disaster nursing - · pdf filetujuan askep disaster meningkatkanmutupelayanankeperawatan ......
TRANSCRIPT
Juli 2012 1
DISASTER NURSING
R. Siti Maryam, MKep, Ns.Sp.Kep.Kom
Mata Kuliah Gadar dan Bencana
Tingkat III Semester VI Prodi Keperawatan Persahabatan
Juli 2012 2
ASKEP DISASTER
� suatu bentuk pelayanan keperawatanyang diberikan kepada klien sebagaiindividu, keluarga, kelompok, ataumasyarakat sebagai korban bencanasecara komprehensif denganmenggunakan pendekatan proseskeperawatan.
Juli 2012 3
TUJUAN ASKEP DISASTER
� Meningkatkan mutu pelayanan keperawatandalam penanggulangan bencana.
� Meningkatkan pengetahuan dan keterampilanperawat dalam menangani kondisi bencana.
� Meningkatkan hubungan psiko-sosial antaraperawat dengan korban bencana.
� Memberikan pelayanan keperawatanlangsung kepada masyarakat di tempatpengungsian.
Juli 2012 4
CONTOH DISASTER
� Gempa Bumi dan Gelombang Tsunami.
� Gunung Meletus.
� Banjir.
� Tanah Longsor.
� Terorisme/ Bom/ Ledakan Nuklir
� Kecelakaan Lalu lintas.
� Badai/ Angin Topan ‘Twister’
� Demonstrasi/ Perang/ Konflik.
� Kebakaran.
� Penyakit Menular
Juli 2012 5
AKIBAT DISASTER
� Banyaknya korban meninggal(Menimbulkan masalah kehilangan, kecemasan, berduka, gangguankonsep diri dll)
� Banyak korban luka-luka(Menimbulkan masalah risiko infeksi, nyeri, kecacatan, perdarahan dll)
Juli 2012 6
AKIBAT DISASTER
� Banyak korban terancam hidupnya(Menimbulkan masalah kecemasan, gangguan konsep diri, dll)
� Timbulnya berbagai penyakit(Menimbulkan banyak masalah kesehatandan keperawatan sehubungan denganpenyakit yang muncul seperti diare, ISPA, demam berdarah, dll)
Juli 2012 7
PRINSIP PENANGGULANGAN BENCANA
PENCEGAHAN
(PREVENTIF)
MENGURANGI RISIKO
(MITIGATION)
KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT PEMULIHAN
(PREPAREDNESS) (RESPONSE) (RECOVERY)
SEBELUM BENCANA SAAT KEJADIAN BENCANA SESUDAH BENCANA
Juli 2012 8
Tahap Pencegahan(Preventive phase)
� Meliputi kegiatan identifikasi faktor-faktorrisiko, perumusan program pencegahan, dan menerapkan rencana pencegahanbencana untuk mengurangi dampakbencana, hazard mapping (pemetaanancaman/ risiko bencana)
� Dalam tahap ini banyak elemen yang terlibat dan saling berhubungan seperti pemerintah daerah, petugas kesehatan, polisi, petugas sosial, media, dan masyarakat.
Juli 2012 9
Tahap Kesiapsiagaan(Preparedness phase)
� Meliputi kegiatan merencanakan upaya penyelamatan dan meminimalkan korban serta kerusakan.
� Kesiapsiagaan ini terbagi dalam personal preparedness (diri sendiri), professional preparedness (professional), dan community preparedness (masyarakat).
Juli 2012 10
Tahap Tanggap Darurat(Response phase)
� Pada tahap ini diharapkan semua petugas atau masyarakat memberikan respon secara terkoordinasi dalam hal penyelamatan (rescue), triase (triage), dan penanganan (treatment).
Juli 2012 11
Tahap Pemulihan(Recovery phase)
� Merupakan tahap perbaikan, pembangunan kembali, relokasiinfrastruktur yang rusak, danmemperbaiki kembali pelayanankesehatan.
Juli 2012 12
TAHAP PEMULIHAN
� Kegiatan yang dilakukan antara lain penilaian/ pengkajian kebutuhan cepat(Rapid Health Assesment), mendirikansarana pelayanan kesehatan dasar danrujukan sementara, menyelenggarakanpelayanan kesehatan rutin sepertipengobatan, perbaikan gizi, KIA, Kesehatan reproduksi, Kesehatan jiwa, sanitasi, P2M, dan promosi kesehatan.
Juli 2012 13
PERAN PERAWAT
PENCEGAHAN
PEMULIHAN
KESIAPSIAGAAN
` PERAWAT
TANGGAP DARURAT
Juli 2012 14
PENGKAJIAN
� Identifikasi faktor risiko; keluarga yang tinggal didaerah rawan bencana seperti daerah longsor, banjir, daerah pantai, daerah gunung berapi dll.
� Analisis sumber dan kapasitas yang dapatdigunakan.
� Melakukan pemetaan wilayah/ pemetaan ancamanatau risiko bencana
� Individu, keluarga, dan masyarakat belummengetahui tentang penanggulangan terhadapbencana.
Juli 2012 15
MASALAH KEPERAWATAN
� Kurang Pengetahuan.
� Risiko terjadinya kecelakaan/ injury/ luka
� Kecemasan.
� Kehilangan.
� Isolasi Sosial : Menarik Diri.
� Gangguan konsep diri.
� Risiko infeksi, dll
Juli 2012 16
PERENCANAAN & IMPLEMENTASI
Tahap Pencegahan (Prevention)
� Pencegahan Tingkat Pertama (Primary Prevention)
� Melaksanakan program pencegahan bahaya(safety hazard) berupa penyuluhan/ pendidikankesehatan baik di rumah, tempat kerja, sekolahdll >> Program Sekolah Siaga Bencana (PMR)
� Mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang dapatmenyebabkan terjadinya bencana.
� Memberikan bimbingan untuk mengantisipasiterjadinya bencana kepada masyarakat (exerciseatau simulasi).
Juli 2012 17
Primary Prevention
� Mempersiapkan komunitas dalam menghadapi bencana � Inisiatif dan memperbaharui rencana penanggulangan
bencana� Menyediakan program pendidikan menghadapi bencana
>> KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) � Membuat laporan populasi rentan� Memberikan pendidikan kesehatan pada populasi rentan� Advokasi masyarakat dalam menciptakan dan menjaga
lingkungan yang aman� Melakukan pengkajian dan laporan tentang bahaya
lingkungan� Mengetahui sumber-sumber yang dapat digunakan
dalam penanganan bencana
Juli 2012 18
Tahap Pencegahan� Pencegahan Tingkat Kedua
(secondary prevention)� Fokus pada upaya mendeteksi sedini mungkin sertapenanganan sesegera mungkin.
� Pencegahan Tingkat Ketiga
(Tertiary prevention)� Terlibat dalam upaya menurunkan jumlah dantingkat kecacatan atau kerusakan yang diakibatkanoleh bencana (dalam hal ini dapat menolongmasyarakat dalam pemulihan dan menurunkanrisiko akibat bencana).
Juli 2012 19
Tahap Kesiapsiagaan
1. Persiapan Diri Sendiri
(Personal preparedness)� Perawat mengetahui rencana penanggulangan bencana di masyarakat (Bakornas, Satkorlak, BNPB, dll)
� Mengembangkan rencana penanggulangan bencanauntuk diri sendiri dan keluarganya.
� Mampu memberikan pertolongan pertama (first aid) dan resusitasi jantung (CPR). Dalam hal ini harusmempunyai sertifikat.
� Siap untuk bekerja di daerah bencana.
Juli 2012 20
Tahap Kesiapsiagaan Sebagai Profesional(Profesional preparedness)
� Kesiapan untuk menolong dalam penanggulanganbencana dengan perlengkapan terstandar (copy sertifikat, peralatan dasar, lampu senter dan bateraicadangan, baju hangat/ jaket, buku/ formulir untukpencatatan, buku saku panduan).
� Mempunyai kemampuan untuk Basic Trauma Life Support (BTLS) dan Basic Cardiac Life Support (BCLS) yang tersertifikasi.
� Mengidentifikasi faktor risiko dan riwayat bencana.
� Memahami program penanggulangan bencana nasional(kejelasan rantai komando, komunikasi, mekanismetransport dalam evakuasi, dll).
Juli 2012 21
Community Preparedness
= Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat(KBBM) >>>
• Organisasi Kemasyarakatan/ LSM/ Relawan
• Sistem peringatan dini
• Pemadam Kebakaran
• RS, Puskesmas, Balai Pengobatan
• PMI
• Departemen Perhubungan
• KOGAMI (Komunitas Siaga Tsunami) Padang, dll
Juli 2012 22
Tahap Tanggap Darurat
� Perawat melakukan tugas di bawah koordinasi timtanggap darurat bencana.
� Melakukan tugas-tugas penyelamatan. Perawatmenentukan korban yang memerlukan prioritaspertolongan (priority care) dengan sistem triase danmelaksanakan tindakan keperawatan emergency dandukungan sesegera mungkin di lapangan (di tempatpengungsian, di rumah sakit lapangan, termasukmanajemen keperawatan dalam perjalanan pemindahankorban yang sudah stabil).
� Memberikan treatment (penanganan)
Juli 2012 23
Tahap Tanggap Darurat
� Melakukan stabilisasi korban.
� Melakukan transportasi korban.
� Melakukan perawatan jenazah saat kejadian danmemberitahukan kepada keluarga korban. Termasuk di dalamnya identifikasi korbanmeninggal dan transport yang akan digunakanuntuk mengangkut, membuat label jari kaki
(Toe tags) dan mencatat korban.
Juli 2012 24
Tahap Pemulihan
� Pada tahap ini merupakan proses yang memerlukan waktu lama, termasuk untuktindakan medis/ keperawatan, rehabilitasi fisik, pemulihan keuangan, dukungan psikologis danspiritual.
� Melakukan rehabilitasi fisik.
� Memberikan dukungan psikologis (mental health) dan spiritual.
� Memberikan pendidikan kesehatan dalam hal kebersihan (hygiene dan sanitasi lingkungan), menghadapi stress, dll.
Juli 2012 25
Tahap Pemulihan
� Memperbaharui catatan imunisasi.
� Melakukan kegiatan kunjungan rumahuntuk membantu keluargamenyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi setelah terjadinya bencana.
� Melakukan penemuan kasus dan rujukan.
Juli 2012 26
Tahap Pemulihan
� Membantu dalam pemenuhan kebutuhan korban bencana
� Membantu kesehatan mental korban
� Memperhatikan bahaya lingkungan yang dapat terjadi setelah bencana
� Melakukan home visit
� Memperhatikan kemungkinan adanya binatang yang hidup atau mati yang dapat membahayakan kesehatan korban bencana
� Case finding dan memberikan asuhan keperawatan
� Membantu korban agar dapat beraktivitas secara normal sesuai perannya dimasyarakat.
Juli 2012 27
EVALUASI
� Evaluasi dapat dilakukan secaralangsung ketika perawat melakukantindakan (catatan keperawatan) danmelalui catatan perkembangan sesuaiprogram yang telah direncanakan.
Juli 2012 28
Contoh Program Penanggulangan Banjir
� SEBELUM BENCANA
1. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)2. Inventarisasi sumber air bersih, sumber air minum, &
tempat2 saklar listrik3. Letakkan barang2 penting & bahan2 yg hancur bila kena air
di tempat yg tinggi4. Persiapkan sepatu boot, pelampung, & perahu karet5. Persiapkan kaporit dan bubuk abate6. Catat no telp yg dpt dihub seperti Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD), ambulans 118, dll
Juli 2012 29
SELAMA BENCANA
� DI LOKASI BANJIR1. Selamatkan anak2 & ortu terlebih dahulu ke tempat aman/
penampungan/ pengungsian2. Gunakan sepatu karet/ boot yg tinggi shg kaki tdk terndam
air3. Matikan aliran listrik4. Pindahkan barang berharga & dokumen penting serta bahan
makanan minuman ke tempat yg aman5. Gunakan bahan antiseptik setiap kali menggunakan/ mencuci
peralatan yg dipakai6. Lokalisasi/ kumpulkan sampah sebisa mungkin agar tdk
berantakan & berserakan di air7. Keluar dari lokasi banjir sesegera mungkin
Juli 2012 30
SESUDAH BENCANA
1. Membersihkan tempat tinggal danlingkungan rumah
2. Melakukan Pemberantasan SarangNyamuk (PSN)
3. Melakukan kaporitisasi sumur gali
4. Memperbaiki jamban dan saluranpembuangan air limbah (SPAL)
Juli 2012 31
“Your vision will become clear
when you look into your own heart”
(Carl G. Jung)