Dinas Kesehatan Kota Salatiga
Jl. Hasanudin No. 110A Salatiga 50721
Telp. 0298-326146 Fax: 0298-322697
Email: [email protected]
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah,
dan Nasional (Persen) Tahun 2011-2014…………………………………………………..
7
Gambar 3.1 Jumlah Kematian Neonatal Menurut Puskesmas Di Kota Salatiga Tahun 2014. 9
Gambar 3.2 Angka Kematian Bayi Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014.………………………….. 11
Gambar 3.3 Angka Kematian Balita (AKABA) Kota SalatigaTahun 2010-2014…………………. 12
Gambar 3.4 Angka Kematian Ibu di Kota Salatiga Tahun 2010-2014…………………………….. 13
Gambar 3.5 Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) Kota Salatiga Tahun 2010-2014……………. 14
Gambar 3.6 Jumlah Penderita Diobati dan Angka Kesembuhan TB Paru di Kota Salatiga
Tahun 2010-2014…………………………………………………………………...................
15
Gambar 3.7 Balita dengan Pneumonia Yang Ditangani Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014. 16
Gambar 3.8 Jumlah Penemuan Kasus HIV/AIDS Kota Salatiga Tahun 2010-2014…………… 17
Gambar 3.9 Kasus Sifilis Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Di Kota Salatiga
Tahun 2014……………………………………………………………………………………………
18
Gambar 3.10 Jumlah Perkiraan Kasus Diare dan Diare Pada Balita Di Kota Salatiga Tahun
2010-2014……………………………………………………………………………………………..
19
Gambar 3.11 Penemuan AFP Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014……………………………..…….. 21
Gambar 3.12 Kasus PD3I Kota Salatiga Tahun 2006-2013……………………………………………… 22
Gambar 3.13 IR dan CFR Kasus DBD Kota Salatiga Tahun 2006-2014…………….……………... 23
Gambar 3.14 Proporsi Kasus Baru Penyakit Tidak Menular Kota Salatiga Tahun 2014……….. 24
Gambar 4.1 Cakupan kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014. 27
Gambar 4.2 Cakupan Persalinan Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Kota Salatiga
Tahun 2010-2014…………………………………..……………………………………………….
29
Gambar 4.3 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Di Kota Salatiga Th 2010-2014…................... 30
Gambar 4.4 Cakupan Ibu Nifas Yang Mendapat Kapsul Vitamin A Di Kota Salatiga Tahun
2010-2014………………………………………………………………………………………………
30
Gambar 4.5 Prevalensi Ibu Hamil Anemia Kota Salatiga Tahun 2010-2014…………….………. 32
Gambar 4.6 Cakupan Pemberian Tablet Fe Pada Bumil Kota Salatiga Tahun 2010-2014…. 32
v
Gambar 4.7
Gambar 4.8
Cakupan Bumil Risti Yang Ditangani Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014……….
Cakupan Penanganan Neonatal Dengan Komplikasi Kota Salatiga Tahun
2010-2014………………………………………………………………………………………………
33
34
Gambar 4.9 Cakupan Peserta KB Aktif Kota Salatiga Tahun 2014……............................... 35
Gambar 4.10 Persentase Pemakaian Jenis Kontrasepsi Peserta KB Aktif Kota Salatiga
Tahun 2014……………………………………………………………………………………………
35
Gambar 4.11 Persentase KB Baru Menurut Metode Kontrasepsi Kota Salatiga Tahun 2014… 36
Gambar 4.12 Persentase Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) Kota Salatiga Tahun 2010-2014.. 37
Gambar 4.13 Persentase Kunjungan Neonatal KN1 dan KN3 Di Kota Salatiga Tahun
2014……………………………………………………………………………………………………….
37
Gambar 4.14
Gambar 4.15
Cakupan ASI Ekslusif Kota Salatiga Th. 2010-2014………………………………......
Cakupan Kunjungan Bayi Kota Salatiga Th. 2010-2014………………………………..
39
41
Gambar 4.16
Gambar 4.17
Imunisasi Dasar Lengkap Bayi Kota Salatiga Tahun 2010-2014…….…………..
Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita (6-59 bln) Di Kota Salatiga
Tahun 2011-2014…………………………………………………………………………………….
43
44
Gambar 4.18 Cakupan Pelayanan Anak Balita Kota Salatiga Tahun 2011-2014………………… 46
Gambar 4.19 Cakupan Balita Ditimbang kota Salatiga Tahun 2011-2014….………………………. 47
Gambar 4.20 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI Kota Salatiga Tahun 2010-
2014……………………………………………………………………………………………………….
50
Gambar 4.21 Pelayanan Gigi Tumpatan dan Pencabutan Gigi Tetap Kota Salatiga Tahun
2010-2014………………………………………………………………………………………………
51
Gambar 4.22
Gambar 4.23
Gambar 4.24
Gambar 4.25
Gambar 4.26
Peresentase Cakupan Murid SD/MI yang Diperiksa Kesehatan Gigi dan Mulut
Di Kota salatiga Tahun 2010-2014…………………………………………………………….
Pelayanan Kesehatan Usila Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014….…………………
Persentase Peserta Menurut Jenis Jaminan Pelayanan Kesehatan Kota
Salatiga Tahun 2014………………………………………………………………………………..
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Di Sarana Kesehatan Kota Salatiga Tahun
2010-2014………………………………………………………………………………………………
Jumlah Kunjungan Rawat Inap Di Sarana Kesehatan Tahun 2010-2014……….
51
52
54
55
56
vi
Gambar 4.27
Gambar 4.28
Gambar 4.29
Gambar 4.30
Gambar 4.31
Gambar 4.32
Jumlah Kunjungan Pelayanan Kesehatan Jiwa Di Sarana Kesehatan Di Kota
Salatiga Tahun 2010-2014……………..………………………………………………………..
BOR RSU Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014…………………………....
AVLOS RS Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014…………………………..
TOI RS Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014….……………………………
Cakupan Strata PHBS Rumah Tangga Tingkat Kota Salatiga Tahun 2010-2014
Persentase Rumah Sehat Kota salatiga Tahun 2010-2014…………………………..
57
59
60
60
62
64
Gambar 4.33 Persentase Jamban Menurut Jenisnya di Kota Salatiga Tahun 2014…………….. 65
Gambar 4.34 Persentase TUPM Sehat Kota Salatiga Tahun 2010-2014….………………………… 66
Gambar 5.1 Strata Posyandu Kota Salatiga Tahun 2010-2014……………………………………….. 72
Gambar 5.2 Rasio Tenaga Medis Per 100.000 Penduduk di Kota Salatiga Tahun 2014……… 75
Gambar 5.3 Rasio Dokter Spesialis Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014………………………...... 76
Gambar 5.4 Rasio Dokter Umum Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014……………………………… 76
Gambar 5.5 Rasio Dokter Gigi Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014…….………………………….. 77
Gambar 5.6 Rasio Tenaga Perawat dan Bidan Terhadap 100.000 Penduduk Di Kota
Salatiga Tahun 2014………………………………………………………………………………..
77
Gambar 5.7 Rasio Bidan Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014….………………………………………. 78
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga
penyusunan Buku Profil Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2014 dapat diselesaikan. Profil
Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2014 merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan
untuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian pembangunan kesehatan di
Kota Salatiga.
Profil kesehatan Kota Salatiga merupakan penyajian yang komprehensif dari data
derajat kesehatan, upaya kesehatan, dan sumber daya kesehatan. Profil kesehatan
menggunakan data yang bersumber dari pengelola program kesehatan di lingkungan Dinas
Kesehatan Kota Salatiga dan lintas sektor yang berkaitan dengan program kesehatan.
Data yang ditampilkan pada Profil Kesehatan Kota Salatiga dapat membantu untuk
mengetahui capaian hasil pembangunan kesehatan dan data digunakan sebagai salah satu
dasar untuk merencanakan program pembangunan kesehatan selanjutnya. Di samping
memuat gambaran hasil capaian pembangunan kesehatan, Profil Kesehatan dimaksudkan
untuk melengkapi kebutuhan data dan informasi di bidang kesehatan maupun bidang lain
yang membutuhkan.
Terdapat perbedaan Profil Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2014 dengan Profil
Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2013, karena penyusunan Profil Kesehatan Tahun 2014
mengacu pada Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Tahun 2013 Edisi Revisi 2014.
Selanjutnya diharapkan kritik dan saran yang membangun, serta partisipasi dari
berbagai pihak terutama dalam proses pengumpulan data yang akurat, tepat waktu dan sesuai
kebutuhan. Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam
penyusunan Profil Kesehatan ini kami mengucapkan terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………..……………..……………………………………...... i
DAFTAR ISI………………………………………….……………………………………………….. ii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………………….. iii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….……………………………….. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................
B. Sistematika Penyajian.................................................................................
1
1
2
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH
A. Keadaan Geografi........................................................................................
B. Keadaan Penduduk ....................................................................................
C. Keadaan Ekonomi……................................................................................
D. Keadaan Pendidikan……………………………………………………………
4
4
4
6
8
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
A. Angka Kematian…………….........................................................................
B. Angka Kesakitan…………………………………..........................................
9
9
13
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
A. Pelayanan Kesehatan ………......................................................................
B. Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan ……………………………………..
C. Perilaku Hidup Sehat……... ……………………………………………………
D. Keadaan Lingkungan …………………………………………………………
26
26
53
61
62
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
A. Sarana Kesehatan........................................................................................
B. Tenaga Kesehatan........................................................................................
C. Pembiayaan Kesehatan................................................................................
68
68
74 79
BAB VI KESIMPULAN
A. Situasi Derajat Kesehatan.……………………………………………............
B. Situasi Upaya Kesehatan……………………………………………………….
C. Situasi Sumber Daya Kesehatan……………………………………………….
80
81
83
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1
TABEL 2.2
TABEL 2.3
TABEL 3.1
TABEL 5.1
Jumlah Penduduk Kota Salatiga Berdasarkan Jenis Kelamin dan Sex Rasio
Tahun 2014………………………………………………………………..…………..
Jumlah Penduduk Kota Salatiga Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Tahun 2014………………………………………………………………………..…..
Tingkat Pendidikan Penduduk Kota Salatiga Tahun 2014……………………….
Faktor Penyebab Kematian Bayi Kota Salatiga Tahun 2014…………….
Jumlah Sarana Kesehatan Di Kota Salatiga Tahun 2014………………..
5
6
9
10
70
Profil Kesehatan Kota Salatiga 2014 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kota Salatiga Sehat merupakan impian yang harus diwujudkan.
Berbagai upaya pembangunan di bidang kesehatan telah dilakukan guna
mewujudkan impian tersebut. Upaya tersebut tidak bisa dilakukan oleh sektor
kesehatan saja, tetapi harus dilakukan secara holistik bersama stakeholder,
lintas sektor dan masyarakat. Kegiatan-kegiatan program pembangunan
kesehatan yang dilakukan oleh sektor kesehatan maupun non kesehatan yang
berhubungan dengan masalah kesehatan, merupakan data atau fakta yang
perlu dicatat dan dikelola dengan baik dalam suatu sistem informasi. Peran
data dan informasi program pembangunan kesehatan terasa makin diperlukan
guna pengambilan keputusan disetiap program, tahapan dan jenjang
administrasi.
Prioritas pembangunan kesehatan tahun 2014 masih menempatkan
pelayanan kesehatan ibu dan anak sebagai prioritas utama pembangunan
kesehatan dilanjutkan dengan pelayanan kesehatan masyarakat miskin,
penanggulangan penyakit menular dan tidak menular serta gizi buruk.
Program-program tersebut sangat berkaitan untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat Kota Salatiga.
Buku Profil Kesehatan Salatiga disusun guna menggambarkan situasi
dan kondisi kesehatan masyarakat Kota Salatiga. Profil Kesehatan ini berisi data
dan informasi yang menunjukkan derajat kesehatan, sumber daya kesehatan,
dan upaya kesehatan serta pencapaian indikator pembangunan kesehatan di
Kota Salatiga. Oleh karena itu Profil Kesehatan Kota Salatiga dapat digunakan
untuk mengevaluasi kemajuan pembangunan kesehatan di Kota Salatiga pada
tahun yang bersangkutan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 2014 2
B. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Adapun sistematika penyajian Profil Kesehatan Kota Salatiga sebagai berikut :
Bab-1 : Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan
sistematika penyajiannya.
Bab-2 : Gambaran Umum
Bab ini menyajikan data-data tentang gambaran umum Kota Salatiga. Selain
uraian tentang letak geografis, administratif, dan informasi umum lainnya, bab
ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan
faktor-faktor lainnya misalnya kependudukan, ekonomi, sosial budaya dan
lingkungan.
Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan
angka status gizi masyarakat.
Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan
rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan
kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan
kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana.
Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir
indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan
kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh pemerintah kota Salatiga.
Bab-5 : Situasi Sumber Daya kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan
kesehatan, dan sumber daya kesehatan lainnya.
Bab-6 : Kesimpulan
Bab ini berisi sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah
lebih lanjut dari profil kesehatan kota Salatiga tahun 2013. Selain keberhasilan–
keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini mengemukakan hal-hal yang dianggap
masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 2014 3
Lampiran
Pada lampiran ini berisi resume (angka pencapaian Kota Salatiga) dan 87 tabel
data indikator kesehatan termasuk pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 4
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH
A. KEADAAN GEOGRAFI
Kota Salatiga di kelilingi wilayah Kabupaten Semarang. Terletak
antara 007.17’ dan 007.17’.23” Lintang Selatan dan antara 110.27’.56,81”
dan 110.27’.56,81” dan 110.32’.4,64” Bujur Timur. Secara morfologi Kota
Salatiga berada di daerah cekungan kaki gunung Merbabu, di antara
gunung-gunung kecil antara lain Gajah Mungkur, Telomoyo dan Payung
Rong.
Seluruh wilayah Kota Salatiga dikelilingi oleh wilayah Kabupaten
Semarang, yaitu:
Sebelah Utara : Kecamatan Pabelan (Desa Pabelan dan Desa
Pejaten) dan Kecamatan Tuntang (Desa Kesongo, Desa Watu serta
Desa Agung)
Sebelah Selatan: Kecamatan Getasan (Desa Sumogawe, Desa
Samirono seta Desa Jetak ) dan Kecamatan Tengaran (Desa
Patemon dan Desa Karang Duren)
Sebelah Timur : Kecamatan Pabelan (Desa Ujung-Ujung, Desa
Sukoharjo serta Desa Glawan) dan Kecamatan Tengaran (Desa
Bener, Desa Tegal Waton serta Desa Nyamat)
Sebelah Barat : Kecamatan Tuntang (Desa Candirejo, Desa Jombor,
Desa Sraten serta Desa Gendongan) dan Kecamatan Getasan (Desa
Polobogo).
Secara administrasi Kota Salatiga terbagi menjadi 4 kecamatan dan
22 kelurahan. Luas wilayah Kota Salatiga tercatat sebesar 5.678,110
hektar atau 56.781 km2
B. KEADAAN PENDUDUK
1. Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk Kota Salatiga pada tahun 2014 (sumber Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil) sebanyak 195.754 jiwa, dengan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 5
kepadatan rata-rata 3 jiwa untuk setiap kilometer persegi. Tingkat
kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Sidomukti yaitu 3,89 jiwa
per kilometer persegi dan yang terendah kepadatan penduduknya
terjadi di Kecamatan Argomulyo yaitu 2,62 jiwa perkilometer persegi.
Jumlah rumah tangga yang ada sebanyak 60.362 Rumah
Tangga dengan rata-rata Anggota Rumah Tangga adalah 3,19 jiwa
untuk setiap rumah tangga. Jumlah penduduk terbanyak berada di
Kecamatan Sidorejo sebanyak 54.534 jiwa dan terendah berada di
Kecamatan Sidomukti yaitu 43.492 jiwa.
2. Rasio Jenis Kelamin Penduduk
Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari rasio
jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk
perempuan. Jumlah Penduduk laki-laki di Salatiga 96.922 jiwa dan
jumlah penduduk Perempuan di Salatiga 95.369 jiwa. Sehingga dapat
kita dapatkan Rasio Jenis Kelaminnya sebesar 101,63. Rincian Data
Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel.2.1. Jumlah Penduduk Kota Salatiga Berdasarkan Jenis Kelamin dan Sex Rasio tahun 2014
No Kecamatan Laki-laki Perempuan Sex Rasio
1 Sidorejo 27.257 28.020 97,27
2 Sidomukti 21.991 22.582 97,38
3 Argomulyo 24.405 24.243 100,6
4 Tingkir 23.390 23.866 98,0
Jumlah 97.043 98.711 98,31
Sumber : Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kota Salatiga
3. Komposisi Penduduk Menurut Umur
Komposisi penduduk Kota Salatiga menurut golongan umur dan
jenis kelamin menunjukan bahwa penduduk laki-laki maupun
perempuan proporsi terbesar berada pada kelompok umur 30-34
tahun.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 6
Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin tahun
2014 sebagai berikut :
Tabel.2.2. Jumlah Penduduk Kota Salatiga Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2014
NO KELOMPOK UMUR
(TAHUN)
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN
L+P
1 2 3 4 5
1 0 - 4 5.222 4.950 10.172
2 5 - 9 7.909 7.446 15.355
3 10 - 14 7.468 7.067 14.535
4 15 - 19 7.126 6.857 13.983
5 20 - 24 7.368 7.079 14.447
7 25 - 29 7.438 7.758 15.196
8 30-34 8.993 9.158 18.151
9 35-39 8.900 8.739 17.639
10 40-44 7.493 7.448 14.941
11 45-49 6.805 7.242 14.047
12 50-54 5.770 6.395 12.165
13 55-59 5.360 5.668 11.028
14 60-64 4.176 4.079 8.255
15 65-69 2.365 2.510 4.875
16 70-74 1.646 2.126 3.772
17 >75 3.004 4.189 7.193
C. KEADAAN EKONOMI
Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang
ekonomi dapat dilihat dari pertumbuhan angka Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
konstan. PDRB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh
unit usaha dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah seluruh nilai
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu
wilayah. Pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga tahun 2010 yang
ditunjukan oleh laju Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas
dasar harga konstan tahun 2000 sebesar 5,01%.
Laju pertumbuhan PDRB Kota Salatiga tahun 2014 mencapai
4,80%, sedikit melambat dibandingkan tahun 2013 dengan pertumbuhan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 7
6,27%. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 9,90%. Lapangan usaha
Pertambangan dan Penggalian merupakan lapangan usaha yang menjalani
kontraksi tertinggi yaitu 5,13%.
Gambar 2.1
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga,
Propinsi Jawa Tengah dan Nasional (persen) Tahun 2011-2014
6.58
5.53
6.27
5.14
5.42
6.176.03
5.58
5.02
4.8
5.34
5.3
4
4.5
5
5.5
6
6.5
7
2011 2012 2013 2014
Salatiga Jawa Tengah Nasional
Sumber: BPS Kota Salatiga
Berdasarkan gambar tersebut di atas, terlihat bahwa tren
perkembangan pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga berbanding terbalik
dengan Propinsi Jawa Tengah. Ketika perkembangan pertumbuhan
ekonomi Kota Saltiga turun, Propinsi Jawa Tengah naik. Begitu pula
sebaliknya, ketika perkembangan pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga
sedang naik, Propinsi Jawa Tengah malah turun. Sedangkan
perkembangan pertumbuhan ekonomi nasional cenderung turun dari
tahun ke tahun.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 8
D. KEADAAN PENDIDIKAN
Tingkat pendidikan berkaitan dengan kemampuan menyerap dan
menerima informasi kesehatan serta kemampuan berperan aktif dalam
pembangunan kesehatan. Masyarakat yang memiliki pendidikan lebih
tinggi, pada umumnya mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas
sehingga lebih mudah menyerap dan menerima informasi, serta dapat ikut
berperan serta dalam mengatasi masalah kesehatan dirinya dan
keluarganya.
Situasi pendidikan penduduk Kota Salatiga tahun 2014 seperti pada
tabel 2.3 berikut ini :
Tabel.2.3. Tingkat Pendidikan Penduduk Kota Salatiga Tahun 2014.
N
o
Kecamatan Tdk/Blm
sekolah
Blm
tamat
SD/MI
Tmt SD
sederajat
SMP
sederajat
SMA
Sederaj
at
Diplo
ma
Univer
sitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Sidorejo 8.453 5.932 9.097 8.011 15.672 2.473 5.638
2 Sidomukti 6.976 4.721 7.835 6.902 12.156 1.903 4.080
3 Argomulyo 7.458 5.614 9.704 8.031 12.859 1.761 3.221
4 Tingkir 7.084 5.834 8.222 7.402 13.288 1.972 3.455
Jumlah 29.971 22.101 34.858 30.346 53.975 7.299 16.394
Sumber : Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kota Salatiga
Profil Kesehatan Kota Salatiga 9
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Untuk mengetahui situasi derajat kesehatan masyarakat dapat dinilai
melalui beberapa indikator antara lain angka kematian, angka kesakitan dan
status gizi. Derajat kesehatan Kota Salatiga dapat digambarkan melalui Angka
Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu,
situasi dan kondisi angka kesakitan (morbiditas), dan status gizi masyarakat.
Faktor lain yang mempengaruhi derajat kesehatan, baik berasal dari
sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan
prasarana kesehatan dan juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan,
lingkungan sosial, dan faktor lain.
A. ANGKA KEMATIAN
1. Angka Kematian Neonatal
Angka Kematian Neonatal (AKN) adalah jumlah kematian bayi
umur kurang dari 28 hari (0-28 hari) per 1.000 kelahiran hidup dalam
kurun waktu satu tahun. AKN menggambarkan tingkat pelayanan
kesehatan ibu dan anak termasuk antenatal care, pertolongan
persalinan, dan postnatal ibu hamil. Semakin tinggi angka kematian
neonatal semakin rendah tingkat pelayanan kesehatan ibu dan anak.
AKN Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 12,43 /1.000 KH. Jumlah
Kematian Neonatal tertinggi di wilayah Puskesmas Sidorejo Lor dan
Mangunsari, sedangkan yang terendah di wilayah Puskesmas
Cebongan. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut
ini:
8
4
8
4
1
5
Sidlor Klcc Mgsr Tglrj Ceb Sidul
Gambar 3.1 Jumlah Kematian Neonatal Menurut Puskesmas
Di Kota Salatiga Th.2014
Profil Kesehatan Kota Salatiga 10
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi (0-11
bulan) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB
menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang
berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan
antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan
KB, serta kondisi lingkungan sosial ekonomi.
AKB di Kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 37 kasus (15,15/
1000 KH) dan tahun 2013 sebanyak 40 kasus (15,9/1000 KH)
meningkat jika dibandingkan tahun 2012 sebesar 11,4 per 1.000
Kelahiran Hidup atau sebanyak 31 kasus. Angka Kematian Bayi (AKB)
di Kota Salatiga kondisinya mengalami fluktuasi. Banyak faktor yang
mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak mudah untuk menentukan
faktor yang paling dominan dan faktor yang kurang dominan. Faktor
penyebab kematian bayi tahun 2014 antara lain :
Tabel 3.1
Faktor Penyebab Kematian Bayi Kota Salatiga Tahun 2014
Angka Kematian Bayi (AKB) dipengaruhi oleh tingkat
pengetahuan ibu, usia ibu, status sosial, ekonomi, , tingkat pendidikan,
staus gizi, budaya dll. Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor
aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan, serta kesadaran
masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan
modern (lebih baik) dalam bidang kesehatan merupakan faktor-faktor
yang sangat berpengaruh terhadap tingkat kematian bayi.
Faktor Penyebab 0-6 hari 7-28 hari 29 hari -1 bln
Asfiksia 4 0 0
BBLR 18 1 0
Kelainan
kongenital
1 1 4
Diare 0 0 1
Lain-lain 4 1 2
Jumlah 27 3 7
Profil Kesehatan Kota Salatiga 11
Berbagai upaya penurunan AKB telah dilakukan antara lain
penanganan mulai dari perawatan masa kehamilan, yaitu pemberian
tablet tambah darah / Fe 90 guna mencegah terjadinya pendarahan
waktu melahirkan, upaya pemberian susu ibu hamil yang kurang energi
kronis untuk mencegah Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR ). Disamping
itu pemberian vitamin A dua kali pada ibu nifas akan dapat
meningkatkan kesehatan dan daya tahan pada ibu dan bayinya. Upaya
lain yaitu dengan meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan
dengan pengembangan manajemen asfeksia, dan BBLR, kunjungan
neonatal oleh petugas kesehatan. Diharapkan akan terjadi penurunan
AKB, seiring dengan upaya-upaya yang dilakukan. Gambaran AKB
tahun 2010-2014 dapat dillihat pada gambar dibawah ini.
3. Angka Kematian Balita ( AKABA )
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah kematian Balita
0-5 tahun per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun.
AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan pada balita,
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, pelayanan Posyandu, dan tingkat
keberhasilan program KIA/Posyandu serta faktor kondisi sanitasi
lingkungan.
AKABA tahun 2014 sebesar 16,16 per 1.000 KH atau 39 kasus,
menurun jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 17,3/1000 KH (43
9.6 7.4
11.4
15.96 15.15
2010 2011 2012 2013 2014
Gambar. 3.2 Angka Kematian Bayi Kota Salatiga Tahun 2010-2014
Profil Kesehatan Kota Salatiga 12
kasus), AKABA di Kota Salatiga tahun 2010-2014 secara umum
meningkat, seperti dalam gambar 3.3 berikut ini.
4. Angka Kematian Ibu ( AKI )
Kematian ibu adalah kematian wanita pada masa kehamilan,
persalinan sampai 42 hari setelah persalinan, baik sebagai akibat
langsung dari kehamilan atau persalinanya, maupun sebagai akibat
tidak langsung dari penyakit lain kecuali kecelakaan. Lebih 90%
kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung yaitu perdarahan,
infeksi dan eklamsia. Ketiga penyebab langsung kematian ibu ini
disebut komplikasi kebidanan (komplikasi obstetri). Selain itu,
persalinan lama (lebih dari 12 jam) dan pengguguran kandungan
(abortus terinfeksi) dapat berakibat perdarahan dan atau infeksi.
Kurang dari 10% kematian ibu disebabkan oleh penyebab tidak
langsung, misalnya penyakit yang sudah diderita ibu sejak sebelum
hamil atau penyakit lain yang diderita pada masa kehamilan. Keadaan
gizi sejak sebelum hamil, kehamilan yang terlalu sering/dekat, terjadi
pada usia terlalu muda atau tua dapat menambah risiko timbulnya
gangguan. Kematian ibu juga diwarnai oleh penyebab mendasar, yaitu
rendahnya status wanita, terutama di pedesaan, dan rendahnya
tingkat pendidikan.
10.27 7.79
12.5
17.2 16.15
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
2010 2011 2012 2013 2014
Gambar 3.3 AKABA Kota Salatiga Tahun 2010-2014
Profil Kesehatan Kota Salatiga 13
Di Kota Salatiga tahun 2014 terjadi 2 kasus kematian ibu.
Penyebab kematian ibu tahun 2014 disebabkan oleh perdarahan
(penyebab langsung) dan Dengue Syock Syndrome (penyebab tidak
langsung).
Kematian ibu biasanya juga terjadi karena tidak mempunyai akses
ke pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, terutama pelayanan
kegawatdaruratan tepat waktu yang dilatarbelakangi oleh terlambat
mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat
mencapai fasilitas kesehatan, terlambat mendapatkan pelayanan di
fasilitas kesehatan.
Berbagai upaya penurunan angka kematian ibu telah dilakukan
antara lain penerapan Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) yang bertujuan untuk antisipasi dan
deteksi dini resiko pada masa kehamilan dan persalinan yang berbasis
masyarakat, Puskesmas PONED serta RS PONEK.
Angka kematian Ibu di Kota Salatiga dapat di lihat pada gambar 3.4.
dibawah ini.
B. ANGKA KESAKITAN
1. Case Notification Rate (CNR) Kasus Baru BTA +
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar
melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberkulosis.
99.4
212.5
74.3
279.2
82.85
2010 2011 2012 2013 2014
Gambar 3.4 Angka Kematian Ibu Kota Salatiga Tahun 2010-2014
Profil Kesehatan Kota Salatiga 14
Berdasarkan data dari Puskesmas dan Rumah sakit angka
penemuan kasus baru Tuberkulosis Paru terkonfirmasi bakteriologis
(BTA Positif) yang tercatat (Case Notification Rate/ CNR BTA Positif)
tahun 2014 di Kota Salatiga sebesar 128,73 per 100.000 penduduk.
Kemudian proporsi kasus terduga (suspek) TB paru terkonfirmasi
bakteriologis (BTA positif) di antara seluruh kasuss terduga (suspek)
TB yang diperiksa dahaknya di Kota Salatiga, sebesar 7,24%.
Sedangkan CNR untuk semua kasus sebesar 259,52 per 100.000
penduduk.
Angka penemuan kasus TB Paru BTA (+) sejak tahun 2012
meningkat dikarenakan adanya perbedaan cara perhitungan.
Perhitungan tersebut adalah bahwa penderita TB Paru BTA (+) adalah
semua penderita yang ditemukan di sarana pelayanan kesehatan tanpa
melihat status domisili/tempat tinggal penderita. Sedangkan
perhitungan pada sebelum tahun 2012, hanya penderita yang
berdomisili di wilayah Kota Salatiga. Perlu diketahui bahwa di Kota
Salatiga terdapat RS khusus Paru dr Ario Wirawan dan Balai Kesehatan
Paru Masyarakat (BKPM). Angka penemuan kasus TB Paru BTA (+)
dari tahun 2010-2014 dapat dlihat pada gambar berikut:
30.9
44.62
99.5
142.72
128.73
2010 2011 2012 2013 2014
Gambar 3.5 Penemuan Kasus TB BTA (+) Kota Salatiga Tahun 2010-2014
Profil Kesehatan Kota Salatiga 15
Proporsi kasus TB anak di antara kasus baru Tuberkulosis Paru
yang tercatat sebesar 18%. Hal ini menunjukan bahwa penularan
kasus TB BTA Positif kepada anak cukup besar.
Jumlah penderita TB Paru BTA (+) yang diobati dan sembuh dari
tahun 2010-2014 dapat dilihat pada angka kesesembuhan, berturut-
turut 2010-2014 adalah 80,85%, 63,64%, ,69,17%, 76,73% dan
71,42%. Tahun 2014 target Cure Rate atau angka kesembuhan
sebesar 90%.
2. Presentase Balita Dengan Pneumonia Ditangani
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
(alveoli) yang ditandai dengan batuk disertai napas cepat dan atau
kesukaran bernapas.
Tatalaksana pneumonia adalah diberikannya pelayanan kesehatan
sesuai klasifikasinya, untuk pneumonia ringan dan sedang diberikan
antibiotika dan pneumonia berat dirujuk ke sarana kesehatan yang
lebih memadai.
Penderita pneumonia yang ditemukan dan ditangani pada tahun
2014 sebesar 542 (44,68%) dari sasaran sebesar 1213. Pada tahun
2013 sebesar 544(44,40%) penderita dari perkiraan kasus sebesar
2010 2011 2012 2013 2014
Diobati 48 55 240 202 294
CR/Sembuh 40 35 166 155 210
0
50
100
150
200
250
300
350
Gambar 3.6. Jumlah Penderita Diobati dan Angka Kesembuhan
TB Paru Di Kota Salatiga tahun 2010-2014
Profil Kesehatan Kota Salatiga 16
1.225 sasaran. Angka penemuan penderita pneumonia dari tahun
2010-2014 berturut- turut adalah 52,21%, 41,81%, 33,28%, 44,40%
dan 44,68%. Masih rendahnya angka penemuan balita dengan
pneumonia, dikarenakan petugas kesehatan masih sangat hati-hati
untuk mendiagnosa bahwa pasiennya adalah pneumonia. Dari semua
kasus yang ditemukan seluruhnya (100%) sudah mendapat
penanganan.
3. Persentase HIV/AIDS Ditangani
Sesuai kebijakan program pencegahan dan pemberantasan
penyakit HIV/AIDS, seluruh penderita HIV/AIDS harus mendapatkan
pelayanan sesuai standar. Tata laksana penderita HIV/AIDS meliputi
Voluntary Counseling Testing`(VCT) yaitu tes konseling secara
sukarela, perawatan orang sakit dengan HIV/AIDS, pengobatan Anti
Retroviral (ARV), pengobatan infeksi oportunistik, dan rujukan kasus
spesifik.
Tahun 2014 ditemukan kasus baru penderita HIV/AIDS sebanyak
23, tahun 2013 ditemukan penderita HIV/AIDS sebanyak 14 kasus dan
tahun 2012 ditemukan kasus baru penderita HIV/AIDS sebanyak 17
kasus. Keseluruhan (100%) kasus HIV/AIDS di Kota Salatiga yang
ditemukan tersebut sudah mendapatkan penanganan sesuai standar.
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
2010 2011 1012 2013 2014
Perkiraan JumlahPneumonia Balita
1218 990 1253 1225 1213
Pneumonia BalitaDitemukan/Diangani
636 414 417 544 542
Gambar 3.7 Balita Dengan Pneumonia Yang Ditangani Kota
Salatiga Tahun 2010-2014
Profil Kesehatan Kota Salatiga 17
Jumlah kasus HIV/AIDS yang ditemukan dari tahun 2001-2014 di Kota
Salatiga dapat dilihat pada gambar 3.8 berikut ini:
4. Jumlah Kasus Sifilis
Sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh
bakteri spiroset Trepanoma pallidum sub-spesies pallidum.Penularan
penyakit ini melalui kontak seksual. Di samping itu juga dapat
ditularkan dari ibu ke janinselama kehamilan atau saat kelahiran, yang
menyebabkan terjadinya sifilis congenital.
Jumlah kasus sifilis di kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 1.191
kasus. Kelompok umur terbanyak berturut-turut sebagai berikut:umur
25-49 th sebanyak 612 kasus, umur 20-24 th sebanyak 346 kasus,
umur 15-19 th sebanyak 187 kasus, umur >=50 th sebanyak 44 kasus
dan umur 5-14 th sebanyak 2 kasus. Berdasarkan jenis kelamin
perempuan lebih banyak kasusnya dibandingkan dengan laki-laki yaitu
1.116 dibanding 75 kasus. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar
berikut:
2 1
0
9 7
6
17
27
14
23
12
6
17
14
23
-5
0
5
10
15
20
25
30
Gambar 3.8 Jumlah Penemuan Kasus Baru HIV/AIDS Kota Salatiga s.d tahun
2014
Jml Kasus
Profil Kesehatan Kota Salatiga 18
5. Darah Donor Diskrining Terhadap HIV
Salah satu strategi untuk meminimalkan penularan penyakit
melalui transfusi darah adalah melalui skrining darah donor. HIV/AIDS
merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui transfusi darah,
sehingga setiap darah donor harus dilakukan skrining terhadap HIV.
Jumlah pendonor di Kota Salatiga melalui UTD PMI Kota Salatiga
pada tahun 2014 sebanyak 7.979 dan 100% diskrining terhadap HIV
dengan hasil positif HIV 7 (0,09%) pendonor.
6. Persentase Balita Dengan Diare Ditangani
Definisi operasional penemuan penderita diare adalah jumlah
penderita yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di
suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun.
Jumlah kasus diare pada balita di tahun 2014 sebanyak 4.438
(105,9%) dari perkiraan kasus sebanyak 4.189 Semua kasus diare baik
pada balita maupun non balita sudah mendapat penanganan (100%).
0
100
200
300
400
500
600
5-14th
15-19th
20-24th
25-49th
>=50th
Laki-laki 2 3 19 37 14
Perempuan 0 184 327 575 30
Gambar 3.9 Kasus Sifilis Menurut Kelompok Umur Dan
Jenis Kelamin Kota Salatiga Th. 2014
Profil Kesehatan Kota Salatiga 19
7. Angka Penemuan Kasus Baru Kusta per 100.000 penduduk
Penyakit kusta atau lepra disebabkan oleh bakteri
Mycrobacterium leprae. Bakteri ini mengalami proses pembelahan
cukup lama antara 2-3 minggu. Daya tahan hidup kuman kusta
mencapai 9 hari di luar tubuh manusia. Kuman kusta memiliki masa
inkubansi 2-5 tahun bahkan bisa lebih dari 5 tahun. Penatalaksanaan
kasus yang buruk dapat menyebabkan kusta menjadi progresif,
menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak
dan mata.
Tahun 2014 di kota Salatiga dilaporkan sebanyak 6 kasus baru
semuanya kasus Multi Basiler (MB). Di wilayah Provinsi Jawa Tengah
Kota Salatiga termasuk katagori beban rendah dengan angka NCDR
sebesar 3,07 per 100.000 penduduk.
8. Angka “Acute Flaccid Paralysis” (AFP)
Dalam upaya membebaskan Indonesia dari Penyakit Polio, maka
pemerintah telah melaksanakan Program Eradikasi Polio (ERAPO) yang
2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah perkiraan kasusdiare
6554 7654 7691 4115 4189
Jumlah Diare pada Balitadan ditangani
1994 4276 5766 4745 4438
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
Gambar 3.10. Jumlah Perkiraan Kasus Diare dan Diare Pada Balita
Di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2014
Profil Kesehatan Kota Salatiga 20
terdiri dari pemberian imunisasi polio rutin, pemberian imunisasi masal
pada anak balita maupun PIN (Pekan Imunisasi Nasional) dan
survelans AFP.
Eradikasi Polio adalah apabila tidak ditemukan virus polio liar
indigenous selama 3 tahun berturut-turut di suatu region yang
dibuktikan dengan surveilans AFP yang sesuai standar sertifikasi. Dasar
pemikiran Eradikasi Polio adalah :
a. Manusia satu-satunya reservoir dan tidak ada longterm
carrier pada manusia.
b. Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup di lingkungan.
c. Tersedianya vaksin yang mempunyai efektivitas > 90 % dan
mudah dalam pemberian.
d. Layak dilaksanakan secara operasional.
Salah satu strategi yang dilakukan untuk mencapai eradikasi polio yaitu
melakukan surveilans AFP sesuai dengan standar sertifikasi. Surveilans
AFP merupakan pengamatan dan penjaringan semua sifat kelumpuhan
pada poliomyelitis. Prosedur pembuktian penderita AFP terserang virus
polio liar atau tidak adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pelacakan terhadap anak usia <15 tahun yang
mengalami kelumpuhan mendadak (<14 hari) dan menetukan
diagnose awal.
b. Mengambil specimen tinja penderita tidak lebih dari 14 hari sejak
kelumpuhan, sebanyak dua kali selang waktu pengambilan I dan II
>24 jam.
c. Mengirim kedua specimen tinja ke laboratorium dengan
pengemasan khusus.
d. Hasil pemeriksaan specimen tinja akan menjadi bukti virology
adanya virus polio liar di dalamnya.
e. Diagnosa akhir ditentukan pada 60 hari sejak kelumpuhan.
Pemeriksaan klinis ini dilakukan oleh dokter spesialis anak atau
syaraf untuk menentukan apakah masih ada kelumpuhan atau
tidak.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 21
Hasil pemeriksaan virologis dan klinis akan menjadi bukti
penengakan diagnose kasusu AFP termasuk kasusu polio atau tidak,
sehingga dapat diketahui apakah ada polio liar di masyarakat.
Cakupan penemuan dan penanganan penyakit AFP adalah
jumlah kasus AFP non polio yang ditemukan diantara 100.000
penduduk usia < 15 tahun pertahun di satu wilayah kerja tertentu.
Jumlah kasus AFP yang ditemukan dan ditangani tahun 2014 sebanyak
2 kasus. Penemuan kasus AFP sejak tahun 2010-2014 dapat dilihat
pada gambar berikut.
9. Jumlah Kasus dan Angka Kesakitan Penyakit Yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
Yang termasuk dalam PD3I yaitu Polio, Campak, Difteri, Pertusis,
Tetanus (Non Neonatorum), Tetanus Neonatorum, dan Hepatitis.
Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit tersebut,
diperlukan komitmen global untuk menekan turunnya angka kesakitan
dan kematian yang lebih banyak dikenal dengan Eradikasi Polio
(ERAPO), Reduksi Campak (Redcam), dan Eliminasi Tetanus
Neonatorum (ETN). Dari tahun 2006 sampai dengan 2013 jumlah
kasus PD3I yang dilaporkan adalah sebagai berikut:
1
2 2
5
2
2010 2011 2012 2013 2014
Gambar 3.11 Penemuan AFP Kota Salatiga Tahun 2010-2014
Profil Kesehatan Kota Salatiga 22
10. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000
Penduduk
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue dan ditularkan oleh vector nyamuk Aedes Aegypty.
Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur <15 tahun,
namun dapat juga menyerang orang dewasa.
Penderita DBD yang ditangani adalah persentase penderita DBD
yang ditangani sesuai standar di satu wilayah dalam waktu satu tahun
dibandingkan dengan jumlah penderita DBD yang ditemukan
/dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang sama.
Jumlah penderita DBD dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010
mengalami peningkatan kasus. Hal ini disebabkan oleh karena cuaca
yang tidak menentu sehingga menyebabkan perkembangan jentik
nyamuk yang tidak terkontrol. Jumlah kasus tersebut berturut-turut
adalah tahun 2006 sebanyak 57 penderita IR: 38,9/100.000 penduduk,
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Hepatitis B 7 0 0 0 0 4 0 0 0
Polio 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Campak 28 42 53 115 198 168 94 0 0
T. Neonatorum 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tetanus 2 0 0 0 0 0 0 0 0
Pertusis 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Difteri 2 0 0 0 0 0 0 1 0
Gambar 3.12 Kasus PD3I Kota Salatiga Tahun 2008-2014
Profil Kesehatan Kota Salatiga 23
tahun 2007 sebesar 141 kasus (IR: 80, CFR:0,71), tahun 2008 sebesar
72 kasus (IR: 40, CFR:1,39%), tahun 2009 sebanyak 109 (IR:65,
CFR:0,92%), tahun 2010 sebesar 155 kasus (IR:91). Pada tahun 2011
terjadi penurunan kasus yaitu sebesar 13 kasus (IR:7,4%), tahun
2012 sebanyak 13 kasus, tahun 2013 sebanyak 61 kasus dan tahun
2014 sebanyak 9 kasus. Dari semua kasus yang ditemukan sudah
mendapat penanganan sesuai dengan standar. Beberapa upaya yang
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Salatiga dalam rangka penurunan
kasus demam berdarah antara lain penggerakan pemberantasan
sarang nyamuk, pemeriksaan jentik berkala, dan sosialisasi
penanggulangan penyakit Demam Berdarah Dengue.
Berikut gambar jumlah kasus DBD dari tahun 2006 sampai dengan
tahun 2014.
11. Angka Kesakitan Malaria per 1.000 Penduduk
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Untuk Kota
Salatiga malaria meskipun tidak termasuk daerah endemis, namun
kasus penyakit malaria masih ditemukan. Kasus malaria tahun 2014 di
Kota Salatiga sebesar 33 kasus (API : 0,17 per 1.000 penduduk).
38.9
80
40
65
91
7.4 12.83
31.72
4.6 0 0.71 1.39 0.92 0 0 0 1.6 0
20 20 20 20 20
55 55 55 55
-20
0
20
40
60
80
100
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Gambar 3.13 IR dan CFR Kasus DBD Kota Salatiga Tahun 2006-2014
Incidence Rate (IR)
CFR
target
Profil Kesehatan Kota Salatiga 24
12. Penyakit Tidak Menular
Data kasus penyakit tidak menular yang diperoleh antara lain
kanker servik, kanker mamae, kanker hati, kanker paru, diabetes
mellitus, angina pektoris, dekompensasio kordis, hipertensi, stroke,
asma bronkhial dan kecelakaan lalu lintas.
Faktor resiko terjadinya penyakit tidak menular, dibagi menjadi
dua yaitu faktor genetik yang merupakan faktor yang tidak dapat
diubah (unchanged risk faktor), dan faktor resiko yang dapat diubah
(change risk faktor), misalnya, pola makan yang tidak seimbang,
makanan yang mengandung zat adiktif, mengkonsumsi rokok, kurang
berolah raga dan faktor kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap
kesehatan.
Penyakit tidak menular merupakan suatu penyakit yang tidak
bisa disembuhkan secara medis, tetapi hanya bisa dikendalikan.
Penyakit tidak menular juga merupakan penyebab utama kematian
tertinggi bila dibandingkan dengan penyakit menular.
Kasus penyakit tidak menular di Kota Salatiga tahun 2014 dapat
dilihat pada gambar 3.14 berikut:
13. Cakupan Desa/ Kelurahan Terkena KLB Ditangani <24 Jam
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya
kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu desa/kelurahan dalam jangka waktu tertentu.
0,46% 8,87%
62%
7%
0,34%
13%
6% 3%
Gambar 3.14 Proporsi Kasus baru Penyakit Tidak Menular
di Kota Salatiga Tahun 2014
Kanker
DM
Hipertensi
Jantung
Stroke
PPOK
Asma
Psikosis
Profil Kesehatan Kota Salatiga 25
KLB penyakit menular dan keracunan masih merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat. Jenis KLB yang terdapat di Kota
Salatiga tahun 2014 yaitu Chikungunya, diare dan AFP. Chikungunya
terjadi di satu kecamatan 2 kelurahan dengan jumlah penderita
sebanyak 152 penderita. Diare terjadi di 3 (tiga) kecamatan 3 (tiga)
kelurahan dengan jumlah penderita sebanyak 78 penderita dan jumlah
kematian sebanyak 3 penderita. Sedangkan AFP ditemukan di 2
kecamatan 2 kelurahan dengan jumlah penderita 2 orang.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 26
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
A. PELAYANAN KESEHATAN
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4
Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian
pelayanan antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan,
dengan distribusi waktu minimal 1 kali pada semester pertama (usia
kehamilan 0-12 minggu), 1 kali pada trisemeter kedua (usia kehamilan
12-24 minggu), dan 2 kali pada trisemester ketihga (usia kehamilan 24-
36 minggu). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk
menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin, berupa
deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi
kehamilan.
Pelayanan antenatal diupayakan agar memenuhi standar kualitas,
yaitu:
1. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan;
2. Pengukuran tekanan darah;
3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA);
4. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri);
5. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi
tetanus toksoid sesuai status imunisasi;
6. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama
kehamilan;
7. Penentuan persentase janin dan denyut jantung janin (DJJ);
8. Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan
konseling, termasuk keluarga berencana);
9. Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin
darah (Hb) dan pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah
dilakukan sebelumnya).
10. Tatalaksana kasus.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 27
Untuk menilai cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil dapat
digunakan indikator cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu
hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali,
dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun
waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang
telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling
sedikit empat kali sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan sasaran
ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator
tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil
dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ke
tenaga kesehatan.
Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa cakupan ibu hamil K4 di Kota
Salatiga pada tahun 2014 sebesar 2.789 bumil (94,96%) meningkat jika
dibandingkan capaian tahun 2013 sebesar 93,46%.
Gambar 4.1
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4
di Kota Salatiga Th. 2010 - 2014
88,00%
90,00%
92,00%
94,00%
96,00%
98,00%
100,00%
102,00%
K1 96,00% 96,30% 96,70% 99,02% 100%
K4 92,90% 96,60% 95,40% 93,46% 94,96%
2010 2011 2012 2013 2014
Berbagai kegiatan telah dilakukan guna peningkatan cakupan
pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu dengan semakin mendekatkan
akses pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat dan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 28
pengembangan kelas ibu hamil. Melalui kelas ibu hamil diharapkan akan
meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil dan
keluarganya dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu secara
paripurna. Di samping itu kegiatan luar gedung, seperti pendataan,
pelayanan di posyandu, kunjungan rumah, dan sweeping kasus drop out
merupakan upaya yang dilakukan guna peningkatan kunjungan K4.
2. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Upaya kesehatan ibu bersalin dilaksanakan dalam rangka
mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan
persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimulai pada kala I
sampai dengan kala IV persalinan. Pencapaian upaya kesehatan ibu
bersalin diukur melalui indikator persentase persalinan ditolong tenaga
kesehatan terlatih (Cakupan Pn). Indikator ini memperlihatkan tingkat
kemampuan pemerintah dalam menyediakan pelayanan persalinan
berkualitas yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.
Cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan sudah mencapai
target (90%) yaitu sebesar 100%. Meskipun cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan sudah mencapai target, namun angka
kematian ibu masih tinggi. Untuk mengetahui cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan dapat dilihat pada gambar 4.2 di
bawah ini.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 29
Gambar 4.2
Cakupan Persalinan Yang Ditolong Oleh Nakes
Kota Salatiga Tahun 2010 - 2014
0,00%
50,00%
100,00%
150,00%
Pertolongan persalinan
oleh nakes terlatih
95,10% 94,80% 95% 100% 99,88%
Pertolongan persalian
oleh dukun terlatih
4,90% 5,20% 0% 0% 0%
2010 2011 2012 2013 2014
3. Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh
tenaga kesehatan. Masa sesudah persalinan (Masa Nifas) berpeluang
untuk terjadinya kematian ibu maternal, sehingga perlu mendapatkan
pelayanan kesehatan masa nifas yang dikunjungi oleh tenaga kesehatan
minimal 3 (tiga) kali sejak persalinan dengan ketentuan waktu:
a. Kunjungan nifas pertama pada masa 6 jam sampai dengan 3 hari
setelah persalinan.
b. Kunjungan nifas kedua dalam waktu 2 minggu setelah persalinan
(8-14 hari)
c. Kunjunagn nifas ketiga dalam waktu 6 minggu setelah persalinan
(36-42 hari).
Pelayanan ibu nifas meliputi pemberian vitamin A dosis tinggi ibu
nifas yang kedua dan pemeriksaan kesehatan pasca persalinan untuk
mengetahui apakah terjadi pendarahan pasca persalinan, keluar cairan
berbau dari jalan lahir, demam lebih dari 2 (dua) hari, payudara bengkak
kemerahan disertai rasa sakit dan lain–lain. Kunjungan terhadap ibu
nifas yang dilakukan petugas kesehatan biasanya bersamaan dengan
kunjungan neonatus. Cakupan pelayanan ibu nifas sbb:
Profil Kesehatan Kota Salatiga 30
Gambar.4.3 Cakupan Pelayanan Nifas Kota Salatiga
Tahun 2010-2014
96.14%
95.20%
95.85%
96.36%
94.90%
94.00%
94.50%
95.00%
95.50%
96.00%
96.50%
2010 2011 2012 2013 2014
4. Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A
Ibu nifas adalah ibu yang baru melahirkan bayinya yang
dilaksanakan di rumah dan atau rumah bersalin dengan pertolongan
dukun bayi atau tenaga kesehatan. Suplementasi vitamin A pada ibu
nifas merupakan salah satu program penanggulangan kekurangan
vitamin A.
Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan ibu
nifas yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 SI) pada
periode sebelum 40 hari setelah melahirkan. Cakupan ibu nifas
mendapat kapsul vitamin A di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 99,92%
(2.428 dari 2.306 ibu nifas).
Gambar 4.4.Cakupan Ibu Nifas Yang Mendapat Kapsul
Vitamin A di Kota Salatiga Tahun 2010-2014
54,44
89,6695,98
99,92 99,92
0
20
40
60
80
100
120
2010 2011 2012 2013 2014
Profil Kesehatan Kota Salatiga 31
5. Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil dan WUS
Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan
program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur
termasuk ibu hamil. Menurut WHO, tetanus maternal dan neonatal
dikatakan tereleminasi apabila hanya terdapat kurang dari satu kasus
tetanus neonatal per 1.000 kelahiran hidup di setiap kabupaten. Strategi
yang dilakukan untuk meneleminasi tetanus neonatorum dan maternal
adalah:
1. Pertolongan persalinan yang aman dan bersih
2. Cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata
3. Penyelenggaraan surveilans Tetanus Neonatorum
Jumlah ibu hamil tahun 2014 sebesar 2.937 yang mendapat TT I
sebesar 1.402 (47,7%), TT2 sebesar 1.109 (37,8%),TT3 sebesar 186
(6,3%), TT4 sebesar 68 (2,3%), TT5 sebesar 44 (1,5%).
6. Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe
Program penanggulangan anemia yang dilakukan adalah dengan
memberikan tablet tambah darah yaitu preparat Fe yang bertujuan
untuk meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya
yang dialami ibu hamil. Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar
haemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal (batasan anemi pada
ibu hamil < 11 gram%). Anemi pada ibu hamil menyebabkan
pendarahan sebelum atau saat persalinan, resiko melahirkan BBLR,
meningkatnya resiko kematian ibu dan bayi. Pemberian tablet Fe
kepada ibu hamil minimal 90 tablet selama periode kehamilan. Indikator
cakupan pemberian Fe yaitu Fe1 dan Fe3. Prevalensi ibu hamil anemia
dan cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil dapat dilihat pada
gambar 4.5 dan Gambar 4.6 berikut ini:
Profil Kesehatan Kota Salatiga 32
4,06
2,53
3,53
2,11
6,71
0
1
2
3
4
5
6
7
2010 2011 2012 2013 2014
Gambar 4.5
Prevalensi Ibu Hamil Anemia
Kota Salatiga Tahun 2010-2014
Gambar 4.6
Cakupan Pemberian Tablet Fe pada Bumil
Kota Salatiga Tahun 2010-2014
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
Jml Bumil 3254 3123 3003 3151 2937
Fe1 2502 2984 2903 3009 2937
Fe3 2972 3007 2870 2800 2708
2010 2011 2012 2013 2014
7. Cakupan Komplikasi Kebidanan Ditangani
Penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu
dengan komplikasi kebidanan untuk mendapatkan penanganan definitive
sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan
dasar dan rujukan. Diperkirakan sekitar 15-20% ibu hamil akan
mengalami komplikasi kebidanan. Komplikasi dalam kehamilan dan
persalinan tidak dapat diduga sebelumnya oleh karenanya semua
persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan agar komplikasi
kebidanan dapat segera dideteksi dan ditangani.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 33
Cakupan ibu hamil risiko tinggi dan komplikasi yang ditangani
tahun 2014 sebesar 147,6% (867 kasus) komplikasi. Cakupan
penanganan ibu hamil resiko tinggi dan komplikasi meningkat, hal ini
dapat diartikan bahwa semakin banyak ibu hamil yang mengalami
komplikasi kebidanan. Oleh karena itu komplikasi kebidanan pada ibu
hamil harus segera dapat dideteksi dini dan ditangani.
Gambar 4.7 Cakupan Bumil Risti Yang Ditangani
Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014
100%77.30%
42.12%
100%
147.60%
0%
50%
100%
150%
200%
2010 2011 2012 2013 2014
Bumil Risti yg Ditangani
8. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi Ditangani
Neonatal dengan komplikasi adalah neonatal dengan penyakit dan
atau kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian,
sepert asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neontaorum, infeksi/sepsis,
trauma lahir, BBLR (berat lahir < 2500 gram), sindroma gangguan
pernafasan, dan kelainan congenital maupun yang termasuk klasifikasi
kuning dan merah pada pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu Bayi
Muda (MTBM).
Komplikasi yang menjadi penyebab kematian terbesar adalah
asfiksia, bayi berat lahir rendah dan infeksi. Komplikasi dapat dicegah
dan ditangani, namun secara umum terkadang terkendala oleh banyak
faktor antara lain: akses ke sarana pelayanan kesehatan, keadaan sosial
ekonomi, system rujukan yang belum berjalan dengan baik,
terlambatnya deteksi dini dan kesadaran orang tua untuk mencari
pertolongan kesehatan. Penanganan neonatal dengan komplikasi adalah
penanganan terhadap neonatal sakit dan atau neonatal dengan kelainan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 34
atau komplikasi/kegawatdaruratan yang mendapat pelayanan sesuai
standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan atau perawat) terlatih baik
di rumah, sarana pelayanan kesehatan dasar maupun sarana pelayanan
kesehatan rujukan.
Pelayanan sesuai standar antara lain sesuai dengan standar MTBM,
manajemen asfiksia bayi baru lahir, manjemen bayi berat lahir rendah,
pedoman pelayanan neonatal essensial di timgkat pelayanan kesehatan
dasar, PONED, PONEK atau standar operasional pelayanan lainnya.
Perhitungan sasaran neonates dengan komplikasi dihitung
berdasarkan 15% dari jumlah bayi baru lahir. Indikator ini mengukur
kemampuan manajemen program kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara professional kepada
neonates dengan komplikasi. Permasalahan dalam perhitungan indikator
neonatal resiko tinggi yang mendapatkan pelayanan kesehatan di
antaranya disebabkan belum adanya keseragaman dalam penentuan
neonatal yang termasuk dalam resiko tinggi, sehingga belum semua
neonatal dengan resiko tinggi/komplikasi dicatat dan dlaporkan.
Gambar berikut merupakan cakupan penanganan neonatal dengan
komplikasi di Kota Salatiga:
Gambar 4.8
Cakupan Penanganan Neonatal Dengan Komplikasi Kota
Salatiga Th 2010-2014
68
28,3
42,36
97,06 94,84
0
20
40
60
80
100
120
2010 2011 2012 2013 2014
Profil Kesehatan Kota Salatiga 35
9. Persentase Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi
Keluarga Berencana yaitu suatu upaya yang berguna untuk
perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan
dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan
kelahiran seperti kondom, spiral, IUD dan sebagainya.
Cakupan peserta KB aktif secara rinci seperti pada gambar 4.9.
sebagai berikut:
Gambar. 4.9. Cakupan Peserta KB Aktif Kota Salatiga
Tahun 2010-2014
71,7
76,8 78,27
69,6
82,59
60
65
70
75
80
85
2010 2011 2012 2013 2014
tahun
Caku
pan
Sedangkan jenis kontrasepsi peserta KB aktif pada tahun 2014 seperti
pada gambar berikut :
Gambar 4.10
Persentase Pemakaian Jenis Kontrasepsi Peserta KB Aktif
Tahun 2014
0,3
68,3
4,60,0114
8,54,4
IUD MOP IMPLAN SUNTIK PIL KONDOM MOW
10. Persentase Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi
Peserta Keluarga Berencana (KB) Baru adalah Pasangan Usia Subur
(PUS) yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat dan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 36
atau PUS yang menggunakan kembali salah satu cara/alat kontrasepsi
setelah mereka berakhir masa kehamilannya.
Pada peserta KB baru, persentase metode kontrasepsi yang
terbanyak digunakan adalah metode suntik sebesar 46,4%, kemudian
implant sebesar 23,4%, IUD sebesar 15,9%, PIl 9,3% dan MOW 0,4%.
Gambar 4.11
Persentase KB Baru Menurut Metode Kontrasepsi
Kota Salatiga Th. 2014
15.90%
0.40%
23.40%
4.60%
46.40%
9.30%
IUD
MOW
Implan
Kondom
Suntik
Pil
11. Persentase Berat Badan Bayi Lahir Rendah
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat
badan kurang dari 2500 gram. Penyebab terjadinya BBLR antara lain
karena ibu hamil mengalami anemia, kurang asupan gizi waktu dalam
kandungan, ataupun lahir kurang bulan. Bayi yang lahir dengan berat
badan rendah perlu penanganan yang serius, karena pada kondisi
tersebut bayi mudah sekali mengalami hipotermi yang biasanya akan
menjadi penyebab kematian.
Persentase bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kota Salatiga Tahun
2014 sebanyak 87 (3,6%), menurun jika dibandingkan tahun 2013
sebesar 138 (5,5%). Gambaran persentase BBLR selama lima tahun
terakhir dapat dilihat pada gambar 4.12.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 37
Gambar 4.12
Persentase Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Kota Salatiga
Th. 2010-2014
2.023.04
5.5 5.5
3.6
0
2
4
6
Persentase 2.02 3.04 5.5 5.5 3.6
2010 2011 2012 2013 2014
12. Cakupan Kunjungan Neonatus
Neonatus adalah bayi baru lahir yang berusia sampai dengan 28
hari, di mana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di
dalam rahim menjadi di luar rahim.
Kunjungan Neonatus (KN) adalah kunjungan yang dilakukan oleh
petugas kesehatan ke rumah ibu bersalin, untuk memantau dan
memberi pelayanan kesehatan untuk ibu dan bayinya. Kunjungan
Neonatus dibagi tiga yaitu KN1 adalah kunjungan pada 0-2 hari, KN2
adalah kunjungan 2-7 hari dan KN3 adalah kunjungan setelah 7-28 hari.
Persentase kunjungan neonatus KN1 dan KN3 kota Salatiga dapat dilihat
pada gambar berikut:
92
94
96
98
100
Gambar 4.13
Persentase Kunjungan Neonatal KN1 dan KN3 Di Kota Salatiga Th.
2014
KN1 95.4 100 99.3 98.05
KN3 95.7 99.2 95.5 96.11
2011 2012 2013 2014
Profil Kesehatan Kota Salatiga 38
13. Persesntase Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu-satunya makanan yang
sempurna dan terbaik bagi bayi karena mengandung unsur-unsur gizi
yang dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi
yang optimal.
ASI adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan
kepada bayi, dalam keadaan miskin merupakan hadiah satu-satunya,
dalam keadaan sakit mungkin merupakan hadiah yang menyelamatkan
jiwanya (UNICEF). Oleh sebab itu pemberian ASI perlu diberikan secara
eksklusif sampai umur 6 (enam) bulan dan tetap mempertahankan
pemberian ASI dilanjutkan bersama makanan pendamping sampai usia 2
(dua) tahun.
Kebijakan Nasional untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan
telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No.
450/Menkes/SK/IV/2004 dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 33 Tahun
2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. ASI eksklusif adalah Air
Susu Ibu yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam)
bulan, tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau
minuman lain. Bayi yang mendapat ASI eksklusif adalah bayi yang hanya
mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.
Pemberian ASI eksklusif bukan hanya isu nasional namun juga
merupakan isu global. Pernyataan bahwa dengan pemberian susu
formula kepada bayi dapat menjamin bayi tumbuh sehat dan kuat,
ternyata menurut laporan UNICEF ( Feat About Breast Feeding)
merupakan kekeliruan fatal, karena meskipun insiden diare rendah pada
bayi yang diberi susu formula, namun pada masa pertumbuhan
berikutnya bayi yang tidak diberi ASI ternyata memiliki peluang yang
jauh lebih besar untuk menderita hipertensi, jantung, kanker, obesitas,
diabetes dll.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 39
Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas capaian ASI
Eksklusif Kota Salatiga pada tahun 2014 sebesar 47,85% (457 bayi dari
955 ) meningkat jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 46,6% (418 dari
897 bayi usia 0-6 bulan), 2012 sebesar 45,12% (601 dari 1.332 bayi
usia 0-6 bulan), terjadi sedikit penurunan bila dibandingkan tahun 2011
yaitu 48,03% (550 dari 1.145 bayi usia 0-6 bln). Berbagai upaya
promosi tentang ASI Ekslusif telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan
beserta jaringannya. Hal ini dapat dilihat dengan berdirinya ruang-ruang
laktasi di tempat-tempat kerja/perusahaan. Cakupan ASI Eksklusif Kota
Salatiga dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar. 4.14
Cakupan ASI Eksklusif Kota Salatiga Th.2010-2014
35.9
46.6
47.8548.03 45.12
0
10
20
30
40
50
60
2010 2011 2012 2013 2014
cakupan ASI Ekslusif
Beberapa hal yang menghambat pemberiaan ASI eksklusif
diantarannya adalah:
1. Rendahnnya pengetahuan ibu dan keluarga lainnya mengenai
manfaat ASI dan cara menyusui yang benar.
2. Kurangnnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari
petugas kesehatan.
3. Faktor sosial budaya.
4. Kondisi yang kurang memadai bagi para ibu yang bekerja.
5. Gencarnya pemasaran susu formula.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 40
Upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan
cakupan pemberiaan ASI eksklusif tetap berpedoman pada Sepuluh
Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui yaitu:
1. Sarana pelayanan Kesehatan mempunyai kebijakan Peningkatan
Pemberiaan Air Susu Ibu (PP-ASI) tertulis yang secara rutin
dikomunikasikan kepada semua petugas.
2. Melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan dan
ketrampilan untuk menerapkan kebijakan tersebut.
3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui
dan penatalaksana dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir
sampai umur 2 tahun termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui.
4. Membantu ibu menyusui bayinya dalam 30 menit setelah
melahirkan yang dilakukan di ruang bersalin ( inisiasi dini). Apabila
ibu mendapat operasi caesar, bayi disusui setelah 30 menit ibu
sadar.
5. Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara
mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi
medis.
6. Tidak memberikan makanan dan minuman apapun selain ASI
kepada bayi baru lahir.
7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama
bayi 24 jam sehari.
8. Membantu ibu menyusui semau ibu, tanpa pembatasan terhadap
lama dan frekuensi menyusui.
9. Tidak memberikan dot atau kempeng bayi yang diberi ASI
10. Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI)
dan rujuk ibu kepada kelompok tersebut ketika pulang dari rumah
sakit, rumah bersalin atau sarana pelayanan kesehatan.
Selain hal tersebut diatas, upaya yang dilakukan adalah dengan
melakukan sosialisasi agar di tempat-tempat kerja misalnya perusahaan,
untuk menyediakan pojok ASI.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 41
14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi
Pelayanan kesehatan bayi termasuk salah satu dari beberapa
indikator yang bisa menjadi ukuran keberhasilan upaya peningkatan
kesehatan bayi dan balita. Pelayanan kesehatan bayi ditujukan pada
bayi usia 29 hari sampai dengan 11 bulan dengan memberikan
pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter, bidan, perawat)
minimal 4 kali, yaitu pada usia 29 hari-2 bulan, 3-5 bulan, 6-8 bulan dan
9-12 bulan sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Pelayanan yang diberikan terdiri dari penimbangan berat badan,
pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, dan campak),
Stimulasi deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) bayi,
pemberian vitamin A pada bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan
bayi serta penyuluhan ASI Eksklusif, pemberian makanan pendamping
ASI (MP-ASI) dan lain-lain.
Cakupan pelayanan kesehatan bayi dapat menggambarkan upaya
pemerintah dalam meningkatkan akses bayi untuk memperoleh
pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan
atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta
peningkatan kualitas hidup bayi. Cakupan pelayanan kesehatan bayi
tahun 2010-2014 Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar berikut:
0
50
100
150
Gambar 4.15
Cakupan Kunjungan Bayi Kota Salatiga
Tahun 2010-2014
Cakupan Kunjungan bayi 97.5 95.68 111 95.3 99.05
Target 90 90 90 90 90
2010 2011 2012 2013 2014
Profil Kesehatan Kota Salatiga 42
15. Cakupan Desa/ Kelurahan ”Universal Child Immunization”
(UCI)
Desa atau Kelurahan UCI adalah desa/ kelurahan di mana minimal
85 % dari jumlah bayi yang ada di desa/ kelurahan tersebut sudah
memperoleh imunisasi dasar lengkap. Imunisasi dasar lengkap pada bayi
(0-11 bulan) meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 3 dosis
Hepatitis B dan 1 dosis campak.
Cakupan desa/ kelurahan UCI di Kota Salatiga sejak tahun 2010
sampai 2014 seluruhnya merupakan kelurahan UCI.
16. Persentase Cakupan Imunisasi Bayi
Tujuan program imunisasi adalah menurunkan angka kesakitan,
kematian dan kecacatan bayi, anak dan balita akibat penyakit PD3I
(Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) seperti penyakit TBC,
Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio Hepatitis B, Campak, dan pneumonia.
Bayi seharusnya mendapat imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG
1 kali, DPT-HB-HiB 3 kali , Polio 4 kali, HB Uniject 1 kali dan campak 1
kali. Sebagai indikator kelengkapan status imunisasi dasar engkap bagi
bayi dapat dilihat dari hasil cakupan imunisasi campak, karena imunisasi
campak merupakan imunisasi yang terakhir yang diberikan pada bayi
umur 9 bulan dengan harapan imunisasi sebelumnya sudah diberikan
dengan lengkap (BCG, DPT-HB-Hib, Polio dan HB)
Selain imunisasi rutin, program imunisasi juga melaksanakan
program imunisasi tambahan / suplemen yaitu bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS) DT, BIAS Campak yang diberikan pada semua usia kelas
1 SD/MI/SDLB/SLB, Blacklog Fighting (melengkapi status imunisasi).
Cakupan imunisasi dasar lengkap bayi di Kota Salatiga dapat dilihat
pada gambar berikut :
Profil Kesehatan Kota Salatiga 43
Gambar 4.16. Imunisasi Dasar Lengkap Bayi
Tahun 2010-2014
115,5699,38
108,0696,7193,1
0
20
40
60
80
100
120
140
2010 2011 2012 2013 2014
17. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi dan Anak Balita
Salah satu upaya program perbaikan gizi masyarakat adalah
melalui pemberian kapsul vitamin A. Program ini bertujuan untuk
mencegah dan menurunkan prevalensi kekurangan Vitamin A (KVA)
pada balita. Cakupan yang tinggi dari pemberian kapsul vitamin A dosis
tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah KVA pada masyarakat.
Vitamin A berperan terhadap penurunan angka kematian dan kesakitan,
karena Vitamin A dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
penyakit infeksi seperti campak, diare, dan ISPA (Infeksi Saluran
Pernafasan Akut). Vitamin A juga bermanfaat untuk kesehatan mata dan
membantu proses pertumbuhan. Oleh karena itu vitamin A sangat
penting untuk kesehatan dan kelangsungan hidup.
Pemberian kapsul vitamin A dilakukan terhadap bayi (6-11 bulan)
dengan dosis 100.000 SI, anak balita (12-59 bulan) dengan dosis
200.000 SI dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI,
sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI.
Pemberian kapsul vitamin A diberkan secara serentak setiap bulan
Februari dan Agustus pada balita usia 6-59 bulan.
Cakupan Balita yang mendapat Vitamin dari tahun 2010 dapat
dilihat pada gambar di bawah ini:
Profil Kesehatan Kota Salatiga 44
Gambar 4.17 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita (6-59
bulan) di Kota salatiga Tahun 2010-2014
99,5999,66
94,91
99,5499,09
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
2010 2011 2012 2013 2014
18. Cakupan Baduta Ditimbang
Cakupan baduta ditimbang di Posyandu merupakan reduksi dari
data jumlah balita ditimbang di Posyandu untuk memberi fokus kepada
sasran prioritas balita di bawah dua tahun sesuai dengan tema sentral
promosi upaya kesehatan ’1000 Hari Pertama Kehidupan’. Indikator ini
mempunyai arti yang hampir sama dengan indikator jumlah balita di
timbang. Nilai D/S Baduta Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 77,9%.
19. Cakupan Pelayanan Anak Balita
Tidak hanya bayi, Balita atau anak berumur di bawah lima tahun
atau 12-59 bulan juga harus mendapatkan pelayanan pemantauan
pertumbuhan setiap bulan, minimal 8 kali dalam setahun yang tercatat
di kohort anak balita dan pra sekolah, buku KIA/KMS atau buku
pencatatan dan pelaporan lainnya.
Pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan
pertinggi/panjang badan (BB/TB). Ditingkat masyarakat pemantauan
pertumbuhan adalah pengukuran berat bandan per umur (BB/U) setiap
bulan di Posyandu, Taman Bermain, Pos PAUD, Taman Penitipan Anak
dan Taman Kanak-Kanak, serta Raudatul athfal dll. Bila berat badan
tidak naik dalam 2 bulan berturut-turt atau berat badan anak balita di
Profil Kesehatan Kota Salatiga 45
bawah garis merah harus dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan untuk
menentukan status gizinya dan upaya tindak lanjut.
Pemantauan perkembangan meliputi penilaian perkembangan
gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian, pemeriksaan daya dengar, daya lihat. Jika ada keluhan
atau kecurigaan terhadap anak, dilakukan pemeriksaan untuk gangguan
mental emosional, autism serta gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktifitas. Bila ditemukan penyimpangan atau gangguan
perkembangan harus dilakukan rujukan kepada tenaga kesehatan yang
lebih memiliki kompetensi.
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak usia 12-59
bulan dilaksanakan melalui pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini
Tumbuh Kembang (SDIDTK) minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan)
dan tercatat pada kohort anak balita dan prasekolah atau pencatatan
dan pelaporan lainnya. Pelayanan SDIDTK dilakukan oleh tenaga
kesehatan, ahli gizi, penyuluh kesehatan masyarakat dan petugas sektor
lain yang dalam menjalankan tugasnya melakukan stimulasi dan deteksi
dini penyimpangan tumbuh kembang anak. Suplemen Vitamin A dosis
tinggi (200.000 IU) diberikan pada anak umur 12-59 bulan 2 kali per
tahun (bulan Februari dan Agustus).
Cakupan pelayanan anak balita di kota Salatiga dapat dilihat pada
gambar berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga 46
Gambar 4. 18
Cakupan Pelayanan Anak Balita Kota Salatiga
Th. 2011-2014
53
80.984.5
80.37
0
50
100
Persentase 53 80.9 80.37 84.5
2011 2012 2013 2014
20. Cakupan Balita Ditimbang
Jumlah balita ditimbang di Posyandu merupakan data indikator
terpantaunya pertumbuhan balita melalui pengukuran perubahan berat
badan setiap bulan sesuai umur. Balita yang rutin menimbang adalah
balita yang selalu terpantau pertumbuhannya. Secara kuantitatif
indikator balita ditimbang menjadi indikator pantauan sasaran
(monitoring covered), sedangkan secara kualitatif merupakan indikator
cakupan deteksi dini (surveillance covered). Semakin besar persentase
balita ditimbang semakin tinggi capaian sasaran balita yang terpantau
pertumbuhannya, dan semakin besar peluang masalah gizi bisa
ditemukan secara dini.
D/S atau balita ditimbang merupakan gambaran dari keterlibatan
masyarakat dalam mendukung kegiatan pemantauan pertumbuhan di
Posyandu. Kehadiran balita di Posyandu merupakan hasil dari akumulasi
peran serta ibu, keluarga, kader dan seluruh komponen masyarakat
dalam mendorong, mengajak, memfasilitasi dan mendukung balita agar
ditimbang di Posyandu untuk dipantau pertumbuhannya. Dengan
demikian indikator D/S dapat dikatakan sebagai indikator partisipasi
masyarakat dalam kegiatan Posyandu.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 47
Gambar 4.19
Cakupan Balita Ditimbang Di Kota Salatiga
Th. 2011-2014
80,1
77
80,1
74,5
70
72
74
76
78
80
82
Persentase 80,1 77 80,1 74,5
2011 2012 2013 2014
21. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui intensifikasi
pemantauan tumbuh kembang Balita di Posyandu, dilanjutkan dengan
penentuan status gizi oleh bidan di desa atau petugas kesehatan
lainnya. Penemuan kasus gizi buruk harus segera ditindak lanjuti dengan
rencana tindak yang jelas, sehingga penanggulangan gizi buruk
memberikan hasil yang optimal.
Pendataan gizi buruk di Jawa Tengah didasarkan pada 2 kategori
yaitu dengan indikator membandingkan berat badan dengan umur
(BB/U) dan kategori kedua adalah membandingkan berat badan dengan
tinggi badan (BB/TB). Skrining pertama dilakukan di Posyandu dengan
membandingkan berat badan dengan umur melalui kegiatan
penimbangan, jika ditemukan balita yang berada di bawah garis merah
(BGM) atau dua kali tidak naik (2T), maka dilakukan konfirmasi status
gizi dengan menggunakan indikator berat badan menurut tinggi badan.
Jika ternyata balita tersebut merupakan kasus gizi buruk, maka segera
dilakukan perawatan gizi buruk sesuai pedoman di Posyandu dan
Puskesmas. Jika ternyata terdapat penyakit penyerta yang berat dan
tidak dapat ditangani di Puskesmas maka segera dirujuk ke rumah sakit.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 48
Balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang
ditangani di sarana pelayanan kesehatan dan atau di rumah oleh tenaga
kesehatan sesuai tata laksana gizi buruk. Perkembangan cakupan balita
gizi buruk yang mendapat perawatan tahun 2006 sampai dengan tahun
2014 adalah sebesar 100 % kasus gizi buruk mendapat pelayanan.
Jumlah kasus gizi buruk tahun 2014 sebesar 5 kasus.
22. Persentase Desa/Kelurahan dengan Garam Beryodium Baik
Persentase desa/keluraham dengan garam beryodium baik
menggambarkan identitas mutu garam beryodium yang dikonsumsi
penduduk di desa/kelurahan. Kadar garam beryodium baik yang
dianjurkan bahwa garam mengandung KJO3 30-80 ppm. Target
kelurahan beryodium baik tahun 2014 sebesar 80%. Sesuai Kepres
No.69 tahun 1994, semua garam yang beredar di Indonesia harus
mengandung yodium. Kebijakan ini berakaitan dengan masih tingginya
kejadian Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia.
GAKY merupakan masalah gizi yang serius karena dapat menyebabkan
penyakit gondok atau kretin. Kekurangan unsur yodium dalam
makananan sehari-hari dapat menurunkan tingkat kecerdasan
seseorang. Dalam garam beryodium juga terdapat unsur natrium maka
konsumsi garam beryodium pun harus dibatasi. Kelebihan konsumsi
natrium dapat memicu timbulnya penyakit tekanan darah tinggi. Untuk
menghindari pengaruh sampingan dari onsumsi garam beryodium yang
berlebihan maka dianjurkan untuk mengkonsumsi garam tidak lebih dari
6 gram per orang per hari atau sekitar satu sendok teh setiap hari.
Kelurahan di Kota Salatiga 100% masyarakatnya sudah termasuk
kelurahan dengan garam beryodum baik.
23. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
Penjaringan kesehatan siswa Sekolah Dasar (SD) dan setingkat
adalah pemeriksaan kesehatan terhadap murid baru kelas 1 SD dan
Madrasah Ibtidaiyah (MI), yang meliputi pengukuran tinggi badan, berat
Profil Kesehatan Kota Salatiga 49
badan, pemeriksaan ketajaman mata, ketajaman pendengaran,
kesehatan gigi, kelainan mental emosional dan kebugaran jasmani.
Pelaksanaan penjaringan kesehatan dikoordinir oleh Puskesmas bersama
dengan guru sekolah dan kader/ konselor kesehatan. Setiap Puskesmas
mempunyai tugas melakukan penjaringan kesehatan siswa SD/MI di
wilayah kerjanya dan dilakukan satu kali pada setiap awal tahun ajaran
baru sekolah.
Kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah (Health Screening)
bertujuan untuk mengelompokan anak sekolah dalam berbagai kategori
sehat dan sakit yang memerlukan tindakan lebih lanjut, serta
mendapatkan gambaran kesehatan anak sekolah dan mengikuti
perkembangan serta pertumbuhan anak sekolah sebagai pertimbangan
dalam menyusun program pembinaan kesehatan sekolah.
Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD/MI oleh tenaga
kesehatan/guru UKS/kader kesehatan sekolah pada tahun 2014 sebesar
99,94% (3.378 siswa) sedangkan tahun 2013, 2012, dan 2011 dari
seluruh siswa (100%) sudah mendapat pelayanan kesehatan tahun 2011
sebesar 3.169 siswa dan tahun 2012 sebesar 3.324 siswa. Dan tahun
2013 sebesar 3.554 siawa. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD
dan setingkat dari tahun 2007-2010 adalah sebanyak 3.088 siswa,
3.094 siswa, 3.103 siswa dari 3.259 siswa (95,2 %), dan tahun 2010
sebanyak 3.112 (93,87%) siswa dari 3.315 siswa.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 50
Gambar.4.20. Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa
SD/MI Tahun 2010-2014
100
99.94100100
93.87
90
92
94
96
98
100
102
2010 2011 2012 2013 2014
Ca
ku
pa
n
24. Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas meliputi
kegiatan pelayanan dasar gigi dan upaya kesehatan gigi sekolah.
Kegiatan pelayanan dasar gigi adalah tumpatan (penambalan) gigi tetap
dan pencabutan gigi tetap. Indikasi dari perhatian masyarakat bila
tumpatan gigi tetap semakin bertambah banyak berarti masyarakat lebih
memperhatikan kesehatan gigi yang merupakan tindakan preventif
sebelum gigi tetap rusak dan harus dicabut, sedang pencabutan gigi
tetap adalah tindakan kuratif dan rehabilitatif karena sudah tidak ada
alternatif lainnya.
Di tahun 2014 jumlah tumpatan gigi tetap sebanyak 5.777
tindakan dan jumlah pencabutan gigi tetap sebesar 4.203 tindakan.
Dilihat dari ratio tumpatan dan pencabutan gigi tetap (1,37) dapat
disimpulkan bahwa masyarakat Kota Salatiga masih kurang
memperhatikan kesehatan gigi.
Gambar di bawah ini menyajikan jumlah dan ratio pelayanan dasar
gigi Kota Salatiga pada beberapa kurun waktu terakhir :
Profil Kesehatan Kota Salatiga 51
3870 3910 4185 3356 4203
64384022 4345 4987 4345
0
10000
Tumpatan
Gambar 4.21.
Pelayanan Gigi Tumpatan dan Pemcabutan Gigi Tetap
di Kota Salatiga Tahun 2010-2014
Tumpatan 6438 4022 4345 4987 5777
Cabut Gigi 3870 3910 4185 3356 4203
2010 2011 2012 2013 2014
25. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan
Setingkat
Kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut lainnya adalah Upaya
Kesehatan Gigi Sekolah yang merupakan upaya promotif dan preventif
kesehatan gigi khususnya untuk anak sekolah. Kegiatan UKGS meliputi
pemeriksaan gigi pada seluruh murid untuk mendapatkan data murid
yang memerlukan perawatan dasar gigi dan mulut.
Presentase murid SD/MI Kota Salatiga yang mendapatkan
pemeriksaan gigi dan mulut tahun 2014 sebesar 44,03%, menurun jika
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Gambar 4.22. Persentase Cakupan Murid SD/MI yang Diperiksa Kesehatan
Gigi dan Mulut di Kota Salatiga
Tahun 2010-2014
0
20
40
60
80
100
120
% Murid SD/MI
Diperiksa
100 100 99.6 100 44.03
2010 2011 2012 2013 2014
Profil Kesehatan Kota Salatiga 52
26. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
Pelayanan kesehatan usia lanjut yang dimaksudkan adalah
pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan termasuk
dalam kelompok usia lanjut adalah kelompok umur lebih atau sama
dengan 60 tahun. Di Indonesia populasi usila semakin meningkat yaitu
414% dari tahun 1990 s/d 2025. Untuk itu diperlukan upaya agar proses
menjadi tua pada usila tetap berjalan namun menjadi tua yang tetap
sehat, berguna, produktif, tidak menjadi beban di masyarakat.
Pelayanan kesehatan usia lanjut merupakan salah satu upaya tersebut.
Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut tahun 2014 sebesar 70%
(10.978 dari 15.683), tahun 2013 sebesar 72,29% (11.003 dari 15.221
orang), dan tahun 2012 sebesar 72,29% (10.788 orang dari 14.924
orang). Cakupan pelayanan kesehatan Usila dari tahun 2010-2014
dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.23. Pelayanan Kesehatan Usila Di Kota Salatiga Tahun
2010 - 2014
68.5
69
69.5
70
70.5
71
71.5
72
72.5
Yankes Lansia 71.07 70.92 72.29 72.29 70
2010 2011 2012 2013 2014
27. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus
Diberikan Pelayanan Kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota
Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat
yang dapat diakses masyarakat merupakan sarana kesehatan yang telah
mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pelayanan gawat darurat
Profil Kesehatan Kota Salatiga 53
sesuai standar dan dapat diakses oleh masyarakat dalam kurun waktu
tertentu. Kemampuan pelayanan gawat darurat yang dimaksud adalah
upaya cepat dan tepat untuk segera mengatasi puncak kegawatan yaitu
henti jantung dengan Resusitasi Jantung Paru Otak (Cardio-Pulmonary-
Cerebral-Resucitation) agar kerusakan organ yang terjadi dapat
dihindarkan atau ditekan sampai minimal dengan mengunakan Bantuan
Hidup Dasar (Basic Life Support/BLS) dan Bantuan Hidup Lanjut (ALS).
Sarana kesehatan yang dimaksud hal ini adalah rumah sakit baik rumah
sakit umum maupun khusus. Rumah Sakit di Kota Salatiga yang
dianggap mampu melaksanakan tersebut sebanyak 7 rumah sakit.
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Dalam upaya mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-
tingginya, sebagaimana tujuan pembangunan kesehatan, maka sejak
tanggal 1 Januari 2014 pemerintah telah menetapkan Jaminan
Kesehatan Nasional bagi seluruh rakyat Indonesia secara bertahap
hingga 1 Januari 2019. Jaminan kesehatan ini merupakan pola
pembiayaan yang bersifat wajib, artinya pada tanggal 1 Januari 2019
seluruh masyarakat Indonesia (tanpa terkecuali) harus telah menjadi
peserta. Melalui penerapan Jaminan Kesehatan Nasional ini, diharapkan
tidak ada masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat miskin yang
tidak berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan di kala sakit dengan
alasan tidak memiliki biaya.
Pada tahun 2014 peserta jaminan kesehatan di Kota Salatiga
sebesar 63,68% (124.654 jiwa) dari jumlah penduduk sebesar 194.754
jiwa. Persentase peserta menurut jenis jaminan kesehatan sebagai
berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga 54
Gambar 4.24
Persentase Peserta Menurut Jenis Jaminan Kesehatan
Di Kota Salatiga Th.2014
15,1; 26%
2,34; 4%
22,08; 37%
4,36; 7%
6; 10%
9,28; 16%
JKN
PBI APBN
PPU
PBPU
BP
JAMKESDA
Pada gambar di atas diketahui bahwa peserta jaminan kesehatan
terdiri dari Jaminan Kesehatan Nasional dan Jamkesda. Untuk peserta
asuransi perusahaan dan asuransi swasta datanya belum tersedia.
Peserta JKN sebanyak 124.654 jiwa terdiri dari :
1. Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN adalah peserta jaminan
kesehatan meliputi orang yang tergolong fakir miskin dan orang
tidak meampu yang dibayar oleh pemerintah melalui APBN sebanyak
105.899 jiwa (15,10%).
2. PBI APBD adalah peserta PBI jaminan kesehatan meliputi orang yang
tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang dibayar oleh
pemerintah daerah melalui APBD sebanyak 37.803 jiwa (2,34%).
3. Pekerja Penerima Upah (PPU) adalah peserta jaminan kesehatan
yang terdiri dari PNS,TNI, POLRI, pejabat Negara, pegawai
pemerintah non PNS, dan pegawai swasta sebesar 43.226 jiwa
(22,08%).
4. Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU/Mandiri) adalah jaminan
kesehatan dengan peserta yang berasai dari pekerja luar hubungan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 55
kerja atau pekerja mandiri termasuk warga Negara asing yang
bekerja di Indonesia paling sedikit 6 (enam) bulan sebanyak 8.533
jiwa (4,36%).
5. Bukan Pekerja (BP) adalah peserta jaminan kesehatan yang terdiri
dari investor, pemberi kerja, penerima pension, veteran, dan perintis
kemerdekaan sebanyak 11.747 jiwa (6,0%).
Sedangkan untuk jaminan kesehatan yang lain yaitu jamkesda
sebanyak 18.755 jiwa (9,58%).
2. Jumlah Kunjungan Rawat jalan, Rawat Inap di Sarana
Pelayanan Kesehatan
1. Cakupan Rawat Jalan
Cakupan rawat jalan adalah cakupan kunjungan rawat jalan
baru di sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan kunjungan rawat
jalan di sarana kesehatan di Kota Salatiga pada tahun 2014 sebesar
472.298 kunjungan, menurun bila dibandingkan tahun 2013 sebesar
457.591.
Gambar 4.25. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan
di Sarana Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2010-2014
407.936
423.720
472.298451.183
457.591
360000
380000
400000
420000
440000
460000
480000
kunjungan rawat jalan 423720 407936 451183 457591 472298
2010 2011 2012 2013 2014
Profil Kesehatan Kota Salatiga 56
2. Cakupan Rawat Inap
Cakupan rawat inap adalah cakupan kunjungan rawat inap baru
di sarana pelayanan kesehatan swasta dan pemerintahan di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan rawat inap di
sarana kesehatan di Kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 34.848
kunjungan meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak
25.735.
Gambar 4.26. Jumlah Kunjungan Rawat Inap di Sarana
Kesehatan Tahun 2010-2014
44.962
34.848
25.02319.789
23.142
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
40000
Jumlah kunjungan
Rawat Inap
19789 25023 25986 25735 34848
2010 2011 2012 2013 2014
3. Jumlah Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan
Kesehatan
Pelayanan gangguan jiwa adalah pelayanan pada pasien yang
mengalami gangguan kejiwaan, yang meliputi gangguan pada perasaan,
proses piker, dan perilaku yang menimbulkan penderitaan pada individu
dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosialnya. Jumlah
kunjungan gangguan jiwa di puskesmas dan rumah sakit umum daerah
Kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 6.074 pasien. Kunjungan tersebut
meningkat jika dibandingkan tahun 2013 sebanyak 5.523 (2,87% dari
jumlah penduduk) kunjungan, tahun 2012 sebesar 3.169 (1,69%) dan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 57
tahun 2011 sebesar 2.896 (1,62%). Data kunjungan pelayanan
kesehatan jiwa dari tahun ke tahun terjadi peningkatan. Jumlah
kunjungan pelayanan kesehatan jiwa di sarana kesehatan di wilayah
Kota Salatiga tahun 2010-2014 dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar .4.27
Jumlah Kunjungan Pelayanan Kesehatan Jiwa
Di Sarana Kesehatan Kota Salatiga
Tahun 2010-2014
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
JML KUNJUNGAN 3621 2896 3169 5253 6074
2010 2011 2012 2013 2014
4. Angka Kematian Pasien Rumah Sakit
a. Gross Death Rate (GDR)
Gross Death Rate (GDR) yaitu angka kematian umum untuk
tiap-tiap 1.000 penderita keluar. GDR tidak melihat berapa lama
psien berada di Rumah sakit dari masuk sampai meninggal. Nilai
GDR yang baik tidak lebih dari 45 per 1.000 penderita keluar.
Berdasarkan data yang masuk tahun 2014 rata-rata GDR di
Rumah Sakit di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 32,7 per 1.000
penderita ke luar.
b. Angka Kematian Penderita yang Dirawat <48 jam (NDR)
Net Death Rate (NDR) adalah angka kematian 48 jam setelah
dirawat untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar. Asumsinya jika
pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam berarti
Profil Kesehatan Kota Salatiga 58
ada faktor pelayanan rumah sakit yang terlibat dengan kondisi
meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal kurang dari 48
jam masa perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien datang
ke rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien meninggal.
Indikator ini dapat memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah
sakit. Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolerir adalah kurang
dari 25 per 1.000 penderita keluar.
Berdasarkan data yang terlaporkan pada tahun 2014 nilai
NDR di rumah sakit di Kota salatiga masih di bawah angka 25/1.000
penderita keluar. Nilai rata-rata NDR rumah sakit di Kota Salatiga
sebesar 21,64 per 1000 penderita keluar. Data tersebut belum
semua rumah sakit melaporkan.
5. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit
a. Pemakaian Tempat Tidur (BOR)
Pelayanan kesehatan (rumah sakit) dapat diukur kinerjanya
antara lain dengan melihat persentase pemanfaatan tempat tidur
rumah sakit atau Bed Occupation Rate (BOR). Pemanfaataan tempat
tidur melalui indikator BOR dengan memperhitungkan jumlah hari
perawatan di rumah sakit terhadap jumlah tempat tidur dan jumlah
hari dalam setahun. Angka BOR yang rendah menunjukan
kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh
masyarakat. Sedangkan BOR yang tinggi (>85%) menunjukan
tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi, sehingga perlu
pengembangan rumah sakit atau penambahan tempat tidur. BOR
yang ideal untuk suatu rumah sakit adalah antara 60% sampai
dengan 85%.
Persentase rata-rata pemakaian tempat tidur rumah sakit di
Kota Salatiga pada tahun 2014 adalah 52,83 %. BOR tersebut masih
dalam angka ideal. Gambaran BOR RSU Pemerintah tahun 2010-
2014 di Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 59
Gambar 4.28. BOR RSU Pemerintah Di Kota
Salatiga Tahun 2010-2014
0
20
40
60
80
100
RSUD 60,3 60,2 67,8 57,3 58,9
RS ARIO
WIRAWAN
64 69,5 75,8 68,5 58,72
RS dr.ASMIR 24,9 63,2 69 71,4 80,2
2010 2011 2012 2013 2014
b. Bed Turn Over (BTO)
BTO menunukan frekuensi pemakaian tempat tidur berapa
kali dalam satu satuan waktu tertentu (1 tahun) dipakai. Indikator
ini memberikan gambaran tingkat efisiensi dari pemakaian tempat
tidur di rumah sakit. Nilai ideal BTO selama satu tahun sebesar 40-
50 kali. Rata-rata BTO rumah sakit di Kota Salatiga Tahun 2014
sebesar 44,14 kali. Angka ini masih dalam interval angka BTO
ideal.
c. Rata-Rata Lama Rawat Seorang Pasien (ALOS)
Average Length of Stay (ALOS) merupakan indikator yang
mencerminkan rata-rata lama hari perawatan yang diperoleh dari
perbandingan jumlah hari perawatan pasien keluar terhadap
jumlah pasien keluar baik hidup maupun mati. ALOS yang ideal
adalah antara 6-9 hari. Rata-rata lama rawat seorang pasien di
rumah sakit di Kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 4,42 hari. Angka
tersebut masih dalam interval ideal.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 60
0
2
4
6
Gambar. 4.29. AVLOS RS PEMERINTAH
DI KOTA SALATIGA TH 2010-2014
RSUD 4.5 4.4 4.1 4.6 4.38
RSPAW 4.2 5.6 5.5 0.9 5.4
Rumkit Tk IV dr Asmir 4.2 4.9 4.6 5 4.46
2010 2011 2012 2013 2014
d. Rata-Rata Hari Tempat Tidur Tidak Ditempati (TOI)
Rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur di rumah
sakit diukur melalui indikator TOI. Angka ideal untuk TOI adalah
1-3 hari. Rata-rat TOI rumah sakit di Kota Salatiga sebesar 3,90
hari. Hal ini menggambarkan bahwa interval pemakaian tempat
tidur di Kota Salatiga kurang efisien karena masih melebihi nilai
ideal 1-3 hari.
0
5
10
15
Gambar 4.30. TOI RS PEMERINTAH DI KOTA SALATIGA
TH 2010-2014
RSUD 2,9 2,9 2 3,4 2,95
RSPAW 3,3 2,5 1,8 0,4 3,78
Rumkit dr.Asmir 12,7 2,9 2,1 2 1,2
2010 2011 2012 2013 2014
Profil Kesehatan Kota Salatiga 61
C. PERILAKU HIDUP SEHAT
1. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga
merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar
sadar, mau dan mampu melakukan PHBS dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit
dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan masyarakat.
Adapun 16 indikator PHBS tatanan Rumah Tangga tersebut meliputi:
a. Variabel KIA dan Gizi terdiri dari persalinan nakes; ASI Eksklusif;
penimbangan balita, gizi seimbang.
b. Variabel Kesehatan Lingkungan terdiri dari air bersih, jamban,
sampah, kepadatan hunian,lantai rumah.
c. Variabel gaya hidup terdiri dari aktifitas fisik, tidak merokok, cuci
tangan, kesehatan gigi dan mulut, miras/narkoba.
d. Variabel upaya kesehatan masyarakat terdiri dari Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan (JPK) dan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN).
Hasil kajian PHBS tatanan rumah tangga di Kota Salatiga tahun
2014 sebesar 88 % rumah tangga sudah ber-PHBS. Hasil kegiatan
survey cakupan strata PHBS yang belum mencapai target adalah
Puskesmas Cebongan sebesar 81% dan Sidorejo Kidul sebesar 70%
dari target 87%. Sedangkan hasil cakupan PHBS tatanan rumah tangga
Kota Salatiga tahun 2014 yang terendah adalah Merokok 35%, Aktifitas
fisik 59% dan ASI eksklusif 61%.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 62
Gambar 4.31
Cakupan Strata PHBS rumah tangga Tingkat Kota Salatiga Th. 2010-2014
84,1
96,3
91,8394
88
75
80
85
90
95
100
2010 2011 2012 2013 2014
cakupan
D. KEADAAN LINGKUNGAN
Derajat kesehatan selain dipengaruhi oleh perilaku dan pelayanan
kesehatan juga dipengaruhi oleh faKtor lingkungan. Program Lingkungan
Sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih
sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahaan untuk
menggerakan pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan.
Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut adalah
melaksanakan :
1. Pengawasan kualitas air dan sanitasi dasar
2. Pengawasan Hygiene dan Sanitasi Tempat-Tempat Umum (TTU)
3. Pengawasan Hygiene dan Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan
(TPM)
Indikator sasaran kegiatan pengawasan kualitas air dan sanitasi
dasar meliputi:
1. Desa yang melaksanakan STBM
2. Proporsi Penduduk Akses Air minum
3. Proporsi Penduduk Akses Jamban
Indikator sasaran kegiatan Pengawasan Hygiene dan Sanitasi TTU
dan TPM terdiri dari:
1. Proporsi TTU memenuhi syarat
2. Proporsi TPM memenuhi syarat
Profil Kesehatan Kota Salatiga 63
3. Proporsi Puskesmas yang ramah lingkungan
4. Proporsi rumah sakit yang ramah lingkungan
5. Proporsi Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga memenuhi
syarat.
Hasil capaian masing-masing indikator sasaran adalah sebagai
berikut:
1. Persentase Rumah sehat
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang
berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan
keluarga. Rumah haruslah sehat dan nyaman agar penghuninya dapat
berkarya untuk meningkatkan produktifitas. Konstruksi rumah dan
lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor
risiko penularan berbagai jenis penyakit khususnnya penyakit berbasis
lingkungan seperti Demam Berdarah Dengue, Malaria, Flu Burung, TB
Paru dan lain-lain.
Tahun 2014 jumlah keseluruhan rumah sebanyak 40.779 rumah,
yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 33.780 (82,84%). Rumah
sehat tahun 2014 meningkat dibandingkan tahun 2013 sebanyak 30.077
rumah (74,57%).
Tahun 2013 jumlah rumah yang diperiksa sebanyak 40.335 dan
yang sehat sebanyak 30.077 rumah (74,57%), sedangkan tahun 2012
jumlah rumah yang diperiksa 39.796 rumah dan jumlah rumah yang
sehat sebesar 28.388 rumah (71,3%).
Pada tahun 2010 rumah yang diperiksa sebanyak 16.870 rumah
dan yang memenuhi kriteria rumah sehat sebanyak 13.220 rumah atau
78,36 %, kondisi ini menurun 14,6% dibandingkan tahun 2011 yaitu dari
sampel rumah diperiksa sebesar 16.707 rumah yang memenuhi kriteria
rumah sehat sebesar 10.427 rumah (62,4%).
Profil Kesehatan Kota Salatiga 64
Gambar 4.32
Persentase Rumah Sehat Kota Salatiga Tahun 2010-2014
78.36
62.471.3 74.57
82.84
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
2010 2011 2012 2013 2014
2. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang
Layak
Adanya perubahan paradigma dalam pembangunan sektor air
minum dan penyehatan lingkungan dalam penggunaan prasarana dan
sarana yang dibangun, melalui Kebijakan Air Minum dan Penyehatan
Lingkunganan yang ditandatangani oleh Bappenas, Departemen
Kesehatan, Departemen Dalam Negeri serta Departemen Pekerjaan
Umum memberikan dampak cukup berarti terhadap penyelenggaraan
kegiatan penyediaan air bersih dan sanitasi khususnnya di daerah.
Strategi pelaksanaan yang diantaranya meliputi penerapan pendekatan
tanggap kebutuhan, peningkatan sumber daya manusia, kampanye
kesadaran masyarakat, upaya peningkatan penyehatan lingkungan,
pengembangan kelembagaan dan penguatan sistem monitoring serta
evaluasi pada semua tingkatan proses pelaksanaan penyediaan Air
Bersih dan Sanitasi.
Jenis sarana akses air minum yang dipantau meliputi sumur gali
(SGL) Terlindung, SGL dengan Pompa, Sumur Bor dengan Pompa,
Terminal Air (TA), Mata Air Terlindung, penanmpungan Air Hujan
(PAH),Perpinaan BPSPAM. Tahun 2014 capaian akses terhadap air
Profil Kesehatan Kota Salatiga 65
minum yang memenuhi syarat Kota Salatiga Thaun 2014 sebesar
83,31%. Proporsi dari masing-maisng jenis sarana air minum adalah
sebagai berikut:SGL Terlindung sebesar 11,70%, SGL Pompa sebesar
0,29 %, Sumur Bor Pompa sebesar 0,51%, Terminal Air 0,34%, Mata Air
Terlindung sebesar 0,005%, PDAM-BPSPAM sebesar 70,46%.
3. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi Layak
Capaian penduduk dengan akses jamban sehat pada tahun 2014
adalah 81,57%. Jenis sarana sanitasi dasar yang dipantau sebagai akses
jamban sehat meliputi jamban komunal, leher angsa, plengsengan dan
cemplung. Capaian masing-masing jenis sarana sanitasi dasar sebagai
berikut:
Gambar 4.33
Persentase Jamban Menurut Jenisnya di Kota Salatiga Tahun 2014
0,34
68
8,095,13
Komunal
Leher Angsa
Plengsengan
Cemplung
4. Persentase Tempat-Tempat Umum memenuhi Syarat
Tempat-tempat umum adalah kegiatan bagi umum yang dilakukan
oleh badan pemerintah, swasta atau perorangan yang langsung
digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan kegiatan tetap
serta memiliki fasilitas. Pengawasan sanitasi tempat umum bertujuan
untuk mewujudkan kondisi yang memenuhi syarat kesehatan agar
masyarakat pengunjung terhindar dari kemungkinan bahaya penularan
penyakit serta tidak menyebkan gangguan terhadap kesehatan
masyarakat di sekitarnya.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 66
Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum meliputi sarana wisata,
sarana ibadah, sarana transportasi, sarana ekonomi, dan sosial.
- Sarana wisata, meliputi : hotel berbintang, losmen, salon/
pangkas rambut, usaha rekreasi, hiburan umum dan gedung
pertemuan/ gedung pertunjukan.
- Sarana ibadah, meliputi : masjid/ mushola, gereja, klentheng,
pura, wihara.
- Sarana transportasi, meliputi: terminal, stasiun, pelabuhan udara,
pelabuhan laut, pangkalan sado.
- Sarana ekonomi dan sosial, meliputi: pasar, pusat perbelanjaan,
apotik, sarana/ panti sosial, sarana pendidikan dan sarana
kesehatan.
Cakupan tempat – tempat umum yang sehat tahun 2014 sebesar
87,61% meningkat jika dibandingkan tahun 2013 sebesar
85,51%.
Gambar 4.34.
PERSENTASE TUPM SEHAT KOTA SALATIGA
TAHUN 2010-2014
85.10%
87.61%
85.51%
87.34%
93.06%
80.00%
82.00%
84.00%
86.00%
88.00%
90.00%
92.00%
94.00%
2010 2011 2012 2013 2014
Profil Kesehatan Kota Salatiga 67
5. Persentase Tempat Pengelolaal Makanan memenuhi Syarat,
Dibina dan Diuji Petik
Sasaran pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan meliputi Jasa
boga, Rumah Makan/Restoran, depot Air Minum dan Makanan jajanan.
Pada tahun 2014 capaian TPM Memenuhi Syarat sebesar 84,55%.
Sedangkan TPM yang belum memenuhi syarat sebanyak 15,45%.
TPM yang dilakukan pembinaan sebanyak 100%, dan yang diuji petik
sebanyak 17,10%.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 68
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan
bahwa fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upay pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan ataumasyarakat. Fasilitas pelayanan
kesehatan yang dibahas pada bagian ini terdiri dari Puskesmas, Rumah Sakit,
dan upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).
A. SARANA KESEHATAN
1. Jumlah Rumah Sakit Umum dan Khusus
Berdasarkan Undang–Undang No.44 Tahun 2009, Rumah Sakit
Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehata pada
semua bidang dan jenis penyakit. Sedangkan Rumah Sakit Khusus
adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu
bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu,
golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya. Jumlah
rumah sakit umum di kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 5 sedangkan
rumah sakit khusus sebanyak 2 unit.
2. Jumlah Puskesmas dan Jaringannya
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya keseshatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerja Permenkes no.75 Tahun 2014.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 69
Dalam menjalankan fungsinya sebagai pusat pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat
pelayanan kesehatan masyarakat primer, dan pusat pelayanan
kesehatan perorangan primer, Puskesmas berkewajiban memberikan
upaya kesehatan wajib terdiri dari:
a. Upaya promosi kesehatan
b. Upaya kesehatan lingkungan
c. Upaya kesehtan ibu dan anak sera keluarga berencana
d. Upaya perbaikan gizi
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
f. Upaya pengobatan
Jumlah puskesmas di Kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 6 unit
1 Puskesmas rawat inap, 5 non rawat inap). Rasio Puskesmas terhadap
30.000 penduduk di Kota Salatiga pada tahun 2014 sebesar 0,92.
Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan, Puskesmas
didukung oleh jaringan pelayanan Puskesmas terdiri dari atas Puskesmas
Pembantu, Puskesmas keliling dan bidan desa. Tahun 2014 jumlah Pustu
di Kota Salatiga sebanyak 22 unit, dan Puskesling 124 unit.
3. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan adalah rumah sakit, puskesmas dan
jaringannya, sarana pelayanan lain, dan sarana produksi dan distribusi
kefarmasian. Rumah sakit terdiri atas rumah sakit umum dan rumah
sakit khusus, sedangkan puskesmas dan jaringannya terdiri atas
puskesmas rawat inap, puskesmas non rawat inap, puskesmas keliling,
dan puskesmas pembantu. Sarana pelayanan lain terdiri atas balai
pengobatan/klinik, praktik dokter perorangan, praktik pengobatan
tradisional, bank darah rumah sakit, dan unit transfusi darah. Sarana
produksi dan distribusi kefarmasian terdiri dari usaha kecil obat
tradisional, apotik dan toko obat.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 70
Tabel 5.1
Jumlah sarana Kesehatan Di Kota Salatiga Tahun 2014
NO FASILITAS KESEHATAN JUMLAH
1. Rumah Sakit 5
2. Rumah Sakit Khusus 2
3. Puskesmas dan Jaringannya 161
4. Sarana Pelayanan Lain 243
5. Sarana Produksi dan Distribusi Kefarmasian 32
4. Persentase Rumah Sakit dengan Kemampuan Pelayanan
Gawat Darurat Level 1
Tahun 2014 jumlah Rumah Sakit di Kota Salatiga sebanyak 7 buah,
dan seluruhnya telah mempunyai kemampuan pelayanan gawat darurat
level 1.
5. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat terdiri atas
Kelurahan Siaga dan Posyandu. Kelurahan Siaga sebanyak 22 buah
(100%) dan Posyandu sebanyak 287 buah.
a. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya lima program
prioritas yang meliputi (KB, KIA, GIZI, Imunisasi dan penanggulangan
diare dan ISPA) degan tujuan mempercepat penurunan angka kematian
ibu dan bayi.
Berdasarkan Surat Gubernur Jawa Tengah Nomor: 411.4/05768,
tanggal 20 Februari 2007 tentang Pedoman teknis penghitungan strata
Posyandu secara kuantitatis yang terdiri dari 35 indikator, dengan
penilaian sebagai berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga 71
a) Variabel input : kepengurusan, kader, sarana, prasarana dan
dana
b) Variabel Proses : pelaksanaan program pokok, program
pengemabangan dan administrasi.
c) Variabel Output: D/S, N/S, K/S, cakupan K4, pertolongan
persalinan oleh nakes, cakupan peserta KB, imunisasi, dana
sehat, Cakupan Fe, Cakupan Vitamin A, Cakupan pemberian
ASI eksklusif dan frekuensi penimbangan.
Penghitungan skor akhir dilakukan dengan menggunakan rumus:
Penentuan strata posyandu sebagai berikut:
Skor ≤ 60 % : Posyandu pratama
Skor > 60-70% : Posyandu madya
Skor > 70-80% : Posyandu purnama
Skor > 80% : Posyandu mandiri
Jumlah posyandu di Kota Salatiga pada tahun 2014 sebanyak 287
posyandu dengan kategori pratama sebesar 17,07% (49 posyandu),
kategori madya sebesar 28,92% (83 posyandu), kategori purnama
sebesar 39,02% (112 posyandu), kategori mandiri sebesar 14,98% (43
posyandu). Perkembangan strata Posyandu dapat dilihat pada gambar
sebagai berikut :
Total Skor = Jumlah skor x 100%
35
Profil Kesehatan Kota Salatiga 72
Gambar 5.1.
Strata Posyandu Kota Salatiga Th.2010-2014
0
10
20
30
40
50
2010 8,87 43,62 36,52 10,99
2011 14,13 30,04 40,28 15,55
2012 18,73 26,5 38,87 15,9
2013 17,07 28,92 39,02 14,98
2014 17,07 28,92 39,02 14,98
Pratama Madya Purnama Mandiri
a) Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata
jumlah kader sebanyak lima orang atau cakupan kelima kegiatan
utamanya dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan,
serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni
kurang dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu. Posyandu yang
mencapai strata purnama pada tahun 2014 sebanyak 112 posyandu
(39,02%) meningkat bila dibandingkan tahun 2012 mencapai 110
posyandu (38,87%),
b) Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu sudah dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader
sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya
lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta
telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola
oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK di wilayah kerja
Posyandu. Pada tahun 2014 jumlah Posyandu mandiri sebesar 43
buah (14,98%).
Profil Kesehatan Kota Salatiga 73
6. Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan
Ketersediaan obat sesuai kebutuhan adalah ketersediaan obat
pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat dan perbekalan
kesehatan Kabupaten/Kota disatu wilayah pada kurun waktu tertentu.
Dalam hal ini adalah ketersediaan obat di Instalasi Farmasi Dinas
Kesehatan Kota Salatiga pada tahun 2014. Angka ketersediaan obat
sesuai kebutuhan sebesar 100%. Obat pelayanan kesehatan dasar
dikategorikan dalam obat esensial dan obat generik. Obat esesnsial
adalah obat yang paling banyak diperlukan oleh suatu populasi dan
ditetapkan oleh para ahli yang kemudian dibakukan dalam daftar Obat
Esensial Nasional. Obat Generik adalah obat dengan nama resmi yang
ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang
dikandungnya. Ketersediaan obat esensial di Instalasi Farmasi Dinas
Kesehatan Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 100%, sedangkan
ketersediaan obat generik sebesar 92%. Hal ini belum mencapai target
sebesar 100%, karena terdapat beberapa item obat yang ketersediaanya
belum mencapai 100%.
7. Ketersediaan Obat Narkotika dan Psikotropika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan yang dibedakann ke dalam golongan sebagaimana
terlampir dalam undang-undang yang kemudian ditetapkann dalam
Keputusan Menteri Kesehatan. Psikotropika adalah zat atau obat baik
ilmiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psiko aktif
melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Ketersediaan narkotika dan psikotropika sesuai kebutuhan adalah
ketersediaan narkotika dan psikotropika untuk pelayanan dasar di unit
pengelola obat dan perbekalan kesehatan kabupaten/kota di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Ketersediaan narkotika dan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 74
psikotropika sesuai kebutuhan di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota
Salatiga pada tahun 2014 sebesar 100%.
8. Penulisan Resep Obat Generik
Penulisan obat generik adalah penulisan resep obat generik di
fasilitas sarana kesehatan pemerintah. Data yang masuk dari
Puskesmas, BKPM dan Rumah Sakit Pemerintah di wilayah Kota Salatiga
untuk penulisan resep obat generik diperoleh sebesar 76,41%.
9. Rumah Sakit Yang Menyelenggarakan 4 Pelayanan
Kesehatan Spesialis Dasar
Keseluruhan (100%) Rumah Sakit yang ada di Kota Salatiga sudah
menyelenggarakan empat pelayanan kesehatan spesialis dasar. Empat
pelayanan kesehatan spesialis dasar yaitu spesialis penyakit kebidanan
dan kandungan, spesialis penyakit dalam, psesialis bedah, dan spesialis
anak. Penyelenggaraan empat spesialis dasar berkaitan dengan
persyaratan perizinan pendirian Rumah Sakit.
.
10. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Pemerintah
Sarana Pelayanan Kesehatan terdiri dari 3 (tiga) Rumah Sakit,
1(satu) Puskesmas Perawatan, 5(lima) Puskesmas Non Perawatan,
1(satu) Balai Kesehatan Paru Masyarakat, 22 Pustu, 1(satu) buah
Instalasi Farmasi.
11. Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta
Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta terdiri dari Rumah Sakit
Umum sebanyak 3 buah, Rumah Sakit Bersalin 4 buah, Balai
Pengobatan/klinik sebanyak 17 buah, Apotek sebanyak 26 buah, praktek
dokter perorangan sebanyak 218 buah.
B. TENAGA KESEHATAN
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal
21 menyebutkan bahwa pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan,
pendayagunaan , pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam
rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Dalam Peraturan Presiden
Profil Kesehatan Kota Salatiga 75
Nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional dijelaskan bahwa
untuk melaksanakan upaya kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan
diperlukan sumber daya manusia kesehatan yang mencukupi dalam jumlah,
jenis dan kualitasnya serta terdistribusi secara adil dan merata.
Sesuai dengan peraturan Presiden Nomor 32 tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan memutuskan bahwa tenaga kesehatan terdiri dari tenaga
medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan
masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik dan tenaga keteknisisan
medis.
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis (dokter, spesialis, dokter
gigi) di Sarana Kesehatan
Tenaga kesehatan yang bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan
di masyarakat memiliki peran yang penting dalam percepatan
pembangunan kesehatan. Berdasarkan data tahun 2014 jumlah tenaga
medis sebanyak 211 orang yang terdiri dari 83 dokter spesialis, 3 dokter
psesilais gigi, 105 dokter umum, 20 dokter gigi.
Rasio tenaga medis tahun 2014 di Kota Salatiga sebanyak 96,04 per
100.000 penduduk untuk tenaga dokter spesialis dan dokter umum.
Rasio untuk dokter gigi dan dokter gigi spesialis sebesar 11,75 per
100.000 penduduk.
0
20
40
60
Gambar 5.2
Rasio Tenaga Medis Per 100.000 Penduduk
di Kota Salatiga Th. 2014
Rasio 42,4 53,6 10,2 1,5
Dr. Spesialis Dr. Umum Drg. Spesialis Dokter Gigi
Rasio dokter spesialis tahun 2014 meningkat bila dibandingkan tahun
2013, sehingga kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 76
spesialistik semakin terpenuhi. Adapun rasio dokter spesialis dari tahun
2010-2014 dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 5.3
Rasio dr. Spesialis
di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2014
0
10
20
30
40
50
Rasio dr. spesialis 18,9 35,3 24,6 27,04 42,4
2010 2011 2012 2013 2014
Rasio Dokter Umum per 100.000 penduduk tahun 2014 sebesar
53,64 per 100.000 penduduk menurun jika dibandingkan tahun 2013
sebesar 56,68 dan tahun 2012 sebesar 59,9. Namun rasio tersebut
masih di atas target nasional sebesar 40 per 100.000 penduduk
Gambar 5.4.
Rasio Dokter Umum
di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2014
50
55
60
65
Rasio dr umum 56,1 60 59,9 56,68 53,64
2010 2011 2012 2013 2014
Rasio dokter gigi di Kota Salatiga per 100.000 penduduk tahun
2014 sebesar 9,7 per 100.000 penduduk menurun bila dibandingkan
tahun 2013 sebesar 13,0 sedangkan tahun 2012 sebesar 15,5. Pada
tahun 2009 sebesar 15,2 (26 drg), tahun 2010 sebesar 16,1 (29 dokter
gigi), dan tahun 2011 sebesar 9,5 (20 dokter gigi). Rasio tersebut
Profil Kesehatan Kota Salatiga 77
menurun dan masih dibawah target nasional sebesar 11 per 100.000
penduduk.
Gambar 5.5
Rasio Dokter Gigi
di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2014
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Rasio Drg 16,1 9,5 15,5 13 9,7
2010 2011 2012 2013 2014
2. Jumlah dan Rasio Tenaga Bidan dan Perawat di Sarana
Kesehatan
Tenaga keperawatan yang terdiri dari tenaga perawat, perawat gigi
dan bidan. Jumlah tenaga keperawatan di Kota Salatiga tahun 2014
yaitu sebanyak 446 perawat, 22 perawat gig dan 164 bidan. Rasio
tenaga perawat sebesar 223,24 per 100.000 penduduk, perawat gigi
11,24 per 100.000 penduduk dan 166,14 per 100.000 penduduk untuk
tenaga bidan.
223.24
11.24
166.14
0
100
200
300
Rasio
Gambar 5.6
Rasio Tenaga Perawat Dan Bidan Terhadap
100.000 Penduduk di Kota Salatiga Tahun 2014
Perawat
Perawat Gigi
Bidan
Profil Kesehatan Kota Salatiga 78
Jumlah tenaga bidan di Kota Salatiga meningkat bila dibandingkan
tahun sebelumnya. Pada tahun 2013 tenaga bidan sebesar 135 orang
dengan rasio terhadap 100.000 penduduk sebesar 70,21. Pada tahun
2012 sebesar 132 bidan dengan rasio terhadap 100.000 penduduk
sebesar 55, tahun 2011 sebesar 47 (112 bidan) dan tahun 2010 sebesar
60,2 (114 bidan), Rasio tersebut sudah melebihi target nasional sebesar
100 per 100.000 penduduk.
Gambar 5.7.
Rasio Bidan di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2014
0
50
100
150
200
Rasio Bidan 60,2 47 55 70,21 166,14
2010 2011 2012 2013 2014
3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di sarana
Kesehatan
Tenaga kefarmasian terdiri dari Tenaga teknis Kefarmasian dan
Apoteker. Jumlah tenaga kefarmasian di Kota Salatiga Tahun 2014
sebanyak 172, yang terdiri dari Tenaga Teknis Kefarmasian sebanyak
114 dan Apoteker sebanyak 58. Rasio tenga kefarmasian sebesar 87,87
per 100.000 penduduk.
4. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat dan
Tenaga Kesehatan Lingkungan di Sarana Kesehatan
Tenaga kesehatan masyarakat di Kota Salatiga sebesar 23 tenaga
dengan rasio sebesar 11,75 per 100.000 penduduk. Sedangkan jumlah
tenaga kesehatan lingkungan sebesar 17 tenaga dengan rasio sebesar
8,68 per 100.000 penduduk. Tenaga kesehatn masyarakat sebagian
besar berada di Rumah Sakit, sedangkan untuk tenaga Kesehatan
Lingkungan tersebar di Puskesmas dan Rumah Sakit.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 79
5. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi Di Sarana Kesehatan
Tenaga gizi terdiri dari tenaga Nutrisionis dan Dietisien, namun
tenaga Dietisien di Kota Salatiga belum ada. Tenaga Nutrisionis adalah
tenaga kesehatan lulusan SPAG, Diploma III, Diploma IV dan Strata 1
bidang gizi. Sedangkan tenaga Dietisien adalah tenaga kesehatan
lulusan Diploma IV dan Strata 1 bidang gizi yang telah mengikuti
program intenship gizi. Tenaga Nutrisionis di Kota Salatiga tahun 2014
sebanyak 34 tenaga. Rasio tenaga nutrisionis terhadap 100.000
penduduk tahun 2014 sebesar 17,37.
6. Jumlah dan Rasio Teknisi Medis dan Tenaga Keterapian
Fisik di Sarana Kesehatan
Tenaga Keterapian Fisik terdiri dari Fisioterapis, Okupasi Terapis,
Terapis Wicara dan Akupunktur. Jumlah tenaga keterapian Fisik di Kota
Salatiga tahun 2014 sebanyak 22 orang.
Sedangkan jumlah tenaga Teknisi Medis sebanyak 77 orang yang
terdiri dari radiographer 22 orang, Teknisi elektromedis 4 orang, Analis
kesehatan 45 orang, refraksionis optisien 1 orang, dan rekam medis dan
informasi kesehatan sebanyak 46 orang.
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
1. Persentase Anggaran Kesehatan dalam APBD
Tahun 2014 jumlah anggaran kesehatan Kota Salatiga (Dinas
Kesehatan dan RSUD) sebesar Rp. 164.576.860.100,-. Anggaran
tersebut bersumber dari dana APBD Kota Salatiga, APBD Propinsi, APBN
(DAK, TP BOK), Pinjaman Hibah Luar Negeri/PHLN (WHO, GAFI, GF) dan
Sumber lain (DBHCHT).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan dan RSU,
anggaran kesehatan bersumber APBD Kota Salatiga tahun 2014 sebesar
Rp.133.001.611.000,- dari total belanja APBD sebesar Rp.
905.738.400.000,- atau sekitar 14,6%, pada tahun 2013 sebesar
Rp.60.780.575.046,- dari total APBD Kota Salatiga sebesar
Rp.855.343.918.000,- atau sekitar 9,27 %.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 80
BAB VI
KESIMPULAN
A. SITUASI DERAJAT KESEHATAN
1. Angka Kematian
a. Angka kematian neonatal tahun 2014 sebesar 12 per 1.000
kelahiran hidup.
b. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar
15,33 per 1.000 kelahiran hidup atau sebesar 37 bayi, menurun
bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 16,0 per 1000
kelahiran hidup (40 kasus).
c. Angka Kematian Balita (AKABA) di Kota Salatiga tahun tahun 2014
sebesar 16,16 per 1.000 kelahiran hidup atau sebesar 39 balita,
menurun jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 17,15 per 1000
kelahiran hidup (43 kasus).
d. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar
82,85 per 100.000 kelahiran hidup atau sebesar 2 kasus, menuru
jika dibandingkan tahun tahun 2013 sebesar 279,2 per 100.000
kelahiran hidup (7 kasus)
2. Angka Kesakitan
a. Jumlah penderita TB Paru BTA (+) yang diobati dan sembuh
tahun tahun 2014 sebesar 210 (71,43%) penderita dari 294
penderita, menurun jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 155
(76,73%) penderita dari 202 penderita.
b. Penderita pnemounia yang ditemukan dan ditangani tahun 2014
sebesar 542 (44,7%) dari jumlah diperkirakan sebesar 1.213
penderita. Pada tahun 2013 ditemukan sebesar 544 (44%) dari
jumlah diperkirakan sebesar 1.225 penderita.
c. Kasus baru HIV/AIDS tahun 2014 sebanyak 23 kasus meningkat
jika dibandingkan tahun 2013 sebanyak 14 kasus dan
keseluruhannya sudah mendapatkan penanganan sesuai standar.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 81
d. Jumlah penderita diare balita yaitu tahun tahun 2014 sebesar
4.438 (105,9%) dari jumlah perkiraan 4.189 menurun jika
dibandingkan tahun 2013 sebanyak 4.745 kasus dan
keseluruhannya telah mendapatkan penanganan.
e. Penderita DBD yang ditangani pada tahun 2014 sebesar 9 kasus
menurun jika dibandingkan tahun 2013 sebanyak 61 kasus dan
semua kasus sudah ditangani sesuai dengan standar.
f. Pada tahun 2014 tidak ditemukan kasus PD3I sedangkan pada
tahun sebelumnya sebagai berikut, tahun 2011 sebesar 168
kasus, tahun 2012 sebesar 64 kasus, dan tahun 2013 ditemukan
1 kasus dhipteri.
B. SITUASI UPAYA KESEHATAN
1. Pelayanan Kesehatan
a. Secara keseluruhan pelayanan kesehatan di Kota Salatiga tahun
2014 terdiri dari : (1) Cakupan K1 sebesar 100%; (2) Cakupan K4
sebesar 94,96% (3) Cakupan persalinan ditolong tenaga
kesehatan sebesar 99,9% (4) Cakupan pelayanan nifas sebesar
94,9% (5) Cakupan pemberian vitamin A ibu nifas sebesar
99,92%; (6) Cakupan pemberian 90 tablet Fe sebesar 92,20%;
(7) Cakupan penanganan komplikasi kebidanan sebesar 147,60%.
Cakupan tersebut sudah berada di atas target.
b. Pada pelayanan kesehatan bayi dan balita, cakupan yang masih
rendah adalah cakupan ASI ekslusif sebesar 47,85%, sedangkan
cakupan pelayanan kesehatan bayi sebesar 99,05% dan cakupan
pelayananan kesehatan anak balita sebesar 84,52%.
c. Pelayanan kesehatan yang masih rendah cakupannya adalah
cakupan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut murid SD/MI
sebesar 44,03% dan cakupan murid SD/MI yang mendapat
perawatan sebesar 65,13%. Sedangkan penjaringan kesehatan
murid SD/MI sebesar 99,94% dari target seharusnya 100%.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 82
2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Indikator akses dan mutu pelayanan kesehatan terdiri dari:
a. Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan sebesar 63,68% terdiri
dari peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Penerima Bantuan
Iuran APBN, PBI APBD, Pekerja Penerima Upah (PPU), Pekerja
Bukan Penerima Upah (PBPU), Bukan Pekerja dan peserta
Jamkesda.
b. Cakupan rawat jalan sebesar 241,27% dan cakupan rawat inap
17,80%.
c. Tahun 2014 rata-rata Gross Death Rate (GDR)rumah sakit di Kota
Salatiga sebesar 3,27 per 1.000 pasien keluar, Net Death Rate
(NDR) sebesar 3,04 per 1000 pasien keluar.
d. Tingkat pemanfaatan RS di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar
52,83% (BOR). Nilai ideal BOR sebesar 60-85%. Sedangakan
frekuensi pemakaian tempat tidur dalam setahun sebesar 44,14
kali. Nilai ideal BTO sebesar 40-50 kali.
e. Rata-rata tempat tidur yang tidak ditempati dari saat terisi ke saat
terisi berikutnya (TOI) tahu 2014 di rumah sakit Kota Salatiga
sebesar 3,90 hari. Ideal TOI sebesar 1-3 hari.
f. ALOS atau rata-rata lama perawatan pasien sebesar 4,42 hari,
sedangkan ideal ALOS 6-9 hari.
3. Perilaku Hidup Masyarakat
Pencapaian indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kota
Salatiga tahun 2014 sebesar 87,72%.
4. Keadaan Lingkungan
Indikator keadaan lingkungan di Kota Salatiga tahun 2014 terdiri dari:
a. Persentase Rumah Sehat
Jumlah rumah yang memenuhi syarat sebesar 82,84% (33.780
rumah) dari 40.779 rumah.
b. Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak
Pada tahun 2014 penduduk Kota Salatiga yang mempunyai akses
terhadap air minum yang layak sebesar 83,31 % (163.083) jiwa.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 83
c. Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan
Di Kota Salatiga pada tahun 2014 terdapat 40 penyelenggara air
minum yang diperiksa sampelnya dan 16 (40%) penyelenggara
dinyatakan memenuhi syarat fisik, bakteriologi, dan kimia.
d. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak
Jumlah penduduk Kota Salatiga tahun 2014 yang memiliki akses
terhadap sanitasi yang layak sebesar 159.681 jiwa (81,57%).
e. Kelurahan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Jumlah Kelurahan yang melaksanakan STBM di Kota Salatiga tahun
2014 sebanyak 8 kelurahan.
f. Tempat-Tempat Umum yang Memenuhi Syarat
Tempat-tempat umum (TTU ) yang memenuhi syarat tahun 2014
di Kota Salatiga sebesar 87,61% (191 TTU)
C. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
1. Sarana Kesehatan
a. Jumlah rumah sakit di Kota Salatiga sebanyak 7 (tujuh) buah yang
terdiri dari 5 rumah sakit umum dan 2 (dua) rumah sakit khusus.
b. Jumlah Puskesmas sebanyak 6 UPT dan 1 BKPM. Rasio Puskesmas
terhadap 30.000 penduduk di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar
0,91.
c. Jumlah Posyandu 287 buah dengan jumlah Posyandu strata
mandiri sebesar 14,98% (43 buah).
d. Jumlah kelurahan siaga di Kota Salatiga tahunn 2014 sebanyak 22
(100%).
2. Tenaga Kesehatan
a. Rasio tenaga medis yang terdiri dari dokter spesialis dan dokter
umum di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 96,04 per 100.000
penduduk, sedangkan dokter spesialis gigi dan dokter gigi sebesar
11,75 per 100.000 penduduk.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 84
b. Rasio perawat terhadap penduduk sebesar 223,24 per 100.000
penduduk, perawat gigi sebesar 11,24 per 100.000 penduduk dan
bidan sebesar 166,4 per 100.000 penduduk perempuan.
c. Rasio tenaga kefarmasian Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 87,87
per 100.000 penduduk.
d. Rasio tenaga kesehatan masyarakat tahun 2014 di Kota Salatiga
sebesar 11,75 per 100.000 penduduk dan tenaga kesehatan
lingkungan sebesar 8,68 per 100.000 penduduk.
e. Rasio tenaga gizi di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 17,37 per
100.000 penduduk.
f. Rasio tenaga keterapian fisik tahun 2014 di Kota Salatiga sebesar
11,24 per 100.000 penduduk sedangkan tenaga keteknisian medis
sebesar 39,34 per 100.000 penduduk.
3. Pembiayaan Kesehatan
Total anggaran APBD Kota Salatiga Tahun 2014 sebesar Rp.
905.738.400.000,- sedangkan anggaran kesehatan yang berasal dari
APBD sebesar Rp.133.001.611.000,-. Persentase anggaran kesehatan
dibandingkan total APBD sebesar 14,6%.
Demikian gambaran hasil pembangunan kesehatan di Kota Salatiga
tahun 2014 sebagai wujud nyata kinerja seluruh jajaran sektor kesehatan dan
non kesehatan di Kota Salatiga dalam upaya mewujudkan kesehatan
masyarakat Kota Salatiga.
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 61.792 Km2
Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 22 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 97.043 98.711 195.754 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,1 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2
3,2 Jiwa/Km2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 40,0 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 98,3 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf #DIV/0! #DIV/0! 1,00 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 0,00 0,00 30.346,00 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 0,00 0,00 53.975,00 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 0,00 0,00 1.997,00 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 0,00 0,00 6.112,00 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 0,00 0,00 16.247,00 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,00 0,00 147,00 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 1.268 1.146 2.414 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 18 4 11 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 17 13 30 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 13 11 12 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 22 15 37 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 17 13 15,33 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 23 16 39 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 18 14 16,16 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 2 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 82,85 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
B.2 Angka Kesakitan
19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 146 15 252 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 57,94 5,95 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 74,58 7,66 128,73 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 288 220 508 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 147,12 112,39 259,51 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 18,11 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek #DIV/0! #DIV/0! 7,24 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 0,00 0,00 71,43 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 0,00 0,00 1,36 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 0,00 0,00 72,79 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 1,02 3,07 4,09 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 44,95 44,44 44,69 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 6 9 15 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 5 3 8 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kasus Syphilis 75 1.116 1.191 Kasus Tabel 11
24 Jumlah Kematian karena AIDS 9 3 12 Jiwa Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0,11 0,06 0,09 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 99,24 112,53 105,94 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 1 5 6 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0,51 2,55 3,07 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 0,00 0,05 0,05 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100,00 #DIV/0! 100,00 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th 4,99 per 100.000 penduduk <15 tahunTabel 18
Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 19
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
Jumlah Kasus Campak 0 0 0 Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 3,07 1,53 4,60 per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD 0,00 0,00 0,00 % Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,16 0,01 0,17 per 1.000 penduduk berisikoTabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 1 2 2 per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 0,00 0,00 32,06 % Tabel 24
35 Persentase obesitas 0,00 0,00 0,00 % Tabel 25
36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 0,00 % Tabel 26
37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0,00 % Tabel 26
38 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 28
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 100 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 94,96 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 99,88 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 94,90 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 99,92 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 47,91 % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 92,20 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 147,60 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal 105,15 83,19 94,73 % Tabel 33
48 Peserta KB Baru 4,4 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 82,59 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 3,47 3,75 3,60 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 99,13 96,86 98,05 % Tabel 38
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 95,58 96,68 96,11 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 48,18 48,36 47,85 % Tabel 39
55 Pelayanan kesehatan bayi 96,85 101 99,05 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 100,00 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 97,95 100,61 99,21 % Tabel 43
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 97,00 102,01 99,38 % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A 97,83 95,95 96,84 % Tabel 44
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 100,45 99,41 99,93 % Tabel 44
61 Baduta ditimbang 77,93 77,86 77,90 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,68 0,48 0,58 % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita 87,60 81,48 84,52 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) 73,53 75,43 74,49 % Tabel 47
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,95 1,19 1,07 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100 100 100 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 99,94 99,94 99,94
% Tabel 49
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 1,37 % Tabel 50
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 41,07 % Tabel 51
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 100 sekolah Tabel 51
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 40,17 48,19 44,03 sekolah Tabel 51
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 64,08 66,08 65,13 Tabel 51
73Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 64,08 66,08 65,13 % Tabel 51
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) #DIV/0! #DIV/0! 70,00 % Tabel 52
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Persentase
75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan #DIV/0! #DIV/0! 63,68 % Tabel 53
76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 154,02 223,31 241,27 % Tabel 54
77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 7,01 6,82 17,80 % Tabel 54
78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 0,72 2,32 32,72 per 1000 pasien keluar Tabel 55
79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 0,48 1,87 21,64 per 1000 pasien keluar Tabel 55
80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 52,83 % Tabel 56
81 Bed Turn Over (BTO) di RS 44,14 Kali Tabel 56
82 Turn of Interval (TOI) di RS 3,90 Hari Tabel 56
83 Average Length of Stay (ALOS) di RS 4,42 Hari Tabel 56
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
87 Rumah Tangga ber-PHBS 87,72 % Tabel 57
C.4 Keadaan Lingkungan
88 Persentase rumah sehat 82,84 % Tabel 58
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 83,31 % Tabel 59
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 40,00 % Tabel 60
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
91 Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 81,57 % Tabel 61
92 Desa STBM - % Tabel 62
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 87,61 % Tabel 63
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 84,55 % Tabel 64
TPM tidak memenuhi syarat dibina 100,00 % Tabel 65
TPM memenuhi syarat diuji petik 17,10 % Tabel 65
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 5 RS Tabel 67
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 2 RS Tabel 67
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 1 Tabel 67
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 5 Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling 124 Tabel 67
Jumlah Puskesmas pembantu 22 Tabel 67
98 Jumlah Apotek 30 Tabel 67
99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100 % Tabel 68
100 Jumlah Posyandu 287 Posyandu Tabel 69
101 Posyandu Aktif 54,01 % Tabel 69
102 Rasio posyandu per 100 balita 2,82 per 100 balita Tabel 69
103 UKBM
Poskesdes - Poskesdes Tabel 70
Polindes - Polindes Tabel 70
Posbindu 16 Posbindu Tabel 70
104 Jumlah Desa Siaga 22 Desa Tabel 71
105 Persentase Desa Siaga 100 % Tabel 71
D.2 Tenaga Kesehatan
106 Jumlah Dokter Spesialis 53 30 83 Orang Tabel 72
107 Jumlah Dokter Umum 44 61 105 Orang Tabel 72
108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 96,04 per 100.000 penduduk Tabel 72
109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 2 18 20 Orang Tabel 72
110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 11,75 per 100.000 penduduk Tabel 72
111 Jumlah Bidan 164 Orang Tabel 73
112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 166,14 per 100.000 penduduk Tabel 73
113 Jumlah Perawat 148 298 446 Orang Tabel 73
114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 223,24 per 100.000 penduduk Tabel 73
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
115 Jumlah Perawat Gigi 5 17 22 Orang Tabel 73
116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 34 138 172 Orang Tabel 74
117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 10 13 23 Orang Tabel 75
118 Jumlah Tenaga Sanitasi 8 9 17 Orang Tabel 76
119 Jumlah Tenaga Gizi 1 33 34 Orang Tabel 77
D.3 Pembiayaan Kesehatan
120 Total Anggaran Kesehatan 164.576.860.100 Rp Tabel 81
121 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 14,68 % Tabel 81
122 Anggaran Kesehatan Perkapita 840.733,06 Rp Tabel 81
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sidorejo 16.247 0 6 6 55.276 17.778 3,11 3,40
2 Sidomukti 11.460 0 4 4 44.573 14.107 3,16 3,89
3 Argomulyo 18.536 0 6 6 48.648 15.495 3,14 2,62
4 Tingkir 15.549 0 6 6 47.257 15.367 3,08 3,04
JUMLAH (KAB/KOTA) 61.792 0 22 22 195.754 62.747 3,12 3,17
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota
- Dinas Dukcapil
JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
NO KECAMATAN
DESA KELURAHANDESA +
KELURAHAN
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 5.222 4.950 10.172 105,49
2 5 - 9 7.909 7.446 15.355 106,22
3 10 - 14 7.468 7.067 14.535 105,67
4 15 - 19 7.126 6.857 13.983 103,92
5 20 - 24 7.368 7.079 14.447 104,08
6 25 - 29 7.438 7.758 15.196 95,88
7 30 - 34 8.993 9.158 18.151 98,20
8 35 - 39 8.900 8.739 17.639 101,84
9 40 - 44 7.493 7.448 14.941 100,60
10 45 - 49 6.805 7.242 14.047 93,97
11 50 - 54 5.770 6.395 12.165 90,23
12 55 - 59 5.360 5.668 11.028 94,57
13 60 - 64 4.176 4.079 8.255 102,38
14 65 - 69 2.365 2.510 4.875 94,22
15 70 - 74 1.646 2.126 3.772 77,42
16 75+ 3.004 4.189 7.193 71,71
JUMLAH 97.043 98.711 195.754 98,31
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 40
Sumber:
- Dinas Dukcapil
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI+
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS 141.709
2PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG
MELEK HURUF0 #DIV/0! #DIV/0! 99,97%
3PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 52.072 #DIV/0! #DIV/0! 36,75
b. SD/MI 34.858 #DIV/0! #DIV/0! 24,60
c. SMP/ MTs 30.346 #DIV/0! #DIV/0! 21,41
d. SMA/ MA 53.975 #DIV/0! #DIV/0! 38,09
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 1.997 #DIV/0! #DIV/0! 1,41
g. AKADEMI/DIPLOMA III 6.112 #DIV/0! #DIV/0! 4,31
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 16.247 #DIV/0! #DIV/0! 11,47
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 147 #DIV/0! #DIV/0! 0,10
Sumber : Disdikpora/BPS
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO VARIABEL
TABEL 4
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 269 9 278 255 3 258 524 12 536
2 Sidomukti Kalicacing 152 1 153 112 0 112 264 1 265
3 Mangunsari 170 4 174 117 0 117 287 4 291
4 Argomulyo Tegalrejo 203 4 207 225 0 225 428 4 432
5 Cebongan 181 2 183 161 0 161 342 2 344
6 Tingkir Sidorejo Kidul 293 3 296 276 2 278 569 5 574
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.268 23 1.291 1.146 5 1.151 2.414 28 2.442
17,8 4,3 11,5
Sumber: Seksi Kesga
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
NO KECAMATANNAMA
PUSKESMAS
HIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP + MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sidorejo Sidorejo Lor 4 7 0 7 4 5 1 6 8 12 1 13
2 Sidomukti Kalicacing 1 2 1 3 3 3 0 3 4 5 1 6
3 Mangunsari 6 7 0 7 2 2 0 2 8 9 0 9
4 Argomulyo Tegalrejo 2 2 0 2 2 3 0 3 4 5 0 5
5 Cebongan 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1
6 Tingkir Sidorejo Kidul 4 4 0 4 1 1 0 1 5 5 0 5
JUMLAH (KAB/KOTA) 17 22 1 23 13 15 1 16 30 37 2 39
13 17,35 1 18,14 11 13,09 0,87 13,96 12,43 15,33 0,83 16,16
Sumber: Seksi Kesga
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH KEMATIAN
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA BAYI ANAK
BALITABALITA NEONATAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BALITA ANAK
BALITABAYI
ANAK
BALITANEONATAL NEONATAL
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun
≥35
tahunJUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Sidorejo Sidorejo Lor 524 1 1 2 0 0 0 1 1 2
2 Sidomukti Kalicacing 264 0 0 0 0 0 0 0
3 Mangunsari 287 0 0 0 0 0 0 0
4 Argomulyo Tegalrejo 428 0 0 0 0 0 0 0
5 Cebongan 342 0 0 0 0 0 0 0
6 Tingkir Sidorejo Kidul 569 0 0 0 0 0 0 0
2.414 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 82,85
Sumber: Seksi Kesga
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
KEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR
HIDUPJUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
TABEL 7
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sidorejo Sidorejo Lor 27.257 28.019 55.276 1 50,00 1 50,00 2 1 33,33 2 66,67 3 0,00
2 Sidomukti Kalicacing 10.051 10.495 20.546 2 50 2 50,00 4 2 40 3 60,00 5 0,00
3 Mangunsari 11.940 12.087 24.027 1 50 1 50,00 2 1 50 1 50,00 2 0,00
4 Argomulyo Tegalrejo 13.132 12.909 26.041 5 63 3 37,50 8 5 63 3 37,50 8 0,00
5 Cebongan 11.273 11.334 22.607 2 100 0 0,00 2 2 100 0 0,00 2 0,00
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 23.391 23.866 47.257 3 27 8 72,73 11 6 38 10 62,50 16 3 18,75
RSP dr Ario Wirawan 92 68 43 31,85 135 154 65 84 35,29 238 8 3,36
RSUD 5 63 3 37,50 8 66 56 52 44,07 118 48 40,68
RS dr Asmir 2 100 0 0,00 2 2 67 1 33,33 3 0 0,00
BKPM 33 42 45 57,69 78 49 43 64 56,64 113 33 29,20
JUMLAH (KAB/KOTA) 97.044 98.710 195.754 146 58 15 6 252 288 57 220 43 508 92 18
CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 74,58 7,66 128,73
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 147,12 112,39 259,51
Sumber : Seksi P2
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 195754
L+P
JUMLAH SELURUH
KASUS TB
L P
L+P
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS TB ANAK
0-14 TAHUNNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KASUS BARU BTA+
L P
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
TB PARU
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 48 1 1 2 #DIV/0! #DIV/0! 4,17
2 Sidomukti Kalicacing 93 2 2 4 #DIV/0! #DIV/0! 4,30
3 Mangunsari 61 1 1 2 #DIV/0! #DIV/0! 3,28
4 Argomulyo Tegalrejo 133 5 3 8 #DIV/0! #DIV/0! 6,02
5 Cebongan 111 2 0 2 #DIV/0! #DIV/0! 1,80
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 133 3 8 11 #DIV/0! #DIV/0! 8,27
RSUD 243 5 3 8 #DIV/0! #DIV/0! 3,29
RS dr Asmir 99 2 0 2 #DIV/0! #DIV/0! 2,02
RSP dr Ario Wirawan 1.034 92 43 135 #DIV/0! #DIV/0! 13,06
BKPM 1.527 33 45 78 #DIV/0! #DIV/0! 5,11
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 3.482 146 106 252 #DIV/0! #DIV/0! 7,24
Sumber: Seksi P2
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
% BTA (+)
TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS
SUSPEK
TABEL 9
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L + PJUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H% L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Sidorejo Sidorejo Lor 9 7 16 0,00 0,00 16 100,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 100,00 0 0 0
2 Sidomukti Kalicacing 1 2 3 0,00 0,00 3 100,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 100,00 0 0 0
3 Mangunsari 5 3 8 0,00 0,00 6 75,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 75,00 0 0 0
4 Argomulyo Tegalrejo 2 2 4 0,00 0,00 4 100,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 100,00 0 0 0
5 Cebongan 3 1 4 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 1 25,00 0,00 0,00 25,00 0 0 0
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 5 6 11 0,00 0,00 10 90,91 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 90,91 0 1 1
RSUD 11 8 19 0,00 0,00 8 42,11 0,00 0,00 1 5,26 0,00 0,00 47,37 2 4 6
RS dr Asmir 3 3 6 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 2 33,33 0,00 0,00 33,33 0 1 1
RSP dr Ario Wirawan 79 51 130 0,00 0,00 90 69,23 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 69,23 0 0 0
BKPM 50 43 93 0,00 0,00 73 78,49 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 78,49 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 168 126 294 0 0,00 0 0,00 210 71,43 0 0,00 0 0,00 4 1,36 0,00 0,00 72,8 2 6 8
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 1,0 3,1 4,1
Sumber: Seksi P2
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
JUMLAH KEMATIAN
SELAMA PENGOBATAN
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L L + P
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP
(COMPLETE RATE)
L P
BTA (+) DIOBATI
ANGKA KEBERHASILAN
PENGOBATAN
(SUCCESS RATE/SR)P L + P
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sidorejo Sidorejo Lor 1.690 1.507 3.197 169 151 320 53 31,4 37 24,6 90 28,2
2 Sidomukti Kalicacing 559 611 1.170 56 61 117 31 55,5 30 49,1 61 52,1
3 Mangunsari 727 753 1.480 73 75 148 33 45,4 29 38,5 62 41,9
4 Argomulyo Tegalrejo 726 945 1.671 73 95 167 18 24,8 18 19,0 36 21,5
5 Cebongan 850 850 1.700 85 85 170 15 17,6 21 24,7 36 21,2
6 Tingkir Sidorejo Kidul 1.455 1.455 2.910 146 146 291 45 30,9 72 49,5 117 40,2
RS pemerintah + swasta 75 65 140
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.007 6.121 12.128 601 612 1.213 270 44,9 272 44,44 542 44,7
Sumber: Seksi P2
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH BALITAJUMLAH PERKIRAAN
PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
TABEL 11
TAHUN 2014
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
L P L+PPROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+PPROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P L P L+PPROPORSI
KELOMPOK
UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 1 1 0 0 0 0,00
1 5 - 14 TAHUN 0 1 1 6,67 0 0 0 0,00 0 0 0 2 0 2 0,17
2 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 3 184 187 15,70
3 20 - 24 TAHUN 2 2 4 26,67 2 0 2 25,00 2 1 3 19 327 346 29,05
4 25 - 49 TAHUN 4 6 10 66,67 2 3 5 62,50 7 1 8 37 575 612 51,39
5 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 0,00 1 0 1 12,50 0 0 0 14 30 44 3,69
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 9 15 5 3 8 9 3 12 75 1.116 1.191
PROPORSI JENIS KELAMIN 40,00 60,00 62,50 37,50 75,00 25,00 6,30 93,70
Sumber: SEKSI P2
Sumber: Seksi P2
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
NO KELOMPOK UMUR
H I V AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS SYPHILIS
TABEL 12
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 PMI Kota Salatiga 4.722 3.257 7.979 4.722 100,00 3.257 100,00 7.979 100,00 5 0,11 2 0,06 7 0,09
JUMLAH 4.722 3.257 7.979 4.722 100,00 3.257 100,00 7.979 100,00 5 0,11 2 0 7 0,09
Sumber: Seksi P2
P L + P
JUMLAH PENDONOR
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP
HIV
L P
POSITIF HIV
L + P L
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sidorejo Sidorejo Lor 27.257 28.019 55.276 583 600 1.183 466 80 565 94 1.031 87
2 Sidomukti Kalicacing 10.051 10.495 20.546 215 225 440 278 129 304 135 582 132
3 Mangunsari 11.940 12.087 24.027 256 259 514 314 123 354 137 668 130
4 Argomulyo Tegalrejo 13.132 12.909 26.041 281 276 557 155 55 128 46 283 51
5 Cebongan 11.273 11.334 22.607 241 243 484 284 118 312 129 596 123
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 23.391 23.866 47.257 501 511 1.011 564 113 714 140 1.278 126
JUMLAH (KAB/KOTA) 97.044 98.710 195.754 2.077 2.112 4.189 2.061 99,2 2.377 112,5 4.438 105,9
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
Sumber: Seksi P2
P L + PL
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK
DIARE
JUMLAH TARGET
PENEMUAN
DIARE DITANGANI
TABEL 14
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 1 0 1 1 0 1
2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Mangunsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Argomulyo Tegalrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Cebongan 0 0 0 0 2 2 0 2 2
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 0 0 0 0 3 3 0 3 3
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 5 6 1 5 6
PROPORSI JENIS KELAMIN 0,00 0,00 16,67 83,33 16,67 83,33
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0,51 2,55 3,07
Sumber: Seksi P2
PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU
TABEL 15
KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 6 7 8 9 10
1 Sidorejo Sidorejo Lor 1 - 0,00 0 0
2 Sidomukti Kalicacing - - 0,00 0 0
3 Mangunsari - - 0,00 0 0
4 Argomulyo Tegalrejo - - 0,00 0 0
5 Cebongan 2 - 0,00 0 0
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 3 - 0,00 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 - 0,00 - 0
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK -
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA
0-14 TAHUN
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMASPENDERITA
KUSTA
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Mangunsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Argomulyo Tegalrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Cebongan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Tingkir Sidorejo Kidul 0 0 0 0 1 1 0 1 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 1 1 0 1 1
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,0 0,1 0,1
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Mangunsari 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100
4 Argomulyo Tegalrejo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Cebongan 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
NO KECAMATAN PUSKESMAS
RFT PB
L + P
PENDERITA PB PENDERITA MB
L + P
RFT MB
L PL P
TABEL 18
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP
(NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 Sidorejo Sidorejo Lor 11.189 1
2 Sidomukti Kalicacing 9.074 0
3 Mangunsari 1
4 Argomulyo Tegalrejo 10.237 0
5 Cebongan 0
6 Tingkir Sidorejo Kidul 9.562 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 40.062 2
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 4,99
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:40.062
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Mangunsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Argomulyo Tegalrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Cebongan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0,00 0,00 0,00
Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMAS
DIFTERI
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
TABEL 20
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Mangunsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Argomulyo Tegalrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Cebongan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0,0
Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 2 1 3 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0
3 Mangunsari 1 1 2 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 Argomulyo Tegalrejo 1 0 1 0 0 0 0,0 0,0 0,0
5 Cebongan 1 0 1 0 0 0 0,0 0,0 0,0
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 1 1 2 0 0 0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 3 9 0 0 0 0,0 0,0 0,0
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 3,1 1,5 4,6
Sumber: seksi P2 DKK Salatiga
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 22
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 - - - - 0,00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 - - - - 0,00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Mangunsari 0 0 0 - - - - 0,00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 Argomulyo Tegalrejo 0 0 0 - - - - 0,00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 Cebongan 0 0 0 - - - - 0,00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 0 0 0 - - - - 0,00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
RS dr Asmir 58 6 64 58 6 64 27 46,55 - - 27 42,19 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00
RSUD 1 1 2 1 1 2 1 100,00 1 100 2 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
RS Puri Asih 3 1 4 3 1 4 3 100,00 1 100 4 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 66 13 70 62 8 70 31 50,00 2 25 33 47,14 0 0 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 195.754
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0,16 0,01 0,17
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
PUSKESMAS
POSITIF
L P L+P
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CFRMENINGGAL SUSPEK
MALARIA
NO KECAMATAN
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 0 1 1
2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 0 0
3 Mangunsari 0 0 0 0 0 0
4 Argomulyo Tegalrejo 0 0 0 0 1 1
5 Cebongan 0 0 0 0 0 0
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 0 0 0 1 1 2
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 3 4
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0,51 1,53 2,04
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 24
CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI +
PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 194 #DIV/0! 746 #DIV/0! 940 #DIV/0! 50 25,77 241 32,3056 291 30,96
2 Sidomukti Kalicacing 0 16 #DIV/0! 124 #DIV/0! 140 #DIV/0! 7 43,75 51 41,129 58 41,43
3 Mangunsari 0 11 #DIV/0! 93 #DIV/0! 104 #DIV/0! 4 36,36 33 35,4839 37 35,58
4 Argomulyo Tegalrejo 0 31 #DIV/0! 345 #DIV/0! 376 #DIV/0! 11 35,48 127 36,8116 138 36,70
5 Cebongan 0 12 #DIV/0! 62 #DIV/0! 74 #DIV/0! 2 16,67 7 11,2903 9 12,16
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 0 12 #DIV/0! 79 #DIV/0! 91 #DIV/0! 6 50,00 14 17,7215 20 21,98
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 276 #DIV/0! 1.449 #DIV/0! 1.725 #DIV/0! 80 28,99 473 32,6432 553 32,06
Sumber: Posbindu
PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUAN
DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
LAKI-LAKI
TABEL 25
CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI +
PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 Sidomukti Kalicacing 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Mangunsari 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Argomulyo Tegalrejo 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Cebongan 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber:
OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN
JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TABEL 26
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sidorejo Sidorejo Lor #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Sidomukti Kalicacing #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Mangunsari #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 Argomulyo Tegalrejo #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 Cebongan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Sumber: Seksi P3
Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
TUMOR/BENJOLAN
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PEMERIKSAAN LEHER
RAHIM DAN PAYUDARAIVA POSITIF
NO KECAMATAN PUSKESMASPEREMPUAN
USIA 30-50 TAHUN
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
DIKETAHUIDITANGGU-
LANGIAKHIR L P L+P
0-7
HARI
8-28
HARI
1-11
BLN
1-4
THN
5-9
THN
10-14
THN
15-19
THN
20-44
THN
45-54
THN
55-59
THN
60-69
THN
70+
THNL P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Chikungunya 1 2 01/06/2014 01/06/2014 01/06/2014 30 44 74 0 0 1 3 9 5 4 31 12 1 4 4 0 0 0 144 216 360 20,83 20,37 20,56 - - -
15/1/2014 15/1/2014 15/1/2014 22 30 52 0 0 1 2 4 9 2 17 8 2 4 3 0 0 0 96 144 240 22,92 20,83 21,67 - - -
20/10/2014 20/10/2014 21/10/2014 11 15 26 0 0 0 0 1 2 1 8 6 4 3 1 0 0 0 146 214 360 7,53 7,01 7,22 - - -
2 Diare 3 3 04/11/2014 04/11/2014 04/12/2014 2 3 5 0 0 0 0 1 1 1 0 2 0 0 0 0 1 1 2 3 5 100,00 100,00 100,00 - 33,33 20,00
29/09/2014 29/09/2014 30/09/2014 19 36 55 0 0 0 0 0 0 0 52 3 0 0 0 0 0 0 30 45 75 63,33 80,00 73,33 - - -
10/03/2014 10/03/2014 10/04/2014 4 12 16 0 0 0 0 1 0 1 5 4 3 1 1 0 0 0 100 140 240 4,00 8,57 6,67 - - -
27/10/2014 27/10/2014 27/10/2014 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2 1 3 50,00 - 33,33 100,00 - 100,00
27/10/2014 27/10/2014 27/10/2014 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2 3 5 50,00 - 20,00 100,00 - 100,00
3 AFP 2 2 08/11/2014 08/11/2014 08/12/2014 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 100,00 - 100,00 - - -
11/03/2014 11/03/2014 11/03/2014 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 100,00 - 100,00 - - -
Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA
JUMLAH
DESA/KEL
CFR (%)
NOJENIS KEJADIAN
LUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITAJUMLAH
KEMATIAN
JUMLAH
PENDUDUK
TERANCAM
JUMLA
H KEC
YANG TERSERANG
TABEL 28
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 Sidorejo Sidorejo Lor 7 7 100,00
2 Sidomukti Kalicacing 1 1 100,00
3 Mangunsari 1 1 100,00
4 Argomulyo Tegalrejo 0 0 -
5 Cebongan 1 1 100,00
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 0 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 10 10 100,00
Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
KLB DI DESA/KELURAHAN
NO PUSKESMASKECAMATAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
TABEL 29
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sidorejo Sidorejo Lor 698 698 100,0 670 96,0 535 535 100,0 490 91,6 533 99,62617
2 Sidomukti Kalicacing 292 292 100,0 282 96,6 263 263 100,0 257 97,7 263 100
3 Mangunsari 390 390 100,0 371 95,1 290 287 99,0 263 90,7 290 100
4 Argomulyo Tegalrejo 480 480 100,0 471 98,1 426 426 100,0 410 96,2 426 100
5 Cebongan 372 372 100,0 360 96,8 342 342 100,0 342 100,0 342 100
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 705 705 100,0 635 90,1 574 574 100,0 544 94,8 574 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.937 2.937 100,0 2.789 94,96 2.430 2.427 99,9 2.306 94,9 2.428 99,92
Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga
K1 K4NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL
PERSALINAN
DITOLONG NAKES
MENDAPAT
YANKES NIFAS
IBU NIFAS
MENDAPAT VIT A JUMLAH
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Sidorejo Sidorejo Lor 698 136 19,5 111 15,9 34 4,9 13 1,9 5 0,7 163 23,4
2 Sidomukti Kalicacing 292 44 15,1 33 11,3 13 4,5 2 0,7 0 - 48 16,4
3 Mangunsari 390 67 17,2 41 10,5 27 6,9 10 2,6 6 1,5 84 21,5
4 Argomulyo Tegalrejo 480 480 100,0 459 95,6 0 - 0 - 0 - 459 95,6
5 Cebongan 372 209 56,2 180 48,4 62 16,7 30 8,1 24 6,5 296 79,6
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 705 466 66,1 285 40,4 50 7,1 13 1,8 9 1,3 357 50,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.937 1.402 47,7 1.109 37,8 186 6,3 68 2,3 44 1,5 1.407 47,9
Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
JUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Sidorejo Sidorejo Lor 11.943 255 2,1 138 1,2 40 0,3 17 0,1 6 0,1
2 Sidomukti Kalicacing 4.400 101 2,3 56 1,3 14 0,3 1 0,0 0 -
3 Mangunsari 5.125 89 1,7 50 1,0 36 0,7 9 0,2 6 0,1
4 Argomulyo Tegalrejo 5.596 442 7,9 394 7,0 0 - 0 - 0 -
5 Cebongan 4.881 373 7,6 319 6,5 71 1,5 40 0,8 38 0,8
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 10.167 834 8,2 475 4,7 34 0,3 7 0,1 14 0,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 42.112 2.094 5,0 1.432 3,4 195 0,5 74 0,2 64 0,2
Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH WUS
(15-39 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sidorejo Sidorejo Lor 698 698 100,00 645 92,41
2 Sidomukti Kalicacing 292 292 100,00 282 96,58
3 Mangunsari 390 390 100,00 352 90,26
4 Argomulyo Tegalrejo 480 480 100,00 471 98,13
5 Cebongan 372 372 100,00 360 96,77
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 705 705 100,00 598 84,82
JUMLAH (KAB/KOTA) 2937 2.937 100,00 2.708 92,20
Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga
KECAMATANJUMLAH
IBU HAMILNO PUSKESMAS
TABEL 33
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Sidorejo Sidorejo Lor 698 140 277 198,4 269 255 524 40 38 79 24 59,5 26 68,0 50 63,6
2 Sidomukti Kalicacing 292 58 60 102,7 152 112 264 23 17 40 22 96,5 8 47,6 30 75,8
3 Mangunsari 390 78 98 125,6 170 117 287 26 18 43 9 35,3 6 34,2 15 34,8
4 Argomulyo Tegalrejo 480 96 125 130,2 203 225 428 30 34 64 57 187,2 45 133,3 102 158,9
5 Cebongan 372 74 116 155,9 181 161 342 27 24 51 36 132,6 24 99,4 60 117,0
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 705 141 191 135,5 293 276 569 44 41 85 52 118,3 34 82,1 86 100,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.937 587 867 147,6 1.268 1.146 2.414 190 172 362 200 105,2 143 83,2 343 94,7
Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga
JUMLAH BAYIPERKIRAAN
BUMIL
DENGAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATAL
KOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
L + PL P
PENANGANAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH
IBU HAMIL
TABEL 34
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW %IM
PLAN% JUMLAH %
KON
DOM % SUNTIK % PIL %
OBAT
VAGI
NA
%LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Sidorejo Sidorejo Lor 46 0,7 0 0,0 8 0,1 117 1,8 171 2,7 287 4,5 5.637 88,3 288 4,5 0,0 0,0 6.212 97,3 6.383 100,0
2 Sidomukti Kalicacing 1.375 46,0 0 0,0 0 0,0 84 2,8 1.459 48,8 105 3,5 118 3,9 1.307 43,7 0,0 0,0 1.530 51,2 2.989 100,0
3 Mangunsari 63 2,7 0 0,0 3 0,1 242 10,3 308 13,1 114 4,9 1.745 74,3 182 7,7 0,0 0,0 2.041 86,9 2.349 100,0
4 Argomulyo Tegalrejo 56 1,6 3 0,1 23 0,7 120 3,5 202 5,8 172 5,0 2.520 72,7 570 16,5 0,0 0,0 3.262 94,2 3.464 100,0
5 Cebongan 269 9,9 0 0,0 41 1,5 284 10,4 594 21,8 243 8,9 1.404 51,5 486 17,8 0,0 0,0 2.133 78,2 2.727 100,0
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 254 4,0 0 0,0 0 0,0 276 4,3 530 8,3 142 2,2 5.184 80,7 566 8,8 0,0 0,0 5.892 91,7 6.422 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.063 8,5 3 0,01 75 0,3 1.123 4,6 3.264 13,4 1.063 4,4 16.608 68,3 3.399 14,0 0 0,0 0 0,0 21.070 86,6 24.334 100,0
Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +
NON
MKJP
% MKJP +
NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS NON MKJP
TABEL 35
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 5,0 19 95,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 20 100,0 20 100,0
2 Sidomukti Kalicacing 4 15,4 0 0,0 0 0,0 3 11,5 7 26,9 19 73,1 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 19 73,1 26 100,0
3 Mangunsari 34 14,3 0 0,0 0 0,0 102 42,9 136 57,1 12 5,0 73 30,7 17 7,1 0 0,0 0 0,0 102 42,9 238 100,0
4 Argomulyo Tegalrejo 26 17,6 0 0,0 0 0,0 33 22,3 59 39,9 2 1,4 76 51,4 11 7,4 0 0,0 0 0,0 89 60,1 148 100,0
5 Cebongan 57 43,2 0 0,0 5 3,8 44 33,3 106 80,3 5 3,8 20 15,2 1 0,8 0 0,0 0 0,0 26 19,7 132 100,0
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 84 11,6 0 0,0 0 0,0 119 16,5 203 28,1 20 2,8 409 56,6 90 12,5 0 0,0 0 0,0 519 71,9 722 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 205 15,9 0 0,0 5 0,4 301 23,4 511 39,7 59 4,6 597 46,4 119 9,3 0 0,0 0 0,0 775 60,3 1.286 100,0
Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJPMKJP +
NON
MKJP
% MKJP
+ NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sidorejo Sidorejo Lor 8.237 20 0,2 6.383 77,5
2 Sidomukti Kalicacing 3.276 26 0,8 2.989 91,2
3 Mangunsari 3.690 238 6,4 2.349 63,7
4 Argomulyo Tegalrejo 4.049 148 3,7 3.464 85,6
5 Cebongan 3.726 132 3,5 2.727 73,2
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 6.487 722 11,1 6.422 99,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 29.465 1.286 4,4 24.334 82,6
Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga
PESERTA KB AKTIF
JUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 37
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sidorejo Sidorejo Lor 269 255 524 269 100,0 255 100,0 524 100,0 10 3,71747 5 2,0 15 2,9
2 Sidomukti Kalicacing 152 112 264 152 100,0 112 100,0 264 100,0 4 2,6 3 2,7 7 2,7
3 Mangunsari 170 117 287 170 100,0 117 100,0 287 100,0 3 1,8 1 0,9 4 1,4
4 Argomulyo Tegalrejo 203 225 428 203 100,0 225 100,0 428 100,0 5 2,5 12 5,3 17 4,0
5 Cebongan 181 161 342 181 100,0 161 100,0 342 100,0 6 3,3 5 3,1 11 3,2
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 293 276 569 293 100,0 276 100,0 569 100,0 16 5,5 17 6,2 33 5,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.268 1.146 2.414 1.268 100,0 1.146 100,0 2.414 100,0 44 3,5 43 3,8 87 3,6
Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLR
JUMLAH LAHIR HIDUP
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sidorejo Sidorejo Lor 269 255 524 279 103,7 239 93,7 518 98,9 228 84,8 207 81,2 435 83,0
2 Sidomukti Kalicacing 152 112 264 152 100,0 109 97,3 261 98,9 153 100,7 123 109,8 276 104,5
3 Mangunsari 170 117 287 178 104,7 117 100,0 295 102,8 157 92,4 133 113,7 290 101,0
4 Argomulyo Tegalrejo 203 225 428 194 95,6 213 94,7 407 95,1 211 103,9 230 102,2 441 103,0
5 Cebongan 181 161 342 177 97,8 162 100,6 339 99,1 176 97,2 159 98,8 335 98,0
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 293 276 569 277 94,5 270 97,8 547 96,1 287 98,0 256 92,8 543 95,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.268 1.146 2.414 1.257 99,1 1.110 96,9 2.367 98,05 1.212 95,6 1.108 96,7 2.320 96,11
Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)
L
JUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P
TABEL 39
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 108 95 203 67 62,0 45 47,4 112 55,2
2 Sidomukti Kalicacing 32 39 71 26 81,3 23 59,0 45 63,4
3 Mangunsari 50 37 87 6 12,0 4 10,8 10 11,5
4 Argomulyo Tegalrejo 54 93 147 11 20,4 37 39,8 48 32,7
5 Cebongan 103 105 208 41 39,8 73 69,5 114 54,8
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 120 119 239 74 61,7 54 45,4 128 53,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 467 488 955 225 48,2 236 48,4 457 47,85
Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
USIA 0-6 BULAN
L + P
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
L P
TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 269 255 524 261 97,0 223 87,5 484 92,4
2 Sidomukti Kalicacing 152 112 264 131 86,2 133 118,8 264 100,0
3 Mangunsari 170 117 287 138 81,2 156 133,3 294 102,4
4 Argomulyo Tegalrejo 203 225 428 208 102,5 224 99,6 432 100,9
5 Cebongan 181 161 342 184 101,7 173 107,5 357 104,4
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 293 276 569 306 104,4 254 92,0 560 98,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.268 1.146 2.414 1.228 96,8 1.163 101 2.391 99,05
Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BAYI
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
TABEL 41
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
1 2 3 4 5 6
1 Sidorejo Sidorejo Lor 6 6 100,0
2 Sidomukti Kalicacing 2 2 100,0
3 Mangunsari 2 2 100,0
4 Argomulyo Tegalrejo 3 3 100,0
5 Cebongan 3 3 100,0
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 6 6 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 22 100,0
Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
DESA/KELURAHANDESA/KEL UCI
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
BAYI DIIMUNISASI
Hb < 7 hari BCG
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sidorejo Sidorejo Lor 269 255 524 262 97,40 244 95,69 506 96,56 250 92,94 236 92,55 486 92,75
2 Sidomukti Kalicacing 152 112 264 150 98,68 112 100,00 262 99,24 140 92,11 113 100,89 253 95,83
3 Mangunsari 170 117 287 151 88,82 122 104,27 273 95,12 147 86,47 131 111,97 278 96,86
4 Argomulyo Tegalrejo 203 225 428 199 98,03 233 103,56 432 100,93 198 97,54 220 97,78 418 97,66
5 Cebongan 181 161 342 178 98,34 161 100,00 339 99,12 190 104,97 163 101,24 353 103,22
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 293 276 569 291 99,32 269 97,46 560 98,42 301 102,73 276 100,00 577 101,41
JUMLAH (KAB/KOTA) 1268 1146 2414 1231 97,08 1141 99,56 2372 98,26 1226 96,69 1139 99,39 2365 97,97
L + P L P L + PNO KECAMATAN L PPUSKESMAS
JUMLAH LAHIR HIDUP
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
BAYI DIIMUNISASI
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Sidorejo Sidorejo Lor 269 255 524 259 96,28 240 94,12 499 95,23 275 102,23 201 78,82 476 90,84 277 102,97 239 93,725 516 98,47 277 102,97 239 93,725 516 98,47
2 Sidomukti Kalicacing 152 112 264 104 68,42 137 122,32 241 91,29 118 77,63 135 120,54 253 95,83 131 86,184 122 108,93 253 95,83 131 86,184 122 108,93 253 95,83
3 Mangunsari 170 117 287 141 82,94 151 129,06 292 101,74 143 84,12 159 135,90 302 105,23 130 76,471 159 135,9 289 100,7 130 76,471 159 135,9 289 100,7
4 Argomulyo Tegalrejo 203 225 428 192 94,58 216 96,00 408 95,33 191 94,09 219 97,33 410 95,79 192 94,581 199 88,444 391 91,36 186 91,626 215 95,556 401 93,69
5 Cebongan 181 161 342 180 99,45 150 93,17 330 96,49 189 104,42 155 96,27 344 100,58 190 104,97 178 110,56 368 107,6 184 101,66 178 110,56 362 105,8
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 293 276 569 353 120,48 283 102,54 636 111,78 315 107,51 261 94,57 576 101,23 322 109,9 256 92,754 578 101,6 322 109,9 256 92,754 578 101,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.268 1.146 2.414 1.229 96,92 1.177 102,71 2.406 99,67 1.231 97,082 1.130 98,60 2.361 97,80 1.242 97,95 1.153 100,61 2.395 99,21 1.230 97,003 1.169 102,01 2.399 99,38
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BAYI
(SURVIVING INFANT)
P L + PL P L + P L L P L + PL P L + P
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Sidorejo Sidorejo Lor 173 162 335 173 100,00 136 83,95 309 92,24 1.432 1.249 2.681 1.432 100,00 1.223 97,92 2.655 99,03 1.605 1.411 3.016 1.605 100,00 1.359 96,31 2.964 98,28
2 Sidomukti Kalicacing 53 61 114 53 100,00 61 100,00 114 100,00 500 541 1.041 500 100,00 541 100,00 1.041 100,00 553 602 1.155 553 100,00 602 100,00 1.155 100,00
3 Mangunsari 81 72 153 81 100,00 72 100,00 153 100,00 652 666 1.318 652 100,00 666 100,00 1.318 100,00 733 738 1.471 733 100,00 738 100,00 1.471 100,00
4 Argomulyo Tegalrejo 55 92 147 55 100,00 90 97,83 145 98,64 653 777 1.430 651 99,69 773 99,49 1.424 99,58 708 869 1.577 706 99,72 863 99,31 1.569 99,49
5 Cebongan 112 122 234 112 100,00 122 100,00 234 100,00 630 648 1.278 668 106,03 648 100,00 1.316 102,97 742 770 1.512 780 105,12 770 100,00 1.550 102,51
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 124 158 282 111 89,52 159 100,63 270 95,74 1.227 1.202 2.429 1.214 98,94 1.202 100,00 2.416 99,46 1.351 1.360 2.711 1.325 98,08 1.361 100,07 2.686 99,08
JUMLAH (KAB/KOTA) 598 667 1.265 585 97,83 640 95,95 1.225 96,84 5.094 5.083 10.177 5.117 100,45 5.053 99,41 10.170 99,93 5.692 5.750 11.442 5.702 100,18 5.693 99,01 11.395 99,59
Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga
PL
MENDAPAT VIT A
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L + P
JUMLAH BAYI
MENDAPAT VIT A
JUMLAH
P
MENDAPAT VIT A
LL PL + P
JUMLAH
L + P
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sidorejo Sidorejo Lor 708 575 1.283 482 409 891 68,1 71,1 69,4 0 0,0 0 0,0 0 0,0
2 Sidomukti Kalicacing 197 229 426 165 187 352 83,8 82 82,6 0 0,0 1 0,5 1 0,3
3 Mangunsari 305 307 612 279 262 541 91,5 85 88,4 0 0,0 3 1,1 3 0,6
4 Argomulyo Tegalrejo 275 411 686 237 336 573 86,2 82 83,5 0 0,0 0 0,0 0 0,0
5 Cebongan 543 561 1.104 461 478 939 84,9 85 85,1 5 1,1 3 0,6 8 0,9
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 609 605 1.214 431 421 852 70,8 70 70,2 9 2,1 3 0,7 12 1,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.637 2.688 5.325 2.055 2.093 4.148 77,9 78 77,9 14 0,7 10 0,5 24 0,6
Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga
% (D/S) L P L+P
NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)
JUMLAH BADUTA
DILAPORKAN (S)
DITIMBANG BGM
JUMLAH (D)
TABEL 46
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 1.419 1.271 2.690 914 64,4 742 58,4 1.656 61,6
2 Sidomukti Kalicacing 477 515 992 467 97,9 422 81,9 889 89,6
3 Mangunsari 603 638 1.241 479 79,4 448 70,2 927 74,7
4 Argomulyo Tegalrejo 617 753 1.370 710 115,1 704 93,5 1.414 103,2
5 Cebongan 631 629 1.260 619 98,1 627 99,7 1.246 98,9
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 1.188 1.193 2.381 1.134 95,5 1.130 94,7 2.264 95,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.935 4.999 9.934 4.323 87,6 4.073 81,5 8.396 84,5
Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
L
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+PJUMLA
H%
JUMLA
H%
JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Sidorejo Sidorejo Lor 1.690 1.507 3.197 1.060 1.002 2.062 62,7 66,5 64,5 3 0,3 4 0,4 7 0,3
2 Sidomukti Kalicacing 559 611 1.170 478 517 995 85,5 85 85,0 3 0,6 6 1,2 9 0,9
3 Mangunsari 727 753 1.480 616 630 1.246 84,7 84 84,2 2 0,3 12 1,9 14 1,1
4 Argomulyo Tegalrejo 726 945 1.671 646 796 1.442 89,0 84 86,3 3 0,5 6 0,8 9 0,6
5 Cebongan 850 850 1.700 675 698 1.373 79,4 82 80,8 11 1,6 11 1,6 22 1,6
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 1.455 1.455 2.910 942 974 1.916 64,7 67 65,8 20 2,1 16 1,6 36 1,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.007 6.121 12.128 4.417 4.617 9.034 73,5 75 74,5 42 1,0 55 1,2 97 1,1
Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga
P
DITIMBANG
JUMLAH (D) % (D/S)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BALITA
DILAPORKAN (S)
BALITA
L+P
BGM
L
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
KASUS BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor - - - - 0,0 - 0,0 - 0,0
2 Sidomukti Kalicacing - - - - 0,0 - 0,0 - 0,0
3 Mangunsari - - - - 0,0 - 0,0 - 0,0
4 Argomulyo Tegalrejo - - - - 0,0 - 0,0 - 0,0
5 Cebongan 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 2 1 3 2 100,0 1 100,0 3 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 2 5 3 100,0 2 100,0 5 100,0
Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga
P L + P
MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L
JUMLAH DITEMUKAN
TABEL 49
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Sidorejo Sidorejo Lor 586 567 1.153 586 100,0 567 100,0 1.153 100,0 33 33 100,00
2 Sidomukti Kalicacing 86 70 156 85 98,8 69 98,6 154 98,7 9 9 100,00
3 Mangunsari 286 246 532 286 100,0 246 100,0 532 100,0 14 14 100,00
4 Argomulyo Tegalrejo 175 146 321 175 100,0 146 100,0 321 100,0 14 14 100,00
5 Cebongan 183 150 333 183 100,0 150 100,0 333 100,0 14 14 100,00
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 468 417 885 468 100,0 417 100,0 885 100,0 30 30 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.784 1.596 3.380 1.783 99,9 1.595 99,9 3.378 99,94 114 114 100,00
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 99,9 99,9 99,9
Sumber: Seksi Yandaru DKK Salatiga
JUMLAH
MENDAPAT
PELAYANAN
KESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
L P L + P
SD DAN SETINGKAT
TABEL 50
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAPPENCABUTAN GIGI
TETAP
RASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN
1 2 3 4 5 6
1 Sidorejo Sidorejo Lor 947 1.148 0,8
2 Sidomukti Kalicacing 1.527 700 2,2
3 Mangunsari 674 963 0,7
4 Argomulyo Tegalrejo 906 498 1,8
5 Cebongan 849 479 1,8
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 874 415 2,1
JUMLAH (KAB/ KOTA) 5.777 4.203 1,4
Sumber: Seksi Yandaru DKK Salatiga
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 51
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Sidorejo Sidorejo Lor 33 - 0,0 33 100 224 212 436 305 136,2 339 159,9 644 147,7 305 339 644 65 21,3 97 28,6 162 25,2
2 Sidomukti Kalicacing 8 6 75,0 8 100 966 971 1.937 13 1,3 86 8,9 99 5,1 13 86 99 45 346,2 40 46,5 85 85,9
3 Mangunsari 14 13 92,9 14 100 539 440 979 346 64,2 361 82,0 707 72,2 346 361 707 284 82,1 306 84,8 590 83,5
4 Argomulyo Tegalrejo 14 - 0,0 14 100 332 329 661 194 58,4 198 60,2 392 59,3 194 198 392 97 50,0 118 59,6 215 54,8
5 Cebongan 13 13 100,0 13 100 332 329 661 94 28,3 84 25,5 178 26,9 94 84 178 88 93,6 75 89,3 163 91,6
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 30 14 46,7 30 100 913 784 1.697 376 41,2 409 52,2 785 46,3 376 409 785 272 72,3 340 83,1 612 78,0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 112 46 41,1 112 100 3.306 3.065 6.371 1.328 40,2 1.477 48,2 2.805 44,03 1.328 1.477 2.805 851 64,1 976 66,1 1.827 65,1
Sumber: Seksi Yandaru DKK Salatiga
JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH
SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
% %
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH MURID SD/MI
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
JUMLAH
SD/MI
TABEL 52
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sidorejo Sidorejo Lor 1.913 #DIV/0! #DIV/0! 1.411 73,76
2 Sidomukti Kalicacing 2.016 #DIV/0! #DIV/0! 1.375 68,20
3 Mangunsari 1.482 #DIV/0! #DIV/0! 967 65,25
4 Argomulyo Tegalrejo 1.956 #DIV/0! #DIV/0! 1.365 69,79
5 Cebongan 1.706 #DIV/0! #DIV/0! 1.185 69,46
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 6.610 #DIV/0! #DIV/0! 4.675 70,73
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 15.683 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 10.978 70,00
Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 53
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jaminan Kesehatan Nasional 105.899 #DIV/0! #DIV/0! 54,10
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 37.803 #DIV/0! #DIV/0! 19,31
1.2 PBI APBD 4.590 #DIV/0! #DIV/0! 2,34
1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 43.226 #DIV/0! #DIV/0! 22,08
1.4Pekerja bukan penerima upah
(PBPU)/mandiri8.533 #DIV/0! #DIV/0! 4,36
1.5 Bukan pekerja (BP) 11.747 #DIV/0! #DIV/0! 6,00
2 Jamkesda 18.755 #DIV/0! #DIV/0! 9,58
3 Asuransi Swasta 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00
4 Asuransi Perusahaan 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00
0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 124.654 #DIV/0! #DIV/0! 63,68
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATAN
PESERTA JAMINAN KESEHATAN
JUMLAH %
TABEL 55
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Sidorejo Lor 24.564 41.564 66.128 0 1.028 292 1.320
2 Kalicacing 12.813 20.078 32.891 0 246 206 452
3 Mangunsari 13.012 21.588 34.600 0 427 1.132 1.559
4 Tegalrejo 12.448 19.897 32.345 0 411 480 891
5 Cebongan 19.381 24.271 43.652 140 287 247 534
6 Sidorejo Kidul 22.639 41.204 63.843 0 374 466 840
SUB JUMLAH I 104.857 168.602 273.459 0 0 140 2.773 2.823 5.596
1 RSUD Kota Salatiga 68.331 15.055 478
2 RSU Ananda 986 956 1.942 273 269 542 0
3 RS Puri Asih 12.761 12.079 24.840 5.196 0
4 Rumkit Tk IV dr Asmir 5.880 16.953 22.833 2.732 3.308 6.040 0
5 RS Paru dr.Ario Wirawan 20.510 16.781 37.291 3.555 2.906 6.461 0
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik 4.471 5.063 9.534 243 254 497 0
7 RSB Mutiara Bunda 13.846 917 0
SUB JUMLAH II 44.608 51.832 178.617 6.803 6.737 34.708 0 0 478
1 BKPM 20.222 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 20.222 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 149.465 220.434 472.298 6.803 6.737 34.848 2.773 2.823 6.074
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 97.043 98.711 195.754 97.043 98.711 195.754
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 154,0 223,3 241,3 7,0 6,8 17,8
Sumber: Seksi Yandaru DKK Salatiga
Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 55
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD Kota Salatiga 295 15.000 713 427 - 47,5 - 28,5
2 RSU Ananda 50 273 269 542 - - - - - - - -
3 RS Puri Asih 103 5.196 7 11 18 18 3,5 - 3,5
4Rumkit Tk IV dr
Asmir 100 2150 3.890 6.040 3 6 9 42 36 78 1,4 1,5 1,5 7,0 9,3 12,9
5RS Paru dr.Ario
Wirawan162 3555 2.906 6.461 238 146 384 123 94 217 66,9 50,2 59,4 19,0 32,3 33,6
6RS Sejahtera Bhakti
dan Holistik50 243 254 497 3 7 10 3 7 10 6,0 27,6 20,1 6,0 27,6 20,1
7 RSB Mutiara Bunda 25 917 - - - - -
785 34.653 7.319 34.653 251 170 1.134 168 137 750 0,7 2,3 32,7 0,5 1,9 21,64
Sumber: Seksi Yandaru DKK Salatiga
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAH
TEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWATNO
NAMA RUMAH
SAKITa
TABEL 56
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
NONAMA RUMAH
SAKITa
JUMLAH
TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI
PERAWATAN
JUMLAH LAMA
DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD Kota Salatiga 295 15.000 63.375 65.769 58,9 50,85 2,95 4,38
2 RSU Ananda 50 542 2.916 2.916 16,0 10,84 28,29 5,38
3 RS Puri Asih 103 5.196 15.298 17.202 40,7 50,45 4,29 3,31
4 Rumkit Tk IV dr Asmir 100 6.040 29.273 26.930 80,2 60,4 1,20 4,46
5RS Paru dr.Ario
Wirawan162 6.461 34.724 34.912 58,72 39,88 3,78 5,40
6RS Sejahtera Bhakti
dan Holistik50 497 1.988 1.616 10,9 9,94 32,72 3,25
7 RSB Mutiara Bunda 25 917 3.792 3.852 41,6 36,68 5,82 4,20
785 34.653 151.366 153.197 52,83 44,14 3,90 4,42
Sumber: Seksi Yandaru DKK Salatiga
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU
JUMLAH
BER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sidorejo Sidorejo Lor 15.191 1.200 7,9 1.100 92
2 Sidomukti Kalicacing 6.312 308 4,9 298 97
3 Mangunsari 7.148 416 5,8 390 94
4 Argomulyo Tegalrejo 8.206 450 5,5 437 97
5 Cebongan 6.884 396 5,8 324 82
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 15.526 649 4,2 450 69
JUMLAH (KAB/KOTA) 59.267 3.419 5,8 2.999 88
Sumber: Seksi Promkes DKK Salatiga
RUMAH TANGGA
TABEL 57
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Sidorejo Sidorejo Lor 11288 8.039 71,22 3.249 3.249 100,00 647 19,91 8.686 76,95
2 Sidomukti Kalicacing 5058 4.289 84,80 769 480 62,42 179 37,29 4.468 88,34
3 Mangunsari 4897 3.265 66,67 1.632 300 18,38 168 56,00 3.433 70,10
4 Argomulyo Tegalrejo 6054 4.899 80,92 1.155 450 38,96 327 72,67 5.226 86,32
5 Cebongan 4767 3.559 74,66 1.208 943 78,06 475 50,37 4.034 84,62
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 8715 7.396 84,87 1.319 1.200 90,98 537 44,75 7.933 91,03
JUMLAH (KAB/KOTA) 40.779 31.447 77,12 9.332 6.622 70,96 2.333 35,23 33.780 82,84
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
SELURUH
RUMAH
Sumber: Seksi PL DKK Salatiga
TABEL 58
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
2013
JUMLAH
RUMAH YANG
BELUM
MEMENUHI
SYARAT
RUMAH DIBINARUMAH DIBINA MEMENUHI
SYARAT
2014
TABEL 59
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
SA
RA
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 Sidorejo Sidorejo Lor 55.276 3.776 20.986 2.725 14.131 206 423 125 289 0 - 0 - 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6.132 28.092 6.127 27.421 41.841 75,69
2 Sidomukti Kalicacing 20.546 462 1.848 439 1.756 76 251 70 280 0 - 0 - 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4.316 16.215 4.316 16.203 18.239 88,77
3 Mangunsari 24.027 710 3.550 258 1.137 - 0 0 0 182 749 182 749 0 - - 0 1 90 0 0 0 0 0 0 4.288 19.152 4.288 19.152 21.038 87,56
4 Argomulyo Tegalrejo 26.041 304 750 264 550 - 0 0 0 1 250 1 250 4 200 1 200 1 9 1 9 0 0 0 0 6.156 24.345 6.156 24.345 25.354 97,36
5 Cebongan 22.607 1.020 5.041 830 4.143 - 0 0 0 0 - 0 - 11 468 11 468 1 96 0 0 0 0 0 0 3.528 15.070 3.528 15.070 19.681 87,06
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 47.257 1.107 1.178 674 1.178 - 0 0 0 0 - 0 - 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10.894 35.752 10.089 35.752 36.930 78,15
JUMLAH (KAB/KOTA) 195.754 7.379 33.353 5.190 22.895 282 674 195 569 183 999 183 999 15 668 12 668 3 195 1 9 0 0 0 0 35.314 138.626 34.504 137.943 163.083 83,31
Sumber: Seksi PL DKK Salatiga
PENDUDUK
DENGAN AKSES
BERKELANJUTAN
TERHADAP AIR
MINUM LAYAK
JU
MLA
H
%
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
MEMENUHI
SYARATKECAMATAN PUSKESMAS
PENDUDU
K
TERMINAL AIR
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA
NO MEMENUHI
SYARATMEMENUHI SYARAT
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
JU
MLA
H S
AR
AN
A MEMENUHI
SYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
MLA
H S
AR
AN
A
TABEL 60
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
JUMLAH SAMPEL
DIPERIKSA
JUMLAH JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 Sidorejo Sidorejo Lor 4 4 1 25,00
2 Sidomukti Kalicacing 5 5 2 40,00
3 Mangunsari 3 3 2 66,67
4 Argomulyo Tegalrejo 1 1 0 0,00
5 Cebongan 11 11 5 45,45
6 Tingkir Sidorejo Kidul 16 16 6 37,50
JUMLAH (KAB/KOTA)40 40 16 40,00
Sumber: Seksi PL DKK Salatiga
MEMENUHI SYARAT
(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN
JUMLAH
PENYELENGGARA
AIR MINUM
PUSKESMAS
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
TABEL 61
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Sidorejo Sidorejo Lor 55276 1 165 1 165 100 9.790 42.978 8.450 38.819 90,323 442 2.522 270 1.891 74,98 337 1.974 124 1.184 59,98 42059 76,1
2 Sidomukti Kalicacing 20546 - - - - #DIV/0! 4.639 15.204 4.289 14.263 93,811 189 1.795 129 1.375 76,602 168 979 87 702 71,706 16340 79,5
3 Mangunsari 24027 2 496 2 496 100 3.055 14.055 3.055 14.055 100 1.017 4.373 993 3.736 85,433 1.012 4.486 830 3.661 81,609 21948 91,3
4 Argomulyo Tegalrejo 26041 - - - - #DIV/0! 2.315 11.575 2.315 11.575 100 1.390 6.950 1.390 6.950 100 900 4.500 900 4.500 100 23025 88,4
5 Cebongan 22607 - - - - #DIV/0! 5.566 18.731 4.977 17.429 93,049 737 2.211 - - 0 133 399 - - 0 17429 77,1
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 47257 - - - - #DIV/0! 13.837 43.518 9.947 36.990 84,999 235 1.890 235 1.890 100 - - - - #DIV/0! 38880 82,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 195.754 3 661 3 661 100 39.202 146.061 33.033 133.131 91,148 4.010 19.741 3.017 15.842 80,249 2.550 12.338 1.941 10.047 81,431 159.681 81,57
Sumber: Seksi PL DKK Salatiga
MEMENUHI SYARAT
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
KECAMATAN PUSKESMAS
JENIS SARANA JAMBAN
LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK MEMENUHI SYARAT
JU
ML
AH
SA
RA
NA
KOMUNAL
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK
DENGAN AKSES
SANITASI LAYAK
(JAMBAN)
NO
TABEL 62
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sidorejo Sidorejo Lor 6 1 16,67 0 0 0 0
2 Sidomukti Kalicacing 2 - 0,00 0,0 0 0,0 0
3 Mangunsari 2 2 100,00 0,0 0 0,0 0
4 Argomulyo Tegalrejo 3 3 100,00 0,0 0 0,0 0
5 Cebongan 3 2 66,67 0,0 0 0,0 0
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 6 - 0,00 0,0 0 0,0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 8 36,36 0,0 0 0 0
Sumber: Seksi PL DKK Salatiga
PUSKESMASJUMLAH DESA/
KELURAHAN
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN STBM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DESA STOP BABS
(SBS)
TABEL 63
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
SD
SL
TP
SL
TA
PU
SK
ES
MA
S
RU
MA
H
SA
KIT
UM
UM
BIN
TA
NG
NO
N
BIN
TA
NG
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Sidorejo Sidorejo Lor 33 15 13 8 1 1 7 78 28 84,8 13 86,7 10 76,9 8 100,0 1 100,0 1 100,0 2 28,6 63 80,8
2 Sidomukti Kalicacing 9 2 6 3 - 1 21 9 100,0 2 100,0 6 100,0 3 100,0 - #DIV/0! 1 #DIV/0! - - 21 100,0
3 Mangunsari 13 4 4 3 3 1 28 13 100,0 3 75,0 4 100,0 3 100,0 3 100,0 0 #DIV/0! 1 100,0 27 96,4
4 Argomulyo Tegalrejo 14 4 1 4 1 1 - 25 14 100,0 4 100,0 1 100,0 1 25,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 22 88,0
5 Cebongan 14 - 1 4 - 2 1 22 14 100,0 - #DIV/0! 1 100,0 4 100,0 - #DIV/0! 1 50,0 - - 20 90,9
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 30 3 2 5 2 1 1 44 25 83,3 2 66,7 2 100,0 5 100,0 2 100,0 1 100,0 1 100,0 38 86,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 113 28 27 27 7 5 11 218 103 91,2 24 85,7 24 88,9 24 88,9 7 100,0 5 100,0 4 36,4 191 87,6
Sumber: Seksi PL DKK Salatiga
RUMAH SAKIT
UMUM
HOTELSARANA PENDIDIKAN
SD BINTANG NON BINTANG
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
SARANA PENDIDIKANTEMPAT-TEMPAT
UMUM
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
SARANA KESEHATAN
PUSKESMAS
YANG ADA
JU
ML
AH
TT
U
SARANA
KESEHATANHOTEL
SLTP SLTA
TABEL 64
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL % JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Sidorejo Sidorejo Lor 436 13 17 6 338 374 85,78 30 11 3 18 62 14,22
2 Sidomukti Kalicacing 111 17 6 4 71 98 88,29 0 0 0 13 13 11,71
3 Mangunsari 79 1 1 4 60 66 83,54 0 0 0 13 13 16,46
4 Argomulyo Tegalrejo 77 0 0 2 56 58 75,32 2 13 0 4 19 24,68
5 Cebongan 99 1 3 5 72 81 81,82 0 0 1 17 18 18,18
6 Tingkir Sidorejo Kidul 298 5 52 10 186 253 84,90 2 2 0 41 45 15,10
JUMLAH (KAB/KOTA) 1100 37 79 31 783 930 84,55 34 26 4 106 170 15,45
Sumber: Seksi PL DKK Salatiga
KECAMATAN
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO PUSKESMASJUMLAH
TPM
TABEL 65
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(D
AM
)
MA
KA
NA
N
JA
JA
NA
N
TO
TA
L
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(D
AM
)
MA
KA
NA
N
JA
JA
NA
N
TO
TA
L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Sidorejo Sidorejo Lor62 30 11 3 18 62 100,00 374 0 0 9 25 34 9,09
2 Sidomukti Kalicacing13 0 0 0 13 13 100,00 98 0 0 4 20 24 24,49
3 Mangunsari13 0 0 0 13 13 100,00 66 0 0 0 21 21 31,82
4 Argomulyo Tegalrejo19 2 13 0 4 19 100,00 58 0 0 0 0 0 0,00
5 Cebongan18 0 0 1 17 18 100,00 81 1 0 5 6 12 14,81
6 Tingkir Sidorejo Kidul45 2 2 0 41 45 100,00 253 3 2 3 60 68 26,88
JUMLAH (KAB/KOTA)170 34 26 4 106 170 100,00 930 4 2 21 132 159 17,10
Sumber: Seksi PL DKK SalatigaP
ER
SE
NT
AS
E T
PM
DIB
INA
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JU
MLA
H T
PM
ME
ME
NU
HI S
YA
RA
T
HIG
IEN
E S
AN
ITA
SI
NO KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JU
MLA
H T
PM
TID
AK
ME
ME
NU
HI S
YA
RA
T
PUSKESMAS
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIU
JI P
ET
IK
TABEL 6766
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 19.950 15.200 20.200 35400 177,44
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 59.400 35.900 29.300 65200,00 109,76
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 3 11 7 18,00 600,00
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 19.050 9.700 14.000 23700,00 124,41
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 35.280 47.280 4.860 52140,00 147,79
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 751.950 417.800 532.500 950300,00 126,38
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 20.852 10.982 18.207 29189,00 139,98
8 Metampiron tablet 500 mg tablet 219.900 116.900 479.400 596300,00 271,17
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul - - - #DIV/0!
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
tablet 310.350 235.800 200.700 436500,00 140,65
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +
polimiksin 10.000 IU/g
tube 75 - -
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +
Heksaklorofen 250 mg
supp 1.080 820 10 830,00 76,85
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam
Salisilat 3%
pot 534 226 196 422,00 79,03
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet - - - #DIV/0!
15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +
Levodopa 250 mg
tablet - - - #DIV/0!
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 256 350 10 360,00 140,63
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 376.500 208.000 201.000 409000,00 108,63
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet - - - #DIV/0!
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet - - - #DIV/0!
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet - - - #DIV/0!
21 Atropin tetes mata 0,5% botol - - - #DIV/0!
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul - - - #DIV/0!
23 Betametason krim 0,1 % krim 5.358 6.414 2.452 8866,00 165,47
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 180 333 112 445,00 247,22
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 365.850 226.200 193.700 419900,00 114,77
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol - - - #DIV/0!
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 2.702 3.700 - 3700,00 136,94
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 43.650 74.800 - 74800,00 171,36
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 926 142 - 142,00 15,33
30 Diazepam tablet 2 mg tablet 13.500 6.000 2.500 8500,00 62,96
31 Diazepam tablet 5 mg tablet - - - #DIV/0!
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 195 561 - 561,00 287,69
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 6.000 2.900 5.500 8400,00 140,00
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet - - - #DIV/0!
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet - - - #DIV/0!
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 20 76 69 145,00 725,00
37 Etakridin larutan 0,1% botol - 103 67 170,00 #DIV/0!
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul - - - #DIV/0!
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul 720 18 - 18,00 2,50
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 13.500 7.000 1.000 8000,00 59,26
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet - - - #DIV/0!
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet - - - #DIV/0!
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 1.374 927 573 1500,00 109,17
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 3.270 30 - 30,00 0,92
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 10.335 6.000 5.100 11100,00 107,40
46 Furosemid tablet 40 mg tablet 7.935 26.000 1.800 27800,00 350,35
47 Gameksan lotion 1 % botol - - - #DIV/0!
48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium
klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g
sach 38.642 26.120 16.249 42369,00 109,64
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 234 647 97 744,00 317,95
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 131.550 34.730 560 35290,00 26,83
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 379.500 236.000 322.000 558000,00 147,04
52 Gliserin botol - - - #DIV/0!
53 Glukosa larutan infus 5% botol 23 23 7 30,00 130,43
54 Glukosa larutan infus 10% botol - - - #DIV/0!
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul - - - #DIV/0!
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 600 300 1.000 1300,00 216,67
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet - - - #DIV/0!
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet - - - #DIV/0!
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet 60.600 35.600 45.900 81500,00 134,49
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 43.500 33.000 64.000 97000,00 222,99
61 Hidrkortison krim 2,5% tube 6.438 3.931 2.601 6532,00 101,46
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 11.850 39.900 5.300 45200,00 381,43
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 35.550 20.100 26.900 47000,00 132,21
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 6.450 4.200 4.900 9100,00 141,09
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 305.264 195.000 125.000 320000,00 104,83
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 57.000 22.700 28.100 50800,00 89,12
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 188.400 611.000 334.500 945500,00 501,86
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 12.450 10.800 6.300 17100 137,3493976
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial - - - #DIV/0!
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul - - - #DIV/0!
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 5.865 6.860 3.700 10560,00 180,05
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 1.359 2.171 325 2496,00 183,66
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 509.925 238.100 467.900 706000,00 138,45
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul - - - #DIV/0!
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul - - - #DIV/0!
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet - - - #DIV/0!
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 45.000 24.500 51.500 76000,00 168,89
78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +
Sulfadoxin 500 mg
tablet - - - #DIV/0!
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg
+ Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
botol 7.652 2.287 6.182 8469,00 110,68
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi :
Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg
tablet 50.400 57.200 11.200 68400,00 135,71
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi :
Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg
tablet - - - #DIV/0!
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet - - - #DIV/0!
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul - - - #DIV/0!
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 1.410 755 847 1602,00 113,62
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 45 - -
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial 45 - -
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach - - - #DIV/0!
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol - - - #DIV/0!
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet - - - #DIV/0!
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125
mg
tablet 600 30 - 30,00 5,00
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 45 - -
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet - - - #DIV/0!
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet - - - #DIV/0!
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol - - - #DIV/0!
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 192 139 35 174,00 90,63
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul - - - #DIV/0!
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 900 400 1.300 1700,00 188,89
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 6.300 3.300 7.200 10500,00 166,67
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 15.519 10.257 3.792 14049,00 90,53
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 717 1.847 - 1847,00 257,60
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial - - - #DIV/0!
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 1.620 - 48 48,00 2,96
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 13.773 12.368 11.599 23967,00 174,01
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet - - - #DIV/0!
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 725.400 503.000 158.500 661500,00 91,19
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol - - - #DIV/0!
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet - - - #DIV/0!
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 117.000 116.000 31.000 147000,00 125,64
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 588 326 303 629,00 106,97
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 111 32 65 97,00 87,39
111 Prednison tablet 5 mg tablet 76.500 28.000 18.000 46000,00 60,13
112 Primakuin tablet 15 mg tablet 15.000 330 670 1000,00 6,67
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet - - - #DIV/0!
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet - - - #DIV/0!
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet - - - #DIV/0!
116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet - - - #DIV/0!
117 Ringer Laktat larutan infus botol 708 3.494 - 3494,00 493,50
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap
4%
tube 1.377 570 960 1530,00 111,11
119 Salisil bedak 2% kotak 6.602 4.533 2.674 7207,00 109,16
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial - - - #DIV/0!
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial - - - #DIV/0!
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial - - - #DIV/0!
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul 107 64 87 151,00 141,12
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial - - - #DIV/0!
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 693 2.918 - 2918,00 421,07
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 1.410 1.660 444 2104,00 149,22
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol - - - #DIV/0!
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul - - - #DIV/0!
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 1.200 1.500 - 1500,00 125,00
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul - 30 - 30,00 #DIV/0!
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 316.500 162.000 48.000 210000,00 66,35
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul - - - #DIV/0!
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 92.550 56.500 900 57400,00 62,02
134 Vaksin Rabies Vero vial 44 27 - 27,00 61,36
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 530.910 244.000 57.000 301000,00 56,70
VAKSIN #DIV/0!
136 BCG vial 718 3.350 620 3970,00 552,92
137 T T vial 28.570 490 320 810,00 2,84
138 D T vial - - - #DIV/0!
139 CAMPAK 10 Dosis vial 1.414 1.405 435 1840,00 130,13
140 POLIO 10 Dosis vial 1.238 1.920 450 2370,00 191,44
141 DPT-HB vial 1.857 1.958 430 2388,00 128,59
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 2.348 3.350 620 3970,00 169,08
143 POLIO 20 Dosis vial - - - #DIV/0!
144 CAMPAK 20 Dosis vial - - - #DIV/0!
TABEL 67
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 1 0 3 5
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 0 0 0 0 1 2
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 1 0 0 0 1
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 9 9
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 5 5
3 PUSKESMAS KELILING 124 124
4 PUSKESMAS PEMBANTU 22 22
1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 -
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 10 10
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA -
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 228
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 3 3
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 1 1
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1
1 INDUSTRI FARMASI -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 1 1
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI -
6 APOTEK 30 30
7 TOKO OBAT 1 1
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN -
Sumber: Seksi RAPK & Seksi Farmamin DKK Salatiga
SARANA PELAYANAN LAIN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
NO FASILITAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
TABEL 68
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 5 5 100,00
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 2 2 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 7 100,00
Sumber: Seksi Yandaru DKK Salatiga
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
TABEL 69
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15
1 Sidorejo Sidorejo Lor 24 33,33 14 19,44 25 34,72 9 12,50 72 34 47,22
2 Sidomukti Kalicacing 2 5,71 11 31,43 20 57,14 2 5,71 35 22 62,86
3 Mangunsari 2 6,90 12 41,38 8 27,59 7 24,14 29 15 51,72
4 Argomulyo Tegalrejo 3 7,14 10 23,81 16 38,10 13 30,95 42 29 69,05
5 Cebongan 12 31,58 13 34,21 9 23,68 4 10,53 38 13 34,21
6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 6 8,45 23 32,39 34 47,89 8 11,27 71 42 59,15
49 17,07 83 28,92 112 39,02 43 14,98 287 155 54,01
3
Sumber: Seksi Promkes DKK Salatiga
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MADYA PURNAMA MANDIRI
POSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH
JUMLAH (KAB/KOTA)
STRATA POSYANDU
PRATAMA
TABEL 70
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
POSKESDES POLINDES POSBINDU
1 2 3 4 5 6 7
1 Sidorejo Sidorejo Lor 6 - - 6
2 Sidomukti Kalicacing 2 - - 2
3 Mangunsari 2 - - 2
4 Argomulyo Tegalrejo 3 - - 3
5 Cebongan 3 - - 2
6 Tingkir Sidorejo Kidul 6 - - 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 0 0 16
Sumber: Seksi Pemberdayaan Masyarakat
DESA/
KELURAHAN
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 71
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Sidorejo Sidorejo Lor 6 - 2,00 3 1,00 6 100
2 Sidomukti Kalicacing 2 - 2,00 - 0,00 2 100
3 Mangunsari 2 1 1,00 - 0,00 2 100
4 Argomulyo Tegalrejo 3 - 0,00 3 0,00 3 100
5 Cebongan 3 - 2,00 1 0,00 3 100
6 Tingkir Sidorejo Kidul 6 - 6,00 - 0,00 6 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 1 13 7 1 22 100
Sumber: Seksi Pemberdayaan Masyarakat
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
DESA/
KELURAHAN
TABEL 72
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Sidorejo Lor - - - 1 5 6 1 5 6 3 3 - - 3 3
2 Kalicacing - - - 1 2 3 1 2 3 1 1 - - 1 1
3 Mangunsari - - - 1 5 6 1 5 6 2 2 - - 2 2
4 Tegalrejo - - - 1 2 3 1 2 3 3 3 - - 3 3
5 Cebongan - - - 2 5 7 2 5 7 1 2 3 - 1 2 3
6 Sidorejo Kidul - - - 1 4 5 1 4 5 3 3 - - 3 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 7 23 30 7 23 30 1 14 15 - - - 1 14 15
1 RSUD Kota Salatiga 18 9 27 8 6 14 26 15 41 1 1 2 1 2 3 2 3 5
2 RSU Ananda 6 2 8 3 - 3 9 2 11 - 1 1 1 1
3 RS Puri Asih 9 7 16 3 6 9 12 13 25 - 1 1 1 1
4 Rumkit Tk IV dr Asmir 7 3 10 6 3 9 13 6 19 - - - - -
5 RS Paru dr.Ario Wirawan 5 5 10 6 5 11 11 10 21 - - - - - - -
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik - - - 4 4 8 4 4 8 - - - - - - -
7 RSB Mutiara Bunda 7 3 10 - 1 1 7 4 11 - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 52 29 81 30 25 55 82 54 136 1 3 4 1 2 3 2 5 7
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 1 2 6 10 16 7 11 18 - 1 1 1 1
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - 1 3 4 1 3 4 - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 53 30 83 44 61 105 97 91 188 2 18 20 1 2 3 3 20 23
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 42,4 53,639 96,04 10,217 1,5325 11,749
Keterangan : a termasuk S3
DOKTER
GIGI SPESIALIS TOTAL
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TOTAL
Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga
DOKTER GIGI NO UNIT KERJA
TABEL 73
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Sidorejo Lor 9 1 9 10 0 3 3
2 Kalicacing 3 1 4 5 0 3 3
3 Mangunsari 5 1 5 6 0 3 3
4 Tegalrejo 5 2 2 4 2 1 3
5 Cebongan 13 6 11 17 1 2 3
6 Sidorejo Kidul 8 1 6 7 0 4 4
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 43 12 37 49 3 16 19
1 RSUD Kota Salatiga 44 48 113 161 2 1 3
2 RSU Ananda 6 1 2 3 0 0 0
3 RS Puri Asih 10 10 39 49 0 0 0
4 Rumkit Tk IV dr Asmir 18 17 10 27 0 0 0
5 RS Paru dr.Ario Wirawan 0 56 72 128 0 0 0
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik 3 1 5 6 0 0 0
7 RSB Mutiara Bunda 13 1 7 8 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 94 134 248 382,00 2 1 3,00
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 9 0 6 6,00 0,00
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 18 2 7 9,00 0,00
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0,00 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 164 148 298 446,00 5 17 22,00
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 166,14 223,24 11,24
Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga
Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
BIDANPERAWAT
a
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI
TABEL 74
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
TENAGA TEKNIS
KEFARMASIANa APOTEKER
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
1 Sidorejo Lor 4 4 8 1 1 4 5 9
2 Kalicacing 2 2 4 - 2 2 4
3 Mangunsari 2 2 4 - 2 2 4
4 Tegalrejo 2 2 4 - 2 2 4
5 Cebongan 2 2 4 - 2 2 4
6 Sidorejo Kidul 2 3 5 - 2 3 5
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 14 15 29 - 1 1 14 16 30
1 RSUD Kota Salatiga 5 11 16 2 2 4 7 13 20
2 RSU Ananda - - - - - - - - -
3 RS Puri Asih 1 5 6 - 1 1 1 6 7
4 Rumkit Tk IV dr Asmir - 2 2 1 - 1 1 2 3
5 RS Paru dr.Ario Wirawan - 7 7 1 1 2 1 8 9
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik - - - - - - - - -
7 RSB Mutiara Bunda - 2 2 - 1 1 - 3 3
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 27 33 4 5 9 10 32 42
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 4 47 51 6 39 45 10 86 96
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 1 1 - 3 3 - 4 4
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 24 90 114 10 48 58 34 138 172
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 87,87
Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TOTAL
TENAGA KEFARMASIAN
TABEL 75
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sidorejo Lor - - 1 1
2 Kalicacing - - 1 1
3 Mangunsari - - 2 2
4 Tegalrejo - 1 - 1
5 Cebongan - - 1 1
6 Sidorejo Kidul 1 1 2 1 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 1 1 3 6 9
1 RSUD Kota Salatiga 4 4 8 2 1 3
2 RSU Ananda - - - - - -
3 RS Puri Asih - 1 1 - - -
4 Rumkit Tk IV dr Asmir - - - - - -
5 RS Paru dr.Ario Wirawan 6 4 10 3 2 5
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik - - - - - -
7 RSB Mutiara Bunda - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 10 9 19 5 3 8
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 3 3 -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 10 13 23 8 9 17
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 11,75 8,68
Sumber: Seksi PSDK DKK Slaatiga
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TABEL 76
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
NUTRISIONIS DIETISIEN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Sidorejo Lor 2 2 - - 2 2
2 Kalicacing 1 1 - - 1 1
3 Mangunsari 1 1 - - 1 1
4 Tegalrejo 1 - 1 - 1 - 1
5 Cebongan 1 1 - - 1 1
6 Sidorejo Kidul 2 2 - - 2 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 7 8 - - - 1 7 8
1 RSUD Kota Salatiga 14 14 - - 14 14
2 RSU Ananda 1 1 - - 1 1
3 RS Puri Asih 1 1 - - 1 1
4 Rumkit Tk IV dr Asmir 1 1 1 1
5 RS Paru dr.Ario Wirawan 7 7 7 7
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik 1 1 - - 1 1
7 RSB Mutiara Bunda 1 1 - - - - 1 1
- 26 26 26 26
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 33 34 - - - 1 33 34
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 17,37 0 17,37
Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga
TOTAL
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
TABEL 77
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Sidorejo Lor - - - - - - -
2 Kalicacing - - - - - - -
3 Mangunsari - - - - - - -
4 Tegalrejo - - - - - - -
5 Cebongan - - - - - - -
6 Sidorejo Kidul - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -
1 RSUD Kota Salatiga 1 4 5 1 1 1 - 1 - 2 5 7
2 RSU Ananda - - - - - - - - -
3 RS Puri Asih - - - - - - -
4 Rumkit Tk IV dr Asmir 2 3 5 - - - 2 3 5
5 RS Paru dr.Ario Wirawan 2 2 4 - - - 2 2 4
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik - 1 1 - - 2 2 - 3 3
7 RSB Mutiara Bunda - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 5 10 15 - 1 1 1 - 1 - 2 2 6 13 19
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 2 1 3 2 1 3
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 11 18 ` 1 1 1 - 1 - 2 2 8 14 22
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 9,20 0,51 0,51 1,02 11,24
Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJATENAGA KETERAPIAN FISIK
TOTAL
TABEL 78
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Sidorejo Lor - - - - 3 3 - - - - - - - 3 3
2 Kalicacing - - - - 1 1 - - 1 1 - - - 2 2
3 Mangunsari - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1
4 Tegalrejo - - - - - - - - 1 1 - - - 1 1
5 Cebongan 2 2 - - - 1 1 2 - - 1 1 - - 1 4 5
6 Sidorejo Kidul - - - - 1 1 - - 1 1 - - - 2 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 2 2 - - - - - - - - - 1 7 8 - - - - - - - 4 4 - - - - - - 1 13 14
1 RSUD Kota Salatiga 4 5 9 - 3 3 - 6 11 17 1 1 - 2 4 6 - - 15 21 36
2 RSU Ananda - - - - - - - - - -
3 RS Puri Asih - 1 1 - 5 5 - 9 9 15 15
4 Rumkit Tk IV dr Asmir - 1 1 - 1 1 - - 4 4 - - - - - - - - 6 6
5 RS Paru dr.Ario Wirawan 4 5 9 1 8 9 6 17 23
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik - - - - - - - 2 2 - - - 2 2 - - - 4 4
7 RSB Mutiara Bunda - - - - - - - - - - - - 2 2 - - - 2 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 8 12 20 - - - 3 1 4 - - - 7 30 37 - 1 1 - - - 8 34 42 - - - - - - 15 48 63
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 8 14 22 - - - 3 1 4 - - - 8 37 45 - 1 1 - - - 8 38 46 - - - - - - 16 61 77
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 39,34
Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga
Keterangan:
*yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
TEKNISI
ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI
ANALISIS
KESEHATAN
REFRAKSIONIS
OPTISIENORTETIK PROSTETIK
REKAM MEDIS DAN
INFORMASI
KESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSI
DARAH
TEKNISI
KARDIOVASKULERJUMLAH
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA TEKNISI MEDIS
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS
TABEL 79
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Sidorejo Lor - - - - -
2 Kalicacing - - - - -
3 Mangunsari - - - - -
4 Tegalrejo - - - - -
5 Cebongan - - - - -
6 Sidorejo Kidul - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - -
1 RSUD Kota Salatiga - - - - -
2 RSU Ananda - - - - -
3 RS Puri Asih
4 Rumkit Tk IV dr Asmir
5 RS Paru dr.Ario Wirawan
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
7 RSB Mutiara Bunda - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - -
Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAINNYA
TOTALPENGELOLA PROGRAM
KESEHATANTENAGA KESEHATAN LAINNYA
TABEL 80
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Sidorejo Lor - - - 5 4 9 - - - - - 5 4 9
2 Kalicacing - - - 3 4 7 - - - - 3 4 7
3 Mangunsari - - - 2 2 4 - - - - 2 2 4
4 Tegalrejo - - - 3 3 - - - - 1 1 1 3 4
5 Cebongan - - - 7 3 10 - - - - - 7 3 10
6 Sidorejo Kidul - - - 2 2 4 - - - - - 2 2 4
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 19 18 37 - - - - - - - - - - - - 1 - 1 20 18 38
1 RSUD Kota Salatiga - - - - - - - - -
2 RSU Ananda - - - - - - - - - -
3 RS Puri Asih
4 Rumkit Tk IV dr Asmir
5 RS Paru dr.Ario Wirawan - - - - 10 8 18
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik - - - - - - - - - -
7 RSB Mutiara Bunda - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - - 10 8 18 - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 1 7 7 14 - - - - - 7 8 15
JUMLAH (KAB/KOTA) - 1 1 26 25 51 - - - - - - - - - - - - 11 8 19 27 26 53
Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
STAF PENUNJANG
ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG
TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG
PERENCANAANTENAGA PENDIDIK
TENAGA
KEPENDIDIKANJURUNO UNIT KERJA
TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN
TOTALPEJABAT
STRUKTURAL
TABEL 81
KABUPATEN/KOTA SALATIGA
TAHUN 2014
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 133.001.611.000 80,81
a. Belanja Langsung 28.398.522.000 17,26
b. Belanja Tidak Langsung 49.103.089.000 29,84
c. Pendapatan fungsional BLUD RSUD 55.500.000.000 33,72
2 APBD PROVINSI 20.065.637.100 12,19
- Bantuan keuangan 20.026.107.000 12,17
- APBD Propinsi 39.530.100 0,02
3 APBN : 4.996.577.000 3,04
- Dana Alokasi Umum (DAU) - 0,00
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 4.382.877.000 2,66
- TP BOK 613.700.000 0,37
- Dana Dekonsentrasi - 0,00
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota - 0,00
- Lain-lain (sebutkan) - 0,00
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 14.973.000 0,01
(sebutkan project dan sumber dananya)
- WHO,GAVI,GF 14.973.000 0,01
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 6.498.062.000 3,95
- DBHCHT 6.498.062.000 3,95
164.576.860.100
905.738.400.000
14,68
840.733,06 ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL APBD KAB/KOTA
TABEL 82
PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KECAMATAN
SALATIGA
2014
1 2 3 4 5 6
1 Sidorejo Sidorejo Lor 6 6 100,00
2 Sidomukti Kalicacing 2 2 100,00
3 Mangunsari 2 2 100,00
4 Argomulyo Tegalrejo 3 3 100,00
5 Cebongan 3 3 100,00
6 Tingkir Sidorejo Kidul 6 6 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 22 100,00
JUMLAH DESA/KEL DG GARAM
BERYODIUM YG BAIK
% DESA/KEL DG GARAM
BERYODIUM YG BAIK
KABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
DESA/KEL
TABEL 83
PPOK Asma
Bronkial Psikosis
HemoragikNon
Hemoragik
1 3 4 5 6 8 9 11 12 13 14 15 16 17 18 19 21
32Kota Salatiga 24 50 15 13 182 1.952 96 21 1.621 14.177 662 38 44 3.132 1.399 613
Sumber : Seksi P3
Peny. Jantung & Pembuluh Darah
Hipertensi
Lain
Hipertensi
Essensial
Diabetes Mellitus
Dekomp
Kordis
AMIAngina
Pekt
Ca
mamae
KASUS PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2014
No. Kab/Kota
N e o p l a s m a
Stroke
2
Ca hepar
Ca
Paru ID DM ND DM
Ca
cervik