AQUALife
Pemrograman
Sistem
Informasi
PENGELOLAAN AIR
BERSIH KELURAHAN
TASIKMADU
Data
Merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk
menghasilkan informasi.
Sistem
suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang saling berkaitan dan susunan
prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan mempermudah
kegiatan-kegiatan utama suatu organisasi.
Informasi
data yang telah diproses/diolah sehingga memiliki arti atau manfaat yang berguna.
Pemograman
proses menulis, menguji dan memperbaiki (debug), dan memelihara
kode yang membangun sebuah program komputer.
Internet
sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung untuk saling
bertukar informasi.
Web
Halaman yang di tampilkan di internet yang membuat system informasi tertentu
Apa itu Skema Konseptual ??
Lalu Apa itu Skema Eksternal ? ?
Lalu Apa itu Skema Internal ? ?
Lalu yang Terakhir adalah Skema PSI
Merupakan peringkat tertinggi menerangkan struktur pangkalan data, mewakili
semua keperluan data dan merupakan asas utama pangkalan data.
Merupakan skema eksternal (user view) yang mendefinisikan pandangan data terhadap sekelompok user (local view) dengan menyembunyikan data lain yang tidak diperlukan oleh kelompok user tersebut.
Merupakan skema internal yang memuat deskripsi struktur penyimpanan basis data dan menggunakan model data fisikal serta mendefinisikan secara detail penyimpanan data dalam basis data, serta jalur
pengaksesan data.
Aplikasi pemrograman sistem informasi adalah pengembangan dari skema konseptual, dimana skema pemrograman sistem informasi ini merupakan develop dari skema eksternal
dan internal yang ada. Susunan perencanaan tampilan web menginformasikan suatu hubungan atau relasi serta entitas dari masing-masing elemen sistem informasi yang terdapat di dalamnya
Desain Skema Konseptual
PEMNOGRAMAN SISTEM
INFORMASI“PENGELOLAAN AIR
BERSIH DIKEL. TASIKMADU”
HOME
PROFIL KELURAHAN
WATER TREATMENT
GALERY
ABOUT US
Desain Skema Eksternal
PEMNOGRAMAN SISTEM
INFORMASI“PENGELOLAAN AIR
BERSIH DIKEL. TASIKMADU
HOME
PROFIL KELURAHAN
WATER TREATMENT
GALLERY
ABOUT US
Tampilan
Awal Informasi
admin
Informasi
Tentang
Kelurahan
Pengolahan
Air
Foto
Kegiatan
COLLECT DATA
COLLECT DATA YA PEMOGRAMAN
INFORMASI DATA ANALYSIS ENTERPRISE
ANALYSIS ENTERPRISE YA
PEMOGRAMAN POTENSI
PENGELOLAAN AIR
BERSIH UNTUK
PERTANIAN DAN
INDUSTRI RUMAH
TANGGA DI KEL. TASIK
MADU
Skema Internal
PEMNOGRAMAN SISTEM
INFORMASI“PENGELOLAAN AIR
BERSIH DIKEL. TASIKMADU”
HOME
PROFIL KELURAHAN
WATER TREATMENT
GALLERY
ABOUT US
DESKRIPSI,BERITA KELURAHAN
INFORMASI ADMIN
FOTO KEGIATAN
PROSES PENGELOLAAN AIR
DESKRIPSI KELURAHAN
ANALISA
DATA
YA
PEMBUATAN
PROGRAM
MENGATUR DESAIN SISTEM
INFORMASI YANG AKURAT,
KREATIF DAN PRAKTIS,
DISERTAI PETA YANG MUDAH
DIPAHAMI USER
MENGGUNAKAN
APLIKASI
ARCGIS,WEBNODE
DAN QUANTUM GIS
INPUT DATA
MENGGUNAKAN
APLIKASI
ARCGIS,WEBNODE
DAN QUANTUM GIS
YA INTERPRISE
PUBLISH YA
PEMOGRAMAN POTENSI
PENGELOLAAN AIR BERSIH
UNTUK PERTANIAN DAN
INDUSTRI RUMAH TANGGA
DI KEL. TASIK MADU
Skema PSI
IDE
KONS
EP SKEMA INTERNAL SKEMA EKSTERNAL
PERSIAPAN
INFORMASI SPASIAL INFORMASI
ATTRIBUTING
ANALIS
A
DATA
PEROLEHAN DATA
PETA DAN INFORMASI
SISTEM PENGELOLAAN AIR BERSIH KELURAHAN TASIKMADU
WEB
Tampilan Web
Profil Kelurahan . . . . .
Tasikmadu adalah sebuah kelurahan di
wilayah Kecamatan Lowokwaru ,Kota Malang,
Provinsi Jawa Timur.Kelurahan Tasikmadu
merupakan satu dari 12 desa/kelurahan yang
menjadi bagian dari Kecamatan Lowokwaru, Kota
Malang Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Daerah
Kelutahan Tasikmadu sendiri terdiri dari 6 (enam)
RW.
Kelurahan Tasikmadu dibentuk pada tahun 2000
dengan dasar hukum pembentukan PERDA
No.08/08. No.Kode wilayah 35.73.05.1012.
Kelurahan yang berbatasan langsung dengan dua
kecamatan berbeda pada sebelah utara dan barat,
pemanfaatan lahan terbesar adalah persawahan dan
pemukiman menempati urutan kedua. Seperti
halnya kelurahan lain, di kelurahan lowokwaru
kota Malang juga terdapat fasilitas-fasilitas
penunjang. Fasilitas tersebut antara lain; fasilitas
pendidikan, fasilitas kesehatan, instansi
pemerintahan (tingkat kelurahan), permukiman,
persawahan, perkebunan, dan fasilitas lainnya yang
menunjang warga di Kelurahan Tasikmadu .
TUGAS POKOK DAN FUNGSI KELURAHAN TASIKMADU
Berdasarkan Peraturan Walikota Malang Nomor 71 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Pokok,
Fungsi dan Tata Kerja Kelurahan, Lurah melaksanakan tugas pokok penyelenggaraan urusan
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Selain tugas tersebut, Lurah melaksanakan
urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Walikota.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Kelurahan
mempunyai fungsi :
· penyusunan dan pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja);
· pelaksanaan kegiatan pemerintahan Kelurahan;
· penyelenggaraan kegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat;
· pengkoordinasian kegiatan pembangunan;
· pemberdayaan masyarakat;
· pelayanan masyarakat;
· penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;
· pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan umum;
· pembinaan lembaga kemasyarakatan;
· pelaksanaan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan di Kelurahan;
· pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);
· penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP);
· pelaksanaan fasilitasi pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
· pengelolaan pengaduan masyarakat;
· pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program, ketatalaksanaan.
· penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait layanan public.
· pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi;
· pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai tugas dan fungsinya.
Mengenal pentingnya Air untuk Kehidupan
Salah satu kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat terpisahkan adalah Air.Tidak hanya penting bagi manusia Air merupakan bagian yang penting bagi makhluk hidup baik hewan dan tubuhan.Tanpa air
kemungkinan tidak ada kehidupan di dunia inti
karena semua makhluk hidup sangat memerlukan air untuk bertahan hidup.
Manusia mungkin dapat hidup beberapa hari akan tetapi manusia tidak akan bertahan selama beberapa hari jika tidak minum karena sudah mutlak bahwa sebagian besar zat pembentuk
tubuh manusia itu terdiri dari 73% adalah air.
Jadi bukan hal yang baru jika kehidupan yang ada di dunia ini dapat terus berlangsung karen tersedianya Air yang cukup.
Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berupaya mengadakan air yang cukup bagi dirinya sendiri.
Berikut ini air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dengan segala macam kegiatannya, antara lain digunakan untuk:
keperluan rumah tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi, cuci dan pekerjaan lainnya,
keperluan umum, misalnya untuk kebersihan jalan dan pasar,
pengangkutan air limbah, hiasan kota,
tempat rekreasi dan lain-lainnya. keperluan industri, misalnya untuk
pabrik dan bangunan pembangkit tenaga listrik.
keperluan perdagangan, misalnya untuk hotel, restoran, dll.
keperluan pertanian dan peternakan
keperluan
pelayaran dan lain sebagainya
Oleh karena itulah air sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan makhluk hidup di bumi
ini.Penting bagi kita sebagai manusia untuk
tetap selalu melestarikan dan menjaga agar air
yang kita gunakan tetap terjaga kelestariannya dengan melakukan pengelolaan air yang baik seperti penghematan, tidak membuang sampah dan limbah yang dapat membuat pencemaran air sehingga dapat menggangu ekosistem yang ada.
Air merupakan suatu senyawa kimia H2O yang sangat istimewa, yang dalam kandungannya terdiri dari senyawa Hidrogen(H2), dan senyawa Oksigen (O2). Kedua senyawa yang membentuk
air ini merupakan komponen pokok dan mendasar dalam memenuhi kebutuhan seluruh makhluk hidup di bumi selain matahari yang merupakan sumber energi.Seperti yang kita ketahui air merupakan hal yang sangat penting,
karena segala makhluk hidup di dunia tidak dapat hidup tanpa air. Bahkan di dalam tubuh kita
terdiri dari 55% sampai 78% air (tergantung pada ukuran badan).
Komposisi air dalam organ tubuh kita yaitu; 83% darah terdiri dari air, 75% otot manusia terdiri dari air, 74% otak manusia terdiri dari air,
22% bagian tulang pun terdiri atas air/cairan.
Permukaan bumi pada dasarnya terdiri
dari 71% merupakan air, makanya ketika kita melihat bumi dari luar angkasa, bumi terlihat
berwana biru. 96% air di bumi ini bersifat asin
sebagai air laut, sedangkan sisanya sekitar 4%
yang bersifat tawar. Kurang dari 3% berwujud salju dan es, sedangkan 1% lainnya sebagai besar air tanah, dan sisanya kurang dari 0,1% sebagai air permukaan (sungai dan danau), serta
berada di biosfer dan atmosfer. Fungsi air dalam kehidupan kita tidak
hanya memenuhi kebutuhan secara fisik (yang dibutuhkan tubuh manusia), tetapi juga berperan
sebagai pemenuh kegiatan manusia sehari-hari.Baik digunakan untuk mencuci pakaian,
mandi, dan memenuhi kebutuhan manusia lainnya. Bahkan makhluk hidup lain yang berupa binatang, dan tumbuhan mengkonsumsi air sebagai pemenuh kebutuhannya.
Sekilas mengenai pengertian air, dan
persentasi air dalam tubuh serta bumi, kita tahu
begitu penting peranan air bagi makhluk hidup.Jadi bagaimanakah sikap manusia dalam menjaga sumber daya ini, dan bagaimana wujud manusia berperan aktif dalam melakukan konservasi sumber daya air, sehingga air dapat secara mudah memenuhi kebutuhan hidup seluruh makhluk hidup.
Sedangkan pembagian jenis – jenis air di kategorikan menjadi dua bagian, diantaranya ialah :
Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada di bawar permukaan tanah.Air tanah dapat kita bagi lagi
menjadi dua, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis.
a. Air Tanah Preatis
Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari
permukaan tanah serta berada di atas lapisan
kedap air / impermeable.
b. Air Tanah Artesis
Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua lapisan kedap air.
Air Permukaan
Air pemukaan adalah air yang berada di
permukaan tanah dan dapat dengan mudah dilihat oleh mata kita.Contoh air permukaan
seperti laut, sungai, danau, kali, rawa, empang, dan lain sebagainya. Air permukaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
a. Perairan Darat
Perairan darat adalah air permukaan yang berada di atas daratan
misalnya
seperti rawa-
rawa, danau, sungai, dan lain sebagainya.
b. Perair
an Laut
Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan luas.Contohnya seperti air laut yang berada di laut.
WATER
TREATMENT
Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-
sifat koloid, yaitu koagulasi dan adsorbs. Air
sungai atau air sumur yang keruh mengandung
lumpur koloidal dan kemungkinan juga
mengandung zat-zat warna, zat pencemar
seperti limbah detergen dan pestisida. Bahan-
bahan yang diperlukan untuk pengolahan air
adalah tawas (aluminium sulfat), pasir, korin
atau kaporit, kapur tahar, dan karbon aktif.
Tawas berguna untuk menggumpalkan lumpur
koloidal, sehingga lebih mudah disaring. Tawas
juga membentuk koloidal Al(OH)3 yang dapat
mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-zat
pencemar seperti detergen dan pestisida.
Apabila tingkat kekeruhan air yang diolah terlalu
tinggi, maka selain tawas digunakan karbon
akiif.Pasir berfungsi sebagai penyaring. Klorin
atau kaporlt berfungsi sebagai pembasmi hama
(desinfektan), sedangkan kapur tohor berguna
untuk menaikkan pH yaitu untuk menetralkan
keasaman yanq terjadi karena penggunaan
tawas. Sistem pengolahan air bersih dengan
sumber air baku sungai, tanah dan air
pegunungan, dengan skala atau standar air
minum, memerlukan beberapa prosses.
Mengenai prosses yang perlu diterapkan
tergantung dari kwalitas air baku tersebut.
Pengolahan Air Secara Fisika
Pengolahan air secara fisika yang telah
dilakukan adalah penyaringan, pengendapan atau
sedimentasi, absorbsi, dan adsorbsi.
Penyaringan atau Filtrasi:
Penyaringan merupakan pemisahan antara
padatan atau koloid dengan cairan. Proses
penyaringan air melalui pengaliran air pada
media butiran. Secara alami penyarinagn air
terjadi pada permukaan yang mengalami
peresapan pada lapisan tanah. Bakteri dapat
dihilangkan secara efektif melalui proses
penyaringan demikian pula dengan warna,
keruhan, dan besi.
Pada proses penyaringan, partikel-partikel yang
cukup besar akan tersaring pada media pasir,
sedangkan bakteri dan bahan koloid yang
berukuran lebih kecil tidak tersaring seluruhnya.
Ruang antara butiran berfungsi sebagai
sedimentasi dimana butiran terlarut mengendap.
Bahan-bahan koloid yang terlarut kemungkinan
akan ditangkap karena adanya gaya
elektrokinetik. Banyak bahan-bahan yang
terlarut tidak dapat membentuk flok dan
pengendapan gumpalan-gumpalan masuk ke
dalam filter dan tersaring.
Metode Pengolahan Air Bersih
Pengolahan air merupakan suatu upaya untuk mendapatkan air bersih dan sehat dengan standar
mutu air yang memenuhi syarat kesehatan. Proses pengolahan air merupakan proses perubahan
fisik, kimia, dan biologi air baku. Adapun tujuan pengolahan air adalah :
- Memperbaiki derajat keasaman.
- Mengurangi bau.
- Menurunkan dan mematikan mikroorganisme.
- Mengurangi kadar bahan-bahan terlarut
Jenis saringan pasir yang sering digunakan :
1. Saringan Pasir Lambat
Saringan pasir lambat adalah saringan pasir
yang mempunyai kerja mengolah air baku secara
gravitasi melalui lapisan pasir sebagai media
penyaringan. Kecepatan penyaringan berkisar
antara 0,1 – 0,4 m³/jam. Proses penyaringan
dapat berjalan baik apabila tinggi pasir
penyaring minimal 70 cm, karena aktifitas
mikroorganisme terjadi di lapisan sampai 30 –
40 cm di bawah permukaan. Mikroorganisme ini
berfungsi memakan dengan menghancurkan zat
organik sewaktu air mengalir lewat pasir
tersebut. Ketebalan pasir di bawahnya lagi
berfungsi sebagai saringan zat kimia, karena
disini terjadi proses kimiawi. Diameter pasir
berkisar antara 0,2 -0,3 mm, dapat menyaring
telur cacing, kista amoeba, larva cacing, dan
bakteri.
2. Saringan Pasir Cepat
Saringan pasir cepat juga bekerja atas dasar
gaya gravitasi melalui pasir berdiameter 0,2 –
2,0 mm, dan kerikil berdiameter 25 – 50 mm,
kecepatan filtrasi 100- 125 m/hari. Tebal pasir
efektif sekitar 80 – 120 cm. Saringan pasir cepat
ini dapat menyaring telur cacing, kista amoeba,
larva cacing.Pasir cepat ini juga bisa digunakan
untuk mengurangi Fe dan Mn.
Sedimentasi atau Pengendapan
Sedimentasi adalah proses pengendapan partikel
padat yang tersusupensi dalam cairan atau zat
cair dengan menggunakan pengaruh gravitasi
atau gaya berat secara alami. Kegunaan
sedimentasi untuk mereduksi bahan-bahan yang
tersuspensi pada air dan kandungan organisme
tertentu di dalam air.
Ada dua jenis pengendapan yaitu Discrete
Settling dan Flocelent Settling. Discrete Settling
terjadi apabila proses pengendapan suatu
partikel tidak terpenuhi oleh proses
pengelompokkan partikel sehingga kecepatan
endapannya akan konstan. Flocelent Settling
dipengaruhi oleh pengelompokkan partikel
sehingga kecepatan pengendapan yang dimiliki
berubah semakin besar.
Proses sedimentasi dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu :
- Diameter butiran
- Berat jenis butiran
- Berat jenis zat cair
- Kekeruhan cairan
- Kecepatan aliran
Pengolahan Air secara Kimia
Pada pengolahan secara kimiawi, terdapat
penambahan bahan kimia, seperti klor, tawas,
dan lain-lain, biasanya bahan ini digunakan untuk
menyisihkan logam-logam
berat yang terkandung
dalam air
1. Koagulasi atau
Flokulasi
:Koagulasi atau
flokulasi adalah
proses
pengumpulan partikel-partikel yang tidak
dapat diendapkan dengan jalan
menambahkan koagulasi. Contoh bahan
koagulasi antara lain tawas dan kapur
(Sanropie, 1984).Cara koagulasi atau
flokilasi dalam pengolahan air dengan
bahan kimia berguna untuk air yang
mengandung bahan kimia, dan warna
tetapi tidak terlalu pekat. Pada
prinsipnya apabila air sudah susah
diendapkan maka berarti perlu
ditambahkan bahan kimia.
2. Aerasi: Aerasi dalah proses pengolahan
air dengan mengotakkan
air dengan uadara yang
bertujuan untuk
menambah oksigen,
menurunkan
karbondioksida, dan
mangan supaya bisa
diendapkan. Proses ini
juga menghilangkan bau
pada air (Sanropie, 1984).
Pengolahan Air secara Mikrobiologi
Upaya untuk memperbaiki mikrobiologi air yang
paling konvensional adalah dengan mematikan
mikroorganisme dalam air. Proses mematikan
mikroorganime yang banyak dipraktekkan serta
paling sederhana adalah dengan mendidihkan air
hingga mencapai suhu 100ºC
PDAM (Perusahaan Dagang Air Minum), BUMN yang berkaitan dengan
usaha menyediakan air bersih bagi masyarakat, biasanya melakukan
pengolahan air bersih secara fisika dan kimia. Secara umum, skema
pengolahan air bersih di daerah-daerah di Indonesia adalah sebagai
berikut :
Bangunan Intake (Bangunan Pengumpul Air)
Bangunan intake berfungsi sebagai bangunan
pertama untuk masuknya air dari sumber air.
Sumber air utamanya diambil dari air
sungai.Pada bangunan ini terdapat bar screen
(penyaring kasar) yang berfungsi untuk
menyaring benda-benda yang ikut tergenang
dalam air, misalnya sampah, daun-daun, batang
pohon, dsb.
Reservoir Intake (Intake Tower)
Reservoir Intake
Intake Tower terletak pada bagian pelimpahan
atau dekat sisi bendungan.Pondasi menara
(tower) terpisah dari bendungan dan dibangun
pada bagian hulu.Menara terdiri atas beberapa
inlet yang terletak pada ketinggian yang
bervariasiuntuk mengantisipasi fluktuasi tinggi
muka air dapat mengalir secara gravitasi ke
fasilitas penjernihan air, maka intake tower tidak
diperlukan.
River Intake
River Intake
River Intake terdiri atas sumur beton
berdiameter 3 – 6 m yang dilengkapi 2 atau lebih
pipa besar yang disebut penstock.Pipa-pipa
tersebut dilengkapi dengan katup sehingga
memungkinkan air memasuki intake secara
berkala.Air yang terkumpul dalam sumur
kemudian dipompa dan dikirim kedalam instalasi
pengolahan. River Intake terletak pada bagian
hulu kota untuk menghidari pencemaran oleh air
buangan.
Lake Intake
Lake Intake terdiri atas satu atau lebih pipa bell-
mouthed yang dipasang di dasar danau.Bell-
mouthed ditutup dengan saringan
(screen).Sebagai penyangga pipa dibuat
jembatan yang menghubungkan pipa dari danau
menuju tempat pengolahan air.
Lake Intake (www.thinkorthwim.com)
Canal Intake
Canal Intake (www.iecca.net)
Canal Intake terdiri atas sumur beton yang
dilengkapi dengan pipa bell-mouthed yang
terpasang menghadap ke atas. Terdapat
saringan halus pada bagian atas untuk
mencegah masuknya ikan-ikan kecil dan benda-
benda terapung.Ruangan juga dilapisi dengan
saringan dari kerikil.
Intake juga dilengkapi dengan beberapa perlatan
penunjang, antara lain.
1. Pipa inlet, berfungsi untuk membawa air masuk
ke dalam intake.
2. Gate valve, berfungsi untuk mengatur debit
aliran air dengan jalan membuka dan menutup
aliran.
3. Screen, berfungsi untuk menyaring kotoran atau
suspended solid yang mungkin terbawa dalam
air.
4. Overflow, berfungsi untuk mengeluarkan
kelebihan air sehingga tinggi muka air dalam bak
tetap konstan.
5. Ventilasi, berfungsi menjaga tekanan udara
dalam intake agar selalu sama dengan tekanan
udara luar.
6. Pompa, berfungsi untuk menaikan air dari
sumber.
7. Drain, berfungsi untuk menguras.
8. Bak mom, berfungsi untuk membubuhkan
desinfektan.
9. Pipa outlet, berfungsi untuk membawa air keluar
dari intake.
10. Ruang operator
Jenis bangunan intake sangat tergantung dari
lokasi sumber air bakunya, juga faktor biaya baik
biaya kontruksi, operasional maupun
pemeliharaannya. Selain itu juga tergantung
dengan tingkat sedimentasi dari lokasi sumber
air baku. Faktor estetis juga bisa menjadi
pertimbangan.Kombinasi dari beberapa tipe
bangunan intake juga bisa dilakukan untuk
mengakomodir kondisi di lapangan.
Bak Prasedimentasi (optional)
Bak ini digunakan bagi sumber air yang
karakteristik turbiditasnya tinggi (kekeruhan
yang menyebabkan air berwarna coklat).
Bentuknya hanya berupa bak sederhana,
fungsinya untuk pengendapan partikel-partikel
diskrit dan berat seperti pasir, dll.Selanjutnya
air dipompa ke bangunan utama pengolahan air
bersih yakni WTP.
WTP (Water Treatment Plant)
Ini adalah bangunan pokok dari sistem
pengolahan air bersih. Bangunan ini beberapa
bagian, yakni koagulasi, flokulasi, sedimentasi,
filtrasi dan desinfeksi.
a. Koagulasi
Disinilah proses kimiawi terjadi, pada proses
koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi
partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai
atau air kotor biasanya berbentuk koloid dengan
berbagai partikel koloid yang terkandung
didalamnya. Tujuan proses ini adalah untuk
memisahkan air dengan pengotor yang terlarut
didalamnya, analoginya seperti memisahkan air
pada susu kedelai. Pada unit ini terjadi rapid
mixing (pengadukan cepat) agar koagulan dapat
terlarut merata dalam waktu singkat.Bentuk alat
pengaduknya dapat bervariasi, selain rapid
mixing, dapat menggunakan hidrolis (hydrolic
jump atau terjunan) atau mekanis (menggunakan
batang pengaduk).
b. Flokulasi
Selanjutnya air masuk ke unit flokulasi.
Tujuannya adalah untuk membentuk dan
memperbesar flok (pengotor yang
terendapkan).Di sini dibutuhkan lokasi yang
alirannya tenang namun tetap ada pengadukan
lambat (slow mixing) supaya flok
menumpuk.Untuk meningkatkan efisiensi,
biasanya ditambah dengan senyawa kimia yang
mampu mengikat flok-flok tersebut.
c. Sedimentasi
Bangunan ini digunakan untuk mengendapkan
partikel-partikel koloid yang sudah
didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini
menggunakan prinsip berat jenis. Berat jenis
partikel kolid (biasanya berupa lumpur)
akanlebih besar daripada berat jenis air. Pada
masa kini, unit koagulasi, flokulasi dan
sedimentasi telah ada yang dibuat tergabung
yang disebut unit aselator.
d. Filtrasi
Sesuai dengan namanya, filtrasi adalah untuk
menyaring dengan media butiran. Media butiran
ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica dan
kerikil silica dengan ketebalan berbeda.Cara ini
dilakukan dengan metode gravitasi.
e. Desinfeksi
Setelah bersih dari pengotor, masih ada
kemungkinan ada kuman dan bakteri yang hidup,
sehingga ditambahkanlah senyawa kimia yang
dapat mematikan kuman ini, biasanya berupa
penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan,
dan lain-lain sebelum masuk ke bangunan
Reservoir
Reservoir berfungsi sebagai tempat
penampungan sementara air bersih sebelum
didistribusikan melalui pipa-pipa secara
gravitasi. Karena kebanyakan distribusi di
Indonesia menggunakan konsep gravitasi, maka
reservoir biasanya diletakkan di tempat dengan
posisi lebih tinggi daripada tempat-tempat yang
menjadi sasaran distribusi, bisa diatas bukit atau
gunung.
Gabungan dari unit-unit pengolahan air ini
disebut IPA – Instalasi Pengolahan Air. Untuk
menghemat biaya pembangunan, unit intake, WTP
dan reservoir dapat dibangun dalam satu
kawasan dengan ketinggian yang cukup tinggi,
sehingga tidak diperlukan pumping station
dengan kapasitas pompa dorong yang besar
untuk menyalurkan air dari WTP ke resevoir.
Pada akhirnya, dari reservoir, air bersih siap
untuk didistribusikan melalui pipa-pipa dengan
berbagai ukuran ke tiap daerah distribusi.
Sekarang ini, perkembangan metode pengolahan
air bersih telah banyak berkembang, diantaranya
adalah sistem saringan pasir lambat.Perbedaan
utama pada sistem ini dengan sistem
konvensional adalah arah aliran airnya dari
bawah ke atas (up flow), tidak menggunakan
bahan kimia dan biaya operasinya yang lebih
murah.Pada akhir tahun lalu pun, Pusat
Penelitian Fisika LIPI telah berhasil menciptakan
alat untuk mengolah air kotor menjadi air bersih
yang layak diminum, sistem ini dirancang agar
mudah dibawa dan dapat dioperasikan tanpa
memerlukan sumber listrik.
Seperti Apa Standar Air Bersih?
Air jernih yang kita lihat
sehari-hari, yang biasa kita
minum, apakah sudah bener-
benar sehat dan juga layak
untuk kita konsumsi? Dari
mana kita tahu air tersebut
memang bersih.Mengutip
Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor
1405/menkes/sk/xi/2002
tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran dan industri
terdapat pengertian
mengenai Air Bersih yaitu air
yang dipergunakan untuk
keperluan sehari-hari dan
kualitasnya memenuhi
persyaratan kesehatan air
bersih sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan
dapat diminum apabila dimasak.
Air bersih disini kita kategorikan hanya untuk yang layak
dikonsumsi, bukan layak untuk digunakan sebagai penunjang
aktifitas seperti untuk MCK.Karena standar air yang digunakan
untuk konsumsi jelas lebih tinggi dari pada untuk keperluan selain
dikonsumsi. Ada beberapa persyaratan yang perlu diketahui
mengenai kualitas air tersebut baik secara fisik, kimia dan juga
mikrobiologi.
1. Syarat fisik, antara lain:
a. Air harus bersih dan tidak keruh
b. Tidak berwarna apapun
c. Tidak berasa apapun
d. Tidak berbau apaun
e. Suhu antara 10-25 C (sejuk)
f. Tidak meninggalkan endapan
2. Syarat kimiawi, antara lain:
a. Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun
b. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan
c. Cukup yodium
d. pH air antara 6,5 – 9,2
3. Syarat mikrobiologi, antara
lain:
Tidak mengandung kuman-
kuman penyakit seperti
disentri, tipus, kolera, dan
bakteri patogen penyebab
penyakit.
Seperti kita ketahui jika
standar mutu air sudah
diatas standar atau sesuai
dengan standar tersebut
maka yang terjadi adalah
akan menentukan besar
kecilnya investasi dalam
pengadaan air bersih
tersebut, baik instalasi
penjernihan air dan biaya
operasi serta
pemeliharaannya. Sehingga
semakin jelek kualitas air
semakin berat beban
masyarakat untuk membayar
harga jual air bersih. Dalam
penyediaan air bersih yang
layak untuk dikonsumsi oleh
masyarakat banyak mengutip Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 173/Men.Kes/Per/VII/1977, penyediaan air
harus memenuhi kuantitas dan kualitas, yaitu:
a. Aman dan higienis.
b. Baik dan layak minum.
c. Tersedia dalam jumlah yang cukup.
d. Harganya relatif murah atau terjangkau oleh sebagian besar
masyarakat
Parameter yang ada digunakan untuk metode dalam proses
perlakuan, operasi dan biaya. Parameter air yang penting ialah
parameter fisik, kimia, biologis dan radiologis yaitu sebagai berikut:
Parameter Air Bersih secara Fisika
1.Kekeruhan
2.Warna
3.Rasa & bau
4.Endapan
5. Temperatur
Parameter Air Bersih secara Kimia
1. Organik, antara lain: karbohidrat, minyak/ lemak/gemuk,
pestisida, fenol, protein, deterjen, dll.
2. Anorganik, antara lain: kesadahan, klorida, logam berat, nitrogen,
pH, fosfor,belerang, bahan-bahan beracun.
3. Gas-gas, antara lain: hidrogen sulfida, metan, oksigen.
Parameter Air Bersih secara
Biologi
1.Bakteri
2.Binatang
3.Tumbuh-tumbuhan
4.Protista
5. Virus
Parameter Air Bersih secara
Radiologi
1.Konduktivitas atau daya hantar
2.Pesistivitas
3. PTT atau TDS (Kemampuan air bersih untuk menghantarkan arus
listrik)
Dengan standar tersebut maka air konsumsi yang kita gunakan akan
aman bagi kesehatan kita, karena itu jadilah manusia yang selektif
demi kesehatan dan juga keberlangsungan kita. Semoga
bermanfaat.
Air yang sehat harus memenuhi beberapa
persyaratan antara lain :
1. Air harus jernih atau tidak keruh.
Kekeruhan pada air biasanya disebabkan
oleh adanya butir-butir tanah liat yang
sangat halus. Semakin keruh
menunjukkan semakin banyak butir-butir
tanah dan kotoran yang terkandung di
dalamnya.
2. Tidak berwarna. Air yang berwarna
berarti mengandung bahan-bahan lain
berbahaya bagi kesehatan, misalnya
pada air rawa berwarna kuning , air
buangan dari pabrik , selokan, air sumur
yang tercemar dan lain-lain.
3. Rasanya tawar. Air yang terasa asam,
manis, pahit, atau asin menunjukan
bahwa kualitas air tersebut tidak baik.
Rasa asin disebabkan adanya garam-
garam tertentu yang larut dalam air,
sedangkan rasa asam diakibatkan
adanya asam organik maupun asam
anorganik.Tidak berbau. Air yang baik
memiliki ciri tidak berbau bila dicium
dari jauh maupun dari dekat. Air yang
berbau busuk mengandung bahan-bahan
organik yang sedang didekomposisi
(diuraikan) oleh mikroorganisme air.
4. Derajat keasaman (pH) nya netral
sekitar 6,5 – 8,5 . Air yang pHnya
rendah akan terasa asam, sedangkan
bila pHnya tinggi terasa pahit. Contoh air
alam yang terasa asam adalah air
gambut (rawa)
5. Tidak mengandug zat kimia beracun,
misalnya arsen, timbal, nitrat, senyawa
raksa, senyawa sulfida, senyawa fenolik,
amoniak serta bahan radioaktif.
6. Kesadahannya rendah. Kesadahan air
dapat diakibatkan oleh kandungan ion
kalsium (Ca2+)dan magnesium (Mg2+) .
Hal ini dapat dilihat bila sabun atau
deterjen yang digunakan sukar berbusa
dan di bagian dasar peralatan yang
dipergunakan untuk merebus air
terdapat kerak atau endapan. Air sadah
dapat juga mengandung ion-ion Mangan
(Mn2+)dan besi (Fe2+) yang memberikan
rasa anyir pada air dan berbau, serta
akan menimbulkan noda-noda kuning
kecoklatanpada peralatan dan pakaian
yang dicuci. Meskipun ion kalsium, ion
magnesium, ion besi dan ion mangan
diperlukan oleh tubuh kita. Air sadah
yang banyak mengandung ion-ion
tersebut tidak baik untuk dikonsumsi.
Karena dalam jangka panjang akan
menimbulkan kerusakan pada ginjal, dan
hati. Tubuh kita hanya memerlukan ion-
ion tersebut dalam jumlah yang sangat
sedikit sedikit sekali. Kalsium untuk
pertumbuhan tulang dan gigi, mangan
dan magnesium merupakan zat yang
membantu kerja enzim, besi dibutuhkan
untuk pembentukan sel darah
merah.Batas kadar ion besi yang
diizinkan terdapat di dalam air minum
hanya sebesar 0,1 sampai 1 ppm ( ppm =
part per million, 1ppm = 1 mgr/1liter).
Untuk ion mangan ; 0,005 – 0,5 ppm, ion
kalsium : 75 – 200 ppm dan 1on
magnesium : 30 – 150 ppm.
7. Tidak boleh mengandung bakteri patogen
seperti Escheria coli , yaitu bakteri yang
biasa terdapat dalam tinja atau kotoran,
serta bakteri-bakteri lain yang dapat
menyebabkan penyakit usus dan limpa,
yaitu kolera, typhus, paratyphus, dan
hepatitis. Dengan memasak air terlebih
dahulu hingga mendidih, bakteri tersebut
akan mati.
Pencemaran Air,apa yang terjadi ?
Pengertian Pencemaran
Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan
Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1988
“Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya
mahluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen
lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya
tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan
manusia dan proses alam, sehingga kualitas
air/udara menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya”.
Air dinyatakan tercemar apabila terdapat
ganguan terhadap kualitas air sehingga air
tersebut tidak dapat di gunakan untuk tujuan
penggunaannya.Yang dimaksud dengan air
tercemar air adalah air yang telah di masuki
makhluk hidup (mikro organisme), zat atau
energi akibat kegiatan manusia sehingga kualitas
air turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebababkan air tidak berfungsi sesuai
dengan peruntukannya. Berdasarkan
peruntukannya, air (tidak termasuk air laut) di
bagi empat golongan, yaitu:
1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan
sebagai air minum secara langsung tanpa ada
pengolahan terlebih dahulu.
2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan
sebagai air baku untuk air minum.
3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan
untuk keperluan perikanan dan pertenakan.
4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan
untuk keperluan pertanian, usaha perkotaan,
industri, dan pembangkit tenaga listrik.
Pencemaran terjadi bila dalam lingkungan
terdapat bahan yang menyebabkan timbulnya
perubahan yang tidak diharapkan, baik yang
bersifat fisik, kimiawi maupun biologis sehingga
mengganggu kesehatan eksistensi manusia, dan
aktivitas manusia serta organisme lainnya.Bahan
penyebab pencemaran disebut bahan pencemar
atau polutan.
Faktor-faktor yang menentukan pencemaran :
1. Jumlah penduduk;
2. Jumlah sumberdaya alam yang digunakan oleh
setiap individu;
3. Jumlah polutan yang dikeluarkan oleh setiap
jenis sumberdaya alam;
4. Teknologi yang digunakan.
Menurut Daryanto (2004) Pencemaran
merupakan sebuah siklus yang selalu berputar
dan saling mempengaruhi satu dengan
lainnya.Pada hakikatnya antara aktivitas manusia
dan timbulnya pencemaran terdapat hubungan
melingkar berbentuk siklus.Agar dapat hidup
dengan baik manusia beradaptasi dengan
lingkungannya dan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya manusia mengembangkan
teknologi.Akibat sampingan dari pengembangan
teknologi adalah bahan pencemar yang
menyebabkan terjadinya pencemaran
lingkungan.Pencemaran lingkungan ini
merupakan stimulus agar manusia
menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Tiap pencemaran mempunyai derajat
pencemaran atau tahap pencemaran yang
berbeda didasarkan pada :
1. Konsentrasi zat pencemar
2. Waktu tercemarnya
3.Lamanya kontak antara bahan pencemar
dengan lingkungan.
Menurut WHO, ditetapkan empat tahapan
pencemaran :
1.Pencemaran tingkat pertama
Pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian
pada manusia, baik dilihat dari kadar zat
pencemarannya maupun waktu kontaknya
dengan lingkungan
2.Pencemaran tingkat kedua
Pencemaran yang mulai menimbulkan iritasi
ringan pada pancaindera dan alat vegetatif
lainnya serta menimbulkan gangguan pada
komponen ekosistem lainnya
3.Pencemaran tingkat ketiga
Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi
pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang
kronis
4.Pencemaran tingkat keempat
Pencemaran yang telah menimbulkan dan
mengakibatkan kematian dalam lingkungan
karena kadar zat pencemar terlalu tinggi
Untuk mencegah terjadinya pencemaran
terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas
industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan
pengendalian terhadap pencemaran lingkungan
dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Baku
mutu lingkungan adalah batas kadar yang
diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar
terdapat di lingkungan dengan tidak
menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup,
tumbuhan atau benda lainnya.
Indikator Pencemaran
Untuk memantau pencemaran air sungai
digunakan kombinasi parameter fisika, kimia dan
biologi. Tapi yang sering digunakan hanya
parameter fisika seperti temperatur, warna,
bau, rasa dan kekeruhan air, ataupun parameter
kimia seperti : partikel terlarut, kebutuhan
oksigen biokimia ( BOD ), partikel tersuspensi (
SS ), amonia ( NH3 ).
Bahan-bahan polutan bagi pencemaran air dalam
bentuk pencemar fisika, kimiawi dan biologis
dibagi menjadi 8 kelompok yaitu :
a. Agen penyebab penyakit (bakteri, virus,
protozoa, parasit).
b. Limbah penghabis oksida (limbah rumah
tangga, kotoran hewan dan manusia, bahan
organik dan sebagainya).
c. Bahan kimia yang larut dalam air (asam,
garam, logam beracun dan senyawa lain).
d. Pupuk anorganik (garam nitrat dan fosfat yang
terlarut).
e. Bahan kimia organik (minyak, bensin, plastik,
pestisida). Bahan sedimen atau suspensi
(partikel tanah, pasir dan bahan anorganik lain
yang melayang dalam air).
g. Bahan-bahan radioaktif
h. Panas
Zat-zat organik akan mengalami pembusukan
menghasilkan senyawa-senyawa lain yang
beracun, menurunkan kadar oksigen terlarut,
meningkatkan suhu dan menurunkan keasaman
(PH), warna air akan berubah menjadi coklat
kehitaman dan apabila oksigen benar-benar
habis akan mengeluarkan bau busuk yang
menyengat.
Benda-benda yang dapat menyebabkan turun
atau rusaknya kualitas air berasal dari benda-
benda yang berbentuk gas adalah sebagai
berikut :
a). Gas Oksigen (O ) atau zat asam; diperlukan
untk makhluk hidup yang berada di udara,
daratan maupun di dalam air.
b). Gas lain dalam air (CO , CO, H S): Gas CO
terbentuk karena proses pembakaran bahan-
bahan minyak, batu bara dan lain-lain kurang
sempurna, gas CO yang berada di udara dalam
jumlah besar dapat menyebabkan kematian, air
tidak terdapat CO, H S terjadi pada proses
pembusukan zat-zat organik, penyebab bau
busuk.
Ciri-ciri Pencemaran
Air yang baik adalah air yang tidak tercemar
secara berlebihan oleh zat-zat kimia atau
mineral terutama oleh zat-zat atau mineral yang
berbahaya bagi kesehatan. Adapun beberapa
indikator bahwa air sungai telah tercemar
adalah sebagai berikut:
a. Adanya perubahan suhu air. Air yang panas
apabila langsung dibuang ke lingkungan akan
mengganggu kehidupan hewan air dan
mikroorganisme lainnya.
b. Adanya perubahan pH atau konsentrasi ion
Hidrogen. Air normal yang memenuhi syarat
untuk suatu kehidupan mempunyai berkisar pH
berkisar antara 6,5 – 7,5.
c. Adanya perubahan warna, bau dan rasa air.
Air dalam keadaan normal dan bersih pada
umumnya tidak akan berwarna, sehingga tampak
bening dan jernih, tetapi hal itu tidak berlaku
mutlak, seringkali zat-zat beracun justru
terdapat pada bahan buangan industri yang tidak
mengakibatkan perubahan warna pada air.
Timbulnya bau pada air lingkungan secara
mutlak dapat dipakai sebagai salah satu tanda
terjadinya pencemaran.Apabila air memiliki rasa
berarti telah terjadi penambahan material pada
air dan mengubah konsentrasi ion Hidrogen dan
pH air.
d. Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut.
Bahan buangan yang berbentuk padat, sebelum
sampai ke dasar sungai akan melayang di dalam
air besama koloidal, sehingga menghalangi
masuknya sinar matahari ke dalam lapisan air.
Padahal sinar matahari sangat diperlukan oleh
mikroorganisme untuk melakukan fotosintesis.
e. Adanya mikroorganisme. Mikroorganisme
sangat berperan dalam proses degradasi bahan
buangan dari limbah industri ataupun domestik.
Bila bahan buangan yang harus didegradasi
cukup banyak, maka mikroorganisme akan ikut
berkembangbiak. Pada perkembangbiakan
mikroorganisme ini tidak tertutup kemungkinan
bahwa mikroba patogen ikut berkembangbiak
pula.
f. Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan. Zat
radioaktif dari berbagai kegiatan dapat
menyebabkan berbagai macam kerusakan
biologis apabila tidak ditangani dengan benar,
baik efek langsung maupun efek tertunda.
Dampak Pencemaran
kenaikan suhu air akan menimbulkan beberapa
akibat sebagai berikut :
a. Jumlah oksigen terlarut di dalam air menurun
b. Kecepatan reaksi kimia meningkat
c. Kehidupan ikan dan hewan air lainnya
terganggu
d. Jika batas suhu yang mematikan terlampaui,
ikan dan hewan air lainnya mungkin akan mati
Kandungan bahan kimia yang terdapat di dalam
air limbah dapat merugikan lingkungan melalui
berbagai cara. Bahan organik terlarut dapat
menghasilkan oksigen dalam limbah serta akan
menimbulkan rasa dan bau yang tidak sedap
pada penyediaan air bersih, selain itu akan lebih
berbahaya apabila bahan tersebut merupakan
bahan beracun.
Adapun pencemaran air oleh minyak sangat
merugikan karena dapat menimbulkan hal-hal
sebagai berikut :
a. Adanya minyak menyebabkan penetrasi sinar
ke dalam air berkurang
b. Konsentrasi oksigen terlarut menurun dengan
adanya minyak karena lapisan film minyak
menghambat pengambilan oksigen oleh air
. Adanya lapisan minyak pada permukaan air
akan mengganggu kehidupan burung air, karena
burung-burung yang berenang dan menyelam
bulu- bulunya akan ditutupi oleh minyak sehingga
menjadi lengket satu sama lain.
d. Penetrasi sinar dan oksigen yang menurun
dengan adanya minyak dapat mengganggu
kehidupan tanaman-tanaman
Dampak yang ditimbulkan terhadap organisme
adalah kematian, atau akan mengalami kelainan
genetik, menderita kanker dan sebagainya.
(pengertian pencemaran, arianto, 2008)
Pencemaran air dapat dikelompokkan ke dalam
dua kategori yaitu sumber langsung dan sumber
tidak langsung.
Sumber Langsung
Sumber langsung adalah buangan (effluent) yang
berasal dari sumber pencemarnya yaitu limbah
hasil pabrik atau suatu kegiatan dan limbah
domestik berupa buangan tinja dan buangan air
bekas cucian,serta sampah. Pencemaran terjadi
karena buangan ini langsung di buang ke dalam
badan air, (system) seperti sungai , kanal, parit
atau selokan .
Sumber Tidak Langsung
Sumber – sumber tidak langsung adalah
kontaminan yang masuk melalui air tanah akibat
adanya pencemaran pada air permukaan baik
dari limbah industri maupun dari limbah
domestik.
Beberapa jenis pencemar air dapat
dikelompokkan atas sembilan grup berdasarkan
perbedaan sifat-sifatnya sebagai berikut:
1. Padatan
2. Bahan buangan yang membutuhkan
oksigen (oxygen-demanding wastes)
3. Mikroorganisme
4. Komponen organik sintetik
5. Nutrien tanaman
6. Minyak
7. Senyawa anorganik dan mineral
8. Bahan radioaktif
9. Panas
Salah satu jenis pencemar air adalah
mikroorganisme. Mikroorganisme yang terdapat
di dalam air berasal berbagai sumber seperti
udara, tanah, sampah, lumpur, tanaman hidup
atau mati, hewan hidup atau mati (bangkai),
kotoran manusia atau hewan, bahan organik
lainnya, dan sebagainya.
PENCEMARAN AIR OLEH MIKROBA PATOGEN
Air dapat
merupakan medium pembawa mikroorganisme
patogenik yang berbahaya bagi
kesehatan.Bahaya atau resiko kesehatan uang
berhubungan dengan pencemaran air secara
umum dapat diklasifikasikan menjadi dua yakni
bahaya langsung dan bahaya tidak langsung.
Bahaya langsung terhadap kesehatan manusia
dapat terjadi akibat mengonsumsi air yang
tercemar atau air yang berkualitas buruk, baik
langsung diminum, melalui makanan dan dapat
juga akibat dari pemakaian air yang tercemar
untuk keperluan sehari-hari seperti mencuci
peralatan makan dan lain sebagainya. Bahaya
bagi kesehatan masyarakat dapat pula
diakibakan oleh berbagai dampak kegiatan
industri dan pertanian.Sedangkan bahaya tak
langsung dapat terjadi misalnya akibat dari
mengonsumsi ikan, yang dimana ikan tersebut
sudah tercemar atau mengandung zat-zat
polutan berbahaya.
Pencemaran air oleh virus, bakteri patogen, dan
parasit lainnya atau oleh zat kimia dapat terjadi
pada sumber air bakunya, ataupun terjadi pada
saat pengairan olahan dari pabrik ke konsumen.
Di beberapa negara berkembang, termasuk
Indonesia, sungai, danau, kolam, laut sering
digunakan untuk beberapa keperluan sehari-
hari, misalnya mandi, mencuci pakaian, mencuci
alat makan dan makanan, bahkan untuk tempat
pembuangan tinja, sehingga air tersebut menjadi
tercemar berat oleh virus, bakteri patogen dan
mikroorganisme parasit lainnya.
Patogen yang sering ditemukan di dalam air
terutama adalah bakteri-bakteri penyebab
infeksi saluran pencernaan seperti Vibrio
cholerae penyebab penyakit kolera,Shigella
dysenteriae penyebab disenteri
basiler, Salmonella typosa penyebab tifus dan S.
paratyphi penyebab paratifus, virus polio dan
hepatitis, dan Entamoeba histolytica penyebab
disentri amuba. Untuk mencegah penyebaran
penyakit melalui air perlu dilakukan control
terhadap polusi air.
MIKROBA PATOGEN PENYEBAB PENCEMARAN
AIR
Beberapa mikroba patogen biasanya
ditemukan di dalam air limbah domestik dan juga
di dalam efluen dari unit pengolahan
limbah.Mikroba yang menjadi agen penyebab
pencemaran air adalah bakteri, virus.
Bakteri Patogen
Bakteri penyebab pencemaran air dan bersifat
patogen antara lain sebagai berikut :
1. Salmonella
Kingdom : Bacteria
Philum : Proteobacteria
Kelas : Gammaproteobacteria
Ordo : Enterobacteria
Famili : Enterobactericeae
Genus : Salmonella
Spesies :Salmonella typhi
Salmonella adalah enterobactericeae yang
terdistribusi secara luas di dalam lingkungan
dan meliputi lebih dari 2000
stereotipe.Salmonella merupakan bakteri
patogen paling utama yang terdapat di air limbah
yang dapat menyebabkan demam typus dan
paratypus dan gastroenteristis (radang lambung
/ perut).Konsentrasi Salmonella di dalam air
limbah berkisar dari beberapa sel samapi
mencapai 8000 organisme per 100 ml air
limbah.Diperkirakan bahwa hampir 0.1%
penduduk mengeluarkan Salmonella di dalam
tinja.Di Amerika Serikat Salmonellosis terutama
disebabkan oleh kontaminasi pada makanan,
tetapi pada kontaminasi air minum juga masih
menjadi perhatian yang utama.
2. Shigella
Kerajaan: Bakteria
Filum: Proteobakteria
Kelas: Gamma Proteobakteria
Ordo: Enterobakteriales
Famili: Enterobakteriaceae
Genus: Shigella dysenteriae
Shigella secara sepintas adalah agen disentri
bacillus, yaitu suatu penyakit diare yang
menyebabkan berak darah sebagai akibat dari
peradangan dan pendarahan selaput dinding
usus.Ada empat spesies shigella yang bersifat
patogen, yaitu Shigella flexneri, Shigella
dysentriae, Shigella boydii, dan Shigella
sonnei.Keempat Shigella patogen tersebut dapat
berpindah secara kontak langsung dengan
penderita yang telah terinfeksi, dimana orang
yang terinfeksi mengeluarkan Shigella didalam
tinjanya.
Meskipun perpindahan atau penularan
Shigella melalui kontak antar orang adalah cara
penularan yang utama, tetapi melalui air juga
perlu diperhatikan. Contohnya, seperti yang
terjadi di Florida, penggunaan air tanah
mempunyai andil terhadap Shigellosis yang telah
menginfeksi sekitar 1200 orang.
3. Vibrio Cholerae
Kerajaan: Bacteria
Filum: Proteobacteria
Kelas: Gamma Proteobacteria
Ordo: Vibrionales
Famili: Vibrionaceae
Genus: Vibrio
Spesies: V. cholerae
Vibrio cholerae adalah bakteri gram-negative
yang berentuk batang melengkung.Bakteri ini
dapat berpindah melalui air.Vibrio Cholerae
mengeluarkan suatu enterotoksin yang
menyebabkan diare, mulai dari ringan sampai
hebat, muntah, dan kehilangan cairan tubuh
secara cepat, dan menyebabkan kematian dalam
waktu singkat.Vibrio cholerae sering muncul
sebagai endemik di banyak wilayah Asia.
Organisme patogen tersebut dapat menyebabkan
pencemaran air dengan konsentrasi sebesar 10
– 10.000 organismpe per 100 ml air pada saat
terjadi endemik.Ledakan endemik Kolera pernah
terjadi di Peru dan Chilli yang diakibatkan
mengonsumsi sayuran yang telah terkontaminasi
oleh air yang telah tercemar oleh Vibrio
Cholerae.
Virus
Air dan limbah dapat terkontaminasi oleh 140
jenis virus. Virus ini dapat masuk kedalam tubuh
manusia melalui mulut dan berkembang biak
dalam saluran pencernaan dan kemudian
dikeluarkan dalam jumlah yang besar melalui
kotoran manusia yang terinfeksi.Virus-virus
yang masuk ke dalam tubuh manusia kadangkala
menyebabkan infeksi yang tidak terlihat,
sehingga sulit untuk dideteksi. Virus ini penyebab
penyakit yang bervariasi, mulai dari penyakit
kulit, demam, infeksi pernafasan, penyakit yang
berhubungan dengan pencernaan dan
kelumpuhan.Virus-virus ini relatif sedikit di
dalam air buangan, namun demikian sampel
sebanyak 100-1000 liter harus dipekatkan untu
mendeteksi keberadaan patogen ini.
Ditinjau dari ilmu epidemi, virus umumnya
berpindah melalui kontak antar peroranganm
namun dapat juga melalui perantara air baik
secara langsung (air minum, kolam renang)
maupun secara tidak langsung yaitu melalui
makanan yang terkontaminasi.Penularan
waterbome virus dapat digambarkan dengan
skema seperti berikut.
Gambar : Penyebaran virus melalui air
Beberapa contoh Virus yang dapat mencemari
air dan bersifat patogen antara lain :
1. Virus Hepatitis
Terdapat
beberapa jenis penyakit Hepatitis, yang masing-
masing disebabkan oleh jenis virus yang
berbeda.Berikut ini adalah jenis-jenis virus yang
disebabkan oleh virus penyebab hepatitis.
Infeksi hepatitis disebabkan oleh virus hepatitis
A (HAV), yaitu enterovirus yang berukuran 27 nm
RNA, dengan masa inkubasi relatif pendek (2-6
minggu) dan penularan melalui oral. Virus ini
sulit dideteksi walaupun dapat dibiakkan dalam
jaringan. Cara lain untuk mendeteksi HAV adalah
dengan penyelidikan genetik dan metode
imunologi.
Serum hepatitis disebabkan oleh Virus
hepatitis B (HBV) yaitu virus dengan ukuran 42
nm DNA, mempunyai masa inkubasi relatif lama
(4-12 minggu).Virus ini ditularkan melalui kontak
dengan darah yang terinfeksi atau melalui
hubungan seks.Tingkat kematian sekitar 1-4%
lebih tinggi daripada infeksi hepatitis (<0.5%).
Hepatitis A menular melalui oral baik kontak
antar perorangan maupun melalui pencemaran
air dan makanan yang terkintaminasi.Penyakit ini
menyebar diseluruh dunia dan antibodi HAV lebih
banyak terdapat pada kelompok dnegan tingkat
sosial ekonomi yang rendah, kemudian
meningkat sesuai umur orang yang
terinfeksi.Penularan melalui air tercatat di
seluruh dunia kasus hepatitis ini terjadi akibat
mengonsumsi air yang telah terkontaminasi
virus tersebut dan pengolahan airnya tidak
sempurna.Penularan melalui makanan lebih
menjadi perhatian dibandingkan melalui
air.Mengonsumsi kerang-kerangan yang tumbuh
dalam air yang terkontaminasi menimbulkan
kasus hepatitis menjadi cukup besar.
2. Rotavirus
Rotavirus termasuk dalam keluarga Reoviridae,
ukuran 70 nm yang mengandung RNA double-
stranded dikelilingi double-shelled capsid.
Rotavirus adalah penyebab utama penyakit perut
akut pada anak dibawah usia 2 tahun. Virus
menyebar melalui fecal-oral, dapat pula melalui
pernafasan.Pernah terjadi beberapa kasus
wabah penyakit yang disebabkan oelh rotavirus
yang mengotaminasi air buangan.
3. Agen Tipe Norwalk
Virus ini berukuran
kecil, sekitar 27 nm, pertama kali ditemukan
tahun 1968 di Norwalk, Ohio. Virus ini merupakan
penyebab utama penyakit yang penularannya
melalui air, dan dapat pula melalui
makanan.Virus ini menyebabkan diare dan mual
dan dapat menyerang usus halus.Virus Norwalk
memegang peranan penting dalam penyebaran
penyakit perut melalui air tercemar.
MIKROORGANISME INDIKATOR
Mikroorganisme indikator adalah
sekelompok mikroorganisme yang digunakan
sebagai petunjuk kualitas air. Mikroorganisme
indikator telah digunakan untuk mendeteksi dan
menghitung kontaminasi tinja di air, makanan, dan
sampel lainnya. Untuk digunakan sebagai
mikroorganisme indikator, terdapat persyaratan
yang harus dipenuhi
oleh mikroorganisme tersebut, kendati demikian,
persyaratan ini tidak mutlak untuk dipenuhi
seluruhnya, tergantung kondisi yang ada.
Syaratnya antara lain:
Dapat digunakan untuk berbagai jenis air
Mikroorganisme harus muncul
bila patogen enterik dan
sumber polusi muncul
Tidak ada di air yang terpolusi
Mudah diisolasi, murah, mudah
diidentifikasi, dan mudah dihitung
Lebih banyak jumlahnya dan lebih tahan
dibanding patogen
Bukan merupakan patogen
Tidak berkembang biak di air
Merespon perlakuan dan kondisi
lingkungan
Kepadatan indikator harus berkaitan
langsung dengan derajat polusi
Menjadi bagian
dari mikroflora dalam saluran
pencernaan hewan berdarah panas
Mikroorganisme indikator dapat dibedakan
menjadi indikator bakteri, indikator virus, dan
indikator protozoa.
1. Indikator Bakteri
Terdapat lima bakteri yang umum digunakan
sebagai indikator:
a. Koliform
Koliform tidak termasuk dalam taksonomi bakteri
namun hanya istilah untuk menyebutkan
kelompok mikroorganisme yang berada di
air.Ciri-ciri bakteri koliform adalah gram negatif,
berbentuk batang, merupakan anaerob
fakultatif yang
dapat memfermentasikan laktosa dengan
pembentukkan asam dan gas pada suhu 35 °C
selama 24-48 jam.Memiliki enzim tambahan
yaitu sitokrom oksidase dan beta-
galaktosidase.Koliform dapat ditemukan di
saluran pencemaran hewan, tanah, atau secara
alami pada sampel lingkungan.
Pada keadaan normal, koliform terdapat di air
dalam jumlah standar dan dapat diukur, namun
bila terjadi pencemaran air, jumlah koliform
akan menjadi banyak dan dapat melebihi jumlah
bakteri patogen lain. Oleh karena itu, koliform
dapat digunakan sebagai indikator pencemaran
air. Jika terdapat bakteri koliform dalam air,
belum tentu bakteri patogen juga ada di air
tersebut, namun jika bakteri koliform terdapat
dalam jumlah besar maka perlu diperiksa
kembali keberadaan bakteri patogen lain.
b. Koliform tinja
Digunakan untuk mendeteksi pencemaran tinja.
Merupakan bakteri termotoleran yang dapat
beradaptasi dengan cara stabilisasi protein pada
suhu di saluran pencernaan. Koliform tinja dapat
melakukan fermentasi dengan
menghasilkan asam dan gas pada suhu
44.5 °C.Koliform tinja memiliki korelasi yang kuat
dengan pencemaran tinja hewan berdarah
panas. Untuk mendeteksi E.coli pada koliform
tinja secara lebih spesifik dapat digunakan enzim
MUG yang akan berpendar dengan sinar UV.
c. Streptococcus Tinja – Enterococcus
Merupakan mikrobiota pada manusia dan hewan.
Contoh Streptococcus pada manusia adalah S.
faecalis dan S. faecium
d. Clostridium
Merupakan mikrobiota pada hewan berdarah
panas dan limbah.Sifatnya lebih stabil dibanding
patogen dan memiliki spora sehingga dapat
digunakan untuk mendeteksi polusi yang terjadi
di waktu lampau.
e. Pseudomonas
Digunakan sebagai indikator kolam
renang selain Staphylococcus aureus.Memiliki
sifat tahan terhadap desinfeksi
kimiawi.Berpigmen pyocyanin dan dapat
berpendar.
f. Bacteroides sp. dan Bifidobacteria sp.
Banyak ditemukan di feses 100 kali dibanding
yang lain. Kedua bakteri ini sulit dideteksi karena
bersifat sangat anaerob dan dapat musnah bila
terkena oksigen, sehingga untuk mendeteksi
perlu kondisi yang sangat anaerob pula.Beberapa
jenis Bacteroides spesifik pada manusia.
2. Indikator Virus
Terdapat empat kandidat mikroorganisme yang
digunakan sebagai indikator virus.
Kolifage, yaitu baktriofage yang
menginfeksi E.coli dan bakteri koliform
lainnya. Bakteri yang diinfeksi tidak
memiliki fili sehingga virus menempel
langsung pada dinding selnya. Sifatnya
tidak spesifik pada feses dan deteksi
bergantung pada inangnya. Contohnya
adalah myoviridae, podoviridae, dan
siphoviridae.
Kolifage jantan, yaitu colifage yang
menginfeksi E.coli jantan (yang memilliki
strain F+) sehingga dapat
menghasilkan fili dan penempelan terjadi
melalui reseptor fili. Bersifat spesifik
pada feses. Contohnya adalah leviviridae
Fage Bacteroides fragilis, bersifat
spesifik feses manusia. Namun
konsentrasinya sangat rendah sehingga
belum dapat ditunjukkan spesifitasnya
Fage Salmonella, terdapat pada feses
manusia dan hewan. Digunakan untuk
mengindikasi banyaknya bakteri
Salmonella, namun konsentrasinya juga
terlalu rendah.
3. Indikator Protozoa
Sesungguhnya tidak ada indikator yang berlaku
secara universal bagi parasit protozoa.Indikator
bergantung pada sumber air yang dugunakan
pada suatu daerah tertentu.Contoh yang telah
diidentifikasi adalah indikasi menggunakan spora
Clostridium dan bakteri aerob termostabil.
Mikroorganisme yang menjadi indikator makanan
merupakan kelompok bakteri yang
keberadaannya di makanan di atas batasan
jumlah tertentu, yang dapat menjadi indikator
suatu kondisi yang terekspos yang dapat
mengintroduksi organisme berbahaya dan
menyebabkan proliferasi spesies patogen
ataupun toksigen.Misalnya E. coli tipe I, koliform
dan fekal streptococci digunakan sebagai
indikator penanganan pangan secara
tidak higienis, termasuk keberadaan patogen
tertentu.Mikroorganisme indikator ini sering
digunakan sebagai indaktor kualitas mikrobiologi
pada pangan dan air.
PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PENCEMARAN AIR AKIBAT DARI
MIKROORGANISME PARASIT
Beberapa penyakit yang berhubungan
dengan air yang tercemar oleh mikroorganisme
parasit telah dikenal sejak lama.Pencemaran air
oleh air limbah ataupun kotoran (tinja) manusia
yang mengandung mikroorganisme yang dapat
menimbulkan penyakit, seperti virus, bakteri
patogen dan sebagainya dapat menyebabkan
wabah atau peledakan jumlah penderita penyakit
di suatu wilayah dalam waktu yang relatif
singkat.
Beberapa ciri khusus penyebaran penyakit-
penyakit tersebut antara lain yakni proses
penularan pada umumnya melalui mulut, terjadi
di wilayah yang airnya tercemar, penderita pada
umumnya terkonsentrasi pada suatu wilayah
secara temporer,penderitanya tidak terbatas
pada usia, ataupun jenis kelamin tertentu.
Meskipun sulit untuk mendeteksi bakteri patogen
di dalam air, tetapi dapat diperkirakan melalui
pemeriksaan bakteri E.coli yang disebabkan oleh
pencemaran tinja, dan waktu inkubasinya
biasanya lebih panjang daripada keracunan
makanan. Penyakit yang biasanya berhubungan
dengan pencemaran air akibat mikroorganisme
parasit antara lain adalah :
1. Disentri
Disentri berasal dari bahasa
Yunani, yaitu dys (=gangguan)
dan enteron (=usus), yang berarti radang usus
yang menimbulkan gejala meluas, tinja lendir
bercampur darah. Disentri adalah peradangan
usus besar yang ditandai dengan sakit perut dan
buang air besar.Buang air besar ini berulang-
ulang yang menyebabkan penderita kehilangan
banyak cairan dan darah.Penyebab umumnya
adalah infeksi parasit Entamoeba histolytica
yang menyebabkan disentri amuba dan infeksi
golongan Shigella yang menjadi penyebab
disentri basiler. Penderita perlu segera
mendapatkan perawatan medis, jika tidak dapat
mengancam jiwa
Penyebab Penyakit:
1. Bakteri (Disentri basiler)
Shigella, penyebab disentri yang
terpenting dan tersering (± 60% kasus
disentri yang dirujuk serta hampir
semua kasus disentri yang berat dan
mengancam jiwa disebabkan oleh
Shigella. Penyebabnya adalah bakteri
Shigella dysenteriae. Waktu inkubasinya
sekitar 1 – 7 hari, biasanya 4 sekitar
kurang dari 4 hari.
Escherichia coli enteroinvasif (EIEC)
Salmonella
Campylobacter jejuni, terutama pada
bayi
2. Amoeba (Disentri amoeba),
disebabkan Entamoeba hystolitica, lebih sering
pada anak usia> 5 tahun
Gejala yang Ditimbulkan :
1. Disentri Basiler
§ Diare mendadak yang disertai darah
dan lendir dalam tinja. Pada disentri
shigellosis, pada permulaan sakit, bisa
terdapat diare encer tanpa darah dalam
6-24 jam pertama, dan setelah 12-72 jam
sesudah permulaan sakit, didapatkan
darah dan lendir dalam tinja.
§ Panas tinggi (39,5 – 40,0 C), kelihatan
toksik.
§ Muntah-muntah.
§ Anoreksia.
§ Sakit kram di perut dan sakit di anus
saat BAB.
§ Kadang-kadang disertai dengan gejala
menyerupai ensefalitis dan sepsis
(kejang, sakit kepala, letargi, kaku kuduk,
halusinasi).
2. Disentri amoeba
§ Diare disertai darah dan lendir dalam
tinja.
§ Frekuensi BAB umumnya lebih sedikit
daripada disentri basiler (≤10x/hari)
§ Sakit perut hebat (kolik)
§ Gejala konstitusional biasanya tidak
ada (panas hanya ditemukan pada 1/3
kasus).
Pengobatan
Pengobatan dengan antibiotika yang tepat akan
mengurangi masa sakit dan menurunkan risiko
komplikasi dan kematian. Pilihan utama untuk
Shigelosis (menurut anjuran WHO) :
Kotrimoksazol (trimetoprim 10mg/kbBB/hari
dan sulfametoksazol 50mg/kgBB/hari) dibagi
dalam 2 dosis, selama 5 hari. Dari hasil
penelitian, tidak didapatkan perbedaan manfaat
pemberian kotrimoksazol dibandingkan
plasebo10. Alternatif yang dapat diberikan :
Ampisilin 100mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis
. Cefixime 8mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis .
Ceftriaxone 50mg/kgBB/hari, dosis tunggal IV
atau IM .Asam nalidiksat 55mg/kgBB/hari dibagi
dalam 4 dosis.Perbaikan seharusnya tampak
dalam 2 hari, misalnya panas turun, sakit dan
darah dalam tinja berkurang, frekuensi BAB
berkurang, dan lain-lain. Bila dalam 2 hari tidak
terjadi perbaikan, antibiotik harus dihentikan dan
diganti dengan alternatif lain.
Terapi antiamebik diberikan dengan indikasi :
Ditemukan trofozoit Entamoeba hystolistica
dalam pemeriksaan mikroskopis tinja. Tinja
berdarah menetap setelah terapi dengan 2
antibiotika berturut-turut (masing-masing
diberikan untuk 2 hari), yang biasanya efektif
untuk disentri basiler.Terapi yang dipilih sebagai
antiamebik intestinal pada anak adalah
Metronidazol 30-50mg/kgBB/hari dibagi dalam
3 dosis selama 10 hari. Bila disentri memang
disebabkan oleh E. hystolistica, keadaan akan
membaik dalam 2-3 hari terapi.
Preventif (Pencegahan)
Langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk
mengantisipasi penyakit disentri adalah dengan
memperhatikan pola hidup sehat dan bersih;
menjaga kebersihan makanan dan minuman dari
kontaminasi kotoran dan serangga pembawa
bakteri; dan membiasakan untuk selalu mencuci
tangan sebelum makan.
2. Demam Thipoid (Typhus)
Penyakit Demam Tifoid (bahasa Inggris: Typhoid
fever) yang biasa juga disebut typhus atau types
dalam bahasa Indonesianya, merupakan penyakit
yang disebabkan oleh bakteri Salmonella
enterica, khususnya turunannya yaitu Salmonella
typhi terutama menyerang bagian saluran
pencernaan. Demam tifoid adalah penyakit
infeksi akut yang selalu ada di masyarakat
(endemik) di Indonesia, mulai dari usia balita,
anak-anak dan dewasa. Di Indonesia,
diperkirakan antara 800 – 100.000 orang
terkena penyakit tifus atau demam tifoid
sepanjang tahun. Demam ini terutama muncul di
musim kemarau dan konon anak perempuan
lebih sering terserang, peningkatan kasus saat
ini terjadi pada usia dibawah 5 tahun. Sumber
penularan yang utama adalah penderita itu
sendiri atau karier, dan penularan dapat terjadi
karena infeksi yang disebabkan oleh bakteria
yang ada di dalam tinja penderita yang akan
mengontaminasi air, air minum, makanan,
ataupun kontak langsung.
Penyebab Penyakit :
Penyebabnya adalah bakteri jenis bacillus thypus
yaitu Salmonella thyposa, dengan waktu inkubasi
sekitar 1 sampai 3 minggu. Bakteri tersebut
masuk melalui mulut dan menjangkiti lympha
(getah bening) pada bagian bawah usus halus,
kemudian masuk ke aliran darah dan akan
terbawa ke organ-organ internal sehingga gejala
muncul pada seluruh tubuh, misalnya seluruh
badan lemas, pusing, hilang nafsu makan, dan
timbul demam serta mengigil.
Gejala yang ditimbulkan :
Secara garis besar, gejala yang ditimbulkan
antara lain :
1. Demam lebih dari seminggu. Siang hari
biasanya terlihat segar namun
menjelang malamnya demam tinggi.
2. Lidah kotor. Bagian tengah berwarna
putih dan pinggirnya merah. Biasanya
anak akan merasa lidahnya pahit dan
cenderung ingin makan yang asam-asam
atau pedas.
3. Mual Berat sampai muntah. Bakteri
Salmonella typhi berkembang biak di hati
dan limpa, akibatnya terjadi
pembengkakan dan akhirnya menekan
lambung sehingga terjadi rasa mual.
Dikarenakan mual yang berlebihan,
akhirnya makanan tak bisa masuk
secara sempurna dan biasanya keluar
lagi lewat mulut.
4. Diare atau Mencret. Sifat bakteri yang
menyerang saluran cerna menyebabkan
gangguan penyerapan cairan yang
akhirnya terjadi diare, namun dalam
beberapa kasus justru terjadi konstipasi
(sulit buang air besar).
5. Lemas, pusing, dan sakit perut. Demam
yang tinggi menimbulkan rasa lemas,
pusing. Terjadinya pembengkakan hati
dan limpa menimbulkan rasa sakit di
perut.
6. Pingsan, Tak sadarkan diri. Penderita
umumnya lebih merasakan nyaman
dengan berbaring tanpa banyak
pergerakan, namun dengan kondisi yang
parah seringkali terjadi gangguan
kesadaran.
7.
Pengobatan
Pengobatan terhadap penderita penyakit demam
Tifoid atau types bertujuan menghentikan invasi
kuman, memperpendek perjalanan penyakit,
mencegah terjadinya komplikasi, serta
mencegah agar tak kambuh kembali. Pengobatan
penyakit tifus dilakukan dengan jalan mengisolasi
penderita dan melakukan desinfeksi pakaian,
faeces dan urine untuk mencegah
penularan.Pasien harus berbaring di tempat
tidur selama tiga hari hingga panas turun,
kemudian baru boleh duduk, berdiri dan berjalan.
Selain obat-obatan yang diberikan untuk
mengurangi gejala yang timbul seperti demam
dan rasa pusing (Paracetamol), Untuk anak
dengan demam tifoid maka pilihan antibiotika
yang utama adalah kloramfenikol selama 10 hari
dan diharapkan terjadi
pemberantasan/eradikasi kuman serta waktu
perawatan dipersingkat.Namun beberapa dokter
ada yang memilih obat antibiotika lain seperti
ampicillin, trimethoprim-sulfamethoxazole,
kotrimoksazol, sefalosporin, dan
ciprofloxacin sesuai kondisi pasien.Demam
berlebihan menyebabkan penderita harus
dirawat dan diberikan cairan Infus.
Preventif (Pencegahan)
Pencegahan penyakit demam Tifoid bisa
dilakukan dengan cara perbaikan kebersihan dan
sanitasi lingkungan serta penyuluhan kesehatan.
Imunisasi dengan menggunakan vaksin oral dan
vaksin suntikan (antigen Vi Polysaccharida
capular) telah banyak digunakan. Saat ini
pencegahan terhadap kuman Salmonella sudah
bisa dilakukan dengan vaksinasi bernama chotipa
(cholera-tifoid-paratifoid) atau tipa (tifoid-
paratifoid). Untuk anak usia 2 tahun yang masih
rentan, bisa juga divaksinasi.
3. Kolera
Kolera merupakan penyakit yang sudah
langka di negara-negara perindustrian dalam
seratus tahun belakangan ini, tetapi penyakit ini
masih sering terdapat di beberapa bagian dunia
termasuk sub-benua India dan bagian benua
Afrika di sebelah selatan gurun Sahara (sub-
Sahara).Kolera adalah penyakit diare akut, yang
disebabkan oleh infeksi usus akibat terkena
bakteria Vibrio cholerae.Infeksi biasanya ringan
atau tanpa gejala, tapi terkadang parah.Kurang
lebih 1 dari setiap 20 penderita mengalami sakit
yang berat dengan gejala diare yang sangat
encer, muntah-muntah, dan kram di kaki.Bagi
mereka ini, kehilangan cairan tubuh secara
cepat ini dapat mengakibatkan dehidrasi dan
shock atau reaksi fisiologik hebat terhadap
trauma tubuh.Kalau tidak diatasi, kematian dapat
terjadi dalam beberapa jam.Sumber utama
penularan penyakit ini adalah air minum atau
makanan yang tercemar (terkontaminasi) oleh
kotoran atau muntahan penderita yang
mengandung bakteri kholera ataupun tercemar
oleh inang atau pembawa bakteri kholera.
Penyebab Penyakit
a. Cholera Asiatica disebabkan oelh baksil Vibrio
comma
b. Cholera Eltor disebabkan oleh baksil Vibrio
eltor
Penyebabnya adalah bakteri patogen jenis Vibrio
cholerae, dan waktu inkubasinya antar beberapa
jam sampai dengan 5 hari. Bakteri ini masuk
melalui mulut dan akan berkembang di dalam
usus halus (small intestine), dan akan
menghasilkan eksotoksin yang menyebabkan
rasa mual.
Gejala yang ditimbulkan
Pada penderita penyakit kolera gejala umum
yang ditampakkan, antara lain ialah :
1. Diare yang encer dan berlipah tnpa didahului
rasa mulas atau tenesmus.
2. Feses atau kotoran (tinja) yang semula
berwarna dan berbau berubah menjadi cairan
putih keruh (seperti air cucian beras) tanpa bau
busuk ataupun amis, tetapi seperti manis yang
menusuk
3. Feses yang menyerupai air cucian beras
tersebut bila diendapkan akan mengeluarkan
gumpalan putih.
4. Diare terjadi berkali-kali dan dalam jumlah
yang cukup banyak.
5. Terjadinya muntah setelah didahului dengan
diare yang terjadi, penderita tidaklah merasakan
mual sebelumnya.
6. Kejang otot perut bisa juga dirasakan dengan
disertai nyeri yang hebat.
7. Banyaknya cairn yang keluar akan
menyebabkan terjadinya dehidrasi dengan
tanda-tanda seperti : detak jantung cepat, mulut
kering, lemah fisik, mata cekung, hipotensi, dan
lain-lain dan apabila tidak segera menadapatkan
penanganan pengganti cairan tubuh yang hilang
maka dapat menyebabkan kematian.
Pengobatan
Penderita yang mengalami penyakit kolera harus
segera mandapatkan penaganan segera, yaitu
dengan memberikan pengganti cairan tubuh
yang hilang sebagai langkah awal. Pemberian
cairan dengan cara Infus/Drip adalah yang
paling tepat bagi penderita yang banyak
kehilangan cairan baik melalui diare atau
muntah. Selanjutnya adalah pengobatan
terhadap infeksi yang terjadi, yaitu dengan
pemberian antibiotik/antimikrobial
seperti Tetrasiklin, Doxycycline atau golongan
Vibramicyn. Pengobatan antibiotik ini dalam
waktu 48 jam dapat menghentikan diare yang
terjadi.
Preventif (Pencegahan)
Cara pencegahan dan memutuskan tali
penularan penyakit kolera adalah dengan prinsip
sanitasi
lingkungan, terutama kebersihan air dan
pembuangan kotoran (feaces) pada tempatnya
yang memenuhi standar lingkungan. Lainnya
ialah meminum air yang sudah dimasak terlebih
dahulu, cuci tangan dengan bersih sebelum
makan memakai sabun/antiseptik, cuci sayuran
dangan air bersih terutama sayuran yang
dimakan mentah (lalapan), hindari memakan ikan
dan kerang yang dimasak setengah matang.
Bila dalam anggota keluarga ada yang terkena
kolera, sebaiknya diisolasi dan secepatnya
mendapatkan pengobatan.Benda yang tercemar
muntahan atau tinja penderita harus di
sterilisasi, searangga lalat (vektor) penular
lainnya segera diberantas. Pemberian vaksinasi
kolera dapat melindungi orang yang kontak
langsung dengan penderita
4. Poliomyelitis Anterior Akut
Poliomyelitis atau
polio, adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang
disebabkan oleh virus.Agen pembawa penyakit
ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV),
masuk ke tubuh melalui mulut, mengifeksi
saluran usus.Virus ini dapat memasuki aliran
darah dan mengalir ke sistem saraf pusat
menyebabkan melemahnya otot dan kadang
kelumpuhan (paralisis).Polio adalah penyakit
menular yang dikategorikan sebagai penyakit
peradaban.Polio menular melalui kontak
antarmanusia.Virus masuk ke dalam tubuh
melalui mulut ketika seseorang memakan
makanan atau minuman yang terkontaminasi
feses.Poliovirus adalah virus RNA kecil yang
terdiri atas tigastrain berbeda dan amat
menular. Virus akan menyerang sistem saraf
dan kelumpuhan dapat terjadi dalam hitungan
jam. Polio menyerang tanpa mengenal usia, lima
puluh persen kasus terjadi pada anak berusia
antara 3 hingga 5 tahun. Masa inkubasi polio dari
gejala pertama berkisar dari 3 hingga 35
hari.Polio dapat menyebar luas diam-diam
karena sebagian besar penderita yang terinfeksi
poliovirus tidak memiliki gejala sehingga tidak
tahu kalau mereka sendiri sedang terjangkit.
Setelah seseorang terkena infeksi, virus akan
keluar melalui feses selama beberapa minggu
dan saat itulah dapat terjadi penularan virus.
Sumber infeksi yaitu virus polio yang terdapat
pada tinja dan dahak penderita, ataupun virus
yang terbawa oleh inangnya.Penularannya
melalui air minum yang tercemar virus tersebut
dan juga melalui makanan yang terkontaminasi.
Penyebab Penyakit
Penyebabnya adalah
virus polio yang bernama poliovirus (PV), waktu
inkubasinya antara 3 sampai 21 hari, biasanya
antara 7 sampa 12 hari. Virus polio masuk
melalui mulut dan menginfeksi seluruh tubuh,
kemudian menjalar melalui simpul saraf lokal,
dan selanjutnya menyerang sistem saraf pusat,
yang dapat menyebabkan kelumpuhan.
Gejala yang Ditimbulkan
Gambaran klinis penyakit polio pada manusia
sangat bervariasi, dari gejala yang sangat
ringan sampai terjadi paralisis (kelumpuhan).
Gejala klinis mulai dengan demam, merasa
lemah, nyeri kepala dan muntah. Dalam 24 jam
terlihat kekakuan pada leher dan punggung serta
terjadi kejang mulut (bibir atas dan bawah tidak
dapat digerakkan). Penderita terlihat mengantuk,
iritabel, dan cemas.Adakalanya disertai kekakuan
otot dan nyeri otot ringan. Bila terjadi paralisis
(lumpuh) biasanya dimulai dalam beberapa detik
sampai lima hari sesudah nyeri kepala.
Kelumpuhan anggota gerak yang layuh dan
biasanya pada salah satu tungkai.
Pengobatan
Pengobatan terhadap penyakit poliomielitis
sangat sukar dan tidak ada spesifik, tetapi
tergantung penyulit yang terjadi. Selain
fisioterapi dan ortopedi perlu diperhatikan
fungsi organ lain.
Preventif (Pencegahan)
Penyakit polio dapat dicegah dengan
imunisasi.Vaksin virus mati diberikan secara
suntik an.
Sedangkan yang hidup melalui mulut dengan
tetesan.Virus hidup yang dilemahkan lebih efektif
dibandingkan dengan virus yang mati.Selain
pemberian imunisasi maka peningkatan sanitasi
lingkungan dan higienis perorangan sangat
diperlukan.
5. Diare
Diare (atau dalam bahasa
kasar disebut menceret) (BM = diarea; Inggris =
diarrhea) adalah sebuah penyakit di mana
penderita mengalami rangsanganbuang air
besar yang terus-menerus dan tinja atau feses
yang masih memiliki kandungan air berlebihan.
Di Dunia ke-3, diare adalah penyebab kematian
paling umum kematian balita, dan juga
membunuh lebih dari 1,5 juta orang per tahun.
Diare merupakan salah satu penyakit yang paling
banyak terjadi di negara berkembang termasuk
di Indonesia.Yang paling banyak terserang
penyakit ini umumnya adalah anak-anak dan
balita, dan bila keadaannya parah seringkali
mengakibatkan dehidrasi, yang apabila tidak
segera ditangani dapat berujung pada
kematian.Bakteri patogen yang menyebabkan
penyakit ini berasal dari tinja dan masuk ke
tubuh manusia melalui mulut, makanan, minuman
atau melalui kontak perorangan.Seringkali
organisme penyebab infeksi entrik tersebut
diakibatkan oleh kondisi lingkungan rumah yang
kotor dan tidak sehat.Hal terebut juga
dikarenakan oleh pencucian tangan yang kurang
bersih pada waktu buang kotoran, ataupun
melalui lalat.Banyak juga kasus yang terjadi
akibat mengonsumsi air yang telah tercemar
oleh bakteri patogen penyebab diare tersebut.
Penyebab Penyakit
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa
infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari
racun bakteria.Dalam kondisi hidup yang bersih
dan dengan makanan mencukupi dan air
tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh
dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan
paling lama satu minggu.Namun untuk individu
yang sakit atau kurang gizi, diare dapat
menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat
mengancam jiwa bila tanpa perawatan. Virus
penyebab diare adalah Viral gastroenteritis atau
yang dikenal sebagai stomatch virus (virus
perut). Selain oleh virus, diare juga disebabkan
oleh bakteri. Bakteri-bakteri tersebut antara lain
adalah E.coli, Salmonella enteritidis,
Compylobacter bacteria, Shigella, Giardo,
Cryptosporidium.
Gejala yang ditimbulkan
Gejala umum diare antara lain :
a. Buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam
b. Feses berbentuk encer atau cair
c. Badan lemah dan lesu dan terkadang disertai
muntah-muntah
d. Rasa haus dan nafsu makan menurun
Pengobatan
Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang
diberikan peroral berupa cairan yang bersifat
NaCl dan NaHCO3 dan glukosa.Formula lengkap
disebut oralit, sedangkan larutan gula garam dan
tajin disebut formula yang tidak lengkap karena
banyak mengandung NaCl dan sukrosa.
Cara membuat larutan gula garam
Gula satu sendok teh penuh
Garam ¼ sendok teh
Air masak satu gelas
Campur diaduk sampai larut
Cara membuat oralit
Sediakan satu gelas (200 ml) air yang
telah dimasak
Masukkan satu bungkus oralit kedalam
gelas
Aduk sampai larut
Takaran pemberian oralit untuk penderita Diare
Di bawah 1 tahun : 3 jam pertama 1.5
gelas selanjutnya 0.5 gelas setiap kali
mencret
Di bawah 5 tahun : 3 jam pertama 3
gelas, selanjutnya 1 gelas setiap kali
mencret
Anak di atas 5 tahun : 3 jam pertama 6
gelas, selanjutnya 1,5 gelas setiap kali
mencret
Anak diatas 12 tahun dan dewasa : 3 jam
pertama 12 gelas, selanjutnya 2 gelas
setiap kali mencret
Preventif (Pencegahan)
Pencegahan diare merupakan salah satu upaya
yang baik dilakukan untuk menghindari gejala
diare secara efektif. Cuci tangan terutama saat
ingin makan atau aktivitas lain merupakan upaya
pencegahan diare agar virus tidak menyebar.
Untuk pencegahan diare yang disebabkan oleh
makanan yang tercemar dapat dilakukan
beberapa cara, antara lain :
Sajikan makanan dimasak atau
dipanaskan. Jika belum diolah dinginkan
makanan dalam kulkas. Membiarkan
makanan pada suhu kamar dapat
mendorong pertumbuhan bakteri
sehingga dapat dilakukan pencegahan
diare.
Cuci permukaan alat atau perkakas
untuk menghindari penyebaran kuman
dari satu tempat ke tempat yang lain.
Selalu memberikan ASI eksklusif kepada
bayi yang berusia di bawah enam bulan.
Buang air besar pada tempatnya (WC,
toilet) dan menyediakan tempat sampah
yang memadai.
Memberantas lalat agar tidak
menghinggapi makanan yang ada di
rumah.
Mengupayakan lingkungan rumah selalu
menjadi lingkungan hidup yang sehat
Pengelolaan Air Bersih kelurahan Tasikmadu
Bangunan Intake (Bangunan
Pengumpul Air)
Bangunan intake berfungsi
sebagai bangunan pertama
untuk masuknya air dari
sumber air. Sumber air
utamanya diambil dari air
sungai.Pada bangunan ini
terdapat bar screen
(penyaring kasar) yang
berfungsi untuk menyaring
benda-benda yang ikut
tergenang dalam air, misalnya
sampah, daun-daun, batang
Daftar Pustaka
http://www.artikellingkunganhidup.com/manfaat-air-bagi-kehidupan-manusia.html
http://www.artikellingkunganhidup.com/fungsi-dan-peran-air-bagi-kehidupan-manusia.html
http://www.ilmusipil.com/proses-pengolahan-air-bersih
http://sanfordlegenda.blogspot.com/2012/10/Water-Treatment-Tahap-tahap-pengolahan-
air.html
http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/04/cara-mengatasi-pencemaran-air-berawal.html
http://aquariontechnologies.weebly.com/metode-pengolahan-air-bersih.html
http://ans-olahlimbah.blogspot.com/2013/02/pengolahan-secara-fisika-kimia-dan.html
http://yunias19ocean.blogspot.com/2011/01/pengelolaan-kualitas-air-secara.html
Kesan & Pesan air air air
ember kosong mencuri tenang dari tidurku lagi lagi bingkai mimpi kehilangan satu
sudut
percuma aku bangun yang kulihat hanya bumi menangis sendu
air berteriak sampai kering detak jantung hutan berhenti ditusuki ranting kering
penyakit datang berakhir kematian bukan karena perang tapi langka-nya air bersih
kotori saja bumi kita biar senang puaskan diri sendiri,habiskan sumber mata air
kita buat cepat dunia binasa
apakah itu keinginan kita apa yang telah kita lakukan pada bumi kita sampai
kapan aku butuh nafas untuk berhati bersih,bumi rindu penyelamat air kehidupan
apakah anda penyelamat itu?????
….ayo beri air pada anak cucu tapi bukan air mata…
KUNJUNGI WEBSITE KAMI
TASIKMADUHEALTHWATER.WEEBLY.COM