diskusi kasus poliklinik psikogeriatri
DESCRIPTION
Diskusi Kasus Poliklinik Psikogeriatri. Benedicta M Calvin KM Reiva WMD Samuel Raymond RW Wahyu P Mario MN. Identitas. Nama Pasien : Ny. N Usia : 78 tahun Tanggal Lahir : 8 Januari 1934 Jenis Kelamin : Wanita Alamat : Palmerah , Jakarta Barat - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
DISKUSI KASUS POLIKLINIK PSIKOGERIATRI
Benedicta M
Calvin KM
Reiva WMD
Samuel Raymond RW
Wahyu P
Mario MN
Identitas
Nama Pasien : Ny. N Usia : 78 tahun Tanggal Lahir : 8 Januari 1934 Jenis Kelamin : Wanita Alamat : Palmerah, Jakarta Barat Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pendidikan formal : Tidak tamat SD Status Pernikahan : Menikah Suku : Bangka Agama : Islam
Keluhan Utama
Sulit tidur sejak satu minggu yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
Susah memulai tidur sejak 1 minggu lalu (tidur malam maupun siang)
Jika tertidur mudah terbangun, tidak bisa melanjutkan tidur Usaha: membaca buku agama, menonton TV, sholat tetap sulit tidur
Puskesmas: Diazepam 5 mg 1 x 1 (2 hari, dihentikan, tidak membaik)
Riwayat tidur sebelumnya: 7 jam (09.00 malam – 04.00 pagi) Tidur siang sekali-sekali jika tidak ada yang dikerjakan
Cemas (-), khawatir (-), sedih & murung (-), kehilangan semangat (-)
1 bulan lalu kesulitan menahan buang air kecil (BAK). Pasien baru menyadari keinginan BAK setelah BAK-
nya keluar sedikit terlebih dahulu lalu membuang sisanya di kamar kecil
Setiap malam bangun 2 kali untuk BAK Konsultasi ke Rehab Medik RSCM 1 bulan lalu
latihan berkemih Akhir-akhir ini sering lupa menaruh kacamata
Riw. lupa tujuan atau pokok pembicaraan (-) Riw. lupa jalan ke rumah (-) Riw. lupa orang yang dikenal (-)
Pasien tinggal bersama suami, 2 orang anak, dan cucu
Suasana perasaan saat ini: Tidak enak Karena tidak enak badan + tidak bisa tidur Cara mengatasi: Berdoa supaya diberi
kesembuhan Pola makan
Nasi, daging, sayur (agak kurang), buah, susu, lalu minum obat
Penurunan nafsu makan (-)
Kegiatan pasien sehari-hari ibu rumah tangga, pengajian 2x seminggu di masjid dekat rumah
Hubungan sosial baik (dgn kerabat dan tetangga)
Mampu aktivitas sehari-hari: Memasak, berbelanja bahan makanan, mencuci, membersihkan rumah, dan perawatan diri
Berencana umroh Januari 2013 Namun pasien masih kebingungan dan cemas
akan masalah BAK-nya takut mengganggu ibadah
Sehari-hari harus selalu melayani kebutuhan suaminya (menghangatkan makanan dll) Perangai suami cukup keras (suami bersifat
saklek, pasien bersifat sembrono) Suami tidak mengizinkan anak-anaknya
untuk melayaninya Pasien sering diomeli jika ia lalai Pasien merasa tertekan, dan terkadang
kesal sebentar namun paham akan sifat suaminya dan menyikapi dengan sabar. Pasien tidak menganggap itu masalah
Riwayat Penyakit dahulu
Keluhan serupa sebelumnya (-) Hipertensi (+), kurang lebih 10 tahun
dan rutin kontrol Diabetes melitus (-) Stroke (-) Minum kopi (-) jamu (-) Dulu pernah didiagnosis
bronkopneumonia
Riwayat penyakit Keluarga
Tidak ada keluhan/gejala serupa ditemukan di keluarga.
Hipertensi (-) Diabetes Melitus (-) Stroke (-) Suami batuk-batuk, osteoporosis,
dikonsul ke Paru RSCM
Pemeriksaan FISIK
Keadaan umum : baik Kesadaran : compos mentis Tekanan darah : 143/71 mmHg Frekuensi nadi : 79 kali permenit Frekuensi napas : 20 kali
permenit Suhu : 36,2 °C Berat badan : 46,2 kg Tinggi badan : 142 cm
Deskripsi Umum
Deskripsi Umum Penampilan: Wanita, seusai usia, berpakaian
rapi Perilaku dan aktivitas psikomotor: Tenang,
gerakan involunter (-) Sikap terhadap pemeriksa: kooperatif, jujur,
dan terbuka. Mood dan afek
Mood: Eutimia Afek : Luas dan serasi dengan isi pembicaraan
Pembicaraan Pembicaraan pasien terkesan spontan, volume
suara cukup, intonasi dan artikulasi pasien baik, dapat berbicara dengan lancar.
Gangguan Persepsi Halusinasi tidak ada Depersonalisasi/derealisasi tidak ada Formikasi tidak ada
Pikiran Proses pikir : koheren Isi pikir: Ide-ide cukup, tidak ada kelainan isi pikir
Sensorium dan Kognisi Kesadaran : compos mentis Orientasi : waktu, tempat, dan orang baik Daya ingat: Tidak ada gangguan ingatan. Konsentrasi dan atensi: baik. Kemampuan membaca dan menulis: baik. Kemampuan visuospasial: baik. Pikiran abstrak: Kemampuan berpikir abstrak baik. Inteligensi dan daya informasi: kurang baik.
Pengendalian Impuls: dapat mengendalikan diri dan berperilaku sopan.
Daya Nilai dan Uji Daya Nilai: baik. Reality Testing Ability (RTA) dan Tilikan
RTA baik, tilikan 6/6. Taraf dapat dipercaya: Cukup dapat dipercaya.
MMSE
Geriatric Depresion Scale
Hasil pemeriksaan GDS 2 Pasien meninggalkan minat dan
kesenangan karena tidak diizinkan suami Pasien merasa tidak memiliki harapan apa-
apa untuk kehidupannya Kemungkinan kecil mengalami depresi
Barthel ADL Index
Hasil pemeriksaan BAI adalah 18, Pasien memiliki gangguan dalam
mengontrol BAK ketergantungan ringan.
Lawton IADL
Hasil pemeriksaan IADL adalah 11 Mampu menyiapkan makanan namun bahan-
bahannya harus disedikan dulu oleh orang lain Mampu mengerjakan tugas harian rumah
tangga yang ringan dengan hasil yang kurang rapi/bersih, mampu mencuci pakaian dalam taraf ringan
Berpergian dengan menggunakan kendaraan umum harus ditemani.
Skor 9-16, yang berarti pasien masih mandiri/tidak perlu bantuan.
Daftar Masalah
Insomnia nonorganik Inkontinensia urin Hipertensi terkontrol
Kerangka Masalah
Inkontinensia urin
Hipertensi grade I
terkontrol
Insomnia primer
Stres psikologis
Pengkajian Masalah
Insomnia nonorganik Atas dasar:
Anamnesis: sulit tidur sejak 1 minggu yang lalu, riwayat pengobatan dengan diazepam dari puskesmas
Tidak ada gejala-gejala delirium, penggunaan psikotropika/NAPZA, depresi, gangguan cemas
Rencana diagnosis: Buku catatan harian tidur
Rencana terapi: Lorazepam 1x0,5 mg malam hari sebelum tidur Konsultasi ke pemuka agama Psikoedukasi Kontrol dalam waktu 2 minggu hasil pengobatan
Pengkajian Masalah
Inkontinensia urin Atas dasar:
Anamnesis pasien sulit mengendalikan BAK, baru bisa merasakan BAK setelah urin keluar sedikit (celana basah) pasien berobat ke rehabilitasi medik untuk IU
Rencana diagnosis: Membedakan tipe IU pemeriksaan volumen
urin PVR, mrnggunakan buku harian berkemih Rencana terapi:
Bladder training
Pengkajian Masalah
Hipertensi grade I terkontrol Atas dasar
TD: 143/71 mmHg Riwayat konsumsi obat antihipertensi dan
kontrol rutin di poliklinik geriatri Rencana diagnosis
Tidak ada rencana diagnosis khusus Kontrol tekanan darah
Rencana terapi: Valsartan 1 x 80 mg
Diagnosis Multiaksial
Aksis I : insomnia primer Aksis II : belum ada diagnosis Aksis III : inkontinensia urin, hipertensi
grade I Aksis IV : kekhawatiran akan tidak
sempurna ibadah saat umroh karena kondisi kesehatannya (inkontinensia urin)
Aksis V : current GAF = 60
Geriatric Giants
Insomnia Incontinence
Impairment, Disability, and Handicap
Impairment Inkontinensia urin Insomnia
Disability Badan terasa lemas, perasaan pasien
menjadi tidak enak dan takut untuk umroh Handicap
Belum ada
Rencana diagnosis dan terapi
Terapi yang diberikan: Lorazepam 1 x 0,5 mg diminum pada
malam hari menjelang tidur Psikoterapi suportif Kontrol kembali dalam waktu 2 minggu Valsartan 1 x 80 mg
Terima kasih
Q & A
Jody Handicap dari inkontinensia urin? Tidak ada masalah sosial karena hubungan
sosial masih baik-baik saja tidak dimasukkan ke dalam handicap
Evan Mengapa memilih lorazepam (pemilihan hipnotis sedatif pada pasien geriatri)? Untuk pasien ini dicari yang dicover askes,
jadi dipilih Lorazepam daripada alprazolam. Diazepam waktunya panjang bisa
berpengaruh ke aktivitas sehari-hari Geratri paling sering OSAS harus
disingkirkan dengan anamnesis (tidak ada stridor)
Karena ada stress psikologis diberikan cognitive behavioral therapy
Mellisya Malam terbangun untuk berkemih. Perlukan ditangani IUnya misalnya dengan antikolinergik? Karena mungkin saja insomnianya dari inkontinensia.
Cieto: Latihan berkemih? Catatan berkemih, latihan otot dasar
panggul (kontraksi dan relaksasi 10 detik sebanyak 40x sehari), saat buang air kecil tidak semuanya dikeluarkan, dicoba ditahan terlebih dahulu
Pengalihan perhatian supaya tidak memikirkan inkontinensianya
Terapi relaksasi
Keiko Dulu diberikan diazepam, mengapa tidak berhasil? Bagaimana kemungkinan depresi pada pasien ini yang kira-kira dapat menyebabkan insomnia/inkontinensia? (Faktor lain dari segi psikis) Dulu diberikan diazepam 2 hari. Saat itu pasien bisa
tidur namun perasaannya jadi tidak enak, akhirnya berhenti minum obat. Setelah itu berhenti malah jadi makin tidak bisa tidur
Mau diberi alprazolam namun tidak ditanggung ASKES diberi lorazepam
GDS hasilnya 2. Dicoba dieksplor namun pasien mengatakan tidak ada masalah, hanya kekhawatiran mengenai umrahnya. Masalah mengenai suami timelinenya tidak cocok
Cieto: Timeline mulai IU dan ke RehabMedik? OS padalah pasien kontrol tiap bulan,
dengan keluhan muncul sebulan yang lalu langsung ke RehabMedik sekalian kontrol
Cieto: Pemeriksaan penunjang untuk IU? Persarafan berkemih sakral. OS dapat
merasakan celananya basah untuk persarafan sakral dari kulit masih intak
Faktor risiko neuropati OS tidak ada Pemeriksaan penunjang RT untuk
merasakan tonus sphincter ani (sakral) Uriflowmetry Kapasitas dan kandungan
bladder, adanya sumbatan, apakah keluar sebelum bladder penuh (tipe urgensi)
Sayangnya status poli RehabMedik tidak ada namun pasien mengalami perbaikan (tapi masih ada IU)
Evan Apakah perlu disingkirkan penyebab organik IU sebelum memberikan tx?
Narasumber
Latihan RehabMedik seperti apa yang dijalani pasien IUnya membaik? Latihan berkemih menjadi membaik
sepertinya tidak memerlukan terapi farmakologi (mengedepankan terapi nonfarmako)
Harus PF vesika, nyeri tekan suprasimfisis dll Coping mechanism pasien baik tapi bisa
saja suatu hari menjadi stressor depresi dan handicap
IMT dengan BB 46 kg dan tinggi 142 cm (agak bungkuk) 22,8 (normal borderline tinggi)
MMSE lihat tingkat pendidikan dan usia (dikonversi ke tabel psikogeri)
Mulai lupa-lupa akhir-akhir ini bisa jadi karena kurang tidur
Hipertensi >140 tetap belum terkontrol Pilihan terapi insomnia harus dievaluasi dulu
insomnianya apa (akut, kronik, organik) Geriatri harusnya nonbenzo karena benzo
mengganggu gl.tidur dan takut jadi instabilitas
Psikoterapi juga harus konseling ke suaminya (couple therapy, family counseling)
IU harus dieksplorasi penyebab dan jenisnya. Apa yang terjadi satu bulan yang lalu sehingga tetiba IU? Apakah dari dulu ada tapi memberat sebulan lalu? IU harus dicari DIAPERS Delirium, Infection,
Atrophy of vagina, Pharmaceutical/Psychological, Endocrine (poliuri DM), Restrictive mobility, Stool impaction
Stress, urgensi, overflow, campuran? Mungkin urgensi karena ada peran overactive bladder
Overactive bladder Siang 8 kali, malam >2 kali
ISK Kalau mau BAK harus saat itu juga Stress menetes peningkatan tekanan
intraabdominal (batuk, mengangkat barang berat, tertawa)
Overflow Luber namun sulit keluar karena sumbatan (BPH, skibala, bladder tidak bisa kontraksi (atonia/hipotoni ngembang terus)) Kalau keluar dulu baru berasa kesan overflow Fungsional misalnya karena immobilisasi atau
demensia, bedridden lama. Paling sering urgensi/stress
Buku harian berkemih penjadwalan berkemih secara teratur sebelum bladder luber
Karena OS masih bisa mengosongkan bladder mungkin hipotonia Pemeriksaan penunjang yang cocok PVR (disuruh
BAK sebanyak2nya lalu dilihat residunya) Urinalisis menyingkirkan ISK
Pada pasien DM, karena neuropati. Pada ISK berulang karena inflamasi otot detrusor jadi tidak bisa kontraksi