disusun -...
TRANSCRIPT
Disusun Oleh :
RAMANG
Dra. Hj.LATIFAH BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN
PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMATERA SELATAN TAHUN 2018
MODEL PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK
PADA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Pembelajaran bagi orangtua dalam pencegahan stunting
ii
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
TIM PENYUSUN PANDUAN PENERAPAN MODEL PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HARI PERTAMA KEHAMILAN (HPK) PADA PAUD
BP PAUD DAN DIKMAS SUMATERA SELATAN TAHUN 2018
Pengarah Drs. Dadang Sudarman T (Kepala Balai) Penanggung Jawab Ir. Widodo (Kasi PPSD) Liska Piani, SE, M.Si (Ka Subag Umum) Desain dan Layout Awfa Media Desain Cover Awfa Media Penulis Ir. Ramang Dra. Hj Latifah Editor Drs. Dadang Sudarman T Ir. Widodo
iii
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
iv
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
LEMBAR PENGESAHAN Model Penguatan Peran Orangtua Dalam Pengasuhan 1000 HPK Pada Pendidikan Anak Usia Dini, telah divalidasi dan disahkan oleh :
TIM NAMA/JABATAN TANDA TANGAN Pengarah H. Warisno, M.Pd
Ka. Subdit Pembinaan Pendidikan Keluarga
Penanggung jawab
Drs. Dadang Sudarman ST Kepala BP-Paud dan Dikmas Sumatera Selatan
Akademisi Drs. Imron Abdul Hakim, M.Si
Henny Helmi, M.Pd
Validator Kristiani, M.Pd
Dr. Faisal Madani
Tim Pengembang Ramang
Dra. Hj. Latifah
v
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan rido-
Nya Model Penguatan Peran Orang tua Dalam Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
yaitu kegiatan menyambut lahirnya buah hati, pengasuhan anak usia 0-12 bulan dan perawatan
serta pengasuhan anak usia 13 – 24 biulan, di Satuan Pendidikan Anak Usia Dini yang mengacu
pada Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD
dan Dikmas) dan tugas kegiatan Pendampingan Teknis Pengembangan model PAUD dan Dikmas
bagi Pamong Belajar UPT PP/BP PAUD dan dikmas.
Dalam model ini menjelaskan tentang hasil pelaksanaan pengembangan model tersebut
yang pengembangannya dilaksanakan oleh Pamong Belajar Balai Pengembangan Pendidikan Anak
Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP-PAUD dan Dikmas) Sumatera Selatan Tahun 2018
Kami menyadari bahwa model ini masih jauh dari sempurna. Harapan kami tentunya
setelah model ini disusun berdasarkan kaidah pengembangan model berdasarkan Perdirjen
Nomor 02 Tahun 2017 model ini tersusun dan memiliki kebermanfaatan dan dapat direplikasikan
Akhirnya kepada semua pihak yang terkait dalam penyusunan draft ini, kami ucapkan
terima kasih.
Palembang, Desember 2018
Tim Pengembang
KATA PENGANTAR
vi
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
vii
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1 B. Dasar Hukum 3 C. Tujuan 4
BAB II KONSEP MODEL YANG DIKEMBANGKAN
A. Pengertian 5 B. Tujuan 7 C. Karakteristik Program 8
BAB III PENYELENGGARAAN
A. Program/Pembelajaran 11 B. Penyelenggaraan Program 13 C. Hasil 21
BAB IV PENJAMINAN MUTU A. Monitoring 31 B. Evaluasi 31
BAB V PENUTUP 33
DAFTAR PUSTAKA 34
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Kegiatan Pengasuhan 1000 HPK 37 B. Kartu Menuju Sehat Pengasuhan 1000 HPK 42 C. Video Pengasuhan 1000 HPK 43 Data anak yang Berat dan Tinggi Badannya 49 tidak sesuai dengan Tumbuh Kembang
DAFTAR ISI
viii
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
1
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
A. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara orangtua, masyarakat dan
pemerintah. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pen-
didikan Nasional pada Bab III pasal 4 ayat (6) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan
memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan
pengendalian mutu layanan pendidikan. Selanjutnya, pada Bab IV Pasal 7 ayat (1), orangtua
berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang
perkembangan pendidikan anaknya.
Tokoh pergerakan pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara telah menegaskan bahwa
pendidikan diselenggarakan di tiga sentra (tri pusat), yaitu dalam lingkungan keluarga, sekolah
dan masyarakat. Ketiga komponen lingkungan (ekologi) pendidikan tersebut selayaknya bersinergi
dengan baik, satu dengan yang lainnya guna mendukung terciptanya pendidikan ke arah yang
lebih positif bagi peserta didik yang mampu melahirkan anak bangsa yang mandiri, berkarakter
dan berbudaya prestasi.
Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sudah menjadi komitmen Pemerintah
untuk dilaksanakan di seluruh pelosok negeri dengan melibatkan semua komponen masyarakat.
Di antaranya adalah orangtua/wali dari anak PAUD itu sendiri. Hal ini dilakukan mengingat bahwa
mendidik anak pada hakikatnya adalah kewajiban orangtua. Dengan demikian sudah seharusnya
satuan pendidikan penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini
sebaiknya selalu melibatkan orangtua.
Pelibatan orangtua dalam penyelenggaraan PAUD tidak
semudah membalikkan telapak tangan. Banyak faktor yang
bisa menjadi hambatan, di antaranya adalah latar belakang
sosial, ekonomi dan pendidikan orangtua itu sendiri.
Kesibukan bekerja orangtua, seringkali menyerahkan
sepenuhnya pendidikan anaknya kepada Guru/Pendidik
Bab 1
PENDAHULUAN
“Pendidikan diselenggarakan di
tiga sentra (tri pusat), yaitu dalam
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.”
- Ki Hajar Dewantara “
2
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
PAUD; tingkat pendidikan orangtua terutama di pedesaan cenderung rendah yang menyebabkan
orangtua tidak memiliki pengetahuan yang lengkap tentang pola asuh yang positif sesuai dengan
tumbuh kembang anak. Akibatnya, terjadi ketidakselasaran antara pendidikan yang
diselenggarakan oleh satuan PAUD dengan pendidikan yang diberikan oleh orangtua anak di
rumah.
Ketidakselarasan pendidikan atau pola asuh anak usia dini dapat menimbulkan permasalahan
pada si anak itu sendiri di masa depan, baik dari segi pertumbuhan fisik motoriknya maupun
perkembangan moral, sosial dan emosialnya.
Seperti terjadi pada kasus stunting atau terhambatnya tumbuh kembang anak yang dapat
disebabkan karena faktor pola asuh dari orangtua itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari data di
mana terdapat 6.963 orang Anak Usia Dini menderita gizi buruk yang tersebar di 1000 (seribu)
desa dan kelurahan yang terdapat pada 100 (seratus) kota/kabupaten di Indonesia. Salah satu
kabupaten yang ditemukan kasus stunting adalah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi
Sumatera Selatan.
Di daerah ini terdapat sebanyak 59 orang menderita gizi buruk, yang tersebar di Kecamatan
Tanjung Lubuk, Desa Tanjung Merindu 2 orang, Desa Sukarami 5 orang, Desa Tanjung Beringin 3
orang, dan Desa Jambu Ilir 3 orang, di Kecamatan Pedamaran Desa Suka Damai 8 orang, di
Kecamatan Pampangan Desa Menggeris 5 orang, di Kecamatan Lempuing Jaya desa Tanjung Sari
26 orang, di Kecamatan Teluk Gelam desa Benawa 3 orang, Desa Sugih Waras 2 orang, dan Desa
Muara Telang 2 orang1. Setelah melakukan konfirmasi ke Dinas Kesehatan dan BAPPEDA
Kabupaten Ogan Komering Ilir, ternyata data tersebut merupakan data tahun 2013.
Berdasarkan data studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 16 sampai dengan 19
April 2018, di 4 (empat) lembaga yaitu PAUD Melati Desa Sugiwaras Kecamatan Teluk Gelam,
PAUD Kenanga I dan II Desa Suka Damai Kecamatan Pedamaran dan PAUD Tunas bangsa Desa
Tanjung Sari Kecamatan Lempuing Jaya Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan
tidak ditemukan anak yang masuk dalam stunting.
Meskipun demikian berdasarkan informasi dari hasil wawancara mendalam dengan tenaga
medis Dinas Kesehatan dan stakeholder setempat ditemukan beberapa permasalahan :
1. Keluarga tidak memiliki biaya untuk memberikan makanan yang bergizi pada saat 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),
1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen PAUD dan Dikmas dalam intervensi gizi terintegrasi, 2016
3
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
2. Pada usia 0-6 bulan bayi tidak diberi Air Susu IBU (ASI) eksklusif dan makanan pendamping ASI yang sehat dan bergizi
3. Semasa kehamilan sang ibu tidak mengkonsumsi tablet Fe, makanan bergizi dan tidak suka minum susu,
4. Pengelola satuan PAUD belum mengikuti bimbingan teknis tentang penyelenggaraan program pendidikan keluarga,
5. Belum adanya sosialisasi tentang penyelenggaraan program pendidikan keluarga secara maksimal kepada pengelola, Guru dan orangtua di satuan PAUD,
6. Belum tersusunnya rencana kegiatan program pendidikan keluarga oleh satuan PAUD, dan
7. Belum terbentuknya Paguyuban Orangtua di Satuan PAUD 8. Ditemukan 11 (sebelas) orang anak yang berat dan tinggi badannya tidak sesuai
dengan tumbuh kembang anak, yaitu Rapi, Ria, Yuni Sara, Lubi, Serli, Ulfa, Maurah, Pirli, Alfa Rahmad dan Elsia Raplia yang berasal dari Desa Suka Damai Kecamatan Pedamaran serta Amelia Azzahra yang berasal dari Desa Sugih Waras Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten Ogan Komering Ilir. Data lengkap anak yang berat dan tinggi badannya tidak sesuai dengan tumbuh kembang anak, dapat dilihat pada lampiran.
Berdasarkan permasalahan di atas, dan dalam rangka mengimplementasikan Undang-
Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Pemeritah
Nomor 2 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal, maka Pamong Belajar BP PAUD dan
Dikmas Sumatera Selatan melaksanakan pengembangan Model Penguatan Peran Orangtua
dalam Pengasuhan 1.000 HPK Pada Pendidikan Anak Usia Dini, di mana pelaksanaan uji coba
dilaksanakan di 3 (tiga) satuan PAUD, yaitu PAUD Kenanga I sebagai kontrol yang tidak diberi
perlakuan, PAUD Kenanga II dan Melati yang diberi perlakuan.
B. DASAR HUKUM C.
1. Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 2. Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaga
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal 4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
dan Peraturan Pemerintah Nomor 32tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 30 Tahun 2017 tentang Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
4
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 39 tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pamong Belajar dan Angka Kreditnya;
9. Peraturan Menteri pendidikan Nasional Nomor 49 tahun 2007 Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Non Formal;
10. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Perdirjen PAUD dan Dikmas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 02 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Pengembangan Model Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;
11. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Nomor 127 Tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis Pelibatan Keluarga Pada Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini;
D. TUJUAN 1. Meningkatkan Penguatan Peran Orangtua dalam Pengasuhan 1.000 HPK Pada Pendidikan
Anak Usia Dini 2. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab bersama antara sekolah, keluarga, dan
masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan Anak Usia Dini 3. Meningkatkan kepedulian keluarga terhadap pendidikan anak; 4. Membangun dan menciptakan sinergitas antara sekolah, keluarga, dan masyarakat;
5
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
odel ini dikembangkan untuk menindaklanjuti program yang diluncurkan oleh
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak
Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia yang ingin mengembalikan fungsi keluarga sebagai pendidik pertama dan
utama. Pelibatan orangtua dalam pendidikan anak adalah sebuah keniscayaan. Banyak cara yang
dapat dilakukan dalam pelibatan orangtua dalam penyelenggaraan pendidikan untuk setiap level
satuan pendidikan.
Namun, guna memperoleh suatu cara penyelenggaraan pendidikan dengan melibatkan
orangtua diperlukan model implementasi kemitraan yang dapat dilaksanakan dalam konteks lokal
daerah masing-masing. Hal ini sangat penting karena setiap daerah memiliki kekhasan tradisi dan
budaya setempat. Diharapkan dengan model yang dikembangkan, ditemukan pola implementasi
yang relevan dan diharapkan menjadi referensi pelengkap, penambah, dan/atau pengganti dari
pola sebelumnya.
Berikut dijelaskan beberapa konsep terkait dengan disain model yang dikembangkan.
A. PENGERTIAN 1. Pengasuhan 1000 HPK
1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah
masa sejak anak dalam kandungan hingga seorang
anak berusia dua tahun. Pada 1000 HPK terjadi
pertumbuhan otak yang sangat pesat, yang
mendukung seluruh proses pertumbuhan anak
dengan sempurna. Kekurangan gizi pada 1000
M
Bab 2
KONSEP MODEL YANG DIKEMBANGKAN
1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah
masa sejak anak dalam kandungan hingga
seorang anak berusia dua tahun.
6
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
HPK, tidak dapat diperbaiki di masa kehidupan selanjutnya. (Booklet Keluarga Sehat
Idamanku, Kementerian Kesehatan RI, 2014)
Menurut Maswita Djaya Pengasuhan 1000 HPK dapat dijelaskan menjadi tiga bagian yaitu
(1) Pengasuhan berdasarkan kasih sayang, saling menghargai, membangun hubungan yang hangat antara anak dan orangtua, serta menstimulasi tumbuhkembang anak agar anak tumbuh dan berkembang optimal,
(2) Pengasuhan yang menggunakan pendekatan dengan mengedepankan penghargaan, pemenuhan dan perlindungan hak anak, juga mengedepankan kepentingan terbaik anak, dan
(3) Upaya untuk memberikan lingkungan yang bersahabat, ramah anak tanpa kekerasan.
2. Kelas Orangtua
Berdasarkan materi Bimbingan Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direk-
torat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Pembinaan
Pendidikan Keluarga, pengertian kelas orangtua merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
membangun kesadaran orangtua yaitu ayah dan Ibu serta wali akan pentingnya terlibat
dalam pendidikan anak, termasuk di dalamnya adalah mengembangkan lingkungan belajar
yang aman, nyaman, dan menyenangkan.
Sedangkan tujuan diadakannya kelas orangtua yaitu:
(1) Meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan kemampuan orangtua dalam mendidik/mengasuh anak,
(2) Meningkatkan kualitas keterlibatan orangtua dalam mendidik anak di sekolah dan di rumah,
(3) Menjadi wadah berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik baik di antara orangtua dalam mendidik/mengasuh anak,
(4) Mewujudkan keselarasan dalam mendidik anak antara yang dilakukan di sekolah dan di rumah, dan
(5) Menumbuhkan jiwa kebersamaan di antara orangtua.
3. Orangtua
Menurut Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Tahun 2015, Orangtua adalah pihak
yang bertanggung jawab terhadap pengasuhan, perawatan dan pendidikan peserta didik.
Orangtua merupakan ayah dan ibu, ayah atau ibu untuk orangtua tunggal, wali murid, atau
pengasuh yang diberi otoritas oleh keluarga sah dari pesera didik. Sedangkan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia pengertian orangtua adalah ayah dan ibu.
7
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
4. Satuan pendidikan PAUD
Dalam Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal
1 ayat (10) 2003, ditegaskan bahwa satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan
yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, non-formal, dan informal pada setiap
jenjang dan jenis pendidikan.
Merujuk pada pengertian tersebut, maka Satuan Pendidikan Anak Usia Dini merupakan
upaya pembinaan dan pendidikan untuk anak usia dini yang dapat dilakukan melalui
satuan pendidikan pada jalur formal dan non-formal yang menyelenggarakan program
pendidikan anak usia dini.
Di masyarakat setidaknya terdapat 4 jenis variasi dalam penyelenggaraan Pendidikan Anak
Usia Dini, yaitu meliputi :
(1) Taman Kanak-Kanak (TK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 4 (empat) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun;
(2) Kelompok Bermain (KB) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini jalur pendidikan non formal yang menyelenggarakan program pendidikan dalam bentuk bermain sambil belajar bagi anak usia 2 (dua) sampai 4 (empat) tahun yang memperhatikan aspek kesejahteraan sosial anak;
(3) Taman Penitipan Anak (TPA) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini jalur pendidikan non-formal yang menyelenggarakan program pendidikan dalam bentuk bermain sambil belajar bagi anak usia 0 (nol) sampai 6 (enam) tahun dengan prioritas nol sampai empat tahun yang memperhatikan aspek pengasuhan dan kesejahteraan sosial anak;
(4) Satuan PAUD Sejenis (SPS) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini jalur pendidikan non-formal yang menyelenggarakan program pendidikan dalam bentuk bermain sambil belajar bagi anak usia 0 (nol) sampai 6 (enam) tahun yang dapat diselenggarakan dalam bentuk program secara mandiri atau terintegrasi dengan berbagai layanan anak usia dini dan lembaga keagamaan yang ada di masyarakat.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya Penguatan Peran Orangtua dalam Pengasuhan 1.000 HPK antara orangtua
di rumah dengan pendidik di satuan PAUD dalam meningkatkan tumbuh kembang anak
secara optimal.
8
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
2. Tujuan Khusus
Memberikan panduan, video, dan poster kepada pengelola, pendidik, dan paguyuban
orangtua serta pihak lain yang terkait dengan upaya peningkatan tumbuh kembang anak
di bawah usia enam tahun melalui kegiatan:
a. Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan b. Pertemuan wali kelas dengan orangtua/wali peserta didik di satuan Pendidikan Anak
Usia Dini c. Penyelenggaraan kelas orangtua di satuan Pendidikan Anak Usia Dini
C. KARAKTERISTIK PROGRAM Karakteristik program dapat dijabarkan dengan prototype pengembangan model yang
menggambarkan berbagai komponen yang saling terkait, seperti yang tergambar di bawah ini:
Gambar 2.1 Alur Model Penguatan Peran Orangtua dalam Pengasuhan 1000 HPK
1. Input
Komponen Input terdiri dari Raw input, Instrumental Input, dan Environmental input.
a. Raw Input mencakup peserta didik dan orangtua peserta didik
b. Instrumenal Input, mencakup, kurikulum, pendidik, panduan pertemuan orangtua
dengan guru, panduan kelas orangtua, panduan kelas inspirasi, panduan pentas kelas,
sarana prasarana, dan narasumber
c. Environmental Input, terdiri dari lingkungan satuan Pendidikan Anak Usia Dini dan
lingkungan keluarga
2. Komponen Proses
Dalam komponen ini berupa aktivitas Pelibatan Orangtua dalam beberapa program
kegiatan :
11
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
A. PROGRAM PEMBELAJARAN
Bagian ini berisi tentang komponen-komponen yang harus ada agar program dapat
diselenggarakan dengan baik. Komponen-komponen yang harus ada, yaitu:
1. Pertemuan orangtua peserta didik dengan guru kelas
2. Kelas Inspirasi
3. Kelas orangtua, dan
4. Pentas Kelas
Berikut ini adalah skema salah satu proses kegiatan kelas orangtua yang dilaksanakan di
satuan Pendidikan Anak Usia Dini Desa Suka Damai Kecamatan Pedamaran Kabupaten Ogan
Komering Ilir:
Gambar 3.1 Proses Kegiatan Kelas Orangtua
Bab 3
PENYELENGGARAAN
12
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
Keterangan :
1. Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD
dan Dikmas) Sumatera Selatan
Sesuai Permendikbud nomor 5 Tahun 5 tahun 2017 tentang organisasi dan tata kerja
Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat merupakan
unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bidang pengembangan
pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat di mana salah satu fungsinya adalah
melaksanakan pengembangan program pendidikan anak usia dini dan pendidikan
masyarakat.
Adapun susunan organisasi BP PAUD dan Dikmas Sumatera Selatan terdiri atas kepala,
subbagian umum, seksi pengembangan program dan sumber daya serta kelompok jabatan
fungsional yang disebut dengan Pamong Belajar, yang salah satu tugas pokoknya adalah
melaksanakan pengembangan model.
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
BAPPEDA adalah lembaga teknis daerah di bidang penelitian dan perencanaan
pembangunan daerah, yang salah satu fungsinya menyusun program tahunan daerah,
sehingga dalam kegiatan pengembangan model tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan
yang berkaitan dengan stunting, Bappeda dapat memprogramkan kegiatan pendidikan
keluarga dan 1000 HPK yang diharapkan dapat terlaksana di Satuan Pendidikan Anak Usia
Dini.
3. Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ilir
Dilaksanakannya hubungan kerjasama dengan Dinas Pendidikan dalam pengembangan
model ini, karena sesuai dengan salah satu tugas Dinas Pendidikan adalah menyelenggara-
kan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pendidikan. Untuk itu dengan
adanya instruksi dari Dinas Pendidikan kepada satuan pendidikan maka semua satuan
pendidikan anak usia dini dapat melaksanakan program pendidikan keluarga dan
pengasuhan 1000 HPK
4. Dinas Kesehatan
Dalam kegiatan pengembangan model ini BP PAUD dan Dikmas Sumatera Selatan juga
mengadakan hubungan kerjasama dengan Dinas Kesehatan yang berfungsi melakukan
pembinaan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya kesehatan, teknologi
kesehatan dan gizi di satuan pendidkikan anak usia dini.
13
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
5. Dinas Peternakan
Hubungan kerjasama dengan Dinas Peternakan sesuai dengan fungsinya yaitu
menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang peternakan,
dimana 2 (dua) kali dalam setahun Dinas Peternakan bekerjasama dengan PKK Kota
Kabupaten memberikan makanan tambahan berupa telur ayam dan susu kepada satuan
pendidikan anak usia dini
6. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Hubungan kerja sama dengan BKKBN yaitu menyelenggarakan komunikasi, informasi
dan edukasi di bidang KKB pada Satuan Pendidikan Anak Usia Dini khususnya pengasuhan
1000 HPK dan program pendidikan keluarga,
B. PENYELENGGARAAN PROGRAM Penyelenggaraan program pendidikan keluarga dapat dilihat pada penjelasan di bawah ini:
1) Pelibatan Keluarga di Satuan Pendidikan
Berdasarkan Permendikbud nomor 30 tahun 2017, pelibatan keluarga adalah suatu
proses dan/atau cara keluarga untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan
guna mencapai tujuan pendidikan nasional. Adapun tujuan pelibatan keluarga pada
penyelenggaraan pendidikan adalah untuk meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab
bersama antara Satuan Pendidikan, keluarga, dan masyarakat terhadap penyelenggaraan
pendidikan, mendorong penguatan pendidikan karakter anak, meningkatkan kepedulian
Keluarga terhadap pendidikan Anak, membangun sinergitas antara satuan pendidikan,
keluarga, dan masyarakat, dan mewujudkan lingkungan Satuan Pendidikan yang aman,
nyaman, serta menyenangkan. Sedangkan sasaran pelibatan keluarga pada penyelengga-
raan pendidikan meliputi satuan pendidikan, komite sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Adapun bentuk pelibatan keluarga dilakukan secara langsung maupun tidak langsung
untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan, keluarga, dan
masyarakat. Adapun bentuk pelibatan keluarga pada satuan pendidikan berupa:
a. Menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan; b. Mengikuti kelas Orangtua/Wali; c. Menjadi narasumber dalam kegiatan di Satuan Pendidikan; d. Berperan aktif dalam kegiatan pentas kelas akhir tahun pembelajaran; e. Berpartisipasi dalam kegiatan kokurikuler, ekstra kurikuler, dan kegiatan lain
untuk pengembangan diri Anak; f. Bersedia menjadi anggota Komite Sekolah;
14
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
g. Berperan aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Komite Sekolah; h. Menjadi anggota tim pencegahan kekerasan di Satuan Pendidikan; i. Berperan aktif dalam kegiatan pencegahan pornografi, pornoaksi, dan
penyalahgunaan narkoba, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA); dan j. Memfasilitasi dan/atau berperan dalam kegiatan Penguatan Pendidikan
Karakter Anak di Satuan Pendidikan.
Sedangkan bentuk pelibatan keluarga pada lingkungan keluarga dapat berupa:
a. Menumbuhkan nilai-nilai karakter Anak di lingkungan Keluarga; b. Memotivasi semangat belajar Anak; c. Mendorong budaya literasi; dan d. Memfasilitasi kebutuhan belajar Anak.
Selanjutnya bentuk pelibatan keluarga dalam masyarakat dapat berupa:
a. Mencegah peserta didik dari perbuatan yang melanggar peraturan Satuan Pendidikan dan/atau yang menganggu ketertiban umum;
b. Mencegah terjadinya tindak anarkis dan/atau perkelahian yang melibatkan pelajar; dan
c. Mencegah terjadinya perbuatan pornografi, pornoaksi, dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang melibatkan peserta didik.
Dalam melaksanakan kegiatan uji coba, tim pengembang melakukan sosialisasi yang
diawali dengan pemberian instrumen yang berisikan tentang kegiatan pelibatan keluarga di
satuan pendidikan kepada pengelola dan guru PAUD Kenanga I sebagai kontrol atau yang
tidak diberikan perlakuan, Kenanga II dan Melati yang diberikan perlakuan.
Sebelum diberikan penjelasan, pengelola dan guru PAUD tidak memahami dan tidak
mengerti tentang adanya pelibatan keluarga di satuan pendidikan, dan mengerti setelah
diberikan penjelasan. Adapun hasil analisis dapat dilihat pada huruf C.
2) Program Pendidikan Keluarga
a. Pertemuan Orangtua Dengan Guru
Tujuan dilaksanakannya pertemuan orangtua peserta didik dengan guru, yaitu :
1. Orangtua peserta didik mengenal secara pribadi guru kelas yang akan menjadi pendamping anak kita di sekolah selama 1 tahun,
2. Orangtua peserta didik mengetahui program tentang keterlibatannya selama 1 tahun di satuan pendidikan,
3. Orangtua peserta didik dapat menyampaikan harapan dan usulan kepada pihak sekolah, sehingga kegiatan yang akan diselenggarakan dapat berjalan,
15
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
4. Orangtua peserta didik menyepakati tata cara komunikasi dengan pihak sekolah seperti pada saat anak berhalangan hadir dan komunikasi penting lainnya
5. Pihak satuan PAUD dapat memilih orang yang tepat untuk diangkat menjadi pengurus paguyuban orangtua di kelas
6. Orangtua peserta didik terlibat dalam pebentukan paguyuban orangtua kelas 7. Orangtua peserta didik menginformasikan riwayat anak kepada guru/pihak
Satuan PAUD 8. Orangtua peserta didik menghubungi Wali Kelas Ketika anak tidak masuk
sekolah 9. Orangtua peserta didik turut menentukan jadwal kegiatan pertemuan
orangtua dengan wali kelas, kelas orangtua, kelas inspirasi, dan pentas kelas
Adapun kegiatan uji coba operasional program pendidikan keluarga dilaksanakan
pada tanggal 12 September 2018 dimana tim pengembang melakukan sosialisasi
pendidikan keluarga berupa materi pertemuan orangtua dengan wali kelas, kelas
orangtua, kelas inspirasi dan pentas kelas, kepada pengelola dan guru Pendidikan Anak
Usia Dini di PAUD Kenanga I, kemudian tanggal 13 september 2018 di PAUD Kenanga II
dan tanggal 14 September 2018 di PAUD Melati.
Setelah diberikan penjelasan dan pengarahan tentang pelaksanaan program
pendidikan keluarga di satuan pendidikan, selanjutnya pada tanggal 19 September 2018,
tim pengembang berkunjung ke PAUD Kenanga I yang merupakan kontrol kegiatan uji
coba. Di mana di PAUD tersebut tidak terdapat kegiatan pembelajaran karena ada
kegiatan pertemuan Pusat Kegiatan Gugus PAUD Kecamatan Pedamaran.
16
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
Kemudian pada tanggal 20 dan 21 September 2018 tim pengembang melaksanakan
pembimbingan kepada guru PAUD tentang kegiatan pertemuan orangtua dengan guru
di PAUD Kenanga II dan Melati.
b. Kelas Orangtua
Kegiatan kelas orangtua dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran, pengeta-huan,
dan kemampuan orangtua dalam mendidik/mengasuh anak, meningkatkan kualitas
keterlibatan orangtua dalam mendidik anak di sekolah dan di rumah, menjadi wadah
berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik baik di antara orangtua dalam
mendidik/mengasuh anak, mewujudkan keselarasan dalam mendidik anak antara yang
dilakukan di sekolah dan di rumah, dan menumbuhkan jiwa kebersamaan di antara
orangtua.
Adapun materi yang diberikan pada kegiatan kelas orangtua adalah :
1. Menyambut Lahirnya Buah Hati
Pada tanggal 26 September 2018 `tim pengembang model melakukan
kunjungan ke PAUD Kenanga I, yang melakukan kegiatan pembelajaran dengan
tema: Tubuhku, sub tema: Anggota Tubuh, dan cakupan tema: Tangan
17
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
Selanjutnya tanggal 27 dan 28 September 2018 tim pengembang model
melakukan uji coba operasional dengan memberikan penjelasan tentang materi
menyambut lahirnya buah hati kepada ibu hamil dan menyusui. Di mana sebelum
diberi penjelasan, responden tidak mengerti dan tidak memahami apa saja yang
harus dilakukan dalam menyambut lahirnya buah hati pada tahap I usia
kehamilan 0-3 bulan, tahap II usia kehamilan 4-6 bulan dan tahap III usia
kehamilan 7-9 bulan.
Saat pelaksanaan uji coba, tim pengembang memberikan dan menjelaskan isi
poster kepada responden yang berguna sebagai kontrol mengenai kegiatan yang
harus dilakukan ibu hamil dalam menyambut lahirnya buah hati.
Setelah tim pengembang melakukan penjelasan, ibu hamil dan menyusui
mengerti dan memahami cara mengisi poster dan kegiatan yang harus dilakukan
selama kehamilan, dalam menyambut lahirnya buah hati.
18
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
2. Pengasuhan Anak Usia 0 - 12 Bulan
Tanggal 3 Oktober 2018 tim pengembang model berkunjung ke PAUD
Kenanga I, yang melakukan kegiatan pembelajaran dengan Tema: Kesukaanku,
Sub Tema: Makanan kesukaanku, dan Cakupan Tema : Es krim.
Kemudian tanggal 4 dan 5 Oktober 2018 tim pengembang model bersama
Ibu Mariama, S.Pd.I selaku narasumber 1000 HPK memberikan penjelasan
tentang pengasuhan anak usia 0 sampai dengan 12 bulan kepada ibu hamil dan
menyusui di PAUD Kenanga II dan Melati. Setelah mendapat penjelasan dari nara
sumber, responden dapat menyusun tahapan pertumbuhan fisik bayi.
3. Pengasuhan dan Perawatan Usia 13-24 Bulan
Pada tanggal 10 Oktober 2018 tim pengembang model kembali melakukan
kunjungan ke PAUD Kenanga I, di mana guru melakukan kegia-tan pembelajaran
dengan Tema: Tanaman, Sub Tema: Macam-macam Sayur, dan Cakupan Tema :
Sayur Wortel.
19
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
Selanjutnya tanggal 11 dan 12 Oktober 2018 tim pengembang model
memberikan penjelasan tentang perawatan dan pengasuhan anak usia 13 sampai
dengan 24 bulan dan cara pengisian poster sebagai kontrol yang harus dilakukan
oleh ibu menyusui di PAUD Kenanga II dan Melati.
4. Makanan Sehat dan Pembiasaan Pola Hidup Sehat
Tanggal 18 Oktober 2018 tim pengembang model berkunjung ke PAUD
Kenanga I, di mana guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan Tema :
Kebutuhan, Sub Tema: Kebersihan, dan Cakupan Tema : Alat-alat Kebersihan Diri.
20
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
Kemudian tanggal 19 dan 20 Oktober 2018, tim pengembang bersama Ibu
Febta Hekensi, AMg dan Ibu Siti Lailah, A.Mg selaku narasumber dari Puskesmas
Pedamaran dan Sugih Waras memberikan penjelasan tentang pemberian
makanan sehat dan pembiasaaan pola hidup sehat di PAUD Kenanga II dan
Melati.
Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran pola pengasuhan 1000
HPK yaitu tentang menyambut lahirnya buah hati, pengasuhan anak usia 0 – 12
bulan dan pengasuhan serta perawatan anak usia 13 – 24 bulan terdapat pada
buku Panduan Penguatan Peran Orangtua dalam Pengasuhan 1000 HPK pada
Pendidikan Anak Usia Dini.
3) Kelas Inspirasi
Pada tanggal 25 Oktober 2018 Guru PAUD Kenanga I, melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan tema: Kebutuhan, sub tema: Pakaian, dan cakupan tema : guna
pakaian.
Selanjutnya tanggal 26 dan 27 Oktober 2018, tim pengembang ke PAUD Kenanga II dan
Melati, di mana Ibu Malawati selaku guru PAUD Kenanga II dan Ibu Ici Trisnawati, S.Pd, serta
Bapak Arif Rahman selaku guru PAUD Melati menjadi narasumber dalam kegiatan kelas
inspirasi yang memberikan penjelasan tentang bagaimana menjadi seorang Guru. Hal
tersebut dilakukan untuk memberi gambaran kepada anak bahwa untuk mencapai cita-cita
diperlukan kerja keras, kemauan belajar, pengorbanan, dan kerja sama.
21
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
4) Pentas Kelas
Pentas kelas dilaksanakan pada tanggal 5 dan 6 Desember 2018 di PAUD Kenaga II dan
Melati dengan menampilkan karya anak-anak seperti membaca doa sebelum dan sesudah
makan, membaca ayat-ayat pendek, menyanyi, gerak dan lagu. Hal tersebut dilakukan untuk
memberi kegembiraan pada anak, setelah satu semester melaksanakan belajar.
C. HASIL 1. Deskripsi Data Identifikasi Kebutuhan
Kegiatan uji coba operasional dilaksanakan di PAUD Kenanga I dan Kenanga II yang
terletak di Desa Suka Damai Kecamatan Pedamaran, serta PAUD Melati Desa Sugi Waras
Kecamatan Teluk Gelam dan Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan pada
tanggal 14 September s.d. 16 November 2018. PAUD Kenanga I sebagai kontrol yang tidak
diberi perlakuan, sedangkan PAUD Kenanga II dan Melati diberikan perlakuan.
Adapun strategi yang digunakan adalah observasi dan penyebaran instrumen dalam
bentuk butir-butir pertanyaan/pernyataan yang terfokus pada Draft Ope-rasional Model
Penguatan Peran Orangtua Dalam Pengasuhan 1000 HPK Pada Melati dan Kenanga II
Kabupaten OKI Provinsi Sumatera Selatan.
Instrumen diberikan kepada 9 (sembilan) orang pengelola dan guru PAUD Kenanga II dan
Melati, yang mengisi instrumen tentang pelibatan orangtua di satuan pendidikan dan
program pendidikan keluarga, 5 (lima) orang ibu hamil dan 13 orang ibu menyusui, yang
mengisi instrumen pengasuhan 1000 HPK yaitu tentang menyambut lahirnya buah hati,
pengasuhan anak usia 0-12 bulan dan pengasuhan dan perawatan anak usia 3-24 bulan.
Hasil jawaban dianalisis dengan menggunakan skala likert2, yang hasilnya dapat dilihat
pada hasil analisis di bawah ini.
2. Hasil Analisis
A. Pelibatan Keluarga Di Satuan Pendidikan
Pelaksanaan pelibatan keluarga di satuan pendidikan dilakukan dengan berkoordinasi
antara orangtua atau paguyuban orangtua dengan Komite Sekolah. Pengetahuan dan
pemahaman orangtua tentang hal tersebut, dapat dilihat bagaimana pelibatan keluarga di
2 Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam angket dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert.
22
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
satuan PAUD Kenanga II Desa Suka Damai Kecamatan Pedamaran dan PAUD Melati Desa
Sugih Waras Kecamatan Teluk Gelam sebelum dan sesudah mendapat sosialisasi tentang
pelibatan keluarga di satuan pendidikan.
Tabel 4.1 Pengetahuan orangtua sebelum dan sesudah sosialisasi
Pengetahuan Responden (orang) Total Skor Kategori Sebelum 9 162 Tidak Mengerti Sesudah 9 519 Mengerti Berdasarkan tabel 4.1 di atas bahwa total skor pengetahuan orangtua sebelum
mendapatkan sosialisasi dari Tim Pengembang yang diperoleh sebesar 162 dari 9
(sembilan) responden yang menjawab pertanyaan dan pernyataan pada butir instrumen
yang diberikan tentang kegiatan Pertemuan Orangtua dengan Guru, Kelas Orangtua, Kelas
Inspirasi, Pentas Kelas, dan paguyuban orangtua.
Setelah dianalisis dengan menggunakan skala likert dari 9 (sembilan) orang responden
skor yang diperoleh sebesar 162 termasuk dalam kategori tidak mengerti. Hal ini
menunjukkan bahwa responden sebelum mendapat sosialisasi Tidak Mengerti dengan
program pelibatan keluarga di satuan pendidikan.
Sesudah mendapatkan sosialisasi dari tim pengembang tentang pelibatan keluarga di
Satuan Pendidikan diperoleh total skor sebesar 519 dari 9 (sembilan) responden yang
menjawab pertanyaan dan pernyataan pada butir instrumen yang diberikan tentang
kegiatan Pertemuan Orangtua dengan Guru, Kelas Orangtua, Kelas Inspirasi, Pentas Kelas,
dan Paguyuban Orangtua.
Setelah dianalisis dengan menggunakan skala likert dari 9 responden, skor yang
diperoleh sebesar 519 termasuk pada kategori mengerti. Hal ini menunjukkan bahwa
responden Mengerti dengan program pelibatan keluarga di satuan pendidikan setelah
mendapat sosialisasi oleh tim pengembang model penguatan orangtua dalam
pengasuhan 1000 HPK pada Pendidikan Anak Usia Dini.
B. Program Pendidikan Keluarga
Pendidikan keluarga adalah usaha sadar yang dilakukan orangtua, karena mereka
pada umumnya merasa terpanggil (secara naluriah) untuk membimbing dan
mengarahkan, pengendali dan pembimbing (direction control and guidance), konservatif
(mewariskan dan mempertahankan cita-citanya), dan progressive (membekali dan
23
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
mengembangkan pengetahuan nilai dan keterampilan bagi putra-putri mereka sehingga
mampu menghadapi tantangan hidup di masa datang.
Selain itu, keluarga juga diharapkan dapat mencetak anak agar mempunyai
kepribadian yang nantinya dapat dikembangkan dalam lembaga-lembaga berikutnya,
sehingga wewenang lembaga-lembaga tersebut tidak diperkenankan mengubah apa yang
telah dimilikinya, tetapi cukup dengan mengkombinasikan antara pendidikan keluarga
dengan pendidikan lembaga tersebut, sehingga masjid, pondok pesantren, dan sekolah
merupakan tempat peralihan dari pendidikan keluarga.
Adapun program pendidikan keluarga terdiri dari Pertemuan Orangtua dengan Guru,
Kelas Orangtua, Kelas Inspirasi dan Pentas Kelas. Adapun pertemuan Guru dengan
Orangtua dilakukan dua kali per semester, Orangtua menghubungi guru jika anak tidak
masuk sekolah, Guru menghubungi orangtua jika peserta didik tidak hadir tanpa
informasi.
Orangtua mengenal secara Pribadi guru yang menjadi pendamping anak di sekolah,
Orangtua mengetahui program keterlibatannya selama 1 tahun, Orangtua dapat
menyampaikan usulan kepada pihak sekolah, Orangtua sepakat dalam tata cara
komunikasi dengan pihak sekolah, Orangtua memiliki nomor telepon kepala sekolah dan
Guru, dan Orangtua turut menentukan jadwal pertemuan dengan wali kelas dan kelas
orangtua.
Tabel 4.2 Pendapat Orangtua untuk diadakan Program Pendidikan Keluarga
Responden (orang) Total Skor Kategori 23 1289 Sangat Setuju
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat dari 23 (dua puluh tiga) responden yang
menjawab pertanyaan dan pernyataan pada butir instrumen yang diberikan
tentang Pertemuan Orangtua dengan Guru, Kelas Orangtua, Kelas Inspirasi dan
Pentas Kelas, total skor yang diperoleh sebesar 1289.
Setelah dianalisis dengan menggunakan skala likert dari 23 orang responden
menjawab Sangat Setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden Sangat Setuju
dengan diadakannya kegiatan Program Pendidikan Keluarga.
24
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
C. Menyambut Lahirnya Buah Hati
Masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan bagian terpenting dalam kehi-
dupan manusia. Pada masa inilah proses tumbuh kembang seorang anak dimulai. Ayah-
Bunda memiliki peran penting untuk memberikan perawatan dan pengasuhan yang berkua-
litas sesuai dengan tahap perkembangan anak, yang dimulai sejak janin berada di dalam
kandungan hingga ananda berusia 2 tahun.
Tahap ini sangat menentukan bagi kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan anak
manusia di rentang kehidupan selanjutnya. Pemahaman ibu hamil dalam kegiatan program
menyambut lahirnya buah hati dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.3 Pemahaman ibu hamil setelah mengikuti program menyambut lahirnya buah hati
Tahapan Usia Kehamilan Responden (orang)
Total Skor
Kategori
Pertama (0-3 bulan) 18 1257 Sangat setuju dan Sangat Mengerti
Kedua (4-6 bulan) 18 484 Sangat setuju dan Sangat Mengerti
Ketiga (7-9 bulan) 18 732 Sangat setuju dan Sangat Mengerti
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat pada tahap usia kehamilan pertama dari 18
orang responden diperoleh total skor sebesar 1257. Setelah dianalisis dengan
menggunakan skala likert dari 18 orang responden tersebut menjawab Sangat Setuju dan
mengerti.
Hal ini menunjukkan bahwa ibu hamil pada tahap pertama usia kehamilan Sangat
Setuju Dan Sangat Mengerti terhadap program yang diberikan dalam menyambut lahirnya
buah hati pada tahap pertama di usia kehamilan 0-3 bulan.
Tahap usia kehamilan kedua dari 18 orang responden diperoleh total skor sebesar 484.
Setelah dianalisis dengan menggunakan skala likert dari 18 orang responden menjawab
Sangat Setuju dan mengerti. Hal ini menunjukkan bahwa ibu hamil pada tahap kedua usia
kehamilan Sangat Setuju Dan Sangat Mengerti terhadap program yang diberikan dalam
menyambut lahirnya buah hati pada tahap kedua di usia kehamilan 4-6 bulan.
Tahap usia kehamilan ketiga dari 18 orang responden diperoleh total skor sebesar 732.
Setelah dianalisis dengan menggunakan skala likert dari 18 orang responden menjawab
Setuju dan mengerti. Hal ini menunjukkan bahwa ibu hamil pada tahap ketiga usia
25
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
kehamilan Sangat Setuju Dan Sangat Mengerti terhadap program yang diberikan dalam
menyambut lahirnya buah hati pada tahap ketiga (usia kehamilan 7-9 bulan).
D. Pengasuhan Anak Usia 0 Sampai Dengan 12 Bulan
Seribu hari pertama kehidupan (1.000 HPK) dimulai sejak janin berada di dalam
kandungan hingga ananda berusia 2 tahun. Tahap ini sangat menentukan bagi kesehatan,
pertumbuhan, dan perkembangan anak manusia di rentang kehidupan selanjutnya.
Menurut penelitian, otak anak sedang mengalami perkembangan yang pesat, terutama di
bulan keempat kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.
Di masa tersebut, sel-sel otak saling terhubung dengan sangat cepat jika orangtua
mengasuh dan memberi asupan gizi yang cukup dan seimbang pada anak.
Pemahaman ibu menyusui terhadap pengasuhan anak usia 0 - 12 bulan setelah
mendapat penjelasan dari tim pengembang dan nara sumber dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 4.4 Pemahaman ibu menyusui terhadap pengasuhan anak usia 0-12 bulan
Pengasuhan Anak
Usia 0-12 Bulan Responden
(orang) Total Skor Kategori
Ibu Menyusui 20 949 Sangat setuju dan Sangat Mengerti
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat dilihat dalam kegiatan pengasuhan anak usia 0-12
bulan oleh ibu menyusui. Di mana dari 20 orang responden diperoleh total skor sebesar
949. Setelah dianalisis dengan menggunakan skala likert dari 20 orang responden
menjawab Sangat Setuju dan mengerti. Hal ini menunjukkan bahwa ibu menyusui Sangat
Setuju Dan Sangat Mengerti terhadap program yang diberikan tentang pengasuhan anak
usia 0 sampai dengan 12 bulan
E. Cover, Struktur Isi dan Tata Letak Poster
Pendapat responden tentang cover, struktur isi dan tata letak poster berdasarkan hasil
analisis dari 5 (lima) responden yang menjawab pertanyaan dan pernyataan pada butir
instrumen yang diberikan tentang cover poster, struktur isi poster dan tata letak (layout)
poster, masing masing responden yang menjawab kurang baik, cukup baik, baik dan baik
sekali, diperoleh skor hasil tertinggi 200 dan skor hasil terendah 87,5. Skor yang diperoleh
26
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
responden secara keseluruhan sebesar 185, yang menunjukkan bahwa cover poster,
struktur isi poster dan tata letak poster adalah Baik Sekali.
Selanjutnya pengetahuan para ibu hamil sebagai responden dalam membaca dan
mengisi poster tentang menyambut lahirnya buah hati, yang digunakan sebagai Kartu
Menuju Sehat dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini:
Tabel 4.5 Pengetahuan Ibu Hamil dalam membaca dan mengisi poster Kartu Menuju Sehat
Pengetahuan Responden (orang) Total Skor Kategori
Sebelum 5 15 Tidak Mengerti Sesudah 5 56 Sangat Mengerti
Berdasarkan data pada tabel diatas dari 5 orang responden, total skor yang diperoleh
sebesar 15. Hal ini menunjukkan bahwa ibu hamil sebelum mendapat penjelasan dari tim
pengembang menyatakan Tidak Mengerti tentang cara pengisian grafik poster, isi tulisan
poster dan maksud peryataan/pertanyaan poster dalam menyambut lahirnya si buah hati.
Selanjutnya setelah mendapat penjelasan dari tim pengembang, total skor yang
diperoleh sebesar 56 menunjukkan bahwa Ibu hamil sebagai responden menyatakan Sangat
Mengerti tentang cara pengisian grafik poster, isi tulisan poster dan maksud
peryataan/pertanyaan poster dalam menyambut lahirnya si buah hati.
Berikut ini pengetahuan para ibu menyusui yang merupakan responden dalam
membaca dan mengisi poster tentang pengasuhan anak usia 0-12 bulan dan perawatan
serta pengasuhan anak usia 13-24 bulan, yang digunakan sebagai Kartu Menuju Sehat dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.6 Pengetahuan Ibu menyusui dalam membaca dan mengisi poster Kartu Menuju Sehat
Pengetahuan Responden (orang) Total Skor Kategori Sebelum 20 61 Tidak Mengerti Sesudah 20 907 Mengerti
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 20 orang ibu menyusui
sebagai responden, sebelum mendapat penjelasan dari tim pengembang diperoleh total
skor sebesar 61. Hal ini menunjukkan bahwa ibu menyusui sebelum mendapat penjelasan
dari tim pengembang menyatakan Tidak Mengerti tentang cara pengisian grafik poster, isi
tulisan poster dan maksud peryataan/pertanyaan poster dalam pengasuhan anak usia 0-12
bulan dan perawatan serta anak.
27
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
Selanjutnya setelah mendapat penjelasan dari tim pengembang total skor yang
diperoleh sebesar 907, yang menunjukkan bahwa ibu menyusui menyatakan Mengerti
tentang cara pengisian grafik poster, isi tulisan poster dan maksud
peryataan/pertanyaan poster dalam Pengasuhan anak usia 0-12 bulan dan perawatan
serta Pengasuhan anak usia 13-24 Bulan.
F. Pelaksanaan Pelibatan Keluarga Di Satuan Pendidikan
1. Skor yang Diperoleh
Berikut ini dapat dilihat hasil pelaksanaan pelibatan keluarga di satuan pendidikan
yang diperoleh dari pengelola dan guru PAUD yang merupakan responden. Apakah
kegiatan tersebut belum dilaksanakan, dilaksanakan sebagian atau sudah dilaksanakan
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.7 Pelaksanaan Pelibatan Keluarga di Satuan Pendidikan
NO INDIKATOR PERTANYAAN SKOR SKOR
MAKS KRITERIA YANG DIPEROLEH
1 Pengelola dan Guru PAUD Membuat Program Kegiatan Pendidikan Keluarga
P 1 - P 4 27 36 (0-12) Belum Dilaksanakan
(13 - 23) Dilaksanakan Sebagian (24 -36) Sudah dilaksanakan
2 Satuan PAUD menyelenggarakan Orangtua Peserta Didik pertemuan dengan Guru
P 5 9 9 (0 - 3) Belum Dilaksanakan
(4 - 6) Dilaksanakan Sebagian
(7 - 9) Sudah dilaksanakan 3 Satuan PAUD menyelenggarakan
kegiatan Kelas Orangtua
P 6 9 9 (0 - 3) Belum Dilaksanakan
(4 - 6) Dilaksanakan Sebagian
(7 - 9) Sudah dilaksanakan 4 Ada Nara Sumber dalam Pelaksanaan
Kegiatan Kelas Orangtua
P 7 9 9 (0 - 3) Belum Dilaksanakan
(4 - 6) Dilaksanakan Sebagian
(7 - 9) Sudah dilaksanakan 5 Satuan PAUD menyelenggarakan kegiatan
Kelas Ispirasi
P 8 9 9 (0 - 3) Belum Dilaksanakan
(4 - 6) Dilaksanakan Sebagian
(7 - 9) Sudah dilaksanakan 6 Ada Narasumber dalam pelaksanaan
Kegiatan Kelas Inspirasi
P 9 9 9 (0 - 3) Belum Dilaksanakan
(4 - 6) Dilaksanakan Sebagian
(7 - 9) Sudah dilaksanakan 7 Orangtua menghubungi Guru jika anak tidak
hadir ke sekolah P 10 9 9 (0 - 3) Belum Dilaksanakan
(4 - 6) Dilaksanakan Sebagian
28
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
NO INDIKATOR PERTANYAAN SKOR SKOR
MAKS KRITERIA YANG DIPEROLEH
(7 - 9) Sudah dilaksanakan 8
Guru menghubungi orangtua/wali jika pesertadidik tidak hadir tanpa informasi
P 11 9 9 (0 - 3) Belum Dilaksanakan
(4 - 6) Dilaksanakan Sebagian
(7 - 9) Sudah dilaksanakan 9 Orangtua Mengenal secara pribadi Guru
Kelasyang akan menjadi pendamping anak kitadi sekolah selama 1 tahun
P 12 9 9 (0 - 3) Belum Dilaksanakan
(4 - 6) Dilaksanakan Sebagian
(7 - 9) Sudah dilaksanakan 10 Orangtua Peserta Didik mengetahui
programketerlibatan orangtua selama 1 tahun
P 13 9 9 (0 - 3) Belum Dilaksanakan
(4 - 6) Dilaksanakan Sebagian
(7 - 9) Sudah dilaksanakan 11 Orangtua Peserta Didik dapat menyampaikan
harapan dan usulan kepada pihak sekolah
P 14 9 9 (0 - 3) Belum Dilaksanakan
(4 - 6) Dilaksanakan Sebagian
(7 - 9) Sudah dilaksanakan 12 Orangtua peserta didik turut menyepakati
tatacara komunikasi dengan pihak sekolah seperti padasaat anak berhalangan hadir
P 15 9 9 (0 - 3) Belum Dilaksanakan
(4 - 6) Dilaksanakan Sebagian
(7 - 9) Sudah dilaksanakan 13 rang Tua peserta didik memiliki nomor
telepon kepala sekolah, guru kelas dan sesama orangtuatelepon kepala sekolah, guru kelas dan sesama orangtua
P 16 9 9 (0 - 3) Belum Dilaksanakan
(4 - 6) Dilaksanakan Sebagian
(7 - 9) Sudah dilaksanakan 14 Orangtua peserta didik turut menentukan
jadwal pertemuan dengan wali kelas dan kelas orangtua
P 17 9 9 (0 - 3) Belum Dilaksanakan
(4 - 6) Dilaksanakan Sebagian
(7 - 9) Sudah dilaksanakan 15 Satuan PAUD mendukung dan memfasilitasi
kegiatan Pertemuan orangtua dengan guru, kelas orangtua, kelas inspirasi dan Pentas Kelas
P 18 9 9 (0 - 3) Belum Dilaksanakan
(4 - 6) Dilaksanakan Sebagian
(7 - 9) Sudah dilaksanakan 16 Satuan PAUD mendukung dan memfasilitasi
kegiatan Pertemuan orangtua dengan guru, kelas orangtua, kelas inspirasi dan Pentas Kelas
P 19 9 9 (0 - 3) Belum Dilaksanakan
(4 - 6) Dilaksanakan Sebagian
(7 - 9) Sudah dilaksanakan 17 Pengelola dan Guru membuat format usulan
orangtua dalam kegiatan Pendidikan Keluarga
P 20 9 9 (0 - 3) Belum Dilaksanakan
(4 - 6) Dilaksanakan Sebagian
(7 - 9) Sudah dilaksanakan 18
Pengelola dan Guru membentuk dan membuat struktur Paguyuban Orangh Tua
P 21 9 9 (0 - 3) Belum Dilaksanakan
(4 - 6) Dilaksanakan Sebagian
(7 - 9) Sudah dilaksanakan 19 Pengelola dan Guru Membuat Daftar Hadir
pertemuan Guru dengan orangtua peserta didik
P 22 9 9 (0 - 3) Belum Dilaksanakan
(4 - 6) Dilaksanakan Sebagian
(7 - 9) Sudah dilaksanakan
29
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
NO INDIKATOR PERTANYAAN SKOR SKOR
MAKS KRITERIA YANG DIPEROLEH
20 Guru membuat grup WA Paguyuban pada tiap kelas
P 23 9 9 (0 - 3) Belum Dilaksanakan
(4 - 6) Dilaksanakan Sebagian
(7 - 9) Sudah dilaksanakan
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 9 (Sembilan) orang
pengelola dan guru PAUD yang merupakan responden kegiatan pelibatan orangtua di
satuan pendidikan, semua sudah melaksanakan kegiatan pelibatan keluarga di satuan
PAUD Kenanga II Desa Suka Damai Kecamatan Pedamaran dan Melati Desa Sugih Waras
Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan.
G. Pelaksanaan 1000 Hari Pertama Kehidupan
Berikut ini dapat dilihat hasil pelaksanaan 1000 HPK dalam menyambut lahirnya buah
hati dan pengasuhan anak usia 0-12 bulan, yang diperoleh dari ibu hamil dan menyusui
yang merupakan responden dalam pengisian instrumen yang berisi peryataan dan
pertanyaan. Apakah kegiatan tersebut belum dilaksanakan, dilaksanakan sebagian atau
sudah dilaksanakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
NO INDIKATOR PERTANYAAN SKOR SKOR
MAKS KRITERIA YANG DIPEROLEH
1 MENYAMBUT LAHIRNYA BUAH HATI A. TAHAP PERTAMA (BERLANGSUNG ANTARA USIA
P 1 - P 16 293 320
(0-106) Belum Dilaksanakan KEHAMILAN 0–3 BULAN) (107- 213) Dilaksanakan Sebagian (214 -320) Sudah dilaksanakan
B. TAHAP KEDUA (BERLANGSUNG ANTARA USIA
P 1 - P 8 147 150
(0 - 50) Belum Dilaksanakan KEHAMILAN 4 – 6 BULAN) (51 - 101) Dilaksanakan Sebagian (102 - 150) Sudah dilaksanakan
C. TAHAP KETIGA (BERLANGSUNG ANTARA USIA
P 1 - P 15 274 300
(0 - 100) Belum Dilaksanakan KEHAMILAN 7–9 BULAN) (101 - 201) Dilaksanakan Sebagian
(202 - 300) Sudah dilaksanakan
30
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
NO INDIKATOR PERTANYAAN SKOR SKOR
MAKS KRITERIA YANG DIPEROLEH
2 PENGASUHAN ANAK USIA 0-12 BULAN A. PERKEMBANGAN REFLEKS BAYI USIA 0--3 BULAN
P 1 - P 5 100 100
(0-33,3) Belum Dilaksanakan (33,4- 66,7) Dilaksanakan Sebagian (66,7 -100) Sudah dilaksanakan
B. PERKEMBANGAN REFLEKS BAYI USIA 3--6 BULAN
P 1 - P 3 60 60
(0 - 20) Belum Dilaksanakan (20 - 40) Dilaksanakan Sebagian (40 - 60) Sudah dilaksanakan
C. BAYI USIA 6--9 BULAN
P 1 - P 1 20 20
(0 - 6,66) Belum Dilaksanakan (6,66 - 13,32) Dilaksanakan
Sebagian
(13,32 - 20) Sudah dilaksanakan D ANAK USIA 9--12 BULAN
P 1 - P 2 40 40
(0 - 13,33) Belum Dilaksanakan (13,3 - 26,66) Dilaksanakan
Sebagian
(26,66-40) Sudah dilaksanakan
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 20 (dua puluh) orang
ibu hamil dan ibu menyusui yang merupakan responden kegiatan pengasuhan 1000 HPK
dalam menyambut lahirnya buah hati dan pengasuhan anak usia 0-12 bulan, ternyata
semua sudah melaksanakan program kegiatan menyambut lahirnya buah hati dan
pengasuhan anak usia 0-12 bulan di satuan PAUD Kenanga II Desa Suka Damai Kecamatan
Pedamaran dan Melati Desa Sugih Waras Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten Ogan
Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan.
31
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
A. MONITORING Monitoring dilakukan oleh tim pengembang dalam rangka memantau sampai sejauh mana
program telah terselenggara dalam periode yang telah terjadwal dalam kegiatan pengembangan.
Monitoring dapat dilakukan dalam sistematika pelaksanaan berikut ini:
NO ASPEK SASARAN HASIL
Terlaksana Tidak 1 Langkah pelaksanaan
program Penyelenggaraan program Terlaksana
2 Pelaksanaan program Orangtua Peserta Didik Ibu Hamil dan Ibu Menyusi
Terlaksana
3 Penilaian Pelaksanaan program
Orangtua Peserta Didik Ibu Hamil dan Ibu Menyusi
Terlaksana
4 Analisis hasil penilaian Penyelenggaraan program yang telah dilaksanakan
Terlaksana
B. EVALUASI 1. Evaluasi hasil pembelajaran oleh narasumber terhadap ibu hamil dan menyusui melalui
pre-test dan post-test 2. Evaluasi oleh tim pengembang terhadap aspek-aspek monitoring yang telah
dilaksanakan untuk ditindaklankjuti dalam bentuk/ukuran tereplikasinya model yang dikembangkan berdasarkan hasil analisis terhadap hasil analisis monitoring dan evaliasi uji coba operasional tahap akhir
3. Rencana Tindak Lanjut (RTL) Rencana tindak lanjut dari model adalah divalidasinya model dan kemudian dapat diterapkan dan dipergunakannya model untuk pembelajaran bagi ibu hamil dan menyusui pada satuan Pendidikan Anak Usia Dini. Selain itu model yang telah divalidasi /dibakukan dapat menjadi sarana dan bahan bimbingan teknis atau pendidikan serta pelatihan.
Bab 4
PENJAMINAN MUTU
32
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
33
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
Program pendidikan bagi keluarga pada satuan Pendidikan Anak Usia Dini yang terdapat di
Wilayah Provinsi Sumatera Selatan belum dilaksanakan secara merata dan menyeluruh.
Berdasarkan studi pengamatan terbatas, hanya sebagian kecil dari satuan Pendidikan Anak Usia
Dini yang melaksanakan kelas orangtua guna menambah pengetahuan orangtua dalam mendidik
anak dengan baik.
Tidak sedikit orangtua yang tidak memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana
seharusnya merawat, mengasuh dan mendidik anak sehingga pertumbuhan dan perkembangan
anak dapat mencapai hasil yang optimal.
Padahal, di sinilah pentingnya peran keluarga dalam mencetak generasi yang unggul dan
berprestasi. Bertitik tolak pada kenyataan yang terjadi, maka perlu dikembangkan sebuah model
penguatan peran orangtua dalam 1000 HPK.
1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan masa sejak anak dalam kandungan hingga
seorang anak berusia dua tahun. 1000 Hari Pertama Kehidupan juga disebut periode emas, karena
pada periode ini terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat, yang mendukung seluruh proses
pertumbuhan anak dengan sempurna. Oleh karena itu, pada masa ini anak perlu diberikan
pengasuhan dan pendidikan yang baik serta asupan gizi yang cukup.
Model Penguatan Peran Orangtua Dalam Pengasuhan 1000 HPK pada satuan Pendidikan
Anak Usia Dini Desa Suka Damai Kecamatan Pedamaran dan Desa sugih Waras Kecamatan Teluk
Gelam belum melaksanakan kegiatan Program Pendidikan Keluarga, tetapi tetap diselenggarakan
pengembangan Model oleh BP PAUD DIKMAS Sumatera Selatan.
Dengan menerapkan model ini, diharapkan Peran Orangtua Dalam Pengasuhan 1000 HPK
pada satuan Pendidikan Anak Usia Dini dapat meningkat sehingga tumbuh kembang anak dapat
dicapai dengan hasil yang optimal.
Bab 5
PENUTUP
34
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPK BADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014. Booklet, Keluarga Sehat Idamanku, Kota Sehat Kotaku, www.depkes.go.id diunduh 25 Juli 2018.
Konsep dan Pedoman Penguatan Pendidikan Karakter Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan
Sekretariat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017.
Kelas Orangtua, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan MasyarakatDirektorat Pembinaan Pendidikan Keluarga
Panduan Penilaian Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Pengawas, Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan Sekretariat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017.
Pengasuhan 1000 HPK, Kementerian Pendidikan Dan KebudayaanDirektorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan MasyarakatDirektorat Pembinaan Pendidikan Keluarga
Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Nomor 02 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Pengembangan Model PAUD dan Dikmas.
Permendikbud No 30 Tahun 2017 tentang Pelibatan Keluarga Pada Penyelenggaraan Pendidikan; Peraturan Direktur Jenderal PAUD dan Dikmas nomor 127 tahun 2017 tentang petunjuk teknis
Pelibatan Keluarga Pada Penyelenggaraan Pendidkan Anak Usia Dini;
Saesti Winahyu Prabhawani, 2016. Pelibatan Orangtua dalam Program Sekolah di TK Khalifah Wirobrajan, Sripsi, Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak UsiaDini, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri Yogyakarta, diunduh, 24 Mei 2018.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran-Lampiran
A. Kegiatan Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan
Kode N0 Pertanyaan/Pernyataan
PENGASUHAN 1000 HPK MELALUI KELAS ORANGTUA PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
I MENYAMBUT LAHIRNYA BUAH HATI TA/TB/TC
A TAHAP PERTAMA (BERLANGSUNG ANTARA USIA KEHAMILAN 0–3 BULAN)
TA
A.1 Ibu memeriksakan kandungan ke dokter ataupun bidan se�ap bulan T1
A.2 Ibu hamil minum tablet tambah darah (TTD) 1 tablet per hari
sebelum �dur, dan minimal 90 tablet selama hamil T2
A.3 Selalu berpikir posi�f bahwa �dak semua orang bisa memiliki anak,
dan Bunda telah mendapatkan kesempatan itu. T3
A.4 Menceritakan kepada suami, mertua dan anggota keluarga tentang berbagai keluhan yang Bunda rasakan selama kehamilan untuk memberikan rasa nyaman
T4
A.5 Banyak membaca buku, serta mengiku� kelas tentang kehamilan yang bisa Ayah dan Bunda lakukan untuk mendapatkan penjelasan lengkap seputar kehamilan, persalinan hingga pengasuhan bayi.
T5
A.6 Is�rahat yang cukup T6
A.7 Menjaga pola makan dan jangan membiarkan perut kosong dalam waktu yang lama
T7
A.8 Menghindari merokok dan dekat dengan orang yang merokok, meminum minuman bersoda, beralkohol, dan meminum obat tanpa resep dokter
T8
A.9 Mengkonsumsi buah pisang, pepaya, alpukat, jambu biji, kiwi, dan
jeruk T9
A.10 Mengkonsumsi sayur bayam dan sayuran hijau lain T10
A.11 Selama hamil Bunda agar selalu minum susu T111
A.12 Ibu Hhamil mengkonsumsi kacang kacangan, seper� kedelai, dan kacang merah
T12
A.13 Ayah dapat menemani Bunda yang hamil untuk periksa ke dokter ataupun bidan
T13
A.14 Ayah sebaiknya dapat memberikan perha�an, seper� lebih sering
bertanya tentang kondisi Bunda T14
A.15 Ayah sering mengingatkan apa yang sebaiknya Bunda lakukan dan apa yang sebaiknya Bunda hindari di tahapan pertama kehamilan
T15
A.16 Ayah memberikan semangat dan dukungan agar Bunda dapat melalui
semua keluhan yang dirasakan di tahapan ini dengan baik T16
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPKBADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018 36
B TAHAP KEDUA (BERLANGSUNG ANTARA USIA KEHAMILAN 4–6
BULAN) TB
B.1 Beris�rahat yang cukup dan tetap mengurangi kegiatan yang melelahkan
T1
B.2 Mengonsumsi makanan dengan pola gizi seimbang dan bervariasi, banyak meminum air pu�h sebagai asupan cairan bagi janin
T2
B.3 Mengenakan pakaian yang lebih longgar dan �dak sesak T3
B.4 Melakukan olahraga ringan T4
B.5 Pijat payudara untuk melancarkan ASI pada saat sesudah melahirkan nan�
T5
B.6 Bunda memutar musik yang dapat membawa kenyamanan bagi Bunda
dan janin T6
B.7 Ayah tetap sering mendengar keluhan atau kondisi Bunda seper� mencoba merasakan apa yang Bunda rasakan selama kehamilan di
bulan ke empat hingga ke enam.
T7
B.8 Tetap menemani Bunda saat periksa ke dokter/ bidan agar Bunda lebih yakin dan merasa tenang
T8
C TAHAP KETIGA (BERLANGSUNG ANTARA USIA KEHAMILAN 7–9
BULAN/LEBIH) TC
C.1 Bunda sebaiknya banyak berpikir posi�f dengan membayangkan halhal baik yang Bunda alami.
T1
C.2 Kurangi rasa takut dan cemas yang berlebihan terhadap rasa sakit yang akan Bunda alami selama proses melahirkan
T2
C.3 Untuk memberikan kedekatan bagi ibu dan janin, Bunda dapat sering berbicara dengan janin agar dapat memberikan ketenangan dan membantu proses kelahiran nan�.
T3
C.4 Melakukan kedekatan spiritual dengan Tuhan. Berdoalah untuk mendapatkan hal-hal terbaik selama kehamilan hingga kelancaran proses persalinan nan�
T4
C.5 Tetap beris�rahat yang cukup dan melakukan olahraga ringan, bisa dengan mengiku� senam hamil serta berjalan kaki.
T5
C.6 Tetap makan dengan asupan gizi yang dibutuhkan, dan banyak minum air pu�h. Makanlah sayuran dan buah-buahan, juga protein
T6
C.7 Menanyakan kepada dokter atau bidan tentang tanggal perkiraan persalinan
T7
C.8 Menyiapkan dokumen yang dibutuhkan, seper� KTP dan Kartu
Keluarga T8
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPKBADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018 37
C.9 Memas�kan Ayah akan menemani selama proses persalinan nan� T9
C.10
Menyiapkan pakaian untuk Bunda dan beberapa keperluan untuk bayi,
melipu� 2--3 helai pasang pakaian, popok, selimut bayi, bedong, pompa ASI, botol ASI
T10
C.11 Ayah selalu memberikan perha�an dengan menanyakan apa yang bunda rasakan
T11
C.12 Ayah selalu mendengarkan dengan sabar berbagai keluhan yang dirasakan Bunda, di bulan ke tujuh hingga menjelang persalinan nan�
T12
C.13 Mencari informasi dan berdiskusi dengan dokter/bidan sebanyak mungkin tentang proses persalinan
T13
C.14 Menjadi Ayah Siaga, yang selalu ada di samping Bunda kapan saja
dibutuhkan T14
C.15 Mendukung dan menyemanga� Bunda akan proses melahirkan secara
normal. T15
II PENGASUHAN ANAK USIA 0-12 BULAN TA/TB/TC/TD/TE
A PERKEMBANGAN REFLEKS BAYI USIA 0--3 BULAN TA
A.1 Memberikan rangsangan dengan cara menyentuh bibir bayi
dengan jari saat bayi melakukan reflek menghisap T1
A.2 Memberikan sentuhan lembut di daerah sekitar mulut atau di daerah pipi saat bayi dalam posisi reflek mencari
T2
A.3 Memberikan sentuhan halus pada telapak kaki bayi, dari ujung jari hingga ke tumit saat bayi dalam keadaan refleks telapak kaki
T3
A.4
Menaruh bayi di tempat �dur dalam posisi telentang dan
bertepuk tangan dengan suara yang sedikit keras. Untuk mengetahui bayi dalam kondisi Refleks moro
T4
A.5 Memberikan s�mulasi untuk melihat apakah bayi memiliki refleks-refleks dasar berjalan
T5
B BAYI USIA 3--6 BULAN TB
B.1 Meletakkan bayi dalam posisi tengkurap (tubuh dan wajah
menghadap ke bawah). T1
B.2 Dengan posisi telentang, tolehkan kepala bayi ke kanan dan ke kiri secara bergan�an (mela�h otot leher).
T2
B.3 Memegang kedua tangan bayi sampai menyentuh jari-jarinya dan angkat sampai kepala dalam posisi 45 derajat
T3
C BAYI USIA 6--9 BULAN TC
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPKBADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018 38
C.1
Mengajak bayi bermain bola dengan cara menggelindingkan
bola ke arah bayi di lantai yang bersih. Se�ap waktu bayi belajar dengan mainannya bermanfaat untuk menguatkan ototnya
T1
D ANAK USIA 9--12 BULAN TD
D.1 Memberikan makanan tambahan bagi anak usia 9--12 bulan
yang mulai ak�f bergerak T1
D.2
Menyiapkan ruang bagi bayi untuk dapat bergerak
T2
E PERAWATAN DAN PENGASUHAN ANAK USIA 13–24 BULAN
TE Bayi usia 13 – 24 BULAN
E.1
Menyediakan benda yang dapat didorong-dorong (seper� kursi kecil, dan galon air), untuk mela�h kemampuan anak yang
belum mampu berjalan sehingga kemandirian dan kepercayaan dirinya meningkat
T1
E.2
Mela�h keseimbangan ananda dengan membiarkannya
melakukan kegiatan naik turun tangga atau bangku dengan pengawasan, sebaiknya dengan cara duduk terlebih dahulu.
T4
E.3
Mela�h kemampuan gerakannya dengan membiarkan anak mencoret-coret dengan menggunakan krayon di dinding yang sudah dilapisi dengan kertas/ karton. Kegiatan ini juga sekaligus
mengenalkan beberapa warna kepada mereka.
T5
E.4 Menyediakan alat mencoret bagi, seper� kertas, krayon, spidol, dan cat air yang aman untuk anak
T6
E.5 Mengama� dan menanyakan apa yang digambar anak, tapi jangan memaksanya untuk menjawab.
T7
E.6 Memberikan pujian pada se�ap hasil coretan anak. T8
c. TC adalah kode pada tahap pertama pengasuhan 1000 HPK dalam menyabut lahirnya buah ha�
I. Menyambut Lahirnya Buah Ha�
b. TB adalah kode pada tahap pertama pengasuhan 1000 HPK dalam menyabut lahirnya buah ha� (erlangsung antara usia kehamilan 4–6 bulan) yang berisi 8 (delapan) pernyataan/pertanyaan dengan kode T1 sampai dengan T8 yang terdapat pada poster, untuk diberi tanda ceklist bagi ibu hamil dan ibu menyusui apabila melaksanakan kegiatan tersebut.
a. TA adalah kode pada tahap pertama pengasuhan 1000 HPK dalam menyabut lahirnya buah ha� (Berlangsung antara usia kehamilan 0–3 bulan) yang berisi 16 (enam belas) pernyataan/pertanyaan dengan kode T1 sampai dengan T16, yang terdapat pada poster, untuk diberi tanda ceklist bagi ibu hamil dan ibu menyusui apabila melaksanakan kegiatan tersebut.
KETERANGAN
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPKBADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018 39
d. TD adalah kode pada bayi usia 9-12 bulan yang berisi 2 (dua) pernyataan/pertanyaan dengan
kode T1 dan T2 yang terdapat pada poster, untuk diberi tanda ceklist bagi ibu hamil dan ibu
menyusui apabila melaksanakan kegiatan tersebut e. TE adalah kode pada bayi usia 13-24 bulan yang berisi 6 (enam) pernyataan/pertanyaan dengan
kode T1sampai dengan T6 yang terdapat pada poster, untuk diberi tanda ceklist bagi ibu hamil
dan ibu menyusui apabila melaksanakan kegiatan tersebut.
a. TA adalah kode pada perkembangan refleks bayi usia 0--3 bulan yang berisi 5 (lima)
pernyataan/pertanyaan dengan kode T1 sampai dengan T5 yang terdapat pada poster, untuk
diberi tanda ceklist bagi ibu hamil dan ibu menyusui apabila melaksanakan kegiatan tersebut
c. TC adalah kode pada bayi usia 6-9 bulan yang berisi 1 (satu) pernyataan/pertanyaan dengan kode
T1 yang terdapat pada poster, untuk diberi tanda ceklist bagi ibu hamil dan ibu menyusui apabila
melaksanakan kegiatan tersebut
(Berlangsung antara usia kehamilan 0–3 bulan) yang beris i 15 ( l ima belas)
pernyataan/pertanyaan dengan kode T1 sampai dengan T15 yang terdapat pada poster, untuk
diberi tanda ceklist bagi ibu hamil dan ibu menyusui apabila melaksanakan kegiatan tersebut.
II. Pengasuhan Anak Usia 0-12 Bulan
b. TB adalah kode pada bayi usia 3-6 bulan yang berisi 3 (�ga) pernyataan/pertanyaan dengan kode
T1 sampai dengan T3 yang terdapat pada poster, untuk diberi tanda ceklist bagi ibu hamil dan
ibu menyusui apabila melaksanakan kegiatan tersebut
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPKBADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018 40
B.KARTU MENUJU SEHAT PENGASUHAN 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN
1. Menyambut Lahirnya Sibuah Hati
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPKBADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018 41
2. Pengasuhan Anak Usia 0 – 12 Bulan dan Perawatan anak 13 – 24 Bulan
PENGUATAN PERAN ORANGTUA DALAM PENGASUHAN 1000 HPKBADAN PENGEMBANGAN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT SUMSEL | TAHUN 2018 42