Download - Asuhan Keperawatan Keluarga (Teori)
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Oleh: Ns: Mia Fatma Ekasari,S.Kep
1. Pengertian
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktek keperawatan kepada keluarga, untuk membantu
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan.
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatannya secara mandiri
b. Tujuan Khusus
Ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam :
1) Mengenal masalah kesehatan keluarga
2) Memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan
keluarga
3) Melakukan tindakan keperawatan kesehatan kepada anggota keluarga
yang sakit, mempunyai gangguan fungsi tubuh, dan atau yang
membutuhkan bantuan/ asuhan keperawatan
4) Memelihara lingkungan ( fisik, psihis, dan sosioal) sehingga dapat
menunjang peningkatan kesehatan keluarga
5) Memamfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat seperti :
Puskesmas, puskesmas pembantu, kartu sehat, dan posyandu untuk
memperoleh pelayanan kesehatan.
1
3. Sasaran
Sasaran dan asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga –keluarga
yang rawan kesehatan yaitu : keluarga yang mempunyai masalah kesehatan
atau yang beresiko terhadap timbulnya masalah kesehatan.
4. Persiapan Pemberian Asuhan Keperawatan Keluarga
a. Menetapkan keluarga sasaran yang akan dikunjungi
serta menentukan kasus – kasus yang perlu ditindak lanjuti di rumah,
melalui seleksi kasus di puskesmas / puskesmas pembantu sesuai prioritas.
b. Menetapkan jadwal kunjungan
1) Membuat jadwal kunjungan dan nama-
nama keluarga yang akan dikunjungi
2) Membuat kesepakatan dengan keluarga tentang waktu kunjungan dan
kehadiran anggota keluarga pengambil keputusan.
3) Menyiapkan perlengkapan lapangan
4) Menyiapkan perlengkapan lapangan yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan kunjungan antara lain :
c. Mempelajari riwayat penyakit klien dari status / rekam kesehatan keluarga
dan pencatatan lain yang ada kaitannya dengan klien tersebut.
1) Membuat catatan singkat tentang permasalahan klien dan keluarga
sebagai dasar kajian lebih lanjut di keluarga
2) Formulir atau catatan pengkajian keluarga dan catatan lain yang
diperlukan.
3) PHN kit yang berisi :
a). Peralatan
b). Obat-obatan sederhana.
4) Alat bantu penyuluhan
2
Dalam pelaksanaan kunjungan keluarga sasaran kegiatan yang
dilaksanakan antara lain :
1). Menciptakan suasana/hubungan yang baik dengan semua anggota
keluarga.
2). Mengunakan bahasa yang sederhana
3). Memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah
4). Menginformasikan tujuan kunjungan serta menyakinkan keluarga
bahwa kedatangan perawat adalah untuk membantu keluarga
menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di keluarga.
5. Proses Asuhan Keperawatan Keluarga
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan
menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan
individu sebagai anggota keluarga.
Tahapan dari proses keperawatan keluarga adalah :
a. Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil
informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.
1) Mengidentifikasi data demografi dan sosio cultural
2) Data lingkungan
3) Struktur dan fungsi keluarga
4) Stress dan strategi koping yang digunakan keluarga
5) Perkembangan keluarga.
Sedangkan yang termasuk dalam pengkajian individu sebagai anggota
keluarga adalah pengkajian :
1) Fisik
2) Mental
3
3) Emosi
4) Sosial
5) Spritual
Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat dilaksanakan metode
sebagai berikut :
1) Wawancara dengan keluarga
2) Observasi fasilitas rumah
3) Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga ( dari ujung rambut hingga
ujung kaki )
4) Data sekunder seperti : hasil laboratorium, hasil X-Ray, Pap smer dan
sebagainya.
Format pengkajian dan pedoman pengisiannya terlampir.
b. Perumusan masalah
Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang
didapatkan pada pengkajian.
Tipologi dari diagnosis keperawatan :
1) Aktual ( terjadi deficit / gangguan kesehatan
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari
gangguan kesehatan.
Contoh :
Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (anak N)
keluarga Bapak Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga dengan gangguan mobilisasi “
Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia ( ibu Y ) keluarga Bapak A
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan keterbatasan gerak (rematik )
4
Perubahan peran dalam keluarga ( Bapak A ) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah peran sebagai suami.
2) Risiko ( ancaman kesehatan )
Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan,
misalnya : lingkungan rumah yang kurang bersih, pola makan yang tidak
adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidak adekuat.
3) Potensial ( keadaan sejahtera / weellness)
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga
kesehatan keluarga dapat ditingkatkan.
Contoh :
Potensial terjadi peningkatan kesejahteraan pada ibu hamil ( ibu M.)
keluarga bapak K
Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi keluarga bapak X
Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan menikah
keluarga bapak I.
Etiologi dari diagnosis keperawatan keluarga berdasarkan hasil pengkajian
dari tugas perawatan kesehatan keluarga. Khusus untuk diagnosis
keparawatan potensial ( sejahtera / wellness ) menggunakan / boleh tidak
menggunakan etiologi.
Dalam satu keluarga perawat bisa menemukan masalah lebih dari 1
(satu) diagnosis keperawatan keluarga. Untuk itu perlu menentukan prioritas
terhadap diagnosis keperawatan keluarga yang ditemukan dan dihitung
menggunakan cara sebagai berikut :
5
SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
( Bailon dan Maglaya, 1978 )
NO KRITERIA SKALA BOBOT
1. Sifat Masalah
Skala : Tidak/Kurang sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahter
3
2
1
1
2 Kemungkinan maalah dapat diubah
Skala : Mudah
Sebagaian
Tidak Dapat
2
1
0
2
3 Potensial masalah untuk dicegah
Skala : Tinggi
Cukup
Rendah
3
2
1
1
4. Menonjolnya masalah
Skala :
Masalah berat, harus segera
ditangani
Ada masalah tetapi tidak perlu
ditangani
Masalah tidak dirasakan
2
1
0
1
Keterangan :
1. Tentukan skore untuk setiap kriteria.
2. Skore dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
Skore Tiap Kriteria =
6
Skore Skala Tertinggi
X Bobot
3. Jumlahkanlah skore untuk semua criteria
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penentuan Prioritas
Dengan melihat criteria yang pertama, yaitu sipat masalah, bobot
yang lebih beratdiberikan pada tidak/ kurang sehat karena yang pertama
memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh
keluarga.
Untuk criteria yang kedua, yaitu kemungkinan masalah dapat diubah
perawat perlu memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut :
1) Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk
menangani masalah
2) Sumber daya keluarga : dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga.
3) Sumber daya perawat : dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan
waktu.
4) Sumber daya masyarakat : dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam
masyarakat dan sokongan masyarakat.
Untuk criteria ketiga, yaitu potensial masalah dapat dicegah, faktor-
faktor yang perlu diperhatikan adalah :
1) Kepelikan dari maslah, yang berhubungan dengan penyakit atau masalah
2) Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu
ada
3) Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat
dalam memperbaiki masalah.
4) Adanya kelompok “ high risk” atau kelompok yang sangat peka
menambah potensi untuk mencegah masalah.
Untuk criteria yang ke empat, yaitu menonjolnya masalah disini
perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah
7
kesehatan tersebut. Nilai skore yang tertinggi terlebih dahulu dilakukan
intervensi keperawatan keluarga.
c. Penyusunan perencanaan
Perencanaan keperawatan kelurga terdiri dari penyusunan prioritas,
menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi
intervensi keperawatan Penetapan tujuan meliputi tujuan umum dan tujuan
khusus, serta dilengkapi dengan krteria dan standar .Kriteria dan standar
meruapakan pernyataan spasifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap
tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.
d. Pelaksanaan asuhan keperawatan
Pelaksanaan yang sudah disusun dilaksanakan dengan mobilisasi sumber-
sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal dibawah ini :
1) Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah
dan kebutuhan kesehatan dengan cara:
a) Memberikan informasi
b) Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
c) Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
2) Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat,
dengan cara :
a) Mengidentifikasi konsekuendi tidak melakukan tindakan
b) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
c) Mendiskusikan tentang konsikuensi tiap tindakan.
3) Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang
sakit, dengan cara :
a) Mendemonstrasikan cara perawatan
b) Mengunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
c) Mengawasi keluarga melalukan perawatan
8
4) Mebantu keluarga untuk menemukan cara bagaimanan membuat
lingkungan menjadi sehat dengan cara :
a) Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan oleh keluarga
b) Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.
5) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada,
dengan cara :
a) Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
b) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang.
e. Evaluasi
Pada tahapan evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan. Sesuai dengan rencana tindakan yang diberikan,
dilakukan penilaian untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak/belum
berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai.
Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali
kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai
dengan waktu dan kesediaan keluarga.
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional. S
(subyektif) adalah hal-hal yang ditemukan oleh keluarga secara subyektif
setelah dilakukan intervensi keperawatan, misalnya : Keluarga menyatakan
nyerinya berkurang. O (Obyektif) adalah hal-hal yang ditemukan oleh
perawat secara obyektif setalah dilakukan intervensi
keperawatan ,miasalnya : Berat badan naik 1 kg dalam 1 bulan. A (analisa)
adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan
yang terkait dengan diagnosis. P (perencanaan) adalah perencanaan yang
akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahapan evaluasi.
9
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi
formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan,
sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.
6. FORMAT PENGUMPULAN DATA KELUARGA
A. Data Dasar Keluarga.
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : …………………………………….
2. U s i a : …………………………………….
3. Pendidikan : …………………………………….
4. Pekerjaan : …………………………………….
5. Alamat / No.Telp : …………………………………….
6. Komposisi Keluarga : …………………………………….
N
o
N a
m a
Kela
min
Hub.Dg
KK
TTL/
Umur
Pendidi
kan
Pekerja
an
7. Genogram :
10
8. Tipe Keluarga :
keluarga inti Keluarga besar
Janda/duda lain-lain
9. Suku Bangsa : .
10. A g a m a :
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
Penghasilan dan pengeluaran .
Total pendapatan keluarga perbulan :
( ) dibawah Rp 600.000,-
( ) Rp 600.000,- s/d Rp 1.000.000,-
( ) Rp 1.000.000,- s/d Rp 2.000.000,-
( ) diatas dari Rp 2.000.000,-
Apakah penghasilan keluarga mencukupi untuk biaya sehari-hari
( ) Ya ( ) Tidak
Bila tidak apa yang dilakukan keluarga ………………………………
Apakah keluarga mempunyai tabungan
( ) Ya ( ) Tidak
11
Apakah ada angggota keluarga yang membantu keuangan keluarga
( ) Ada ( ) Tidak
Bila ada siapa…………………………………….
Siapa yang mengelola keuangan dalam keluarga
( ) Ayah ( ) Ibu ( ) lain-lain
12. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Kebiasaan rekreasi keluarga
( ) tidak tentu ( ) 1 kali sebulan
( ) 2 kali sebulan ( ) 3 kali sebulan
( ) Lain-lain sebutkan……………………..
Penggunaan waktu senggang
( ) Nonton TV ( ) Mendengarkan radio
( ) Membaca ( ) Nonton bioskop
( ) Lain-lain sebutkan…………………….
13. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga.
Tahap perkembangan keluarga saat ini : …………
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : …………
14. Riwayat keluarga inti :
15. Riwayat keluarga sebelumnya :
12
B. Lingkungan
1. Perumahan :
Jenis rumah
( ) Permanen
( ) Semi permanen
( ) Non permanen
Luas Bangunan …………..M2
Luas Pekarangan…………M2
Status rumah
( ) Milik pribadi ( ) Kontrakan ( ) Sewa bulanan
( ) Lain-lain
Atap rumah
( ) Genteng ( ) Seng /asbes ( ) Sirap/atap
( ) Lain-lain
Ventilasi rumah
( ) Ada ( ) Tidak ada
Bila ada berapa luasnya
( ) > 10 % luas lantai ( ) < 10 % luas lantai
Apakah cahaya dapat masuk rumah pada siang hari
( ) Ya ( ) Tidak
Penerangan
13
( ) Listrik ( ) Patromak ( ) Lampu tempel
( ) Lain-lain
Lantai
( ) Keramik ( ) Ubin ( ) Plester
( ) papan ( ) Tanah
Bagaimana kondisi kebersihan rumah secara keseluruhan
( ) Bersih ( ) Berdebu ( ) Sampah bertebaran
( ) Banyak lalat ( ) Banyak lawa-lawa ( ) Lain-lain
2. Denah rumah
3. Pengolahan sampah
3.1. Apakah keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah
( ) Ya ( ) Tidak
Bila ya : terbuka/tertutup
3.2. Bagaimana cara pengolahan sampah rumah tangga
( ) Dibuang ke sungai/got ( ) Diambil petugas
( ) Ditimbun ( ) Dibakar ( ) Lain-lain
4. Sumber Air.
4.1. Sumber air yang digunakan oleh keluarga
( ) Sumur gali ( ) Pompa listrik ( ) Pompa tangan
( ) PAM ( ) Sungai ( ) Membeli
( ) Lain-lain
14
4.2. Sumber air minum yang digunakan oleh keluarga
( ) Sumur gali ( ) Pompa listrik ( ) Pompa tangan
( ) PAM ( ) Sungai ( ) Air isi ulang
5. Jamban Keluarga
5.1. Apakah keluarga mempunyai W.C. sendiri
( ) Ya ( ) Tidak
Bila tidak dimana tempat BAB keluarga…………………………
5.2. Bila ya apa jenis jamban keluarga.
( ) Leher angsa ( ) Cemplung
( ) Lain-lain………………………..
5.3. Berapa jarak antara sumber air dengan tempat penampungan tinja?
( ) < 10 meter ( ) > 10 meter
6. Pembuangan Air Limbah
Apakah keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah (air
kotor) ?
( ) Ya, bagaimana
kondisinya…………………………………………
Kemana pembuangannya ..
………………………………………..
( ) Tidak, dimana pembuangannya .
…………………………………
15
7. Fasilitas sosial dan Fasilitas Kesehatan.
7.1. Adakah perkumpulan sosial dalam kegiatan dimasyarakat setempat?
( ) Tidak
( ) Ada, apa jenisnya……………………………………..
7.2. Adakah fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat?
( ) Tidak
( ) Ada, apa jenisnya……………………………………………
7.3. Apakah keluarga memanfaaatkan fasilitas kesehatan tersebut ?
( ) Ya
( ) Tidak, apa alasannya………………………………………….
7.4. Apakah fasilitas kesehatan yang ada dapat terjangkau oleh keluarga
dengan kendaraan umum?
( ) Bila ya dengan kendaraan apa……………………………….
( ) Bila tidak bagaimana cara mengatasinya …………………
8. Karakteristik tetangga dan komunitas :
9. Mobilitas geografis keluarga ;
10. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
11. Sistem pendukung keluarga :
16
Struktur Keluarga.
1. Pola komunikasi keluarga :
2. Struktur kekuatan keluarga :
3. Struktur peran :
4. Nilai dan norma budaya :
Fungsi Keluarga.
1. Fungsi Afektif :
2. Fungsi sosialisasi :
Stress dan Koping Keluarga
1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang :
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah :
17
3. Strategi koping yang digunakan :
4. Strategi adaptasi disfungsional :
5. Pemeriksaan fisik :
No Sistem Ayah Ibu Anak 1 Anak 2 …dst
1. TTV
2. Kulit/kepala
3. Mata
4. Telinga
5. Hidung
6. Mulut
7. Dada/thorax
8. Abdomen
9. Ekstremitas
10 Kesimpulan
18
Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga
G. Fungsi perawatan kesehatan ( Penjajagan tahap II)
F. Analisa Data.
D A T A DIAGNOSA
KEPERAWATAN
DS:
DO:
1.
DS:
DO:
2.
DS:
DO:
3.
19
Penapisan Masalah
1. Diagnosa Keperawatan : ……………...............................................................
N
o
Kriteria Bob
ot
Perhitung
an
Pembenar
an
1. Sifat masalah:
…………….
1
2. Kemungkinan masalah
untuk diubah: ..........
2
3. Potensi masalah untuk
dicegah : ….....
1
4. Menonjolnya masalah :
…...
1
Jumlah …..
Daftar diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :
1. ………………….. skore : ……
2. ………………….. skore : ..…..
3. .......................................... dst.
20
7. FORMAT PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA
Nama KK : ..............................
N
o
Diagnosa
Keperawata
n
Tujuan
Umum
Tujuan
Khusus Kriteri
a
Standa
r
Intervensi
1. .....................
..
......................
..
Setelah ........
..
X pertemuan
keluarga
mampu:
1..................
..
1.1. ..........
..
1.2. dst.
2..................
..
2.1. dst
1.1.............
.
1.2. dst.
2.1. dst
21
8. FORMAT CATATAN KEPERAWATAN
Nama KK : .............................
NO. TANGGAL PELAKSANAAN EVALUASI
1. ...-...-2004-
Dx ke:
1.1. ...........
1.2 .......... dst
2.1 ........
2.2. ....dst
S:
O:
A:
P:
S:
O:
A:
P:
Implementasi secara operasional dengan menuliskan cara dan media yang digunakan.
Evaluasi dilakukan setiap TUK.
22
9. PETUNJUK PENIGISIAN PENGKAJIAN KELUARGA
MODEL FRIEDMAN
A. Data Dasar Keluarga
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Diisi dengan nama kepala keluarga (inisial)
2. Usia : Jelas
3. Pendidikan : Pendidikan terakhir dari kepala keluarga
4. Pekerjaan : Pekerjaan pokok kepala keluarga
5. Alamat dan nomor telpon : Jelas
6. Komposisi keluarga :
Diisi dengan membuat kolom nama dimulai dari usia yang paling tua, jenis
kelamin, hubungan dengan kepala keluarga, tempat dan tgl lahir, pekerjaan dan
pendidikan
7. Genogram :
Diisi dengan silsilah anggota keluarga untuk 3 generasi. Simbol Simbol yang di
gunakan sebagai berikut :
Laki-laki Perempuan Identifikasi klien Meninggal
Menikah Pisah Cerai
Anak angkat Aborsi Kembar
Tinggal satu Rumah
23
8. Tipe Keluarga : Jelas
9. Suku Bangsa : diisi dengan latar belakang budaya dari keluarga:
a. Latar belakang budaya keluarga atau anggota keluarga
b. Bahasa dirumah yang digunakan
c. Asal negara atau daerah sama baik kondisinya dengan tempat tinggal sekarang,
baru pindah dari negara/daerah
d. Hubungan sosial keluarga dari etnisyang sama atau tidak
e. Tempat tinggal keluarga rata-rata berasal dari etnis sama/tidak
f. Aktivitas agama, sosial, budaya, rekreasi dan pendidikan keluarga termasuk
kelompok budaya yang perhatiannya mendalam
g. Kebiasaan diet dan berpakaian tradisional atau modern
h. Dekorasi rumah menandakan dipengaruhi budaya daerah tertentu
i. Struktur kekuatan keluarga banyak dipengaruhi oleh budaya
tradisional atau modern
j. Etnis dikomunitas apakah mendalam pengaruhnya pada keluarga
k. Keluarga memanfaatkan pelayanan dan praktik kesehatan menggunakan
pelayanan kesehatan tradisional atau meyakini budaya kesehatan tradisonal
penduduk asli
10. A g a m a : diisi dengan :
a. Agama keluarga
b. Adakah perbedaan anggota keluarga dalam keyakinan keluarga &
praktiknya
c. Keaktifkan keluarga menjalankan ibadah
d. Apakah agama dijadikan sebagai dasar keyakinan / nilai yang mempengaruhi
kehidupan keluarga
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga : Jelas
24
12. Aktivitas Rekreasi Keluarga : Jelas
13. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga.
Tahap perkembangan keluarga saat ini :
keluarga dengan balita, anak sekolah dan sebagainya, sebutkan tahapannya
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Kesenjangan tahap perkembangan yang seharusnya telah dilalui baik pada
keluarga maupun masing-masing anggota keluarga.
14. Riwayat keluarga inti :
Perkembangan mental, status kesehatan yang unik & pengalaman seperti kematian,
kehilangan, perceraian, penyakit-penyakit mental, cacat fisik
15. Riwayat keluarga sebelumnya :
Riwayat dari kedua orang tua termasuk riwayat kesehatan
B. Lingkungan
1. Perumahan : Jelas
2. Denah rumah : Jelas
3. Pengolahan sampah : Jelas
4. Sumber Air. : Jelas
25
5. Jamban Keluarga : Jelas
6. Pembuangan Air Limbah : Jelas
7. Fasilitas sosial dan Fasilitas Kesehatan. : Jelas
8. Karakteristik tetangga dan komunitas :
Karakterisitik fisik tetangga dan komunitas, tipe penduduk rural, urban, sub urban,
perkotaan. Tipe hunian, rumah, industri, pertanian, dsb dari tetangga. Kondisi
hunian, termasuk sanitasi jalan, rumah, pengangkutan sampah, dsb. Sumber-
sumber polusi udara, suara, air. Karakteristik demografi tetangga dan komunitas,
kelas sosial, etnis, pekerjaan, interest, kekuatan populasi. Fasilitas yang yang ada
dikomunitas seperti kesehatan, pasar, pelayanan agensi sosial, rumah ibadah,
sekolah, rekreasi, tranportasi, dan kasus kejahatan yang terjadi di komunitas.
9. Mobilitas geografis keluarga : Berapa lama keluarga tinggal ditempat tersebut,
adakah sejarah pindah, dari mana pindahnya.
10. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Anggota keluarga mengetahui perkumpulan yang ada di komunitas, apakah
keluarga itu terlibat, keluarga merasakan manfaat terhadap perkumpulan tersebut.
Frekuensi pertemuan dari perkumpulan keluarga dan komunitas. Bagaimana
pandangan keluarga terhadap perkumpulan tersebut.
11. Sistem pendukung keluarga :
Informal : teman tetangga, kelompok sosial, pegawai, majikan
Formal : hubungan keluarga dengan pelayanan kesehatan
Jenis bantuan yang diberian : dukungan, konseling, aktivitas keluarga
(penjaga bayi, transportasi dsb)
C. Struktur Keluarga.
26
1. Pola komunikasi keluarga
Observasi seluruh keluarga dalam berhubungan
Apakah komunikasi dalam keluarga, berfungsi atau tidak
Seberapa baik setiap anggota keluarga menjadi pendengar, jelas dalam
penyampaian, perasaan terhadap komunikasi dan interaksi
Apakah keluarga melibatkan emosi dalam penyampaian pesan
2. Struktur kekuatan keluarga :
Siapa pengambil keputusan
Siapa yang mengambil keputusan penting seperti anggaran keluarga,
pindah kerja dan tempat tinggal, mengatur disiplin dan aktifitas anak
Dalam proses pengambilan keputusan dengan konsensus, tawar menawar
dsb.
3. Struktur peran :
Formal : peran dan posisi formal setiap anggota keluarga, tidak ada
konflik dalam peran, bagaimana perasaan terhadap perannya, jika dibutuhkan
dapatkah peran berlaku fleksibel. Jika ada masalah dalam peran siapa yang
mempengaruhi anggota keluarga, siapa yang memberikan mereka penilaian
tentang pertumbuhan, pengalaman baru, peran dan teknik komunikasi.
Informal : peran informal dan peran yang tidak jelas apa yang ada di
keluarga. Bagaimana anggota keluarga melaksanakan perannya, apakah
anggota keluarga konsisten dengan peran yang dilakukannya, apakah sudah
sesuai posisi keluarga dengan peran yang dilaksanakannya, apabila peran
tidak terlaksana tanyakan siapa yang biasanya yang melaksanakan peran
tersebut sebelumnya dan apa pengaruhnya.
27
4. Nilai dan norma budaya :
Nilai-nilai kebudayaan yang dominan dianut oleh keluarga, nilai inti
keluarga seperti siapa yang berperan dalam mencari nafkah, kemauan dan
penguasan lingkungan, orientasi masa depan, kegemaran-kegemaran
keluarga.
Apakah ada kesesuaian antara nilai-nilai keluarga & komunitas yang lebih
luas
Apakah ada kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dan nilai-nilai subsistem
keluarga.
Bagaimana pentingnya nilai-nilai terhadap keluarga, apakah keluarga
menganut nilai-nilai keluarga secara sadar atau tidak.
Apakah ada konflik nilai yang menonjol dalam keluarga itu sendiri
Bagaimana nilai-nilai mempengaruhi kesehatan keluarga.
D. Fungsi Keluarga.
1. Fungsi Afektif :
Pola kebutuhan keluarga-respon ;
Apakah anggota keluarga merasakan kebutuhan individu lain dalam keluarga
Apakah orang tua/pasangan mampu menggambarkan kebutuhan persoalan
lain dari anggota yag lain
Bagaimana sensitifnya anggota keluarga dengan melihat tanda-tanda yang
berhubungan dengan perasaan dan kebutuhan orang lain.
Apakah anggota keluarga mempunyai orang yang dipercayainya Saling
memperhatikan
Sejauh mana anggota keluarga memberikan perhatian satu sama lain
bagaimana mereka saling mendukung satu sama lain.
Apakah terdapat perasaan akrab dan intim diantara lingkungan hubungan
keluarga, sebaik apa hubungan anggota keluarga dengan anggota keluarga
yang lain
28
Apakah ada menunjukkan kasih sayang anggota keluarga yang satu dengan
yang lain.
Apakah ada kedekatan khusus anggota keluarga dengan anggota keluarga
yang lain Keterpisahan dan keterikatan
Bagaimana keluarga menanamkan perasaan kebersamaan dengan anggota
keluarga
Apakah sudah sesuai perpisahan yang terjadi di keluarga dengan tahap
perkembangan di keluarga.
2. Fungsi sosialisasi :
Bagaimana keluarga membesarkan anak dari keluarga dalam area bidang :
kontrol perilaku, disiplin, penghargaan, hukuman, otonomi dan
ketergantungan, memberi dan menerima cinta serta latihan perilaku sesuai
dengan usia.
Siapa yang menerima tanggung jawab dan peran membersarkan anak /
fungsi anak atau fungsi sosialisasi, apakah fungsi tersebut dipikul
bersama, bagaimana cara pengaturannya.
Bagaimana anak-anak dihargai dalam keluarga : kebudayaan yang dianut
dalam membesarkan anak.
Apakah keluarga merupakan risiko tinggi mendapat masalah dalam
membesarkan anak, faktor risiko apa yang memungkinkan, apakah
lingkungan memberikan dukungan dalam perkembangan anak seperti
tempat bermain dan istirahat (kamar tidur sendiri)
Fungsi Perawatan Kesehatan :
a. Mengenal masalah kesehatan (pengertian, tanda/gejala, penyebab dan
persepsi keluarga terhadap masalah)
b. Mengambil Keputusan :
Pengertian tentang sifat dan luasnya masalah
29
Apakah masalah dirasakan oleh keluarga
Apakah keluarga pasrah terhadap masalah
Apakah keluarga takut dari akibat tindakan penyakitnya
Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah
kesehatan
Apakah keluarga kurang percaya terhadap petugas kesehatan
Apakah ada informasi yang salah terhadap tindakan dalam
menghadapi masalah.
c. Merawat Anggota Keluarga :
Sejauhmana keluarga mengetahui keadaan penyakit
Bagaimana sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan
Bagaimana pengetahuan keluarga tentang fasilitas yang diperlukan
untuk perawatan
Apakah keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada
Sikap keluarga terhadap sakit
d. Memelihara lingkungan
Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan
Keuntungan-keuntungan dari fasilitas kesehatan
Tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan/fasilitas
kesehatan
Ada pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan
Fasilitas kesehatan yang terjangkau oleh keluarga
E. Stress dan Koping Keluarga
1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang : Stresor yang dirasakan oleh
keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 bulan.
30
Untuk stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah : Sejauh mana keluarga
berespon terhadap situasi yang dihadapi oleh keluarga.
3. Strategi koping yang digunakan : Strategi koping apa yang digunakan
keluarga bila menghadapi masalah apakah konstruktif / restruktif
4. Strategi adaptasi disfungsional : Dijelaskan mengenai strategi yang menyimpang
dari masalah yang dihadapi oleh keluarga. (jika tidak ada tidak usah dibuat)
5. Pemeriksaan fisik : Dilakukan terhadap semua anggota keluarga, metode yang
digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di
klinik (Head to toe).
DAFTAR PUSTAKA
Bailon, SG and Maglaya, AC, Familiy Centered Nursing in the Community Diliman
Departemen Kesehatan, Program Kesehatan Keluarga di Indonesia
Friedman, Family Nursing, Connectient Acc Logan, BB, Dawkins, C.E. (1986),
Family Centered Nursing in the community, California : Addison – Wesley
Wright, LM, and Leachy, ML, Nurses an Familiy a Guides to Family Assesment and
Intervention, Philadelpia, FA Davis Co
31