ANALISIS KOMPONEN FLAVONOID DARI BEBERAPA SIMPLISIAA. Tujuan
Mahasiswa dapat memahami dan dapat melakukan identifikasi flavonoid dengan menggunakan pereaksi geser secara spektrofotometri..
B. Dasar Teori
Flavonoid merupakan metabolit sekunder tanaman. Flavonoid dapat berupa glikosida maupun aglikon. Flavonoid memiliki sistem aromatic terkonjugasi, sehingga memiliki serapan di daerah ultraviolet maupun visible. Spectra dari flavon dan flavonol memperlihatkan 2 puncak utama pada 240-400nm akibat pita II dan 300-380 nm akibat pita I. pita I menunjukkan absorbansi sesuai untuk cincin B sinamoil, sednagkan pita II berhubungan dnegan absorbasnsi cincin benzoil. Gugus hidroksil pada cincin A flavon dan flavonol menghasilkan pergeseran batokromik.Analisis flavonoid dapat dilakukan dengan menggunakan pereaksi geser. Pereaksi geser ini akan memberikan warna maupun fluoresensi khas untuk flavonoid. Perubahan warna yang dihasilkan dapat dilihat dengan mata telanjang, atau dianalisis secara kuantitatif menggunakan spektrofotometer. Penambahan pereaksi geser adalah hidroksilasi, glikolasi, metilasi, asetilasi.Kuersetin merupakan salah satu flavonoid dengan aksi kuat. Kuersetin memiliki efek antioksidan kuat.
C. Alat dan bahan
1. Alat
a. Spektrofotometer
b. Labu reflux dengan pendingin balik
c. Alat gelas
2. Bahan
a. Serbuk sample tempuyung (Sonchus arvensis)b. Rutin,
c. Air Suling
d. Pelarut (kloroform, heksan, etil asetat, methanol)
e. Pereaksi geser (AlCl3, AlCl3 + HCl 1 N, Sitroborat)
D. Cara Kerja
1. Ekstraksi
Timbang 5,0 gram simplisiaMasukkan ke dalam Erlenmeyer 50 mL
Tambahkan 20 mL methanol, gojog 10 menit
Saring dengan kertas saring
Ulangi ekstraksi dengan 20 mL methanol baru
Saring dan ambil sari (2 kali)
Bagi sari jadi 2 (a dan b)
2. Analisis
a. Hasil penyarian a
Pekatkan sari a sampai 5-10 mL
Analisis dengan KLT
b. Hasil penyarian b
Pekatkan sarib hingga 5-10 mL
Masukkan labu hidrolisis
Tambahkan 5 mL HCl 2N
Pasang pendingin balik
Lakukan hidrolisis 45 menit dengan pemanasan air mendidih 100oC
Dinginkan
Tambahkan 5 mL air dalam labu hidrolisis
Masukkan ke dalam corong pisah
Lakukan partisi dengan eter 3 kali, masing-masing 5 mL
Kumpulkan fraksi eter
Identifikasi dengan KLT (sama seperti a)
c. Rutin
Timbang 20 mg rutinLarutkan dalam 5 mL HCl 2N
Letakkan corong kecil disumbat kapas sebagai reflux
Panaskan di tangas air mendidih 1 jam
Tambahkan air suling kalau banyak air menguap
Dinginkan
Tuang ke corong pisah
Tambahkan 10 mL eter, kocok hati-hati
Pisahkan lapisan eter, ulangi dengan penambahan eter baru
Satukan fraksi eter, tambahkan Na-Sulfat
Saring lalu uapkan tanpa pemanasan
Larutkan residu dengan methanol hingga 1 mL
Lapisan air asam uapkan di atas penangas air hingga 1 ml
Analisis dengan KLT
E. Data, Hasil Percobaan
1. KLT sample tempuyung fase gerak BAWFase diam
: selulosa mikrokristal
Fase gerak
: n-butanol : asam asetat : air (4 : 1 : 5)
Deteksi
: a. UV 366 nm
b. sitroborat ( dipanaskan 100oC dalam oven 5 menit ( UV 366 nm
Nilai RfDeteksi UV 366Deteksi (sitroborat)
Sebelum semprotSetelah semprot
Sari air asam0.313
0.538
0.813
Sari eter0.263
0.538
0.800
2. KLT sample tempuyung fase gerak Asam asetat 15%
Fase diam
: selulosa mikrokristal
Fase gerak
: asam asetat 15%
Deteksi
: a. UV 366 nm
b. sitroborat ( dipanaskan 100oC dalam oven 5 menit ( UV 366 nm
Nilai RfDeteksi (sitroborat)
Cahaya tampakDeteksi UV 366Sebelum semprotSetelah semprot
Sari air asam0.088
0.300
0.375
0.863
Sari eter0.088
0.838
3. KLT sample rutin fase gerak BAW
Fase Diam : Plate Selulosa
Fase Gerak: Butanol : Acetic acid : Water (4 : 1 : 5)
Pengembangan: 8 cm
SampelRfSebelum DisemprotSetelah Disemprot
Sinar TampakUV 254UV 366Sinar TampakUV 366
Rutin Standard (1)4,5/8 (0,56)-Memadam kuningMemadamKuning samar-
Aglikon (fraksi eter) (2)a. 7/8 (0,88)
-Kuning cerahMemadamKuning cerahFluoresensi kuning
b. 7,5/8 (0,94)-KuningFluoresensi kuningKuning cerahFluoresensi kuning
Glikon (fraksi air asam) (3)1,5/8 (0,19)-Kuning cerahFluoresensi kuningKuning cerahFluoresensi kuning
Data Fitokimia (secara kasat mata) :
Hasil Scanning ( 200-400 nm dan Rf Bercak dengan Densitometer :
4. KLT sample rutin fase gerak Asam asetat 15%
Fase Diam : Plate Selulosa
Fase Gerak: Asam asetat 15%
Pengembangan: 8 cm
SampelRfSebelum DisemprotSetelah Disemprot
Sinar TampakUV 254UV 366Sinar TampakUV 366
Rutin Standard (1)4,7/8 (0,59)Kuning samarMemadam kuning-Kuning cerah-
Glikon (fraksi air asam) (2)4,2/8 (0,53)
Kuning samarMemadam kuningFluoresensiKuning cerahFluoresensi kuning
Data Fitokimia (secara kasat mata) :Hasil Scanning ( 200-400 nm dan Rf Bercak dengan Densitometer :
5. Hasil KLT fase air asam dengan pembanding glukosa
Fase Diam : Plate Selulosa
Fase Gerak: BAW (4 : 1 : 5)
Pengembangan: 8 cm
Satu kali running elusi (seharusnya dua kali)
SampelRfSebelum DisemprotSetelah Disemprot
Sinar TampakUV 254UV 366Sinar TampakUV 366
Rutin Standard (1)1/8 (0,13)Kuning samarMemadam kuningFluoresensiKuning cerahFloresensi
Data Fitokimia (secara kasat mata) :Hasil Scanning ( 200-400 nm dan Rf Bercak dengan Densitometer :
F. Kesimpulan
1. Praktikum kali ini mengisolasi dan mengidentifikasi flavonoid dari serbuk daun Tempuyung (Sonchus arvensis).2. Identifikasi dilakukan dengan pereaksi geser sitroborat dan dengan kromatografi lapis tipis.
3. Pada penambahan pereaksi geser, sampel yang telah dihidrolisis mengalami pergeseran spektrum atau absorbansi menjadi lebih besar.4. Hidrolisis flavonoid menghasilkan bentuk aglikon (larut dalam fraksi eter) dan gula (larut dalam fraksi air-asam)5. Fraksi eter mengandung aglikon yang sifatnya non polar dan terelusi dengan fase gerak BAW.6. Fraksi air-asam mengandung bagian gula yang bersifat polar dan terelusi dengan fase gerak asam asetat 15%.G. Daftar Pustaka
Anonim, 1980, Materia Medika Indonesia, Jilid IV, DepKes RI, Jakarta
Stahl, E., 1985, Analisis Obat Secara Kromatografi dan Mikroskopi, ITB, Bandung
Sudarsono, dkk, 1996, Tumbuhan Obat, PPOT-UGM, Yogyakarta
Trease, and Evans, 1978, Pharmacognosy 11th ed., Ballesse Tindall, London
MengetahuiYogyakarta, 25 Oktober 2011
Asisten,
Praktikan,
Ade Azka Surya W.
(10/301808/FA/08601)LAPORAN RESMI PRAKTIKUM AKTO
ANALISIS KOMPONEN FLAVONOID PADA DAUN TEMPUYUNG (Sonchus arvensis)
Disusun oleh:
Ade Azka Surya W.
10/301808/FA/08601
Golongan 3 kelompok 3
Asisten:
Laboratorium Fitokimia
Unit Biologi Farmasi
Fakultas Farmasi
Universitas Gadjah Mada
Jogjakarta
2013
BAW UV 254 sebelum disemprot
BAW UV 366 sebelum disemprot
BAW Tampak setelah disemprot
BAW UV 366 setelah disemprot
BAW UV 254 sebelum disemprot
BAW UV 366 sebelum disemprot
BAW Tampak setelah disemprot
BAW UV 366 setelah disemprot
2b
2a
2
2
1
1
1
3
3
3
C
B1
B2
C
B1
B2
C
B1
B2
Tampak setelah semprot
UV 366 sebelum semprot
UV 254 sebelum semprot
2
1
1
2
C
B1
B2
C
B1
B2
UV 254 sebelum disemprot
UV 254 sebelum disemprot
1
1
UV 254 belum disemprot
UV 366 belum disemprot