Download - ANALISIS FAKTOR PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA …
PROKONS
Vol. 10, No. 2 (Agustus), Halaman 75 � 79
ANALISIS FAKTOR PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA
PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BULUNGAN
KALIMANTAN UTARA 2014
Enny Haviyanti1, Adymas Putro Utomo
2
1,2
Dosen Program Studi Teknik Sipil, Universitas Kaltara, Tanjung Selor [email protected],
Abstrak
Produktivitas sebagai salah satu ukuran apakah suatu proyek dilaksanakan secara efektif atau tidak. Produktivitas
proyek di Indonesia tidak lepas dari produktivitas pekerja, karena karakteristik proyek-proyek di Indonesia masih
berorientasi pada para pekerja sebagai faktor yang dominan dalam pelaksanaannya. Faktor produktivitas pekerja
tersebut antara lain pendidikan, pengalaman, tingkat penghasilan, sarana, motivasi, kedisiplinan, dan budaya kerja.
Sedangkan Organizational Citizenship Behavior (OCB) lebih berkaitan dengan manifestasi pekerja sebagai makhluk
sosial. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan faktor produktivitas pekerja
pada proyek konstruksi di Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara. Penelitian ini juga bermaksud untuk mengetahui
faktor-faktor yang paling mempengaruhi produktivitas pekerja yaitu: aspek pendidikan, pengalaman, tingkat
penghasilan, sarana, motivasi, kedisiplinan, dan budaya kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB).
Objek penelitian ini adalah pekerja pada proyek konstruksi yang ada di Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara.
Perusahaan konstruksi yang diambil sampelnya adalah perusahaan grade 6 dan grade 7. Pendekatan penelitian yang
digunakan adalah pendekatan statistic dan analisis lintas. Hasilnya diperoleh bahwa Untuk variable faktor
produktivitas yang mempunyai pengaruh total paling besar di Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara adalah aspek
pendidikan.
Kata kunci: analisis faktor, faktor produktivitas, organizational citizenship behavior (OCB)
Pendahuluan
Bila berbicara mengenai produktivitas proyek
Negara berkembang, termasuk Indonesia tentunya,
tidak lepas dari produktivitas pekerja. Hal ini karena
karakteristik proyek-proyek di Indonesia yang masih
berorientasi pada para pekerja sebagai faktor yang
dominan dalam pelaksanaan suatu proyek.
Untuk dapat meningkatkan produktivitas pekerja,
terlebih dahulu para kontraktor harus mengetahui
faktor-faktor yang paling berperan dalam
mempengaruhi produktivitas pekerja. Hal ini bisa
diartikan bahwa untuk mencapai kinerja yang
setinggi-tingginya dituntut "perilaku sesuai" pekerja
dengan harapan organisasi. Realitas yang ada adalah
banyak perilaku yang tidak terdeskripsi secara
formal yang dilakukan oleh pekerja, misalnya
membantu rekan kerja menyelesaikan tugas,
kesungguhan dalam mengikuti instruksi pekerjaan,
sedikit mengeluh banyak bekerja, dan Iain-lain.
Perilaku-perilaku ini disebut sebagai perilaku extra-
role. Apalagi pada saat pimpinan melakukan
evaluasi kinerja pada pekerjanya, yang dievaluasi
bukan hanya perilaku intra-role tetapi perilaku extra-
role menjadi bagian dari evaluasi tersebut karena
perilaku. Perilaku extra-role merupakan perilaku yang
sangat dihargai ketika dilakukan oleh pekerja walau
tidak terdeskripsi secara formal karena
meningkatkan efektivitas pada kelangsungan proyek.
Perilaku extra role di dalam organisasi juga
dikenal dengan istilah organizational citizenship
behavior (OCB).
Bagi perusahaan jasa konstruksi, satu-satunya
peluang untuk mempertahankan keunggulan dan daya
tahan usaha di dunia yang penuh persaingan adalah
menempatkan sumber daya manusia sebagai tumpuan
utama untuk selalu ditumbuhkembangkan, maka akan
menguntungkan sekali jika diketahui tingkat
organizational citizenship behavior (OCB) pekerja
sehingga tugas-tugas pimpinan juga akan akan
menjadi lebih ringan, karena jika terdapat pekerja atau
karyawan dengan OCB tinggi.
Berdasarkan latar belakang seperti diuraikan
diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut: (1) Apakah terdapat perbedaan faktor
produktivitas pekerja pada proyek konstruksi di
Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara? (2) Faktor-
Faktor produktivitas apa saja yang berpengaruh
terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Analisis Faktor Produktivitas Tenaga ��
79
Vektor Lajur Koefisien-Koefisien Lintas (
~
1
~rXP Rx
�� )
35
Penentuan Pengaruh Faktor Sisaan (e) terhadap
Organizational Citizenship Behavior (OCB)
7654321
2.1 XXXXXXXYYe RP ��
��
�7
1
1i
YiYiYerpP
262397,0PYe
Gambar 7. Diagram Lintas untuk Kabupaten
Bulungan
Pengaruh total paling besar terhadap
Organizational Citizenship Behavior (Y) yaitu
variabel aspek pendidikan (X1) dengan pengaruh total
sebesar 0,355414. Kemudian berturut-turut variabel
aspek budaya kerja (X7) pengaruh total 0,349636,
variabel aspek kedisiplinan (X6) pengaruh total
0,256363, variabel aspek tingkat penghasilan (X3)
pengaruh total 0,236065, variabel aspek motivasi (X5)
pengaruh total sebesar 0,130022, variabel aspek
sarana (X4) pengaruh total sebesar 0,101866, dan
terakhir variabel aspek pengalaman (X2) pengaruh
total sebesar 0,022697. Kemudian, didapatkan pula
besarnya pengaruh faktor sisaan adalah 0,262397. Hal
ini dapat diinterpretasikan bahwa analisis lintas tidak
mampu menjelaskan keragaman total dari variabel
Organizational Citizenship Behavior (Y) sebesar
0,262397 atau sebesar ((0,262397)2 x 100%)= 6,89%.
Jadi analisis lintas dalam penelitian ini telah berhasil
menjelaskan keragaman total dari variabel
Organizational Citizenship Behavior (Y) sebesar
93,11%.
Kesimpulan dan Saran Faktor- faktor produktivitas pekerja yang
mempengaruhi Organizational Citizenship Behavior
(OCB) pada proyek konstruksi di Kabupaten
Bulungan Kalimantan Utara adalah variabel aspek
pendidikan (X1) dengan pengaruh total sebesar
0,355414. Sedangkan analisis path telah berhasil
menjelaskan keragaman total dari variabel
Organizational Citizenship Behavior (Y) sebesar
93,11%, sehingga hanya 6,89% saja yang belum
berhasil diterangkan oleh variabel aspek pendidikan,
pengalaman, tingkat penghasilan, sarana, motivsi,
kedisiplinan, dan budaya kerja.
Bagi perusahaan jasa konstruksi di Kabupaten
Bulungan hendaknya meningkatkan pelatihan
keterampilan dan kemampuan teknis untuk bidang
keahlian masing-masing pekerja, sehingga dapat
meningkatkan pengalaman pekerja.
Daftar Pustaka
Friady, Wahyu. Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Keterlambatan Proyek Konstruksi. Tesis Program
Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya. Malang.
Gasperz, Vincet. 2006. Total Quality Management
(TQM) untuk Praktisi Bisnis Dan Industri.
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Hardiningtyas, Dwi. 2004. Pengaruh Tingkat
Kecerdasan Emosi Dan Sikap Pada Budaya
Organisasi Terhadap Organizationa Citizenship
Behavior (OCB) Pegawai PT (Persero) Pelabuhan
Indonesia III. Program Pasca Sarjana Universitas
Airlangga. Surabaya.
Hartanto, Angky. Dan Cahyono, Rudy. 2007. Faktor-
Faktor Lapangan Yang Mempengaruhi
Produktivitas Pekerja Pada Proyek Konstruksi.
Tugas Akhir No. 201215151/SIP/2007. Surabaya.
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan. Universitas Kristen Petra.
Sedarmayanti. 2009. Tata Kerja dan Produktivitas
Kerja. Penerbit Mandar Maju. Bandung.