Download - ABSES PAYUDARA.pptx
ABSES PAYUDARA
• Disusun Oleh:
1. Nur Chidayatun 2. Nur Khoeriah3. Nur Istiqpmah 4. Oktaviana Elsandari 5. Purwati 6. Puspita Wulandari
DEFINISI
• Abses Payudara adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kumpulan nanah yang terbentuk di bawah kulit payudara sebagai akibat dari infeksi bakteri.
FAKTOR PENYEBAB
• Infeksi pada payudara biasanya disebabkan oleh
bakteri yang umum ditemukan pada kulit normal
(staphylococcus aureus). Infeksi terjadi khususnya
pada saat ibu menyusui. Bakteri masuk ke tubuh
melalui kulit yang rusak, biasanya pada puting susu
yang rusak pada masa awal menyusui. Area yang
terinfeksi akan terisi dengan nanah.
FAKTOR RESIKO
Penggunaan obat steroid
4
Tindik di bagian puting susu
3
Perokok berat
2
Diabetes mellitus
1
5
AnemiaRendahnya sistem imun
7
Infeksi setelah melahirkan
6
8
Penanaman silicon
MANIFESTASI KLINIK
TANDA GEJALA
• Sakit pada payudara ibu tampak lebih parah.
• Payudara lebih mengkilap dan berwarna merah.
• Benjolan terasa lunak karena berisi nanah. Kadang-kadang keluar cairan nanah melalui puting susu. Bakteri terbanyak penyebab nanah pada payudara adalah STAFILOKOKUS AUREUS DAN SPESIES STREPTOKOKUS.
• Pada lokasi payudara yang terkena akan tampak membengkak.Bengkak dengan getah bening dibawah ketiak.
• Nyeri dan teraba masa yang fluktuatif / ‘empuk’
• Sensasi rasa panas pada area yang terkena
• Demam dan kedinginan, menggigil• Rasa sakit secara keseluruhan• Malaise, dan timbul limfadenopati pectoralis,
axiller, parasternalis, dan subclavia.
DIAGNOSIS
• Untuk memastikan diagnosisnya perlu dilakukan aspairasi nanahmya. Differensial diagnosisnya galactoele, fibroadenoma dan carcinoma.
PENCEGAHAN
• Perawatan Putting Susu Rata • Puting susu dan payudara harus dibersihkan sebelum
dan setelah menyusui.• Setelah menyusui, puting susu diolesi kembali
dengan ASI dan biarkan kering dengan sendirinya• Hindari pakaian yang menyebabkan iritasi pada
payudara
• Menyusui secara bergantian payudara kiri dan kanan
• Untuk mencegah pembengkakan dan penyumbatan saluran, kosongkan payudara dengan cara memompanya
• Gunakan teknik menyusui yang baik dan benar untuk mencegah robekan/luka pada puting susu.
• Minum banyak cairan • Menjaga kebersihan puting susu • Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui.
PENATALAKSANAAN
1. Teknik menyusui yang benar.2. Kompres payudara dengan air hangat dan air
dingin secara bergantian.3. Meskipun dalam keadaan mastitis , harus sering
menyusui bayinya.4. Mulailah menyususi pada payudara yang sehat.
5. Hentikan menyusui pada payudara yang mengalami abses, tetapi ASI harus tetap dikeluarkan.
6. Apabila abses bertambah parah dan mengeluarkan nanah, berikan antibiotik.
7. Rujuk apabila keadaan tidak membaik.
Terapi :
• Evakuasi abses dengan cara dilakukan operasi (insisi abses) dalam anestesi umum. Setelah diinsisi, diberikan drain untuk mengalirkan sisa abses yang ‘mungkin’ masih tertinggal dalam payudara.
(Abses / nanah kemudian diperiksa untuk kultur resistensi dan pemeriksaan PA.)
VARNEY
• DEFINISI
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-
penemuan, ketrampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien.
STANDAR 7 LANGKAH VARNEY
Langkah 1 : Pengkajian
Pada langkah ini bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien, untuk memperoleh data dapat dilakukan dengan cara:
1. Anamnesa 2. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-
tanda3. Pemeriksaan khusus 4. Pemeriksaan penunjang
• Langkah II: Merumuskan Diagnosa/Masalah Kebidanan Pada langkah ini identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi yang akurat atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik.
• Langkah IV: Menetapkan Kebutuhan Tindakan Segera Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan/dokter dan/untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
• Langkah V: Merencana Asuhan Secara Menyeluruh Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh yang ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan penatalaksanaan terhadap masalah atau diagnosa yang telah teridentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
• Langkah VI: Implementasi Pada langkah ke enam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke lima dilaksanakan secara aman dan efisien. Perencanaan ini dibuat dan dilaksanakan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
• Langkah VII: Evaluasi Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasidi dalam diagnosa dan masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar-benar efektif dalam pelaksanaannya.