disampaikan pada diskusi nasional pendidikan...

43
PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN KIMIA DI ERA INDUSTRI 4.0 EDY CAHYONO JURUSAN KIMIA, PRODI S3 PEND IPA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN KIMIA FMIPA UNNES, 28 SEPTEMBER 2019 9/28/2019 edy [email protected]. 1

Upload: others

Post on 11-Jan-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN KIMIA DI ERA INDUSTRI 4.0

EDY CAHYONOJURUSAN KIMIA, PRODI S3 PEND IPA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

DISAMPAIKAN PADA

DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAJURUSAN KIMIA FMIPA UNNES, 28 SEPTEMBER 2019

9/28/2019 edy [email protected]. 1

Page 2: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

Misconception in Chemistry Education and Practices to Eliminate Them: Literature AnalysisMusa Üce, İlknur Ceyhan, Journal of Education and Training Studies Vol. 7, No. 3; March 2019

1. “The decrease ratio in the concentration of reactants equals to the increase ratio in the concentration ofproducts”,

2. “While reaction is about to be at equilibrium, the velocities of forward and reverse reaction increase evenly.”3. “When reaction is at equilibrium, concentrations of reactants are equal to the concentrations of products.”,4. “When reaction is at equilibrium, the concentrations of reactants and ...products. change in time”,5. “When reaction is at equilibrium, the concentrations of reactants and. Products constantly change as they

go between reaction products and reactants”,6. “When reaction is at equilibrium, velocity of forward and reverse reaction are equal to each other and

change”,7. “When reaction is at equilibrium, velocities of forward and reverse reaction are not equal to each other”,8. “When reaction is at equilibrium, in the case when equilibrium is disturbed by the temperature increased,

the velocity of reaction is higher than the velocity of reverse reaction”,9. “When reaction is at equilibrium, in the case when equilibrium is disturbed by the volume decreased, the

velocity of reverse reaction immediately decreases; when reaction is at equilibrium again as a result ofincreasing temperature, the velocities of forward and reverse reaction are equal to the value at the firstequilibrium” ,

10.“When reaction is at equilibrium, in the case when catalyser is added into reactor, the fact that velocities offorward and reverse reactions do not change or increase is related to reaction affinity of catalyser withforward or reverse reaction.”.

Page 3: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia
Page 4: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

outl

ine

Pendidikan di Era Industri 4.0

Landasan PengembanganKurikulum Pendidikan Kimia

Tahapan Pengembangan KurikulumPendidikan Kimia

Pembelajaran Kimia Inovatif

9/28/2019 edy [email protected]. 4

Page 5: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

t

PENDIDIKAN DI ERA INDUSTRI 4.0

9/28/2019 edy [email protected]. 5

Page 6: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

KETERKAITAN KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI 4.0 DENGAN PENDIDIKAN 4.0

Fleksibilitas produksiPembelajaranspesifik/idividual

Kontrol kualitas daring Penilaian Formatif

Otomasi pengawasanpekerja

Peran guru menjadimentor

Produk untukpelanggan

Perbedaan danpluralisme

Rekayasa sistemPendidikan sebagaitujuan

Belajar sepanjanghayat

Pendidikan guru berkelanjutan

https://www.intelitek.com/what-is-education-4-0/

9/28/2019 edy [email protected]. 6

Page 7: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

Tim KKNI Direktorat Pembelajaran

Page 8: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

Tim KKNI Direktorat Pembelajaran

Page 9: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia
Page 10: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

PENELITIAN

PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT

PENDIDIKAN

BAGAIMANA PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN GURU KIMIA

BERORIENTASI KKNI DAN SN-DIKTI DI ERA INDUSTRI 4.01

2

3

4

5

7

8

9

6

SN-

DIKTI

9/28/2019 edy [email protected].

10

Page 11: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

t

LANDASAN PENGEMBANGAN

KURIKULUM PENDIDIKAN KIMIA

9/28/2019 edy [email protected].

11

Page 12: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN GURU

PENDIDIKAN PROFESI GURU

Pendidikan Tinggi

UU No. 12 Th.2012

VISI, MISI, UNIVERSITY VALUE

SISDIKNAS

UU No. 20 Th. 2003

Kearifan lokal

KKNIPerpres No. 8

Th. 2012

GuruPP No. 74 Th 2008

Guru dan Dosen

UU No. 14 Tahun 2005

SARJANA PENDIDIKAN

Revolusi Industri 4.0

PENDIDIKAN TINGGI

PROFESI GURU

INSTITUSI/PT PERKEMBANGAN IPTEKS

SN-Dikti

PermenristekdiktiNo. 44 Th. 2015

S-Dikgu

PermenristekdiktiNo. 55 Th. 2017

Perubahan atasSN-Dikti

PermenristekdiktiNo. 50 Th. 2018

Perubahan atasPP Guru

PP No. 19 Th 2017

Literasi Baru

Data, Teknologi, ManusiaEducation 4.0

9/28/2019 edy [email protected].

12

rumusan pengetahuan dan keterampilan khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) yang belum dikaji dan ditetapkan oleh Menteri,

perguruan tinggi dapat menggunakan rumusan pengetahuan dan keterampilan khusus yang disusun secara mandiri untuk proses penjaminan

mutu internal di perguruan tinggi dan proses penjaminan mutu eksternal melalui akreditasi;

Page 13: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

Level KKNI PROFESI AKADEMIK

9 S3 Pendidikan/Non Pendidikan

8 S2 Pendidikan/Non Pendidikan

7 PPG

6 Sarjana Pendidikan

JENJANG PENDIDIKAN GURU

PENGUATAN BIDANG ILMU9/28/2019 edy [email protected].

13

Page 14: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

pendidik profesional mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik

GURU

pendidik profesional dan ilmuwan mentransformasikan, mengembangkan, dan

menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat.

DOSENPermenristekdikti No. 44 th 2015, Pasal 28 (1)

a. kegiatan pokok dosen mencakup: 1. perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian proses pembelajaran; 2.

pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran; 3. pembimbingan dan pelatihan; 4. penelitian; dan 5.

pengabdian kepada masyarakat;b. kegiatan dalam bentuk pelaksanaan tugas tambahan; dan

c. kegiatan penunjang.

KOMPETENSIPedagogik, Profesional,

Kepribadian, SosIalPermenristekdikti No. 55 th 2017

(UU Nomor 14 Tahun 2005)TUGAS UTAMA GURU DAN DOSEN

Shulman, 1986,Koehler dan Mishra, 2009

9/28/2019 edy [email protected].

14

Page 15: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

Landasan Historis

Era sebelum th.1970

6 elemen utama:

1. nasionalisme;

2. pedagogik;

3. ilmu jiwa umum dan ilmu jiwa pendidik;

4. didaktik metodik;

5. bidang studi yang diajarkan, dan

6. praktik mengajar.

Era th. 1970-1990

sistem concurrentIjazah dan Akta Mengajar.

Kelompok MKDU, MKDK, MKPBS, MKPBM.

Era th.

1994-2000

Kurikulum 1994 pendekatannya adalah topik inti (content based curriculum), MKU, MKDK, MKK I(Kependidikan), dan MKK II(Bidang Studi).

Era setelah

th 2000

KepmendiknasNo. 232/U/2000No. 045/U/2002

KBK

(competence based curriculum)MPK, MKK, MPB, MKB, MBB.

Dalam implementasinya cenderung digunakan untuk mengelompokkan

Era setelah

th. 2015

SN-Dikti dan KKNI, Capaian pembelajaran yang setara untuk setiap jenjang pendidikan. Pendidikan Guru meliputi program sarjana pendidikan dan pendidikan

9/28/2019 edy [email protected].

15

Page 16: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

t

TAHAPAN PENGEMBANGAN

KURIKULUM PENDIDIKAN KIMIA

9/28/2019 edy [email protected].

16

Page 17: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

https://belmawa.ristekdikti.go.id/2019/07/25/panduan-

penyusunan-kurikulum-Pendidikan-tinggi-di-era-

industri-4-0/

Page 18: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

Pengembangan/PenyusunanKurikulum Pendidikan Guru

PENGEMBANGAN KURIKULUM

PENDIDIKAN GURUKURIKULUM SARJANA

PENDIDIKAN

SARJANA PENDIDIKAN

KURIKULUM PENDIDIKAN

PROFESI GURU

GURU PROFESIONAL

KOMPONEN POKOK

PENDIDIKAN GURU bekal kompetensi substansi materi yang akan diajarkan

bekal kompetensi kependidikan

sepanjang sejarah kpg

9/28/2019 edy [email protected].

18

Kurikulum adalah seperangkat rencana

dan pengaturan mengenai capaian

pembelajaran lulusan, bahan kajian,

proses, dan penilaian yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan

program studi. SN-Dikti

Page 19: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

CPL PENDIDIKAN PROOFESI GURUGuru sebagai pendidik profesional yang berakhlak mulia dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik dengan kompetensi sebagai berikut:

1. mampu melaksanakan tugas keprofesian sebagai pendidik yang memesona, yang dilandasi sikap cinta tanah air,

berwibawa, tegas, disiplin, penuh panggilan jiwa, samapta, disertai dengan jiwa kesepenuhhatian dan kemurahhatian;

2. mampu merumuskan indikator capaian pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi

yang harus dimiliki peserta didik mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh (kritis, kreatif,

komunikatif dan kolaboratif) yang berorientasi masa depan (adaptif dan fleksibel);

3. menguasai materi ajar termasuk advance materials secara bermakna yang dapat menjelaskan aspek “apa” (konten),

“mengapa” (filosofi), dan “bagaimana” (penerapan) dalam kehidupan sehari-hari;

4. mampu merancang pembelajaran dengan menerapkan prinsip memadukan pengetahuan materi ajar, pedagogik, serta

teknologi informasi dan komunikasi atau Technological Pedagogical and Content Knowledge dan pendekatan lain yang

relevan;

5. mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

membangun sikap (karakter Indonesia), pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dalam memecahkan masalah

secara kritis, humanis, inovatif, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif, dengan menggunakan model pembelajaran dan

sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik bidang studi yang didukung hasil penelitian;

6. mampu mengevaluasi masukan, proses, dan hasil pembelajaran yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan

peserta didik dengan menerapkan asesmen otentik, serta memanfaatkan hasil evaluasi untuk perbaikan kualitas

pembelajaran; dan

7. mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan sebagai guru profesional melalui penelitian, refleksi diri, pencarian

informasi baru, dan inovasi.

Page 20: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN PROGRAM SARJANA PENDIDIKAN

Capaian Pembelajaran Lulusan Program Sarjana Pendidikan

Pemahaman peserta didik

Pembelajaran yang mendidik

Penguasaan bidang keilmuan dan/atau keahlian

Sikap dan Kepribadian

9/28/2019 edy [email protected].

20

Page 21: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

Kompetensi Subkompetensi

Penguasaan

bidang

keilmuan

dan/atau

keahlian

a. menguasai tujuan, isi, pengalaman belajar, dan

penilaian dalam kurikulum satuan pendidikan;

b. menguasai konsep dan metode keilmuan yang

menaungi substansi bidang kajian;

c. melakukan pendalaman bidang kajian sesuai

dengan lingkungan dan perkembangan jaman;

d. menguasai integrasi teknologi, pedagogi,

muatan keilmuan dan/atau keahlian, serta

komunikasi;

e. mengembangkan kurikulum sesuai dengan

bidang tugas;

f. mengelola kurikulum tingkat satuan pendidikan;

g. mendiseminasikan karya akademik dalam

bentuk publikasi yang diunggah dalam laman

perguruan tinggi dan/atau jurnal bereputasi;

dan

h. menerapkan pengetahuan dan keterampilan

teknologi informasi dalam konteks

pengembangan keilmuan dan implementasi

bidang keahlian.

Penguasaan mahasiswa calonguru tentang kurikulum satuanpendidikan

Ruang lingkup bidang ilmu, bidang ilmu dalam kehidupanmodern, dan keraifan lokal

TPACK technological paedagogical

content knowledge

Skripsi penelitian dan karya ilmiah

Penguasaan dan pemanfaatanteknologi informasi untuk bidangilmu dan pembelajarannya

9/28/2019 edy [email protected].

21

Page 22: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

KKNI, SN-DIKTI, S-DIKGU

PROFIL LULUSAN

SARJANA PENDIDIKAN KIMIA

When scaling, group all elements to be scaled. Scale as needed. Use the “Increase Font Size,” “Decrease Font Size” buttons or manually change the font size for the editable text.

Pemahaman peserta didik

Pembelajaran

yang mendidik

Penguasaan

bidang

keilmuan dan/atau keahlian

Kepribadian

KOMPETENSI LULUSAN SARJANA PENDIDIKAN

9/28/2019 edy [email protected].

22

PENDIDIK KIMIA

CALON GURU KIMIA

formulasinya ????

Page 23: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

3rd WORLD CHEMISTRY CONFERENCE AND EXHIBITION

Jun13-15,2019 at Brussels, Belgium

1. Organic Chemistry

2. Nano Particles, Colloids and Emulsions

3. Industrial Chemistry and Green Chemistry

4. Plastics, Paints and Synthetic Materials

5. Petro Chemicals

6. Mass Spectroscopy and NMR

7. Physical Chemistry

8. Agricultural and Food Chemistry

9. Catalysis

10. Multidisciplinary Chemistry

11. Inorganic Chemistry

12. Polymer Chemistry

13. Renewable Energy & Emerging Energy Materials

14. Organometallic Chemistry

15. Biochemistry and Medicinal Chemistry

16. Chemicals and Materials Science

17. Environmental and Geochemistry

18. Electrochemistry and Corrosion

19. Chemical and Biological Defense

20. Spectroscopy

CHEMISTRY IN THE MODERN WORLDWiseman, F.L., 1985

Mathematics

Physics

Chemistry

Organic Inorganic Physical Analytical Biochem

Pharmacy

Biology

9/28/2019 edy [email protected].

23

Page 24: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

Indonesian Journal of Chemistry is a peer-reviewed, open access journal that publishes original research

articles, review articles, as well as short communication in all areas of chemistry, including educational

chemistry, applied chemistry, and chemical engineering.

Areas of Chemistry https://www.quora.com/What-is-the-scope-and-importance-of-chemistryThe study of modern chemistry has many branches, but can generally be broken down into five main disciplines, or areas of study:Physical chemistry: Physical chemistry is the study of macroscopic properties, atomic properties, and phenomena in chemical systems. A physical chemist may study such things as the rates of chemical reactions, the energy transfers that occur in reactions, or the physical structure of materials at the molecular level.Organic chemistry: Organic chemistry is the study of chemicals containing carbon. Carbon is one of the most abundant elements on Earth and is capable of forming a tremendously vast number of chemicals (over twenty million so far). Most of the chemicals found in all living organisms are based on carbon.Inorganic chemistry: Inorganic chemistry is the study of chemicals that do not, in general, contain carbon. Inorganic chemicals are commonly found in rocks and minerals. One current important area of inorganic chemistry deals with the design and properties of materials involved in energy and information technology.Analytical chemistry: Analytical chemistry is the study of the composition of matter. It focuses on separating, identifying, and quantifying chemicals in samples of matter. An analytical chemist may use complex instruments to analyze an unknown material in order to determine its various components.Biochemistry: Biochemistry is the study of chemical processes that occur in living things. Research may cover basic cellular processes up to understanding disease states so better treatments can be developed.

Page 25: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

Teknologi

Bidang keilmuan

Pedagogi

Bidang keilmuan-TeknologiTeknologi-Pedagogi

Pengetahuan

Pedagogi-Bidang Keilmuan

Technological pedagogical content knowledge (TPACK), pengetahuan teknologi konten

pedagogis mengacu pada pengetahuan yang diperlukan oleh guru untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam

pembelajaran di bidang ilmunya. (Koehler dan Mishra, 2009)

Pemahaman Peserta Didik

Pembelajaran yang

Mendidik

Psikologi belajar

Dasar-dasar pendidikan

Evaluasi pembelajaran

Perkembangan peserta didik

Bimbingan Konseling

Perencanaan pembelajaran

Strategi metode pendekatan

pembelajaran

Penelitian Pendidikan

Kurikulum dan

bidang studi

Kimia Organik

Kimia Analitik

Kimia Fisik

Kimia Anorganik

Biokimia

Kimia Sekolah

sikap dan kepribadian ?Teknologi untuk pembelajaran

Media dan Sumber belajar

TIK

(1) Mishra, P., & M. J. Koehler, Technological pedagogical content knowledge: A framework for integrating technology in teachers’ knowledge. Teachers College Record, 108(6), 1017–1054.

(2006). (2) Shulman, L. S. Those who understand: Knowledge growth in teaching. Educational Researcher, 15(2), 4–14. (1986) (3) Shulman, L. S. Knowledge and teaching of the new reform.

Harvard Educational Review, 57, 1–22. (1987).

9/28/2019 edy [email protected].

25

Page 26: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

Contoh Struktur Kurikulum Sarjana Pendidikan UNNESKelompok Matakuliah Matakuliah sks Jumlah dan Persen

MKU Pendidikan Pancasila 2 16 (11,1%)

Pendidikan Kewarganegaraan 2

Bahasa Inggris (penanggung jawab fakultas) 2

Pendidikan Konservasi (penciri UNNES) 2

Pendidikan Agama 2

Bahasa Indonesia 2

Kewirausahaan (dikembangkan prodi) 2

Literasi digitas dan kemanusiaan 2

MKDK-Univ Pengantar Ilmu Pendidikan 2 8 (5,5%)

Manajemen Sekolah 2

Psikologi Pendidikan 2

Bimbingan Konseling 2

MKDK-Prodi Strategi dan Pengelolaan Pembelajaran 3 14(9,7%)

Evaluasi Pembelajaran 2

Telaah Kurikulum Sekolah 3

Media Pembelajaran 2

Metode dan Teknik Penelitian Pendidikan 2

Microteaching 2

MK-Keprodian Bidang keilmuan dan pendukungnya 92 92(63,9%)

PLP PLP 4 4(2,8%)

KKN KKN Lokasi dan Alternatif 4 4(2,8%)

Skripsi Skripsi 6 6(4,2%)

Jumlah 144 144(100%)

Kesamaan dengan prodi

non pend92+16+4 = 112

Page 27: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

International Conference On Artificial Intelligence, Robotics and Automation on September 28-30, Osaka, Japan.CAPAIAN PEMBELAJARANAlignment dengan Visi, Misi, dan University Value

KemampuanAkhir yang

Direncanakan

(Sub CPMK)

CapaianPembelajaran

Mata Kuliah

(CPMK)

CapaianPembelajaran

Lulusan

(CPL)

Profil LulusanVisi, Misi,

Univ Value

Sesuai dengan jenjangKKNI, perkembangan IP,

kebutuhan pengguna

http://mipa.unnes.ac.id/v2/index.php/prestasi/wawasan

-konservasi-dalam-pembelajaran/

Page 28: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

LAMP PERMENRISTEKDIKTI NO 44/2015

FORUM/PENGELOLA PROGRAM STUDI

SIKAP PENGETA-HUAN

KETERAM-PILAN KHUSUS

KETERAM-PILAN

UMUM

PENELITIAN

PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT

PENDIDIKAN

1

2

3

4

5

7

8

9

6

KETERKAITAN

KKNI DENGAN SN-DIKTI

SN-

DIKTI

7. STANDAR PENGELO-

LAAN

6.

STANDAR SARPRAS

1.

STANDAR KOMPETENSI

LULUSAN

2. STANDAR ISI

8. STANDAR PENDANAAN DAN

PEMBIAYAAN

3.

STANDAR PROSES

4. STANDAR PENILAIAN

5.

STANDAR DOSEN DAN

TENDIK

Standar Kompetensi Lulusan menjadi acuan pengembangan standar pendidikan yang lain (Ps.5.2)

CPL mengacu pada deskriptor CPL dan kesetaraan jenjang kualifikasi KKNI (Ps.5.3)

Standar minimal yang harus dipenuhi untuk mencapai kompetensi lulusan

Standar minimal yang harus dipenuhi untuk menghasilkan lulusan sesuai jenjang kualifikasi tertentu

9/28/2019 edy [email protected].

28

Page 29: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

•FORUM/ PENGELOLA PRODI

•SESUAI DESKRIPSI JENJANG KKNI

• LAMP PERMENRISTEKDIKTI NO 44/2015

• Dapat ditambah CP penciri dan unggulanUniversitas atauProdi

SIKAP PENGETA-HUAN

KETERAM-PILAN KHUSUS

KETERAMPILAN

UMUM

ALUR PENYUSUNAN CP

PANDUAN, Apakakah CPL yang dirumuskan:✓ sudah sesuai SN-Dikti, khususnya bagian sikap dan keterampilan umum?

✓ sudah sesuai level KKNI, khususnya bagian ketrampilan khusus dan pengetahuan?

✓ menggambarkan visi, missi perguruan tinggi, fakultas atau jurusan?

✓ dirumuskan berdasarkan profil lulusan dan sesuai dengan kebutuhan bidang kerja atau pemangku kepentinngan

✓ dapat dicapai dan diukur dalam pembelajaran mahasiswa?

✓ dapat diterjemahkan ke dalam ‘kemampuan nyata’ lulusan yang mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dapat diukur dan

dicapai dalam mata kuliah?

9/28/2019 edy [email protected].

29

Page 30: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

ALUR PEMBENTUKAN MATAKULIAH(SUATU ALTERNATIF)

Profil Lulusan

Profil 1

(P1)

CPL 1.1

Bahan Kajian 1

Perencanaan

pembelajaran

BK 1.1

BK 1.2

BK 1.3

BK 1.4

BK 1.5

BK 1.6Bahan Kajian 3.

Model,

pendekatan,

stratagi

pembelajaran

Bahan Kajian 3

Evaluasi Pendidikan

BK 3.1

BK 3.2

BK 3.3

BK 3.4

BK 3.5

BK 3.6

CPL 1.2

Profil 2

(P2)CPL 2.1

MATERI

PEMBELAJARAN

MK 1

MK 2

MK 3

MK 3

1. pendidik kimia

2. Mampu merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi hasil dan proses

pembelajaran kimia

9/28/2019 edy [email protected].

30

Page 31: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

t

INOVASI PEMBELAJARAN

Page 32: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

Rincian Waktu 1 sks Kegiatan Pembelajaran(Permenristekdikti No.44 Tahun 2015: pasal 17)

Pengertian 1 sks dalam bentuk pembelajaran Jam

a Kuliah, Responsi, Tutorial

Tatap Muka Penugasan Terstruktur Belajara Mandiri

50 menit/minggu/semester 60 menit/minggu/semester 60 menit/minggu/semester 2,83

b Seminar atau bentuk pembelajaran lain yang sejenis

Tatap muka Belajar mandiri

100 menit/minggu/semester 70 menit/minggu/semester 2,83

c Praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada

masyarakat, dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara

170 menit/minggu/semester 2,83

Pasal 15:(1) Beban belajar mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf d, dinyatakan dalam besaran

satuan kredit semester (sks).(2) Satu sks setara dengan 170 (seratus enam puluh) menit kegiatan belajar per minggu per semester (setara dg

2,83 jam, atau dibulatkan 3 jam)(3) Setiap mata kuliah paling sedikit memiliki bobot 1 (satu) sks.(4) Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam belas) minggu.

PANDUAN KPT, 2018

9/28/2019 edy [email protected].

32

Page 33: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

Metode

(Pasal 14 (3))

Bentuk Pembelajaran

(Pasal 14 (5))

PROSES PEMBELAJARAN

Mata kuliah

Kuliah

Responsi dan Tutorial

Seminar

1. diskusi kelompok,

2. simulasi,

3. studi kasus,

4. pembelajaran kolaboratif,

5. pembelajaran kooperatif,

6. pembelajaran berbasis proyek,

7. pembelajaran berbasismasalah, atau metodepembelajaran lain yang efektif.

praktikum, praktik studio,

praktik bengkel, atau praktik

lapangan

Setiap matakuliah dapat menggunakan satu atau beberapa metode pembelajaran yang diwadahi dalam suatu bentuk pembelajaran

9/28/2019 edy [email protected].

33

Page 34: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

kritis,

humanis,

inovatif,

kreatif,

kolaboratif, komunikatif

GURU

Page 35: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

Pembelajaran bauran (blended learning) adalah salah satu metoda pembelajaran yang memadukan secara harmonis antara keunggulan-keunggulan pembelajaran tatap muka (offline) dengan keunggulan-keunggulan pembelajaran daring (online) dalam rangka mencapai capaian

pembelajaran lulusan (tim KPT KemenristekDikti, 2018)

Pembelajaran Bauran (blended learning)

Prosentase

materi belajar

dari akses daring

Metode

pembelajaran

Penjelasan

0% Tatap muka Materi pembelajaran diperoleh di kelas, dan pengajaran secara lisan.

1% - 29% Web Pada dasarnya pembelajaran masih terjadi secara tatap muka di kelas, namun dosen

sudah memulai menfasilitasi mahasiswa dengan meletakan RPS, tugas-tugas, dan materi

pembelajran di web atau sistem menajemen kuliah (CMS).

30% - 79% Bauran Pembelajaran terjadi secara bauran baik secara daring maupun tatap muka. Dosen

melaksanakan pembelajaran secara daring baik pada waktu yang sama, waktu yang

berbeda. Kuliah dosen, materi, tugas-tugas, contoh-contoh, dan ilustrasi dapat diakses

oleh mahasiswa setiap saat secara daring. Dosen dapat melaksanakan kuliah

menggunakan LMS-Moodle, Webax, Hangouts, FB, Edmudo, dll.

80% Daring Pembelajaran sepenuhnya terjadi secara daring, sudah tidak terjadi lagi tatap muka.

Semua materi pembelajaran, contoh-contoh, dan tugas-tugas dilakukan secara daring.

Page 36: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

Taxonomy Blended Learning

(KPT, 2018)

Page 37: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

How to make lectures engaging and interactive

Page 38: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

38

The educators contended that ICT integration brightens up teaching learning

sessions, makes learners actively involved in the teaching-learning transaction,

raises learners’ curiosity, makes learners more engaged, reduces teacher

domination, speeds up interaction and increases the rate of interaction among

students and between students and educators. Finally, the study established a

positive and strong relationship between competence and application of ICT in

APAKAH PEMANFAATAN ICT DALAM PEMBELAJARAN DAPAT MENGEMBANGKAN SIKAP MAHASISWA?

Students in the online course and face-to-face course did not differ in their

performance on the common exam questions, course grade distribution, or

attitudes toward chemistry. Although few studies have compared online and face-

to-face learning environments in the physical sciences, our results are consistent

with the idea that students who complete an online course fare just as well as

those who attend face-to-face classes.

(Nenning et al.,2019. Chem. Educ. Res. Pract.)

Page 39: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

Tahapan dalam Penyusunan RPS

Bahan

Kajian

Metode

Pembelajaran

Alokasi

Waktu

ASSESSMENT

Metode Instrumen Bobot

PENYESUAIAN

CPMK

Kriteria/

Indikator

Kemampuan

Akhir Yang

Direncanakan

CPLReliable

Valid

Simple

Cost-effective

Transparan

Beneficial

Educatif

Otentik

Objektif

Akuntabel

Tranpasan

SN-DiktiPrinsip

Interaktif

Holistik

Integratif

Saintifik

Kontekstual

Tematik

Efektif

Kolaboratif

Berpusat pada

Mahasiswa

SN-DiktiKarakteristik

Pengalaman Belajar Mahasiswa

9/28/2019 edy [email protected].

39

Page 40: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

DO

KU

MEN

KU

RIK

ULU

M P

RO

DI Identitas Program Studi

Evaluasi Kurikulum & Tracer Study

Landasan Perancangan & Pengembangan

Rumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Penetapan Bahan Kajian

Pembentukan Mata Kuliah (MK) dan penentuan bobotsks

Matrik distribusi mata kuliah (MK) tiap semester

Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

Manajemen dan mekanisme pelaksanaan kurikulum

Page 41: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) sesungguhnya mencerminkan spirit, kesungguhan,

dan tanggung jawab para pendidik untuk menyajikan pembelajaran secara profesional untuk

melahirkan lulusan yang bermutu, dan yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya,

khususnya di era Industri 4.0. Kurikulum Pendidikan Tinggi merupakan amanah institusi

yang harus senantiasa diperbaharui sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan IPTEK

yang dituang dalam Capaian Pembelajaran Lulusan. (Penutup, Panduan KPT, 2018)

Edy [email protected]

Page 42: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

Keterampilan Inti Berpikir Kritis• Interpretasi – kategorisasi, dekode,

mengklarifikasi makna

• Analisis – memeriksa gagasan, mengidentifikasi argumen, menganalisis argumen

• Evaluasi – menilai klaim (pernyataan), menilai argumen

• Inferensi – mempertanyakan klaim, memikirkan alternatif (misalnya, differential diagnosis), menarik kesimpulan, memecahkan masalah, mengambil keputusan

• Penjelasan – menyatakan masalah, menyatakan hasil, mengemukakan kebenaran prosedur, mengemukakan argumen

• Regulasi diri – meneliti diri, mengoreksi diri

Page 43: DISAMPAIKAN PADA DISKUSI NASIONAL PENDIDIKAN KIMIAkimia.unnes.ac.id/v1/wp-content/uploads/2019/09/diskusi-nasional-kimia... · Literasi Baru Data, Teknologi, Education 4.0 Manusia

BERPIKIR KREATIF

ya Bukan:

Proses berpikir dan bertindak dalam menghasilkan suatu gagasan baru

Produk/hasil akhir

pendekatan khusus dalam menghadapi kehidupan

Hal yang mistik/bersifat magis

Semua orang memiliki dari lahir Talenta khusus

Dapat dipelajari kembali Hanya dimiliki oleh org Jenius saja (tak harus jenius utk berkreasi)

Semua jawaban benar Sebuah jawaban

Karya sehari-hari Karya seni/ciptaan besar