dokumen pesona lingkar kampus bulan agustus

8
Edisi Agustus 2015 www.ipb.ac.id Pesona Lingkar Kampus diperuntukkan bagi 17 Desa Lingkar Kampus di Sekitar IPB Darmaga melalui Kantor Desa atau Kelurahan. Kel. Balumbang Jaya, Kel. Setu Gede, Kel. Margajaya, Desa Babakan, Cikarawang, Cihideung Udik, Cihideung Ilir, Benteng, Cibanteng, Petir, Ciherang, Neglasari, Sinarsari, Sukawening, Purwasari, Sukadamai dan Dramaga. Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati, Redaktur Pelaksana: Siti Zulaedah Editor : Nunung Munawaroh, Reporter Rio Fatahilah, Siti Zulaedah, Dedeh H, M.Awaluddin Layout : Bambang Andriyanto, Fotografer: Cecep AW Sirkulasi: M. Awaluddin Alamat Redaksi: Sekretariat Bidang Humas, Gd. Rektorat Lt. 1 Kampus IPB Darmaga. Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] MeriahnyaPerayaanHUTke-70RIdiDesaCikarawang IPBDukungPenuhTempe sebagaiWarisanBudayaDunia HarmoniTanahPakuan: SpecialLaunchingJingleBogohkaBogor PanenLelediDesaPurwasari JumlingIPB TibadiKampungCarangpulang RektorLepasKafilah MTQMahasiswaIPB PelepasanCalonJamaahHaji diLingkunganIPB Hidup Mulia atau Mati Syahid PenelitiIPB: PerbaikiIrigasi,HematAirdan VarietasTahankekeringanuntukSolusiElNino Hujan disertai Angin Puting Beliung, 65 Rumah Rusak MeriahnyaPerayaanHUTke-70RI diDesaCikarawang

Upload: phungnhu

Post on 15-Jan-2017

228 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DOKUMEN PESONA LINGKAR KAMPUS BULAN AGUSTUS

Edisi Agustus 2015

www.ipb.ac.idPesona Lingkar Kampus

diperuntukkan bagi 17 Desa Lingkar Kampus di Sekitar IPB Darmaga melalui Kantor Desa atau Kelurahan.

Kel. Balumbang Jaya, Kel. Setu Gede, Kel. Margajaya, Desa Babakan, Cikarawang, Cihideung Udik, Cihideung Ilir, Benteng, Cibanteng, Petir, Ciherang,

Neglasari, Sinarsari, Sukawening, Purwasari, Sukadamai dan Dramaga.

Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti

Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati, Redaktur Pelaksana: Siti Zulaedah

Editor : Nunung Munawaroh, Reporter Rio Fatahilah, Siti Zulaedah, Dedeh H, M.Awaluddin

Layout : Bambang Andriyanto, Fotografer: Cecep AW Sirkulasi: M. Awaluddin

Alamat Redaksi: Sekretariat Bidang Humas, Gd. Rektorat Lt. 1 Kampus IPB Darmaga.

Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

Meriahnya�Perayaan�HUT�ke-70�RI�di�Desa�Cikarawang

IPB�Dukung�Penuh�Tempe�sebagai�Warisan�Budaya�Dunia

Harmoni�Tanah�Pakuan:�Special�Launching�Jingle�Bogoh�ka�Bogor

Panen�Lele�di�Desa�Purwasari

Jumling�IPB�Tiba�di�Kampung�Carangpulang

Rektor�Lepas�Kafilah�MTQ�Mahasiswa�IPB

Pelepasan�Calon�Jamaah�Haji�di�Lingkungan�IPB

Hidup Mulia atau Mati Syahid

Peneliti�IPB�:�Perbaiki�Irigasi,�Hemat�Air�dan�

Varietas�Tahan�kekeringan�untuk�Solusi�El�Nino

Hujan disertai Angin Puting Beliung,

65 Rumah Rusak

Meriahnya�Perayaan�HUT�ke-70�RI�di�Desa�Cikarawang

Page 2: DOKUMEN PESONA LINGKAR KAMPUS BULAN AGUSTUS

2

TOPIK UTAMA

Edisi Agustus / 2015

esa Cikarawang, Kecamatan Dramaga merupakan Ddesa yang terdiri dari 32 RT, 7 RW dan 3 Dusun. Warga Desa Cikarawang memperingati Hari

Ulang Tahun (HUT) ke-70 Republik Indonesia (RI). Melalui berbagai rangkaian kegiatan berupa lomba-lomba dan pertunjukan seni yang dipersiapkan secara gotong royong oleh masyarakat.

Kepala Desa (Kades) Cikarawang, Sapturi Wijaya menyatakan, “Perayaan di Desa Cikarawang sangat meriah, perayaan dilaksanakan di masing-masing RT dan RW. serentak sejak tanggal 17 Agustus 2015. Perayaan puncak acara di masing-masing RT dan RW beragam, bahkan hingga tanggal 29 Agustus 2009, masih ada lima desa yang merayakan acara puncak perayaan kemerdekaan RI”.

Sapturi Wijaya mengatakan bahwa perayaan kemerdekaan RI ini merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan, yakni kemerdekan RI. Beragam lomba dilaksanakan di Desa Cikarawang dari mulai lomba makan kerupuk hingga lomba yang banyak digemari warga yakni gebuk bantal. Seluruh warga sama-sama berpartisipasi dan bergotong royong demi terwujudnya kegiatan ini.

Pada acara puncak perayaan kemerdekaan RI di masing-masing RT, sang Kades mengatur waktu untuk menghadiri semua kegiatan puncak perayaan kemerdekaan RI yang totalnya terdapat 32 acara di Desa Cikarawang. “Dalam satu malam minggu selama bulan Agustus bisa lima sampai delapan RT yang mengadakan acara puncak. Sapturi hadir dalam puncak perayaan kemerdekaan RI bersama-sama dengan warga di masing-masing RT. Hal ini juga dimanfaatkan untuk membangun komunikasi dan silaturahim dengan warga Desa Cikarawang.

“Perayaan ini juga merupakan wahana bagi masyarakat untuk merefleksikan kembali perjalanan pembangunan yang ada di Desa Cikarawang. Melalui hari jadi ini diharapkan dapat menjadi titik kemajuan dan sarana gotong royong dan mempersatukan masyarakat untuk membulatkan tekad dan kerja keras agar Cikarawang lebih baik,” tutup Sapturi Wijaya. (RF)

Meriahnya�Perayaan�HUT�ke-70�RI�di�Desa�Cikarawang

Page 3: DOKUMEN PESONA LINGKAR KAMPUS BULAN AGUSTUS

3

umat (31/7) sore, hujan deras disertai petir dan angin Jkencang melanda sebagian besar wilayah Bogor. Akibatnya, puluhan rumah warga mengalami

kerusakan. Di antara rumah yang rusak itu terdapat di Desa Petir Kecamatan Dramaga.

Kepala Desa Petir, Engkos Kosasih mengatakan, angin puting beliung juga merobohkan tembok kantor desa akibat terkena pohon ceri. Dari kejadian bencana alam ini, tercatat 65 rumah yang rusak terkena angin puting beliung.

“Rata-rata kerusakan berupa atap rumah yang hancur. Namun, yang paling parah menimpa 15 rumah. Pihak desa langsung sigap membantu warga yang terkena musibah, bergotong-royong, bahu-membahu membantu yang terkena musibah. Warga yang rumahnya rusak sangat mengharapkan adanya bantuan bahan material,” ujarnya.

Salah satu rumah warga yang mengalami kerusakan parah yakni milik Acep di Kampung Sempur RT 02/05 Desa Petir. Rumah yang berada di bawah tebingan tersebut rusak akibat tertimpa rimbunan pohon bambu di atas tebing.

"Sore itu hujan besar. Saya lagi di dalam rumah, bersama anak dan istri. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh seperti ada gempa, tidak lama tebing di belakang rumah longsor," kata Acep seraya bersyukur seluruh keluarganya selamat dari bencana itu.

“Saya berterima kasih kepada pihak Pemerintah Desa, tim BPBD dan Muspika Dramaga yang sudah membantu proses evakuasi, semoga rumah kami dapat diperbaiki lagi,” harapnya.

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, langsung terjun ke lapangan, memberikan bantuan. “Karena ini musim kemarau, warga harus lebih waspada. Untuk rumah yang dekat pohon atau tebingan, jika hujan, segera mengungsi demi keselamatan,” ujar salah satu tim BPBD. (Awl)

Hujan disertai Angin Puting Beliung,

65 Rumah Rusak

Edisi Agustus / 2015

Page 4: DOKUMEN PESONA LINGKAR KAMPUS BULAN AGUSTUS

4

arga Desa Lingkar Kampus Institut Pertanian WBogor yang sebagaian besar warganya harus waspada terhadap kekeringan yang bisa

terjadi akibat cuaca ekstrem panas atau Elnino karena El Nino ini dapat mengancam produksi pertanian, khususnya sawah produsen padi.

Menurut Prof. Dr Dwi Andreas Santosa, Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), dampak mengkhawatirkan yaitu risiko gagal panen sekitar 60.000 hektar (ha) padi sawah. Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) sebelumnya. Kementerian Pertanian mencatat ada 200.000 ha lahan padi sawah terancam kekeringan. Prof. Andreas mencatat, luas areal padi sawah terancam kekeringan lebih dari itu. "Kami sudah hubungi seluruh jaringan se-Indonesia, rata-rata 10-20% luas lahan sawah di daerah akan terdampak kekeringan. Luas totalnya terdampak akan mencapai 300.000 ha," tuturnya.

Andreas menjelaskan, lahan terdampak kekeringan selain padi sawah tidak kalah mengkhawatirkan. "Lahan sawah non padi (palawija) bahkan sudah kering, termasuk sawah irigasi teknis," ujarnya. Perkiraan Prof. Andreas, dari 300.000 ha lahan sawah terdampak kekeringan, seluas 60.000 ha atau 20%-nya akan mengalami puso atau gagal panen.

"Ada 60.000 ha puso, itu hanya jika El Nino sampai maksimal Desember dan hujan mulai turun pada bulan itu.

Kalau hujan belum turun dan El Nino makin lama, tentu akan lebih luas sawah puso," pungkasnya.

Sementara itu Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Suryo Wiyono mengatakan, hama dan penyakit dapat timbul karena kekurangan air. Akibat kemarau yang lebih panjang atau terlambatnya musim penghujan upaya yang dapat dilakukan guna meminimalisir dapak dari El Nino bagi sektor pertanian yakni teknologi, sumber daya manusia, kelembagaan dan kebijakan.

Ia menjelaskan, upaya teknologi yang dilakukan adalah dengan kalender musim tradisional maupun kalender musim tahunan, teknik budidaya hemat air, jenis spesies tanaman tahan kekeringan, dan teknik penghematan air.

“Sektor irigasi juga harus dibenahi, karena data dari Bappenas 22,3 persen sistem irigasi nasional rusak. Jika ini tidak diperbaiki, maka kekeringan akan menjadi ancaman bagi petani, karena sumber-sumber penyimpanan air tidak berfungsi,” kata Dr. Suryo. (ddh diambil dari berbagai sumber.)

Edisi Agustus / 2015

Peneliti�IPB�:�Perbaiki�Irigasi,�Hemat�Air�dan�Gunakan�Varietas�Tahan�Kekeringan�untuk�Solusi�El�Nino

Page 5: DOKUMEN PESONA LINGKAR KAMPUS BULAN AGUSTUS

5Edisi Agustus / 2015

iodata singkat di atas merupakan milik alumni SMA Bina BBangsa Sejahtera (BBS) Bogor yang berhasil diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun ajaran 2015/2016.

Hazim diterima melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB. Program studi yang dipilih Hazim sesuai dengan cita-citanya yang ingin menjadi specialist IT dan programmer.

“Alasan memilih IPB karena memang sejak dulu saya sangat ingin masuk ke Departemen Ilmu Komputer-nya IPB dan saya sangat suka komputer. Saya yakin IPB adalah Perguruan Tinggi yang bagus dan saya tanamkan itu sejak dulu. Ayah saya juga selalu menyarankan dan menyemangati saya dari dulu sehingga saya terus yakin untuk berusaha masuk ke Departemen Ilmu Komputer IPB,” ujarnya.

Selain dukungan dari ayahnya, Hazim juga mendapat wejangan

dari ibundanya. Sang Ibu menasehatinya agar selalu banyak beribadah dan meminta kepada Allah SWT agar dimudahkan masuk ke IPB. Keyakinannya semakin kuat karena kedua orangtuanya juga lulusan dari IPB. Kebahagiaan dan keharuan dirasakan oleh kedua orangtuanya atas keberhasilannya masuk dunia perkuliahan tanpa tes. Keduanya berharap agar potensi Hazim bisa terus berkembang di IPB karena sesuai dengan bakat dan minatnya. Dan dengan ilmu tersebut Hazim bisa berguna untuk agama dan masyarakat.

Setelah beberapa bulan merasakan perkuliahan di IPB, Hazim merasakan bahwa berbeda sekali yang namanya kuliah dengan masa Sekolah Menengah Atas (SMA). “Kalau di SMA, kita selalu dibimbing oleh guru, teman dan sahabat, sekarang saya merasakan bahwa di dunia perkuliahan, benar-benar dituntut untuk mandiri, semua bergantung pada diri kita sendiri.

Harapan Hazim ketika lulus dari IPB adalah ingin sekali bisa bergabung di perusahaan besar yang bergerak di bidang server dan jaringan seperti IBM dan Cisco. Selain itu ia juga ingin membuat Indonesia menjadi negara dengan penggunaan networking di berbagai bidang, seperti di perusahaan, industri, dan juga pertanian.

“Karena penggunaan jaringan akan sangat membantu untuk memudahkan koneksi dan komunikasi baik antara sesama manusia, antara manusia dengan mesin, dan mesin dengan mesin,” ujarnya.(zul)

Hidup Mulia atau Mati SyahidNama : Muhammad HazimTtl : Bogor, 17 agustus 1997Agama : IslamEmail : [email protected] : oprek komputer Cita-cita : menjadi specialist IT dan programerMoto hidup :Hidup Mulia atau Mati SyahidAlamat : Jl. Bougenville B56 Perum Alam Sinarsari Dramaga BogorAnak 1 dari 4 bersaudara

ilayah pertemuan antara sungai dan laut secara

Wumum dinamakan estuari. Point penting estuari adalah lokasi tempat bertemunya air laut dan air

tawar. Lokasi estuari penting karena dari daratan membawa sumber hara yang baik untuk laut, tetapi bisa juga membawa sumber pencemaran. Hal ini disampaikan oleh Prof.Dr.Ir Sulistiono, Guru Besar Perikanan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam konferensi pers pra Orasi Ilmiah di Exlounge Kampus IPB Baranangsiang, Bogor (30/7). Dari hasil risetnya yang dilakukan selama 15 tahun (sejak tahun 2000), Prof. Sulis mengatakan estuari bisa dibilang rumah sakit bagi ikan. Biasanya ikan laut melakukan pemijahan di estuari. Prof. Sulis meneliti wilayah estuari di Jawa dan Papua. Berdasarkan hasil penelitian secara umum, suhu, kekeruhan, pola pasang surut, nitrat, dan oksigen menunjukkan nilai yang masih ditoleransi. Ada beberapa yang tercemar logam berat cukup tinggi.

“Ternyata estuari mengandung kandungan ikan yang banyak, sekira 130 spesies dimana 53 jenis memiliki nilai ekonomi yang penting dan 12 jenis prospektif dikembangkan di Indonesia karena mengandung taurin (untuk industri obat),” ujarnya. Prof. Sulis mencontohkan beberapa manfaat ikan estuari yang ditemukannya yakni ikan belodok (belum dimanfaatkan dengan baik sebagai sumber aprodisiak), ikan janjan berisik (kandungan gizi sangat besar), ikan diadromous (hanya hidup di estuari), ikan kresek, ikan tembang, ikan belanak, ikan betok, dll. “Ikan rejum, komoditas penting di Jepang sebagai bahan dasar menu hoka bento atau tempura, 1 kilogram harganya 450 ribu rupiah,” tuturnya. Menurutnya, pemerintah belum banyak menyentuh wilayah estuari. Padahal kalau tercemar maka laut akan tercemar, anak-anak ikan yang menetas di estuari akan mati dan tidak bisa kembali ke laut. Selain itu banyaknya bendungan yang dibangun di Indonesia juga diyakini akan mempengaruhi.

Selamatkan Habitat Ikan di Wilayah Estuari

Page 6: DOKUMEN PESONA LINGKAR KAMPUS BULAN AGUSTUS

6

ektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof.Dr Herry RSuhardiyanto melepas 28 mahasiswa kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) IPB untuk

mengikuti MTQ Nasional Mahasiswa (MTQNM) ke XIV di Universitas Indonesia (UI) Jakarta. Pelepasan berlangsung di Ruang Sidang Rektor Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Dramaga Bogor, Jumat (31/7). MTQNM yang berlangsung tanggal 1-8 Agustus 2015 ini diikuti oleh 2.500 peserta dari 186 perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di Indonesia. Rektor IPB mengatakan, “Jadikan lomba ini sebagai pengalaman untuk meningkatkan pengetahuan dan ilmu. Keikutsertaan para mahasiswa IPB dalam MTQ di kancah nasional secara langsung membangun kebanggaan bagi IPB”.

Edisi Agustus / 2015

Rektor�Lepas�Kafilah�MTQ�Mahasiswa�IPB Pembina MTQ mahasiswa IPB, Dr. Hamzah menjelaskan para kafilah ini akan mengikuti 13 cabang yang diperlombakan yaitu Musabaqoh Fahmil Quran; Qiraat Sab'ah; Tilawatil Quran; Hifzil Quran 1 juz, 5 juz, dan 10 juz; Fahmil Quran; Syarhil Quran; Khathil Quran; Tartil Quran; Karya Tulis Kandungan Quran; Cerdas Cermat; Debat Ilmiah Kandungan Quran dalam Bahasa Inggris; Debat Ilmiah Kandungan Quran dalam Bahasa Arab; dan Musabaqah Disain Aplikasi Komputer Quran. “Kita berharap seluruh peserta mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya, sehingga bisa meraih prestasi pada event tiga tahunan tersebut. Melalui MTQ ini diharapkan para mahasiawa bisa cerdas dan bertakwa kepada Allah SWT, memiliki kepribadian dan akhlak yang mulia. Ada harapan lomba semacam ini terus ada setiap tahun agar mahasiswa termotivasi dengan nilai-nilai islami. Semoga para kafilah ini bisa pulang dengan prestasi dan membawa nama baik IPB," papar Dr Hamzah.(Awl)

ektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof.Dr Herry RSuhardiyanto secara resmi melepas 33 orang calon jamaah haji di lingkungan IPB, Selasa (18/8), di Ruang

Sidang Senat Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Dramaga Bogor. Rektor mengucapkan selamat kepada warga IPB yang mendapat kesempatan untuk menunaikan ibadah haji pada tahun ini. “Semoga keberangkatan ke tanah suci dimudahkan oleh Allah. Kami berharap selama di tanah suci para jamaah fokus untuk menjalankan ibadah, dapat melaksanakan wajib dan sunnah haji. Mudah-mudahan diterima sebagai haji yang mabrur,” papar Rektor. Rombongan calon jamaah haji yang tergabung dalam KBIH Al-Hurriyyah IPB akan diberangkatkan ke tanah suci pada hari Sabtu (22/8), dengan pimpinan rombongan Dr. KGS.Dahlan, Wakil Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB. Rombongan berangkat dengan nomor kloter 5 yang terdaftar di Kabupaten Bogor.

Pelepasan�Calon�Jamaah�Haji�di�Lingkungan�IPB

Rasa syukur dan antusiasme juga terlihat pada rombongan calon jamaah haji yang hadir pada pelepasan kali ini. “Kesempatan untuk ke tanah suci adalah rahmat bagi yang dapat berangkat pada tahun ini. Terima kasih kepada pimpinan IPB atas perhatian dan dukungan yang diberikan. Terima kasih juga kepada pengurus masjid Al-Hurriyyah IPB. Kami mohon doanya, semoga menjadi haji mabrur, dan dapat kembali lagi ke tanah air dengan selamat,” ujar Dr. Wahyu Budi, dosen Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB, mewakili para calon jamaah haji. Dalam pelepasan kali ini turut hadir Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Kajian Strategis IPB Prof.Dr. Hermanto Siregar, Ketua Kafilah Al-Hurriyyah Prof.Dr. H.M.Bintoro, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Hurriyyah Drs. H.E. Syamsuddin, dan Direktur Sumberdaya Manusia (SDM) IPB Erlin Trisyulianti, S.TP, M.Si. Pelepasan juga diisi dengan penyampaian tausiyah yang disampaikan oleh Dr. Irfan Syauqi Beik dan pembekalan kesehatan oleh dokter Poliklinik IPB Dr. Sri Budiarti. (AS)

Page 7: DOKUMEN PESONA LINGKAR KAMPUS BULAN AGUSTUS

7

im Jumat Keliling (Jumling) Institut Pertanian Bogor T(IPB) kembali bersilaturahmi dengan masyarakat di lingkar kampus, Jumat (7/8). Kali ini tim Jumling IPB

hadir di Desa Cikarawang Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, tepatnya di Kampung Carangpulang RT. 03 RW.05. Kepala Desa Cikarawang, Sapturi Wijaya, menyambut baik Jumling IPB yang untuk pertama kalinya pada tahun 2015 hadir di RW 05 ini. Sebagai desa yang cukup dekat dengan kampus IPB, Sapturi berkomitmen bahwa desa yang dipimpinnya akan dipertahankan menjadi daerah pertanian. “Pertanian sangat menunjang kehidupan warga Kampung Carangpulang,” ujarnya seraya mengatakan ia sangat senang dengan sudah banyaknya generasi muda Desa Cikarawang yang kuliah di IPB Pimpinan Tim Jumling IPB Dr. Hartoyo yang juga Wakil Kepala Bidang Pengabdian kepada Masyarakat, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB dalam sambutannya mengatakan, “IPB sangat senang atas komitmen Kepala Desa Cikarawang yang tetap mempertahankan Desa Cikarawang sebagai daerah pertanian. Tentunya IPB sangat mendukung komitmen tersebut”. Dalam kesempatan ini Tim Jumling IPB menyerahkan bantuan bibit padi dan jagung untuk kelompok tani Subur Jaya, santunan untuk 20 anak yatim, alat pendidikan untuk PAUD, serta Al-Quran dan Iqro untuk Madrasah Nurul Iman. Tampak hadir dalam kegiatan ini diantaranya Agrianita IPB, perwakilan Kapolsek Dramaga, tim Humas IPB, tim LPPM IPB, para petani, kader PKK, dan para tokoh masyarakat. (awl)

Edisi Agustus / 2015

im Jumat Keliling (Jumling) Institut Pertanian Bogor T(IPB) tiba di Desa Purwasari Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Jumat (14/8). Di desa yang indah

ini, rombongan Jumling IPB disuguhkan dengan panen ikan lele dan peninjauan langsung ke peternakan ayam sehat. “Panen ikan lele ini sengaja dilakukan saat menyambut rombongan Jumling IPB. Karena bagi saya rasanya sangat bermakna, mengingat semua yang saya lakukan ini adalah hasil dari pendampingan dosen IPB. Dulu menebar ikan lele sekitar 800 ekor dengan ukuran sangat kecil memakai sistem biofloc, dan sekarang bisa dipanen dengan hanya memakai pakan selama empat bulan cukup 50 kilogram saja. Hasilnya panen kurang lebih sekitar 64 kilogram, kalau ditaksir keberhasilan sekitar 120 persen,“ kata Iyus, petani ikan lele, di Kampung Setu Uncal RW 07. Kepala Desa Purwasar i , M. Yusup Mustofa , menyampaikan terima kasih kepada IPB yang dinilainya telah membina Desa Purwasari dengan sangat baik, terutama dari sektor pertanian. “IPB sangat membantu keberhasilan warga Purwasari,” ujarnya. Ketua tim Jumling IPB, yang juga Wakil Kepala Bidang Pengabdian kepada Masyarakat, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB, Dr. Hartoyo mengatakan, “IPB menganggap keberadaan desa-desa lingkar kampus merupakan satu hal yang sangat penting, terutama untuk kepentingan mahasiswa IPB, baik untuk praktikum maupun mengenal kehidupan masyarakat. Harapan IPB keberadaan sektor pertanian yang sudah terbina baik dapat terus dipertahankan. Semoga anak-anak Desa Purwasari termotivasi untuk bisa diterima masuk dan belajar di IPB”. Dalam kesempatan ini, tim Jumling IPB menyerahkan santunan kepada 20 anak yatim, sejumlah peralatan untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Madrasah. Turut hadir dalam Jumling IPB kali ini adalah perwakilan dari Pemerintah Kecamatan Dramaga, perwakilan Kapolsek Dramaga, serta Agrianita IPB. (Awl)

Jumling�IPB�Tiba�di�Kampung�Carangpulang

Panen�Lele�di�Desa�Purwasari

Page 8: DOKUMEN PESONA LINGKAR KAMPUS BULAN AGUSTUS

8

nstitut Pertanian Bogor (IPB) bersama Perhimpunan Pakar IGizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia dan Forum Tempe Indonesia mengajukan tempe sebagai warisan budaya dunia

UNESCO. Tempe merupakan produk fermentasi kacang kedelai oleh kapang Rhizopus oligosporus. Tempe dibuat dengan proses yang unik, mulai dibuat sejak beberapa abad lalu oleh nenek moyang bangsa Indonesia. Bukti sejarah menunjukkan bahwa tempe dengan bahan dasar kedelai merupakan produk fermentasi yang pertama kali dibuat oleh masyarakat Klaten, Jawa Tengah dan sudah biasa dikonsumsi sejak tahun 1700-an. “IPB dan banyak peneliti dari lembaga lain telah banyak melakukan penelitian tentang tempe. IPB sangat mendukung rencana pengajuan tempe ini," kata Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB, Dr.Titik Sumarti, saat konferensi pers di Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, Selasa (4/7). Lebih lanjut Dr. Titik menjelaskan, tempe banyak diproduksi oleh industri kecil dan rumah tangga dengan kisaran produksi 10 kilogram - 2 ton per hari. Hingga saat ini terdapat lebih dari 100.000 produsen tempe yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Konsumsi tempe memberikan kontribusi minimal 10 persen dari total protein harian, sementara telur 1.25 persen, daging 3.15 persen dan sereal sekitar 60 persen. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2012 menunjukkan bahwa konsumsi tempe masyarakat Indonesia secara rata-rata mencapai 7 kilogram/kapita/tahun. Ketua umum Pergizi Pangan Indonesia Prof.Dr Hardinsyah mengatakan, tempe bukan sekadar makanan, tapi juga memiliki nilai budaya, sejarah, dan ekonomi bangsa. Karena keunikannya, tempe layak jadi bagian budaya Indonesia. Tampak hadir dalam konferensi pers adalah Prof Made Astawan, Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB sekaligus Ketua Forum Tempe Indonesia, sejumlah mahasiswa dan puluhan wartawan cetak dan elektronik. (wly)

aduan Suara Mahasiswa (PSM) Agria Swara Institut PPertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan malam apresiasi seni dan penggalangan dana yang bertajuk

“Harmoni Tanah Pakuan: Special Launching Jingle Bogoh ka Bogor”. Pagelaran seni ini diselenggarakan di Balaikota Bogor, Sabtu (8/8). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof.Dr. Yonny Koesmaryono. Da lam sambutannya, Prof. Yonny mengatakan,“Kami mengapresiasi kegiatan ini, luar biasa. Kegiatan ini memang bertujuan mengangkat budaya Indonesia, termasuk Bogor. Kemanapun perginya, mahasiswa akan selalu teringat Tanah Pakuan ini. Maka dukungan dari Walikota dan Wakil Walikota sangat kita harapkan. Mudah-mudahan seluruh komponen masyarakat Bogor juga mendukung kegiatan ini, karena IPB tetap membawa nama Bogor”. Kegiatan ini turut diapresiasi oleh Wakil Walikota Bogor, Ir. Usmar Hariman, MM yang hadir dalam pagelaran seni ini. “Membangun karakter tidak semudah membangun fisik. Membangun karakter membutuhkan pendekatan budaya, sosial dan kesenian. Oleh karena itu apa yang dilakukan adik-adik kita dengan prestasinya, kita sambut dengan baik. Karena kita merasa yakin dengan berkesenian dan berkebudayaan, maka apa yang kita cita-citakan untuk membangun karakter masyarakat Bogor khususnya dapat tercapai lebih cepat,” ujarnya. “Pada malam hari ini saya merasa senang melihat adik-adik kita berprestasi hingga tingkat internasional untuk meraih cita-cita dan mengharumkan Indonesia, mengharumkan Bogor dan tentunya membentuk karakter individu yang terlibat di dalamnya,” tambah pria yang juga alumni IPB tersebut memberikan apresiasinya. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian program PSM Agria Swara, “The 6th International Mission in Art and Culture” yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 September hingga 9 Oktober 2015 yang mencakup kompetisi paduan suara internasional di Maasmechelen, Belgia dan konser budaya di Utrecht, Belanda. PSM Agria Swara sendiri merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) IPB yang berdiri pada tahun 1986. UKM yang berada di bawah pembinaan Dr.drh. H.R.P. Agus Lelana ini telah mencetak berbagai prestasi yang membanggakan baik di tingkat nasional dan internasional. (AS)

IPB�Dukung�Penuh�Tempe�sebagai�Warisan�Budaya�Dunia

Harmoni�Tanah�Pakuan:�Special�Launching�Jingle�Bogoh�ka�Bogor

Edisi Agustus / 2015