Download - ANALISA REKENING KORAN1
-
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
1/141
ANALISA REKENING KORAN
Pembahasan saat ini yakni sharing mengenai analisa rekening
koran. Sebagaimana diketahui bersama bahwa dengan dilakukannya
analisa rekneing koran, kita mampu mengungkapkan kondisikeuangan maupun usaha debitur yang sedang berjalan, bagaimana
prospeknya kedepan, dengan pihak mana saja debitur melakukan
transaksi dan keadaan keuangan dari debitur dll. Berikut diulas
lebih dalam analisa rekening koran.
Ada beberapa hal yang harus dianalisa dari rekening koran yakni:
1. Jenis transaksinya, meliputi transaksi kredit dan transaksidebet
2. Aktivitas harian/mutasi harian
3. Jumlah aktivitas / frekuensinya4. Total mutasi debet dan mutasi kreditnya
5. Rata-rata saldo mengendapnya
6. Rata-rata mutasi debet dan mutasi kreditnya
Gambaran secara umum mengenai hasil analisa rekening koran
terhadap fasilitas kredit yang telah diterimanya
Mutasi sangat aktif (fasilitas terpakai secara optimal danfluktuatif)
Usaha debitur sedang berkembang pesat Barang./ jasa debitur laris dipasaran Kondisi keuangan baik Debitur berpotensi untuk berkembang
Mutasi tergolong aktif (fasilitas terpakai optimal danfluktuatif)
Usaha debitur berjalan normal Kegiatan debitur sebagian bersifat tunai atau ditransfer ke
rekening lain Kondisi keuangan cukup baik Berpotensi untuk dikembangkan
Mutasi rata-rata(fasilitas terpakai optimal namun stabil)
Ada kemungkinan debitur memerlukan sumber dana tambahan Ada tagihan yang belum masuk / masuk tapi terlambat
-
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
2/141
Mutasi tergolong kurang aktif (fasilitas diberikan terpakaioptimal namun stabil)
Debitur sedang mengalami kesulitas likuiditas Usaha sedang tersendat-sendat
Memerlukan pinjaman tambahan Lebih aktif transaksi di rekening lain
Mutasi rata-rata (fasilitas terpakai tidak optimal namunfluktuatif)
Debitur berhati-hati terhadap sumber dana dari bank yang
telah diterimanya Debitur aktif di bank lain Penerimaan tagihan lancar Kredit Bank hanya terpakai sebagai dana cadangan
Demikian disampaikan..semoga bermanfaat
IN HOUSE TRAINING KREDIT DAN ANALISA KREDITHub : Aslam Fetra HHp : 0813-273-72770
ANALISA RATIO
Analisa ini diperlukan guna menginterpretasikan secara lebih
mendalam kondisi keuangan suatu perusahaan, mengkaitkan korelasiantara neraca dan laba/rugi.
Ada banyak perhitungan analisa ratio, dalam hal ini kami hanya
mensharingkan 4 ratio saja yang umum dan sering diaplikasikan:
Liquidity Ratio: Ratio ini mengukur kemampuan suatu perusahaan
didalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya :
Current Ratio (CR) = Aset Lancar /Kewajiban Lancar
Quick Asset Ratio = Kas + Setara Kas + Piutang Dagang
/Kewajiban Lancar
Indebtedness Ratio : ratio yang digunakan untuk mengukur
struktur permodalan. diantara ratio ini yakni:
Leverage = Total Hutang / Total Modal
Long Term Debt = Hutang Jk.Panjang / Total Modal
Short Term Debt = Hutang Jk.Pendek/ Total Modal.
-
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
3/141
Operating Ratio: Mengukur efektifitas perusahaan didalam
pengelolaan aset-asetnya
Perputaran Piutang = (Piutang / Penjualan ) X 360 hari
Perputaran Persediaan = (Persediaan / HPP ) x 360 hari
Perputaran Hutang Dagang = (Hutang Dagang/ HPP ) X 360 hari
Profitability Ratio: Mengukur efisiensi perusahaan didalam
mengelola aset-asetnya
Return On Aset (ROA) = (Laba Bersih / Penjualan ) x 100%
Return On Equity (ROE) = (Laba Bersih/ Total Modal) X 100%
Demikian sharingnya..semoga bermanfaat
Pelatihan Analisa Kredit sampai bisa Hub:Aslam Fetra H0813-273-72770
Perhitungan KMK (Cash Convertion Cycle)
Posted onSenin, 23 November 2009by AssalamDalam kesempatan ini, kami uraikan mengenai perhitungan
Kebutuhan Modal Kerja dengan menggunakan metode Cash Convertion
Cycle. Dalam penerapan metode ini kita mendasarkan perhitungan
pada beberapa pos dalam laporan keuangan tahun terakhir
meliputi: Penjualan, HPP, Piutang Dagang, Persediaan serta
Hutang Dagang, perputaran piutang dagang, perputaran persediaan
dan perputaran Hutang Dagang. Berikut contoh gambaran lebih
detailnya:
Penjualan : Rp. 35.776.100.500,-HPP : Rp. 28.198.306.232,-Piutang Dagang :Rp. 22.385.429.659,-Persediaan : Rp. 2.648.506.820,-Hutang Dagang : Rp. 7.036.043.759,-
Berdasarkan data diatas, berikutnya kita tentukan perputaran
piutangnya (A/R DOH), perputaran persediaannya ( Inventory DOH)
dan perputaran hutang dagang (A/P DOH)
A/R DOH = (Piutang / Penjualan ) x 360 hari = 225 Hari
Inventory DOH = (Persediaan / HPP) x 360 hari = 34 Hari
Perputaran Hutang Dagang = (Hutang Dagang / HPP) x 360 hari = 90
http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/perhitungan-kmk-cash-convertion-cycle.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/perhitungan-kmk-cash-convertion-cycle.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/perhitungan-kmk-cash-convertion-cycle.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/perhitungan-kmk-cash-convertion-cycle.html -
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
4/141
hari
Selanjutnya kita tentukan proyeksi penjualan kedepan,
diasumsikan penjualan naik 5 % dan HPP adalah 78 % dari
penjualan dan hutang Bank tidak ada maka:
Penjualan kedepan : Rp 37.554.405.525,-
HPP : Rp. 29.292.436.310,-
Kebutuhan KMK
A/R Financing = (Penjualan Kedepan / 360) x 225 hari = Rp.
23.504.701.142,-
Inv Financing = ( Hpp kedepan / 360 ) x 34 hari = Rp.
2.751.272.247,-
A/P Financing = (Hpp kedepan / 360) x 90 hari = Rp
7.309.051.189,-
Kebutuhan Modal Kerja = (A/R Financing+ Inv Financing) - A/P
= Rp. 18.946.922.200,-
Modal kerja yang dapat diberikan oleh Bank Maksimal adalah (80%
x Rp.18.946.922.200,-)
= Rp. 15.157.537.760,-
Demikian, semoga bermanfaat
Aslam Fetra H
Asisten Manajer Corporate Lending
Hp: 0813-273-72770
Pengenalan Kredit Modal Kerja
Posted onMinggu, 01 November 2009by AssalamKredit modal kerja (KMK)adalah kredit untuk membiayai modal kerja perusahaan dalam rangkapembiayaan aktiva lancar perusahaan. Pembiayaan terhadap aktiva lancar ini dapat diberikanuntuk membiayai piutang, maupun persediaan dengan jangka waktu kredit maksimal 1 tahun dandapat diperpanjang selain itu sifat penggunaannya pun dapat berupa revolving seperti halnyapenggunaan kartu kredit maupun non revolving seperti halnya pemberian fasilitas untuk
multifinance.Untuk jenisnya dapat berupa:
1. Pembiayaan Tagihan, dalam hal ini kredit modal kerja yang diberikan digunakan untukmembiayai tagihan yang belum jatuh tempo karena penjualan secara kredit maupunbelum dibayarkannya hasil pekerjaan oleh pemberi kerja. Untuk pemberian kredit modalkerja pembiayaan tagihan ini jaminannya pun dapat berupa tagihan dan atau fix asset.Dalam hal jaminannya berupa tagihan yang dibiayai maka dalam rangka penerapan
http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pengenalan-kredit-modal-kerja.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pengenalan-kredit-modal-kerja.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pengenalan-kredit-modal-kerja.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pengenalan-kredit-modal-kerja.html -
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
5/141
prinsip kehati-hatian perlu dipastikan dan dilakukan verivikasi terhadap seluruh tagihanyang dijadikan jaminan serta pihak yang dibiayai harus menyerahkan StandingInstruction atas tagihan piutang tersebut.
2. Pembiayaan persediaan, dalam hal ini kredit yang diberikan digunakan untukmembiayai pembelian barang-barang persediaan
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM
ANALISIS KREDIT
Posted onSabtu, 07 November 2009by AssalamDidalam melakukan analisis kredit ada beberapa metode pendekatan
yang dapat digunakan oleh seorang analisis, adapun beberapa
metode pendekatan yang penulis terapkan didalam praktek selama
ini yakni meliputi: pendekatan karakter, pendekatan secara
jaminan, pendekatan kemampuan membayar kembali dan pendekatan
kelayakan usaha.Sedangkan didalam bebrapa literatur yang penulis pelajari
khususnya buku mengenai Credit Management Handbook karya Prof.
Dr.H. Veithzal Rivai M.B.A dan Andria Permata Veithzal, B.Acct.,
M.B.A secara lengkap beberapa pendekatan yang dapat digunakan
yakni Character Approach, Collateral Approach, Repayment
Approach, Feasibility Approach, Agent Of Development Approach
dan Relationship Approach. Berikut penjelasan lebih jauh
mengenai beberapa pendekatan yang hanya diterapkan oleh penulis
selama ini didalam melakukan analisis kredit:
Pendekatan Karakter. Pendekatan secara karakter ini lebihbanyak penulis dasarkan pada adanya iktikad baik dari calon
debitur didalam memenuhi apa yang menjadi kewajibannya pada
pihak bank, sikap kooperatif yang ditunjukkan serta
reputasi selama ini didalam lingkungan bisnisnya. Misalkan
pengajuan kredit pemilikan rumah (KPR) oleh salah satu
pemimpin tertinggi Bank BUMN, selain faktor jaminan,
penekanan utama yang penulis garis bawahi dan menjadi titik
kritis adalah reputasi dari calon debitur tersebut. Masih
berkaitan dengan masalah karakter bilamana suatu usaha yang
dikelola oleh calon debitur cukup menguntungkan sedangkan
sikap koopereatif yang ditunjukkan oleh manajemen dinilaikurang (tidak terbuka dalam memberikan keterangan mengenai
kinerja usaha yang dijalankan), berbohong, sulit dimintai
data dan berbelit-belit maka serta merta hal ini menjadi
faktor penguat bgi penulis didalam menolak pengajuan
kreditnya.
Pendekatan Jaminan. Dalam pendekatan ini, nilai jaminan
khususnya fix assetharus dapat mengcover kredit yang akan
http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.html -
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
6/141
diberikan sesuai dengan SOP/Corporate Policynamun demikian
tidaklah menutup kemungkinan sepanjang proyek usaha maupun
kemampuan membayar kembali dinilai jelas serta aman maka
kekurangan daripada fix asset tersebut perlu dimintakan
pesetujuan lebih lanjut kepada pejabat pemutus kredit
Pendekatan Kemampuan Membayar. Dalam hal pendekatan
terhadap kemampuan membayar ini, penulis mendasarkan
penilaiannya atas cashflow dari calon debitur danpembayaran dari pihak ketiga (bowheer). Perlu dipastikan
juga bahwasanya bila sumber pembayarannya kembali ini
berasal dari pihak ketiga maka calon debitur harus
menyerahkan Standing Instruction atas tagihan piutang dari
pihak pemberi kerja yang menyatakan bahwa
tagihan/piutangnya tersebut dibayarkan langsung kerekening
calon debitur di Bank pemberi kredit atau masuk kedalam
escrow accountuntuk langsung menurunkan outstandingnya
Pendekatan Kelayakan Usaha. Pendekatan terhadap kelayakan
usaha disini penulis lakukan dalam hal proyek usahanya
tersebut jelas dan layak untuk dijalankan serta dijamin
pembayarannya kembali, semisal proyek-proyek dari
pemerintah, proyek-proyek penyaluran kredit kerjasama
dengan departemen-departemen pemerintahan( kredit program
Depkeu dan Deptan)
PRINSIP KEHATI-HATIAN TERHADAP WALK IN CUSTOMER
Posted onKamis, 07 Oktober 2010by Assalam
Kondisi perekonomian yang positif ditandai dengan semakin bergeliatnya
perdagangan memicu pihak bank untuk turut serta meningkatkan
pertumbuhan perekonomian dengan menggiatkan penyaluran kredit.Salah
satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka menggiatkan penyaluran
kreditnya yakni dengan cara menjaring calon nasabah yang potensial
kepada walk in customer.
Walk in customer tidak semuanya calon nasabah yang bermasalah,oleh
karenanya perlu dilakukan penelitian secara seksama untuk mengetahui
karakter,kondisi keuangan serta kemampuan bayarnya.
Berikut disampaikan beberapa masukan yang dapat dijadikan pegangan
awal dalam rangka memperoleh nasabah Walk In Customer yang kredibel
diantaranya sbb:
http://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/prinsip-kehati-hatian-terhadap-walk-in.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/prinsip-kehati-hatian-terhadap-walk-in.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/prinsip-kehati-hatian-terhadap-walk-in.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/prinsip-kehati-hatian-terhadap-walk-in.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/prinsip-kehati-hatian-terhadap-walk-in.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/prinsip-kehati-hatian-terhadap-walk-in.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/prinsip-kehati-hatian-terhadap-walk-in.html -
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
7/141
1. Mintakan data-data legalitas pribadinya.Mis:KTP/SIM/NPWP,KK,Surat Nikah (Nasabah perorangan) dan
SIUP/TDP,akta-akta perusahaan berikut perubahannya dan
pengesahannya dari MenKeh dll
2. Untuk nasabah perorangan ada kalanya diperlukan dokumen tambahanguna pengecekan karakternya (penilaian dalam ketepatan memenuhi
kewajiban) seperti bukti tagihan dan pembayaran reklistrik/air/tagihan telp dalam jangka waktu 3 bulan terakhir
3. Lakukan kunjungan ke tempat usaha maupun tempat tinggal calondebitur secara langsung guna memastikan bahwa data-data dan atau
informasi yang disampaikan adalah sesuai dengan apa adanya (yang
tersurat sama dengan yang tersirat). Bilamana ada perbedaan maka
mintakan keterangan kepada calon debitur tersebut
Demikian semoga bermanfaat
Aslam (HP 081327372770)
Posted inAnalisis Kredit|Leave a comment
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
LAPORAN SOLISITASI/KUNJUNGAN USAHA
Posted onJumat, 28 Mei 2010by Assalam
Didalam pemrosesan suatu fasilitas kredit komersiil salah satu tahapan
yang harus dilakukan untuk mengecek kebenaran data-data yang
disampaikan oleh calon debitur yakni dengan cara dilakukan kunjungan
usaha langsung ketempat usaha atau kantor calon debitur. Adapun
Beberapa masukan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan yang
dapat dimuat didalam hasil laporan kunjungan setelah dilakukan
kunjungan secara langsung yakni sebagai berikut:
1.Keterangan nama lengkap, jabatan pihak-pihak yang ditemui dikantor/lokasi usaha calon debitur, bilamana perlu lampirkan kartu
namanya dalam laporan kunjungan anda
2.Uraian secara detail lokasi usaha yang bersangkutan meliputi:
Nama Perusahaan
Bidang Usaha
Alamat dan No.Telp
Penjelasan apakah pemohon adalah pemilik usaha tersebut atau
bukan Uraian mengenai jenis bangunan tempat usahanya apakah masuk
komplek ruko, pertokoan, perumahan, pasar,mall
Uraian jumlah SDM nya, pendidikan
Uraikan mengenai jenis barang yang dijual/diproduksi, bahan
bakunya, merk
Informasi mengenai target konsumen,saluran distribusinya
http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/prinsip-kehati-hatian-terhadap-walk-in.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/prinsip-kehati-hatian-terhadap-walk-in.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/prinsip-kehati-hatian-terhadap-walk-in.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/laporan-solisitasikunjungan-usaha.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/laporan-solisitasikunjungan-usaha.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/laporan-solisitasikunjungan-usaha.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/laporan-solisitasikunjungan-usaha.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/laporan-solisitasikunjungan-usaha.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=9026987288547922726http://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/laporan-solisitasikunjungan-usaha.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/laporan-solisitasikunjungan-usaha.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/prinsip-kehati-hatian-terhadap-walk-in.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredit -
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
8/141
Uraian mengenai sistem manajemennya, gambaran struktur
organisasinya,
Foto-foto aktivitas usahanya saat dikunjungi
Demikian, semoga bermanfaat.....
Posted inAnalisis Kredit|Leave a comment
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
RISIKO DAN MITIGASINYA (RENTAL MOBIL)
by Assalam
Pertumbuhan bisnis rental mobil semakin marak mengingat semakin
besarnya pemenuhan kebutuhan transportasi bagi perusahaan-perusahaan
besar. Adapun pemenuhan kebutuhan lebih banyak dalam bentuk sewa dari
pada dalam bentuk pembelian (Aset) dikarenakan beberapa faktor
diantaranya dana yang dikeluarkan untuk belanja modal cukup banyak
sehingga mengurangi modal kerja peusahaan dan bila menyewa maka tidak
perlu belanja modal yang cukup besar hanya perlu mengatur cashflow
perusahaan tiap bulannya dalam bentuk biaya sewa per bulan. Dalam
kesempatan ini akan diuraikan mengenai jenis-jenis risiko yang melekat
pada pembiayaan rental mobil . Adapun beberapa risiko tersebut yakni:
1.Risiko Kehilangan dan Kerusakan. Dalam hal ini mitigasi yang bisadilakukan setiap kendaraan yang disewakan wajib diasuransikan
dengan banker's clause PT Bank anda dan perusahaan rental wajib
mempunyai tim mekanik baik intern maupun dari ekstern untuk
mengatasi kerusakan kendaraan.
2.Adanya Kemungkinan Risiko Kegagalan Terhadap Pembiayaan Kredit.Untuk hal ini dapat diantisipasi dengan memperhatikan : Aspek
Jaminan yang harus mengcover pinjaman kreditnya dan adanya
kewajiban antara perusahaan rental dengan pihak penyewa dalam
kontrak perjanjiannya yakni: wajib terdapat Standing Intruction
atas tagihan piutang perusahaan rental yang mana piutang tersebut
akan dibayarkan oleh pihak penyewa melalui rekening Perusahaan
rental di Bank Anda
3.Tidak Ada Perpanjangan Kontrak Yang Berjalan. Untuk hal inidipastikan kepada pihak calon debitur bahwa untuk kontrak-kontrak
yang telah berjalan terdapat:
MOU yang mendampingi kontrak, bahwasanya untuk kontrak yang sudahhabis masa berlakunya maka patut dipastikan diberlakukannya
perpanjangan secara otomatis sampai adanya kesepakatan para pihak
untuk mengakhiri perjanjian dengan terlebih dahulu harus adanya
pemberitahuan secara tertulis
Adanya evaluasi per tahun terhadap kontrak yang telah berjalan
untuk dilakukan perpanjangan secara otomatis
http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/laporan-solisitasikunjungan-usaha.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/laporan-solisitasikunjungan-usaha.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/laporan-solisitasikunjungan-usaha.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-rental-mobil.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-rental-mobil.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=8103405943414032094http://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-rental-mobil.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/laporan-solisitasikunjungan-usaha.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredit -
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
9/141
Demikian beberapa macam risiko-risiko dan mitigasinya yang melakat
dalam pembiayaan rental mobil, semoga bermanfaat...
Posted inAnalisis Kredit|Leave a comment
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
RISIKO DAN MITIGASINYA (TOKO BAHAN BANGUNAN)
Posted onSenin, 24 Mei 2010by Assalam
Pertumbuhan bisnis toko bahan bangunan cukup pesat akhir-akhir
ini,didorong oleh semakin meningkatnya kebutuhan bahan bangunan
seiring pesatnya proyek-proyek pembangunan dari berbagai sektor yakni
sektor residensial, bangunan komersiil, industri dan institusional
maupun infrastruktur. Dalam kesempatan ini akan diuraikan mengenai
jenis-jenis risiko yang melekat pada bisnis toko bahan bangunan.
Adapun beberapa risiko tersebut yakni:
1.Risiko Lokasi. Faktor lokasi memegang peranan yang cukup pentingmengingat lokasi yang tidak tepat mengakibatkan penjualan menjadi
menurun karena sedikitnya pelanggan yang datang. Lokasi disini
mencakup juga mengenai ketersediaan lahan parkir. Pastikan tempat
usaha dekat dengan pusat keramaian terutama didaerah yang sedang
dibangun banyak perumahan
2.Risiko Kebakaran. Risiko ini melekat pada toko bahan bangunantersebut dan merupakan salah satu faktor force majeur yang dapat
menyebabkan pemilik toko kehilangan tempat berbisnisnya, oleh
karenanya mitigasi yang dapat dilakukan adalah adanya Asuransi
yang dapat meminimalisir faktor ini dalam bentuk Asuransi
Kerugian
3.Risiko Ketersediaan Barang Dagangan dan Kualitasnya. Pengelolaanpersediaan barang yang baik serta terjaminnya kualitas barang
yang diperdagangkan merupakan faktor sukses kontinuitas bisnis
toko bahan bangunan. Persediaan yang tidak lengkap apalagi sampai
rusak/kualitasnya tidak dijaga seringkali menyebabkan pelanggan
selalu berpindah ke toko lain apabila hal ini terus terjadi
mengakibatkan penjualan semakin menurun
4.Risiko Meningkatnya Harga-Harga Bahan Bangunan. Mahalnya harga-harga bahan bangunan disebabkan oleh faktor makro ekonomi yang
mengakibatkan daya beli masyarakat menjadi menurun dan
mangkraknya proyek yang sedang berjalan. Oleh karenanya risiko
ini merupakan titik kritis yang harus dicermati dan diurai secara
mendetail dalam Memorandum Analisa Kredit sebelum pemberianfasilitas kredit dapat disetujui
Demikian beberapa macam risiko dan mitigasinya yang melekat dalam
bisnis toko bahan bangunan yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan
dalam pemberian fasilitas kredit toko bahan bangunan, semoga
bermanfaat........
Posted inAnalisis Kredit|Leave a comment
http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-rental-mobil.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-rental-mobil.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-rental-mobil.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-toko-bahan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-toko-bahan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-toko-bahan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-toko-bahan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-toko-bahan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-toko-bahan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-toko-bahan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-toko-bahan.html#comment-formhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=3104647302614195179http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=5442336488788023636http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=3104647302614195179http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=5442336488788023636http://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-toko-bahan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-toko-bahan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-toko-bahan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/risiko-dan-mitigasinya-rental-mobil.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredit -
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
10/141
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
PEMBIAYAAN TAGIHAN KEPADA REKANAN
Posted onSabtu, 22 Mei 2010by Assalam
Pada pembiayaan tagihan memiliki tingkat risiko yang besar
dibandingkan dengan pembiayaan dengan jaminan fix aset dikarenakan
jaminan berupa piutang sebagai second way out dalam hal debitur gagal
bayar bentuknya adalah tidak berwujud, namun demikian risiko yang
besar ini dapat dimitigasi yakni pembiayaannya hanya ditujukan
terhadap rekanan (skim rekanan) maupun pembiayaan kepada BUMN dan
rekanannya yang profitable serta memiliki likuiditas yang baik
Ada beberapa syarat dan ketentuan yang dapat dijadikan sebagai
pegangan bagi AO untuk mengamankan pembiayaan tagihan dengan skim
rekanan diantaranya yakni:
Syarat Kredit
1.Pastikan debitur menandatangani perjanjian kredit dan pengikatanjaminan secara notarill dan sempurna
2.Pastikan segala biaya yang timbul sehubungan dengan pemberianfasilitas ini (provisi,admin,notaris) wajib dibayar oleh debitur
dimuka/didebet saat pembukaan fasilitas
3.Persyaratkan juga didalam offering letter bahwa segala macambiaya-biaya yang timbul dan akan timbul atas pemberian fasilitas
ini akan menjadi beban debitur dan dibayar dimuka
4.Persyaratkan juga bahwasanya pihak bank sewaktu-waktu dapat
melakukan peninjauan usaha debitur dan debitur harus bersediamenyampaikan segala macam informasi ataupun keterangan berkaitan
dengan usahanya sejujur-jujurnya
Syarat Pencairan
1.Pastikan bahwa jumlah pencairan fasilitas kredit tersebutmaksimal tidak melebihi 80% dari penyerahan tagihan oleh Bowheer
(invoice) yang masih berlaku untuk setiap proyek
2.Pastikan bahwasanya pembayaran oleh pihak bowheer dibayarkanmelalui rekening debitur di Bank anda
3.Wajib adanya penyerahan standing instruction atas tagihan piutang
dari bowheer yang mana piutang tersebut akan dibayarkan olehbowheer ke rekening debitur di Bank anda
4.Pastikan bahwasanya pembayaran piutang atas transaksi yangdibiayai oleh Bank anda tersebut digunakan untuk menurunkan
outstanding pinjamannya
http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/pembiayaan-tagihan-kepada-rekanan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/pembiayaan-tagihan-kepada-rekanan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/pembiayaan-tagihan-kepada-rekanan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/pembiayaan-tagihan-kepada-rekanan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/pembiayaan-tagihan-kepada-rekanan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/pembiayaan-tagihan-kepada-rekanan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/pembiayaan-tagihan-kepada-rekanan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=email -
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
11/141
Demikian beberapa syarat dan ketentuan yang dapat dijadikan sebagai
pertimbangan ataupun pelengkap dalam pembiayaan tagihan kepada
rekanan. Semoga bermanfaat
Posted inAnalisis Kredit|Leave a comment
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
KELENGKAPAN&OTENTIKASI DATA
by Assalam
Pembahasan mengenai analisa kredit saat ini mengenai kelengkapan dan
otentikasi data/dokumen. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
terhadap suatu dokumen yang diserahkan oleh pihak calon debitur kepada
AO, beberapa hal yang harus diperhatikan yakni sbb:
1.Untuk Dokumen2 Keuangan/legalitas/Data Pribadi. Pastikanbahwasanya copy dari rekening koran/rekening tabungan dan laporan
keuangannya, dokumen legalitas,data pribadi dari calon debitur
adalah sesuai dengan aslinya (terlebih dahulu harus dicocokkan
dengan aslinya) dan dibubuhi stempel ''sesuai dengan asli'' serta
ditandatangani/paraf oleh AO
2.Apabila terdapat data/dokumen yang belum dipenuhi oleh calondebitur maka tergolong TBO (To Be Obtained)dan harus dimintakan
persetujuannya kepada KABAG/KADIV atau ke Direksi disertai alasan
dan kepastian tanggal kapan dapat dipenuhi dokumen-dokumen
tersebut
3.Dalam hal pengikatan kredit dan penandatanganan perjanjian kreditmaka segala macam kelengkapan data untuk pengikatan dan
perjanjian kredit dipastikan tidak ada yang TBO, bilamana masih
tetap ada kekurangan, maka harus segara dipastikan pada hari yangbersamaan data-data TBO harus segera dilengkapi
Demikian, semoga bermanfaat
Posted inAnalisis Kredit|Leave a comment
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
PERSIAPAN ANALISIS KREDIT
Posted onSabtu, 07 November 2009by Assalam
Dalam kesempatan ini, kita mengupas persiapan-persiapan apa yangseyogyanya harus dilakukan sebelum analisis kredit diteruskan lebih
jauh. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni mengenai Data
Analisis. Data analisis mengenai usaha yang akan dibiayai harus
lengkap dan diyakini kebenarannya. Untuk dapat diyakini kebenarannya
perlu dilakukan beberapa pendekatan yakni dengan:
1.Melakukan penelitian secara langsung (kunjungan ketempat usaha)
http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/pembiayaan-tagihan-kepada-rekanan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/pembiayaan-tagihan-kepada-rekanan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/pembiayaan-tagihan-kepada-rekanan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/kelengkapan-data.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/kelengkapan-data.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/kelengkapan-data.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/kelengkapan-data.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/kelengkapan-data.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=1362991726363824965http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=2475875651612302482http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=1362991726363824965http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=2475875651612302482http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/kelengkapan-data.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/kelengkapan-data.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/05/pembiayaan-tagihan-kepada-rekanan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredit -
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
12/141
2.Mencocokkan data yang satu dengan data-data yang lain, salah satucontohnya yakni alamat usaha dalam SIUP dicocokkan dengan SKDP
(Surat Keterangan Domisili Perusahaan) apakah sudah sinkron. Bila
berbeda mintakan keterangan kepada manajemen yang bersangkutan
3.Untuk laporan keuangan bisa dengan jalan meminta saran darikantor akuntan
Selanjutnya mengenai kelengkapannya ada beberapa data yang secara umum
harus dimintakan kepada calon debitur yakni:
Legalitas Personal. Legalitas personal dari seluruh pengurus
perseroan (Komisaris dan Direksi) berupa copy KTP, NPWP
Legalitas Usahaberupa kelengkapan akta pendirian berikut dengan
perubahan-perubahannya, izin-izin usaha
Data Bisnismeliputi company profile, kontrak-kontrak yang telah
berjalan, sedang maupun yang akan dikerjakan, rencana penggunaan
kredit, strategi bisnis kedepan, daftar rekanan/langganan
Data Keuangan
terdiri dari rekening giro teraktif minimal 6 bulan
terakhir, laporan keuangan (Neraca dan laporan Laba/rugi) minimal
2 tahun terakhir serta laporan keuangan tahun berjalan, cashflow
projection untuk periode selama jangka waktu kredit yang
dimintakan
Data Jaminanyang menunjukkan jenis barang, satus kepemilikannya
(Copy Sertifikat, IMB,PBB,Akta jual beli, Copy bukti pembayaran
PBB dan blue print), jika bukan merupakan fix asset misalkan
piutang maka mintakan daftar piutangnya yang akan dijaminkan
Bilamana kelngkapan data-data umum tersebut diatas telah lengkap maka
analisis dapat diteruskan dengan penelaahan lebih dalam mengenai
prospek usaha dan manajemen, kemampuan memenuhi kewajibannya dankondisi keuangannya. Untuk taksasi jaminan selalu dipastikan bahwa
nilai jaminan harus dapat mengcover kredit yang akan diberkan sesuai
dengan corporate policy/SOP bank anda
Semoga bermanfaat
Posted inAnalisis Kredit|Leave a comment
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM ANALISIS KREDITby Assalam
Didalam melakukan analisis kredit ada beberapa metode pendekatan yang
dapat digunakan oleh seorang analisis, adapun beberapa metode
pendekatan yang penulis terapkan didalam praktek selama ini yakni
meliputi: pendekatan karakter, pendekatan secara jaminan, pendekatan
kemampuan membayar kembali dan pendekatan kelayakan usaha.
http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=6557066436985028598http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredit -
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
13/141
Sedangkan didalam bebrapa literatur yang penulis pelajari khususnya
buku mengenai Credit Management Handbook karya Prof. Dr.H. Veithzal
Rivai M.B.A dan Andria Permata Veithzal, B.Acct., M.B.A secara lengkap
beberapa pendekatan yang dapat digunakan yakni Character Approach,
Collateral Approach, Repayment Approach, Feasibility Approach, Agent
Of Development Approach dan Relationship Approach.Berikut penjelasanlebih jauh mengenai beberapa pendekatan yang hanya diterapkan oleh
penulis selama ini didalam melakukan analisis kredit:
Pendekatan Karakter. Pendekatan secara karakter ini lebih banyak
penulis dasarkan pada adanya iktikad baik dari calon debitur
didalam memenuhi apa yang menjadi kewajibannya pada pihak bank,
sikap kooperatif yang ditunjukkan serta reputasi selama ini
didalam lingkungan bisnisnya. Misalkan pengajuan kredit pemilikan
rumah (KPR) oleh salah satu pemimpin tertinggi Bank BUMN, selain
faktor jaminan, penekanan utama yang penulis garis bawahi dan
menjadi titik kritis adalah reputasi dari calon debitur tersebut.
Masih berkaitan dengan masalah karakter bilamana suatu usaha yangdikelola oleh calon debitur cukup menguntungkan sedangkan sikap
koopereatif yang ditunjukkan oleh manajemen dinilai kurang (tidak
terbuka dalam memberikan keterangan mengenai kinerja usaha yang
dijalankan), berbohong, sulit dimintai data dan berbelit-belit
maka serta merta hal ini menjadi faktor penguat bgi penulis
didalam menolak pengajuan kreditnya.
Pendekatan Jaminan. Dalam pendekatan ini, nilai jaminan khususnyafix assetharus dapat mengcover kredit yang akan diberikan sesuai
dengan SOP/Corporate Policy namun demikian tidaklah menutup
kemungkinan sepanjang proyek usaha maupun kemampuan membayar
kembali dinilai jelas serta aman maka kekurangan daripada fix
asset tersebut perlu dimintakan pesetujuan lebih lanjut kepadapejabat pemutus kredit
Pendekatan Kemampuan Membayar. Dalam hal pendekatan terhadap
kemampuan membayar ini, penulis mendasarkan penilaiannya atas
cashflow dari calon debitur dan pembayaran dari pihak ketiga(bowheer). Perlu dipastikan juga bahwasanya bila sumber
pembayarannya kembali ini berasal dari pihak ketiga maka calon
debitur harus menyerahkan Standing Instruction atas tagihan
piutang dari pihak pemberi kerja yang menyatakan bahwa
tagihan/piutangnya tersebut dibayarkan langsung kerekening calon
debitur di Bank pemberi kredit atau masuk kedalam escrow account
untuk langsung menurunkan outstandingnya
Pendekatan Kelayakan Usaha. Pendekatan terhadap kelayakan usahadisini penulis lakukan dalam hal proyek usahanya tersebut jelas
dan layak untuk dijalankan serta dijamin pembayarannya kembali,
semisal proyek-proyek dari pemerintah, proyek-proyek penyaluran
kredit kerjasama dengan departemen-departemen pemerintahan(
kredit program Depkeu dan Deptan)
Posted inAnalisis Kredit|Leave a comment
http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.html#comment-formhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=7024760034619829142http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredit -
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
14/141
BEDAH NERACA &LABA RUGI USAHA
JASA (ANALISA KREDIT)
Posted onSenin, 11 Oktober 2010by AssalamDalam kesempatan pertama ini kita membahas mengenai bedahkeuangan sebagai salah satu aspek didalam evaluasi kredit calon
debitur. Adapun untuk pembahasannya saat ini ditujukan pada
perusahaan yang bergerak di bidang jasa.
Langsung kepada pokok permasalahanI. NeracaNeraca terdiri Pos Aktiva dan Pasiva. Untuk Aktiva terbagi
menjadi Aktiva Lancar dan Aktiva TetapAktiva lancarAktiva lancar terdiri dari beberapa pos,pada umumnya yang
menjadi titik utama analisis kredit yakni terhadap pos Piutang
Usaha. Piutang Usaha perusahaan jasa terbagi menjadi piutang
usaha untuk pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan serta
piutang usaha untuk pekerjaan yang masih berjalan/belum selesai
dikerjakan yang kesemuanya belum dibayarkan oleh pihak pemberi
kerja (bowher).Untuk piutang usaha ini selain perlu di teliti jumlah dan
nominalnya juga harus dicermati mengenai jangka waktu jatuh
temponya pembayaran tagihan oleh pihak pemberi kerja. Mengenai
pola-pola pembayaran tagihan biasanya dilakukan oleh pihak
bowheer kepada pelaksana kerja setelah proyek selesai dikerjakan
dan atau dipersyaratkan lain misalnya adanya pembayaran DP/UangMuka sebesar prosentase tertentu dari nilai proyek, dan sisanya
dibayarkan setelah proyek selesai dikerjakan
Aktiva TetapUntuk aktiva tetap pada neraca keuangan perusahaan jasa bisa
terdiri dari Tanah dan Bangunan, Inventaris kantor serta
Kendaraan. Perlu dipastikan bahwasanya untuk pos ini
komposisinya harus lebih kecil dibandingkan pos Aktiva lancar
Kewajiban Jk.Pendek dan Jk.Panjang
Akun kewaiban Jk.Pendek dan Jk.Panjang merupakan sumber danayang bisa berasal dari Hutang Usaha,Hutang Bank maupun Hutang
Pemegang Saham.Untuk hutang usaha merupakan hutang kepada supplier
(kredit)sedangkan untuk hutang Bank merupakan fasilitas hutang
yang diberikan oleh pihak Bank /fasilitas kredit untuk
membiayai Biaya supplier seperti pembelian material/biaya
pengiriman/pengangkutan alat/ serta pembiayaan untuk operasional
http://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/bedah-neraca-rugi-usaha-jasa-analisa.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/bedah-neraca-rugi-usaha-jasa-analisa.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/bedah-neraca-rugi-usaha-jasa-analisa.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2010/10/bedah-neraca-rugi-usaha-jasa-analisa.html -
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
15/141
proyek seperti: pengeluaran kantor, gaji karyawan,tenaga ahli,
dan buruh lapangan selanjutnya untuk Hutang pemegang saham
merupakan saldo hutang perusahaan pemegang saham yang
peruntukannya bisa untuk membiayai operasional perusahaan dll
PermodalanAkun permodalan terdiri dari pos Modal dan saldo laba
II.Laporan Laba/Rugi
Beberapa pos dalam laporan Laba/rugiPos PendapatanPos ini mencerminkan penerimaan pembayaran atas proyek-proyek
yang telah selesai dikerjakan dari pihak-poihak pemberi kerja
Biaya Operasional/Admin dan UmumUntuk pos ini komponen umumnya namun tidak terbatas terdiri dari
biaya peralatan, perdin, biaya angkut, biaya listrik dan
air,telephone,Gaji karyawan,asuransi dll
Demikian sedikit uraiannya,semoga bermanfaat
Aslam Fetra H (0813-273-72770)
PENYEBAB KREDIT BERMASALAH series 2
Posted onMinggu, 20 Desember 2009by Assalam
Melanjutkan pembahasan pada series 1 mengenai penyebab kredit
bermasalah, beberapa hal yang dapat diindikasikan untuk suatu kredit
menjadi bermasalah yakni:
Kurangnya pengawasan terhadap kredit yang telah dicairkan. Kredit
baru dikatakan terealisasi disaat fasilitas tersebut telah
dicairkan dan keadaan mulai menjadi masalah ketika account
officer lalai didalam memonitoring pemenuhan kewajiban kredit
tiap akhir bulannya. Disamping itu kesalahan juga akan semakin
runyam ketika fasilitas yang diberikan sudah hampir jatuh tempo
namun pihak Bank lalai didalam memberitahukan kepada pihak
nasabah apakah fasilitasnya akan diperpanjang atau mau dilunasi.
Disini peran seorang account officer menjadi mutlak didalam
memonitoring perkembangan dari account-accountnya, oleh karenanya
sudah menjadi suatu keharusan pihak institusi memberikan
pelatihan, pendidikan dan perhatian terhadap peningkatan kualitas
dari account officer.
Kurangnya monitoring dan informasi secara detail mengenai keadaanbisnis perusahaan yang dibiayai. Dalam hal ini kembali lagi ke
pihak intern Bank. Pihak bank senantiasa harus meluangkan waktu
http://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-2.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-2.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-2.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-2.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-2.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-2.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-2.html -
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
16/141
minimal 1 kali dalam tiap bulan untuk melakukan kunjungan
langsung ke lokasi usaha debitur memantau perkembangan bisnisnya
(on the spot monitoring) disamping monitoring dilakukan secara on
the desk. Pantauan dilakukan meliputi kondisi usaha secara
mendetail, kondisi keuangannya serta kemampuan membayarnya
bilamana ada kejanggalan segera dikomunikasikan dengan pihak
debitur.
Demikian , semoga bermanfaat...
Aslam Fetra Hasan
Posted inKredit Bermasalah|Leave a comment
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
PERJANJIAN KREDIT
by Assalam
Masih menurut pemaparan dalam penulisan hukum oleh Aslam Fetra H
dengan judul ''Praktek Restrukturisasi Kredit Sebagai Upaya Penanganan
Kredit Bermasalah Dengan Jaminan Fidusia di PT Bank Bukopin
Cab.Yogyakarta'' Perjanjian kredit merupakan salah satu aspek yang
paling penting dalam pemberian kredit, menurut Sutarno dalam karyanya
(Aspek-aspek Hukum Perkreditan pada Bank.hal 98) tanpa perjanjian
kredit yang ditandatangani antara bank dan debitur maka tidak ada
pemberian kredit.
Perjanjian kredit yang merupakan media antara pihak yang mempunyai
kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dan memerlukan dana
dikuasai oleh ketentuan-ketentuan KUHPerdata Bab XIII karena
perjanjian kredit mirip dengan perjanjian pinjam-meminjam uang menurut
pasal 1754 KUHPerdata yang berbunyi ''pinjam-meminjam ialah perjanjian
dengan mana pihak yang satu memberikan kepada pihak yang lain suatu
jumlah tertentu barang-barang yang menghabis karena pemakaian, dengan
syarat bahwa pihak yang belakangan ini akan mengembalikan sejumlah
yang sama dari macam dan keadaan yang sama pula''
Sedangkan masih menurut Sutarno dalam karyanya sebagaimana dimaksud
pada awal paragraf bahwa perjanjian kredit merupakan ikatan antarabank dengan debitur dalam bentuk tertulis yang menentukan dan mengatur
hak dan kewajiban kedua pihak sehubungan dengan pemberian atau
pinjaman kredit
Perjanjian kredit biasanya diikuti dengan perjanjian pengikatan
jaminan, maka perjanjian kredit merupakan perjanjian pokok dan
perjanjian pengikatan jaminan sebagai perjanjian ikutan. Hapusnya
http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Bermasalahhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Bermasalahhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Bermasalahhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-2.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-2.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-2.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/perjanjian-kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/perjanjian-kredit.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=4439182597879693028http://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/perjanjian-kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-2.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Bermasalah -
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
17/141
perjanjian kredit mengakibatkan hapusnya perjanjian ikutan namun
sebaliknya, hapusnya perjanjian ikutan tidak mengakibatkan hapusnya
jaminan pokok.
Perjanjian kredit sebagai perjanjian pokok mempunyai fungsi sebagai
alat bukti bagi debitur dan kreditur yang mebuktikan adanya hutangdebitur serta pengaturan hak-hak dan kewajiban para pihak. Masih
menurut pemaparan Sutarno dalam karyanya sebagaimana disebut diawal
paragraf bahwa fungsi lainnya perjanjian kredit yakni sebagai alat
atau sarana pemantauan tentang tujuan dan penggunaan kredit dari usaha
debitur yang dibiayai dengan kredit.
Semoga bermanfaat.....
Aslam Fetra H
Posted inAspek Hukum Perkreditan|Leave a comment
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
KREDIT
Posted onSabtu, 19 Desember 2009by Assalam
Dalam kesempatan ini penulisan bersumber pada penulisan hukum yang
berjudul "Praktek Restrukturisasi Kredit Sebagai Upaya Penanganan
Kredit Bermasalah Dengan Jaminan Fidusia DI PT Bank Bukopin Cab
Yogyakarta'' oleh Aslam Fetra H
Pengertian Kredit: Kredit berasal dari bahasa Yunani, yakni credere
yang berarti percaya atau dari bahasa latin creditum yang berarti
kepercayaan akan kebenaran, dengan demikian adanya kepercayaan
merupakan dasar dari kredit. Pihak yang memberi kredit percaya bahwa
penerima kredit akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah
disepakati bersama, baik menyangkut jangka waktunya, maupun prestasi
dan kontra prestasinya.
Pengertian kredit dalam praktek sehari-hari begitu beragam
diantaranya, menurut pasal 1 angka 11 UU NO.10 tahun 1998 tentang
perubahan atas UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan berbunyi sebagai
berikut: "kredit ialah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian
bunga''
http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Aspek%20Hukum%20Perkreditanhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Aspek%20Hukum%20Perkreditanhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Aspek%20Hukum%20Perkreditanhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/perjanjian-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/perjanjian-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/perjanjian-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=3725843293982580812http://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/perjanjian-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Aspek%20Hukum%20Perkreditan -
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
18/141
Dalam bukunya yang berjudul ''Aspek-aspek Hukum Perkreditan pada
Bank'' hal 95-96 Sutarno berpendapat bahwa dari pngertian kredit
menurut rumusan pasal diatas, maka elemen-elemen kredit adalah:
Kredit mempunyai arti khusus yakni meminjamkan uang dengan
didasari keyakinan bahwa prestasi yang diberikannya akan benar-benar diterimanya kembali dimasa tertentu yang akan datang
Penyedia /pemberi pinjaman uang khusus terjadi didunia perbankan
Berdasakan perjanjian pinjam-meminjam yang diatur dalam pasal
1754 KUHPerdata sebagai acuan dari perjanjian kredit
Pemberian prestasi dan kontra prestasi dibatasi oleh suatu masa
atau waktu tertentu
Adanya prestasi dari pihak peminjam untuk mengembalikan uang
disertai dengan jumlah bunga atau imbalan
Demikian pemaparan mengenai pengertian kredit, semoga bermanfaat
Aslam Fetra H
Posted inAspek Hukum Perkreditan|Leave a comment
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
PENYEBAB KREDIT BERMASALAH series 1
Posted onRabu, 16 Desember 2009by Assalam
Kredit Bermasalah adalah kredit yang kolektibilitasnya masuk dalam
kategori dalam perhatian khusus, diragukan dan bermasalah. Kredit
dengan kolektibilitas tersebut diatas bisa terjadi dikarenakan
beberapa hal sebagai berikut:
1.Adanya konflik kepentingan. Dalam hal ini adanya suatukepentingan dari pejabat pemutus kredit terhadap calon nasabah
yang mengajukan kredit sehingga suatu permohonan kredit yang
tidak layak dapat disetujui dengan harapan pejabat pemutus kredit
tersebut memperoleh imbalan dari nasabah, disamping itu peran
seorang analis kredit pun turut menentukan suatu usulan
kredit/proposal kredit yang disusunnya sedemikian rupa data-data
yang tidak layak dipresentasikan dengan cantik, diubah dan dibuat
layak untuk disetujui. Dalam hal ini baik pihak pemutus, pengusul
dan nasabah memiliki suatu kepentingan yang jelas menguntungkan
diri pribadi, beritikad tidak baik serta merugikan Bank2.Pelanggaran terhadap prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat.
Dalam hal ini suatu usulan kredit disetujui/pencairan kredit
dijalankan dengan adanya penyimpangan terhadap corporate policy/
syarat dan ketentuan yang termaktub dalam offering letter dari
bank yang bersangkutan. Sebenarnya penyimpangan ini tidak
menjadikan masalah sepanjang risiko-risiko yang melekat
didalamnya dapat dimitigasi dengan baik.Mis: dalam hal pencairan
suatu fasilitas kredit, ada satu dokumen yang belum dilengkapi
http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Aspek%20Hukum%20Perkreditanhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Aspek%20Hukum%20Perkreditanhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Aspek%20Hukum%20Perkreditanhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-1.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-1.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-1.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-1.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-1.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=3824258735986710715http://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-1.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-1.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Aspek%20Hukum%20Perkreditan -
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
19/141
padahal didalam perjanjian kredit dan Offering letter dijelaskan
secara gamblang bahwasanya untuk pencairan tidak boleh ada data
yang kurang namun pencairan tetap dijalankan (data disusulkan)
masalah akan menjadi timbul bilamana account officer tidak dengan
tegas dan ulet untuk menagih data yang disusulkan tersebut,
sehingga mempengaruhi kelengkapan dokumentasi dan
kolektibilitasnya dalam point kelengkapan dokumen menjadi kurang3.Kesalahan dalam setting fasilitas / side streaming.Kredit yang
diberikan menjadi petaka tidak hanya bagi debitur tapi juga bagi
bank pemberi kredit.Situasi ini menjadi masalah ketika seorang
analis kredit memberikan usulan permohonan kredit dari pihak
calon debitur melebihi kebutuhannya. Secara jujur kebutuhan
kredit dari pihak calon debitur mis: Rp. 1 Milyar namun
dikarenakan oleh beberapa hal perhitungan yang dilakukan oleh
seorang analis menjadi lebih dari 1 milyar mis: 2 M, nah
kelebihan dana 1 milyar yang dibutuhkan oleh debitur ini ternyata
disyukuri oleh calon debitur dan tidak dipergunakan untuk hal-hal
yang sifatnya produktif namun lebih ke konsumtif, ketika saatnya
debitur harus membayar kewajibannya ternyata cashflownya tidakkuat akhirnya pembayaran menjadi seret, sama halnya juga dengan
kebutuhan dana yang sifatnya jangka panjang di berikan fasilitas
yang sifatnya jangka pendek, kekuatan dari cashflow debitur akan
buyar dan tentu tidak akan sanggup untuk melunasi kewajibannya..
demikian dulu... semoga bermanfaat
Aslam Fetra H
Posted inKredit Bermasalah|Leave a comment
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
KREDIT USAHA MIKRO,KECIL DAN MENENGAH
Posted onSelasa, 08 Desember 2009by Assalam
Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah kredit yang diberikan/disalurkan untuk usaha produktif
dengan kategori usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah dengan sektor usaha baik dibidang
Industri, perdagangan dan jasa. Informasi yang saya peroleh dari Galeri Info Bank Indonesiamengenai
definisi Usaha Mikroadalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan WNI, secara individu atau
tergabung dalam koperasi dan memilki hasil penjualan secara individu paling banyak Rp. 100 juta per
tahun sedangkan menurut Tatiek Koerniawati dalam situsnya
http://lecture.brawijaya.ac.id/tatiek/?p=374 usaha mikro adalah usaha produktif milik perorangan danatau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro yakni:
Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha, atau
Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah)
http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Bermasalahhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Bermasalahhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Bermasalahhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-1.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-1.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-1.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit-usaha-mikrokecil-dan-menengah.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit-usaha-mikrokecil-dan-menengah.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit-usaha-mikrokecil-dan-menengah.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit-usaha-mikrokecil-dan-menengah.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit-usaha-mikrokecil-dan-menengah.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=1186566752586601906http://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit-usaha-mikrokecil-dan-menengah.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit-usaha-mikrokecil-dan-menengah.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/penyebab-kredit-bermasalah-series-1.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Bermasalah -
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
20/141
Untuk pengajuan kreditnya, maksimal plafond yang dapat diberikan menurut Keputusan Menteri
Keuangan No.40/KMK.06/2003 tanggal 23 Januari 2003 tentang Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan
Kecil yakni hanya Rp. 50 juta rupiah. Selanjutnya mengenai definisi Usaha Kecil menurut pemaparan
dalam Gerai Info Bank Indonesia yakni kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi
kriteria sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.200 Juta, tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 1 Miliar per tahun
3. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau anak cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau
usaha besar
4. Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang
berbadan hukum, termasuk koperasi sebagaimana disebutkan pada UU No.9 tahun 1995
tentang usaha kecil
Masih menurut informasi dalam sumber yang sama untuk Usaha Menengah yakni usaha yangmemenuhi kriteria sebagai berikut:
Milik WNI,memiliki kekayaaan bersih lebih besar dari Rp. 200 juta sampai dnegan paling banyak
sebesar Rp. 10 miliar tidak termasuk tanah dan bangunan temapat usaha
Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau
Cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung
dengan usaha besar
Berbentuk usaha perorangan, badan usaha tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang
berbadan hukum, termasuk koperasi sebagaimana dimaksud dalam Instruksi Presiden RI No.10
tahun 1999 tentang Pemberdayaan Usaha Menengah
Jenis Kredit
Untuk jenis kreditnya dibedakan menjadi 2 yakni Kredit Modal Kerja dengan self financing sebesar
minimal 20% dari kebutuhan modal kerja dan Kredit Investasi dengan self financing minimal 30% dari
kebutuhan investasi (pembiayaan investasi barang kerja/pengadaan barang kerja)
Adapun beberapa persyaratan yang diperlukan untuk mengajukan kredit ini yakni
1. Menyerahkan surat permohonan
2. Copy kartu keluarga, KTP dan Surat Nikah, NPWP (untuk UKM perorangan)
3. Legalitas Tempat Usaha, SIUP, TDP,SKDP
4. Surat keterangan penghasilan (tanda tangani oleh lurah setempat)
5. Rek Tabungan/giro/ transaksi usaha
6. Jaminan
Posted inKUKM|Leave a comment
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/KUKMhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/KUKMhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/KUKMhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit-usaha-mikrokecil-dan-menengah.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit-usaha-mikrokecil-dan-menengah.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit-usaha-mikrokecil-dan-menengah.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=2250897151308010951http://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/12/kredit-usaha-mikrokecil-dan-menengah.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/KUKM -
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
21/141
MITIGASI KREDIT KARYAWAN
Posted onSenin, 23 November 2009by Assalam
Kredit karyawan adalah kredit yang diberikan kepada karyawan untuk
keperluan yang sifatnya konsumtif seperti: biaya sekolah anak,
renovasi rumah, pembelian kendaraan, rekreasi dll dengan jaminan hanyaberupa cessie gaji.
Untuk persetujuan terhadap pengajuan suatu kredit karyawan ini /
memitigasi risikonya beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai
pertimbangan yakni sbb:
Permohonan kredit harus dilengkapi dengan MOU/PKS yang
menjelaskan tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak
Untuk menghindari risiko atas ketepatan pemenuhan kewajiban,
penyaluran kredit seyogyanya diberikan hanya kepada karyawan
dengan status karyawan tetap dan dibuktikan dengan SK
pengangkatan Rasio angsuran kredit terhadap penghasilan / Debt Service Rasio
(DSR) maksimal ditetapkan sesuai dengan kebijakan SOP Bank anda.
Pastikan adanya surat rekomendasi karyawan dan Surat Kuasa
Pemotongan Gaji oleh pejabat yang berwenang dari perusahaan
karyawan yang mengajukan pinjaman
Pastikan adanya penutupan Asuransi Jiwa Kredit dan PHK pada
perusahaan asuransi yang ditunjuk oleh Bank anda dengan Banker's
Clause Bank Anda
Demikian beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam pemberian fasilitas kredit karyawan, semoga bermanfaat
Aslam Fetra H
Posted inkredit konsumer|Leave a comment
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Perhitungan KMK (Cash Convertion Cycle)
by Assalam
Dalam kesempatan ini, kami uraikan mengenai perhitungan Kebutuhan
Modal Kerja dengan menggunakan metode Cash Convertion Cycle. Dalam
penerapan metode ini kita mendasarkan perhitungan pada beberapa pos
dalam laporan keuangan tahun terakhir meliputi: Penjualan, HPP,
Piutang Dagang, Persediaan serta Hutang Dagang, perputaran piutang
dagang, perputaran persediaan dan perputaran Hutang Dagang. Berikut
contoh gambaran lebih detailnya:
http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/mitigasi-kredit-karyawan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/mitigasi-kredit-karyawan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/mitigasi-kredit-karyawan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/mitigasi-kredit-karyawan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/mitigasi-kredit-karyawan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/kredit%20konsumerhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/kredit%20konsumerhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/kredit%20konsumerhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/mitigasi-kredit-karyawan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/mitigasi-kredit-karyawan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/mitigasi-kredit-karyawan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/perhitungan-kmk-cash-convertion-cycle.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/perhitungan-kmk-cash-convertion-cycle.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=5556894958797826358http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/perhitungan-kmk-cash-convertion-cycle.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/mitigasi-kredit-karyawan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/kredit%20konsumerhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/mitigasi-kredit-karyawan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/mitigasi-kredit-karyawan.html -
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
22/141
Penjualan : Rp. 35.776.100.500,-
HPP : Rp. 28.198.306.232,-
Piutang Dagang :Rp. 22.385.429.659,-
Persediaan : Rp. 2.648.506.820,-
Hutang Dagang : Rp. 7.036.043.759,-
Berdasarkan data diatas, berikutnya kita tentukan perputaran
piutangnya (A/R DOH), perputaran persediaannya ( Inventory DOH) dan
perputaran hutang dagang (A/P DOH)
A/R DOH = (Piutang / Penjualan ) x 360 hari = 225 Hari
Inventory DOH = (Persediaan / HPP) x 360 hari = 34 Hari
Perputaran Hutang Dagang = (Hutang Dagang / HPP) x 360 hari = 90 hari
Selanjutnya kita tentukan proyeksi penjualan kedepan, diasumsikan
penjualan naik 5 % dan HPP adalah 78 % dari penjualan dan hutang Banktidak ada maka:
Penjualan kedepan : Rp 37.554.405.525,-
HPP : Rp. 29.292.436.310,-
Kebutuhan KMK
A/R Financing = (Penjualan Kedepan / 360) x 225 hari = Rp.
23.504.701.142,-
Inv Financing = ( Hpp kedepan / 360 ) x 34 hari = Rp. 2.751.272.247,-
A/P Financing = (Hpp kedepan / 360) x 90 hari = Rp 7.309.051.189,-
Kebutuhan Modal Kerja = (A/R Financing+ Inv Financing) - A/P
= Rp. 18.946.922.200,-
Modal kerja yang dapat diberikan oleh Bank Maksimal adalah (80% x
Rp.18.946.922.200,-)
= Rp. 15.157.537.760,-
Demikian, semoga bermanfaat
Aslam Fetra H
Asisten Manajer Corporate LendingHp: 0813-273-72770
2 Comments
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/perhitungan-kmk-cash-convertion-cycle.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/perhitungan-kmk-cash-convertion-cycle.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=5311522402130602390http://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/perhitungan-kmk-cash-convertion-cycle.html#comment-form -
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
23/141
Tips Kredit Dengan Jaminan Tagihan Piutang
Posted onMinggu, 22 November 2009by Assalam
Pemberian/persetujuan suatu fasilitas kredit dengan jaminan berupa
tagihan piutang merupakan suatu pemberian/persetujuan kredit yang
cukup berisiko, dikarenakan jaminannya tidak kasat mata danpengikatannya pun hanya dengan menyerahkan daftar piutang dari debitur
kepada end user-end usernya untuk dilakukan pengikatan secara notaris
dengan fidusia, oleh karenanya diperlukan beberapa perhatian yang
ketat untuk dapat meminimalisir risiko yang ada (wanprestasi) sehingga
pemberian fasilitas kredit tersebut tepat guna dan bermanfaat. Berikut
beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memitigasi risiko suatu
pemberian kredit dengan jaminan utama berupa tagihan:
1.Perlu dilakukan monitor dan pastikan debitur dapat melakukanpembayaran kewajiban kepada Bank Anda tiap bulannya tetap waktu
serta lakukan kunjungan kelokasi usaha secara periodik2.Pastikan penggunaan kredit sesuai dengan peruntukannya dan harus
dilakukan perjanjian kredit dan pengikatan jaminan secara
sempurna
3.Dapat juga dimintakan debitur untuk menyerahkan surat rekomendasiyang ditandatangani dan diberi cap oleh pihak yang berutang pada
debitur dan memiliki tagihan yang masih berlaku/berjalan dan
jangka waktu tagihan/pembayaran tidak melebihi jangka waktu
sebagaimana yang ditetapkan dalam SOP Bank anda
4.Debitur juga dapat dimintakan untuk membuka escrowaccount/rekening penampungan dimana rekening ini difungsikan
untuk menampung pembayaran tagihan oleh End-user debitur /
bowheerdan langsung menurunkan baki debet pinjamannnya
5.Mintakan Standing Isntruction6.Pencairan kredit maksimal 80 % dari tagihan (sesuai dengan SOP
Bank anda)
Demikian beberapa hal yang dapat dipertimbangkan untuk
pemberian/persetujuan fasilitas kredit dengan jaminan berupa tagihan.
Semoga bermanfaat
Aslam Fetra H
Asst. Manager Corporate Lending
Posted inKredit Modal Kerja|Leave a comment
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Kredit Sindikasi
Posted onSabtu, 07 November 2009by Assalam
http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/tips-kredit-dengan-jaminan-tagihan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/tips-kredit-dengan-jaminan-tagihan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/tips-kredit-dengan-jaminan-tagihan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/tips-kredit-dengan-jaminan-tagihan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/tips-kredit-dengan-jaminan-tagihan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Modal%20Kerjahttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Modal%20Kerjahttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Modal%20Kerjahttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/tips-kredit-dengan-jaminan-tagihan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/tips-kredit-dengan-jaminan-tagihan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/tips-kredit-dengan-jaminan-tagihan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/kredit-sindikasi.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/kredit-sindikasi.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/kredit-sindikasi.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/kredit-sindikasi.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/kredit-sindikasi.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=8208524463835440124http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/kredit-sindikasi.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/kredit-sindikasi.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/tips-kredit-dengan-jaminan-tagihan.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Modal%20Kerjahttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/tips-kredit-dengan-jaminan-tagihan.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/tips-kredit-dengan-jaminan-tagihan.html -
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
24/141
Kredit sindikasi adalah pembiayaan yang diberikan oleh lebih dari satu bank (lebih dari 1 kreditur)
kepada 1 (satu) debitur untuk proyek yang sama. Misalkan pembangunan sebuah pabrik ataupun
refinancing piutang pembiayaan konsumen (model multifinance) , dimana di antara bank-bank anggota
sindikasi tersebut dikoordinasikan oleh 1 (satu) bank sebagai koordintor, yang disebut dengan Lead
Creditur atau Lead Arranger.
Untuk Model-model kredit sindikasi berikut penjelasannya sebagaimana yang diurai oleh Dr. Munir
Fuady, S.H., M.H., LL.M dalam karyanya yang berjudul "Pengantar Hukum Bisnis" adalah sebagai
berikut:
1. Model Direct Participation2. Model Indirect Participation3. Model Club Deal
ModelDirect Participation:
Dengan model ini, semua kreditur yang tercakup dalam sindikasi berhubungan secara kontraktual
dengan debitur. Dengan demikian, terhadap kontrak kredit meskipun hanya ada satu kontrak tetapi
ditandantangani secara ramai-ramai oleh bank peserta sindikasi dengan debiturnya
Model Indirect Participation
Suatu sindikasi kredit dimana sungguhpun diantara kreditur ada sindikasi tertentu, tetapi ada diantara
mereka yang berpartisipasi dengan cara tidak menajdi loan agreement (sehingga tidak menandatangani
loan agreement), tetapi menjadi kreditur lewat kreditur lain. partisipasinya dalam kredit sindikasi
dilakukan dengan cara -cara yuridis sbb:
Novasi Pengalihan Piutang
Pengalihan pendapatan yang timbul dari kredit
Partisipasi sebagian
Partisipasi dengan jaminan
Model Club Deal
Suatu model sindikasi yang mana selain kreditur yang memberi pinjaman uang secara kredit, terdapat
juga kreditur yang memberikannya dengan cara pembiayaan (mis: leasing). Mereka bersama-sama
bergabung dalam satu sindikasi dengan termdan conditionsyang sama dengan kredit biasa
Posted inKredit Sindikasi|Leave a comment
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
PERSIAPAN ANALISIS KREDIT
by Assalam
Dalam kesempatan ini, kita mengupas persiapan-persiapan apa yang
seyogyanya harus dilakukan sebelum analisis kredit diteruskan lebih
http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Sindikasihttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Sindikasihttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Sindikasihttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/kredit-sindikasi.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/kredit-sindikasi.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/kredit-sindikasi.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=107721843908213301http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/kredit-sindikasi.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Kredit%20Sindikasi -
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
25/141
jauh. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni mengenai Data
Analisis. Data analisis mengenai usaha yang akan dibiayai harus
lengkap dan diyakini kebenarannya. Untuk dapat diyakini kebenarannya
perlu dilakukan beberapa pendekatan yakni dengan:
1.Melakukan penelitian secara langsung (kunjungan ketempat usaha)2.Mencocokkan data yang satu dengan data-data yang lain, salah satucontohnya yakni alamat usaha dalam SIUP dicocokkan dengan SKDP
(Surat Keterangan Domisili Perusahaan) apakah sudah sinkron. Bila
berbeda mintakan keterangan kepada manajemen yang bersangkutan
3.Untuk laporan keuangan bisa dengan jalan meminta saran darikantor akuntan
Selanjutnya mengenai kelengkapannya ada beberapa data yang secara umum
harus dimintakan kepada calon debitur yakni:
Legalitas Personal. Legalitas personal dari seluruh pengurus
perseroan (Komisaris dan Direksi) berupa copy KTP, NPWP Legalitas Usahaberupa kelengkapan akta pendirian berikut dengan
perubahan-perubahannya, izin-izin usaha
Data Bisnismeliputi company profile, kontrak-kontrak yang telah
berjalan, sedang maupun yang akan dikerjakan, rencana penggunaan
kredit, strategi bisnis kedepan, daftar rekanan/langganan
Data Keuanganterdiri dari rekening giro teraktif minimal 6 bulan
terakhir, laporan keuangan (Neraca dan laporan Laba/rugi) minimal
2 tahun terakhir serta laporan keuangan tahun berjalan, cashflow
projection untuk periode selama jangka waktu kredit yang
dimintakan
Data Jaminanyang menunjukkan jenis barang, satus kepemilikannya
(Copy Sertifikat, IMB,PBB,Akta jual beli, Copy bukti pembayaranPBB dan blue print), jika bukan merupakan fix asset misalkan
piutang maka mintakan daftar piutangnya yang akan dijaminkan
Bilamana kelngkapan data-data umum tersebut diatas telah lengkap maka
analisis dapat diteruskan dengan penelaahan lebih dalam mengenai
prospek usaha dan manajemen, kemampuan memenuhi kewajibannya dan
kondisi keuangannya. Untuk taksasi jaminan selalu dipastikan bahwa
nilai jaminan harus dapat mengcover kredit yang akan diberkan sesuai
dengan corporate policy/SOP bank anda
Semoga [email protected]
Posted inAnalisis Kredit|Leave a comment
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM ANALISIS KREDIT
by Assalam
http://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredithttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.htmlhttp://www.blogger.com/email-post.g?blogID=7556879361565138179&postID=6557066436985028598http://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/pendekatan-pendekatan-dalam-analisis.htmlhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=twitterhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/&target=emailhttp://belajarkredit.blogspot.com/2009/11/persiapan-analisis-kredit.html#comment-formhttp://belajarkredit.blogspot.com/search/label/Analisis%20Kredit -
7/22/2019 ANALISA REKENING KORAN1
26/141
Didalam melakukan analisis kredit ada beberapa metode pendekatan yang
dapat digunakan oleh seorang analisis, adapun beberapa metode
pendekatan yang penulis terapkan didalam praktek selama ini yakni
meliputi: pendekatan karakter, pendekatan secara jaminan, pendekatan
kemampuan membayar kembali dan pendekatan kelayakan usaha.
Sedangkan didalam bebrapa literatur yang penulis pelajari khususnyabuku mengenai Credit Management Handbook karya Prof. Dr.H. Veithzal
Rivai M.B.A dan Andria Permata Veithzal, B.Acct., M.B.A secara lengkap
beberapa pendekatan yang dapat digunakan yakni Character Approach,
Collateral Approach, Repayment Approach, Feasibility Approach, Agent
Of Development Approach dan Relationship Approach.Berikut penjelasan
lebih jauh mengenai beberapa pendekatan yang hanya diterapkan oleh
penulis selama ini didalam melakukan analisis kredit:
Pendekatan Karakter. Pendekatan secara karakter ini lebih banyakpenulis dasarkan pada adanya iktikad baik dari calon debitur
didalam memenuhi apa yang menjadi kewajibannya pada pihak bank,sikap kooperatif yang ditunjukkan serta reputasi selama ini
didalam lingkungan bisnisnya. Misalkan pengajuan kredit pemilikan
rumah (KPR) oleh salah satu pemimpin tertinggi Bank BUMN, selain
faktor jaminan, penekanan utama yang penulis garis bawahi dan
menjadi titik kritis adalah reputasi dari calon debitur tersebut.
Masih berkaitan dengan masalah karakter bilamana suatu usaha yang
dikelola oleh calon debitur cukup menguntungkan sedangkan sikap
koopereatif yang ditunjukkan oleh manajemen dinilai kurang (tidak
terbuka dalam memberikan keterangan mengenai kinerja usaha yang
dijalankan), berbohong, sulit dimintai data dan berbelit-belit
maka serta merta hal ini menjadi faktor penguat bgi penulis
didalam menolak pengajuan kreditnya. Pendekatan Jaminan. Dalam pendekatan ini, nilai jaminan khususnya
fix assetharus dapat mengcover kredit yang akan diberikan sesuai
dengan SOP/Corporate Policy namun demikian tidaklah menutup
kemungkinan sepanjang proyek usaha maupun kemampuan membayar
kembali dinilai jelas serta aman maka kekurangan daripada fix
asset tersebut perlu dimintakan pesetujuan lebih lanjut kepada
pejabat pemutus kredit
Pendekatan Kemampuan Membayar. Dalam hal pendekatan terhadapkemampuan membayar ini, penulis mendasarkan penilaiannya atas
cashflow dari calon debitur dan pembayaran dari pihak ketiga(bowheer). Perlu dipastikan juga bahwasanya bila sumber
pembayarannya kembali ini berasal dari pihak ketiga maka calon
debitur harus menyerahkan Standing Instruction atas tagihan
piutang dari piha