Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya2017
iDirektorat Jenderal Tanaman Pangan
KATA PENGANTAR
Laporan Tahunan Direktorat Jenderal TanamanPangan Tahun 2017 merupakan bentukpertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok danfungsi selama tahun 2017, yang dijabarkan dalamVisi, Misi, Tujuan, serta sasaran program dankegiatan yang diemban Direktorat JenderalTanaman Pangan sebagai perwujudan pelaksanaan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang dijabarkan dalam Rencana Strategis KementerianPertanian dan Rencana Strategis Direktorat Jenderal TanamanPangan.
Secara garis besar laporan ini menyajikan berbagai capaian kegiatanpembangunan tanaman pangan sepanjang tahun 2017 padamasing-masing unit Eselon II dalam rangka mewujudkanpeningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai sebagaimanadiamanatkan Pemerintah Republik Indonesia yang menetapkankebijakan pencapaian swasembada pangan. Namun demikian,laporan ini juga memuat permasalahan dan kendala dalampencapaian target-target yang telah ditetapkan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yangmendukung dalam pencapaian sasaran Direktorat JenderalTanaman Pangan selama ini, baik Eselon I lingkup KementerianPertanian, Kementerian atau Lembaga, instansi serta stakeholderlainnya.
Akhir kata, semoga Laporan Tahunan Direktorat Jenderal TanamanPangan Tahun 2017 ini dapat bermanfaat dan memberikaninformasi yang akurat, tepat, dan akuntabel.
Jakarta, Maret 2018Direktur Jenderal Tanaman Pangan,
Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, M.S, DAANIP. 196010241987031001
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya LaporanTahunan
2017
ii Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya2017
iiiDirektorat Jenderal Tanaman Pangan
RINGKASAN EKSEKUTIF
Dalam upaya pencapaian swasembada pangan, kegiatan DitjenTanaman Pangan tahun 2017 ini fokus pada peningkatan produksiPadi, Jagung dan Kedelai untuk mengurangi atau bahkanmeniadakan impor terutama pada komoditas padi dan jagung.Untuk mendukung upaya tersebut, Ditjen Tanaman Panganmenetapkan sasaran produksi padi, jagung, kedelai tahun 2017masing-masing padi sebesar 78,13 juta ton gabah kering giling(GKG), jagung 25,20 juta ton pipilan kering, kedelai 1,2 juta ton bijikering.
Dalam mendukung pencapaian sasaran produksi komoditas utamatanaman pangan tersebut, Direktorat Jenderal Tanaman Pangantahun 2017 melaksanakan satu program APBN yaitu ProgramPeningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil TanamanPangan, dengan kegiatan utama meliputi:1) Pengelolaan ProduksiTanaman Serealia; 2) Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacangdan Umbi; 3) Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih TanamanPangan; 4) Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dariGangguan OPT dan DPI; 5) Dukungan Manajemen dan DukunganTeknis Lainnya; 6) Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benihdan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih; 7)Pengembangan Peramalan Serangan Organisme PenggangguTumbuhan dan 8) Pengolahan dan Pemasaran Hasil TanamanPangan.
Produksi tanaman pangan tahun 2017 berdasarkan angkaprakiraan, padi mencapai 81,38 juta ton GKG, jagung 27,95 juta tonpipilan kering, dan kedelai 542 ribu ton biji kering. Dibandingkantahun 2016, produksi padi mengalami kenaikan 2,03 juta ton(2,56%), jagung 4,37 juta ton (18,54%), tetapi produksi kedelaimengalami penurunan 318 ribu ton (36,98%).
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya LaporanTahunan
2017
iv Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Realisasi kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran produksitahun 2017 adalah sebagai berikut:
- Penerapan budidaya kedelai 548.135 ha atau 76,47% dari targetha 716.770 ha ;
- Penerapan budidaya padi mencapai 830.285 ha atau 94,40% daritarget 879.514 ha;
- Penerapan budidaya jagung 2.816.563 ha atau 93,89% dari target3.000.000 ha;
- Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) 1.499 unit atau 99,93%dari target 1.500 unit
- Perbanyakan benih sumber padi seluas 283 ha atau 96,59% daritarget 293 ha, benih sumber jagung 93 ha atau 100% dari target93 ha, benih sumber kedelai 185 ha atau 97,37% dari target 190ha;
- Desa Mandiri Benih 11.740 ha atau 90,17% dari target 13.020ha;
- Bantuan Benih Pusat Padi 270.687 ha atau 54,14% dari target500.000 ha;
- Sertifikasi benih Padi, Jagung dan Kedelai seluas 34.357,45 Ha,atau 45,81% dari target 75.000 Ha.
- Subsidi Benih Padi Inbrida 81.680 ton atau 80,47% dari target101.500 ton dan Kedelai 875 ton atau 5,83% dari target 15.000ton;
- Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT) Padi 14.950 haatau 96,92% dari target 15.425 ha, Jagung 570 ha atau 92,68%dari target 615 ha dan Kedelai 230 ha atau 85,19% dari target270 ha.
- Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (PPDPI)terealisasi 100% dari target 360 ha;
- Gerakan pengendalian OPT terealisasi 796 kali dari atau 99,62%dari target 799 kali;
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya2017
vDirektorat Jenderal Tanaman Pangan
- Demonstrasi Area (Dem Area) Pengendalian WBC BudidayaTanaman Sehat seluas 13.610 Ha atau 97,28% dari target 13.990Ha.
- Penyaluran Sarana Pascapanen Padi 4.631 unit atau 99,74% daritarget 4.643 unit, sarana pascapanen jagung terealisasi 100%dari target 2.359 unit dan kedelai terealisasi 100% dari target 828unit.
Realisasi serapan APBN Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun2017 mencapai Rp6,375 triliun (89,01% dari pagu Rp7,162 triliun),dengan realisasi serapan kegiatan tertinggi diperoleh kegiatanPengembangan Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan yangmencapai 96,65%, sedangkan serapan terendah pada KegiatanPengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan denganserapan 74,44%.
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya LaporanTahunan
2017
vi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya2017
viiDirektorat Jenderal Tanaman Pangan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………i
RINGKASAN EKSEKUTIF……………………………………………...……..iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..vii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………..ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………xii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….1
BAB II PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2017……………………5
BAB III KINERJA TANAMAN PANGAN…………………………………13
BAB IV REALISASI KEGIATAN APBN 2017 ………………………….25
BAB V REALISASI ANGGARAN TAHUN 2017 ………………………47
BAB VI SUMBER DAYA MANUSIA……..………………………………49
BAB VII PERMASALAHAN DAN UPAYATINDAK LANJUT………………………………………………….51
BAB VIII PENUTUP……..……………………………………………………55
LAMPIRAN……...……………………………………………………………….57
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya LaporanTahunan
2017
viii Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya2017
ixDirektorat Jenderal Tanaman Pangan
DAFTAR TABEL
Tabel 1. PDB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga BerlakuTahun 2017.............................................................. 13
Tabel 2. Kontribusi PDB Sub Sektor Lingkup Pertanianterhadap PDB Sektor Pertanian Tahun 2017............. 14
Tabel 3. PDB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga KonstanTahun 2017.............................................................. 15
Tabel 4. Neraca Perdagangan Komoditas Utama TanamanPangan Tahun 2017................................................. 16
Tabel 5. Nilai Tukar Petani (NTP) Sektor Pertanian dan SubSektor TP Tahun 2017.............................................. 16
Tabel 6. Capaian Produksi Komoditas Utama TanamanPangan Tahun 2017 dibandingkan ATAP 2016.......... 18
Tabel 7. Capaian Produktivitas Komoditas Utama TanamanPangan Tahun 2017 dibandingkan ATAP 2016.......... 19
Tabel 8. Capaian Luas Panen Komoditas Utama TanamanPangan Tahun 2017 dibandingkan ATAP 2016.......... 19
Tabel 9. Penggunaan Benih Bersertifikat Padi, Jagung danKedelai Tahun 2017.................................................. 21
Tabel 10. Luas Pertanaman Padi, Jagung, Kedelai TerkenaOPT dan DPI Tahun 2017.......................................... 22
Tabel 11. Perbandingan Realisasi Penurunan Susut HasilTanaman Pangan Tahun 2016 dan Tahun 2017....... 23
Tabel 12. Daftar Mutasi Tambah dan Kurang Barang............... 36
Tabel 13. Kelompok Tani Berprestasi Bidang Komoditas Padi... 37
Tabel 14. Kelompok Tani Berprestasi Bidang KomoditasJagung...................................................................... 37
Tabel 15. Kelompok Tani Berprestasi Bidang KomoditasKedelai 37
Tabel 16. Hasil Pengukuran IKM UPT Lingkup Ditjen TanamanPangan Tahun 2017................................ 39
Tabel 17. Hasil Pengukuran IKM Ditjen Tanaman PanganTahun 2017.............................................................. 40
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya LaporanTahunan
2017
x Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tabel 18. Realisasi Serapan APBN Sektoral DirektoratJenderal Tanaman Pangan BerdasarkanKewenangan Tahun 2017........................................ 47
Tabel 19. Realisasi Serapan APBN Sektoral DirektoratJenderal Tanaman Pangan Berdasarkan KegiatanUtama Tahun 2017………………………………………… 47
Tabel 20. Realisasi Nilai Kontrak Subsidi Benih Tahun 2017.. 48
Tabel 21. Realisasi Serapan Anggaran Subsidi Benih Tahun2017 dibandingkan Tahun 2016............................. 48
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya2017
xiDirektorat Jenderal Tanaman Pangan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Sasaran Produksi Padi, Jagung dan KedelaiTahun 2017.......................................................... 1
Gambar 2. Kegiatan untuk Mendukung Pencapaian SasaranProduksi Padi Tahun 2017 ................................... 7
Gambar 3. Kegiatan untuk Mendukung Sistem PenyediaanBenih TP Tahun 2017........................................... 8
Gambar 4. Bantuan Sarana Pascapanen Tanaman PanganTahun 2017 ......................................................... 10
Gambar 5. Neraca Produksi dan Kebutuhan Pangan Tahun2017 .................................................................... 20
Gambar 6. Gerakan Tanam Kedelai di Kab. Majene, Prov.Sulawesi Barat ..................................................... 25
Gambar 7. Pertanaman Kedelai di Lahan Jagung di Kab.Grobogan, Provinsi Jawa Tengah........................... 25
Gambar 8. Realisasi Kegiatan APBN Fasilitas PenerapanBudidaya Padi Tahun 2017 .................................. 26
Gambar 9. Pertanaman Padi Hazton di Kab. Manggarai,Provinsi NTT.......................................................... 27
Gambar 10. Panen Padi Organik di Kab. Bungo, ProvinsiJambi.................................................................... 27
Gambar 11. Gerakan Tanam Jagung PATB di Kab. SukabumiProvinsi Jawa Barat ............................................. 28
Gambar 12. Hamparan Jagung di Perbukitan di Kab. AcehTimur, Provinsi Aceh ............................................ 28
Gambar 13. Areal Sertifikasi Benih Kedelai di KabupatenTanah Datar, Provinsi Sumatera Utara.................. 30
Gambar 14. Lokasi Desa Mandiri Benih di Kabupaten RokanHilir, Provinsi Riau ............................................... 30
Gambar 15. Realisasi Kegiatan Pengelolaan Sistem PenyediaanBenih TP Tahun 2017 .......................................... 31
Gambar 16. Tanaman Refugia diantara Tanaman Pangan diKabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah 33
Gambar 17. Gerakan Pengendalian OPT di Kabupaten AcehUtara, Provinsi Aceh ............................................. 33
Gambar 18. Realisasi Bantuan Sarana Pascapanen TanamanPangan Tahun 2017 ............................................. 34
Gambar 19. Sebaran SDM Ditjen Tanaman Pangan Tahun2017 .................................................................... 49
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya LaporanTahunan
2017
xii Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya2017
xiiiDirektorat Jenderal Tanaman Pangan
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jumlah Pegawai Direktorat Jenderal TanamanPangan Tahun 2017.......................................... 59
Lampiran 2. Capaian Produksi Padi Tahun 2017 perProvinsi ............................................................ 60
Lampiran 3. Capaian Produksi Jagung Tahun 2017 perProvinsi............................................................. 61
Lampiran 4. Capaian Produksi Kedelai Tahun 2017 perProvinsi............................................................. 62
Lampiran 5. Capaian Produktivitas Padi Tahun 2017 perProvinsi ............................................................ 63
Lampiran 6. Capaian Produktivitas Jagung Tahun 2017 perProvinsi ............................................................ 64
Lampiran 7. Capaian Produktivitas Kedelai Tahun 2017 perProvinsi ............................................................ 65
Lampiran 8. Capaian Luas Panen Padi Tahun 2017 perProvinsi............................................................. 66
Lampiran 9. Capaian Luas Panen Jagung Tahun 2017 perProvinsi............................................................. 67
Lampiran 10. Capaian Luas Panen Kedelai Tahun 2017 perProvinsi............................................................. 68
Lampiran 11. Realisasi Kegiatan APBN Tahun 2017Direktorat Jenderal Tanaman Pangan .............. 69
Lampiran 12. Realisasi Penjualan Benih Bersubsidi Tahun2017 ............................................................... 76
Lampiran 13. Realisasi Serapan Anggaran APBN DirektoratJenderal Tanaman Pangan................................ 77
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
1 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
BAB I
PENDAHULUAN
Program Direktorat Jenderal Tanaman tahun 2017 adalah
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman
Pangan. Program tersebut merupakan salah satu upaya untuk
mewujudkan visi dan misi Kementerian Pertanian dalam
mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan.
Dalam upaya pencapaian swasembada pangan, kegiatan Ditjen
Tanaman Pangan tahun 2017 ini fokus pada peningkatan produksi
padi, jagung dan kedelai untuk mengurangi atau bahkan
meniadakan impor terutama pada komoditas padi dan jagung.
Untuk mendukung upaya tersebut, sasaran yang produksi yang
ditetapkan untuk padi 78,13 juta ton gabah kering giling (GKG),
jagung 25,20 juta ton pipilan kering (PK), dan kedelai 1,2 juta ton
biji kering (BK).
Gambar 1. Sasaran Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2017
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
2 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Dalam mendukung pencapaian sasaran produksi komoditas utama
tanaman pangan tersebut, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
tahun 2017 melaksanakan satu program APBN yaitu Program
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman
Pangan. Program tersebut merupakan kelanjutan dari program
tahun sebelumnya sesuai Renstra 2014-2019. Kegiatan utama yang
dilaksanakan dalam program diatas meliputi:
1) Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia.
2) Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi.
3) Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan.
4) Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT
dan DPI.
5) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan.
6) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya.
7) Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan
Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih.
8) Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu
Tumbuhan.
Di samping itu untuk mendukung sinergi operasional dan
mempercepat pencapaian target produksi, Menteri Pertanian
menetapkan program Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi
Padi, Jagung, dan Kedelai yang telah dimulai sejak akhir tahun
2014 dan terus berlanjut sampai tahun 2017.
Dukungan anggaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun
2017 terdiri dari APBN Sektoral dan APBN Subsidi. APBN Sektoral
dialokasikan pada 137 Satker (1 Satker Pusat Ditjen TP, 2 Satker
UPT Pusat, 33 Satker Dekonsentrasi, 33 Satker Tugas Pembantuan
Provinsi, 68 Satker Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota).
Untuk memberikan gambaran capaian kinerja Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan selama tahun 2017, disusun Laporan Tahunan
sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
3 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Pokok-pokok
materi didalamnya memuat capaian kinerja, pelaksanaan program
kegiatan, realisasi serapan anggaran, serta permasalahan dan saran
tindak lanjut.
Diharapkan laporan ini dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi
dan pertimbangan dalam menentukan kebijakan, upaya serta
langkah-langkah perbaikan pelaksanaan program dan kegiatan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan khususnya dan Kementerian
Pertanian secara umum pada masa yang akan datang.
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
4 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
5 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
BAB II
PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2017
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil
Tanaman Pangan menggunakan pagu awal APBN Sektoral 2017 (BA
018) sebesar Rp6,642 triliun. Selanjutnya sesuai perkembangan,
kegiatan mengalami beberapa revisi anggaran, sehingga pagu akhir
yang digunakan program ini sebesar Rp.7,162 triliun.
Kegiatan utama yang dilaksanakan dalam mendukung program
APBN tersebut, yaitu: (1) Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka
Kacang dan Umbi (2); Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia; (3)
Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan; (4)
Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan
DPI; (5) Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya; (6)
Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan
Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih; (7) Pengembangan
Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan, dan (8)
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan.
Disamping kegiatan yang dibiayai APBN Sektoral, Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan melaksanakan kegiatan melalui APBN
Subsidi berupa penyaluran benih bersubsidi yang disalurkan oleh
PT Sang Hyang Seri dan PT Pertani. Alokasi APBN Subsidi untuk
subsidi benih terdiri dari benih padi inbrida 100.000 ton, padi
hibrida 1.500 ton dan kedelai 15.000 ton.
Dalam pencapaian target produksi padi, jagung, dan kedelai tahun
2017 kegiatan difokuskan pada perluasan areal tanam atau
ekstensifikasi. Budidaya padi dilakukan dengan penambahan areal
padi lahan kering dan rawa, pengembangan desa organik padi,
pengembangan jagung dan kedelai di areal tanam baru melalui
pemanfaatan lahan dibawah tegakan tanaman perkebunan (kelapa,
sawit atau karet), lahan bekas tambang dan lahan terlantar lainnya,
penggunaan benih unggul bersertifikat. Selain itu, juga dilakukan
upaya pengamanan pertanaman dari gangguan serangan OPT dan
DPI (banjir dan kekeringan) dan pengolahan/pemasaran hasil
tanaman pangan serta pengurangan susut hasil melalui bantuan
sarana panen dan pascapanen.
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
6 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
A. Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi
Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi
pada tahun 2017 difokuskan untuk pengembangan dan
peningkatan produksi komoditas kedelai. Untuk mendukung
tercapainya sasaran produksi kedelai tahun 2017 ditempuh melalui
Peningkatan Produktivitas dengan kegiatan peningkatan produksi
pola tanam terpadu spesifik lokasi (PTT) dan melalui penerapan
teknologi budidaya jenuh air (BJA) pada areal tanam yang selama
ini telah terbiasa melakukan budidaya kedelai dan Optimasi
Perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan Indeks Pertanaman
(PAT-PIP) pada lahan sawah maupun lahan kering termasuk
pemanfaatan lahan terlantar (bera), lahan bukaan baru, kerjasama
pemanfaatan lahan perhutani, hutan tanaman rakyat, perkebunan,
lahan transmigrasi, dan lahan potensial lainnya dengan sistem
monokultur maupun tumpang sari.
Kegiatan utama yang difasilitasi APBN sektoral Ditjen Tanaman
Pangan tahun 2017 melalui kegiatan pengelolaan produksi tanaman
aneka kacang dan umbi, yaitu Pengelolaan Produksi melalui
Teknologi Spesifik Lokasi (PTT) Kedelai seluas 210.760 ha,
Pengelolaan Produksi melalui Teknologi Budidaya Jenuh Air (BJA)
Kedelai 6.010 ha, dan Pengelolaan Produksi Kedelai melalui
APBN-P Tahun 2017 seluas 500.000 ha.
B. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia
Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia meliputi berbagai
kegiatan dalam pengembangan komoditas padi dan jagung.
1) Fasilitas Penerapan Budidaya Padi
Kegiatannya dititikberatkan pada perluasan areal tanam
(ektensifikasi) dan peningkatan indeks pertanaman padi pada lahan
yang masih berpotensi untuk ditingkatkan, antara lain lahan kering,
lahan tadah hujan, lahan hutan, lahan gambut, lahan rawa, lahan
marginal, lahan yang tidak diusahakan dan lahan-lahan lainnya.
Guna mendukung hal tersebut, maka kegiatan dilaksanakan
melalui pemberian bantuan prasarana dan sarana pertanian yang
terdiri dari : benih padi, alat dan mesin pertanian baik prapanen
maupun pascapanen serta infrastruktur air irigasi/jaringan irigasi
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
7 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
sesuai kebutuhan lahan dan didukung oleh potensi sumber daya
alam yang tersedia di lokasi sebagai stimulan.
Dalam upaya mendukung pencapaian sasaran produksi padi tahun
2017 melalui dana APBN telah dialokasikan di Provinsi dan
Kabupaten/Kota meliputi : 1) Budidaya Padi Inbrida (sawah/tadah
hujan/lahan kering) 731.925 Ha, 2) Budidaya Padi Hibrida 60.000
Ha, 3) Budidaya Padi Teknologi Hazton 45.364 Ha, 4) Budidaya Padi
Teknologi Salibu 10.000 Ha, 5) Budidaya Mina Padi 4.000 Ha, 6)
Budidaya Padi Jajar Legowo (Jarwo) Super 10.000 Ha, 7) Budidaya
Padi Organik/Desa Pertanian Organik Padi 14.000 Ha, 8) Budidaya
Padi/Beras Khusus, 75 Ha dan 9) Pengembangan Unit Pengelola
Pupuk Organik (UPPO) 1.500 unit.
2) Fasilitas Penerapan Budidaya Jagung
Fokus utama kegiatan pencapaian sasaran produksi jagung tahun
2017 adalah peningkatan penambahan luas areal tanam baru
(PATB), penambahan luas tanam jagung (PLTJ) dan peningkatan
produktivitas. Untuk melaksanakan strategi tersebut Ditjen
Tanaman Pangan memberi bantuan berupa Sarana produksi,
meliputi benih jagung hibrida dan komposit serta pupuk urea
bersubsidi pada areal seluas 3.000.000 hektar, yang terdiri dari
Gambar 2. Kegiatan Pendukung Capaian Sasaran Produksi Padi Tahun 2017
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
8 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
PATB/PLTJ di lahan petani, Perhutani, dan lahan lainnya seluas
2.000.000 ha dan integrasi jagung dengan tanaman perkebunan
seluas 1.000.000 ha. Sedangkan untuk peningkatan produktivitas
kegiatan dilakukan dengan pembinaan pertanaman carry over 2016
di lahan khusus dan lahan reguler serta kegiatan jagung APBN
reguler.
C. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan
Kegiatan Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan
difokuskan untuk mendorong peningkatan penggunaan benih
varietas unggul bersertifikat sehingga dapat mendorong peningkatan
produksi dan produktivitas. Kegiatan tersebut antara lain 1)
Perbanyakan benih sumber seluas 293 ha, 2) Desa Mandiri Benih
seluas 13.020 ha, 3) Bantuan benih pusat seluas 500.000 ha, 4)
Sertifikasi benih padi, jagung, kedelai 75.000 Ha, 5) Subsidi benih
padi sebesar 101.500 ton, 6) Perbanyakan benih sumber jagung
seluas 93 ha, 7) Perbanyakan benih sumber kedelai seluas 190 ha,
8) Subsidi benih kedelai sebesar 15.000 ton.
Gambar 3. Kegiatan Pendukung Sistem Penyediaan Benih TP Tahun 2017
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
9 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
D. Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan
Organisme Pengganggu Tumbuhan dan Dampak Perubahan
Iklim
Kegiatan Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan difokuskan
untuk mengamankan areal tanaman pangan dari potensi
kehilangan hasil akibat gangguan Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI) yaitu banjir
dan kekeringan.
Alokasi kegiatan penguatan perlindungan tanaman pangan tahun
2017 meliputi: Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT)
16.750 ha, terdiri dari padi PPHT Padi 15.850 ha, PPHT jagung 630
ha, dan kedelai 270 ha; Penerapan Penanganan Dampak Perubahan
Iklim (PP-DPI) 360 ha; dan Gerakan Pengendalian OPT termasuk
bersama TNI sebanyak 772 kali, Penguatan Agroekosistem Padi
7.175 ha, Jagung 285 ha dan Kedelai 120 ha serta Demonstrasi
Area Budidaya Tanaman Sehat 13.990 ha.
E. Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan
Kegiatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan
difokuskan untuk mencapai target yaitu: 1) menurunkan susut
hasil, 2) meningkatkan mutu hasil sehingga dapat mengamankan
produksi, 3) meningkatkan efisiensi tenaga kerja, 4) menekan biaya
produksi.
Untuk mendukung kegiatan tersebut, dialokasikan bantuan sarana
pascapanen padi sebanyak 4.643 unit, sarana pascapanen jagung
sebanyak 2.359 unit dan sarana pascapanen kedelai 828 unit.
Sedangkan dukungan untuk peningkatan mutu hasil produksi
tanaman pangan berupa fasilitas penerapan standarisasi dan mutu
hasil tanaman pangan sebanyak 60 unit, dan untuk mendukung
peningkatan penguasaan pasar domestik dan luar negeri dilakukan
dengan fasilitas pemasaran dan investasi hasil tanaman pangan
sebanyak 200 informasi harga.
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
10 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
F. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya
Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya dalam rangka
mendukung operasional teknis kegiatan meliputi: operasional
satuan kerja (satker); keuangan, perlengkapan; kepegawaian,
hubungan masyarakat; pengembangan data statistik; koordinasi
perencanaan program dan anggaran, umum, monitoring evaluasi
dan pelaporan program dan kegiatan.
G. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan
Sistem Mutu Laboratorium Pengujian
Kegiatan ini merupakan salah satu pendukung program Ditjen
Tanaman Pangan, kegiatan yang dilaksanakan berupa kebijakan
dalam meningkatkan mutu benih tanaman pangan dan hortikultura
melalui peningkatan kompetensi laboratorium, SDM dan
pemenenuhan sarana prasarana dalam meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat.
Kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan
Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian tahun 2017
meliputi: pengembangan/validasi metode pengujian mutu benih
dengan target 10 metode, pelayanan pengujian mutu benih dengan
target 1.000 sampel, fasilitasi penerapan sistem mutu untuk 8
Gambar 4. Bantuan Sarana Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2017
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
11 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
laboratorium, penyelenggaraan uji profisiensi sebanyak 35
laboratorium, dan Uji Petik Mutu Benih 96 sampel di 6 provinsi.
H. Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu
Tumbuhan
Alokasi kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme
Pengganggu Tumbuhan tahun 2017 meliputi: pengembangan model
peramalan OPT 15 model, terdiri dari 9 model pada tanaman padi,
3 model pada tanaman jagung dan 3 model pada tanaman kedelai.
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
12 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
13 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
BAB III
KINERJA TANAMAN PANGAN
A. Indikator Makro
1. Produk Domestik Bruto (PDB)
Secara nominal PDB sektor pertanian sampai dengan triwulan III
tahun 2016 mencapai Rp1.395,61 triliun, meningkat Rp96,29
triliun (7,41%) dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar
Rp1.299,32 triliun yang didukung oleh peningkatan pada seluruh
subsektor pendukungnya. Peningkatan tertinggi terjadi pada
subsektor tanaman perkebunan.
Tabel 1. PDB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2017 (Rp Miliar)
Jumlah Jumlah Jumlah
TW-I s.d. TW-III TW-I s.d. TW-IV TW-I s.d. TW-III
1 Tanaman Pangan 358.273 424.898 130.828 120.635 120.275 371.737
2 Tanaman Hortikultura 144.710 186.909 45.128 53.348 53.175 151.651
3 Tanaman Perkebunan 330.781 429.682 99.064 125.911 140.946 365.921
4 Peternakan 149.426 200.611 52.010 53.661 55.201 160.872
5 Jasa Pertanian dan Perburuan 18.970 24.261 6.537 6.640 7.122 20.299
6 Kehutanan dan Penebangan Kayu 63.634 85.545 20.209 22.880 22.554 65.643
7 Perikanan 233.523 317.092 84.408 85.358 89.723 259.488
1.299.317 1.668.998 438.183 468.433 488.995 1.395.611
No. Sektor/Sub Sektor
2016*) 2017**)
TW-I TW-II TW-III
Sektor Pertanian Keterangan : *) Angka Sangat Sementara **) Angka Sangat sangat Sementara
Total PDB triwulan I sampai dengan triwulan III tahun 2017 untuk
subsektor tanaman pangan sebesar Rp371.737 miliar merupakan
penyumbang terbesar dengan kontribusi 26,64%, disusul subsektor
perkebunan Rp365.921 miliar (26,22%), dan perikanan Rp259.488
miliar (18,59%). Sedangkan subsektor peternakan Rp160.872 miliar
(11,53%), tanaman hortikultura Rp151.651 miliar (10,87%),
kehutanan dan penebangan kayu Rp65.643 miliar (4,70%), dan jasa
pertanian dan perburuan Rp20.299 miliar (1,45%).
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
14 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tabel 2. Kontribusi PDB Sub Sektor Lingkup Pertanian Terhadap PDB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2017 (%)
Jumlah Jumlah Jumlah
TW-I s.d. TW-III TW-I s.d. TW-IV TW-I s.d. TW-III
1 Tanaman Pangan 27,57 25,46 29,86 25,75 24,60 26,64
2 Tanaman Hortikultura 11,14 11,20 10,30 11,39 10,87 10,87
3 Tanaman Perkebunan 25,46 25,74 22,61 26,88 28,82 26,22
4 Peternakan 11,50 12,02 11,87 11,46 11,29 11,53
5 Jasa Pertanian dan Perburuan 1,46 1,45 1,49 1,42 1,46 1,45
6 Kehutanan dan Penebangan Kayu 4,90 5,13 4,61 4,88 4,61 4,70
7 Perikanan 17,97 19,00 19,26 18,22 18,35 18,59
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sektor Pertanian
Sektor/Sub Sektor
2016*) 2017**)
TW-I TW-II TW-IIINo.
Keterangan : *) Angka Sangat Sementara **) Angka Sangat sangat Sementara
Sampai dengan triwulan III tahun 2017, kinerja sektor pertanian
secara riil ditunjukkan oleh nilai PDB atas dasar harga konstan
(tahun dasar 2010) yang mencapai Rp985.227 miliar. Nilai tersebut
naik Rp40.716 miliar (4,31%) bila dibandingkan dengan periode
yang sama tahun 2016 sebesar Rp944.510 miliar. Hal ini terutama
disebabkan karena meningkatnya kinerja pada seluruh subsektor
pendukungnya.
Bila dibandingkan dengan tahun 2016, pada tahun 2017 laju
pertumbuhan PDB sektor pertanian sebesar 4,31% yang didukung
oleh peningkatan seluruh subsektor pendukungnya yaitu subsektor
perikanan sebesar 6,79%, peternakan 5,23%, tanaman perkebunan
4,35%, jasa pertanian dan perburuan 3,99%, tanaman pangan
3,35%, tanaman hortikultura 2,68%, dan subsektor kehutanan dan
penebangan kayu 2,09%.
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
15 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tabel 3. PDB Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2017 (Rp Miliar)
Jumlah Jumlah Jumlah
TW-I s.d. TW-III TW-I s.d. TW-IV TW-I s.d. TW-III
1 Tanaman Pangan 241.464 287.101 87.855 81.277 80.414 249.546 3,35
2 Tanaman Hortikultura 101.603 130.527 30.280 37.015 37.036 104.331 2,68
3 Tanaman Perkebunan 277.494 357.235 77.178 99.911 112.474 289.562 4,35
4 Peternakan 106.454 142.460 36.454 37.465 38.103 112.022 5,23
5 Jasa Pertanian dan Perburuan 14.262 18.133 4.779 4.857 5.196 14.831 3,99
6 Kehutanan dan Penebangan Kayu 44.491 59.709 14.042 15.880 15.499 45.421 2,09
7 Perikanan 158.741 214.523 55.765 55.966 57.783 169.513 6,79
944.510 1.209.687 306.352 332.369 346.505 985.227 4,31
No. Sektor/Sub Sektor
2016*) 2017**) Pertumbuhan
TW-I s.d. TW-III
2017 Thd 2016
Sektor Pertanian
TW-I TW-II TW-III
Keterangan : *) Angka Sangat Sementara **) Angka Sangat sangat Sementara
2. Ekspor Impor Komoditas Utama Tanaman Pangan
Secara keseluruhan kondisi perdagangan komoditas utama
tanaman pangan tahun 2017 mengalami defisit. Hal ini tercermin
pada neraca perdagangan yang bernilai negatif, baik volume
maupun nilainya. Volume impor komoditas utama tanaman pangan
periode Januari-Desember 2017 mencapai 20,19 juta ton,
sedangkan ekspor hanya mencapai 281,68 ribu ton atau terjadi
defisit sebesar 19,91 juta ton. Selain itu, juga menunjukkan defisit
neraca perdagangan sebesar US$ 6,17 juta dengan nilai ekspor US$
165,78 ribu dan impor US$ 6,33 juta.
Pada tahun 2017, volume ekspor terbesar komoditas utama
tanaman pangan segar dan olahan adalah gandum/meslin, dengan
volume 96.526 ton (US$ 43,612 ribu), kemudian disusul oleh
kedelai 56.421 ton (US$ 35,736 ribu) dan jagung 46.997 (US$
13,985 ribu).
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
16 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tabel 4. Neraca Perdagangan Komoditas Utama Tanaman Pangan Tahun 2017
Sumber : BPS (diolah) Keterangan : Cakupan Kode HS Sesuai Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2012
3. Nilai Tukar Petani (NTP)
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk
melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP
juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang
dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. NTP
dihitung dengan cara membandingkan antara indeks harga yang
diterima petani (It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib)
yang dinyatakan dalam persen.
Tabel 5. Nilai Tukar Petani (NTP) Sektor Pertanian dan Subsektor Tanaman Pangan Tahun 2017
Sumber : BPS (diolah)
Ekspor
(Ton)
Impor
(Ton)
Neraca
(Ton)
Ekspor
(000 US$)
Impor
(000 US$)
Neraca
(000 US$)
1 Beras 3.434 127 3.307 3.098 744 2.354
2 Jagung 46.997 714.504 (667.507) 13.985 179.870 (165.885)
3 Kedelai 56.421 7.068.121 (7.011.700) 35.736 2.852.112 (2.816.376)
4 Kacang Tanah 5.786 292.173 (286.387) 15.706 311.462 (295.756)
5 Kacang Hijau 29.070 67.412 (38.342) 30.962 77.830 (46.869)
6 Ubi Kayu 21.446 388.823 (367.377) 8.839 127.110 (118.271)
7 Ubi Jalar 11.194 19 11.175 10.285 26 10.260
8 Gandum/meslin 96.526 11.641.089 (11.544.563) 43.612 2.771.793 (2.728.181)
9 Tanaman Pangan Lainnya 10.801 18.103 (7.302) 3.555 12.638 (9.083)
281.676 20.190.371 (19.908.696) 165.779 6.333.587 (6.167.808)
No Komoditas
Volume Nilai
Jumlah
PertanianTanaman
PanganPertanian
Tanaman
PanganPertanian
Tanaman
Pangan
1 Januari 100,91 97,68 128,00 126,96 126,84 129,98
2 Februari 100,33 96,11 127,69 125,48 127,27 130,56
3 Maret 99,95 95,42 127,19 124,54 127,25 130,51
4 April 100,01 95,91 127,08 124,96 127,07 130,29
5 Mei 100,15 96,73 128,02 126,86 127,82 131,15
6 Juni 100,53 97,40 128,78 127,96 128,10 131,37
7 Juli 100,65 97,46 129,12 128,19 128,28 131,53
8 Agustus 101,60 98,29 130,31 129,17 128,25 131,43
9 September 102,22 99,86 130,94 131,00 128,10 131,18
10 Oktober 102,78 101,50 131,59 133,05 128,03 131,08
11 November 103,07 102,48 132,34 134,76 128,41 131,50
12 Desember 103,06 102,89 133,35 136,47 129,40 132,64
101,27 98,48 129,53 129,12 127,90 131,10
Index hrg dibayar petani (lb)
Rata-rata
No Bulan
Nilai Tukar Petani (NTP) Index hrg diterima petani (lt)
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
17 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
NTP sektor pertanian secara nasional pada Desember 2017 sebesar
103,06 atau turun sebesar 0,01% dibandingkan NTP November
2017 yaitu sebesar 103,07. Sementara NTP subsektor tanaman
pangan (NTPP) pada bulan sebelumnya mengalami kenaikan sebesar
0,41%, yaitu dari 103,07 pada November 2017 menjadi 103,06 pada
Desember 2017.
B. Capaian Produksi Komoditas Utama Tanaman Pangan
Berdasarkan ARAM II Tahun 2017 BPS RI, capaian produksi
komoditas utama tanaman pangan tahun 2017 menunjukkan
peningkatan terutama pada komoditas padi dan jagung bila
dibandingkan tahun 2016 (ATAP), namun demikian bila
dibandingkan dengan sasaran tahun 2017 belum mencapai angka
produksi yang telah ditetapkan.
Produksi padi tahun 2017 sebesar 81,39 juta GKG, mengalami
kenaikan sebesar 2,03 juta ton (2,56%) dibandingkan tahun 2016.
Kenaikan produksi terjadi di luar Pulau Jawa sebanyak 2,55 juta
ton, sementara di Pulau Jawa produksi turun sebanyak 522,09 ribu
ton dibanding tahun 2016.
Produksi jagung tahun 2017 sebesar 27,95 juta ton PK, mengalami
kenaikan sebesar 4,37 juta ton (18,54%) dibandingkan tahun 2016.
Kenaikan produksi terjadi di luar Pulau Jawa sebanyak 4,66 juta
ton, sementara di Pulau Jawa produksi jagung mengalami
penurunan sebanyak 284,98 ribu ton dibanding tahun 2016.
Produksi kedelai 2017 sebanyak 542 ribu ton BK, mengalami
penurunan sebanyak 318 ribu ton (36,98%) dibandingkan tahun
2016. Penurunan produksi terjadi di luar Pulau Jawa sebanyak 188
ribu ton, sementara di Pulau Jawa produksi kedelai turun sebanyak
108,50 ribu ton dibanding tahun 2016.
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
18 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tabel 6. Capaian Produksi Komoditas Utama Tanaman Pangan Tahun 2017 dibandingkan ATAP 2016
Keterangan: *) Realisasi tahun 2017 merupakan angka prakiraan
Peningkatan produksi tahun 2017 dibandingkan tahun 2016
(ATAP) terutama padi dan jagung karena peningkatan luas
panen.
Produktivitas padi tahun 2017 sebesar 51,55 ku/ha, mengalami
penurunan sebesar 0,81 ku/ha (1,55%) dibandingkan tahun
2016. Penurunan produktivitas terjadi Pulau Jawa sebesar 1,91
ku/ha, sementara di luar Pulau Jawa produktivitas naik
sebesar 0,28 ku/ha dibanding tahun 2016.
Produktivitas jagung tahun 2017 sebesar 52,00 ku/ha,
mengalami penurunan sebesar 1,05 ku/ha (1,98%)
dibandingkan tahun 2016. Penurunan produktivitas terjadi
Pulau Jawa sebesar 0,90 ku/ha, sementara di luar Pulau Jawa
mengalami penurunan sebesar 0,35 ku/ha dibanding tahun
2016.
Produktivitas kedelai tahun 2017 sebesar 15,20 ku/ha,
mengalami kenaikan sebesar 0,30 ku/ha (2,01%) dibandingkan
tahun 2016. Kenaikan produktivitas terjadi Pulau Jawa sebesar
0,26 ku/ha, sementara di luar Pulau Jawa mengalami
penurunan sebesar 0,27 ku/ha dibanding tahun 2016.
Selisih (%) Selisih (%)
1 Padi 79,35 78,13 81,39 2,04 2,57 3,26 4,17
2 Jagung 23,58 25,20 27,95 4,37 18,53 2,75 10,91
3 Kedelai 0,86 1,20 0,54 (0,32) (36,98) (0,66) (54,83)
No. Komoditas
Produksi (Juta Ton) Capaian 2017 Thd
ATAP
2016
Sasaran
2017
Tahun
2017*)
ATAP 2016 Sasaran 2017
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
19 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tabel 7. Capaian Produktivitas Komoditas Utama Tanaman Pangan Tahun 2017 dibandingkan ATAP 2016
Keterangan: *) Realisasi tahun 2017 merupakan angka prakiraan
Luas panen padi tahun 2017 seluas 15,789 juta ha, mengalami
peningkatan seluas 633 ribu ha (4,18%) dibandingkan tahun
2016. Peningkatan luas panen terjadi di luar Pulau Jawa seluas
495,418 ribu ha, sementara di Pulau Jawa mengalami
peningkatan seluas 137,992 ha dibanding tahun 2016.
Luas panen jagung tahun 2017 seluas 5,375 juta ha,
mengalami peningkatan seluas 931 ribu ha (20,95%)
dibandingkan tahun 2016. Peningkatan luas panen terjadi di
luar Pulau Jawa seluas 947,330 ribu ha, sementara di Pulau
Jawa mengalami penurunan seluas 17,033 ribu ha dibanding
tahun 2016.
Luas panen kedelai tahun 2017 seluas 357 ribu ha, mengalami
penurunan seluas 220 ribu ha (38,13%) dibandingkan tahun
2016. Penurunan luas panen terjadi di luar Pulau Jawa seluas
136 ribu ha, sementara di Pulau Jawa mengalami penurunan
seluas 84 ribu ha dibanding tahun 2016.
Tabel 8. Capaian Luas Panen Komoditas Utama Tanaman Pangan Tahun 2017 dibandingkan ATAP 2016
Keterangan: *) Realisasi tahun 2017 merupakan angka prakiraan
Selisih (%) Selisih (%)
1 Padi 52,36 52,61 51,54 (0,82) (1,57) (1,07) (2,03)
2 Jagung 53,05 53,18 52,00 (1,05) (1,98) (1,18) (2,22)
3 Kedelai 14,90 16,00 15,20 0,30 2,01 (0,80) (5,00)
No. Komoditas
Produktivitas (Ku/Ha) Capaian 2017 Thd
ATAP
2016
Sasaran
2017
Tahun
2017 *)
ATAP 2016 Sasaran 2017
Selisih (%) Selisih (%)
1 Padi 15,16 14,85 15,79 0,63 4,18 0,94 6,32
2 Jagung 4,44 4,70 5,37 0,93 20,93 0,68 14,46
3 Kedelai 0,58 0,75 0,36 (0,22) (38,13) (0,39) (52,40)
No. Komoditas
Luas Panen (Juta Ha) Capaian 2017 Thd
ATAP
2016
Sasaran
2017
Tahun
2017*)
ATAP 2016 Sasaran 2017
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
20 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
C. Neraca Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2017
Berdasarkan perhitungan neraca kebutuhan, produksi padi
(beras) tahun 2017 (Angka Prakiraan Produksi 2017) mampu
surplus sebesar 15,74 juta ton, jagung surplus 7,88 juta ton
dan kedelai mengalami defisit 2,38 juta ton. Dengan demikian
maka produksi padi dan jagung mampu swasembada, sehingga
tidak ada impor beras dan jagung.
D. Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat
Keberhasilan dalam budidaya tanaman pangan sangat
ditentukan oleh benih yang digunakan, penggunaan benih
unggul bersertifikat sangat potensial untuk meningkatkan
produktivitas usaha tani.
Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat merupakan
salah satu upaya untuk meningkatkan produksi dan
produktivitas tanaman pangan, yang sekaligus juga dapat
meningkatkan mutu produk, efisiensi usahatani dan
pendapatan petani serta sebagai salah satu sarana pengendali
terhadap hama dan penyakit tanaman.
Gambar 5. Neraca Produksi dan Kebutuhan Pangan Tahun 2017
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
21 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Pada tahun 2017, penggunaan benih varietas unggul
bersertifikat kelas Benih Sebar (BR) yang digunakan oleh petani,
untuk padi sebesar 201,85 ribu ton setara dengan luas 8,07
juta ha (52,65%) dari total luas tanam 15,33 juta ha, jagung
sebesar 62.039 ton setara dengan luas 3,102 juta ha (52,66%)
dari total luas tanam 5,89 juta ha dan kedelai sebesar 12,53
ribu ton atau setara dengan luas 250,56 ribu ha (53,10%) dari
total luas tanam 471,840 ribu ha.
Perbandingan capaian realisasi tingkat penggunaan benih
varietas unggul bersertifikat tahun 2017 terhadap tahun 2016,
untuk padi mengalami peningkatan sebesar 8,52%, jagung
mengalami penurunan sebesar 0,59% dan kedelai meningkat
3,04%. Komponen yang digunakan dalam menghitung
penggunaan benih varietas unggul bersertifikat, selain
peredaran benih di pasar bebas (swadaya petani), komponen
lainnya berasal dari bantuan pemerintah melalui program
Upsus, subsidi benih, dan bantuan benih pusat dan daerah,
sehingga beberapa komponen tersebut dapat mempengaruhi
tingkat penggunaan benih tersebut.
Tabel 9. Penggunaan Benih Bersertifikat Padi, Jagung, dan Kedelai Tahun 2017
E. Pengamanan Pertanaman Dari Gangguan OPT dan DPI
Luas pertanaman padi yang terserang OPT dan terkena DPI
(banjir dan kekeringan) pada tahun 2017 seluas 720.695 ha
(puso 97.047 ha) atau mencapai 4,70% dari total luas tanam
padi tahun 2017 (seluas 15.333.923 ha), jagung 84.312 ha
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
22 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
(puso 11.073 ha) atau mencapai 1,43% dari total luas tanam
jagung tahun 2017 (seluas 5.890.385 ha), kedelai 4.380 ha
(puso 1.502 ha) atau 0,93% dari total luas tanam kedelai tahun
2017 seluas 471.840 ha. Sementara target luas areal tanaman
padi, jagung, dan kedelai yang aman dari serangan OPT dan DPI
masing-masing sebesar 93,00%, 98,00%, dan 97,00%.
Tabel 10. Luas Pertanaman Padi, Jagung, Kedelai Terkena OPT dan DPI Tahun 2017
Keterangan: - OPT = organisme penggganggu tumbuhan - DPI = dampak perubahan iklim (banjir dan kekeringan)
Jika dibandingkan dengan tahun 2016, luas pertanaman padi
dan jagung yang terkena serangan OPT dan kerusakan karena
DPI meningkat, sementara kedelai mengalami penurunan.
Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso
1 Padi
a. Total Luas Tanam (Ha)
b. Luas OPT Utama (Ha) 149.390 4.539 408.432 7.077 259.042 2.538
c. Luas Terkena DPI (Ha) 150.210 80.752 312.263 89.970 162.053 9.218
- Banjir (Ha) 121.203 71.900 235.372 68.604 114.169 (3.296)
- Kekeringan (Ha) 29.007 8.852 76.892 21.367 47.885 12.515
d. Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 299.600 85.291 720.695 97.047 421.095 11.756
- % Thd Total Luas Tanam (%) 1,80 0,51 4,70 0,63 2,90 0,12
2 Jagung
a. Total Luas Tanam (Ha)
b. Luas OPT Utama (Ha) 10.842 291 11.966 47 1.124 (244)
c. Luas Terkena DPI (Ha) 57.024 37.448 72.346 11.026 15.322 (26.422)
- Banjir (Ha) 23.174 15.577 19.446 6.914 (3.728) (8.663)
- Kekeringan (Ha) 33.850 21.871 52.900 4.112 19.050 (17.759)
d. Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 67.866 37.739 84.312 11.073 16.446 (26.666)
- % Thd Total Luas Tanam (%) 1,38 0,77 1,43 0,19 0,05 (0,58)
3 Kedelai
a. Total Luas Tanam (Ha)
b. Luas OPT Utama (Ha) 1.519 5 1.290 11 (229) 6
c. Luas Terkena DPI (Ha) 15.683 10.853 3.090 1.491 (12.593) (9.362)
- Banjir (Ha) 14.486 10.403 2.751 1.300 (11.735) (9.103)
- Kekeringan (Ha) 1.197 450 339 191 (858) (259)
d. Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 17.202 10.858 4.380 1.502 (12.822) (9.356)
- % Thd Total Luas Tanam (%) 3,21 2,03 0,93 0,32 (2,28) (1,71)
- % Thd Total Luas Tanam (%) 96,79 99,07 2,28
536.176 471.840 (64.336)
Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 518.974 467.460 (51.514)
Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 4.832.626 5.806.073 973.447
- % Thd Total Luas Tanam (%) 98,62 98,57 (0,05)
- % Thd Total Luas Tanam (%) 98,20 95,30 (2,90)
4.900.492 5.890.385 989.893
16.628.432 15.333.923 (1.294.509)
Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 16.328.832 14.613.228 (1.715.604)
No Uraian Tahun 2016 Tahun 2017 Selisih 2017 Thd 2016
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
23 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Realisasi luas pertanaman padi yang dapat diamankan dari
serangan OPT dan DPI pada tahun 2017 seluas 14.613.228 ha
atau 95,30% dari total luas tanam, bila dibandingkan dengan
target areal yang aman 93%, realisasi mencapai 102,47%.
Realisasi luas pertanaman jagung yang dapat diamankan dari
serangan OPT dan DPI pada tahun 2017 seluas 5.806.073 ha
atau 98,57% dari total luas tanam, bila dibandingkan dengan
target areal yang aman 98%, realisasi mencapai 100,58%.
Realisasi luas pertanaman kedelai yang dapat diamankan dari
serangan OPT dan DPI pada tahun 2017 seluas 467.460 ha
atau 99,07% dari total luas tanam, bila dibandingkan dengan
target areal yang aman 97%, realisasi mencapai 102,14%.
F. Penurunan Susut Hasil (Losses)
Penurunan susut hasil tahun 2017 untuk padi sebesar 0,155%,
jagung 0,142% dan kedelai sebesar 0,102%. Pencapaian
sasaran kinerja penurunan susut hasil tanaman pangan diukur
dengan tercapainya penyaluran sarana pascapanen tanaman
pangan. Berdasarkan realisasi bantuan sarana pascapanen
yang telah disalurkan ke poktan/gapoktan, kontribusi terhadap
penurunan susut hasil dari bantuan sarana pascapanen
tanaman pangan tahun 2017 lebih rendah dibandingkan
dengan tahun 2016.
Tabel 11. Perbandingan Realisasi Penurunan Susut Hasil
Tanaman Pangan Tahun 2016 dan Tahun 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
1. Padi 12.893 12.746 98,86 0,243 4.558 4.631 101,60 0,155
2. Jagung 6.800 6.468 95,12 0,862 2.336 2.359 100,98 0,142
3. Kedelai 6.500 6.500 100,00 1,330 828 828 100,00 0,102
4. Sarana Angkut Roda 3*) 719 737 102,50
2017 Capaian
Penurunan
Susut Hasil
(%)
Bantuan Sarana
Pascapanen
2016 Capaian
Penurunan
Susut Hasil
(%)
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
24 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
25 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
BAB IV
REALISASI KEGIATAN APBN 2017
A. Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi
1. Fasilitas Penerapan Budidaya Kedelai
Fasilitasi bantuan kegiatan budidaya kedelai yang diberikan
berupa benih kedelai bersertifikat, pupuk anorganik Urea
bersubsidi, pupuk organik, pupuk hayati (rhizobium) dan
pestisida organik/anorganik.
Realisasi tanam kegiatan PTT kedelai mencapai 190.588 ha
(90,43%) dari sasaran seluas 210.760 ha, teknologi BJA kedelai
mencapai 5.010 ha (83,36%) dari sasaran seluas 6.010 ha,
kegiatan APBN-P Kedelai mencapai 352.537 ha (70,51%) dari
sasaran seluas 500.000 ha. Sisa kegiatan kedelai direncanakan
akan ditanam pada bulan Januari sampai dengan Maret 2018.
Produktivitas kegiatan PTT kedelai mencapai 14,53 ku/ha, atau
90,81% terhadap target (16,00 ku/ha). Sementara itu capaian
produktivitas kegiatan teknologi BJA kedelai sebesar 8,03 ku/ha
(34,91% terhadap target (23,00 ku/ha). Belum tercapainya
produktivitas kedelai kegiatan ekstensifikasi PAT-PIP
disebabkan antara lain:
1. Curah hujan masih tinggi sehingga kurang mendukung
untuk pertanaman kedelai.
2. Dibeberapa lokasi terjadi puso akibat terkena banjir dan
serangan OPT.
3. Harga kedelai ditingkat petani relatif rendah, sehingga petani
kurang tertarik untuk menanam kedelai.
4. Terjadi persaingan antar komoditi terutama dengan jagung
Gambar 7.
Gerakan Tanam Kedelai
Gambar 6. Gerakan Tanam Kedelai di Kab. Majene Prov. Sulawesi Barat
Gambar 7. Pertanaman Kedelai di Lahan Jagung
di Kab. Grobogan Prov. Jawa Tengah
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
26 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
B. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia
1. Fasilitas Penerapan Budidaya Padi
Kegiatan berupa pemberian fasilitasi atau stimulan kepada
kelompok tani/gapoktan yang telah memenuhi persyaratan
penerima bantuan pemerintah. Untuk budidaya padi inbrida
berupa bantuan benih padi inbrida bermutu dengan harga non
subsidi, padi hibrida berupa benih padi hibrida, budidaya padi
teknologi hazton berupa benih padi bermutu (varietas unggul
dan bersertifikat) dengan harga non subsidi, pupuk organik
padat, pupuk organik cair (POC) dan pembenah
tanah/dekomposer, budidaya padi teknologi salibu berupa
pupuk Urea dan NPK serta alat bantu multiguna, budidaya
mina padi stimulan berupa benih padi bermutu, bibit ikan,
pakan ikan, pupuk Urea, pupuk organik dan insektisida,
budidaya padi jajar legowo super berupa pupuk, dekomposer
dan suplemen tanaman, budidaya padi organik stimulan berupa
benih padi bermutu dengan harga non subsidi, pupuk organik,
pestisida organik dan Mikro Organisme Lokal (MOL), serta
budidaya beras khusus stimulan berupa benih padi bermutu,
pupuk organik, pupuk Urea dan NPK.
Gambar 8. Realisasi Kegiatan APBN Fasilitas Penerapan Budidaya Padi Tahun 2017
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
27 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Disamping itu kegiatan fasilitas pengembangan budidaya padi
juga dilaksanakan dalam skala luasan yang relatif kecil seperti
pengembangan padi khusus seluas 75 ha dengan realisasi 75
ha (100%), Mina Padi seluas 4.000 ha dengan realisasi 3.934 ha
(98,34%), Padi Inbrida Rawa Lebak seluas 650 ha dengan
realisasi 385 ha (59%), Varietas Unggul Baru seluas 3.000 ha
dengan realisasi 1.703 ha (56,77%) dan Teknologi Pupuk Hayati
seluas 500 ha dengan realisasi 325 ha (65%).
Luas panen kegiatan penerapan budidaya padi sampai dengan
akhir Tahun 2017 mencapai 314.240 ha, produksi 1.813.557
ton dan produktivitas 57,71 ku/ha, atau 109,69% terhadap
target (52,61 ku/ha), dengan rincian padi inbrida peningkatan
produktivitas 57,39 ku/ha, padi hibrida 60,49 ku/ha, padi
hazton 61,86 ku/ha, padi salibu 58,00 ku/ha, mina padi 71,55
ku/ha, dan pengembangan desa pertanian organik untuk padi
52,62 ku/ha.
2. Fasilitas Penerapan Budidaya Jagung
Fasilitasi bantuan kegiatan budidaya jagung yang diberikan
pada PATB berupa benih jagung hibrida sebanyak 15 kg/ha
atau benih jagung komposit sebanyak 25 kg/ha dan bantuan
pupuk Urea subsidi sebanyak 100 kg/ha. Sementara untuk
PLTJ bantuan berupa benih jagung hibrida sebanyak 15 kg/ha,
atau benih jagung komposit sebanyak 25 kg/ha dan pupuk
Urea subsidi sebanyak 50 kg/ha.
Gambar 10. Panen Padi Organik
di Kab. Bungo Provinsi Jambi Gambar 9. Pertanaman Padi Hazton
di Kab. Manggarai, Provinsi NTT
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
28 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Realisasi tanam kegiatan penerapan budidaya jagung mencapai
2.816.563 ha (93,89%). Sisa pertanaman seluas 183.437 ha
akan ditanam pada Februari 2018 sesuai batas pertanaman
yang tertuang pada petunjuk pelaksanaan. Produktivitas
kegiatan pengembangan jagung 64,91 ku/ha, atau 120,94%
terhadap target (53,67 ku/ha).
3. Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO)
Kegiatan pengadaan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)
bertujuan untuk menyediakan fasilitas Unit Pengolah Pupuk
Organik (UPPO) mendukung sub sektor tanaman pangan
khususnya kegiatan pengembangan desa pertanian organik
untuk padi. Kegiatan UPPO menghasilkan pupuk organik yang
digunakan sebagai sarana budidaya padi yang berdampak pada
peningkatan mutu dan produktivitas tanah dan tanaman.
Realisasi bantuan UPPO tahun 2017 mencapai 1.499 unit dari
target 1.500 unit (99,93%).
C. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan
Komponen kegiatan ini terdiri dari:
1. Perbanyakan Benih Sumber Padi, Jagung, dan Kedelai
Kegiatan ini bertujuan untuk menjamin sistem perbenihan
padi, jagung dan kedelai yang tangguh dan berkelanjutan
dan menjamin pemenuhan 6 prinsip tepat (tepat jumlah,
varietas, mutu, waktu, lokasi, dan harga). Fasilitas yang
Gambar 12. Hamparan Jagung di Perbukitan
Di Kab. Aceh Timur Prov. Aceh Gambar 11. Gerakan Tanam Jagung PATB
di Kab. Sukabumi Prov. Jawa Barat
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
29 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
diberikan berupa penyediaan anggaran dan sarana untuk di
BPSB maupun BBI yang tersebar di 33 Provinsi.
Realisasi perbanyakan benih sumber padi sebesar 283 ha
(96,59%) dari target 293 ha, jagung sebesar 93 ha (100%)
dari target 93 ha, kedelai sebesar 185 ha (97,37%) dari target
190 ha.
2. Desa Mandiri Benih (DMB)
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan fasilitas kepada
kelompok tani atau kelompok penangkar atau gabungan
kelompok tani dengan kelompok penangkar untuk
meningkatkan kapasitas (capacity building) dalam rangka
memproduksi benih guna memenuhi kebutuhan benih di
wilayahnya, yang pada akhirnya dapat terwujud Desa Mandiri
Benih, yaitu desa yang mampu menyediakan benih secara
mandiri dalam rangka memenuhi kebutuhan benih desa itu
sendiri.
Realisasi kegiatan DMB sebesar 11.740 ha atau 90,17% dari
target 13.020 ha.
3. Bantuan Benih Pusat
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan benih
unggul bersertifikat khusus untuk komoditas padi, penyaluran
dilakukan melalui mekanisme Bantuan Pemerintah (Banper).
Realisasi sampai dengan Desember 2017 seluas 270.687 ha dari
target 500.000 ha (54,14%).
Rendahnya realisasi penyaluran bantuan benih disebabkan: 1)
Banper merupakan mekanisme baru yang digunakan tahun
2017, karena itu belum banyak dipahami baik oleh dinas
pertanian maupun kelompok tani, 2) penyedia tidak bisa
memenuhi varietas benih yang sesuai permintaan kelompok
tani.
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
30 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
4. Sertifikasi Benih
Tujuan dilakukannya sertifikasi benih adalah untuk memelihara
kemurnian genetik benih dari varietas unggul serta
menyediakannya secara kontinyu bagi petani.
Realisasi kegiatan sertifikasi benih padi, jagung kedelai seluas
34.357,45 Ha, atau 45,81% dari target 75.000 Ha.
5. Subsidi Benih
Tujuan pemberian subsidi benih adalah: 1) tersedianya benih
varitas unggul bersertifikat padi inbrida, padi hibrida dan
kedelai dengan mutu terjamin untuk memenuhi kebutuhan
benih dalam rangka pelaksanaan budidaya tanaman pangan, 2)
membantu petani agar dapat membeli benih dengan harga
terjangkau.
Mekanisme penjualan dan penyaluran benih bersubsidi
dilakukan dengan pola subsidi tertutup, yaitu BUMN Pelaksana
Subsidi Benih hanya menjual dan menyalurkan benih
bersubsidi sampai ke lokasi kelompok tani yang mengajukan
usulan pembelian sesuai yang dipersyaratkan.
Realisasi subsidi benih padi sebesar 81.695 ton (80,49%) dari
target 101.500 ton dan benih kedelai sebesar 875 ton (5,83%)
dari target 15.000 ton.
Gambar 13. Areal Sertifikasi Benih Kedelai di
Kabupaten Tanah Datar, Prov. Sumbar
Gambar 14. Lokasi Desa Mandiri Benih di Kabupaten Rokan Hilir, Prov. Riau
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
31 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
D. Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak
Perubahan Iklim (DPI)
1. Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT)
Tujuan PPHT adalah memberdayakan petani alumni Sekolah
Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT), PPHT dan petani
yang memahami PHT untuk mentransfer pengetahuan dan
keterampilan kepada petani yang belum pernah dilatih,
menumbuhkan prakarsa, motivasi dan kemampuan
petani/kelompok tani dalam mengelola agroekosistem dan
melaksanakan gerakan OPT sesuai prinsip PHT.
Realisasi kegiatan tahun 2017 PPHT Padi 14.950 ha atau
96,92% dari target seluas 15.425 ha, PPHT Jagung 570 ha atau
92,68% dari target 615 ha dan PPHT Kedelai 230 ha atau
85,19% dari target 270 ha.
2. Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (PPDPI)
Kegiatan PPDPI bertujuan untuk memberdayakan petani dalam
menerapkan upaya antisipasi kerusakan tanaman akibat
dampak perubahan iklim ekstrim (banjir dan kekeringan) di
lahan usahataninya sesuai dengan iklim setempat terutama
Gambar 15. Realisasi Kegiatan Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih TP Tahun 2017
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
32 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
pada daerah rawan terkena banjir dan kekeringan, mengurangi
resiko kehilangan hasil akibat dampak perubahan iklim
(banjir/kekeringan) dan meningkatkan pengamanan produksi
tanaman padi dari dampak perubahan iklim.
Realisasi kegiatan PPDPI pada tahun 2017 seluas 360 ha atau
100% dari target 360 ha di 15 Provinsi. Kegiatan PPDPI tahun
2017 diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan kelompok tani dalam melakukan upaya antisipasi
dan adaptasi DPI dan menerapkan tanaman sehat sesuai iklim
setempat.
3. Gerakan Pengendalian
Tujuan dilaksanakannya Gerakan Pengendalian OPT adalah
meminimalkan kerusakan serangan dan memberdayakan serta
meningkatkan kepedulian masyarakat tani akan pentingnya
pengendalian OPT, dan memupuk kerjasama antar kelompok
tani dan memudahkan monitoring dan evaluasi.
Realisasi kegiatan Gerakan pengendalian sampai dengan akhir
Desember 2017, gerakan pengendalian padi 589 kali (23.560 ha)
atau sesuai target 100%, gerakan pengendalian jagung 143 kali
(4.290 ha) atau 97,95% dari target 146 kali (4.380 ha), gerakan
pengendalian kedelai 60 kali (900 ha) atau sesuai target 100%
dan gerakan pengendalian bersama TNI 4 kali (400 ha) atau
sesuai yang ditargetkan 100%.
4. Penguatan Agroekosistem Padi, Jagung dan Kedelai
Kegiatan ini bertujuan untuk mengelola populasi OPT dalam
rangka mengoptimalkan peran Agens Pengendali Hayati (APH)
dapat berperan optimal membantu mengamankan produksi
tanaman pangan dari gangguan OPT. Sasaran utama kegiatan
penguatan agroekosistem adalah penerapan strategi preemtif
dan responsif untuk mengoptimalkan peran/jasa/layanan
fisiologis komponen-konponen biotik (keanekaragaman hayati,
ketahanan genetik, populasi OPT, musuh alami dan agens
pengendali hayati lainnya, serta mikroorganisme tanah dan air
yang berguna di dalam agroekosistem.
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
33 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Realisasi kegiatan untuk penguatan agroekosistem padi adalah
7.025 ha (97,91%) dari target 7.175 ha, jagung 270 ha (94,74%)
dari target 285 ha, kedelai 100 ha (83,33%) dari target 120 ha.
Beberapa daerah tidak dapat mencapai target pelaksanaan
kegiatan agroekosistem padi dan jagung karena kendala teknis
dan non teknis, sedangkan pada penguatan agroekosistem
kedelai karena lahan yang sesuai kriteria terbatas dan
keterbatasan waktu pelaksanaan.
5. Demonstrasi Area (Dem Area) Pengendalian WBC Budidaya
Tanaman Sehat
Kegiatan Dem area ini dilaksanakan dengan mengadopsi
teknologi praktek budidaya tanaman sehat, melalui penggunaan
input produksi pupuk organik dan kapur pertanian/dolomit
yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan tanah lahan
pertanaman dan teknologi pengendalian OPT dengan teknik
pengelolaan agroekosistem yang memberdayakan peran musuh
alami OPT. Realisasi kegiatan seluas 13.610 ha (97,28%) dari
target 13.990 ha.
E. Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan
1. Bantuan Sarana Pascapanen Tanaman Pangan
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendukung tercapainya
sasaran produksi tahun 2017 melalui penurunan susut hasil
produksi padi, jagung dan kedelai.
Realisasi bantuan sarana pascapanen padi sebanyak 4.631 unit
(99,74%) dari target 4.643 unit, sarana pascapanen jagung
sebanyak 2.359 unit (100%) dari target 2.359 unit dan sarana
Gambar 16. Tanaman Refugia diantara Tanaman Pangan di Kab. Demak
Prov. Jateng
Gambar 17. Gerakan Pengendalian
OPT di Kabupaten Aceh Utara
Prov. Aceh
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
34 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
pascapanen kedelai sebanyak 828 unit (100%) dari target 828
unit.
Penggunaan bantuan sarana pascapanen yang diberikan
kepada petani merupakan stimulan penerapan pascapanen
yang baik dan benar, sehingga diharapkan mampu mendukung
peningkatan produktivitas, efisiensi kerja dan peningkatan
kualitas.
2. Peningkatan Mutu Hasil Produksi Tanaman Pangan
Kegiatan berupa pengembangan standarisasi dan mutu melalui
fasilitasi sertifikasi pertanian organik dengan target 30 unit dan
terealisasi lulus sertifikasi organik 21 unit (70%). Disamping itu
kegiatan ini didukung juga oleh fasilitasi penerapan
standardisasi dan mutu yang bersumber dari DIPA Ditjen
Tanaman Pangan dengan target 60 unit dan realisasi 36 unit
(60%).
Gambar 18. Realisasi Bantuan Sarana Pascapanen Tanaman Pangan Tahun 2017
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
35 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
3. Peningkatan Penguasaan Pasar Dalam Negeri dan Luar
Negeri
Tujuan kegiatan ini adalah meningkatnya penguasaan pasar
domestik dan luar negeri yang diperoleh dari jumlah fasilitasi
pemasaran dan investasi hasil tanaman pangan (informasi
harga). Realisasi capaian kegiatan adalah 192 informasi harga
atau 96% dari target 200 informasi harga.
Fasilitas pemasaran dan investasi ini dialokasikan melalui
APBN dengan rincian sebagai berikut:
1) Sistem Pelayanan Informasi Pasar Tanaman Pangan (PIP)
pada website: https://aplikasi.pertanian.go.id/
smshargakab/ untuk harga tingkat produsen, dan
https://aplikasi.pertanian.go.id/smshargaprov/ untuk
harga tingkat konsumen.
2) Sistem Pemantauan Stok pada website
http://aplikasi.pertanian.go.id/stokTP/.
3) Sistem Analisa Usahatani (Biaya Usahatani) pada website
http://aplikasi2.pertanian.go.id/aplikasiAUT.
4) Sistem Analisa Biaya Pemasaran pada website
http://aplikasi2.pertanian.go.id/aplikasiBPSD
F. Dukungan Teknis dan Manajemen Lainnya
1. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
a. Realisasi PNBP Satker Ditjen TP (Pusat) sebesar Rp2,73 miliar
(260,26%) dari target yang ditetapkan oleh Kementerian
Keuangan sebesar Rp1,05 miliar, yang terdiri dari fungsional
Rp1,44 miliar dan umum Rp1,29 miliar
b. Realisasi PNBP Satker Ditjen TP (Daerah) sebesar Rp22,94
miliar (529,28%) dari target yang ditetapkan oleh
Kementerian Keuangan sebesar Rp4,33 miliar, yang terdiri
dari fungsional Rp5,07 miliar, dan umum Rp17,87 miliar.
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
36 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
2. Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)
Hasil dari Pendataan Aset BMN terdapat Mutasi Tambah dan
Kurang Barang Inventaris sampai dengan 31 Desember 2017
yaitu terdiri dari barang bergerak maupun tidak bergerak dan
aset sebanyak 337.215 unit dengan nilai Rp516.078.172.772,
data selengkapnya pada tabel dibawah ini:
Tabel 12. Daftar Mutasi Tambah dan Kurang Barang
3. Pemberian Penghargaan Kepada Dinas Pertanian, Penyuluh
Pertanian dan Kelompok Tani Berprestasi
Periode tahun 2017 Ditjen Tanaman Pangan telah telah
memberikan penghargaan atas prestasi dalam pembangunan
pertanian tanaman pangan sebagai berikut:
a. Pemberian Penghargaan berdasarkan Surat Keputusan Dirjen
Tanaman Pangan Nomor 19/HK.310/CI/2018 tanggal 12
Februari 2018 tentang Penghargaan Kepada Petugas
Penyuluh Pertanian Lapangan Dan Dinas Pertanian
Berprestasi Bidang Tanaman Pangan Dalam Pelaksanaan
Kegiatan Peningkatan Produksi Kedelai APBN-P Tahun 2017,
diberikan kepada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Lampung, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi
Jawa Tengah, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Jawa Barat, Dinas Pertanian dan Peternakan
Provinsi Sulawesi Utara.
Kuantitas Nilai (Rp.)
1 Tanah 314.254 177.581.614.563
2 Peralatan dan Mesin 22.308 308.748.958.981
3 Gedung dan Bangunan 35 27.372.102.930
4 Jaringan 10 430.524.000
5 Aset Tetap Lainnya 467 129.749.875
6 Aset Tetap Lain yg tdk digunakan 100 1.011.069.983
7 Software 32 321.977.675
8 Aset Tak berwujud lainnya 4 231.295.600
9 Aset Tak Berwujud yang tidak digunakan 5 267.577.700
337.215 516.094.871.307Jumlah
No. Nama AkunSaldo Per Akhir Tahun 2017
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
37 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
b. Pemberian Penghargaan berdasarkan Surat Keputusan Dirjen
Tanaman Pangan Nomor 19/HK.310/CI/2018 tanggal 12
Februari 2018 tentang Penghargaan Kepada Petugas
Penyuluh Pertanian Lapangan Dan Dinas Pertanian
Berprestasi Bidang Tanaman Pangan Dalam Pelaksanaan
Kegiatan Peningkatan Produksi Kedelai APBN-P Tahun 2017,
diberikan kepada Penyuluh Pertanian Kabupaten Lampung
Timur, Penyuluh Pertanian Kabupaten Grobogan, Penyuluh
Pertanian Kabupaten Garut, Penyuluh Pertanian Kabupaten
Minahasa.
c. Pemberian penghargaan berdasarkan Keputusan Dirjen
Tanaman Pangan Nomor: 84/HK.310/C/10/2017, untuk
tahun 2017 kelompok tani berprestasi berdasarkan hasil
verifikasi dan penilaian adalah sebagai berikut:
Tabel 13. Kelompok Tani Berprestasi Bidang Komoditas Padi
No. Nama Peringkat Kabupaten Propinsi
1.
Kelompok Tani
KAYANGAN
I
Musi Rawas
Sumatera Selatan
2.
Kelompok Tani SARANA MAKMUR
II Sleman DI.Yogyakarta
3.
Kelompok Tani
PANGGANG
III Tapin
Kalimantan Selatan
Tabel 14. Kelompok Tani Berprestasi Bidang Komoditas Jagung
No. Nama Peringkat
Kabupaten
Propinsi
1.
Kelompok Tani MERTAK SONGKANG
I Lombok Barat Nusa Tenggara Barat
2.
Kelompok Tani CEMARA TERRUE
II
Sinjai Sulawesi Selatan
3.
Kelompok Tani
KARYA ALAM
III Tangerang
Banten
Tabel 15. Kelompok Tani Berprestasi Bidang Komoditas Kedelai
No. Nama Peringkat Kabupaten Propinsi
1.
Kelompok Tani
NGUDI REJEKI I I
Grobogan Jawa Tengah
2.
Kelompok Tani SUKA MAJU
II Pamekasan Jawa Timur
3.
Kelompok Tani LOKASI TANI
III
Aceh Timur Aceh
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
38 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
4. Penyelesaian Kerugian Negara Lingkup Ditjen TP
Sisa kerugian negara (KN) lingkup Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan sampai dengan 31 Maret 2018 senilai
Rp.23.289.335.326,18 terdiri dari 1) temuan Inspektorat
Jenderal Rp.13.290.998.887,48, 2) hasil investigasi Itjen
Kementan Rp.608.118.417,55, 3) temuan BPKP
Rp.1.635.488.653,74 dan 4) temuan BPK-RI
Rp.7.754.729.367,41. Selama tahun 2017 jumlah kerugian
negara mengalami peningkatan sebesar Rp.4.457.936.736,70
dari sisa di akhir Desember 2016 sebesar
Rp.18.831.398.589,48. Sedangkan tindak lanjut berupa
pengembalian ganti kerugian negara sampai 31 Maret 2018
sejumlah Rp.1.911.383.100,48.
Beberapa permasalahan yang belum bisa diselesaikan secara
tuntas antara lain: 1) Temuan yang tidak jelas/saat audit tidak
ada pembahasan bersama antara auditor dan auditan, 2) Pihak
ketiga yang sudah tidak diketahui keberadaannya atau
meninggal dunia, 3) Pimpro telah pensiun atau meninggal
dunia, dan 4) Pihak ketiga telah diproses hukum, namun
kerugian negara belum bisa dihapus bukukan.
5. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP) dalam
melaksanakan tupoksinya dibantu oleh tiga Unit Pelaksana
Teknis (UPT) yang juga sebagai Unit Kerja Pelayanan Publik dan
secara langsung maupun tidak langsung melayani masyarakat
baik individu maupun masyarakat dunia usaha (instansi/
lembaga).
Ketiga UPT Ditjen TP sebagaimana dimaksud terdiri dari:
a. Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan
(BBPOPT);
b. Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman
Pangan dan Hortikultura (BBPPMBTPH);
c. Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT).
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
39 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Pengukuran IKM bertujuan untuk: 1) mengetahui tingkat Indeks
Kepuasan Masyarakat secara berkala, 2) sebagai rekomendasi
pimpinan menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan
mutu pelayanan publik. Pengukuran IKM diselenggarakan
berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 78/
Permentan/OT.140/8/2013 tentang Pedoman Pengukuran
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) di Lingkungan Kementerian
Pertanian.
Penilaian dilakukan dengan pengisian kuesioner selama dua
periode yaitu Januari s.d Juni dan Juli s.d. November 2017
pada saat pelanggan menyerahkan sampel untuk diuji atau
mengambil jasa layanan.
Tabel 16. Hasil Pengukuran IKM UPT Lingkup Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2017
I II I II I II
U1 Prosedur pelayanan 3.43 3.41 3.42 3.27 3.09 3.18 3.30 3.29 3.30 3.30
U2 Persyaratan pelayanan 3.47 3.43 3.45 3.24 3.22 3.23 3.30 3.29 3.30 3.33
U3 Kejelasan petugas pelayanan 3.48 3.63 3.56 3.33 3.28 3.31 3.37 3.33 3.35 3.40
U4 Kedisiplinan petugas pelayanan 3.51 3.49 3.50 3.09 3.28 3.19 3.30 3.25 3.28 3.32
U5 Tanggung jawab petugas pelayanan 3.48 3.55 3.52 3.15 3.31 3.23 3.33 3.38 3.35 3.37
U6 Kemampuan petugas pelayanan 3.65 3.54 3.60 3.33 3.41 3.37 3.40 3.33 3.37 3.44
U7 Kecepatan pelayanan 3.39 3.45 3.42 3.15 3.13 3.14 3.00 3.08 3.04 3.20
U8 Keadilan mendapatkan pelayanan 3.71 3.64 3.67 3.15 3.13 3.14 3.30 3.38 3.34 3.38
U9 Kesopanan dan keramahan petugas 3.72 3.57 3.64 3.42 3.56 3.49 3.47 3.54 3.50 3.55
U10 Kewajaran biaya pelayanan 3.48 3.53 3.50 3.30 3.09 3.20 3.27 3.25 3.26 3.32
U11 Kepastian biaya pelayanan 3.68 3.42 3.55 3.30 3.44 3.37 3.67 3.46 3.56 3.49
U12 Kepastian jadwal pelayanan 3.23 3.52 3.37 3.15 3.38 3.26 3.30 3.29 3.30 3.31
U13 Kenyamanan lingkungan 3.51 3.49 3.50 3.36 3.66 3.51 3.43 3.50 3.47 3.49
U14 Keamanan pelayanan 3.46 3.60 3.53 3.24 3.44 3.34 3.30 3.42 3.36 3.41
3.49 3.50 3.50 3.23 3.29 3.26 3.318 3.322 3.32 3.36
87.33 87.48 87.40 80.79 82.37 81.58 82.95 83.06 83.00 84.00
A A A B A A A A A A
Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
BPMPT UPT
DITJEN
TP
SemesterJumlah
SemesterJumlah
Kinerja UKPP Sangat
Baik
Baik
No Unsur Pelayanan
BBPOPT BBPPMBTPH
SemesterJumlah
Nilai IKM
Nilai Konversi IKM
Nilai Mutu Pelayanan
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
40 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tabel 17. Hasil Pengukuran IKM Ditjen TP Tahun 2017
IKM Ditjen TP
I II 2017
U1 Prosedur Pelayanan 3.33 3.27 3.30
U2 Persyaratan Pelayanan 3.34 3.31 3.33
U3 Kejelasan Petugas Pelayanan 3.39 3.41 3.40
U4 Kedisiplinan Petugas Pelayanan 3.30 3.34 3.32
U5 Tanggungjawab Petugas Pelayanan 3.32 3.41 3.37
U6 Kemampuan Petugas Pelayanan 3.46 3.43 3.44
U7 Kecepatan Pelayanan 3.18 3.22 3.20
U8 Keadilan Mendapatkan Pelayanan 3.39 3.38 3.38
U9 Kesopanan dan Keramahan Petugas
Pelayanan 3.54 3.56 3.55
U10 Kewajaran Biaya Pelayanan 3.35 3.29 3.32
U11 Kepastian Biaya Pelayanan 3.55 3.44 3.49
U12 Kepastian Jadwal Pelayanan 3.23 3.39 3.31
U13 Kenyamanan Lingkungan 3.44 3.55 3.49
U14 Keamanan Pelayanan 3.33 3.49 3.41
3.35 3.37 3.36
83.69 84.30 84.00
A A A
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
Semester
IKM
Nilai Konversi IKM
Nilai Mutu Pelayanan
Kinerja UKPP
No. Unsur Unsur Pelayanan
Berdasarkan data tersebut di atas, nilai IKM Ditjen TP adalah
3,36 dengan konversi IKM 84.00 dengan Mutu Pelayanan A.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa masyarakat/
pengguna jasa layanan dari UPT Ditjen TP menyatakan kinerja
sangat baik. Apabila ditinjau dari setiap pelayanan, nilai
tertinggi terdapat pada “Kesopanan dan Keramahan Petugas
Pelayanan” sedangkan nilai yang terendah pada unsur
“Kecepatan Pelayanan”.
IKM UPT lingkup Ditjen TP Tahun 2016 adalah 3,35 dengan
konversi IKM 83.69 dengan Mutu Pelayanan A. Dengan
demikian IKM UPT lingkup Ditjen TP naik 0,01 dan nilai
konversi 0,31.
6. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan sesuai ketentuan dan
aturan yang berlaku secara maksimal, maka telah dibentuk
Satuan Pelaksana Pengendalian Intern (Satlak PI) Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan Nomor 95/HK.310/C/11/2016
tanggal 28 November 2016.
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
41 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tim Satlak PI bertugas untuk melakukan pembinaan,
monitoring dan evaluasi penerapan, dan mensosialisasikan
pengendalian intern pembangunan tanaman pangan lingkup
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Untuk mendukung
kinerja Satlak Pengendalian Intern, tahun 2017 telah disusun
Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Sistem Pengendalian Intern
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
7. Penyusunan Pelaporan dan Bahan Koordinasi Pimpinan
Pada tahun 2017 telah melaksanakan penyusunan bahan Rapat
Pimpinan Kementerian Pertanian (Rapim A) 6 kali yaitu : 1)
tanggal 30 Januari dengan tema Perkembangan LTT Oktober
2016-Maret 2017, 2) tanggal 7 Agustus 2017 dengan tema
APBN-P 2017 dan Luas Tambah Tanam April-September 2017,
3) tanggal 4 September dengan tema Mitigasi Kekeringan dan
Serangan WBC, 4) tanggal 18 Oktober 2017 dengan tema
Program dan Kegiatan Kementan 2018, 5) tanggal 22 November
2017 dengan tema Evaluasi Luas Tambah Tanam PJK Tahun
2017, 6) tanggal 13 Desember 2017 dengan tema Evaluasi
Upsus PJK dan Rencana Kegiatan 2018. Disamping itu
dilaksanakan pula penyusunan bahan kegiatan Rakor
Percepatan Serapan Gabah Petani bersama TNI dan Bulog
sebanyak 2 kali pada tanggal 23 Februari 2017 dan 3 Mei 2017.
Untuk Kegiatan Raker dan Rapat Dengar Pendapat (RDP)
dengan Legistlatif (DPR-RI) penyusunan dan pendistribusian
bahan rapat selama periode tahun 2017 sebanyak 12 kali.
G. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan
Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih
Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan metode yang
aplikatif dalam pengujian di laboratorium sehingga hasil yang
diharapkan dalam pengembangan metode pengujian
diperolehnya metode yang dapat digunakan sebagai metode
pengujian dalam melayani pelanggan/customer baik di
laboratorium pusat maupun di daerah di seluruh Indonesia
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
42 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Pengembangan metode pengujian mutu benih yang
dilaksanakan BBPPMBTPH tahun 2017 mencapai 100% dari
target 10 metode. Hasil yang diperoleh yaitu metode yang
aplikatif dalam pengujian mutu benih dan telah dimanfaatkan
oleh laboratorium daerah/BPSBTPH sebanyak 13 laboratorium
yaitu BPSBTPH Lampung, Sumatera Selatan, Yogyakarta, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, Jambi, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Jawa Barat, dengan kegiatan
pendukung sebagai berikut:
1. Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu
Kegiatan ini bertujuan menciptakan laboratorium penguji benih
yang sesuai standar dan membantu laboratorium penguji benih
dalam menerapkan sistem manajemen laboratorium
berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008.
Capaian realisasi kegiatan ini telah 100% atau 8 laboratorium
sesuai target fasilitasi laboratorium (BPSB-TPH) yaitu Provinsi
Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Banten, Bali, Sulawesi
Barat, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. Hasil yang
diharapkan dari kegiatan ini adalah terlaksananya
standardisasi penerapan sistem mutu laboratorium pengujian
benih di delapan laboratorium BPSB-TPH tersebut.
2. Penyelenggaraan Uji Profisiensi
Kegiatan uji profisiensi bertujuan melakukan penilaian unjuk
kerja laboratorium yang dipersyaratkan bagi laboratorium
terakreditasi maupun yang tidak terakreditasi.
Realisasi uji profisiensi telah mencapai 49 laboratorium, atau
140% dari target 35 laboratorium. Hasil yang diperoleh dari
kegiatan ini yaitu data unjuk kerja/kinerja laboratorium peserta
sebanyak 49 laboratorium lebih tinggi dari target yang
ditetapkan. Tingginya realisasi disebabkan keikutsertaan
Instansi lain diluar ruang lingkup Tanaman Pangan dan
Hortikultura yaitu Balai Pengawasan Mutu dan Sertifikasi
Pakan dan laboratorium penguji benih swasta.
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
43 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
3. Pelayanan Pengujian Mutu Benih
Kegiatan ini merupakan implementasi dalam rangka melayani
pengujian mutu benih dari berbagai pihak baik eksternal
maupun internal. Pelayanan eksternal adalah uji servis dari
costumer, sedangkan pelayanan internal adalah pengujian
dalam mempertahankan ruang lingkup akreditasi laboratorium.
Pelayanan pengujian di dukung oleh delapan laboratorium yang
dimiliki Balai Besar PPMB-TPH yaitu laboratorium fisika,
biologi, elektroforesis, kesehatan bakteri, nematoda, virus,
cendawan, dan kultur jaringan.
Realisasi jumlah sampel yang diuji sebanyak 1.618 sampel atau
161,80% dari target 1.000 sampel dengan pengujian yang
dilakukan meliputi: penetapan kadar air, analisis kemurnian,
penetapan berat seribu butir, pengujian daya berkecambah dan
pengujian kesehatan benih.
4. Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar
Uji petik mutu benih yang beredar dan koleksi varietas
dilakukan untuk mengevaluasi tingkat mutu benih yang beredar
di pasaran. Balai Besar PPMB-TPH melakukan uji petik mutu
benih yang beredar dan selanjutnya melakukan pengujian di
laboratorium untuk mengetahui tingkat mutu benih, sehingga
dapat diketahui kondisi mutu benih yang beredar di beberapa
wilayah di Indonesia. Kegiatan ini dimaksudkan juga sebagai
bahan masukan dalam menentukan dan menyusun
pengembangan metode khususnya dalam pengawasan
pemasaran.
Realisasi kegiatan uji petik sebanyak 96 sampel atau 106,67%
dari target 90 sampel. Uji petik tahun 2017 dilaksanakan untuk
komoditas tanaman pangan di enam provinsi yaitu: Kalimantan
Selatan, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan,
Jawa Barat, dan Banten.
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
44 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
H. Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu
Tumbuhan
Pengembangan Model Peramalan Organisme Pengganggu
Tumbuhan yang dilaksanakan oleh Balai Besar Peramalan
Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Jatisari sebagai
rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura, telah
terealisasi 15 model teknologi pengamatan, peramalan dan
pengendalian OPT (P3OPT) atau 100% dari target, yang terdiri
dari:
A. Pengembangan Model Teknologi P3OPT Padi: 1) Pendugaan
kehilangan hasil akibat penyakit bercak sempit Cercospora
janseana pada tanaman padi, 2) Pengembangan model
peramalan hawar daun bakteri (Xanthomonas oryzae), 3)
Peramalan penyakit berbasis epidemiologi penyakit Tungro
pada tanaman padi, 4) Pengembangan metode presence and
absence untuk pendugaan populasi WBC, 5) Penanganan
daerah endemis serangan tikus, 6) Penanganan daerah
endemis OPT penyakit Blas, 7) Penanganan daerah endemis
OPT Penggerek Batang Padi, 8) Tingkat kejadian dan
keparahan penyakit terbawa benih pada tanaman padi (semi
laboratorium), 9) Pemetaan Emerging Diseases (EIDs) pada
tanaman padi di Kecamatan Tirtamulya Kabupaten
Karawang (semi laborarorium).
B. Pengembangan Model Teknologi P3OPT Jagung: 1) Uji
ketahanan varietas jagung terhadap penyakit Bulai, 2) Uji
efektivitas Agens Hayati pada Pengendalian Penggerek
Batang Jagung Ostrinia furnacalis (semi laboratorium), 3)
Peranan Nematoda Heterorhabditis spp dalam
mengendalikan hama Penggerek Batang Jagung (Ostrinia
furnacalis) pada jagung.
C. Pengembangan Model Teknologi P3OPT Kedelai: 1)
Peramalan OPT Kedelai berdasarkan faktor sistem budidaya
dan iklim, 2) Model peramalan Ulat Penggulung Daun
Kedelai Lamprosema indicate Fabricus (Lepidoptera
Pyralidae), 3) Pengaruh Hot Water Treatment terhadap
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
45 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
kemunculan Penyakit Virus Tular Benih Kedelai (semi
laboratorium)
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
46 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
47 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
BAB V REALISASI ANGGARAN TAHUN 2017
A. APBN Sektoral (BA.018)
Realisasi serapan anggaran APBN sektoral (BA.018) Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan tahun 2017 mencapai Rp6,38 triliun
atau 89,01% dari pagu Rp7,16 triliun, dengan rincian seperti tabel
dibawah ini.
Tabel 18. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Berdasarkan Kewenangan Tahun 2017
Realisasi serapan anggaran berdasarkan kegiatan, menunjukkan
bahwa serapan tertinggi diperoleh kegiatan Pengembangan
Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan yang mencapai
96,65%, sedangkan serapan terendah pada Kegiatan Pengelolaan
Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan dengan capaian serapan
74,44%. Rincian lengkap realisasi serapan anggaran berdasarkan
kegiatan seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 19. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Berdasarkan Kegiatan Utama
Tahun 2017
Pagu
(Rp.000) (Rp.000) (%)
1 Kantor Pusat 1.322.906.526 1.091.454.042 82,50
2 UPT Pusat 26.663.893 25.716.802 96,45
3 Dekonsentrasi (Provinsi) 278.468.905 265.600.285 95,38
4 Tugas Pembantuan 5.534.364.164 4.992.573.349 90,21
7.162.403.488 6.375.344.478 89,01 Jumlah
No KewenanganRealisasi
Pagu
(Rp.000) (Rp.000) (%)
1 Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 1.040.612.644 876.784.373 84,26
2 Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia 3.700.465.092 3.291.768.578 88,96
3 Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan 386.920.108 288.040.360 74,44
4 Penguatan Perlindungan TP Dari Gangguan OPT dan DPI 222.878.614 214.200.363 96,11
6 Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen TP 229.436.889 206.671.338 90,08
7 Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih 9.974.669 9.586.905 96,11
8 Pengembangan Peramalan Serangan OPT 16.689.224 16.129.897 96,65
5 Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan 1.555.426.248 1.472.162.663 94,65
7.162.403.488 6.375.344.478 89,01 Jumlah
RealisasiNo. Kegiatan
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
48 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
B. APBN Subsidi (BA.999.07)
Selain mengelola APBN Sektoral, pada tahun 2017 Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan juga mengelola anggaran Subsidi Benih
(BA.999.07) dengan total pagu DIPA sebesar Rp1,291 triliun. Dari
jumlah pagu DIPA tersebut pagu kontrak sebesar Rp1.162 triliun,
dengan pelaksana PSO subsidi benih PT Sang Hyang Seri dan PT
Pertani. Realisasi serapan anggaran subsidi benih tahun 2017
mencapai sebesar Rp764.69 miliar atau 59.20% dari pagu DIPA dan
65.81% dari pagu kontrak.
Tabel 20. Realisasi Nilai Kontrak Subsidi Benih Tahun 2017
Keterangan: Data Sementara s.d 30 Desember 2017
Alokasi subsidi benih tahun 2017 meningkat menjadi Rp1.291
triliun dari Tahun 2016 sebesar 1,013 miliar.
Tabel 21. Realisasi Serapan Anggaran Subsidi Benih Tahun 2017 dibandingkan Tahun 2016
Rendahnya serapan anggaran subsidi benih karena rendahnya
minat petani akibat kurangnya kemampuan BUMN pelaksana PSO
subsidi benih dalam menyediakan dan menyalurkan benih tepat
waktu dan varietas yang sesuai dengan kebutuhan petani.
PT SHS PT PERTANI Jumlah
(Rp.000) (Rp.000) (Rp.000)
1 Padi Inbrida 311.267.137 377.179.610 688.446.747
2 Padi Hibrida 28.774.858 35.047.978 63.822.837
3 Kedelai 3.030.938 9.385.475 12.416.414
343.072.933 421.613.064 764.685.997 Jumlah
No Komoditas
Anggaran Subsidi
TahunPagu DIPA
(Rp.000)
% dari
DIPA
% dari
Kontrak
(1) (2) (3) (4) (4)=(3)/(2) (5)=(4)/(3)
2016 1.013.975.000 808.904.600 419.174.424 41,34% 51,82%
2017 1.291.600.000 1.161.995.500 764.685.997 59,20% 65,81%
Kontrak
(Rp.000)
Realisasi
(Rp.000)
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
49 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
BAB VI SUMBER DAYA MANUSIA
Jumlah pegawai Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2017
sebanyak 715 orang, berdasarkan pendidikan, pegawai dengan
tingkat pendidikan S1 menjadi yang terbanyak dengan jumlah 295
orang, berdasarkan golongan ruang, pegawai dengan golongan III
terbanyak dengan jumlah 474 orang, sedangkan menurut sebaran
unit kerja, Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan memiliki jumlah
pegawai terbanyak sejumlah 240 orang.
Sampai dengan akhir tahun 2017 status penempatan pegawai
terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ada di pusat sebanyak
443 orang, 3 UPT sebanyak 179 orang dan sebanyak 93 orang yang
ditugaskan di provinsi.
Gambar 19. Sebaran SDM Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2017
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
50 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
51 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
BAB VII
PERMASALAHAN DAN UPAYA TINDAK LANJUT
A. Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan
kegiatan tahun 2017, adalah:
1) Kesulitan mencari lahan yang siap digunakan untuk perluasan
areal tanam, dan persaingan antar komoditas pertanian,
sehingga perluasan areal tanam yang sudah dialokasikan tidak
dapat dilaksanakan seluruhnya, terutama untuk perluasan
tanam kedelai, sedangkan pada kegiatan budidaya padi
terdapat lahan yang sudah dimanfaatkan oleh kegiatan bantuan
pemerintah dari instansi lain.
2) Kesulitan mencari benih dengan harga yang sesuai pagu
anggaran pada kegiatan padi hibrida di beberapa wilayah serta
kegiatan padi inbrida di beberapa kabupaten di Provinsi
Kalimantan Tengah.
3) Ketersediaan benih jagung varietas Litbang (Bima URI 19)
terbatas, sehingga menyebabkan beberapa provinsi yang sudah
melakukan kontrak tetapi benih belum tersedia yang
menyebabkan tidak dapat melaksanakan penanaman.
4) Benih jagung komposit hanya diproduksi di daerah tertentu,
untuk provinsi yang tidak memiliki penangkar benih komposit
harus mendatangkan benih dari provinsi lain yang
membutuhkan biaya transportasi tinggi sehingga
mengakibatkan penyedia tidak sanggup melaksanakan
kegiatan.
5) Kurangnya sosialisasi dan pelatihan/bimbingan teknis kepada
kelompok penerima bantuan sarana pascapanen sehingga
pemanfaatan alat belum optimal. Selain itu, masih terbatasnya
ketersediaan bengkel sarana pascapanen dan suku cadang di
lokasi penerima bantuan yang menyebabkan petani kesulitan
saat mengalami kerusakan.
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
52 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
6) Beberapa daerah belum menerbitkan SK Brigade untuk
pengelolaan sarana pascapanen sehingga pemanfaatannya
kurang optimal.
7) Terbatasnya Sumber Daya Manusia baik kuantitas maupun
kualitas khususnya dalam pengembangan peramalan OPT dan
teknologi informasi sesuai dengan kompetensi yang diperlukan.
8) Kebijakan anggaran nasional yang mengharuskan dilakukannya
revisi penghematan anggaran (refocusing), mempengaruhi
pencapaian target kinerja Ditjen Tanaman Pangan.
9) Beberapa daerah mengalami pergantian/mutasi SDM seperti
pergantian PPK yang menyebabkan proses administrasi
kegiatan tidak bisa segera dilaksanakan.
10) Beberapa kegiatan belum dilaksanakan secara optimal oleh
satker karena kurangnya komitmen beberapa daerah dalam
upaya percepatan pelaksanaan kegiatan.
B. Upaya Tindak Lanjut
Upaya dan tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi
permasalahan diatas adalah:
1) Melakukan koordinasi yang lebih intensif dengan pemangku
kepentingan daerah terkait penyediaan lahan kegiatan tanaman
pangan dan melakukan realokasi kegiatan pada daerah
(kecamatan, kabupaten) yang dimungkinkan tidak dapat
melaksanakan kegiatan sehingga mempercepat proses revisi
CPCL.
2) Mencari alternatif benih padi dengan harga dan penyedia yang
sesuai dengan kriteria program tanpa melanggar ketentuan dan
persyaratan yang berlaku.
3) Meminta Badan Litbang Kementan untuk menjamin
ketersediaan benih sesuai permintaan.
4) Pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan ketersediaan benih
yang ada di lokasi program.
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
53 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
5) Dilakukan pelatihan untuk operator oleh produsen/pabrikan,
atau mengirimkan teknisi dan operator ke produsen/pabrikan
untuk mengikuti pelatihan.
6) Menginstruksikan Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten untuk
menetapkan SK Brigade dan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan
Pengelolaan Sarana Pascapanen.
7) Meningkatkan kompetensi SDM dalam pengembangan
peramalan OPT dan teknologi informasi melalui pendidikan
formal atau mengikuti pelatihan.
8) Merencanakan kegiatan sesuai kondisi eksisting, sehingga target
yang telah ditetapkan baik secara fisik maupun keuangan dapat
tercapai.
9) Mendorong Kepala Daerah/Kepala Dinas Provinsi/Kabupaten/
Kota agar penggantian/mutasi pejabat berjalan dengan cepat
sehingga tidak mengganggu pelaksanaan kegiatan.
10) Membentuk Tim Monev pusat untuk pengawalan pelaksanaan
kegiatan di daerah.
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
54 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
55 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
BAB VIII
PENUTUP
Capaian produksi tanaman pangan tahun 2017 (Prakiraan Produksi
Tahun 2017) dibandingkan tahun 2016, menunjukkan peningkatan
untuk komoditas padi dan jagung. Produksi padi naik 2,56%,
jagung naik 18,54%. Sedangkan produksi kedelai mengalami
penurunan 36,98%. Peningkatan produksi padi dan jagung tersebut
sebagian besar didukung oleh peningkatan luas panen dan upaya
maksimal pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan
melalui kegiatan-kegiatan yang diamanatkan kepada Ditjen
Tanaman Pangan.
Capaian produksi tahun 2017 didukung oleh kinerja pelaksanaan
kegiatan melalui dana APBN antara lain: fasilitasi penerapan
budidaya padi, fasilitasi penerapan budidaya jagung, penyaluran
bantuan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO), fasilitasi
penerapan budidaya kedelai, perbanyakan benih sumber,
pemantapan dan pengembangan desa mandiri benih, Penerapan
Pengendalian Hama Terpadu (PPHT), Penerapan Penanganan
Dampak Perubahan Iklim (PPDPI), gerakan pengendalian,
penguatan agroekosistem padi, jagung, kedelai, dem area budidaya
tanaman sehat, dan bantuan sarana pascapanen/pengolahan hasil
tanaman pangan, serta pembinaan manajemen dan teknis lainnya.
Realisasi total serapan anggaran APBN sektoral (BA.018) Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan tahun 2017 mencapai Rp6,375 triliun
atau 89,01% dari pagu Rp7,162 triliun.
Untuk meningkatkan kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
kedepan akan dilakukan upaya antara lain: perbaikan dan
penyempurnaan, mulai dari perencanaan, pemilihan model kegiatan
sehingga benar-benar berkontribusi langsung terhadap peningkatan
produksi pangan terutama padi, jagung dan kedelai, serta
peningkatan pembinaan, pengawalan, pemantauan, evaluasi dan
pengendalian secara berkesinambungan.
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
56 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
57 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
LAMPIRAN
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
58 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
59 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 1
JUMLAH PEGAWAI
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2017 Posisi s.d Desember 2017
a. Berdasarkan Tingkat Pendidikan
b. Berdasarkan Golongan
c. Berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan
1 Ditjen TP 1 - 1
2 Setditjen TP 156 83 239
3 Dit. Perbenihan TP 29 27 56
4 Dit. Serealia 37 22 59
5 Dit. Aneka Kacang dan Umbi 26 25 51
6 Dit. Perlindungan TP 28 33 61
7 Dit. PPHTP 34 35 69
8 BBPOPT Jatisari 63 23 86
9 BBPPMBTPH Cimanggis 22 34 56
10 BPMPT 11 26 37
407 308 715
56,92 43,08 100,00 %
No Unit KerjaJenis Kelamin
Jumlah
Jumlah
Gol I Gol II Gol III Gol IV Jml
1 Ditjen TP - - - 1 1
2 Setditjen TP 4 88 136 11 239
3 Dit. Perbenihan TP - 7 39 10 56
4 Dit. Serealia - 12 39 8 59
5 Dit. Aneka Kacang dan Umbi - 7 39 5 51
6 Dit. Perlindungan TP - 12 41 8 61
7 Dit. PPHTP - 11 50 8 69
8 BBPOPT Jatisari - 24 59 3 86
9 BBPPMBTPH Cimanggis - 13 40 3 56
10 BPMPT - 5 31 1 37
4 179 474 58 715 Jumlah
No Unit Kerja
Golongan
S3 S2 S1 D4 SM D3 D2 D1 SLTA SLTP SD Jml
1 Ditjen TP 1 - - - - - - - - - 1
2 Setditjen TP 1 28 89 - - 9 - - 97 9 6 239
3 Dit. Perbenihan TP - 15 27 - - 2 - - 10 - 2 56
4 Dit. Serealia 1 17 22 - - 3 - - 13 2 1 59
5 Dit. Aneka Kacang dan Umbi 1 11 24 - - 3 - - 11 1 - 51
6 Dit. Perlindungan TP 1 13 30 - - 3 - - 13 1 - 61
7 Dit. PPHTP 1 15 33 - - 7 - - 12 - 1 69
8 BBPOPT Jatisari - 5 27 1 - 9 - - 43 1 - 86
9 BBPPMBTPH Cimanggis 1 10 22 - - 5 - - 18 - - 56
10 BPMPT - 4 21 - - 7 - - 5 - - 37
7 118 295 1 - 48 - - 222 14 10 715 Jumlah
No Unit Kerja
Pendidikan
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
60 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 2
CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2017 PER PROVINSI
ATAP Sasaran Prakiraan
2016 2017 2017
(Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (%) (Ton) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5-3) (7)=(6):(3) (8)=(5-4) (9)=(8):(4)
1 Aceh 2.205.056 2.160.342 2.658.287 453.231 20,55 497.945 23,05
2 Sumut 4.609.791 4.039.643 5.145.204 535.413 11,61 1.105.561 27,37
3 Sumbar 2.503.452 2.754.859 2.773.478 270.026 10,79 18.619 0,68
4 Riau 373.536 460.191 373.537 1 0,00 (86.654) (18,83)
5 Jambi 752.811 810.770 782.180 29.369 3,90 (28.590) (3,53)
6 Sumsel 5.074.613 4.094.456 4.766.837 (307.776) (6,07) 672.381 16,42
7 Bengkulu 641.881 732.503 704.493 62.612 9,75 (28.010) (3,82)
8 Lampung 4.020.420 3.573.182 4.324.445 304.025 7,56 751.263 21,03
9 Kep. Babel 35.388 37.352 32.370 (3.018) (8,53) (4.982) (13,34)
10 Kep. Riau 627 1.502 643 16 2,55 (859) (57,19)
11 DKI Jakarta 5.342 9.859 4.976 (366) (6,85) (4.883) (49,53)
12 Jabar 12.540.550 12.729.253 12.517.736 (22.814) (0,18) (211.517) (1,66)
13 Jateng 11.473.161 10.982.072 11.420.881 (52.280) (0,46) 438.809 4,00
14 DIY 882.702 965.456 897.056 14.354 1,63 (68.400) (7,08)
15 Jatim 13.633.701 13.010.181 13.125.414 (508.287) (3,73) 115.233 0,89
16 Banten 2.358.202 2.221.451 2.405.502 47.300 2,01 184.051 8,29
17 Bali 845.559 938.861 832.276 (13.283) (1,57) (106.585) (11,35)
18 NTB 2.095.117 2.444.768 2.344.691 249.574 11,91 (100.077) (4,09)
19 NTT 924.403 885.881 1.066.023 141.620 15,32 180.142 20,33
20 Kalbar 1.364.524 1.665.858 1.501.552 137.028 10,04 (164.306) (9,86)
21 Kalteng 774.466 923.471 767.469 (6.997) (0,90) (156.002) (16,89)
22 Kalsel 2.313.574 2.325.831 2.415.285 101.711 4,40 89.454 3,85
23 Kaltim 305.337 508.184 394.185 88.848 29,10 (113.999) (22,43)
24 Kaltara 81.854 137.423 79.895 (1.959) (2,39) (57.528) (41,86)
25 Sulut 678.151 693.186 731.843 53.692 7,92 38.657 5,58
26 Sulteng 1.101.994 1.231.275 1.146.359 44.365 4,03 (84.916) (6,90)
27 Sulsel 5.727.081 5.793.187 6.016.016 288.935 5,05 222.829 3,85
28 Sultra 695.329 692.203 689.205 (6.124) (0,88) (2.998) (0,43)
29 Gorontalo 344869 339.155 346.167 1.298 0,38 7.012 2,07
30 Sulbar 548.536 515.203 628.157 79.621 14,52 112.954 21,92
31 Maluku 99.088 125.975 116.848 17.760 17,92 (9.127) (7,25)
32 Malut 82.213 82.176 83.685 1.472 1,79 1.509 1,84
33 Pabar 27.840 31.559 27.979 139 0,50 (3.580) (11,34)
34 Papua 233.599 214.733 264.580 30.981 13,26 49.847 23,21
79.354.767 78.132.001 81.385.254 2.030.487 2,56 3.253.253 4,16
No. Provinsi Target 2017ATAP 2016
Capaian Prakiraan 2017 Thd
Jumlah
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
61 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 3
CAPAIAN PRODUKSI JAGUNG TAHUN 2017 PER PROVINSI
ATAP Sasaran Prakiraan
2016 2017 2017
(Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (%) (Ton) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5-3) (7)=(6:3x100) (8)=(5-4) (9)=(8:4x100)
1 Aceh 316.645 262.500 362.581 45.936 14,51 100.081 38,13
2 Sumut 1.557.463 1.782.181 1.714.447 156.984 10,08 (67.734) (3,80)
3 Sumbar 711.518 816.710 1.016.821 305.303 42,91 200.111 24,50
4 Riau 32.850 44.878 33.834 984 3,00 (11.044) (24,61)
5 Jambi 80.267 69.465 96.651 16.384 20,41 27.186 39,14
6 Sumsel 552.199 330.750 818.134 265.935 48,16 487.384 147,36
7 Bengkulu 133.902 99.750 146.012 12.110 9,04 46.262 46,38
8 Lampung 1.720.196 2.376.448 2.401.393 681.197 39,60 24.945 1,05
9 Kep. Babel 1.051 1.170 1.312 261 24,83 142 12,14
10 Kep. Riau 109 1.039 93 (16) (14,68) (946) (91,05)
11 DKI Jakarta - - - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 Jabar 1.630.238 1.359.434 1.431.486 (198.752) (12,19) 72.052 5,30
13 Jateng 3.574.331 3.984.921 3.514.772 (59.559) (1,67) (470.149) (11,80)
14 DIY 310.257 328.375 300.030 (10.227) (3,30) (28.345) (8,63)
15 Jatim 6.278.264 6.991.092 6.188.704 (89.560) (1,43) (802.388) (11,48)
16 Banten 19.882 19.835 93.002 73.120 367,77 73.167 368,88
17 Bali 55.736 53.928 46.990 (8.746) (15,69) (6.938) (12,87)
18 NTB 1.278.271 1.156.305 2.020.244 741.973 58,05 863.939 74,72
19 NTT 688.432 908.306 806.846 118.414 17,20 (101.460) (11,17)
20 Kalbar 113.624 209.926 144.635 31.011 27,29 (65.291) (31,10)
21 Kalteng 16.308 10.531 40.511 24.203 148,41 29.980 284,68
22 Kalsel 198.378 157.010 305.153 106.775 53,82 148.143 94,35
23 Kaltim 22.132 12.497 55.412 33.280 150,37 42.915 343,40
24 Kaltara 3.286 1.785 4.741 1.455 44,28 2.956 165,60
25 Sulut 582.331 564.298 1.516.072 933.741 160,35 951.774 168,67
26 Sulteng 317.717 341.458 337.239 19.522 6,14 (4.219) (1,24)
27 Sulsel 2.065.125 2.100.000 2.247.069 181.944 8,81 147.069 7,00
28 Sultra 90.090 71.120 150.191 60.101 66,71 79.071 111,18
29 Gorontalo 911350 927.825 1.481.628 570.278 62,58 553.803 59,69
30 Sulbar 284.213 164.083 627.430 343.217 120,76 463.347 282,39
31 Maluku 14.147 22.176 14.617 470 3,32 (7.559) (34,09)
32 Malut 9.702 19.425 17.579 7.877 81,19 (1.846) (9,50)
33 Pabar 1.921 2.229 1.885 (36) (1,87) (344) (15,43)
34 Papua 6.478 8.550 11.148 4.670 72,09 2.598 30,39
23.578.413 25.200.000 27.948.662 4.370.249 18,53 2.748.662 10,91
No. Provinsi
Perbandingan Prakiraan 2017 Terhadap
ATAP 2016 Target 2017
Jumlah
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
62 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 4
CAPAIAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2017 PER PROVINSI
ATAP Sasaran Prakiraan
2015 2016 2016
(Ton) (Ton) (Ton) Ton % Ton %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5-3) (7)=(6):(3) (8)=(5-4) (9)=(8):(4)
1 Aceh 22.184 54.594 6.802 (15.382) (69,34) (47.792) (87,54)
2 Sumut 5.062 19.596 8.419 3.357 66,32 (11.177) (57,04)
3 Sumbar 95 440 78 (17) (17,89) (362) (82,28)
4 Riau 2.654 5.519 1.192 (1.462) (55,09) (4.327) (78,40)
5 Jambi 11.338 15.269 10.243 (1.095) (9,66) (5.026) (32,92)
6 Sumsel 23.391 32.069 12.511 (10.880) (46,51) (19.558) (60,99)
7 Bengkulu 4.664 3.803 434 (4.230) (90,69) (3.369) (88,59)
8 Lampung 9.960 10.330 4.219 (5.741) (57,64) (6.111) (59,16)
9 Kep. Babel 5 - - (5) (100,00) 0 -
10 Kep. Riau 6 18 4 (2) (33,33) (14) (77,50)
11 DKI Jakarta - - - - - - -
12 Jabar 92.078 117.218 56.807 (35.271) (38,31) (60.411) (51,54)
13 Jateng 112.157 111.465 74.801 (37.356) (33,31) (36.664) (32,89)
14 DIY 16.763 17.854 8.706 (8.057) (48,06) (9.148) (51,24)
15 Jatim 274.317 370.354 226.418 (47.899) (17,46) (143.936) (38,86)
16 Banten 4.020 17.598 4.102 82 2,04 (13.496) (76,69)
17 Bali 6.784 9.370 5.874 (910) (13,41) (3.496) (37,31)
18 NTB 109.480 125.372 51.365 (58.115) (53,08) (74.007) (59,03)
19 NTT 5.834 10.967 8.136 2.302 39,46 (2.831) (25,81)
20 Kalbar 2.102 4.016 870 (1.232) (58,61) (3.146) (78,34)
21 Kalteng 2.682 7.691 4.293 1.611 60,07 (3.398) (44,18)
22 Kalsel 25.951 40.804 8.198 (17.753) (68,41) (32.606) (79,91)
23 Kaltim 1.582 5.751 1.198 (384) (24,27) (4.553) (79,17)
24 Kaltara 1.085 3.011 1.214 129 11,89 (1.797) (59,68)
25 Sulut 15.859 26.312 7.367 (8.492) (53,55) (18.945) (72,00)
26 Sulteng 15.358 19.719 4.257 (11.101) (72,28) (15.462) (78,41)
27 Sulsel 62.054 100.779 14.996 (47.058) (75,83) (85.783) (85,12)
28 Sultra 16.136 34.061 9.813 (6.323) (39,19) (24.248) (71,19)
29 Gorontalo 3911 6.763 255 (3.656) (93,48) (6.508) (96,23)
30 Sulbar 6.480 11.824 4.769 (1.711) (26,40) (7.055) (59,67)
31 Maluku 956 3.781 1.461 505 52,82 (2.320) (61,36)
32 Malut 788 3.652 779 (9) (1,14) (2.873) (78,67)
33 Pabar 1.696 4.085 539 (1.157) (68,22) (3.546) (86,81)
34 Papua 2.221 5.915 2.326 105 4,73 (3.589) (60,67)
859.653 1.200.000 542.446 (317.207) (36,90) (657.554) (54,80)
Target 2016
Jumlah
No. Provinsi
Perbandingan Prakiraan 2016 Thd
ATAP 2015
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
63 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 5
CAPAIAN PRODUKTIVITAS PADI TAHUN 2017
PER PROVINSI
(Ku/Ha) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (%) (Ku/Ha) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6):(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8):(4)
1 Aceh 51,34 50,52 52,97 1,63 3,17 2,45 4,85
2 Sumut 52,05 52,40 51,65 (0,40) (0,77) (0,75) (1,43)
3 Sumbar 50,90 50,66 52,45 1,55 3,05 1,79 3,53
4 Riau 37,57 39,23 39,25 1,68 4,47 0,02 0,05
5 Jambi 45,57 46,70 45,47 (0,10) (0,22) (1,23) (2,63)
6 Sumsel 50,03 46,27 48,48 (1,55) (3,10) 2,21 4,78
7 Bengkulu 43,29 42,83 43,94 0,65 1,50 1,11 2,59
8 Lampung 50,46 51,74 50,78 0,32 0,63 (0,96) (1,86)
9 Kep. Babel 22,79 32,43 22,16 (0,63) (2,76) (10,27) (31,67)
10 Kep. Riau 33,80 35,88 30,24 (3,56) (10,53) (5,64) (15,72)
11 DKI Jakarta 53,30 67,17 53,92 0,62 1,16 (13,25) (19,73)
12 Jabar 60,49 59,84 58,97 (1,52) (2,51) (0,87) (1,45)
13 Jateng 58,73 56,61 56,76 (1,97) (3,35) 0,15 0,26
14 DIY 55,82 58,52 56,46 0,64 1,15 (2,06) (3,52)
15 Jatim 59,84 60,50 57,27 (2,57) (4,29) (3,23) (5,34)
16 Banten 56,63 53,80 55,68 (0,95) (1,68) 1,88 3,49
17 Bali 60,60 60,97 58,80 (1,80) (2,97) (2,17) (3,56)
18 NTB 46,49 50,92 49,21 2,72 5,85 (1,71) (3,36)
19 NTT 35,65 33,97 35,23 (0,42) (1,18) 1,26 3,71
20 Kalbar 27,49 32,21 27,51 0,02 0,07 (4,70) (14,59)
21 Kalteng 29,01 35,05 31,54 2,53 8,72 (3,51) (10,01)
22 Kalsel 42,26 43,35 42,27 0,01 0,02 (1,08) (2,49)
23 Kaltim 38,00 45,84 42,25 4,25 11,18 (3,59) (7,83)
24 Kaltara 26,75 37,32 33,12 6,37 23,81 (4,20) (11,25)
25 Sulut 50,00 49,52 47,68 (2,32) (4,64) (1,84) (3,72)
26 Sulteng 48,26 49,02 47,51 (0,75) (1,55) (1,51) (3,08)
27 Sulsel 50,72 52,97 50,80 0,08 0,16 (2,17) (4,10)
28 Sultra 40,16 48,37 41,94 1,78 4,43 (6,43) (13,29)
29 Gorontalo 52,10 49,51 48,42 (3,68) (7,06) (1,09) (2,20)
30 Sulbar 45,18 51,18 45,99 0,81 1,79 (5,19) (10,14)
31 Maluku 46,11 43,80 41,75 (4,36) (9,46) (2,05) (4,68)
32 Malut 32,54 38,67 31,42 (1,12) (3,44) (7,25) (18,75)
33 Pabar 43,71 42,85 43,41 (0,30) (0,69) 0,56 1,31
34 Papua 46,26 44,90 47,63 1,37 2,96 2,73 6,08
52,36 52,61 51,54 (0,82) (1,57) (1,07) (2,03)Jumlah
No. Provinsi
ATAP
2016
Sasaran
2017
Prakiraan
2017
Capaian Prakiraan 2017 Thd
ATAP 2015 Sasaran 2016
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
64 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 6
CAPAIAN PRODUKTIVITAS JAGUNG TAHUN 2017 PER PROVINSI
(Ku/Ha) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (%) (Ku/Ha) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6):(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8):(4)
1 Aceh 45,22 43,86 47,76 2,54 5,62 3,90 8,89
2 Sumut 61,63 62,70 62,83 1,20 1,95 0,13 0,21
3 Sumbar 70,02 69,80 72,66 2,64 3,77 2,86 4,10
4 Riau 24,88 24,44 24,88 0,00 0,00 0,44 1,80
5 Jambi 60,77 61,70 61,37 0,60 0,99 (0,33) (0,53)
6 Sumsel 63,24 46,92 60,93 (2,31) (3,65) 14,01 29,86
7 Bengkulu 59,71 41,11 58,27 (1,44) (2,41) 17,16 41,74
8 Lampung 50,56 34,14 51,67 1,11 2,20 17,53 51,35
9 Kep. Babel 43,92 54,17 35,26 (8,66) (19,72) (18,91) (34,91)
10 Kep. Riau 17,84 61,15 21,23 3,39 19,00 (39,92) (65,28)
11 DKI Jakarta - - - - - - -
12 Jabar 81,68 77,46 79,90 (1,78) (2,18) 2,44 3,15
13 Jateng 59,74 45,06 60,50 0,76 1,27 15,44 34,27
14 DIY 47,27 52,55 47,92 0,65 1,38 (4,63) (8,81)
15 Jatim 50,69 38,95 49,85 (0,84) (1,66) 10,90 27,98
16 Banten 40,47 57,13 36,18 (4,29) (10,60) (20,95) (36,67)
17 Bali 33,17 26,78 31,90 (1,27) (3,83) 5,12 19,12
18 NTB 61,79 66,37 65,93 4,14 6,70 (0,44) (0,66)
19 NTT 25,95 26,37 25,91 (0,04) (0,15) (0,46) (1,74)
20 Kalbar 36,61 40,28 39,08 2,47 6,75 (1,20) (2,98)
21 Kalteng 36,94 33,43 44,60 7,66 20,74 11,17 33,41
22 Kalsel 58,71 59,73 55,41 (3,30) (5,62) (4,32) (7,23)
23 Kaltim 44,73 39,06 49,60 4,87 10,89 10,54 26,98
24 Kaltara 26,41 26,12 22,42 (3,99) (15,11) (3,70) (14,17)
25 Sulut 37,74 34,64 36,74 (1,00) (2,65) 2,10 6,06
26 Sulteng 51,10 54,71 45,92 (5,18) (10,14) (8,79) (16,07)
27 Sulsel 56,31 26,49 55,09 (1,22) (2,17) 28,60 107,97
28 Sultra 29,22 45,71 35,50 6,28 21,49 (10,21) (22,34)
29 Gorontalo 46,59 46,84 46,43 (0,16) (0,34) (0,41) (0,88)
30 Sulbar 55,35 52,01 50,74 (4,61) (8,33) (1,27) (2,44)
31 Maluku 33,95 37,16 29,52 (4,43) (13,05) (7,64) (20,56)
32 Malut 29,33 33,51 28,77 (0,56) (1,91) (4,74) (14,15)
33 Pabar 17,58 24,44 17,88 0,30 1,71 (6,56) (26,84)
34 Papua 28,49 17,37 25,09 (3,40) (11,93) 7,72 44,44
53,05 53,67 52,00 (1,05) (1,98) (1,67) (3,11)
No. Provinsi
ATAP
2016
Sasaran
2017
Prakiraan
2017
Capaian Prakiraan 2017 Thd
ATAP 2016 Sasaran 2017
Jumlah
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
65 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 7
CAPAIAN PRODUKTIVITAS KEDELAI TAHUN 2017 PER PROVINSI
(Ku/Ha) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (%) (Ku/Ha) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6):(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8):(4)
1 Aceh 15,24 15,40 15,62 0,38 2,49 0,22 1,43
2 Sumut 12,80 11,83 12,94 0,14 1,09 1,11 9,38
3 Sumbar 11,31 10,48 10,58 (0,73) (6,45) 0,10 0,95
4 Riau 12,02 12,07 11,42 (0,60) (4,99) (0,65) (5,39)
5 Jambi 13,27 13,81 13,20 (0,07) (0,53) (0,61) (4,42)
6 Sumsel 15,44 17,04 17,47 2,03 13,15 0,43 2,52
7 Bengkulu 11,65 11,18 8,84 (2,81) (24,12) (2,34) (20,93)
8 Lampung 12,17 12,55 13,36 1,19 9,78 0,81 6,45
9 Kep. Babel 10,20 - - (10,20) (100,00) 0,00 0,00
10 Kep. Riau 8,57 11,01 8,00 (0,57) (6,65) (3,01) (27,34)
11 DKI Jakarta - - - - - - -
12 Jabar 16,74 13,63 17,41 0,67 4,00 3,78 27,73
13 Jateng 18,53 18,95 16,62 (1,91) (10,31) (2,33) (12,30)
14 DIY 12,90 12,21 13,30 0,40 3,10 1,09 8,93
15 Jatim 15,09 16,91 15,99 0,90 5,96 (0,92) (5,44)
16 Banten 14,13 13,48 13,31 (0,82) (5,80) (0,17) (1,26)
17 Bali 13,09 14,74 13,78 0,69 5,27 (0,96) (6,51)
18 NTB 12,99 19,51 12,14 (0,85) (6,54) (7,37) (37,78)
19 NTT 8,69 11,70 11,22 2,53 29,11 (0,48) (4,10)
20 Kalbar 14,37 15,86 15,53 1,16 8,07 (0,33) (2,08)
21 Kalteng 13,78 12,30 12,32 (1,46) (10,60) 0,02 0,16
22 Kalsel 14,25 14,67 13,94 (0,31) (2,18) (0,73) (4,98)
23 Kaltim 14,95 14,94 14,32 (0,63) (4,21) (0,62) (4,15)
24 Kaltara 11,74 10,23 14,93 3,19 27,17 4,70 45,94
25 Sulut 13,24 13,40 13,31 0,07 0,53 (0,09) (0,67)
26 Sulteng 17,32 17,40 14,65 (2,67) (15,42) (2,75) (15,80)
27 Sulsel 13,35 18,21 13,40 0,05 0,37 (4,81) (26,41)
28 Sultra 19,47 14,23 19,46 (0,01) (0,05) 5,23 36,75
29 Gorontalo 15,68 15,29 17,11 1,43 9,12 1,82 11,90
30 Sulbar 17,04 15,07 15,68 (1,36) (7,98) 0,61 4,05
31 Maluku 8,50 12,23 12,99 4,49 52,82 0,76 6,21
32 Malut 10,03 12,77 9,98 (0,05) (0,50) (2,79) (21,85)
33 Pabar 10,53 13,17 10,64 0,11 1,04 (2,53) (19,21)
34 Papua 12,03 13,10 12,29 0,26 2,16 (0,81) (6,18)
14,90 16,00 15,20 0,30 2,01 (0,80) (5,00)
No. Provinsi
ATAP
2016
Sasaran
2017
Prakiraan
2017
Capaian Prakiraan 2017 Thd
ATAP 2016 Sasaran 2017
Jumlah
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
66 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 8
CAPAIAN LUAS PANEN PADI TAHUN 2017 PER PROVINSI
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (%) (Ha) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6):(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8):(4)
1 Aceh 429.486 427.643 501.843 72.357 16,85 74.200 17,35
2 Sumut 885.576 770.871 996.180 110.604 12,49 225.309 29,23
3 Sumbar 491.876 543.759 528.792 36.916 7,51 (14.967) (2,75)
4 Riau 99.430 117.304 95.176 (4.254) (4,28) (22.128) (18,86)
5 Jambi 165.207 173.630 172.010 6.803 4,12 (1.620) (0,93)
6 Sumsel 1.014.351 884.914 983.168 (31.183) (3,07) 98.254 11,10
7 Bengkulu 148.277 171.028 160.329 12.053 8,13 (10.699) (6,26)
8 Lampung 796.768 690.667 851.685 54.916 6,89 161.018 23,31
9 Kep. Babel 15.530 11.518 14.605 (924) (5,95) 3.087 26,81
10 Kep. Riau 186 419 213 27 14,61 (206) (49,26)
11 DKI Jakarta 1.002 1.468 923 (79) (7,92) (545) (37,13)
12 Jabar 2.073.203 2.127.190 2.122.781 49.579 2,39 (4.409) (0,21)
13 Jateng 1.953.593 1.939.988 2.012.212 58.619 3,00 72.224 3,72
14 DIY 158.132 164.968 158.896 765 0,48 (6.072) (3,68)
15 Jatim 2.278.460 2.150.490 2.291.982 13.522 0,59 141.492 6,58
16 Banten 416.452 412.943 432.038 15.586 3,74 19.095 4,62
17 Bali 139.529 153.997 141.550 2.022 1,45 (12.447) (8,08)
18 NTB 450.662 480.108 476.459 25.797 5,72 (3.649) (0,76)
19 NTT 259.270 260.746 302.611 43.340 16,72 41.865 16,06
20 Kalbar 496.358 517.155 545.724 49.367 9,95 28.569 5,52
21 Kalteng 266.974 263.461 243.309 (23.665) (8,86) (20.152) (7,65)
22 Kalsel 547.449 536.463 571.364 23.915 4,37 34.901 6,51
23 Kaltim 80.344 110.863 93.288 12.945 16,11 (17.575) (15,85)
24 Kaltara 30.601 36.828 24.124 (6.477) (21,16) (12.704) (34,50)
25 Sulut 135.623 139.983 153.498 17.875 13,18 13.515 9,66
26 Sulteng 228.346 251.168 241.297 12.952 5,67 (9.871) (3,93)
27 Sulsel 1.129.122 1.093.746 1.184.325 55.203 4,89 90.579 8,28
28 Sultra 173.118 143.104 164.347 (8.771) (5,07) 21.243 14,84
29 Gorontalo 66.199 68.503 71.498 5.299 8,00 2.995 4,37
30 Sulbar 121.421 100.666 136.580 15.160 12,49 35.914 35,68
31 Maluku 21.490 28.764 27.988 6.498 30,24 (776) (2,70)
32 Malut 25.264 21.250 26.634 1.370 5,42 5.384 25,34
33 Pabar 6.370 7.365 6.445 76 1,19 (920) (12,49)
34 Papua 50.500 47.820 55.554 5.054 10,01 7.734 16,17
15.156.166 14.850.790 15.789.429 633.263 4,18 938.639 6,32Jumlah
No. Provinsi
ATAP
2016
Sasaran
2017
Prakiraan
2017
Capaian Prakiraan 2017 Thd
ATAP 2016 Sasaran 2017
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
67 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 9
CAPAIAN LUAS PANEN JAGUNG TAHUN 2017 PER PROVINSI
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (%) (Ha) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6):(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8):(4)
1 Aceh 70.024 58.689 75.882 5.858 8,37 17.193 29,30
2 Sumut 252.729 278.708 272.874 20.145 7,97 (5.834) (2,09)
3 Sumbar 101.611 114.743 139.952 38.341 37,73 25.209 21,97
4 Riau 13.205 18.006 13.598 393 2,98 (4.408) (24,48)
5 Jambi 13.209 11.140 15.736 2.527 19,13 4.596 41,26
6 Sumsel 87.316 52.570 134.266 46.950 53,77 81.696 155,40
7 Bengkulu 22.424 20.847 25.057 2.632 11,74 4.210 20,19
8 Lampung 340.200 430.166 464.712 124.512 36,60 34.546 8,03
9 Kep. Babel 239 279 363 123 51,53 84 29,96
10 Kep. Riau 61 299 44 (17) (28,31) (255) (85,35)
11 DKI Jakarta - - - - - - -
12 Jabar 199.587 172.092 179.167 (20.420) (10,23) 7.075 4,11
13 Jateng 598.272 684.030 580.997 (17.275) (2,89) (103.033) (15,06)
14 DIY 65.632 71.467 62.614 (3.018) (4,60) (8.853) (12,39)
15 Jatim 1.238.616 1.304.561 1.241.507 2.891 0,23 (63.054) (4,83)
16 Banten 4.913 4.994 25.702 20.789 423,13 20.708 414,66
17 Bali 16.802 19.747 14.723 (2.079) (12,37) (5.024) (25,44)
18 NTB 206.885 170.834 306.444 99.558 48,12 135.610 79,38
19 NTT 265.318 337.825 311.352 46.034 17,35 (26.473) (7,84)
20 Kalbar 31.036 51.112 37.014 5.979 19,26 (14.098) (27,58)
21 Kalteng 4.415 3.089 9.083 4.668 105,73 5.994 194,05
22 Kalsel 33.788 25.777 55.070 21.282 62,99 29.293 113,64
23 Kaltim 4.948 3.137 11.108 6.159 124,48 7.971 254,09
24 Kaltara 1.244 670 2.114 870 69,95 1.444 215,55
25 Sulut 154.320 159.729 412.702 258.382 167,43 252.973 158,38
26 Sulteng 62.175 71.488 73.028 10.853 17,46 1.540 2,15
27 Sulsel 366.771 376.418 407.920 41.149 11,22 31.502 8,37
28 Sultra 30.836 26.325 42.311 11.475 37,21 15.986 60,72
29 Gorontalo 195.606 174.935 319.112 123.506 63,14 144.177 82,42
30 Sulbar 51.346 35.198 123.648 72.302 140,81 88.450 251,29
31 Maluku 4.167 5.851 4.952 785 18,83 (899) (15,37)
32 Malut 3.308 5.685 6.110 2.802 84,72 425 7,48
33 Pabar 1.093 1.258 1.055 (38) (3,49) (203) (16,17)
34 Papua 2.274 3.431 4.443 2.169 95,39 1.012 29,48
4.444.369 4.695.100 5.374.658 930.289 20,93 679.558 14,47Jumlah
No. Provinsi
ATAP
2016
Sasaran
2017
Prakiraan
2017
Capaian Prakiraan 2017 Thd
ATAP 2016 Sasaran 2017
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
68 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 10
CAPAIAN LUAS PANEN KEDELAI TAHUN 2017 PER PROVINSI
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (%) (Ha) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5)-(3) (7)=(6):(3) (8)=(5)-(4) (9)=(8):(4)
1 Aceh 14.559 51.833 4.356 (10.203) (70,08) (47.477) (91,60)
2 Sumut 3.955 19.012 6.506 2.550 64,48 (12.506) (65,78)
3 Sumbar 84 709 74 (10) (12,26) (635) (89,61)
4 Riau 2.207 5.793 1.044 (1.163) (52,69) (4.749) (81,97)
5 Jambi 8.543 10.560 7.762 (781) (9,14) (2.798) (26,50)
6 Sumsel 15.148 29.397 7.160 (7.988) (52,74) (22.238) (75,65)
7 Bengkulu 4.002 12.911 491 (3.511) (87,73) (12.420) (96,20)
8 Lampung 8.181 14.344 3.157 (5.024) (61,41) (11.187) (77,99)
9 Kep. Babel 5 - - (5) (100,00) 0 -
10 Kep. Riau 7 19 5 (2) (28,57) (14) (73,68)
11 DKI Jakarta - - - - - - -
12 Jabar 55.019 70.872 32.629 (22.390) (40,70) (38.243) (53,96)
13 Jateng 60.540 59.250 44.997 (15.543) (25,67) (14.253) (24,06)
14 DIY 12.990 13.580 6.544 (6.446) (49,62) (7.036) (51,81)
15 Jatim 181.810 181.631 141.602 (40.208) (22,12) (40.029) (22,04)
16 Banten 2.844 8.771 3.082 237 8,34 (5.690) (64,87)
17 Bali 5.182 5.822 4.263 (919) (17,73) (1.559) (26,77)
18 NTB 84.308 64.815 42.321 (41.987) (49,80) (22.494) (34,71)
19 NTT 6.711 8.141 7.250 539 8,03 (891) (10,94)
20 Kalbar 1.463 2.989 560 (903) (61,70) (2.429) (81,25)
21 Kalteng 1.946 2.689 3.483 1.538 79,02 794 29,54
22 Kalsel 18.218 31.890 5.879 (12.338) (67,73) (26.011) (81,56)
23 Kaltim 1.059 4.132 837 (222) (20,94) (3.295) (79,75)
24 Kaltara 924 4.938 813 (111) (12,01) (4.125) (83,54)
25 Sulut 11.975 18.435 5.533 (6.442) (53,80) (12.902) (69,99)
26 Sulteng 8.868 11.373 2.907 (5.961) (67,22) (8.466) (74,44)
27 Sulsel 46.489 72.522 11.187 (35.302) (75,94) (61.335) (84,57)
28 Sultra 8.289 19.444 5.043 (3.246) (39,16) (14.401) (74,07)
29 Gorontalo 2.494 3.117 149 (2.345) (94,03) (2.968) (95,22)
30 Sulbar 3.802 8.008 3.042 (760) (19,99) (4.966) (62,01)
31 Maluku 1.124 2.525 1.125 1 0,08 (1.400) (55,45)
32 Malut 786 2.693 781 (5) (0,61) (1.912) (71,01)
33 Pabar 1.610 3.022 507 (1.104) (68,54) (2.515) (83,24)
34 Papua 1.847 4.762 1.892 45 2,45 (2.870) (60,27)
576.987 750.000 356.979 (220.008) (38,13) (393.021) (52,40)Jumlah
No. Provinsi
ATAP
2016
Sasaran
2017
Prakiraan
2017
Capaian Prakiraan 2017 Thd
ATAP 2016 Sasaran 2017
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
69 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 11
REALISASI KEGIATAN APBN TAHUN 2017 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
No. Provinsi Rencana Rencana
(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%)
1 Aceh 28.850 27.630 95,77 95.128 72.458 76,17
2 Sumut 34.810 34.210 98,28 144.423 144.423 100,00
3 Sumbar 27.640 27.640 100,00 36.013 36.013 100,00
4 Riau 16.760 16.760 100,00 8.578 8.578 100,00
5 Jambi 15.680 15.580 99,36 15.395 12.585 81,75
6 Sumsel 88.560 68.405 77,24 75.058 75.058 100,00
7 Bengkulu 10.190 8.890 87,24 9.328 9.328 100,00
8 Lampung 43.650 43.650 100,00 189.270 189.270 100,00
9 Kep. Babel 1.620 1.620 100,00 2.000 2.000 -
10 Kep. Riau 190 - - - -
11 DKI Jakarta - - - - -
12 Jabar 91.505 91.133 99,59 116.594 115.121 98,74
13 Jateng 51.615 50.541 97,92 113.535 112.151 98,78
14 DIY 2.277 2.239 - 19.500 14.768 -
15 Jatim 69.380 58.143 83,80 199.949 196.749 98,40
16 Banten 12.600 12.600 100,00 87.262 87.262 -
17 Bali 9.670 9.175 94,88 10.250 5.384 52,53
18 NTB 24.350 23.600 96,92 333.750 333.559 99,94
19 NTT 8.760 8.760 100,00 111.125 111.125 100,00
20 Kalbar 105.190 105.170 99,98 30.600 18.578 60,71
21 Kalteng 38.034 28.184 74,10 20.430 20.430 100,00
22 Kalsel 88.580 88.580 100,00 132.716 105.952 79,83
23 Kaltim 20.410 20.410 100,00 18.000 18.000 100,00
24 Kaltara 1.670 1.290 77,25 4.750 1.100 23,16
25 Sulut 9.570 9.347 97,67 354.693 335.079 94,47
26 Sulteng 12.635 12.635 100,00 66.518 52.367 78,73
27 Sulsel 23.740 23.740 100,00 257.586 240.840 93,50
28 Sultra 7.400 7.400 100,00 57.370 53.634 93,49
29 Gorontalo 2.605 2.580 99,04 125.500 125.500 100,00
30 Sulbar 9.893 9.393 94,95 70.000 70.000 100,00
31 Maluku 3.380 3.380 100,00 25.063 25.063 100,00
32 Malut 2.810 2.560 91,10 188.250 182.750 97,08
33 Pabar 5.400 4.950 91,67 2.000 2.000 100,00
34 Papua 10.090 10.090 100,00 1.000 1.000 100,00
35 Pusat 78.367 38.439 49,05
879.514 830.285 94,40 3.000.000 2.816.563 93,89
Realisasi Realisasi
Jumlah
Penerapan Budidaya Padi Penerapan Budidaya Jagung
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
70 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 11 (lanjutan)
REALISASI KEGIATAN APBN TAHUN 2017
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
No. Provinsi Target Target
(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%)
1 Aceh 40 40 100 32.500 12.352 38,01
2 Sumut 80 80 100 37.900 22.714 59,93
3 Sumbar 30 30 100 15.000 893 5,95
4 Riau 13 13 100 7.200 5.616 78,00
5 Jambi 30 30 100 12.619 11.342 89,88
6 Sumsel 45 45 100 21.100 8.005 37,94
7 Bengkulu 30 30 100 4.188 2.645 63,16
8 Lampung 33 33 100 55.650 45.446 81,66
9 Kep. Babel 11 11 100 - - -
10 Kep. Riau 2 2 100 - - -
11 DKI Jakarta - - - - - -
12 Jabar 196 196 100 56.000 54.049 96,52
13 Jateng 110 110 100 44.860 44.736 99,72
14 DIY 12 12 100 1.500 1.500 100
15 Jatim 103 103 100 146.893 125.000 85,10
16 Banten 49 49 100 19.000 18.037 94,93
17 Bali 29 29 100 - - -
18 NTB 33 33 100 55.000 51.310 93,29
19 NTT 68 68 100 45.500 30.836 67,77
20 Kalbar 181 181 100 1.300 1.200 92,31
21 Kalteng 54 53 98,15 3.560 3.560 100
22 Kalsel 16 16 100 32.200 18.645 57,90
23 Kaltim 28 28 100 - - -
24 Kaltara 2 2 - 1.000 1.000 100,00
25 Sulut 65 65 100 44.000 44.000 100,00
26 Sulteng 13 13 100 20.000 14.247 71,24
27 Sulsel 68 68 100 38.300 15.014 39,20
28 Sultra 36 36 100 10.500 5.088 48,46
29 Gorontalo 7 7 100 1.000 1.000 100
30 Sulbar 27 27 100 10.000 9.900 99
31 Maluku 8 8 100 - - -
32 Malut 21 21 100 - - -
33 Pabar 31 31 100 - - -
34 Papua 29 29 100 - - -
1.500 1.499 99,93 716.770 548.135 76,47 Jumlah
UPPO Penerapan Budidaya Kedelai
Realisasi Realisasi
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
71 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 11 (lanjutan)
REALISASI KEGIATAN APBN TAHUN 2017
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
Target Target Target
(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%)
1 Aceh 24 24 100 620 620 100 70 70 100
2 Sumut 34 34 100 460 460 100 150 150 100
3 Sumbar 23 23 100 650 650 100 60 60 100
4 Riau 7 7 100 300 300 100 60 60 100
5 Jambi 21 21 100 270 270 100 60 60 100
6 Sumsel 9 9 100 500 500 100 130 130 100
7 Bengkulu 7 7 100 270 230 85,19 80 80 100
8 Lampung 19 19 100 570 570 100 40 40 100
9 Kep. Babel 10 5 50 100 100 100 40 40 100
10 Kep. Riau - - - - - - - - -
11 DKI Jakarta - - - - - - - - -
12 Jabar 45 45 100 590 590 100 80 80 100
13 Jateng 14 14 100 530 520 98,11 100 100 100
14 DIY 8 8 100 150 120 80,00 40 40 100
15 Jatim 30 30 100 600 420 70,00 70 70 100
16 Banten 12 12 100 190 180 94,74 60 60 100
17 Bali 8 8 100 60 60 100 - -
18 NTB 43 40 93,02 350 350 - 80 80 100
19 NTT 31 31 100 360 360 100 70 70 100
20 Kalbar 20 20 100 420 420 - 70 70 100
21 Kalteng 6 6 100 390 100 25,64 60 60 100
22 Kalsel 18 18 100 510 510 100 60 60 100
23 Kaltim 9 9 100 310 180 58,06 40 40 100
24 Kaltara - - - - - - 20 20 100
25 Sulut 22 20 90,91 380 380 100 60 60 100
26 Sulteng 18 17 94,44 330 190 57,58 60 60 100
27 Sulsel 37 37 100 570 250 - 90 90 100
28 Sultra 17 17 100 270 270 100 60 60 100
29 Gorontalo 27 27 100 300 300 100 50 50 100
30 Sulbar 14 14 100 240 240 100 50 50 100
31 Maluku 11 11 100 120 110 - 60 60 100
32 Malut 5 5 100 240 240 100 40 40 100
33 Pabar 12 9 75,00 170 170 100 40 40 100
34 Papua 14 14 100 200 80 40,00 50 50 100
576 561 97,40 11.020 9.740 88,38 2.000 2.000 100
Realisasi
Jumlah
Perbanyakan Benih Sumber Penguatan Desa Mandiri
Benih
Pengembangan Desa
Mandiri BenihNo. Provinsi
Realisasi Realisasi
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
72 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 11 (lanjutan)
REALISASI KEGIATAN APBN TAHUN 2017
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
Kontrak Target Target
(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%)
1 Aceh - - - 3.400 999,60 29 - - -
2 Sumut - - - 3.400 82,50 2 - - -
3 Sumbar - - - 3.000 407,83 14 - - -
4 Riau - - - 600 153,00 26 - - -
5 Jambi 1.000 1.000 100 1.200 301,00 25 - - -
6 Sumsel 5.390 5.375 100 2.100,00 185,71 8,84 1.100 1.100 100
7 Bengkulu - - - 1.200,00 - - - - -
8 Lampung 925 925 100 4.300,00 1.294,25 30,10 200 200 100
9 Kep. Babel - - - 80,00 8,00 10 - - -
10 Kep. Riau - - - - - - - - -
11 DKI Jakarta - - - - 5,00 - - - -
12 Jabar 90.450 90.450 100 9.000,00 4.046,38 44,96 6.860 6.480 94
13 Jateng 21.059 21.059 100 11.000,00 1.991,08 18,10 2.560 2.560 100
14 DIY - - - 1.400,00 569,40 41 - - -
15 Jatim 111.038 108.405 98 13.000,00 3.123,07 24,02 2.380 2.380 100
16 Banten 710 710 100 825,00 882,90 107 890 890 100
17 Bali - - - 825,00 61,10 7,41 - - -
18 NTB 2.838 2.838 100 4.500,00 4.524,41 100,54 - - -
19 NTT - - - 1.200,00 1.106,15 92,18 - - -
20 Kalbar - - - 1.000,00 9,70 1 - - -
21 Kalteng - - - 610,00 371,20 61 - - -
22 Kalsel - - - 1.700,00 2.637,60 155,15 - - -
23 Kaltim - - - 400,00 370,05 93 - - -
24 Kaltara - - - - - - - - -
25 Sulut 27.895 26.784 96 1.000,00 1.152,90 115 - - -
26 Sulteng 10.570 10.570 100 1.500,00 97,30 6 - - -
27 Sulsel 2.571 2.571 100 4.000,00 8.116,19 202,90 - - -
28 Sultra - - - 1.200,00 667,55 55,63 - - -
29 Gorontalo - - - 600,00 154,33 25,72 - - -
30 Sulbar - - - 730 864,25 118,39 - - -
31 Maluku - - - 300 102,50 34 - - -
32 Malut - - - 300 59,50 20 - - -
33 Pabar - - - 200 - - - - -
34 Papua - - - 430 13,00 3 - - -
274.446 270.687 98,63 75.000 34.357,45 45,81 13.990 13.610 97,28
Bantuan Benih Padi
Inbrida
DIPA PusatNo. Provinsi
Dem Area Budidaya
Tanaman Sehat
Realisasi
Sertifikasi Benih
RealisasiRealisasi
Jumlah
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
73 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 11 (lanjutan)
REALISASI KEGIATAN APBN TAHUN 2017
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
No. Provinsi Target Target Target
(Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%)
1 Aceh 825 825 100 15 15 100 30 20 66,67
2 Sumut 625 625 100 15 15 100 - - -
3 Sumbar 875 875 100 45 45 100 - - -
4 Riau 300 300 100 45 15 33,33 - - -
5 Jambi 500 475 95,00 - - - 10 - -
6 Sumsel 825 750 90,91 - - - 10 - -
7 Bengkulu 175 175 100 - - - - - -
8 Lampung 575 575 100 - - - 10 10 100,00
9 Kep. Babel 50 50 100 - - - - - -
10 Kep. Riau - - - - - - - - -
11 DKI Jakarta - - - - - - - - -
12 Jabar 1.350 1.350 100 45 45 100 30 30 100,00
13 Jateng 1.350 1.350 100 45 45 100 40 40 100,00
14 DIY 325 325 100 - - - 10 10 100,00
15 Jatim 1.525 1.525 100 45 45 100 30 30 100,00
16 Banten 400 400 100 15 15 100 20 20 100,00
17 Bali 300 300 100 - - - - - -
18 NTB 325 325 100 30 30 100 30 30 100,00
19 NTT 275 275 100 45 45 100 - - -
20 Kalbar 625 575 92,00 15 - - - - -
21 Kalteng 175 125 71,43 - - - - - -
22 Kalsel 675 675 100 45 45 100 - - -
23 Kaltim 300 300 100 - - - - - -
24 Kaltara - - - - - - - - -
25 Sulut 400 400 100 15 15 100 10 10 100,00
26 Sulteng 100 100 100,00 15 15 100,00 - - -
27 Sulsel 1.100 1.100 100 30 30 100 20 10 50,00
28 Sultra 400 400 100 90 90 100 20 20 100,00
29 Gorontalo 150 150 100 30 30 100 - - -
30 Sulbar 400 175 43,75 15 15 100 - - -
31 Maluku 150 100 66,67 - - - - - -
32 Malut 100 100 100 - - - - - -
33 Pabar 125 125 100 15 15 - - - -
34 Papua 125 125 100 - - - - - -
15.425 14.950 96,92 615 570 92,68 270 230 85,19
Target Realisasi Realisasi
Jumlah
PPPHT Padi PPPHT Jagung PPPHT Kedelai
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
74 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 11 (lanjutan)
REALISASI KEGIATAN APBN TAHUN 2017
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
No. Provinsi Target Target Target
(Ha) (Ha) (%) (Kali) (Kali) (%) (Ha) (Ha) (%)
1 Aceh 20 20 100 53 53 100 400 400 100
2 Sumut 10 10 100 47 47 100 300 290 97
3 Sumbar 50 50 100 35 35 100 430 430 100
4 Riau 10 10 - 8 7 87,50 140 140 100
5 Jambi 10 10 100 16 16 100 225 225 100
6 Sumsel 30 30 100 41 41 100 385 375 97
7 Bengkulu 10 10 - 13 13 100 75 75 100
8 Lampung 20 20 100 26 26 100 260 260 100
9 Kep. Babel - - - 5 5 100 25 25 100
10 Kep. Riau - - - - - - -
11 DKI Jakarta - - - - - - -
12 Jabar 30 30 100 48 48 100 625 625 100
13 Jateng 40 40 100 62 62 100 625 625 100
14 DIY 10 10 100 12 12 100 160 160 100
15 Jatim 40 40 100 44 44 100 700 700 100
16 Banten 20 20 100 23 21 91,30 215 200 93
17 Bali - - - 2 2 100 150 150 100
18 NTB - - - 26 26 100 175 175 100
19 NTT - - - 17 17 100 115 115 100
20 Kalbar - - - 15 15 100 275 275 100
21 Kalteng - - - 6 6 100 75 75 100
22 Kalsel - - - 24 24 100 340 340 100
23 Kaltim - - - 9 9 100 150 150 100
24 Kaltara - - - - - - - - -
25 Sulut - - - 15 15 100 215 215 100
26 Sulteng - - - 61 61 100 250 250 100
27 Sulsel 40 40 100 55 55 100 525 525 100
28 Sultra 20 20 100 46 46 100 230 230 100
29 Gorontalo - - - 24 24 100 90 90 100
30 Sulbar - - - 21 21 100 200 50 25
31 Maluku - - - 20 20 100 75 75 100
32 Malut - - - 15 15 100 50 50 100
33 Pabar - - - 4 4 100 50 50 100
34 Papua - - - 6 6 100 50 50 100
35 Pusat - - - - - - - - -
360 360 100 799 796 99,62 7.580 7.395 97,56 Jumlah
PPDPI Gerakan Pengendalian OPT Penguatan Agroekosistem PJK
Realisasi Realisasi Realisasi
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
75 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 11 (Lanjutan)
REALISASI KEGIATAN APBN TAHUN 2017
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
Target
(Unit)
Realisasi
(Unit) % Target
(Unit)
Realisasi
(Unit) %
Target
(Unit)
Realisasi
(Unit) %
Target
(Unit)
Realisasi
(Unit) %
I DAERAH
1 Aceh 60 60 100 15 15 100 6 6 100 81 81 100
2 Sumut 66 66 100 86 86 100 - - - 152 152 100
3 Sumbar 14 14 100 46 46 100 - - - 60 60 100
4 Riau 64 64 100 - - - - - - 64 64 100
5 Jambi 37 37 100 30 30 100 - - - 67 67 100
6 Sumsel 262 262 100 127 127 100 - - - 389 389 100
7 Lampung 164 164 100 64 64 100 - - - 228 228 100
8 Bengkulu 21 21 100 35 35 100 - - - 56 56 100
9 Kep. Babel - - - - - - 24 24 100 24 24 100
10 Kep. Riau 1 1 100 - - - - - - 1 1 100
11 Jabar 120 116 97 94 94 100 78 78 100 292 290 99,32
12 Jateng 216 216 100 120 120 100 90 90 100 426 426 100
13 DI Yogyakarta 32 32 100 45 45 100 40 40 100 117 117 100
14 Jatim 261 261 100 232 232 100 73 73 100 566 566 100
15 Banten 52 52 100 22 22 100 18 18 100 92 92 100
16 Bali 21 21 100 46 46 100 38 38 100 105 105 100
17 NTB 114 114 100 59 59 100 - - - 173 173 100
18 NTT 11 11 100 - - - - - - 11 11 100
19 Kalbar 81 81 100 43 43 100 10 10 100 134 134 100
20 Kalteng 55 55 100 17 17 100 - - - 72 72 100
21 Kalsel 75 75 100 26 26 100 - - - 101 101 100
22 Kaltim 65 65 100 20 20 100 8 8 100 93 93 100
23 Kaltara 11 11 100 13 13 100 - - - 24 24 100
24 Sulut 43 43 100 2 2 100 - - - 45 45 100
25 Sulsel 338 338 100 125 125 100 20 20 100 483 483 100
26 Sulteng 161 161 100 - - - - - - 161 161 100
27 Sultra 60 50 83 - - - - - - 60 50 83,33
28 Gorontalo 48 48 100 48 48 100 - - - 96 96 100
29 Sulbar 92 92 100 24 24 100 - - - 116 116 100
30 Maluku 50 50 100 20 20 100 - - - 70 70 100
31 Maluku Utara 52 52 100 6 6 100 - - - 58 58 100
32 Pabar 62 62 100 - - - - - - 62 62 100
33 Papua 69 69 100 - - - - - - 69 69 100 Jumlah Daerah 2.784 2.772 99,57 1.365 1.365 100 405 405 100 4.548 4.536 99,74
II Pusat 1.859 1.859 100 1.000 1.000 100 423 423 100 3.282 3.282 100
Total 4.643 4.631 99,74 2.365 2.365 100 828 828 100 7.830 7.818 99,85
Sarana Pascapanen Padi Sarana Pascapanen Kedelai
No. Lokasi
Sarana Pascapanen Jagung Total
Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya Laporan Tahunan 2017
76 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 12
REALISASI PENJUALAN BENIH BERSUBSIDI
TAHUN 2017
No. Provinsi Alokasi Alokasi Alokasi
(Ton) (Ton) (%) (Ton) (Ton) (%) (Ton) (Ton) (%)
1 Aceh 3.178 2.966 93,32 - - - 937 - -
2 Sumut 4.500 3.594 79,88 75 37,48 49,97 250 - -
3 Sumbar 901 893 99,13 - - - - - -
4 Riau 213 213 100,00 - - - 100 3 -
5 Jambi 481 276 57,26 - - - 50 - -
6 Sumsel 4.926 3.738 75,89 42 18,87 44,93 450 - -
7 Bengkulu 393 317 80,84 - - - 50 - -
8 Lampung 4.375 4.305 98,41 108 105,15 97,36 250 - -
9 Kep. Babel 50 25 50,00 - - - - - -
10 Kep. Riau - - - - - - - - -
11 DKI Jakarta - - - - - - - - -
12 Jabar 16.125 12.646 78,42 153 51,19 33,57 1.350 - -
13 Jateng 17.625 14.237 80,78 300 187,29 62,43 1.500 9 0,60
14 DIY 1.300 975 75,01 75 16,11 21,48 250 34 13,73
15 Jatim 17.308 14.041 81,12 461 435,01 94,36 4.000 345 8,61
16 Banten 7.475 5.017 67,12 - - - 250 - -
17 Bali 750 586 78,18 - - - 150 82 54,91
18 NTB 4.825 3.840 79,59 225 118,79 52,80 1.563 402 25,73
19 NTT 50 - - - - - 250 - -
20 Kalbar 338 237 70,20 - - - 50 - -
21 Kalteng 450 122 27,13 24 24 100,00 - - -
22 Kalsel 1.800 1.340 74,44 - - - 500 - -
23 Kaltim 288 287 99,97 - - - 50 - -
24 Kaltara - - - - - - 150 - -
25 Sulut - - - - - - 500 - -
26 Sulteng 700 667 95,30 - - - 250 - -
27 Sulsel 8.691 7.817 89,94 38 5,58 14,88 1.000 - -
28 Sultra 1.113 862 77,44 - - - 350 - -
29 Gorontalo 1.273 943 74,14 - - - 200 - -
30 Sulbar 638 570 89,39 - - - 250 - -
31 Maluku - - - - - - 100 - -
32 Malut 100 43 - - - - 100 - -
33 Pabar - - - - - - 50 - -
34 Papua 138 138 100,00 - - - 50 - -
100.000 80.695 80,70 1.500 999,46 66,63 15.000 875 5,83
Benih Padi Inbrida
Realisasi Penjualan
Jumlah
Benih Padi Hibrida
Realisasi Penjualan
Benih Kedelai
Realisasi Penjualan
Laporan Tahunan Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya 2017
77 Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Lampiran 13
REALISASI SERAPAN ANGGARAN
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
TAHUN 2017
Pagu
(Rp.000) (Rp.000) %
1 Aceh 190.549.171 138.673.845 72,78
2 Sumut 251.523.292 214.948.820 85,46
3 Sumbar 99.168.390 94.785.410 95,58
4 Riau 68.301.868 64.174.701 93,96
5 Jambi 67.702.221 63.249.332 93,42
6 Sumsel 273.631.988 247.346.461 90,39
7 Bengkulu 60.136.501 57.992.348 96,43
8 Lampung 321.177.731 319.826.426 99,58
9 Kep. Babel 8.764.114 7.778.547 88,75
10 Kep. Riau 3.182.558 1.734.994 54,52
11 Jabar 321.463.817 311.079.241 96,77
12 Jateng 287.333.318 267.702.656 93,17
13 DIY 30.423.647 26.938.207 88,54
14 Jatim 501.657.818 419.592.494 83,64
15 Banten 127.591.827 122.384.770 95,92
16 Bali 33.177.682 29.047.118 87,55
17 NTB 436.750.175 381.947.194 87,45
18 NTT 221.488.459 194.215.542 87,69
19 Kalbar 278.956.546 267.748.746 95,98
20 Kalteng 99.353.040 88.421.787 89,00
21 Kalsel 256.568.741 245.945.305 95,86
22 Kaltim 80.066.469 74.734.893 93,34
23 Kaltara 12.086.309 8.121.969 67,20
24 Sulut 430.078.256 384.999.898 89,52
25 Sulteng 158.656.157 149.615.709 94,30
26 Sulsel 454.050.828 398.088.316 87,67
27 Sultra 121.490.589 99.358.956 81,78
28 Gorontalo 133.398.726 130.634.963 97,93
29 Sulbar 165.210.709 137.357.741 83,14
30 Maluku 50.923.381 48.584.880 95,41
31 Malut 188.089.558 184.122.441 97,89
32 Pabar 31.393.570 31.392.670 100,00
33 Papua 48.485.613 45.627.256 94,10
5.812.833.069 5.258.173.635 90,46
34 Pusat (Ditjen TP) 1.322.906.526 1.091.454.042 82,50
35 UPT Pusat 26.663.893 25.716.802 96,45
- BBPPMBTPH Cimanggis 9.974.669 9.586.905 96,11
- BBPOPT Jatisari 16.689.224 16.129.897 96,65
1.349.570.419 1.117.170.844 82,78
7.162.403.488 6.375.344.478 89,01
Jumlah Daerah Provinsi
Jumlah Pusat
Jumlah
No. ProvinsiRealisasi