdaily.joins.com/news/article/article.aspx?aid=2958487 pada 15/07/2019,
pukul 11:20 WIB.
37
mereka semua menunjuk pada kepemimpinan Lee Sooman yang pada dasarnya
dikreditkan karena membangun tulang punggung popularitas Hallyu saat ini di
seluruh dunia.
Sejak tahun 2000, setiap artis SME telah merilis judul lagu dalam dua
Bahasa yaitu Korea dan Inggris. Lee Sooman juga menargetkan Jepang sebagai
salah satu pasar utama perusahaan sehingga pada tahun 2001 ia mendirikan SME
Jepang, dan beberapa cabang lain di Amerika Serikat, Tiongkok, Thailand dan
Indonesia. Itu semua merupakan langkah yang berisiko. Kpop sendiri saat itu belum
memiliki pengaruh di pasar luar negeri karena Jpop masih mendominasi. Namun
Lee Sooman tetap optimis melihat potensi seniman Korea. Berkat kegigihannya,
strategi yang ia ciptakan tidak hanya berhasil, tetapi juga menetapkan standar baru
industri musik Asia.
SME bernilai 200 miliar won ketika go public. Pada tahun 2012 nilainya
telah mencapai 1 triliun won. Ini menjadikan Lee Sooman sebagai salah satu orang
terkaya di Korea. Nilai perusahaan terus mengalami kenaikan melalui debut luar
negeri Girls’ Generation dan Super Junior sebesar 80-90% berasal dari Jepang dan
43,7% dari pasar international. Investor asing juga naik tajam dari 4% menjadi
18%.41 Dan saat ini, SM sedang mencari bakat di berbagai negara di seluruh dunia
terutama Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok dan Asia Tenggara melalui audisi
global dengan harapan pertumbuhan perusahaan akan terus berlanjut.
41 SM Entertainment Financial Information, diakses dari
https://www.smentertainment.com/Investors/FinanceInfo pada 13/8/2019, pukul 22:03 WIB.
38
SME termasuk dalam golongan MNC atau Perusahaan Multi Nasional
karena perusahaan ini beroprasi juga di negara lain. SME memiliki beberapa cabang
di luar negeri, diantaranya adalah SM Entertainment Japan, SM Entertainment
USA, dan SM Entertainment Beijing. Dewasa ini pula MNC menjadi fenomena
yang dominan dalam hubungan internasional. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, sebuah perusahaan dapat masuk ke dalam kategori MNC bila
memenuhi lima indikator. Perusahaan SME telah memenuhi kelima indikator
tersebut:
a. Induk perusahaan (parent company)
SM Entertainment Co.Ltd. berperan sebagai induk perusahaan, berperan pula
sebagai pembuat keputusan yang menentukan tujuan dan pengawasan dari
jalannya suatu sistem secara menyeluruh. Keputusan utama yang dibuat oleh
induk perusahaan dapat berupa pendirian anak atau cabang perusahaan seperti
SM Entertainment USA, Japan, Thailand, Beijing, dan Indonedia. Kemudian
penentuan negara yang akan dijadikan lokasi penanaman modal asing langsung,
jumlah produksi yang dilakukan oleh anak perusahaan, pertukaran produksi
karya seperti sampel lagu ataupun konsep program TV dan penentuan pasar
yang akan dilayani oleh anak-anak cabang perusahaan.
b. Cabang (branch)
Kantor cabang atau cabang perusahaan merupakan bagian induk yang beroprasi
di negara induk atau luar negeri tempat dimana modal ditanam. Cabang
merupakan perpanjangan tangan secara fisik. SME memiliki beberapa cabang
39
yang tersebar diseluruh dunia, diantaranya SME Japan, SME USA, SME China,
SME Thailand, SME Indonesia.
c. Kantor pusat (head office)
Kantor pusat adalah kantor yang didirikan sebuah perusahaan multinasional
yang biasanya berlokasi di negara asal perusahaan dan negara tempat dimana
modal ditanam. Biasanya kantor pusat didirikan di pusat kota atau pusat
perekonomian suatu negara yaitu Seoul, Tokyo, Los Angeles, Bangkok, Beijing
dan Jakarta.
d. Affliated Company
Affliated Company atau perusahaan afiliasi adalah perusahaan yang secara
efektif dikendalikan oleh perusahaan lain atau tergabung dengan beberapa
perusahaan lain dikarenakan adanya kepentingan atau pemilikan atau pengurus
yang sama. SME sendiri memiki perusahaan afiliasi diantaranya Keyeast
Entertainment, Mystic Entertainment, Esteem Model, GalaxiaSM dan FNC
Entertainment.
e. Anak perusahaan (subsidiary)
Anak perusahaan atau subsidiary adalah perusahaan yang mana presentase
kepemilikan saham oleh induk perusahaan adalah mayoritas. merupakan dua
dari sekian banyak anak perusahaan milik SME, diantaranya SM C&C, SM
Dream Maker, SMTown Travel, dsb.
40
Bagan 2.1
SM Entertainment’s Company Tree42
Popularitas Hallyu berkembang di pasar global bersamaan dengan
berkembangnya era digital. Saat ini, bidang hiburan haya merupakan salah satu
segmen portofolio bisnis SME. Perusahaan ini telah mengembangkan sayap ke
berbagai bidang seperti agen perjalanan, restoran, game, dan fashion yang memiliki
hubungan erat dengan Hallyu. Baru-baru ini, SME membeli Happy Hawaii dan
BT&I yang merupakan perusahaan perjalanan, kemudian mengubah nama mereka
menjadi SM Town Travel dan SM Culture & Content. Perusahaan ini juga
mendirikan SM F&B Development untuk mewadahi badan usaha dibidang kuliner.
Semua badan usaha dibawah naungan SME Group menyumbang 35% dari total
42 SM Entertainment Group Companies, http://www.smentertainment.com/Overview/Affiliate ,
pada 13/9/2019, pukul 17:14 WIB
SM C&C
SM Dream Maker
SM F&B Dev.
SMTown Travel
SM Life Design
SM True
Everysing
SM Ent Japan Inc.
SM Ent USA Inc.
SMTown Planner
FNC Ent.
Mystic Ent.
Keyeast Ent.
Esteem Models
Galaxia SM
Label SJ
Label V
SM Entertainment Co.,Ltd
Subsidiary Branch Affiliated
SM Ent. USA
SM Ent. Japan
SM Ent. China
SM Ent. Thailand
SM Ent. Indonesia
41
pendapatan, sementara 65% berasal dari penampilan para artis di acara TV dan
iklan.43
Kesuksesan besar SME di bidang seni hiburan didapatkan dengan cara
berkolaborasi Bersama 500 penulis lagu dan komposer dari seluruh dunia dan
menghasilkan sampel lagu sebanyak 12.000 per tahun. Bernie Cho, mantan
eksekutif MTV dan sekarang menjabat sebagai presiden agensi hiburan Seoul
DFSB Kollective, menyatakan bahwa salah satu kunci keberhasilannya adalah
“band as brand”.44 Sebuah gup idola atau selebriti yang dijadikan sebagai merek
oleh perusahaan yang menaunginya, secara otomatis akan menarik minat pasar
yang mana sasaran utamanya adalah para penggemar.
SME berhasil menginjakkan kaki di pasar Amerika Utara, Amerika Selatan,
dan Eropa dengan tetap mempertahankan basisnya di Asia. Perusahaan ini juga
berhasil meningkatkan merek nasional Korea Selatan. SME mampu
mempromosikan Hallyu secara luas seperti Kpop, alfabet Korea, dan masakan
Korea melalui konten ‘Made by SM’ di seluruh dunia. Langkah ini berhasil
meningkatkan prestise Korea Selatan dengan mempromosikan konsumsi produk
merek lokal. Disini terlihat bahwa SME fokus pada nilai budaya yang berpotensi
memimpin perekonomian nasional dan telah berkontribusi pada pertumbuhannya
di bawah slogan “Culture First, Economy Next.” SME akan terus memimpin
industri hiburan Korea menjadi Cultural Powerhouse serta Economy Powerhouse
43 Korea JoongAng Daily, SM Entertainment and The Birth of Hallyu, diakses dari
http://www.google.com/amp/mengnews.joins.com/amparticle/2958487xdd, pada 12/8/2019, pukul
11:55 WIB. 44 Talk Of The Town: SM Entertainment’s Growing Influence In Kpop, diakses dari
https://www.soompi.com/article/364958wpp/talk-of-the-town-sm-entertainments-influence-in-
kpop pada 19/07/2019, pukul 2:33 WIB.
42
berdasarkan pada gagasan bahwa ekonomi Korea Selatan akan mencapai jantung
seluruh dunia.45
2.3 Strategi Bisnis SM Entertainment
Kesuksesan SME tidak datang dengan sendirinya. Perusahaan ini memiliki
strategi bisnis khusus untuk mempertahankan kesuksesan yang telah dicapai.
Strategi bisnis tersebut memiliki nama masing-masing dengan masa berlaku
tertentu dan ditingkatkan sesuai dengan perubahan zaman dan selera pasar sehingga
konten SME bervariasi, unik, tidak membosankan dan dapat diterima semua lapisan
masyarakat.
Lee Sooman berada dalam posisi vital yang mana ia menangani para talent
mulai dari proses audisi dan perekrutan, pelatihan, mempekerjakan komposer,
pengawasi proses produksi konten serta pemasarannya. Kesuksesan SME tidak
datang dengan sendirinya. Rahasinya adalah dengan memodifikasi sebuah karya
dan membuatnya lebih unik pagi konsumen. Dengan kata lain, SME melakukan
penyalinan tren melalui sampel konten berupa musik dari Eropa dan Amerika
Serikat, dan mengubahnya sesuai standar perusahaan yang diharapkan memiliki
potensi untuk menjadi viral.
SME memiliki cara khusus yang sudah diterapkan selama lebih dari 20
tahun sejak berdirinya perusahaan ini. Dalam penyebarannya pun, perusahaan ini
telah membentuk strategi bisnis yang sebelumnya diberi nama SM Culture
45 Company Introduction, SM Entertainment, diakses dari
https://www.smentertainment.com/Overview/Introduction pada 25,07/2019, pukul 1:01 WIB.
43
Technology dan disempurnakan dalam SM New Culture Technology dengan daya
tarik tersendiri yaitu melibatkan semua orang dalam produksi karya-karyanya.
Karena memiliki strategi bisnis yang berbeda, SME mampu menguasai pasar global
dan menjadi pelopor serta ikon utama Hallyu.
2.3.1 Culture Technology (CT)
Cultural Technology telah digununakan sejak awal berdinya SM. Strategi
ini memiliki empat inti yang menjadi dasar perusahaan dalam membentuk talent
dan mencitaptakan konten. Strategi ini merupakan pengembangan yang dilakukan
oleh Lee Sooman dalam meningkatkan saya saing Hallyu, terutama di bidang
musik, kemudian diadopsi oleh semua perusahaan di Korea Selatan yang bergerak
di bidang yang sama. Disini, SME lebih fokus melakukan ekspor budaya untuk
memperluas pasar internasional.
Pada dasarnya, CT mengacu pada budaya produksi, pengetahuan dan
praktik yang digunakan untuk membuat konten, dan melakukan distribusi konten
seperti serial drama, musik, dan film. CT mempunyai kerangka kerja meliputi;46 (1)
Pelembagaan teknologi budaya; (2) ekspor konten; (3) kolaborasi dengan seniman
lokal; dan (4) usaha di pasar lokal untuk menciptakan lokalisasi yang sempurna.
Secara umum kerangka kerja ini menawarkan pendekatan multidimensi bagi
industri hiburan untuk memasarkan konten di luar negeri.
46 Steven Chen, Cultural Technology; A Framework For Marketing Cultural Exports – Analysis
Of Hallyu, International Marketing Review, Vol.33 No,1, 2016, California, California State
University, hal.36.
44
Pemasaran konten selebritas di pasar luar negeri dilakukan dengan cara
ekspor budaya dengan sedikit adaptasi ke pasar lokal. Pasar ekspor utama Hallyu
adalah Jepang dan Tiongkok, ditambah peningkatan aktivitas di Asia Tenggara.
Negara-negara barat juga merupakan tempat untuk ekspor budaya berupa musik.
Terdapat tiga bentuk utama ekspor musik yaitu tur konser, pertemuan penggemar,
dan album fisik.
Bagan 2.2
SM’s 4 Core System47
a. Casting
Ini adalah cara SME untuk menemukan bakat baru sesuai dengan
standar perusahaan. Perusahaan ini memiliki 5 jenis casting/audition
meliputi; (1) Saturday auditions, proses audisi yang dilakukan setiap pekan
pada hari sabtu. (2) Street casting biasanya dibuka oleh perusahaan di depan
47 Seo Min Soo, Op.Cit., hal.63
2. Training
3.Producing 1.Casting
4. Marketing
45
sekolah-sekolah yang kemungkinan memiliki banyak siswa berbakat, atau
karena staf perusahaan di bagian pencarian bakat tidak sengaja menemukan
seseorang yang memiliki potensi, dan langsung di-casting saat itu juga
ditempat mereka bertemu. (3) Online auditions dilakukan dengan cara
mengirimkan video yang memperlihatkan bakat bernyanyi dan menari, atau
kemampuan berakting dan modeling, serta demo lagu untuk peserta audisi
yang ingin menjadi komposer. (4) Global auditions digelar di beberapa
negara dimana Hallyu telah memiki reputasi yang baik. Sampai saat ini,
audisi global dilaksanakan di kawasan Amerika Utara termasuk Kanada,
Asia Timur, dan beberapa negara di Asia Tenggara beberapa diantaranya
adalah Thailand dan Indonesia.48 (5) Rekomendasi dari selebriti lain juga
menjadi salah satu cara SME mendapatkan talent baru mereka.
b. Training
Tahap kedua berupa training atau pelatihan. Setelah mendapatkan
talent yang cocok dengan target pasar berikutnya, para trainee menjalani
masa pelatihan dengan durasi 2-7 tahun. Bisa kurang dari dua tahun dan bisa
lebuh dari 7 tahun tergantung dari kemampuan trainee dan keputusan
perusahaan sehingga tidak ada jaminan seorang trainee pada akhirnya
diorbitkan oleh perusahaan. Dalam tahap pelatihan, ada banyak hal yang
dipelajari mulai dari bernyanyi, menari, acting, modeling, keterampilan
bahasa, dan pengembangan diri sebagai bekal jikalau nanti mereka
48 Audition, SM Entertainment, diakses dari https://www.smtown.com/audition/global, pada
13/9/3019, pukul 18:00 WIB
46
diorbitkan dan menjadi publik figur yang akan menjadi sorotan khalayak
ramai.
c. Producing
Dalam tahap ini, SME tidak mengikuti tren, melainkan menciptakan
tren dan menyebarluaskannya melalui MV, koreaografi, dan kostum. SME
bekerja sama dengan mitranya di luar negeri melalui cabang perusahaan
untuk mencari ide yang memungkinan diterima oleh konsumen dalam skala
global. Komposer dan koreografer terbaik dihadirkan untuk
menyempurnakan daya tarik artis mereka. Peran cabang perusahaan sangat
diperlukan pada tahap ini karena sebagai perpanjangan tangan, perusahaan
cabang harus melakukan analisis terhadap selera pasar untuk
penyempurnaan konsep produk/konten berikutnya.
Pada sektor musik terdapat sekitar 100 demo lagu yang masuk ke
studio selama seminggu.49 Setelah tahap seleksi pada lagu-lagu tersebut
dilakukan oleh para produser, tim kreatif dan Lee Sooman sendiri yang
memilih lagu serta membentuk konsep awal. Perusahaan sangat
memperhatikan proses produksi ini. Mulai dari genre lagu, warna musik,
hingga teknik vokal. Tidak sampai disitu, culture technology juga
dimasukkan ke dalam MV. Sebagaian besar MV dibawah naungan
perusahaan ini menggunakan teknologi canggih seperi CGI yang biasa
digunakan dalam film-film box office Hollywood. Dalam proses produksi
49 SM Entertainment Chooses Songs Artists, diakses dari https://www.koreaboo.com/news/sm-
entertainment-chooses-songs-artist/, pada 28/8/2019, pukul 14:41 WIB.
47
teater musikal, perusahaan ini juga telah menggunakan hologram sebagai
bentuk implementasi dari konsep culture technology. Tidak heran bila SME
selalu menjadi yang terdepan dalam menciptakan konten kreatif dan
inovasinya menjadi inspirasi bagi perusahaan atau label musik lainnya.
d. Marketing
SME mendistribusikan konten musiknya melalui album fisik,
menyebarluaskannya melalui platform seperti YouTube, dan menyuguhkan
penampilan artisnya di televisi dan radio. Tidak hanya sektor musik, SME
juga memiliki metode lain untuk memasarkan konten yang mereka
peroduksi melalui anak perusahaan dan perusahaan afiliasi dibawah SM
Entertainment Co.Ltd. Terdapat 3 perusahaan yang paling berpengaruh
dalam memasarkan konten perusahaan secara menyeluruh.
1. SM C&C merupakan anak perusahaan SME yang menaungi aktor/aktris
dan komedian. Dalam anak perusahaan ini juga terdapat rumah produksi
yang mana biasanya memproduksi drama, film, dan program TV.50
Konten yang mereka buat didistribusikan menggandeng talent terkait
dan disiarkan melalui platform pribadi seperti YouTube, maupun
melalui rekan kerjasama lain seperti saluran televisi.
2. SM Dream Maker adalah anak perusahaan dengan tugas menangani
konser dari sektor musik SME. Penyelenggaraan konser termasuk salah
satu cara untuk mendistribusikan konten berupa lagu. Dream Maker
50 Affiliate, SM Entertainment, diakses dari
https://www.smentertainment.com/Overview/Affiliate,pada 9/8/2019, pukul 2:01 WIB.
48
telah berhasil mengelola 200 pertunjukan baik dalam negeri maupun
internasional dengan mitra lebih dari 30 negara.51
3. Esteem Model adalah perusahaan afiliasi yang menaungi model-model
ternama.52 Tidak sedikit model Esteem dijadikan sebagai elemen
penguat suatu konten dengan cara menjadikan model sebagai bintang
MV ataupun ditampilkan dalam event tertentu dan dijadikan pula
sebagai brand ambassador.
2.3.2 New Culture Technology
Pada tahun 2016, Lee Sooman mengadakan konferensi pers di SMTOWN
Coex Atrium untuk mempresentasikan strategi baru pengembangan Hallyu untuk
memperluas pasar. Lee Sooman meng-upgrade konsep Culture Technology
menjadi New Culture Technology. Ia berencana untuk memperluas pasar musik
perusahaan dengan membentuk inisiatif baru meliputi pembuat platform dan debut
dari kelompok subunit internasional. Sesuai dengan filosofi SM Entertainment
“starts are made, not born” yang membuat konsep ini memiliki pokok pikiran yang
hampir sama depan konsep sebelumnya yaitu pada dasarnya melalui budaya dan
teknologi menjadi faktor utama untuk mengembangkan bakat, produksi dan
distribusi konten, Peningkatan ini dilakukan karena jika melirik ke belakang, SM
Entertainment memiliki ambisi untuk mengintegrasikan konten hiburan dengan TI
untuk menciptakan platform sendiri untuk mempercepat distribusi kontennya.
51 Dream Maker Entertainment, diakses dari http://www.dment.co.kr/about.do, pada 8/9/2018,
pukul 2:45 WIB. 52 Esteem Models, diakses dari http://esteemmodels.co.kr/ver02/esteem.php, pada 9/8/2019, pukul
3:26 WIB.
49
Strategi baru ini sebenarnya masih sama dengan strategi lama karena 4 core
system masih dipertahankan dan mengandung unsur marketing mix yang kental.
New Culture Technology berinisiatif untuk lebih dekat dengan penggemar melalui
kata kunci “intertactive”. Terdapat 5+1 proyek di dalamnya, yaitu SM Station,
EDM, Digital Platform, SM Producing System, dan MCN Bussiness. Ditambah
dengan satu mega project bernama Neo Culture Techlonogy (NCT).53
a. SM Station
Pasar Kpop semakin meluas sehingga SME berniat untuk
memproduksi konten berupa lagu dalam jumlah banyak untuk memuaskan
publik yang haus akan hiburan dan semakin selektif dalam bermusik. SME
membangun koneksi di Amerika dan Eropa, termasuk dengan Universal
Publishing Group di Swedia yang merupakan salah satu label musik terbesar
di dunia. Melalui kerjasama tersebut, kini SME memiliki 500 orang tim
penulis berbakat dan komposer terbaik di dunia. Bentuk kerjasama ini
melahirkan keinginan pihak lain untuk berkolaborasi dengan SME. Konten
hasil kolaborasi tersebut kemudian diletakkan dalam satu wadah bernama
SM Station.
SM Station merupakan proyek pertama dari strategi bisnis ini.
Merupakan digital music channel yang akan mengeluarkan karya baru
setiap pekan dan rilis pada hari jumat dengan menampilkan artis yang
berbeda. Proyek ini tidak hanya merilis karya-karya produksi SME. Melalui
53 SMTOWN: New Culture Technology 2016, SM Entertainment, diakses dari
https://www.youtube.com/watch?v=Ky5NvWsXnn8, pada 13/7/2019, pukul 18:36 WIB
50
SM Station, perusahaan bertujuan mengajak pelaku seni lainnya melakukan
kolaborasi tanpa batasan apapun. Entah ia adalah produser terkenal, amatir,
artis atau musisi dari luar label ataupun luar negeri. Penulis lagu SME juga
mengadakan writing camp untuk belajar menulis lagu yang dapat diikuti
oleh seluruh musisi di seluruh dunia.54 Terciptanya budaya kompleks
melalui kolaborasi ini mampu menghasilkan musik, budaya, dan gaya
kreatif dalam pembuatan konten.
b. EDM
EDM merupakan salah satu genre musik elektronik yang dibuat
untuk klub malam dan festival. Genre ini sangat disukai oleh kaum muda
dan biasanya diproduksi dan diputar Disc Jockey (DJ). Jenis musik ini
merupakan gabungan dari berbagai intrumen eletronik, bahkan aplikasi
berbasis komputer. Musik ini memiliki tempo cepat dan bersemangat
sehingga disukai kalangan anak muda. Bermusik dengan memanfaatkan
teknologi menjadi inspirasi bagi SME untuk mengembangan EDM sesuai
dengan nama dari konsep strategi bisnisnya. Untuk menciptakan konten
yang konsisten di jenisnya, SME merilis dua sub proyek berupa label musik
EDM bernama ScreaM Records dan festival EDM Spectrum.55
1. ScreaM Records adalah sub proyek pertama dari proyek kedua yang
telah dipresentasikan oleh Lee Sooman. Menurut Lee Sooman, genre
EDM adalah evolusi musik dari “pertunjukan yang harus di dengar dan
54 SM Global Producing System, SM Entertainment, diakses dari
https://www.smentertainment.com/Entertainment/Music, pada 7/14/2019, pukul 17:00 WIB 55 SMTOWN: New Culture Technology 2016, Loc.Cit.
51
ditonton” menjadi “pertunjukan yang dibuat untuk dinikmati. Label
baru ini menjalin kerjasama dengan Refune Music dari Swedia dan
OWSLA Record dari Amerika. Memiliki cara kerja yang hampir sama
dengan SM Station, mengajak para musisi EDM berkolabori
menciptakan konten kreatif. Hanya saja, ScreaM Records adalah label,
bukan digital music channel.
2. EDM Festival
Sesuai dengan insiatif New Culture Technology yang “interactive”,
SME melalui ScreaM Records mengadakan EDM Festival bernama
“Spectrum Dance Music Festival”56 untuk mempererat hubungan antara
musisi/artis dengan para penggemar. EDM festival dibawah ScreaM
Records adalah yang terbesar di Korea Selatan karena menggandeng
musisi EDM kelas dunia seperti DJ Marshmello, Selena Gomez, Khalid,
DJ Hyo, Alan Walker, Bear Grillz, Dada Life, DJ Snake, Don Diablo,
Hitchhuker, Idiotape, Ullenium, Mercer, Tokyo Machine, dan Yellow
Claw untuk hadir dalam dan menghibur penggemar dalam festival
tersebut.57
c. Digital Platform
Kemajuan teknologi menawarkan banyak cara untuk berkomunikasi
dan bertukar informasi. Platform digital yang bersifat multifungsi menjadi
primadona di era ini. Tidak hanya untuk menelpon dan mengirim pesan,
56 Spectrum Dance Music Festival, diakses dari http://spectrumdmf.com/en/about-us/ pada
13/9/2019, pukul 19:00 WIB 57 Spectrum Dance Music Festival, diakses dari
http://www.smentertainment.com/PressCenter/Details/1796, pada 9/8/2018, pukul 18:01 WIB.
52
platform digital menjadi sarana hiburan, bekerja atau berjualan, dan sumber
informasi. Penggunanya pun berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari
invidu, instansi, hingga perusahaan.
Sebagai perusahaan yang mengedepankan teknologi dalam produksi
dan distribusi konten, SME pun memanfaatkan perkembangan ini untuk
membuat platformnya sendiri. Selain dapat menekan biaya, penyebaran
kontenpun akan lebih cepat sampai ke tangan konsumen. Platform yang
dibuat pun kembali ke inisiatif awal yaitu memperbanyak interaksi pada
penggemar. Ide dasar tersebutlah yang mendorong lahirnya aplikasi-
aplikasi dibawah ini.58
1. SMTOWN Official App
Aplikasi ini diciptakan untuk menyediakan layanan informasi pada
pengguna perihal berita terbaru selebriti SME, informasi tentang
comeback, MV, jadwal para selebriti yang menyangkut kegiatan
keartisan, dan website resmi fandom dari masing-masing selebriti atau
grup yang populer.
2. Lysn
Lysn adalah aplikasi yang dibuat untuk mewadahi suatu komunitas
dengan minat yang sama. Aplikasi ini mirip seperti aplikasi chatting
namun berbasis minat pengguna. Pengguna dapat menemukan
komunitas sesuai dengan hal yang disukainya, lalu berbagi informasi
58 SM Applications, diakses dari
https://www.smentertainment.com/NewMedia/MobileApplications, pada 9/8/2019, puku; 20:40
WIB
53
mengenai minat masing-masing dan juga berbagi konten kreatif untuk
hiburan.
3. Everysing
Everysing adalah aplikasi karaoke untuk smartphone yang
memungkinkan penggunanya untuk bernyanyi bersama idola. Aplikasi
ini sekaligus memfasilitasi para penggunanya untuk menyalurkan bakat
dan hobi dalam bermusik. Semua lagu yang ada dalam aplikasi ini
adalah original dan memiliki lisensi dari label terkait. Melalui aplikasi
ini pula pengguna mendapat kesempatan untuk mengikuti audisi online
dengan cara mengirimkan salah satu rekaman ke email yang telah
disediakan.
4. Everyshot
Aplikasi ini mengajak penggemar untuk membuat konten kreatifnya
dengan memanfaatkan editor pada aplikasi tersebut dan mendirikan
saluran sendiri, kemudian membagikannya di di berbagai media sosial.
Pengguna juga dapat melihat video karya sesama pengguna aplikasi.
Aplikasi ini menawarkan kesempatan langka yaitu terlibat dalam SM
Station, bagi pengguna yang berhasil menciptakan konten kreatif.
5. Fanbook
Platform ini dikhususkan untuk para penggemar yang memiliki bakat
menggambar dan menciptakan karyanya dalam aplikasi ini. Pengguna
atau penggemar lain tetap dapat mengakses aplikasi untuk melihat galeri
seniman lainnya. SME mengajak semua seniman untuk mengirimkan
54
karya-karyanya dalam sebuah kompetisi yang diadakan saat perilisan
Fanbook. Karya-karya terpilih kemudian dipamerkan di SM Coex
Atrium dan SM Communication Center. Peserta beruntung juga akan
mendapatkan hadiah.
6. Vyrl
Aplikasi ini bertujuan untuk mendekatkan penggemar dengan idolanya.
Pengguna dapat mengakses informasi mengenai artis idola, menyimpan
foto-foto idola yang tidak di terbitkan di platform lain dan tersedia lebih
dari 50 terjemahan bahasa. Di aplikasi ini penggemar dapat mengakses
konten eksklusif, informasi penjualan pre-order, berita dan berita harian.
7. My Star Garden With SMTOWN
Ini adalah semuah game untuk smartphone yang mana pengguna dapat
‘menumbuhkan’ karakter idola SMTown. Cara kerjanya pemain
menanam permata di pot, dan mengumpulkan karakter beserta
kostumnya.
8. Superstar SMTOWN
SME bekerja sama dengan Dalcomsoft Inc. untuk mengembangkan
game bernama Superstar SMTown. Game ini berbasis pencocokan skor.
Tujuannya untuk menyelesaikan lagu dan membuka kunci untuk lagu
berikutnya. Tersedia dalam tiga tingkatan yaitu mudah, normal, dan
sulit.
d. SM Producing System (Rookies App)
55
SME diciptakan untuk memperkenalkan penggemar mengenai
sistem produksi calon bintang dan konten melalui aplikasi berbaik game
Rookies App. Aplikasi seluler ini mengajak pengguna untuk menjadi
produser yang melatih anggota Rookies. Rookies adalah grup pre-debut,
sekumpulan trainee dengan bakat matang dan dipersiapkan untuk menjadi
generasi baru di industri hiburan. Game virtual ini menghasilkan hadiah di
kehidupan nyata, termasuk kesempatan untuk nama pengguna muncul di
album debut NCT dan kesempatan untuk magang di SME.
e. Multi-channel Network Bussiness (MCN)
MCN adalah model kerjasama antara content creator dengan pihak
lain (lembaga yang menjalankan (MCN)). Model bisnis ini akan dijalankan
oleh para selebriti sebagai sumber daya manusia milik SME sebagai content
creator. SME akan berperan sebagai pihak yang mendistribusikan konten
tersebut ke konsumen melalui platform digital.
Tabel 2.1
Kerjasama SM Ent. Dengan Platform Hiburan59
tvN
Great Escape 2
Amazing Saturday
Exo’s Travel The World
(ft.Oksusu)
tvN Mafia
Salty Tour
59 TV Show, SM Entertainment, diakses dari
https://www.smentertainment.com/Entertainment/Show pada 8/1/2019, pukul 19:08 WIB
56
JTBC
Stage K
D-Day
SBS
Work Of Love
Should We Kiss First?
Jealously Incarnate
To The Beautiful You
MBC
Missing Nine
Miss Korea
OCN Squad 38
KBS
Neighborhood Lawyer Jo Deul
Ho
God Of Trade – Inkeeper
Prime Minister And I
MNET Mimi
HuyaTV Super Idol League
Naver TV / Vlive
Heart For You
Exo Arcade
Jinri Market
YouTube
Super Junior Channel
Exo Channel
Red Velvet Channel
Channel NCT
WayV
Channel pribadi artis SME
f. Neo Culture Technology (NCT)60
NCT merupakan pokok pikiran dari strategi New Culture
Technology. Secara umum, NCT adalah sebuah boygroup istimewa sebagai
60 Neo Culture Technology, SM Entertainment, diakses dari http://nct.smtown.com/Intro pada
8/9/2019, pukul 8:10 WIB
57
gerbang utama SME menguasai pasar global. Grup ini pun dirancang untuk
memiliki jumlah anggota yang tidak terbatas untuk melakukan Hallyu
localization melalui pembuatan banyak sub-unit, kemudian disebarkan
diseluruh dunia untuk berkarir di negara target namun tetap dibawah
naungan label SME, sehingga target pasar mereka berskala global. Sampai
tahun 2019 ini, telah ada 21 anggota dari berbagai negara. Bagan dibawah
ini memperlihatkan perencanaan ekspansi Hallyu di beberapa negara yang
diimpelentasikan melalui NCT.
Bagan 2.3
NCT Global Expansion 61
61 The Deal With Glocalizing: Just How Far Can SM Go With NCT?, Seoul Beats, diakses dari
https://seoulbeats.com/2016/02/the-deal-with-glocalizing-just-how-far-can-sm-go-with-nct/ pada
8/9/2019, pukul 7:16 WIB
58
Sub-grup NCT telah memulai langkah awal untuk melakukan
ekspansi pasar musik secara global. Bermula dari pembuatan lagu dengan
berbagai genre mengikuti selera pasar. SME juga merancang NCT agar
dapat diterima oleh segala kalangan berdasar usia, sehingga SME membuat
pembagian sebagai berikut.
Tabel 2.2
Distribusi Konten NCT
Sub-grup Location-Based
Marketing
Age range
target Genre
NCT 127
1. Korea
2. Jepang
3. AS
4. Eropa
15-25
Kpop
Jpop
HipHop Music
Dance Music
NCT U All All All
NCT Dream
1. Korea
2. Tiongkok
3. AS
U-20
Kpop
HipHop Music
Teen Pop
Funk
WayV Tiongkok 15-25 Cpop
Mandopop
NCT 127 diambil dari koordinat longitudinal kota Seoul sehingga
sub-grup permanen ini berbasis di Seoul. Sub-grup ini telah memiliki
anggota sebanyak 10 orang yang berasal dari Korea, AS, Kanada, Jepang,
dan Tiongkok. Negara asal dari sejumlah anggota non-Korea menjadi faktor
NCT 127 juga melakukan promosi di luar Korea dengan cara melakukan
debut di Amerika dan Jepang, merilis lagu dalam bahasa Inggris dan Jepang,
Serta melakukan tur dunia untuk konser tunggal bertajuk ‘Neo-City - The
Origin”.
59
NCT U adalah sub-grup yang mana anggotanya selalu berganti
sesuai konsep lagu yang akan dirilis. Itulah kenapa konten dari NCT U tidak
memiliki target yang spesifik seperti sebuh-grup lainnya. Sub-grup ini
dirancang untuk dapat diterima semua kalangan tanpa memandang lokasi
maupun usia, serta genre-nya pun akan terus berganti di setiap kontennya.
NCT Dream bukanlah unit pemilihan anggota dilakukan berdasar
usia. Semua anggota NCT Dream berusia di bawah 20 tahun sehingga
konsep dari MV dan lagu sangat kental dengan nuansa remaja yang ceria
dan penuh warna. Begitu mereka mencapai usia tersebut, mereka dinyatakan
lulus dan akan dipindahkan ke sub-grup NCT yang berbeda.
WayV adalah sub-grup NCT yang berbasis di Tiongkok dan fokus
merilis lagu dalam bahasa Mandarin sebagai perpanjangan tangan dari
proyek lokalisasi Hallyu. Sub-grup ini merupakan unit tetap sehingga semua
kegiatan keartisan dilakukan di Tiongkok dibawah naungan SME Beijing.
2.4 Hasil Implementasi Strategi bisnis SME
Pencapaian yang berhasil diraih dengan menerapkan strategi bisnis tersebut
salah satunya adalah penjualan album fisik. Sebagai contoh, Sejak album pertama
EXO “XOXO” rilis, telah terjual lebih dari satu juta kopi. Perilisan album-album
selanjutnya juga terjual lebih dari 1,1 juta kopi hanya dalam waktu 10 hari. Dari
hasil penjualan album, total yang terjual di Korea termasuk album mini dan album
60
musim dingin berjumlah sekitar 10.000.205 kopi.62 Prestasi ini membuat EXO
sebagai grup pertama yang debut diatas tahun 2000 dan menjual lebih dari 10 juta
kopi album. Tak hanya itu, lagu-lagu yang dibawakan juga memuncaki tangga lagi
di seluruh dunia seperti iTunes Top Album di 47 negara, United World Chart, dan
tangga lagu Xiami Music. Perilisan album Mandarin berupakan bagian dari
penetrasi pasar SME di Tiongkok sehingga hanya dari penjualan album EXO, SME
meraup keuntungan senilai 3 miliar won tahun 2011. Untuk layanan digital berbasis
langganan dengan harga yang murah. SME mampu mendapat keuntungan 430
miliar won melalui layanan penjualan musik digital ini. Pasar digital juga didorong
oleh sistem program musik di Korea Selatan. Setelah album dirilis, SME dan
perusahaan lainnya akan melakukan serangkaian promosi melalui platform pribadi
maupun memanfaatkan model MCN dan memenangkan penghargaan di program
musik nasional maupun internasional dihitung dari jumlah penjualan melalui album
fisik, digital, dan jumlah penonton di YouTube. SME berhasil menguasai 62,1%
pasar musik Korea untuk penjualan album fisik tahun 2013.63
Penjelasan diatas adalah gambaran kesuksesan SME dalam melakukan
promosi dan distribusi konten. Popularitas yang diraih juga dimanfaatkan oleh
pemerintah untuk melakukan promosi budaya dan pariwisata Korea Selatan. Hallyu
selalu terlibat dalam promosi yang dilakukan oleh KTO maupun KOFICE sebagai
62 J.Lim, EXO Officially Becomes Quintuple Million Sellers + Makes History With 10 Million
Albums In Total Sales, Soompi, https://www.soompi.com/article/1261479wpp/exo-officially-
becomes-quintuple-million-sellers-makes-history-10-million-albums-total-sales, pada 16/9/2019,
pukul 21:15 WIB 63 Annisa Pramatasari, International Business Strategy In Selling Korean Pop Music: A Case Study
of SM Entertainment, Global & Strategis, Th.2010, No.2, Departemen Hubungan Internaional,
Universitas Airlangga, hal.9
61
representasi negara dalam program dan event international seperti Visit Korea sejak
tahun 2005-2019, menjadikan artis SME sebagai bintang iklan Infinitely Yours,
Seoul tahun 2009 dan Seoul X NCT Life - Hot & Young Seoul Trip tahun 2018 dan
memasarkannya melalui berbagai platform milik perusahaan maupun milik negara,
menjadikan artis SME sebagai delegasi yang selalu hadir dalam pertukaran budaya
melalui musik dalam acara Asia Song Festival (ASF), SME ditunjuk sebagai partner
UNICEF, FIFA World Cup U-20, dan World Scout Jamboree. Dalam event besar
seperti Asian Games 2014 dan olimpyade musim dingin 2018, SME selalu hadir
dalam ucapara pembukaan maupun penutupan. Super Junior juga diundang sebagai
perwakilan Korea Selatan dalam penutupan Asian Games 2018.