Download - 92562625 Tugas Mata Ivan
TUGAS RUMAH
ILMU KESEHATAN MATA
Pembimbing : dr. Djoko Heru S. Sp. M
Disusun oleh :
Ivan Santosa
406100098
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2010
1
1. Gambarkan dan sebutkan bagian – bagian dari penampang sagital bola
mata !
a. Konjungtiva : selaput lendir yang mengandung banyak pembuluh
darah.
b. Sklera : suatu lapisan luar yang keras dan opak di posterior yang
mengandung jaringan ikat kolagen yang kenyal dan memberikan
bentuk pada bola mata.
c. Kornea : suatu lapisan luar yang keras dan transparan di anterior
(selaput bening mata) yang tembus cahaya dan avaskuler.
d. Uvea : lapisan vascular yang merupakan jaringan lunak, terdiri
atas iris, badan siliar, dan koroid.
e. Pupil.
f. Sudut bilik mata depan.
g. Lensa mata : badan yang bening dan bikonveks, berfungsi
membiaskan cahaya sehingga difokuskan pada retina.
h. Badan kaca : mengisi sebagian besar bola mata dibelakang lensa,
bening, dan konsistensinya lunak. Avascular.
2
i. Retina : membran bening dan tipis terdiri atas penyebaran serabut
– serabut saraf optik, letaknya diantara badan kaca dan koroid.
2. Gambarkan dan jelaskan lintasan penglihatan (visual pathway)
Keterangan visual pathways :
Visual pathway merupakan istilah untuk jalur syaraf yang
menghubungkan bagian belakang mata dengan visual cortex, yaitu bagian
otak yang menafsirkan citra cermin yang dilihat oleh retina.
3
Bidang pandang masing-masing mata terbagi menjadi sisi nasal dan
temporal. Jalur penglihatan pada masing-masing sisi terdiri dari :
a. Syaraf optik yang terdiri dari urat-urat halus dari bidang nasal dan
temporal.
b. Chiasma, merupakan tempat pertemuan syaraf-syaraf optik dari
kedua belah mata; urat-urat halus dari masing-masing retina
melintas kesisi lainnya, dan urat halus temporal berada pada sisi
yang sama dan membentuk :
i. Lintasan optik (optic tract).
ii. Radiasi optik, yang menyebar ke dalam.
iii. Occipital cortex
Visual cortex kanan menerima informasi dari kedua bagian kiri bidang
pandang, sedangkan visual cortex kiri menerima dari bagian kanan bidang
pandang. Serabut syaraf optik dari sisi temporal bidang pandang menuju
ke cortex sisi yang sama, tetapi yang dari bidang nasal menyeberang pada
chiasma dan menuju ke cortex sisi yang berlawanan.
Sesungguhnya terdapat 2 jalur saraf penglihatan utama menuju visual
cortex di otak, yaitu melalui lateral geniculate nucleus (LGN) dan melalui
superior colliculus. Analisis tentang informasi visual, misalnya yang
berhubungan dengan warna, dimulai pada visual cortex utama. Sebagian
dari informasi ini lalu dikirimkan kembali ke superior colliculus. Akan
tetapi, informasi ke superior colliculus dapat diterima langsung dari retina
melalui LGN. Jalur penglihatan dari retina ke LGN ini disebut jalur
penglihatan perifer (peripheral visual pathways), sedangkan jalur yang
menuju ke visual cortex disebut jalur penglihatan sentral (central visual
pathways). Ketunanetraan dapat diakibatkan oleh gangguan pada satu
atau kedua jalur ini.
4
3. Gambarkan produksi dan sekresi dari Aqueous Humor !
4. Sebutkan pembagian secara klinis dari glaucoma berserta gejala dan
tandanya?
Menurut Vaughen, Glaucoma dapat diklasifikasikan sbb :
a. Glaukoma Primer
i. Glaukoma simpleks (sudut terbuka)
- Peningkatan TIO.
- Perubahan lapangan pandang
- Mata terasa sakit pada pagi hari
ii. Glaukoma sudut sempit
- Peningkatan TIO.
- Bilik mata depan dangkal
- Edema kornea
- Dilatasi pupil
- Kemerahan di badan silier.
5
b. Glaukoma Congenital
i. Primer atau infantile : epifora, fotofobia, mata besar,
kornea buram.
ii. Menyertai penyakit kongenital lainnya
c. Glaukoma Sekunder
i. Perubahan lensa
ii. Kelainan uvea
iii. Trauma
iv. Bedah
v. Rubeosis
vi. Steroid, dll
d. Glaukoma Absolut
Berikut merupakan perbandingan antara Glaukoma sudut tertutup, Glaukoma
simpleks, Glaukoma infantile
Glaukoma sudut
tertutup
Glaukoma simpleks Glaukoma infantile
Serangan Decade ke – 5 Decade ke – 6 Bayi
Tipe penderita Emosional Arteriosklerotik ♂ > ♀
B.M.D Dangkal Normal Dalam sekali
Sudut B.M.D Sempit Biasa, terbuka Kelainan kongenital
Halo + serangan
Papil Ekskavasi bila lanjut +, dini Dalam sekali
Tekanan Naik bila diprovokasi Variasi diurnal tinggi Tinggi
Pengobatan Dini, iridektomi Medikamentosa, bila gagal
filtr
Goniotomi
Prognosis Dini, baik Sedang / buruk Buruk
6
5. Sebutkan pembagian secara klinis dari katarak beserta gejala dan tanda
pada setiap stadium!
Tanda dan gejala klinis
a. Pengurangan ketajaman penglihatan secara bertahap
b. Penglihatan terasa lebih nyaman dimalam hari
c. Miopia
d. Kesulitan membaca bila tidak cukup cahaya
e. Sering berganti kacamata
Pembagian berdasarkan morfologi :
1. Capsular cataract
a. Anterior capsular
i. Kongenital terdapat membran di depan pupil yang
persisten sehingga lensa menjadi keruh
ii. Didapat / acquired
1. Syndrom pseudoexfoliasi
2. Intoksikasi klorpromazin
3. Berhubungan dengan sinekia posterior akibat uveitis
(perlekatan iris ke lensa)
b. Posterior capsular kongenital posterior hyaloid remnant
(titik Mittendorf)
2. Subcapsular cataract
a. Anterior subcapsular
b. Posterior subcapsular
3. Nuclear cataract
a. Degeneratif
b. Kongenital
4. Cortical cataract
a. Anterior
b. Posterior
7
c. Kongenital (yang umum terjadi)
5. Lamelar cataract kongenital
6. Sutural cataract kongenital
Berdasarkan Age of Onset, dibagi menjadi :
1. Katarak congenital, katarak yang sudah terlihat sejak lahir.
- Dapat disertai nistagmus atau strabismus (prognosa buruk yaitu
terjadi kebutaan, kalaupun bisa melihat biasanya ambliop dan
penglihatannya tidak maksimum karena terlambat dioperasi).
- Pada pupil mata bayi terdapat leukoria.
- Dapat muncul penyulit berupa ambliopia sensoris.
2. Katarak infantile
3. Katarak juvenile, katarak yang terjadi sesudah usia 1 tahun.
- Katarak yang lembek
- Terdapat pada orang muda
- Biasanya merupakan kelanjutan dari katarak kongenital
4. Katarak pre – senille
5. Katarak senille, katarak yang terjadi setelah usia 50 tahun.
- Penyebabnya masih belum jelas
- Pada lansia (>50 tahun)
Berdasarkan maturity dapat dibagi menjadi :
1. Katarak insipien : kekeruhan dimulai dari tepi equator menuju cortex.
2. Katarak imatur : katarak yang belum mengenai seluruh lapisan lensa.
3. Katarak matur : telah mengenai seluruh lensa, korteks telah keruh
seluruhnya.
4. Katarak intumesen : kekeruhan disertai pembengkakan lensa, akibat
lensa yang degeneratif menyerap air sehingga lensa menjadi lebih
gemuk. Merupakan peralihan stadium insipien ke immatur yang dapat
mengakibatkan glaukoma sekunder pada orang yang mempunyai
8
predisposisi seperti bilik mata dangkal, sudut sempit. Disebut
intumesen jika telah terjadi komplikasi.
5. Katarak hipermatur : lensa telah mengalami proses degenerasi lanjut,
dapat menjadi keras ataupun lembek dan mencair, sehingga isinya
keluar dan kapsul mengkerut.
6. Katarak morgagni : kelanjutan darfi katarak hipermatur, dimana
korteksnya mencair dan nukleus seolah tenggelam dalam masa
korteks, capsul telah mengkerut.
Selain itu, terdapat jenis – jenis katarak yang lain :
Katarak rubella :
- Ditularkan melalui Rubella pada ibu hamil
Katarak Brunesen
- Katarak yang berwarna coklat sampai hitam, terutama pada
nucleus lensa
- Dapat terjadi pada pasien diabetes mellitus dan myopia tinggi.
Katarak Komplikata :
- Katarak akibat penyakit mata lain seperti radang dan proses
degenerasi.
- Mempunyai tanda khusus yaitu selamanya dimulai di korteks
atau dibawah kapsul menuju ke korteks atau dibawah kapsul
menuju sentral
- Pada lensa terlihat kekeruhan titik subkapsular ayng sewaktu-
waktu menjadi katarak lamelar.
Katarak karena penyakit metabolik :
- Galaktosemia : karena defisiensi galaktokinase
9
- Intoksikasi obat :
Steroid
Klorpromazin
Amiodarone
Emas
Miotik
- Diabetes :
Akibat adanya penyakit Diabetes Mellitus.
Meningkatkan insidens maturasi katarak >>
Pada lensa terlihat kekeruhan tebaran salju
subkapsularyang sebagian jernih dengan pengobatan.
Katarak Sekunder
- Adanya cincin Soemmering (akibat kapsul pesterior yang
pecah) dan
- Mutiara Elsching (epitel subkapsular yang berproliferasi).
6. Sebutkan pembagian secara klinis berdasarkan letak anatomi dari Uveitis
beserta gejala dan tanda klinisnya !
Klasifikasi klinis secara internasional:
a. Uveitis temporal : terjadi > 3 bulan.
b. Uveitis akut : onset simptomatik terjadi tiba – tiba dan sembuh > 6
minggu.
c. Uveitis kronik : uveitis yang berlangsung secara perlahan, selama
berbulan – bulan atau bertahun – tahun, seringkali onset tidak
jelas dan asimptomatis.
Pembagian menurut letaknya:
Uveitis Anterior
10
- Gejala utama uveitis anterior akut adalah : fotofobia, miosis,
hipopion, dan sinekia posterior, nyeri, mata merah, penglihatan
menurun dan lakrimasi.
- Gejala uveitis anterior kronik adalah : mata terlihat putih dan
gejala minimal meskipun telah terjadi inflamasi yang berat.
Uveitis Intermediet
- Gejala biasanya berupa floater, meskipun kadang – kadang
penderita mengeluhkan gangguan penglihatan berupa
gambaran “snow ball” di vitreous humor akibat edema makular
sistoid kronik, mata tidak merah
Uveitis Posterior
- Terdapat lesi putih pada retina / koroid berupa eksudat.
- Vaskulitis retina dan Ablasio retina
- Edema N. II
Panuveitis infiltrat sel yang merata disemua unsur traktus
uvealis
7. Sebutkan pembagian secara klinis dari Ablasio Retina beserta penyebab,
gejala kliniknya !
~ Ablasi retina regmatogenosa
Gejala:
- Gangguan penglihatan yang terkadang terlihat sebagai tabir yang
menutup
- Riwayat pijaran api (fotopsia)
Tanda:
- Pada funduskopi retina terlihat pucat dan pembuluh darah di
atasnya
- Robekan retina berwarna merah
- Kadang terdapat pigmen di dalam badan kaca
- Defek aferen pupil
11
~ Ablasi retina eksudatif
- Penglihatan dapat berkurang dari ringan sampai berat
- Permukaan retina yang terangkat terlihat seperti cincin
~ Ablasi retina tarikan atau traksi
Pada badan kaca terdapat jaringan fibrosis
8. Sebutkan gejala dan tanda Ulcus Kornea yang disebabkan oleh jamur dan
bakteri !
Ulkus kornea merupakan hilangnya sebagian permukaaan kornea
akibat kematian jaringan kornea.
Ulkus kornea karena bakteri dan jamur akan terdapat defek epitel
yang dikelilingi leukosit polimorfonuklear.
Gejala :
- Mata merah
- Mata sakit ringan sampai berat
- Fotofobia
- Penglihatan menurun
- Kadang kotor
Tanda :
- Kekeruhan berwarna putih pada kornea dengan defek epitel yang bila
diberi pewaraan fluoresein akan berwarna hijau di tengahnya.
- Iris sukar dilihat karena keruhnya kornea akibat edema dan infiltrasi sel
radang pada kornea.
- Penipisan kornea, lipatan descemet, reaksi jaringan uvea akibat
gangguan vaskularisasi berupa suar, hipopion, hifema, dan sinekia
posterior.
12
- Coccus gram positif, stafilococcus aureus dan streptococcus : terdapat
gambaran ulkus yang terbatas, berbentuk bulat, atau lonjong, dan
berwarna putih abu - abu.
- Pseudomonas : ulkus akan terlihat melebar dengan cepat, bahan purulen
berwarna kuninghijau yang melekat pada permukaan ulkus.
Jamur : Pada ulkus terdapat infiltrat berwarna abu-abu dikelilingi
infiltrat halus disekitarnya ( fenomena satelit ).
9. . Sebutkan gejala dan tanda konjungtivitis yang disebabkan oleh
bakteri,virus, allergi!
clinical virus Bakteri allergi
eksudat encer Kental mucoid
Scarping monosit PMN eosinofilpreauricular node yes No no
10. Sebutkan diagnose banding dari mata merah dan jelaskan tanda-
tandanya!
Konjungtivitis Keratitis Iritis akut Glaucoma akut
Sakit Kesat Sedang Sedang-hebat Hebat-
menyebar
Kotoran Sering purulen Refleks epifora Ringan -
Fotofobia Ringan Hebat sedang
Kornea Jernih & terang Hebat, K.P Edema epitel
Iris Normal Muddy Abu2-hijau
Penglihatan N < N < N < N
Sekret + - - -
Flare - - / + ++ -
Pupil N < N < N > N
13
Tekanan N N < N > (pegal) > N (sgt pegal)
Vaskularisasi a.konjungtiva
posterior
a.siliaris Pleksus siliaris Episkleral
Injeksi Konjungtival Siliar Siliar Episkleral
Pengobatan Antibiotik Antibiotik,
sikloplegik
Steroid+sikloplegik Miotika diamox
+ operasi
Uji Bakteri Sensibilitas Infeksi lokal Tonometri
11. Apakah fungsi dari:
a. Pantokain : anestesi lokal untuk diagnosa atau pembedahan.
b. Midriatik :
- melebarkan pupil sehingga mudah untuk melakukan pemeriksaan
fundus.
- melemahkan akomodasi pada pemeriksaan kelainan refraksi anak –
anak.
- menekan peradangan dan melepaskan sinekia pada kasus
peradangan intraokular.
- melebarkan pupil selama pembedahan lensa yang memerlukan
pupil tetap besar.
c. Timolol : Timolol maleate adalah penghambat reseptor beta adrenergik
non selektif yang digunakan untuk pengobatan glaukoma dalam bentuk
sediaan tetes mata dengan kadar 0,25%, 0,5% dan 0,68%. Sama seperti
Brinzolamide, Timolol maleate mengurangi tekanan pada mata akibat
glaukoma.
d. Pilokarpin : termasuk obat golongan miotik yang berfungsi untuk
menurunkan tekanan intraokular dengan meningkatkan fasilitas
14
pengeluaran cairan mata dengan membuka sudut bilik mata depan
dengan miosis.
e. Asetalozamid : obat golongan penghambat karbonik anhidrase.
Digunakan untuk pasien glaukoma karena dapat mengurangi
pembentukan cairan bola mata disertai penurunan tekanan intraokular.
f. Manitol : digunakan pada pengobatan glaucoma akut
g. Gentamisin : sebagai antibiotik jika kena infeksi bakteri.
h. Kloramphenicol : antibiotic yang digunakan untuk infeksi. Penggunaan
yang banyak dan lama terutama pada anak dapat menimbulkan neuritis
optic
i. Sulfas atropin : sebagai midriatikum.
j. Eficel / tropikamid : obat midriatikum. Digunakan untuk midriasis dan
sikloplegik untuk prosedur diagnostik.
12. Apakah yang dimaksud
a. Hifema : keadaan dimana terdapat darah di dalam bilik mata
depan.
b. Hipopion : penimbunan sel radang di bagian bawah bilik mata
depan yang biasanya terdapat pada tukak kornea, iritis berat,
endopthalmitis, dan tumor intraokular.
c. Sinekia anterior : perlengketan antara iris dengan endotel kornea
akibat galukoma akut tidak cepat diobati
d. Sinekia posterior : perlekatan antara iris dengan lensa
e. Keratitis presipitat : sel-sel radang yang terlihat menyatu pada
endotel kornea terutama pada inferior
f. Infiltrat : penimbunan jaringan patologis.
15
g. Ptherigium : konjungtiva bulbi patologik yang menunjukkan
penebalan, berupa lipatan berbentuk segitiga dan mengarah ke
kornea dan sudah melewati limbus.
h. Trichiasis : Kelopak mata normal tetapi arah bulu mata salah
i. Entropion : Kelainan pada kelopak yang masuk, sehingga bulu
mata jadi menusuk
j. Hordeolum internum : infeksi supuratif ( akut ) kelenjar meibom
yang mengarah ke kulit kelopak mata atau ke arah konjungtiva
xyang biasa disebabkan oleh Stafilokok
k. kalazion : infeksi granulomatosa kronik kelenjar meibom
13. Sebutkan yang dimaksud dengan trias akomodasi
Yang dimaksud trias akomodasi adalah :
1. Konvergensi
2. Konstriksi pupil ( Miosis )
3. Pencembungan lensa ( Akomodasi )
14. Sebutkan cara koreksi mata pada miop
Orang dengan myopia diberi lensa cekung/konkaf (S-) yang terkecil(S-) agar
tanpa akomodasi dapat melihat jauh
15. Sebutkan jenis kelainan refraksi dan definisi
- Miopi : kelainan refraksi pada penglihatan jauh sehingga terlihat
kabur karena focus jatuh di depan retina
- Hypermetropi : kelainan refraksi pada penglihatan dekatterlihat
kabur karena focus jatuh di belakang retina
- Presbiopi : penurunan akomodasi pada usia lebih dari 40 tahun
karena proses degeneratif
16
- Ambliopia : berkurangnya tajam penglihatan yang terjadi karena
tidak normalnya perkembangan visus yang dialami sejak usia dini
(sejak lahir sampai usia 10 tahun)
- Astigmatism : kelainan refraksi yg disebabkan karena lengkung
kornea yg tidak merata
16. Apa yang dimaksud
a. Enukleasi : pengeluaran bola mata
b. Eviserasi : pengeluaran isi bola mata dengan sclera yang dibiarkan
utuh
c. Aphakia : penyerapan sempurna masa lensa sehingga tidak terdapat
lensa lagi
d. Pseudophakos : benda berbentuk lensa artificial yang biasa
ditanam, digunakan dalam terapi katarak
e. Endopthalmitis : Infeksi dalam mata yang disebabkan oleh
bakteeri, jamur, protozoa, luka bedah yang beredar melalui aliran
darah ke dalam mata
f. Eksenterasi : pengangkatan seluruh isi orbita
17