Download - Au Extension 2013 Class Handout Template En
Perubahan dari AutoCAD ke Inventor: Sebuah Pengantar Inventor dan Digital Prototyping Yudhistira Hasannudin – Hasannudin Bersaudara Maju Rosdiana Heryanto Putra – Universitas Pendidikan Indonesia
Sasaran Pembelajaran Pada akhir kelas ini, Anda akan dapat:
Import gambar 2D AutoCAD ke 2D Sketch Autodesk Inventor
Membuat 3D Part Inventor berdasarkan gambar 2D AutoCAD
Membuat Multy Body Part
Membuat 3D Assembly Inventor dari gambar 2D AutoCAD
Tentang Pembicara Yudhistira Hasannudin atau Yudhi merupakan lulusan dari Mercubuana, Magister Teknik Industri pada
tahun 2009 serta dari Politeknik Negeri Bandung, Teknik Mesin D4 pada tahun 2006. Dia mulai bekerja
sebagai Application Engineering and Autodesk Approve Instructor pada salah satu Autodesk Gold
Partner di Indonesia mulai 2006 hingga 2011. Dia merupakan orang Indonesia yang pertama kali
mendapatkan sertifikasi Autodesk Inventor pada tahun 2010. Pada tahun 2011 dia mendirikan
perusahaan sendiri, Hasannudin Bersaudara Maju (HBM), sebuah perusahaan jasa yang memfokuskan
diri pada jasa design dan engineering. Seperti training, Re-drawing, 3D Modeling, Protyping, dan lain-
lainnya.
Email: [email protected]
Rosdiana Heryanto Putra atau Rosdiana merupakan salah seorang Kontributor untuk Komunitas
Autodesk Indonesia. Saat ini berumur 19 tahun dan merupakan mahasiswa di Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung. Rosdiana mulai menggunakan Autodesk Inventor sejak berumur 15 tahun dan
memfokuskan diri pada Advanced Modeling seperti model pesawat menggunakan Autodesk Inventor,
saat ini juga mendalami simulasi CFD. Rosdiana pernah juga menjadi juara pada kompetisi design
Indonesia yang diselenggarakan oleh Komunitas CAD Indonesia. Hingga saat ini aktif menjadi
kontributor untuk Komunitas Autodesk Indonesia..
Email: [email protected]
Perubahan dari AutoCAD ke Inventor: Sebuah Pengantar Inventor dan Digital Prototyping
2
Mengapa Autodesk Inventor
Parametric
Secara default dapat dikatakan AutoCAD merupakan Conseptual Design. Dimana apabila text
ukuran didalam AutoCAD diubah, geometri dari drawing tidak berubah. Sedangkan pada
Inventor, apabila teks ukuran di ubah, maka seluruh gambar akan menyesuaikan terhadap
perubahan nilai ukuran tersebut.
Contoh pada gambar dibawah ini. Ada sebuah kotak berukuran 50 mm ketika diubah ukurannya
menjadi 100 mm, hanya teks yang berubah, sedangkan geometrinya tetap 50 mm.
Berbeda dengan Inventor, jika diubah dari 50 menjadi 100, teks maupun geometrinya berubah
sesuai nilai yang tertera pada teks dimensi.
Perubahan dari AutoCAD ke Inventor: Sebuah Pengantar Inventor dan Digital Prototyping
3
Mechanical Properties
3D model pada AutoCAD tidak memiliki Mechanical Properties selengkap Autodesk Inventor.
Mechanical property ini sangat dibutuhkan sebagai salah satu parameter input untuk
perhitungan mechanical. Pada AutoCAD data yang dimiliki hanyalah bidang dan volume dari
model 3D yang dapat diambil dengan menggunakan command “MASSPROP”
Jika kita lihat bahkan, model 3D di AutoCAD tidak memuat data material dan data mechanical
properties lainnya.Sehingga untuk perhitungan mechanical, seperti stress analysis harus
dilakukan secara manual. Berbeda dengan Inventor, dimana model 3D nya memiliki beberapa
data mechanical.
Perubahan dari AutoCAD ke Inventor: Sebuah Pengantar Inventor dan Digital Prototyping
4
3D Standard Mechanical Part Library and Generator
Autodesk Inventor secara default memiliki 3D Standard Part library lebih dari 700.000 part yang
terbagi dalam berbagai standarisasi industri dunia, seperti ISO, ANSI, DIN, JIS, dan lain-lainnya
Selain itu di Autodesk Inventor terdapat generator untuk berbagai komponen standard untuk
mechanical, seperti roda gigi, pegas, bearing, shaft, dan lain-lain.
Perubahan dari AutoCAD ke Inventor: Sebuah Pengantar Inventor dan Digital Prototyping
5
Mechanical Calculation
Pada Autodesk Inventor terdapat berbagai fitur yang dapat digunakan untuk melakukan
perhitungan mechanical. Seperti beberapa kalkulator untuk perhitungan kekuatan las, kalkulator
untuk perhitungan kekuatan shaft, stress analysis dan lain-lainnya.
Presentation
Presentasi merupakan salah satu komponen terpenting dalam siklus proses design. Adalah
penting untuk seorang designer mempresentasikan designnya. Baik pada AutoCAD maupun
Inventor, sudah terdapat fitur rendering untuk membuat photo rendering object.
Selain fitu rendering, dalam AutoCAD kita juga dapat membuat sebuah animasi sederhana.
Tetapi pada animasi AutoCAD hanya animasi pergerakan Camera. Berbeda dengan Autodesk
Inventor dia memiliki sebuah fitur yang bernama Inventor Studio. Disini kita dapat melakukkan
animasi dan simulasi mekanisme pergerakan dari 3D model bukan hanya pergerakan Camera.
Serta pada Inventor ada salah satu jenis file (*.ipn) yang digunakan khusus untuk membuat
presentasi pecahan assembly (exploded view). Disini kita dengan mudah dapat membuat
animasi langkah-langkah pemasangan atau pembongkaran sebuah assembly.
Perubahan dari AutoCAD ke Inventor: Sebuah Pengantar Inventor dan Digital Prototyping
6
Perubahan dari 2D AutoCAD ke 3D Inventor
Ada dua metoda yang dapat anda gunakan untuk membuka file 2D AutoCAD di Autodesk
Inventor, yaitu metoda open dan import. Secara default, metoda yang aktif adalah metoda open.
Sehingga apabil kita membuka file AutoCAD 2D, maka secara otomatis akan masuk ke
environment drawing pada Autodesk Inventor. Tetapi jika kita menggunakan metoda import,
maka gambar AutoCAD 2D kita akan masuk ke sketch 2D pada part.
Import gambar 2D AutoCAD ke 3D Autodesk Inventor
Pada contoh ini kita memiliki sebuah gambar 2D (RB_001.dwg). Gambar ini dibuat
menggunakan AutoCAD, ingin kita jadikan 3D di Inventor. Maka pertama, kita harus
mengimport gambar tersebut kedalam Autodesk Inventor.
Perubahan dari AutoCAD ke Inventor: Sebuah Pengantar Inventor dan Digital Prototyping
7
1. Buat file part (standard(mm).ipt) baru
2. Klik “Create 2D Sketch” untuk membuat 2D Sketch baru. Kemudia pilih salah satu bidang
tempat kita akan membuat sketch (pada contoh ini kita memilih bidang XY).
3. Pada Tab “Sketch” > Panel “Insert” klik feature “ACAD. Ini merupakan fitur yang yang
digunakan untuk mengimport gambar 2D AutoCAD kedalam 2D Sketch Inventor.
4. Pilih file AutoCAD yang akan kita import (RB_001.dwg). Klik “Open”
5. Akan keluar jenis-jenis layer yang terdapat dalam file AutoCAD yang sedang kita import.
Kita dapat memilih layer mana saja yang akan kita import. Secara default semua layer akan
terimport. Tetapi Anda dapat juga memilih layer mana saja yang menurut Anda tidak
digunakan. Klik “Next” untuk melanjutkan
6. Kemudian akan muncul opsi-opsi tambahan yang dapat Anda gunakan, seperti jenis unit
yang akan digunakan, constrain, proyeksi dan opsi-opsi lainnya. Pada contoh ini, kita akan
ubah unitnya dari “inch” menjadi “mm”. Jika semua opsi sudah sesuai dengan keinginan
kita, berikutnya klik “Finish” untuk menyelesaikan.
Perubahan dari AutoCAD ke Inventor: Sebuah Pengantar Inventor dan Digital Prototyping
8
Dapat dilihat bahwa semua geometri, ukuran maupun masuk kedalam sketch 2D Autodesk
Inventor. Karena Autodesk Inventor merupakan software parametric, maka apabila kita ganti
ukurannya, geometrinya juga akan berubah.
7. Klik “Finish Sketch” untuk menyelesaikannya
8. Selanjutnya untuk membuat bagian bawah dari part, kita menggunakan fitur Extrude. Pilih
semua profil sketch yang ada, kecuali lingkaran di tengah. Kemudian blok nilai yang ada di
kolom distance dan klik pada dimensi yang terdapat pada sketch dibawah sebagai refernsi
tebalnya. Sehingga kita tidak perlu mengetikan ulang angkanya pada kolom distance di
Extrude. Dapat dilihat sekarang kolom distance berisi nama parameter yang kita pilih bukan
angka seperti sebelumnya. Klik OK untuk menyelesaikannya.
9. Selanjutnya, pada browser buka tanda (+) pada Extrution1 untuk memunculkan sketch1.
Klik kanan pada Sketch1 > “Share Sketch”. Ini digunakan untuk memungkinkan kita
menggunakan sketch yang sebelumnya sudah kita buat. Pada contoh ini, kita akan
menggunakan sketch1 untuk membuat solid pada bagian pojok dari model.
10. Klik Extrude, pilih ke-empat sketch pada pojok. Untuk ukurannya kita blok nilai yang ada di
kolom distance kemudian klik ukuran pada sketch yang ada dibawah. Secara otomatis
angka pada ukuran tersebut akan masuk ke jendel “Extrude”, kita perlu menuliskan kembali
angkanya di kolom distance. Klik “OK” untuk menyelesaikannya.
Perubahan dari AutoCAD ke Inventor: Sebuah Pengantar Inventor dan Digital Prototyping
9
Hasilnya:
Perubahan dari AutoCAD ke Inventor: Sebuah Pengantar Inventor dan Digital Prototyping
10
Membuat 3D Assembly Inventor dari 2D AutoCAD
Selain membuat part tunggal, kita juga dapat membuat sebuah assembly model berdasarkan
drawing 2D AutoCAD. Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengimport gambar 2D
AutoCAD ke sketch Autodesk Inventor.
Pada contoh ini kita gunakan file “2D to 3D.dwg”. Kemudian seperti langkah 1 hingga langkah 6
seperti pada contoh sebelumnya untuk mengimport gambar 2D AutoCAD ke Sketch Inventor.
Jika semua geometri dan dimensi sudah di import kedalam sketch Inventor, klik “Finish Skecth”
untuk keluar dari sketch 2D dan masuk ke 3D modeling
1. Langkah pertama adalah kita melakukan extrude untuk bagian belakangnya. Pilih profile
pada sketch untuk bagian belakang dengan ukuran menggunakan ukuran yang terdapat
pada dimensi sketch (5 mm). Kita tidak perlu menuliskan angkanya pada kolom distance
Extrude.
2. Jika sudah pada browser buka tanda (+) pada Extrution1 untuk memunculkan Sketch1., kliik
kanan pada Sketch1 > “Share Sketch” agar kita dapat menggunakan kembali sketch yang
sudah dibuat sebelumnya.
3. Kemudian Anda extrude kembali dengan profile kita pilih sketch setengah lingkaran yang
kecil dengan ukuran kita pilih pada dimensi yang terdapat pada sketch disebelahnya. Kita
tidak perlu menuliskan kembali nilainya pada kolom distance Extrude. Tetapi sebelum
menyelesaikan pastikan Anda memilih opsi “New Solid” untuk membuat sebuah solid body
baru. Jika sudah klik “OK” untuk menyelesaikan proses extrude yang kedua.
Perubahan dari AutoCAD ke Inventor: Sebuah Pengantar Inventor dan Digital Prototyping
11
Sekarang kita sudah memiliki part tunggal (ipt) dengan dua solid body. Sedangkan yang kita
butuhkan adalah sebuah model Assembly (iam). Untuk menjadikan sebuah part menjadi
assembly, syaratnya part tersebut memiliki beberapa solid body (lebih dari satu). Pada tab
“Manage”, panel “Layout” klik “Make part” untuk membuat model assembly dari part.
1. Pertama, pilih solid body mana saja yang akan di transfer ke Assembly, pilih nama file
Assemblynya, template dan lokasi penyimpanannya. Pada contoh ini kita akan
menggunakan template “Metric>Weldment (ISO).iam”. Jika semua sudah sesuai, klik Next
untuk melanjutkan.
Perubahan dari AutoCAD ke Inventor: Sebuah Pengantar Inventor dan Digital Prototyping
12
2. Berikutnya kita dapat mendefinisikan nama part file yang akan digunakan dalam assembly
tersebut. Pada contoh ini, solid1 kita beri nama Plate.ipt dan untuk solid2 kita beri nama
Shaft.ipt. Kita juga dapat menentukan jenis template yang digunakan untuk setiap part. Jika
semua setting sudah diberikan, klik “OK” untuk membuat model Assembly.
Hasilnya:
Perubahan dari AutoCAD ke Inventor: Sebuah Pengantar Inventor dan Digital Prototyping
13
Pengelasan
Dikarenakan jenis template yang kita gunakan pada contoh adalah “Weldment (ISO).iam”, maka
didalamnya sudah terdapat beberapa fitur untuk pengelasan. Berikut contoh untuk membuat
pengelasan pada kedua part yang kita sudah buat sebelumnya.
1. Langkah pertama adalah mengaktifkan fitur proses las. Pada tab “Weld”, panel “Process”,
klik fitur “Welds”. Maka semua fitur pada panel “Welds” akan aktif.
2. Karena proses pengelasan yang akan kita gunakan adalah Fillet Welds, maka klik feature
“Fillet”
3. Pilih bidang belakang Plate.ipt untuk bidang 1 dan sisi atas dari Shaft.ip untuk bidang 2.
Kemudian ubah ukurannya menjadi 4 mm. Klik OK untuk menyelesaikan.
Hasilnya: