Dicky Pelupessy Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI
Sesi Pembelajaran Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB) 29 November 2011
Intervensi Psikososial
• Intervensi yang menekankan hubungan yang dinamis antara aspek psikologis dan aspek sosial
• Integrasi pendekatan psikologis dan sosial untuk mencegah dan mengatasi masalah psikososial
Tujuan intervensi psikososial
• Meningkatkan resiliensi individu, kelompok, dan komunitas dengan memperkuat faktor pelindung dan menurunkan faktor penekan atau risiko
• Faktor pelindung: kondisi individu dan lingkungan yang meningkatkan kemampuan individu menghadapi situasi sulit
• Faktor penekan atau risiko: kondisi individu dan lingkungan yang menurunkan kemampuan individu menghadapi situasi sulit
• Faktor pelindung: kemampuan menghadapi (coping) stres, dukungan dan ikatan dengan kelompok, jaringan sosial, spiritualitas, dll.
• Faktor penekan atau risiko: kesulitan ekonomi, kekerasan, eksploitasi, kehilangan anggota keluarga, kondisi pengungsian dll.
Mencegah dan mengatasi masalah (pemulihan) psikososial
Fase Intervensi Psikososial
Fokus pada kebutuhan untuk bertahan hidup dan perlindungan, serta akses penyintas terhadap informasi
dan kebutuhan penyintas
Fokus untuk mengembalikan penyintas kepada aktivitas normal
Fokus untuk memperkuat dan memperluas pelayanan dan aktivitas yang ada di masyarakat, serta
membangun pendekatan psikososial melalui layanan yang ada (kesehatan, pendidikan, sosial)
Ranah Intervensi Psikososial
• Psikologis-‐individual (terapi, konseling, psikoedukasi individual, dsb)
• Sosial-‐komunitas (pengorganisasian komunitas, psikoedukasi komunitas, dsb)
Level Intervensi Psikososial
• Community development • Network-‐strengthening • Mutual support-‐building
• Counseling • Intensive psychotherapy
Intervensi Psikososial: (bukan) Kisah Si Monyet dan Si Ikan
Dahulu kala, ada seekor monyet yang baik haR dan suka menolong.
Suatu hari keRka sedang bersantai di pinggir sungat, Si Monyet melihat seekor ikan berenang. Si Ikan sangat menikmaR berenang di sungai yang jernih.
Si Monyet Rdak tahu bahwa Si Ikan senang berenang dan hidup di air, Si Monyet sangat khawaRr Si Ikan akan tenggelam.
Si Monyet merasa kasihan dengan Si Ikan, dan memutuskan mengeluarkan Si Ikan dari air. Si Monyet meletakkan Si Ikan di tempat yang kering. Kemudian Si Monyet pergi mencari makanan yang akan diberikan kepada Si Ikan. Ternyata keRka Si Monyet kembali, Si Ikan telah maR.
Si Monyet menangis sedih. Si Monyet bertanya apa yang salah dengan yang dilakukannya, Si Monyet hanya bermaksud untuk menolong Si Ikan.
Intervensi Psikososial
• Berbasis nonkomunitas vs. Berbasis komunitas
Berbasis nonkomunitas
• Pendekatan individual • Pendekatan medis-‐klinis
• Asumsi tentang masalah dan sumber penyelesaian: individu
Berbasis komunitas
• Pendekatan kolekRf • Asumsi tentang masalah dan sumber penyelesaian: komunitas
Mengapa (perlu) berbasis komunitas?
• Tenaga profesional kesehatan mental terbatas jumlahnya, masyarakat Rdak dapat terus-‐menerus menunggu atau bergantung pada tenaga profesional untuk mengatasi masalah
Mengapa (perlu) berbasis komunitas?
• Dalam konteks bencana, situasi sulit dialami secara kolekRf
• Bencana dan dampak bencana dimaknai oleh individu terkait dengan konteks lingkungannya
• Komunitas adalah lingkungan yang paling dekat dan pertama menyediakan bantuan bagi individu
Mengapa (perlu) berbasis komunitas?
• Komunitas sendirilah yang memahami sumber-‐sumber yang dapat diandalkan untuk mengatasi masalah
• Menjaga keberlangsungan pemulihan dan pemberdayaan
• Tidak dapat menggantungkan pada intervensi/bantuan dari luar komunitas secara terus-‐menerus
Prinsip-‐prinsip intervensi psikososial berbasis komunitas
• Peka terhadap budaya dan kontekstual • Mendorong parRsipasi dan kepemilikan komunitas
• Membangun kapasitas sumber daya setempat
Intervensi psikososial berbasis komunitas
Peningkatan resiliensi dan pemberdayaan individu dan komunitas
Terima kasih
For More Information i
Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI Kampus UI Depok
Tel: 021-‐7873745 / 7270004 ext. 1503 Fax: 021-‐7873745
E-‐mail: [email protected]