Universitas Kristen Petra
10
2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA
2.1. Studi Literatur
2.1.1. Integrated Marketing Communications (IMC)
IMC adalah koordinasi dan integrasi dari semua alat komunikasi
pemasaran dan sumber dalam perusahaan ke dalam program yang nantinya akan
memaksimalkan dampak terhadap konsumen. IMC ini mempengaruhi semua
bisnis perusahaan, saluran pemasaran, berfokus pada pelanggan, dan diarahkan
pada komunikasi internal. rencana IMC yang lengkap menggabungkan setiap
elemen dari bauran pemasaran, yaitu produk, harga, metode distribusi, dan
promosi (Clow and Baack 32).
2.1.1.1. Tahapan Pengembangan IMC yang Efektif
Berikut adalah beberapa langkah untuk mengembangkan program
IMC yang efektif, yaitu:
a. Mengenali audience sasaran.
Bagian terpenting dalam mengenali audience sasaran ini yaitu
menganalisis benefit yang diinginkan oleh audience serta mengukur citra
perusahaan, citra produk, dan citra para pesaing. Kriteria benefit adalah
faktor-faktor yang dipandang konsumen penting dalam memilih merek
tertentu. Sedangkan Citra atau image dapat didefinisikan sebagai
seperangkat keyakinan, gagasan dan kesan yang dianut seseorang tentang
sebuah obyek.
b. Menentukan tujuan komunikasi.
i. Kesadaran (Awareness): Kesadaran harus dibangun sebagai permulaan
dari proses komunikasi suatu produk. Tugas komunikator adalah
membangun kesadaran target audience, yang dapat dimulai dengan
pengenalan nama produk.
ii. Pengetahuan(Knowledge): Target audience biasanya tidak mengetahi
secara dalam mengenai suatu produk. Perusahaan perlu mengetahui
apakah target audience sudah mengerti banyak atau sedikit mengenai
produk mereka. Berdasarkan informasi tersebut, perusahaan kemudian
Universitas Kristen Petra
11
memilih pengetahuan tentang produk sebagai tujuan komunikasi.
iii. Menyukai (Liking): Jika target audience telah menyukai dan berminat
terhadap produk, berarti target audience sudah sampai pada tahap
ketiga dari hierarki. Dan sebaliknya jika target audience terlihat kurang
menyukai produk maka perusahaan harus mengetahui alasannya dan
mengembangkan suatu komunikasi pemasaran agar target audience
dapat menyukai produk tersebut.
iv. Preferensi (Preference): Target audience mungkin menyukai produk
tersebut tapi ada kemungkinan untuk tidak memilihnya dan memilih
produk lain. Perusahaan harus berupaya membangun preferensi
konsumennya.
v. Keyakinan(Conviction): Tugas perusahaan adalah membangun
keyakinan di antara target audience yang tertarik bahwa produk tersebut
adalah yang pilihan yang terbaik bagi mereka.
vi. Membeli (Purchase): Beberapa orang dari target audience mungkin
memiliki keyakinan, hal tersebut bukan berarti akan melakukan
pembelian. Komunikasi harus mengarahkan konsumen ini agar
mengambil langkah terakhir, yaitu melakukan pembelian.
c. Merancang pesan.
Pesan produk adalah bagian dari pengembangan konsep produk.
Komunikator dapat melakukan pergantian terhadap konsep pesan
tersebut, khususnya jika konsumen sedang mencari manfaat dari produk
tersebut.
d. Membuat keputusan atas bauran komunikasi promosi.
IMC menekankan pada keharmonisan yang tercapai dalam pelaksanaan
program komunikasi promosi. Bauran komunikasi promosi (promotion
mix) terdiri atas:
Universitas Kristen Petra
12
Gambar 2.1. Komponen Promosi
Sumber: Clow and Baack (2010, p. 33)
a. Periklanan: semua bentuk penyajian non personal dan promosi ide,
barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
b. Promosi penjualan: berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong
keinginan mencoba atau membeli suatu barang atau jasa.
c. Hubungan masyarakat: berbagai program untuk mempromosikan
dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
d. Pemasaran langsung: penggunaan surat, telepon, faksimili, dan alat
penghubung non personal lainnya untuk berkomunikasi dengan
pelanggan atau calon pelanggan.
2.1.2. Promosi
Promosi adalah Semua yang dilakukan untuk membantu penjualan suatu
produk atau jasa di tiap tempat jaringan penjualan, mulai dari bahan – bahan
presentasi yang digunakan seorang tenaga penjualan ketika melakukan penawaran
hingga siaran niaga di televisi atau iklan di surat kabar yang mencoba memikat
pelanggan agar memperoleh kesan yang menyenangkan terhadap apa yang
diinginkan (Hahn dan Mangun xxii).
Universitas Kristen Petra
13
2.1.2.1. Fungsi Promosi Promosi memiliki lima fungsi yang sangat penting bagi suatu
perusahaan/lembaga (Shimp 7).Kelima fungsi tersebut dijabarkan sebagai berikut: a. Informing (Memberikan Informasi) Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru,
mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa. Promosi menampilkan peran informasi bernilai lainnya, baik untuk merek yang diiklankan maupun konsumennya, dengan mengajarkan manfaat-manfaat baru dari merek yang telah ada.
b. Persuading (Membujuk) Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi
pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering, promosi berupaya untuk membangun permintaan sekunder, permingtaan bagi merek perusahaan yang spesifik.
c. Reminding (Mengingatkan) Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para
konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk dan jasa yang diiklankan, dampak promosi di masa lalu memungkinkan merek pengiklan hadir di benak konsumen. Periklanan lebih jauh didemonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merek dengan mengingatkan para konsumen yang akhir-akhir ini belum membeli merek yang tersedia dan mengandung atribut-atribut yang menguntungkan.
d. Adding Value (Menambah nilai) Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai
tambah bagi penawaran-penawaran mereka, inovasi, penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai tambah tersebut benar-benar independen. Promosi yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing.
e. Assisting (Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan) Periklanan merupakan salah satu alat promosi. Iklan mengawasi
Universitas Kristen Petra
14
proses penjualan produk-produk perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai sebelum melakukan kontak personal dengan para pelanggan yang prospektif.
Upaya, waktu, dan biaya periklanan dapat dihemat karena lebih sedikit waktu yang diperlukan untuk memberi informasi kepada prospek tentang keistimewaan dan keunggulan produk jasa. Terlebih lagi, iklan melegitimasi atau membuat apa yang dinyatakan klaim oleh perwakilan penjual lebih kredibel.
Jika fungsi di atas ditujukan lebih kepada konsumen, maka sebenarnya fungsi promosi juga memiliki tujuan untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor. Salah satu strategi memenangkan persaingan dalam dunia pemasaran atau promosi adalah menggunakan Public Relations dengan baik. Prof. Philip Kotler memberikan singkatan pada strategi dalam
penggunaan Public Relations ini dengan istilah P-E-N-C-I-L-S (Kartajaya 37). a. Publications (Publikasi) Perusahaan dapat mengusahakan penerbitan-penerbitan tertentu
untuk meningkatkan citra perusahaan. b. Event (Kegiatan) Event yang dirancang secara tepat dapat mencapai suatu tujuan
public relations tertentu. c. News (Pemberitaan) Semua usaha dilakukan supaya aktivitas tertentu dari perusahaan
menjadi bahan berita di media massa. d. Community Involvement (Kepedulian pada masyarakat)
Perusahaan berusaha ‘akrab’ dan ‘ramah’ dengan masyarakat di sekitarnya. Hal ini terutama perlu pada saat sebuah cabang suatu perusahaan didirikan di suatu daerah baru.
e. Identity Media (Penggunaan Media sebagai Identitas) Semua stationery yang dipakai, mulai dari kartu nama, kertas,
maupun amplop, harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan citra suatu perusahaan. Selain itu identity media juga dapat diterapkan pada sarana dan sarana/prasarana lain, seperti gedung, mobil pengangkut barang, dan lain sebagainya.
f. Lobbying (Mempengaruhi) Kontak pribadi yang dilakukan secara informal untuk mencapai
Universitas Kristen Petra
15
tujuan tertentu. g. Social Investment (Investasi Sosial) Perusahaan dapat ‘merebut’ hati masyarakat yang ditujunya dengan
melakukan partisipasi sosial seperti pembangunan jembatan, masjid, taman, dan fasilitas umum lainnya.
2.1.2.2. Tujuan Promosi
Menurut Rossiter dan Percy mengklasifikasikan tujuan promosi
sebagai efek dari komunikasi sebagai berikut (Tjiptono 222):
a. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category
need).
b. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk
kepada konsumen(brand awareness).
c. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude).
d. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand purchase
intention).
e. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase
facilitation). f. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning).
2.1.3. Desain Cover Buku
Tidak bisa dipungkiri bahwa desain cover buku memiliki peran yang
sangat penting dalam penjualan buku. Desain cover buku menjadi barometer
utama ketertarikan orang untuk membeli sebuah buku. Begitu banyaknya buku
yang berjejer di rak - rak toko buku kadang membuat kita bingung memilih buku
yang mana yang akan kita beli. Desain cover buku juga dapat mempengaruhi kita
untuk mengambil dan membacanya.
Di dalam persaingan buku, kualitas isi tidak sepenuhnya menentukan.
Meskipun isi buku sangat sangat bagus namun bila tidak ditunjang dengan desain
cover buku yang menarik, bisa-bisa buku tersebut tidak ada yang menyukainya
akibatnya tentu tidak akan ada yang membeli. Desain yang menarik adalah
perpaduan unsur desain dengan memanfaatkan visual seperti ilustrasi, fotografi
atau typografi. Perpaduan ini berada dalam sebuah harmoni antara tipografi,
ilustrasi dan, bentuk dan warna yang sesuai dengan karakter target market.
Universitas Kristen Petra
16
2.1.3.1. Teknik Ilustrasi
Tinjauan gambar ilustrasi berdasarkan teknik dapat dibagi
berdasarkan, sebagai berikut :
a. Manual
Ilustrasi ini dihasilkan dengan ketrampilan dan kreatifitas tangan,
yang dapat menciptakan karakteristik dan keunikan gaya masing-
masing seniman yang tercermin dalam gaya dan ciri khas goresan.
Gambar 2.2. Teknik Gambar Manual
Sumber: hikari-maru.deviantart.com
b. Komputer / digital
Teknik ilustrasi ini berbasiskan teknologi. Dengan teknik
adanya penggunaan komputer maka secara perlahan teknik
manual menjadi tergeser karena sifatnya yang serba
otomatis dan terkontrol dengan cepat.
Universitas Kristen Petra
17
Gambar 2.3. Digital Drawing
Sumber: www.behance.net
c. Fotografi
Fotografi dibagi menjadi dua, yaitu : fotografi dokumentasi
dan fotografi yang sangat memperhatikan estetis dan
keindahan dari objek
Gambar 2.4. Fotografi
Sumber: vidabcd.blogspot.com
2.1.3.2. Berdasarkan Gaya Penyajian
Tinjauan gambar ilustrasi berdasarkan gaya penyajian
terbagai menjadi sebagai berikut :
a. Arsir
Universitas Kristen Petra
18
Merupakan teknik yang menggambarkan bentuk objek dengan
mengisi daerah-daerah yang tidak terkena cahaya atau
bayangan objek.
Gambar 2.5. Gambar Dengan Teknik Arsir
Sumber: belajar-menggambar.blogspot.com
b. Dekoratif
Teknik menggambar ini menggunakan berbagai ornamen yang
menarik sebagai penghias.
Gambar 2.6. Gambar Dengan TeknikDekoratif
Sumber: sman3kng.blogspot.com
c. Kartun
Penggambaran jenis ini banyak diindentikkan untuk anak-anak
karena sifatnya yang lucu. Selain disajikan dalam bentuk
Universitas Kristen Petra
19
gambar, penggambaran jenis ini juga digunakan dalam bentuk
film animasi.
Gambar 2.7. Gambar Dengan Teknik Kartun
Sumber: Dokumentasi Pribadi
d. Karikatur
Karikatur memiliki ciri penggambaran yang lucu dan
menghibur, biasanya karikatur digunakan untuk
menggambarkan foto diri.
Gambar 2.8. Gambar Dengan Teknik Karikatur
Sumber: gambaronline.com
2.1.3.3. Tipografi
Tidak dapat dipungkiri bahwa huruf merupakan bagian
terkecil dari suatu struktur bahasa tulis. Huruf juga merupaka
Universitas Kristen Petra
20
elemen dasar untuk membangun sebuah kata dan
kalimat.Rangkaian huruf dalam sebuah kata dan kalimat dapat
memberikan suatu makna yang mengacu kepada sebuah objek atau
gagasan, tetapi juga memiliki kekmampuan untuk menyuarakan
suatu citra secara visual.
Tipografi adalah pengetahuan mengenai huruf yang
dipelajari memalu sebuah disiplin seni (Sihombing, 3). Seperti
halnya tubuh manusia, huruf juga memiliki organ yang berbeda.
Setiap bentuk huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik
yang menyebabkan mata kita dapat membedakan antara huruf ‘m’
dengan ‘p’ atau dengan ‘b’. Keunikan ini disebabkan oleh cara
mata kita melihat korelasi antara komponen visual yang satu
dengan yang lain. Sekelompok pakar psikologi dari Jerman dan
Austia memformulasikan sebuah teori yang dikenal dengan teori
Gestalt. Salah satu hukum persepsi dari teori ini membuktikan
bahwa untuk mengenal sebuah gambar diperlukan adanya kontras
antara ruang positif (figure) dan ruang negatif (ground).
Gambar 2.9. Figure and Ground
Langkah awal untuk mempelajari sebuah tipografi
adalah mngenali atau memahami anatomi huruf. Gabungan seluruh
komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang
dapat membedakan antara huruf yang satu dengan yang lain.
Universitas Kristen Petra
21
Apabila kita telah memagami anatomi huruf secara baik, dengan
mudah kita dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenis
huruf. Berikut ini adalah komponen visual yang terstruktur dalam
fisik huruf, antara lain:
Gambar 2.10. Komponen Visual Terstruktur Fisik Huruf
a. Baseline
adalah sebuah garis maya lurus horisontal
yang menjadi batas dari bagian terbawah dari
setiap huruf besar.
b. Capline
adalah sebuah garis maya lurus horisontal
yang menjadi batas dari bagian teratas dari
setiap huruf besar.
c. Meanline
adalah sebuah garis maya lurus horisontal
yang menjadi batas dari bagian teratas dari
setiap huruf kecil.
d. X-Height
adalah jarak ketinggian dari baseline sampai
ke meanline. X-Height merupakan tinggi dari
badan huruf kecil. Cara yang termudah
mengukur ketinggian badan huruf kecil adalah
dengan menggunakan huruf ‘x’.
e. Ascender
adalah bagian dari huruf kecil yang
posisinya tepat berada di antara meanline dan
Universitas Kristen Petra
22
capline.
f. Descender
adalah bagian dari huruf kecil yang
posisinya tepat berada dibawah baseline.
Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi
yang dilakukan oleh James Craig, antara lain:
a. Roman Ciri dari huruf ini adalah memiliki
sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada
ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan
ketipisan yang kontras pada garis-garis
hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah
klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.
b. Egyptian
adalah jenis huruf yang memiliki ciri
kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti
papan dengan ketebalan yang sama atau hampir
sama. Kesan yang ditimbulakn adalah kokh,
kuat, kekar dan stabil.
c. Sans Serif
Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada
ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf
yang sama atau hampir sama. Kesan yang
ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern
dan kontemporer.
d. Script Huruf Script menyerupai goresan tangan yang
dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam
dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang
ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
e. Miscellaneous
Huruf jenis ini merupakan pengembangan
Universitas Kristen Petra
23
dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah
hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif.
Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan
ornamental.
2.1.3.4. Warna
Secara objektif, warna adalah sifat cahaya yang
dipancarkan. Selain itu warna adalah bagian dari pengalaman indra
penglihatan yang dilihat secara subjektif atau psikologis. Secara
objektif atau fisik, warna dapat diperikan oleh panjang gelombang.
Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata
merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan
bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik (Sanyoto 13).
Berikut adalah lima klafikasi dan nama-nama warna:
Gambar 2.11. Skema Klafikasi Warna
Sumber: Sanyoto (2009, p. 33)
a. Warna Primer
Warna primer disebut warna pertama karena warna tersebut tidak
dapat dibentuk dari warna lain. Disebut warna pokok karena warna
tersebut dapat digunakan sebagai bahan pokok percampuran untuk
memperoleh warna-warna yang lain. Warna primer terdapat tiga jenis
yaitu biru (sian), merah (magenta) dan kuning ( lemon yellow).
Universitas Kristen Petra
24
b. Warna Sekunder
Warna sekunder atau warna kedua adalah warna jadian dari
percampuran dua warna primer. Nama-nama warna sekunder adalah
jingga (percampuran warna merah dengan kuning), ungu atau violet
(percampuran warna merah dan biru) dan hijau (percampuran warna
kuning dengan biru).
c. Warna Intermediate
Warna intermediate adalah warna perantara, yaitu warna yang ada
di antara warna primer dan sekunder pada lingkaran warna. Nama-
nama warna intermediate adalah kuning-hijau, kuning-jingga, merah-
jingga, merah-ungu, biru-violet, biru-hijau.
d. Warna Tersier
Warna tersier atau warna ketiga adalah warna hasil percampuran
dari dua warna sekunder atau kedua. Nama-nama warna tersier adalah
coklat-kuning, coklat-merah, coklat-biru.
e. Warna Kuarter
Warna kuarter atau warna keempat yaitu warna hasil percampuran
dari dua warna tersier atau warna ketiga. Nama-namanya antara lain
coklat-jingga, coklat hijau, coklat-ungu.
2.1.4. Brand
Dapat dibilang bahwa Brand adalah “nyawa” bagi sebuah produk
dan layanan. Brand adalah alat penanda bagi penjual atau produsen, bisa
berupa nama, logo, trandmark, atau berbagai bentuk simbol yang lain.
(Kartajaya, 184).Brand yang telah didaftarkan ke pemerintah akan
mendapatkan hak eksklusif untuk menggunakan brand tersebut sampai
kapanpun, dan melarang pihak lain menggunakan brand yang sama.
Brand juga memberikan value kepada perusahaan atau produsen,
value yang didapatkan jika sebuah perusahaan memiliki brand yang kuat
adalah:
a. Premium price atau harga premium dan margin keuntungan yang
lebih tinggi. Jika merek tersebut kuat, maka dengan sendirinya produk
tersebut akan mendapatkan hak istimewa untuk mendapatkan harga di
Universitas Kristen Petra
25
atas rata-rata pesaingnya.
b. Brand yang kuat akan memberikan produsen peluang untuk
melakukan perluasan pasar secara lebih dalam, namun akan sangat
disayangkan jika brand yang kuat tidak dapat menjangkau value yang
maksimal.
c. Brand bisamenjadi basis terbentuknya loyalitas dan bahkan fanatisme
pelanggan.
d. Brand bisa menjadi komponen keunggulan bersaing yang sangat kuat,
yang akan sulit ditiru oleh pesaing.
Selain produk dan layanan,hal yang bisa dibrandingkan adalah
Retailer dan distributor, orang, organisasi, event olahraga, karya seni, tempat
seperti daerah kabupaten, daerah kotamadya, kawasan berikat atau bahkan
negara.
Brand Equity adalah aset yang tidak bisa dinyatakan dengan jelas
yang dimiliki oleh sebuah merek karna value yang diberikan baik kepada
produsen atau pelanggan(Kartajaya, 185). Dengan menggunakan metode
statistik tertentu ekuitas sebuah merek bisa diukur nilainya, beberapa unsur
ekuitas merek bisa diukur seperti brand value,brand strength, top of mind,
brand awareness, perceived quality, brand association, brand preference
hingga brand loyalty. Pengukuran ekuitas brand ini penting karena, pertama
hasil pengukuran bisa digunakan sebagai:
a. Brand Benchmark terhadap market leader maupun pesaing yang lain.
b. Hasil pegukuran dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menyusun
strategi brand dan yang ketiga hasil pengukuran dapat membantu
perusahaan dalam menjalankan manajemen portofolio brand.
2.1.5. Budgeting
Budgeting merupakan faktor yang sangat penting dalam
melaksanakan berbagai kegiatan. Jika analisis suatu perusahaan menunjukan
beban utama harus diletakan pada periklanan, maka biaya promosi yang
dikeluarkan oleh perusahaan lebih kecil, jika dibandingkan dengan promosi
yang menggunakan penjualan pribadi.
Universitas Kristen Petra
26
Budgeting adalah pengorbanan ekonomis yang menjadi beban
perusahaan untuk melaksanakan kegiatan promosinya. Untuk mencapai
tujuan usaha, perusahaan tentu memerlukan biaya. Dengan demikian , setiap
tindakan yang akan dilakukan harus dipikirkan secara matang dan
membandingkan antara faedah yang didapat dengan pengorbanan yang
dilakukan.
2.2. Identifikasi Data Perusahaan
Berdasarkan wawancara dengan Bapak Freddy selaku direktur perusahaann,
didapat data sebagai berikut:
2.2.1. Data Perusahaan
2.2.1.1. Nama Perusahaan
PT. Nusa Sastratara Utama
2.2.1.2. Pengelola Perusahaan
PT. Nusa Sastratara Utama yang didirikan pada tahun
1989 ini dipimpin oleh Kahardiwan Chandra, yaitu anak dari
almarhum Gunawan Chandra. PT. Nusa Sastratara Utama
kemudian dikelolah oleh Freddy Santoso yang berperan sebagai
direktur perusahaan.
2.2.1.3. Produk-produk yang dipasarkan
Stationery (buku-buku tulisdan alat tulis kantor).
2.2.1.4. Potensi Perusahaan
Menghasilkan kualitas buku yang baik dengan harga
yang murah yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat
Indonesia di berbagai tingkat ekonomi.
Universitas Kristen Petra
27
2.2.1.5. Lokasi Perusahaan
Lokasi PT. Nusa Sastratara Utama ini berada di Jalan
Kalianak Barat No. 55-P Surabaya. Berikut adalah gambar denah
lokasi:
Gambar 2.12. Denah Lokasi
2.2.2. Data Produk
2.2.2.1. Jenis Produk
Stationery (buku tulis dan alat-alat tulis kantor).
2.2.2.2. Nama Brand
a. Midori
b. Titi, Enteng dan NN
c. Paperlink
Universitas Kristen Petra
28
2.2.2.3.Spesifikasi Produk
a. Midori, yaitu berupa buku untuk dewasa, bermotif
corak (garis, marble, kotak dan lain-lain) atau foto
pemandangan.
b. Titi, Enteng dan NN, yaitu berupa buku tulis untuk
anak-anak, bermotif kartun, baik hasil license
atau buatan designer inhouse.
c. Paperlink, yaitu berupa memo.
Gambar 2.13. Logo Brand Produk
2.2.2.4. Harga Produk
Harga produk PT. Nusa Sastratara Utama berkisar
antara Rp. 950,00 sampai dengan Rp. 2800,00.
Brand Buku Harga dalam Rupiah
Titi 1.800
Nn 1.500
Enteng 950
Midori 2800
2.2.2.5. Positioning Produk
Menghasilkan produk stationery dengan kualitas yang
baik dan harga yang murah yang dapat dijangkau oleh target
audience.
2.2.2.6. Target Audience Produk
Target audiencedari perancangan ini adalah masyarakat
umum, khususnya di Indonesia.Secara khusus target audience PT.
Nusa Sastratara Utama dibagi menurut empat segmentasi, secara:
Universitas Kristen Petra
29
• Demografis
Secara demografis, target audience adalah masyarakat
Indonesia yang berusia antara 8-25 tahun (pria, wanita, anak-
anak dan remaja yang bersekolah, hingga kalangan dewasa
yang bekerja) yang lebih difokuskan ke wanita, dengan tingkat
ekonomi menengah kebawah sampai menengah.
• Psikografis
Target audience untuk jangka panjang dan dapat semakin
menumbuhkan kecintaan produk dalam negeri, terutama
produk perusahaan PT. Nusa Sastratara Utama.
• Geografis
Keberadaan stationery tidak bisa dipisahkan dari kehidupan
masyarakat Indonesia, maka target audiencenya adalah seluruh
masyarakat Indonesia, tidak terbatas hanya di kota besar saja,
tetapi juga sampai ke kota kecil.
• Behavioristis
Secara behavioristis targetaudiencenya adalah orang yang
memiliki kebiasaan membeli stationery dengan melihat
covernya sebagai pilhan utama.
2.2.2.7 Foto Produk
Universitas Kristen Petra
30
Gambar 2.14. Foto Produk 1
Gambar 2.15. Foto Produk 2
Gambar 2.16. Foto Produk 3
Universitas Kristen Petra
31
Gambar 2.17. Foto Produk 4
2.2.3. Data Pemasaran
2.2.3.1. Strategi Pemasaran
Sistem distribustor dalam jumlah yang banyak, yaitu
disalurkan melalui pasar-pasar tradisional (misalnya: Pasar
Kembang Jepun Surabaya).
2.2.3.2. Wilayah Pemasaran
Indonesia, terutama di daerah Jawa Timur, hal ini
dikarenakan lokasi pabrik yang berada di Surabaya.
2.2.3.3. Potensi Pasar
50% Tjiwi Kimia.
25% Kiky.
15% PT. Nusa Sastratara Utama.
Universitas Kristen Petra
32
10% Pabrik Kecil lainnya.
2.2.3.4. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi
Membantu pemeritah dalam hal pengadaan
kebutuhan alat sekolah dan kantor.
b. Misi
Dengan harga yang murah, namun mempertahankan
kualitas yang terbaik.
2.2.4. Data Komunikasi Visual yang Ada
2.2.4.1. Sarana Komunikasi Visual Eksternal
Gambar 2.18. Website
Sumber: www.sastratara.co.id
2.3. Identifikasi Data Kompetitor
2.3.1. Data Perusahaan
2.3.1.1. Nama Perusahaan
CV. Payung Asli.
Gambar 2.19. Logo Perusahaan Kompetitor
Universitas Kristen Petra
33
2.3.1.2. Pengelola Perusahaan
• Lius Purnomo Hartanto sebagai direktur utama.
• Suprono Wahyudi Purnomo sebagai direktur
pembelian.
• Agus Gunawan sebagai penjualan dan pemasaran,
direktur HRD dan GA.
• Lianto Boentoro sebagai direktur operasional.
• Agus Purnomo sebagai direktur keuangan dan
akuntansi.
2.3.1.3. Produk-produk yang dipasarkan
Manufaktur Buku Tulis dan Buku Gambar
2.3.1.4. Potensi Perusahaan
Data tidak ditemukan.
2.3.1.5. Lokasi Perusahaan
Lokasi CV. Payung Asli ini berada di Jl. Brigjen.
Katamso No. 129 Solo.
2.3.2. Data Produk
2.3.2.1. Jenis Produk
Buku Tulis dan Buku Gambar.
2.3.2.2. Nama Brand
a. Egret
b. Siswa
c. Segitiga
Universitas Kristen Petra
34
Gambar 2.20. Logo BrandKompetitor
2.2.2.3. Spesifikasi Produk
a. Egret, yaitu berupa gambar dan buku milimeter
block.
b. Siswa dan Segitiga, yaitu berupa buku tulis untuk
anak-anak, bermotif kartun, baik hasil license atau
buatan designer inhouse.
2.3.2.4. Harga Produk
Data tidak ditemukan.
2.3.2.5. Positioning Produk
Data tidak ditemukan.
2.3.2.6. Target Audience Produk
Target audiencedari perancangan ini adalah masyarakat
umum, khususnya di Indonesia.Secara khusus target audience CV.
Payung Asli dibagi menurut empat segmentasi, yaitu secara :
• Demografis :Secara demografis, target audience adalah
masyarakat Indonesia yang berusia antara 8-25 tahun (pria,
wanita, anak-anak dan remaja yang bersekolah, hingga
kalangan dewasa yang bekerja) dengan tingkat ekonomi
menengah kebawah sampai menengah.
• Psikografis : Target audience untuk jangka panjang dan dapat
semakin menumbuhkan kecintaan produk dalam negeri,
terutama produk perusahaan CV. Payung Asli.
Universitas Kristen Petra
35
• Geografis :Keberadaan buku tulis dan buku gambar tidak bisa
dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia, maka target
audiencenya adalah seluruh masyarakat Indonesia, tidak
terbatas hanya di kota besar saja, tetapi juga sampai ke kota
kecil.
• Behavioristis :Secara behavioristis target audiencenya adalah
orang yang memiliki kebiasaan membeli buku tulis dan buku
gambardengan melihat covernya sebagai pilhan utama.
2.2.2.7 Foto Produk
Gambar 2.21. Foto Produk Kompetitor
2.3.3. Data Pemasaran
2.3.3.1. Strategi Pemasaran
Payung Asli saat ini memiliki 7 (tujuh) Cabang Daerah
Pemasaran tersebar di Kota-kota strategis di seluruh Indonesia.
Ketujuh kota-kota Solo, Purwokerto, Surabaya, Cirebon, Jakarta,
Medan dan Makassar, yang semuanya mendukung Marketing di
Indonesia Wilayah Barat, Tengah dan Timur.
Universitas Kristen Petra
36
2.3.3.2. Wilayah Pemasaran
Indonesia
2.3.3.3. Potensi Pasar
Data tidak ditemukan.
2.3.3.4. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi
Menjadi Perusahaan terkemuka Menulis Buku di
Indonesia dengan pertumbuhan yang berkelanjutan
melalui profesionalisme dan perhatian terhadap,
masyarakat karyawan dan lingkungan.
b. Misi
• Terus-menerus meningkatkan keunggulan kinerja
operasional yang bertujuan untuk melayani pasar
dengan produk kualitas layanan.
• Terus mengembangkan kompetensi karyawan di
semua lini, sistem dan Infrastruktur efektif dan
efisien dalam budaya inovasi dan integritas,
kepedulian dan berkelanjutan di Perusahaan.
2.3.4. Data Komunikasi Visual yang Ada
2.3.4.1. Sarana Komunikasi Visual Eksternal
Gambar 2.22. WebsiteKompetitor
Sumber: www.payungasli.co.cc
Universitas Kristen Petra
37
2.4. Analisa Data
2.4.1. Tabulasi Data Survey
1. Apakah anda tahu mengenai produk stationery (buku tulis dan
perlengkapan kantor) dari PT. Nusa Sastratara Utama, misalnya: Titi,
Enteng, NN, Paperlink, dan Midori?
a. Ya (lanjut ke pertanyaan no.2) 22
b. Tidak (lanjut ke pertanyaan no.3) 28
2. Kalau ya, darimana anda mengetahuinya? (kemudian lanjut ke
pertanyaan no.4)
a. Teman 13
b. Website 3
c. Lain-lain. 6
Lain-lain : - Diberi orang tua, kakak, dll.
- Tidak sengaja beli
- Tahu-tahu ada di rumah
- Lihat family pakai
- Iseng
- Dll.
3. Kalau tidak, dari gambar dibawah ini apakah anda tertarik untuk
membeli produk stationery milik PT. Nusa Sastratara Utama?
Universitas Kristen Petra
38
a. Ya 18
b. Tidak 10
4. Manakah desain yang lebih anda sukai?
a.
b.
Universitas Kristen Petra
39
c.
Yang memilih a 29
Yang memilih b 13
Yang memilih c 8
5. Apa yang anda perhatikan saat membeli buku tulis?
a. Cover 23
b. Isi 14
c. Harga 11
d. Lain-lain 2
Lain-lain : - Tergantung pilihan orang tua.
- Lihat bagaimana trend di sekolah.
6. Jika terdapat tulisan pada cover buku tulis, menggunakan bahasa apakah
yang anda sukai?
a. Inggris 39
b. Indonesia 11
Universitas Kristen Petra
40
Tabel 2.1. Tabel Responden
No. Nama Jenis Kelamin Usia
1. Mario Utama Laki - Laki 17 tahun
2. Melissa Ica Perempuan 13 tahun
3. Hendry Ivander Laki – Laki 21 tahun
4. Eka Laki – Laki 14 tahun
5. Helen Perempuan 23 tahun
6. Natasha Sucipto Perempuan 17 tahun
7. Indra Laki – Laki 19 tahun
8. Linda Abadi Perempuan 14 tahun
9. Susanti Perempuan 18 tahun
10. Tommy Utomo Laki - Laki 20 tahun
11. Harry Saputra Laki - Laki 13 tahun
12. Lisa Steven Perempuan 21 tahun
13. Maya Perempuan 20 tahun
14. Gunawan S. Laki - Laki 16 tahun
15. Susan Perempuan 18 tahun
16. Agus Tjahyadi Laki - Laki 15 tahun
17. Vivi Wijaya Perempuan 20 tahun
18. Michael L. Laki - Laki 18 tahun
19. Stephanie Perempuan 21 tahun
20. Cindy Tjahjar Perempuan 17 tahun
21. Loenardi Laki - Laki 20 tahun
22. Lusiana Agus Perempuan 15 tahun
23. Rahmawati Perempuan 16 tahun
24. Tika Hanjani Perempuan 20 tahun
25. Stephanie Budiman Perempuan 17 tahun
Universitas Kristen Petra
41
Tabel 2.1. Tabel Responden (sambungan)
26. Budi Laki - Laki 13 tahun
27. Junika Perempuan 10 tahun
28. Taufan Wibisono S. Laki - Laki 19 tahun
29. Stefanny Bertha Perempuan 12 tahun
30. Maria L. Perempuan 18 tahun
31. Karina Gunawan Perempuan 14 tahun
32. Evelyne Perempuan 16 tahun
33. Steven Prasetyo Laki - Laki 23 tahun
34. Erlisa Perempuan 17 tahun
35. Tina Perempuan 20 tahun
36. Maria Melinda Perempuan 15 tahun
37. Cantika Perempuan 22 tahun
38. Dea Cantika Perempuan 10 tahun
39. Kiki Perempuan 17 tahun
40. Ikhsan Saputra Laki - Laki 14 tahun
41 Margareth Perempuan 21 tahun
42. Yohanes R. Laki - Laki 16 tahun
43. Mariska Oktavia Perempuan 20 tahun
44. Yunni Perempuan 20 tahun
45. Andre P.G Laki - Laki 21 tahun
46. Lita Triana Perempuan 19 tahun
47. Jessica Nyoto Perempuan 15 tahun
48. Melissa Perempuan 23 tahun
49. Melia Tjandra Perempuan 10 tahun
50. Anthony Yap Laki - Laki 18 tahun
2.4.2. Data Wawancara
PT. Nusa Sastratara Utama adalah perusahaan stationeryyang didirikan
oleh almarhum Kahardiwan Chandra pada tahun 1989. Perusahaan ini dipimpin
oleh Gunawan Chandra (anak almarhum Kahardiwan Chandra) dan dikelolah oleh
Freddy Santoso yang berperan sebagai direktur perusahaan.
Universitas Kristen Petra
42
Penjualan utama di perusahaan ini difokuskan pada buku tulis. PT. Nusa
Sastratara Utama dikenal sebagai perusahaan menghasilkan kualitas buku yang
baik dengan harga yang murah yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat
Indonesia di berbagai tingkat ekonomi.
2.4.3. Analisisa Data Survey dan Wawancara
2.4.3.1. Analisisa Data Survey
Survey ini dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada
target audience, yaitu anak-anak yang bersekolah dan mahasiswa.
Kesimpulan yang didapat adalah produk stationery milik PT. Nusa
Sastratara Utama kurang dikenal oleh target audience, terutama yang
berlokasi di Surabaya dan sekitarya. Selain itu target audiencelebih
banyak yang mengutamakan cover buku ketika membeli.
2.4.3.2. Analisisa Data Wawancara
PT. Nusa Sastratara Utama ini dipimpin oleh
Kahardiwan Chandra, yaitu anak dari almarhum Gunawan
Chandra, kemudian perusahaan ini dikelolah oleh Freddy Santoso
yang berperan sebagai direktur utama.
Perusahaan mempunyai 2 macam desain.
Yang pertama dalah desain dari designer inhouse dan yang kedua
merupakan license. Brand produk dari perusahaan swasta yang
telah berdiri sejak tahun 1989 sayangnya lebih dikenal oleh
masyarakat menengah kebawah saja, padahal target audience yang
hendak dicapai oleh PT. Nusa Sastratara Utama juga mencakup
segmen menengah.
2.4.4. Asumsi Data Survey dan Wawancara
Perusahaan memiliki potensial untuk mencapai segmen target audience
yang lebih tinggi, namun perusahaan tidak mau untuk mencobanya.
Kelebihan dari produk perusahaan adalah kualitas produk yang
dihasilkan sesuai dengan harga yang diberikan. Selain itu cukup banyak varian
yang diberikan oleh perusahaan. Sedangkan kekurangannya adalah dari designer
inhouse, karena desain yang mereka gunakan terpaku hanya pada foto
pemandangan, bunga dan lain-lain saja.
Universitas Kristen Petra
43
2.5. Analisa Data
2.5.1. SWOT
a. Strength
Produk stationery milik PT. Nusa Sastratara Utama memiliki harga yang cukup
murah, tidak menguras kantong. Hal ini memberi nilai lebih karena sesuai
dengan target market, yaitu kelas ekonomi mengah kebawah yang biasanya
melihat harga terlebih dahulu sebelum membeli.
b. Weakness
Produk stationery milik PT. Nusa Sastratara Utama ini cenderung mengikuti
trend televisi, misalnya: Upin Ipin, Dora The Explorer, dll. Selain itu produk
stationery milik PT. Nusa Sastratara Utama ini hanya memasarkan produknya
di pasar – pasar tradisional dan informasi dari mulut ke mulut sheingga
pemasaran dn informasi keberadaan produk kurang efektik.
c. Oppurtunity
Peluang pasar yang cukup menguntungkan produk stationery milik PT. Nusa
Sastratara Utama ini adalah produk stationery ini sudah banyak dikenal oleh
target market menengah kebawah. Kepercayaan akan produk dengan harga
terjangkau pun sudah diraih. Dengan adanya hal ini, memungkinkan bahwa PT.
Nusa Sastratara Utama dapat merambah segmen menengah.
d. Threat
Dalam hal kualitas, dikhawatirkan akan mempengaruhi target audience kelas
menengah, karena kualitas bahan kelas menengah kebawah dan kelas
menengah berbeda bahannya.
2.5.2. Kesimpulan Analisis Data
Dari hasil analisis SWOT diatas, PT. Nusa Sastratara Utama memiliki
kelebihan dan kekurangan yang perlu dievaluasi lebih lanjut. Kegiatan
promosi yang dilakukan harus efektik dan komunikatif, tujuannya adalah agar
masyarakat dapat lebih mengenal produk dari PT. Nusa Sastratara Utama.
Selain itu penulis dapat menganalisa bahwa PT. Nusa Sastratara Utama harus
lebih mengembangkan strategi-strategi IMC yang kreatif untuk dapat lebih
bersaing dengan para kompetitornya.