disampaikan pada pelatihan pembelajaran...
TRANSCRIPT
DIREKTORAT PEMBELAJARAN
DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
Disampaikan pada
PELATIHAN PEMBELAJARAN BERORIENTASI KKNI DAN SN-DIKTI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA, 21 SEPTEMBER 2018
PENELITIAN
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
PENDIDIKAN
BAGAIMANA PEMBELAJARAN BERORIENTASI KKNI
DAN SN-DIKTI DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.01
2
3
4
5
7
8
9
6
SN-
DIKTI
Apa Lagi Yang Harus
Kita Lakukan..?
IQ
EQ
SQ
AQ
CQ?
IQ = Intelligence QuotientEQ = Emotional QuotientSQ = Spiritual QuotientAQ = Adversity QuotientCQ = Creativity Quotient
RI
4.0
LITERASI BARU
Tim KKNI Direktorat Pembelajaran
LAMP PERMENRISTEKDIKTI NO 44/2015
FORUM/PENGELOLA PROGRAM STUDI
SIKAP PENGETA-HUAN
KETERAM-PILAN KHUSUS
KETERAM-PILAN
UMUM
PENELITIAN
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
PENDIDIKAN
1
2
3
4
5
7
8
9
6
KETERKAITAN KKNI DENGAN SN-DIKTI
SN-
DIKTI
7. STANDAR PENGELO-
LAAN
6.
STANDAR SARPRAS
1.
STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN
2. STANDAR ISI
8. STANDAR PENDANAAN DAN
PEMBIAYAAN
3.
STANDAR PROSES
4. STANDAR PENILAIAN
5.
STANDAR DOSEN DAN
TENDIK
Standar KompetensiLulusan menjadi acuanpengembangan standarpendidikan yang lain (Ps.5.2)
CPL mengacu padadeskriptor CPL dankesetaraan jenjangkualifikasi KKNI (Ps.5.3)
Standar minimal yang harus dipenuhi untukmencapai kompetensilulusan
Standar minimal yang harus dipenuhiuntuk menghasilkanlulusan sesuaijenjang kualifikasitertentu
7. STANDAR PENGELOL
AAN
6.
STANDAR SARPRAS
1.
STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN
2. STANDAR ISI
8. STANDAR PENDANAAN DAN
PEMBIAYAAN
3.
STANDAR PROSES
4. STANDAR PENILAIAN
5.
STANDAR DOSEN DAN
TENDIK
Keterampilan Umum:mampu
bertanggungjawab ataspencapaian hasil kerja
kelompok danmelakukan supervisi
dan evaluasi terhadappenyelesaian pekerjaanyang ditugaskan kepada
pekerja yang berada di bawah
tanggungjawabnya;
PRODI KIMIA (S1)
suatu contoh
Standar Isi:lulusan program diploma empat dansarjana paling sedikit menguasaikonsep teoritis bidang pengetahuandan keterampilan tertentu secaraumum dan konsep teoritis bagiankhusus dalam bidang pengetahuandan keterampilan tersebut secaramendalam
Ketrampilan Khusus:mampu melakukan analisis kation dananion dalam larutan air dengan carasederhana dan metode spektroskopi
Bahan Kajian:• analisis kualitatif dan
kuantitatif• metode spektroskopi
Proses Pembelajaran:Metode : PBL, PjBL
Bentuk: Kuliah dan Praktikum
Orientasi/Arah Pembelajaran
Mengarahkan pada karakteristik pembelajaran Abad 21
(critical thinking and problem solving, communication, collaboration, creativity and innovation)
Integratif Holistik Saintifik Kontekstual
Tematik Efektif Kolaboratif Berpusat pada siswa
Karakteristik Pembelajaran
Metode
(Pasal 14 (3))
Bentuk Pembelajaran
(Pasal 14 (5))
PROSES PEMBELAJARAN
Mata kuliah
Kuliah
Responsi danTutorial
Seminar
1. diskusi kelompok,
2. simulasi,
3. studi kasus,
4. pembelajaran kolaboratif,
5. pembelajaran kooperatif,
6. pembelajaran berbasis proyek,
7. pembelajaran berbasismasalah, atau metodepembelajaran lain yang efektif.
praktikum, praktik studio,
praktik bengkel, atau praktik
lapangan
Setiap matakuliah dapat menggunakan satu atau beberapa metode pembelajaran yang diwadahi dalam suatu bentuk pembelajaran
PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
DIREKTORAT PEMBELAJARAN
KURIKULUM – RPS – PROSES PEMBELAJARAN
• Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenaicapaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses dan penilaianyang dijadikan pedoman penyelenggaraan program studi.
• Rencana Pembelajaran Semester (RPS) adalah seperangkat rencanadan pengaturan tentang cara pemenuhan capaian pembelajaranmata kuliah menggunakan ragam bahan kajian yang relevan, dengan strategi/metode pembelajaran yang tepat dan melaluiassessment yang benar sebagai pedoman penyelenggaraanpembelajaran mata kuliah.
RPS
• Proses Pembelajaran adalah ragam aktivitas yang dikembangkansebagai pengalaman belajar didukung oleh perangkatpembelajaran dan akademik atmosfer memadai untukmewujudkan dan menginternalisasi capaian pembelajaran padadiri mahasiswa secara terukur melalui assessment yang benar.
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
PERMENRISTEKDIKTI NOMOR 44 TAHUN 2015STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
Bagian Keempat Standar Proses Pembelajaran
Pasal 12(1) Perencanaan proses pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf b disusun untuk setiap mata kuliah dan
disajikan dalam rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain.(2) RPS atau istilah lain ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang
ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program studi.(3) RPS paling sedikit memuat:
a.nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu;b.capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah; c.kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan;d.bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai; e.metode pembelajaran; f. waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran; g.pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu
semester; h.kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan i. daftar referensi yang digunakan.
(4) RPS wajib ditinjau dan disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.(5) Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik
mata kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam matakuliah dalam rangkaian pemenuhan capaian pembelajaran lulusan;
Rencana Pembelajaran SemesterPrinsip penyusunan RPS
• Keterkaitan antara Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi (CPL) dengan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK).
• Kemampuan yang dirumuskan dalam CPMK harus spesifik dan operasional, yakni dapat diidentifikasi atau dibuktikan dengan konsisten melalui alat penilaian. Oleh karena itu, dalam merumuskan CPMK harus menggunakan kata kerja operasional.
Contoh:
Untuk merumuskan CPMK aspek pengetahuan dapat digunakan kata kerja berikut: menguasai, memahami, mengungkapkan, menunjukkan, menyebutkan, membandingkan, dan menandai. (selanjutnya lihat daftar kata kerja dalam Taksomoni Bloom versi Revisi oleh Anderson& Krathwohl (2001).
Untuk merumuskan CPMK aspek keterampilan dapat digunakan kata kerja berikut: menununjukkan, menerapkan mendemonstrasikan, menggunakan, dan merancang
Untuk merumuskan CPMK aspek sikap dapat digunakan lata kerja berikut: meneriman, menunjukkan, menjalankan, mengamalkan, dan menampilkan.
• Rumusan CPMK harus berorientasi kepada mahasiswa atau peserta didik. Oleh karena itu.
Komponen RPS1. nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen
pengampu;
2. capaian pembelajaran yang dibebankan pada mata kuliah atau CPMK;
3. kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi CPMK disebut sub-CPMK;
4. materi pembelajaran yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai;
5. metode/model/strategi pembelajaran;
6. waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran;
7. pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester;
8. kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan
9. daftar referensi yang digunakan.
Tahapan dalam Penyusunan RPS
Bahan
Kajian
Metode
Pembelajaran
Alokasi
Waktu
ASSESSMENT
Metode Instrumen Bobot
PENYESUAIAN
CPMK
Kriteria/
Indikator
Kemampuan
Akhir Yang
Direncanakan
CPLReliable
Valid
Simple
Cost-effective
Transparan
Beneficial
Educatif
Otentik
Objektif
Akuntabel
Tranpasan
SN-DiktiPrinsip
Interaktif
Holistik
Integratif
Saintifik
Kontekstual
Tematik
Efektif
Kolaboratif
Berpusat pada
Mahasiswa
SN-DiktiKarakteristik
Pengalaman Belajar Mahasiswa
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
CPMK bersifat spesifik terhadap mata kuliah mencakup aspek
sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus dan pengetahuan
yg dirumuskan berdasarkan beberapa CPL yang dibebankan pada
matakuliah.
Penjabaran Capaian Pembelajaran
Kemampuan Akhir Yang Direncanakan
merupakan penjabaran dari setiap CPMK, bersifat dapat diukur
dan/atau diamati dan merupakan kemampuan akhir yang
direncanakan pada tiap tahap pembelajaran.
Program Outcome
Course Outcomes
Unit Outcomes
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Prodi
CPL yang terdiri dari ranah sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus,
dan pengetahuan yang dibebankan merujuk pada SN-DIKTI dan Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
The failure in designing curriculum is mostly to overemphasis on declarative
knowledge, and negligence of concept knowledge.
Rincian Waktu 1 sks Kegiatan Pembelajaran(Permenristekdikti No.44 Tahun 2015: pasal 17)
Pengertian 1 sks dalam bentuk pembelajaran Jam
a Kuliah, Responsi, Tutorial
Tatap Muka Penugasan Terstruktur Belajara Mandiri
50 menit/minggu/semester 60 menit/minggu/semester 60 menit/minggu/semester 2,83
b Seminar atau bentuk pembelajaran lain yang sejenis
Tatap muka Belajar mandiri
100 menit/minggu/semester 70 menit/minggu/semester 2,83
c Praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada
masyarakat, dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara
170 menit/minggu/semester 2,83
Pasal 15:(1) Beban belajar mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf d, dinyatakan dalam besaran
satuan kredit semester (sks).(2) Satu sks setara dengan 170 (seratus enam puluh) menit kegiatan belajar per minggu per semester (setara dg
2,83 jam, atau dibulatkan 3 jam)(3) Setiap mata kuliah paling sedikit memiliki bobot 1 (satu) sks.(4) Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam belas) minggu.
Menghitung Besaran sks Mata Kuliah(MK) Pengantar TIK S1MK Capaian Pembelajaran MK(CP-MK)
BAHAN KAJIAN(MATERI PEMBELAJARAN)
Jam Belajar Mhs sks
T P
Kimia
Organik
Menguasai prinsip-prinsip dasar klasifikasi,
tatanama, identifikasi, strutur dan sifat-
sifat fisika dan kimia senyawa organik
Mampu melakukan identifikasi dan menguji
kereaktifan gugus fungsional senyawa
organik
1. Struktur dan kereaktifansenyawa organik
2. Senyawa hidrokarbon danderivatnya
90
48
Memahami klasifikasi, struktur, identifikasi
dan kereaktifan senyawa aromatis,
polisiklis, heterosiklis, dan makromolekul
organik
Mampu melakukan identifikasi dan menguji
kereaktifan senyawa aromatis, polisiklis,
heterosiklis, dan makromolekul organik
1. Senyawa Aromatis, polisiklis, dan heterosijklis,
2. Makromolekul organik,
100
48
T o t a l 190 96P
B-S
eri
-1
PB
-Se
ri-2
PB
-Se
ri-3
PB
-Se
ri-4
PB
-Se
ri-5
PB
-Se
ri-6
PB
-Se
ri-7
PB
-Se
ri-8
PB
-Se
ri-9
PB
-Se
ri-
10
PB
-Se
ri-
11
PB
-Se
ri-
12
Pokok Bahasan (PB) : Seri
Teori (Kuliah) :190 jm/16mg=9,25 jam x 60menit/1jam= 555 menit/170 menit=4,12 sks 4 sks
Praktek :96 jam/16mg = 3jam x 60menit/1jam = 180 menit/170 menit=2,118 2 sks
Total besarnya sks : 2 sks (kuliah) + 1 sks (praktek) = 6 sks
(1sks=170menit/mg)
6
T=TeoriP=Praktek
Waktu belajar
yang
diperlukan Mhs
belajar untuk
mencapai CP-
MK pada setiap
tahapan belajar
(ditentukan
oleh dosen/tim
dosen
berdasarkan
pengalaman
mengampu MK
tsb.)
• Integrated
• Multidisiplin
• Sistematik
• Holistik
• Kontekstual
• Community
Oriented
• Industrial Approach
• Lecturing
• Small Group Discussion
• Problem/Case/ Project Based Learning
• Collaborative Learning
• Blended Learning
• Self Study
• Field Study
• Internship
• Role Play
• Simulation
SIKAPPENGETAHUANKETERAMPILAN
KHUSUSKETERAMPILAN
UMUM
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN (BEBAN BELAJAR MAHASISWA)
24
No Program Beban Belajar Minimum (sks)
Masa Studi Paling lama (tahun)
Untuk memenuhi CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN program, mahasiswa wajib menempuh Beban Belajar Minimum dalam Masa Studi sbb.:
1 D1 36 2
2 D2 72 3
3 D3 108 5
4 D4/Sarjana 144 7
5 Profesi 24 3 (setelah menyelesaikan program D4/Sarjana)
6 Magister, Magister terapan, dan Sp
36 4 (setelah menyelesaikan program D4/Sarjana)
7 S-3, S-3 Terapan, & Sub- Sp 42 7 (setelah menyelesaikan program magister, magister terapan, Sp)
Beban belajar mahasiswa berprestasi akademik tinggi (IPS > 3,00)dan etika baik setelah dua semester tahun pertama dapat mengambil maksimum dengan 24 (dua puluh empat) sks per semester. Mahasiswa yang memiliki prestasi akademik tinggi (IPS >3,5) dan etika baik, dapat melanjutkan program doktor bersamaan dengan penyelesaian program magister paling sedikit setelah menempuh program magister 2 semester, ttp hrs menyelesaikan program Magister/Magister terapan sebelum menyelesaikan programdoctor.
3/7/2016 6:02 PM9
menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian antara penilai dan yang dinilai sesuai
dengan rencana pembelajaran
melaksanakan proses penilaian
memberikan umpan balik dan konfirmasi hasil penilaian
mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajarmahasiswa
c. Mekanisme Penilaian ---- Prosedur Penilaian
2 Observasi kinerja dan pengembalian hasil observasi
1.P
em
be
riantu
gasatau
soal3
.Pe
mb
eri
ann
ilaia
khir
d. Pelaksana Penilaian: Dosen atau Tim Dosen Pengampu tanpa atau dengan menyertakan pihak lain. U/ Doktor wajib ada penilai external
b. Teknik Penilaian: Observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angketInstrumen : proses -rubrik, dan/ atau penilaian hasil portofolio/karya disain, observasi
a. Prinsip : Edukatif, Otentik, Obyektif, Akuntabel, transparan, dan terintegrasi
STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN
e. Pelaporan Penilaian : A = 4 Sangat baik, B=3 Baik, C=2 Cukup, D=1 kurang, E =0 sangat kurang
f. Kelulusan Mahasiswa: Diploma & Sarjana: ≥ 2.00, Selain itu: ≥ 3.002,76 -3,0 memuaskan,3,01-3,5 sgt memuaskan,>3,50 pujian
Beberapa teknik, instrumen, dan prinsip-
prinsip penilaian hasil belajar
Penilaian Teknik Instrumen
Sikap Observasi 1. Rubrik untuk penilaian proses dan /atau
2. Portofolio atau karya desain untuk penilaian hasil
Keterampilan Umum Observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis,
tes lisan, dan angketKeterampilan Khusus
Penguasaan Pengetahuan
Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik dan instrumen penilaian yang digunakan
Prinsip-prinsip penilaian: Edukatif, otentik, objektif, akuntabel, transparan, dan tekniknyaperlu diperbaiki terus menerus
Teknologi
Bidang keilmuan
Pedagogi
Bidang keilmuan-TeknologiTeknologi-Pedagogi
Pengetahuan
Pedagogi-Bidang Keilmuan
Technological pedagogical content knowledge (TPACK),
pengetahuan teknologi konten pedagogis mengacu pada pengetahuan yang
diperlukan oleh guru untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran di
bidang ilmunya. (Koehler dan Mishra, 2009)
Pemahaman Peserta Didik
Pembelajaran yang
Mendidik
Psikologi belajar
Dasar-dasar pendidikan
Evaluasi pembelajaran
Perkembangan peserta didik
Bimbingan Konseling
Perencanaan pembelajaran
Strategi metode pendekatan
pembelajaran
Penelitian Pendidikan
Kurikulum dan
bidang studi
Kimia Organik
Kimia Analitik
Kimia Fisik
Kimia Anorganik
Biokimia
Kimia Sekolah
Teknologi untuk pembelajaran
Media dan Sumber belajar
TIK
(1) Mishra, P., & M. J. Koehler, Technological pedagogical content knowledge: A framework for integrating technology in teachers’ knowledge.
Teachers College Record, 108(6), 1017–1054. (2006). (2) Shulman, L. S. Those who understand: Knowledge growth in teaching. Educational
Researcher, 15(2), 4–14. (1986) (3) Shulman, L. S. Knowledge and teaching of the new reform. Harvard Educational Review, 57, 1–22. (1987).
Co
ne
of
Edg
er
Da
le
Looking at picture
Looking at an exhibition
Participating in a discussion
Reading
Hearing words
Watching video
Watching a demonstration
Seeing it done on location
Giving a talk
Doing a Dramatic Presentation
Simullating the Real Experience
Doing the Real Thing90%
70%
50%
30%
20%
10%
PA
SS
IVE
AC
TIV
E
Verbal
reciving
Visual
reciving
Partici-
pating
Doing
TINGKAT
MEMORISASI
TINGKAT
KETERLIBATANPENGALAMAN BELAJAR
Pengalaman belajar
Sumber: Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015
No Bentuk Pembelajaran
1 Kuliah, Responsi, Tutorial
2 Seminar atau yang setara
3 Praktikum, Praktik Studio, Praktik Bengkel, Praktik Lapangan,
Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan/atau bentuk
pembelajaran lain yang setara
No Metode Pembelajaran
1 Small Group Discussion SGD
2 Role-Play & Simulation RPS
3 Discovery Learning DL
4 Self-Directed Learning SDL
5 Cooperative Learning CoL
6 Collaborative Learning CbL
7 Contextual Learning CtL
8 Project Based Learning PjBL
9 Problem Based Learning & Inquiry PBL
PENUGASAN MAHASISWA
No Metoda Pembelajaran Orientasi
1 Small Group Discussion Berbagi pengetahuan dan pengalaman &
kemampuan komunikasi.
2 Role-Play & Simulation Belajar dg bermain peran dan menirukan
gerak / model / pola / prosedur.
3 Discovery Learning Belajar melalui penelusuran, penelitian dan
pembuktian/penemuan
4 Self-Directed Learning Belajar berdasarkan pengalamannya
sendiri.
5 Cooperative Learning Belajar dalam tim dengan tugas yang sama
untuk mencapai tujuan bersama.
6 Collaborative Learning Belajar dalam tim dengan tugas yang
berbeda untuk mencapai tujuan bersama.
7 Contextual Learning ”Doing the real thing”
8 Project Based Learning Belajar berdasarkan target dan
perencanaan
9 Problem Based Learning &
Inquiry
Belajar berdasarkan pada masalah dengan
solusi “open ended”, melalui penelusuran
dan penyelidikan/penelitian
1. Small Group Discussion (SGD)
Small Group Discussion (SGD) adalah metodepembelajaran dimana mahasiswa belajar berbagiide dan pendapat dalam kelompok kecil antara 4-6 orang, mahasiswa memperoleh pengetahuan danpengalaman belajar yang sama
Peran Dosen sebagai pendamping, motivator dan fasilitator bagikelompok belajar mahasiswa
Aktivitas Belajar MHS
• Membentuk kelompok (3-5) mahasiswa, Memilih bahan diskusi, Mempresentasikan paper dan mendiskusikan di kelas, Berdiskusi, Memberi& menerima umpan balik, Berpendapat disertai fakta dan argumentasi yang baik, Mengemukakan ide-ide, Menyimpulkan poin-poin penting dalamdiskusi, Menelaah latihan, quis, tugas menulis, Membandingkan tiori, konsep, isu dan interpretasi, Menyelesaikan masalah.
Kemampuan yangDiperoleh MHS
• Kerjasama,, Komunikasi,, Skill Presentasi,, MengemukakanPendapat,, Leadership,, Kemampuan analisis, Salingmenghargai, Berfikir kritis, Percaya diri, Inisiatif , Tanggungjawab, Mengambil keputusan, Pemahaman materi lebih cepat.
Aktivitas Dosen
• Membuat rancangan bahan diskusi dan aturan diskusi,
• Menjadi moderator dan sekaligus mengulas pada setiap akhir sesi diskusi mahasiswa,• Memberikan umpan balik bagi mahasiswa,• Melakukan evaluasi.
2. Role-Play & Simulation Learning (RPL)
Role-Play & Simulation Learning (RPL) adalah metode belajardengan bermain peran sebagai penyampaian materi pembelajarandengan menghadirkan peran-peran yang ada dalam dunia nyata ke
dalam suatu pertunjukan peran di dalam kelas yang kemudiandijadikan sebagai bahan refleksi bagi mahasiswa untuk memberi
penilaian terhadap hasil belajar nya.
Peran Dosen sebagai pendamping, memberikan contoh terhadapperan tertentu, motivator dan fasilitator bagi mahasiswa
• Mempelajari dan menjalankan suatu peran yang ditugaskan.
• Mempraktekan / mencoba berbagai model yang telah disiapkan(pantum, komputer, prototipe, games dll),• Mempraktekan kemampuan generik (misal komunikasi verbal & non-verbal),• Mempraktekan kemampuan khusus (praktikim,dll),• Mempraktekan kemampuan dalam tim,• Mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah (problem-solving),• Mengembangkan kemampuan sintesis,• Mengembangkan kemampuan empati.
AktivitasBelajar
MHS
• Pengalaman & Trampil, Imaginative, Kreative, Empaty , Apreasitif & Peka thd situasi, Percaya diri, Jujur, Leadership, Ketepan analisis, Menirukan peran, Mandiri, Tanggung jawab,
Kemampuanyang
DiperolehMHS
• Merancang situasi / kegiatan yang mirip sesungguhnya, bisa berupa; bermain peran, model, komputer,dll.
• Mendemontrasikan suatu peran atau pekerjaan tertentu,• Membahas kinerja mahasiswa,• Melakukan evaluasi terhadap kinerja belajar mahasiswa.
AktivitasDosen
3. Discovery Learning (DL)
Peran Dosen sebagai pendamping, merancang dan menginisiasi materi awal dapat berupa soal atau kasus, motivator dan fasilitator bagi
mahasiswa.
Discovery Learning (DL) adalah metode belajar dimana mahasiswa tidak mempelajari sesuatu yg tersajisecara final, namun mahasiwa mengorganisir materi belajarnya sendiri, menemukan konsep dan prinsipmelaui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferi. Perbedaan nya dengan Inquiry
adalah, jika pada discovery masalah dipersiapkan dan direkayasa oleh dosen, sedangkan pada Inqurymasalah bukan dari hasil rekayasa-masalah apa adanya.
(sumber: Bruner, Lefancois)
AktivitasBelajar
MHS
Mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan yang sedang dipelajari, Mendiskusikan dalam kelompoknya, Membuat kesimpulan-kesimpulan penting dengan sintesis dan analisis, Membuat tulisan dan slide untuk dipresentasikan, Mempresentasikan secara verbal & non-verbal, Membuat resume dari hasil presentasi dan diskusi,
Kemampuanyang
DiperolehMHS
Kemampuan penelusuran & identifikasi masalah, Kreatif, Inovatif, Inisiatif, Kemandirian, Kemampuan sintesis, & analisis, Berani & Ulet, Berfikir kritis, Pengamatan, Problem solving,
AktivitasDosen
Menyediakan data/ metode untuk menelusuri pengetahuan yang akan dipelajari mahasiswa,
Memberikan bimbingan,
Memeriksa dan memberi ulasan terhadap hasil belajar mahasiswa,
Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar.
4. Self-Directed Learning (SDL)
Self-Directed Learning (SDL)
Belajar atas inisiatif dan kebutuhan nya sendiri dengan objek belajar, perencanaan danmetode belajar yang dipilih sendiri, dengan tujuan untuk peningkatan pengetahuan,keahlian, prestasi, dan pengembangkan diri sendiri. Mahasiswa menyadari kebutuhanbelajar, tujuan belajar, membuat strategi belajar, menilai hasil belajar, sertamemiliki tanggung jawab sendiri menjadi agen perubahan dalam belajar
Peran Dosen sebagai pendamping, motivator danfasilitator bagi mahasiswa
Aktivitas Belajar MHS• Inisiatif belajar dari mahasiswa
sendiri,
• Belajar dalam bentuk kelompokatau individual,
• Merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan, dan menilaipengalaman belajarnya sendiri,
• Membangun pengetahuannyasendiri berdasarkanpengelaman belajar,
• Mempresentasikan hasil belajardi kelas atau dihadapan dosen.
Kemampuan yang DiperolehMHS
• Mandiri & Percaya diri,
• Menumbuhkan rasa tanjungjawab,
• Time management,• Evaluasi diri,• Kreative,• Inovative,• Pengembangan diri,• Menyusun strategy plan,• Ketekunan,• Disiplin.
Aktivitas Dosen
• Memotivasi danMemfasilitasi Mahasiswa
• Memberikan arahan, bimbingan dan umpanbalikkemajuan belajarmahasiswa,
• Memberikan pengakuan, penghargaan, ataupenguatan terhadap hasilbelajar mahasiswa,
• Melakukan evaluasiterhadap hasil belajarmahasiswa.
5. Cooperative Learning (CL)
• Metode pembelajaran dimana mahasiswabelajar dalam interkasi sosial dan salingketergantungan positif dalam kelompok kecilantara 4-6 orang dalam struktur kelompokyang hiterogen, mahasiswa memperolehkemampuan yang sama.
• (Sumber: Slavin, Johnson & Johnson, 2006)
PengertianCooperative Learning (CL)
• Pendamping, motivator dan fasilitatorbagi kelompok belajar mahasiswa.
Peran Dosen
AktivitasBelajar
MHS
Kelompok Terdiri dari 3-7 Mhs. dari kemampuan yang beragam,
Melakukan koordinasi dlm kelompok,
Membahas & menyimpulkan masalah / tugas yang diberikan dosen secara berkelompok.
Menjalankan tugas pembelajaran yang telah diberikan oleh dosen,
Mempresentasikan hasil belajar di kelas atau dihadapan dosen.
Kemampuan yangDiperoleh MHS
Kemampuan kerjasama dalam tim, Rasa tanggung jawab dalam tim, Komunikasi, Leadership, Kebersamaan,
Toleransi, Saling menghargai, Penyelesaian masalah bersama, Ketrampilan sosial.
AktivitasDosen
Merancang dan memonitor proses belajar mahasiswa.
Menyiapkan kasus / masalah untuk diselesaikan mahasiswa secara berkelompok.
Menentukan tujuan akhir pembelajaran,
Memberikan arahan dan bimbingan,
Melakukan evaluasi terhadap kinerja masing-masing Mhs. dalam tim
6. Collaborative Learning (CbL)
Collaborative Learning
(CbL)
PengertianCollaborative Learning (CbL)
Metode pembelajaran dimana mahasiswa belajar dalaminterkasi sosial dalam kelompok kecil dalam strukturkelompok yang hiterogen, mahasiswa saling bertukar pikirandan perasaan, bertanggung jawab atas tindakan nya masing,saling menghargai dan memberikan dukungan padakelompoknya. CbL menekankan pd pembelajaran bermakna,pemecahan masalah, dan pengembangan aspek sosial.
(Sumber: Gerlach,1994; Borich, 1996; Tinzmann,dkk.,1990)
PeranDosen
pendamping, motivator dan fasilitator bagikelompok belajar mahasiswa.
• Kelompok Terdiri dari 3-7 Mhs. dari kemampuan yang beragam,
• Membagi peran dalam mengorganisasi pekerjaan tertentu,• Melakukan koordinasi dlm kelompok,• Membuat rancangan kerja kelompok, penjadwalan, prosedur kerja dan
bentuk penilaian berdasarkan konsensus kelompok sendiri.• Bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas.• Mempresentasikan hasil belajar di kelas.
AktivitasBelajar MHS
• Apresiasi & Penghargaan terhadap pendapat yg berbeda, Share vision, Group decision making, Time management, Percaya diri, Kerelaan Berbagi pengalaman/pengetahuan, Kemampuan komunikasi. Disiplin & bertanggung jawab. Menyamakan persepsi Kemampuan berfikir kritis. Open mindedness, Kemampuan bernegoisasi. strategy plan, Teamwork , Kreatif & Inovatif , Inisiatif.
Kemampuanyang Diperoleh
MHS
• Merancang tugas yang bersifat open ended.
• Sebagai fasilitator, motivator dan fasilitator,• Melakukan evaluasi terhadap kinerja masing-masing Mhs. dalam
tim
AktivitasDosen
7. Contextual Learning (CtL)
Contextual Learning (CtL) adalah metode pembelajaran yang berupaya mengaitkan konsep-konsep atau teori-teori dengan dunianyata, pembelajaran yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna
(Bruffee,1984; Elaine B. Johnson, 2002)
Peran Dosen sebagai pendamping, motivator dan fasilitatorbagi mahasiswa
Aktivitas BelajarMHS
• Mhs. belajar dalam kelompok kecil atau secara individual,
• Melakukan studi lapangan / terjun di dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori dan kenyataan.• Membahas konsep / teori yang berkaitan dengan situasi nyata.• Memcari korelasi antara tiori dan kenyatan,• Membuat kesimpulan-kesimpulan tentang kesesuaian antara tiori dan kenyataan,• Membuat tulisan dan mempresentasikan dikelas atau dihadapan dosen.
Kemampuan yangDiperoleh MHS
• Adaptif terhadap dunia nyata, Kepekaan pada kebutuhan lingkungan, berfikir kritis & aktual, Memperoleh pengalaman, Kemampuan aplikasi, Sintesis, responsif, Apresiasi, berempati, Kemampuan analisis, Komunikasi.
Aktivitas Dosen
•Menyusun tugas untuk studi mahasiswa terjun di lapangan.
•Menjalaskan bahan kajian yang bersifat teori & mengkaitkannya dg situasi nyata atau kerja profesional.•Menghargai setiap pengalaman/pengetahuan yang dimiliki Mhs.,•Mengevaluasi hasil belajar Mhs.
8. Project Based Learning (PjBL)
Project Based Learning (PjBL)
metode pembelajaran yang menggunakanproyek/kegiatan sebagai media. Peserta didikmelakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi,sintesis, dan informasi untuk menghasilkanberbagai bentuk hasil belajar.
metode belajar yang menggunakan masalahsebagai langkah awal dalam mengumpulkan danmengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkanpengalamannya dalam beraktifitas secara nyata
Peran Dosen
pendamping, motivator danfasilitator bagi mahasiswa
AktivitasBelajar MHS
Belajar dalam kelompok kecil (3-5) atau belajar secara individual,
Mengerjakan tugas (berupa proyek) yang telah dirancang secara sistimatis.
Belajar pengetahuan dan ketrampilanmelalui proses pencarian danpenggalian (inquiry),
Menunjukan kinerja danmempertanggung jawabkan hasilkerjanya di forum.
Membuat proposal projek yang akandikerjakan, sertamempresentasikannya di kelas.
Kemampuanyang Diperoleh
MHS
Bertanggung jawab,
Terlatih membuat rancangan projek,
Bekerja secara sistematikmenghasilkan projek yang efisien,
Percaya diri,
Taat pada assas,
Kreatif & Inovatif ,
Kemampuan berkomunikasi,
Aktualisasi,
Kemampuan menjelaskan,
Perencanaan & Pengelolaan,
Kemampuan untuk memprediksi,
Kemampuan menjalankan metoda,
Ketepatan.
Aktivitas Dosen
•Merumuskantugas danmelakukan prosespembimbingan,
•Sebagai fasilitator, motivator danfasilitator,
•Melakukanevaluasi terhadapkinerja Mhs.
9. Problem Based Learning & Inquiry (PBL)
Problem Based Learning (PBL) adalah metodepembelajaran yang menggunakan masalah sebagai fokusbelajar untuk mengembangkan ketrampilan memecahkanmasalah, penguasaan materi dan pengaturan diri.
(Sumber: Hmelo-Silver, 2004; Serafino & Cicchelli, 2005)
Peran Dosen sebagai pendamping, motivator danfasilitator bagi mahasiswa dalam belajarmenyelasikan masalah-masalah
Aktivitas BelajarMHS
• Belajar dalam kelompok kecil (3-5) atau belajar secara individual,
• Menerima masalah sesuai dengan kompetensi tujuan pembelajaran,• Belajar dengan menggali / mencari informasi (inquiry), serta memanfaatkan informasi tsb untuk memecahkan masalah faktual yang
sedang dihadapi.• Menganalisis strategi pemecahan masalah.• Berdiskusi dalam kelompok,• Mempresentasikan di kelas.
Kemampuanyang Diperoleh
MHS
• Terlatih menyelesaikan masalah (problem-solving), Kemampuan mencari informasi baru (inquiry), Kepekaan melihat masalah, Ketajaman analisis & identifikasi varibel masalah, Kemampuan interpretasi,
• Mengambil keputusan, Berfikir kritis, Prioritas & Selektif, Tanggung jawab, Kreatif , Menggunakan metoda, Kemampuan life long learning, Kemandirian.
Aktivitas Dosen
• Merancang tugas belajar dengan berbagai alternatif metode penyelesaian masalah.
• Memberikan arahan dan bimbingan dalam proses belajar,• Sebagai fasilitator, motivator dan fasilitator,• Melakukan evaluasi terhadap kinerja Mhs
Blended Learning
F2F Learning(synchronous):Knowledge
Domain:-Factual-Conceptual -Procedural-MetacognitiveLearning
Method:lecture,Discussions,Role-modelAuthentic
AssessmentStatic
Lab Base(synchronous)Knowledge
Domain:-Factual-Conceptual -Procedural-MetacognitiveLearning
Method:Collaboration,Discussions,Project base,Problem base,Discovery, Authentic
AssessmentStatic
E-Learning M-Learning
Synchronous
Knowledge Domain:
-Factual-Conceptual -Procedural-MetacognitiveLearning
Method:Reading,Discussions, Chatting, Vicon, Telecon, Online
AssessmentDynamic
Asynchronous
Knowledge Domain:
-Factual-Conceptual -Procedural-MetacognitiveLearning
Method:Reading,Discussions,Online
AssessmentDynamic
BLENDED LEARNING
Synchronous
Knowledge Domain:
-Factual-Conceptual -MetacognitiveLearning
Method:Reading,Discussions,Chatting, Skype, Facetime,Online
AssessmentDynamic
Asynchronous
Knowledge Domain:
-Factual-Conceptual -MetacognitiveLearning
Method:Reading,Discussions,SMS,email,Online
AssessmentDynamic
Syamsul Arifin
4. FLIPPED LEARNING
What is the 'Flipped
Classroom'?
Flipped Classroom is an instructional strategy and a type of blended learning that reverses the traditional
learning environment by delivering instructional content, often online, outside of the classroom. It
moves activities, including those that may have traditionally been considered homework, into the
classroom.
The flipped classroom describes a reversal of traditional teaching where students gain first exposure to new material outside of class, usually via reading or
lecture videos, and then class time is used to do the harder work of assimilating that knowledge through
strategies such as problem-solving, discussion or debates. (Vanderbilt University, Center for Teaching).
Rujukan
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing. New York: Longman.
AUN-QA. (2015). Guide to AUN-QA Assessment at Programme Level Version 3.0. Bangkok: ASEAN University Network.
Branch , R. M. (2009). Instructional Design: The ADDIE Approach. New York: Springer.Dick, W., Carey, L., & Carey, J. O. (2014). The Systematic Design of Instruction (8 ed.). New
York: Pearson.Gagne, R. M., Briggs, L. J., & Wager, W. W. (1992). Principles of Instructional Design (4 ed.).
New York: Harcourt Brace College Publishers.Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models of Teaching (8 ed.). New Jersey: Pearson
Education,Inc.Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. (2015, Desember 28).
Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44. Jakarta, DKI, Indonesia: Kemenristekdikti.
Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi (2016), Direktorat Pembelajaran -KemenristekDikti