Download - BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
1/44
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Pengertian Dasar Struktur
2.1.1 Definisi Struktur
Struktur secara umum dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem,
artinya gabungan atau rangkaian dari berbagai macam elemen-elemen
yang dirakit atau tersusun sedemikian rupa hingga menjadi satu kesatuan
yang utuh. Hubungannya dengan bangunan ialah bahwa struktur
merupakan sarana untuk menyalurkan beban yang diakibatkan oleh
penggunaan atau kehadiran bangunan ke dalam tanah (Scodek,199!.
Sedangkan fungsi struktur pada bangunan adalah untuk mempertahankan
bangunan agar tetap tegak karena struktur harus cukup kuat untuk
menahan getaran, tekanan angin dan gempa bumi.
"efinisi yang diperluas juga menjelaskan bahwa struktur berfungsi
sebagai keseluruhan, yaitu seluruh struktur mampu menjalankan fungsinya
secara keseluruhan dalam memikul beban,baik yang beraksi secara #ertikal
maupun secara hori$ontal ke dalam tanah. %ada umumnya konsep awal
dalam perencanaan struktur sangatlah ber#ariasi tergantung dari
pemahaman prinsip-prinsip dasar yang diketahui tentang struktur itu
sendiri.
2.1.2 Elemen Struktur
5
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
2/44
&lemen Struktur adalah bagian dari strukur yang memiliki
fungsinya masing-masing. 'erdasarkan fungsi beban yang dipikul, elemen
struktur dibedakan menjadi , yaitu )
*olom adalah elemen struktur bangunan yang fungsi utamanya
untuk menyangga beban aksial tekan #ertikal.
'alok dan %lat adalah elemen struktur bangunan yang menahan
lentur.
2.2 Dasar Analisis dan Desain Struktur
2.2.1 Kestabilan Struktur
+injauan dasar dalam merencanakan struktur adalah dengan
menjamin adanya kestabilan pada segala kondisi pembebanan yang
mungkin semua struktur mengalami perubahan bentuk tertentu apabila
dibebani. %ada struktur stabil, deformasi yang diakibatkan oleh beban
pada umumnya kecil, dan gaya internal yang timbul di dalam struktur
mempunyai kecenderungan mengembalikan bentuk struktur ke bentuk
semula apabila bebannya dihilangkan. Sedangkan struktur yang tidak
stabil deformasi yang diakibatkan oleh beban umumnya cenderung untuk
terus bertambah selama struktur tersebut dibebani. Struktur yang tidak
stabil tidak memberikan gaya-gaya internal yang mempunyai
kecenderungan mengembalikan struktur ke bentuk semula. Struktur yang
tidak stabil mudah mengalami collapse (runtuh! secara menyeluruh ketika
diberi beban.
6
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
3/44
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
4/44
tersebut bekerja sama dalam memikul gaya-gaya. (SNI 03-2847-2002,Pasal
3.13!. Sifat utama dari baja tulangan, yaitu sangat kuat terhadap beban tarik
maupun beban tekan. *arena baja tulangan harganya mahal, maka sedapat
mungkin dihindari penggunaan baja tulangan untuk memikul gaya tekan.
"ari sifat utama tersebut dapat dilihat bahwa tiap-tiap bahan
mempunyai kelebihan dan kekurangan, maka jika kedua bahan (beton dan
baja tulangan! dipadukan menjadi satu kesatuan secara komposit, akan
diperoleh bahan baru yang disebut beton bertulang. 'eton bertulang ini
mempunyai sifat sesuai dengan sifat bahan penyusunnya, yaitu sangat kuat
terhadap beban tarik maupun beban tekan. 'eban tarik pada beton bertulang
ditahan oleh baja tulangan, sedangkan beban tekan cukup ditahan oleh
beton.'eton juga tahan terhadap kebakaran dan melindungi baja supaya awet.
Secara umum komponen beton dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
bagian antara lain )
1. %lat lantai.
Struktur hori$ontal yang menyalurkan beban ke struktur pendukung
#ertikal.
. 'alok.
&lemen struktur yang menyalurkan beban / beban dari plat lantai ke
struktur kolom0
. *olom.
8
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
5/44
&lemen #ertikal yang menanggung beban dari struktur hori$ontal
dan meneruskan beban tersebut ke pondasi.
2. %ondasi
'agian bangunan yang menghubungkan gedung dengan tanah di
mana tempat bangunan tersebut berdiri.
2.$.1 Peraturan dan Standar Peren&anaan Struktur Bet%n Bertulang
"i indonesia salah satu pedoman peraturan dan standar
perencanaan struktur beton untuk bangunan gedung yang digunakan
adalah 3enurut S45 / 6 -27 / 61. %eraturan dan standar
perencanaan struktur bangunan ditujukan untuk memberikan keamanan
jika terjadi kegagalan struktur bangunan. *arena itu peraturan struktur
bangunan menetapkan syarat minimum yang berhubungan dengan segi
keamanan. %edoman peraturan dan standar perencanaan struktur beton
untuk bangunan gedung telah mengalami perubahan. %erubahan itu
disesuaikan dengan perkembangan $aman meliputi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi khusunya yang berhubungan dengan beton atau
beton bertulang. S45 / 6 / 27 / 61 memberikan syarat-syarat
perencanaan struktur beton bertulang sebagai berikut )
1. nalisis struktur harus dilakukan dengan cara-cara mekanika teknik
yang baku.
. nalisis dengan komputer, harus disertai dengan penjelasan mengenai
prinsip cara kerja program, data masukan serta penjelasan mengenai
data keluaran.
. %ercobaan model diperbolehkan bila diperlukan untuk menunjang
analisis teoritis.
9
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
6/44
2. nalisis struktur harus dilakukan dengan model-model matematis
yang mensimulasikan keadaan struktur yang sesungguhnya dilihat dari
segi sifat bahan dan kekakuan unsur-unsurnya
8. 'ila cara perhitungan menyimpang dari tata cara ini, maka harus
mengikuti persyaratan sebagai berikut )
a. Struktur yang dihasilkan harus dapat dibuktikan cukup aman
dengan bantuan perhitungan dan atau percobaan
b. +anggung jawab atas penyimpangan yang terjadi dipikul oleh
perencana dan pelaksana yang bersangkutan
c. %erhitungan dan atau percobaan tersebut diajukan kepada panitia
yang ditunjuk oleh pengawas bangunan yang berwenang, yang
terdiri dari ahli-ahli yang diberi wewenang menentukan segala
keterangan dan cara-cara tersebut. 'ila perlu, panitia dapat
meminta diadakan percobaan ulang, lanjutan atau tambahan.
aporan panitia yang berisi syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
penggunan cara tersebut mempunyai kekuatan yang sama dengan
tata cara ini.
2.'. Persaratan Ran&angan (utu Ba)an
2.'.1. (utu Bet%n
%ersyaratan rancangan struktur beton beramsumsi bahwa
keamanan yang cukup terpenuhi bila keadaan batas diperhitungkan dengan
kuat tekan beton yang disyaratkan ( f:c !,berikut ini ditabelkan nilai f:c
sesuai dengan mutu betonnya )
+abel .1. 3utu 'eton
(utu Bet%n f*& +(,a- f*& +kg&m/-
10
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
7/44
18 18 186
6 6 66
8 8 86
6 6 66
8 8 86
2.'.2. (utu Ba0a
;mumnya setiap pabrik baja mempunyai standar mutu dengan
jenis baja. 4amun demikian, baja tulangan yang terdapat di pasar
5ndonesia dapat dibagi dengan mutu-mutu yang tercantum dalam tabel
berikut ini )
+abel .. 3utu 'aja
(utu Ba0a + (Pa - + kg&m² )
26 26 266
266 266 2666
2.. Pembebanan
11
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
8/44
%embebanan merupakan faktor penting dalam suatu perhitungan
struktur.Suatu struktur dan komponen dapat memenuhi syarat-syarat
keamanan dan kelayakan pakai terhadap bermacam-macam kombinasi
beban yang ada, maka harus dipertimbangkan faktor-faktor beban tersebut
sesuai dengan sifat dan kebutuhan dari setiap faktor tersebut.Sehingga
untuk setiap perhitungan perhitungan faktor beban mempunyai persamaan
tersendiri sesuai Standar 4asional 5ndanesia (S45!.
'erikut ini adalah macam-macam pembebanan yang akan
diperhitungkan menurut PPIUG 19.
2..1 Beban mati + Dead Load -
'eban mati adalah semua beban yang diakibatkan oleh
seluruh bagian bangunan yang bersifat tetap, termasuk unsur
tambahan, penyelesaian-penyelesaian, serta peralatan yang tidak
terpisah dari bagian bangunan.
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
9/44
'atu alam =66 kgm
'atu belah, batu bulat, batu gunung 1866 kgm
'atu karang 6766 kgm
'atu pecah 1286 kgm
'esi tuang 786 kgm
'eton 66 kgm
'eton bertulang 266 kgm
*ayu kelas 5 1666 kgm
*erikil, koral kering udara sampai lembab 1=86 kgm
%asangan batu merah 1766 kgm
%asangan batu belah, batu bulat, batu gunung 66 kgm
%asangan batu cetak 66 kgm
%asangan batu karang 1286 kgm
%asir kering udara sampai lembab 1=66 kgm
%asir jenuh air 166 kgm
%asir koral, kerikil kering udara sampai lembab 186 kgm
+anah, lempung dan lanau kering udara sampai lembab 1766 kgm
+anah, lempung dan lanau basah 666 kgm
+imah hitam 11266 kgm
Sumbe ! Pea"uan Pembebanan Indonesia Un"u# Gedung 1$83
+abel .2. 'erat *omponen gedung
13
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
10/44
3%
. (aterial Berat Keterangan
1. dukan, per cm tebal )
> dari semen 1 kgm
> dari kapur, semen merahtras 17 kgm
. spal, per cm tebal ) 12 kgm
. "inding pasangan bata merah )
> satu batu 286 kgm
>setengah batu 86 kgm
2. "inding pasangan batako )
- berlubang )
tebal dinding 6 cm (H' 6! 66 kgm
tebal dinding 16 cm (H' 16! 16 kgm
- tanpa lubang )
tebal dinding 18 cm 66 kgm
tebal dinding 16 cm 66 kgm
8. angit-langit ? dinding, terdiri )termasuk rusuk-
rusuk, tanpa
penggantung atau
pengaku
- semen asbes (eternit!,
tebal maks. 2 mm 11 kgm
- kaca, tebal -8 mm 16 kgm
14
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
11/44
=. antai kayu sederhana dengan balik kayu 26 kgm
tanpa langit-langit,
bentang maks. 8 m,
beban hidup maks.66
kgm
Sumbe ) Pea"uan Pembebanan Indonesia Un"u# Gedung 19
2..2 Beban 4idu, + Life Load -
'eban hidup adalah beban yang diakibatkan dari pada penghuni
bangunan, kegunaan dari bangunan, serta peralatan-peralatan yang
dapat berpindah-pindah.
3enurut PPIUG 1$83 menentukan besarnya nilai dari beban hidup
pada bangunan dapat dilihat dari kegunaan bangunan tersebut,
misalnya pada bangunan sekolah beban hidupnya @ 86 kgm.
+abel .8. 'eban Hidup pada antai 'angunan
P%int Ba)an Bangunan Berat
antai dan tangga rumah tinggal kecuali yang disebut
dalam point b.
86 kgm
'
antai dan tangga rumah tinggal sederhana dan
gudang-gudang tidak penting bukan untuk toko, pabrik
atau bengkel.
18 kgm
<antai sekolah, ruang kuliah, kantor, toko, toserba,
restoran, hotel, asrama dan rumah sakit.86 kgm
" antai ruang olah raga 266 kgm
15
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
12/44
& antai ruang dansa 866 kgm
A
antai dan balkon dalam dari ruang-ruang untuk
pertemuan seperti masjid, gereja, ruang pagelaran,
ruang rapat, bioskop, panggung penonton dengan
tempat duduk tetap.
266 kgm
B%anggung penonton dengan tempat duduk tidak tetap
atau penonton berdiri.
866 kgm
H+angga, bordes tangga dan gang dari yang disebut
dalam c.
66 kgm
5+angga, bordes tangga dan gang dari yang disebut
dalam d, e, f dan g.
866 kgm
antai dari ruang pelengkap dari yang disebut dalam c,
d, e, f dan g.86 kgm
*
antai untuk pabrik, bengkel, gudang, perpustakaan,
ruang arsip, toko buku, toko besi, ruang alat-alat dan
ruang mesin, harus direncanakan dengan beban hidup
yang tersendiri dengan nilai minimum.
266 kgm
antai gedung parkir bertingkat untuk lantai bawah
antai gedung parkir bertingkat untuk tingkat
selanjutnya
66 kgm
266 kgm
3
'alkon-balkon yang menjorok bebas keluar harus
direncanakan terhadap beban hidup dari lantai ruang
yang berbatasan dengan nilai minimum.
66 kgm
Sumbe ) Pea"uan Pembebanan Indonesia Un"u# Gedung 19
16
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
13/44
2..$ Beban Angin +Wind Load -
'eban angin adalah beban yang diakibatkan oleh tekanan
angin terhadap bangunan tersebut.
3enurut %%5;B 19 menentukan besarnya nilai dari beban akibat
angin dapat dilihat dari daerah dimana bangunan itu didirikan.
'angunan lokasinya yang terletak dekat laut atau tepi pantai memiliki
angin tekan tiup diambil minimum 26 kgm. Untuk koefsien
angin berdasarkan tabel berikut:
+abel .=. *oefisien angin untuk gedung
Sumbe ! Pea"uan Pembebanan Indonesia Un"u# Gedung 19
2..' Beban Gem,a + 5uake #%ad -
'eban Bempa adalah semua beban gempa yang bekerja
akibat menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa bumi
17
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
14/44
2.'. akt%r Keamanan
gar suatu struktur atau komponen dapat memenuhi syarat-syarat
keamanan dan kelayakan pakai terhadap macam-macam kombinasi yang
ada, maka harus diperhitungkan faktor-faktor beban tersebut sehingga
pembebanan mempunyai persamaan tersendiri, berikut ini kombinasi pembebanan menurut S45-6-27-61 yaitu)
6 akt%r Beban
Struktur dan komponen struktur harus direncanakan hingga semua
penampang mempunyai kuat rencana minimum sama dengan kuat perlu,
yang dihitung berdasarkan kombinasi beban dan gaya terfaktor yang sesuai
dengan ketentuan tata cara. *eamanan untuk beban / beban tersebut dapat
dibuat secara kombinasi, dengan ketentuan sebagai berikut)
+abel .7. *ombinasi %embebanan
No. %ombinasi &eban Pes.
1. U ' 1,4 ( )$-1*
2. U ' 1,2 ( + 1, + 0, ) atau /* )$-2*
3. U ' 1,2( + 1,) atau /* + )1,0 atau 0,* )$-3*
4. U ' 1,2( + 1,0 + 1,0 + 0,) atau /* )$-4*
. U ' 1,2 + 1,0 + 1,0 )$-*
. U ' 0,$( + 1,0 )$-*
7. U ' 0,$( + 1,0 )$-7*
18
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
15/44
Sumbe ! SNI 03-2847-2013
*eterangan )
; C 'eban *ombinasi ultimit
" C 'eban 3ati
C 'eban Hidup
D C 'eban ngin
& C 'eban Bempa
6 akt%r reduksi kekuatan
*uat rencana suatu komponen struktur, sambungannya dengan komponen
struktur lain dan penampangnya, sehubungan dengan perilaku lentur,
beban normal, geser dan torsi harus diambil sebagai hasil kuat nominal,yang dihitung berdasarkan ketentuan dan asumsi dari tata cara ini, dengan
suatu faktor reduksi kekuatan (θ!.
• %enampang terkontrol tarik C 6,96
• %enampang terkontrol tekan )
*omponen struktur dengan tulangan spiral C 6,78
*omponen struktur bertulangan lainnya C 6,76
2.7. Analisis Gem,a
Secara umum analisa struktur terhadap beban gempa dibagi menjadi
macam, yaitu)
19
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
16/44
1. nalisis beban statik ekui#alen adalah suatu cara analisis struktur
dimaria pengaruli gempa pada struktur dianggap sebagai beban statik
hori$ontal yang diperoleh dengan hanya memperhitungkan respon ragam
getar yang pertama. 'iasanya distribusi gaya geser tingkat ragam getar
yang pertama ini disederhanalan sebagai segitiga terbalik.
. nalisis dinimik adalah analisis struktur dimana pembagian gaya gesar
gempa di seluruh tingkat diperoleh dengan memperhitungkan pengaiuh
dinamis gerakan tanah terhadap struktur. nalisis dinamik terbagi
menjadi , yaitu)
a. nalisis ragam respon spektrum dimana total respon didapat melaluisuperposisi dari respon masing-masing ragam geser.
b. nalisis riwayat waktu adalah analisis dinamis dimana pada moel
struktur diberikan suatu catatan rekaman gempa dan respon struktur
dihitung dengan langkah demi langkah inter#al tertentu)
2.8. Ketentuan 9mum Bangunan Dalam Pengaru) Gem,a.
2.8.1. akt%r Keutamaan
;ntuk berbagai katagori gedung bergantung pada probabilitas
terjadinya keruntuhan struktur bangunan gedung selama umur gedung
yang diharapkan. %engaruh gempa rencana terhadp struktur gedung harus
dikalikan dengan faktor keutamaan (5!.
+abel . *ategori Eesiko 'angunan Bedung dan 4on Bedung untuk beban
gempa
enis %emanfaatan *atagori
Eesiko
Bedung dan non gedung yang memiliki lisiko rendah terhadap jiwa
manusia pada saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk,
5
20
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
17/44
antara lain)
- Aasilitas pertanian, perkebunan, perternakan, dan penkanan
- Aasi litas sementara
- Budang penyimpanan
- Eumah FaGa dan struktur kecil 5ainnya
Semua gedung dan struktur lain, kecuali yang termasuk dalam kategori
resiko 1,111,1,termasuk, tapi tidak dibatasi untuk)
- %erumahan
- Eumah toko dan rumah kantor
- %asar
- Bedung perkantoran
- Bedung apartemen rumah susun
- %usat perbelanjaan mall
- 'angunan industri
- Aasilitas manufaktur
- %abrik
55
21
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
18/44
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
19/44
- %usat pernbangkit listiik biasa
- Aasilitas penanganan air
- Aasilitas penanganan urn bah
- %usat telekomunikasi
Bedung dan non gedung yang tidak termasuk clalam kategori resiko 5,
(termasuk,tetapi tidak dibatasi untuk fasiuitas manufaktur, proses,
penanganan, penyimpanan, penggunaan atau tempat pembuangan bahan
bakar berbahaya, bahan kimia berbahaya, limbah berbahaya, atau bahan
yang mudah meledak! yang mengandung bahan beracun atau peledak di
mana jumlah kandungan bahannya melebihi nilai batas yang disyaratkan
oleh instansi yang berwenang dan cukup menimbulkan bahaya bagi
masyarakat jika terjadi kebocoran.
Bedung dan non gedung yang ditunjukkan sebagai
fasilitas yang periting, termasuk,tetapi tidak dibatasi
untuk)
- 'angunan-bangunan monumental
- Bedung sekolah dan fasilitas pendidikan
- Eumah sakit dan fasilitas kesehatan 5ainnya yang memiliki
fasilitas bedah dan unit gawat darurat
- Aasilitas pemadam kebakaran, ambulans, dan kantor polisi,
5
23
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
20/44
serta garasi kendaraan darurat
- +empat perlindungan terhadap gempa bumi, angin badai,
dan tempat perlindungan darurat lainnya
- Aasilitas kesiapan darurat, komunikasi, pusat operasi dan
fasilitas 5ainnya untuk tanggap darurat
- %usat pembangkit energi dan fasilitas publik 5ainnya yang
dibuluhkan pada saat keadaan darurat
- Struktur tarnbahan (termasuk menara telekomunikasi,
tangki penyimpanan bahan bakar, menara pendingin,
struktur stasiun listrik, tangki air pemadam kebakaran atau
struktur rumah atau struktur pendukung air atau material
atau peralatan pemadam kebakaran ! yang disyaratkan
untuk beroperasi pada saat keadaan darurat
Bedung dan non gedung yang dibutuhkan untuk
mempertahankan fungsi struktur bangunan lain yang
masuk kedalam katagori resiko 5.
+abel .9. Aaktor *eutamaan Bempa
*atagori Eesiko 'angunan 5
5 atau 55 1.6
555 1.8
5 1.8
Sumbe ) SNI 172 2012
24
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
21/44
2.8.2. K%efisien (%difikasi Res,%n
*oefisien modifikasi respon, rasio antara beban gempa
maksimum akibat pengaruli Bempa Eencana pada struktur gedung elastik
penuh dan beban gempa nominal akibat pengaruh Benipa Eencana pada
struktur gedung daktail, bergantung pada faktor daktilitas struktur gedung
teisebut, faktor reduksi gempa representati#e struktur gedung tidak
beraturan.
+abel .16. %arameter "ektalitas struktur gedung
Sistem %enahan / Baya Bempa *oefisien
3odifikasi
Eespon (E!
Sistem Eangka %emikul 3omen
1. Eangka baja pemikul momen khusus
. Eangka batang baja pemikul momen khusus 7
. Eangka baja pemikul momen menengah 2.8
2. Eangka baja pemikul momen biasa .8
25
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
22/44
8. Eangka beton bertulang pemikul momen khusus
=. Eangka beton bertulang pemikul momen menengah 8
7. Eangka beton bertulang pemikul momen biasa
. Eangka baja dan beton komposit pemikul momen
khusus
Sistem ganda dengan rangka pemikul momen khusus
1. Eangka baja dengan bresing eksentris
. Eangka baja dengan bresing konsentris khusus 7
. "nding geser beton bertulang 7
2. Eangka baja dan beton komposit dengan bresing
eksentris
Sumbe ) SNI 172 2012
4ilai faktor daktilitas struktur gedung I di dalam perencanaan
struktur gedung dapat dipilih menurut kebutuban, tetapi tidak boleh
diambil lebih besar dari nilai factor daktilitas maksimum Im yang dapat
dikerahkan oleh masing-masing sistem atau subsistem struktur gedung.
26
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
23/44
2.8.$. :ilaa) Gem,a
3enurut peta ha$ard gempa 5ndonesia 616, meliputi peta
percepatan puncak (%B! dan respon Spektra percepatan di batuan dasar
(S'! untuk periode pendek 6. detik (Ss! dan untuk periode 1.6 detik (S1!
dengan redaman 8J mewakili tiga le#el ha$ard gempa yaitu 866, 1666,
dan 866 tahun atau memiliki kemungkinan terlampaui 16 J dalam 86
tahun, 16 J dalam 166 tahun dan J dalam 86 tahun. "efinisi batuan
dasar S' adalah lapisan batuan di bawah permukaan tanah yang memiiki
nilai kerapatan rambat gelombang geser (s! mencapai 786 mdetik dan
tidak ada lapisan batuan lain dibawahnya yang memiliki nilai kecepatan
rambat gelombang geser yang kurang dari itu. %ada perencanaan Hotel
+E&& digunakan wilayah gempa yang disusun berdasarkan peta respon
spektrum percepatan periode pendek 6. detik di batuan dasar S' untuk
probabilitas terlampau 16 J dalam 86 +ahun (redaman 8J!.
Bambar .1. %eta Dilayah di 5ndonesia untuk S1
27
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
24/44
Bambar .. %eta Dilayah di 5ndonesia untuk Ss
Sumbe ) SNI 172 2012
2.8.'. ;enis tana) Setem,at
%erambatan Belombang percepatan puncak &fektif 'atuan "asar
(%%&'"! 3elalui lapisan tanah dibawah bangunan diketahui dapat
memperbesar gempa rencana di muka tanah tergantung pada jenis lapisan
tanah. %engaruh gempa rencana dimuka tanah di tentukan dari hasil
perambatan gelombang gempa dari kedalaman batuan dasar kemuka tanah
dengan menggunakan gerakan gempa masukan dengan percepatan puncak
untuk batuan dasar.
+abel .11. *lasifikasi situs
*elas situs s (mdetik! 4 atau 4ch Sn (k%a!
S (batuan keras! K1866 4 4
S' (batuan! 786 sampai
1866
4 4
S< (tanah keras, sangat 86 sampai 786 K86 L166
28
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
25/44
padat dan batuan lunak!
S" (tanah sedang! 178 sampai 86 18 sampai 86 86 sampai 166
S& ( tanah lunak! M178 M18 M86
tau setiap profil tanah yang
mengandung lebih ari m tanah
dengan karektristik sebagai berikut)
1. 5ndeks plastisitas, %5K6
. *adar air, wL26J
. *uat geser niralir SuM8 k%a
SA ( tanah khusus yang
membutuhkan in#estigasi
Setiap profil lapisan tanah yang memiliki salah satu
atau lebih dari karakteristik sebagai berikut)
Eawan dan beipotens gagal atau runtuh akibat
beban gempa seperti mudah likuifaksi, lempung
sangat sensitif, tanah tersementasi 5emah
empung sangat organik danatau gambut
(ketebalan HKm!
empung berplastisitas sangat tinggi (ketebalan
HK 7,8m dengan 5ndeks %lasitisitas %5 K78!
apisan lempung lunaksetengah teguh dengan
29
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
26/44
ketebalaji HK 8 m dengan Su M 86 k%a
Sumbe ) SNI 172 2012
2.8.. akt%r res,%n gem,a
Aaktor respon gempa dinyatakan daam percepatan gra#itasi,
besarnya nilai faktor respon gempa diperoleh dari perhitungan Ss dan S1.
+abel .1. *oefisien situs Aa
Site
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
27/44
+abel .1. *ategori okasi A# untuk menentukan 4ilai S1
Site
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
28/44
Sumbe ) SNI 172 2012
*eterangan)
SS C %arameter respon spektra percepatan pada perioda pendek, yang
didapat dari %eta Dilayah gempa di 5ndonesia untuk Ss.
S1 C %arameter respon spektra percepatan pada perioda 1-detik, yang
didapat dari %eta Dilayah gempa di 5ndonesia untuk S1
An C %arameter Pcapon spektra pencepatan untuk gempa maksQnum
yang ditinjau, bergantung pada kelas lobai dan nilai SS.
A, C %arameter respon spektra percepatan untuk gempa maksimum yang
ditinjau, bergantung path kelas lobai dan nilai Si.
2.8.7. Kateg%ri Desain Gem,a
%engklasifikasian ini dikenakan pada struktur berasarkan katagori
resiko bangunan (*E'! dan tingkat kekuatan gerakan tanah akibat gempa
yang diantisipasi di lokasi struktur bangunan.
*"B )
'
<
"
&
A
32
Eesiko Bempa 3eningkat
%ersyaratan desain dan detailing
gempa meningkat
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
29/44
*atagori desain gempa die#aluasi berasarkan parameter respon percepatan
periode pendek dan berdasarkan parameter respon percepatan periode 1.6
detik
+abel .12. *atagori "esain Bempa ( *"B! 'erdasarkan %arameter %ercepatan
%erioda pendek
4ilai S"S *ategori Eesiko 'angunan
5 atau 55 atau 555 5
S"S M 6.1=7
6.1=7 N S"S M 6. ' '
6.6 N S"S M 6.86 < <
6.866 N S"S " "
Sumbe ) SNI 172 2012
+abel .18. *atagori "esain Bempa ( *"B! 'erdasarkan %arameter %ercepatan
%erioda 1.6 detik
4ilai S"' *ategori Eesiko 'angunan
5 atau 55 atau 555 5
S"1 M 6.=7
6.6=7 N S"1 M 6.1 ' '
33
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
30/44
6.1 N S"1 M 6.6 < <
6.66 N S"1 " "
Sumbe ) SNI 172 2012
+abel .1=. *atagori "esain Bempa ( *"B! dan Eesiko 'angunan
*ode +ingkat Eesiko *egempaan
S45 17=-61
Eendah 3enengah +inggi
*"B
,'
*"B
<
*"B
",&,A
S%E3'33* S%E33* S%E3*
Sumbe ) SNI 172 2012
2.< Peren&anaan K%m,%nen Bet%n Bertulang
2.
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
31/44
didukung pada keempat sisinya yang lenturannya akan timbul dalam dua
arah yang saling tegak lurus.
;ntuk itu pelat dapat dibedakan menjadi jenis, yaitu sebagai berikut )
6 Pelat satu ara) (one way slab)
Raitu pelat yang ditahan pada sisi satu arah saja atau pada dua sisi
pelat.
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
32/44
b. 3enentukan tebal pelat menggunakan hmin, dengan menggunakan tabel
hmin balok dan pelat yang dikalikan dengan panjang bentang, lebar
pelat diambil 166 cm.
c. 3enghitung beban- beban yang bekerja, seperti beban mati berat
sendiri yang kemudian hitung beban rencana total )
u C 1. "" T 1.= " 0
d. 3enghitung tinggi efektif pelat lantai
dalam arah sumbu O ) dO C h / p / U ∅tul O0
dalam arah sumbu y ) dy C h / p / U ∅tul y- ∅tul O 0
"imana )
dO,dy C tinggi efektif pelat lantai arah O dan y
p C tebal selimut beton (cm!
h C tinggi total penampang (cm!
∅ C diameter tulangan arah O dan arah y
e. 3engitung besarnya momen / momen yang menentukan, yaitu
momen-momen (3lO, 3ly, 3tO, 3ty, 3tiO, 3tiy! ditentukan sesuai
dengan tabel 1 (lampiran! yang menentukan permeter lebar dalam jalur
tengah pada pelat dua arah akibat beban terbagi rata0
"imana )
36
lx
ly
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
33/44
3lO ) 3omen lapangan maksimum per meter lebar arah O.
3ly ) 3omen lapangan maksimum per meter lebar arah y.
3tO ) 3omen tumpuan maksimum per meter lebar arah O.
3ty ) 3omen tumpuan maksimum per meter lebar arah y.
3tiO ) 3omen jepit tak terduga )insiden"il* per meter lebar arah O.
3tiy ) 3omen jepit tak terduga )insiden"il* per meter lebar arah y.
f. 3enghitung rasio penulangan pelat lantai (ρ! dengan persamaan)
= ρ .0,8 . fy 1−0,588 ρ .
'
"imana )
3u C momen ultimit (kg.cm!
b C lebar balok (cm!
d C tinggi efektif balok (cm!
ρ C rasio tulangan terhadap penampang efektif
5 C tegangan leleh baja (kgcmV!
6c C kuat tekan beton (kgcmV!
g. 3enghitung batasan ρmin dan ρmaks 0
37
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
34/44
ρ b C
0,85. . .
ρmaO C 6,78 . ρ b
ρmin C
h. 3emeriksa rasio tulangan ρmin= ρb= ρmaks
ρminMρMρmaks ) dapat dilanjutkan dengan mendesain
(memilih tulangan yang diinginkan!
ρminMρKρmaks ) dicek ulang dengan memperbesar
penampang atau memperkecil beban rencana
ρminKρMρmaks ) maka yang digunakan untuk mendesain
ρmin
i. 3enghitung luas tulangan dengan persamaan )
s C . b . d
j. 3enghitung jumlah tulangan dengan persamaan )
um a u n =1∗π ∗ D
2
38
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
35/44
"imana )
" C diameter tulangan (cm!
k. 3enghitung jarak tulangan
S=
S maO ) O tebal pelat
S ≤ Smaks ) maka dilanjutkan dengan menentukan ukuran pelat dan
tulangan yang memadai, yang dipakai adalah jarak tulangan maO atau
S maO.
39
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
36/44
+abel .17 %embesian +ulangan %elat antai, %ondasi dan +angga
Sumbe ! (asa Peencanaan &e"on &e"ulang
+abel .1 %embesian +ulangan %okok untuk 'alok dan *olom
Sumbe ! (asa Peencanaan &e"on &e"ulang
40
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
37/44
2.
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
38/44
ρmin C ,
c. 3emeriksa rasio tulangan ρmin= ρb= ρmaks
- ρminMρMρmaks )dapat dilanjutkan dengan mendesain (memilih
tulangan yang diinginkan!
- ρminMρKρmaks )dicek ulang dengan memperbesar penampang atau
memperkecil beban rencana
- ρminKρMρmaks ) maka yang digunakan untuk mendesain ρmin
d. 3enghitung luas tulangan dengan persamaan )
s C . b . d
e. 3enghitung jumlah tulangan dengan persamaan )
um a tu n =1∗π ∗ D
2
"imana )
" C diameter tulangan (cm!
f.
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
39/44
g.
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
40/44
Bambar .2. "iagram Eegangan +egangan *olom *ondisi Seimbang
d C h / p - ∅ tul. Sengkang / U ∅ tul. ;tama0
d: C h / d
3enggunakan cara 9nalisa diagam #olom C
% C 6Ƹ
%u C
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
41/44
%u C
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
42/44
. 3enghitung tegangan geser yang dapat disumbangkan oleh
beton dengan menggunakan tabel atau dengan cara
pendekatan.
+abel. .19. 4ilai-nilai \#c ? \#s maks
3utu beton 6 c (3%a! 18 6 8 6 8
\#c
6,9
N 6,76
6,28
N 6,6
6,8
N 6,96
6,88
N 6,99
6,89
N 1,=6
\#s maks 1,88 1,79 ,19 ,7
Sumbe (asa-dasa Peencanaan &e"on &e"ulang
2. pabila #u M \#c maka, tulangan geser (sengkang! tidak
perlu dihitung melainkan diberi tulangan geser praktis yaitu
∅16- 186 mm untuk daerah tumpuan dan ∅16 / 66 mm
untuk daerah lapangan.
pabila #u K \#c, maka, perhitungan tulangan geser
dilanjutkan ke langkah selanjutnya.
8. +entukan diameter tulangan geser (sengkang! yang akan
digunakan.
=. 3enentukan luas yang dibutuhkan menerima geser
ssengkang min C
46
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
43/44
ssengkang C .
7. 3encari jarak tumpuan
y C O U
. 3enghitung jumlah tulangan
umlah (n! C
1..π ..d ²
9. 3enghitung jarak tulangan
arak (s! C
Hasil jarak tulangan menyesuaikan inter#al jarak tulangan yaitu 1]
atau .8 cm
16. %erhitungan tulangan geser (sengkang! balokkolom selesai.
47
-
8/16/2019 BAB 2 Dasar Teori (Revisi) (ANU)
44/44
a"a"an Pei"ungan "ulangan seng#ang dipeun"u##an un"u#
pei"ungan pada balo# dan #olom pada s"u#"u sua"u bangunan.
+abel .6 %embesian +ulangan Beser untuk 'alok dan *olom
Sumbe (asa-dasa Peencanaan &e"on &e"ulang