dinamika atmosfer

200
Dinamika Atmosfer Nama : Vania Oktaviani Kelas : X-5

Upload: vania-oktaviani

Post on 11-Jul-2016

68 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Hydrosphere

TRANSCRIPT

Page 1: Dinamika Atmosfer

Dinamika Atmosfer

Nama : Vania Oktaviani Kelas : X-5

Page 2: Dinamika Atmosfer

Dinamika adalah perkembangan Atmosfer adalah lapisan udara

Jadi, dinamika atmosfer adalah perkembangan lapisan udara

Page 3: Dinamika Atmosfer

A. Lapisan Atmosfer• Atmosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu Atmo yang berarti

udara dan sphere yang berarti lapisan• Atmosfer adalah lapisan udara yang berfungsi sebagai

pelindung permukaan bumi dari suhu yang ekstrem.• Fungsi atmosfer :

– suhu udara tidak terlalu panas dan dingin– Untuk menghambat benda-benda angkasa yang

mengancam kehidupan di bumi seperti meteor

Page 4: Dinamika Atmosfer
Page 5: Dinamika Atmosfer
Page 6: Dinamika Atmosfer

• Pada selubung lapisan atmosfer juga terdapat gas ozon. Ozon (O3) merupakan gas yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet.

• Ozon ini menyerap seluruh radiasi dari matahari. Ozon terletak pada ketinggian 20-30 km. akan tetapi, lapisan ini menipis akibat dari kegiatan manusia yang merusak lapisan ozon.

• Penipisan lapisan ozon ini menyebabkan berbagai jenis penyakit seperti kanker julit, katarak, menurunnya kekebalan tubuh dan menurunnya hasil panen

• Penipisan lapisan ozon di atmosfer lebih disebabkan oleh chlorofluorocarbon (CFC) yang terdapat pada lemari es dan AC

Page 7: Dinamika Atmosfer

• Gas-gas penyusun atmosfer terdiri atas:• Nitrogen (N2)• Oksigen (O2)• Argon (Ar)

Page 8: Dinamika Atmosfer
Page 9: Dinamika Atmosfer
Page 10: Dinamika Atmosfer

Lapisan-lapisan Pada Atmosfer

Page 11: Dinamika Atmosfer

• Atmosfer terdiri dari beberapa lapisan yaitu:

1. Troposfer2. Stratosfer3. Mesosfer4. Thermosfer

Page 12: Dinamika Atmosfer

1. Troposfermerupakan lapisan yang paling dekat dengan permukaan bumi, memiliki ketebalan 0 – 10 km.

Memiliki ciri – ciri :• Mengandung air ( cair, uap, gas )• Tempat terjadinya sirkulasi dan turbulensi • lapisan yang mengalami pembentukan dan perubahan

cuaca seperti angin, badai, kilat dan guntur• Semakin bertambahnya ketinggian, maka suhu udara

turun 0.5oC-0.64oC setiap pertambahan 100 m.• Batas antara troposfer dan stratosfer adalah tropopause

suhunya berkisar -57oC-62oC

Page 13: Dinamika Atmosfer
Page 14: Dinamika Atmosfer
Page 15: Dinamika Atmosfer
Page 16: Dinamika Atmosfer

2. Stratosfer• Berada pada ketinggian 10 – 30 km diatas

permukaan bumi.

Memiliki ciri – ciri• mengandung gas ozon ( O3

)• Tempat terjadi inversi suhu yaitu suhu awalnya tinggi

dan semakin naik, semakin turun suhunya• Batas antara stratosfer dengan mesosfer adalah

stratopause. Sstratopause terletak pada ketinggian 60 km dengan suhu 0oC

Page 17: Dinamika Atmosfer
Page 18: Dinamika Atmosfer

3. MesosferAdalah lapisan ketiga yang terletak pada ketinggian 30 – 50 km.

Memiliki ciri – ciri :• Berfungsi untuk memantulkan gelombang radio• Tidak mengalami turbulensi ataupun sirkulasi• Adalah lapisan yang paling dingin karena sangat sedikit

menyerap energi matahari• Tempat penguraian oksigen• Batas atas mesosfer dibatasi oleh mesopause, yaitu lapisan

di dalam atmosfer yang memiliki suhu yang paling rendah sekitar -100oC

Page 19: Dinamika Atmosfer
Page 20: Dinamika Atmosfer
Page 21: Dinamika Atmosfer

4. Lapisan ThermosferAdalah lapisan keempat yang berada pada ketinggian 80 - 250 km.

Memiliki ciri – ciri :• Memiliki suhu paling tinggi, yaitu sampai ratusan bahkan

ribuan derajat celcius• Tempat terjadinya ionisasi• Banyak terdapat molekul – molekul nitrogen dan

oksigen• Bagian atas thermosfer dibatasi oleh lapisan thermopause

yang meluas dari ketinggian 300 km sampai 1000 km

Page 22: Dinamika Atmosfer
Page 23: Dinamika Atmosfer
Page 24: Dinamika Atmosfer

Terdapat beberapa gejala alam yang sering terjadi di atmosfer khususnya pada lapisan troposfer. Gejala-gejala tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Pelangi yaitu suatu bentuk setengah lingkaran (lengkungan) di udara yang terdiri atas spektrum warna yang terjadi ketika sinar matahari mengenai partikel-partikel air di udara.

Page 25: Dinamika Atmosfer
Page 26: Dinamika Atmosfer
Page 27: Dinamika Atmosfer
Page 28: Dinamika Atmosfer
Page 29: Dinamika Atmosfer
Page 30: Dinamika Atmosfer

2. AuroraYaitu suatu gejala dalam bentuk cahaya yang sering tampak di sekitar kutub utara dan selatan bumi.

• Fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari

Page 31: Dinamika Atmosfer

Aurora

Page 32: Dinamika Atmosfer

Aurora Borealis

Page 33: Dinamika Atmosfer

Aurora Austrialis

Page 34: Dinamika Atmosfer

3. Kilat Kilat merupakan aliran atau loncatan listrik dalam bentuk cahaya (sinar) diantara dua awan atau antara awan dan bumi yang bermuatan listrik berlawanan

Page 35: Dinamika Atmosfer
Page 36: Dinamika Atmosfer
Page 37: Dinamika Atmosfer
Page 38: Dinamika Atmosfer
Page 39: Dinamika Atmosfer
Page 40: Dinamika Atmosfer
Page 41: Dinamika Atmosfer
Page 42: Dinamika Atmosfer

4. Fatamorganayaitu ilusi optik akibat pembiasan sinar matahari oleh udara dengan tingkat kerapatannya yang berbeda

Page 43: Dinamika Atmosfer

FATAMORGANA

Page 44: Dinamika Atmosfer

FATAMORGANA

Page 45: Dinamika Atmosfer

5. Halo yaitu lingkaran putih yang terkadang terlihat disekitar matahari atau bulan

Page 46: Dinamika Atmosfer

HALO

Page 47: Dinamika Atmosfer

HALO

Page 48: Dinamika Atmosfer
Page 49: Dinamika Atmosfer
Page 50: Dinamika Atmosfer

B. Cuaca• Cuaca adalah kondisi udara pada jangka waktu yang singkat

dan wilayah yang sempit• Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari tentang cuaca• Unsur-unsur cuaca meliputi:

– Suhu udara– Kelembaban udara– Awan hujan– Tekanan udara– Angin

Page 51: Dinamika Atmosfer

1. Suhu UdaraSuhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara:a. lamanya penyinaran udarab. sudut datang sinar mataharic. perbedaan letak lintangd. keadaan awane. relief permukaan bumi

Page 52: Dinamika Atmosfer

Termometer.

Page 53: Dinamika Atmosfer

2. Tekanan Udara

Lapisan udara mempunyai berat. Berat udara memberikan

tekanan terhadap permukaan bumi. Jadi, yang dimaksud

tekanan udara adalah beratnya udara diatas permukaan

bumi. Satuan tekanan udara dinyatakan dalam milibar ( mb )

atau sentimeter air raksa ( cmHg ). Alat untuk mengukur

tekanan udara dinamakan barometer. a

Page 54: Dinamika Atmosfer

barometer.

Page 55: Dinamika Atmosfer

3. Angin

angin adalah udara yang bergerak dari daerah yang memiliki tekanan udara maksimum ke daerah yang memiliki tekanan udara minimum

Page 56: Dinamika Atmosfer

CHISTOPHORUS HENRICUS DIEDERICUS BUYS BALLOT

Hukum BUYS

BALLOT :

angin

berhembus

dari daerah

yang

bertekanan

udara tinggi

ke daerah

yang

bertekanan

udara rendah

Page 57: Dinamika Atmosfer

Bendera angin / Kantong angin : untuk

mengukur arah angin

Anemometer : untuk mengukur kecepatan angin

Anemograf : Untuk mengukur kecepatan angin dengan alat

pencatat otomatis

Anemogram : Hasil catatan pada Anemograf

Page 58: Dinamika Atmosfer

BENDERA ANGIN

Page 59: Dinamika Atmosfer

ANEMOMETER

Page 60: Dinamika Atmosfer

ANEMOGRAM

Page 61: Dinamika Atmosfer

a. Angin Musim1. Angin Passat

Angin passat adalah angin yang bertiup sepanjang tahun dari daerah subtropis ke daerah tropis (khatulistiwa)

Page 62: Dinamika Atmosfer
Page 63: Dinamika Atmosfer

a. Angin Musim2. Angin Muson

– Angin muson adalah angin yang berganti arah secara berlawanan setiap tahun

– Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah

– Pada oktober-april arus angin yaitu dari Benua Asia ke Benua Australia

– Pada april-oktober arus angin yaitu dari Australia menuju Asia– Antara kedua musim tersebut terdapat musim pancaroba.

Adapun ciri-ciri musim pancaroba, yaitu udara terasa panas, arah angin tidak teratur dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat serta lebat

Page 64: Dinamika Atmosfer
Page 65: Dinamika Atmosfer

b. Angin Lokal1. Angin darat dan angin laut

angin darat dan angin laut merupakan jenis angin yang biasa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama penduduk yang tinggal di daerah pesisir.Angin Darat adalah angin yang berhembus dari darat ke laut yang terjadi pada malam hari karena pada malam hari laut bertekanan maksimum dan darat bertekanan minimumAngin Laut adalah angin yang berhembus dari laut ke darat yang terjadi pada siang hari karena pada siang hari laut bertekanan maksimum sedangkan darat bertekanan minimum

Page 66: Dinamika Atmosfer
Page 67: Dinamika Atmosfer
Page 68: Dinamika Atmosfer

2. Angin Gunung dan Angin LembahAngin Gunung merupakan jenis angin yang bergerak dari gunung menuju lembah, dan sebaliknya angin lembah bertiup dari lembah menuju gunung.Angin Lembah adalah angin yang berhembus dari lembah ke gunung dikarenakan tekanan udara di lembah tinggi sedangkan di gunung rendah. Terjadi pada malam hari. Angin Gunung adalah angin yang terjadi pada siang hari dari gunung ke lembah karena tekanan udara di gunung lebih tinggi daripada tekanan di lembah

Page 69: Dinamika Atmosfer
Page 70: Dinamika Atmosfer
Page 71: Dinamika Atmosfer

3. Angin Jatuh (fohn)Angin Fohn terjadi karena udara yang mengandung uap air membentur pegunungan sehingga naik. Makin ke atas , suhu makin dingin, dan terjadilah kondensasi yang selanjutnya membentuk titik – titik air. Titik – titik air tersebut jatuh sebagai hujan. Karena sudah menjatuhkan hujan, maka angin yang menuruni lereng bersifat kering. Contoh angin Fohn di Indonesia adalah Angin Bohorok di Deli, Angin Kumbang di Cirebon, Angin Gending di Probolinggo, Angin Brubu di Makasar dan Angin Wambrau di Biak.

Page 72: Dinamika Atmosfer
Page 73: Dinamika Atmosfer

4. Kelembapan Udara Kelembapan adalah kandungan uap air di udara.

ada 2 macam kelembapan:1. Kelembapan absolut, yaitu banyaknya uap air yang terdapat pada udara di suatu tempat. Kelembapan absolut dinyatakan dengan banyaknya gram uap air dalam 1m3 udara.2. Kelembapan relatif, yaitu perbandingan jumlah uap air dalam udara (kelembapan absolut) dengan jumlah uap air maksimum dalam udara tersebut dalam suhu yang sama dan dinyatakan dalam persen (%)

Page 74: Dinamika Atmosfer

Alat untuk mengukur kelembapan udara disebut

Higrometer.

Alat pengukur seklaigus pencatat kelembapan udara disebut

Higrograf.

Hasil catatan higrograf disebut Higrogram

Page 75: Dinamika Atmosfer

HIGROMETER

Page 76: Dinamika Atmosfer

HIGROGRAF

Page 77: Dinamika Atmosfer

HIGROGRAM

Page 78: Dinamika Atmosfer

5. AwanAwan adalah kumpulan titik-titik air atau kristal es di dalam udara yang terjadi karena adanya kondensasi atau sublimasi dari uap yang terdapat dalam udara.

awan dapat dikelompokkan kedalam beberapa jenis, bergantung pada bentuk dan ketinggiannya yaitu:a. berdasarkan bentuk (morfologi)b. berdasarkan ketinggiannya

Page 79: Dinamika Atmosfer

a. Berdasarkan bentuka. Cumulus, yaitu awan yang bentuknya bergumpal-gumpal

(bunar bundar) dan pada dasarnya horozontal.

Page 80: Dinamika Atmosfer

b. Stratus, yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehingga dapat menutupi langit secara merata.

Page 81: Dinamika Atmosfer

c. Sirus, yaitu awan yang berdiri sendiri yang halus dan berserat, berbentuk seperti bulu burung

Page 82: Dinamika Atmosfer

b. Berdasarkan Ketinggiannya1. Awan Tinggi (6.000 m – 9.000 m)

a. Sirus, yaitu jenis awan lembut dan mengandung kristal-kristal es yang berbentuk seperti bulu burung.

b. Sirostratus, yaitu awan putih merata yang menyerupai kerudung tipis atau tabir.

c. Sirocumulus, yaitu awan yang muncul dalam bentuk bintik-bintik kecil atau riak kecil.

Page 83: Dinamika Atmosfer

Sirus

Page 84: Dinamika Atmosfer

Sirostratus

Page 85: Dinamika Atmosfer

Sirocumulus

Page 86: Dinamika Atmosfer

2. Awan Sedang (2.000 m – 6.000 m)a. Altocumulus, yaitu awan yang membentuk serangkaian

perahu rakit di langit.b. Altostratus, yaitu awan yang berlapis-lapis tebal yang

dapat membuat matahari menjadi tampak berair.

Page 87: Dinamika Atmosfer

Altocumulus

Page 88: Dinamika Atmosfer

Altostratus

Page 89: Dinamika Atmosfer

3. Awan Rendah (<200 m)a. Stratocumulus, yaitu awan yang tebal, luas, dan

bergumpal-gumpal.b. Stratus, yaitu awan yang merata rendah dan berlapis-

lapis.c. Nimbo Stratus, yaitu lapisan awan yang luas.

Menghasilkan hujan dan berwarna abu-abu.

Page 90: Dinamika Atmosfer

Stratocumulus

Page 91: Dinamika Atmosfer

Stratus

Page 92: Dinamika Atmosfer

Nimbo Stratus

Page 93: Dinamika Atmosfer

4. Awan yang terjadi karena udara naik (500 m-1.500 m)a. Cumulus, yaitu awan yang bergumpal-

gumpal dengan dasar ratab. Cumulonimbus, yaitu awan yang bergumpal-

gumpal luas dan sebagian telah merupakan hujan, serta angin lembut.

Page 94: Dinamika Atmosfer

Cumulus

Page 95: Dinamika Atmosfer

Cumulonimbus

Page 96: Dinamika Atmosfer

6. Hujan• curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada

suatu daerah dalam waktu tertentu yang diukur dalam harian, bulanan atau tahunan.

• Hujan adalah peristiwa jatuhnya butiran-butiran air dalam bentuk cair

• Alat untuk mengukur curah hujan adalah rain gouge.• Alat untuk mengukur hujan adalah regenmeter• Faktor yang mempengaruhi curah hujan yaitu topografi,

arah lereng, dan arah angin

Page 97: Dinamika Atmosfer
Page 98: Dinamika Atmosfer
Page 99: Dinamika Atmosfer
Page 100: Dinamika Atmosfer

Regenmet

er

Page 101: Dinamika Atmosfer

• Hujan akan terjadi jika berlangsung kejadian sebagai berikut:

a. Kenaikan massa uap air ke tempat yang lebih tinggi sampai saatnya atmosfer menjadi penuh

b. Terjadi kondensasi atas partikel-partikel uap air di atmosfer

c. Hujan juga dapat terjadi oleh pertemuan antara dua massa air, yaitu massa air basah dan panas

Page 102: Dinamika Atmosfer

• Sifat curah hujan pada suatu tempat dapat dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu

a. Hujan sangat ringan = jika intensitasnya kurang dari 1 mm/jam

b. Hujan ringan = jika intensitasnya antara 1 – 5 mm/jamc. Hujan normal = jika intensitasnya berkisar antara 5 – 10

mm/jamd. Hujan lebat = jika intensitasnya antara 10 – 20 mm/jame. Hujan sangat lebat = jika intensitasnya berkisar diatas 20

mm/jam

Page 103: Dinamika Atmosfer

Tiga tipe hujan yang umum dijumpai di daerah tropis antara lain sebagai berikut:

a. Hujan Frontal adalah hujan yang terjadi di daerah front yang disebabkan oleh pertemuan dua massa udara yang temperaturnya berbeda, yaitu massa udara panas san massa udara dingin sehingga berkondensi dan terbentuk hujan

Page 104: Dinamika Atmosfer

Hujan Frontal

Page 105: Dinamika Atmosfer

b. Hujan Zenithal atau KonvektifHujan zenithal adalah hujan yang terjadi karena udara naik akibat pemanasan yang tinggi. Arus konveksi menyebabkan uap air di daerah ekuator naik secara vertikal sebagai akibat pemanasan air yang terus menerus sehinnga terjadilah kondensasi dan kemudian turun hujan.

Page 106: Dinamika Atmosfer

Hujan Konveksi / Zenithal

Page 107: Dinamika Atmosfer

c. Hujan OrografisHujan ini terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa bergerak menaiki lereng gunung atau pegunungan yang semakin ke atas semakin dingin sehingga terajadi kondensasi dan terjadilah hujan

Page 108: Dinamika Atmosfer

Hujan Orografis

Page 109: Dinamika Atmosfer

Bagaimanakah Hujan Terjadi?

Page 110: Dinamika Atmosfer

Proses terjadinya hujan sangat berkaitan dengan proses

pembentukan awan. Proses terjadinya hujan dan proses

pembentukan awan adalah merupakan bagian dari proses

SIKLUS ( Daur Air )

Page 111: Dinamika Atmosfer

Siklus Air ( Hidrologi ) terbagi menjadi dua , yaitu ;

1. Siklus Pendekyaitu air laut / sungai menguap, lalu terjadi kondensasi, dan uap air membentuk awan dan selanjutnya terjadi hujan yang jatuh ke laut / sungai lagi.

Page 112: Dinamika Atmosfer
Page 113: Dinamika Atmosfer

2. Siklus Panjangyaitu air laut menguap, lalu terjadi kondensasi, dan uap air terbawa angin dan membentuk awan di atas daratan hingga ke pegunungan tinggi kemudian jatuh sebagai salju dan membentuk gletser. Gletser mencair dan mengalir ke sungai dan selanjutnya kembali ke laut. Air yang jatuh ke daratan dalam bentuk hujan akan tersebar. Sebagian ada yang tertahan diserap tumbuhan, atau langsung masuk ke sungai, dan ada yang meresap ke dalam tanah.

Page 114: Dinamika Atmosfer
Page 115: Dinamika Atmosfer

Iklim adalah keadaan rata – rata udara di daerah yang

luas serta dalam jangka waktu yang lama.

Ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah

kilimatologi.

Page 116: Dinamika Atmosfer

1. Jenis Iklimkondisi iklim yang bervariasi di muka bumi disebabkan rotasi dan revolusi bumi. Serta adanya perbedaan garis lintang dari setiap region di dunia. Terdapat beberapa jenis iklim yaitu:

Page 117: Dinamika Atmosfer

a. Iklim Matahari

Page 118: Dinamika Atmosfer

b. Iklim Koppen

Page 119: Dinamika Atmosfer

Berdasarkan suhu dan curah hujan dibedakan menjadi 5,

( Iklim Koppen )

a. Iklim A ( hujan tropis ), cirinya temperatur bulan terdingin 180-

220 C, curah hujan tahunan tinggi, curah hujan bulanan lebih

60mm

b. Iklim B ( gurun kering ), cirinya curah hujan lebih kecil dari

penguapannya.

c. Iklim C ( sedang basah ), cirinya temperatur terdingin -30 C-

180 C.

d. Iklim D ( Iklim dingin ), cirinya temperatur terdingin -30 C dan

terpanas lebih dari 100C

e. Iklim E ( iklim kutub ), cirinya pada bulan terpanas suhunya

dibawah 100C.

Page 120: Dinamika Atmosfer
Page 121: Dinamika Atmosfer
Page 122: Dinamika Atmosfer

c. Iklim menurut Schmidth – Ferguson

Penentuan tipe iklim ini memperhatikan data

hujan bulanan.

Kriteria yang di gunakan adalah ;

Bulan Kering ( BK ), curah hujan < 60 mm

Bulan Lembap ( BL ), curah hujan 60 – 100 mm

Bulan Basah ( BB ), curah hujan > 100 mm

Page 123: Dinamika Atmosfer
Page 124: Dinamika Atmosfer
Page 125: Dinamika Atmosfer

Keterangan :A = daerah sangat basah B = daerah basah C = daerah agak basah D = daerah sedang E = daerah agak kering F = daerah kering G = daerah sangat kering H = daerah ekstrim kering

Page 126: Dinamika Atmosfer

d. Iklim Oldeman

Menggunakan hujan untuk membuat

klasifikasi iklim, pada perhitungan bulan

basah ( BB ), bulan lembap ( BL ), dan bulan

kering ( BK ). Digunakan pada pertanian

tanaman pangan.

Page 127: Dinamika Atmosfer
Page 128: Dinamika Atmosfer

Keterangan :A1, A2 : sesuai untuk padi yang ditanami terus – menerus meskipun produksinya kurang B 1 : sesuai untuk padi yang ditanami terus – menerus dengan produksi yangtinggiB2 : dapat ditanami padi 2 x 1 tahun, sesuai untuk menanam palawija C1 : tanaman padi 1 x 1 tahun, palawija 2 x 1 tahun C2, C3, C4 : tanaman padi 1 x 1 tahun, penanaman palawija yang ke 2 harus hati – hati D1 : produksi padi tinggi D2, D3, D4 : tanaman padi 1 x 1 tahun, palawija 1 x 1 tahun E1, E2, E3, E4 : daerah sangat kering, sangat kecil kemungkinan untuk menanam palawija

Page 129: Dinamika Atmosfer

e. Iklim Junghuhn

Page 130: Dinamika Atmosfer

Berdasarkan ketinggian tempat ( Junghuhn )

a. Daerah Panas; ketinggian antara 0 m – 700 m.

Suhu 220 – 26,30 C. Tanaman; Padi, tebu, kelapa dan jagung.

b. Daerah sedang; ketinggian 700 m – 1.500 m.

Suhu 17,10 C – 220 C. Tanaman ; tembakau, teh, kopi, coklat

dan kina.

c. Daerah sejuk ; ketinggian 1500 m – 2500 m.

Suhu 11,10 C – 17,1 0 C. Tanaman ; Pinus

d. Daerah dingin ; ketinggian 2500 m – 3.300

Suhu 6,20 C – 11,10 C. Tanaman ; lumut

e. Daerah dingin bersalju; ketinggian 3.300 ke atas

Suhu dibawah 6.20C

Page 131: Dinamika Atmosfer

D. Informasi Cuaca dan Iklim• Di indonesia lembaga yang paling berwenang dalam memberikan

informasi cuaca adalah Badan Meteorologi dan Geofisika, Departemen Perhubungan

• Hal yang diinformasikan adalah suhu udara, tekanan udara, arah dan kekuatan angin, kondisi perawanan, serta kecenderungan akan terjadinya hujan

Page 132: Dinamika Atmosfer
Page 133: Dinamika Atmosfer

• Peramalan cuaca tidak boleh secara sembarangan, tetapi harus didukung dengan keahlian khusus dan data yang akurat

• Di Amerika, informasi mengenai akaan terjadinya badai tornado sudah diumumkan dari jauh-jauh hari

Page 134: Dinamika Atmosfer

E. Perubahan Iklim Global• Rumah kaca adalah rumah yang atap dan dindingnya terbuat dari

kaca. Rumah ini biasnya digunakan untuk pembibitan pada perkebunan dan berfungsi untuk menghangatkan tanaman yang ada didalamnya

• Tidak semua gelombang panjang yang dipantulkan kembali oleh bumi dapat menembus atmosfer menuju angkasa luar karena sebagian dihadang dan diserap oleh gas-gas yang berada di atmosfer yang disebut gas rumah kaca. Akibatnya radiasi matahari tersebut terperangkap di atmosfer bumi. Oleh karena peristiwa ini berlangsung berulang kali maka terjadi akumulasi radiasi matahari diatmsofer bumi yang menyebabkan suhu di bumi menjadi sangat hangat

Page 135: Dinamika Atmosfer
Page 136: Dinamika Atmosfer
Page 137: Dinamika Atmosfer
Page 138: Dinamika Atmosfer

• Pemanasan global adalah meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer akibat aktivitas manusia di berbagai belahan dunia menyebabkan meningkatnya radiasi yang terperangkap di atmosfer. Akibatnya, suhu rata-rata di seluruh permukaan bumi meningkat

• Perubahan iklim adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi menyebabkan terjadinya perubahan pada unsur –unsur iklim lainnya

• Perubahan iklim terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang cukup panjang, antara 50-100 tahun. Walaupun terjadi secara perlahan, perubahan iklim memberikan dampak yang sangat besar pada kehidupan manusia. Sebagian besar wilayah di dunia akan menjadi semakin panas, sementara bagian lainnya akan berubah menjadi dingin

Page 139: Dinamika Atmosfer
Page 140: Dinamika Atmosfer
Page 141: Dinamika Atmosfer

1. Dampak Perubahan Iklima. Mencairnya Es di Kutub

perubahan iklim juga menyebabkan mencairnya es dan gletser di seluruh dunia. Es yang menyelimuti permukaan bumi telah berkurang 10% sejak 1960. sementara ketebalan es di kutub utara telah berkurang 42% dalam 40 tahub terakhir

Page 142: Dinamika Atmosfer
Page 143: Dinamika Atmosfer
Page 144: Dinamika Atmosfer

b. Pergantian Musimselain itu, perubahan iklim juga menyebabkan terjadinya pergeseran musim. Musim kemarau akan lebih lama sehingga menimbulkan bencana kekeringan dan penggurunan. Sementara musim hujan akan berlangsung dalam waktu singkat dengan kecenderungan intensitas curah hujab yang lebih tinggi dari curah hujan normal sehingga menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor

Page 145: Dinamika Atmosfer
Page 146: Dinamika Atmosfer
Page 147: Dinamika Atmosfer
Page 148: Dinamika Atmosfer
Page 149: Dinamika Atmosfer
Page 150: Dinamika Atmosfer
Page 151: Dinamika Atmosfer

c. Peningkatan Permukaan Air LautMenurut IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), dalam 100 tahun terakhir telah terjadi peningkatan permukaan air laut setinggi 10-25 cm. sementara itu, diperkirakan pada 2100 mendatang akan terjadi peningkatan air laut setinggi 15-95 cm (Greenpeace, 1998)

Page 152: Dinamika Atmosfer
Page 153: Dinamika Atmosfer
Page 154: Dinamika Atmosfer

d. Dampak Lainnyaperubahan iklim juga menyebabkan:

– Tingginya potensi gagal panen– Krisis air bersih– Meluasnya penyebaran penyakit tropis– Hilangnya jutaan spesies flora dan fauna karena tidak

dapat beradaptasi dengan perubahan suhu bumi

Page 155: Dinamika Atmosfer
Page 156: Dinamika Atmosfer
Page 157: Dinamika Atmosfer
Page 158: Dinamika Atmosfer
Page 159: Dinamika Atmosfer

El Nino amerupakan sebuah fenomena alami yang telah terjadi sejak berabad-abad yang lalu, walaupun tidak selalu dengan pola yang sama. Biasanya El Nino muncul setiap 2-14 tahun, pada akhir tahun dan berdampak pada menurunnya curah hujan sehingga menyebabkan terjadinya kemarau panjang.

Page 160: Dinamika Atmosfer

PERISTIWA EL NINOEl Nino datang mengganggu setiap dua tahun sampai empat belas tahun sekali. Samudera Pasifik, mulai dari Pasifik Tengah sampai dengan pantai Peru di Amerika Selatan menjadi hangat, tetapi tidak demikian di perairan Australia sebelah utara dan Indonesia. Apabila hal ini terjadi, angin pasat akan melemah dan arahnya berbalik, yakni berhembus dari arah barat ke arah timur. Jadi udara tropis yang lembab tidak berpusat di dekat benua Australia.

Page 161: Dinamika Atmosfer

Hal ini menyebabkan turunnya hujan di Samudera Pasifik, dan hujan di Austalia serta di Indonesia menjadi berkurang dari biasanya. Akibatnya timbul kekeringan di Australia dan di beberapa daerah di indonesia. Kekeringan ini sering disertai dengan kebakaran rumput dan hutan

Page 162: Dinamika Atmosfer

El-Nino (gambar di atas) akan terjadi apabila perairan yang lebih panas di Pasifik tengah dan timur meningkatkan suhu dan kelembaban pada atmosfer yang berada di atasnya. Kejadian ini mendorong terjadinya pembentukan awan yang akan meningkatkan curah hujan di sekitar kawasan tersebut. Bagian barat Samudra Pasifik tekanan udara meningkat sehingga menyebabkan terhambatnya pertumbuhan awan di atas lautan bagian timur Indonesia, sehingga di beberapa wilayah Indonesia terjadi penurunan curah hujan yang jauh dari normal (gambar berikutnya)

Page 163: Dinamika Atmosfer
Page 164: Dinamika Atmosfer

2. Penyebab Perubahan Iklim• Di indonesia, gas rumah kaca yang berasal dari aktivitas

manusia dapat dibedakan atas beberapa hal yaitu:• Kerusakan hutan termasuk perubahan tata guna lahan• Pemanfaatan energi fosil• Pertanian dan peternakan• Sampah

• Pemanfaatan energi secara berlebihan merupakan penyebab utama terjadinya perubahan iklim secara global. Hutan yang semakin rusak, baik karena kejadian alam maupun penebangan liar, juga menambah jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer secara signifikan

• Sumber utama gas rumah kaca di Indonesia ternyata berasal dari kegiatan perubahan tata guna lahan dan kehutanan yaitu sekitar 63%

Page 165: Dinamika Atmosfer

3. Upaya Penanggulan Perubahan Iklima. Pemerintah

1. Upaya Mitigasi dan AdaptasiUpaya yang dapat dilakukan di sektor mitigasi antara lain mengganti bahan bakar dengan yang lebih bersih dan ramah lingkungan, menghemat penggunaan bahan bakar serta menggunakan peralatan atau mesin yang lebih hemat energi.Upaya adaptasi yaitu dengan membuat perencanaan dan persiapan dalam menghadapi bencana yang diperkirakan akan terjadi, termasuk didalamnya sistem peringatan dini

Page 166: Dinamika Atmosfer

2. Pertanian dan Peternakana. pertanian Dari segi adaptasi, dapat dilakukan dengan memberikan informasi kondisi cuaca dan sistem peringatan dini, membangun tempat penampungan air hujan.sedangkan dari segi mitigasinya, manajemen air sawah juga dapat berfungsi untuk menurunkan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari sektor pertanian

Page 167: Dinamika Atmosfer
Page 168: Dinamika Atmosfer

b. Peternakanpemerintah dapat melakukan penyuluhan mengenai pola makan yang tepat, pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber listrik tenaga biogas perlu disosialisasikan kepada para peternak

Page 169: Dinamika Atmosfer
Page 170: Dinamika Atmosfer
Page 171: Dinamika Atmosfer
Page 172: Dinamika Atmosfer

3. PerikananPemerintah perlu memberi bantuan berupa informasi kepada nelasan, seperti data cuaca, perikanan dan kelautanPemerintah juga dapat pula memberiakn bantuan finansial bagi nelayan untuk dapat memiliki kapal yang berteknologi tinggi yang di bekali alat GPS (Global Positioning System)

Page 173: Dinamika Atmosfer
Page 174: Dinamika Atmosfer

4. TransportasiPenggunaan bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor merupakan salah satu sumber terbesar emisi gas rumah kaca

Page 175: Dinamika Atmosfer

Langkah Pemerintah

Page 176: Dinamika Atmosfer

Beralih ke transportasi masal

Page 177: Dinamika Atmosfer
Page 178: Dinamika Atmosfer

Menggunakan kendaraan berbahan bakar gas

Page 179: Dinamika Atmosfer

5. Kehutanan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang berasal dari sektor kehutanan maka penebangan hutan, baik legal maupun ilegal harus dicegah. Upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan reboisasi

Page 180: Dinamika Atmosfer
Page 181: Dinamika Atmosfer
Page 182: Dinamika Atmosfer

6. Manajemen Sampahsamapah yang menumpuk di TPA akan mengemisikan gas rumah kaca berupa gas metana. pemerintah perlu melihat potensi pemanfaatan sampah sebagai energi. Gas metana dapat diolah menjadi biogas. Biogas dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit listrik maupun sebagai bahan bakar alternatif

Page 183: Dinamika Atmosfer
Page 184: Dinamika Atmosfer
Page 185: Dinamika Atmosfer

b. Swasta atau Industripemanfaatan energi secara efesien, baik dalam proses pengolahan di industri maupun pembangkit energi, merupakan upaya yang secara nyata dapat menurunkan emisi gas rumah kaca

Page 186: Dinamika Atmosfer
Page 187: Dinamika Atmosfer
Page 188: Dinamika Atmosfer

c. MasyarakatMasyarakat juga bertanggung jawab untuk menekan emisi gas rumah kaca.

Page 189: Dinamika Atmosfer

Untuk mengurangi emisi dapat dengan cara:

Page 190: Dinamika Atmosfer

Gunakan lampu hemat energi dan jadwal penerangan rumah yang tepat

Page 191: Dinamika Atmosfer

Gunakan peralatan elektronik seperlunya saja

Page 192: Dinamika Atmosfer

Kurangi penggunaan kendaraan pribadi

Page 193: Dinamika Atmosfer
Page 194: Dinamika Atmosfer
Page 195: Dinamika Atmosfer

Maksimalkan penggunaan kendaraan umum

Page 196: Dinamika Atmosfer
Page 197: Dinamika Atmosfer
Page 198: Dinamika Atmosfer

Tanamlah pohon di sekitar anda

Page 199: Dinamika Atmosfer
Page 200: Dinamika Atmosfer