dokel impentigo krustosa
DESCRIPTION
kelainan kulit di PKM1TRANSCRIPT
Diagnosa Kedokteran Keluarga
Impetigo Krustosa
Disusun Oleh:
Bobby Chandra Kusuma
0808015019
PEMBIMBING:
dr. M. Khairul Nuryanto, M.Kes
dr. Rahma Yulia Astuti
Laboratorium/SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
Puskesmas Lempake Samarinda
2015
1
PENDAHULUAN
Impetigo adalah penyakit kulit superfisial yang disebabkan infeksi
piogenik oleh bakteri Gram positif. Impetigo lebih sering terjadi pada usia anak-
anak walaupun pada orang dewasa dapat terjadi. Penularan impetigo tergolong
tinggi, terutama melalui kontak langsung. Individu yang terinfeksi dapat
menginfeksi dirinya sendiri atau orang lain setelah menggaruk lesi. Infeksi
seringkali menyebar dengan cepat di sekolah, tempat penitipan anak atau pada
tempat dengan hygiene buruk atau juga tempat tinggal yang padat penduduk1,2,3
Impetigo krustosa merupakan jenis infeksi piogenik yang paling banyak
ditemukan di dunia (70% dari kasus impetigo).2,3,4 Impetigo krustosa harus diobati
secara cepat dan tepat karena dapat menyebabkan beberapa komplikasi terutama
glomerulonefritis akut.5 Terapi antibiotik topikal merupakan pilihan pertama
impetigo terutama bila lesi yang terbatas, tanpa gejala sistemik atau komplikasi
sementara terapi sistemik dipertimbangkan bila diperlukan.1,5
Kasus adalah seorang anak berusia 6 tahun yang datang dengan keluhan
koreng kekuningan yang dialami selama 5 hari. Penatalaksanaan kasus dilakukan
di Poliklinik Rawat Jalan Puskesmas Lempake. Masalah kesehatan yang terkait
dengan faktor yang berpengaruh diidentifikasi dengan memperhatikan konsep
Mandala of Health, dan diselesaikan dengan pendekatan individual untuk
penatalaksanaan klinisnya dan pendekatan keluarga dan komunitas untuk
penyelesaian faktor yang berpengaruh. Pendekatan tersebut diterapkan secara
menyeluruh, paripurna, terintegrasi dan berkesinambungan sesuai konsep dokter
keluarga.
2
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : An. N
Umur : 6 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status dalam keluarga : Anak
Anamnesis
Anamnesis dilakukan pada hari Jumat, 3 April 2015.
Keluhan utama : Koreng kekuningan
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang dengan keluhan koreng kekuningan di bawah mulut sejak 5
hari sebelum ke puskesmas. Awalnya koreng kekuningan ini pertama kali timbul
di daerah bawah mulut berupa bintil bintil kemerahan berisi cairan yang terasa
gatal. Bintil bintil ini lalu meluas dan pecah dan sebagian menjadi koreng
kekuningan. Pasien merasakan gatal pada bagian koreng tersebut. Pasien
sebelumnya tidak mengeluhkan adanya demam, tidak enak badan ataupun nafsu
makan berkurang.
Menurut pengakuan ibu pasien, keluhan seperti ini belum pernah dialami
dalam keluarganya maupun teman pasien.
Riwayat penyakit dahulu :
Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga :
Tidak ada yang mengalami keluhan serupa
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
3
Kesadaran : kompos mentis
Berat Badan : 24 kg
Status Gizi : Gizi baik
Tanda vital
Frekuensi nadi : 100 kali/menit, regular, kuat angkat
Frekuensi nafas : 24 kali/menit
Suhu : 36,9 °C per aksiler
Status generalisata
Kepala : Mata : anemis (-), ikterik (-), cekung (-)
Hidung : dalam batas normal
Telinga : dalam batas normal
Mulut : mukosa mulut basah, faring hiperemi (-),
pembesaran tonsil (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Dada : Inspeksi : pergerakan simetris
Palpasi : dalam batas normal
Perkusi : sonor D = S
Auskultasi :
Paru : vesikuler, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Abdomen : Inspeksi : flat
Palpasi : soefl, nyeri tekan (-),
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus normal
Ekstremitas :
Atas : oedem (-/-), akral hangat
Bawah : oedem (-/-), akral hangat
4
Status dermatologis
Pada regio facialis tampak multiple pustul eritema, sebagian ada yang
mengalami krustasi.
Diagnosis
Impetigo Krustosa
Penatalaksanaan
Non farmakologi
Menjaga personal hygiene
Mengurangi kontak dekat dengan penderita
Mencuci bersih area lesi (membersihkan krusta) dengan sabun dan air mengalir
serta membalut lesi.
Mencuci pakaian, kain, atau handuk penderita setiap hari dan tidak
menggunakan peralatan harian bersama-sama.
Menggunakan sarung tangan ketika mengolesi obat topikal dan setelah itu
mencuci tangan sampai bersih.
5
Memotong kuku untuk menghindari penggarukan yang memperberat lesi.
Memotivasi penderita untuk sering mencuci tangan
Farmakologi
Eritromisin 3 x 250mg
CTM 3 x 2mg
Gentamisin Salf
Prognosis: Bonam
6
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA
IDENTITAS KELUARGA
No I. KEPALA KELUARGA II. PASANGAN
1 Nama Tn. T Ny. S
2. Umur 36 tahun 30 tahun
3. Jenis kelamin Laki-laki Perempuan
4. Status perkawinan Cerai Cerai
5. Agama Islam Islam
6. Suku bangsa Jawa Jawa
7. Pendidikan SMA SMA
8. Pekerjaan Swasta Swasta
9. Alamat lengkap Giri Rejo RT 25 Lempake
ANGGOTA KELUARGA
No.Anggota
KeluargaUsia Pekerjaan
Hub.
Klrg
Status
Nikah
Serumah
Ya Tdk Kdg
1 An. N 6 thn - Anak Belum
Menikah
√
2 Ny. S 70 - Nenek Menikah √
GENOGRAM
Keterangan:
: Laki-laki : Perempuan : Penderita
7
STATUS FISIK, SOSIAL, EKONOMI KELUARGA DAN LINGKUNGAN
No EKONOMI KELUARGA Keterangan
1 Luas tanah 10 m x 11 m
2 Luas bangunan 7 m x 9 m
3 Pembagian ruangan Rumah pasien terdiri dari: 1 ruang
tamu, 2 kamar tidur, 1 dapur, 1
kamar mandi dan WC
4 Besarnya daya listrik 1200 watt untuk 1 rumah
5 Tingkat Pendapatan Keluarga :
a. Pengeluaran rata-rata/bulan
Bahan makanan : Beras, lauk/ikan,
tempe-tahu, dan sayur mayur
Diluar bahan makanan :
Pendidikan
Kesehatan
Listrik
Air bersih
Lain-lain
b. Penghasilan keluarga/bulan
Rp.2.200.000,00
Rp. 1.500.000,00
Rp. 0,00
Rp. 0,00
Rp. 100.000,00
Rp. 0,00
Rp. 600.000,00
Rp. 2.500.000,00
No PERILAKU KESEHATAN
1 Pelayanan promotif/preventif Puskesmas
2 Pemeliharaan kesehatan anggota keluarga
lain
Puskesmas
3 Pelayanan pengobatan Puskesmas
4 Jaminan pemeliharaan kesehatan Jamkesmas
No POLA MAKAN KELUARGA
1 Kepala keluarga dan ibu Makan 3 kali sehari (pagi, siang dan malam). Nasi,
tahu, tempe, telur, ikan, ayam dan sayur. Buah
jarang.
2 Anak Makan 3 kali sehari. Menu makanan sama dengan
anggota keluarga yang lain.
No AKTIFITAS KELUARGA
8
1 Aktivitas fisik
a. Bapak
b. Ibu
c. Nenek
d. Anak
-
Bekerja dan hanya pulang ke rumah pada akhir pekan Memasak dan menjaga anak, mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya.Bermain dan membantu pekerjaan Nenek.
2 Aktivitas mental Seluruh anggota keluarga rutin melaksanakan ibadah
sholat 5 waktu
No LINGKUNGAN
1 Sosial Hubungan dengan lingkungan
sekitar baik.
2 Fisik/biologic
Perumahan dan fasilitas
Luas tanah
Luas bangunan
Jenis dinding terbanyak
Jenis lantai terluas
Sumber penerangan utama
Sarana MCK
Sarana pembuangan air limbah (SPAL)
Sumber air sehari-hari
Sumber air minum
Pembuangan sampah
Menengah
10 x 11 m2
7 x 9 m2
Batu Bata
Semen
Lampu listrik
Kamar mandi dan tempat buang
air besar di dalam rumah.
Di belakang rumah
Air sumur Pompa
Air isi ulang
Di pembuangan sampah
3 Lingkungan kerja
a. Ayah
b. Ibu
c. Anak
-
Di luar rumah
Di luar, dalam, dan sekitar rumah
POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELUARGA
No Indikator Pertanyaan Keterangan Jawaban
9
.Ya Tidak
A. Perilaku Sehat
1 Tidak merokok
Ada yang memiliki kebiasaan
merokok
Ayah tidak merokok dalam 3
bulan terakhir
✓2 Persalinan
Dimana ibu melakukan
persalinan?
Ditolong tempat bidan, rumah
sakit.
✓3 Imunisasi
Apakah bayi ibu sudah di
imunisasi lengkap?
Imunisasi lengkap (BCG, DPT
1,2,3, Polio, hepatitis, campak)
dilakukan semua
✓4 Balita ditimbang
Apakah balita ibu sering
ditimbang? Dimana?
Penimbangan di Posyandu dan
Kader
✓5 Sarapan pagi
Apakah seluruh anggota
keluarga mempunyai
kebiasaan sarapan pagi?
Makanan yang dikonsumsi setiap
hari✓
6 Dana sehat / ASKES
Apakah anda ikut menjadi
peserta ASKES?
JPKM, Jamsostek, Askeskin,
ASMARA
✓7 Cuci tangan
Apakah anggota keluarga
mempunyai kebiasaan
mencuci tangan menggunakan
sabun sebelum dan sesudah
buang air besar?
Seluruh anggota keluarga
mempunyai kebiasaan mencuci
tangan dengan air bersih dan
sabun
✓
8 Sikat gigi
Apakah anggota keluarga
memiliki kebiasaan gosok gigi
Seluruh anggota keluarga
melakukan kebiasaan menggosok
✓
10
menggunakan odol? gigi
9 Aktifitas fisik / Olah raga
Apakah anggota keluarga
melakukan aktifitas fisik atau
olah raga teratur?
Seluruh anggota keluarga
melakukan aktifitas fisik setiap
hari minimal 30 menit? Atau
minimal 3x seminggu
✓B. Lingkungan Sehat
1 Jamban
Apakah di rumah tersedia
jamban dan seluruh keluarga
menggunakannya?
Bila di rumah tidak ada tapi
menggunakan MCK untuk BAB
maka jawabannya “Ya”
✓2 Air bersih dan bebas jentik
Apakah di rumah tersedia air
besih dengan tempat/tendon air
tidak ada jentik?
Bila rumah tidak memiliki sumber
air tetapi menggunakan MCK/
kran umum untuk mendapatkan
air bersih maka jawabannya “Ya”
✓3 Bebas sampah
Apakah di rumah tersedia
tempat sampah? Dan di
lingkungan di sekitar rumah
tidak ada sampah berserakan?
Rumah terlihat bersih/ bebas
sampah dan tersedia tempat
sampah di dalam/ di luar rumah
✓4 SPAL
Apakah ada/ tersedia SPAL di
sekitar rumah?
Lingkungan yang bersih tidak ada
air limbah yang menggenang
✓5 Ventilasi
Apakah ada pertukaran udara
di dalam rumah?
Ukuran ventilasi lebih kurang
1/10 luas lantai untuk tiap ruangan
✓6 Kepadatan
Apakah ada kesesuaian luas
rumah dengan jumlah anggota
keluarga?
Pengukuran kepadatan dimana 1
orang penghuni membutuhkan
2mx2mx2m
✓7 Lantai ✓
11
Apakah lantai bukan dari
tanah?
Seluruh lantai rumah disemen
atau ubin atau kayu
A. Indikator tambahan
1 ASI Eksklusif
Apakah ada bayi usia 0-6
bulan hanya mendapatkan ASI
saja sejak lahir sampai 6
bulan?
Hanya untuk bayi keluarga yang
mempunyai bayi usia 0-6 bulan,
bila rumah tangga tidak ada
bayinya jawaban tetap “ya” tetapi
dicatat dalam lembar catatan
✓
2 Konsumsi buah & sayur
Apakah dalam 1 minggu
terakhir anggota keluarga
mengkonsumsi buah dan
sayur?
Semua anggota keluarga
mengkonsumsi buah dan sayur ✓Jumlah 14 4
Klasifikasi
SEHAT I : Dari 18 pertanyaan jawaban “Ya” antara 1-5 pertanyaan (merah)
SEHAT II : Dari 18 pertanyaan jawaban “Ya” antara 6-10 pertanyaan (kuning)
SEHAT III : Dari 18 pertanyaan jawaban “Ya” antara 11-15 pertanyaan (hijau)
SEHAT IV : Dari 18 pertanyaan jawaban “Ya” antara 16-18 pertanyaan (biru)
Kesimpulan:
Dari 18 indikator yang ada, yang dapat dijawab “Ya” ada 14 pertanyaan yang
berarti identifikasi keluarga dilihat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehatnya
masuk dalam klasifikasi SEHAT III.
RESUME FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN KELUARGA
12
Faktor Resiko
Fisik Ventilasi ada dan cukup baik. Bagian bawah adaalah warung toko
untuk berjualan kebutuhan sehari-hari sehingga sirkulasi udara
menjadi baik. Pencahayaan matahari cukup karena jendela terdapat di
setiap ruangan. Sanitasi lingkungan yang baik.
Biologi- Tidak ada keluarga yang menderita keluhan yang serupa
- luka akibat bekas garukan pada dagu pasien
Psiko-sosio-
ekonomi
Tidak memiliki dana khusus sebagai sumber dana kesehatan.
Memiliki jaminan Jamkesmas sebagai jaminan kesehatan
Pendapatan keluarga tergolong cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Kehidupan sosial dengan lingkungan baik.
Perilaku
Kesehatan
Higiene pribadi kurang baik karena pasien kerap bermain di parit
yang berair kotor. Pasien dan keluarga kerap menggunakan handuk
yang sama setelah mandi.
Gaya Hidup - Pemenuhan kebutuhan primer prioritas utama
- Alokasi khusus dana kesehatan tidak ada
Lingkungan
Kerja
Tidak ada teman bermain pasien yang menderita keluhan serupa .
DIAGNOSA KELUARGA (RESUME MASALAH KESEHATAN)
Status Kesehatan dan Faktor Resiko (individu, keluarga, dan komunitas)
1. Pasien dengan impetigo krustosa merupakan indikator adanya sumber
penyakit dilingkungan keluarga dan komunitas. Adanya faktor resiko daya
tahan tubuh yang menurun dan pasien yang sedang sakit tidak diisolasi
dapat memungkinkan penyebaran penyakit.
Status Upaya Kesehatan (individu, keluarga, dan komunitas)
Pendapatan keluarga untuk prioritas pemenuhan sandang, pangan, dan
papan sehingga pemeriksaan kesehatan ke puskesmas dan ke dokter
dilakukan jika pasien dan anggota keluargannya sakit.
13
Status Lingkungan
1. Sanitasi lingkungan baik dan ventilasi udara dalam rumah cukup.
2. Sumber air yang dipergunakan untuk mandi, cuci, kakus, berasal dari
sumur air pompa dan air minum berasal dari air isi ulang.
RENCANA PENATALAKSANAAN MASALAH KESEHATAN
Terhadap status kesehatan individu dan keluarga
NoMasalah
KesehatanPengobatan / Tindakan
1. Impetigo Krustosa Diagnosis kerja yang ditegakkan adalah Impetigo Krustosa.
Rencana terapi yang diberikan antivirus yaitu Eritromisin
3x 250mg untuk mengurangi rasa gatal dapat diberikan anti
histamin (CTM 3x2mg). Dan Gentamisin Salf untuk obat
luar.
2. Keluarga Edukasi mengenai penyakitnya, yaitu bahwa penyakit yang
dialami oleh pasien disebabkan oleh bakteri yang
kemungkinan diakibatkan oleh adanya kontak
sebelumnnya dengan sumber bakteri, ditambah lagi dengan
sistem imun yang turun dapat mempermudah terjangkit
penyakit ini, selain itu ruam kulit yang disebabkan oleh
penyakit ini dapat menjadi infeksi jika higiene pasien
kurang sehingga penting bagi keluarga untuk menjaga
higiene pribadi seperti membersihkan dan memotong kuku,
mandi yang teratur walaupun dalam keadaan sakit dan
sebaiknya air yang digunakan untuk mandi menggunakan
antiseptik. Selain itu anggota keluarga yang menderita
penyakit ini sebaiknya istirahat, pola makan teratur dan
seimbang serta penderita perlu diisolasi di dalam rumah
untuk menghindari penyebaran ke masyarakat sekitar.
14
Perawatan masalah kesehatan keluarga
Masalah
kesehatan
Tindakan perawatan (promotif, preventif, protektif)
Individu Keluarga Komunitas
Impetigo
Krustosa
Terapi simtomatis
Edukasi mengenai
higiene pribadi
Edukasi mengenai
higiene pribadi dan
lingkungan.
Melakukan
penyuluhan dan
edukasi kepada
masyarakat melalui
leaflet dan brosur
mengenai higiene
pribadi dan
lingkungan.
15
PASIENImpetigo Krustosa
GAYA HIDUPPemenuhan kebutuhan primer prioritas utama
Alokasi khusus dana kesehatan tidak ada
PELAYANAN KES.Jarak rumah-pusat pelayanan kesehatan cukup jauh dan dapat ditempuh dengan kendaraan. Pasien memanfaatkan fasilitas pengobatan gratis di puskesmas dari pemerintah
LINGK. KERJATidak ada teman bermain pasien ada yang menderita keluhan serupa
LINGK. PSIKO-SOSIO-EKONOMIPendapatan keluarga cukup
Kehidupan sosial dengan lingk. baik
FAKTOR BIOLOGI- Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan pasien
- Luka akibat garukan pada dagu pasien
PERILAKU KESEHATANHigiene pribadi kurang baikBerobat hanya saat sakit & ada keluhan Pengetahuan tentang kesehatan kurang
LINGK. FISIKVentilasi di dalam rumah baik
Sanitasi baik
Komunitas: Pemukiman cukup baik dengan sanitasi kurangWarga sekitar tidak didapatkan yang memiliki sakit seperti pasien
FAMILY
Mandala of Health
1
- Pemukiman cukup baik dengan sanitasi cukup- Warga sekitar tidak didapatkan yang memiliki
sakit seperti pasien
2
Skoring Kemampuan Penyelesaian Masalah Dalam Keluarga
MasalahSkor
AwalUpaya Penyelesaian
Fungsi biologis
Keluarga pasien yang tinggal
serumah dengan pasien belum
menderita Impetigo Krustosa
3 Edukasi mengenai penyakit ini, penyebab, dan
faktor predisposisi, serta cara penularannya
Fungsi ekonomi & pemenuhan
kebutuhan
Pendapatan keluarga cukup
namun tidak memiliki dana
khusus untuk kesehatan
2 Motivasi untuk menggunakan penghasilan bagi
dana khusus kesehatan
Faktor perilaku kesehatan keluarga
Higiene pribadi & lingkungan
kurang baik
Berobat jika hanya ada
keluhan
2
3
Edukasi tentang higiene dan pentingnya
lingkungan yang bersih
Edukasi dan motivasi untuk berobat teratur dan
memeriksakan kesehatan agar tidak terjadi
kekambuhan
Lingkungan rumah
Kebersihan lingkungan rumah
baik
3 Edukasi untuk terus menjaga kebersihan di
lingkungan rumah.
16
PEMBAHASAN
Studi kasus dilakukan pada pasien An. N usia 6 tahun, dengan keluhan timbul
koreng kekuningan pada wajah sejak 5 hari sebelum ke puskesmas. Pasien tinggal
satu rumah dengan 2 orang anggota keluarganya. Keluarga ini terdiri dari 1 orang ibu,
1 orang nenek, dan 1 orang anak.
Pada kasus ini diagnosis impetigo krustosa dapat ditegakkan berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik dimana terdapat keluhan bintik-bintik merah pada
seluruh tubuh yang sudah dialami pasien sejak 1 hari sebelum ke puskesmas. Awalnya
koreng kekuningan ini pertama kali timbul di daerah bawah mulut berupa bintil bintil
kemerahan berisi cairan yang terasa gatal. Bintil bintil ini lalu meluas dan pecah dan
sebagian menjadi koreng kekuningan. Pasien sebelumnya tidak mengeluhkan adanya
demam, tidak enak badan ataupun nafsu makan berkurang, Menurut pengakuan ibu
pasien, keluhan seperti ini belum pernah dialami dalam keluarganya.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tampak multiple pustul eritema, sebagian ada
yang mengalami krustasi. Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.
Penyakit impetigo krustosa ini menular dengan cepat pada suatu komunitas yang
tinggal bersama sehingga dalam pengobatannya harus dilakukan secara cepat dan
menyeluruh pada semua orang dan lingkungan pada komunitas yang terserang
impetigo krustosa, karena apabila dilakukan pengobatan secara individual maka
proses penyembuhan pada penderita yang tidak mendapat pengobatan akan menjadi
lama dan akan menjadi sumber infeksi bagi komunitas yang belum terjangkit penyakit
ini, selain itu penderita yang tidak mendapatkan pengobatan resiko untuk terjadinya
komplikasi pada penyakit ini sangatlah besar. Rencana terapi yang diberikan pada
pasien adalah terapi farmakologis dan non farmakologis. Terapi farmakologis yaitu
dengan memberikan obat antibiotik (Eritromisin 3x1cth), Gentamisin Salf 2x sehari
pada daerah koreng, dan terapi untuk mengurangi rasa dengan memberikan
antihistamin (3x1/2tab). Pada pasien ini saat pertama kali datang ke Puskesmas
Lempake terapi medikamentosa yang diberikan yaitu antivirus Eritromisin 3x1cth
yang diberikan selama 5 hari, antihistamin CTM 3x1/2tab dan Gentamisin Salf.
Masalah yang bisa dihadapi oleh pasien ini adalah masalah penyebaran penyakit
pada teman bermain. Oleh karena itu, disamping terapi farmakologis juga perlu
dilakukan terapi non farmakologis berupa edukasi mengenai penyakit meliputi
penyebab, sumber, dan cara penularannya. Pasien juga perlu diberikan edukasi
mengenai perilaku kesehatan yang harus dilakukan dan yang harus diubah untuk
mengurangi penularan penyakit dan komplikasinya. Perilaku yang harus dilakukan
yaitu dengan mandi secara teratur walaupun dalam keadaan sakit, pola makan yang
teratur dan seimbang, sebaiknya pasien diisolasi di dalam rumah. Selain itu keluarga
pasien juga perlu dimotivasi akan pentingnya menjaga higiene lingkungan dengan
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Hay R.J, B.M Adriaans. Bacterial Infection. In: Burns T, Brethnach S, Cox
N, Griffiths C (eds). Rook’s Text Book of Dermatology. 7 th ed. Turin:
Blackwell. 2004. p.27.13-15.
2. Heyman W.R, Halpern V. Bacterial Infection. Bolognia JL, Jorizzo JL,
Rapini RP (eds). Dermatology. 2nd ed. Spain: Mosby Elsevier. 2008.
p.1075-77.
3. Cole C, Gazewood J. Diagnosis and Treatment of Impetigo. American
Academy of Family Physician. Vol.75. No.6. 2007. p.859-864. Diunduh
dari: http://www.sepeap.org/archivos/pdf/10524.pdf
4. Craft N, Peter K.L, Matthew Z.W, Morton N.S, Richard S.J. Superficial
Cutaneous Infection and Pyodermas. In: Wolff K et all (eds). Fitzpatrick’s
Dermatology in General Medicine. Vol 2. 7th Ed. New York: McGraw
Hill. 2008. p.1695-1705.
5. Arnold, Odom, James. Bacterial Infection. In: James W.D, Berger T.G,
Elston D.M (eds). Andrew’s Disease of the Skin Clinical Dermatology.
10th Ed. Canada: Saunders Elsevier. 2006. p.255-6.
19