dokumentasi tutorial sistem keamanan ... · web view... berikut yang berfungsi untuk...

130
i

Upload: trankiet

Post on 29-Mar-2018

228 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

i

Page 2: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

TUTORIAL INTERAKTIFINTEGRASI KEAMANAN SISTEM

INFORMASI BERBASIS OPEN SOURCE

Direktorat Sistem Informasi, Perangkat Lunak Dan Konten

Direktorat Jenderal Aplikasi TelematikaDepartemen Komunikasi Dan Informatika

2006

ii

Page 3: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

KATA  PENGANTAR

Keamanan informasi merupakan salah satu bagian penting dalam suatu sistem informasi, karena informasi merupakan aset yang sangat berharga bagi setiap institusi ataupun perusahaan. Begitu pentingya informasi sehingga informasi terkadang hanya diperuntukkan bagi orang-orang tertentu. Oleh karena itu, keamanan sistem informasi harus terjamin dalam batas-batas yang dapat diterima.

Keamanan informasi tidak cukup hanya dengan pemasangan Firewall semata, tetapi dapat dioptimalkan melalui integrasi berbagai komponen sistem informasi sehingga meminimalkan terjadinya akses oleh pengguna yang tidak berwenang.

Berbagai perangkat keamanan sistem informasi tersedia di Internet, mulai dari yang gratis yang dapat di download dari internet sampai yang berbayar. Namun, bagaimana mengintegrasikan keamanan sistem informasi tersebut? Untuk itu Direktorat Sistem Informasi, Perangkat Lunak dan Konten berupaya menyusun aplikasi ”Tutorial Interaktif Integrasi Keamanan Sistem Informasi Berbasis Open Source”

Tutorial yang dilengkapi dengan CD-ROM interaktif ini diharapkan dapat mempermudah implementasi keamanan informasi secara mandiri dan murah tanpa instruktur.

iii

Page 4: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Departemen Komunikasi dan Informatika akan terus memperbaiki dan mengembangkan Tutorial Interaktif ini guna memenuhi aspek keamanan informasi dalam menghadapi berbagai ancaman serangan terhadap teknologi informasi. Saran dan masukan terhadap buku ini sangat diharapkan sehingga dapat membantu untuk menyempurnakan penulisan selanjutnya. Korespondensi ditujukan ke alamat e-mail: [email protected]

Semoga bermanfaat!

Jakarta, Desember 2006

 

Lolly Amalia AbdullahDirekturSistem Informasi, Perangkat Lunak dan Konten

iv

Page 5: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................IIDAFTAR GAMBAR.........................................................................IV

ARSITEKTUR SISTEM KEAMANAN INFORMASI TERINTEGRASI...................................................................................1

SECURE SOCKET LAYER.................................................................3

Instalasi Secure Socket Layer..............................................6Konfigurasi Secure Socket Layer........................................6Pembuatan Certificate of Authority (CA).......................11Pembuatan Certificate Signing Request (CSR)...........14Pengesahan CSR oleh CA....................................................15REFERENSI................................................................................16

LDAP IDENTITY MANAGER..........................................................17

Instalasi LDAP Identity Manager.......................................21Konfigurasi LDAP Identity Manager.................................22Inisialisasi Direktori...............................................................32Pengelolaan Data Pengguna..............................................34Penggunaan Perlengkapan Tambahan..........................38REFERENSI................................................................................40

AUTHENTICATION SYSTEM.........................................................41

Pluggable Authentication Modules..................................42Instalasi PAM............................................................................43

v

Page 6: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Konfigurasi Name Service...................................................44Konfigurasi PAM – LDAP.......................................................52Konfigurasi Authentikasi Squid dengan PAM...............54REFERENSI................................................................................55

DOMAIN CONTROLLER..................................................................56

Instalasi Samba Domain Controller.................................59Konfigurasi Samba Domain Controller...........................59Konfigurasi Domain Client...........................................................67REFERENSI................................................................................71

SECURE APPLICATION SERVER..................................................72

Instalasi Apache Web Server.............................................76Konfigurasi Apache Web Server.......................................77Konfigurasi Apache – PAM...................................................80Konfigurasi Apache – SSL....................................................82Konfigurasi Apache – PAM - SSL.......................................84Penggunaan Client Certificate pada Browser..............85REFERENSI................................................................................87

vi

Page 7: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1 - ARSITEKTUR KEAMANAN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI.................................................................................2

GAMBAR 2 - STRUKTUR DIREKTORI LDAP............................................19GAMBAR 3 - TAMPILAN INPUT NAMA DOMAIN LDAP..........................23GAMBAR 4 – TAMPILAN INPUT ORGANISASI DIREKTORI LDAP............23GAMBAR 5 – TAMPILAN INPUT PASSWORD ADMINISTRATOR................24GAMBAR 6 - TAMPILAN KONFIRMASI ULANG PASSWORD

ADMINISTRATOR...........................................................................24GAMBAR 7 - PILIHAN LDAP DATABASE BACKEND...............................25GAMBAR 8 - PILIHAN PENGHAPUSAN DATABASE LDAP.......................26GAMBAR 9 - PILIHAN PROTOKOL LDAP VERSI 2...................................26GAMBAR 10 - TAMPILAN JXPLORER......................................................38GAMBAR 11 - TAMPILAN PHP LDAP ADMIN........................................39GAMBAR 12 - ARSITEKTUR DOMAIN CONTROLLER...............................58GAMBAR 13 - SYSTEM PROPERTIES UNTUK KOMPUTER.........................68GAMBAR 14 - TAMPILAN PENGGANTIAN NAMA KOMPUTER.................69GAMBAR 15 - AUTHENTIKASI JOIN DOMAIN..........................................70GAMBAR 16 - MANAJEMEN SSL CERTIFICATE BROWSER FIREFOX.......85Gambar 17 - Import SSL Certificate Browser Firefox...........................86

vii

Page 8: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

1

Page 9: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Arsitektur Sistem Keamanan Informasi Terintegrasi

2

Page 10: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Gambar 1 - Arsitektur Keamanan Sistem Informasi Terintegrasi

3

Page 11: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

SECURE SOCKET LAYER

4

Page 12: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Secure Socket Layer (SSL) adalah sebuah protokol yang bekerja tepat di bawah sebuah aplikasi jaringan komputer. Protokol ini menjamin keamanan data yang dikirimkan satu host dengan host lainnya dan juga memberikan metode otentikasi, terutama untuk melakukan otentikasi terhadap server yang dihubungi. Untuk keamanan data, SSL menjamin bahwa data yang dikirimkan tidak dapat dicuri dan diubah oleh pihak lain. Selain itu, SSL juga melindungi pengguna dari pesan palsu yang mungkin dikirimkan oleh pihak lain. Tahapan -tahapan yang harus dilalui dalam menggunakan SSL adalah :

1. Negosiasi algoritma yang akan digunakan kedua-belah pihak.2. Otentikasi menggunakan Public Key Encryption atau Sertifikat elektronik.3. Komunikasi data dengan menggunakan Symmetric Key Encryption.

Pada tahap negosiasi algoritma yang akan digunakan, pilihan-pilihan algoritma yang bisa digunakan adalah :

• Public Key Encryption : RSA, Diffie-Helman, DSA (Digital Signature Algorithm) atau Fortezza

5

Page 13: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

• Symmetric Key Encryption : RC2, RC4, IDEA (International Data Encryption Algorithm), DES (Data Encryption Standard), Triple DES atau AES• Untuk fungsi hash 1 arah : MD5 (Message-Digest algorithm 5) atau SHA (Secure Hash Algorithm)

Aplikasi yang banyak menggunakan SSL adalah aplikasi perbankan berbasiskan web. Perkembangan lanjutan dari SSL adalah TLS, kepanjangan dari Transport Layer Security.Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh TLS adalah :

• Pemberian nomor pada semua data dan menggunakan nomor urut pada Message Authentication Code (MAC)• Message Digest hanya dapat dipergunakan dengan kunci yang tepat.• Perlindungan terhadap beberapa serangan yang sudah diketahui (seperti Man in the Middle Attack)• Pihak yang menghentikan koneksi, mengirimkan resume dari seluruh data yang dipertukarkan oleh kedua belah pihak.• Membagi data yang dikirimkan menjadi dua bagian, lalu menjalankan fungsi hash yang berbeda pada kedua bagian data.

6

Page 14: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Pada implementasinya banyak aplikasi di sisi server dapat memfasilitasi koneksi biasa ataupun koneksi dengan TLS, tergantung dengan kemampuan klien yang melakukan koneksi. Apabila klien dapat melakukan koneksi dengan TLS maka data yang dikirimkan akan melalui proses enkripsi. Sebaliknya, apabila klien tidak memiliki kemampuan TLS, maka data akan dikirimkan dalam format plaintext.

Instalasi Secure Socket Layer

Konfigurasi Secure Socket Layer

root@server:~# apt-get install openssl

7

Page 15: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

default_daysmerupakan attribut konfigurasi yang berfungsi untuk menentukan secara umum jangka waktu berlakunya certificate ssl yang dibuat.

default_crl_days merupakan attribut konfigurasi yang berfungsi untuk menentukan secara umum jangka waktu berlakukan Certificate Revocation List (CRL).

default_md merupakan attribut konfigurasi yang berfungsi untuk menentukan pilihan algoritma pengacakan yang akan digunakan pada saat membuat certificate.

# Comment out the following two lines for the "traditional"# (and highly broken) format.name_opt = ca_default # Subject Name optionscert_opt = ca_default # Certificate field options

# Extension copying option: use with caution.# copy_extensions = copy

# Extensions to add to a CRL. Note:# Netscape communicator chokes on V2 CRLs# so this is commented out # by default to leave a V1 CRL.# crlnumber must also be # commented out to leave a V1 CRL.# crl_extensions = crl_ext

default_days = 365 # 1 tahun certify fordefault_crl_days= 30 # 1 bulan default_md = sha1 # which md to use.preserve = no # keep passed DN ordering

8

Page 16: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

countryName merupakan salah satu attribut distinguished Name (DN) yang akan digunakan pada saat pembuatan sebuah certificate. Attribut countryName

[ req_distinguished_name ]countryName = Nama Negara (2 letter code)countryName_default = IDcountryName_min = 2countryName_max = 2

stateOrProvinceName = Nama Propinsi (full name)stateOrProvinceName_default = DKI Jakarta

localityName = Nama Lokasi

0.organizationName = Nama Organisasi

organizationName_default = Departemen Komunikasi dan Informatika

organizationalUnitName = Nama Unit Organisasi organizationalUnitName_default = Direktorat Sistem Informasi Perangkat Lunak dan Konten

commonName = Common Name commonName_max = 64

emailAddress = Alamat EmailemailAddress_max = 64

# SET-ex3 = SET extension number 3

9

Page 17: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

berfungsi untuk memberikan informasi nama negara tempat organisasi pembuat certificate berada.

countryName_default merupakan attribut yang berfungsi untuk memberikan nilai standard terhadap attribut countryName.

countryName_min merupakan attribut yang berfungsi untuk mengatur jumlah karakter minimal yang harus diberikan pada saat mengisi nilai variabel countryName.

countryName_max merupakan attribut yang berfungsi untuk mengatur jumlah karakter maksimal yang harus diberikan pada saat mengisi nilai variabel countryName.

stateOrProvinceName merupakan attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi nama propinsi tempat organisasi pembuat certificate berada.

stateOrProvinceName_default attribut yang berfungsi untuk menentukan nilai umum yang dapat digunakan pada saat mengisi nilai variabel stateOrProvinceName.

localityName merupakan attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi nama lokasi tempat organisasi pembuat certificate berada.

10

Page 18: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

organizationName merupakan attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi nama organisasi pembuat certificate.

organizationName_default merupakan attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi nilai umum yang dapat digunakan sebagai nama organisasi pembuat certificate.

organizationalUnitName merupakan attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi nama unit divisi organisasi pembuat certificate.

organizationalUnitName_default merupakan attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi nilai umum yang dapat digunakan pada variabel organizationalUnitName.

commonName merupakan attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi nama pembuat certificate atau pada umumnya variabel tersebut dapat disamakan dengan nama host sebuah komputer.

11

Page 19: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

commonName_max merupakan attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi nilai maksimum yang dapat diberikan untuk variabel commonName.

emailAddress merupakan attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi alamat email pembuat certificate.

12

Page 20: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Pembuatan Certificate of Authority (CA)

Langkah yang harus dilakukan sebelum membuat sebuah Certificate of Authority adalah membuat key dari certificate tersebut. Untuk membuat key dapat dilakukan sesuai dengan langkah sebagai berikut:

Lalu setelah membuat sebuah key dengan panjang 2048 bits yang disimpan pada file ca.key, kita dapat membuat sebuah Certificate of Authority (CA) yang aktif selama 10 tahun (3650 hari) dengan cara sebagai berikut:

Setelah perintah tersebut dijalankan maka akan muncul beberapa pertanyaan seperti berikut:

root@server:~# openssl genrsa -des3 -out ca.key 2048

root@server:~# openssl req -new -x509 -days 3650 – key ca.key -out ca.crt

13

Page 21: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Using configuration from /etc/ssl/openssl.cnf

Enter PEM pass phrase: <ketik password ca.key anda disini>

You are about to be asked to enter information that will be incorporatedinto your certificate request.What you are about to enter is what is called a Distinguished Name or a DN.There are quite a few fields but you can leave some blankFor some fields there will be a default value,If you enter '.', the field will be left blank.-----

Nama Negara (2 letter code) [ID]:<enter>

Nama Propinsi (full name) [DKI Jakarta]:<enter>Nama Lokasi (eg, city) [Jakarta Pusat]:<enter>Nama Organisasi(eg, company) [Departemen Komunikasi dan Informatika]:<enter>

Nama Unit Organisasi (eg, section) [Direktorat Sistem Informasi Perangkat Lunak dan Konten]: <enter>

Common Name (eg, your name or your server's hostname) []:www.depkominfo.go.id

Alamat Email []:[email protected]

14

Page 22: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Setelah selesai dibuat, Certificate of Authority (CA) tersebut dapat digunakan untuk melakukan pengesahan terhadap sebuah Certificate Signing Request (CSR). Syarat agar CA tersebut dapat digunakan untuk mengesahkan sebuah certificate adalah penggunaan kombinasi public key – private key dan password yang telah dibuat pada sebelumnya.

Pembuatan Certificate Signing Request (CSR)

Langkah yang harus dilakukan sebelum membuat sebuah Certificate Signing Request adalah membuat key dari certificate tersebut. Untuk membuat key dapat dilakukan sesuai dengan langkah sebagai berikut:

Lalu setelah membuat sebuah key dengan panjang 2048 bits yang disimpan pada file cert.key, kita dapat membuat sebuah Certificate Signing Request (CSR) dengan cara sebagai berikut:

root@server:~# openssl genrsa -des3 -out cert.key 2048

root@server:~# openssl req -new -key cert.key -out cert.csr

15

Page 23: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Setelah perintah tersebut dijalankan maka akan muncul beberapa pertanyaan seperti berikut:

Using configuration from /etc/ssl/openssl.cnf

Enter PEM pass phrase: <ketik password ca.key anda disini>

You are about to be asked to enter information that will be incorporatedinto your certificate request.What you are about to enter is what is called a Distinguished Name or a DN.There are quite a few fields but you can leave some blankFor some fields there will be a default value,If you enter '.', the field will be left blank.-----

Nama Negara (2 letter code) [ID]:<enter>

Nama Propinsi (full name) [DKI Jakarta]:<enter>Nama Lokasi (eg, city) [Jakarta Pusat]:<enter>Nama Organisasi(eg, company) [Departemen Komunikasi dan Informatika]:<enter>

Nama Unit Organisasi (eg, section) [Direktorat Sistem Informasi Perangkat Lunak dan Konten]: <enter>

Common Name (eg, your name or your server's hostname) []:www.depkominfo.go.id

Alamat Email []:[email protected]

16

Page 24: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Pengesahan CSR oleh CA

Pengesahan CSR oleh Certificate of Authority berfungsi agar certificate tersebut dapat digunakan sebagai alat authentikasi dengan certificate lain yang disahkan oleh CA yang sama. Hal tersebut dapat diimplementasikan pada authentikasi apache web server dengan menggunakan mekanisme client certificate authentication.

Untuk melihat hasil certificate yang telah dibuat maka lakukan perintah dibawah ini:

root@server:~# openssl x509 -req -in cert.csr -out cert.crt -sha1 –CA ca.crt -CAkey ca.key -CAcreateserial -days 3650

root@server:~# openssl x509 –in cert.crt –text -noout

17

Page 25: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

REFERENSI

1. Certificate Revocation List – Wikipedia, the free en-cyclopedia.http://en.wikipedia.org/wiki/CRL

2. Certificate Signing Request – Wikipedia, the free en-cyclopedia.http://en.wikipedia.org/wiki/CSR

3. Certificate Authority – Wikipedia, the free encyclo-pedia.http://en.wikipedia.org/wiki/CA

4. Secure Socket Layer – Wikipedia, the free encyclo-pedia.http://en.wikipedia.org/wiki/SSL

18

Page 26: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

19

Page 27: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

LDAP IDENTITY MANAGER

20

Page 28: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

LDAP adalah sebuah protokol yang mengatur mekanisme pengaksesan sebuah layanan direktori. LDAP pertama kali diperkenalkan oleh Tim Howes dari University of Michigan. LDAP sendiri adalah sebuah versi sederhana dari DAP (Directori Access Protocol) sebuah protokol un-tuk mengakses direktori X.500.

Sebuah entri dalam Direktori LDAP dapat dibedakan satu dengan yang lainnya melalui DN (Distinguish Name). Un-tuk mempermudah pemahaman anda tentang konsep di-rektori ini, saya akan mencontohkan model direktori dalam keluarga *nix. Disini kita bisa merujuk ke entri pal-ing bawah dari pohon ini dengan menyebutkan full path dari direktori ini yaitu misalnya /var/vhost/domain2 dan entri ini dapat dipastikan unik.

Konsep ini hampir sama dengan entri pada direktori LDAP, misalnya saya mempunyai dua buah DN yang per-tama adalah “dc=id, dc=go, dc=depkominfo, ou=People” dan “dc=id, dc=go, dc=depkominfo, ou=Group” saya dapat mengambarkannya sebagai berikut:

21

Page 29: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Gambar 2 - Struktur Direktori LDAP

Setiap entri dalam direktori LDAP merupakan objectClass dari kelas tertentu, atribut yang mungkin dimiliki oleh se-buah entri tergantung dari objectClass yang dimiliki entri tersebut. Aturan ini dijelaskan dalam skema yang dimiliki oleh sebuah direktori LDAP.

Sebagai contoh, entri cn=pegawai ,ou=Group,dc=depkominfo, dc=go, dc=id harus memiliki atribut gidNumber karena entri ini memiliki objectClass posixGroup yang mengharuskan adanya atribut gidNumber. Hal ini berguna untuk men-

22

Page 30: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

jaga kekonsistenan informasi yang terdapat pada direk-tori LDAP tersebut.

Sama seperti pada direktori yang selama ini kita kenal, kegunaan utama dibuatnya direktori LDAP ini adalah un-tuk memudahkan pengguna mengorganisasi dan mene-mukan kembali informasi atau data yang dimiliki. Pada artikel ini informasi yang dimaksud adalah informasi mengenai pengguna, namun penggunaan Direktori LDAP tidak tertutup pada hal ini saja.

Sebagai contoh lainnya adalah kita dapat menyimpan informasi mengenai Domain dalam direktori LDAP. Direktori LDAP sejak semula dirancang untuk operasi pencarian, oleh sebab itu operasi pencarian pada Direktori LDAP sangat cepat, hal inilah yang menjadi dasar kenapa banyak sistem administrator yang memilih menggunakan LDAP sebagai basisdata informasi pengguna layanannya dari pada menggunakan RDBMS sekarang ini.

23

Page 31: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Instalasi LDAP Identity Manager

Instalasi LDAP Server pada debian dapat dilakukan dengan menjalankan perintah sebagai berikut:

slapd merupakan paket yang terdiri dari perangkat lunak yang membentuk sebuah service LDAP Server.

ldap-utils merupakan paket yang terdiri dari perangkat lunak yang berfungsi untuk membantu user dalam menggunakan server LDAP.

root@DirectoryServer:~# apt-get install slapd ldap-utils

Reading Package Lists... DoneBuilding Dependency Tree... Done

The following NEW packages will be installed:ldap-utils libiodbc2 libslp1 slapd0 upgraded, 4 newly installed, 0 to remove and 281 not upgraded.Need to get 15.6MB of archives.After unpacking 4952kB of additional disk space will be used.Do you want to continue? [Y/n]

24

Page 32: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Konfigurasi LDAP Identity Manager

Untuk melakukan konfigurasi dasar server LDAP maka lakukan perintah sebagai berikut:

Selanjutnya sistem konfigurasi akan menampilkan pilihan sebagai berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi dan database ldap baru atau tidak.

Pilihlah [No] apabila anda melihat tampilan seperti diatas. Jika anda memilih [Yes] maka konfigurasi dan database dasar tidak akan dibuat pada saat proses inisialisasi selesai dilakukan.

root@server:~# dpkg-reconfigure slapd

25

Page 33: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Selanjutnya sistem akan menanyakan nama domain yang akan digunakan untuk membuat struktur direktori LDAP. Nilai yang diberikan pada tampilan tersebut harus berbentuk nama domain seperti “depkominfo.go.id” sehingga sistem akan melakukan perubahan secara otomatis menjadi “dc=depkominfo, dc=go, dc=id”.

Gambar 3 - Tampilan Input Nama Domain LDAP

Setelah memasukkan nama domain yang akan dikelola oleh direktori LDAP, maka sistem akan menanyakan nama organisasi yang akan disimpan pada direktori LDAP. Sebagai contoh, masukkan nilai “depkominfo” seperti pada tampilan dibawah ini.

26

Page 34: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Gambar 4 – Tampilan Input Organisasi Direktori LDAPSetelah struktur direktori berhasil didefinisikan, maka hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah memberikan kata kunci atau password untuk user admin dari direktori LDAP.

Gambar 5 – Tampilan Input Password Administrator

Setelah kata kunci atau password diberikan, maka sistem akan menanyakan kembali nilai yang sama untuk melakukan konfirmasi apakah benar nilai tersebut yang akan digunakan sebagai password.

27

Page 35: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Gambar 6 - Tampilan Konfirmasi Ulang Password Administrator

Setelah password untuk user admin direktori LDAP diberikan, maka sistem akan menanyakan tipe backend yang akan digunakan oleh server. Pilihan yang tersedia antara lain:

o BDB, o HDB, o LDBM,

Pilihlah backend mana yang paling sesuai dengan kebutuhan.

28

Page 36: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Gambar 7 - Pilihan LDAP Database Backend

29

Page 37: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Apabila pilihan backend database yang akan digunakan telah ditentukan maka selanjutnya sistem akan menanyakan apakah database akan dihapus apabila admin melakukan proses “uninstall” terhadap service slapd. Apabila anda ingin menggunakan data tersebut setelah melakukan proses “uninstall” terhadap service slapd maka pilihlah [No].

Gambar 8 - Pilihan Penghapusan Database LDAP

Pilihan terakhir adalah apakah LDAP server yang sedang dikonfigurasi dapat memberikan akses terhadap protokol LDAP versi 2 atau tidak.

30

Page 38: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Gambar 9 - Pilihan Protokol LDAP versi 2Setelah menyelesaikan konfigurasi dengan menggunakan pemandu, maka administrator dapat melihat hasilnya pada lokasi /etc/ldap/slapd.conf.

Suffix adalah attribut konfigurasi slapd yang berfungsi untuk memberikan informasi alamat hirarki yang akan digunakan pada direktori.

suffix dc=depkominfo,dc=go,dc=id

rootdn cn=admin,dc=depkominfo,dc=go,dc=idrootpw “kominfo” # pilihan password MD5 SHA1 CRYPT

access to attrs=userPassword by dn="cn=admin,dc=depkominfo,dc=go,dc=id" write by anonymous auth by self write by * none

access to * by dn="cn=admin,dc=depkominfo,dc=go,dc=id" write by * read

31

Page 39: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Rootdn adalah attribut konfigurasi slapd yang berfungsi untuk memberikan informasi user administrator yang bertanggung jawab terhadap direktori tersebut.

Rootpw adalah attribut konfigurasi slapd yang berfungsi untuk memberikan informasi password dari user administrator direktori. Format password yang dapat digunakan antara lain:

PLAIN, format tersebut akan menampilkan password tanpa mengalami pengubahan. Format tersebut sangat tidak direkomendasikan, karena dapat membahayakan jika user lain melihat file konfigurasi slapd.

MD5, format tersebut akan menggunakan algoritma Message Digest 5. Algoritma MD5 mempunyai tingkat keamanan yang bagus karena menggunakan mekanisme one way encryption.

CRYPT, format tersebut akan menggunakan algoritma CRYPT yang digunakan oleh sistem operasi linux.

SHA1, format tersebut akan menggunakan algoritma Secure Hash Algoritma – 1.

Penggunaan Secure Socket Layer

32

Page 40: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Karena salah satu tujuan penggunaan LDAP adalah sebagai sarana untuk melakukan authentikasi dan otorisasi maka diperlukan sebuah mekanisme pengamanan terhadap data sensitif yang dikirimkan dari mesin client terhadap mesin LDAP. Untuk melakukan proteksi terhadap data yang dikirimkan maka diperlukan sebuah mekanisme enkripsi yang bernama Transport Layer Security (TLS). Untuk menggunakan TLS, diperlukan beberapa komponen yang harus dibuat terlebih dahulu yaitu Certificate Authority, Server Certificate dan Server Key. Pembuatan komponen tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

root@Server:~# /usr/lib/ssl/misc/CA.sh –newca

root@Server:~# openssl req -new -nodes -keyout newreq.pem -out newreq.pem

root@Server:~# /usr/lib/ssl/misc/CA.sh –sign

root@Server:~# cp demoCA/cacert.pem /etc/ldap/cacert.pem

root@Server:~# mv newcert.pem /etc/ldap/servercert.pem

root@Server:~# mv newreq.pem /etc/ldap/serverkey.pem

33

Page 41: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Setelah proses pembuatan komponen TLS certificate selesai dilakukan maka tambahkan pada file /etc/ldap/slapd.conf konfigurasi seperti berikut:

TLSCACertificateFile adalah attribut konfigurasi LDAP server yang berfungsi untuk memberikan informasi lokasi file Certificate Authority yang akan digunakan oleh server LDAP.

TLSCertificateFile adalah attribut konfigurasi LDAP server yang berfungsi untuk memberikan informasi lokasi file SSL Certificate yang akan digunakan oleh server LDAP.

TLSCertificateKeyFile adalah attribut konfigurasi LDAP server yang berfungsi untuk memberikan informasi lokasi file tempat penyimpanan sepasang kunci publik dan privat yang akan digunakan oleh server untuk melakukan enkripsi data.

TLSCACertificateFile /etc/ldap/cacert.pemTLSCertificateFile /etc/ldap/servercrt.pemTLSCertificateKeyFile /etc/ldap/serverkey.pem

Konfigurasi Service SLAPD

34

Page 42: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Setelah seluruh rangkaian konfigurasi LDAP Server selesai dilakukan maka hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengatur konfigurasi runtime yang terletak pada file /etc/default/slapd seperti URI (Unified Resource Identifier) yang akan digunakan, user dan group yang akan menjalankan, pemberian parameter eksekusi tambahan, dan lain sebagainya.

SLAPD_CONF adalah attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi lokasi file konfigurasi Server LDAP yang akan digunakan.

SLAPD_USERadalah attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi nama user yang akan digunakan untuk menjalankan service SLAPD. Apabila tidak diberikan nilai maka secara otomatis, sistem operasi akan menggunakan user ‘root’.

SLAPD_CONF=SLAPD_USER=SLAPD_GROUP=SLAPD_PIDFILE=TRY_BDB_RECOVERY=yesSLURPD_START=autoSLAPD_SERVICES="ldap:/// ldaps:///"SLAPD_OPTIONS=""SLURPD_OPTIONS=""

35

Page 43: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

SLAPD_GROUP adalah attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi nama group yang akan digunakan untuk menjalankan service SLAPD. Apabila tidak diberikan nilai maka secara otomatis, sistem operasi akan menggunakan group ‘root’.

SLAPD_PIDFILE adalah attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi file yang akan digunakan untuk menyimpan ID dari proses server LDAP.

TRY_BDB_RECOVERY adalah attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi apakah server LDAP akan melakukan pemeriksaan terhadap kebenaran dari database pada saat dijalankan atau tidak.

SLURPD_START adalah attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi apakah server LDAP akan menggunakan fitur replikasi atau tidak. Pilihan yang tersedia sebagai nilai untuk attribut ini antara lain : yes, no, dan auto. Pilihan “yes” menandakan bahwa server LDAP akan menggunakan fitur replikasi, “no” menandakan

36

Page 44: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

bahwa server LDAP tidak akan menggunakan fitur replikasi, sedangkan “auto” menandakan bahwa server LDAP akan melakukan deteksi pada file konfigurasi apakah fungsi replikasi digunakan atau tidak.

SLAPD_SERVICES adalah attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi alamat URI (Unified Resource Identifier) yang akan digunakan oleh server LDAP.

SLAPD_OPTIONS adalah attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi parameter – parameter tambahan yang akan digunakan pada saat server LDAP berjalan.

SLURPD_OPTIONS adalah attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi parameter – parameter tambahan yang akan digunakan pada saat server LDAP dengan fitur replikasi akan dijalankan.

37

Page 45: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Inisialisasi Direktori

Attribute userPassword pada direktori merupakan password yang akan digunakan untuk melakukan mekanisme authentikasi user. Untuk mengisi password dari setiap user diperlukan sebuah tools yang berfungsi

#group nodedn: ou=Group,dc=depkominfo,dc=go,dc=idobjectClass: topobjectClass: organizationalUnitou: Group

#People nodedn: ou=People,dc=depkominfo,dc=go,dc=idobjectClass: topobjectClass: organizationalUnitou: People

#add staff groupdn: cn=staff,ou=Group,dc=depkominfo,dc=go,dc=idobjectClass: posixGroupobjectClass: topcn: staffgidNumber: 1001

#add userdn: uid=pegawai,ou=People,dc=depkominfo,dc=go,dc=idloginShell: /bin/bashobjectClass: topobjectClass: accountobjectClass: posixAccountuserPassword: {MD5}risfylFZSeXVT7IrjtlVdQ==gecos: Pegawai Depkominfo,,,1237-1110gidNumber: 1001homeDirectory: /home/pegawaiuidNumber: 12060cn: Pegawai Depkominfouid: pegawai

38

Page 46: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

untuk mengubah password berbentuk text menjadi bentuk rahasia sesuai dengan algoritma yang digunakan. Untuk mendapatkan password yang telah diubah menjadi bentuk acak, lakukan langkah sebagai berikut dan setelah mendapatkan hasil pengacakan maka password tersebut dapat dimasukkan sebagai nilai dari attribute userPassword.

Untuk mulai menambahkan data directory LDAP maka lakukanlah perintah berikut ini:

root@DirectoryServer:~# slappasswd -h {md5}New password: <masukkan password anda>Re-enter new password: <masukkan kembali password anda>{MD5}risfylFZSeXVT7IrjtlVdQ==

ldapadd -x -D "cn=admin,dc=depkominfo,dc=go,dc=id" -W -f init.ldif

Enter LDAP Password: <masukkan password disini>

adding new entry "ou=Group,dc=depkominfo,dc=go,dc=id"adding new entry "ou=People,dc=depkominfo,dc=go,dc=id"adding new entry "cn=staff,ou=Group,dc=depkominfo,dc=go,dc=id"adding new entry "uid=pegawai,ou=People,dc=depkominfo,dc=go,dc=id"

39

Page 47: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

40

Page 48: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Pengelolaan Data Pengguna

Apabila server LDAP yang ingin digunakan sebagai pusat data pengguna telah berhasil dikonfigurasi maka hal yang selanjutnya harus dilakukan oleh administrator adalah mengelola data pengguna yang akan disimpan pada server LDAP. Kegiatan yang dapat dilakukan pada saat mengelola data pengguna antara lain menambahkan, mengubah, dan menghapus data pengguna.

Buatlah sebuah file /tmp/tambahuser.ldif dan tambahkan dengan informasi sebagai berikut:

Penambahan Data Pengguna

dn: uid=pengguna,ou=People,dc=depkominfo,dc=go,dc=idloginShell: /bin/bashobjectClass: topobjectClass: accountobjectClass: posixAccountuserPassword: {MD5}risfylFZSeXVT7IrjtlVdQ==gecos: Pengguna,,, 1110gidNumber: 1001homeDirectory: /home/penggunauidNumber: 1501cn: Pengguna Komputeruid: pengguna

41

Page 49: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Setelah data yang ingin ditambahkan telah lengkap maka simpanlah file tersebut dan selanjutnya gunakan perintah “ldapadd” dengan sintaks sebagai berikut.

Buatlah sebuah file /tmp/ubahuser.ldif dan tambahkan dengan informasi sebagai berikut:

Setelah data yang ingin ditambahkan telah lengkap maka simpanlah file tersebut dan selanjutnya gunakan perintah “ldapmodify” dengan sintaks sebagai berikut.

root@server:~# ldapadd -x -D "cn=admin,dc=depkominfo,dc=go,dc=id" -W -f /tmp/tambahuser.ldif

Enter LDAP Password: <masukkan password disini>

Perubahan Data Pengguna

dn: uid=pegawai,ou=People, dc=depkominfo,dc=go,dc=idchangetype: modifyreplace: homeDirectoryhomeDirectory: /home/staff/pegawai- add: mailmail: [email protected]: gecos

42

Page 50: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Apabila user ingin melakukan perubahan terhadap attribut password, maka gunakan perintah “slappasswd” untuk mengubah password berbentuk text menjadi bentuk acak.

Buatlah sebuah file /tmp/hapususer.ldif dan tambahkan dengan informasi sebagai berikut:

Setelah data yang ingin ditambahkan telah lengkap maka simpanlah file tersebut dan selanjutnya gunakan perintah “ldapdelete” dengan sintaks sebagai berikut.

root@server:~# ldapmodify -x -D "cn=admin,dc=depkominfo,dc=go,dc=id" -W -f /tmp/ubahuser.ldif

Enter LDAP Password: <masukkan password disini>

Penghapusan Data Pengguna

dn: uid=pegawai,ou=People,dc=depkominfo,dc=go,dc=id

dn: uid=staff,ou=People,dc=depkominfo,dc=go,dc=id

dn: uid=operator,ou=People,dc=depkominfo,dc=go,dc=id

root@server:~# ldapdelete -x -D "cn=admin,dc=depkominfo,dc=go,dc=id" -W -f /tmp/hapususer.ldif

Enter LDAP Password: <masukkan password disini>

43

Page 51: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

44

Page 52: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Penggunaan Perlengkapan Tambahan

Selain menggunakan perangkat lunak yang berasal dari OpenLDAP, perangkat lunak lain yang dapat digunakan untuk melakukan pengelolaan terhadap data yang tersimpan dalam direktori antara lain : jxplorer (http://jxplorer.org) dan phpldapadmin ( http://www.phpldapadmin.org)

Gambar 10 - Tampilan JXplorer

45

Page 53: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Gambar 11 - Tampilan PHP LDAP Admin

46

Page 54: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

REFERENSI

1. Abdullah, Jefri. PAM LDAP – OSS-Doc Wiki 28 July 2006. 10 November 2006. http://tuma.vlsm.org/wiki/index.php/PAM_LDAP

2. Lightweight Directory Access Protocol – Wikipedia the free encyclopedia.

http://en.wikipedia.org/wiki/Lightweight_Directory_Access_Protocol

3. LDAP Linux HOWTO – The Linux Documentation Projecthttp://www.tldp.org/HOWTO/LDAP-HOWTO/

4. LDAP Authentication – Linux Wiki

http://linuxwiki.riverworth.com/index.php/LDAP_Authentication

5. PHP LDAP Admin http://phpldapadmin.sourceforge.net

6. JXplorerhttp://www.jxplorer.org

7. OpenLDAP Software 2.3 Administrator’s Guide: A Quick-Start Guide.http://www.openldap.org/doc/admin23/quickstart.html

47

Page 55: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

48

Page 56: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

AUTHENTICATION SYSTEM

49

Page 57: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Pluggable Authentication Modules

Sistem operasi linux mempunyai modul authentikasi yang dapat diubah sesuai dengan keperluan sehingga sistem administrator dapat memilih bagaimana cara aplikasi yang berjalan dapat melakukan authentikasi dan autorisasi pengguna.

Mekanisme authentikasi yang paling dasar digunakan pada sistem operasi linux adalah dengan memanfaatkan file /etc/shadow dan /etc/passwd. Berdasarkan kedua file tersebut seorang pengguna dapat dibedakan dan diatur hak aksesnya berdasarkan nomor user-id serta keanggotaannya pada group tertentu yang disimpan pada file /etc/group.

Pemilihan mekanisme authentikasi akan sangat terasa apabila sistem tersebut digunakan pada sebuah organisasi yang besar dan diikuti oleh banyaknya jumlah pengguna sistem. Hal tersebut akan menyulitkan sistem administrator apabila harus melakukan pengaturan user secara berulang jika harus menambahkan sebuah mesin baru.

50

Page 58: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Sebagai alternatif untuk mempermudah pengaturan user, sistem administrator dapat menggunakan sebuah database terpusat yang secara khusus diperuntukkan sebagai tempat menyimpan dan mengelola seluruh user yang ada. Teknologi yang dapat digunakan untuk mendukung mekanisme tersebut antara lain yaitu : Active Directory dan LDAP (Lightweight Directory Access Protocol).

Instalasi PAM

Untuk melakukan instalasi PAM – LDAP pada distribusi debian maka jalankan perintah berikut:

root@Server:~# apt-get install libpam-ldap libnss-ldapReading Package Lists... DoneBuilding Dependency Tree... DoneRecommended packages:nscdThe following NEW packages will be installed:libnss-ldap libpam-ldap0 upgraded, 2 newly installed, 0 to remove and 281 not upgraded.Need to get 136kB of archives.After unpacking 487kB of additional disk space will be used.

51

Page 59: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

52

Page 60: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Konfigurasi Name Service

Name service adalah sebuah service yang berfungsi untuk memberikan informasi terhadap suatu entitas yang berhubungan dengan jaringan komputer. Informasi yang diberikan antara lain alamat suatu komputer, informasi umum pengguna jaringan, informasi authentikasi pengguna jaringan. Implementasi name service yang umumnya digunakan adalah YP (Yellow Pages), NIS (Network Information System), DNS (Domain Name Service), LDAP (Lightweight Directory Access Protocol) .

Pada tutorial ini, name service yang digunakan sebagai media penyimpanan informasi pengguna dan penyedia layanan authentikasi adalah LDAP. Agar sistem operasi dapat mengenali dan mencari informasi pada server LDAP, terlebih dahulu harus diberitahukan lokasi dan beberapa attribut tambahan yang diperlukan untuk mengakses LDAP server.

Untuk memberitahukan LDAP directory server yang benar kepada sistem operasi, file /etc/ldap/ldap.conf harus diubah sesuai dengan konfigurasi berikut:

Konfigurasi LDAP.CONF

53

Page 61: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

BASE adalah attribut Distinguished Name (DN) dari direktori yang ingin digunakan. Seluruh informasi yang ingin dikelola maupun dicari haruslah disimpan secara hirarki dibawah DN tersebut. Contoh bentuk dari DN adalah: dc=siplk,dc=depkominfo,dc=go,dc=id.

URI (Unified Resource Identifier) adalah attribut lokasi dari LDAP Server yang ingin digunakan. Skema URI yang digunakan dapat dibagi menjadi 2 yaitu ldap dan ldaps dimana ldaps merupakan penanda bahwa LDAP Server yang digunakan mempunyai implementasi Secure Socket Layer. Nilai dari attribut URI dapat mempunyai beberapa bentuk yaitu: ldaps://depkominfo.go.id, ldaps://192.168.1.2 , ldaps://depkominfo.go.id:636 , dan lain sebagainya.

ssl adalah attribut yang berfungsi untuk menandakan apakah server LDAP yang ingin digunakan mempunyai

BASE dc=depkominfo,dc=go,dc=idURI ldaps://ldap.depkominfo.go.id

ldap_version 3scope subssl ontls_checkpeer notls_reqcert never

54

Page 62: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

kemampuan komunikasi dengan Secure Socket Layer atau tidak.

tls_reqcert adalah attribut yang berfungsi untuk menandakan apakah server LDAP yang menggunakan mekanisme SSL untuk mengamankan komunikasi meminta SSL client certificate kepada seluruh komputer yang mencoba membuka sesi komunikasi dengan server.

scope adalah attribut yang berfungsi untuk menandakan scope pencarian yang dapat dilakukan pada direktori apakah pencarian dapat dilakukan secara full tree atau hanya sub tree.

tls_checkpeer adalah attribut yang berfungsi untuk menandakan apakah pada saat melakukan pembukaan sesi komunikasi antara client dan server diperlukan pemeriksaan terhadap SSL certificate yang dimiliki oleh client.

ldap_version adalah attribut yang berfungsi untuk menandakan protokol ldap versi berapa yang digunakan untuk membuka sebuah sesi komunikasi dengan LDAP server.

55

Page 63: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Setelah sistem operasi mengetahui lokasi dan distinguished name (DN) dari direktori LDAP yang ingin digunakan, maka hal yang harus dilakukan adalah melakukan konfigurasi terhadap name service yang disimpan pada file /etc/libnss-ldap.conf. Ubah file tersebut dengan menggunakan konfigurasi sebagai berikut:

base adalah attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi mengenai root distinguished name dari direktori yang digunakan untuk menyimpan informasi.

Konfigurasi LIBNSS-LDAP.CONF

base dc=depkominfo,dc=go,dc=id

#host ldap server

uri ldaps://ldap.depkominfo.go.id

ldap_version 3scope sub

nss_base_passwd ou=People,dc=depkominfo,dc=go,dc=idnss_base_shadow ou=People,dc=depkominfo,dc=go,dc=idnss_base_group ou=Group,dc=depkominfo,dc=go,dc=id

56

Page 64: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

URI (Unified Resource Identifier) adalah attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi alamat dari server LDAP.

ldap_version adalah attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi versi protokol ldap yang digunakan untuk membuka sesi komunikasi antara client dan server LDAP.

scope adalah attribut yang berfungsi untuk menandakan scope pencarian yang dapat dilakukan pada direktori apakah pencarian dapat dilakukan secara full tree atau hanya sub tree.

nss_base_passwd adalah attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi sub direktori yang digunakan untuk menyimpan informasi tentang account pengguna.

nss_base_shadow adalah attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi sub direktori yang digunakan untuk menyimpan informasi tentang password dari account pengguna.

nss_base_group adalah attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi sub direktori yang digunakan

57

Page 65: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

untuk menyimpan informasi tentang group – group pengguna.

58

Page 66: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

ldap_version adalah attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi versi protokol ldap yang digunakan untuk membuka sesi komunikasi antara client dan server LDAP.

scope adalah attribut yang berfungsi untuk menandakan scope pencarian yang dapat dilakukan pada direktori apakah pencarian dapat dilakukan secara full tree atau hanya sub tree.

nss_base_passwd adalah attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi sub direktori yang digunakan untuk menyimpan informasi tentang account pengguna.

base dc=depkominfo,dc=go,dc=id

#host ldap server

uri ldaps://ldap.depkominfo.go.id

ldap_version 3scope sub

nss_base_passwd ou=People,dc=depkominfo,dc=go,dc=idnss_base_shadow ou=People,dc=depkominfo,dc=go,dc=idnss_base_group ou=Group,dc=depkominfo,dc=go,dc=id

59

Page 67: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

nss_base_shadow adalah attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi sub direktori yang digunakan untuk menyimpan informasi tentang password dari account pengguna.

nss_base_group adalah attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi sub direktori yang digunakan untuk menyimpan informasi tentang group – group pengguna.

60

Page 68: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Langkah selanjutnya adalah melakukan perubahan urutan pencarian user sesuai dengan backend tempat data user tersebut disimpan. Bentuk dari setiap baris konfigurasi disusun sedemikian rupa sehingga untuk masing – masing entry mempunyai prioritas urutan pencarian data user. Semakin kiri posisi dari entry backend mempunyai prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan backend lainnya. Sebagai contoh dapat dilihat pada file /etc/nsswitch.conf yang terlihat pada konfigurasi berikut:

passwd adalah attribut konfigurasi NSSwitch yang berfungsi untuk memberikan informasi urutan layanan – layanan yang dapat digunakan untuk melakukan pencarian data user.

group adalah attribut konfigurasi NSSwitch yang berfungsi untuk memberikan informasi urutan layanan – layanan yang dapat digunakan untuk melakukan pencarian data group.

Konfigurasi Name Server Switch

passwd: files ldap compat group: files ldap compatshadow: files ldap compat

61

Page 69: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

shadow adalah attribut konfigurasi NSSwitch yang berfungsi untuk memberikan informasi urutan layanan – layanan yang dapat digunakan untuk melakukan pencarian data password.

62

Page 70: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Konfigurasi PAM – LDAP

Konfigurasi PAM yang umum digunakan disimpan pada 4 file yang terdapat pada direktori /etc/pam.d/ yaitu common-auth, common-account, common-password dan common-session.

Ubah file /etc/pam.d/common-auth sesuai dengan konfigurasi berikut:

Ubah file /etc/pam.d/common-password sesuai dengan konfigurasi berikut:

Ubah file /etc/pam.d/common-account sesuai dengan konfigurasi berikut:

auth sufficient pam_ldap.soauth required pam_unix.so nullok_secure

password sufficient pam_ldap.sopassword required pam_unix.so nullok obscure min=4 max=8 md5

63

Page 71: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Ubah file /etc/pam.d/common-session sesuai dengan konfigurasi berikut:

catatan: Urutan penggunaan library pam_ldap.so mempengaruhi mekanisme pencarian data.

account sufficient pam_ldap.soaccount required pam_unix.so

session sufficient pam_ldap.sosession required pam_unix.so

64

Page 72: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Konfigurasi Authentikasi Squid dengan PAM

Untuk menggabungkan sistem authentikasi SQUID proxy server dengan sistem authentikasi yang sudah tersedia, maka diperlukan perubahan konfigurasi untuk ditambahkan entry authentikasi menggunakan PAM.

# Konfigurasi authentikasi menggunakan PAMauth_param basic program /usr/lib/squid/pam_auth

# menggunakan daemon untuk authentikasi sebanyak 10 buahauth_param basic children 10auth_param basic realm Squid Proxy Authentication Depkominfo

# session authentikasi berlaku selama 2 jamauth_param basic credentialsttl 2 hoursacl password proxy_auth REQUIREDhttp_access allow password

65

Page 73: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

REFERENSI

1. Abdullah, Jefri. PAM LDAP – OSS-Doc Wiki 28 July 2006. 10 November 2006. http://tuma.vlsm.org/wiki/index.php/PAM_LDAP

2. Lightweight Directory Access Protocol – Wikipedia the free encyclopedia.

http://en.wikipedia.org/wiki/Lightweight_Directory_Access_Protocol

3. LDAP Linux HOWTO – The Linux Documentation Projecthttp://www.tldp.org/HOWTO/LDAP-HOWTO/

4. LDAP Authentication – Linux Wiki

http://linuxwiki.riverworth.com/index.php/LDAP_Authentication

5. Pluggable Authentication Modules – Wikipedia, the free encyclopedia.

http://en.wikipedia.org/wiki/Pluggable_Authentication_Modules

6. Name Service Switch – Wikipedia, the free encyclopedia.http://en.wikipedia.org/wiki/Name_Service_Switch

66

Page 74: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

7. Linux – PAM.http://www.kernel.org/pub/linux/libs/pam/.

67

Page 75: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

DOMAIN CONTROLLER

68

Page 76: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Domain Contoller merupakan pusat dari sebuah domain yang menyimpan informasi-informasi. Sedangakan domain adalah sekelompok komputer dalam satu grup yang sama dan saling berbagi resource dengan manajemen terpusat pada DC. Dengan DC, hanya user terdaftar yang diijinkan masuk ke dalam domain tersebut dan mengakses semua fasilitas domain yang disediakan.

Samba adalah himpunan aplikasi yang bertujuan agar komputer dengan sistem operasi Linux, BSD ( atau UNIX lainnya) dapat bertindak sebagai file dan print server yang berbasis protokol SMB (session message block). Jaringan yang semacam ini biasa dijumpai pada Windows workgroup atau Windows NT Domain. Samba juga dilengkapi dengan beberapa program bantu sehingga sistem operasi Linux (dan UNIX lainnya) bisa mengakses resources yang ada pada jaringan Windows yang telah ada. Bisa dikatakan, Samba adalah jembatan penghubung antara Windows dan UNIX.

69

Page 77: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Gambar 12 - Arsitektur Domain Controller

Samba terdiri atas dua program yang berjalan di background: SMBD dan NMBD. Secara singkat dapat disebutkan bahwa SMBD adalah file server yang akan menghasilkan proses baru untuk setiap client yang aktif sementara NMBD bertugas mengkonversi nama komputer (NetBIOS) menjadi alamat IP sekaligus juga memantau share yang ada di jaringan. Kerja SMBD sendiri diatur melalui file konfigurasi /etc/smb.conf. Dengan membuat file konfigurasi yang tepat, Samba

70

Page 78: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

dapat dijadikan file server, print server, domain controller, dan banyak fungsi lainnya.

Instalasi Samba Domain Controller

Untuk melakukan instalasi samba pada linux distribusi debian, jalankan perintah sebagai berikut:

Konfigurasi Samba Domain Controller

root@FileServer:~# apt-get install samba

[global]

## SAMBA sebagai Domain Controller

workgroup = DEPKOMINFO # nama domain netbios name = DCSAMBA # nama netbios SAMBAencrypt passwords = yesdomain logons = yessecurity = domainos level = 35 # lebih besar dari 32domain master = yeslocal master = yespreferred master = yesserver string = SAMBA sebagai DC enable privileges = yes

71

Page 79: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

workgroup adalah attribut yang berfungsi untuk memberikan informasi nama domain yang akan digunakan oleh domain controller.

netbios name adalah attribut samba yang berfungsi untuk memberikan informasi nama dari komputer domain controller.encrypt passwords adalah attribut samba yang berfungsi untuk memberikan informasi apakah password yang dikirimkan antara client dan domain controller akan dienkripsi atau tidak.

domain logons adalah attribut samba yang berfungsi untuk memberikan informasi apakah diperlukan mekanisme authentikasi pada saat seorang user aktif pada sebuah domain.

security adalah attribut samba yang berfungsi untuk memberikan informasi konteks security yang digunakan pada saat seorang user ingin aktif pada sebuah domain. domain master adalah attribut samba yang berfungsi untuk memberikan informasi apakah server samba tersebut akan aktif sebagai sebuah primary domain controller atau tidak.

72

Page 80: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

local master adalah attribut samba yang berfungsi untuk memberikan informasi apakah server samba tersebut akan menjadi domain controller bagi dirinya sendiri atau tidak.

73

Page 81: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

## Membuat Roaming Profile

logon path = \\%L\Profiles\%u

## Setting Roaming HomeDir :

logon home = \\%L\homes\%u

logon drive = Z:

logon script = startup.bat

[netlogon]path = /var/lib/samba/netlogonguest ok = yeswritable = noshare modes = no

## Setting Roaming Profile tambahkan :

[profiles] path = /tmp/profilesbrowsable = nocreate mask = 0600directory mask = 0700readonly = no

## Setting Roaming Homedir tambahkan :

[homes]readonly = nobrowsable = nocreate mask = 0644directory mask = 0755writeable = yes

74

Page 82: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

logon path adalah attribut pada konfigurasi samba yang berfungsi untuk memberikan informasi tempat dimana data sebuah profile dinamis ( NTuser.dat ) disimpan. Data profile merupakan kumpulan konfigurasi – konfigurasi yang digunakan oleh masing – masing pengguna. Apabila attribut logon path diberikan tanpa mengalami kesalahan maka profile masing – masing pengguna dapat digunakan secara berpindah – pindah dari satu komputer ke komputer lainnya tanpa perlu adanya konfigurasi ulang aplikasi.

logon home adalah attribut pada konfigurasi samba yang berfungsi untuk memberikan informasi lokasi sebuah direktori dinamis yang dimiliki oleh masing – masing pengguna. Apabila seorang pengguna berhasil melakukan proses authentikasi maka domain controller akan memberikan informasi direktori khusus pengguna tersebut agar dapat digunakan oleh komputer yang sedang aktif.

logon drive adalah attribut pada konfigurasi samba yang berfungsi untuk memberikan informasi alamat disk drive apa yang digunakan sebagai alamat untuk memetakan roaming direktori yang dimiliki oleh pengguna. Apabila seorang pengguna berhasil melakukan proses authentikasi maka domain controller

75

Page 83: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

akan memberikan informasi agar direktori khusus pengguna tersebut dapat dipetakan menjadi drive tertentu pada komputer yang digunakan. Contoh penggunaan: logon drive = Z:

logon script adalah attribut pada konfigurasi samba yang berfungsi untuk memberikan informasi script yang akan dijalankan secara otomatis pada saat pengguna berhasil melakukan mekanisme authentikasi. Pada umumnya logon script disimpan pada server dan akan secara otomatis didownload oleh workstation apabila proses authentikasi pengguna selesai dilakukan. Selain disimpan pada server, logon script dapat disimpan pada masing – masing workstation namun skenario tersebut akan memberikan usaha yang lebih untuk merawat sistem secara keseluruhan. Contoh penggunaan attribut logon script: logon script = scripts\%U.bat.

[profiles] adalah konfigurasi yang berhubungan dengan penyimpanan data profil masing – masing user workstation. Setiap profile yang dibuat oleh pengguna harus disimpan pada domain controller, sehingga pada saat user kembali menggunakan workstation seluruh konfigurasi yang pernah dibuat akan dibuka secara otomatis.

76

Page 84: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

[homes] adalah konfigurasi yang berfungsi untuk mengatur tentang file sharing masing – masing direktori user.

77

Page 85: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

passdb backend adalah attribut pada konfigurasi samba yang berfungsi untuk memberikan informasi media penyimpanan data account yang digunakan oleh server samba. Pilihan backend yang dapat digunakan antara lain : smbpasswd merupakan backend standard yang

digunakan oleh samba, pilihan ini memerlukan alamat dari file smbpasswd sebagai informasi tambahan.

## Koneksi ke LDAP

passdb backend = ldapsam:ldap://ldap.depkominfo.go.id

ldap suffix = dc=depkominfo,dc=go,dc=id

ldap machine suffix = ou=Machines

ldap user suffix = ou=People

ldap group suffix = ou=Group

ldap admin dn = cn=admin,dc=depkominfo,dc=go,dc=id

ldap delete dn = no

ldap ssl = no

ldap timeout = 20

idmap backend = ldap:ldap://ldap.depkominfo.go.ididmap uid = 15000-20000idmap gid = 15000-20000ldap passwd sync = yes

78

Page 86: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

tdbsam merupakan backend yang menggunakan TDB sebagai media penyimpanan. File yang akan digunakan untuk menyimpan data pada umumnya adalah passdb.tdb

ldapsam merupakan backend samba yang menggunakan LDAP sebagai media penyimpanan. Informasi yang dibutuhkan oleh samba agar dapat menggunakan backend ldapsam adalah alamat server LDAP.

nisplussam merupakan backend samba yang menggunakan NIS+ server sebagai media penyimpanan.

mysqlsam merupakan backend samba yang menggunakan database MySQL server sebagai media penyimpanan.

ldap suffix adalah attribut konfigurasi samba yang berfungsi untuk memberikan informasi alamat direktori pada LDAP yang digunakan sebagai media penyimpanan. Nilai yang dapat dimasukkan untuk attribut ldap suffix adalah string Distinguished Name (DN) yang menjadi acuan teratas pada hirarki direktori. Contoh : dc=siplk,dc=depkominfo,dc=go,dc=id

ldap delete dn adalah attribut konfigurasi samba yang berfungsi untuk memberikan informasi apakah sebuah

79

Page 87: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

direktori dengan Distinguished Name (DN) tertentu dapat dihapus melalui server samba. Pilihan nilai yang dapat dimasukkan untuk attribut ldap delete dn adalah yes atau no.

ldap user suffix adalah attribut konfigurasi samba yang berfungsi untuk memberikan informasi struktur direktori yang digunakan untuk menyimpan data user.

ldap machine suffix adalah attribut konfigurasi samba yang berfungsi untuk memberikan informasi struktur direktori yang digunakan untuk menyimpan data workstation anggota domain.

ldap group suffix adalah attribut konfigurasi samba yang berfungsi untuk memberikan informasi struktur direktori yang digunakan untuk menyimpan data group.

ldap admin dn adalah attribut konfigurasi samba yang berfungsi untuk memberikan informasi data admin yang mempunyai akses penuh terhadap keseluruhan direktori.

80

Page 88: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

add user script adalah attribut konfigurasi samba yang berfungsi untuk memberikan informasi program pelengkap yang akan digunakan pada saat menambahkan user pengguna samba.

delete user script adalah attribut konfigurasi samba yang berfungsi untuk memberikan informasi program pelengkap yang akan digunakan pada saat menghapus user pengguna samba.

# konfigurasi administrasi samba – ldap

add user script = /usr/sbin/smbldap-useradd –m %u

delete user script = /usr/sbin/smbldap-userdel %u

add group script = /usr/sbin/smbldap-groupadd %g

delete group script = /usr/sbin/smbldap-groupdel %g

add user to group script = /usr/sbin/smbldap-groupmod –m %u %g

delete user from group script = /usr/sbin/smbldap-groupmod –x %u %g

set primary group script = /usr/sbin/smbldap-usermod –g %g %u

add machine script = /usr/sbin/smbldap-useradd –w %u

81

Page 89: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

add group script adalah attribut konfigurasi samba yang berfungsi untuk memberikan informasi program pelengkap yang akan digunakan pada saat menambahkan group pengguna samba.

delete group script adalah attribut konfigurasi samba yang berfungsi untuk memberikan informasi program pelengkap yang akan digunakan pada saat menghapus group pengguna samba.

add user to group script adalah attribut konfigurasi samba yang berfungsi untuk memberikan informasi program pelengkap yang akan digunakan pada saat menambahkan sebuah user pengguna samba kedalam sebuah group.

delete user from group script adalah attribut konfigurasi samba yang berfungsi untuk memberikan informasi program pelengkap yang akan digunakan pada saat menghapus user pengguna samba dari sebuah group.

set primary group script adalah attribut konfigurasi samba yang berfungsi untuk memberikan informasi

82

Page 90: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

program pelengkap yang akan digunakan pada saat menghapus user pengguna samba.

83

Page 91: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Konfigurasi Samba – LDAP

userHome adalah attribut konfigurasi samba-ldap yang berfungsi untuk memberikan informasi lokasi direktori home yang terletak pada server samba. Nilai attribut tersebut menggunakan format sistem operasi linux yang mengacu kepada suatu direktori.

SID=sambaDomain=”DEPKOMINFO”suffix=”dc=depkominfo,dc=go,dc=id”usersdn=”ou=People,${suffix}”computersdn=”ou=Machines,${suffix}”groupsdn=”ou=Group,${suffix}”idmapdn=”ou=ldmap,${suffix}”sambaUnixIdPooldn= ”sambaDomainName=DEPKOMINFO,${suffix}”scope=”sub”hash_encrypt=”CLEARTEXT”userLoginShell=”/bin/bash”userHome=”/home/%U”userHomeDirectoryHome=”700”userGecos=”User”defaultUserGid=”1020”defaultComputerGid=”1050”skeletonDir=”/etc/skel”defaultMaxPasswordAge=”45”userSmbHome=”\\samba-server\%U”userProfile=\\samba-server\profiles\%UuserHomeDrive=”Z:”userScript=”%U.bat”mailDomain=”depkominfo.go.id”with_smbpasswd=”0”smbpasswd=”/usr/bin/smbpasswd”with_slappasswd=”0”slappasswd=”/usr/sbin/slappasswd”

84

Page 92: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

defaultComputerGid adalah attribut konfigurasi samba-ldap yang berfungsi untuk memberikan informasi nomor group standard yang akan digunakan pada saat terjadi suatu proses penambahan data komputer pada domain controller. Nilai nomor group tersebut akan dipetakan secara otomatis terhadap data komputer.

defaultUserGid adalah attribut konfigurasi samba-ldap yang berfungsi untuk memberikan informasi nomor group standard yang akan digunakan jika terjadi suatu proses penambahan user baru. Nomor group tersebut akan dipetakan secara otomatis kepada data user yang baru dibuat.

userSmbHome adalah attribut konfigurasi samba-ldap yang berfungsi untuk memberikan informasi lokasi direktori home masing – masing user yang terletak pada server samba.

userProfile adalah attribut konfigurasi samba-ldap yang berfungsi untuk memberikan informasi lokasi profile masing - masing user yang disimpan pada samba server. Profile merupakan kumpulan konfigurasi – konfigurasi yang dimiliki oleh masing – masing user, sehingga pada saat user yang bersangkutan berhasil melakukan proses

85

Page 93: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

authentikasi maka user tersebut tidak perlu membuat sebuah konfigurasi baru pada komputer yang berbeda.

userHomeDrive adalah attribut konfigurasi samba-ldap yang berfungsi untuk memberikan informasi lokasi hard drive yang digunakan untuk memetakan direktori home masing – masing user pada suatu drive di sebuah workstation. Proses pemetaan direktori home user terhadap suatu alamat hard drive pada workstation akan dilakukan pada saat user yang bersangkutan berhasil melakukan proses authentikasi terhadap domain controller.

userScript adalah attribut konfigurasi samba-ldap yang berfungsi untuk memberikan informasi nama script yang akan dijalankan oleh masing – masing user pada saat user tersebut berhasil melakukan authentikasi terhadap domain.

with_smbpasswd adalah attribut konfigurasi samba-ldap yang berfungsi untuk memberikan informasi apakah sistem akan menggunakan perangkat lunak smbpasswd atau tidak. Nilai yang dapat diberikan pada attribut ini adalah 0 atau 1. Berikan nilai 0 jika anda tidak ingin menggunakan smbpasswd dan berikan nilai 1 jika anda ingin menggunakan smbpasswd.

86

Page 94: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

smbpasswd adalah attribut konfigurasi samba-ldap yang berfungsi untuk memberikan informasi lokasi perangkat lunak smbpasswd yang akan digunakan untuk melakukan perubahan password pada database SAMBA.

with_slappasswd adalah attribut konfigurasi samba-ldap yang berfungsi untuk memberikan informasi apakah sistem yang berjalan akan menggunakan perangkat lunak slappasswd untuk membuat sebuah password LDAP.

slappasswd adalah attribut konfigurasi samba-ldap yang berfungsi untuk memberikan informasi lokasi file yang akan digunakan untuk membuat password yang sesuai dengan format LDAP server.

sambaDomain adalah attribut konfigurasi samba-ldap yang berfungsi untuk memberikan informasi nama domain yang akan dilayani oleh samba server.

suffix adalah attribut konfigurasi samba-ldap yang berfungsi untuk memberikan informasi suffix direktori LDAP yang digunakan sebagai tempat penyimpanan data user, password maupun komputer dari sebuah organisasi.

87

Page 95: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

usersdn adalah attribut konfigurasi samba-ldap yang berfungsi untuk memberikan informasi distinguished name atau direktori LDAP dengan hirarki tertinggi yang digunakan untuk menyimpan data user.

computersdn adalah attribut konfigurasi samba-ldap yang berfungsi untuk memberikan informasi distinguished name atau direktori LDAP dengan hirarki tertinggi yang digunakan untuk menyimpan data komputer.

groupsdn adalah attribut konfigurasi samba-ldap yang berfungsi untuk memberikan informasi distinguished name atau direktori LDAP dengan hirarki tertinggi yang digunakan untuk menyimpan data group.

idmapdn adalah attribut konfigurasi samba-ldap yang berfungsi untuk memberikan informasi distinguished name atau direktori LDAP dengan hirarki tertinggi yang digunakan untuk menyimpan data pemetaan identitas layanan samba.

mailDomain adalah attribut konfigurasi samba-ldap yang berfungsi untuk memberikan informasi nama domain yang akan digunakan sebagai elemen alamat email.

88

Page 96: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

89

Page 97: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Konfigurasi Domain Client

Komputer client yang menggunakan sistem operasi windows dapat menggabungkan diri kedalam domain sesuai dengan langkah – langkah sebagai berikut:

Gambar 13 - System Properties untuk komputer

90

Page 98: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Gambar 14 - Tampilan Penggantian Nama Komputer

91

Page 99: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Setelah nama domain dimasukkan maka komputer client akan secara otomatis melakukan pencarian terhadap server domain controller. Apabila server domain controller tersebut sedang dalam kondisi menyala maka hal yang selanjutnya harus dilakukan adalah memberikan username dan password untuk masuk kedalam domain tersebut.

Gambar 15 - Authentikasi Join Domain

Apabila mekanisme authentikasi berhasil dilakukan, maka workstation akan tergabung ke domain sehingga seluruh user yang ingin menggunakan workstation diharuskan untuk memberikan username dan password.

92

Page 100: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

REFERENSI

1. Lemaire, Olivier. The Samba – 2.2.4 / LDAP PDC HOWTO. 7 June 2002.

2. Samba as a Primary Domain Controllerhttp://optics.ph.unimelb.edu.au/help/samba

3. Cipta Sukmana, Ratdhian. Implementasi SAMBA PDC

Menggunakan backend LDAP.http://www.ilmukomputer.com

93

Page 101: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

SECURE APPLICATION SERVER

94

Page 102: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Apache merupakan aplikasi web server yang berguna un-tuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini mengu-nakan HTTP. Apache dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya)

Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesala-han yang dapat dikonfigurasi, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memu-ngkinkan penanganan server menjadi mudah.

Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation. Apache dibuat dengan pemrogra-man yang efisien sehingga dapat melayani sampai den-gan berpuluh ribu halaman web setiap menit dengan baik. Hampir di semua situs, Apache lebih cepat diband-ingkan saingannya.

Kemampuan dasar Apache sudah mencukupi, namun ke-mampuan-kemampuan baru dapat saja ditambahkan dalam bentuk modul-modul. Pada Apache memiliki beber-apa fungsi yang biasa digunakan, yaitu:

95

Page 103: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Server-side Includes Dengan memasukkan tag khusus dalam dokumen HTML, user dapat memberikan perintah kepada server Apache untuk melakukan tindakan atas HTML itu, sebelum dikirimkan ke pengunjung situs. HTTP log Apache dapat membuat sendiri HTTP Log yaitu catatan mengenai setiap file yang pernah diberikan oleh situs, siapa yang melihat file itu, dengan browser apa, dan kapan. Dengan informasi ini dapat dianalisa pola trafik situs tersebut dalam jam-jam tertentu, pada daerah tertentu di situs tersebut, dan bebagai informasi penting lainnya. Secure Sockets Layer (SSL), Dengan SSL dapat dibuat situs yang aman dengan protokol HTTPS. SSL memungkinkan pengunjung situs untuk mengirim dan melihat informasi melalui sebuah jalur yang aman dan dienkripsi sehingga pencurian data yang dikirimkan memiliki kemungkinan yang kecil . Untuk situs-situs e-commerce SSL menjadi dasar untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan pelanggan Anda. CGI-BIN

96

Page 104: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Common Gateway Interface (CGI) dapat menjalankan program pada server itu sendiri, dan mengirimkan serta menerima informasi ke pengunjung situs. Dengan CGI, suatu situs dapat menyediakan interactive content yang bentuknya dapat berupa sebuah buku tamu atau message board, atau sebuah sistem pemrosesan dan pencatatan order secara on-line. Protected DirectoriesApache dapat diatur berdasar direktori di dalam situs. Salah satu opsi konfigurasi ini adalah pengunjung situs Anda yang mengakses halaman di dalam suatu direktori khusus hanya akan dilayani jika memberikan username dan password yang benar atau jika dia berasal dari lokasi tertentu di internet. Configurable error pagesApache dapat membuat situs dengan pesan kesalahan yang dapat diatur sendiri. Pembuat situs dapat memerintahkan server untuk menampilan halaman yang menyediakan link ke bagian utama situs sehingga pengunjung tersebut dapat kembali ke jalur yang benar. Cara yang sama dapat dilakukan untuk pesan kesalahan lainnya - halaman yang sudah dipindah, atau

97

Page 105: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

sebuah permintaan masuk ke direktori yang diberi password telah ditolak. Arsitektur Modular Apache mempunyai arsitektur yang modular sehingga memudahkan administrator untuk melakukan konfigurasi terhadap service – service apa saja yang ingin digunakan. Contoh modul – modul yang dapat digunakan pada apache web server antara lain : PHP, SSL, PAM, Proxy, Security dan masih banyak lagi.

Instalasi Apache Web Server

Untuk melakukan instalasi apache web server pada sistem operasi linux distribusi debian dapat dengan menjalankan perintah sebagai berikut:

root@server:~# apt-get install apache2 apache2-common apache2-mpm-worker

98

Page 106: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Konfigurasi Apache Web Server

DocumentRoot adalah attribut pada konfigurasi apache yang berfungsi untuk memberikan informasi tempat penyimpanan dokumen web yang ingin ditampilkan melalui web server.

<VirtualHost _default_:443> DocumentRoot /var/www/ ServerName www.depkominfo.go.id ServerAlias depkominfo.go.id ServerAdmin [email protected] ErrorLog /var/www/log/error_log TransferLog /var/www/log/transfer_log SSLEngine on SSLCertificateFile /etc/apache2/ssl/server.crt SSLCertificateKeyFile /etc/apache2/ssl/server.key SSLCACertificateFile /etc/apache2/ssl/ca.crt

#Hanya Memerlukan Client Certificate<Directory /var/www/rahasialevel1/ > SSLVerifyClient require SSLVerifyDepth 1</Directory>

</VirtualHost>

99

Page 107: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

ServerName adalah attribut pada konfigurasi apache yang berfungsi untuk memberikan informasi nama server yang akan digunakan sebagai web server.

ServerAlias adalah attribut pada konfigurasi apache yang berfungsi untuk memberikan informasi nama pendek dari server yang akan digunakan sebagai web server. Attribut ini pada umumnya berfungsi untuk menyingkat nama server yang telah diberikan pada attribut ServerName.

ServerAdmin adalah attribut pada konfigurasi apache yang berfungsi untuk memberikan informasi administrator yang bertanggung jawab atas web server tersebut. Pada umumnya informasi yang diberikan pada attribut ServerAdmin adalah alamat email dari administrator.

SSLEngine adalah attribut pada konfigurasi apache yang berfungsi menandakan apakah web server akan menggunakan fitur Secure Socket Layer sebagai mekanisme pengamanan komunikasi data. Untuk mengaktifkan fitur SSL maka nilai yang harus diberikan kepada attribut SSLEngine adalah on.

SSLCACertificateFile adalah attribut pada konfigurasi apache yang berfungsi untuk memberikan informasi

100

Page 108: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

lokasi dari Certificate Authority yang digunakan untuk melakukan validasi terhadap SSL Certificate. SSLCertificateFile adalah attribut pada konfigurasi apache yang berfungsi untuk memberikan informasi lokasi dari SSL Certificate yang digunakan pada Web Server.

SSLCertificateKeyFile adalah attribut pada konfigurasi apache yang berfungsi untuk memberikan informasi lokasi dari private key yang dimiliki oleh SSL Certificate. Private key tersebut akan digunakan untuk melakukan enkripsi data yang dikirimkan antara client dan server.

101

Page 109: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Konfigurasi Apache – PAM

Instalasi Modul PAM untuk apache web server dengan melakukan perintah sebagai berikut:root@server:~# apt-get install libapache2- mod-auth-pam

<VirtualHost _default_:443> DocumentRoot /var/www/ ServerName www.depkominfo.go.id ServerAlias depkominfo.go.id ServerAdmin [email protected] ErrorLog /var/www/log/error_log TransferLog /var/www/log/transfer_log SSLEngine on SSLCertificateFile /etc/apache2/ssl/server.crt SSLCertificateKeyFile /etc/apache2/ssl/server.key SSLCACertificateFile /etc/apache2/ssl/ca.crt

#Hanya Memerlukan Username dan Password<Directory /var/www/ > AuthType Basic AuthName "Area Rahasia" AuthPAM_Enabled on Require valid-user AllowOverride None</Directory></VirtualHost>

102

Page 110: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Lalu tambahkan konfigurasi PAM untuk apache webserver dengan mengubah file konfigurasi yang terletak pada /etc/pam.d/httpd atau /etc/pam.d/apache2 menjadi seperti berikut ini :

Perintah @include pada sebuah file konfigurasi PAM berfungsi untuk menggunakan file konfigurasi PAM lain sehingga tidak memerlukan penulisan hal yang sama berulang kali.

common-auth merupakan file konfigurasi PAM yang berfungsi untuk mengatur penanganan authentikasi secara umum.

common-session merupakan file konfigurasi PAM yang berfungsi untuk mengatur penanganan sesi user secara umum.

common-password merupakan file konfigurasi PAM yang berfungsi untuk mengatur penanganan password user secara umum.

@include common-auth@include common-session@include common-password@include common-account

103

Page 111: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

common-account merupakan file konfigurasi PAM yang berfungsi untuk mengatur penggunakan account user secara umum.

104

Page 112: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Konfigurasi Apache – SSL

Metode Pengamanan Transportasi data antara client dengan web server mempunyai 2 jenis yaitu :

1. SSL Tanpa verifikasi certificate client2. SSL Dengan verifikasi certificate client

Metode 1 hanya membutuhkan server certificate sehingga siapapun dapat mengakses web server.

Metode 2 membutuhkan server certificate dan client certificate yang disahkan oleh Certificate of Authority (CA) yang sama. Setiap pengguna sistem informasi harus menyimpan client certificate pada browser yang digunakan agar dapat mengakses web server tempat sistem informasi tersebut berjalan.

105

Page 113: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

SSLVerifyClient merupakan attribut konfigurasi yang berfungsi untuk memberikan informasi apakah web server akan melakukan pemeriksaan terhadap SSL Certificate yang dimiliki oleh client.

<VirtualHost _default_:443> DocumentRoot /var/www/ ServerName www.depkominfo.go.id ServerAlias depkominfo.go.id ServerAdmin [email protected] ErrorLog /var/www/log/error_log TransferLog /var/www/log/transfer_log

SSLEngine on

SSLCertificateFile /etc/apache2/ssl/server.crt SSLCertificateKeyFile /etc/apache2/ssl/server.key

SSLCACertificateFile /etc/apache2/ssl/ca.crt

#Hanya Memerlukan Client Certificate <Directory /var/www/rahasialevel1/ > SSLVerifyClient require SSLVerifyDepth 1 </Directory></VirtualHost>

106

Page 114: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Konfigurasi Apache – PAM - SSL

<VirtualHost _default_:443> DocumentRoot /var/www/ ServerName www.depkominfo.go.id ServerAlias depkominfo.go.id ServerAdmin [email protected] ErrorLog /var/www/log/error_log TransferLog /var/www/log/transfer_log SSLEngine on SSLCertificateFile /etc/apache2/ssl/server.crt SSLCertificateKeyFile /etc/apache2/ssl/server.key SSLCACertificateFile /etc/apache2/ssl/ca.crt

#Memerlukan Client Certificate dan Kombinasi #Username - Password<Directory /var/www/sangatrahasia/ > AuthType Basic AuthName "Area Sangat Rahasia" AuthPAM_Enabled On Require group pegawai SSLVerifyClient require

SSLVerifyDepth 1

</Directory> </VirtualHost>

107

Page 115: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Penggunaan Client Certificate pada Browser

Gambar 16 - Manajemen SSL Certificate Browser Firefox

108

Page 116: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

Gambar 17 - Import SSL Certificate Browser Firefox

109

Page 117: DOKUMENTASI TUTORIAL SISTEM KEAMANAN ... · Web view... berikut yang berfungsi untuk menanyakan apakah sistem pada saat selesai melakukan konfigurasi akan membuat sebuah file konfigurasi

REFERENSI

1. Pluggable Authentication Modules – Wikipedia, the free encyclopedia.

http://en.wikipedia.org/wiki/Pluggable_Authentication_Modules

2. Name Service Switch – Wikipedia, the free encyclopedia.http://en.wikipedia.org/wiki/Name_Service_Switch

3. Linux – PAM.http://www.kernel.org/pub/linux/libs/pam/.

4. Emery, Van. Van's Apache SSL/TLS mini-HOWTO . 11 November 2006. http://www.vanemery.com/Linux/Apache/openSSL.html

110