Download - 235610130414PS 8 Pengangkutan Sampah
Sistem Pengangkutan Sampah
Dosen:
Ir. Yenni Ruslinda, MT
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS
Pengangkutan sampah adalah membawa sampah dari lokasi pemindahan (TPS/TPST) atau dari sumber secara langsung menuju tempat pemrosesan akhir sampah (TPA)
Metode pengangkutan:
Hauled Container System (HCS)/ sistem wadah angkut, Wadah pengumpul dibawa ke TPA, untuk melayani daerah komersial
Stationary Container System (SCS)/ sistem wadah tetap, Wadah pengumpul tidak dibawa/tetap, untuk melayani daerah pemukiman
PENGANGKUTAN SAMPAH
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Untuk mendapatkan sistem pengangkutan yang efisien dan efektif maka operasional pengangkutan sampah sebaiknya mengikuti prosedur sebagai berikut:
Menggunakan rute pengangkutan yang sependek mungkin dan dengan hambatan yang sekecil mungkin;
Menggunakan kendaraan angkut dengan kapasitas dan daya angkut yang semaksimal mungkin;
Menggunakan kendaraan angkut yang hemat bahan bakar;
Dapat memanfaatkan waktu kerja semaksimal mungkin dengan meningkatkan jumlah beban kerja semaksimal mungkin seperti ritasi pengangkutan.
PENGANGKUTAN SAMPAH
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
1. Kendaraan transportasi
Truk biasa dengan volume 6 m3, 8 m3, dan 10 m3;
Dump truck dengan volume 6 m3, 8 m3, dan 10 m3;
Arm roll truck dengan volume 6 m3, 8 m3, dan 10 m3;
Compactor truck dengan volume 6 m3, 8 m3, dan 10m3.
KOMPONEN SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
COMPACTOR TRUCK DAN STREET SWEEPER
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
2. Operasi sistem transportasi
Pemilihan kendaraan transportasi, tergantung pada: kondisi jalan,
jarak angkut ke TPA,
jumlah dan karakteristik sampah yang akan diangkut,
karakteristik mengangkut / mengosongkan sampah dan biaya pemeliharaan.
Rencana rute kendaraaan memperhatikan: kepadatan lalu lintas,
klasifikasi jalan (batasan berat maksimum),
rencana daerah pelayanan masing-masing kendaraan,
frekuensi transportasi,
jumlah trip perhari,
waktu kerja.
KOMPONEN SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
POLA TRANSPORTASI SAMPAH
Pengumpulan sampah yang dilakukan dengan sistem pemindahan (transfer depo) seperti terlihat sbb.
Kendaraan angkutan keluar dari pool langsung menuju lokasi pemindahan/transfer depo untuk mengangkut sampah langsung ke TPA.
Dari TPA kendaraan tersebut kembali ke transfer depo untuk pengambilan pada rit berikutnya.
Transfer
depo
Pool
kendaraan
TPA
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
POLA TRANSPORTASI SAMPAH
Pola Individual Langsung
Pengumpulan dilakukan oleh petugas kebersihan yang mendatangi tiap-tiap bangunan/sumber sampah (door to door) dan langsung diangkut untuk dibuang di tempat pembuangan akhir. Pola pengumpulan ini menggunakan kendaraan truk sampah biasa, dump truck atau compactor truck.
TPA
Pool
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Untuk pengumpulan sampah dengan sistem kontainer, pola pengangkutan terdiri atas:
Sistem pengosongan kontainer cara 1,
Kendaraan dari pool menuju kontainer isi pertama dan mengangkut sampah ke TPA;
Kontainer kosong dikembalikan ke tempat semula;
Menuju ke kontainer isi berikutnya untuk diangkut ke TPA;
Kontainer kosong dikembalikan ke tempat semula;
Demikian seterusnya sampai ke rit terakhir.
POLA TRANSPORTASI SAMPAH
TPA
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Sistem pengosongan kontainer cara 2, dengan proses sebagai berikut:
Kendaraan dari pool membawa kontainer kosong menuju ke lokasi kontainer isi untuk mengganti dan mengambil kontainer yang berisi sampah dan langsung dibawa ke TPA;
Dari TPA, kendaraan membawa kontainer kosong menuju ke kontainer isi berikutnya untuk diangkut lagi ke TPA;
Demikian seterusnya sampai dengan rit terakhir.
POLA TRANSPORTASI SAMPAH
TPA
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Sistem kontainer tetap, untuk kontainer kecil serta alat angkut berupa truk kompaktor. Prosesnya adalah sebagai berikut:
Kendaraan dari pool menuju kontainer pertama, sampah dituangkan ke dalam truk (kompaktor) dan meletakkan kembali kontainer yang kosong;
Kendaraan menuju ke kontainer berikutnya sehingga truk penuh, kemudian langsung ke TPA;
Demikian seterusnya sampai ke rit terakhir.
POLA TRANSPORTASI SAMPAH
TPA
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
PENENTUAN RUTE
Agar operasional pengangkutan sampah dapat terarah dan terkendali.
Memperhatikan:
- lebar jalan yang dilalui
- peraturan lalin yg berlaku
- waktu-waktu peak lalin.
Diupayakan rute sependek mungkin, menghindari belokan kanan.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
WAKTU PENGANGKUTAN
Variabel waktu merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi produktivitas angkut kendaraan. Waktu pengangkutan sampah terdiri atas beberapa elemen, yaitu:
Waktu menuju lokasi pewadahan, meliputi:
Waktu kendaraan keluar dari pool;
Waktu menuju lokasi pewadahan pertama;
Waktu menuju lokasi pewadahan satu ke lokasi pewadahan lain.
Waktu pemuatan, yaitu waktu yang diperlukan untuk bongkar muat sampah dari masing-masing wadah yang dikosongkan ke kendaraan.
Waktu pengangkutan, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut sampah dari lokasi wadah terakhir menuju lokasi pembuangan akhir (LPA).
Waktu pengosongan bak pengangkut di LPA, dan waktu kendaraan kembali ke pool.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
PERHITUNGAN HCS 1. Perhitungan waktu ritasi: THCS = (PHCS + S + h) h = a + bx
THCS = (PHCS + S + a + bx)
PHCS = pc + uc + dbc
dimana:
THCS = Waktu per ritasi (jam/rit)
PHCS = Waktu pengambilan per ritasi (jam/rit)
S = Waktu di tempat (TPS/TPA) untuk bongkar muat (jam/rit)
h = Waktu pengangkutan dari sumber, TPS atau TPA
a = Konstanta empiris (jam/ritasi)
b = Konstanta empiris (jam/jarak)
x = jarak pulang-pergi (m)
pc = Waktu untuk mengangkut container isi (jam/rit)
uc = Waktu untuk mengosongkan kontainer (jam)
dbc = Waktu untuk menempuh jarak dari kontainer ke kontainer lain (jam/rit)
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
2. Jumlah ritasi perhari:
Dimana:
Nd = Jumlah ritasi/hari (rit/hari)
H = Waktu kerja (jam/hari)
w = Off route faktor (waktu hambatan)
t1 = Waktu dari pool kendaraan/garasi ke kontainer 1 (jam)
t2 = Waktu dari kontainer terakhir ke garasi/pool (jam)
THCS = Waktu pengambilan/ritasi (jam/rit)
Vd = Jumlah sampah terkumpul (volume/hari)
c = Ukuran rata-rata kontainer (volume/hari)
f = Faktor penggunaan container
HCS
21
T
)t(tw)(1HNd
f c.Nd
Vd
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
PERHITUNGAN SCS
1. Perhitungan waktu ritasi
TSCS = (PSCS + s + a + bx)
PSCS = CT (Uc) + (np-1) (dbc)
Dimana:
TSCS = Waktu per ritasi (jam/rit)
PSCS = Waktu pengambilan per ritasi (jam/rit)
CT = Jumlah kontainer yang dikosongkan/rit (kontainer/rit)
Uc = Waktu pengosongan kontainer (jam/rit)
np = Jumlah lokasi kontainer yang diambil per rit (lokasi/rit)
dbc = Waktu terbuang antar lokasi kontainer (jam/lokasi)
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
2. Jumlah kontainer dan ritasi perhari
Dimana:
CT = Jumlah kontainer yang dikosongkan (kontainer/rit)
V = Volume mobil pengumpul (m3/rit)
r = Rasio kompaksi
c = Volume kontainer (m3/kontainer)
f = Faktor penggunaan kontainer
Vd = Jumlah sampah perhari (m3/hari)
f c.C T
Vr
r V.N
Vdd
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
3. Waktu yang diperlukan perhari:
Dimana:
Nd = Jumlah ritasi/hari (rit/hari)
H = Waktu kerja (jam/hari)
w = Off route factor (waktu hambatan)
t1 = Waktu dari pool kendaraan ke kontainer 1 (jam)
t2 = Waktu dari kontainer terakhir ke garasi/pool (jam)
TSCS = Waktu pengambilan/ritasi (jam/rit)
)1(
)
w
SCS21 (T Nd )t(tH
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Penentuan nilai a dan b (konstanta empiris)
Kecepatan A B
Mil/jam Km/jam Jam/trip Jam/mil Jam/km
55 88 0,016 0,018 0,011
45 72 0,022 0,022 0,014
35 56 0,034 0,029 0,018
25 40 0,050 0,040 0,025
15 24 0,066 0,067 0,041
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Mari kita jadikan sampah sebagai kawan dan bukanlah lawan…..