makalah gugus aldehid

18
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kimia organik merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang khusus mempelajari yang khusus mempelajari senyawa-senyawa karbon. Aldehid adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus karbonil. Senyawa ini mempunyai sekurangnya satu atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonilnya dengan rumus umum. Aldehid berasal dari alkohol primer yang teroksidasi, sedangkan keton berasal dari alkohol sekunder yang teroksidasi. Aldehid dan keton adalah contoh senyawa-senyawa karbonil yang banyak ditemukan dialam bebas. Aldehid merupakan senyawa organik yang karbon karbonilnya selalu berikatan dengan paling sedikit atom satu atom hidrogen. Gugus karbonil ialah satu atom karbon dan satu atom oksigen yang dihubungkan dengan ikatan ganda dua. Gugus ni merupakan salah satu gugus fungsi yang paling lazim di alam dan terdapat dalam karbohidrat, lemak, protein dan steroid. Gugus fungsi ini dijumpai dalam senyawa aldehid dan keton. (Wilbraham dan Matta,1992) 1

Upload: melati-jesica

Post on 23-Oct-2015

409 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Gugus Aldehid

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kimia organik merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang

khusus mempelajari yang khusus mempelajari senyawa-senyawa karbon.

Aldehid adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus karbonil.

Senyawa ini mempunyai sekurangnya satu atom hidrogen yang terikat

pada gugus karbonilnya dengan rumus umum.

Aldehid berasal dari alkohol primer yang teroksidasi, sedangkan

keton berasal dari alkohol sekunder yang teroksidasi. Aldehid dan keton

adalah contoh senyawa-senyawa karbonil yang banyak ditemukan dialam

bebas. Aldehid merupakan senyawa organik yang karbon karbonilnya

selalu berikatan dengan paling sedikit atom satu atom hidrogen. Gugus

karbonil ialah satu atom karbon dan satu atom oksigen yang dihubungkan

dengan ikatan ganda dua. Gugus ni merupakan salah satu gugus fungsi

yang paling lazim di alam dan terdapat dalam karbohidrat, lemak, protein

dan steroid. Gugus fungsi ini dijumpai dalam senyawa aldehid dan keton.

(Wilbraham dan Matta,1992)

Aldehid sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, diantaranya

dalam industri, senyawa aldehid banyak dipakai sebagai pelarut, bahan

baku, dan pereaksi untuk membuat produk lain. Sebagai contoh, senyawa

formaldehida yang lebih dikemal sebagai larutan formalin, banyak

digunakan sebagai bahan pengawet spesimen biologi. Lebih dari 4 miliar

Kg formaldehida diproduksi setiap tahun untuk membuat Bakelite, resin

fenol-formaldehida, bahan perekat urea-formaldehida, bahan baku asam

asetat, obat-obatan dan berbagai macam produk polimer. Karena

peranannya yang sangat penting dalam kehidupan manusia, maka aldehid

layak dipelajari.

1

Page 2: Makalah Gugus Aldehid

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana reaksi-reaksi pembentukan pada senyawaan aldehid?

b. Apa saja reaksi-reaksi yang dialami oleh senyawaan aldehid?

c. Bagaimana cara mengidentifikasi kandungan gugus fungsi aldehid

dalam suatu senyawaan tertentu?

C. Tujuan dan Manfaat

a. Mengetahui reaksi-reaksi pembentukan pada senyawaan aldehid.

b. Mengetahui reaksi-reaksi yang dialami oleh senyawaan aldehid.

c. Mengetahui cara mengidentifikasi kandungan gugus fungsi aldehid

dalam suatu senyawaan tertentu.

2

Page 3: Makalah Gugus Aldehid

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Aldehid

Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung sebuah gugus

karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah atom hidrogen. Nama

IUPEC dari aldehida diturunkan dari alkana dengan mengganti akhiran

“ana“ dengan “al“. Nama umumnya didasarkan nama asam karboksilat

ditambahkan dengan akhiran dehida. Aldehida adalah persenyawaan

dimana gugus karbonil diikat oleh satu gugus alkil/aril. Aldehid berasal

dari alkohol primer yang teroksidasi, sedangkan keton berasal dari alkohol

sekunder yang teroksidasi. Menurut sistem IUPAC, nama aldehid

diturunkan dari nama alkana dengan mengganti akhiran –a menjadi –al.

Oleh karena itu, aldehid disebut juga alkanal. Tata nama pada aldehid

sama dengan tata nama pada alkohol, rantai terpanjang harus mengandung

gugus aldehid. Contoh:

3

Page 4: Makalah Gugus Aldehid

Menurut sistem TRIVIAL, nama aldehid diturunkan dari nama asam

karboksilat induk dengan mengubah asam oat / asam –at menjadi aldehid. Aldehid

dinamakan menurut nama asam yang mempunyai jumlah atom C sama pada nama

alkana yang mempunyai jumlah atom sama. Pembuatan aldehida adalah sebagai

berikut: oksidasi alkohol primer, reduksi klorida asam, dari glikol, hidroformilasi

alkana, reaksi Stephens dan untuk pembuatan aldehida aromatik.

B. Pembuatan Aldehid

Suatu alkohol primer dapat dioksidasi menjadi aldehid atau asam karboksilat.

Alkohol sekunder dapat dioksidasi menjadi keton saja. Sedangkan pada alkohol

tersier menolak oksidasi dengan larutan basa, dalam larutan asam alkohol

mengalami dehidrasi menghasilkan alkena yang kemudian dioksidasi.

Beberapa oksidasi dari alkohol antara lain :

a. Oksidasi menjadi aldehid. Hasil oksidasi mula-mula dari alkohol primer adalah

suatu aldehid (RCH=O). Aldehid, siap dioksidasi menjadi asam karboksilat.

Oleh sebab itu, reaksi antara alkohol primer dengan zat oksidator kuat akan

menghasilkan asam karboksilat, dan bukan intermediet aldehid. Pereaksi

tertentu harus dipakai apabila intermediet aldehid merupakan hasil yang

diinginkan.

b. Oksidasi menjadi keton. Suatu alkohol sekunder dioksidasi oleh oksidator yang

reaktif kuat menjadi keton.

c. Oksidasi menjadi asam karboksilat. Suatu oksidator kuat yang umum dapat

mengoksidasi alkohol primer menjadi asam karboksilat.

4

Page 5: Makalah Gugus Aldehid

Salah satu reaksi untuk pembuatan aldehid adalah oksidasi dari alkohol

primer. Kebanyakan oksidator tak dapat dipakai karena akan mengoksidasi

aldehidnya menjadi asam karboksilat. Oksidasi khrompiridin komplek seperti

piridinium khlor kromat adalah oksidator yang dapat merubah alkohol primer

menjadi aldehid tanpa merubahnya menjadi asam karboksilat.

Metode yang paling baik dan telah lama digunakan untuk mensintesis

senyawa aldehid adalah oksidasi alkohol primer dan oksidasi pemutusan alkena.

Berikut dapat dijelaskan reaksi pemuatan aldehid :

1. Oksidasi alkohol primer.

Alkohol primer dapat dioksidasi menjadi aldehid. Reaksi ini

biasanya menggunakan piridin klorokromat (PPC) dalam pelarut

diklorometana pada suhu kamar.

2. Ozonolisis alkena. Alkena yang mempunyai paling tidak satu

hidrogen vinilik akan mengalami pemecahan reaksi oksidasi dengan

ozon menghasilkan aldehid. Jika reaksi ozonolisis dilakukan pada

alkena siklik, maka akan didapat senyawa karbonil.

3. Reduksi asil klorida. Jika asam karboksilat direaksikan dengan

SOCl2 (tionil klorida), dan asil klorida yang dihasilkan direaksikan

dengan litium tri-t-butoksialuminium hidrida pada suhu -78 ºC , akan

terbentuk senyawa aldehida.

5

Page 6: Makalah Gugus Aldehid

C. Uji Reaksi Terhadap Aldehid

1. Uji Fehling

Dalam menguji adanya gugus aldehid (senyawa aldehid) dengan pereaksi

fehling. Perlakuan uji aldehid dengan larutan fehling maka akan

memberikan perubahan dalam pereaksian positifnya yaitu dapat dilihat

dalam reaksi berikut :

RCHO + 2Ag(NH3)2OH è RCOONH4 + 2Ag + 3NH3 + 2H2O

reagen fehling :

Campuran dari larutan CuSO4 dan larutan alkali dari garam tartrat,

campuran ini berwarna biru yang mengandung kompleks ion Cu2+ dalam

suasana alkali. bila ditambahkan aldehida dan dipanaskan maka ion Cu2+

akan direduksi menjadi bervalensi satu dan mengedap sebagai Cu2O yang

berwarna merah.

RCHO + Cu2+ + NaOH + H2O è RCOONa + Cu2O + 4H+

Lar. Aldehid + fehling A dan fehling B dipanaskan

· Formaldehid : Ungu keruh kebiruan Biru tua, endapan merah bata.

· Glukosa Ungu : bening kebiruan Merah bata, endapan merah bata.

2. Uji 2,4-dinitrofenilhidrazin

Uji ini akan memperlihatkan adanya ikatan rangkap O dan C. Uji positif

akan ditandai dengan larutan yang berwarna kuning, jingga atau merah dan

terdapat endapan. Jika padatan yang terbentuk berukuran kecil maka

larutan akan berwarna kuning, sedangkan jika padatan berukuran besar

maka larutan akan berwarna mendekati merah. Baik pada aldehid maupun

keton, uji ini akan menunjukkan hasil positif.

2,4-dinitrofenilhidrazin sering disingkat menjadi 2,4-DNP atau 2,4-DNPH.

Larutan 2,4- dinitrofenilhidrazin dalam sebuah campuran metanol dan

asam sulfat dikenal sebagai pereaksi Brady.

6

Page 7: Makalah Gugus Aldehid

D. Melangsungkan reaksi

Rincian reaksi antara aldehid dengan 2,4-dinitrofenilhidrazin

sedikit bervariasi tergantung pada sifat-sifat aldehid yang terlibat, dan

pelarut yang didalamnya dilarutkan 2,4-dinitrofenilhidrazin. Pada prosedur

berikut, anggap kita menggunakan 2,4- dinitrofenilhidrazin dalam bentuk

pereaksi Brady (sebuah larutan 2,4-dinitrofenilhidrazin dalam metanol dan

asam sulfat. Masukkan beberapa tetes aldehid, atau bisa juga larutan

aldehid dalam metanol, ke dalam pereaksi Brady. Terbentuknya endapan

kuning atau oranye terang mengindikasikan adanya ikatan rangkap C=O

dalam sebuah aldehid. Reaksi uji ini adalah yang paling sederhana untuk

sebuah aldehid.

R dan R' bisa berupa kombinasi dari gugus-gugus hidrogen atau

hidrokarbon (seperti gugus alkil). Jika sekurang-kurangnya satu dari kedua

gugus tersebut adalah hidrogen, maka senyawa asalnya adalah aldehid.

Produk reaksi dikenal sebagai "2,4-dinitrofenilhidrazon". Perlu

diperhatikan bahwa yang berubah hanya akhiran saja, dari akhiran "-in"

menjadi "-on". Ini kemungkinan membingungkan.

Produk dari reaksi dengan etanal disebut sebagai etanal 2,4-

dinitrofenilhidrazon; produk dari reaksi dengan propanon disebut

propanon 2,4-dinitrofenilhidrazon - dan seterusnya.Ini tidak terlalu sulit.

Reaksi ini dikenal sebagai reaksi kondensasi. Reaksi kondensasi

merupakan reaksi dimana dua molekul bergabung bersama disertai dengan

hilangnya sebuah molekul kecil dalam proses tersebut. Dalam hal ini,

molekul kecil tersebut adalah air. Dari segi mekanisme, reaksi ini adalah

reaksi adisi-eliminasi nukleofilik. 2,4-dinitrofenilhidrazin pertama-pertama

memasuki ikatan rangkap C=O (tahap adisi) menghasilkan sebuah

senyawa intermediet yang selanjutnya kehilangan sebuah molekulair

(tahap eliminasi).

7

Page 8: Makalah Gugus Aldehid

Uji Iodoform

Uji ini merupakan uji spesifik untuk menentukan keberadaan asetaldehid

dan metil keton. Metil keton akan teoksidasi oleh iodida dalam larutan

larutan hidroksida. Metil keton akan teroksidasi menjadi asam karboksilat;

juga akan terbentuk endapan berwarna kuning yang menjadi indikasi uji

yang positif. Asetaldehid juga akan menunjukkan hasil positif, karena

memiliki kemiripan dalam struktur dengan metil keton.

Persamaan-persamana untuk reaksi triiodometana (iodoform)

Untuk pembahasan ini, kita berasumsi bahwa pereaksi yang kita

gunakan adalah larutan iodin dan natrium hidroksida. Tahap pertama

melibatkan substitusi ketiga atom hidrogen dalam gugus metil dengan

atom-atom iodin. Keberadaan ion-ion hidroksida cukup penting untuk

berlangsungnya reaksi - ion-ion ini terlibat dalam mekanisme reaksi.

1. Reaksi Triiodometana (Iodoform) dengan Aldehid

Hal ini menjelaskan tentang bagaimana reaksi triiodometana

(iodoform) bisa digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan sebuah

gugus CH3CO dalam aldehid.

2. Melangsungkan reaksi triiodometana (iodoform)

Ada dua campuran reagen yang cukup berbeda yang bisa digunakan

untuk melakukan reaksi ini. Walaupun sebenarnya kedua reagen ini

sebanding secara kimiawi.

3. Penggunaan larutan iodin hidroksida dan natrium hidroksida

Ini merupakan metode yang lebih jelas secara kimiawi. Larutan iodin

dimasukkan ke dalam sedikit aldehid, diikuti dengan larutan natrium

hidroksida secukupnya untuk menghilangkan warna iodin. Jika tidak ada

yang terjadi pada suhu biasa, mungkin diperlukan pemanasan campuran

dengan sangat perlahan.

Hasil positif ditunjukkan oleh adanya endapan kuning pucat-pasi dari

triiodometana (yang dulunya disebut iodoform) - CHI3. Selain dapat

dikenali dari warnanya, triiodometana juga dapat dikenali dari aromanya

8

Page 9: Makalah Gugus Aldehid

yang mirip aroma "obat". Senyawa ini digunakan sebagai sebuah

antiseptik pada berbagai plaster tempel, misalnya untuk luka-luka kecil.

E. Kegunaan reaksi

Reaksi adisi natrium hidrogensulfit pada aldehid biasanya digunakan

dalam pemurnian aldehid. Senyawa adisi yang dihasilkan bisa diurai

dengan mudah untuk menghasilkan kembali aldehid dengan

memperlakukannya dengan asam encer atau basa encer.

Misalnya, jika kita ingin memurnikan aldehid yang tidak murni, kita

bisa mengocoknya dengan sebuah larutan jenuh dari natrium

hidrogensulfit untuk menghasilkan kristal. Kristal-kristal ini bisa disaring

dengan mudah dan dicuci untuk menghilangkan setiap zat pengotor. Adisi

asam encer, misalnya, selanjutnya dapat menghasilkan kembali aldehid

awal.Tentunya aldehid ini masih perlu dipisahkan dari asam yang berlebih

dan berbagai macam produk anorganik dari reaksi.

9

Page 10: Makalah Gugus Aldehid

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pembentukan pada senyawaan aldehid bisa didapatkan dari Oksidasi

alcohol primer, Ozonolisis alkena dan Oksidasi metil benzena.

2. Reaksi yang terjadi pada aldehid diantaranya Reaksi-reaksi pereaksi

Grignard, Reduksi menjadi alkohol, Addisi sianida pembentukan

sinohidrin, Addisi NaHSO3, Addisi derivate-derivat amino, Addisi

alcohol, Reduksi asil klorida, Kondensasi Aldol dll.

3. Sedangkan untuk mengidentifikasi kandungan gugus fungsi aldehid

dalam suatu senyawaan tertentu, dapat digunakan beberapa metode

diantaranya, Uji Fehling, Uji 2,4-dinitrofenilhidrazin, Uji Iodoform,

Reaksi Triiodometana (Iodoform) serta Penggunaan larutan kalium

iodida dan natrium klorat (I).

10

Page 11: Makalah Gugus Aldehid

DAFTAR PUSTAKA

1. Fessenden. 1999. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

2. Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga

3. Respati. Ir,. 1986. Pengantar Kimia Organik, Jilid 1. Jakarta: Penerbit

Aksara Baru.

11

Page 12: Makalah Gugus Aldehid

12

Page 13: Makalah Gugus Aldehid

13