1
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS
DAN AKTIVITAS PERUSAHAAN TERHADAP TAX AVOIDANCE DENGAN
UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE DATA PANEL (Studi Empiris Pada Perusahaan
Pertambangan Batu Bara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun
2009-2019)
Tika Karlita1 (27216391)
Dr. Raden Supriyanto, Ssi., MSc.2
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya 100, Depok
ABSTRAK
Tax avoidance merupakan tindakan untuk mengurangi beban pajak yang
ditanggung perusahaan dengan cara yang legal karena tidak melanggar ketentuan
perpajakan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh
Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas dan Aktivitas Perusahaan secara parsial dan
simultan terhadap Tax Avoidance dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderasi.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari Laporan
Keuangan perusahaan sub sektor Pertambangan Batu Bara pada tahun 2009-2019.
Metode pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling, dengan total sampel
sebanyak 8 perusahaan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Analisis regresi data panel pada software Eviews 9.
Hasil penelitian menunjukan bahwa bahwa Solvabilitas dan Aktivitas perusahaan
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Tax Avoidance. Namun, Profitabilitas dan
Likuiditas secara parisal tidak berpengaruh signifikan terhadap Tax Avoidance.
Sedangkan Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas, dan Aktivitas perusahaan secara
simultan berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Hasil penelitian juga menunjukkan
bahwa adanya penurunan adjusted R-square antara hasil model sebelum dimoderasi dan
setelah dimoderasi. Sehingga dapat disimpulkan ukuran perusahaan sebagai variabel
moderasi memperlemah pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas, dan Aktivitas
perusahaan terhadap Tax Avoidance.
Kata Kunci : Tax Avoidance, Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas
Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Data Panel
ABSTRACT
Tax avoidanceis an action to reduce the tax burden borne by the company in a
legal manner because it does not violate taxation provisions. This study aims to test and
analyze the effect of profitability, liquidity, solvency and corporate activity on tax
avoidance using the panel data method partially and simultaneously on tax avoidance
with firm size as a moderating variable.
The data used in this study are secondary data from the financial statements of the
coal mining sub-sector companies in 2009-2019. The sample selection method was
2
carried out by purposive sampling, with a total sample of 8 companies. The data analysis
method used in this research is panel data regression analysis in Eviews 9 software.
The results showed that solvency and company activity partially had a significant
effect on tax avoidance. However, parisally Profitability and Liquidity have no significant
effect on Tax Avoidance. Meanwhile, Profitability, Liquidity, Solvency, and Company
Activities simultaneously affect Tax Avoidance. The results also showed that there was
a decrease in the adjusted R-square between the model results before being moderated
and after being moderated. So it can be concluded that company size as a moderating
variable weakens the influence of profitability, liquidity, solvency, and corporate activity
on tax avoidance.
Keywords: Tax Avoidance, Profitability, Liquidity, Solvency, Company Activities,
Company Size, Panel Data
PENDAHULUAN
Pajak merupakan pungutan
Negara terhadap orang pribadi maupun
badan yang sifatnya wajib, tidak
mendapat timbal balik secara langsung
dan dipergunakan oleh Negara untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pajak sangat penting bagi pemerintah
karena memberikan kontribusi yang
besar dalam penerimaan Negara. Tujuan
perusahaan pada umumnya adalah
memperoleh keuntungan yang sebesar-
besarnya, namun dengan keuntungan
yang besar tentunya perusahaan harus
membayar pajak yang besar juga, dari
sudut pandang perusahaan, pajak
merupakan salah satu komponen biaya
yang mengurangi laba perusahaan.
Beban pajak yang tinggi mendorong
banyak perusahaan berusaha melakukan
manajemen pajak agar pajak yang
dibayarkan lebih sedikit. Manajemen
pajak dapat dilakukan salah satunya
dengan melakukan penghindaran pajak
(tax avoidance). Usaha pengurangan
(penghematan) pajak dapat dilakukan
dengan berbagai cara misalnya dengan
cara penggelapan pajak (tax evasion) dan
penghindaran pajak (tax avoidance)
(Puspita dan Meiriska, 2017). Tax
avoidance merupakan upaya yang
dilakukan secara legal dengan
menggunakan celah dalam peraturan
perpajakan yang bertujuan untuk
mengurangi beban pajak yang dibayar
oleh perusahaan. Penghindaran pajak
dianggap persoalan yang rumit dan unik
karena di satu sisi diperbolehkan, namun
di sisi lain penghindaran pajak tidak
diinginkan (Maharani dan Suardana,
2014).
Perilaku Tax Avoidance dapat
diukur dengan beberapa cara, salah
satunya dengan menggunakan ETR
(Effective Tax Rates). ETR merupakan
sebuah presentasi besaran tarif pajak
yang ditanggung oleh perusahaan. ETR
adalah perbandingan antara beban pajak
perusahaan dengan laba sebelum pajak.
Pengukuran ini digunakan karena, dapat
lebih menggambarkan adanya aktivitas
tax avoidance (Wastam, 2018).
Tujuan Penelitian
Untuk menguji dan menganalisis
pengaruh profitabilitas, likuiditas,
solvabilitas, dan aktivitas perusahaan
secara parsial dan simultan terhadap tax
avoidance pada perusahaan sub sektor
pertambangan batu bara yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2009 – 2019.
Untuk menguji dan menganalisis
pengaruh profitabilitas, likuiditas,
solvabilitas, dan aktivitas perusahaan
secara parsial dan simultan terhadap tax
avoidance dengan ukuran perusahaan
sebagai variabel moderasi pada
perusahaan sub sektor pertambangan
3
batu bara yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2009 – 2019.
KAJIAN PUSTAKA
Teori Keagenan
Teori keagenan (Agency theory)
merupakan basis teori yang mendasari
praktik bisnis perusahaan yang dipakai
selama ini. Teori tersebut berakar dari
sinergi teori ekonomi, teori keputusan,
sosiologi, dan teori organisasi. Prinsip
utama teori ini menyatakan adanya
hubungan kerja antara pihak yang
memberi wewenang (prinsipal) yaitu
investor dengan pihak yang menerima
wewenang (agensi) yaitu manajer, dalam
bentuk kontrak kerja sama.
Tax Avoidance
Tax avoidance merupakan
tindakan untuk mengurangi beban pajak
yang ditanggung perusahaan dengan
cara yang legal karena tidak melanggar
ketentuan perpajakan (Nugraha dan Adi,
2017).
Profitabilitas
Profitabilitas merupakan
kemampuan suatu perusahaan dalam
menghasilkan laba selama periode
tertentu yang dapat diukur salah satunya
dengan Return on Asset (ROA).
Likuiditas
Rasio Likuiditas adalah rasio
yang digunakan untuk mengukur
seberapa likuidnya suatu perusahaan
(Kasmir, 2012).
Solvabilitas
Solvabilitas merupakan tingkat
hutang yang digunakan perusahaan
dalam melakukan pembiayaan.
Aktivitas Perusahaan
Aktivitas merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur efektifitas
perusahaan dalam menggunakan asset
yang dimilikinya, termasuk untuk
mengukur tingkat efisiensi perusahaan
dalam memanfaatkan sumber daya yang
ada (Mega Suci, 2016).
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu
skala yang menggambarkan besar
kecilnya suatu perusahaan yang
ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah
penjualan, rata-rata total penjualan dan
rata-rata total aktiva (Deana Puspita,
2017).
Kerangka Pemikiran Teoritis
Pengaruh Profitabilitas terhadap Tax
Avoidance
Profitabilitas menunjukkan
seberapa jauh kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba. Perusahaan
dengan nilai laba yang tinggi mampu
membayar pajak atas laba yang
dihasilkan oleh perusahaan. Berdasarkan
uraian diatas, maka rumusan hipotesis
yang diuji dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
H1 : Profitabilitas berpengaruh
terhadap Tax Avoidance
Pengaruh Likuiditas terhadap Tax
Avoidance
Likuiditas adalah rasio yang
menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban atau
membayar utang jangka pendeknya.
Berdasarkan uraian diatas, maka
rumusan hipotesis yang diuji dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
H2 : Likuiditas berpengaruh terhadap
Tax Avoidance
Pengaruh Solvabilitas terhadap Tax
Avoidance
Rasio solvabilitas merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana aset perusahaan dibiayai
dengan utang. Berdasarkan uraian diatas,
maka rumusan hipotesis yang diuji
dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
H3 : Solvabilitas berpengaruh terhadap
Tax Avoidance
Pengaruh Aktivitas Perusahaan
terhadap Tax Avoidance
Rasio aktivitas perusahaan
merupakan rasio yang digunakan untuk
4
mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan
sumber daya perusahaan (penjualan,
persediaan, piutang, dan lainnya). Proksi
yang digunakan untuk menghitung rasio
aktivitas dalam penelitian ini adalah
TATO yang menggambarkan perputaran
aset diukur dari volume penjualan.
Berdasarkan uraian diatas, maka
rumusan hipotesis yang diuji dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
H4 : Aktivitas Perusahaan berpengaruh
terhadap Tax Avoidance
Pengaruh Profitabiltas, Likuiditas,
Solvabilitas, dan Aktivitas
Perusahaan terhadap Tax Avoidance
dengan Ukuran Perusahaan sebagai
Variabel Moderasi
Ukuran perusahaan merupakan
gambaran dari besar kecilnya suatu
perusahaan yang diklasifikasikan
menurut berbagai cara seperti total aset,
nilai pasar saham, rata-rata tingkat
penjualan dan jumlah penjualan. Dalam
penelitian ini, ukuran perusahaan diukur
berdasarkan total aset perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, maka
rumusan hipotesis yang diuji dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
H5 : Ukuran perusahaan sebagai
variabel moderasi memperkuat
pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,
Solvabilitas dan Aktivitas Perusahaan
terhadap Tax Avoidance
Kerangka Penelitian
Gambar 2.1
Model Penelitian
METODE PENELITIAN
Populasi dan Prosedur Penentuan
Sampel Populasi
Populasi dalam penelitian ini
adalah perusahaan Sub sektor
Pertambngan Batu Bara yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2009 –
2019. Sampel dalam penelitian ini yaitu
perusahaan Sub sektor Pertambangan
Batu Bara yang terdaftar di BEI yang
dihitung berdasarkan ketentuan dan
kriteria yang telah ditentukan oleh
peneliti. Dengan demikian karakter
populasi yang telah dikenal oleh peneliti
dan besaran sampel maka penelitian
yang dilakukan menggunakan teknik
sampel purposive sampling. Adapun
kriteria yang digunakan untuk memilih
sampel penelitian adalah sebagai berikut
:
1. Perusahaan Pertambangan batu bara
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2009-2019.
2. Perusahaan Pertambangan batu bara
yang telah menerbitkan laporan
tahunan dan laporan keuangan
perusahaan memiliki data lengkap
selama periode 2009-2019.
3. Perusahaaan Pertambangan batu bara
selama periode 2009-2019 memiliki
data lengkap penelitian.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang disajikan dalam
penelitian ini adalah data kuantitatif dan
kualitatif. Data kualitatif yang disajikan
dalam penelitian ini adalah data nama-
nama perusahaan pertambangan batu
bara yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia yang digunakan selama tahun
penelitian 2009-2019. Sedangkan data
kuantitatif dalam penelitian ini adalah
data total beban pajak, laba sebelum
pajak, laba setelah pajak, total asset,
aktiva lancar, aktiva tetap, total
liabilities, utang lancar, total ekuitas,
persediaan, total penjualan.
Data yang digunakan dalam
5
penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari laporan keuangan yang
telah diaudit dan laporan tahunan
(annual report) pada perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di BEI
selama periode 2009-2019. Data
penelitian diperoleh dari situs
www.sahamok.com, www.idx.co.id,
www.idnfinancials.com atau data
laporan keuangan pada masing-masing
website perusahaan.
Prosedur Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode dokumentasi.
Pengumpulan data dilakukan dengan
memulai tahap studi kepustakaan, yang
dimaksud dalam studi kepustakaan yaitu
dengan mempelajari buku – buku
sebagai referensi atau bacaan yang
berhubungan dengan penelitian yang
dilakukan.
Identifikasi Variabel
Variabel adalah apapun yang
dapat membedakan atau mengubah nilai.
Nilai dapat berbeda pada berbagai waktu
untuk objek atau orang yang sama, atau
pada waktu yang sama untuk atau orang
yang berbeda (Sekaran dan Bougie,
2017). Dalam penelitian ini terdiri atas
variabel independen (X) dan variabel
dependen (Y).
1. Variabel Dependen dalam penelitian
ini yaitu Tax Avoidance (Y).
2. Variabel Independen dalam
penelitian ini yaitu Profitabilitas
(X1), Likuiditas (X2), Solvabilitas
(X3), Aktivitas Perusahaan (X4), dan
Ukuran Perusahaan sebagai variabel
moderasi (X5).
Tax Avoidance (Y)
Pengukuran tax avoidance
menggunakan ETR (Effective Tax rate).
ETR dapat dihitung menggunakan
rumus total beban pajak dibagi laba
sebelum pajak dimana total beban pajak
merupakan beban pajak kini ditambah
beban pajak tangguhan (Rodrigues dan
Arias, 2012). Rumus perhitungan tax
avoidance pada penelitian ini sebagai
berikut :
Profitabilitas (X1)
Profitabilitas merupakan
kemampuan suatu perusahaan dalam
menghasilkan laba selama periode
tertentu yang dapat diukur salah satunya
dengan Return on Asset (ROA).
Besarnya nilai ROA dapat dihitung
dengan rumus berikut ini (Fadila, 2017):
Likuiditas (X2)
Likuiditas adalah rasio yang
menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban atau
membayar utang jangka pendeknya.
Rumus perhitungan Likuiditas pada
penelitian ini sebagai berikut :
Solvabilitas (X3)
Solvabilitas atau sering disebut
Leverage adalah rasio yang mengukur
kemampuan utang baik jangka panjang
maupun jangka pendek untuk
membiayai aktiva perusahaan
(Kurniasih dan Sari :2013).
Rumus perhitungan Solvabilitas pada
penelitian ini sebagai berikut :
Aktivitas Perusahaan (X4)
Aktivitas perusahaan merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur
efektifitas perusahaan dalam
menggunakan asset yang dimilikinya,
termasuk untuk mengukur tingkat
6
efisiensi perusahaan dalam
memanfaatkan sumber daya yang ada
(Mega Suci, 2016).
Berikut ini adalah Rumus Rasio
Perputaran Aset Tetap :
Variabel Moderasi (X5)
Variabel moderating adalah
variabel yang dapat memperkuat atau
memperlemah hubungan langsung
antara variabel independen dengan
variabel dependen. Dalam penelitian ini,
ukuran perusahaan dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
Teknik Analisis Data
Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan
untuk mendeskripsikan variabel-variabel
dalam penelitian ini. Alat analisis yang
digunakan adalah rata-rata (mean),
standar deviasi, maksimum, dan
minimum.
Analisis Regresi Data Panel
Data panel merupakan gabungan
antara data cross section dan data time
series. Data cross section adalah data
yang dikumpulkan dalam satu waktu
terhadap banyak individu, sedangkan
data time series merupakan data yang
dikumpulkan dari waktu ke waktu
terhadap suatu individu.
1. Persamaan Model Cross Section
Persamaan model dengan
menggunakan cross section
ditunjukkan sebagai berikut :
𝑌𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1𝑋𝑖 + 𝜀𝑖1 𝑖 = 1,2, … 𝑁
Dimana “N” merupakan jumlah data
cross section.
2. Persamaan Model Time Series
Persamaan model dengan time series
dapat ditulis sebagai berikut :
𝑌𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1𝑋𝑡 + 𝜀𝑡1 𝑖 = 1,2, … 𝑇
Dimana “T” merupakan jumlah data
time series.
3. Persamaan Data Panel
Berikut adalah persamaan data panel
yang merupakan gabungan dari data
cross section dengan time series
dapat ditulis sebagai berikut :
𝑌𝑖𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1𝑋𝑖𝑡 + 𝜀𝑡1 𝑖 = 1,2, … 𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑡 = 1,2 … 𝑇
Dalam model tersebut, Y
merupakan variabel terikat sedangkat X
merupakan variabel bebas. N
menunjukkan banyaknya observasi, T
menunjukkan banyaknya waktu yang
dianalisis.
Estimasi Model Data Panel
Menurut Basuki (2016: 276-
277), dalam metode estimasi model
regresi dengan menggunakan data panel
dapat dilakukan melalui tiga pendekatan,
antara lain :
1. Common Effect Model (CEM)
2. Fixed Effect Model (FEM)
3. Random Effect Model (REM)
Uji Spesifikasi Model
Uji spesifikasi bertujuan untuk
menentukan metode analisis data panel
yang akan digunakan.
1. Uji Chow
Uji chow digunakan untuk
memilih salah satu model pada regresi
data panel, yaitu Fixed Effect atau model
common effect. Hipotesis yang dibentuk
dalam Uji Chow adalah sebagai berikut:
𝐻0 = Common Effect atau Pooled
Least Square
𝐻1 = Fixed Effect
Jika hasil uji spesifikasi ini
menunjukkan probabilitas Chi-Square >
0,05 maka model yang dipilih adalah
common effect. Sebaliknya, jika
probabilitas Chi-Square < 0,05 maka
model fixed effect yang dipilih.
2. Uji Hausman
Uji Hausman dilakukan untuk
7
memilih apakah model yang digunakan
model Fixed Effect atau Random Effect.
Hipotesis yang dibentuk dalam Uji
Hausman adalah sebagai berikut:
𝐻0 = Random Effect
𝐻1 = Fixed Effect
Jika p-value (prob.) < 0,05 maka
H0 ditolak yang artinya model yang
tepat untuk regresi data panel adalah
Fixed Effect. Sebaliknya, jika
probabilitas Chi-Square > 0,05 maka
model Random effect yang dipilih.
Uji Hipotesis
Uji Simultan (F)
Uji F digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh dari
seluruh variabel bebas (independen)
secara bersama-sama terhadap
variabel terikat (dependen). Jika nilai
probabilitas F < 0,05 𝐻0 ditolak atau
𝐻1 diterima), maka seluruh variabel
independen berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen dan
apabila nilai signifikan f > 0,05 (
𝐻0 diterima dan 𝐻1 ditolak), maka
seluruh variabel independen tidak
berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
Uji Parsial (T)
Uji T digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel independen secara
individuan (parsial) dalam
menjelaskan variabel dependen. Uji
ini dilakukan dengan melihat
probabilitas t hitung. Jika probabilitas
nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 0,05 maka variabel
independen berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
Sebaliknya, jika nilai prob t > 0,05
maka variabel independen tidak
berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen. Tingkat signifikan
yang digunakan dalam pengujian ini
sebesar 5%.
Uji Koefisien Determinasi (𝑹𝟐)
Koefisien determinasi (𝑅2)
atau R-Squared menunjukkan
seberapa besar variabel independen
dapat menjelaskan pengaruhnya
terhadap variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi berkisar
diantara nol dengan satu (0 < 𝑅2 < 1).
Nilai yang semakin tinggi (mendekati
angka satu), maka mampu
memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan dalam menjelaskan
perubahan variabel dependen dan
sebaliknya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENELITIAN
Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif
digunakan untuk menjelaskan
karakteristik data yang digunakan dalam
penelitian ini, yang meliputi nilai
maksimum, nilai minimum, nilai rata-
rata dan standar deviasi dari masing-
masing variabel penelitian. Hasil olah
data statistik dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 4.8
Deskriptif Statistik
Sumber : Output Eviews 9 (diolah 2020)
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dapat
diketahui bahwa:
1. Tax Avoidance (ETR)
Dari 88 sampel penelitian, nilai rata-
rata dari variabel Tax Avoidance
(ETR) adalah 0,267440 dengan
standar deviasi sebesar 0,298330. Hal
ini menunjukkan bahwa rata-rata
pembayaran pajak perusahaan dari
sub sektor pertambangan batu bara
periode 2009-2019 adalah 26,74%.
Nilai maksimum ETR dimiliki oleh
PT Darma Henwa Tbk pada tahun
2014 sebesar 0,952841. Nilai
minimum ETR juga dimiliki oleh PT
Darma Henwa Tbk pada tahun 2010
8
yaitu sebesar -1.204216.
2. Profitabilitas (ROA)
Dari 88 sampel penelitian, nilai rata-
rata dari variabel Profitabilitas
(ROA) adalah 0,103649 dengan
standar deviasi sebesar 0,126980.
Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata
kemampuan menghasilkan laba atas
modal perusahaan sebesar 10,36%.
Nilai maksimum ROA dimiliki Bayan
Resource Tbk pada tahun 2018
sebesar 0,455579. Nilai minimum
ROA juga dimiliki PT Bayan
Resource Tbk pada tahun 2014
sebesar -1,162714.
3. Likuiditas (CR)
Dari 88 sampel penelitian, nilai rata-
rata dari variabel Likuiditas (CR)
adalah 2,081280 dengan standar
deviasi sebesar 1,460146. Hal ini
menujukkan bahwa rata-rata
kemampuan memenuhi kewajiban
jangka pendek perusahaan sebesar
208,13%. Nilai maksimum CR
dimiliki PT Harum Energy Tbk pada
tahun 2019 sebesar 9,222406.
Sedangkan nilai minimum CR
dimiliki PT Barmulti Suksessarana
Tbk pada tahun 2013 sebesar
0,493920.
4. Solvabilitas (DER)
Dari 88 sampel penelitian, nilai rata-
rata dari variabel Solvabilitas (DER)
adalah -0,299694 dengan standar
deviasi sebesar 11,52837. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata
besarnya aset yang dibiayai utang
perusahaan sebesar -29,97%. Nilai
maksimum DER dimiliki PT Bayan
Resource Tbk pada tahun 2015
sebesar 4,447558. Sedangkan nilai
minimum DER dimiliki oleh PT
Barmulti Suksessarana Tbk pada
tahun 2010 sebesar -106,9721.
5. Aktivitas Perusahaan (TATO)
Nilai rata-rata dari variabel Aktivitas
Perusahaan (TATO)
adalah 0,935737 dengan standar
deviasi sebesar 0,406819. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata
efisiensi penggunaan aset untuk
menghasilkan penjualan perusahaan
sebesar 93,57%. Nilai maksimum
TATO dimiliki PT Harum Energy
Tbk pada tahun 2009
sebesar 2,010892. Sedangkan nilai
minimum TATO dimiliki PT Adaro
Energy Tbk pada tahun 2016 sebesar
0,387019.
6. Ukuran Perusahaan (SIZE)
Nilai rata-rata dari variabel Ukuran
Perusahaan (SIZE) adalah 29,78987
dengan standar deviasi
sebesar 1,129550. Nilai maksimum
SIZE dimiliki PT Adaro Energy Tbk
pada tahun 2018 sebesar 32,25841.
Sedangkan nilai minimum SIZE
dimiliki PT Barmulti Suksessarana
Tbk pada tahun 2010 sebesar
26,95462.
Analisis Regresi Data Panel
Estimasi Model Data Panel
1. Common Effect Model
Tabel 4.9
Common Effect Model Sebelum
dimoderasi
Sumber : Output Eviews 9 (diolah
2020)
2. Fixed Effect Model
Tabel 4.10
Fixed Effect Model Sebelum
dimoderasi
9
Sumber : Output Eviews 9 (diolah
2020)
3. Random Effect Model
Tabel 4.11
Random Effect Model Sebelum
dimoderasi
Sumber : Output Eviews 9 (diolah 2020)
Uji Spesifikasi Model 1. Uji Chow
Tabel 4.12
Hasil Uji Chow
Sumber : Output Eviews 9 (diolah 2020)
Berdasarkan Uji Chow dengan
mengunakan software Eviews 9 pada
tabel 4.12, diperoleh nilai p-value
(prob.) sebesar 0.0000 yang berarti p-
value (prob.) < 0,05. Sehingga model
estimasi yang tepat adalah Fixed Effect
Model.
2. Uji Hausman
Tabel 4.13
Hasil Uji Hausman
Sumber : Output Eviews 9 (diolah 2020)
Berdasarkan Uji Hausman
dengan menggunakan software Eviews
9 pada tabel 4.8, diperoleh nilai p-value
(prob.) sebesar 0,0174 yang berarti p
value (prob.) < 0,05. Sehingga model
estimasi yang tepat adalah Fixed Effect
Model.
Analisis Regresi Data Panel
Pada tabel 4.10 dan 4.15 terlihat
hasil estimasi dari 88 pengamatan
selama periode 2009–2019 untuk Fixed
Effect Model sebelum dimoderasi dan
Fixed Effect Model setelah dimoderasi.
Dari hasil regresi data panel
dengan Fixed Effect Model sebelum
dimoderasi pada tabel 4.10, adapun
persamaan regresinya adalah sebagai
berikut:
Berdasarkan persamaan regresi
diatas dapat diinterpretasikan sebagai
berikut:
1) Nilai konstanta sebelum dimoderasi
sebesar 0.167876 menunjukkan jika
profitabilitas (ROA), likuiditas
(CR), solvabilitas (DER), dan
aktivitas perusahaan (TATO)
bernilai 0 maka tax avoidance
(ETR) bernilai positif yaitu
0.167876.
2) Nilai koefisien regresi variabel
profitabilitas (ROA) sebesar -
0,327122, artinya jika ROA
meningkat 1% maka tax avoidance
yang diproksikan ETR akan
10
menurun 32,71% dengan asumsi
variabel lain dianggap konstan.
3) Nilai koefisien regresi variabel
likuiditas (CR) sebesar 0,003037,
artinya jika CR meningkat 1% maka
tax avoidance yang diproksikan
ETR akan naik 00,30% dengan
asumsi variabel lain dianggap
konstan.
4) Nilai koefisien regresi variabel
solvabilitas (DER) sebesar
0,004302, artinya jika DAR
meningkat 1% maka tax avoidance
yang diproksikan ETR akan
meningkat 00,43% dengan asumsi
variabel lain dianggap konstan.
5) Nilai koefisien regresi variabel
aktivitas perusahaan (TATO)
sebesar 0,137258 artinya jika TATO
meningkat 1% maka tax avoidance
yang diproksikan ETR akan
meningkat 13,73% dengan asumsi
variabel lain dianggap konstan.
Tabel 4.15
Fixed Effect Model Setelah
dimoderasi
Sumber : Output Eviews 9 (diolah 2020)
Dari hasil regresi data panel
dengan Fixed Effect Model setelah
dimoderasi pada tabel 4.15, adapun
persamaan regresinya adalah sebagai
berikut:
Berdasarkan persamaan regresi
diatas dapat diinterpretasikan sebagai
berikut :
1) Nilai konstanta setelah dimoderasi
variabel ukuran perusahaan (SIZE)
sebesar 0,231182 menunjukkan jika
profitabilitas (ROA), likuiditas (CR),
solvabilitas (DER), dan aktivitas
perusahaan (TATO) bernilai 0 maka
tax avoidance (ETR) bernilai positif
yaitu 0,231182.
2) Nilai koefisien regresi variabel
profitabilitas (ROA) sebesar -
5,76390, artinya jika ROE meningkat
1% maka tax avoidance yang
diproksikan ETR akan menurun
576% dengan asumsi variabel lain
dianggap konstan.
3) Nilai koefisien regresi variabel
likuiditas (CR) sebesar -0,039466,
artinya jika CR meningkat 1% maka
tax avoidance yang diproksikan
CETR akan menurun 3,94% dengan
asumsi variabel lain dianggap
konstan.
4) Nilai koefisien regresi variabel
solvabilitas (DER) sebesar 0,417054,
artinya jika DER meningkat 1% maka
tax avoidance yang diproksikan ETR
akan meningkat 41,70% dengan
asumsi variabel lain dianggap
konstan.
5) Nilai koefisien regresi variabel
aktivitas perusahaan (TATO) sebesar
1,113136, artinya jika TATO
meningkat 1% maka tax avoidance
yang diproksikan ETR akan
meningkat 113% dengan asumsi
variabel lain dianggap konstan.
6) Nilai koefisien regresi variabel
profitabilitas (ROA) setelah
dimoderasi variabel ukuran
perusahaan (SIZE) sebesar 0,182552,
artinya jika ROA meningkat 1%
maka tax avoidance yang diproksikan
ETR akan meningkat 18,26% dengan
asumsi variabel lain dianggap
konstan.
11
7) Nilai koefisien regresi variabel
likuiditas (CR) setelah dimoderasi
variabel ukuran perusahaan (SIZE)
sebesar 0,001178, artinya jika CR
meningkat 1% maka tax avoidance
yang diproksikan ETR akan
meningkat 0,12% dengan asumsi
variabel lain dianggap konstan.
8) Nilai koefisien regresi variabel
solvabilitas (DER) setelah dimoderasi
variabel ukuran perusahaan (SIZE)
sebesar -0,015293, artinya jika DER
meningkat 1% maka tax avoidance
yang diproksikan ETR akan menurun
1,53% dengan asumsi variabel lain
dianggap konstan.
9) Nilai koefisien regresi variabel
aktivitas perusahaan (TATO) setelah
dimoderasi variabel ukuran
perusahaan (SIZE) sebesar -
0,033243, artinya jika TATO
meningkat 1% maka tax avoidance
yang diproksikan ETR akan menurun
3,32% dengan asumsi variabel lain
dianggap konstan.
Uji Hipotesis
Uji Parsial (T)
Tabel 4.16
Hasil Uji Parsial (Uji T)
Sumber : Output Eviews 9 (data diolah
2020)
Pada tabel 4.16, dapat diketahui
nilai signifikansi untuk masing masing
variabel adalah sebagai berikut :
1) Nilai prob profitabilitas (ROA)
sebesar 0,1828 yang berarti nilai prob
> 0,05. Sedangkan nilai koefisien
ROA bertanda positif. Hal ini
menunjukkan bahwa secara parsial
profitabilitas (ROA) tidak
berpengaruh signifikan terhadap
tax avoidance dengan arah
pengaruh positif.
2) Nilai prob likuiditas (CR) sebesar
0,4788 yang berarti nilai prob > 0,05.
Sedangkan nilai koefisien CR
bertanda negatif. Hal ini
menunjukkan bahwa secara parsial
likuiditas (CR) tidak berpengaruh
signifikan terhadap tax avoidance
dengan arah pengaruh negatif.
3) Nilai prob solvabilitas (DER) sebesar
0,0000 yang berarti nilai prob < 0,05.
Sedangkan nilai koefisien DER
bertanda positif. Hal ini menunjukkan
bahwa secara parsial solvabilitas
(DER) berpengaruh signifikan
terhadap tax avoidance dengan
arah pengaruh positif.
4) Nilai prob aktivitas (TATO) sebesar
0,0124yang berarti nilai prob < 0,05.
Sedangkan nilai koefisien TATO
bertanda positif. Hal ini menunjukkan
bahwa secara parsial bahwa
aktivitas perusahaan (TATO)
berpengaruh signifikan terhadap
tax avoidance dengan arah
pengaruh positif.
5) Nilai prob ukuran perusahaan (SIZE)
sebesar 0,9408yang berarti nilai prob
> 0,05.Sedangkan nilai koefisien
SIZE positif. Hal ini menunjukkan
bahwa secara parsial bahwa
aktivitas perusahaan (TATO) tidak
berpengaruh signifikan terhadap
tax avoidance dengan arah
pengaruh positif.
Uji Simultan (F)
Dapat dilihat dari tabel 4.10, nilai
prob F statistik sebelum dimoderasi
sebesar 0,000000. Nilai tersebut lebih
kecil dari 0,05 sehingga profitabilitas
(ROA), likuiditas (CR), solvabilitas
(DER), dan aktivitas perusahaan
(TATO) secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap tax avoidance. Begitupun juga dengan tabel 4.9, nilai
12
prob F statistik setelah dimoderasi
dengan ukuran perusahaan (SIZE)
sebesar 0,000000. Hal ini menunjukkan
bahwa profitabilitas (ROA), likuiditas
(CR), solvabilitas (DER), dan aktivitas
perusahaan (TATO) secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap tax
avoidance setelah dimoderasi dengan
ukuran perusahaan (SIZE).
Uji Koefisien Determinasi (𝑹𝟐)
Pada tabel 4.10 menunjukkan
bahwa nilai adjusted R-squared adalah
0,681806 artinya variabel profitabilitas
(ROA), likuiditas (CR), solvabilitas
(DER), dan aktivitas (TATO) dapat
menjelaskan pengaruhnya terhadap tax
avoidance sebesar 68,18% dan sisanya
31,22% dipengaruhi oleh faktor-faktor
lain di luar variabel yang diteliti.
Sedangkan pada tabel 4.16 menunjukkan
bahwa nilai adjusted R-squared adalah
0,554352 artinya variabel profitabilitas
(ROA), likuiditas (CR), solvabilitas
(DER), dan aktivitas (TATO) dengan
ukuran perusahaan (SIZE) sebagai
variabel moderasi dapat menjelaskan
pengaruhnya terhadap tax avoidance
sebesar 55,44%. Selain itu, sebelum
dimoderasi dengan ukuran perusahaan
(SIZE), variabel independen yang
berpengaruh signifikan adalah
profitabilitas (ROA), solvabilitas
(DER), dan aktivitas (TATO). Namun
setelah dimoderasi dengan ukuran
perusahaan (SIZE), variabel independen
tidak ada yang berpengaruh signifikan.
Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa ukuran perusahaan
(SIZE) memperlemah hubungan antara
pengaruh profitabilitas (ROE), likuiditas
(QR), solvabilitas (DAR), dan aktivitas
perusahaan (TATO) terhadap tax
avoidance. Terbukti adanya penurunan
nilai adjusted R-squared sebelum dan
setelah dimoderasi.
Hasil Penelitian
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Tax
Avoidance
Berdasarkan hasil regresi yang
didapat dari tabel 4.16 menunjukkan
bahwa profitabilitas memiliki nilai
koefisien sebesar 0,069393 yang artinya
pengaruh yang diberikan adalah positif.
Sedangkan dari hasil uji hipotesis,
probabilitas memiliki nilai signifikansi
sebesar 0,1828 yang artinya
profitabilitas tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap tax avoidance.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
secara parsial profitabilitas tidak
berpengaruh signifikan terhadap tax
avoidance.
Profitabilitas menunjukkan
seberapa jauh kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba. Semakin
tinggi profitabilitas berarti semakin
tinggi laba yang diperoleh perusahaan.
Namun dengan adanya peraturan
perpajakan yang mewajibkan setiap
Badan Usaha untuk membayar pajak
sesuai tarif, perusahaan dengan tingkat
profitabilitas yang tinggi maupun rendah
harus menaati aturan tersebut. Sehingga
variabel profitabilitas bukanlah penentu
naik turunnya tax avoidance pada
perusahaan yang diteliti.
Pengaruh Likuiditas Terhadap Tax
Avoidance
Berdasarkan hasil regresi yang
didapat dari tabel 4.16 menunjukkan
bahwa likuiditas memiliki nilai koefisien
sebesar 0,004758 yang artinya pengaruh
yang diberikan adalah positif.
Sedangkan dari hasil uji hipotesis,
likuiditas memiliki nilai signifikansi
sebesar 0,4788 yang artinya likuiditas
tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap tax avoidance. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara parsial
variabel likuiditas (ROA) tidak
berpengaruh signifikan terhadap tax
avoidance. Hal tersebut dapat dijelaskan
bahwa semakin tinggi likuiditas suatu
perusahaan, maka semakin baik
13
kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Perusahaan dengan likuditas tinggi
menggambarkan arus kas yang baik
sehingga cenderung menaati peraturan
perpajakan dengan membayar pajak
sesuai dengan peraturan yang berlaku
sehingga tingkat tax avoidance
perusahaan tersebut rendah.
Pengaruh Solvabilitas Terhadap Tax
Avoidance
Berdasarkan hasil regresi yang
didapat dari tabel 4.16 menunjukkan
bahwa solvabilitas memiliki nilai
koefisien sebesar 0,178122 yang artinya
pengaruh yang diberikan adalah positif.
Sedangkan dari hasil uji hipotesis,
solvabilitas memiliki nilai signifikansi
sebesar 0,0000 yang artinya solvabilitas
memiliki pengaruh signifikan terhadap
tax avoidance. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara parsial
solvabilitas (CR) berpengaruh positif
secara signifikan terhadap tax
avoidance.
Solvabilitas mengukur seberapa
besar perusahaan dibiayai dengan
hutang. Semakin tinggi solvabilitas
maka semakin tinggi pula tingkat hutang
perusahaan. Kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya merupakan salah satu faktor
yang dapat mendorong perusahaan
melakukan penghindaran pajak. Hal ini
dikarenakan semakin tingginya tingkat
hutang jangka pendek yang dimiliki
perusahaan menjadikan perusahaan
berusaha melakukan penghindaran pajak
agar mampu memperoleh laba yang
tinggi untuk segera melunasi hutang
tersebut.
Pengaruh Aktivitas Perusahaan
terhadap Tax Avoidance
Berdasarkan hasil regresi yang
didapat dari tabel 4.16 menunjukkan
bahwa aktivitas perusahaan memiliki
nilai koefisien sebesar 0,096767 yang
artinya pengaruh yang diberikan adalah
positif. Sedangkan dari hasil uji
hipotesis, aktivitas perusahaan memiliki
nilai signifikansi sebesar 0,0124 yang
artinya aktivitas perusahaan memiliki
pengaruh signifikan terhadap tax
avoidance. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa secara parsial aktivitas
perusahaan (TATO) berpengaruh positif
signifikan terhadap tax avoidance.
Aktivitas perusahaan
menggambarkan tingkat efisiensi
pemanfaatan sumber daya perusahaan
(penjualan, persediaan, piutang, dan
lainnya) untuk menghasilkan laba lebih
cepat. Efisiennya penggunaan
keseluruhan aset dalam menghasilkan
penjualan diikuti beban yang bertambah.
Keadaan ini dapat mengurangi laba
sebelum pajak yang diperoleh
perusahaan. Untuk mempertahankan
tingkat laba tersebut, mendorong
perusahaan untuk melakukan tax
avoidance.
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,
Solvabilitas dan Aktivitas Perusahaan
terhadap Tax Avoidance
Berdasarkan hasil uji F yang
didapat dari tabel 4.10 menunjukkan
bahwa nilai prob F statistik adalah
0,000000. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa profitabilitas, likuiditas,
solvabilitas, dan aktivitas perusahaan
secara simultan berpengaruh terhadap
tax avoidance. Profitabilitas, likuiditas,
dan solvabilitas merupakan rasio untuk
menganalisis keuangan suatu
perusahaan. Semakin tinggi rasio-rasio
keuangan suatu perusahaan, semakin
baik keadaan keuangan perusahaan
tersebut. Selain itu, aktivitas perusahaan
juga mempengaruhi karena rasio ini
mengukur kecepatan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari aktivitas
penjualan perusahaan. Semakin cepat
perputaran dalam menghasilkan laba,
semakin tinggi pula laba yang akan
diperoleh perusahaan. Hal-hal tersebut
mengindikasikan perusahaan tidak
14
melakukan tax avoidance dan dapat
membayar pajak sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,
Solvabilitas, dan Aktivitas Perusahaan
terhadap Tax Avoidance dengan
Ukuran Perusahaan sebagai Variabel
Moderasi
Berdasarkan uji koefisien
determinan (R2) pada tabel 4.10 dan
tabel 4.15 menunjukkan adanya
penurunan nilai adjusted R-squared dari
68,18% menjadi 55,44% setelah
pengaruh variabel profitabilitas,
likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas
perusahaan terhadap tax avoidance
dimoderasi oleh ukuran perusahaan.
Selain itu, hasil uji parsial sebelum
dimoderasi menunjukkan bahwa
variabel solvabilitas dan aktivitas
perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap tax avoidance. Namun, setelah
dimoderasi menunjukkan bahwa tidak
ada variabel yang berpengaruh
signifikan terhadap tax avoidance.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
ukuran perusahaan sebagai variabel
moderasi memperlemah pengaruh
profitabilitas, likuiditas, solvabilitas,
dan aktivitas perusahaan terhadap tax
avoidance, karena adanya penurunan
nilai adjusted R-squared dan tidak ada
penambahan variabel yang berpengaruh
antara sebelum dan setelah dimoderasi.
Selain itu, menurut analisis ekonominya,
Ukuran perusahaan sebagai variabel
moderasi memperlemah pengaruh
profitabilitas, likuiditas, solvabilitas,
dan aktivitas perusahaan terhadap tax
avoidance karena semakin besar sebuah
perusahaan semakin baik perusahaan
dalam mengelola manajemennya
sehingga rasio-rasio yang
mencerminkan kinerja perusahaan juga
semakin baik. Sehingga dengan semakin
baiknya ukuran perusahaan
kemungkinan untuk melakukan tax
avoidance menjadi semakin rendah.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Variabel independen Solvabilitas
(DER) dan Aktivitas perusahaan
(TATO) secara parsial berpengaruh
terhadap Tax Avoidance.
2. Variabel independen Profitabilitas
(ROA) dan Likuiditas (CR) secara
parsial tidak berpengaruh terhadap
Tax Avoidance.
3. Variabel independen Profitabilitas,
Likuiditas, Solvabilitas, dan Aktivitas
perusahaan secara simultan
berpengaruh terhadap Tax Avoidance.
4. Ukuran perusahaan sebagai variabel
moderasi memperlemah pengaruh
Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas
dan Aktivitas perusahaan terhadap
Tax Avoidance.
5. Hasil Cross Section yang memiliki
pengaruh signifikan semua rasio
diantaranya adalah ADRO, BSSR,
BYAN, DEWA, dan PTBA.
Sementara pada HRUM, ITMG dan
PTRO tidak semua rasio memiliki
pengaruh yang signifikan.
Saran
1. Penelitian selanjutnya diharapkan
menambah sampel serta memperluas
objek penelitian diluar perusahaan
sub sektor Pertambangan Batu Bara.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan
menggunakan data time series yang
lebih panjang dibandingkan dengan
penelitian ini yang hanya
menggunakan data time series selama
sebelas tahun.
3. Faktor-faktor pada penelitian
selanjutnya seperti, karakter eksekutif
perusahaan, Corporate Governance,
dan faktor-faktor lainnya digunakan
sebagai variabel independen sehingga
dapat mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi Tax Avoidance dari
berbagai aspek perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Ajeng Wijayanti., Anita Wijayanti., dan
15
Yuli Chomsatu. 2016. “Pengaruh
Karakteristik Perusahaan, Gcg Dan
Csr Terhadap Penghindaran Pajak”.
Seminar Nasional IENACO – 2016.
Balqies Nur Azizah. 2018. “Pengaruh
Profitabilitas, Likuiditas,
Solvabilitas dan Aktivitas
Perusahaan terhadap Tax
Avoidance dengan Ukuran
Perusahaan sebagai Variabel
Moderasi (Studi Empirirs pada
Perusahaan Sektor Properti dan
Real Estate Periode 2013-2017)”.
Jurnal Akuntansi : Universitas
Gunadarma.
Cahyono, et al. 2016. “Pengaruh Komite
Audit, Kepemilikan Institusional,
Dewan Komisaris, Ukuran
Perusahaan (Size), Leverage (Der)
Dan Profitabilitas (Roa) Terhadap
Tindakan Penghindaran Pajak (Tax
Avoidance) Pada Perusahaan
Perbankan Yang Listing Bei
Periode Tahun 2011 – 2013”.
Journal Of Accounting, Volume 2
No.2 Maret 2016.
Darmawan.., Hendy., dan Sukartha.
2014. ”Pengaruh Penerapan
Corporate Governance, Leverage,
Return On Asset, dan Ukuran
Perusahaan Pada Penghindaran
Pajak”. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana. Vol 9, No. 1,
Hal. 143-161.
E. Kieso Donald., Jerry J. Weygandt., dan
Terry D. Warfield. 2008. Akuntansi
Intermediate. Jakarta: Erlangga.
Farzana Akbari, Mahdi Salehi, dan
Mohammad Ali. 2015. “The effect
of Managerial ability on tax
avoidance by Classical and
Bayesian Econometrics in
Multilevel Models: evidence of
Iran”. International Journal of
Emerging Markets.
Kasmir. 2015. Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Khoirunnisa Alviyani. 2016. “Pengaruh
Corporate Governance, Karakter
Eksekutif, Ukuran Perusahaan, Dan
Leverage Terhadap Penghindaran
Pajak (Tax Avoidance)”. JOM
Fekon Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016.
Komang Subagiastra, I Putu Edy, I
Nyoman Kusuma, dan Adnyana
Mahaputra. 2016. “Pengaruh
Profitabilitas, Kepemilikan
Keluarga, Dan Good Corporate
Governance Terhadap
Penghindaran Pajak”. Jurnal Ilmiah
Akuntansi • Vol. 1, No. 2, Hal: 167-
193 • Desember 2016.
Kurniasih, Tommy, dan Maria M. Ratna
Sari. 2013. “Pengaruh Return on
Assets, Leverage, Corporate
Governance, Ukuran Perusahaan,
dan Kompensasi Rugi Fiskal pada
Tax Avoidance”. Buletin Studi
Ekonomi.
Mahdi Salehi, Hossein Tarighi, dan
Tahereh Alidoust Shahri. 2018.
“The effect of auditor
characteristics on tax avoidance of
Iranian companies”. Journal of
Asian Business and Economic
Studies, Emerald Publishing
Limited.
Merks, Paulus. 2007. Categorizing
International Tax Planning.
Fundamentals of International Tax
Planning.IBFD.66-69.
Minnick, Kristina., & Noga, Tracy. 2010.
“Do Corporate Governance
Characteristics Influence Tax
Management?”. Journal of
Corporate Finance, 16, 703-718.
Nugraha, Harra Satria dan Priyo Hari
Adi, 2017. “Pengaruh Capital
Intensity, Komisaris Independen
dan Profitabilitas Terhadap
Penghindaran Pajak”.
Nugraha, Novia Bani. 2015. Pengaruh
Corporate Social Responsibility,
Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
Leverage dan Capital Intensity
terhadap Agresivitas Pajak
16
[skripsi]. Program Sarjana Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro.
Nih Luh Putu dan Naniek Noviari. 2017.
“Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Leverage, Profitabilitas Dan
Corporate Social Responsibility
Terhadap Penghindaran Pajak (Tax
Avoidance)”. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Vol.21.1.
Oktober (2017): 830-859.
Otavio Gomes, Luiz Eduardo, dan
Christoph Watrin. 2019. ” Tax
avoidance in managementowned
firms: evidence from Brazil".
International Journal of Managerial
Finance.
Permana, R. Eka, Popi Fauziati, dan
Ethika. 2016. “Pengaruh Corporate
Governance, Profitabilitas, dan
Karakteristik Eksekutif terhadap
Tax Avoidance pada Perusahaan
yang Terdaftar Di BEI (2011-
2013)”. Kumpulan Artikel
Mahasiswa Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Wisuda ke 65
Februari 2016, Vol. 8, No. 1 (2016).
Pohan, Chairil Anwar. 2014. Manajemen
Perpajakan: Strategi Perencanaan
Pajak & Bisnis (Edisi Revisi).
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Puspita, Deanna dan Meiriska Febrianti.
2017. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Penghindaran
Pajak pada Perusahaan Manufaktur
di Bursa Efek Indonesia. JURNAL
BISNIS DAN AKUNTANSI, Vol.
19, No. 1, Juni 2017: 38 – 46.
Sekaran, Uma dan Bougie, R. 2017.
Metode Penelitian untuk Bisnis
Pendekatan Pengembangan-
Keahlian. Jakarta. Salemba Empat.
Siregar, Rifka. 2016. “Pengaruh
Karakteristik Perusahaan terhadap
Penghindaran Pajak pada
Perusahaan Manufaktur di BEI”.
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi,
Volume 5, Nomor 2.
Siti Nur Faizah dan Adhivinna, Vidya
Vitta. 2017. “Pengaruh Return On
Asset, Leverage, Kepemilikan
Institusional Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Tax
Avoidance”. Jurnal Akuntansi Vol.
5 No. 2 Desember 2017.
Suandy, Erly. 2008. Perencanaan Pajak
Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009
tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan.
Waluyo. 2017. Perpajakan Indonesia.
Edisi Dua Belas. Jakarta: Salemba
Empat.
Wastam Wahyu. 2018. “Pengaruh
Profitabilitas, Leverage dan
Pertumbuhan Penjualan terhadap
Penghindaran Pajak: Studi Kasus
Perusahaan Manufaktur di
Indonesia”. Jurnal Riset
Manajemen dan Bisnis (JRMB)
Fakultas Ekonomi UNIAT, Vol.3,
No.1, Februari 2018: 19 – 26.
Wing Wahyu Winarno. 2017. Analisis
Ekonometrika dan Statistika
dengan Eviews. Yogyakarta : Unit
Penerbit dan Percetakan STIM
YKPN.
Website :
http://www.finance.detik.com/.[10 april
2020]
http://www.idnfinance.com/.[10 april
2020]
http://www.idnfinancials.com/.[10 april
2020]
http://www.idx.co.id/. [10 april 2020]
http://www.katadata.co.id/.[10 april
2020]
http://www.kemenkeu.go.id/. [10 april
2020]
http://www.money.kompas.com/. [10
april 2020]
http://www.sahamok.com/. [10 april
2020]