distribusi obat

Upload: novitra-dewi

Post on 19-Oct-2015

114 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

perjalanan obat

TRANSCRIPT

Slide 1

DISTRIBUSI OBATKELOMPOK 1JEFRI EFRANDA 0911012019FEBBY ARFINDA 1111011001PROMA RAMADHANI 1111011003SUCI MENTARI RUSMAN 1111011004RANI PERMATA SARI 1111011005RETNO INTAN JULIANI1111011008DISTRIBUSI OBATDitribusi obat adalah proses transfer obat dari darah / sirkulasi sistemik ke jaringan / organ lain. Prosesnya reversible. Misalnya distribusi obat klorokuin dari jar. Lemak akan kembali lagi ke darah.

Setelah suatu molekuk obat diabsorpsi ke dalam plasma, obat ada yang berikatan dengan protein dan ada yang bebas. Obat yang bebas kemudian akan masuk ke sirkulasi sistemik kemudian akan didistribusikan ke seluruh tubuh.Faktor yang mempengaruhi distibusi obatPermeabilitas membran Ikatan protein plasma Aliran darahDepot penyimpananPermeabilitas MembranUntuk masuk ke suatu organ, obat harus menembus semua membran yang memisahkan organ itu dari tempat pemberian obat.

Molekul obat berdifusi secara cepat melalui suatu jaringan kapiler halus ke ruang jaringan yang terisi cairan intertisial. Cairan intertisial plus cairan plasma disebut cairan ekstraseluler, karena cairan ini berada di luar sel. Lebih lanjut molekul obat berdifusi dari cairan intertisial melintasi membran sel ke dalam sitoplasma sel.Membran SelTerdiri dari suatu lapisan lipoprotein (lemak dan protein) yang mengandung lapisan lipoprotein, yg mengandung banyak pori kecil dan berisi air. Mebran dapat dilintasi dengan mudah oleh zat-zat tertentu ttp sukar dilalui oleh zat2x lainnya, sehingga disebut semipermiabel (semi= setengah,permiable= dapat ditembus).

Zat lipofil (=suka lemak); mudah larut dalam lemak dan tidak bermuatan listrik, lebih mudah melintasi membran sel dibandingkan dengan zat2x hidrofil yg bermuatan listrik.

Pengikatan protein plasmaSebagian obat didalam darah, diikat secara reversibel pada protein plasma. Zat yg bersifat asam lemah, terikat terutama pada albumin. Ikatan obat dgn protein plasma, spt albumin, mengurangi jumlah obat yg bebas dalm darah. Molekul obat bebas, mencapai keseimbangan diantara darah dan jaringan, jadi, penurunan obat dalam serum, menunjukkan penurunan obat yg dapat masuk ke organ.Jadi Makin lipofil obat, makin tinggi ikatan pada protein plasma. Ikatan pada protein plasma bersifar reversible Zat yang terikat pada protein plasma dari ruang intravasal tidak dapat masuk ke dalam sel.Zat yang terikat pada protein plasma tidak dapat dimetabolisme. zat yang terikat pada protein plasma tidak dapat mencapai tempat kerja dan menjadi efektif zat yang terikat pada protein plasma tidak dapat dieliminasi melalui ginjal . pada uremia, ikatan protein plasma obat-obatan dapat berkurang.

Aliran darahOutput jantung atau banyaknya darah yang keluar dari jantung dan kecepatan keluarnya darah sangat berpengaruh terhadap kecepatan distribusi.Jumlah darah disuatu lokasi juga mempengaruhi distribusi obat. Organ organ yang menerima suplai darah yang cepat dan banyak (jantung, ginjal, hati) juga pastinya akan menerima obat dalam jumlah yang lebih banyak dari pada organ yang sedikit mendapat suplai darah. Seperti tulangSuatu aliran darah yang besar ke organ tertentu akan menurunkan waktu distribusi, sedangkan suatu organ dengan ukuran dan volume besar, akan meningkatkan waktu distribusi karena diperlukan waktu yang lebih panjang untuk mengisi organ volume besar dengan obat.Depot penyimpananObat-obatan lipofilik seperti tiopental yang bersifat sedatif berakumulasi dalam lemak. Obat-obat ini dibebaskan secara perlahan dari penyimpanan lemak. Jadi orang yg gemuk dapat disedasi lebih lama drpd orang yg kurus yg diberikan dosis tiopental yg sama. Obat pengikat kalsium, seperti antibiotik tetrasiklin, berakumulasi dalam tulang dan gigi. Akumulasi obat ke dalam jaringan bergantung pada aliran darah dan afinitas obat ke jaringan.Volume distribusiYaitu: volume yang dibutuhkan untuk memuat dosis yang diberikan jika dosis itu didistribusikan dengan merata pada konsentrasi yang diukur dg plasma.

jumlah (mg) obat yang ditambahkan pada sistemVolume (L) = konsentrasi obat (mg/L) dalam sistem setelah kesetimbangan

Obat obat yang cenderung mempunyai volume distribusi besar lebih terdistribusi ke jaringan.Ruang distribusiBerdasarkan fungsinya, organisme dpt dibagi dlm ruang distribusi yang berbeda; - ruang intra sel ruang ekstra sel.

Ruang Intra sel (75 % dari bobot badan)Termasuk ke dalam nya cairan intra sel dan komponen sel yg padat Ruang ekstra sel (22%)Termasuk ke dalamnya; air plasma (4%), ruang usus (16-20%) dan cairan transsel (1.5 %) Waktu paruh distribusiWaktu untuk distribusi obat umumnya diukur dengan waktu paruh distribusi atau waktu untuk 50% distribusi.Jika tiap jaringan mempunyai kemampuan yang sama untuk menyimpan obat, maka waktu paruh distribusi ditentukan oleh aliran darah dan volume ( ukuran organ )Distribusi obat ke berbagai kompartemen cairan dan jaringan terhambat oleh pengikatan protein, karena molekul besar seperti kompleks protein sukar sekali melintasi membran. Sebaliknya, obat bebas yang tak terikat dan aktif mudah melalui membran. Semakin besar PP (presentasi pengikatan), semakin rendah kadar obat bebas. Jika PP>80%, menyebabkan pengurangan distribusi menjadi lebih nyata.

Secara kinetika, jika suatu obat berdifusi secara cepat melintasi membran dimana aliran darah merupakan tahap penentu laju dalam distribusi obat, maka proses tersebut terbatasi perfusi atau aliran. Seseorang dengan gagal jantung kongestif mempunyai curah jantung yang menurun, mengakibatkan aliran darah terganggu, yang dapat menurunkan klirens renal melalui penurunan tekanan filtrasi dan aliran darah.Sebaliknya, jika distribusi obat terbatasi oleh difusi obat yang lambat melintasi membran dalam jaringan, maka proses tersebut terbatasi difusi atau permeabilitas. Obat obat yang terbatasi permeabilitas dapat mempunyai volume distribusi yang meningkat pada kondisi sakit yang menyebabkan inflamasi atau peningkatan permeabilitas membran kapiler.TERIMA KASIH