-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
1/97
ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH
TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN
KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
Oleh
NUR FITRIANA
H24070039
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
2/97
ABSTRAK
Nur Fitriana. H24070039. Analisis Pengaruh Promosi Word of Mouth Terhadap
Brand Image dan Proses Keputusan Kunjungan Kebun Raya Bogor. Dibawah
bimbingan Muhammad Syamsun dan R. Dikky Indrawan.
Kebun Raya Bogor (KRB) merupakan salah satu objek wisata yang
berada di kabupaten Bogor. Kebun Raya Bogor didirikan pada tahun 1817
dengan luas areal 87 Ha. Selain sebagai tempat wisata, Kebun Raya Bogor
memiliki peran penting sebagai tempat melestarikan, mendayagunakan dan
mengembangkan potensi tumbuhan melalui kegiatan konservasi ex-situ,
penelitian, pendidikan, serta peningkatan apresiasi masyarakat terhadap Kebun
Raya Bogor. Meskipun demikian, Kebun Raya Bogor merupakan tempat wisatayang masih minim akan promosinya dibandingkan dengan tempat wisata lainnya.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi word
of mouth terhadap brand image Kebun Raya Bogor, menganalisis pengaruh
promosi word of mouth terhadap proses keputusan kunjungan Kebun Raya
Bogor, menganalisis pengaruh brand image terhadap proses keputusan kunjungan
Kebun Raya Bogor, dan menganalisis pengaruh promosi word of mouth dan
brand image terhadap proses keputusan kunjungan Kebun Raya Bogor (KRB).
Informasi dan data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data
primer dan data sekunder yang dilakukan pada bulan April sampai Mei 2011.
Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner dan wawancara langsung di
Kebun Raya Bogor. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalahpengunjung Kebun Raya Bogor sejumah lebih dari 100 pengunjung. Data
sekunder berupa studi literatur, buku dan browsingdi internet. Metode analisis
yang digunakan dalam pengolahan data adalah analisis regresi linier berganda, uji
F, uji t, dengan alat pengelolaan data MINITAB 14 dan SPSS 16.0.
Berdasarkan penelitian ini, diperoleh hasil bahwa pada regresi pertama
dimana pengaruh variabel Word of Mouth (WOM) terhadap brand image KRB
tidak signifikan, dibuktikan dengan nilai R2 sebesar 8,6% dan hanya variabel
Xtaking part yang berpengaruh secara signifikan karena thitung Xtaking part (2,27) > dari
ttabel (1,96) atau sig. (0,025) alpha (0,05), regresi kedua pengaruh variabel
WOM terhadap proses keputusan kunjungan KRB memiliki nilai R2 sebesar
39,0% dan hanya variabel Xtalker dan Xtools yang berpengaruh secara signifikankarena thitung Xtalker(3,08) > dari ttabel (1,96) atau sig. (0,003) alpha (0,05) dan
thitung Xtools (2,01) > dari ttabel (1,96) atau sig. (0,047) alpha (0,05), regresi ketiga
adalah pengaruh variabel brand image terhadap proses keputusan kunjungan
KRB memiliki nilai R2 sebesar 62,8% dan variabel Xgeografis dan Xpesaing yang
berpengaruh signifikan karena thitung Xgeografis (3,80) > dari ttabel (1,96) atau sig.
(0,000) alpha (0,05) dan thitung Xpesaing (8,77) > dari ttabel (1,96) atau sig. (0,000)
alpha (0,05) sedangkan regresi terakhir yaitu pengaruh variabel WOM dan
brand image terhadap proses keputusan kunjungan KRB memiliki nilai R2 sebesar
52,4% dimana kedua variabel memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan kunjungan KRB.
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
3/97
ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH
TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN
KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
Pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
NUR FITRIANA
H24070039
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
4/97
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Promosi Word Of Mouth Terhadap Brand
Image Dan Proses Keputusan Kunjungan Kebun Raya Bogor
Nama : Nur Fitriana
NIM : H24070039
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Dr. Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc. R. Dikky Indrawan, SP, MM
NIP 19500727 197412 1 001
Mengetahui
Ketua Departemen,
Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc.
NIP 19610123 198601 1 002
Tanggal Lulus :
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
5/97
v
RIWAYAT HIDUP
Nur Fitriana dilahirkan di Banjarmasin pada tanggal 5 Februari 1989 anak
ke dua dari empat bersaudara pasangan Adrianto dan Fauziah. Pada tahun 2001
lulus dari pendidikan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 11 Pagi Kebayoran Lama
Utara Jakarta Selatan, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri 31 Jakarta dan lulus tahun 2004, selanjutnya lulus dari Sekolah
Menengah Umum Negeri (SMAN) 32 Jakarta pada tahun 2007.
Pada tahun 2007, diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI
(Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor) yang pada akhirnya masuk ke
Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Departemen Manajemen. Selama masa
perkuliahan aktif dalam Dewan Eksekutif COM@ (Center of Management)
sebagai anggota POB (Production Operation and Business) periode 2008-2009,
kemudian sebagai Secretary Corporate periode 2009-2010. Selain itu, aktif juga
dalam FEMous Teater sebagai anggota pada tahun 2008-2010. Dan bergabung
dengan kepanitiaan beberapa acara himpunan profesi maupun acara dari Badan
Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (BEM FEM). Pada
tahun 2009 dipercaya sebagai bendahara kegiatan Kompetisi Simulasi Bisni dalam
Integrated Business Simulation yang diadakan Center of Management.
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
6/97
vi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Kuatnya promosi Word Of Mouth di kawasan Kebun Raya Bogor memicu
penelitian mengenai pengaruh promosi Word Of Mouth terhadapBrand Image dan
Proses Keputusan Kunjungan Kebun Raya Bogor perlu dilakukan dan
dikembangkan. Dengan mengetahui pengaruh yang ada, diharapkan pihak
pengelola Kebun Raya Bogor mampu memanfaatkan peluang yang terbentuk pada
pasar pariwisata Kebun Raya Bogor dan mampu melayani wisatawan dengan
lebih baik untuk mengenali tanggapan pengunjung. Skripsi ini berjudul Analisis
Pengaruh Promosi Word of Mouth TerhadapBrand Image dan Proses Keputusan
Kunjungan Kebun Raya Bogor.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat
kekurangan. Untuk itulah mengharapkan saran yang membangun dari berbagai
pihak demi perbaikan skripsi ini selanjutnya. Akhir kata semoga skripsi ini
menjadi bahan referensi dan berguna bagi semua pihak. Dan berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi kemaslahatan umat dan bernilai ibadah dalam
pandangan ALLAH SWT. Amin, Ya Rabbal Alamin.
Bogor, Juni 2011
Penulis
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
7/97
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Skripsi ini tidak dapat tersusun tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Ir. Muhammad Syamsun M.Sc. dan R. Dikky Indrawan SP. MM sebagaidosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis
dalam penyusunan skripsi.
2. Dra. Siti Rahmawati M.Pd. atas ketersediaannya untuk meluangkan waktumenjadi dosen penguji. Semua saran maupun kritik Ibu merupakan hal yang
sangat berharga dalam penyempurnaan skripsi ini.
3. Abah dan Mama tercinta yang telah memberikan dukungan moril, semangat,kasih sayang dan doanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan program
Sarjana ini. Sampai kapanpun tidak akan dapat terlupakan semua kebaikan
yang diberikan.
4. Seluruh staf pengajar, staf tata usaha, staf perpustakaan, dan karyawan/iDepartemen Manajemen FEM IPB yang telah banyak membantu selama masa
perkuliahan yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan telah memberikan
pengetahuan sampai penulisan ini selesai.
5. Keluargaku tersayang Kak Eka, Aa Wendy, Novi dan Rizky yang telahmemberikan semangat dan dukungan serta keceriaan di sela-sela kesibukan
menyusun skripsi. Semoga karya sederhana ini bisa menjadi persembahan
yang terbaik. Serta Biyan ponakan tercinta yang selalu memberikan canda
tawa yang menghibur selama ini.
6.
Elis, Assyifa, Rari, Cipa dan Indri wanita-wanita superku, terima kasih telahmemberikan warna dalam hidup dimasa perkuliahan baik suka maupun duka.
7. Teman-teman satu bimbingan (Irma, Ochi, Adi dan Gerry) atas kerjasama dandukungan serta doanya selama bimbingan dan penyusunan skripsi.
8. Keluarga Masasi (Pak Dedy, Pak Asep, Bang JW, Bang Ojan, Kak Afif, KakWiwid, Kak Ikbal dan Kakak-kakak lainnya) yang telah memberikan banyak
ilmu, semangat, dorongan dansharingselama pembuatan skripsi.
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
8/97
viii
9. Teman-teman Kosan WJ (Fery, Santi, Dila, Mba Ires, Ikke, Tipa, Uthu, Atik,Nita, Endang, Wasi, Rini, dan teman-teman lainnya) yang telah memberikan
warna dalam hidup, tempat sharing, doa, dorongan, semangat, dan kasih
sayang yang sangat berkesan selama perkuliahan.
10. Sahabat-sahabatku tersayang Siti, Sisil, Ayung, Pasha, Sri, Fajar, Kiki terimakasih untuk segala semangat dan dukungan.
11. Rekan-rekan seperjuangan Manajemen 44 dan Angkatan 44 IPB yang telahbanyak melukiskan kenangan indah dan kebersamaan selama masa
perkuliahan, semoga silaturahmi kita akan tetap terjaga..
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantudalam menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran sangat diperlukan agar dapat menjadi lebih baik. Akhirnya, berharap skripsi
ini dapat manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan memberikan
kemaslahatan bagi orang lain.
Bogor, Juni 2011
Penulis
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
9/97
ix
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP ................................................................................. v
KATA PENGANTAR............................................................................. vi
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................. vii
DAFTAR ISI........ .................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiii
I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 4
II TINJAUAN PUSTAKA
................................................................... 52.1. Pemasaran ................................................................................... 5
2.2. Pariwisata .................................................................................... 5
2.2.1 Ekowisata ........................................................................... 6
2.3. Bauran Promosi ........................................................................... 7
2.4. Word of Mouth ............................................................................ 8
2.5. Merek (Brand) ............................................................................. 9
2.6. Citra Merek (Brand Image) ......................................................... 11
2.7. Konsumen ................................................................................... 11
2.8. Keputusan Pembelian .................................................................. 12
2.8.1 Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian ........................ 12
2.9. Penelitian Terdahulu ................................................................... 14
III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 16
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................... 16
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 18
3.3. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 18
3.4. Pengumpulan Data ...................................................................... 18
3.4.1 Metode Penarikan Sampel ................................................. 18
3.4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................. 19
3.5. Pengelolaan dan Analisa Data ..................................................... 21
3.5.1 Analisis Deskriptif ............................................................. 21
3.5.2 Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 21
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
10/97
x
3.5.3 Uji F dan Uji t .................................................................... 24
3.5.4 Uji Hipotesis ...................................................................... 24
3.5.5 Analisis Kolerasi Kanonik ................................................. 25
IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 27
4.1. Gambaran Umum Kebun Raya Bogor ........................................ 27
4.1.1 Visi Misi dan Tujuan Kebun Raya Bogor ......................... 28
4.2. Struktur Organisasi Kebun Raya Bogor ...................................... 29
4.3. Karakteristik Pengunjung ............................................................ 30
4.4. Pengaruh Word of Mouth TerhadapBrand Image ...................... 38
4.4.1 Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 38
4.4.2 Uji F dan Uji t .................................................................... 40
4.4.3 Uji Hipotesis ...................................................................... 41
4.4.4 Analisis Kolerasi Kanonikal .............................................. 42
4.5. Pengaruh Word of Mouth Terhadap Proses Keputusan
Kunjungan ..................................................................................... 474.5.1 Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 48
4.5.2 Uji F dan Uji t .................................................................... 49
4.5.3 Uji Hipotesis ...................................................................... 51
4.6. PengaruhBrand Image Terhadap Proses Keputusan
Kunjungan ................................................................................... 52
4.6.1 Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 53
4.6.2 Uji F dan Uji t .................................................................... 54
4.6.3 Uji Hipotesis ...................................................................... 56
4.7. Pengaruh Word of Mouth danBrand Image terhadap Proses
Keputusan Kunjungan ................................................................. 57
4.7.1 Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 58
4.7.2 Uji F dan Uji t .................................................................... 59
4.7.3 Uji Hipotesis ...................................................................... 61
4.8 Implikasi Manajerial ................................................................... 61
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 65
Kesimpulan ......................................................................................... 65
Saran .................................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 67
LAMPIRAN ........................................................................................... 69
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
11/97
xi
DAFTAR TABEL
No Halaman
1. Data statistik kunjungan wisatawan KRB tahun 2007-2010 ...................... 22. Fungsi merek bagi konsumen .................................................................... 103. Tabulasi silang domisili pengunjung dengan citra Kebun Raya Bogor ..... 364. Hasil analisis regresi linier berganda Word of Mouth terhadap
Brand Image ................................................................................................ 39
5. Matriks kolerasi antar peubah dependent (Y) dengan peubahindependent (X) .......................................................................................... 41
6. Matriks kolerasi antar peubah dependen (Y) ............................................. 447. Bobot kanonik dan beban kanonik ............................................................. 468. Hasil analisis regresi linier berganda Word ofMouth terhadap Proses
Keputusan Kunjungan ................................................................................ 489. Hasil analisis regresi linier bergandaBrand Image terhadap Proses
Keputusan Kunjungan ................................................................................ 53
10. Hasil analisis regresi linier berganda Word of Mouth danBrand Imageterhadap Proses Keputusan Kunjungan ...................................................... 58
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
12/97
xii
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
1. Proses Pengambilan Keputusan .................................................................. 122. Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................................... 173. Jenis kelamin responden ............................................................................. 304. Usia responden ............................................................................................ 315. Status pernikahan responden ....................................................................... 316. Jumlah keluarga inti responden ................................................................... 317. Pekerjaan utama responden ......................................................................... 328. Pendidikan terakhir responden .................................................................... 329. Rata-rata pengeluran total per bulan responden .......................................... 3310. Rata-rata pengeluaran total hiburan per bulan responden ........................... 3311. Tempat tinggal / Domisili responden .......................................................... 3412. Tarif Pelayanan KRB responden ................................................................. 3413. Transportasi pengunjung ............................................................................. 3514. Dengan siapa berkunjung ............................................................................ 3515. Citra KRB ................................................................................................... 3616. Sumber informasi responden ...................................................................... 3717. Merekomendasikan KRB ............................................................................ 3718. Kerangka hipotesis Word of Mouth terhadapBrand Image ........................ 3819. Kerangka hipotesis Word of Mouth terhadap Proses Keputusan
Kunjungan ................................................................................................... 4720. Kerangka hipotesisBrand Image terhadap Proses Keputusan Kunjungan . 5221. Kerangka hipotesis Word of Mouth danBrand Image terhadap
Proses Keputusan Kunjungan ..................................................................... 57
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
13/97
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................ 702. Struktur Organisasi Kebun Raya Bogor .................................................... 723. Kuesioner penelitian .................................................................................. 734. Hasil pengolahan data Regresi Linier Berganda untukWord of
Mouth terhadapBrand Image ..................................................................... 775. Hasil pengelolaan data kolerasi kanonik untukWord Of Mouth dan
Brand Image ............................................................................................... 796. Hasil pengolahan data Regresi Linier Berganda untukWord of
Mouth terhadap Proses Keputusan Kunjungan ........................................... 817. Hasil pengolahan data Regresi Linier Berganda untukBrand image
terhadap Proses Keputusan Kunjungan ....................................................... 838. Hasil pengolahan data Regresi Linier Berganda untukWord of Mouth
danBrand Image terhadap Proses Keputusan Kunjungan .......................... 85
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
14/97
1
I. PENDAHULUAN
1.1.Latar BelakangRekreasi merupakan aktivitas manusia untuk beristirahat dari
pekerjaan, yang memberikan perubahan (selingan hiburan), dan memulihkan
kembali agar bisa kembali bekerja (De Grazia dalam Brockman dan Merriam,
1973). Adapun motivasi orang untuk berpartisipasi dalam rekreasi alam
ditimbulkan oleh keinginan untuk santai, mencapai kepuasan diri sendiri,
melepaskan diri sendiri dari kehidupan sehari-hari dan keinginan untuk
melakukan perjalanan (Douglass, 1970).
Rekreasi alam merupakan salah satu bentuk rekreasi yang
memanfaatkan tempat-tempat terbuka untuk mendapatkan penyegaran dan
menikmati keindahan alam. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan
berekreasi, obyek-obyek alam yang menarik semakin banyak dikunjungi dan
dijadikan daerah tujuan wisata yang menyenangkan. Adapun faktor-faktor
yang mempercepat pertumbuhan pariwisata adalah pertumbuhan demografi,
kemajuan teknologi, perubahan politik dan keamanan, adanya keinginan
terhadap pariwisata ramah lingkungan, dan faktor kesehatan (Yoeti, 2006).
Hal ini mendorong pariwisata menjadi sektor industri yang dapat berkembang
dengan pesat dan cepat. Disamping itu sektor pariwisata juga
menyumbangkan devisa yang cukup besar untuk Indonesia.
Kebun Raya Bogor (KRB) merupakan salah satu objek wisata yang
berada di kabupaten Bogor. Kebun Raya Bogor didirikan pada tahun 1817
dengan luas areal 87 Ha atas prakarsa Prof. Dr. Reinwadt, seorang ahli botani
dari Jerman. Koleksi di Kebun Raya Bogor terdiri dari tanaman tropis dengan
jenis tanaman lebih dari 20.000 tanaman yang tergolong dalam 6.000 spesies
(www.kotabogor.go.id). Kebun Raya Bogor termasuk salah satu kebun raya
tertua di Asia Tenggara dalam bidang koleksi dan kegiatan ilmiah. Disamping
itu KRB juga merupakan aset Kota Bogor yang perlu dilestarikan.
Berikut adalah data statistik kunjungan wisatawan yang datang
berkunjung di Kebun Raya Bogor pada Tahun 2007-2010:
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
15/97
2
Tabel 1. Data statistik kunjungan wisatawan Kebun Raya Bogor tahun
2007-2010
Tahun Wisatawan Nusantara(orang)
Wisatawan Mancanegara(orang)
Total Wisatawan(orang)
2007 938.973 15.124 954.097
2008 783.654 16.057 799.711
2009 779.510 17.538 797.048
2010 824.803 20.218 845.021
Sumber : Jasa informasi Kebun Raya Bogor (diolah)
Pada Tabel 1 diperoleh informasi bahwa jumlah kunjungan wisatawan
Kebun Raya Bogor mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahunnya dari
tahun 2007 sampai dengan tahun 2010. Jumlah pengunjung terbanyak berada
pada tahun 2007 yaitu sebesar 954.097 wisatawan dan paling sedikit beradapada tahun 2009 yaitu sebesar 797.048 wisatawan.
Saat ini tempat wisata alam di Kabupaten Bogor mengalami
peningkatan dan persaingan yang cukup ketat. Namun tidak menyurutkan
minat wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara untuk
mengunjungi Kebun Raya Bogor. Kebun Raya Bogor merupakan salah satu
tempat wisata yang berbasis ekowisata, dimana diposisikan sebagai lawan
dari tempat wisata missal. Hal ini disebabkan selain sebagai tempat wisata,Kebun Raya Bogor memiliki peran penting sebagai tempat melestarikan,
mendayagunakan dan mengembangkan potensi tumbuhan melalui kegiatan
konservasi ex-situ, penelitian, pendidikan, serta peningkatan apresiasi
masyarakat terhadap Kebun Raya Bogor. Keunggulan Kebun Raya Bogor
telah diakui tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di tingkat
internasional. Bahkan KRB disejajarkan dengan Kebun Raya besar lainnya
seperti Royal Botanic Gardens of Kew (Inggris) dan New York Botanical
Gardens (Amerika Serikat). Faktor-faktor itu juga yang menyebabkan Kebun
Raya Bogor tetap diminati. Meskipun Kebun Raya Bogor merupakan tempat
wisata yang masih minim akan promosinya dibandingkan dengan tempat
wisata lainnya.
Promosi dari mulut ke mulut sering dikenal juga dengan Word of
Mouth (WOM). WOM tidak membutuhkan biaya yang begitu besar, namun
dapat memperoleh efektivitas yang sangat besar. Didukung lagi dengan
kebiasaan masyarakat Indonesia yang senang berkumpul dan bersosialisasi
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
16/97
3
untuk bercerita akan hal-hal yang mereka sukai dan alami. Penelitian ini
bermaksud untuk melihat pengaruh promosi Word of Mouth sebagai bauran
promosi yang disampaikan oleh pengirim pesan (sender) yaitu pihak Kebun
Raya Bogor terhadap brand image dan proses keputusan pengunjung untuk
mengunjungi Kebun Raya Bogor.
1.2.Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh promosi Word of Mouth terhadap Brand ImageKebun Raya Bogor?
2. Bagaimana pengaruh promosi Word of Mouth terhadap proses keputusankunjungan Kebun Raya Bogor?
3. Bagaimana pengaruh Brand Image terhadap proses keputusan kunjunganKebun Raya Bogor?
4. Bagaimana pengaruh promosi Word of Mouth dan Brand Image terhadapproses keputusan kunjungan Kebun Raya Bogor?
1.3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian
ini adalah:
1. Menganalisis pengaruh promosi Word of Mouth terhadap Brand ImageKebun Raya Bogor.
2. Menganalisis pengaruh promosi Word of Mouth terhadap proses keputusankunjungan Kebun Raya Bogor.
3. Menganalisis pengaruhBrand Image terhadap proses keputusan kunjunganKebun Raya Bogor.
4. Menganalisis pengaruh promosi Word of Mouth danBrand Image terhadapproses keputusan kunjungan Kebun Raya Bogor.
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
17/97
4
1.4.Manfaat PenelitianBerdasarkan perumusan masalah di atas, penelitian ini diharapkan
akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan yaitu:
1. Bagi pengelola Kebun Raya Bogor, penelitian ini bisa dijadikan sebagaimasukan dalam pengelolaan pengaruh promosi Word of Mouth terhadap
Brand Image dan proses keputusan kunjungan Kebun Raya Bogor.
Sehingga, akhirnya dapat meningkatkan pendapatan.
2. Bagi mahasiswa, penelitian ini merupakan sarana pengembangan wawasandan pengembangan kemampuan analisis tentang pengaruh promosi Word
of Mouth terhadap Brand Image dan proses keputusan kunjungan Kebun
Raya Bogor, dan juga sebagai salah satu syarat kelulusan untuk mendapat
gelar sarjana.
3. Bagi Institut Pertanian Bogor, penelitian pengaruh promosi Word of MouthterhadapBrand Image dan proses keputusan kunjungan Kebun raya Bogor
diharapkan dapat dijadikan sebagai rujukan, informasi, serta bahan
referensi dalam melakukan penelitian lanjutan.
1.5.Ruang Lingkup PenelitianRuang lingkup penelitian ini terbatas pada menganalisis pengaruh
promosi Word of Mouth terhadap Brand Image dan proses keputusan
kunjungan Kebun Raya Bogor. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang
diberikan kepada pengunjung Kebun Raya Bogor dan dilakukan di area
Kebun Raya Bogor.
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
18/97
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pemasaran
American Marketing Association dalam Tjiptono (2008)
mendefinisikan pemasaran sebagai fungsi organisasi dan serangkaian proses
menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai bagi para
pelanggan, serta mengelola relasi pelanggan sedemikian rupa sehingga
memberikan manfaat bagi organisasi dan para stakholdernya.
Menurut Kotler (2004), Pemasaran adalah suatu proses sosial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan
diinginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
2.2. Pariwisata
Pariwisata adalah kegiatan rekreasi diluar domisili untuk melepaskan
diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain (Damanik dan Weber,
2006). Sedangkan menurut Yoeti (2006) suatu perjalanan dapat dikatakan
pariwisata jika memenuhi syarat sebagai berikut:1. Perjalanan dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain (from one place to
another places), diluar tempat kediaman orang itu biasanya tinggal.
Perjalanan yang dilakukan minimal 24 jam atau lebih (more than 24
hours).
2. Tujuan perjalanan semata-mata untuk bersenang-senang, dan tidakmencari nafkah atau bekerja ditempat atau negara yang dikunjunginya.
3. Orang tersebut semata-mata sebagai konsumen di tempat yangdikunjunginya dan uang yang dibelanjakannya dibawa dari negara asalnya
atau tempat tinggalnya semula dan bukan dicari atau diperoleh di tempat,
di kota, atau di negara yang dikunjunginya.
Menurut Suwantoro (2001) Pariwisata adalah suatu proses kepergian
sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat
tinggalnya. Wisatawan (tourist) adalah seseorang atau sekelompok orang
yang melakukan suatu perjalanan wisata selama sekurang-kurangnya 24 jam
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
19/97
6
di daerah atau negara yang di kunjungi. Namun apabila kurang dari 24 jam
atau tidak bermalam, maka disebut sebagai pelancong (excursionist atau
sameday visitor).
Menurut Wahab (1989), Pariwisata merupakan suatu abstrak yang
melukiskan kepergian orang-orang dalam negaranya sendiri (pariwisata
domestik) atau penyeberangan orang-orang melalui tapal batas suatu Negara
(pariwisata internasional). Selanjutnya dinyatakan pula bahwa orang asing
yang datang pada suatu Negara dapat dikelompokkan atas empat kelompok
penting, yaitu: imigran (immigrant), pengunjung (visitors), penduduk
(residents), dan staf atau anggota diplomat asing dan tenaga militer.
2.2.1 Ekowisata
Ekowisata adalah bentuk industri pariwisata berbasis lingkungan
yang memberikan dampak kecil bagi kerusakan alam dan budaya lokal
sekaligus menciptakan peluang kerja dan pendapatan serta membantu
kegiatan konservasi alam itu sendiri (Damanik dan Weber, 2006).
Adapaun tiga konsep dasar yang lebih operasional tentang
ekowisata, yaitu sebagai berikut:
1. Perjalanan outdoor dan di kawasan alam yang tidak menimbulkankerusakan lingkungan.
2. Wisata ini mengutamakan penggunaan fasilitas transportasi yangdiciptakan dan dikelola masyarakat kawasan wisata itu.
3. Perjalanan wisata ini menaruh perhatian besar pada lingkungan alamdan budaya lokal.
Responsible tourism dikenal juga sebagai pariwisata yang
bertanggung jawab. Konsep ini merupakan hasil evolusi danpengembangan dari konsep-konsep terdahulu, sepertisustainable
tourism (pariwisata berkelanjutan) dan ecotourism (ekowisata). Tujuan
yang ingin dicapai oleh responsible tourism sama dengan kedua konsep
sebelumnya yaitu pariwisata yang berusaha meminimalkan dampak
negatif terhadap lingkungan dan masyarakat. Tetapi responsible
tourism lebih menekankan pilihan yang diambil oleh konsumen dalam
menentukan tujuan wisata, akomodasi, model transportasi dan cara
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
20/97
7
melakukan perjalanan, misalnya memilih mengatur sendiri
perjalanannya dibandingkan mengikuti kelompok tur. Responsible
tourism juga menekankan kesadaran wisatawan itu sendiri untuk
meminimalkan dampak-dampak negatif dari kunjungannya ke suatu
tempat (www. io.ppijepang.org).
Mass tourism atau yang biasa dikenal dengan pariwisata massal
adalah tindakan mengunjungi sebuah tujuan (tempat wisata) dengan
jumlah besar orang pada satu waktu, dan studi efek bahwa sejumlah
besar orang dapat memiliki tujuan tertentu, atau tujuan tertentu yang
telah terpapar oleh wisatawan tunggal telah ada berulang kali. Wisata
ini juga membantu bisnis lain seperti layanan telekomunikasi.
Edu-tourism atau pariwisata pendidikan merupakan suatu
program di mana peserta kegiatan wisata melakukan perjalanan wisata
pada suatu tempat tertentu dalam suatu kelompok dengan tujuan utama
mendapatkan pengalaman belajar secara langsung terkait dengan lokasi
yang dikunjungi. Program pariwisata pendidikan dapat berupa
ekowisata (ecotourism), wisata warisan (heritage tourism), wisata
pedesaan/pertanian (rural/farm tourism), wisata komunitas (community
tourism) dan pertukaran siswa antar institusi pendidikan (student
exchanges) (www.munir.staf.upi.edu).
2.3. Bauran Promosi
Bauran promosi (promotional mixs) adalah kegiatan-kegiatan yang
digunakan untuk memberitahu, membujuk, atau mengingatkan tentang
produk wisata budaya (Militina. 2005).
Bauran promosi yang dimaksud dalam penelitian ini diadaptasi dari
pendapat Payne dalam Militina (2005), terdiri atas:
1. Periklanan (Advertising) adalah memperkenalkan produk wisata-wisatabudaya yang menggunakan tulisan-tulisan, pesan dan gambar yang
menarik disurat kabar, majalah, tv, dan radio.
2. Penjualan personal (Personal Selling) adalah komunikasi langsung atautatap muka antara wisatawan dengan perantara penjualan untuk
menawarkan produk.
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
21/97
8
3. Hubungan masyarakat (Public Relations) adalah upaya komunikasimenyeluruh dari suatu perusahaan, agen dan pemerintah untuk
mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap wisatawan untuk
mengunjungi/dan atau membeli produk wisata budaya, kegiatan public
relations dapat dilakukan melalui seminar, sponsor, peringatan pariwisata
tertentu dan berita.
4. Promosi penjualan (Sales Promotion) adalah suatu bentuk persuasilangsung melalui berbagai cara (kupon, diskon, kontes, undian dan
sampel) untuk merangsang/meningkatkan penjualan.
5. Surat langsung (Direct Mail) adalah komunikasi langsung daripenjual/perantara dengan calon pelanggan melalui surat, undangan,
pajangan, leaflet, dan atau telepon untuk member informasi tentang
produk.
6. Rekomendasi personal (Word of Mouth) adalah komunikasi langsungantar individu, individu dengan kelompok maupun antar kelompok, untuk
menyampaikan informasi produk.
2.4. Word of Mouth
Dalam pemasaran promosi dari mulut ke mulut sering dikenal juga
dengan Word of Mouth (WOM). WOM tidak membutuhkan biaya yang
begitu besar namun dapat memperoleh efektivitas yang sangat besar.
Didukung lagi dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang senang
berkumpul dan bersosialisasi untuk bercerita akan hal-hal yang mereka sukai
dan alami.
Menurut Sernovitz (2008), terdapat lima T yang harus diperhatikan
dalam mengupayakan WOM yang menguntungkan, yaitu Talker, Topics,
Tools, Taking Part, dan Tracking. Pertama, Talkeryang mengacu pada siapa
orang yang memberikan informasi mengenai produk. Talker bisa saja
konsumen atau pelanggan, komunitas yang memiliki minat tertentu, maupun
profesional. Kedua, Topics yaitu informasi atau topik yang dibicarakan
mengenai produk. Ketiga yaitu Tools yang mengarah pada perlengkapan yang
diperlukan untuk mempermudah konsumen dalam melakukan WOM.
Keempat, Talking part yang menuntut partisipasi perusahaan dalam proses
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
22/97
9
WOM ini. Terakhir yang kelima adalah Tracking yaitu pengawasan dari
perusahaan terhadap proses WOM yang terjadi sehingga perusahaan dapat
mengantisipasi terjadinya WOM negatif mengenai produk(www.wordofmouthbook.com).
Sumarwan (2003) mengartikan Word of Mouth sebagai pertukaran
ide, pikiran, dan komentar antara dua atau lebih konsumen, dan tidak satu pun
dari mereka adalah pemasar. Beberapa faktor yang mendorong terjadinya
komunikasi lisan adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan dari si pemberi informasi.a. Untuk memperoleh perasaan prestise dan serba tahu.
b. Untuk menghilangkan keraguan tentang pembelian yang telahdilakukannya.
c. Untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang-orang yangdisenanginya.
d. Untuk memperoleh manfaat yang nyata.2. Kebutuhan dari si penerima informasi.
a. Untuk mencari informasi dari orang yang dipercaya dari pada orangyang menjual produk.
b. Untuk mengurangi kekhawatiran tentang resiko pembelian.1)Risiko produk karena harga dan rumitnya produk.2)Risiko sosial-kekhawatiran konsumen tentang apa yang dipikirkan
orang lain.
3)Risiko dari kurangnya kriteria objektif untuk mengevaluasi produk.c. Untuk mengurangi waktu dalam mencari informasi.
2.5. Merek (Brand)
Angipora (2002), merek adalah suatu nama, istilah, simbol, desain,
atau gabungan dari keempatnya yang mengidentifikasikan produk para
penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Sedangkan menurut
Tjiptono (2008), merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang,
desain, warna, gerak atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang
diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk
pesaing. Pada dasarnya, merek merupakan janji penjual untuk secara
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
23/97
10
konsisten menyampaikan jaminan tambahan berupa jaminan mutu. Merek
digunakan untuk beberapa tujuan:
a. Sebagai identitasb. Sebagai alat promosic. Untuk membina citrad. Untuk mengendalikan pasar
Selain memiliki tujuan, merek juga menyampaikan enam makna, yaitu
atribut, manfaat, nilai-nilai, budaya, kepribadian dan pemakainya. American
Marketing Association dalam Kotler (2005) mendefinisikan merek sebagai
nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi semuanya, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa seorang atau
sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang atau jasa
pesaing.
Adapun fungsi merek bagi konsumen menurut Tjiptono (2005) adalah
sebagai berikut:
Tabel 2. Fungsi Merek bagi Konsumen
No. Fungsi Manfaat bagi Pelanggan
1. Identifikasi Bisa dilihat dengan jelas, memberikan makna bagi produk,
gampang mengidentifikasi produk yang dibutuhkan ataudicari.
2. Praktikalisasi Memfasilitasi penghematan waktu dan energy melaluipembelian uang identik dan loyalitas.
3. Jaminan Memberikan jaminan bagi konsumen bahwa mereka bisamendapatkan kualitas yang sama sekalipun pembelian
dilakukan pada waktu dan di tempat yang berbeda.
4. Optimalisasi Memberikan kepastian bahwa konsumen dapat membelialternatif terbaik dalam kategori produk tertentu dan pilihan
terbaik untuk tujuan spesifik.
5. Karakterisasi Mendapatkan konfirmasi mengenai citra diri konsumen ataucitra yang ditampilkannya kepada orang lain.
6. Kontinuitas Kepuasan terwujud melalui familiaritas dan intimasi dengan
merek yang telah digunakan atau dikonsumsi pelangganselama bertahun-tahun.
7. Hedonistik Kepuasan terkait dengan daya tarik merek, logo, dankomunitasnya.
8. Etis Kepuasan berkaitan dengan perilaku bertanggung jawabmerek bersangkutan dalam hubungannya denganmasyarakat.
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
24/97
11
2.6. Citra Merek (Brand Image)
Citra merupakan persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau
produknya. Citra yang baik tentang produk akan menguntungkan perusahaan
karena konsumen secara tidak disadari akan merekomendasikan produk
kepada orang lain. Sebaliknya citra yang buruk tentang produk akan membuat
konsumen menyebarkan informasi tersebut kepada orang lain. Menurut
Tjiptono (2005), citra merek adalah deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan
terhadap merek tertentu. Citra merek (asosiasi merek) adalah pencitraan suatu
merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya
hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, pesaing, selebritis dan lain-
lain. Kesan-kesan yang terkait merek akan semakin meningkat dengan
semakin banyaknya pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi suatu
merek atau dengan semakin seringnya penampakan merek tersebut dalam
strategi komunikasi. Sebuah merek adalah seperangkat asosiasi, biasanya
terangkai dalam berbagai bentuk yang bermanfaat.
Menurut Kotler (2004) citra yang efektif melakukan tiga hal. Pertama,
memantapkan karakter produk dan usulan nilai. Kedua, menyampaikan
karakter tersebut dengan cara yang berbeda sehingga tidak dikacaukan
dengan karakter pesaing. Ketiga, memberikan kekuatan emosional yang lebih
dari sekedar citra mental. Supaya citra berfungsi dengan baik, maka harus
disampaikan melalui setiap sarana komunikasi yang tersedia dengan kontak
merek.
2.7. Konsumen
Pelanggan dan konsumen memang sangat sulit untuk dibedakan,
namun terdapat perbedaan nyata dalam frekuensi penggunaan suatu produk
dan jasa. Konsumen menggunakan jasa atau produknya hanya untuk
memenuhi kebutuhan sesaat, sedangkan pelanggan merupakan konsumen
yang melakukan pembelian ulang atas produk dan jasa yang dihasilkan
perusahaan (Yamit, 2004). Sedangkan menurut Kotler (2005) konsumen
adalah individu atau kelompok yang berusaha untuk memenuhi atau
mendapat barang atau jasa untuk kehidupan pribadi atau kelompoknya.
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
25/97
12
Sumarwan (2003) mengartikan konsumen menjadi dua jenis yaitu :
konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli
barang dan jasa untuk digunakan sendiri. Sedangkan konsumen organisasi
meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan
lembaga lainnya (sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit). Semua jenis
organisasi ini harus membeli produk peralatan dan jasa-jasa lainnya untuk
menjalankan seluruh kegiatan organisasinya.
2.8. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah yang
terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian
informasi, penilaian sumber-sumber seleksi terhadap alternatif pembelian,
keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian(Kotler, 2004)
2.8.1 Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Armstrong (2004), proses
pengambilan keputusan pembelian suatu produk dapat digambarkan
dalam bentuk proses kegiatan pembelian dengan tahapan sebagai
berikut:
Gambar 1. Proses pengambilan keputusan
1. Pengenalan KebutuhanProses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan
dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli
merasakan perbedaan antara keadaan sebenarnya dan keadaan yang
diinginkan.
2. Pencarian InformasiKonsumen yang tertarik mungkin mencari lebih banyak
informasi atau mungkin tidak. Jika dorongan konsumen itu kuat
dan produk yang memuaskan ada di dekat konsumen itu, konsumen
Pengenalan
kebutuhan
Perilaku setelah
pembelian
Pencarian
informasi
Pengevaluasian
alternatif
Keputusan
Pembelian
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
26/97
13
mungkin akan membelinya kemudian. Jika tidak, konsumen
bisa menyimpan kebutuhan itu dalam ingatannya atau
melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan
kebutuhan. Konsumen yang tergerak oleh stimulus akan
berusaha mencari lebih banyak informasi yang terlibat dalam
pencarian akan kebutuhan. Sumber informasi konsumen terdiri atas
empat kelompok, yaitu:
a. Sumber pribadi meliputi keluarga, teman, tetangga, kenalan.b. Sumber komersial meliputi iklan, tenaga penjual, wiraniaga,
situs Web, pedagang perantara, kemasan.
c. Sumber publik meliputi media massa, organisasi rantingkonsumen, pencarian internet.
d. Sumber pengalaman meliputi penanganan, pemeriksaan,penggunaan produk.
3. Pengevaluasian AlternatifEvaluasi alternatif yaitu cara konsumen memproses
informasi untuk mengevaluasi merek alternatif yang menghasilkan
berbagai pilihan merek. Bagaimana konsumen mengevaluasi
alternatif barang yang akan dibeli tergantung pada masing-masing
individu dan situasi membeli spesifik.
4. Keputusan PembelianKeputusan pembelian merupakan tahap konsumen akan
membeli atau tidak. Konsumen mungkin juga akan membentuk
suatu maksud membeli dan cenderung membeli merek yang paling
disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul di antar kecendrunganpembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap
orang lain dan faktor kedua adalah faktor situasi yang tak terduga.
Konsumen mungkin membentuk kecendrungan pembelian berdasar
pada pendapatan yang diharapkan, harga, dan manfaat produk yang
diharapkan.
5. Perilaku setelah pembelianTugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
27/97
14
berlanjut hingga periode pasca pembelian. Setelah pembelian
produk terjadi, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan
atau ketidakpuasan. Kepuasa atau ketidakpuasan pembeli dengan
produk akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya.
Konsumen yang merasa puas akan memperlihatkan
peluang membeli yang lebih tinggi dalam kesempatan
berikutnya. Konsumen yang merasa puas akan cenderung
mengatakan sesuatu yang serba baik tentang produk yang
bersangkutan kepada orang lain. Apabila konsumen dalam
melakukan pembelian tidak merasa puas dengan produk yang telah
dibelinya ada dua kemungkinan yang akan dilakukan oleh
konsumen. Pertama, dengan meninggalkan atau konsumen tidak
mau melakukan pembelian ulang. Kedua, ia akan mencari informasi
tambahan mengenai produk yang telah dibelinya untuk menguatkan
pendiriannya mengapa ia memilih produk itu sehingga
ketidakpuasan tersebut dapat dikurangi.
2.9. Penelitian Terdahulu
Annisa Amalia (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis
Hubungan Antara Word of Mouth Positif dan Negatif Terhadap Emosi,
Sikap, dan Purchase Intentions Bukan Konsumen Macaroni Panggang
Bogor. Dari hasil pengolahan data didapat bahwa faktor yang berkorelasi
paling kuat pada WOM positif yaitu antara sikap terhadap Makaroni
Panggang dengan niatnya melakukan pembelian. Ketika penerima pesan
memiliki sikap yang positif terhadap perusahaan, maka akan berpengaruh
terhadap keputusannya. Pada WOM negatif faktor yang berkorelasi yang
paling kuat yaitu antara perasaan penerima pesan terhadap Makaroni
Panggang. Sehingga ketika penerima pesan memperoleh informasi negatif,
maka sikapnya terhadap Makaroni Panggang menjadi negatif pula.
Ahmad Jihan Tamami (2010) mengenai Analisis Segmentasi
Wisatawan Kebun Raya Bogor dengan Pendekatan Gaya Hidup AIO
(Activities, Interest, Opinion). Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif
dan analisis cluster (K-means cluster) dengan bantuan SPSS versi 16.0 for
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
28/97
15
windows. Analisis cluster digunakan untuk menganalisis variabel psikografi
A.I.O (Activity, Interest, Opinion) meliputi aktivitas, minat dan pendapat.
Hasil dari pengolahan data didapat bahwa Wisatawan Kebun Raya Bogor
terbagi dalam tiga kelompok berdasarkan gaya hidup dalam berwisata.
Pertama yaitu kelompok 1 General Visitoryang berjumlah 31 persen dengan
karakteristik tidak menyukai dengan aktivitas yang banyak menguras tenaga
dan menyukai untuk mempelajari koleksi dari Kebun Raya Bogor, kedua
adalah kelompok 2 Back to Nature berjumlah 44 persen yang menyukai
produk wisata alam yang ditawarkan Kebun Raya Bogor dan menyukai untuk
berwisata dengan keluarga, dan terakhir kelompok 3 Quiet Lovely berjumlah
25 persen yang menyukai ketenangan untuk istirahat dan mempertimbangkan
biaya dalam berwisata.
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
29/97
16
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1.Kerangka Pemikiran PenelitianPerkembangan industri pariwisata sangat dinamis dan terus diperkuat
oleh kemajuan tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat, sehingga mampu
mengambil peran penting bagi pertumbuhan ekonomi. Termasuk yang telah
dilakukan pemerintah Indonesia. Semua negara yang memiliki potensi objek
wisata dunia. Hal inilah yang menyebabkan pemerintah berusaha keras untuk
menarik para calon wisatawan agar berbondong-bondong datang ke
Indonesia.
Word of Mouth Marketing biasa dilakukan baik di perusahaan besar
maupun perusahaan kecil. WOM tidak luput juga dari pemasaran industri
pariwisata. Pemasaran yang simple, tidak membutuhkan biaya besar namun
efektifitasnya sangat besar. Walaupun dianggap sebagai strategi pemasarantradisional, cara ini cukup ampuh untuk meyakinkan para konsumen. Dengan
kekuatan rekomendasi pribadi dari rekan maupun orang terdekat, ternyata
dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap suatu produk. Tak
heran jika dengan adanya pemasaran dari mulut ke mulut, dapat
meningkatkan penjualan sampai dua kali lipat.
Menurut Sernovitz (2008), terdapat lima T yang harus diperhatikan
dalam mengupayakan WOM yang menguntungkan, yaitu Talker, Topics,
Tools, Taking Part, dan Tracking. Pertama, Talkeryang mengacu pada siapa
orang yang memberikan informasi mengenai produk. Talker bisa saja
konsumen atau pelanggan, komunitas yang memiliki minat tertentu, maupun
profesional. Kedua, Topics yaitu informasi atau topik yang dibicarakan
mengenai produk. Ketiga yaitu Tools yang mengarah pada perlengkapan yang
diperlukan untuk mempermudah konsumen dalam melakukan WOM.
Keempat, Talking part yang menuntut partisipasi perusahaan dalam proses
WOM ini. Terakhir yang kelima adalah Tracking yaitu pengawasan dari
perusahaan terhadap proses WOM yang terjadi sehingga perusahaan dapat
mengantisipasi terjadinya WOM negatif mengenai produk.
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
30/97
17
Unsur-unsurword of mouth inilah nantinya yang akan mempengaruhi
brand image dan pada akhirnya mempengaruhi proses keputusan kunjungan
Kebun Raya Bogor. Keseluruhan unsur tersebut merupakan unsur
pengupayaan word of mouth agar menguntungkan yang akan dianalisis
pengaruhnya dengan tingkat persepsi konsumen terhadap brand image Kebun
Raya Bogor.
Hasil penelitian didapatkan data mengenai beberapa alasan penyebab
proses keputusan kunjungan konsumen dalam mengunjungi Kebun Raya
Bogor dan data mengenai hubungan word of mouth dengan brand image yang
ada dibenak konsumen terhadap Kebun Raya Bogor. Setelah terciptanya
brand image produk yang baik, calon konsumen akan tertarik untuk
mengunjungi tempat wisata tersebut. Merek yang sudah memiliki brand
image atau posisi baik di benak konsumen akan menghasilkan loyalitas
konsumen, sehingga menimbulkan kecenderungan mempengaruhi orang-
orang di sekitarnya agar ikut mengunjungi Kebun Raya Bogor.
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian
Uji Regresi
Uji Regresi dan
Uji KanonikUji Regresi
Kebun Raya Bogor
Strategi Promosi Kebun Raya
Word of Mouth :
1. Talker2. Topics3. Tools4. Taking Part5. Tracking
Rekomendasi Word Of Mouth pada Kebun Raya Bogor
Proses keputusan kunjungan1. Pengenalan Kebutuhan2. Pencarian Informasi3. Pengevaluasian Alternatif4. Keputusan kunjungan5. Perilaku Setelah Kunjungan
Brand Image1. Gaya Hidup2. Manfaat3. Geografis4. Harga5. Pesaing
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
31/97
18
3.2.Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilakukan di kawasan Kebun Raya Bogor yang berlokasi
di jalan Ir. H. Juanda No. 13 Bogor. Penelitian dilakukan secara convenience,
hal ini didasarkan untuk kenyamanan dan ketersediaan pengunjung Kebun
Raya Bogor saat diwawancarai. Waktu penelitian dilakukan pada bulan April
2011 sampai dengan bulan Mei 2011.
3.3.Jenis dan Sumber DataJenis data yang dikumpulkan terdiri dari dua jenis, yaitu data primer
dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan
pengunjung, yaitu melalui pembagian kuesioner kepada pengunjung. Data
primer ini digunakan untuk mendapatkan data aktual yang dibutuhkan dalam
penelitian. Sedangkan data sekunder merupakan kumpulan data yang
berisikan informasi yang telah ada dan sebelumnya telah dikumpulkan untuk
tujuan yang lain. Data ini diperoleh melalui studi literatur yang terkait dengan
topik penelitian, dari Perpustakaan Lembaga Sumberdaya Informasi IPB,
Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Perpustakaan Kebun Raya
Bogor, serta browsing di internet. Data sekunder ini digunakan untukmembantu dan mendukung data primer yang didapatkan.
3.4.Pengumpulan Data3.4.1 Metode Penarikan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah secara
nonprobability samplingsehingga probabilitas masing-masing anggota
populasi tidak diketahui. Dengan cara ini semua elemen populasi belum
tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota
sampel karena misalnya ada bagian tertentu secara sengaja tidak
dimasukkan dalam pemilihan untuk mewakili populasi. Metode yang
digunakan adalah metode convenience sampling. Sampel ini digunakan
untuk mendapatkan unit sampel menurut kemudahan dalam
memperoleh pengunjung. Pada umumnya, peneliti menggunakan
metode ini untuk memperoleh daftar pertanyaan dalam jumlah besar
dan lengkap secara cepat dan hemat dimana penentuan pengunjung
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
32/97
19
berdasarkan pada ketersediaan sampel menjadi pengunjung. (Kuncoro,
2003).
Penentuan jumlah contoh dari populasi dalam penelitian ini
dilakukan berdasarkan metode Slovin dengan asumsi bahwa populasi
berdistribusi normal (Umar, 2005) berikut:
..................................................... (1)Keterangan :
n = jumlah contoh
N = jumlah populasi
e = galat, tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Jasa informasi
Kebun Raya Bogor , jumlah wisatawan yang berkunjung selama bulan
Februari 2011 berjumlah 68.648orang (N). Dengan nilai e sebesar 10
persen, diperoleh nilai:
686481 68648 10 persen 99,85 100Didapatkan jumlah pengunjung yang diwawancarai minimal sebanyak
100 orang.
3.4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
Penelitian ini menggunakan uji kuesioner seperti uji validitas
dan uji reliabilitas. Hal ini dilakukan agar kuesioner yang digunakan
memang akurat dan layak untuk disebarkan kepada pengunjung.
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
keabsahan suatu instrumen penelitian. Instrumen dianggap valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan dan mampu memperoleh datayang tepat dari variabel yang diteliti. Uji validitas digunakan untuk
menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan
suatu variabel dengan variabel lain. Untuk mengukur korelasi antara
pertanyaan dengan skor total digunakan rumus kolerasiproduct moment
(Umar, 2005) yaitu :
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
33/97
20
22 2 2. (2)
Keterangan :
r = Koefisien validitas yang dicari
N = Jumlah pengunjung
X = Skor masing-masing pertanyaan X
Y = Skor masing-masing pertanyaan Y
Bila diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel pada tingkat
signifikan () 0,05 maka pertanyaan pada kuisioner dinyatakan validatau terdapat konsistensi internal dalam pertanyaan tersebut dan layak
digunakan.
Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi
suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat
pengukuran seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil
pengukuran yang konsisten (Umar, 2005). Uji reliabilitas alat dalam
penelitian ini menggunakan teknikcronbach.
Metode cronbach digunakan untuk reliabilitas instrument yang
skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai 0-10 atau 0-100atau bentuk skala 1-3, 1-5, atau 1-7. Rumus ini ditulis sebagai berikut
(Umar, 2005)
1 (3)
Jumlah varian butir dicari terlebih dahulu dengan cara mencari
nilai variasi tiap butir kemudian jumlahkan (Umar, 2005) seperti yang
dipaparkan dalam rumus berikut ini:
2
22
(4)Keterangan :
= Koefisien reliabilitas yang dicari = Nilai tengah kuadrat antara subyek
2
= Nilai tengah kuadrat kesalahan
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
34/97
21
2 = Ragam total = Jumlah skor jawaban subyek butir pertanyaan ke-n
Kuesioner diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya
sebelum disebarkan, agar instrumen atau peubah pertanyaan yang
digunakan terbukti sahih dan reliabel. Oleh karenanya, dilakukan uji
coba terlebih dahulu di lapangan dengan memberikan kuesioner kepada
30 orang pengunjung. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat
pada Lampiran 1.
3.5.Pengelolaan dan Analisis Data3.5.1 Analisis Deskriptif
Dalam penelitian ini dilakukan analisis deskriptif untuk data
yang bersifat kualitatif. Analisis deskriptif adalah bentuk
analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian
berdasarkan satu contoh. Analisis deskriptif digunakan untuk
menganalisis data yang diperoleh melalui kuesioner. Data
dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama ke dalam tabel. Setelah
data dikelompokkan ke dalam tabel, selanjutnya jawaban-jawaban di
persentasekan berdasarkan jumlah pengunjung. persentase tersebut
merupakan jawaban yang paling dominan dari masing-masing peubah
yang diteliti. Dirumuskan sebagai berikut:
fi
fi (5)
Keterangan:
P = persentase pengunjung yang memilih kategori tertentu
fi = Jumlah pengunjung yang memilih kategori tertentu
fi = Total jawaban
3.5.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk penelitian yang
akan melihat hubungan antara lebih dari satu variabel independentyang
mempengaruhi suatu variabel dependent. Koefisien determinasi atau R
Square (R2), nilai ini digunakan untuk melihat seberapa jauh model
yang terbentuk dapat menerangkan kondisi yang sebenarnya. Dapat
P = x 100
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
35/97
22
diartikan juga sebagai ukuran ketepatan atau kecocokan garis regresi
yang diperoleh dari hasil pendugaan terhadap data hasil observasi.
Hal ini diinterpretasikan sebagai proporsi (presentase) dari
keragaman Y yang diterangkan oleh model regresi untuk mengukur
besar sumbangan dari variabel bebas X terhadap keragaman varabel
tidak bebas Y. Adapun yang dinamakan dengan Adjusted R Square,
yaitu sebagai R2 yang disesuaikan. Nilai ini menyatakan bahwa
Adjusted R Square adalah sebuah statistik yang berusaha mengoreksi R2
untuk lebih mendekati ketepatan model dalam populasi. Model regresi
linier berganda dikatakan layak dipakai untuk penelitian, jika sebagian
besar variabel dependent dijelaskan oleh variabel independent yang
digunakan dalam model. Nilai R2 dikatakan baik jika diatas 0,5, nilai R2
berkisar antara 0 sampai 1.
Pada penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan
sebanyak empat kali. Analisis pertama variabel dependent yang
dimaksud adalah Brand Image (Ybi), sedang variabel-variabel
independentnya (Xwom) adalah : Talker, Topics, Tools, Talking partdan
Tarcking.
Rumus analisis regresi linier berganda untuk lima variabel
independent yaitu :
bi = a + bbi1Xwom1 + bbi2Xwom2 + bbi3Xwom3 + bbi4Xwom4 + bbi5Xwom5(6)
Dimana:
Ybi =Brand Image
Xwom1 = Talker
Xwom2 = TopicsXwom3 = Tools
Xwom4 = Talking Part
Xwom5 = Tracking
a, bbi1-5 = Koefisien regresi
Analisis regresi linier berganda kedua terdiri atas variabel
dependent yakni Proses keputusan kunjungan (Ykk) dan variabel-
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
36/97
23
variabel independentnya sama dengan diatas. Rumus analisis regresi
linier berganda untuk lima variabel independentyaitu :
kk= a + bkk1Xwom1 + bkk2Xwom2 + bkk3Xwom3 + bkk4Xwom4 + bkk5Xwom5.(7)
Dimana:
Ykk = Proses keputusan kunjungan
Xwom1 = Talker
Xwom2 = Topics
Xwom3 = Tools
Xwom4 = Talking Part
Xwom5 = Tracking
a, bkk1-5 = Koefisien regresi
Analisis regresi linier berganda ketiga terdiri atas variabel
dependent yakni Proses keputusan kunjungan (Ykk) dan variabel-
variabel independentnya (Xbi) adalah gaya hidup, manfaat, geografis,
harga dan pesaing. Rumus analisis regresi linier berganda untuk lima
variabel independent yaitu :
kk= a + bkk1Xbi1 + bkk2Xbi2 + bkk3Xbi3 + bkk4Xbi4 + bkk5Xbi5(8)
Dimana:
Ykk = Proses keputusan kunjungan
Xbi1 = Gaya Hidup
Xbi2 = Manfaat
Xbi3 = Geografis
Xbi4 = Harga
Xbi5 = Pesaing
a, bkk1-5 = Koefisien regresiAnalisis regresi linier berganda keempat terdiri atas variabel
dependent yakni Proses keputusan kunjungan (Ykk) dan variabel-
variabel independentnya adalah Word of mouth (Xwom) dan Brand
Image (Xbi). Rumus analisis regresi linier berganda untuk dua variabel
independent yaitu :
kk= a + bkk1Xwom + bkk2Xbi .(9)
Dimana:
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
37/97
24
Ykk = Proses keputusan kunjungan
Xwom = Word of Mouth
Xbi =Brand Image
a, bkk1-2 = Koefisien regresi
3.5.3 Uji F dan Uji t
Mengetahui apakah suatu persamaan regresi yang dihasilkan
baik untuk mengestimasi nilai variabel dependen, maka perlu dilakukan
uji simultan (uji F) dan uji parsial (uji t). Uji simultan bertujuan untuk
mengetahui apakah semua peubah independen mempunyai pengaruh
yang sama terhadap variabel dependen. Pengujian terhadap pengaruh
peubah independen secara bersama-sama (simultan) terhadap perubahan
nilai peubah dependen dilakukan melalui pengujian terhadap besarnya
perubahan nilai peubah dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan
nilai semua peubah independen.
Uji F dinyatakan memiliki pengaruh secara simultan jika F
hitung lebih besar dari F tabel dan signifikan F kurang dari sama
dengan alpha yang ditetapkan adalah sebesar 5 persen. Sedangkan uji t
dinyatakan memiliki pengaruh secara parsial adalah jika t hitung lebih
besar dari t tabel dan signifikan t hitung kurang dari sama dengan alpha.
3.5.4 Uji Hipotesis
Kriteria pengujian untuk melihat pengaruh variabel independent
terhadap variabel dependent secara simultan dan secara parsial adalah
sebagai berikut:
1. Uji secara simultanHo : Semua variabel independent tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependent.
H1 : Semua variabel independent mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependent.
Kriteria pengujian
Dengan level of significance ( = 0,05Degree of freedom = (k-1)(n-k)
Ho diterima, jika F hitung F tabel, atau Sig >
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
38/97
25
H1 diterima, jika F hitung > F tabel, atau Sig 2. Uji secara parsial
Ho : Semua variabel independent tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependent.
H1 : Semua variabel independent mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependent.
Kriteria pengujian
Dengan level of significance ( = 0,05Degree of freedom = (n-k)
Ho diterima, jika t hitung t tabel, atau Sig > H1 diterima, jika t hitung > t tabel, atau Sig
3.5.5 Analisis Korelasi Kanonikal
Analisis ini merupakan suatu analisis atau teknik yang
digunakan untuk menentukan tingkat hubungan antara dua kelompok
variabel yang masing-masing terdiri dari beberapa variabel. Metode ini
cocok digunakan apabila ada dua atau lebih kriteria variabel terikat dan
banyak digunakan variabel bebas. Analisis kanonikal merupakan
lanjutan dari regresi berganda yang berfokus pada hubungan antara dua
kelompok variabel berskala interval (Kuncoro, 2003).
Uji korelasi Kanonikal adalah teknik statistik yang digunakan
untuk mengidentifikasi hubungan antara dua gugus peubah. Dalam
penelitian, gugus peubah dependen (Y) adalah brand image Kebun
Raya Bogor yang diwakili dengan gaya hidup (Y1), manfaat (Y2),
geografis (Y3), harga (Y4) dan pesaing (Y5). Peubah independennya (X)
adalah unsur-unsurword of mouth, yaitu Talker(X1), Topics (X2), Tools(X3), Taking Part(X4) dan Tracking(X5). Analisis ini dilakukan untuk
mencari unsur word of mouth apa yang berhubungan dengan brand
image Kebun Raya Bogor.
Prinsip dari metode ini adalah membentuk suatu kombinasi
linear dari setiap gugus peubah (dependen dan independen) sedemikian
sehingga korelasi di antara kedua gugus peubah tersebut menjadi
maksimum. Nilai korelasi Kanonikal didapat dari operasi aritmatika
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
39/97
26
matriks korelasi kedua himpunan peubah (variat Kanonikal). Kekuatan
korelasi antara peubah yang tergabung dalam variat kanonikal yang
sama dinyatakan dalam varians bersama (shared variance), sedangkan
hubungan antara variat kanonikal yang berbeda dinyatakan dalam
indeks redundansi (redundancy index).
Interpretasi koefisien variat kanonikal, mencakup tiga besaran,
bobot kanonikal (canonical weights), muatan kanonikal (canonical
loadings) dan muatan-silang kanonikal (canonical cross-loadings).
Analisis dilengkapi dengan uji sensitivitas peubah. Peubah yang diduga
tidak memberi pengaruh dihapus dan nilai besaran hasil analisis
dibandingkan. Uji sensitivitas peubah bertujuan menguji kestabilan
fungsi linear yang dihasilkan.
Terdapat dua kolom vektor X = (x1, , xn) dan Y = (y1, ,
ym) dari random peubah, lalu dapat ditentukan kovariansi silang xy
= cov (X,Y) menjadi n x m matriks, (i, j) entry adalah kovariansi
cov(xi,yj). Dalam prakteknya, akan diperkirakan kovarian matriks
didasarkan pada data contoh dari X dan Y (yaitu dari sepasang matriks
data). Analisis Canonical correlation mencari vektor a dan b seperti
bahwa peubah acak sebuah a'X dan b'Y memaksimalkan korelasi =
cor (X, bY).
Peubah acak U = a'X dan V = b'Y adalah pasangan pertama
peubah Kanonik. Kemudian salah satu vektor berusaha memaksimalkan
korelasi sama, tunduk pada batasan yang akan berkorelasi dengan
pasangan peubah kanonik pertama, sehingga memberikan pasangan
kedua peubah kanonik. Prosedur ini dapat dilanjutkan sampaidengan min {m, n} kali.
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
40/97
27
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Kebun Raya Bogor
Bermula dari Prof. Dr. C.G.C. Reinwardt, Botanis asal Jerman.
Memohon sebidang tanah untuk penelitian manfaat berbagai tumbuhan serta
koleksi tanaman yang bernilai ekonomi yang berasal dari kawasan Indonesia
juga yang berasal dari mancan negara. Pada tanggal 18 Mei 1817, dilakukan
pemancangan patok pertama, kemudian tanggal tersebut menandai berdirinya
Kebun Raya Bogor yang dahulu diberi nama slands Plantentuin atau Hortus
Botanicus Bogoriensis seluas 47 hektar dan setelah mengalami beberapa kali
perkembangan kini luasnya 87 hektar letaknya berdampingan dengan Istana
Gubernur Jenderal di Bogor, sekarang terkenal dengan nama Istana Presiden
di Bogor.
Kebun Raya Bogor selama ini dipimpin oleh Dr. Carl Ludwig Blume
(1822), J. E. Teijsmann dan Dr. Hasskarl (zaman Gubernur Jenderal Van den
Bosch), J. E. Teijsmann dan Simon Binnendijk, Dr. R.H.C.C. Scheffer
(1867), Prof. Dr. Melchior Treub (1881), Dr. Jacob Christiaan Koningsberger
(1904), Van den Hornett (1904), dan Prof. Ir. Koestono Setijowirjo (1949),
yang merupakan orang Indonesia pertama yang menjabat suatu pimpin
lembaga penelitian yang bertaraf internasional.
Kebun Raya Bogor (KRB) terletak di tengah-tengah kota Bogor
dengan ketinggian 260 m dpl., dengan curah hujan yang tinggi antara 3.000
4300 mm pertahun, sehingga kota Bogor dikenal juga dengan sebutan kota
hujan. KRB dilengkapi perpustakaan, bank biji, museum biji, pembibitan
tanaman, rumah kaca dan laboratorium. KRB juga memiliki bangunan-
bangunan peninggalan masa lalu sebagai bukti sejarah seperti komplek
kuburan Belanda, Lady Raffles Memorial, tugu J.J. Smith dan patung Sudjana
Kassan.
Kebun Raya Bogor sepanjang perjalanan sejarahnya mempunyai
berbagai nama dan julukan, seperti:
a.s'Lands Plantentiun te Buitenzorgb. Syokubutzuer(zaman Pendudukan Jepang)
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
41/97
28
c.BotanicalGardenofBuitenzorgd.BotanicalGardenofIndonesiae. Kebun Gedef. Kebun Jodoh
Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 23 Agustus 1967
membentuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dalam struktur
organisasi LIPI, Lembaga Biologi Nasional (LBN) bersama Lembaga
Oseanologi Nasional (LON) dan Lembaga Geologi dan Pertambangan
Nasional (LGPN) berada dalam Kedeputian Ilmu Pengetahuan Alam. Sejak
itu Kebun Raya Bogor beserta cabang-cabangnya berada dalam naungan LIPI
melalui induk lembaganya LBN.
4.1.1 Visi, Misi dan Tujuan Kebun Raya Bogor
Visi Kebun Raya Bogor adalah menjadi kebun raya terbaik kelas
dunia, terutama dalam bidang konservasi dan penelitian tumbuhan
tropika, pendidikan lingkungan dan pariwisata.
Misi Kebun Raya Bogor adalah:
1. Melestarikan tumbuhan tropika.2. Mengembangkan penelitian bidang konservasi dan pendayagunaan
tumbuhan tropika.
3. Mengembangkan pendidikan lingkungan untuk meningkatkanpengetahuan dan apresiasi masyarakat terhadap tumbuhan dan
lingkungan.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.Tujuan Kebun Raya Bogor adalah:
1.Mengkonservasi tumbuhan Indonesia khususnya dan tumbuhantropika umumnya.
2. Melakukan reintroduksi atau pemulihan tumbuhan langka.3. Memfasilitasi pembangunan kawasan konservasi ex situ tumbuhan.4. Meningkatkan jumlah dan mutu terhadap konservasi dan
pendayagunaan tumbuhan.
5. Menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan bidang konservasi exsitu tumbuhan.
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
42/97
29
6. Meningkatkan pendidikan lingkungan.7. Meningkatkan pelayanan jasa dan informasi perkebunrayaan.
4.2.Struktur Organisasi Kebun Raya BogorStruktur Organisasi Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor
tercantum dalam Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001 dan
Keputusan Ketua LIPI Nomor 1151/M/2001 tanggal 5 Juni 2001 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, LIPI dipimpin oleh
seorang Kepala Pusat yang membawahi Bidang Manajemen Konservasi Ex-
Situ, Kelompok Penelitian dan Bagian Tata Usaha. Bidang Manajemen
Konservasi Ex-Situ dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang membawahi
empat Kepala Sub Bidang, yaitu:
1. Sub Bidang Pemeliharaan Koleksi2. Sub Bidang Registrasi Koleksi3. Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan4. Sub Bidang Perbanyakan dan Reintroduksi Tumbuhan
Kelompok Peneliti (Non Struktural) dipimpin oleh seorang
Koordinator Peneliti. Ruang lingkup kegiatan penelitian didasarkan pada tiga
pendekatan yaitu konservasi, kajian potensi serta pengembangan dan
pemberdayagunaan. Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian
yang membawahi empat Kepala Sub Bagian, yaitu:
1. Sub Bagian Kepegawaian2. Sub Bagian Umum3. Sub Bagian Keuangan4. Sub Bagian Jasa dan Informasi
UPT Balai Konservasi tumbuhan Kebun Raya Cibodas, Purwodadi
dan Bali masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang
membawahi Subbagian Tata Usaha, Seksi Konservasi Ex-Situ dan Kelompok
Jabatan Fungsional. Bagan struktur organisasi Pusat Konservasi Tumbuhan
Kebun Raya Bogor dapat dilihat di Lampiran 2.
Perbedaan Kebun Raya Bogor dibandingkan dengan yang lainnya
terletak pada Kebun Raya Bogor memiliki program unggulan yang tidak
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
43/97
30
dimiliki oleh lembaga lainnya seperti reintroduksi memiliki bagian penting
sebagai upaya penyelamatan tumbuhan dari kepunahan. Kegiatan ini adalah
salah satu kekuatan karena dilakukan dengan berbasis kajian ilmiah.
Tingginya laju kerusakan hutan di Indonesia sangat memerlukan upaya
penyelamatan secepat mungkin karena harus terpacu dengan kecepatan
perusakan hutan. Kebun Raya Bogor juga tidak memiliki struktur promosi
atau humas, hanya ada jasa informasi untuk meningkatkan pengunjung. Hal
ini disebabkan Kebun Raya Bogor hanya fokus untuk penelitian dibandingkan
wisata untuk banyak orang.
4.3.Karakteristik PengunjungProfil yang digunakan dalam penelitian di Kebun Raya Bogor ini
meliputi jenis kelamin, usia, status pernikahan, jumlah anggota keluarga inti,
pekerjaan utama, jenjang pendidikan, rata-rata pengeluaran per bulan, rata-
rata pengeluaran per bulan untuk hiburan, tempat tinggal, tarif pelayanan
Kebun Raya Bogor, transportasi yang digunakan pengunjung Kebun Raya
Bogor, dengan siapa pengunjung datang, citra Kebun Raya Bogor, sumber
informasi Kebun Raya Bogor, dan tingkat rekomendasi pengunjung terhadap
Kebun Raya Bogor kepada orang lain.
Gambar 3. Jenis Kelamin
Pada Gambar 3, menurut jenis kelamin, sebaran jenis kelamin bagi
pengunjung laki-laki sebanyak 40 persen dan untuk jenis kelamin perempuan
yaitu sebesar 60 persen.
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
44/97
31
Gambar 4. Usia
Pada Gambar 4, dapat dilihat bahwa berdasarkan usia, paling banyak
pengunjung adalah berusia 18-22 tahun dengan persentase sebanyak 37
persen, kemudian yang berusia 23-35 tahun sebanyak 29 persen, usia 35-55
tahun sebanyak 21 persen, usia lebih dari 55 tahun sebanyak 4 persen danyang paling sedikit berusia kurang dari 14 tahun yaitu sebanyak 2 persen.
Mayoritas pengunjung adalah umur 18-22 tahun.
Gambar 5. Status Pernikahan
Gambar 5 menjelaskan tentang status pernikahan dari pengunjung,
dimana 64 persen pengunjung belum menikah, 34 persen pengunjung telah
menikah, sedangkan 2 persen pengunjung duda/janda. Dari data tersebut
dapat dilihat jika mayoritas pengunjung atau pengunjung belum menikah.
Gambar 6. Jumlah Keluarga Inti
Gambar 6 menunjukkan jumlah anggota keluarga inti pengunjung,
dari yang berjumlah 2 hingga lebih dari 5 anggota keluarga. Anggota
keluarga yang berjumlah 4 memiliki jumlah pengunjung terbanyak yaitu 30
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
45/97
32
persen. Anggota keluarga berjumlah 5 hanya 29 persen, anggota keluarga
berjumlah lebih dari 5 sebanyak 15 persen, anggota keluarga berjumlah 3
sebanyak 22 persen dan anggota keluarga yang berjumlah 2 hanya 4 persen.
Gambar 7. Pekerjaan Utama
Jenis pekerjaan pengunjung cukup bervariasi, mulai dari pelajar
hingga ibu rumah tangga. Mahasiswa merupakan pengunjung terbanyak yaitu
33 persen. Selanjutnya, jumlah pengunjung dari karyawan swasta 27 persen,
pelajara sebanyak 14 persen, pegawai negeri sebesar 12 persen, ibu rumah
tangga sebesar 6 persen, wirausahawan 7 persen dan lainnya yang merupakan
guru taman kanak-kanak sebesar 1 persen.
Gambar 8. Pendidikan Terakhir
Banyak dari pengunjung Kebun Raya Bogor telah memahami
pentingnya pendidikan. Seperti kita lihat dalam Gambar 8, rata-rata
pengunjung dengan persentase terbanyak dari lulusan SMA / MA yaitu 38
persen. Adapun pengunjung lulusan S2 sebanyak 16 persen, S1 sebanyak 23
persen, D1 / D3 sebanyak 16 persen, SMP / MTs sebanyak 11 persen dan SD
/ MI sebanyak 7 persen. Dalam pengambilan data pengunjung tidak
ditemukan pengunjung yang belum menamatkan pendidikan dasar atau SD.
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
46/97
33
Gambar 9. Rata-rata pengeluaran total per bulan
Wisatawan Kebun Raya Bogor berasal dari berbagai kalangan, mulai
dari kalangan bawah hingga kalangan menengah ke atas. Hal ini dapat kita
lihat dari Gambar 9 dimana persentase pengeluaran terbanyak sebesar 21
persen diperoleh dari pengunjung dengan pengeluaran kurang dari Rp500.000,00. Pengunjung dengan pengeluaran rata-rata diantara Rp
500.000,00-Rp 999.999,00 sebanyak 25 persen. Selanjutnya pengunjung
dengan pengeluaran rata-rata Rp 1.000.000,00-Rp 1.499.999,00 sebesar 14
persen, pengunjung dengan pengeluaran rata-rata Rp 1.500.000,00-Rp
1.999.999,00 sebesar 7 persen, pengunjung dengan pengeluaran rata-rata Rp
2.000.000,00-Rp 2.499.999,00 sebanyak 8 persen dan pengunjung dengan
pengeluaran rata-rata diatas Rp 2.500.000,00 sebanyak 25 persen. Dalam
penelitian mengenai rata-rata pengeluaran hidup total per bulan pengunjung
di dominasi oleh pengunjung yang memiliki pengeluaran rata-rata diantara Rp
500.000,00-Rp 999.999,00 dan pengeluaran lebih dari Rp 2.500.000,00.
Gambar 10. Rata-rata pengeluaran total hiburan per bulan
Dilihat dari rata-rata pengeluaran total untuk hiburan per bulan
pengunjung yang berwisata di Kebun Raya Bogor sangat beragam.
Pengunjung terbanyak sebesar 35 persen mengeluarkan Rp 100.000,00-Rp
200.000,00 per bulan untuk keperluan hiburan. Pengunjung dengan
pengeluaran hiburan kurang dari Rp 100.000,00 sebesar 18 persen.
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
47/97
34
Selanjutnya pengunjung dengan pengeluaran hiburan Rp 200.000,00-Rp
300.000,00 sebesar 18 persen, pengunjung dengan pengeluaran hiburan Rp
300.000,00-Rp 400.000,00 sebesar 6 persen, pengunjung berpengeluaran
untuk hiburan Rp 400.000,00-Rp 500.000,00 sebesar 8 persen, sedangkan
pengunjung dengan pengeluaran hiburan lebih dari Rp 500.000,00 sebesar 17
persen. Mayoritas pengunjung yang berkunjung ke Kebun Raya Bogor
memiliki pengeluaran untuk hiburan per bulan antara Rp 100.000,00 sampai
dengan Rp 200.000,00.
Gambar 11. Tempat tinggal/domisili
Wisatawan Kebun Raya Bogor sangat beragam, sebagaimana
ditunjukkan Gambar 11. Pengunjung terbanyak berasal dari daerah Bogor
yaitu sebesar 55 persen. Selanjutnya pengunjung dari daerah Jakarta yaitusebesar 23 persen, pengunjung dari daerah Tangerang sebesar 9 persen, dari
Depok sebesar 3 persen, pengunjung dari Bekasi sebesar 2 persen dan dari
luar Jabodetabek ada 8 persen yaitu dari Banten dan Bandung. Dari data
tersebut dapat diketahui jika mayoritas pengunjung datang dari daerah Bogor.
Gambar 12. Tarif pelayanan Kebun Raya Bogor
Gambar 12, harga tarif pelayanan Kebun Raya Bogor (Rp 9.500,00)
dinilai sedang oleh kebanyakan pengunjung, yaitu sebesar 48 persen
pengunjung berpendapat demikian. Selanjutnya 26 persen pengunjung
berpendapat harga masuk ke Kebun Raya Bogor murah, 21 persen
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
48/97
35
berpendapat mahal, 3 persen berpendapat sangat murah, dan sedikit sekali
pengunjung yang mengatakan jika harga masuk ke Kebun Raya Bogor sangat
mahal yaitu sebanyak 2 persen. Mayoritas pengunjung memberikan jawaban
sedang mengenai tarif pelayanan yang diberlakukan oleh Kebun Raya Bogor.
Gambar 13. Transportasi pengunjung
Transportasi yang digunakan oleh pengunjung dapat dilihat dari
Gambar 13. Naik angkutan umum menjadi alat transportasi umum sebesar 51
persen, paling banyak digunakan oleh pengunjung atau pengunjung Kebun
Raya Bogor. Selanjutnya naik mobil pribadi sebesar 25 persen, naik motor
sebesar 19 persen, jalan kaki sebesar 2 persen dan lainnya seperti naik bus
rombongan dan kereta api sebesar 3 persen. Dari data tersebut dapat dilihat
jika pengunjung Kebun Raya Bogor lebih senang menggunakan saranaangkutan umum untuk berkunjung ke Kebun Raya Bogor.
Gambar 14. Dengan siapa berkunjung
Gambar 14 dapat dilihat jika berkunjung dengan teman atau rekan
maupun kerabat banyak dilakukan oleh pengunjung yaitu sebesar 65 persen.
Dan sisanya datang bersama keluarga sebesar 35 persen. Dari data tersebut
tidak ditemukan pengunjung yang hanya sendirian atau tanpa ditemani
siapapun, sehingga dapat disimpulkan jika mayoritas pengunjung yang datang
tidak sendirian.
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
49/97
-
7/28/2019 ANALISIS PENGARUH PROMOSI WORD OF MOUTH TERHADAP BRAND IMAGE DAN PROSES KEPUTUSAN KUNJUNGAN KEBUN RAYA BOGOR
50/97
37
Gambar 16. Sumber informasi
Pengunjung yang mengetahui informasi tentang keberadaan Kebun
Raya Bogor terbanyak berasala dari keluarga dan teman yaitu masing-mas