dk 1 week 9

8
UNCLEAR TERMS 1. Encephalopaty Hepaticum a. Zunia: Dorland, keadaan yang biasanya terjadi.. sampai koma.. 2. Comafusin Hepar a. Cristin: Kamus ISO 2015, nutrisi parenteral essensial untuk mengemalikan kesadaran koma hepatikum isufisiensi hepatikum yang berat 3. Lab. IKA a. Afriel: Lab instalasi kesehatan anak 4. ICU a. Findy: Intensif, unit keperawat intensif. (Dorland) 5. Makanan cair per oral (hospital made) a. mba Dewi: Kamus gizi, makanan dalam bentuk cair… ; hospital made, dibuat dari pihak rumah sakit CUES Mery: Ahli gizi diharapkan mampu memberikan intervensi dan monev sesuai daya terima pasien untuk mempercepat proses penyembuhan. Bu dwi: Ahli gizi mampu memberikan asuhan gizi yang tepat kepada pasien sesuai kondisi dan kebutuhannya Dewi: Lebih sepakat dengan pendapatnya, menurut saya asuhan gizi sudah mencakup semuanya PROBLEM IDENTIFIKASI 1. Gambaran umum dari encephalopathy hepatikum (PES, factor resiko)? Apakah keterkaitan penyakit pasien dengan metabolism zat gizi pada pazien? Mengapa pasien tampak lemah? Apakah ada terkaitan dengan diagnose pasien? 2. Apa kandungan cairan comafusin hepar? Tujuan diberikannya? Bagaimana keterkaitan cairan comafusin hepar dengan encephalopathy hepatikum? 3. IOM obat? 4. Bagaimana asuhan gizi untuk pasien? a. Assessment data pasien? b. Diagnosa gizi apa yang tepat untuk pasien?

Upload: zhuniea-ngesti-rachmawati

Post on 18-Dec-2015

232 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

encelopathi hepatikum

TRANSCRIPT

UNCLEAR TERMS1. Encephalopaty Hepaticuma. Zunia: Dorland, keadaan yang biasanya terjadi.. sampai koma..

2. Comafusin Hepara. Cristin: Kamus ISO 2015, nutrisi parenteral essensial untuk mengemalikan kesadaran koma hepatikum isufisiensi hepatikum yang berat3. Lab. IKAa. Afriel: Lab instalasi kesehatan anak4. ICUa. Findy: Intensif, unit keperawat intensif. (Dorland)5. Makanan cair per oral (hospital made)a. mba Dewi: Kamus gizi, makanan dalam bentuk cair ; hospital made, dibuat dari pihak rumah sakit

CUESMery: Ahli gizi diharapkan mampu memberikan intervensi dan monev sesuai daya terima pasien untuk mempercepat proses penyembuhan.

Bu dwi: Ahli gizi mampu memberikan asuhan gizi yang tepat kepada pasien sesuai kondisi dan kebutuhannya

Dewi: Lebih sepakat dengan pendapatnya, menurut saya asuhan gizi sudah mencakup semuanya

PROBLEM IDENTIFIKASI1. Gambaran umum dari encephalopathy hepatikum (PES, factor resiko)? Apakah keterkaitan penyakit pasien dengan metabolism zat gizi pada pazien? Mengapa pasien tampak lemah? Apakah ada terkaitan dengan diagnose pasien?2. Apa kandungan cairan comafusin hepar? Tujuan diberikannya? Bagaimana keterkaitan cairan comafusin hepar dengan encephalopathy hepatikum?3. IOM obat?4. Bagaimana asuhan gizi untuk pasien? a. Assessment data pasien?b. Diagnosa gizi apa yang tepat untuk pasien?c. Intervensii. preskripsi diet ii. TPS dari diet dan penjadwalan pemberian?iii. Bagaimana perhituhan kebutuhan zat gizi pasien?iv. Apa sajakah zat gizi yang diperhatikan untuk pasien terkait penyakit baik dari vitamin, mineral dan asam amino?v. Apa makanan yang dianjurkan, dibatasi, dan dihindari?vi. Metode pemberianvii. Bagaimanakah indikasi perpindahan bentuk makanan pada pasien jika kondisi pasien sudah berangsur membaik?viii. Apakah pemberian makanan cairan per oral sudah tepat dberikan kepada pasien?d. Bagaimanakah MONEV untuk pasien? (indicator, target, frekuensi)

BRAINSTORMING1. Gambaran umum dari encephalopathy hepatikum (PES, factor resiko)? Apakah keterkaitan penyakit pasien dengan metabolism zat gizi pada pazien? Mengapa pasien tampak lemah? Apakah ada terkaitan dengan diagnose pasien? Fungsi hati?a. Gamabaran Umumi. Cristin: keadaan akhir hati, kerusakan otak , amoniak berlebihan ditubuh. Juga dapat bisa menyebabkan koma pada pasienii. Irwan: Fungsi hati adalah organ paling vital, detoksifikasi racun. Jika terjadi kerusakan pada hati, amoniak tertumpukiii. Cristin: etiologi, penuruna kecepatan atau penuruna kadar oksigen dalam darah.iv. Isti: etiologi, kelebihan amoniak disirkulasi darah, gangguan neurotransmitter yaitu ketidakseimbangan antara BCAA dan AAA.v. Efi: SS, gangguan kesadaran sampai koma, perubahan psikiatrik, tremor telapak kanan,vi. Shabrina: SS, kerusakan, adanya kelumpuhan, mual muntahvii. Cristin: SS, edema dan asites, lemah atau lemas, pemebengkakan dalam hati.viii. Dania: Fungsi hati, detoksifikasi racunix. Findy: metabolism vit b lemahx. Bu dwi: pengemulsi lemakxi. Isti: eskresi dan pembentukan empenduxii. Afriel: penyimpanan dan filtrasi darahxiii. Irwan: pembentukan sdm pada bayi dan pembuntukan albumin dan bberapa protein lainnyaxiv. Dewi: konversi gula menjadi glikogenb. Faktor resikoi. Mery: pola makan yang salah, obesitas, c. Crsitin: lemah karena merupakan SSd. Rizki: karena terjadi lemah sehingga asupan gizi inadekuate. Irwan; diedarkan seluruh tubuh menuju hepar terjadi metabolism zat gizi, karena hepar terjadi kerusakkan maka metabolism zat gizi tergagnggu. Zat gizi yang terserap menjadi sedikit sehingga pasien tampak lemah.2. Apa kandungan cairan comafusin hepar? Tujuan diberikannya? Bagaimana keterkaitan cairan comafusin hepar dengan encephalopathy hepatikum?a. Kandungan comafusin:i. Mba dewi: 50 gr AA, 50% BCAA, 200kkal xylitol, 10gr/L LOLA, eletrolit dan vitaminb. Keterkaitan comafusin dengan penyakiti. Dania: penyakit menyebabkan ketidak seimbangan BCAA dan AA, komposisi dari comafusin ada kandungannya sehingga ini menjada ketidakseimbanganc. Tujuan comafusini. Shabrina: biar menjaga pasien agar tidak komaii. Efi: untuk memenuhi kebutuhan vitaminiii. Primalia: kurang setuju dengan pendapat shabrina karena tujuan tidak sesuai dengan fungsinyaiv. Mery: untuk memperbaiki kerusakan hepar serta memberikan zat gizi yang tepat kepada pasien dalam proses pemulihan kesadarannyav. Cristin: Memenuhi keb. Protein sederhanavi. Memenuhi energid. Findy: BCAA protein yang bisa diserap dengan mudah pada pasien yang mengalami kerusakan hati

3. IOM pantoprozol, meropenem, lactuloza, vitamin k.a. Cristin: Meropenem:

4. Bagaimana asuhan gizi untuk pasien? a. Assessment data pasien?Antropometri: LILA 26 cm, TL 48 CMBiokimia: alnnbumn, 2,39; SGOT 43,9; Hb 5,3; Natrium 122; leukosit 61,51 x 103 ; eritrosit 1,63; bilirubin total 1,46; bilirubin direct 1,16;Fisik klinis TD 80/50; KU : lemah; nadi 88kali; suhu 36; Riwayat penyakit stress ulcearDietary: recall: pasien selalu menghabiskan makanan yang diberikan, komposisis makanan cairnya per 400 cc e 423 kkal, p 18,54 gr; l 25 gr; kh sisanya. Comafusin hepar 1000cc/hari. Riwayat makan terdahulu: pola makan 3x per hari, nasi 100gr/makan; lauk; telur ikan daging bergantian, tahu tempe bergantian; cara memasak lauk di goring dan ditumis; untuk sayuran diolah dengan sayur bening, jarang mengkonsumsi buah 50gr/ makan 2 kali perbulan.Ekonomi: kebiasaan minum alcohol, bekerja sebagai buruh pabrik kota, sudah menikah belum punya anak, belum pernah terpapar edukasiObat: pantoprozol, meropenem, lactuloza, vitamin k.

i. Mba dewi; Hb nya rendah anemia; TDnya rendah; suhu normal; ii. Efi: albumin rendah menendakan status gizi pasieniii. Bu dwi: hipoalbumin, bukan menandakan status gizi pasieniv. Nilai na tinggi Hipernatriumv. Irwan: TBe: 159,6 cm; BBi: 57,6 kg; %lila 79,27 (underweight)b. Diagnosa gizi apa yang tepat untuk pasien?i. Peningkatan zat gizi spesifik protein (BCAA) disebabkan penyakitnya ditandaiii. NC 2.2 gangguan data lab disebabkan penyakit pasien ditandai dengan data lab yang adac. Intervensii. TPS dari diet dan penjadwalan pemberian?1. Tujuana. Shabrina: memperbaiki status gizi pasien menjadi normal, memperbaiki keadaan umum pasienb. Cristin: memperbaiki fungsi hatic. Zunia: memenuhi nutrisid. Primalia: memperbaiki keseimbangan elektrolit dan cairane. Bu dwi: mencegah agar tidak terjadi koma hepatikum2. Prinsipa. Cristin: Rendah protein, rendah lemak, KH cukupb. Mery: rendah garam, vit dan mineral cukupc. Bu dwi: posisinya pasien TD kenapa harus rendah darahd. Isti: TD tidak berpacu pada natriume. Kesimpulan: rendah protein, lemak rendah, garam cukup, vitamin dan mineral cukup3. Syarata. Irwan: 10% dari kebutuhan totalb. Bu dwi: lebih baik menggunakan 0,8 gr/BBi karena lebih mudah dihitungc. Isti: 0,5-1,2; menyesuaikan keaadaand. Protein BCAAe. Energi: 20-35kkal/bbi; 1718 kkalf. Lemak: 20%, lemak tidak jenuh dan MCTg. KH: sisanyah. Rizki : Vitamin Ki. Bu Dwi: Fe, asam folatj. Mery: Vitamin A, C, Ek. Vitamin ADEK, karena lemak bermasalah di hatil. Findy: karena tidak ada asites dan edema, cukupm. Serat 25 gr, serat larut air, membentu untuk mengeluarkan racun dalam tubuh dan disesuaikan dengan jeni smakanan yang diberikan4. Jadwal pemberiana. 6 x pemberianii. preskripsi diet 1. Diet cairiii. Bagaimana perhituhan kebutuhan zat gizi pasien?1. iv. Apa makanan yang dianjurkan, dibatasi, dan dihindari?1. Dihindari: a. Dewi: alcohol, nangka, durian, tape, bremb. Mba dewi: makanan tinggi lemak, jeroanc. Isti: mengandung glutamate atau serin, mentega, kecap2. Dibatasi:a. Shabrina: daging3. Dianjurkana. Shabrina: gandum, buah seperti apel pisang jerukb. Mery: ati ayam/sapi, buah tinggi antioksidan, buah nagac. Dewi: makanan yang tinggi BCAAd. Mery: Susuv. Metode pemberian1. Oral, parenteralvi. Apakah pemberian makanan cairan per oral 6 x 100cc/hari sudah tepat dberikan kepada pasien? Dan parenteralnya1. Pemenuhan oral dan parenteral 1034kkal, kebutuhan 1718kkal, sehingga belum sesuaid. Bagaimanakah MONEV untuk pasien? (indicator, target, frekuensi)i. Dewi: nilai lab yang abnormal, HB albumin leukosit, bisa 3-6hari sekali, target mencapai normalii. Mba dewi: TD sekali sehari,iii. Bu dwi: asupan makanan recall setiap hari sekali, 70%

Hidden data:Antropometri: LILA 26 cm, TL 48 CMBiokimia: alnnbumn, 2,39; SGOT 43,9; Hb 5,3; Natrium 122; leukosit 61,51 x 103 ; eritrosit 1,63; bilirubin total 1,46; bilirubin direct 1,16; hematocrit 16,1; PT 17,6; APTT 42,3Fisik klinis TD 80/50; KU : lemah; nadi 88kali; suhu 36; Riwayat penyakit stress ulcearDietary: recall: pasien selalu menghabiskan makanan yang diberikan, komposisis makanan cairnya per 400 cc e 423 kkal, p 18,54 gr; l 25 gr; kh sisanya. Comafusin hepar 1000cc/hari. Riwayat makan terdahulu: pola makan 3x per hari, nasi 100gr/makan; lauk; tye;ur ikan daging bergantian, tahu tempe bergantian; cara memasak lauk di goring dan ditumis; untuk sayuran diolah dengan sayur bening, jarang mengkonsumsi buah 50gr/ makan 2 kali perbulan.Ekonomi: kebiasaan minum alcohol, bekerja sebagai buruh pabrik kota, sudah menikah belum punya anak, belum pernah terpapar edukasiObat: pantoprozol, meropenem, lactuloza, vitamin k.

LEARNING OBJECTIVE1. Gambaran umum dari encephalopathy hepatikum (PES, factor resiko)? Apakah keterkaitan penyakit pasien dengan metabolism zat gizi pada pazien? Mengapa pasien tampak lemah? Apakah ada terkaitan dengan diagnose pasien?2. Apa kandungan cairan comafusin hepar? Tujuan diberikannya? Bagaimana keterkaitan cairan comafusin hepar dengan encephalopathy hepatikum?3. IOM obat?4. Bagaimana asuhan gizi untuk pasien? a. Assessment data pasien?b. Diagnosa gizi apa yang tepat untuk pasien?c. Intervensii. preskripsi diet ii. TPS dari diet dan penjadwalan pemberian?iii. Bagaimana perhituhan kebutuhan zat gizi pasien?iv. Apa sajakah zat gizi yang diperhatikan untuk pasien terkait penyakit baik dari vitamin, mineral dan asam amino?v. Apa makanan yang dianjurkan, dibatasi, dan dihindari?vi. Metode pemberianvii. Bagaimanakah indikasi perpindahan bentuk makanan pada pasien jika kondisi pasien sudah berangsur membaik?viii. Apakah pemberian makanan cairan per oral sudah tepat dberikan kepada pasien?d. Bagaimanakah MONEV untuk pasien? (indicator, target, frekuensi)