Download - API PK dan SP PK
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial Klien : Tn. S
Usia : 35 tahun
Interaksi ke : I (Fase perkenalan)
Lingkungan : Di dalam ruangan, duduk berhadapan dengan jarak 1 meter, suasana
tenang.
Deskripsi : Klien memakai baju seragam warna biru, klien memakai sandal jepit
Tujuan interaksi: - Klien mau memperkenalkan diri dan mengenali perawat
- Terbina hubungan saling percaya antara perawat dan klien
Waktu interaksi: Hari Senin, 10 Agustus 2015, Jam 16.30 WIB
Komunikasi verbal
Komunikasi non verbal
Analisa berpusat pada
klien
Analisa berpusat pada
perawat
Rasional
P : ”Selamat sore Pak...?”
K : ”klien tidak menjawab”
P : Perkenalkan nama saya ardyananto, saya biasa dipanggil Adi, saya mahasiswa dari Fikes Unmuh Jember. Selama 2 minggu kedepan saya akan merawat bapak dan pasien yang
P : Kontak mata, berjabat tangan, mendekati klienK : Kontak mata kurang dan sebentar,meremat remat jari
K : Mendekat, duduk dikursi berhadapan dengan perawatP : Langsung menyentuh tangan klien untuk diajak berjabat tangan
P : Kontak mata,memperbaiki duduk dan tersenyum ramahK : menundukkan kepala, kelihatan masih sedikit ragu, meremat remat jari
Diam dan berjabat tangan saat disapa oleh perawat
Duduk, agak ragu sambil menatap sebentar pada wajah perawat
Klien tetap duduk, menatap perawat
Berharap klien mau diajak berkenalan
Merasa senang ada signal penerimaan oleh klien, klien mau diajak berjabat tangan
Berharap dapat melanjutkan bincang-bincang
Ucapan salam sebagai tanda awal dari terjadinya hubungan saling percaya
Signal persahabatan belum begitu kuat, perlu ditingkatkan, sudah terjalin hubungan saling percaya
Untuk menimbulkan rasa percaya bagi klien terlebih dahulu perawat memperkenalkan diri
lain yang berada disini. Bagaimana kalau kita ngorol sebentar kira-kira 10 menit. Apakah bapak setuju?
K : ”Iya”
P : ”Nama bapak siapa? Biasanya suka dipanggil siapa?Umur bapak berapa? Terus asal bapak darimana?”
K : Nama saya Siaman, saya biasa dipanggil aman, umur saya 35 tahun, rumah saya di Pasuruan”
P : ”Apakah bapak masih ingat sudah berapa lama ibu dirawat disini? Dan sudah berapa kali bapak dirawat disini?”
K: Kontak mata kurangP : Memperhatikan tingkah laku klien
P : Kontak mata, berjabat tangan sambil tersenyumK : Kontak mata kurang, klien menundukkan kepala sesekali memandang perawat, meremat remat jari
K : Kontak mata kurang,klien merasa seperti maluP : Kontak mata, memperhatikan klien
P : Kontak mata, memperhatikan klienK : Klien mendengarkan dengan menundukkan kepala dan meremat remat jari
Klien duduk berhadapan, klien seperti malu
Klien tidak bisa memulai percakapan,kien diam jika tidak ditanya
Klien bicara terpotong potong dan kurang jelas, bicara kadang tidak sesuai pertanyaan
Klien bicara kurang jelas
Berharap dapat melanjutkan pertemuan
Perawat menginginkan adanya pertemuan ulang
Perawat senang, klien dapat berinteraksi
Perawat berharap klien bisa mengatakan apa yang ingin digali oleh perawat
Sudah terasa adanya hubungan saling percaya sehingga klien terasa terlindungi
Menyebutkan nama, umur dan asal menandakan sudah terjadi hubungan
Menstimulasi klien terhadap perubahan
Mengetahui seberapa terbuka klien terhadap perawat
K : ”Saya sudah 14 hari disini, saya baru kali ini dirawat disini.
K : Kontak mata kurang, meremat remat jariP : Mendengarkan klien dan mengamati gerakan klien.
Klien bicara kurang jelas
Perawat berharap klien kooperatif dan bicara sesuai
Orientasi waktu, tempat dan orang cukup baik
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial Klien : Ny. Q
Usia : 43 tahun
Interaksi ke : II (Fase kerja)
Lingkungan : Di dalam ruang makan, duduk berhadapan berbatas sudut meja makan
jarak setengah meter, suasana tenang
Deskripsi : Klien memakai baju seragam warna kuning bermotif bunga, model
daster, rambut sebahu dikuncir, kulit sawo matang, klien memakai
sandal jepit, ekspresi wajah tenang
Tujuan interaksi: - Klien dapat mengidentifikasi penyebab marah
- Mengetahui respon klien terhadap penyebab marah
Waktu interaksi: Hari Kamis, 30 Juli 2009, Jam 09.00 WIB
Komunikasi verbal
Komunikasi non verbal
Analisa berpusat pada
perawat
Analisa berpusat pada
klien
Rasional
P : ”Selamat pagi bu Qorid...?”
K :”Selamat pagi mbak Ika..?”
P : ”Apakah bu Qorid masih ingat kenapa ibu dirawat disini?”
K : ”Saya dirumah mara-marah
P : ”Iya, dalam catatan dokter dan perawat ditulis kalau bu Qorid di rumah marah-marah sampai memukul anak ibu dan membanting piring dan gelas. Apa penyebabnya sampai bu Qorid melakukan itu? Apa ada
P : Kontak mata, berjabat tangan, mendekati klienK : Klien tersenyum
K : Klien tersenyum, berjabat tangan, kooperatif, kontak mata baik
P : Mempertahankan kontak mataK : Klien diam
K : Kontak mata, kadang menunduk
P : mempertahankan kontak mataK : Klien mengengarkan perawat dan terkadang tersenyum
Berharap klien dapat berinteraksi dengan perawat
Senang karena klien menerima kehadiran perawat
Berharap klien mau menjawab pertanyaan perawat
Berharap klien mengungkapkan perasaannya sesuai yang dialami
Klien senang disapa oleh perawat
Klien kooperatif
Ada sedikit perasaan ragu untuk menceritakan masalahnya dengan perawat
Ada banyak keinginan untuk mengungkapkan perasaannya
Mengkaji perasaan sehingga dapat mengetahui mood klien
Hubungan saling percaya sudah terbina
Klien mengungkapkan perasaan marahnya
Klien mengungkapkan perasaan penyebab marah
yang membuat bu Qorid kesal?”
K : ”Saya bertengkar dengan ayah saya, ayah membuat saya kesal.”
P : ”Bagaimana perasaan bu Qorid setelah kita berbincang-bincang tadi?”K : ”Perasaan saya jadi lega mabak, jadi plong”
K : Kontak mata lama, bicara pelanP : Kontak mata, memperhatikan gerakan dan kata-kata klien
P : Kontak mata, tersenyum pada klienK : Tersenyum, kooperatif
K : Kontak mata baik, bicara pelan sambil tersenyum
Menilai klien menyebutkan penyebab marahnya
Berharap perasaan klien menjadi lega
Perawat senang klien mau bercerita tentang masalahnya
Menyebutkan penyebab marah
Klien kooperatif
Klien senang karena dapat mengungkapkan perasaannya
Klien menjadi lebih dekat dengan perawat
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
HARI PERTAMA (Selasa, 11 Agustus 2010)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Tenang
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko menciderai diri, orang lain b/d PK
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengindentifikasi penyebab perilaku kekerasaan
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan yang therapeutik
b. Diskusikan tentang kondisi pasien
c. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki oleh pasien.
d. Dorong pasien untuk bisa tenang Strategi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi pak suwadak..perkenalkan nama saya andri fifari
fardiansyah, biasa dipanggil andri, nama bapak siapa? Biasa diapanggil
siapa
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak suwadak hari ini? Masih ingat kenapa bapak
sampai dibawa kesini? Tolong bapak ceritakan kembali”.
c. Kontrak
Topik:
Waktu: “ Boleh saya berbincang-bincang selama 15 menit?bagaimana pak
setuju?
Tempat: “Dimana tempat yang menurut bapak cocok untuk berbincang-
bincang? “Bagaimana kalau diruang tamu saja ?“
2. Fase kerja
a. Apakah yang membuat bu Qorid membanting-banting gelas dan piring?
b. Apakah ada yang membuat bu Qorid kesal?
c. Apakah bu Qorid sebelumnya pernah marah?
d. Apa penyebabnya? Apa sama dengan yang sekarang?
e. Baiklah jadi ada 2 penyebab bu Qorid marah,ya ?
3. Terminasi
a. - Evaluasi subjective (klien)
“Saya senang sekali bu Qorid sudah mau menceritakan penyebab ibu
marah, bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tadi ?”
a. Evaluasi objektif (perawat)
” Coba sebutkan penyebab yang membuat bu Qorid kesal/marah?”
b . Tindak lanjut
” Baiklah, waktu kita sudsh habis, nanti coba bu Qorid ingat lagi penyebab
marah yang belum kita bicarakan.”
c . Kontrak yang akan datang
Topik: “Besok kita berbincang-bincang lagi ya bu Qorid...nanti kita akan
bicarakan tanda dan gejala marah yang dialami, cara marah yang
biasa di lakukan bu Qorid dan akibat dari marah tersebut. “
Waktu: “ Jam berapa besok kita bisa bertemu? Bagaimana kalau jam 09.00
WIB selama 15 menit, bu Qorid setuju ?”
Tempat: “ Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang di ruang
tamu?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
HARI PERTAMA (Selasa, 11 Agustus 2010)
B. Proses Keperawatan
5. Kondisi klien
Tenang
6. Diagnosa Keperawatan
Resiko menciderai diri, orang lain b/d PK
7. Tujuan Khusus
c. Klien dapat membina hubungan saling percaya
d. Klien dapat mengindentifikasi penyebab perilaku kekerasaan
8. Tindakan keperawatan
b. Bina hubungan saling percaya
c. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
d. Bantu klien untuk mengungkapkan penyebab perasaan jengkel/kesal/marah
C. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
4. Orientasi
d. Salam terapeutik
“Selamat pagi pak suwadak..masih ingat nama saya? Kemarinkan kita
sudah kenalan, coba ingat siapa nama saya dan saya asalnya dari mana?”
e. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak suwadak hari ini? Masih ingat kenapa bapak
sampai dibawa kesini? Tolong bapak ceritakan kembali”.
f. Kontrak
Topik: “Bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang hal-hal
penyebab bapak marah?”
Waktu: “ Boleh saya berbincang-bincang selama 15 menit?bagaimana pak
setuju?
Tempat: “Dimana tempat yang menurut bapak cocok untuk berbincang-
bincang? “Bagaimana kalau diruang tamu saja ?“
5. Fase kerja
f. Apakah yang membuat bu Qorid membanting-banting gelas dan piring?
g. Apakah ada yang membuat bu Qorid kesal?
h. Apakah bu Qorid sebelumnya pernah marah?
i. Apa penyebabnya? Apa sama dengan yang sekarang?
j. Baiklah jadi ada 2 penyebab bu Qorid marah,ya ?
6. Terminasi
b. - Evaluasi subjective (klien)
“Saya senang sekali bu Qorid sudah mau menceritakan penyebab ibu
marah, bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tadi ?”
e. Evaluasi objektif (perawat)
” Coba sebutkan penyebab yang membuat bu Qorid kesal/marah?”
b . Tindak lanjut
” Baiklah, waktu kita sudsh habis, nanti coba bu Qorid ingat lagi penyebab
marah yang belum kita bicarakan.”
c . Kontrak yang akan datang
Topik: “Besok kita berbincang-bincang lagi ya bu Qorid...nanti kita akan
bicarakan tanda dan gejala marah yang dialami, cara marah yang
biasa di lakukan bu Qorid dan akibat dari marah tersebut. “
Waktu: “ Jam berapa besok kita bisa bertemu? Bagaimana kalau jam 09.00
WIB selama 15 menit, bu Qorid setuju ?”
Tempat: “ Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang di ruang
tamu?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
HARI KEDUA (Kamis, 30 Juli 2009)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Klien tenang, klien kooperatif, tidak menunjukkan perilaku kekerasan
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan b/d PK
3. Tujuan Khusus
TUK 3: Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
TUK 4: Klien dapat mengidentifikasikan perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan
TUK 5: Klien dapat mengidentifikasikan akibat perilaku kekerasan
4. Tindakan keperawatan
TUK 3: Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasan yang
dialami
a. Motivasi klien menceritakan kondisi fisik (tanda-tanda fisik) saat
terjadi perilsku kekerasan
b. Motivasi klien menceritakan kondisi emosinya (tanda-tanda
emosional) saat perilaku kekersan terjadi
c. Motivasi klien menceritakan kondisi hubungan dengan orang lain
(tanda-tanda sosial) saat perilaku kekerasan terjadi
TUK 4: Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukan selama
ini
a. Motivasi klien menceritakan jenis-jenis tindak kekerasan yang
selama ini pernah dilakukan
b. Motivasi klien menceritakan perasaan klien setelah tindak
kekerasan tersebut terjadi
c. Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan yang dilakukannya
masalah yang dialami teratasi
TUK 5: Diskusikan dengan klien akibat negative (kerugian) cara yang
dilakukan pada: dari sendiri, orang lain/keluarga dan lingkungan
B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
” Selamat pagi bu Qorid, apa kabar hari ini? “
b. Evaluasi/validasi
” Bagaimana perasaan bu Qorid hari ini? “
” Apakah ada penyebab marah yang lain? “
c. Kontrak
Topik: “Seperti janji kita kemarin, hari ini kita akan membicarakan
perasaan bu Qorid saat sedang marah-marah“
Waktu: “Mau berapa lama? bagaimana kalau 15 menit?“ setuju?“
Tempat: “Bu Qorid bilang kemarin di kamar saja?“
2. Fase Kerja
a. “Apakah yang ibu rasakan saat bu Qorid bertengkar dengan bapak
dirumah?”
b. “Apakah bu Qorid merasa kesal, dadanya berdebar-debar, mata melotot,
mulut seperti terkunci rapat, tangan mengepal atau bertolak pinggang, ada
perasaan kuat ingin menangis, menjerit dan mengacaukan semua barang-
barang yang ada?”
c. “Lalu apa yang biasa ibu lakukan?”
d. “Apakah sampai memukul? atau memecahkan barang-barang?”
e. “Coba bu Qorid praktekkan cara marah pada suster Ika. Anggap suster Ika
adalah bapak yang membuat bu Qorid jengkel. Wah bagus sekali.”
f. “Bagaimana perasaan ibu setelah membanting gelas dan piring? Setelah
memukul ibu dan anak ibu?”
g. “Apakah dengan begitu masalah bisa selesai?”
h. “Ibu tau akibatnya dari semua yang ibu lakukan tadi?”
i. “Betul, ibu menyakiti orang lain, membuat orang lain takut, barang-barang
menjadi pecah dan masalah tidak selesai malah menambah masalah.”
j. “Bagaimana kalau kita belajar cara mengungkapkan marah yang benar dan
sehat? mau atau tidak?”
k. “Baiklah bu Qorid, waktu kita sudah habis.”
3. Terminasi
a. - Evaluasi subjektif (klien)
”Bagaimana perasaan bu Qorid setelah kita berbincang-bincang tadi?“
- Evaluasi objektif (perawat)
- “Apa saja tadi yang kita bicarakan?”
- “Benar, tanda dan gejala marah. Apa saja tadi? ya betul, lagi, lagi, oke”
- “Lalu marah /amuk yang selama ini dilakukan? coba sebutkan?”
- “Dan akibat marah, apa saja? Ya betul.“
b. Rencana tindak lanjut
“Baiklah sudah banyak yang kita bicarakan. Nanti coba ingat-ingat lagi
tanda dan gejala marah, cara ibu marah dan akibat yang dialami. Pertemuan
berikutnya kita akan mendiskusikan cara marah yang sehat.”
c. Kontrak yang akan datang
Topik: “Besok kita berbincang-bincang lagi ya bu Qorid...nanti kita akan
bicarakan cara konstruktif dalam berespon terhadap marah. “
Waktu: “Jam berapa besok kita bisa bertemu? Bagaimana kalau jam 09.00
WIB selama 15 menit, bu Qorid setuju?”
Tempat: “Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang di ruang tamu?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
HARI KETIGA (JUM’AT, 31 Juli 2009)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, bicara koheren, kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko menciderai diri , orang lain dan lingkungan b/d pk
3. Tujuan Khusus
TUK 6: Klien dapat mengindentifikasi cara konstruktif dalam berespon
terhadap marah
4. Tindakan Keperawatan
- Diskusikan dengan klien cara baru mengungkapkan marah yang sehat
- Diskusikan dengan klien berbagai alternative pilihan untuk mengungkapkan
marah selain perilaku kekerasan yang diketahui klien
- Menjelas cara-cara sehat untuk mengungkapkan marah .
B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi bu Qorid, apa kaba ?“
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bu Qorid hari ini?“
“Bagaimana denga tanda dan gejala, cara marah dan akibat marahnya ibu
masih ada yang lain/tambaha ?“
c. Kontrak
Topik: “bu Qorid masih ingat apa yang kita latih sekarang? Benar kita akan
latihan cara marah yang sehat“.
Waktu: “Mau berapa lama bu? 15 menit saja ya?’
Tempat: “Sesuai janji kita kemarin, kita ngobrol disini saja ya?”
2. Fase Kerja
a. “Bu Qorid tau ada berapa cara marah yang sehat? Hari ini kita pelajari 3
cara“
b. “Nah bagaimana kalau kita berlatih cara yang sehat sercara fisik seperti
tarik nafas dalam atau pengen cara lain seperti memukul
bantal/guling/kasur?“
c. “Cara marah yang sehat yang kedua adalah secara sosial/verbal yaitu
dengan menyampaikan marah dengan cara berbicara yang baik“.
d. “Cara marah yang sehat yang ketiga adalah secara spiritual yaitu dengan
sholat, do’a, dzikir, wudhu“.
e. “Coba sebutkan cara marah yang sehat yang sudah kita pelajari bersama
tadi? Benar, ingat-ingat ya bu, besok akan saya tanyakan lagi.”
3. Fase Terminasi
a. - Evaluasi klien (subjektive)
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita pelajari cara marah yang sehat?“
a. Evaluasi perawat (objektif )
“Coba sebutkan apa yang sudah kita pelajari tadi?“
b. Tindak lanjut
“Baiklah sudah banyak yang kita bicarakan. Nanti coba ingat-ingat lagi
cara marah yang sehat ya. Besok saya tanya lagi tentang cara marah yang
sehat ya?“
c. Kontrak yang akan datang
Topik: “Waktu kita sudah habis, besok kita akan belajar cara mengontrol
marah ya?“
Waktu: “Mau berapa menit? Bagaimana kalau 15 menit?“
Tempat: “Ditaman ya bu? Baik sampai besok ya?“
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
HARI KEEMPAT (SABTU, 01 AGUSTUS 2009)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, klien tampak senang, banyak cerita dan ngomong.
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan b/d PK
3. Tujuan Khusus
TUK 7: Klien dapat mendemostrasikan cara mengontrol PK
4. Tindakan Keperawatan
- Diskusikan cara yang mungkian dipilih dan anjurkan klien memilih cara
yang mungkin untuk mengungkapkan kemarahan
- Latih klien memperagakan cara yang dipilih
- Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah dilatih saat marah / jengkel
B. Strategi Komunikasi dan tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“ Selamat pagi bu Qorid, apa kabar hari ini?“
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bu Qorid hari ini?“
“Apakah masih ingat tentang cara marah yang sehat yang sudah kita
pelajari kemarin?“
c. Kontrak
Topik: “Bu Qorid masih ingat apa yang akan kita latih sekarang? Benar
kita akan latihan cara mengontrol PK/marah yang sehat.”
Waktu: “Sesuai perjanjian kemarin kita akan ngobrol selama 15 menit ya
bu?“
Tempat: “Sesuai perjanjian kemarin kita akan ngobrol ditaman ya bu?”
2. Fase Kerja
a. “Bu Qorid masih ingat ada berapa cara marah yang sehat yang sudah kita
pelajari kemarin? coba sebutkan? ya benar “.
b. “Bagaimana kalau kita belajar cara mengontrol marah?“
c. “*Cara pertama, kita akan latihan cara marah yang sehat secara fisik kalau
bu Qorid merasakan tanda-tanda marah, bu Qorid bisa lakukan tarik nafas
dalam, caranya seperti ini: mari kita berdiri, tarik nafas dari hidung, tahan,
lalu tiup dari mulut, ulangi 5x. Bagus! Jika sudah tarik nafas dalam tapi
rasa marah masih ada dan ingin memukul, maka bu Qorid bisa coba cara
yang lain, misalnya mukul bantal dan kasur sekuatnya, lakukan sampai bu
Qorid merasa tenang. Jangan lupa juga tetap lakukan nafas dalam sampai
lega, dengan begitu bu Qorid tidak menyakiti ibu dan anak ibu serta tidak
merusak barang-barang.
“*Cara kedua menyampaikan marah dengan berbicara yang baik dengan
orang yang berbuat kesal, tujuannya agar ibu dapat menyampaikan
keinginan dengan benar tanpa merasa kesal/bermusuhan dengan orang lain,
caranya: “kita ngomong kalau kita sedang kesal“
“*Cara ketiga secara spiritual, tujuannya bu Qorid merasa tenang dan
sabar, caranya begini: sholat 5 waktu, wudhu, dzikir, berdo’a. Do’anya
seperti ini: Ya Allah, Yang Maha Penyanyang, Sayangi hamba dan
keluarga, hilangkan perasaan kesal hamba dan gantilah dengan
kegembiraan dan jadikan hamba orang yang sabar. Amin, kemudian tarik
nafas dalam, hembuskan perlahan-lahan. Sekarang bu Qorid coba, bagus
sekali.”
3. Fase Terminasi
a. - Evaluasi klien (subjektif)
“Bagaimana perasaan bu Qorid setelah latihan, ada perasaan lega?“
b. Evaluasi perawat (objektif)
“ Coba sebutkan apa yang sudah kita pelajari tadi?”
“ Benar, berapa kali tarik nafas dalam? ya betul. Berapa kali sholat?”
b. Tindak lanjut
“Nah berapa kali sehari bu Qorid mau latihan? Bagaimana kalau 3 kali?
Mau kapan latihannya? Bagaimana kalau pagi hari setelah bangun tidur,
lalu siang sebelum makan dan makan sebelum tidur? Juga lakukan kalau
ada yang membuat kesal! Bagaimana kalau kita buat jadwal kegiatan?“
c. Kontrak yang akan datang
Topik: “Waktu kita sudah habis, besok kita belajar cara yang lain?“
Waktu: “Mau berapa menit kita besok ngobrolnya? Bagaimana kalau 10
menit?“
Tempat: “Ditaman aja ya bu, gimana? Baik sampai besok ya bu?“
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
HARI KELIMA (SENIN, 03 AGUSTUS 2009)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, tampak lesu tidak bersemangat, ngantuk
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko menciderai diri , orang lain dan lingkungan b/d pk
3. Tujuan Khusus
TUK 8: Klien dapat menggunakan obat dengan benar (sesuai program
pengobatan)
4. Tindakan keperawatan
a. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur dan kerugian jika tidak
menggunakan obat
b. Jelaskan 5 benar pemberian obat
c. Anjurkan klien minta dan menggunakan obat tepat waktu
d. Anjurkan lapor perawat /dokter jika mengalami efek yang tidak biasa
B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi bu Qorid?“
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bu Qorid hari ini?“
“Apakah sudah mencoba cara marah yang benar dan sehat (cara
mengontrol marah)?“
c. Kontrak
Topik: “Baiklah, sesuai kontrak kita kemarin, hari ini kita akan
membicarakan tentang obat yang ibu minum.“
Waktu: “Mau berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit?“
Tempat; “Sesuai kontrak kemarin, ayo kita ngobrol ditaman saja”.
2. Fase Kerja
a. “Ini lho obat yang ibu minum. Obat ini berguna untuk mengendalikan
perasaan kesal yang bu Qorid rasakan. Dengan minum obat ini ibu
mungkin akan merasakan perasaan ngantuk, lemas, pengen tidur terus. Tapi
jangan kwatir, perawat akan selalu memonitor keadaan bu Qorid.”
b. “Ada 5 hal yang harus diingat saat bu Qorid minum obat, yaitu: benar obat,
benar orang, benar cara, benar waktu dan benar frekwensinya. Ingat ya bu
Qorid? Bagus!“
c. “Kalau dokter datang ceritakan yang bu Qorid rasakan saat menggunakan
obat-obatan ini.”
d. “Obat-obatan ini dimium berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Jangan
khawatir obat ini aman jika ibu meminumnya sesuai peraturan. Jangan
hentikan obat tanpa konsultasi dengan dokter.”
3. Fase Terminasi
a. - Evaluasi subjektif (klien)
“ Bagaimana perasaan bu Qorid setelah kita bercakap-cakap?“
- Evaluasi objektif (perawat)
“Coba sebutkan jenis obat yang bu Qorid minum. Bagus! Sekarang 5 benar
kalau kita minum obat, apa saja? ya, bagus sekali!”
b. Tindak lanjut
“Karena bu Qorid sudah paham tentang obat-obatan yang ibu minum, bu
Qorid dapat langsung minta obat jika waktu pemberian sudah tiba!“
c . Kontrak yang akan datang
“Dihentikan pasien hari ini pulang.”