ANALISIS PERAN EKONOMI KREATIF DALAM MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA TOMPOBULU
KECAMATAN RUMBIA KABUPATEN JENEPONTO
SKRIPSI
OLEH
DWI RAMDANI
105711122316
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
ii
ANALISIS PERAN EKONOMI KREATIF DALAM MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA TOMPOBULU
KECAMATAN RUMBIA KABUPATEN JENEPONTO
SKRIPSI
DWI RAMDANI NIM 105711122316
Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir penyelesaian studi Mahasiswa pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
iii
PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini kupersembahkan untuk keluarga, khususnya untuk kedua
orang tuaku tercinta bapak Zaidil Amin, S.Pd dan ibu Ernawati yang selalu
memberi doa dan dukungan untuk kesuksesanku, dan yang tak pernah
letih berjuang demi masa depanku yang penuh harapan. Untuk kedua
dosen pembimbing saya yang senantiasa membimbing dan memberi
arahan dalam penyelesaian skripsi ini, serta untuk Almamaterku
Universitas Muhammadiyah Makassar.
MOTTO HIDUP
Kuatkan diri dan tebalkanlah sabar, tak ada bahagia yang tak dilalui derita.
Karena Allah punya kuasa makhluk tak kuasa.
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
rahmat,taufiq serta inayah-Nya skripsi yang berjudul ”Analisis Peran Ekonomi
Kreatif dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Tompobulu,
Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto” dapat diselesaikan dengan baik
guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
(SE) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Shalawat dan salam senantiasa pula diperuntukkan kehadapan baginda
Rasulullah Muhammad SAW, yang penuh semangat dan ikhlas berjuang dalam
menumbuh kembangkan ajaran Islam sehingga dapat membimbing umat
manusia menuju kemaslakhatan, keimanan, dan keselamatan, baik di dunia
maupun di akhirat nanti.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis bapak Zaidil Amin, S.Pd dan ibu Ernawati yang
senantiasa member harapan, semanga, perhatian, kasih sayang dan doa tulus
tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan
memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas
segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi
keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka
berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia
dan akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula tanpa
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan
dengan hormat kepada:
viii
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ibu Hj. Naidah, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Muhammad Rusydi, M.Si selaku Pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
skripsi dapat diselesaikan.
5. Bapak Samsul Rizal , SE., MM selaku Pembimbing II yang telah berkenan
membantu selama dalam penyusunan skripsi.
6. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah telah banyak menuangkan
ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Para Staf Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Terima kasih untuk sahabatku Nunu, Pipit, Mela, Nisa, Dirma, dan Selvi yang
selalu mendukung dan setia mendengar keluhanku selama penyusunan
Skripsi ini.
9. Teman terbaikku Anca, Ayu, Lilis, Siba, Qia, Nita, Intan, dan Satri yang sudah
banyak membantu dan menjadi saudaraku selama perkuliahan.
10. Teman-teman EP 16 F yang telah menjadi keluarga dan saudara selama
menduduki Universitas.
11. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi
Pembangunan Angkatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit
bantuan dan dorongannya dalam aktivitas studi penulis.
ix
12. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu
yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya
sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.
Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Makassar, 1 Desember 2020
Penulis
x
ABSTRAK
DWI RAMDANI, 2020. Analisis Peran Ekonomi Kreatif dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Tompobulu Kecamatan Rumbia Kabupaten Jeneponto.Skripsi Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.Dibimbing oleh Pembimbing I Muhammad Rusydi dan Pembimbing II Samsul Rizal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran ekonomi kreatif dalam meningkatkan kesejahteraan masyaraka di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik untuk mengumpulkan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa ekonomi kreatif (bambu Sulawesi) masyarakat berkembang cukup baik karena dapat memberikan peluang pekerjaan bagi perekonomian masyarakat. Kesejahteraan masyarakat setelah adanya ekonomi kreatif (bambu Sulawesi) bertambah sedikit demi sedikit dan mengalami perubahan walau tidak secara signifikan akan tetapi sudah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kesempatan kerja sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi jumlah pengangguran, dan untuk memenuhi biaya pendidikan anak mereka. Peran ekonomi kreatif (bambu Sulawesi) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yaitu dapat menyerap tenaga kerja bagi masyarakat Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto yang pengangguran atau tidak memiliki pekerjaan. Dengan demikian mereka akan dapat menambah pendapatan sehingga hidup mereka bisa terpenuhi. Jadi bertambahnya pendapatan maka akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat.
Kata Kunci: Ekonomi Kreatif dan Kesejahteraan Masyarakat
xi
ABSTRACT
DWI RAMDANI, 2020. Analysis of the Role of Creative Economy in Improving Community Welfare in Tompobulu Village, Rumbia District, Jeneponto Regency.Thesis of Development Economics Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Advisor I Muhammad Rusydi and Second Advisor Samsul Rizal.
This study aims to determine the role of the creative economy in improving the welfare of the community in Tompobulu Village, Rumbia District, Jeneponto Regency. This type of research used in this research is qualitative research. Techniques for collecting data used were observation, interview and documentation methods. The research results, it was found that the creative economy (Sulawesi bamboo) of the community developed quite well because it could provide employment opportunities for the community's economy. The welfare of the community after the existence of the creative economy (Sulawesi bamboo) has increased little by little and has undergone changes, although not significantly, it has been able to improve community welfare through job opportunities so as to increase community welfare, reduce the number of unemployed, and to meet the education costs of their children. The role of the creative economy (Sulawesi bamboo) in improving the welfare of the community is that it can absorb labor for the people of Tompobulu Village, Rumbia District, Jeneponto Regency who are unemployed or do not have a job. Thus they will be able to increase their income so that their lives can be fulfilled. So the increase in income will affect the level of community welfare.
Keywords: Creative Economy and Community Welfare
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL .............................................................................................................. i
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. v
SURAT PERNYATAAN ...................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ...................................................................... x
ABSTRACT ........................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 7
A. Tinjauan Teori ................................................................................ 7
1. Pengertian Ekonomi Kreatif .................................................... 7
2. Pengertian Kesejahteraan Masyarakat ................................. 13
B. Tinjauan Empiris .......................................................................... 16
C. Kerangka Konsep ........................................................................ 19
xiii
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 21
A. Jenis Penelitian .......................................................................... 21
B. Fokus Penelitian ......................................................................... 22
C. Pemilihan Lokasi dan Situs Penelitian ........................................ 22
D. Sumber Data .............................................................................. 22
E. Pengumpulan Data ..................................................................... 23
F. Instrumen Penelitian ................................................................... 24
G. Teknik Analisis ............................................................................ 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 26
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................... 26
B. Hasil Penelitian ......................................................................... 33
1. Peran Ekkonomi Kreatif dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat di Desa Tompobulu Kecamatan Rumbia
Kabupaten Jeneponto ......................................................... 33
2. Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Desa Tompobulu
Kecamatan Rumbia Kabupaten Jeneponto ......................... 35
C. Pembahasan ............................................................................. 39
1. Peran Ekkonomi Kreatif dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat di Desa Tompobulu Kecamatan Rumbia
Kabupaten Jeneponto ........................................................ 39
2. Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Desa Tompobulu
Kecamatan Rumbia Kabupaten Jeneponto ........................ 43
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 46
A. Kesimpulan ................................................................................. 46
B. Saran .......................................................................................... 47
xiv
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 48
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ 50
xv
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1 Tinjauan Empiris ................................................................................ 17
Tabel 4.1 Data Jumlah Penduduk Desa Tompobulu .......................................... 31
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ............................ 32
Tabel 4.3 Nama Pekerja Ekonomi Kreatif Bambu Sulawesi ............................... 35
Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendapatan ......................... 36
Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan .......................... 37
Tabel 4.6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendapatan Masyarakat
Setelah Adanya Ekonomi Kreatif........................................................ 38
Tabel 4.7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Setelah Adanya
Industri Kreatif .................................................................................... 39
xvi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konsep........................................................................... 19
Gambar 4.1 Peta Desa Tompobulu ................................................................... 27
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Pemerintah Desa Tompobulu .......................... 31
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
Lampiran 1 Dokumentasi .................................................................................. 51
Lampiran 2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Tompobulu Kec.
Rumbia Kab. Jeneponto ................................................................ 59
Lampiran 3 Bukti Uji Plagiasi ............................................................................ 64
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas
17.504 pulau besar dan kecil. Indonesia juga dikenal sebagai bangsa yang
besar, yang memiliki keberagaman Suku, Budaya, Agama, dan Sejarah. Selain
itu, Indonesia juga adalah Negara urutan keempat dengan penduduk paling
banyak di dunia setelah negara Cina, India, dan Amerika Serikat.
Kondisi alam yang kaya dan seluruh isinya menyimpan banyak potensi
dan peluang untuk membangun Indonesia agar lebih baik. Oleh karena itu,
pentingnya kebijakan pemerintah terhadap potensi setiap daerah dalam
mengurangi permasalahan kemiskinan dan kesenjangan dimasyarakat.
Salah satu upaya mengurangi kesenjangan yakni melalui program
pembangunan daerah. Untuk meningkatkan kesejahteraan di pedesaan dapat
dilihat pada sasaran pembangunan ekonomi yang mulanya berorientasi pada
pada pertumbuhan yang berkelanjutan dari ekonomi skala besar dan kini menjadi
prioritas pembangunankedepan. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat di Indonesia, pemerintah telah membuat kebijakan
salah satunya yaitu dengan cara mengedapankan sektor industri. Namun, selain
mengandalkan sektor industri sebagai sumber ekonomi Negara, pemerintah juga
mengandalkan sumber daya manusia yang kreatif.
Undang-undang Nomor 24 tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif bertujuan
untuk mengoptimalkan kreativitas sumber daya manusia yang berbasis warisan
budaya, ilmu pengetahuan, dan/atau teknologi. Pengelolaan Ekonomi Kreatif dan
potensinya perlu dilakukan secara sistematis, terstruktur, dan berkelanjutan.
2
Ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi yang
mengedepankan sistem informasi, kreativitas, serta mengandalkan ide dari
berbagai ilmu pengetahuan dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor
produksi utama dalam perekonomiannya. Kreativitas yang mampu diramu
dengan nilai seni, teknologi, pengetahuan, dan budaya adalah modal dasar
dalam menghadapi persaingan ekonomi, sehingga muncullah Ekonomi Kreatif
sebagai alternatif pembangunan ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Ekonomi kreatif digerakkan oleh kapitalis kreativitas dan motivasi dalam
menghasilkan produk dan jasa dengan kandungan kreatif yang tinggi terhadap
masukan dan keluaran aktivitas ekonomi (Kementrian Kebudayaan dan
Pariwisata 2010).
Ekonomi kreatif ini telah dikembangkan diberbagai Negara dan telah
memperlihatkan hasil positif yang signifikan, diantaranya penyerapan tenaga
kerja, penambahan pendapatan daerah, hingga pencitraan wilayah ditingkat
internasional. Dalam konteks yang lebih luas, pencitraan wilayah dengan
menggunakan ekonomi kreatif juga berkaitan dengan berbagai sektor.
Pemerintah menyadari bahwa industri kreatif merupakan sumber ekonomi
baru yang wajib dikembangkan lebih lanjut. Ada 14 sektor yang masuk dalam
kategori industri kreatif, yaitu jasa periklanan, arsitektur, pasar barang seni,
kerajinan, desain, fashion, video, film dan fotografi, permainan interaktif, musik,
seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan piranti
lunak, televisi dan radio, serta riset dan pengembangan.
Konsep industri kreatif merupakan aktivitas berbasis kreatifitas yang
berpengaruh terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Dengan
3
sesuatu yang baru, baik itu produk atau jasa, akan selalu mendorong orang
selalu mendatangi, melihat, mengetahui, atau bahkan ingin memiliki.
Dari berbagai sub sektor ekonomi kreatif tersebut peneliti meneliti industri
kreatif kerajinan tangan dan usaha konstruksi (Bambu Sulawesi) yang
menggunakan bahan utama bambu yang termasuk dalam sub sektor ekonomi
kreatif pada kerajinan dan arsitektur. Kegiatan ekonomi kreatif ini berkaitan
dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dihasilkan dan dikerjakan
oleh pengrajin yang berawal dari desain awal sampai dengan penyelesaian
produknya. Kegiatan ekonomi kreatif ini secara umum dapat memberikan banyak
manfaat yang bisa diraih. Pertama, mengurangi tingkat pengangguran, kedua
mengurangi tingkat kemiskinan. Sedangkan secara khusus dapat memberikan
peluang kerja bagi masyarakat setempat.
Kesejahteraan merupakan suatu kehidupan yang didambakan oleh
semua orang. Namun, dalam perjalanannya kehidupan yang dijalani setiap orang
tidak selamanya dalam kondisi sejahtera. Pasang surut kehidupan membuat
orang selalu berusaha untuk mencari cara agar tetap sejahtera. Mulai dari
pekerjaan kasar seperti buruh atau sejenisnya, sampai pekerjaan kantoran.
Kesejahteraan yaitu sesuatu yang menggambarkan tentang sederetan
keadaan yang baik dan makmur, seperti memperoleh hak kebahagiaan,
kedamaian, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan, tercukupinya kebutuhan,
kenyamanan dan sebagainya. Kesejahteraan meliputi seluruh bidang kehidupan
manusia. Mulai dari ekonomi, social, budaya, iptek, dan lain sebagainya.
Masyarakat dikatakan sejahtera apabila semua kebutuhannya terpenuhi,
hal ini dapat terwujud apabila, pertama masyarakat memiliki pendapatan
tetap.Kesempatan kerja dan kesempatan berusaha diperlukan agar masyarakat
4
mampu memutar roda perekonomian yang pada akhirnya mampu meningkatkan
jumlah pendapatan yang mereka dapat. Kedua, pendidikan yang makin mudah
dijangkau. Pengertian mudah yaitu dalam arti jarak dan nilai yang harus
dibayarkan oleh masyarakat. Dan yang ketiga, kesehatan yang makin meningkat
dan merata, hal ini merupakan faktor untuk mendapatkan pendapatan dan
pendidikan. Ketiga faktor ini mutlak diperlukan, tanpa itu semua mustahil
kesejahteraan dapat diwujudkan oleh setiap orang.
Salah satu masalah kesejahteraan adalah kemiskinan. Kemiskinan yaitu
keadaan manusia yang serba kekurangan, hal ini disebabkan karena kurangnya
lapangan pekerjaan yang tersedia, keterampilan dan pendidikan masyarakat
yang masih rendah sehingga sulit mendapatkan pekerjaan.
Setiap daerah pasti memiliki potensi yang dapat dikembangkan guna
kelangsungan hidup masyarakatnya. Namun perbedaan wilayah akan
menyebabkan potensi daerah yang berbeda pula. Karena potensi alam yang
berbeda, manusia juga akan menunjukkan aktivitas yang berbeda untuk
memanfaatkan potensi daerah yang ia tempati.
Mengingat sering timbulnya masalah kemiskinan yang ada dimasyarakat
seperti yang dikemukakan tersebut, maka penulis akan melakukan penelitian
mengenai ”Analisis Peran Ekonomi Kreatif Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia,
Kabupaten Jeneponto”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah peran ekonomi kreatif dalam meningkatkan kesejahteraan
5
masyarakat di Desa Boro, Kec. Rumbia, Kab. Jeneponto.Dalam hal ini, peneliti
menggunakan metode penelitian kualitatif. Selanjutnya peneliti menjabarkan
beberapa sub pokok permasalahan, yaitu:
1. Bagaimanakah peran ekonomi kreatif dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten
Jeneponto?
2. Bagaimanakah kesejahteraan masyarakat di Desa Tompobulu,
Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini juga
diarahkan pada rumusan masalah tersebut. Adapun tujuannya yaitu:
1. Untuk mengetahui peran ekonomi kreatif dalam meningkatkan
kesejahteraan di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten
Jeneponto.
2. Untuk mengetahui kesejahteraan masyarakat di Desa Tompobulu,
Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto.
D. Manfaat Penelitian
Mengenai manfaat penelitian dalam hal ini dibagi menjadi dua yaitu,
manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis.
1. Manfaat secara teoritis
a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan khususnya tentang ekoonomi kreatif guna untuk
mengasah kemampan masyarakat yang ada di Desa Boro,
Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto.
6
b. Dapat memberikan referensi kepada peneliti lain untuk meneliti lebih
mendalam mengenai permasalahan yangsama.
c. Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan sebagai parameter kemajuan dunia pendidikan.
2. Manfaat secara praktis
a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan manjadi bahan masukan
tentang pentingnya ekonomi kreatif dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan informasi
yang membangun bagi masyarakat dan lembaga pendidikan.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Ekonomi Kreatif
a. Pengertian ekonomi kreatif
Ekonomi menurut bahasa yaitu berasal dari bahasa Yunani Oikosyang
berarti keluarga atau rumah tangga, dan Nomos berarti peraturan atau aturan.
Sedangkan menurut istilah ekonomi yaitu manajemen rumah tangga atau
peraturan rumah tangga. Pengertian Ekonomi adalah salah satu bidang ilmu
sosial yang membahas dan mempelajari tentang kegiatan manusia yang
berkaitan langsung dengan distribusi, konsumsi, dan produksi pada barang dan
jasa. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia kreatifitas berasal dari
kata dasar kreatif, yaitu memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu.
Ekonomi kreatif merupakan konsep ekonomi baru yang memadukan
informasi dan kreatifitas dengan mengandalkan ide, gagasan dan pengetahuan
dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi. Dalam studi ekonomi dikenal
ada empat faktor produksi, yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia,
modal (faktor utama), dan orientasi atau manajeman (Gusti,2016).
Ekonomi kreatif merupakan kegiatan ekonomi yang digerakkan oleh
industri kreatif yang mengutamakan peranan kekayaan intelektual (Suryana,
2017).
b. Peran industri kreatif
Industri kreatif berperan penting dalam perekonomian nasional maupun
global, karena memberikan kontribusi terhadap aspek kehidupan baik secara
8
ekonomi maupun nonekonomi.Secara ekonomi, industri kreatif berperan dalam
menciptakan iklim bisnis, pencapaian lapangan kerja, menumbuhkan inovasi dan
kreativitas, pencipta sumber daya yang terbarukan, dan berkontribusi positif
terhadap pendapatan nasionaL bruto (Gross National Product-GNP).
Berdasarkan laporan ekonomi kreatif dari Departemen Perdagangan RI,
kontribusi ekonomi kreatif dapat dilihat dari beberapa indikator baik secara
ekonomi maupun non ekonomi sebagai berikut:
1) Dampak terhadap aspek sosial. Selain berkontribusi terhadap
perekonomian, industri kreatif berkonribusi terhadap sosial ekonomi
lainnya. Misalnya terhadap peningkatan kualitas hidup, peningkatan
toleransi sosial, bahkan peningkatan citra dan identitas bangsa.
2) Dampak terhadap pelestarian budaya. Peran penting non ekonomi
dari industri kreatif adalah berperan dalam membangun budaya,
warisan budaya, dan nilai-nilai lokal. Industri kreatif yang berbasis
budaya menciptakan landasan karakter budaya lokal yang kuat.
Industri kreatif mampu memperjuangkan hak kekayaan intelektual
(HAKI) bagi warisan budaya, dan kearifan budaya. Jamu-jamuan,
makanan tradisional, obat-obatan tradisional, seni tradisional, dan
pakaian tradisional adalah budaya yang dapat dilindungi HAK-nya.
Dibidang teknologi sangat beragam, seperti irigasi subak, sistem
pelestarian hutan suku pedalaman dan warisan budaya kerajinan
lainnya, semua warisan budaya tersebut memiliki potensi pasar dan
merupakan produk industri kreatif bangsa.
9
3) Tingkat pendidikan. Tentunya tingkat pendidikan sangat diperlukan
dalam daya saing, untuk melakukan suatu inovasi tentunya
digunakan pemikiran yang sangat kreatif sehingga dapat
memunculkan ide-ide yang cemerlang sehingga dapat bersaing
dengan yang lainnya.
c. Jenis-jenis industri kreatif
1) Periklanan
Kegiatan kreatif yang berkaitan jasa periklanan (komunikasi satu arah
dengan menggunakan medium tertentu), yang meliputi proses kreasi,
produksi dan distribusi iklan yang dihasilkan, misalnya: riset pasar,
perencanaan komunikasi iklan, iklan ruang ruang, produksi material
iklan, promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan di media cetak
(surat kabar, majalah), dann elektronik (televisi dan radio),
pemasangan berbagai poster dan gambar, penyebaran selebaran,
pamflet, edaran, brosur dan reklame sejenis, distribusi dan delivery
advertising materials atau sampels, serta penyewaan kolom untuk
iklan.
2) Arsitektur
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa desain bangunan,
perencanaan biaya instruksi, konservasi bangunan, perencanaan
biaya instruksi, konservasi bangunan warisan, pengawasan
konstruksi baik secara menyeluruh dari level makro (town planning,
urban design, lanscape architecture) sampai dengan level mikro
(detail konstruksi, misalnya: arsitektur taman, desain interior).
10
3) Pasar Barang Seni
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang-barang
asli, unik dan langka, serta memiliki nilai estetika seni yang tinggi
melalui lelang, galeri toko, pasar swalayan, dan internet, misalnya:
alat musik, percetakan, kerajinan, automobile, film, seni rupa dan
lukisan.
4) Kerajinan
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan
distribusi produk yang dibuat dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang
berawal dari desain awal sampai dengan proses penyelesaian
produknya, antara lain meliputi barang kerajinan yang terbuat dari:
batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu,
logam (emas, perak, tembaga, perunggu, besi), kaca, porselin, kain,
marmer, tanah liat, dan kapur. Produk kerajinan pada umumnya
hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil (bukan produksi
massal).
5) Desain
Kegiatan yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior,
desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan
jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan.
6) Fashion
Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain
alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian
mode dan aksesorisnya, konsultasi lini produk fashion, serta distribusi
produk fashion.
11
7) Video, Film dan Fotografi
Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video, film, dan
jasa fotogafi, serta distribusi rekaman video dan film.
8) Permainan Interaktif
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan
distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan,
ketangkasan, dan edukasi. Subsektorpermaina interaktif bukan
didominasi sebagai hiburan semata-mata tetapi juga sebagai alat
bantu pembelajaran atau edukasi.
9) Musik
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi/komposisi,
pertunjukkan, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara. Meski
industri ini sempat meredup terhalang isu pembajakan kini pegiat seni
musik menggunakan media pembelian lagu di internet yang
menggantikan bentuk fisik sebuahalbum.
10) Seni Pertunjukkan
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha pengembangan
konten, produksi pertunjukkan (misalnya pertunjukkanbalet, tarian
tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik
teater, opera, termasuk tur musik etnik), desain dan pembuatan
busana pertunjukkan, tata panggung, dan tata pencahayaan.
11) Penerbitan dan Percetakan
Kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan
buku, jurnal, koran, majalah tabloid, dan konten digital, serta kegiatan
kantor berita dan pencari berita. Subsektor ini juga mencakup
12
penerbitan perangko, material, uang kertas, blanko cek, giro, surat
andil, obligasi surat saham, surat berharga lainnya, passport tiket
pesawat terbang, dan terbitan khusus lainnya. Juga mencakup
penerbitan foto-foto, grafir (engraving) dan kartu pos, formulir, poster,
reproduksi, percetakan lukisan, dan barang cetakan lainnya,
termasuk rekaman mikrofilm.
12) Layanan Komputer dan Piranti Lunak
Kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi
informasi termasuk jasa layanan komputer, pengolahan data,
pengembangan databese, pengembangan piranti lunak, integrasi
sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak,
desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal
termasuk perawatannya.
13) Televisi dan Radio
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan
pengemasan acara televisi (seperti games, kuis, reality show,
infotaiment, dan lainnya), penyiaran, dan transmisi konten acara
televisi dan radio, termasuk kegiatan station relay (pemancar
kembali) siaran radio dan televisi.
14) Riset dan Pengembangan
Kegiatan kreatif yang terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan
penemuan ilmu dan teknologi. Penerapan dan ilmu pengetahuan
tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses
baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru, yang
dapat memenuhi kebutuhan pasar, termasuk yang berkaitan dengan
13
humaniora seperti penelitian dan pengembangan bahasa, sastra, dan
seni, serta jasa konsultasi bisnis dan manajemen.Ada 3 unsur dalam
riset dan pengembangan, yaitu:
a) Menghasilkan ilmiah baru tanpa tujuan.
b) Riset terapan yang memanfaatkan pengetahuan sebelumnya
untuk berinovasi terkait suatuproduk.
c) Mengembangkan dan mengomersilkan aplikasi baru atau
perbaikan yang ada.
2. Pengertian Kesejahteraan Masyarakat
a. Kesejahteraan Masyarakat
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kesejahteraan berasal dari kata
sejahtera yang artinya aman, sentosa, dan makmur, selamat (terlepas dari
segala macam gangguan, kesukaran), selamat tidak kurang suatu apapun. Dan
kesejahteraan memiliki arti keamanan dan keselamatan, kesenangan hidup, dan
kemamkmuran.
Kesejahteraan menggambarkan kemajuan atau kesuksekan di dalam
hidup baik materil, mental spiritual dan sosial secara seimbang sehingga dapat
menyongsong kehidupan mendatang dengan gembira dan optimal. Sedangkan
pengertian masyarakat dalam kamus besar bahasa Indonesia yaitu sejumlah
manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan dan
mereka anggap sama.
Zakaria (2000) menyatakan, masyarakat adalah sekumpulan manusia
yang hidup bersama disuatu wilayah, yangg memiliki suatu organisasi
pemerintahan dengan serangkaian peraturan-peraturan yang ditetapkan sendiri
serta berada dibawah pimpinan kepala desa yang dipilih dan ditetapkan.
14
b. Tujuan Kesejahteraan Masyarakat
1) Kesejahteraan untuk semua
2) Secara keseluruhan kesejahteraan bagi manusia
3) Bantuan untuk mengisi hak-hak dasar
4) Bantuan bagi masyarakat miskin dan rentan
5) Bantuan untuk peran dalam masyarakat
6) Pembangunan unuk pria dan lingkungan
7) Masalah sosialmitigasi
8) Sumber daya manusiapembangunan
9) Perubahan sosial
10) Untuk mengembangkan hubungan sosial
11) Sosialcontrol
12) Kelas bawah pemberdayaan masyarakat
13) Bantuan untuk sosialisasi
14) Saldo distribusi sumber daya dan fasilitas
15) Tetap peran orang-orangdi masyarakat
16) Indikator kesejahteraan masyarakat
c. Indikator Kesejahteraan Masyarakat
Adapun indikator kesejahteraan masyarakat antara lain :
1) Jumlah dan pemerataan pendapatan
Pendapatan berhubungan dengan lapangan kerja, kondisi usaha, dan
faktor ekonomi lainnya. Penyediaan lapangan kerja mutlak dilakukan
oleh semua pihak agar masyarakat memiliki pendapatan tetap untuk
memenuhi kebutuhannya. Manusia tidak akan mencapai
kesejahteraan tanpa itu semua. Tanda-tanda masih belum
15
sejahteranya kehidupan suatu masyarakat adalah jumlah dan
sebaran pendaapatan yang mereka terima.
2) Pendidikan yang semakin mudah dijangkau
Maksud mudah disini dalam arti jarak dan nilai yang harus dibayarkan
oleh masyarakat. Pendidikan yang mudah dan murah dapat membuat
masyarakat menjalani pendidikan setinggi-tingginya. Dengan
pendidikan yang tinggi kualitas sumber daya manusia akan semakin
meningkat. Dengan demikian kesempatan untuk mendapatkan
pekerjaan yang layak semakin terbuka.
d. Peran Pemerintah dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat
Pemerintah selaku agen perubahan diharapkan bisa berperan aktif dalam
upaya atau usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk
merealisasikan hal tersebut, pemerintah diharapkan dapat menerapkan kebijakan
dalam menyejahterakan masyarakatnya dengan tiga arah tujuan, yaitu enabling,
empowering, dan protecting.
1) Enabling maksudnya menciptakan suasana atau iklim yang
memungkinkan potensi masYarakat untuk berkembang.
2) Empowering bertujuan untuk memperkuat potensi atau daya yang
dimiliki oleh rakyat dengan menerapkan langkah-langkah nyata.
3) Protecting artinya melindungi dan membela kepentingan masyarakat
lemah
e. Peran Ekonomi Kreatif dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Pengembangan ekonomi kreatif merupakan pilihan yang tepatuntuk
menjaga ketahanan ekonomi dalam menghadapi kemiskinan. Saat ini ekonomi
16
kreatif berpotensi besar dalam memberikankontribusi ekonomi yang signifikan,
menciptakan iklim bisnis yang positif, berbisnis pada sumber daya yan terbaru,
menciptakan inovasi dan kreatifitas yang merupakan keunggulan yang kompetitif
dan memberikan dampak sosial yang positif.
Kehadiran ekonomi kreatif akan memberikan peluang kerja bagi
masyarakat setempat sehingga dapat mengurangi pengangguran. Masyarakat
akan mendapat penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Oleh karena itu, ekonomi kreatif sangat berperan dalam mensejahterakan
masyarakat. Hal ini dapat terlihat dari sumber daya manusia yang memanfaatkan
keterampilan dan kemampuan yang mereka miliki.
B. Tinjauan Empiris
Penelitian ini menggunakan satu variabel yang diduga memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penelitian yang
menganalisis pengaruh variabel ini terhadap peningkatan kesejahteraan
masyarakat sudah cukup banyak dilakukan sebelumnya, namun mayoritas hanya
mengkaji pengaruh variabel ini terhadap sektor ekonomi tertentu dan disuatu
daerah saja.
17
Tabel 2.1.Tinjauan Empiris.
No Peneliti Judul Metode Hasil
1
Ernawati Purwaningsih (2010)
Pengembangan Ekonomi Kreatif Desa Wisata Candirejo
Kualitatif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan Desa Wisata Candirejo dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Dengan potensi baik wisata maupun budaya yang diberdayakan dan dikemas menjadi paket wisata yang menarik, Desa Wisata Candirejo mampu menjadi desa yang ditunjuk sebagai pilot project desa wisata ditingkat nasional.
2.
Aisyah Nurul Fitriani, Irwan Noor, dan Ainul Hidayat (2014)
Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kota Batu
Kualitatif
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan industry kreatif mampu meningkatkankesejahteraanmasyarakat di kota Batu. Kreativitas pelaku industri mampu meningkatkan hasil produk yang lebih berinovasi. Kreatifitas pelaku industri dapat ditingkatkan melalui pelatihan,pembekalan/pembinaan, serta monitoring yang dilakukan oleh dinas koperndag kota Batu. Faktor pendukung dari industri ini meliputi Dinas Koperindag Kota Batu, SDM, dan potensi Kota Batu.
18
3.
Putri Diana, I Ketu tSuwena, Ni Made Sofia Wijaya (2017)
Peran dan Pengembangan Industri Kreatif dalam Mendukung Pariwisata di Desa Mas Peliatan, Ubud.
Kualitatif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri kreatif kerajinan tangan dan seni lukisyang ada di Desa Mas dan Desa Peliatan sangat memberi pengaruh positif. Kegiatan dibidang seni kerajinan kayu dan seni lukis tidak saja memberi manfaat bagi penciptaan lapangan kerja, tetapi juga memberi keuntungan lain yang berkaitan dengan kesejahteran masyarakat. Banyaknya hasil kerajinan tangan dan seni lukis yang ada di kecamatan Ubud memberikan nilai tersendiri dalam mendukung pariwisata, keunikan dan khasnya patung yang masih kental dengan nilai tradisional menambahdaya tarik tersendiri.
4. Nasir dan Yuslinaini (2017)
Analisis Pemetaan Industri Kreatif Subsektor Kerajinan serta Dampak Peningkatan Kesejahteraan Masyarakatnya diKabupatenAceh Besar
Kualitatif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa subsector industri kerajinan di 4 (empat) kecamatan yang ada pada Kabupaten Aceh Besar memiliki peran strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi pengagguran. Hal ini dapat dilihat dari penyerapan tenaga kerja pada industri kerajinan pada setiap kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar baik yang dilakukan secara kelompok maupun personal.
5.
Nining Malihah, Siti Achiria (2019)
Peran Industri Kreatif dalam Pemberdayaan Industri Kerajinan Bambu
Kualitatif
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekonomi keratif yang ada di Desa Tulung agungsudah berjalan dengan baik. Adanya ekonomi kreatif sebagai
19
wujud inovatif dan kreatif bagi masyarakatadan manfaat keekonomiannya, belum mampu menstimulasi pemerintah daerah untuk segeramerespon melalui peraturan dan penataan serta pengembangan usaha dan produk-produk kreatif yang mampu memberikan nilai tambah ekonomi dan kemanfaatannya yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.
C. Kerangka Konsep
Peneitian ini dimaksud untuk mengetahui dan menganalisis peran
ekonomi kreatif terhadap kesejahteraan masyarakat. Kerangka konsep akan
mengarahkan proses penelitian sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan
akan menjadi alur pemikiran penelitian.
Gambar 2.1.Kerangka Konsep
Ekonomi Sosial
Masyarakat
Ekonomi Kreatif
Kesejahteraan Masyarakat
Pemberdayaan Kesejahteraan
20
Dari kerangka konsep diatas dapat diketahui bahwa masyarakat yang
mampu mengembangkan kreatifitas melalui ekonomi kreatif dapat meningkatkan
kesejahteraannya melalui pemberdayaan masyarakat sehingga dapat terwujud
kesejahteraan masyarakat baik dalam aspek sosial maupun ekonomi.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan peneltian, maka jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-
lain. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa pada suatu konteks khusus yang dialami dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah. Berdasarkan pengertian diatas maka dalam penelitian
ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif karena data yang
dikumpul adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Menurut
supardi, penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk
melukiskan keadaan objek atau persoalan dan tidak dimaksudkan untuk
mengambil atau menarik kesimpulan berlaku umum.
Adapun alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif ini adalah
karena data yang akan dikumpulkan berupa informasi, pernyataan, situasi dan
kondisi tempat penelitian. Sehingga peneliti harus mengamati secara baik peran
ekonomi kreatif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan
demikian peneliti dapat memaparkan proses dan kondisi yang terkait dengan
fokus penelitian.
22
B. Fokus Penelitian
Peneliti memfokuskan masalah pada seberapa besarkah kontribusi
industri kreatif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di Desa
Tompobulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto.
C. Pemilihan Lokasi dan Situs Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia,
Kabupaten Jeneponto. Pertimbangan peneliti memilih lokasi tersebut dijadikan
sebagai lokasi penelitian yaitu karena di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia,
Kabupaten Jeneponto memiliki industri kreatif bernama Bambu Sulawesi yang
memiliki kreatifitas tinggi dengan menggunakan bambu sebagai bahan utama
dan dapat memberikan peluang usaha bagi masyarakat sekitar.
D. Sumber Data
1. Data primer
Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber aslinya, yang berupa wawancara, jajak pendapat dari
individu atau kelompok, dan hasil observasi. Dalam penelitian ini respondennya
adalah kepala desa dan sekretaris desa Tompobulu, Pemilik industri bambu
Sulawesi, serta masyarakat yang bekerja di industri bambu Sulawesi.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui
media perantara atau yang diperoleh secara tidak langsung, yang berupa buku
catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang
tidak dipublikasikan secara umum. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu
23
RPJMDes Tompobulu (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa), dan
beberapa dari intenet.
Sumber data dalam penelitian ini yakni dari informan untuk memperoleh
data dan informasi dari lokasi penelitian. Peneliti akan melakukan wawancara
dalam pengumpulan data tersebut yaitu orang yang akan menjawab pertanyaan-
pertanyaan tertulis mauupun lisan. Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini
kurang lebih selama dua bulan yaitu pada bulan September sampai bulan
November 2020.
E. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah upaya dalam memperoleh dan
mengumpulkan data. Menurut Moh. Nasir pengumpulan data adalah prosedur
yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Data-data
yang terkumpul tersebut adalah rangka untuk menyelesaikan variabel-variabel
yang menjadi bahan penelitian. Dilihat dari cara atau teknik pengumpulan data,
maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan mengunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi.
1. Metode Observasi
Observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
penginderaan.
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti dan ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.
24
3. Metode Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data dengan penyelidikan
benda tertulis, seperti buku, majalah, dan catatan harian. Jadi dapat dipahami
bahwa metode dokumentasi adalah suatu metode atau cara yang dilakukan
dengan cara mencatat data-data atau catatan resmi pada berbagai sumber yang
terkait dengan penelitian.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data penelitian. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan
peneliti adalah panduan wawancara.Ini dilakukan pada awal peneliti turun ke
lapangan. Instrumen yang kedua yaitu buku catatan, ini diperlukann peneliti
untuk menuliskan apa yang menarik dan berhubungan dengan fokus penelitian.
G. Teknik Analisis
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam
unit-unit, menyusun ke dalam pola, dan memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan agar mudah dipahami oleh diri sendiri
atau orang lain.
Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data pada
penelitian ini, yaitu:
25
1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan
membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneiti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya.
2. Penyajian Data
Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dengan bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan kategori, matriks, dan sejenisnya. Dengan
menyajikan data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi
untuk diteliti.
3. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan
pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
26
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Kondisi Geografis
Industri kreatif Bambu Sulawesi terletak dalam kawasan objek wisata
Lembah Hijau Rumbia, berada di Desa Tompobulu, Kecamamatan Rumbia,
Kabupaten Jeneponto sekitar 27 kilometer dari Bontosunggu, ibukota Jeneponto.
Kawasan ini memliki nuansa sejuk karena lokasinya berada di atas ketinggian
lebih dari 1000 mdpl. DaerahRumbia sudah sejak lama dijuluki sebagai kampung
bambu, para pemuda di kampung Rumbia berinisiatif untuk memberikan suatu
nilai jual bagi tumbuhan bambu ini.
Desa Tompobulu adalah salah satu desa yang terletak diwilayah
kecamatan Rumbia kabupaten jeneponto yang memiliki luas wilayah sekitar 3,34
Km atau sekitar 5,73 % dari luas wilayah Kecamatan Rumbia.
Luas wilayah Desa Tompobulu dibagi menjadi tiga Tompobulusi yaitu
Tompobulusi persawahan, Tompobulusi perkebunan, dan Tompobulusi
perumahan penduduk dengan batas-batas sebagai berikut:
➢ Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Ujungbulu
➢ Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bontotiro
➢ Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Loka
➢ Sebelah Barat berbatasan dengan kab. Gowa
Desa Tompobulu terdiri dari 6 (enam) Dusun, yaitu:
a. Dusun Boro
b. Dusun Batupangkayya
27
c. Dusun Mangunturu
d. Dusun Sunggumanai
e. Dusun Campagatinggia
f. Dusun Kappe
Gambar 4.1
Peta Desa Tompobulu
Sumber Data: Profil Desa Tompobulu
Letak geografis Desa Tompobulu merupakan Desa yang termasuk desa
yang berada pada dataran tinggi yang memiliki ketinggian berkisar antara 600-
1627 m diatas permukaan laut oleh karena itu desa Tompo Bulu memiliki lahan
pertanian yang sangat luas terkhusus lahan perkebunan dan biasa juga dijuluki
desa penghasil tanaman sayur-sayuran. Luas Tompobulu perkebunan 304,32 Ha
luas Tompo Bulu persawahan 49,20 Ha dan luas perumahan 29,68 Ha.
Desa Tompobulu merupakan desa yang letaknya sangat strategis karena
merupakan desa yang terletak diantara Kabupaten Jeneponto dan kabupaten
Gowa serta memili jalur transpotasi yang dapat menghubungkan 4 desa yaitu
28
Desa Jenetallasa, Desa Kassi, Desa Ujungbulu dan Desa Bontotiro serta Desa
Tompobulu juga merupaka desa penghubung menuju kabupaten Gowa namun
desa Tompobulu merupakan desa paling jauh dari ibukota kecamatan Rumbia
yang memiliki jarak 17 km dapat ditempuh dengan menggunakan sepeda motor
30 menit dan kendaraan roda 4 dapat ditempuh selama 40 menit sedangkan
jarak ke ibu kota kabupaten 36 km dengan jarak tempuh menggunakan sepeda
motor selama 60 menit dan kendaraan roda 4 dapat ditempuh selama 90 menit
pada umumnya masyarakat desa Tompobulu menggunakan kendaraan roda 2
dan roda 4. Desa Tompobulu juga merupakan desa yang berada diatas bukit
maka desa Tompobulu kaya akan sumber daya alam termasuk penghasil sayur-
sayuran dan tanaman perkrbunan seperti kopi dan coklat dan jagung manis
serta beberapa tahun ini masyarakat telah mulai beternak sapi.
2. Visi dan Issu Strategis Desa
a. Visi
“Terjalin hubungan yang harmonis antara pemerintah desa,warga
masyarakat dan lembaga-lembaga yang ada di desa Tompobulu yang didasari
dengan nilai-nilai pengamalan agama dan senantiasa mengedepankan nilai-nilai
kegotongroyongan sehingga dapat meningkatkan kesadaran warga akan segala
sesuatu yang ada di desa Tompobulu baik itu pembangunan maupun masalah
yang ada yang selalu harus didasari dengan cara demokrasi, partisipasi,
transparan secara berkelanjutan tanpa menyalahgunakan kesetaraan gender
secara merata dan berkeadilan serta pemerataan dan perluasan akses
memperhatikan kuantitas satuan pendidikan dengan meningkatkan prasarana
dan sarana serta meningkatkan kapasitas tenaga pendidik agar dapat
menghasilkan siswa-siswa yang berkualitas.
29
Peningkatan kapasitas pemerintah desa, BPD dan lembaga-lembaga
yang ada di desa Tompobulu sehingga dapat mendorong terwujudnya tata
pemerintahan desa yang baik sehingga dapat melahirkan aturan-aturan yang
selalu didasari dengan musyawarah dan demokrasi sehingga selalu berpihak
pada masyarakat miskin, perempuan, dan kaum termarginalkan serta
meningkatkan ginerja lembaga-lembaga dalam program peningkatan kesadaran
akan pentingnya hidup sehat dan program keluarga berencana sehingga dapat
mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk dan angka kematian ibu hamil dan
balita.
Pendapatan warga masyrakat meningkat melalui pemanfaatan sumber
daya alam dan potensi-potensi yang ada terutama menjaga kelestarian sumber-
sumber air yang ada melalui kesadaran dalan pengelolaan dan penggunaan
saran air yang adil sehingga semua rumah tangga dapat menikmatinya dengan
baik secara berkelanjutan serta dapat pula dimanfaatkan untuk pertanian
Meningkatakan roda perekonomian melalui pemenfaatan dan
melestarikan sarana dan prasaran yang ada terutama sarana irigasi yang masih
perlu ditambah dan masih perlu ditingkatkan karena merupakan saran yang
sangat menujang serta pegelolaan yang baik dengan cara pembentukan
lembaga yang mengatur tentang penggunaan air irigasi dengan mengedepankan
nilai-nilai kegetonroyongan dan kebersamaan antara warga masyarakat desa
Tompo Bulu sehingga dapat membantu dalam peningkatan taraf hidup warga
masyarakat.
Peningkatan kapasitas dan keterampilan rumah tangga petani dan
peternak dalam hal pembibitan, pengolahanlahan, sertapemelihraan tanaman
pertanian, perkebunan dan sayur-sayuran bagi petani, pembibitan ternak,
30
penanganan penyakit ternak dan pengolahan limbah ternak dan pertanian
menjadi biogas atau pupuk organik yang dapat dimanfaatkan oleh rumah tangga
dan petani sehingga dapat mendorong perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat desa Tompobulu.
b. Isu Srategis
Untuk mendukung tercapainya visi Desa Tompobulu maka perlu ada isu
strategis yang akan di jadikan acuan dalam merumuskan program-program atau
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan nanti namun dalam perumusan Isu
Strategis perlu mengacu pada isu strategis yang ada di RPJ daerah agar ada
hubungan antara isu strategis Kabupaten dengan issu strategis Desa Tompobulu
adapun isu strategis Desa Tompobulu adalah :
• Perbaikan peringkat indeks pembnagunan manusia (IPM)
• Perbaikan taraf hidup masyarakat
• Peningkatan pelayanan publik
• Pengembangan komoditas unggulan
• Penguatan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan
• Penguatan kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat
• Pemantapan kehidupan beragama.
31
Gambar 4.2
Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Tompobulu
KADUS
BORO
SOMBALI
KADUS
BATUPANGKAYY
A
MASSIRI
KADUS
MANGGUNT
URU
IBRAHIM
KADUS
SUNGGUMANAI
SYARIPUDDIN
KADUS CAMPAGA
TINGGIA
RASYID
KADUS KAPPE
S A I N G
KAUR
PEMBANGUNAN
KAHARUDDIN
KAUR
UMUM
NASRULLAH
KAUR PEMERINTAHAN
SAHARUDDIN
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA TOMPOBULUKECAMATAN RUMBIA KABUPATEN JENEPONTO
TAHUN 2013 - 2019
SEKERTARIS DESA
NASIR Z.,M.Pd
KEPALA DESA
HJ.MARWIAH,S.PdI
Sumber Data: Profil Desa Tompobulu
3. Kondisi Masyarakat Desa Tompobulu
a. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan hasil sensus pada tahun 2015 jumlah penduduk desa
Tompobulu masih dalam keadaan kurang padat karena dilihat dari jumlah
penduduk yang hanya 1946 jiwa yang tersebar di 441 KK.
Tabel 4.1
Data Jumlah Penduduk Desa Tompobulu
Nama Dusun Jumlah Jiwa
Total Jiwa L P
Boro 193 201 394
Batupangkayya 152 237 389
Mangunturu 225 196 421
Sunggumanai 114 135 249
Campagatinggia 160 238 398
Kappe 53 42 95
Jumlah 1946
Sumber Data: RPJMDes Tompobulu
32
b. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian
Desa Tompobulu berada pada ketinggian oleh karena itu sebagian besar
masyarakat desa Tompobulu adalah petani berkebun dan petani sawah
yang dijadikan sumber penghidupan bagi masyarakat. Namun disamping
itu masyarakat desa Tompobulu juga memiliki pekerjaan sampingan
antara lain yang paling menonjol adalah beternak sapi yang dijadikan
sebagai penghasilan tambahan akan tetapi belum semua masyarakat
yang memiliki ternak hanya sebagian kecil bahkan ada juga yang hanya
bermodalkan jasa dimana dia hanya memelihara saja. Untuk rinciannya
dapat dilihat berdasarkan hasil sensus yang telah dilakukan oleh Kader
Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Desa Tompobulu pada tahun 2015
dalam table berikut:
Tabel 4.2
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
No Jenis Pekerjaan Jumlah
1 Perbengkelan 8
2 Buruh tani 15
3 Petani horti -
4 Pedagang 35
5 Pengrajin 4
6 Petani 248
7 Peternak 259
8 PNS 24
9 Sopir 31
10 Tukang batu 21
11 Tukang becak 11
12 Tukang kayu 17
13 Tukang ojek 10
14 Wiraswasta 67
Sumber Data: Profil Desa Tompobulu
33
B. Hasil Penelitian
1. Peran Ekonomi Kreatif dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten
Jeneponto
Industri kreatif subsektor kerajinan merupakan industri yang berkaitan
dengan kreasi, produksi, dan distribusi produk yang dibuat atau dihasilkan oleh
tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai proses penyelesaian
produknya. Produk industri kreatif subsektor kerajinan terdiri dari barang
kerajinan yang terbuat dari batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit,
rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, perunggu, dan besi), kaca,
porselen, kain, marmer, tanah liat, dan kapur. Produk kerajinan ini pada
umumnya hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil dan tidak diproduksi
secara massal.
Ekonomi kreatif merupakan salah satu wadah yang nyata untuk
masyarakat menuangkan segala kreatifitasnya untuk menciptakan sesuatu yang
unik dan dapat bernilai jual dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Seperti ekonomi kreatif yang ada di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia,
Kabupaten Jeneponto ini merupakan salah satu sub sektor ekonomi kreatif yaitu
berupa kerajinan yang terbuat dari bambu. Industri kreatif ini dimotori oleh
Ridwan Nojeng dan diberi nama Bambu Sulawesi. Dari itu, masyarakat mulai
mengembangkan kreatifitasnya dan mengimplementasikan dengan kegiatan
produksi. Ada beberapa kerajinan yang diproduksi oleh industri ini, seperti gelas,
tudungsaji, lampu hias, lampu taman, meja dan kursi, hingga kebutuhan rumah
tangga lainnya. Industri ini juga sedang mengembangkan usahanya menjadi
perusahaan konstruksi yang tentu saja bahan utamnya adalah bambu.
34
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Kepala Desa Tompobulu,
Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto adalah :
”Ekonomi kreatif masyarakat di Desa kami sudah berkembang cukup
baik, apalagi dengan adanya industri kreatif Bambu Sulawesi ini. Meskipun usaha itu merupakan usaha pribadi namun industri ini telah membuka peluang kerja bagi masyarakat setempat sehingga masyarakat mempunyai pendapatan. Dengan ekonomi kreatif, masyarakat dapat mengembangkan keterampilan dan potensi-potensi yang mereka miliki untuk memenuhi kehidupan sehari-hari meskipun itu tidak menentu”. Selain hasil wawancara peneliti dengan Kepala Desa tersebut, terdapat
hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan pemilik industri kreatif Bambu
Sulawesi, sebagai berikut :
”Industri kreatif ini sangat menarik bagi saya selaku masyarakat yang mengelola usaha ini, karena dengan ekonomi kreatif ini saya bisa mendapatkan pendapatan dan bisa membuka peluang kerja bagi masyarakat disini, membantu masyarakat mendapatkan penghasilan, selain itu saya juga dapat mengembangkan bakat yang saya miliki dan menyalurkannya kepada orang lain. Saya memanfaatkan bambu sebagai bahan baku utama karena di daerah ini banyak saya temukan pohon bambu. Awalnya saya melihat banyaknya bambu yang terbuang percuma di kebun saya, dengan memanfaatkan bahan dan alat yang ada akhirnya saya mencoba memulai untuk keperluan pribadi terlebih dahulu. Setelah saya benyak belajar akhirnya saya mulai membuka pikiran, membuka jalan, dan berkeinginan membuka lapangan pekerjaan untuk pemuda masyarakat Rumbia”. Adapun hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan pengrajin
kerajinan bambu yang bekerja di Bambu Sulawesi mengatakan :
“Industri kreatif Bambu Sulawesi yang dikelola oleh Bapak Ridwan Nojeng di Desa Tompobulu ini Alhamdulillah sudah dapat memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat. Adanya industri kreatif Bambu Sulawesi ini sangat membantu bagi kami untuk mendapatkan penghasilan dan memenuhi kebutuhan rumah tangga. Selain itu industri ini juga membuka lapangan pekerjaan bagi siapa saja yang ingin betul-betul bekerja dan menghasilkan, artinya kita dipekerjakan sesuai kemampuan kita dan kita tidak di industri ini kita diperlakukan sama, tidak pandang bulu”.
Adapun data nama pengrajin di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia,
Kabupaten Jeneponto adalah sebagai berikut:
35
Tabel 4.3
Nama Pekerja Ekonomi Kreatif Bambu Sulawesi
No Nama Tahun Bekerja
1 Ridwan 2013
2 Awaluddin 2013
3 Farel 2013
4 Abdillah 2013
5 Dirga 2013
6 Iccang 2013
7 Sudirman 2013
8 Emil 2013
9 Ikbal 2015
10 Asdar 2015
11 Amrullah 2015
12 Syahril 2016
13 Hasan 2016
14 Zulhaji 2016
15 Syamsul 2016
16 Suparmin 2016
Sumber Data: Wawancara pekerja ekonomi kreatif
Tabel tersebut memaparkan nama-nama pengrajin. Nampak bahwa
industri kreatif Bambu Sulawesi ini merupakan mata pencaharian masyarakat
yang sudah lumayan lama digeluti oleh masyarakat di Desa Tompobulu.
2. Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Desa Tompobulu, Kecamatan
Rumbia, Kabupaten Jeneponto.
Tingkat kesejahteraan masyarakat di Desa Tompobulu, Kecamatan
Rumbia, Kabupaten Jeneponto. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan
Kepala Desa Tompobulu tingkat kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari
tingkat pendapatan, pendidikan, dan kesehatan masyarakat.
Adapun tingkat pendapatan masyarakat yang ada di Desa Tompobulu,
Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto adalah sebagai berikut:
36
Tabel 4.4
Jumlah Penduduk Besdasarkan Tingkat Pendapatan Masayarakat
Jumlah kepala keluarga 441
Jumlah anggota keluarga 1.505
Jumlah pendapatan kepala keluarga 2.000.000
Jumlah pendapatan dari anggota keluarga yang bekerja
-
Jumlah total pendapatan keluarga 2.000.000
Sumber Data: RPJMDes Tompobulu
Data tersebut menunjukkan pendapatan masyarakat dibawah pendapatan
rata-rata dimana penghasilannya Rp. 3.000.000 kebawah, penghasilan tersebut
termasuk rendah atau belum sejahtera karena tingkat pendapatan yang sejahtera
yakni Rp. 3.000.000 keatas atau diatas gaji UMR (Upah minimum regional).
Faktor pendapatan yang rendah dipengaruhi oleh banyaknya beban
tanggungan keluarga yang mempengaruhi pendapatan dan pengeluaran
keluarga. Maka semakin banyak jumlah anggota keluarga dan beban
tanggungan keluarga maka rendah pula pendapatan perkapita.
Dari hasil wawancara peneliti oleh sekretaris desa bahwa rendahnya
pendapatan perkapita disebabkan karena masyarakat yang tidak memiliki
pekerjaan, terutama perempuan setelah menikah banyak yang hanya menjadi
ibu rumah tangga, sedangkan jika hanya mengandalkan dari hasil bertani kepala
keluarga mereka tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Selain itu banyaknya
terjadi pernikahan dini juga menyebabkan semakin meningkatnya pengangguran.
37
Tabel 4.5
Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Tidak sekolah 420
2 SD 391
3 SLTP 229
4 SLTA 228
5 D2 18
6 D3 4
7 S1 57
8 S2 -
9 S3 -
Sumber Data: RPJMDes Tompobulu
Data tersebut dapat disimpulkan masih banyak warga masyarakat Desa
Tompobulu yang masih berpendidikan rendah. Penyebabnya diantaranya adalah
sebagian masyarakat menganggap lebih baik mencari penghidupan daripada
harus meneruskan pendidikan. Disamping itu juga karena faktor ekonomi yang
tidak mendukung untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
Rendahnya tingkat pendidikan menyebabkan kurangnya daya kreasi dalam
melakukan kegiatan sehari-hari cenderung menonton tv tanpa adanya aktifitas
sehari-hari.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan kepala
desa (Hj. Marwiah) bahwa peran ekonomi kreatif dalam meningkatan
kesejahteraan masyarakat di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten
Jeneponto mengalami perubahan setelah adanya ekonomi kreatif (bambu
Sulawesi) yaitu dari tingkat pendapatan, pendidikan dan sarana kesehatan
masyarakat. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
38
Tabel 4.6
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendapatan Masayarakat Setelah
Adanya Industri Kratif Bambu Sulawesi
Jumlah kepala keluarga 441
Jumlah anggota keluarga 1.505
Jumlah pendapatan kepala keluarga 2.000.000
Jumlah pendapatan dari anggota keluarga yang bekerja
1.500.000
Jumlah total pendapatan keluarga 3.500.000
Sumber Data: Wawancara Pekerja Ekonomi Kreatif
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa keikutsertaan anggota keluarga
bekerja mampu meningkatkan pendapatan masyarakat, dimana pendapatan
rata-rata yang awalnya Rp. 2.000.000 sebelum adanya ekonomi kreatif
bertambah menjadi Rp. 3.500.000 setelah adanya ekonomi kreatif.
Dari hasil observasi peneliti bahwa adanya industri kreatif bambu
Sulawesi ini dapat mengurangi jumlah pengangguran dan dapat membantu
masyarakat dalam menambah pendapatan mereka sehingga dapat memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan membiayai pendidikan anak-anaknya serta mampu
memenuhi biaya kesehatan mereka. Dengan adanya peningkatan pendapatan
ekonomi masyarakat di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten
Jeneponto maka mereka akan mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
mereka, biaya pendidikan anak dan biaya kesehatan mereka. Industri kreatif
bambu Sulawesi ini menjadikan masyarakat memiliki pendapatan tambahan
untuk kehidupan mereka.
39
Tabel 4.7
Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan Setelah Adanya Industri
Kreatif Bambu Sulawesi
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Tidak sekolah 420
2 SD 391
3 SLTP 229
4 SLTA 228
5 D2 18
6 D3 7
7 S1 59
8 S2 -
9 S3 -
Sumber Data: Wawancara dan Dokumentasi
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan di Desa
Tompobulu bertambah sedikit demi sedikit walaupun tidak secara signifikan.
C. Pembahasan
1. Peran Ekonomi Kreatif dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten
Jeneponto
Ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep yang menawarkan sebuah
tantangan kepada masyarakat untuk terus berkreatifitas, berkarya dan berinovasi
yang akan menghasilkan kesejahteraan bagi masyarakat khususnya dan dapat
memperbaiki kesejahteraan serta perekonomian suatu wilayah pada umumnya.
Ekonomi kreatif (bambu Sulawesi) masyarakat di Desa Tompobulu, Kecamatan
Rumbia, Kabupaten Jeneponto, berdasarkan hasil wawancara penelitian yang
dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa ekonomi kreatif di Desa
Tompobulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto sudah mulai
berkembang cukup baik karena dapat memberikan peluang usaha bagi
40
masyarakat, serta masyarakat mempunyai pendapatan yang dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta memeperbaiki perekonomian
masyarakat di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto.
Berdasarkan hasil penelitian ekonomi kreatif (bambu Sulawesi) yang
berada di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto belum
berbadan hukum atau belum terdaftar secara resmi. Didalam proses pengelolan
kerajinan dan konstruksi ini masih dikelola secara sederhana. Usaha ini
merupakan usaha yang dikelola secara pribadi dan pengerjaannya dikerjakan
oleh sekelompok orang. Masyarakat yang menekuni dan mengelola usaha ini
tidak mengalami kesulitan, karena peralatan yang digunakan terbilang sederhana
dan mudah diperoleh, dimana bahan utama industri kreatif ini adalah bambu.Dari
hasil wawancara peneliti dengan pengelola industri kreatif bambu Sulawesi,
bahwa alasan mengapa ia memilih bambu sebagai usaha kreatif karena ia
melihat pohon bambu yang begitu melimpah di desanya. Sebelum digunakan,
bambu yang akan dijadikan kerajinan dan bahan bangunan terlebih dahulu
melalui proses pengawetan, dimana bambu akan dilubangi atau dihilangkannya
ruas-ruas bambu kemudian direndam menggunakan cairan khusus selama
sebulan. Proses ini mampu mengawetkan bambu selama 20 sampai 30 tahun.
Pengelola industri kreatif ini memanfaatkan hasil alam dengan baik.
Menurut peneliti kegiatan ekonomi kreatif ini dapat mengembangkan
bakat dan keterampilan yang mereka miliki, selain itu mereka juga dapat
memperoleh penghasilan dan memenuhi biaya kehidupannya dan membuka
lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat guna untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
41
Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Aisyah Nurul Fitriani, Irwan Nur, dan Ainul Hidayat (2014) yang berjudul
”Pengembangan Industri Kreatif Sub Sektor Kerajinan di Kota Batu” hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa pengembangan industry kreatif sub sector
kerajinan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kota Batu.
Kreatifitas pelaku industri mampu meningkatkan hasil produk yang lebih
berinovasi. Kreatifitas pelaku industri dapat ditingkatkan melalui pelatihan,
pembekalan atau pembinaan, serta monitoring yang dilakukan oleh Dinas
Koperindag Kota Batu. Faktor pendukung dari pengembangan industri kreatif
ini meliputi peran Dinas Koperindag Kota Batu, Kualitas sumber daya
manusia, dan potensi Kota Batu. Terdapat beberapa faktor penghambat juga,
seperti kurangnya akses permodalan, terbatasnya bahan baku berkualitas,
dan rendahnya sarana dan prasarana pemasaran.Pengembangan industri
kreatif diharapkan sesuai dengan RENSTRA dari Dinas Koperindag serta
mampu memberikan dan meningkatkan pelatihan serta penyuluhan yang
bermanfaat bagi pelaku industri dalam mengembangkan usaha industrinya.
Industri kreatif (bambu Sulawesi) yang berlokasi di Desa Tompobulu,
Kecamatan Rumbia ini merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat
yang ada dan dianggap mampu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.Industri kreatif Bambu Sulawesi ini juga dapat menyerap tenaga
kerja bagi masyarakat desa Tompobulu yang pengangguran atau tidak
memiliki pekerjaan. Dengan demikian mereka dapat menambah pendapatan
sehingga kebutuhan hidup mereka bisa terpenuhi. Dari hasil observasi
peneliti, bahwa dengan bertambahnya pendapatan maka akan mempengaruhi
tingkat kesejahteraan masyarakat.
42
Sebelum adanya industri kreatif bambu Sulawesi ini, sebagian besar
masyarakat di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto
mendapatkan penghasilan dari bekerja sebagai buruh tani yang pendapatannya
hanya mampu menutupi kebutuhan sehari-hari sehingga masyarakat sedikit
kesulitan untuk melanjutkan pendidikan anak-anak mereka. Tetapi setelah
mereka menekuni pekerjaan di industri kreatif bambu Sulawesi penghasilan
mereka bertambah hingga mampu menyekolahkan anak-anak mereka dan
memenuhi biaya kesehatan sehingga terciptanya masyarakat yang sejahterah.
Pendapatan yang diperoleh masyarakat yang bekerja di industri kreatif
bambu Sulawesi bergantung pada seberapa banyak kerajinan tangan yang laku
dipasarkan dan seberapa banyak pesanan bangunan kostruksi. Dari hasil
wawancara oleh peneliti kepada pelaku industri kreatif bahwa rata-rata upah
yang diperoleh pekerja setiap menerima orderan adalah Rp. 1.500.000.
Pendapatan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
memenuhi biaya pendidikan anak serta memenuhi biaya kesehatan mereka.
Data yang diperoleh oleh peneliti mengenai tingkat kesejahteraan
masyarakat di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto,
bahwa dengan bertambahnya pendapatan masyarakat berarti tingkat
kesejahteraan masyarakat di Desa Tompobulu sudah mengalami peningkatan
walaupun tidak secara signifikan karena jumlah masyarakat yang pengangguran
berkurang dan jumlah masyarakat yang mempunyai pendapatan bertambah.
Keterangan diatas memperlihatkan bahwa dengan meningkatnya
pendapatan masyarakat sangat mempengaruhi tingkat pendidikan untuk anak-
anak mereka dan untuk memenuhi biaya kesehatan mereka. Dengan demikian,
uraian diatas menggambarkan kondisi yang ada di Desa Tompobulu dimana
43
tingkat pendapatan masyarakat yang diperoleh dari hasil ekonomi kreatif
merupakan pendukung bagi tingkat kesejahteraan masyarakat, entah itu biaya
untuk kelangsungan pendidikan, kesehatan, ataupun untuk biaya kelangsungan
hidup sehari-hari mereka.
Berdasarkan data-data yang diambil penliti, bahwa jumlah penduduk yang
terlibat dalam ekonomi kreatif masih terbilang sedikit, dapat dilihat dari jumlah
penduduk yaitu 1946 jiwa dan yang berkerja dibidang ekonomi kreatif sampai
saat ini hanya 16 orang. Namun meski begitu, peran ekonomi kreatif dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Tompobulu, sudah berjalan
dengan cukup baik, yang artinya semua masyarakat mendapatkan kesempatan
yang sama untuk mengasah keterampilan yang mereka miliki.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian mendukung penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Nasir dan YuslinainI (2017) yang berjudul “Analisis
Pemetaan Industri Kreatif Subsektor Kerajinan serta Dampak Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakatnya di Kabupaten Aceh Besar” dimana hasul
penelitiannya menunjukkan bahwa subsektor industri kerajinan di 4 (empat)
kecamatan yang ada pada Kabupaten Aceh Besar memiliki peran strategis
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi pengangguran.
Hal ini dapat dilihat dari penyerapan tenaga kerja pada industri kerajinan pada
setiap kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar baik yang dilakukan
secara kelompok maupun personal.
2. Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Desa Tompobulu, Kecamatan
Rumbia, Kabupaten Jeneponto.
Tingkat kesejahteraan masyarakat sangatlah penting dalam kehidupan
masyarakat, karena apabila masyarakat sejahtera maka akan menciptakan
44
situasi dan kondisi yang damai, mengurangi tindak kejahatan (pencurian). Selain
itu masyarakat dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan sebagainya.
Tingkat kesejahteraan masyarakat di Desa Tompobulu, Kecamatan
Rumbia, Kabupaten Jeneponto berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
peneliti, mengungkapkan bahwa kesejahteraan masyarakat sudah mulai
sejahtera, dilihat dari pendapatan dan pendidikan yang didapatkan oleh
masyarakat setelah adanya industri kreatif bambu Sulawesi.
Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah tingkat
kesejahteraan masyarakat di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten
Jeneponto dapat peneliti ukur dari tingkat pendapatan dan pendidikan.
a. Pendapatan
Tingkat pendapatan seseorang dipengaruhi oleh kegiatan usaha yang dilakukan
serta jumlah tanggungan dari setiap keluarga masing-masing. Maka semakin
besar pemasukan mereka daripada pengeluaran akan menyebabkan
pendapatan yang diterima tinggi. Dilihat dari tingkat pendapatan masyarakat di
Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto tingkat
pendapatannya masih rendah yakni rata-rata pendapatan masyarakat Rp.
2.000.000/bulan sebelum adanya ekonomi kreatif, dan setelah adanya ekonomi
kreatif pendapatan masyarakat meningkat menjadi Rp. 3.500.000/bulan.
b. Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia,
Kabupaten Jeneponto yaitu tingkat pendidikan yang masih terbilang rendah
(sebelum adanya ekonomi kreatif), hal ini dapat dilihat dari jumlah anak usia
sekolah yang justru tidak sekolah dan dilihat dari rata-rata tingkat pendidikan
masyarakat yang berhenti di SLTA (sekolah tinggi menengah atas). Dalam hal ini
45
tingkat pendidikan berpengaruh pada pendapatan, jika tingkat pendidikan masih
rendah maka akan sulit mendapatkan pekerjaan terutama disektor modern
(formal) dengan pendapatan yang tinggi pula. Akan tetapi setelah adanya
ekonomi kreatif pendidikan masyarakat meningkat sampai perguruan tinggi.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan masyarakat sangat
berpengaruh pada tingkat pendapatan dan pendidikan. Oleh karena itu dengan
adanya industri kreatif bambu Sulawesi semua masyarakat yang ada di Desa
Tompobulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto diharapkann dapat ikut
serta dalam bekerja agar dapat memperoleh penghasilan dan dapat memenuhi
biaya pendidikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahhulu yang dilakukan oleh
Putri Diana, I Ketut Suwena, dan Ni made Sofia Wijaya (2017) yang berjudul “
Peran dan Pengembangan Industri Kreatif dalam Mendukung Pariwisata di Desa
Mas Peliatan, Ubud”. Hasil penelitiannya memnunjukkan bahwa industri kreatif
kerajinan tangan dan seni lukis yang ada di Desa Mas dan Desa Peliatan sangat
memberi pengaruh positif. Kegiatan dibidang seni kerajinan dan seni lukis tidak
saja memberi manfaat bagi penciptaan lapangan kerja, tetapi juga memberi
keuntungan lain yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.
46
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil peneltian yang dilakukan oleh peneliti tentang industri
kreatif Bambu yang berlokasi Sulawesi di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia,
Kabupaten Jeneponto, peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Industri kreatif Bambu Sulawesi di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia,
Kabupaten Jeneponto adalah kegiatan yang melibatkan banyak orang
dalam pengerjaannya dan mampu memberikan kesempatan kerja bagi
masyarakat untuk ikut terlibat secara langsung dalam kegiatan ekonomi
kreatif sehingga menciptakan mata pencaharian baru untuk masyarakat di
Desa Tompobulu sehingga pendapatan masyarakat menjadi bertambah.
Walaupun tidak secara signifikan namun industri kreatif ini mampu
meningkatkat pendapatan keluarga, mengurangi pengangguran dan dapat
meningkatkan pendidikan anak dan biaya kesehatan.
2. Tingkat kesejahteraan masyarakat diukur dari tingkat pendapatan,
pendidikan, dan sarana kesehatan. Pendapatan masyarakat setelah
adanya industri kreatif Bambu Sulawesi ini sudah bertambah sehingga
dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk biaya pendidikan dan
kesehatan.
47
B. Saran
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan, adapun saran yang
ditawarkan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Dengan adanya peran ekonomi kreatif dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di Desa Tompobulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten
Jeneponto, maka diharapkan kepada masyarakat, terutama dari aparat
desa untuk lebih memperhatikan industri kreatif ini agar terus berkembang
lebih luas lagi diseluruh wilayah sehingga mampu menjadi sebagai salah
satu mata pencaharian yang baik.
2. Kepada masyarakat pekerja ekonomi kreatif agar lebih serius lagi dalam
menjalankan usaha ini dan terus mengembangkan potensi yang dimiliki
sehingga pendapatan bisa ditingkatkan untuk kehidupan sehari-hari
khususnya pendidikan untuk anak-anak dan unutk memenuhi biaya
kesehatan. Karena orang tua sebagai salah satu tempat bersandar bagi
anak-anaknya sekaligus pemberi semangat dan motivasi sehingga anak-
anak bisa mencapai keberhasilan pendidikannya.
48
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah Nurul Fitiriana, Irwan Noor, dan Ainul Hidayat. 2014. Pengembangan Industri Kreatif di Kota Batu. Jurnal Admnistrasi Publik. Volume 2, Nomor 3, Halaman 281-286.
Arjana, I., dan Bagus, G. 2015. Geografi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Jakarta: Rajawali Pers. Departemen Perdagangan Republik Indonesia.2008.Pengembangan Ekonomi
Kreatif Indonesia 2010-2014. Jakarta: Departemen Perdagangan. Ernawati Purwaningsih. 2010. Pengembangan Ekonomi Kreatif Desa Wisata
Candirejo. Jantra.Volume V, Nomor 9. Irwan Sudayat. 2015. Sukses Membangun Ekonomi Kreatif. Yogyakarta: Smart
Pustaka. Mauled Moelyono. 2010. Menggerakkan Ekonomi Kreatif. Jakarta: PT. Raja
Grapindo Persada. Meleong, J, Lexy. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Remaja
Rosdakarya. Michael. 2009. Aset Untuk Orang Miskin.Jakarta : Raja Grapindo Persada. Miles dan Huberman. 2009 Analisis Data Kualitatif.Jakarta : UI Press. Nasir dan Yuslinaini. 2017. Analisis Pemetaan Industri Kreatif Subsektor
Kerajinan Serta Dampak Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Aceh Besar.Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi (EMT).Volume 1, Nomor1.
Ning Malihah dan Siti Achiria. 2019. Peran Ekonomi Kreatif Dalam
Pemberdayaan Industri Kerajinan Bambu. Jurnal Kajian Ekonomi Islam.Volume 4, Nomor 1.
Putri Diana, I Ketut Suwena, Ni Made Sofia Wijaya. Peran dan Pengembangan
Industri Kreatif dalam Mendukung Pariwisata di Desa Mas dan Desa Peliatan, Ubud. Jurnal Aanalisis Pariwisata. Volume 17, Nomor 2.
Hamzah Samsuri. 2001. Kamus lengkap bahasa indonesia modern. Surabaya :
Gresindo Pres Surabaya. Sri Wahyuningsih dan Dede Satriani.2019. Pendekatan Ekonomi Kreati Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi. Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita. Volume 8, Nomor2:195-205.
49
Wahyudin Sumpeno. 2004. Perencanaan Desa Terpadu. Jakarta : Capasity Bulding Program.
Wiko Saputra. 2010. Industri Kreatif. Jakarta: Baduose Media.
Suryana, 2017. Ekonomi Kreatif, Ekonomi Baru Mengubah Ide dan Menciptakan Peluang. Jakarta: Salemba Empat.
50
LAMPIRAN-LAMPIRAN
51
Lampiran 1 Dokumentasi
Kantor Desa Tompobulu
52
Tempat penyimpanan bambu
53
Hasil produksi kerajinan
54
55
Hasil kegiatan ekonomi kreatif dibidang arsitektur
56
57
58
Gambar bambu yang sedang diawetkan
59
Lampiran 2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Tompubulu, Kec. Rumbia, Kab. Jeneponto, Tahun 2015-2021 Letak Geografis Desa Tompobulu
Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Tompobulu
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA TOMPOBULUKECAMATAN RUMBIA KABUPATEN JENEPONTO
TAHUN 2013 - 2019
SEKERTARIS DESA
NASIR Z.,M .Pd
KEPALA DESA
HJ.MARWIAH,S.PdI
KAUR
PEMBANGUNAN
KAHARUDDIN
KAUR
UMUM
NASRULLAH
KAUR PEMERINTAHAN
SAHARUDDIN
KADUS
SUNGGUMANAI
SYARIPUDDIN
KADUS CAMPAGA
TINGGIA
RASYID
KADUS KAPPE
S A I N G
KADUS
BORO
SOMBALI
KADUS
BATUPANGKA
YYA
MASSIRI
KADUS
MANGGU
NTURU
IBRAHIM
60
Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
Pekerjaan pokok dan sampingan masyarakat
Jenis Pekerjaan
Nama Dusun
Boro Batupangkayya Sunggumanai Campagatinggia Manggunturu JUMLAH
Perbengkelan 2 2 1 1 2 8
Buruh tani 3 - 2 2 8 15
Petani horti - - -- - - -
Pedagang 11 7 4 8 5 35
Pengrajin 1 - 8 1 2 4
Petani 44 22 51 84 47
Peternak 12 65 45 81 56
PNS 18 1 3 0 2
Sopir 10 3 4 8 6
Tukang batu 7 8 1 3 2
Tukang becak - 2 - 4 5
Tukang kayu 2 9 2 4 -
Tukang ojek 2 3 - 5 -
Wiraswasta 15 5 21 - 26
61
Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Nama Dusun
Boro Batupangkayya Sunggumanai Campagatinggia Manggunturu Kappe Jumlah
D2 10 2 1 0 5 -
D3 2 - - - 2 -
S1 23 2 19 1 12
SD 53 95 93 42 55 53
SMA
53 37 25 3 35 3
MTs - - - - 35 -
SMK - 15 - 9 - 1
SMP 42 58 26 17 36 15
STM - - - 20 - -
Tidak sekolah
35 180 11 3 140 51
Jumlah 216 389 184 326 57 95
62
Jumlah Jiwa menurut Jenis Kelamin
Nama Dusun Jumlah Jiwa
Total Jiwa L P
Boro 193 201 394
Batupangkayya 152 237 389
Mangunturu 225 196 421
Sunggumanai 114 135 249
Campagatinggia 160 238 398
Kappe 53 42 95
Jumlah 1946
63
Data pengrajin di Desa Tompobulu
No Nama Tahun Bekerja
1 Ridwan 2013
2 Awaluddin 2013
3 Farel 2013
4 Abdillah 2013
5 Dirga 2013
6 Iccang 2013
7 Sudirman 2013
8 Emil 2013
9 Ikbal 2015
10 Asdar 2015
11 Amrullah 2015
12 Syahril 2016
13 Hasan 2016
14 Zulhaji 2016
15 Syamsul 2016
16 Suparmin 2016
64
Lampiran 3
Bukti Uji Plagiasi
65
Biografi Penulis
Dwi Ramdani lahir di kota Makassar, Provinsi Sulawesi
Selatan pada tanggal 26 Desember 1998. Penulis lahir dari
pasangan Zaidil Amin, S.pd dan Ernawati dan merupakan
anak pertama dari tiga bersaudara. Adik pertama bernama Tri
Abi Awaluddin dan yang kedua Zahra Maharani.
Penulis mengawali pendidikan sekolah dasar pada tahun 2004 di SD Negeri No.
05 Tolo, Kabupaten Jeneponto dan tamat pada tahun 2010. Kemudian
melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 1 Kelara, Kabupaten
Jeneponto dan lulus tiga tahun kemudian pada tahun 2013. Selanjutnya masuk
pada sekolah mengengah atas di SMA Negeri 1 Kelara, Kabupaten Jeneponto
dan lulus pada tahun 2016.
Pada tahun yang sama penulis diterima menjadi mahasiswa Jurusan Ekonomi
Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah
Makassar melalui seleksi penerimaan mahasiswa baru. Pada bulan Juli sampai
September tahun 2019 penulis mengikuti Kuliah Kerja Profesi (KKP) di Bank
Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Jeneponto.
Dengan ketekunan dan motivasi yang tinggi untuk terus belajar dan berdoa, pada
tanggal 06 Februari 2021 penulis dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar
Sarjana Ekonomi dengan melalui tiga tahap ujian di Universitas Muhammadiyah
Makassar. Semoga dengan penulisan tugas akhir skripsi ini mampu memberikan
kontribusi positif bagi dunia pendidikan.
23%SIMILARITY INDEX
22%INTERNET SOURCES
7%PUBLICATIONS
0%STUDENT PAPERS
1 14%
2 3%
3 2%
4 2%
5 2%
Exclude quotes On
Exclude bibliography On
Exclude matches < 2%
Dwi ramdani - 105711122316ORIGINALITY REPORT
PRIMARY SOURCES
etheses.uinmataram.ac.idInternet Source
id.wikipedia.orgInternet Source
digilibadmin.unismuh.ac.idInternet Source
pendidikanmu.comInternet Source
journal.febi.uinib.ac.idInternet Source