ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS
DITINJAU DARI KERJA KERAS SISWA KELAS VII A
PONDOK PESANTREN MODERN ZAM-ZAM CILONGOK
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
LAELLINA CAHYANTI
1001060081
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2017
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
18
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif
matematis ditinjau dari kerja keras siswa kelas VII A pondok pesantren modern
Zam-zam Cilongok. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan menggunakan model Miles and Huberman yang meliputi reduksi data,
penyajian data dan kesimpulan. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa dari
kelas VII A dengan menggunakan teknik purposive sampling. Siswa
dikelompokan berdasarkan sikap kerja keras yaitu siswa yang sudah memiliki sikap
kerja keras, siswa yang sudah menunjukkan berkembangnya sikap kerja keras dan
siswa yang menunjukkan tanda awal sikap kerja keras. Metode pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan tes, wawancara, angket, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa siswa dengan kategori sudah
memiliki sikap kerja keras sudah cukup mampu menguasai kemampuan berpikir
kreatif matematis. Siswa dengan kategori sudah menunjukkan berkembangnya
sikap kerja keras belum cukup menguasai kememampuan berpikir kreatif
matematis dan siswa dengan kategori menunjukkan tanda awal sikap kerja keras
belum memiliki kemampuan berpikir kreatif matematis.
Kata Kunci: Kemampuan berpikir kreatif matematis, kerja keras
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
ABSTRACT
The aim of research was to analyze students’ creative thinking of
mathematical ability viewed from their hard work for class VII A at modern Islamic
Boarding School named Zam-Zam Cilongok. The research was a qualitative study
using Miles and Huberman model which included data reduction, data
presentation and conclusion. Research subject was the students of class VII A by
purposive sampling technique that grouped students on hard work, and their first
sign passion of hard work. Data collection method was by test, interview,
quentionnaire, and documentation. The research showed some catagories that
students on passion of hard work had quite ability of creative thinking
mathematically, students on developing passion of hard work did nor have quite
ability of it, and students on first sign passion of hard work did not have ability of
it.
Keyword: Ability of mathematical creative thinking, hard work.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
MOTTO
159. “…. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad,
Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”
(QS. Ali-Imran : 159)
“…dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain
apa yang telah diusahakannya,”
(QS An- Najmu: 39)
“Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak kesabaran
(yang kau jalani) yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa
pedihnya rasa sakit”.
(Imam Ali bin Abi Thalib)
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan hidayah-Nya
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
- Ibu Supinah dan Bapak Solichin, kedua orangtuaku yang telah berjuang
keras memberikan bantuan secara moril, materiil serta doanya sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan
- Faik dan Hani kedua adekku yang menjadi penyemangatku untuk terus
berjuang
- Sahabatku, teman-teman seperjuangan serta semua pihak yang telah
membantu terselesaikan skripsi ini yang tak dapat saya sebutkan satu
persatu
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir Kretif Matematis ditinjau dari Kerja Keras
Siswa Kelas VII A Pondok Modern Zam-Zam Cilongok”. Sholawat serta salam
selalu tercurah untuk Nabi Muhammad SAW sang edukator sejati yang telah
mengajarkan kita tentang arti kehidupan.
Teriring doa dan salam, berkat terselesaikannya skripsi ini peneliti
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
baik secara moral maupun materi. Ucapan terimakasih penilis sampaikan kepada:
1. Dr. H. Syamsuhadi Irsyad, S.H., M.H., Rektor Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.
2. Drs. Pudiyono, M.Hum Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
3. Eka Setyaningsih, M.Si, Kaprodi Pendidikan Matematika Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
4. Erni Widiyastuti, M.Si. Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan dan tak pernah lelah untuk memberikan arahan.
5. Fitrianto Eko Subekti, M.Pd. Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya
untuk memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan dalam penyusunan
skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen Prodi Pendidikan Matematika yang telah memberikan
ilmu yang bermanfaat bagi pribadi peneliti selama belajar di Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
7. Arif Fauzi, S.Pd.I, Lc., Direktur pondok pesantren modern Zam-zam Cilongok
yang telah memberikan ijin dan bantuan selama melaksanakan penelitian.
8. Wartono, S.Pd., Guru matematika SMP pondok pesantren modern Zam-Zam
Cilongok yang telah memberikan bantuan selama melaksanakan penelitian.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
9. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini
dan tidak dapat peneliti sebutkan karena keterbatasan peneliti.
Teriring doa dan harapan semoga semua amal serta kebaikan yang telah
diberikan senantiasa mendapat balasan yang berlipat dari Allah SWT. Peneliti
menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan maka dari itu
peneliti berharap semoga kekurangan dalam skripsi ini bisa menjadi bahan evaluasi
bagi penelitian selanjutnya sehingga bisa lebih baik. Peneliti juga berharap skripsi
ini dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan dan berbagai pihak yang
membutuhkan.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Purwokerto, 18 Januari 2017
Peneliti
Laellina Cahyanti
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………..... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ..................................................................... iv
ABSTRAK ……………………………………………………………… v
MOTTO ………………………………………………………………… vii
PERSEMBAHAN ……………………………………………………… viii
KATA PENGANTAR ………………………………………………..... ix
DAFTAR ISI …………………………………………………………… xi
DAFTAR TABEL ......………………………………………………...... xii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………… xv
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………… xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Fokus Penelitian ......................................................................... 3
C. Rumusan Masalah …………………………………………….. 3
D. Tujuan Penelitian ……………………………………………... 4
E. Manfaat Penelitian …………………………………………….. 4
BAB II KAJIAN TEORETIK
A. Kajian Teori
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
1. Deskripsi Konseptual
a. Berpikir kreatif ............................................................... 5
b. Kemampuan berpikir kreatif matematis ......................... 8
c. Kerja keras ...................................................................... 14
d. Materi segitiga dan segiempat ........................................ 16
2. Penelitian Relevan ................................................................ 18
3. Kerangka Berpikir ................................................................ 19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian .................................................................... 21
2. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 21
3. Subyek Penelitian ................................................................ 21
4. Prosedur Penelitian .............................................................. 21
B. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 22
C. Instrumen Penelitian .................................................................. 24
D. Teknik Analisis Data ................................................................. 24
E. Uji Keabsahan Data ................................................................... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ........................................................................... 27
B. Hasil Penelitian .......................................................................... 28
1. Analisis Hasil Angket Sikap Kerja Keras Siswa ................ 28
2. Analisis Hasil Wawancara dan Tes Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematis (KBKM) ................................................. 30
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
C. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 91
D. Temuan-Temuan ........................................................................ 94
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ……………………………………………………..... 95
B. Saran …………………………………………………………... 96
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 97
LAMPIRAN ............................................................................................... 98
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kriteria Penskoran Angket ............................................................ 23
Tabel 3.2 Kriteria Penyimpulan Angket ....................................................... 23
Tabel 4.1 Pengelompokan subyek penelitian berdasarkan sikap kerja keras
siswa ............................................................................................ 28
Tabel 4.2 Analisis kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan soal
KBKM ......................................................................................... 79
Tabel 4.3 Triangulasi kemampuan berpikir kreatif matematis siswa ........... 81
Tabel 4.3 Hasil Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa ditinjau dari
Kerja Keras siswa ......................................................................... 89
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
DAFTAR GAMBAR
Hamalan
Gambar 4.1 Jawaban subyek SKK 1 soal KBKM nomor 1 ......................... 30
Gambar 4.2 Jawaban subyek SKK 2 soal KBKM nomor 1 ........................... 32
Gambar 4.3 Jawaban subyek SKK 3 soal KBKM nomor 1 ........................... 33
Gambar 4.4 Jawaban subyek BKK 1 soal KBKM nomor 1 .......................... 35
Gambar 4.5 Jawaban subyek BKK 2 soal KBKM nomor 1 .......................... 36
Gambar 4.6 Jawaban subyek BKK 3 soal KBKM nomor 1 .......................... 37
Gambar 4.7 Jawaban subyek AKK 1 soal KBKM nomor 1 .......................... 38
Gambar 4.8 Jawaban subyek AKK 2 soal KBKM nomor 1 .......................... 39
Gambar 4.9 Jawaban subyek AKK 3 soal KBKM nomor 1 ........................... 40
Gambar 4.10 Jawaban subyek SKK 1 soal KBKM nomor 2 ........................... 42
Gambar 4.11 Jawaban subyek SKK 2 soal KBKM nomor 2 ........................... 43
Gambar 4.12 Jawaban subyek SKK 3 soal KBKM nomor 2 ........................... 45
Gambar 4.13 Jawaban subyek BKK 1 soal KBKM nomor 2 ............................ 46
Gambar 4.14 Jawaban subyek BKK 2 soal KBKM nomor 2 ............................ 47
Gambar 4.15 Jawaban subyek BKK 3 soal KBKM nomor 2 ............................. 49
Gambar 4.16 Jawaban subyek BKK 3 soal KBKM no.2 saat wawancara.......... 49
Gambar 4.17 Jawaban subyek AKK 1 soal KBKM nomor 2 ............................ 50
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Gambar 4.18 Jawaban subyek AKK 2 soal KBKM nomor 2 ........................... 51
Gambar 4.19 Jawaban subyek AKK 3 soal KBKM nomor 2 ........................... 52
Gambar 4.20 Jawaban subyek SKK 1 soal KBKM nomor 3 ........................... 54
Gambar 4.21 Jawaban subyek SKK 2 soal KBKM nomor 3 ............................ 55
Gambar 4.22 Jawaban subyek SKK 2 soal KBKM no.3 saae wawancara......... 56
Gambar 4.23 Jawaban subyek SKK 3 soal KBKM nomor 3 ............................ 57
Gambar 4.24 Jawaban subyek BKK 1 soal KBKM nomor 3 ............................ 58
Gambar 4.25 Jawaban subyek BKK 2 soal KBKM nomor 3............................. 60
Gambar 4.26 Jawaban subyek BKK 3 soal KBKM nomor 3............................. 61
Gambar 4.27 Jawaban subyek BKK 3 soal KBKM no. 3 saat wawancara ....... 62
Gambar 4.28 Jawaban subyek AKK 1 soal KBKM nomor 3 ........................... 63
Gambar 4.29 Jawaban subyek AKK 2 soal KBKM nomor 3............................. 64
Gambar 4.30 Jawaban subyek AKK 3 soal KBKM nomor 3............................. 66
Gambar 4.31 Jawaban subyek SKK 1 soal KBKM nomor 4.............................. 67
Gambar 4.32 Jawaban subyek SKK 2 soal KBKM nomor 4 ............................. 68
Gambar 4.33 Jawaban subyek SKK 2 soal KBKM no. 4 saat wawancara......... 69
Gambar 4.34 Jawaban subyek SKK 3 soal KBKM nomor 4 ............................. 70
Gambar 4.35 Jawaban subyek BKK 1 soal KBKM nomor 4 .............................. 71
Gambar 4.36 Jawaban subyek BKK 2 soal KBKM nomor 4 .............................. 73
Gambar 4.37 Jawaban subyek BKK 3 soal KBKM nomor 4 .............................. 74
Gambar 4.38 Jawaban subyek BKK 3 soal KBKM no.4 saat wawancara........... 74
Gambar 4.39 Jawaban subyek AKK 1 soal KBKM nomor 4 ............................. 75
Gambar 4.40 Jawaban subyek AKK 2 soal KBKM nomor 4 .............................. 76
Gambar 4.41 Jawaban subyek AKK 3 soal KBKM nomor 4............................. 78
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen ................................................................................ 98
1.1 Kisi-kisi soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis .......... 99
1.2 Soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis ........................ 101
1.3 Kunci jawaban tes kemampuan berpikir kreatif matematis ....... 102
1.4 Kisi-kisi angket kerja keras siswa .............................................. 109
1.5 Lembar angket kerja keras siswa ............................................... 111
1.6 Kisi-kisi wawancara ................................................................... 113
1.7 Panduan wawancara ................................................................... 114
Lampiran 2. Data Hasil Penelitian ............................................................... 115
2.1 Hasil tes KBKM siswa SKK 1, SKK 2, dan SKK 3 ..................... 116
2.2 Hasil tes KBKM siswa BKK 1, BKK 2, dan BKK 3 ................... 119
2.3 Hasil tes KBKM siswa AKK 1, AKK 2, dan AKK 3 .................. 122
2.4 Hasil angket kerja keras siswa SKK 1, SKK 2, dan SKK 3 ......... 124
2.5 Hasil angket kerja keras siswa BKK 1, BKK 2, dan BKK 3 ....... 127
2.6 Hasil angket kerja keras siswa AKK 1, AKK 2, dan AKK 3 ...... 130
Lampiran 3. Deskripsi Hasil Wawancara .................................................... 133
3.1 Transkip wawancara siswa SKK 1 ............................................... 134
3.2 Transkip wawancara siswa SKK 2 ............................................... 136
3.3 Transkip wawancara siswa SKK 3 ............................................... 138
3.4 Transkip wawancara siswa BKK 1 ............................................... 140
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
3.5 Transkip wawancara siswa BKK 2 ............................................... 142
3.6 Transkip wawancara siswa BKK 3 .............................................. 144
3.7 Transkip wawancara siswa AKK 1 .............................................. 146
3.8 Transkip wawancara siswa AKK 2 .............................................. 147
3.9 Transkip wawancara siswa AKK 3 .............................................. 148
Lampiran 4. Dokumentasi ............................................................................ 150
Lampiran 5. Surat – surat perizinan penelitian ............................................ 153
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar hidup manusia. Tanpa adanya
pendidikan manusia akan sulit untuk menghadapi kemajuan zaman yang
semakin berkembang. Sebagaimana yang dikatakan oleh Mangunwijaya dalam
Yunus (2004) bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang esensial, karena
dengan pendidikan manusia bisa tahu siapa dirinya dan dunia di sekelilingnya.
Dengan demikian manusia tidak lagi gamang dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah terutama masalah-masalah yang lahir dari percepatan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perkembangan pengetahuan dan teknologi yang menopang
perkembangan budaya dan kehidupan manusia di berbagai kehidupan dunia
sejak masa lalu hingga masa datang dipengaruhi oleh bidang kemajuan dalam
matematika (Fathani, 2009). Hal ini menunjukkan bahwa matematika perlu
untuk dipelajari meskipun tidak semua orang dapat dengan mudah
memahaminya. Untuk itu, keberadaan matematika dalam dunia pendidikan
sangatlah penting.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari
dalam dunia pendidikan. Namun tidak semua siswa menyukai pelajaran ini
karena sifatnya yang abstrak. Permasalahan dalam matematika memang cukup
1 ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
rumit dan sulit untuk diselesaikan. Oleh karena itu, siswa perlu dibekali
dengan beberapa kemampuan untuk dapat menyelesaikan permasalahan
tersebut.
Sebagian besar aktivitas siswa dalam matematika adalah berpikir.
Berpikir kreatif matematis merupakan salah satu kemampuan yang harus
dimiliki siswa dalam matematika. Dengan dimilikinya kemampuan ini siswa
mampu menemukan strategi untuk dapat menyelesaikan permasalahan
matematika yang rumit. Berpikir kreatif berkaitan erat dengan kreativitas.
Berpikir kreatif merupakan suatu kegiatan yang digunakan oleh seseorang
untuk menciptakan suatu gagasan/ ide baru sedangkan kreativitas merupakan
suatu produk berpikir kreatif.
Kreativitas dalam matematika lebih ditekankan pada proses berpikir
kreatif. Pehkonen (1997) mendefinisikan berpikir kreatif dalam matematika
merupakan kombinasi dari berpikir logis dan berpikir divergen. Berpikir logis
digunakan untuk menemukan solusi dalam memecahkan masalah matematika.
Sedangkan berfikir divergen mampu menghasilkan banyak gagasan dalam
menyelesaikan masalah. Berpikir logis dan berpikir divergen keduanya saling
dibutuhkan dalam menghasilkan proses berpikir kreatif matematis.
Untuk mencapai keberhasilan dalam belajar siswa perlu dibekali
dengan pendidikan karakter bangsa. Nilai – nilai karakter yang dapat
ditanamkan melalui mata pelajaran matematika diantaranya berpikir logis-
kreatif-inovatif, kerja keras, keingintahuan, kemandirian dan percaya diri
(Prayitno dan Widyantini, 2011). Kerja keras merupakan salah satu dari
delapan belas nilai yang perlu dikembangkan dalam pendidikan budaya dan
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
karakter bangsa. Menurut Kesuma (2012) Kerja keras adalah perilaku yang
menunjukkan upaya sungguh-sungguh yang dilakukan seseorang secara terus
menerus dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya sampai tuntas. Dengan demikian,
siswa yang memiliki sikap kerja keras akan terus berusaha untuk dapat
menyelesaikan masalah matematika dengan sungguh-sungguh, pantang
menyerah dan berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan sebaik mungkin.
Pondok pesantren modern Zam-Zam Muhammadiyah Cilongok
merupakan lembaga pendidikan Islam modern yang bertempat di Jl. Raya
Pernasidi no. 9. Pondok ini menerapkan sistem pembinaan tiga pilar (kelas,
masjid dan asrama). Pondok yang diresmikan pada tanggal 17 Juni 2008 ini
merupakan lembaga pendidikan terpadu antara kurikulum SMP dan kurikulum
pesantren. Meskipun pondok ini belum genap 10 tahun berdiri, namun sudah
memiliki berbagai prestasi.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti bermaksud akan
melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematis ditinjau dari Kerja Keras Siswa Kelas VII A Pondok Pesantren
Modern Zam-Zam Cilongok”.
B. Fokus Penelitian
Agar bahasan dalam penelitian tidak terlalu luas, maka penelitian ini
dibatasi pada kemampuan berpikir kreatif matematis ditinjau dari sikap kerja
keras siswa pada materi segitiga dan segiempat dalam mata pelajaran
matematika kelas VII A Pondok Pesantren Modern Zam-Zam Cilongok.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah:
Bagaimana kemampuan berpikir kreatif matematis ditinjau dari kerja keras
siswa kelas VII A Pondok Pesantren Modern Zam-Zam Cilongok?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka yang menjadi tujuan
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif
matematis ditinjau dari kerja keras siswa kelas VII A Pondok Pesantren
Modern Zam-Zam Cilongok.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi guru adalah sebagai alat evaluasi bagi guru sehingga guru
dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif siswa dalam pelajaran
matematika
2. Manfaat bagi siswa adalah agar siswa dapat mengetahui tingkat
kemampuan berpikir kreatif matematisnya
3. Manfaat bagi peneliti adalah agar peneliti mengetahui bagaimana
kemampuan berpikir kreatif matematis ditinjau dari kerja keras siswa
pondok pesantren modern Zam-zam Cilongok.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
BAB II
KAJIAN TEORETIK
A. Kajian Teori
1. Deskripsi konseptual
a. Berpikir kreatif
Santrock (2011) mengemukakan bahwa berpikir adalah
memanipulasi atau mengelola dan mentransformasi informasi dalam
memori. Berpikir sering dilakukan untuk membentuk konsep,
bernalar, berpikir kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan
memecahkan masalah.
Berpikir kreatif merupakan suatu proses yang digunakan
ketika seseorang memunculkan suatu ide baru. Salah satu cara
adalah dengan menggabungkan ide-ide yang sebelumnya. Menurut
Pehkonen (1997) berpikir kreatif dapat diartikan sebagai suatu
kombinasi dari berpikir logis dan berpikir divergen yang didasarkan
pada intuisi tetapi masih dalam kesadaran.
Berpikir kreatif berarti menemukan cara-cara baru yang lebih
baik untuk mengerjakan apa saja (Schawartz, 1996). Berfikir kreatif
merupakan bagaian dari kreativitas. Kreativitas dibutuhkan untuk
dapat bersaing dengan negara lain dalam era globalisasi. Oleh
karena itu, setiap orang dituntut untuk kreatif. Kreativitas ini
sebenarnya ada pada semua orang, namun dalam kadar dan bentuk
yang berbeda-beda. Apabila kreativitas yang dimiliki tidak dipupuk,
maka akan hilang. Dengan dimilikinya berpikir yang baik, seseorang
5
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
akan memiliki modal untuk bisa menyelesaikan masalah dalam
kehidupannya.
Sama halnya dengan pendapat dari Munandar (1999), setiap
orang pada dasarnya memiliki potensi kreatif dan kemampuan untuk
mengungkapkan dirinya secara kreatif, masing-masing dalam bidang
dan dalam kadar yang berbeda-beda. Yang terutama penting dalam
dunia pendidikan adalah bahwa bakat kreatif dapat dan perlu
dikembangkan dan ditingkatkan. Anak yang kreatif lebih berani
mengambil resiko dari pada anak-anak pada umumnya, artinya
dalam melakukan sesuatu yang bagi mereka amat berarti, penting
dan disukai, mereka tidak terlalu menghiraukan kritikan dan ejekan
orang lain. Mereka pun tidak takut untuk membuat kesalahan dan
mengemukakan pendapat mereka walaupun mungkin tidak disetujui
orang lain.
Ciri-ciri berpikir kreatif menurut Munandar (2009) adalah
sebagai berikut:
1) Berpikir lancar yaitu menghasilkan banyak gagasan/ jawaban
yang relevan dan arus memikirannya lancar
2) Berpikir luwes yaitu menghasilkan gagasan-gagasan yang
seragam mampu mengubah cara atau pendekatan dan arah
pemikiran yang berbeda-beda
3) Berpikir orisinal yaitu memberikan jawaban yang tidak lazim,
yang lain dari yang lain, yang jarang diberikan kebanyakan
orang
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
4) Berpikir terperinci yaitu mengembangkan, menambahkan,
memperkaya suatu gagasan, memperinci detail-detail dan
memperluas suatu gagasan
Proses berpikir kreatif terdapat beberapa tahapan. Proses
berpikir kreatif dapat dilihat dari Teori Wallas dalam Munandar
(1999) yang menyatakan bahwa proses kreatif meliputi empat tahap,
yaitu:
1) Persiapan
seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah
dengan berpikir, mencari jawaban, bertanya kepada orang dan
sebagainya.
2) Inkubasi
Pada tahap ini kegiatan mencari dan menghimpun data/
informasi tidak berlanjut. Namun proses pemecahan masalah
ada di dalam alam bawah sadar.
3) Iluminasi
Pada tahap ini timbulnya gagasan baru disertai dengan proses
psikologi yang mengikuti munculnya gagasan baru.
4) Verifikasi
Pada tahapan ini ide atau kreasi baru harus diuji terhadap
realitas. Pada tahap ini diperlukan pemikiran kritis dan
konvergen.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
b. Kemampuan berpikir kreatif matematis
Kreativitas bukanlah karakteristik yang hanya ditemukan
pada seni dan sains, melainkan juga bagian dari kehidupan
setiap hari. Kreativitas juga merupakan bagian penting dari
matematika (Pehkonen, 1997). Singh mendefinisikan kreativitas
matematika menggunakan definisi dari Torrance pada kreativitas
untuk merumuskan sebab dan akibat hipotesis pada situasi
matematika (Mann, 2006). Sedangkan Laycock menguraikan
kreativitas matematika sebagai kemampuan untuk menganalisis
masalah yang diberikan dari sudut pandang yang berbeda, melihat
pola, perbedaan dan persamaan, menghasilkan gagasan ganda dan
memilih metode yang tepat untuk menguraikannya dengan situasi
metematika yang tidak lazim (Nadjafikhah, 2011).
Untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis ada
beberapa indikator yang dapat digunakan. Silver (1997) berpendapat
bahwa guru dapat menggunakan dimensi kreativitas yaitu fluency
(kelancaran), flexibility (keluwesan) dan novelty (kebaruan) untuk
membangun kecakapan murid dalam menghadapi masalah
matematika. Haylock, Jensen, Tuli, Kim dkk menggunakan konsep
dari fluency, flexibility dan originality (keaslian) dalam matematika
dan Holland menambahkan elaboration (mengembangkan metode)
dan sensitivity (kritik membangun dari cara yang normal)(Mann,
2006).
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Berdasarkan dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
kemampuan berpikir kreatif matematis adalah kemampuan
seseorang dengan menggunakan akal budinya sebagai suatu proses
perumusan hipotesis dalam menyelesaikan masalah matematika
dengan melakukan modifikasi. Adapun indikator yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Fluency (kelancaran) yaitu kemampuan siswa dalam
menghasilkan banyak jawaban yang relevan dalam pemecahan
masalah matematika
Contoh soal:
Hitunglah ada berapa banyak bangun persegi
yang mungkin dapat dibentuk dari gambar
di samping
Jawaban:
Persegi dengan sisi 1 satuan panjang = 4 x 4 = 16
Persegi dengan sisi 2 satuan panjang = 9
Persegi dengan sisi 3 satuan panjang = 4
Persegi dengan sisi 4 satuan panjang = 1
2) Flexibility (keluwesan) yaitu kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah matematika dengan menghasilkan gagasan
yang beragam mampu mengubah cara atau pendekatan baru dan
arah pemikiran yang berbeda-beda.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Contoh soal:
Perhatikan gambar berikut!
Jawaban:
Alternatif 1:
Luas Δ ADG = Luas Δ BCE
Luas Δ ADG = ½ a x t = ½ x 4 x 8 = 16 cm2
Luas persegi ABCD = 8 x 8 = 64 cm2
Luas Δ AEF = ½ a x t = ½ x 4 x 4 = 8 cm2
Luas bangun CEFG = Luas persegi ABCD−( Luas Δ ADG +
Luas Δ BCE + Luas Δ AEF)
Luas bangun CEFG = 64 − ( 16 + 16 + 8) = 24 cm2
Alternatif 2:
Luas Δ CDE = ½ a x t = ½ x 8 x 8 = 32 cm2
Luas Δ DGF = ½ a x t = ½ x 4 x 4 = 8 cm2
Luas bangun CEFG = Luas Δ CDE − Luas Δ DGF
= 32 cm2 – 8 cm2 = 24 cm2
3) Originality (keaslian) yaitu kemampuan siswa memberikan
jawaban yang tidak biasa dan jarang diberikan kebanyakan siswa
dalam memecahkan masalah matematika
Bangun ABCD merupakan sebuah bangun
persegi dengan panjang sisi 8 cm.
Hitunglah luas bangun CEFG dengan
menggunakan lebih dari satu cara!
F
D G C
A E B
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Contoh soal:
Gambarlah gabungan bangun datar yang dapat membentuk
sebuah bangun jajargenjang dan sebutkan nama pada setiap
bangun datar tersebut!
Jawab:
Alternatif 1:
Jajar genjang yang terbentuk dari bangun layang-layang, 2
trapesium dan 2 segitiga
Alternatif 2:
Jajargenjang yang terbentuk dari 2 segitiga, 1 belah ketupat dan
2 trapesium
4) Elaboration (terperinci) yaitu kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah matematika dengan menguraikan detail-
detail dan memperluas suatu gagasan.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Contoh soal:
Perhatikan gambar berikut ini!
A E B
D G C
Jawaban
Alternatif 1:
Diketahui:
Panjang = 8 cm
Lebar = 6 cm
𝐴𝐸̅̅ ̅̅ = 𝐵𝐸 ̅̅ ̅̅ ̅= 𝐷𝐺̅̅ ̅̅ = 𝐺𝐶̅̅ ̅̅
𝐴𝐹̅̅ ̅̅ = 𝐷𝐹̅̅ ̅̅
Ditanya: Luas bangun BEFG?
Jawab:
F
Bangun ABCD merupakan
sebuah persegi panjang dengan
panjang 8 cm dan lebar 6 cm.
𝐴𝐸̅̅ ̅̅ = 𝐵𝐸 ̅̅ ̅̅ ̅= 𝐷𝐺̅̅ ̅̅ = 𝐺𝐶̅̅ ̅̅ dan 𝐴𝐹̅̅ ̅̅ =
𝐷𝐹̅̅ ̅̅ . Tentukan luas bangun yang
diarsir!
E
F
B
G G E E
G
F
B
E
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Luas BEFG = Luas Δ EFG + Luas Δ BEG
Δ EFG merupakan segitiga sama kaki dengan alas 6 cm dan
tinggi 4 cm. Luas Δ EFG = ½ a x t = ½ x 6 x 4 = 12 cm2
Δ BEG merupakan segitiga siku-siku dengan alas 4 cm dan
tinggi 6 cm. Luas Δ BEG = ½ a x t = ½ x 4 x 6 = 12 cm2
Luas BEFG = 12 cm2 + 12 cm2 = 24 cm2
Jasi, luas bangun BEFG = 24 cm2
Alternatif 2:
Diketahui:
Panjang = AB = CD = 8 cm
Lebar = BC = AD = 6 cm
AE=BE=CG=DG
AE+BE = AB
AE+AE = AB
2 AE = AB
AE = 𝐴𝐵
2 =
8
2 cm = 4 cm
AF=DF
AF+DF=AD
AF+AF=AD
2AF=AD
AF= 𝐴𝐷
2 =
6
2 cm = 3cm
Ditanya: Luas bangun BEFG adalah..
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Jawab:
A E F
F G D
Luas BEFG = Luas ABCD – (Luas AEDF + Luas Δ BCG)
= p1 x l1 – (p2 x l2 + ½ x a x t)
= (8 x 6 – ( 4 x 3 + ½ x 4 x 6)) cm2
= (48 – ( 12 + 12)) cm2 = (48 – 24) cm2 = 24 cm2
Jadi, luas BEFG adalah 24 cm2
c. Kerja Keras
Dalam Pedoman Pengembangan Pendidikan dan karakter
Bangsa Kementrian Pendidikan Nasional (Prayitno dan Widyanti,
2011) menyatakan bahwa terdapat 18 macam nilai karakter bangsa
yang perlu dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter
bangsa. 18 macam karakter yang dimaksud adalah religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokrasi, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
Nilai karakter yang diterapkan pada mata pelajaran matematika
SMP adalah nilai-nilai yang paling dekat dengan mata pelajaran
matematika dan disebut dengan nilai karekter utama. Karekter utama
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
dalam pembelajaran matematika yaitu berpikir logis-kritis-kreatif-
inovatif, kerja keras, keingintahuan, kemandirian dan percaya diri
(Prayitno dan Widyantini; 2011).
Kerja keras merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap
orang yang menginginkan kesuksesan. Menurut Yaumi (2014) banyak
orang yang berhasil bukan karena orang itu memiliki kecerdasan yang
tinggi dan kepintaran yang luar biasa, tetapi karena kemauan yang kuat
dan bekerja keras untuk mewujudkannya.
Kerja keras adalah suatu istilah yang melingkupi suatu upaya
yang terus dilakukan (tidak pernah menyerah) dalam menyelesaikan
pekerjaan/ yang menjadi tugasnya sampai tuntas (Kesuma: 2012). Kerja
keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Kerja keras juga penting
untuk diajarkan bagi peserta didik agar memiliki semangat dalam
belajar yang kuat untuk menggapai cita-citanya.
Karakter kerja keras menurut Kesuma dkk (2012) adalah sebagai
berikut:
1) Merasa risau jika pekerjaannya belum terselesaikan sampai tuntas
2) Mengecek/ memeriksa terhadap apa yang harus dilakukan/ apa
yang menjadi tanggungjawabnya dalam suatu jabatan/ posisi
3) Mampu mengelola waktu yang dimilikinya
4) Mampu mengorganisasi sumber daya yang ada untuk
menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Menurut Prayitno dan Widyantini (2011) indikator kerja keras
adalah sebagai berikut:
1) Mengerjakan semua tugas kelas selesai dengan baik pada waktu
yang telah ditetapkan
2) Tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan dalam menghadapi
masalah
3) Tidak mudah menyerah dalam menghadapi masalah.
Jadi, berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
kerja keras adalah suatu usaha untuk menyelesaikan masalah dengan
sungguh-sungguh dan pantang menyerah dalam menghadapi hambatan
belajar dan menyelesaikan tugas. Berdasarkan karakter yang telah
disampaikan oleh beberapa ahli di atas maka indikator yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Merasa risau jika pekerjaannya belum selesai sampai tuntas
2) Mengerjakan semua tugas dengan baik pada waktu yang telah
ditetapkan
3) Tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan tugas
4) Mencari strategi untuk mengatasi kesulitan
5) Memeriksa terhadap apa yang harus dilakukan
d. Materi segitiga dan segiempat
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi
segitiga dan segiempat pada kelas VII. Adapun standar kompetensi,
kompetensi dasar dan indikatornya adalah sebagai berikut:
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Standar Kompetensi :
6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan
ukurannya
Kompetansi Dasar :
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan
sudutnya
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegipanjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat dan layang-layang
6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat
serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
Indikator pencapaian kompetensi:
1) Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sisi-sisinya
2) Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya
3) Menjelaskan pengertian jajargenjang, persegi, persegi panjang,
belah ketupat, trapesium dan layang-layang menurut sifatnya.
4) Menjelaskan sifat-sifat segiempat ditinjau dari sisi, sudut dan
diagonalnya
5) Menurunkan rumus keliling bangun segitiga dan segiempat
6) Menurunkan rumus luas bangun segitiga dan segiempat
7) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung
keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
2. Penelitian Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Siswono (2006) dengan judul
“Desain Tugas untuk Mengidentifikasi Kemampuan Berpikir Kreatif
Siswa dalam Matematika”. Dari hasil penelitian tersebut menghasilkan
sebuah kesimpulan yaitu: Hal penting dalam mendesain tugas harus
memperhatikan aspek isi (materi), konteks, kontruksi dan bahasa. Isi
atau materi harus sudah dipelajari atau diketahui siswa dan berkaitan
lebih dari dengan satu konsep atau pengetahuan matematika siswa.
Konteks masalah harus sudah dikenal siswa dan sesuai dengan tingkat
kelas atau perkembangan kognitifnya. Kontruksi atau bentuk tugas
dapat berupa pemecahan masalah, pengajuan masalah, atau gabungan
keduanya dan susunan butir-butir pertanyaan menuntun pada divergensi
jawaban maupun cara penyelesaian. Sedang aspek bahasa perlu
diperhatikan kaidah bahasa yang benar, komunikatif dan tidak
menimbulkan penafsiran ganda atau sesuai dengan kemampuan bahasa
siswa.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Nastiti (2015) yang
berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas
VII F SMP Negeri 1 Rembang”. Menghasilkan kesimpulan bahwa
siswa kelompok tinggi mengusai maksimal 3 indikator kemampuan
berpikir kreatif matematis yaitu berpikir lancar, berpikir orisinal, dan
berpikir terperinci. Sama halnya dengan siswa kelompok tinggi, Siswa
kelompok sedangpun menguasai 3 indikator kemampuan berpikir
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
kreatif matematis yaitu berpikir lancar, berpikir orisinal dan berpikir
terperinci. Namun kemampuan untuk berpikir terperinci dari kelompok
tinggi lebih baik dari pada kelompok sedang. Selanjutnya, siswa
kelompok rendah hanya menguasai maksimal 2 indikator kemampuan
berpikir kreatif matematis yaitu berpikir orisinal dan berpikir terperinci.
3. Kerangka Berpikir
Berpikir kreatif merupakan salah satu kemampuan yang
dibutuhkan dalam matematika. Siswa yang memiliki kemampuan
berpikir kreatif lebih berani dalam mengambil resiko dibandingkan
dengan siswa pada umumnya. Siswa tersebut dapat mencari jalan
keluar untuk menyelesaikan masalah karena ia mampu berpikir secara
logis dan divergen dalam mencari solusi. Siswa yang memiliki
kemampuan berpikir kreatif matematis dapat menyelesaikan
permasalahan matematika dengan cara yang unik.
Kerja keras merupakan salah satu karakter yang perlu
dikembangkan dalam dunia pendidikan salah satunya pada mata
pelajaran matematika. Matematika dikenal sebagai mata pelajaran yang
cukup rumit, sehingga dibutuhkan sikap kerja keras dalam
menyelesaikan masalah matematika. Kerja keras adalah upaya
sungguh-sungguh dalam menyelesaikan masalah saat menghadapi
hambatan belajar dan dalam menyelesaikan masalah. Seorang yang
memiliki sikap kerja keras tidak mudah menyerah dalam
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
menyelesaikan tugasnya. Ia berusaha menyelesaikan tugasnya dengan
baik sampai tuntas pada waktunya.
Berdasarkan definisi di atas muncul suatu pertanyaan. Apakah
setiap siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif juga memiliki
sikap kerja keras?. Oleh karena itu, peneliti akan menganalisis
kemampuan berpikir kreatif matematis ditinjau dari kerja keras siswa.
Dalam melengkapi data untuk dianalisis, dibuat suatu instrumen berupa
angket, tes dan wawancara. Angket digunakan untuk mengukur sikap
kerja keras siswa berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Tes
digunakan untuk mengukur kamampuan berpikir kreatif siswa
berdasarkan indikator berpikir kreatif.
Setelah data diperoleh lalu dilakukan analaisis terhadap hasil
angket, tes dan wawancara. Kemudian dikaitan antara kerja keras
dengan berpikir kreatif matematis. Setelah dilakuakn analisis
kemampuan berpikir kreatif matematis ditinjau dari kerja keras lalu
diambil sebuah kesimpulan.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data
yang disajikan merupakan hasil dari analisis kemampuan berpikir
kreatif ditinjau dari kerja keras siswa kelas VII A pondok pesantren
modern Zam-zam Cilongok.
2. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di pondok pesantren modern Zam-
zam Cilongok pada semester genap tahun ajaran 2015/2016.
3. Subyek penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas VII A Pondok Pesantren
Modern Zam-Zam Cilongok yang berjumlah 24 siswa. Pengambilan
subyek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling.
4. Prosedur penelitian
Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Menentukan sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian.
Lokasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pondok
pesantren modern Zam-zam Cilongok yang merupakan program
pesantren dari SMP Muhammadiyah Cilongok.
b. Menentukan masalah yang akan diteliti. Masalah yang akan diteliti
yaitu mengenai kemampuan berpikir kreatif ditinjau dari kerja keras
21
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
siswa kelas VII A pondok pesantren modern Zam-zam Cilongok
tahun 2015-2016 pada semester genap.
c. Menyiapkan instrumen penelitian diantaranya membuat kisi-kisi
soal tes, tes kemampuan berpikir kreatif, pedoman wawancara, kisi-
kisi pedoman wawancara dan angket sikap kerja keras.
d. Mengkonsultasikan instrumen penelitian kepada dosen pembimbing.
e. Memberikan angket sikap kerja keras kepada subyek penelitian.
f. Mengelompokkan siswa berdasarkan hasil angket sikap kerja keras
siswa
g. Memberikan tes kemampuan berpikir kreatif kepada seluruh subyek
h. Memilih tiga siswa dari masing-masing kategori dengan cara
purposive sampling untuk penelitian selanjutnya.
i. Mewawancarai subyek yang telah dipilih sebagai fokus penelitian
untuk mengkonfirmasi kemampuan berpikir kreatif matematis
j. Menganalisa hasil penelitian.
k. Menyusun laporan penelitian.
B. Teknik pengumpulan data
1. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab. Angket yang digunakan pada
penelitian ini mengenai sikap kerja keras siswa. Pengumpulan data
angket dilaksanakan pada awal penelitian.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Teknik untuk menganalisis angket menggunakan penskoran.
Kriteria yang digunakan dalam menganalisis kerja keras yaitu siswa
yang sama sekali belum memiliki kerja keras, siswa yang sudah
menunjukkan tanda awal sikap kerja keras, siswa yang sudah
menunjukkan berkembangnya sikap kerja keras dan siswa yang
sudah memiliki sikap kerja keras. Kriteria untuk mengolah hasil
responden pada angket kerja keras adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kriteria Penskoran Angket
Pertanyaan
Alternatif Jawaban Positif Negatif
Selalu (SL) 4 1
Sering (S) 3 2
Pernah (P) 2 3
Tidak pernah (TP) 1 4
Adapun Kriteria dari menyimpulkan hasil angket sikap kerja
keras adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kriteria Penyimpulan Angket
Skor Kesimpulan
1 ≤ skor ≤ 20 Siswa sama sekali belum memiliki sikap kerja
keras (BSKK)
21 ≤skor ≤ 40 Siswa sudah menunjukan tanda awal memiliki
sikap kerja keras (AKK)
41 ≤skor ≤ 60 Siswa sudah menunjukkan berkembangnya sikap
kerja keras (BKK)
61 ≤skor ≤ 80 Siswa sudah memiliki sikap kerja keras (SKK)
Priyatno dan Widyantini (2011)
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
2. Tes
Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes yang
berupa uraian. Tes ini menggunakan soal yang mengukur
kemampuan berpikir kreatif matematis materi segitiga dan
segiempat pada mata pelajaran matematika kelas VII.
3. Wawancara
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
wawancara terstruktur. Sebelum menjalankan wawancara, peneliti
terlebih dahulu menyusun pertanyaan yang akan diajukan kepada
siswa yaitu mengenai kemampuan berpikir kreatif matematis dan
sikap kerja keras siswa.
Adapun hal-hal yang ingin diketahui dari hasil wawancara
adalah bagaimana kemampuan berpikir kreatif matematis ditinjau
kerja keras siswa kelas VII pondok pesantren Zam-Zam Cilongok.
C. Instrumen penelitian
Instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu
sendiri. Namun setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka akan
dikembangkan instrumen penelitian sederhana yang diharapkan dapat
melengkapi data dan membandingkan data yang telah ditemukan
melalui angket, tes dan wawancara.
D. Teknik analisis data
Miles and Huberman dalam Sugiono (2010) mengemukakan
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu
data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan
conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan dan
verifikasi).
1) Data reduction (reduksi data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,
untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama
peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan makin banyak,
kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data
melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari
tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran
yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
Dalam penelitian ini reduksi data difokuskan untuk mengukur
kamampuan berpikir kreatif matematis ditinjau dari kerja keras
siswa.
2) Data display (penyajian data)
Setelah melakukan reduksi data, langkah selanjutnya adalah
menyajian data. Penyajian data dalam penelitian ini akan disajikan
dalam bentuk teks narasi dan diagram agar data lebih mudah
dipahami.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
3) Conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan dan
verifikasi)
Langkah yang selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Dalam melakukan penarikan kesimpulan melihat dari data
analisis yang telah disajikan. Dari data tersebut dapat ditarik
kesimpulan tentang kemampuan berpikir kreatif ditinjau dari kerja
keras siswa dalam pembelajaran matematika
E. Uji validasi hasil analisis
Uji validasi hasil analisis data menggunakan triangulasi.
Triangulasi merupakan teknik pemeriksaaan keabsahan data dengan
menggunakan sumber lain untuk keperluan pengecekan sebagai
pembanding terhadap data yang diperoleh (Moleong:2007).
Triangulasi data dalam penelitian ini akan dilakukan setelah peneliti
memperoleh data dari hasil tes, angket, dan wawancara.
Triangulasi (Moleong:2007) merupakan cara terbaik untuk
menghilangkan perbedaan-perbedaan konstuksi kenyataan yang ada
dalam konteks suatu studi pada waktu pengumpulan data tentang
suatu kejadian. Kejadian dalam hal ini adalah kemampuan berpikir
kreatif ditinjau dari kerja keras siswa.
Triangulasi akan dilakukan dengan membandingkan sumber
yang telah diperoleh dari hasil penelitian. Peneliti akan
membandingkan data hasil penelitian dari data hasil tes dengan
wawancara mengenai kemampuan berpikir kreatif yang ditinjau dari
kerja keras siswa.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Modern Zam-zam
Muhammadiyah Cilongok. Pondok ini merupakan lembaga pendidikan
Islam modern yang bertempat di Jl. Raya Pernasidi no. 9. Pondok ini
menerapkan sistem pembinaan tiga pilar (kelas, masjid dan asrama).
Pelaksanaan penelitian pada semester genap pada 4 – 7 Juni tahun ajaran
2015/2016.
2. Subyek penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII A.
Peneliti mengelompokkan siswa berdasarkan sikap kerja keras siswa yang
diambil dari hasil angket kerja keras. Kemudian memberikan tes
kemampuan berpikir kreatif matematis. Setelah itu, dilakukan wawancara
yang dipilih dari masing-masing kategori dengan cara purposive sampling
yaitu dengan menggunakan pertimbangan tertentu berdasarkan tingkatan
kerja keras siswa. Wawancara dilakukan untuk mengkonfirmasi
kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.
27
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Hasil Angket Sikap Kerja Keras Siswa
Pengambilan data sikap kerja keras dengan menggunakan angket
yang disebar kepada subyek penelitian sebanyak 24 siswa pada kelas VIIA
Pondok pesantren zam-zam Cilongok. Pengelompokan subyek penelitian
pada sikap kerja keras adalah berdasarkan kriteria kerja keras siswa pada
tabel 3.2. Siswa dikelompokkan berdasarkan empat tingkat. Pada tingkat
pertama dengan skor 1 sampai 20 bagi siswa yang sama sekali belum
memiliki sikap kerja keras. Pada tingkat kedua dengan skor 21 sampai 40
yaitu siswa yang sudah menunjukkan tanda awal memiliki sikap kerja keras.
Pada tingkat ketiga dengan skor 41 hingga 60 adalah bagi siswa yang sudah
menunjukkan berkembangnya sikap kerja keras. Pada tingkat keempat
dengan skor 61 hingga 80 adalah bagi siswa yang sudah memiliki sikap
kerja keras. Adapun hasil dari sikap kerja keras siswa kelas VII A adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Pengelompokan subyek penelitian berdasarkan sikap kerja keras
siswa
Kategori Kerja Keras
Siswa Inisial Siswa Skor Kode Subyek
Sudah memiliki sikap
kerja keras F 73 SKK 1
IFM 68 SKK 2
AAH 67 SKK 3
AFK 66
AA 63
GHA 63
DAB 62
AM 62
MDAZ 62
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
NHA 61
GPPG 61
AHR 61
Sudah mulai
menunjukkan
berkembangnya kerja
keras
MDA 60
ARA 60
IR 59
HFR 58
YZR 58 BKK 1
ZKY 57 BKK 2
RY 56 BKK 3
MFK 53
NHA 51
Sudah menunjukkan
tanda awal kerja keras
AR 40 AKK 1
NAA 40 AKK 2
ZIZ 38 AKK 3
Keterangan :
SKK 1 = Subyek sudah memiliki sikap kerja keras (1)
SKK 2 = Subyek sudah memiliki sikap kerja keras (2)
SKK 3 = Subyek sudah memiliki sikap kerja keras (3)
BKK 1 = Sikap kerja keras subyek sudah mulai berkembang 1
BKK 2 = Sikap kerja keras subyek sudah mulai berkembang 2
BKK 3 = Sikap kerja keras subyek sudah mulai berkembang 3
AKK 1 = Subyek menunjukkan tanda awal sikap kerja keras (1)
AKK 2 = Subyek menunjukkan tanda awal sikap kerja keras (2)
AKK 3 = Subyek menunjukkan tanda awal sikap kerja keras (3)
Berdasarkan hasil dari angket kerja keras siswa dibagi dalam 3
kategori yaitu siswa yang sudah memiliki sikap kerja keras, siswa sudah
mulai menunjukkan berkembangnya sikap kerja keras dan siswa yang baru
menunjukkan tanda awal sikap kerja keras. Dasar pertimbangan pemilihan
subyek berdasarkan tingkatan pada sikap kerja keras siswa. Dari masing-
masing kategori dipilih 3 responden untuk dilakukan penelitian selanjutnya
yaitu untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif matematis
berdasarkan sikap kerja keras siswa.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
2. Analisis Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis (KBKM)
dan Wawancara Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
a. Soal nomor 1
1. Paman akan membuat sebuah taman yang berbentuk segitiga namun
paman belum menentukan ukurannya. Jika besar salah satu sudutnya
adalah 20𝑥°, maka tentukan besar sudut yang lainnya dan gambarlah
segitiga tersebut!. Berikan lebih dari satu jawaban!
Soal nomor 1 dapat digunakan untuk mengukur kelancaran dan
keluwesan dibuat berdasarkan KD 6.1 yaitu mengidentifikasi sifat-sifat
segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya. Berikut adalah hasil dari jawaban
siswa:
1) Subyek sudah memiliki sikap kerja keras (SKK)
a. SKK 1
Gambar 4.1
Jawaban subyek SKK 1 soal KBKM nomor 1
(1) Indikator fluency (kelancaran)
Berdasarkan jawaban subyek SKK 1 pada gambar 4.1
terlihat bahwa SKK 1 mampu memberikan dua jawaban yang
relevan dalam memecahkan masalah nomor 1. Pada jawaban yang
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
pertama SKK 1 membuat segitiga lancip dan pada segitiga kedua
SKK 1 membuat segitiga sama kaki. Subyek SKK 1 merasa yakin
dengan jawaban yang ia berikan. Ketika dilakukan wawancara,
subyek SKK 1 mampu menjelaskan apa yang diketahui, ditanyakan
dan mampu menjelaskan bagaimana caranya menjawab pertanyaan
tersebut.
(2) Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.1 terlihat bahwa subyek SKK1
sudah mampu memberikan dua jenis segitiga dengan ukuran yang
berbeda. Subyek SKK 1 merasa yakin dengan jawaban yang dia
berikan. SKK 1 mengerjakan soal nomor 1 dengan mengubah
variabel x. Pada jawaban yang pertama nilai x = 4 sedangkan pada
jawaban yang kedua nilai x = 5. Pada jawaban yang pertama
subyek SKK 1 membuat sebuah bangun yang berbentuk segitiga
lancip. Ukuran sudut yang terbentuk dari segitiga pertama adalah
80˚, 80˚, dan 20˚. Sedangkan pada jawaban yang kedua subyek
SKK 1 menggambar segitiga sama kaki. Ukuran sudut yang
terbentuk dari segitiga yang kedua adalah 100˚, 40˚, dan 40˚.
Ketika dilakukan wawancara, subyek SKK 1 mampu menjelaskan
kedua cara untuk menyelesaikan soal nomor 1 dengan baik.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
b. SKK 2
Gambar 4.2
Jawaban subyek SKK 2 soal KBKM nomor 1
(1) Indikator fluency (kelancaran)
Berdasarkan gambar 4.2 terlihat bahwa subyek SKK 2 sudah
dapat memberikan dua jawaban yang relevan. Pada jawaban pertama
subyek SKK 2 membuat segitiga sama kaki dan pada jawaban kedua
SKK 2 membuat segitiga siku-siku. Jawaban tersebut didapatkan
dari jumlah sudut-sudut dalam segitiga yang dikurangi dengan salah
satu sudut yang sudah diketahui yaitu 20x. Saat dilakukan
wawancara subyek SKK 2 dapat memberikan apa yang diketahui,
ditanya dan mampu menjelaskan jawabannya dengan tepat. Saat
ditanya kemungkinan jawaban lainnya subyek SKK 2 menjawab ada
banyak kemungkinan dan ada banyak jenis segitiga yang dapat
terbentuk.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
(2) Indikator flexibility (keluwesan)
Dari gambar terlihat bahwa SKK 2 sudah mampu memberikkan
dua gagasan yang berbeda dengan membuat dua buah segitiga dengan
bentuk dan ukuran yang berbeda. Pada jawaban yang pertama SKK 2
memisalkan nilai x = 2 sehingga besar salah satu sudutnya yaitu 40˚.
Adapun ukuran yang diberikan pada setiap sudutnya yaitu 70˚, 70˚
dan 40˚. Sedangkan pada kemungkinan jawaban kedua subyek SKK 2
memisalkan x =1 sehingga besar salah satu sudutnya adalah 20˚
kemudian SKK 2 memberikan ukuran pada sudut yang lainnya
sebesar 90˚ dan 70˚. Karena besar salah satu sudutnya 90˚ maka
taman yang akan dibuat berbentuk segitiga siku-siku. Pada saat
wawancara subyek SKK 2 mampu menjelaskan langkah-langkah
dalam menjawab soal nomor 1.
c. SKK 3
Gambar 4.3
Jawaban subyek SKK 3 soal KBKM nomor 1
(1) Indikator fluency (kelancaran)
Berdasarkan gambar 4.3 terlihat bahwa subyek SKK 3 sudah
mampu memberikan dua kemungkinan jawaban yang relevan. Subyek
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
SKK 3 mengerjakan soal nomor 1 dengan memberikan variabel yang
sama sehingga ukuran salah satu sudutnya yaitu 20˚. Pada saat
mengerjakan soal SKK 3 belum menuliskan jenis segitiga. Pada saat
wawancara SKK 3 mampu menjelaskan jawabannya dan mampu
membedakan jenis segitiga berdasarkan sudutnya. SKK 3 menjawab
segitiga yang pertama berbentuk segitiga siku-siku dan pada segitiga
yang kedua berbentuk segitiga sama sisi.
(2) Indikator flexibility (keluwesan)
SKK 3 mampu memberikan dua cara yang berbeda. Kedua
jawaban yang diberikan memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda.
Pada saat pelaksanaan wawancara subyek SKK 3 mampu menjelaskan
langkahnya dalam mengerjakan soal tersebut. Pada cara yang pertama
SKK 3 mengerjakan dengan cara mengurangi jumlah sudut dalam
segitiga dengan jumlah sudut yang sudah diketahui dan besar sudut
siku-siku. Sehingga ukuran untuk masing-masing sudut pada segitiga
yang pertama yaitu 20˚, 90˚ dan 70˚. Sedangkan pada segitiga yang
kedua caranya setelah 180˚ - 20˚ hasilnya dibagi dua. Sehingga ukuran
untuk masing-masing sudut pada segitiga yang kedua yaitu 20˚, 80˚ dan
80˚.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
ii. Subyek sudah menunjukkan berkembangnya sikap kerja keras (BKK)
a. BKK 1
Gambar 4.4
Jawaban subyek BKK 1 pada soal KBKM no 1
(1) Indikator fluency (kelancaran)
Berdasarkan gambar 4.4 terlihat bahwa subyek BKK 1 sudah
mampu memberikan dua jawaban. Adapun jawaban yang diberikan
oleh BKK 1 kurang jelas karena BKK 1 belum mampu
menggambar segitiga dengan ukuran yang benar. Subyek hanya
menggambarkan dua buah segitiga tanpa memberikan keterangan
baik dari jenisnya ataupun besar sudutnya. Saat dilakukan
wawancara subyek BKK 1 tidak dapat menjelaskan jawabannya
dengan baik.
(2) Indikator flexibility (keluwesan)
Pada gambar 4.4 terlihat bahwa BKK 1 sudah berusaha
menjawab soal nomor 1 dengan menggunakan langkah yang
berbeda. Saat dilakukan wawancara BKK 1 menjelaskan cara
mencari ukuran sudut – sudutnya. Namun BKK 1 tidak dapat
menerangkan dengan jelas dan masih terlihat ragu-ragu.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
b. BKK 2
Gambar 4.5
Jawaban subyek BKK 2 soal KBKM nomor 1
(1) Indikator fluency (kelancaran)
Berdasarkan gambar 4.5 terlihat bahwa subyek BKK 2 hanya
mampu memberikan satu bentuk segitiga yang masih belum diberi
nama jenis segitiganya. Saat dilakukan wawancara subyek BKK 2
terlihat kebingungan untuk menjelaskan jawaban yang telah
diberikan. BKK 2 tidak dapat memberikan jawaban lain yang
relevan.
(2) Indikator flexibility (keluwesan)
Subyek BKK 2 hanya memberikan sebuah gambar segitiga
pada lembar jawab yang disediakan, disebelah gambar terlihat
langkah untuk mencari sudut yang lainnya. Saat dilakukan
wawancara subyek BKK 2 tidak dapat menjelaskan langkah-langkah
dalam menjawab soal nomor 1. Subyek BKK 2 belum terlalu
mamahami materi segitiga sehingga jawaban yang diberikan kurang
jelas langkah-langkahnya. Dengan demikian maka dapat
disimpulkan bahwa subyek BKK 2 belum menguasai KD 6.1. Ia
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
belum mampu mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi
dan sudutnya.
c. BKK 3
Gambar 4.6
Jawaban subyek BKK 3 soal KBKM nomor 1
(1) Indikator fluency (kelancaran)
Berdasarkan gambar 4.6 terlihat bahwa subyek BKK 3 telah
memberikan dua jawaban yang relevan. Pada jawaban yang pertama
subyek BKK 3 memberikan nilai x = 2 sehingga salah satu sudutnya
adalah 40˚. Sedangkan pada jawaban yang kedua BKK 3
memberikan nilai x = 3 sehingga salah satu sudutnya adalah 60˚.
Pada saat wawancara BKK 3 mampu menjelaskan langkahnya tanpa
ragu. Subyek BKK 3 memberikan dua jawaban yang satu berbentuk
segitiga siku-siku dan pada jawaban yang kedua berbentuk segitiga
sebarang.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
(2) Indikator flexibility (keluwesan)
Subyek BKK 3 mampu memberikan dua gambar segitiga
dengan ukuran dan jenis yang berbeda. BKK 3 tidak menuliskan
langkah-langkahnya pada lembar jawab tes KBKM namun saat
dilaksanakan wawancara BKK 3 mampu menjelaskan langkah-
langkahnya denan baik. Pada cara pertama menentukan salah satu
sudutnya dengan menguubah variabel x menjadi 2 sehingga salah
satu sudutnya 40˚. Setelah jumlah sudut-sudut dalam segitiga
dikurangi dengan 40˚ dan dikurangi lagi dengan 90˚ yaitu besar
salah satu sudut dalam segitiga siku-siku menghasilkan sudut 50˚.
Sedangkan pada jawaban yang kedua subyek BKK 3 memberikan
nilai x=3 maka salah satu sudutnya adalah 60˚ kemudian besar sudut
yang lainnya adalah 50˚ dan 70˚ sehingga membentuk segitiga
sebarang.
iii. Subyek menunjukkan tanda awal sikap kerja keras (AKK)
a. AKK 1
Gambar 4.7
Jawaban subyek AKK 1 soal nomor 1
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
(1) Indikator fluency (kelancaran)
Berdasarkan gambar 4.7 terlihat bahwa subyek AKK 1 sudah
mampu memberikan dua jawaban dengan bentuk yang berbeda.
Namun jawaban yang diberikan kurang tepat dan tidak jelas. Subyek
AKK 1 hanya memberikan dua gambar tanpa ada keterangan besar
sudutnya dan jenis segitiga yang ia gambar.
Pada saat dilaksanakan wawancara subyek AKK 1 tidak
dapat menjelaskan jawaban yang diberikan. Subyek AKK 1
mengatakan bahwa soal nomor 1 cukup sulit dan ia tidak dapat
menyelesaikannya dengan baik.
(2) Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.7 AKK 1 sudah memberikan dua
gambar yang berbeda disertai cara di sebelah kirinya. Langkah yang
AKK 1 berikan sama dengan siswa yang lain namun saat dilakukan
wawancara AKK 1 tidak dapat menjelaskan kembali cara untuk
menyelesaikan soal nomor 1.
b. AKK 2
Gambar 4.8
Jawaban subyek AKK 2 soal KBKM nomor 1
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
(1) Indikator fluency (kelancaran)
Berdasarkan gambar 4.8 terlihat bahwa subyek AKK 2 sudah
memberikan dua gambar yang berbeda. Namun pada gambar tidak
diberi keterangan maupun ukuran besar sudutnya. Jawaban yang
diberikan kurang jelas dan tidak tepat karena subyek tidak menjawab
pertanyaan sesuai perintah pada soal. Dari jawaban yang diberikan
terlihat bahwa subyek AKK 2 belum memahami soal yang
diberikan. Saat pelaksanaan wawancara subyek mengatakan bahwa
soal dan belum pernah menemui soal yang serupa sehingga
menjawab sebisanya saja.
(2) Indikator flexibility (keluwesan)
Dari jawaban yang diberikan terlihat bahwa AKK 2
mencoba mencari ukuran sudut yang lain agar dapat membentuk
sebuah segitiga. Namun langkah yang diberikan oleh AKK kurang
tepat dan saat dilakukan wawancara subyek AKK 2 tidak mampu
menjelaskan langkah-langkah untuk menyelesaikan soal nomor 1
c. AKK 3
Gambar 4.9
Jawaban subyek AKK 3 soal KBKM nomor 1
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
(1) Indikator fluency (kelancaran)
Berdasarkan gambar 4.9 terlihat bahwa subyek AKK 3 hanya
memberikan satu jawaban saja yang berbentuk segitiga sama kaki.
Dari gamabar tersebut telihat bahwa AKK 3 membuat segitiga yang
besar sudutnya adalah 80˚, 80˚ dan 20˚. Saat dilakukan wawancara
subyek AKK 3 tidak mampu menjelaskan kembali jawaban yang
diberikan. Dari jawaban yang diberikan terlihat bahwa subyek AKK
3 belum mampu mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan
sudutnya. Selain itu, subyek AKK 3 juga tidak mampu memberikan
kemungkinan jawaban yang lainnya.
(2) Indikator flexibility (keluwesan)
Subyek AKK 3 hanya mampu memberikan satu jawaban
saja. Saat dilakukan wawancara subyek AKK 3 tidak mampu
memberikan gagasan yang lain untuk menyelesaikan soal nomor 1.
Dari jawaban yang diberikan terlihat bahwa subyek AKK 3 belum
mampu mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sudutnya.
b. Soal nomor 2
Soal nomor 2 dapat digunakan untuk mengukur keluwesan dan
keaslian berdasarkan KD 6.2 dengan indikator yaitu menentukan jenis
bangun datar segiempat.
1. Gambarlah gabungan bangun datar yang memiliki keliling 128
cm kemudian sebutkan nama bangun datar penyusunnya beserta
ukurannya! (Berikan lebih dari satu jawaban)
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
1) Subyek sudah memiliki sikap kerja keras (SKK)
a. SKK 1
Gambar 4.10
Jawaban subyek SKK 1 pada soal KBKM no 2
i. Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.2 terlihat bahwa subyek SKK 1
mampu memberikan dua gabungan bangun datar yang bentuknya
berbeda. Pada jawaban yang pertama subyek SKK 1 memberikan
gambar gabungan bangun datar yang terbentuk dari dua buah
segitiga. Berikut adalah panjang dari sisi-sisinya 32 cm, 32 cm,
34 cm dan 30 cm sehingga keliling bangun datar gabungan
tersebut adalah 128 cm. Sedangkan pada gambar yang kedua
subyek SKK 1 membentuk gabungan bangun datar yang terdiri
dari bangun persegi dan segitiga. Pada gambar yang kedua
kelilingnya adalah 128 cm sehingga sudah sesuai dengan soal
yang diberikan. Saat dilaksanakan wawancara subyek SKK 1
mampu menjelaskan jawaban yang dia berikan. Subyek SKK 1
mencari keliling dari gabungan bangun datar dengan cara
menjumlahkan sisi-sisi yang tidak berimpit pada gabungan
bangun datar tersebut. Dari jawaban yang diberikan SKK 1 belum
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
mampu memberikan gambar dengan ukuran yang tepat. Namun
SKK 1 sudah mampu menjawab dengan dua gagasan yang
berbeda
ii. Indikator originality (keaslian)
Berdasarkan jawaban nomor 2 yang diberikan oleh SKK 1
terlihat bahwa jawaban yang diberikan hampir sama dengan
siswa pada umumnya. Subyek SKK 1 membuat gabungan bangun
datar hanya menggunakan 2 macam bangun datar saja yaitu
segitiga dan segiempat. Dengan demikian maka SKK 1 belum
menunjukkan keasliannya dalam menjawab soal nomor 2.
b. SKK 2
Gambar 4.11
Jawaban subyek SKK 2 pada soal KBKM no 2
i. Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.11 terlihat bahwa subyek SKK
2 sudah mampu memberikan dua bentuk gabungan bangun
datar yang memiliki bentuk berbeda. Subyek SKK 2 sudah
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
mampu membuat bangun datar gabungan yang memiliki
keliling sebesar 128 cm. Pada jawaban pertama SKK 2
membuat gabungan bangun datar yang terdiri dari dua buah
segitiga sama kaki dan sebuah bangun persegi panjang. Pada
kemungkinan jawaban yang lainnya subyek SKK 2 membuat
gabungan bangun datar yang terdiri dari dua buah persegi
panjang dan sebuah bangun persegi. Pada saar dilaksanakan
wawancara subyek SKK 2 mampu menjelaskan langkah-
langkah dalam menjawab soal tersebut.
Berdasarkan jawaban yang diberikan menunjukkan
bahwa subyek SKK 2 sudah mampu mengidentifikasi sifat-
sifat bangun persegi dan segitiga beserta kelilingnya. Dari
hasil analisisnya menunjukkan bahwa subyek SKK 2 sudah
menguasai indikator flexibility (keluwesan)
ii. Indikator originality (keaslian)
Dari jawaban nomor dua yang diberikan subyek SKK 2
terlihat bahwa SKK 2 mampu memberikan jawaban yang
berbeda pada siswa umumnya. Jika siswa pada umumnya
hanya memberikan gabungan bangun datar yang terdidi dari
dua bangun datar saja, SKK 2 mampu memberikan gabungan
bangun datar yang terdiri dari tiga bangun datar.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
c. SKK 3
Gambar 4.12
Jawaban subyek SKK 3 soal KBKM nomor 2
i. Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.12 terlihat bahwa subyek SKK 3
sudah memberikan dua jawaban yang berbeda. Akan tetapi ia
belum mampu memberikan jawaban dengan benar. Subyek
SKK 3 belum mamahami konsep keliling gabungan bangun
datar dengan benar. Subyek SKK 3 hanya mampu menghitung
keliling sebuah bangun yang belum digabungakan dengan
bangun yang lainnya. Saat wawancara berlangsung subyek SKK
3 mancoba untuk menjelaskan jawaban yang dia berikan
walaupun jawaban itu salah. Dari jawaban yang diberikan
subyek SKK 3 sudah dapat menyebutkan jenis bangun datar
akan tetapi belum menguasai keliling gabungan bangun datar.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
ii. Indikator originality (keaslian)
Berdasarkan gambar 4.12 terlihat bahwa jawaban yang
diberikan oleh SKK 3 hampir sama dengan siswa pada
umumnya. Subyek SKK 3 hanya menggunakan dua buah
bangun datar sebagai penyusun gabungan bangun datar. Misal
cara yang pertama gabungan bangun datarnya terdiri dari
persegi dan persegi panjang. Sedang pada jawaban yang kedua
terdiri dari persegi panjang dan segitiga.
2) Subyek sudah menunjukkan sikap kerja keras (BKK)
a) BKK 1
Gambar 4.13
Jawaban subyek BKK 1 pada soal KBKM no 2
(1) Indikator flexibility (keluwesan)
Dari gambar 4.13 terlihat bahwa subyek BKK 1 sudah
berusaha mengerjakan soal nomor 2. Subyek hanya mampu
memberikan satu jenis gabungan bangun datar yang apabila
digabung jenisnya masih sama. Melihat dari jawaban yang
diberikan, peneliti mengamati jika subyek BKK 1 belum
memahami konsep dari keliling gabungan bangun datar. Jawaban
yang diberikan masih mengacu pada hafalan keliling persegi
panjang pada umumnya. Subyek BKK 1 belum bisa menerapkan
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
rumus pada suatu masalah yang baru ditemuinya. Apabila akan
menjawab gabungan bangun datar yang terdiri dari dua buah
persegi panjang seharusnya subyek BKK 1 hanya menghitung
keliling bangun yang digabung saja.
(2) Indikator originality (keaslian)
Subyek BKK 1 hanya mampu memberikan satu jawaban saja
yang mana jawaban tersebut berbentuk dari dua buah persegi
panjang. Dari gamabar 4.13 terlihat bahwa subyek BKK 1
memberikan sebuah gambar bangun datar persegi panjang yang
dibagi dua. Jawaban tersebut masih umum dan tidak terlihat
adanya indokator keaslian dalam menjawab soal nomor 2.
b) BKK 2
Gambar 4.14
Jawaban subyek BKK 2 soal KBKM nomor 2
(1) Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.14 terlihat bahwa subyek BKK 2
dapat memberikan dua macam gabungan bangun datar yang
berbeda. Dari jawaban yang diberikan terlihat bahwa subyek
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
BKK 2 belum mampu menjawab dengan benar. Subyek BKK 2
belum mampu memberikan ukuran yang tepat sesuai dengan
pertanyaan yang diberikan. Pada gambar gabungan bangun
datar yang pertama kelilingnya melebihi yang diminta.
Sedangkan pada gambar bangun datar yang kedua kelilingnya
masih kurang dari yang ditentukan pada soal nomor 2. Dalam
memberikan nama bangun datar penyusunnya sudah benar
namun ukuran yang diberikan masih salah. Saat dilaksanakan
wawancara subyek BKK 2 dapat memahami soal yang
diberikan akan tetapi subyek masih belum begitu yakin dengan
jawaban yang diberikan. Dengan demikian maka dapat
disimpulkan bahwa subyek BKK 2 sudah dapat menentukan
jenis bangun datar tapi belum menguasai konsep keliling
bangun datar dengan baik.
(2) Indikator originality (keaslian)
Dari jawaban yang diberikan oleh subyek BKK 2 masih
terlihat sama seperti siswa pada umumnya. Subyek BKK 2
memberikan jawaban dengan bentuk yang tidak asing. Pada
jawaban yang pertama subyek BKK 2 membentuk gabungan
bangun datar yang terdiri dari persegi panjang dan segitiga yang
membentuk bangun datar lain yaitu trapesium. Sedangkan pada
jawaban yang kedua terdiri dari persegi panjang dan trapesium
yang bentuknya menyerupai gambar rumah. Jawaban yang
diberikan masih terlalu biasa dan kurang tepat sehingga subyek
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
BKK 2 belum menguasai indikator keaslian pada kemampuan
berpikir kreatif matematis.
c) BKK 3
Gambar 4.15
Jawaban subyek BKK 3 soal KBKM nomor 2
(1) Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.15 terlihat bahwa subyek BKK 3
mampu memberikan dua jawaban yang berbeda. Subyek BKK 3
mampu memberikan ukuran keliling gabungan bangun datar
dengan benar yaitu sebesar 128 cm. Pada gambar yang pertama
BKK 3 membuat gabungan bangun datar yang terdiri dari bangun
persegi panjang dan segitiga sedangkan pada gambar yang kedua
BKK 3 menggambar gabungan bangun datar yang terbentuk dari
bangun trapesium dan jajar genjang.
(2) Indikator originality (keaslian)
Gambar 4.16
Jawaban subyek BKK 3 soal KBKM no.2 saat wawancara
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Saat dilakukan wawancara BKK 3 mampu memberikan
jawaban yang berbeda. Dari gambar 4.16 terlihat bahwa subyek
BKK 3 mampu memberikan jawaban yang unik berbeda dari
yang lainnya. Subyek BKK 3 mampu menyebutkan bangun datar
penyusunnya yang berupa persegi dan layang-layang. Hal ini
berarti subyek BKK 3 sudah mampu memahami konsep dari
keliling bangun datar dan mampu mengidentifikasi sifat-sifat
bangun datar segitiga dan segiempat. Subyek BKK 3 mampu
memberikan berbagai kemungkinan jawaban yang berbeda dan
ada satu jawaban yang tidak biasanya diberikan oleh siswa
lainnya.
3) Subyek menunjukkan tanda awal sikap kerja keras (AKK)
a) AKK 1
Gambar 4.17
Jawaban Subyek AKK 1 soal nomor 2
(1) Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.17 terlihat bahwa subyek AKK 1
sudah mampu memberikan dua jawaban dengan bentuk yang
sama. Dari jawaban yang diberikan subyek AKK 1 terlihat belum
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
mampu memahami soal dengan baik. Saat dilaksanakan
wawancara subyek AKK 1 merasa tidak yakin dengan jawaban
yang diberikan.
(2) Indikator originality (keaslian)
Berdasarkan gambar 4.17 terlihat bahwa AKK 1 hanya
memberikan dua jawaban dengan bentuk yang sama. Jawaban
yang diberikan oleh AKK 1 hanya terdiri dari sebuah bangun
datar saja yang erbentuk persegi. Subyek AKK 1 belum mampu
memberikan jawaban yang unik bebeda dari siswa pada
umumnya.
b) AKK 2
Gambar 4.18
Jawaban subyek AKK 2 soal KBKM nomor 2
(1) Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.18 terlihat bahwa subyek AKK 2
sudah memberikan dua bentuk bangun datar namun jawaban yang
diberikan salah. Jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan
perintah pada soal KBKM nomor 2. Subyek AKK 2 belum dapat
memahami soal dengan baik sehingga ia tidak memberikan
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
gambar gabungan bangun datar yang memiliki keliling 128 cm.
Subyek hanya menggambar dua macam bangun datar segiempat
yang masing-masing memiliki keliling 128 cm.
(2) Indikator originality (keaslian)
Berdasarkan jawaban nomor 2 yang diberikan oleh
subyek AKK 2 terlihat bahwa subyek AKK 2 hanya
menggambarkan 2 macam jenis bangun datar pada umumnya.
Pada jawaban yang pertama AKK 2 mengggambar bangun
persegi sedang pada jawaban yang ke dua subyek AKK 2
menggambarkan sebuah bangun persegi panjang.
c) AKK 3
Gambar 4.19
Jawaban subyek AKK 3 soal KBKM nomor 2
(1) Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.19 terlihat bahwa subyek AKK 3
hanya memberikan satu gambar bangun datar yang berbentuk
persegi. Subyek AKK 3 belum mampu memahami soal yang
diberikan. Jawaban yang diberikan oleh AKK 3 tidak tepat.
Penulisan rumus keliling salah, AKK 3 menulis keliling = sisi
pangkat 4. Padahal seharusnya sisi dikali 4. Kemudian dalam
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
menuliskan sisi (S) hampir sama dengan angka 5. Pada saat
dilaksanakan wawancara subyek AKK 3 tidak mampu
menjelaskan jawaban yang telah ia berikan dan terlihat tidak
menguasai materi.
(2) Indikator originality (keaslian)
Berdasarkan gambar 4.19 terlihat bahwa subyek AKK 3 hanya
menggambarkan sebuah bangun persegi yang mempunyai
panjang sisi yaitu 32 cm. Jawaban yang diberikan oleh AKK 3
masih berbentuk sebuah bangun datar persegi dan tidak terlihat
adanya modofikasi dalam menyelesaikan soal nomor 2.
c. Soal nomor 3
Soal nomor 3 dapat mengukur keluwesan, keaslian dan
keterperincian berpikir kreatif matematis. Soal ini dibuat berdasarkan
KD 6.3 dengan indikator yaitu menyelesaikan masalah keliling dan luas
bangun segitiga dan segiempat.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
1) Subyek sudah memiliki sikap kerja keras (SKK)
a. SKK 1
Gambar 4.20
Jawaban subyek SKK 1 pada soal KBKM nomor 3
i. Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.20 terlihat bahwa subyek SKK 1
sudah berusaha menyelesaikan masalah yang diberikan
meskipun jawabannya yang diberikan tidak sesuai dengan
pertanyaan nomor 3. Saat proses wawancara subyek SKK 1
mengatakan bahwa dia mengalami kesulitan dan belum bisa
mengaplikasikan rumus dalam bentuk bangun datar yang masih
asing. Awalnya subyek SKK 1 mencari luas bangun persegi
dengan sisi 12 cm. Kemudian subyek mengkalikannya dengan
dua karena ia mengira itu adalah dua buah persegi yang
ditumpuk. Setelah itu subyek SKK 1 menghitung luas persegi
yang ditambah dengan luas segitiga. Subyek SKK 1 tidak
mampu memberikan jawaban dengan strategi yang berbeda.
ii. Indikator originality (keaslian)
Berdasarkan gambar 4.20 terlihat bahwa subyek SKK 1
hanya memberikan satu alternatif jawaban yang tidak tepat. Dari
jawaban nomor 2 yang diberikan SKK 1 tidak terlihat adanya
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
indikator keaslian. Subyek SKK 1 belum mampu menunjukkan
indikator keaslian pada soal nomor 3.
iii. Indikator elaboration (keterperincian)
Subyek SKK 1 dalam menjawab soal nomor 2 terlihat
tidak terperinci. Subyk SKK 1 hanya menuliskan
perhitungannya saja. Subyek SKK 1 tidak menuliskan apa yang
diketahui, ditanya, dijawab, dan tidak menuliskan rumus yang
digunakan untuk mencari bangun datar yang diarsir.
b. SKK 2
Gambar 4.21
Jawaban subyek SKK 2 pada soal KBKM nomor 3
i. Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan jawaban pada gambar 4.21 terlihat bahwa
subyek SKK 2 sudah mampu menentukan strategi untuk
menjawab soal tersebut. Subyek SKK 2 mampu menjawab soal
dengan benar. Langkah yang digunakakan subyek SKK 2
mencari luas bangun 1 ditambah dengan luas II. Kemudian
mencari luas III yaitu segitiga ABG dan segitiga CDG karena
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
kedua segitiga tersebut konkruen maka luas segitiga ABG
dikalikan dua. Lalu luas III ditambah dengan luas IV yaitu
bangun belah ketupat AEDF. Luas I ditambah dengan luas II
menghasilkan 180 cm2. Luas III ditambah luas IV menghasilkan
144 cm2. Sehingga luas bangun datar yang diarsir adalah 180
cm2 dikurangi dengan 144 cm2 sama dengan 36 cm2. Pada saat
wawancara SKK 2 mampu memberikan strategi yang berbeda
seperti yang terlihat pada gambar 4.22 sebagai berikut:
Gambar 4.22
Jawaban SKK 2 pada soal KBKM no 3 saat wawancara
Pada strategi yang kedua SKK 2 mengerjakan dengan cara
luas persegi dikurangi dengan luas tiga buah segitiga yang
tidak diarsir.
ii. Indikator originality (keaslian)
Berdasarkan gamabar 4.21 terlihat bahwa SKK 2
menjawab dengan strategi yang unik. SKK 2 mencari luas
gabungan bangun datar bangun persegi ABCD dan segitiga
ADE. Kemudian bangun ABCDE dikurangi dengan dua buah
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
segitiga yang konkruen yaitu segitiga ABG dan segitiga DCG
selanjutnya dikurangi dengan luas belah ketupat AEDF.
iii. Indikator elaboration (keterperincian)
Dari jawaban nomor 3 yang diberikan oleh SKK 2
terlihat bahwa langkah –langkah yang diberikan oleh SKK 2
sudah betul namun kurang terperinci. SKK 2 tidak memberikan
apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal nomor 3.
c. SKK 3
Gambar 4.23
Jawaban subyek SKK 3 soal KBKM nomor 3
i. Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.23 terlihat bahwa SKK 3 sudah
menjawab soal dengan benar. Saat dilaksanakan wawancara
subyek SKK 3 mampu menjelaskan apa yang diketahui, ditanya
dan mampu menjelaskan langkah-langkahnya dalam menjawab
soal tersebut. Subyek SKK 3 tidak memberikan strategi lain saat
ditanya oleh peneliti.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
ii. Indikator originality (keaslian)
Berdasarkan gambar 4.23 terlihat bahwa langkah yang
diberikan oleh subyek SKK 3 berbeda dengan siswa pada
umumnya. SKK 3 mencari luas bangun ADG dengan cara luas
persegi ABCD dibagi dua. Langkah selanjutnya adalah luas
bangun ADG dikurangi dengan segitiga ADF.
iii. Indikator elaboration (keterperincian)
Berdasarkan gambar 4.23 terlihat bahwa subyek SKK3
sudah mampu menjawab soal nomor 4 dengan benar. Hal ini
ditunjukkan dari langkah-langkah yang diberikan subyek SKK 3
dalam menjawab soal ini. Namun dalam menjawab soal nomor
3 subyek SKK 3 masih kurang terperinci dalam menjawab soal
ini.
2) Subyek sudah menunjukkan sikap kerja keras (BKK)
a) BKK 1
Gambar 4.24
Jawaban subyek BKK 1 pada soal KBKM no 3
(1) Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.24 terlihat bahwa subyek BKK 1
sudah memberikan jawabannya. Subyek BKK 1 menjumlahkan
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
luas segitiga AFG dengan luas segitiga DFG. Kesalahan subyek
adalah saat menentukan tinggi segitiga yang diarsir sehingga
jawaban yang diberikan salah. Saat dilakukan wawancara subyek
BKK 1 mampu menjelaskan langkah-langkah untuk menjawab
soal nomor 3. Subyek BKK 1 tidak memiliki strategi lain untuk
menyelesaikan soal nomor 3.
(2) Indikator originality (keaslian)
Berdasarkan gambar 4.24 terlihat bahwa subyek BKK 1
mengerjakan dengan strategi yang berbeda dari siswa pada
umumnya. Subyek BKK 1 menjulahkan luas segitiga AFG
dengan luas segitiga DFG namun subyek BKK 1 salah dalam
menentukan tinggi bangun segitiga tersebut.
(3) Indikator elaboration (keterperincian)
Berdasarkan gambar 4.24 terlihat bahwa subyek BKK 1
sudah mencoba untuk menjawab soal yang diberikan. Namun
jawaban yang diberikan kurang terperinci dengan jelas. Jawaban
yang diberikan oleh BKK 1 tanpa disertai dengan rumus dan
tidak ada keterangan luas 1 adalah luas bangun yang mana. BKK
1 hanya menuliskan L1 dan L2.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
b) BKK 2
Gambar 4.25
Jawaban subyek BKK 2 soal KBKM nomor 3
(1) Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.25 terlihat bahwa subyek BKK 2
sudah berusaha untuk menjawab soal nomor 3. Subyek BKK 2
hampir menyelesaikan soal yang berkaitan dengan luas bangun
datar yang diarsir. Langkah-langkah dalam menentukan bangun
datar yang diarsir sudah benar namun dalam melakukan
perhitungan subyek kurang teliti sehingga jawaban yang
diberikan menjadi salah. Saat wawancara berlangsung subyek
BKK 2 menyadari kesalahannya karena kurang teliti dalam
menjawab soal. Subyek tidak dapat memberikan strategi yang
berbeda untuk menjawab soal nomor 3.
(2) Indikator originality (keaslian)
Berdasarkan jawaban nomor 2 yang diberikan oleh
subyek BKK 2 terlihat bahwa langkah-langkah yang diberikan
hampir sama dengan siswa yang lainnya. Subyek BKK 2 tidak
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
mampu memberikan jawaban unik berbeda dari siswa pada
umumnya.
(3) Indikator elaboration (keterperincian)
Cara renponden BKK 2 dalam menjawab soal tidak
diberikan secara terperinci. Subyek BKK 2 langsung menjawab
soal yang diberikan dengan mencari luas persegi kemudian
mencari luas tiga buah segitiga dengan luas yang sama. Setelah
luas persegi ditemukan langkah selanjutnya adalah
menguranginya dengan luas tiga buah segitiga.
c) BKK 3
Gambar 4.26
Jawaban subyek BKK 3 soal KBKM nomor 3
(1) Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.26 terlihat bahwa subyek BKK 3
sudah mampu menjawab soal yang diberikan dengan benar.
Subyek BKK 3 menghitung luas bangun yang diarsir dengan
cara mencari luas bangun satu yaitu segitiga ADG dikurangi
dengan luas bangun dua yaitu segitiga ADF sehingga luas
bangun yang diarsir sebesar 36 cm2. Saat dilaksanakan
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
wawancara subyek BKK 3 mampu memerikan jawaban yang
lainnya yaitu sebagai berikut:
Gambar 4.27
Jawaban subyek BKK 3 soal KBKM no 3 saat wawancara
Subyek BKK 3 mampu memberikan penyelesaian
menggunakan cara lain. Pada strategi yang kedua subyek BKK
3 mencari setengah luas belah ketupat AEDF dan luas segitiga
ADG. Untuk mencari luas yang diarsir subyek mengurangi luas
segitiga ADG dengan setengah luas belah ketupat. Dari jawaban
yang diberikan menunjukkan bahwa subyek BKK 3 sudah
mampu menyelesaikan masalah ynag berkaitan dengan luas
bangun datar segitiga dan segiempat.
(2) Indikator originality (keaslian)
Berdasarkan gambar 4.27 subyek BKK 3 mampu
memberikan jawaban yang unik dan berbeda dari siswa pada
umumnya. Subyek BKK 3 mencari luas belah ketupat AEDF
dan juga luas segitiga ADG. Selanjutnya segitiga ADG
dikurangi dengan setengah luas belah ketupat AEDF.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
(3) Indikator elaboration (keterperincian)
Dari kedua jawaban nomor 3 yang diberikan oleh
subyek BKK 3 kurang terperinci. Subyek BKK 3 mampu
memjawab dengan benar namun langkah-langkahnya tidak
diuraikan. Dalam menjawab subyek BKK 3 tidak memberikan
keterangan dengan jelas.
3) Subyek menunjukkan tanda awal sikap kerja keras (AKK)
a) AKK 1
Gambar 4.28
Jawaban Subyek AKK 1 soal nomor 3
(1) Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.28 terlihat bahwa subyek AKK 1
sudah berusaha untuk menyelesaikan soal nomor 1. Namun
jawaban yang diberikan kurang tepat. Pada saat pelaksanaan
wawancara subyek AKK 1 menjelaskan caranya untuk
menyelesaikan soal tersebut manpak ragu. Hasil akhir yang
diberikan sudah benar namun dari prosesnya terdapat kesalahan
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
pada luas bangun yang kedua. Subyek AKK 1 tidak dapat
memberikan strategi lain untuk menyelesaikan soal yang sama.
(2) Indikator originality (keaslian)
Dari jawaban yang diberikan oleh subyek AKK 1 pada
gambar 4.28 terlihat bahwa AKK 1 memberikan jawaban
dengan cara yang sama dengan siswa pada umumnya. Langkah
yang diberikan oleh AKK 1 tidak unik dan sama dengan
beberapa siswa dalam menyelesaikan soal nomor 3.
(3) Indokator elaboration (keterperincian)
Berdasarkan jawaban nomor 3 dari subyek AKK 1
terlihat bahwa jawaban yang diberikan belum terperinci dengan
jelas. Subyek langsung menuliskan rumusnya tanpa
memberikan keterangan luas bangun yang sedang dicari. AKK 1
hanya menuliskan rumusnya namun tidak memberikan
keterangan luas bangun yang dicari.
b) AKK 2
Gambar 4.29
Jawaban subyek AKK 2 pada soal KBKM no.3
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
(1) Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.29 terlihat bahwa subyek AKK 2
menjawab soal dengan singkat dan tidak tepat. Subyek NAA
belum mampu memahami soal yang diberikan. Saat dilakukan
wawancara subyek tidak dapat menjelaskan jawabannya dan ia
mengatakan bahwa tidak tahu cara untuk mencari luas bangun
datar yang diarsir tersebut. Dengan demikian maka subyek
AKK 2 belum mampu menyelesaikan soal yang berkaitan
dengan luas bangun datar yang diarsir.
(2) Indikator originality (keaslian)
Dari jawaban nomor 3 yang diberikan oleh AKK 2 tidak
tepat dan tidak terlihat adanya indikator keaslian dalam
menjawab soal ini. Jawaban yang diberikan sangat singkat dan
tidak jelas.
(3) Indikator elaboration (keterperincian)
Berdasarkan gambar 4.29 terlihat bahwa subyek AKK 2
menjawab soal dengan singkat dan tidak tepat. Langkah untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun
datar ini kurang terperinci. AKK 2 hanya menuliskan rumus
kemudian menghitungnya namun AKK 2 tidak menuliskan
dengan jelas luas bangun yang dicari.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
c) AKK 3
Gambar 4.30
Jawaban subyek AKK 3 pada soal KBKM no.3
(1) Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.30 terlihat bahwa subyek AKK 3
menjawab soal dengan singkat dan tidak tepat. Subyek AKK 3
hanya menuliskan persegi = 144 dan belah ketupat = 72. Saat
dilaksanakan wawancara subyek tidak dapat menjelaskan
langkah-langkah dalam mencari luas bangun yang diarsir.
Subyek AKK 3 tidak mampu memberikan strategi yang berbeda
untuk menyelesaikan soal nomor 3.
(2) Indikator originality (keaslian)
Dari jawaban yang diberikna tidak terlihat adanya
indikator keaslian. Jawabannya tidak lengkap subyek AKK 3
hanya mencari luas persegi dan belah ketupat saja.
(3) Indikator elaboration (keterperincian)
Berdasarkan gambar 4.30 terlihat bahwa subyek AKK 3
tidak menjawab dengan lengkap. Langkah untuk menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar ini kurang
terperinci dan jawaban yang diberikan salah.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
d. Soal nomor 4
Soal nomor 4 adalah untuk mengukur keluwesan, keaslian dan
keterperincian berpikir kreatif matematis. Soal ini dibuat berdasarkan
KD 6.3 dengan indikator yaitu menyelesaikan masalah keliling dan luas
bangun segitiga dan segiempat.
1) Subyek sudah memiliki sikap kerja keras (SKK)
a. SKK 1
Gambar 4.31
Jawaban subyek SKK 1 pada soal KBKM nomor 4
i. Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.31 subyek SKK 1 sudah terlihat
berusaha menjawab pertanyaan yang diberikan. Jawaban yang
diberikan kurang tepat sehingga hasilnya tidak sesuai dengan
pertanyaan yang diajukan. Saat dilakukan wawncara SKK 1
tidak mampu menjawab dengan strategi yang berbeda.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
ii. Indikator originality (keaslian)
Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh subyek SKK
1 terlihat bahwa SKK 1 belum mampu memberikan jawaban
yang unik. Saat dilakuan wawancara, subyek menjelaskan
langkah-lanhkahnya. Langkah pertama subyek SKK 1 mencari
luas persegi kemudian mencari luas persegi panjang. Langkah
yang diberikan kurang tepat dan belum dapat dikatakan
orisinil.
iii. Indikator elaboration (keterperincian)
Berdasarkan jawaban subyek SKK 1 pada gambar 4.31
terlihat bahwa subyek SKK 1 tidak menjawab dengan
terperinci. Subyek SKK 1 hanya menuliskan angka-angkanya
saja untuk dihitung tanpa menuliskan apa yang diketahui dan
rumusnya.
b. SKK 2
Gambar 4.32
Jawaban subyek SKK 2 soal KBKM nomor 4
i. Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.32 terlihat bahwa subyek SKK
2 sudah mampu menjawab soal luas bangun datar dengan
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
jawaban yang benar. Dari jawaban yang diberikan subyek
SKK 2 mencari luas persegi kemudian mencari luas dua buah
segitiga konkruen. Pada saat sesi wawancara subyek SKK 2
mampu menjelaskan cara untuk mencari luas bangun tersebut
kemudian mampu memberikan penyelesaian dengan
menggunakan cara yang lainnya sebagai berikut:
Gambar 4.33
Jawaban SKK 2 soal KBKM no. 4 saat wawancara
Berdasarkan gambar 4.33 terlihat bahwa subyek SKK
2 mampu menjawab dengan menggunakan strategi yang
berbeda. Langkah yang digunakan oleh subyek SKK 2 yaitu
mencari luas persegi kemudian luas layang-layang. Luas
persegi dikurangi dengan luas layang-layang sehingga luas
bangun yang diarsir adalah 384 cm2.
ii. Indikator originality (keaslian)
Berdasarkan jawaban SKK 2 pada gambar 4.33 terlihat
bahwa jawaban yang diberikan berbeda dari siswa pada
umumnya. Cara yang digunakan oleh SKK 2 yaitu luas persegi
ABCD dikurangi dengan luas layang-layang yang didapat dari
gabungan dua buah segitiga ABE dan segitiga CDF.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
iii. Indikator elaboration (keterperincian)
Dari kedua jawaban nomor 4 yang diberikan oleh
subyek SKK 2 sudah betul namun kurang terperinci. SKK 2
tidak memberikan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
dari soal nomor 4.
c. SKK 3
Gambar 4.34
Jawaban subyek SKK 3 soal KBKM nomor 4
i. Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.34 terlihat bahwa subyek SKK3
sudah mampu menjawab soal nomor 4 dengan benar. Hal ini
ditunjukkan dari langkah-langkah yang diberikan subyek SKK 3
dalam menjawab soal ini. Saat dilaksanakan wawancara subyek
SKK 3 mampu menjelaskan apa yang diketahui, ditanya dan
mampu menjelaskan langkah-langkahnya dalam menjawab soal
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
tersebut. Subyek SKK 3 tidak memberikan strategi lain saat
ditanya oleh peneliti.
ii. Indikator originality (keaslian)
Berdasarkan gambar 4.34 terlihat bahwa subyek SKK3
terlihat bahwa subyek SKK 3 memberikan jawaban dengan cara
luas persegi dikurangi dengan luas dua buah bangun segitiga
yang konkruen. Langkah yang diberikan oleh subyek SKK 3
masih sama dengan siswa pada umumnya.
iii. Indikator elaboration (keterperincian)
Dalam menjawab soal ini subyek SKK 3 masih kurang
terperinci namun jawaban yang diberikan sudah benar. Subyek
SKK 3 tidak memberikan keterangan nama luas bangunnya dan
juga tidak memberikan rumus untuk menghitung luasnya.
2) Subyek sudah menunjukkan sikap kerja keras (BKK)
a) BKK 1
Gambar 4.35
Jawaban subyek BKK 1 pada soal KBKM no 4
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
(1) Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.35 terlihat bahwa subyek BKK 1
mampu menyelesaikan soal yang berkaitan dengan luas bangun
yang diarsir. Subyek BKK 1 mampu menjawab dengan benar.
Saat pelaksanaan wawancara subyek BKK 1 mampu
menjelaskan langkah-langkah dalam mengerjakan soal tersebut.
Pada saat wawancara subyek BKK 1 tidak dapat memberikan
strategi yang berbeda untuk menjawab soal nomor 4.
(2) Indikator originality (keaslian)
Berdasarkan gambar 4.35 terlihat bahwa cara yang
digunakan oleh subyek BKK 1 berbeda dari cara yang
digunakan oleh siswa pada umumnya. Langkah yang ia berikan
yaitu mencari luas bangun yang berbentuk trapesium I dan
trapesium II. Trapesium I memiliki luas 128 cm2 dan trapesium
II memiliki luas 256 cm2 sehingga luas bangun yang diarsir
adalah 384 cm2.
(3) Indikator elaboration (keterperincian)
Dari jawaban nomor 4 yang diberikan oleh subyek BKK
1 terlihat kurang terperinci. Meskipun cara menjawab subyek
BKK 1 kurang terperinci namun ia mampu menjawab dengan
langkah yang benar. Subyek BKK 1 tidak mengerjakan dengan
rinci, dalam melakukan perhitingan BKK 1 tidak menuliskan
rumus mencari luas bangun yang dimaksud.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
b) BKK 2
Gambar 4.36
Jawaban subyek BKK 2 soal KBKM nomor 4
(1) Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.36 terlihat bahwa subyek BKK 2
sudah mencoba untuk menjawab soal nomor 4 yaitu tentang luas
bangun yang diarsir. BKK 2 sudah berusaha menjawab soal ini
namun dalam melakukan perhitungan BKK 2 kurang teliti. Saat
dilakukan wawancara subyek BKK 2 tidak dapat memberikan
strategi yang berbeda dari jawaban yang ia berikan.
(2) Indikator originality (keaslian)
Dari jawaban nomor 4 yang diberikan oleh subyek BKK
2 pada gambar 4.36 terlihat bahwa BKK 2 memberikan jawaban
dengan cara yang sama dengan siswa pada umumnya. Langkah
yang diberikan oleh BKK 1 tidak unik dan sama dengan
beberapa siswa dalam menyelesaikan soal nomor 4.
(3) Indikator elaboration (keterperincian)
Dari jawaban yang diberikan oleh BKK 2 terlihat belum
terperinci dan jawaban yang diberikan salah. Rumus untuk
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
mencari luas bangun datar yang dimaksud sudah benar namun
dalam melakukan perhitungan masih saja salah. Subyek BKK 2
tidak teliti saat melakukan perhitungan. BKK 2 tidak
menuliskan rumus dan juga keterangan luas bangunnya.
c) BKK 3
Gambar 4.37
Jawaban subyek BKK 3 soal KBKM nomor 4
(1) Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.37 pada jawaban nomor 4 terlihat
bahwa subyek BKK 3 mampu mencari luas bangun yang diarsir.
Saat dilakukan wawancara subyek BKK 3 mampu memberikan
cara yang berbeda yaitu sebagai berikut:
Gambar 4.38
Jawaban subyek BKK 3 soal KBKM no. 4 saat wawancara
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Subyek BKK 3 mampu memberikan strategi yang berbeda
dalam menyelesaikan soal nomor 4 seperti pada gambar 4. 38.
(2) Indikator originality (keaslian)
Berdasarkan gambar 4.38 subyek BKK 3 mampu
menjawab dengan cara yang unik berbeda dari siswa pada
umumnya. langkah yang diberikan oleh subyek BKK 3 dalam
menjawab soal adalah mencari luas dua buah bangun trapesium.
Luas trapesium ADFE ditambah dengan luas trapesium BCFE.
(3) Indikator elaboration (keterperincian)
Dari kedua jawaban nomor 4 yang diberikan oleh
subyek BKK 3 kurang terperinci. Meskipun jawaban yang
diberikan kurang terperinci namun subyek BKK 3 mampu
menjelaskan jawaban yang diberikan. Cara yang digunakan oleh
subyek BKK 3 adalah luas persegi ABCD dikuangi luas segitiga
ABE kemudian dikurangi lagi dengan segitiga DCF sehingga
luas bangun yang diarsir adalah 384 cm2.
3) Subyek menunjukkan tanda awal sikap kerja keras (AKK)
a) AKK 1
Gambar 4.39
Jawaban Subyek AKK 1 soal nomor 4
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
(1) Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.39 terlihat bahwa subyek AKK 1
sudah berusaha menjawab soal nomor 4. Soal ini untuk mengukur
kemampuan siswa dalam menentukan luas bangun datar yang
diarsir. Pada saat dilaksanakan wawancara subyek tidak mampu
menjelaskan langkah-langkahnya dalam mengerjakan soal
tersebut. Saat dilakukan wawancara subyek AKK 1 tidak mampu
memberikan alternatif jawaban yang lainnya.
(2) Indikator originality (keaslian)
Cara yang diberikan oleh AKK 1 dalam menjawab soal
nomor 4 masih sama seperti siswa pada umumnya. subyek AKK
1 belum mampu menunjukkan indikator keaslian pada nomor 4.
(3) Indikator elaboration (keterperincian)
Berdasarkan jawaban yang diberikan subyek AKK 1 pada
gambar 4.39 masih kurang jelas langkah-langkahnya dan kurang
terperinci. Subyek AKK 1 hanya menuliskan rumusnya tanpa
menuliskan luas bangun yang dimaksud.
b) AKK 2
Gambar 4.40
Jawaban subyek AKK 2 pada soal KBKM no.4
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
(1) Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.40 terlihat bahwa subyek AKK 2
mencoba untuk menjawab namun jawaban yang diberikan salah.
Saat dilakukan wawancara subyek AKK 2 tidak dapat
menjelaskan kembali cara yang ia gunakan untuk menyelesaikan
soal tersebut. Dengan demikian maka dapat diimpulkan bahwa
subyek AKK 2 belum mampu menyelesaikan soal tersebut dan
tidak dapat memberikan strategi yang lain dalam menjawab soal
nomor 4.
(2) Indikator originality (keaslian)
Dari jawaban yang telah diberikan oleh subyek AKK 2
tidak terlihat jawaban yang mengandung indikator keaslian.
Subyek AKK 2 menjawab soal tidak sampai tuntas dan belum
dikatakan menguasai indikator keaslian.
(3) Indikator elaboration (keterperincian)
Berdasarkan jawaban pada gambar 4.40 terlihat bahwa subyek
AKK 2 belum mampu menjawab pertanyaan dengan langkah
yang terperinci. Subyek AKK 2 hanya menuliskan luas tanpa ada
keterangan luas bangunnya. Selain itu subyek AKK 2 tidak
menuliskan apa yang diketahui dan ditanya.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
c) AKK 3
Gambar 4.41
Jawaban subyek AKK 3 soal KBKM nomor 4
(1) Indikator flexibility (keluwesan)
Berdasarkan gambar 4.41 terlihat bahwa subyek AKK 3
menjawab soal dengan singkat dan tidak tepat. Saat dilaksanakan
wawancara subyek tidak dapat menjelaskan langkah-langkah
dalam mencari luas bangun yang diarsir. Saat dilakukan
wawancara subyek AKK 3 tidak mampu memberikan strategi
yang berbeda dalam menyelesaikan soal nomor 4.
(2) Indikator originality (keaslian)
Berdasarkan gamabar 4.41 pada jawaban subyek AKK 3
terlihat bahwa jawabannya kurang tepat dan tidak terlihat adanya
indikator keaslian dalam kemampuan berpikir kreatif siswa.
(3) Indikator elaboration (keterperincian)
Langkah yang digunakan subyek AKK 3 dalam
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar
ini kurang terperinci dan jawaban yang diberikan salah. Subyek
AKK 3 hanya menuliskan cara menghitungnya saja.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Tabel 4.2 Analisis kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan soal KBKM
Kode Subyek Indikator Soal nomor 1 Soal nomor 2 Soal nomor 3 Soal nomor 4 Kesimpulan
SKK 1
Fluency V Subyek SKK 1 sudah
menguasai indikator fluency
dan cukup menguasai indikator
flexibility. Indikator SKK 1
tidak menguasai indikator
originality dan elaboration
Flexibility V V X X
Originality X X X
Elabiration X X
SKK 2
Fluency V Subyek SKK 2 sudah mengasai
indikator fluency, fleksibility
dan originality. Namun subyek
SKK 2 belum menguasai
indikator elaboration.
Flexibility V V V V
Originality V V V
Elabiration X X
SKK 3
Fluency V Subyek SKK 3sudah
menguasai indikator fluency.
Subyek SKK 3 kurang
menguasai indikator flexibility
dan originality. Subyek SKK 3
tidak menguasai indikator
elaboration.
Flexibility V X X X
Originality X V X
Elabiration X X
BKK 1
Fluency X Subyek BKK 1 cukup
menguasai indikator original.
BKK 1 belum menguasai
indikator fluency, flexibility
dan elaboration.
Flexibility X X X X
Originality X X V
Elabiration X X
BKK 2 Fluency X Subyek BKK 2 belum
menguasai semua indikator Flexibility X X X X
79
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Originality X X X berpkir kreatif matematis
Elabiration X X
BKK 3
Fluency V Subyek BKK 3 sudah
menguasai indikator fluency,
flexibility, dan originality.
BKK 3 belum menguasai
indikator elaboration.
Flexibility V V V V
Originality V V V
Elabiration X X
AKK 1
Fluency X Subyek AKK 1 belum
menguasai indikator berpikir
kreatif matematis. Flexibility X X X X
Originality X X X
Elabiration X X
AKK 2
Fluency X Subyek AKK 2 belum
menguasai indikator
kemampuan berpikir kreatif
matematis.
Flexibility X X X X
Originality X X X
Elabiration X X
AKK 3
Fluency X Subyek AKK 3 belum
menguasai indikator
kemampuan berpikir kreatif
matematis.
Flexibility X X X X
Originality X X X
Elabiration X X
80
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Tabel 4.3 Triangulasi kemampuan berpikir kreatif matematis siswa
Kategori Sikap
Kerja Keras
Indikator
berpikir kreatif
Subyek Hasil tes tertulis Hasil wawancara Keterangan Kesimpul
an
Siswa sudah
memiliki sikap
kerja keras
(SKK)
Fluency (lancar) SKK 1 Subyek SKK 1
mampu memberikan
dua jawaban jenis
segitiga.
Subyek SKK 1
mampu menjawab
menjelaskan jawaban
yang telah ia berikan
Subyek SKK 1
sudah menguasi
indikator fluency
(kelancaran)
Data
konsisten
SKK 2 Subyek SKK 2
mampu memberikan
dua jawaban dengan
ukuran sudut dan
jenis segitiga yang
berbeda
Subyek SKK 2
mampu menjawab
pertanyaan yang
diberikan dan mampu
menjelaskan kembali
jawaban yang telah
diberikan
Subyek SKK 2
sudah menguasai
indikator fluency
(kelancaran)
Data
konsisten
SKK 3 Subyek SKK 3
mampu memberikan
dua jawaban dengan
bentuk segitiga yang
berbeda jenisnya
Subyek SKK 3
mampu menjawab
pertanyaan dan
mampu menjelaskan
kembali langkah yang
ia gunakan untuk
menyelesaikan soal
tersebut.
Subyek SKK 3
sudah menguasai
indikator fluency
(kelancaran)
Data
konsisten
Flexibility
(keluwesan)
SKK 1 Subyek SKK 1
mampu memberikan
dua macam gabungan
bangun datar yang
beragam. Namun
Subyek SKK 1
mampu menjelaskan
langkah-langkah
dalam menjawab soal
omor 1 dan 2. Pada
Subyek SKK 1
cukup menguasai
indikator flexibility
(keluwesan)
Data
konsisten
81
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
pada soal nomor 3
dan 4 subyek SKK 1
tidak mampu
memberikan strategi
yang lain dalam
menjawab soal.
soal nomor 3 SKK 1
menjelaskan langkah-
langkahnya mencari
luas bangun datar
yang diarsir namun
jawaban yang
diberikan kurang
tepat.
SKK 2 Subyek SKK 2
mampu memberikan
jawaban dengan
beragam cara yang
berbeda
Subyek SKK 1
mampu menjelaskan
strategi yang ia
gunakan untuk
menjawab soal
Subyek SKK 2
sudah menguasai
indikator flexibility
(keluwesan)
Data
konsisten
SKK 3 Subyek SKK 3
mampu memberikan
gagasan yang berbeda
pada soal nomor 1.
Pada soal nomor 2, 3
dan 4 SKK 3 belum
mampu memberikan
jawaban dengan
beragam cara yang
berbeda
Subyek SKK 1
mampu menjelaskan
jawaban yang
diberikan namun
belum mampu
memberikan jawaban
dengan strategi yang
berbeda
Subyek SKK 3
kurang menguasai
indikator flexibility
(keluwesan)
Data
konsisten
Originality
(keaslian)
SKK 1 Subyek SKK 1 hanya
mampu menjawab
soal dengan cara yang
biasa diberikan oleh
siswa pada umumnya
Subyek SKK 1
mampu menjelaskan
jawaban yang ia
berikan dan belum
menunjukkan
Subyek SKK 1
belum menguasai
indikator
originality
(keaslian)
Data
konsisten
82
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
atau yang telah
dipelajari di sekolah.
keasliannya
SKK 2 Subyek SKK 2
mampu memberikan
jawaban yang jarang
diberikan oleh siswa
pada umumnya.
Subyek SKK 2
mampu menjelaskan
jawaban yang ia
berikan dengan tepat
Subyek SKK 2
sudah menguasai
indikator
originality
(keaslian)
Data
konsisten
SKK 3 Subyek SKK 3 tidak
mampu memberikan
jawaban yang orisinil
pada soal nomor 2
dan 4. Namum SKK
3 mampu menjawab
soal nomor 3 yaitu
mencari luas bangun
datar dengan
menggunakan cara
yang tidak biasa
diberikan oleh siswa
pada umumnya
Subyek SKK 3
mampu menjelaskan
jawaban yang ia
berikan dengan jelas
dan tepat.
Subyek SKK 3
kurang menguasai
indikator
originality
(keaslian)
Data
konsisten
Elaboration
(keterperincian)
SKK 1 Subyek SKK 1 belum
mampu menjawab
soal dengan jawaban
yang terperinci
Subyek SKK 1 tidak
dapat menjawab soal
dengan terperinci
Subyek SKK 1
belum menguasai
indikator
elaboration
(keterperincian)
Data
konsisten
SKK 2 Subyek SKK 2
mampu menjawab
soal yang diberikan
Subyek SKK 2
mampu menjelaskan
jawaban yang
Subyek SKK 2
belum menguasai
indikator
Data
konsisten
83
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
namun jawaban yang
diberikan kurang
terperinci
diberikan namum
belum mampu
memberikan jawaban
dengan terperinci
elaboration
(keterperincian)
SKK 3 Subyek SKK 3
mampu menjawab
soal yang diberikan
namun jawaban yang
diberikan kurang
terperinci
Subyek SKK 3
mampu menjelaskan
kemabali jawaban
yang telah ia berikan
namun belum
terperinci
Subyek SKK 3
belum menguasai
indikator
elaboration
(keterperincian)
Data
konsisten
Siswa yang
sudah
menunjukkan
berkembangnya
sikap kerja
keras (BKK)
Fluency (lancar) BKK 1 Subyek BKK 1 sudah
memberikan dua
jawaban namun
jawaban yang
diberikan kurang
tepat.
Subyek BKK 1 belum
menguasai materi
sifat-sifat segitiga
sehingga subyek
BKK 1 tidak dapat
menjawab pertanyaan
dengan tepat
Subyek BKK 1
belum menguasai
indikator Fluency
(lancar)
Data
konsisten
BKK 2 Subyek BKK 2 belum
mampu menghasilkan
banyak jawaban yang
relevan. BKK 2
hanya mampu
memberikan satu
jawaban saja.
Subyek BKK 2 belum
menguasai materi
sehingga belum dapat
menjawab pertanyaan
dengan benar
Subyek BKK 2
belum menguasai
indikator Fluency
(lancar)
Data
konsisten
BKK 3 Subyek BKK 3
mampu menghasilkan
banyak jawaban yang
relefan
Subyek BKK 3
mampu menjelaskan
jawaban yang telah ia
berikan
Subyek BKK 3
sudah menguasai
indikator Fluency
(lancar)
Data
konsisten 84
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Flexibility
(keluwesan)
BKK 1 Subyek BKK 1 belum
mampu memberikan
jawaban dengan
berbagai macam
strategi.
Subyek BKK 1
mampu menjelaskan
jawaban yang ia
berikan namun tidak
dapat memberikan
jawaban dengan
strategi yang berbeda
Subyek BKK 1
belum menguasai
indikator
Flexibility
(keluwesan)
Data
konsisten
BKK 2 Subyek BKK 2 sudah
mampu memberikan
dua jawaban dengan
strategi yang berbeda
namun jawaban yang
diberikan kurang
tepat.
Subyek BKK 2
merasa kurang yakin
dengan jawaban yang
dia berikan.
Subyek BKK 2
belum menguasai
indikator flexibility
(keluwesan)
Data
konsisten
BKK 3 Subyek BKK 3 sudah
mampu memberikan
dua jawaban dengan
strategi yang berbeda
Subyek BKK 3
mampu menjelaskan
jawaban yang ia
berikan dengan benar
Subyek BKK 3
sudah menguasai
indikator flexibility
(keluwesan)
Data
konsisten
Originality
(keaslian)
BKK 1 Subyek BKK 1
mampu menjawab
pertanyaan dengan
menggunakan cara
yang jarang diberikan
oleh siswa pada
umumnya pada soal
nomor 4. Namun
BKK 1 belum mampu
menunjukkan
Subyek BKK 1
mampu memjelaskan
langkah-langkah
dalam menjawab soal
nomor 4. BKK 1
mampu menjelaskan
jawaban yang ia
berikan namun
kurang yakin dengan
yang nomor 2 dan 3.
Subyek BKK 1
kurang menguasai
indikator
originality
(keaslian)
Data
konsisten
85
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
keasliannya pada soal
nomor 2 dan 3.
BKK 2 Subyek BKK 2 hanya
bisa menjawab soal
yang cara yang
biasanya diberikan
oleh siswa pada
umumnya
Subyek BKK 2
mampu menjelaskan
jawaban yang ia
berikan namun
terlihat ragu.
Subyek BKK 2
belum
menguasai
indikator
originality
(keaslian)
Data
konsisten
BKK 3 Subyek BKK 3 sudah
mampu memberikan
jawaban yang
berbada dari siswa
pada umumnya
Subyek BKK 3
mampu menjelaskan
langkah-langkah
dalam menjawab soal
tersebut
Subyek BKK 3
sudah menguasai
indikator
originality
(keaslian)
Data
konsisten
Elaboration
(keterperincian)
BKK 1 Subyek BKK 1 belum
mampu menjawab
pertanyaan dengan
terperinci
Subyek BKK 1
mampu menjelaskan
jawaban yang
diberikan namun
kurang terperinci
Subyek BKK 1
belum menguasi
indikator
elaboration
(keterperincian)
Data
konsisten
BKK 2 Subyek BKK 2 belum
mampu menjawab
pertanyaan dengan
terperinci
Subyek BKK 2 tidak
dapat menjelaskan
jawaban dengan tepat
Subyek BKK 2
belum menguasi
indikator
elaboration
(keterperincian)
Data
konsisten
BKK 3 Subyek BKK 3 belum
mampu memberikan
jawaban dengan
langkah yang
terperinci
Subyek BKK 3 sudah
mampu memberikan
jawaban dengan benar
naun kurang
terperinci
Subyek BKK 3
belum menguasi
indikator
elaboration
(keterperincian)
Data
konsisten
86
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Siswa sudah
menunjukkan
tanda awal
sikap kerja
keras (AKK)
Fluency (lancar) AKK1 Subyek AKK 1 sudah
memberikan dua
jawaban namun
jawaban yang
diberikan tidak
relevan
Subyek AKK 1 tidak
dapat menjelaskan
jawaban yang
diberikan
Subyek AKK 1
belum menguasi
indikator fluency
(lancar)
Data
konsisten
AKK 2 Subyek AKK 2
mampu memberikan
dua jawaban berbeda
namun jawaban yang
diberikan tidak
relevan
Subyek AKK 2 tidak
dapat menjelaskan
jawaban yang
diberikan
Subyek AKK 2
belum menguasi
indikator fluency
(lancar)
Data
konsisten
AKK 3 Subyek AKK 3 hanya
hanya mampu
memberikan satu
jawaban saja.
Subyek AKK 3 tidak
dapat menjelaskan
jawaban yang
diberikan dengan
tepat.
Subyek AKK 3
belum menguasi
indikator fluency
(lancar)
Data
konsisten
Flexibility
(keluwesan)
AKK1 Subyek AKK 1 tidak
dapat mampu
menjawab lebih dari
satu strategi
Subyek AKK 1
kurang yakin dengan
jawaban yang ia
berikan
Subyek AKK 1
belum menguasi
indikator flexibility
(keluwesan)
Data
konsisten
AKK 2 Subyek AKK 2 tidak
mampu menjawab
soal lebih dari satu
cara
Subyek AKK 2
kurang yakin dengan
jawaban yang
diberikan
Subyek AKK 2
belum menguasi
indikator flexibility
(keluwesan)
Data
konsisten
AKK 3 Subyek AKK 3 tidak
mampu menjawab
soal lebih dari satu
Subyek AKK 3 tidak
dapat menjelaskan
jawaban yang ia
Subyek AKK 3
belum menguasi
indikator flexibility
Data
konsisten
87
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
cara berikan (keluwesan)
Originality
(keaslian)
AKK1 Subyek AKK 1
belum mampu
memberikan jawaban
yang benar
Subyek AKK 1 tidak
dapat menjelaskan
jawaban yang ia
berikan
Subyek belum
menguasi
indikator
originality
(keaslian)
Data
konsisten
AKK 2 Subyek AKK 2
belum mampu
memberikan jawaban
yang berbeda dari
siswa lainnya dengan
benar
Subyek AKK 2 tidak
dapat menjelaskan
jawaban yang ia
berikan
Subyek AKK 2
belum menguasi
indikator
originality
(keaslian)
Data
konsisten
AKK 3 Subyek AKK 3 tidak
dapat menjawab soal
dengan benar
Subyek AKK 3 tidak
dapat menjelaskan
jawaban yang ia
berikan
Subyek AKK 3
belum menguasi
indikator
originality
(keaslian)
Data
konsisten
Elaboration
(keterperincian)
AKK1 Subyek AKK 1
belum mampu
memberikan jawaban
yang terperinci
Subyek AKK 1 tidak
dapat menjawab
pertanyaan dengan
jelas
Subyek AKK 1
belum menguasi
indikator
elaboration
(keterperincian)
Data
konsisten
AKK 2 Subyek AKK 2
belum mampu
memberikan jawaban
yang terperinci
Subyek AKK 2 tidak
mampu menjelaskan
jawaban yang ia
berikan
Subyek AKK 2
belum menguasi
indikator
elaboration
(keterperincian)
Data
konsisten
AKK 3 Subyek AKK 3 Subyek AKK 3 tidak Subyek AKK 3 Data
88
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
belum mampu
memberikan jawaban
yang terperinci
dapat menjelaskan
jawaban yang ia
berikan
belum menguasi
indikator
elaboration
(keterperincian)
konsisten
Tabel 4.4 Hasil Analisis kemampuan berpikir kreatif ditinjau dari kerja keras siswa
Sikap kerja keras Fluency
(Kelancaran)
Flexibility
(Keluwesan)
Originality
(Keaslian)
Elaboration
(keterperincian)
Kesimpulan
Siswa sudah
memiliki sikap
kerja keras
Siswa sudah
mampu
memberikan lebih
dari satu jawaban
yang relevan
sehingga siswa
menguasai
indikator
kelancaran.
Siswa cukup
mampu
memberikan dua
strategi yang
berbeda dalam
menjawab soal.
Sehingga SKK
cukup menguasai
indikator flexibility
(Keluwesan).
Siswa cukup
mampu memberikan
jawaban yang tidak
biasa/ jarang
diberikan oleh siswa
pada umumnya.
Sehingga siswa
cukup menguasai
indikator keaslian
Siswa belum
mampu
menguraikan
jawaban dengan
rinci, sehingga
siswa belum
menguasai
indikator
keterperincian.
Siswa SKK sudah
menguasai indikator
fluency (Kelancaran),
cukup menguasai
indikator Flexibility
(Keluwesan) dan
Originality (Keaslian)
namun SKK tidak
menguasai indikator
keterperincian
Siswa sudah
menunjukkan
berkembangnya
sikap kerja keras
Siswa belum
mampu
memberikan lebih
dari satu jawaban
yang relevan
sehingga siswa
belum menguasai
Siswa belum
mampu
menghasilkan
gagasan yang
beragam sehingga
siswa belum
menguasai
Siswa kurang
mampu memberikan
jawaban yang tidak
biasa/ jarang
diberikan oleh siswa
pada umumnya
sehingga siswa
Siswa belum
mampu
menguraikan
jawaban dengan
rinci, sehingga
siswa belum
menguasai
Siswa BKK kurang
mampu menguasai
indikator originality
(keaslian) dan siswa
BKK belum mampu
menunjukkan indikator
fluency (kelancaran),
89
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
indikator
kelancaran.
indikator
keluwesan
kurang menguasai
indikator keaslian
indikator
keterperincian.
flexibility (keluwesan)
dan elaboration
(keterperincian)
Siswa sudah
menunjukkan
tanda awal
memiliki sikap
kerja keras
Siswa belum
mampu
memberikan lebih
dari satu jawaban
yang relevan
sehingga siswa
menguasai
indikator
kelancaran.
Siswa belum
mampu
menghasilkan
gagasan yang
beragam sehingga
siswa sudah
menguasai
indikator
keluwesan
Siswa belum mampu
memberikan
jawaban yang tidak
biasa/ jarang
diberikan oleh siswa
pada umumnya
sehingga siswa
sudah menguasai
indikator keaslian
Siswa belum
mampu
menguraikan
jawaban dengan
rinci, sehingga
siswa belum
menguasai
indikator
keterperincian.
Siswa belum menguasai
indikator pada
kemampuan berpikir
kreatif matematis
sehingga dapat
dikatakan bahwa siswa
belum menguasai
kemampuan berpikir
matematis.
90
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Kategori siswa sudah memiliki sikap kerja keras
Siswa dengan kategori sudah memiliki sikap kerja keras tidak
mudah menyerah dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Jika ada
soal yang rumit mereka akan berusaha menemukan strategi untuk
menyelesaikan soal tersebut. Siswa ini akan berusaha semaksimal
mungkin mengerjakan tugas dengan baik. Siswa SKK menyelesaikan
tugasnya tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh 3 subyek yang
termasuk dalam kategori siswa sudah memiliki sikap kerja keras dapat
disimpulkan bahwa siswa mampu mengerjakan soal dengan tepat.
Siswa sudah menunjukkan usahanya dalam mengerjakan soal yang
diberikan. Dari soal nomor 1 SKK mampu menjawab dengan lancar.
Pada soal nomor 2 siswa mampu memberikan dua strategi yang
berbeda namun ada siswa yang mengerjakannya kurang tepat. Pada
soal nomor 3 SKK mampu menjawab soal yang diberikan namun SKK
1 tidak mampu menjawab soal dengan tepat. SKK 2 mampu menjawab
soal nomor 2 dengan strategi yang berbeda dan mampu memberikan
jawaban yang orisinal. SKK 3 hanya mampu menjawab dengan satu
strategi dengan jawaban yang orisinal. Pada soal nomor 4 SKK 2 dan
SKK 3 mampu menjawab soal dengan benar..
Siswa SKK dapat menyelesaikan semua soal tes kemampuan
berpikir kreatif matematis namun belum menunjukkan indikator
keterperincian. Siswa SKK mampu menunjukkan indikator fluency
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
(lancar) yaitu kemampuan siswa dalam menghasilkan banyak jawaban
yang relevan dalam pemecahan masalah matematika. Siswa SKK
mampu memberikan lebih dari satu jawaban bahkan lebih. Siswa SKK
cukup menguasai indikator flexibility (luwes) yaitu kemampuan siswa
dalam menghasilkan gagasan yang beragam mampu mengubah cara
dan arah pemikiran yang berbeda-beda. Selain itu, siswa SKK cukup
menguasai indikator originality (keaslian) yaitu kemampuan siswa
memberikan jawaban yang tidak biasa dan jarang diberikan
kebanyakan siswa dalam memecahkan masalah matematika
2. Kategori siswa sudah menunjukkan berkembangnya sikap kerja
keras
Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh 3 subyek yang
termasuk dalam ketegori siswa mulai menunjukkan berkembangnya
sikap kerja keras menunjukkan bahwa siswa sudah mulai berusaha
menjawab pertanyaan yang diberikan meskipun tidak semua jawaban
yang diberikan benar.
Pada soal nomor 1 BKK 1 sudah memberikan dua jawaban
yang berbeda, namun jawaban yang diberikan kurang tepat. BKK 2
hanya memberikan satu jawaban yang kurang tepat dan BKK 3 mampu
memberikan dua jawaban dengan dua strategi yang berbeda. Pada soal
nomor 2 BKK 1 menjawab hanya satu jawaban saja. BKK 2
memberikan dua strategi yang berbeda namun langkah yang diberikan
salah. BKK 3 mampu memberikan dua strategi yang berbeda dan
mampu memberikan langkah yang orisinal saat dilakukan wawancara.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Pada soal nomor 3 hanya BKK 3 yang mampu menjawab soal dengan
tepat dan mampu menunjukkan indikator luwes dan orisinal. Pada soal
nomor 4 BKK 1 dan BKK 2 mampu menjawab soal dengan langkah
yang berbeda dari siswa pada umumnya.
Dari jawaban yang telah diberikan oleh BKK terlihat bahwa
siswa dengan kategori ini kurang mampu menguasai indikator
originality (keaslian). Siswa BKK belum mampu menunjukkan
indikator fluency (kelancaran), flexibility (keluwesan) dan elaboration
(keterperincian) dalam kemampuan berpikir kreatif matematis.
3. Kategori siswa menunjukkan tanda awal sikap kerja keras
Siswa dengan kategori baru menunjukkan tanda awal sikap
kerja keras tidak menguasai materi bangun datar dengan baik sehingga
dalam menjawabnya pun tidak maksimal. Siswa AKK tidak berusaha
dengan baik dalam menyelesaikan tes kemampuan berpikir kreatif
matematis. Siswa AKK tidak dapat mengumpulkan tugas tepat pada
waktunya. Siswa AKK tidak merasa risau saat tugasnya belum
diselesaikan. Siswa AKK lebih pasrah dan tidak mau berusaha lebih
keras lagi.
Siswa AAK merasa kesulitan saat menemui soal tes KBKM
dan cepat menyerah saat menyelesaikan soal tersebut. Siswa AKK
belum mampu berpikir kreatif. Siswa belum mampu memecahkan
masalah pada tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Subyek
hanya berusaha menjawab soal sebisa mereka. Jawaban yang diberikan
tidak ada yang terperinci dan mereka tidak mampu memberikan
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
jawaban dengan tepat. Dari ketiga subyek AKK tidak ada satupun yang
mampu menguasai indikator pada kemampuan berpikir kreatif siswa.
D. Temuan-temuan
Temuan-temuan yang diperoleh dari hasil penelitian ini yang dilaksanakan
di Pondok Pesantren Modern Zam-Zam Cilongok adalah sebagai berikut:
1. Beberapa siswa masih belum memahami konsep tentang segitiga
berdasarkan sisi dan sudutnya
2. Beberapa siswa ada yang tidak memperhatikan ukuran saat
menggambarkan bangun datar
3. Sebagian besar siswa dapat menjawab soal dengan fasih
4. Bagi siswa yang baru berkembang kerja kerasnya tidak begitu
menguasai materi sehingga dalam menjawab soal asal-asalan.
5. Siswa belum terbiasa dengan soal open ended yang mampu
menghasilkan jawaban yang beragam.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis kemampuan berpikir
kreatif matematis ditinjau dari kerja keras siswa kelas VII A Pondok
Pesantren Modern Zam-Zam Cilongok pada materi segitiga dan segiempet
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Siswa dengan kategori sudah memiliki sikap kerja sudah menguasai
indikator fluency (kelancaran). Siswa SKK cukup menguasai indikator
flexibility (keluwesan) dan originality (keaslian). Siswa sudah mampu
memberikan dua jawaban yang releva. Siswa juga cukup mampu
memberikan dua strategi yang berbeda. Selain itu siswa cukup mampu
memberikan jawaban yang orisinil. Dengan demikian maka siswa SKK
cukup menguasai kemampuan berpikir kreatif matematis.
2. Siswa dengan kategori sudah menunjukan berkembangnya sikap kerja
keras memiliki kemampuan berpikir kreatif matematis yang kurang
baik. Siswa BKK kurang mampu menguasai indikator originality
(keaslian) dan siswa BKK belum mampu menunjukkan indikator
fluency (kelancaran), flexibility (keluwesan) dan elaboration
(keterperincian). Siswa BKK hanya cukup mampu menunjukkan
indikator originality (keaslian) yaitu mampu memberikan jawaban yang
berbeda dari siswa pada umumnya. Dengan demikian maka siswa BKK
belum cukup mampu menguasai kemampuan berpikir kreatif matemtis.
95
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
3. Siswa dengan kategori menunjukkan tanda awal sikap kerja keras belum
memiliki kemampuan berpikir kreatif matematis. Siswa belum mampu
memecahkan masalah tes kemampuan berpikir kreatif matematis
dengan benar. Siswa AKK belum menguasai seluruh indikator pada
kemampuan berpikir kreatif matematis.
B. SARAN
Setelah dilaksanakan penelitian ini diharapkan akan ada tindak
lanjut atau memberikan strategi baru dalam pembelajaran matematika agar
siswa mampu mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematisnya.
Bagi guru diharapkan agar dapat membiasakan siswa menyelesaikan soal
open ended supaya membiasakan siswa untuk berpikir kreatif.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
DAFTAR PUSTAKA
Fathani, A.H. 2009. Matematika: Hakikat & Logika. Jogjakarta: AR-RUZ MEDIA
Kesuma, D.dkk. 2012. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah.
Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Moleong,Lexy.2007.Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung. RT Renaja
Rosdakarya
Mann, E.L. 2006. Creativity:The Essence of Mathematics. Journal for the
Education of the Gifted. Vol.30 dalam http://www.prufrock.com. Diakses
pada 24 November 2015.
Munandar, S.C.Utami. 1999. Kreativitas dan Keberbakatan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Munandar, S.C. Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat.
Jakarta: Rineka Cipta.
Nadjafikhah, M. Dkk. 2011. Mathematical cretivity: some definitions and
characteristics. Elsevier. Dalam www.sciencedirect.com. Diakses pada 25
November 2015.
Pehkonen, Erkki. 1997. The State-of-Art in Mathematical Creativity. hlm. 63.
Dalam http://www.emis.de/journal/ZDM/zdm973a1.pdf. Diakses pada 24
November 2015.
Prayitno, Edi dan Widyantini. 2011. Pendidikan Nilai-Nilai Budaya dan Karakter
Bangsa dalam Pembelajaran Matematika Di SMP. Yogyakarta: Kementerian
Pendidikan Nasional Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika
Sanrtock, J.W. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Schawartz. J.D. 1996. Berpikir dan Berjiwa Besar. Binarupa Aksara.
Silver, E.A. 1997. Fostering Creativity thruogh Instruction Rich in Mathematical
Problem Solving and Problem Posing. hlm. 75. Dalam http://www.fiz-
karlsruhe.de/fix/publications/zdm/adm97. Diakses pada 24 November 2015
Sugiono, 2010. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta
Yaumi, Muhammad. 2014. Pendidikan karakter Landasan, pilar & implenentasi.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Yunus, M.F. 2004. Pendidikan Berbasis Realita Sosial. Yogyakarta: Logung
Pustaka.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 1.1 Kisi-kisi soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis
KISI – KISI SOAL TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
MATEMATIS
Mata pelajaran : Matematika
Topik : Segitiga dan segiempat
Kelas/Semester : VII/II
Standar Kompetensi :
6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya
Kompetensi Dasar :
6.4 Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya
6.5 Mengidentifikasi sifat-sifat persegipanjang, persegi, trapesium, jajargenjang,
belah ketupat dan layang-layang
6.6 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar Indikator Kemampuan berpikir kreatif matematis No
soal Lancar Luwes Keaslian Terperinci
6.1 Mengidentifi-
kasi sifat-sifat
segitiga
berdasarkan sisi
dan sudutnya
- Menentukan
jenis segitiga
berdasarkan
sisi dan
sudutnya
√
√
1
6.2 Mengidentifi-
kasi sifat-sifat
persegipanjang,
persegi,
trapesium,
jajargenjang,
- Menentukan
jenis bangun
datar
segiempat
√
√
2
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
belah ketupat
dan layang-
layang
6.3 Menghitung
keliling dan
luas bangun
segitiga dan
segiempat serta
menggunakann
ya dalam
pemecahan
masalah
- Menyelesai
kan
masalah
keliling dan
luas bangun
segitiga dan
segiempat
√
√
√
3
- Menyelesai
kan
masalah
keliling dan
luas bangun
segitiga dan
segiempat
√
√
√
4
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 1.2 Soal tes kemampuan berpikir kretif matematis
SOAL TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII
Materi : Segitiga dan Segiempat
Petunjuk:
1. Berilah nama pada lembar jawab yang tersedia
2. Kerjakan soal di bawah ini dengan baik dan benar pada lembar jawab yang
telah disediakan
3. Gunakan berbagai strategi atau cara untuk menjawab soal
4. Berilah keterangan atau alasan untuk mendukung jawaban yang diberikan!
Kerjakan soal berikut!
1. Paman akan membuat sebuah taman yang berbentuk segitiga namun paman
belum menentukan ukurannya. Jika besar salah satu sudutnya adalah 20𝑥°, maka tentukan besar sudut yang lainnya dan gambarlah segitiga tersebut!
(Berikan lebih dari satu jawaban)
2. Gambarlah gabungan bangun datar yang memiliki keliling 128 cm kemudian
sebutkan nama bangun datar penyusunnya beserta ukurannya! (Berikan lebih
dari satu jawaban)
3. Perhatikan gambar berikut ini!
ABCD merupakan sebuah persegi
dengan panjang sisi 12 cm. Jika 𝐵𝐺̅̅ ̅̅ =
½ 𝐵𝐶̅̅ ̅̅ dan 𝐸𝐹̅̅ ̅̅ = 𝐴𝐷̅̅ ̅̅ . Hitunglah luas
bangun yang diarsir pada gambar di
samping ini!
4. Perhatikan gambar berikut!
Bangun ABCD merupakan persegi
dengan panjang sisi 24 cm. 𝐴𝐺̅̅ ̅̅ = 𝐸𝐹̅̅ ̅̅
= 𝐸𝐺̅̅ ̅̅ = 𝐹𝐻̅̅ ̅̅ = ⅓ 𝐴𝐷̅̅ ̅̅ . Hitunglah Luas
bangun yang diarsir!
E
A
B
D
C G
F
A
C B
B
D
F E G H
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 1.3 Kunci jawaban tes kemampuan berpikir kreatif matematis
KUNCI JAWABAN
TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS
No
soal
Jawaban
1 Alternatif 1:
Pada segitiga ABC, A = 20𝑥°
Misal x= 1 maka A = (20.1)° = 20°
Jika salah satu sudutnya = 20° maka besar sudut lainnya yang memungkinkan
adalah sebagai berikut:
1) Jika segitiga yang terbentuk adalah segitiga sama kaki maka B = C
dan besar sudutnya adalah:
20° + ( B + C) = 180°
( C + C) = 180° – 20°
2. C = 160°
C = 80°
2) Jika segitiga yang terbentuk adalah segitiga siku-siku di B maka B= 90˚
dan besar C adalah:
20° + 90˚ + C = 180°
C = 180° – 110° = 70˚
Alternatif 2:
Pada segitiga DEF, D = 20𝑥°
Misal x = 2 maka D = (20.2)° = 40°
Jika salah satu sudutnya = 40° maka besar sudut lainnya yang memungkinkan
A
B C
B
C
A
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
adalah sebagai berikut:
1) Jika segitiga yang terbentuk adalah segitiga sama kaki maka E = F
dan besar sudutnya adalah:
40° + ( E + F) = 180°
( F + F) = 180° – 40°
2. F = 140°
F = 70°
2) Jika segitiga yang terbenuk adalah segitiga siku-siku di E maka E = 90˚
dan besar F adalah:
40° + 90˚ + F = 180°
F = 180° – 130° = 50˚
Alternatif 3:
Pada segitiga GHI, G = 20𝑥°
Misal x = 3,5 maka G = (20 x 3,5)° = 70°
Jika salah satu sudutnya = 60° maka besar sudut lainnya yang memungkinkan
adalah sebagai berikut:
3) Jika segitiga yang terbentuk adalah segitiga sama kaki maka H = I
dan besar sudutnya adalah:
70° + ( H + I) = 180°
( I + I) = 180° – 70°
2. I = 110°
I = 55°
E
D
F
D
E F
G
H I
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
4) Jika segitiga yang terbenuk adalah segitiga siku-siku di H maka H= 90˚
dan besar I adalah:
70° + 90˚ + I = 180°
I = 180° – 160° = 20˚
2 Alternatif 1:
Keliling = 𝐴𝐵̅̅ ̅̅ + 𝐵𝐶̅̅ ̅̅ + 𝐶𝐷̅̅ ̅̅ + 𝐷𝐸̅̅ ̅̅ + 𝐸𝐹 ̅̅ ̅̅̅+ 𝐴𝐹̅̅ ̅̅
= (22 + 16 + 22 + 26 + 26 + 16) cm
= 128 cm
Bangun datar di atas merupakan gabungan dari bangun layang-layang dengan
jajar genjang
Alternatif 2:
16 cm 16 cm
22 cm
26 cm 26 cm
22 cm A
C D
B
E
F
C
B
D A
I J
K H F E
G
G
H I
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
𝐴𝐵̅̅ ̅̅ = 𝐵𝐶̅̅ ̅̅ = 𝐷𝐸̅̅ ̅̅ = x
𝐴𝐺̅̅ ̅̅ = 𝐹𝐺̅̅ ̅̅ = 𝐹𝐾̅̅ ̅̅ = 𝐽𝐾̅̅ ̅ = 𝐻𝐼̅̅̅̅ = 𝐸𝐻̅̅ ̅̅ = y
𝐶𝐷̅̅ ̅̅ = 𝐼�̅� = z
Keliling = 𝐴𝐵̅̅ ̅̅ + 𝐵𝐶̅̅ ̅̅ + 𝐶𝐷̅̅ ̅̅ + 𝐷𝐸̅̅ ̅̅ + 𝐸𝐻̅̅ ̅̅ + 𝐻𝐼̅̅̅̅ + 𝐼�̅� + 𝐽𝐾̅̅ ̅ + 𝐹𝐾̅̅ ̅̅ + 𝐹𝐺̅̅ ̅̅ + 𝐴𝐺̅̅ ̅̅
= x +x + z + x + y + y + z + y + y + y +y +y
Keliling = 3x+6y+2z
Jika x =12 cm dan y =10 cm Keliling = 3x+6y+2z
128 cm = 3(12) + 6(10) + 2z
2z = (128 – (36+60))cm
z = (32
2) cm = 16 cm
Bangun datar di atas merupakan gabungan dari bangun segitiga sama kaki,
trapesium dan persegi panjang.
3 Alternatif 1:
Luas ABCD = s x s = 12 x 12 cm² = 144 cm²
Luas Δ ABG = Luas Δ DCG
Luas Δ ABG = ½ a x t
= ½ x 6 x 12 cm² = 36 cm²
Luas Δ ADF = ½ a x t
= ½ x 12 x 6 cm² = 36 cm²
Luas AFDG = Luas ABCD – ( luas Δ ABG + luas Δ DCG + luas Δ ADF)
= (144 – (36 + 36 + 36)) cm² = 36 cm²
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Jadi, Luas AFDG adalah 36 cm²
Alternatif 2:
Luas Δ AFG = Luas Δ DFG
Luas AFDG = Luas Δ AFG + Luas Δ DFG
= ½ a x t + ½ a x t
= 2 (½ a x t) = 2 (½ 6 x 6) cm² = 36 cm²
Jadi, Luas AFDG adalah 36 cm²
4 Alternatif 1:
Diketahui:
Sisi (s) = 24 cm
𝐴𝐺̅̅ ̅̅ = 𝐸𝐹̅̅ ̅̅ = 𝐸𝐺̅̅ ̅̅ = 𝐹𝐻̅̅ ̅̅ = ⅓ 𝐴𝐵̅̅ ̅̅ = ⅓ x 24 cm = 8 cm
𝐴𝐺̅̅ ̅̅ + 𝐺𝐷̅̅ ̅̅ = 𝐴𝐷̅̅ ̅̅
8cm + 𝐺𝐷̅̅ ̅̅ = 24 cm
𝐺𝐷̅̅ ̅̅ = 24 cm – 8 cm = 16 cm
𝐺𝐷̅̅ ̅̅ = 𝐻𝐶̅̅ ̅̅ = 16 cm
Ditanya:
Luas bangun yang diarsir ?
Jawab:
A
C
B
F
D
E
A B
C D
G E
H F
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Jika bangun yang tidak diarsir dicerminkan kemudian dijadikan satu maka
akan menjadi sebuah bangun layang-layang dengan diagonal1 16 cm dan
diagonal2 24 cm. Maka untuk mencari luas bangun yang diarsir dapat
menggunakan cara berikut:
Luas = Luas persegi – Luas layang-layang
= 𝑠 × 𝑠 −1
2× 𝑑1 × 𝑑2
= (24 × 24 −1
2× 16 × 24) cm2
= (576 – 192) cm2 = 384 cm2
Jadi, luas daerah yang diarsir adalah 384 cm2
Alternatif 2:
Diketahui:
Sisi (s) = 24 cm
𝐴𝐺̅̅ ̅̅ = 𝐸𝐹̅̅ ̅̅ = 𝐸𝐺̅̅ ̅̅ = 𝐹𝐻̅̅ ̅̅ = ⅓ 𝐴𝐵̅̅ ̅̅ = ⅓ x 24 cm = 8 cm
𝐴𝐺̅̅ ̅̅ + 𝐺𝐷̅̅ ̅̅ = 𝐴𝐷̅̅ ̅̅
8cm + 𝐺𝐷̅̅ ̅̅ = 24 cm
𝐺𝐷̅̅ ̅̅ = 24 cm – 8 cm = 16 cm
𝐺𝐷̅̅ ̅̅ = 𝐻𝐶̅̅ ̅̅ = 16 cm
Ditanya:
Luas bangun yang diarsir ?
Jawab:
Trapesium1 Trapesium2
A B
C D
E F
24 cm
24 cm
F
A B
E
24 cm
8 cm C
E
B
F
24 cm
8 cm
8 cm 16 cm
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Bangun yang diarsir = Luas trapesium1 + Luas trapesium2
= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑗𝑎𝑟1
2× 𝑡1 +
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑗𝑎𝑟2
2× 𝑡2
= (24+8
2× 8 +
24+8
2× 16) 𝑐𝑚2
= (32
2× 8 +
32
2× 16) 𝑐𝑚2
= (16 × 8 + 16 × 16)𝑐𝑚2
= (128 + 256)𝑐𝑚2 = 384 𝑐𝑚2
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 1.4 Kisi-kisi angket kerja keras siswa
KISI-KISI ANGKET KERJA KERAS SISWA
No Indikator Pertanyaan Nomor
soal
Jenis
soal
1 Merasa risau jika
pekerjaannya
belum selesai
sampai tuntas
1) Saya risau saat tugas belum
dikerjakan sampai tuntas
1 +
2) Saya membiarkan tugas
terbengkalai
10 -
3) Saya mengutamakan untuk
menyelesaikan tugas dari pada
mengerjakan pekerjaan lain
14 +
4) Saya memilih bermain daripada
mengerjakan tugas
19 -
2 Mengerjakan
semua tugas
dengan baik dan
selesai pada
waktu yang telah
ditetapkan
1) Saya berusaha mengerjakan tugas
dengan baik
2 +
2) Saya terburu-buru saat
mengerjakan tugas
6 -
3) Saat guru memberikan tugas, saya
menyelesaikanya tepat waktu
15 +
4) Saya menunda waktu untuk
mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru
20 -
3 Tidak mudah
menyerah dalam
menyelesaikan
tugas
1) Saya berusaha untuk
menyelesaikan tugas walaupun
sulit
3 +
2) Saya cepat menyerah jika
menemui kesuliatan saat
mengerjakan tugas
7 -
3) Saya merasa tertantang saat
mengerjakan tugas yang sulit
11 +
4) Saya menolak untuk
menyelesaikan tugas yang rumit
16 -
4 Mencari strategi
untuk mengatasi
kesulitan
1) Saya malu bertanya saat
mengalami kesulitan
4 -
2) Saya mencari jawaban dari
sumber lain untuk mengatasi
kesulitan saat mengerjakan tugas
8 +
3) Saya malas mencari cara untuk
mengerjakan tugas yang sulit
12 -
4) Saat mengalami kesulitan, saya
bertanya kepada guru
17 +
5 Memeriksa 1) Saya membuat ceklist agar dapat
menyelesaikan tugas dengan baik
5 +
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
terhadap apa
yang harus
dilakukan
2) Saya mengerjakan tugas tanpa
membuat perencanaan
9 -
3) Saya memeriksa kembali jawaban
setelah mengerjakan tugas
13 +
4) Saya mengumpulkan tugas tanpa
mengeceknya terlebih dahulu
18 -
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 1.5 Lembar angket kerja keras siswa
LEMBAR ANGKET KERJA KERAS SISWA
Nama : ................................................................
Kelas/No. Absen : ....................../.....................
Petunjuk :
Isilah kolom jawaban dengan cara memberikan tanda check list () pada
kolom yang telah disediakan
Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti sebelum saudara menjawab
Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan jujur
Keterangan : SL = Selalu SR = Sering
P = Pernah TP = Tidak Pernah
No Kegiatan/perasaan Alternatif jawaban
SL SR P TP
1. Saya risau saat tugas belum dikerjakan
sampai tuntas
2. Saya berusaha mengerjakan tugas dengan
baik
3. Saya berusaha untuk menyelesaikan
tugas walaupun sulit
4. Saya malu bertanya saat mengalami
kesulitan
5. Saya membuat ceklist saat diberikan
tugas oleh guru
6. Saya terburu-buru saat mengerjakan
tugas
7. Saya cepat menyerah jika menemui
kesuliatan saat mengerjakan tugas
8. Saya mencari jawaban dari sumber lain
untuk mengatasi kesulitan saat
mengerjakan tugas
9. Saya mengerjakan tugas tanpa membuat
perencanaan
10. Saya membiarkan tugas terbengkalai
11. Saya merasa tertantang saat mengerjakan
tugas yang sulit
12. Saya malas mencari cara untuk
mengerjakan tugas yang sulit
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
13. Saya memeriksa kembali jawaban setelah
mengerjakan tugas
14. Saya mengutamakan untuk
menyelesaikan tugas dari pada
mengerjakan pekerjaan lain
15. Saat guru memberikan tugas, saya
menyelesaikanya tepat waktu
16. Saya menolak untuk menyelesaikan
tugas yang rumit
17. Saat mengalami kesulitan, saya bertanya
kepada guru
18. Saya mengumpulkan tugas tanpa
mengeceknya terlebih dahulu
19. Saya memilih bermain daripada
mengerjakan tugas
20. Saya menunda waktu untuk mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru
Cilongok, ................................................
Responden
(.............................................)
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 1.6 Kisi-kisi wawancara
KISI-KISI WAWANCARA
No Aspek Indikator Pertanyaan
1 Berpikir
kreatif
matematis
Siswa mampu dalam
menghasilkan banyak
gagasan/ jawaban yang
relevan dalam
pemecahan masalah
matematika
1. Informasi apa yang telah anda
peroleh dari soal tersebut?
2. Bagaimana cara anda
menyelesaikan soal tersebut?
3. Apakah ada jawaban lain selain
yang anda jawab?
4. Apakah anda yakin dengan
jawaban yang anda berikan?
Siswa mampu dalam
memecahkan masalah
matematika dengan
menghasilkan
gagasan yang
beragam mampu
mengubah cara atau
pendekatan baru dan
arah pemikiran yang
berbeda-beda
1. Informasi apa yang telah anda
peroleh dari soal tersebut?
2. Bagaimana cara anda
menyelesaikan soal tersebut?
3. Apakah ada cara lain untuk
menyelesaikan masalah
tersebut?
4. Apakah anda yakin dengan
jawaban yang anda berikan?
Siswa mampu
memberikan berbagai
jawaban yang tidak
lazim dan jarang
diberikan kebanyakan
siswa dalam
memecahkan masalah
matematika
1. Informasi apa yang telah anda
peroleh dari soal tersebut?
2. Bagaimana cara anda
menyelesaikan soal tersebut?
3. Kenapa jawaban yang anda
berikan berbeda dari yang
lainnya dapatkah anda
menjelaskannya?
4. Apakah anda yakin dengan
jawaban yang anda berikan?
Siswa mampu dalam
menyelesaikan
masalah matematika
dengan memperinci
detail-detail dan
memperluas suatu
gagasan.
1. Informasi apa yang telah anda
peroleh dari soal tersebut?
2. Bagaimana cara anda
menyelesaikan soal tersebut?
3. Mengapa anda menjawab
dengan cara seperti itu?
4. Apakah anda yakin dengan
jawaban yang anda berikan?
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 1.7 Panduan wawancara
PANDUAN WAWANCARA
Nama Siswa : .....................................
Tanggal Wawancara : .....................................
Petunjuk Wawancara:
1. Ucapkan terimakasih kepada sumber data atas kesediaannya diwawancarai.
2. Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan wawancara dilakukan.
3. Catat/rekam seluruh pembicaraan.
4. Mintalah waktu lain jika sumber data hanya memiliki waktu yang terbatas
saat itu.
Pertanyaan yang akan diajukan:
1. Informasi apa yang telah anda peroleh dari soal tersebut?
2. Bagaimana cara anda menyelesaikan soal tersebut?
3. Apakah ada jawaban lain selain yang anda jawab? (fluency/kelancaran)
4. Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan masalah tersebut?
(flexibility/keluwesan)
5. Kenapa jawaban yang anda berikan berbeda dari yang lainnya dapatkah
anda menjelaskannya? (Originality/keaslian)
6. Mengapa anda menjawab dengan cara seperti itu? (reliabilitas/
keterperincian)
7. Apakah anda yakin dengan jawaban yang anda berikan?
8. Apa yang anda rasakan saat tugas belum diselesaikan?
9. Bagaimana cara anda untuk mengerjakan tugas matematika?
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
LAMPIRAN 2
DATA HASIL PENELITIAN
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 2.1 Hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematis (KBKM) siswa
SKK 1, SKK 2, dan SKK 3
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 2.2 Hasil tes KBKM siswa BKK 1, BKK 2, dan BKK 3
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 2.3 Hasil KBKM siswa AKK 1, AKK 2, dan AKK 3
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 2.4 Hasil angket kerja keras siswa SKK 1, SKK 2, dan SKK 3
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 2.5 Hasil angket kerja keras BKK 1, BKK 2, BKK 3
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 2.5 Hasil angket kerja keras AKK 1, AKK 2, AKK 3
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
LAMPIRAN 3
DESKRIPSI HASIL
WAWANCARA
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 3.1 Transkip wawancara siswa SKK 1
Inisial SIswa : F (SKK 1)
Kelompok : Siswa sudah memiliki sikap kerja keras
Tempat : Kelas VII A
P Assalamu’alaikum..
SKK 1 Wa’alaikum salam.
P Selamat pagi, boleh minta waktunya sebentar ya?
SKK 1 Boleh...
P Masih ingat dengan soal matematika yang kemarin kan?
SKK 1 Masih
P Berdasarkan soal nomor 1, informasi apa yang F dapatkan?
SKK 1 Membuat segitiga yang sudah diketahui besar salah satu sudutnya
adalah 20x˚
P Lalu, bagaimana cara anda mengerjakan soal itu?
SKK 1 Caranya ya dimisalkan nilai x nya, yang pertama dimisalkan x=4 yang
kedua dimisalkan x=5 lalu mencari sudut yang lainnya.
P Bagaimana cara menentukan sudut yang lainnya?
SKK 1 Cari sudut yang kalo dijumlahkan hasilnya 180˚. Biar mudah ada dua
sudut yang sama besar.
Cara I sudutnya 80˚, 80˚ dan 20˚ kalo dijumlahkan semua hasilnya 180˚.
Cara II salah satu sudutnya adalah 100˚, untuk sudut yang lainnya dari
180˚-100˚=80˚. Kemudian 80˚ dibagi dua sehingga kedua sudutnya
masing-masing adalah 40˚.
P Apakah ada kemungkinan jawaban yang lain selain yang sudah
dikerjakan?
SKK 1 Ada
P Oke, sekarang perhatikan yang nomor 2, informasi apa yang anda
dapatkan dari soal nomor 2?
SKK 1 Membuat gabungan bangun datar yang memiliki keliling 128 cm
P Bagaimana cara untuk menyelesaikan soal nomor 2 coba dijelaskan!
SKK 1 Menggambar gabungan bangun datar kemudian menentukan ukurannya.
P Coba perhatikan jawaban yang pertama, ini ada gambar gabungan
bangun datar yang terbentuk dari dua buah segitiga. Coba sebutkan
dengan jelas segitiga apa yang dibentuk?
SKK 1 Segitiga sama kaki
P Kalau segitiga sama kaki kenapa gambarnya seperti ini? kalau dari
ukuran yang diberikan sudah betul, tapi kalau dari gambarnya kenapa
tidak sesuai?
SKK 1 Hehe, iya kurang teliti.
P Pada gambar yang ke dua juga kurang teliti?
SKK 1 Iya, soalnya buat gambarnya dulu baru dikasih ukurannya
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
P Sekarang sudah tahu salahnya? Besok lebih teliti lagi dalam
mengerjakan soal ya..
SKK 1 Baik bu.
P Selajutnya soal yang nomor 3, bagaimana cara F mengerjakan soal ini?
SKK 1 Mencari luas persegi
P Hanya luas persegi saja?
SKK 1 Bingung cari rumusnya, bentuknya asing
P Ow, masih asing dengan bentuknya ya, kalau luas persegi rumusnya
apa?
SKK 1 Sisi kali sisi
P Biasakan menulis rumusnya dulu baru dihitung ya, biar jelas.
SKK 1 Baik bu.
P Sekarang coba lihat soal yang nomor 4. Bagaimana cara untuk
menyelesaikan soal itu?
SKK 1 Caranya luas persegi dikurangi dengan luas layang –layang
P Luas layang – layangnya yang mana?
SKK 1 16 x 24
P Coba diingat lagi, cara untuk mencari luas layang-layang rumusnya apa?
SKK 1 Diagonal 1 x diagonal 2
P Yakin? Coba diingat lagi!
SKK 1 Ow ya, saya lupa, harusnya dibagi 2
P Nah itu baru benar, berhubung langkahnya ada yang salah, hasil
akhirnya juga salah. Apakah ada cara lain untuk mengerjakan soal ini?
SKK 1 Sepertinya tidak ada
F Oke cukup sampai di sini, terimakasih atas waktunya. belajar lagi ya.
SKK 1 Baik bu..
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 3.2 Transkip wawancara SKK2
Inisial Siswa : IMF (SKK 2)
Kelompok : Siswa sudah memiliki sikap kerja keras
Tempat : Kelas VII A
P Assalamu’alaikum, selamat siang IMF, mohon maaf menggangu sebentar
boleh ya?
SKK 2 Wa’alaikum salam, iya boleh.
P Masih ingat tidak dengan soal yang kemarin?
SKK 2 Iya
P Coba jelaskan informasi apa yang kamu dapatkan dari soal nomor 1?
SKK 2 Dari soal nomor 1 kita diminta untuk membuat segitiga yang salah satu
ukurannya 20x˚
P Jelaskan langkah-langkah dalam menjawab soal tersebut!
SKK 2 Mencari sudut yang lain dengan cara jumlah sudut dalam segitiga yaitu 180˚
dikuangi dengan 20 x 2. Terus hasilnya nanti dibagi 2
P Kenapa 20 dikali dengan 2.
SKK 2 2 itu kalo misalnya nilai x = 2 jadi kalo salah satu sudutnya 20x˚ berarti 20
dikalikan dengan 2
P Ow, terus kenapa setelah itu dibagi 2?
SKK 2 Soalnya mau buat segitiga sama kaki jadi hasilnya yang tadi dibagi 2
P Memangnya ciri-ciri segitiga sama kaki itu apa? Kenapa harus dibagi 2?
SKK 2 Salah satu cirinya memiliki kedua sudut yang sama besar.
P Okey, lalu bagaimana dengan cara yang ke dua? Coba dijelaskan juga!
SKK 2 Hampir sama dengan yang pertama tapi x = 1 terus hasil 180 – 20 = 160 – 90
= 70. Jadi besar sudut-sudut segitiga yang dibuat adalah 20˚, 90˚ dan 70˚
P 90˚ asalnya dari mana?
SKK 2 Asalnya dari segitiga siku-siku. Salah satu sudut pada segitiga siku-siku
adalah 90˚
P Okey, coba sekarang lihat yang nomor 2, bagaimana cara IMF mengerjakan
soal nomor 2?
SKK 2 Menentukan ukuran yang sesuai dari gambar yang sudah dibuat supaya
kelilingnya jadi 128
P Apakah antara gambar dengan ukurannya sudah sesuai? Coba perhatikan
segitiganya, segitiga apakah itu?
SKK 2 Segitiga sama kaki
P Apakah menggambarnya seperti itu?
SKK 2 Tidak bu, seharusnya panjang sisinya sama dan sudutnya juga sama
P Kenapa jawabnya begitu?
SKK 2 Karena tidak membawa penggaris bu
P Ya lain kali dibawa dan diperhatikan cara menggambar bangun datarnya ya,
jangan hanya asal menggambar. Ya sudah, sekarang ke soal yang nomor 3,
bagaimana cara IMF dalam menyelesaikan soal nomor 3?
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
SKK 2 (Luas bangun I + luas bangun II) – (Luas bangun III + luas bangun IV)
P Luas bangun I, luas bangun II, Luas bangun III dan luas bangun IV itu luas
yang mana? Coba sebutkan dengan jelas nama bangunnya kemudian jelaskan
langkah-langkahnya!
SKK 2 Luas bangun I = Luas persegi ABCD
Luas bangun II = luas segitiga ADE
Luas bangun IIII = luas segitiga ABG dan DCG
Luas bangun IV = luas belah ketupat AEDF
(Luas I + luas II) – (Luas II + luas IV)
= (s x s+1
2× 𝑎 × 𝑡) - (
1
2× 𝑎 × 𝑡 × 2+
1
2× 𝑑1 × 𝑑2)
= (144 + 36) – (72+72) = 36 𝑐𝑚2
P Apakah ada cara lain untuk mengerjkan soal ini?
SKK 2 Em, sepertinya ada
P Coba dikerjakan lagi pada lembar yang sudah disediakan
SKK 2 (SKK 2 mulai mengerjakan pada lembar kosong)
P Sudah yakin dengan jawaban ini?
SKK 2 Sudah bu..
P Okey, sekarang silahkan lihat soal nomor 4, coba jelaskan bagaimana cara
mengerjakannya kemarin!
SKK 2 Luas persegi ABCD = luas bangun I
Luas segitiga ABE + Luas segitiga CDF = luas bangun II
Luas I – Luas II = s x s - ½ x a x t x 2
= 576 – 192 = 384 cm2
P Apakah ada cara yang lain?
SKK 2 Em,, sepertinya ada
P Coba kerjakan lagi!
SKK 2 (SKK 2 mulai mengerjakan pada lembar yang telah disediakan)
P LB I dan LB II itu maksudnya apa ya?
SKK 2 LB I =luas bangun I = Luas persegi
LB II = Luas bangun II = Luas layang-layang
P Sip, baiklah kalau begitu, terimakasih atas waktu yang telah diberikan.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 3.3 Transkip wawancara SKK3
Inisial Siswa : AAH (SKK 3)
Kelompok : Siswa sudah memiliki sikap kerja keras
Tempat : Kelas VII A
P Assalamu’alaikum, selamat siang AAH minta waktunya sebentar ya..
SKK 3 Wa’alaikum salam, iya
P Bagaimana dengan soal yang kemarin, masih ingatkan?
SKK 3 Masih
P Kalau begitu informasi apakah yang anda dapatkan dari soal nomor 1?
SKK 3 Membuat segitiga
P Coba jelaskan langkah –langkahnya!
SKK 3 Cara I cari sudut yang belum diketahui dulu. Caranya 180˚ dikuangi dengan
20˚. Terus dikurangi lagi dengan 90˚. Cara II caranya 180 ˚ dikurangi 20˚
juga terus hasilnya dibagi 2.
P Coba pada cara yang pertama, kenapa dikurangi dengan 20˚ terus dikurangi
lagi dengan 90˚?
SKK 3 Karena salah satu sudut yang diketahui adalah 20x˚ dan salah satu sudut
siku-siku 90˚
P Coba sebutkan jenis segitiga apa yang telah digambar pada cara 1 dan cara 2
SKK 3 Cara 1 segitiga siku-siku dan cara 2 segitiga sama kaki
P Ciri-ciri segitiga sama kaki apa?
SKK 3 Sisi dan sudutnya sama besar
P Ya, sekarang coba perhatikan nomor 2. Informasi apa yang anda dapatkan
dari soal nomor 2?
SKK 3 Diminta untuk membuat gabungan bangun datar
P Caranya bagaimana?
SKK 3 Digambar dulu, terus cari ukurannya
P Caranya bagaimana? coba jelaskan langkahnya yang nomor 2 A
SKK 3 Persegi panjang cari kelilingnya panjang + panjang + lebar + lebar. Kalo
persegi carinya sisi+sisi+sisi+sisi.
P Apakah yakin dengan jawaban yang diberikan?
SKK 3 Iya, rumusnya kan seperti itu
P Kalau bangun datar yang tidak digabung bisa menggunakan cara seperti itu,
tapi kalau gabungan bangun datar caranya ya tidak seperti itu, hitung saja sisi
bagian luarnya yang mengelilingi bangun datar gabungannya.
SKK 3 Ow, saya baru tahu
P Iya tidak apa, sekarang coba jelaskan langkah-langkah dalam menjawab soal
nomor 3!
SKK 3 Luas persegi dikurangi luas segitiga. Luas persegi dibagi 2 – lias segitiga =
72 – 36 = 26 cm2
P Kenapa luas perseginya dibagi 2?
SKK 3 Jika luas ABG + luas CDG = luas setengan persegi ABCD
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
P Kenapa caranya seperti tu? Kenapa tidak mencari luas segitiga ADG saja?
SKK 3 Karena luas segitiga ADG = luas setengan pesegi ABCD
P Baiklah, adakah cara lainnya?
SKK 3 Tidak ada
P Oke, perhatikan nomor 4! Jelaskan bagaimana cara menjawab soal yang
nomor 4?
SKK 3 Luas persegi = 24 x 24 = 576 cm2
Luas segitiga 1= 24x 8 : 2 = 192 : 2 = 96 cm2
Luas segitiga 2= 24x 8 : 2 = 192 : 2 = 96 cm2
Jadi, Luas persegi – (luas segitiga 1 + luas segitiga 2)
= 576 – 192 = 384 cm2
P Coba sebutkan dengan jelas nama bangun datanrnya! Persegi apa dan
segitiga apa?
SKK 3 Persegi ABCD, Segitiga ABE dan segitiga CDF
P Adakah cara lain untuk menyelesaikan soal nomor 4?
SKK 3 Tidak ada (sambil gelengkan kepala)
P Baiklah, terimakasih atas kerjasamanya maaf ya jadi mengganggu waktu
istirahatnya
SKK 3 Iya, tidak apa-apa
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 3.4 Transkip wawancara BKK 1
Inisial Siswa : YZR (BKK 1)
Kelompok : Siswa sudah menunjukkan berkembangnya sikap kerja keras
Tempat : kelas VII A
P Selamat siang YZR, boleh minta waktunya sebentar?
BKK 1 Boleh
P Masih ingat dengan soal yang kemarin?
BKK 1 Masih
P Menurut anda soalnya sudah atau tidak?
BKK 1 Lumayan sulit
P Soal mana yang paling sulit?
BKK 1 Soal nomor 2
P Baiklah, sekarang coba dijelaskan dulu dari yang nomor 1, masih ingat atau
tidak bagaimana cara mengerjakannya?
BKK 1 Gambar segitiganya terus menentukan ukurannya.
P Apakah tidak terbalik?
BKK 1 (Diam dan terlihat bingung)
P Bingung ya? Coba jelaskan caranya dulu, masih ingat ngga kemarin
ngerjakannya bagaimana?
BKK 1 180˚ – 20˚ = 160˚ : 2 = 80˚
Terus 180˚ - 90˚ - 20˚ = 70˚
P Lalu coba perhatikan gambarnya! Apakah sudah betul seperti ini?
BKK 1 Kayaknya salah
P Kalau tahu salah kenapa kemarin tidak diperbaiki dulu?
BKK 1 Lupa tidak diteliti lagi
P Ow, ya sekarang yang nomor 2 coba kenapa jawabannya Cuma ada 1?
BKK 1 Susah bu
P Yang susah apanya?
BKK 1 Menentukan ukurannya
P Ow, kalo dari gambar yang sudah digambar bentuknya apa?
BKK 1 Dua buah persegi panjang
P Cara mencari kelilingnya bagaimana?
BKK 1 Ditambah sesuai rumus persegi panjang
P Ini kan gabungan bangun datar jadi sisi yang berimpit tidak perlu ditambah
hanya sisi yang diluarnya saja, coba lihat kalau garis yang ditengah dihapus
jadinya bangun apa?
BKK 1 Persegi panjang
P Cara menghitingnya hasilnya sama tidak dengan jawaban YZR?
BKK 1 Beda
P Kalau sekarang coba kerjakan lagi bisa tidak?
BKK 1 Masih belum paham
P Ya sudah, selanjutnya yang nomor 3. Perhatikan soal nomor 3 dan coba
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
jelaskan langkah untuk menyelesaikan soal ini kemarin!
BKK 1 L1 = luas segitiga AFG
L2 = luas segitiga DFG
L1= L2 = 12 × 6
2 = 36 cm2
LI + L2 = 36 + 36 =72 cm2
Jadi luas yang diarsir 72 cm2
P Yakin dengan jawaban yang diberikan?
BKK 1 Yakin
P Coba tinggi segitiganya berapa?
BKK 1 12 cm kan sejajar dengan AB
P Coba diperhatikan lagi
BKK 1 Ow ya, saya kurang teliti
P Ya, kalau cara yang lainnya lagi ada atau tidak?
BKK 1 Tidak ada bu
P Ya sudah, sekarang yang nomor 4, jelaskan cara menjawab soal yang nomor
4!
BKK 1 Luas trapesium 1 + luas trapesium 2
= (24+8)
2 x 8 +
(8+24)
2 x 6
= 128 + 256 = 384 cm2
Jadi, luas bangun yang diarsir adalah 384 cm2
P Ya bagus, apakah ada cara yang lainnya untuk menjawab soal nomor 4?
BKK 1 Sepertinya tidak ada
P Baiklah, terimakasih atas waktunya, maaf mengganggu waktu istirahatnya
BKK 1 Iya.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 3.5 Transkip wawancara BKK 2
Inisial Siswa : ZKY (BKK 2)
Kelompok : Siswa sudah menunjukkan berkembangnya sikap kerja keras
Tempat : kelas VII A
P Selamat siang ZKY
BKK 2 Siang
P Boleh ganggu sebentar ya
BKK 2 Iya, boleh
P Masih ingat dengan soal yang kemarin? Bisa atau tidak?
BKK 2 Masih ingat, agak sulit
P Yang paling sulit nomor berapa?
BKK 2 Nomor 1
P Informasi apa yang anda dapat dari nomor 1?
BKK 2 Buat segitiga
P Bisa dijelaskan cara mengerjakannya?
BKK 2 Susah, lupa caranya
P Ya sudah, sekarang yang nomor 2, kemarin bisa mengerjakan?
BKK 2 Bisa bu
P Coba jelaskan caranya!
BKK 2 Buat gabungan bangun datar kemudian menentukan ukuran setelah itu
memberi nama bangun datar penyusunnya
P Keliling yang diminta berapa?
BKK 2 128 cm
P Yakin tidak dengan jawaban yang sudah anda berikan?
BKK 2 Kurang yakin
P Kenapa?
P Tidak tahu cara menghitung kelilingnya kalo digabung
BKK 2 Ow, ya sudah, sekarang coba jelaskan yang selanjutnya nomor 3 bagaimana
cara mengerjakannya?
P Luas persegi ABCD – Luas segitiga ABG – Luas segitiga CDG– luas
segitiga ADF
Luas ABCD = 12 x 12 = 154
Luas ABG =Luas CDG = luas ADF = 12 x 6 : 2 = 36
Total luas segitiga = 36 x 3 = 108
Jadi luas bangun yang diarsir adalah:
154 – 108 = 146
BKK 2 Apakah sudah yakin dengan jawaban yang diberikan?
P Sudah
BKK 2 Apakah hasil perkaliannya sudah benar? Coba hitung lagi yang lebih teliti!
P Aduh iya, salah.
BKK 2 Lain kali lebih teliti lagi ya
P Iya kemarin waktunya kurang
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
BKK 2 Selanjutnya coba jelaskan cara menghitung yang nomor 4!
P Caranya luas persegi – luas segitiga 1 dan luas segitiga II
Luas persegi = 24 x 24 = 576
Luas segitiga 1 = luas segitiga II = 24 x 8 : 2 = 136
Total luas segitiga I dan II = 136 x 2 = 272
Jadi luas bangun yang diarsir = 576 – 272 = 304
BKK 2 Yakin dengan jawabannya?
P Kurang yakin, sepertinya salah hitung lagi
BKK 2 Adakah cara lainnya?
P Tidak ada
BKK 2 Baiklah cukup sampai di sini, terimakasih atas waktunya
P Iya
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 3.6 Transkip wawancara BKK 3
Inisial Siswa : RY (BKK 3)
Kelompok : Siswa sudah menunjukkan berkembangnya sikap kerja keras
Tempat : kelas VII A
P Assalamu’alaikum, mohon maaf meminta waktunya sebentar, apakah RY
sudah siap untuk diwawancarai?
BKK 3 Siap bu
P Informasi apa yang telah anda peroleh dari nomor 1?
BKK 3 Diminta untuk membuat segitiga yang salah satu sudutnya 20x˚
P Coba jelaskan langkah-langkahnya!
BKK 3 Sebelum mencari sudut yang lainnya saya misalkan dulu x = 2 jadi salah
satu sudutnya adalah 40˚ setelah itu baru mencari sudut yang lainnya.
Pertama 180˚ - 40˚ = 140˚ kemudian 140˚ - 90˚= 50˚. Jadi ukuran sudut-
sudut pada segitiga yang pertama adalah 40˚,50˚ dan 90˚
P Kenapa dikurangi dengan 90˚?
BKK 3 Karena segitiga yang mau dibuat bentuknya segitiga sama kaki sehingga
salah satu sudutnya 90˚
P Lalu bagaimana dengan cara yang kedua?
BKK 3 Yang kedua caranya x = 3 jadi salah satu sudutnya 60˚. Setelah itu 180˚-
60˚=120˚ kemudian 120˚-70˚=50˚. Jadi ukuran sudut-sudutnya adalah
60˚,50˚ dan 70˚
P Kenapa dikurangi dengan 70˚, asalnya dari mana?
BKK 3 Karena tidak ditentukan ukurannya ya saya kurangi saja dengan 70˚ yang
penting jumlah sudut-sudut dalam segitiga sebesar 180˚
P Apakah ada jawaban lain ada?
BKK 3 Jawaban lain ada, sama seperti tadi tinggal diubah x nya atau dikurangi
dengan besar sudut yang berbeda.
P Bagaimana cara anda menyelesaikan jawaban nomor 2?
BKK 3 Langkah yang pertama membuat gabungan bangun datar terlebih dahulu,
kemudian menentukan ukurannya.
P Bagaimana cara menentukan ukurannya?
BKK 3 Ukurannya ditentukan berdasarkan sifat-sifat dari bangun datar yang akan
digambar. Misalnya persegi panjang, persegi panjang punya dua sisi yang
sejajar jadi pada sisi yang sejajar panjangnya sama. Kemudian segitiga
sama kaki. Karena segitiga sama kaki maka kedua sisinya sama panjang.
P Kemudian bagaimana cara mengerjakan nomor 3?
BKK 3 Caranya luas segitiga I dikurangi dengan luas segitiga II
P Segitiga I dan segitiga II itu segitiga yang mana? Bisa disebutkan nama
segitiganya?
BKK 3 Segitiga I yaitu segitiga ADG dan segitiga II adalah segitiga ADF.
P Coba jelaskan dengan runtut cara mengerjakannya
BKK 3 Pertama mencari luas segitiga ADG dan mencari luas segitiga ADF. Luas
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
segitiga ADG = 72 cm²
Luas segitiga ADF = 36 cm²
Selanjutnya luas segitiga ADG – luas segitiga ADF = (72 – 26) cm²
= 36 cm²
P Apakah ada cara yang lainnya untuk mengerjakan soal nomor 3? Jika ada
coba tuliskan di kertas yang sudah disediakan.
BKK 3 (BKK 3 mulai menjawab dengan menggunakan strategi yang berbeda)
P Apakah sudah selesai? Sudah yakin dengan jawabannya?
BKK 3 Iya bu sudah (sambil menyerahkan jawaban yang diberikan)
P Sekarang coba jelaskan langkah-langkah dalam menjawab nomor 4 dengan
runtut!
BKK 3 Pertama mencari luas bangun I yang berbentuk persegi, luas bangun II dan
III yang berbentuk segitiga.
Luas I = Luas ABCD = s x s = 24 x 24 = 576 cm²
Luas II = Luas ABE = 24 × 8
2 = 96 cm²
Luas III = Luas DCF = 24 × 8
2 = 96 cm²
Luas I – luas II – luas III = 576 – 96 – 96 = 384 cm².
Jadi, luas bangun yang diarsir adalah 384 cm².
P Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan soal nomor 4?
BKK 3 Ada bu.. (BKK 3 mulai menuliskan jawaban dengan cara yang lainnya)
P Apakah anda yakin dengan jawaban yang diberikan?
BKK 3 Iya bu, saya yakin dengan jawaban yang saya berikan.
P Baiklah terimakasih atas waktunya.
BKK 3 Sama-sama ibu..
Lampiran 3.7 Transkip wawancara AKK 1
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Inisial Siswa : AR (AKK 1)
Kelompok : Sudah menunjukkan tanda awal sikap kerja keras
Tempat : kelas VII A
P Selamat pagi, boleh minta waktunya sebentar ya
AKK 1 Boleh
P Berdasarkan soal nomor 1, informasi apa yang AR dapatkan?
AKK 1 Diminta untuk membuat segitiga.
P Apakah AR yakin dengan jawaban yang diberikan?
AKK 1 Tidak bu, nomor 1 susah. Saya juga lupa rumusnya
P Lalu bagaimana cara menjawabnya?
AKK 1 Asal menghitung bu
P Asal menghitung bagaimana? Kenapa bisa seperti itu?
AKK 1 Caranya ya dikurangi sama 20˚ terus dibagi 2
P Kenapa dibagi dua?
AKK 1 Kenapa ya, tidak tau bu.
P Lalu bagaiman dengan cara yang ke dua?
AKK 1 Kalau yang kedua itu dikurangi 90˚ terus dikurangi lagi sama 20˚ jadi
ketemunya 70˚
P Bagaimana dengan jawaban nomor 2, apakah AR yakin dengan jawaban
yang diberikan?
AKK 1 Tidak si bu
P Paham tidak dengan soal yang diberikan?
AKK 1 Bingung bu, saya tidak tahu caranya jadi jawabnya ngasal
P Lalu bagaimana dengan soal nomor 3?
AKK 1 Soal nomor 3 itu gambar persegi sama segitiga. Terus mencari bagian
yang diarsir
P Bagaimana cara AR menyelesaikannya? Coba dijelaskan!
AKK 1 Caranya luas persegi dikurangi dengan segitiga yang tidak diarsir.
Luas segitiga = 6 x 12 : 2 = 36 x 2 = 72 cm
Luas segitiga = 12 x 6 : 2 = 72 : 2 = 36 cm
Luas persegi = s x s = 12 x 12 = 144
Luas yang diarsir = 144 – 108 = 36 cm
P 108 asalnya dari mana?
AKK 1 72 + 36
P Ow, yakin dengan jawabannya?
AKK 1 Tidak begitu
P Ada cara lainnya
AKK 1 Tidak ada
P Baiklah, sekarang yang nomor 4. Coba jelaskan bagaimana caranya!
AKK 1 Bangun 1 belah ketupat
Bangun 2 dan 3 bentuknya segitiga
P Lalu bagaimana lagi
AKK 1 Lupa bu
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
P Apakah menurut AR ada cara lain untuk menyelesaikan soal ini?
AKK 1 Tidak ada bu.
P Yakin atau tidak dengan jawaban yang diberikan?
AKK 1 Tidak yakin, bingung tapi sudah pusing jadi dikumpulkan saja
P Baiklah mungkin sudah cukup pertanyaannya, terimakasih atas
waktunya
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 3.8 Transkip wawancara AKK 2
Inisial Siswa : NAA (AKK 2)
Kelompok : Subyek sudah menunjukkan tanda awal sikap kerja keras
Tempat : Kelas VII A
P Selamat siang NAA, boleh minta waktunya sebentar ya
AKK 2 Iya
P Informasi apa yang anda dapatkan dari soal nomor 1?
AKK 2 Menentukan sudut pada segitiga
P Bisa mengerjakannya?
AKK 2 Tidak
P Lalu jawaban yang kemarin?
AKK 2 Ngasal
P Coba lihat yang kemarin digambar, namanya segitiga apa?
AKK 2 Segitiga sama kaki, sama siku-siku.
P Sekarang coba informasi apa yang anda dapatkan dari nomor 2?
AKK 2 Membuat gabungan bangun datar
P Dari jawaban yang anda berikan ini gabungan bangun datar atau bukan?
AKK 2 Bukan
P Kenapa jawabannya seperti ini?
AKK 2 Karena saya tidak bisa, bingung
P Kalau yang nomor 3, informasi apa yang anda dapatkan?
AKK 2 Mencari luas bangun datar yang diarsir
P Caranya bagaimana?
AKK 2 Ga tau caranya
P Sekrang coba perhatikan yang nomor 4, informasi apa yang anda
dapatkan dari soal nomor 4?
AKK 2 Mencari luas bangun yang diarsir
P Benruknya apa?
AKK 2 Ada dua trapesium
P Caranya bagaimana?
AKK 2 Luas trapesium = (𝑎+𝑏)×𝑡
2 =
(24+12)×20
2 =
36×20
2 = 360 cm
P Yakin dengan jawaban yang diberikan?
AKK 2 Yakin
P Jawabannya kurang tepat ya, harusnya trapesiumnya tidak hanya satu
yang dihitung tapi keduanya. Coba bisa mencari luas trapesim yang
satunya tidak?
AKK 2 Tidak bisa
P Ya sudah, terimakasih banyak atas informasi yang telah diberikan,
AKK 2 Iya
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 3.9 Transkip wawancara AKK 3
Inisial Siswa : ZIZ (AKK 3)
Kelompok : Subyek sudah menunjukkan tanda awal sikap kerja keras
Tempat : Kelas VII A
P Selamat siang ZIZ, boleh minta waktunya sebentar ya?
AKK 3 Iya boleh
P Menurut kamu soal mana yang paling mudah?
AKK 3 Ngga ada yang mudah, susah semua.
P Coba dilihat soal nomor 1, masih ingat tidak kemarin cara menjawabnya
seperti apa?
AKK 3 Lupa
P Coba dilihat sebentar ini, anda memberikan jawaban seperti ini
kemarin.(sambil menunjukkan jawaban yang diberikan sebelumnya)
Bagaimana sudah ingat cara menjawabnya?
AKK 3 (mata melihat ke arah atas sambil mengingat-ingat) membuat segitiga
sama kaki
P Lalu sudutnya dapat dari mana?
AKK 3 Em... dari mana ya, lupa.
P Hem, ya sudah kalau begitu, apakah ada kemungkinan jawaban lain
selain ini?
AKK 3 Ga ada.
P Baiklah, sekarang coba dilihat yang nomor 2. Informasi apa yang anda
dapatkan dari soal nomor 2?
AKK 3 Membuat gabungan bangun datar
P Caranya?
AKK 3 Ngga tau, bingung
P Lalu kenapa jawabannya bisa seperti ini?
AKK 3 Saya bisanya seperti itu soalnya sudah bingung
P O... dah bingung toh. Ya udah sekarang dilihat lagi soalnya yang nomor
3. Bisa menjawabnya tidak kemarin?
AKK 3 Ngga bisa, bingung
P Lalu ini ada jawabannya persegi dengan belah ketupat maksudnya apa?
AKK 3 Cuma asal menjawab
P Kalau begitu bagaimana dengan soal nomor 4? Tahu tidak itu bangun
apa?
AKK 3 Ada bentuk persegi ada juga segitiganya
P Lalu bagaimana cara menjawabnya?
AKK 3 Tidak tahu, bingung.
P Baiklah kalau begitu terimakasih atas waktunya dan sudah bersedia
untuk menjawab pertanyaan yang diberikan
AKK 3 Iya
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 4
Dokumentasi
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Gambar 4.1. Pengisian Lembar Angket Sikap Kerja Keras
Gambar 4.2. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Gambar 4.3. Wawancara siswa SKK
Gambar 4.4. Wawancara Siswa BKK
Gambar 4.5. Wawancara Siswa AKK
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
LAMPIRAN 5
SURAT-SURAT PERIZINAN
PENELITIAN
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 5.1 Surat Keputusan
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 5.2 Surat Permohonan Izin Penelitian
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Lampiran 5.3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
LAMPIRAN 6.
RIWAYAT HIDUP
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.
Daftar Riwayat Hidup Peneliti
Nama : Laellina Cahyanti
Tempat/ Tgl. Lahir : Banyumas, 10 Desember 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Singasari Rt 02/ II Kecamatan Karanglewas, Banyumas
E-mail : [email protected]
NIM : 1001060081
Program Studi : Pendidikan Matematika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas : Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Riwayat Pendidikan:
Jenjang Nama Sekolah Lulus Tahun
SD/MI MI Muhammadiyah Singasari 2003
SMP/MTs Mts Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta 2007
SMA/MA MA Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta 2009
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ...,LAELLINA CAHYANTI, FKIP UMP 2017.