diktat pengantar sejarah amerika utara i
TRANSCRIPT
BAB I
PENGANTAR
A. Pembagian Sejarah Amerika
Nama Amerika sebelum benua yang besar ini diketahui oleh
dunia luas dengan nama yang sekarang, tentunya kita tidak mengetahui
dengan pasti nama yang sebenarnya dari benua tersebut. Secara umum,
orang mengetahui bahwa benua tersebut ditemukan oleh seorang penjelajah
yang bernama Christophorus Columbus yang mendarat di benua tersebut
pada tanggal 12 Oktober 1492. (D. K. Kolit, 1972: 9)
Walaupun kita ketahui bahwa banyak penjelajah yang sudah
menjejakkan kakinya ke benua tersebut tapi yang terkenal kemudian
sebagai penemu benua Amerika adalah Columbus. Diantara penjelajah-
penjelajah itu adalah Erikson, Amerigo Vespuci, dan penjelajah dari
portugis juga Spanyol.
Benua Amerika pada perkembangannya kemudian terbagi secara
bipolar atas dasar kebuadayaan apa yang dominan di kawasan tersebut. Kita
mengenal yang disebut sebagai kawasan Amerika Utara dan Kawasan
Amerika Latin.
B. Amerika dan Istilah “New World”
New World (berarti: dunia baru) adalah salah satu kata yang
digunakan untuk merujuk kepada Benua Amerika. Ketika kata yang
pertama kali muncul pada abad ke-15 ini digunakan, Benua Amerika
merupakan sebuah tempat baru dan asing bagi orang Eropa, yang
sebelumnya menganggap bahwa dunia hanya terdiri dari Eropa, Asia, dan
Afrika (disebut juga dengan Old World yang berarti dunia lama). Kata
"New World" berbeda dengan "modern world" (dunia modern); modern
world merujuk pada suatu masa sejarah, bukan sebuah tempat. Christopher
1
Columbus pulang ke Eropa pada tahun 1493 dari perjalanan pertamanya ke
Benua Amerika dan pada tanggal 1 November di tahun yang sama Peter
Martyr d'Anghiera menyebut Columbus dalam sebuah surat sebagai penemu
dari "New World" (novi orbis).). Satu tahun kemudian di surat yang lain,
untuk kedua kalinya kata "New World" (orbo novo) digunakan untuk
merujuk pada Benua Amerika. Dan pada tahun 1516 Martyr menerbitkan
sebuah karya yang judulnya diberi awalan De orbe novo ("On the New
World", di dunia baru). Kata ini juga digunakan oleh Giovanni da
Verrazzano pada tahun 1524 sebagai catatan perjalanannya ditahun yang
sama melalui pantai yang saat ini berada di wilayah Amerika Serikat dan
Kanada.
"New World" dalam konteks sejarah dapat digunakan untuk
membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan petualangan Christopher
Columbus, penaklukan Yukatan oleh Spanyol, dan lain-lain. Sementara
dalam konteks biologi, kata "New World" dan "Old World" digunakan untuk
mengelompokan spesies. Interpretasi lain dari kata ini adalah bahwa "New
World" (dunia baru) adalah "baru" dalam semua konteks yang berhubungan
dengan manusia; secara manusia telah berkembang dan hidup lebih lama di
Old World jauh sebelum Benua Amerika ditinggali manusia; jadi, dapat
dikatakan bahwa manusia pertama yang mencapai Benua Amerika-lah yang
menemukan "New World".
Penemuan Benua Amerikalebih dari sekedar proses
ilmiah; dan menjadi romansa —ketimbangspekulasi dan mimpi tentang
keberadaan sebuah pulau emasdi ujung laut barat yang semula
mendorong manusiauntuk berlayar ke sana.
(Lewis Spence, 1913)
2
Frontispiece dari Peter Martyr d'Anghiera's De orbe novo ("Di Dunia Baru").
C. Amerika Utara
Gambar 1.0. satelit Amerika Utara
3
Amerika Utara adalah benua di belahan bumi utara. Di utara
berbatasan dengan Lautan Arktik, di sebelah timur dengan Samudra Atlantik
Utara, di sebelah selatan dengan Laut Karibia, dan di sebelah barat dengan
Samudra Pasifik Utara. Benua ini meliputi wilayah sebesar 24.500.000 km² atau
sekitar 4,8% dari permukaan bumi. Mulai Juli 2002, penduduknya diperkirakan
lebih dari 514.600.000. Benua adalah benua ketiga yang paling besar menurut
luas, setelah Asia dan Afrika, dan ialah keempat menurut penduduk setelah
Asia, Afrika, dan Eropa. Baik Amerika Utara dan Selatan dinamakan menurut
Amerigo Vespucci (ada buku yang menulis Americus Vespucci), yang adalah
orang Eropa pertama yang melontarkan gagasan bahwa Amerika tidak sama
dengan Hindia Timur. Ia adalah orang Eropa pertama yang menemukan 'Dunia
Baru'.
Hubungan tanah satu-satunya dari Amerika Utara ke Amerika Selatan
ialah tanah genting Panama. (untuk alasan geopolitik, seluruh Panama –
termasuk timur bagian Terusan Panama sering dianggap sebagai sebagian
Amerika Utara juga) menurut beberapa pakar, Amerika Utara mulai tidak di
tanah genting Panama tetapi di tanah genting Tehuantepec, dengan daerah
menghalangi dianggap Amerika tengah dan bersandar pada lempingan
Caribbean. Kebanyakan orang cenderung menganggap Amerika Tengah
sebagai daerah Amerika Utara karena mereka berpendapat bahwa ini terlalu
kecil untuk menjadi benua sendiri. Greenland, walaupun merupakan bagian
Amerika Utara secara geografis dan di atas lempingan tektonik sama
(lempingan Amerika Utara), tidak dianggap agian benua ini secara politis.
D. Satuan regional
Amerika Utara, merupakan sebuah satuan regional dan terdiri dari negara-
negara berikut: Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko. Namun, kalau dilihat
dari kulturnya, kadangkala Meksiko termasuk bagian Amerika Tengah.
Kadangkala Amerika Utara, dianggap merupakan benua tersendiri, terpisah
4
dari Amerika Selatan. Perbatasan antara Amerika Utara dan Amerika Selatan
terletak di Panama.
Pembagian wilayah secara politik
Entitas
politikKawasan
Wilayah
(km²)
Penduduk
(perk.
2002)
Kepadatan
(per km²)Ibu kota
Amerika Serikat[2]
Amerika Utara
9.629.091 295.734.134 30,7Washington, DC
Anguilla (Britania Raya)
Karibia 102 13.254 129,9The Valley
Antigua dan Barbuda
Karibia 443 68.722 155.1St. John's
Antillen Belanda (Belanda)[3]
Karibia 960 219.958 229,1Willemstad
Aruba (Belanda)[4] Karibia 193 71.566 370,8
Oranjestad
Bahama Karibia 13.940 301.790 21,6 Nassau
Barbados
Karibia 431 279.254 647,9Bridgetown
BelizeAmerika Tengah
22.966 279.457 12,2Belmopan
Bermuda (Britania)
Amerika Utara
53 65.365 1.233,3Hamilton
Kepulauan Cayman (Britania)
Karibia 262 44.270 169George Town
Dominika
Karibia 754 69.029 91,6 Roseau
5
Republik Dominika
Karibia 48.730 8.950.034 183,7Santo Domingo
El Salvador
Amerika Tengah
21.040 6.704.932 318,7San Salvador
Greenland (Denmark)
Amerika Utara
2.166.086 56.375 0,026 Nuuk
Grenada Karibia 344 89.502 260,2St. George's
Guadeloupe (Perancis)
Karibia 1.780 448.713 252,1Basse-Terre
Guatemala
Amerika Tengah
108.890 14.655.189 134,6Guatemala City
Haiti Karibia 27.750 8.121.622 292,7Port-au-Prince
Honduras
Amerika Tengah
112.090 6.975.204 62,2Tegucigalpa
Jamaika Karibia 10.991 2.731.832 248,6 Kingston
KanadaAmerika Utara
9.984.670 32.805.041 3,3 Ottawa
Kosta Rika
Amerika Tengah
51.100 4.016.173 78,6 San José
Kuba Karibia 110.860 11.346.670 102,4 Havana
Martinique (Perancis)
Karibia 1.100 432.900 393,5Fort-de-France
MeksikoAmerika Utara
1.972.550 106.202.903 53,8Mexico City
Montserrat (Britania)
Karibia 102 9.341 91,6Plymouth; Brades[5]
Pulau Navassa
Karibia 5 — — —
6
(Amerika Serikat)
Nikaragua
Amerika Tengah
129.494 5.465.100 42,2Managua
Panama[6
]
Amerika Tengah
78.200 3.039.150 38,9Panama City
Puerto Riko (AS)
Karibia 9.104 3.916.632 430,2 San Juan
Saint Kitts dan Nevis
Karibia 261 38.958 149,3Basseterre
Saint Lucia
Karibia 616 166.312 270 Castries
Saint-Pierre dan Miquelon (Perancis)
Amerika Utara
242 7.012 29Saint-Pierre
Saint Vincent dan Grenadines
Karibia 389 117.534 302,1Kingstown
Trinidad dan Tobago[7]
Karibia 5.128 1.088.644 212,3Port-of-Spain
Kepulauan Turks dan Caicos (Britania)
Karibia 430 20.556 47,8Cockburn Town
Kepulauan Virgin Amerika Serikat (AS)
Karibia 352 108.708 308,8Charlotte Amalie
Kepulauan Virgin Britania Raya (Britania)
Karibia 153 22.643 148Road Town
7
Total 24.506.524 514.684.479 21 *)
*) http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Utara
Untuk diktat yang berada di tangan Anda ini akan membahas tentang
Amerika Serikat sebagai salah satu negara di kawasan Amerika Utara.
E. Kondisi Geografis Amerika Serikat*)
Yang akan dipaparkan dalan kondisi geografi ini bukan pada
bentuk negara, iklin, batuannya, maupun tumbuhannya, melainkan pada
jejak-jejak yang dibuat manusia pada landskapnya. Hal ini bukan berarti
bahwa lingkungan fisik diabaikan. Bahkan, dalam beberapa keadaan,
lingkungan fisik sering memegang peranan penting dalam pola kegiatan
masyarakat.
Salah satu faktor yang membuat kota New York penting adalah
lokasinya yang terletak di salah satu pelabuhan alam terbaik. Usim tanam
yang panjang dan musin dingin yang sejuk di Florida bagian Selatan,
menyebabkan wilayah ini menjadi penghasil jeruk, lemon, dan tebu
terkemuka. Namun,iklim Florida yang nyaman tidak otomatis
menyebabkannya menjadi pemasok jeruk, dan pelaguhan New York hanya
salah satu dari sejumlah alasan penting penyebab perkembangan kota.
Lingkungan fisik ikut menentukan berbagai peluang manusia, tetapi tidak
dengan sendirinya menentukan kegiatan-kegiatan manusia.
Umumnya semakin tinggi tingkat teknologi, semakin besar
kemajuan penduduk. Untuk membahas geografi Amerika, maka akan dibagi
ke dalam beberapa kawasan yang masing-masing memiiki identitas khas
sebagai hasil perkembangan dari berbagai unsur yang berinteraksi. Terdapat
beberapa tema yang menjadi ciri khas cara orang Amerika
mengorganisasikan diri mereka.
1. Urbanisasi
8
Jutaan orang Amerika, kebanyakan dari mereka adalah
penduduk kota,lebih suka menganggap negeri mereka sebagai-pada
dasarnya-pedesaan, dan tampaknya mereka percaya bahwa sifat kedesaan
tersebut memberi negara ini semangat nasional yang mendasar. Alasan atas
pandangan dominasi pedesaan ini sudah amat berkurang. Sekitas 70%
penduduk Amerika tinggal di daerah perkotaan, dan lebih dari 40% dari
mereka tinggal di daerah berpenduduk 1 juta atau lebih. Pada tahun 1990,
jumlah penduduk Amerika yang menjadi petani sekitar lima juta (2% dari
jumlah penduduk), suatu jumlah yang menurun secara konstan sejak sensus
nasional pertama pada tahun 1790, ketika lebih dari 90% penduduk
Amerika menjadi petani.
2. Industrialisasi
Sejumlah pekerja Amerika terlibat dalam pembuatan barang-
barang (manufacturing), baik secara langung maupun tidak langsung.
Kebanyakan kota didirikan dan mengalami periode prtumbuhan yang pesat
ketika pembuatan barang-pabrik tersebut ini merupakan faktor utama dalam
pengembangan kota. Kini,banyak kawasan khusus untuk pembuatan
barang-pabrik, sebagian karena keanekaragaman bahan baku industri yang
tersedia dan sebagian lagi sebagai hasil dari hubungan industri, perusahaan-
perusahaan yang menghasilkan bagian-bagian komponen dari sejumlah
produk akhir. Hal ini dimaksudkan agar meminimalkan biaya pengangkutan
keseluruhan.
3. Mobilitas yang tinggi
Jaringan transportasi Amerika yang luas merupakan unsur
penting dalam tingkat interasi ekonomi mereka yang tinggi. Barang-barang
dan manusia berpindah tempat dengan mudah di dalam dan di antara
kawasan-kawasan di negara ini. Hampir 20% dari seluruh orang Amerika
berpinah tempat tinggal setiap tahun. Meskipun banyak dari perpindahan
9
tempat tinggal ini bersifat lokal, hal itu mengakibatkan migrasi jumlah
penduduk antarkawasan yang cukup besar.
4. Sumber Alam
Sekitar 25% dari wilayah pertanian di Amerika menghasilkan
bahan-bahan ekspor. Selain itu, negara juga mampu memenuhi sebagian
besar dari kebutuhannya dalam negerinya yang besar akan bahan baku
industri. Amerika memiliki potensi untuk menjadi pemasok besar bagi
beberapa bahan baku non-pertanian secara internasional dan merupakan
pengekspor batu bara yang terkemuka di dunia.
Meskipun sebagian besar penduduk Amerika adalah orang kota,
pengambilan sumber-sumber alam yang melimpah ruah dari tempat asalnya
memerlukan sejumlah besar tenaga kerja bukan dari kota. Selanjutnya,
khususnya untuk pertanian, pengembangan sumber alam ini seringkali
meliputi wilayah yang luas. Dengan demikian, hubungan antara lingkungan
fisik dengan penyesuaian manusia terhdap lingkungan tersebut dapt dilihat
dengan jelas. Pemerintah memainkan peranan penting dalam hubungan ini
dengan menentukan kendali atas penggunaan tanah dan hasil-hasil pertanian
serta dengan mengatur pengembangan sumber-sumber alam. Ini terjadi
antara lain karena proses-proses yang berkenaan dengan urbanisasi dan
industrialisasi mengakibatkan tingginya kebutuhan terhadap bahan baku
sehingga Amerika menjadi bergantung kepada bahan baku impor, meskipun
memiliki sumber alam yang melimpah ruah.
5. Pendapatan yang Tinggi dan Konsumsi yang Tinggi
Pendapatan nasional Amerika yang tinggi diperoleh melalui
produktivitas pekerja yang tinggi, yang memerlukan penggunaan sejumlah
besar mesin. Mesin-mesin modern ini dijalankan dengan menggunakan
sumber energi bukan manusia. Mobilitas juga mengakibatkan pemakaian
sejumlah besar sumber energi. Pendapatan tinggi yang dapat dikatakan
10
merata pada sejumlah besar penduduk, memasu tingginya kebutuhan.
Semua ini mengakibatkan meningkatnya konsumsi energi.
Orang Amerika mengkonsumsi sekitar 25% dari produksi energi
total dunia. Amerika mengimpor separuh dari kebutuhan petroleumnya,
bijih besi, dan gas alam yang jumlah pemakaiannya terus meningkat,
hampir seluruh kebutuhannya terhadap timah dan alumunium, serta
sejumlah besar bijih-bijih mineral lainnya.
Pendapatan yang tinggi mempengaruhi pola makan. Orang-
orang Amerika mengkonsumsi produk-produk dging dalam jumlah yang
amat besar dan memiliki pola makan yang jauh lebih banyak daripada pola
makan kebanyakan penduduk dunia lainnya. Dengan demikian, daging sapi
dan produk-produk susu menjasi amat penting dalam perekonomian yang
berhubungan dengan pertanian.
6. Pengaruh Lingkungan
Salah satu akibat dari konsumsi yang tinggi disertai
melimpahnya dan ketergantungannya pada sumber alam, adalah besarnya
gangguan pada lingkungan fisik. Jarang sekali sumber alam dapat diambil
dari landkap alaminya tanpa mempengaruhi lingkungan fisiknya, dan
pembuatan serta penggunaan sumber-sumber ini seringkali mencemari
udara dan air. Meningkatnya kerusakan pada lingkungan fisik ini
menghidupkan kembali perdebatan antara pengembangan dan pelestarian –
suatu perdebatan yang mendorong campur tangan pemerintah yang lebih
besar lagi dalam kedua proses tersebut dengan tujuan untuk mencari jalan
tengah. Karena sumber alam domestik menjadi langka dan biaya untuk
pengambilan serta produksinya meningkat,pertentangan antara
pengembangan dan pelestarian ini akan semakin bermakna.
7. Kompleksitas Politik
11
Amerika memiliki struktur politik yang kompleks. Hak hukum
atas suatu kegiatan atau atas negara bagian dibagi di antara berbagai
lembaga pengambil keputusan yang berbeda-beda, sebagian dipilih dan
sebagian ditunjuk. Di atas tingkat negara bagian, kompleksitas struktur
politik dapat menimbulkan masalah besar dalam distribusi jasa-jasa
pemerintah yang efektif fan efisien. Desa-desa, kotakecil, kota besar
semuanya dikepalai oleh para pegawai yang dipilih oleh warga masing-
masing. Sejumlah unit administrasi khusus mengawasi ketentuan dalam
bidang-bidang jasa tertentu,seperti pendidikan, pengangkutan umum, dan
pasokan air. Pola pengaturan yang dihasilkan seringkali sulit dipahami
karena banyak hak-hukum yang bertumpang tindih atas suatu bidang jasa
atau yang lainnya si suatu daerah tertentu.
8. Asal – Usul Kebudayaan
Amerika tumbuh dari latar belakang budaya yang beraneka
ragam. Warga Afrika-Amerika memiliki andil penting bagi budaya
nasional. Suatu kawasan budaya yang khas berkembang di Barat Daya,
yang merupakan campuran dari Amerika, Spanyol, Indian Amerika, dan
Amerika Eropa. Warga China ikut berperan dalam kehidupan di beberapa
kota seperti San Fransisco dan New York. Keanekaragaman budaya ini
merupakan unsur penting dalam karakter khas negara ini.
9. Kawasan
Para ahli geografi menggunakan kawasan (region) sebagai suatu
sistem kategorisasi yang teratur, suatu cara pengaturan sekelompok fakta
mengenai tempat-tempat menjadi sekelompok informasi yang lebih terpadu
dan lebih bermakna. Sebagai suatu sistem kategorisasi, pembagian kawaan
memuaskan bila mampu menunjukkan pola-pola sekelompok fakta yang
dapat dipahami dan bila dapat membantu memperjelas pola-pola yang
kompleks.
12
Bagi para ahli geografi, sebuah kawasan dapat bersifat simpul
(nodal) atau seragam (uniform), berciri tunggal atau berciri banyak. Sebuah
kawasan simpul ditandai oleh sekelompok tempat yang dihubungkan
dengan suatu tempat lainnya oleh jaringan komunikasi atau transportasi.
Tempat-tempat dalam kelompok ini saling berhubungan karena mereka
memiliki tujuan bersama, meskipun setiap tempat mungkin amat berbeda
antara satu dengan yang lainnya.
Amerika dibagi kedalam 14 wilayah, yaitu:
a. Megalopolis
b. Maufacturing Core
c. Bypassed East
d. Appalachi and The Ozarks
e. Deep South
f. Southern Costlands
g. Agricultural Core
h. Great Plains and The Prairies
i. Empty Interior
j. Southwest Border Area
k. California
l. North Pacific Coast
m. Northlands
n. Hawaii
Yang dipaparkan di atas adalah gambaran kondisi geografi Amerika
dewasa ini. Sebuah negara yang merdeka pada tanggal 4 Juli 1776 kemudian
menjelma menjadi sebuah negara besar. Keruntuhan lawannya pada masa
Perang Dingin telah menyisakan negara ini menjadi dan memungkinkan
berkembang sebagai negara adidaya, super power, atau bisa dikatakan hyper
power. Luar biasa..
13
Menarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang negara Amerika Serikat
ini. Julukan di atas tentu tiak diperoleh dengan mulus. Banyak peristiwa-
peristiwa dalam sejarahnya yang menyedihkan. Paling tidak konflik,
diskriminasi rasial, terlibat dalam berbagai perang dunia, perang saudara, dsb,
turut memberi warna dalam sejarahnya.
Amerika Serikat ialah negara terbesar ke-3 di dunia. Keadaan
geografisnya amat bermacam-macam. Ada padang rumput d Pesisir Timur,
Pegunungan Appalachia, Great Plains di tengah negeri, Sungap Mississippi-
Missouri, Pegununga Rocky di bagian barat, Gurun dan wilayah pesisir di barat
Pegunungan Rocky, Hutan hujan di Pasifik barat daya, daerah Arktik di Alaska.
Iklimnya juga bermacam-macam menurut keadaan geografinya, dari tropis
(panas dan kering di musim panas, hangat di musim dingin) di Florida sampai
tundra (dingin sepanjang tahun) di Alaska. Sebagian besar negara ini memiliki
musim panas yang hangat dan musim salju yang dingin. Sejumlah bagian AS,
seperti California, yang khas dan karena dikondisikan oleh lokasinya sehingga
memiliki iklim mediterania.(http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika Serikat)
Dari beberapa wilayah yang mempunyai kesamaan dalam hal
geografinya, sejarahnya, dan adat-istiadatnya, maka Amerika Serikat dapat
dibagi dalam beberapa kawasan, yaitu:
a. New England, terdiri dari: Maine, New Hampshire, Vermont,
Massachussetts, Connecticut, dan Rhode Island
b. The Middle Atlantic, terdiri dari: New York, New Jersey, Pannsylvania,
Delaware, dan Maryland.
c. The South, terdiri dari: dimulai dari Virginia Selatan sampai Florida dan
west sejauh central Texas. Daerah ini juga meliputi west Virginia,
Kentucky, Tennessee, North Carolina, South Carolina, Georgia,
Alabama, Mississippi, Arkansas, Louisiana, dan parts of Missouri dan
Oklahoma.
14
d. The Midwest, terdiri dari: dari Ohio ke Nebraska dan meliputi
Michigan,Indiana, Wisconsin, Illinois, Minnesota, Iowa, bagian dari
Missouri, North Dakota, South Dakota, Kansan, dan eastern Colorado.
e. The Southwest, terdiri dari: terdiri atas Texas Barat, bagian-bagian
Oklahoma,New Mexico, Arizona, Nevada, dan bagian dari Carolina
yang selatan.
f. The West, terdiri dari: Colorado, Wyoming, Montana, Utah, California,
Nevad, Idaho, Oregon, Washington, Alaska, dan Hawaii.
.(http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika Serikat)
15
BAB II
PENEMUAN DAN KOLONISASI
A. Awal Orang dan Sejarah Amerika
Awal dari Sejarah Amerika masih diliputi misteri. Ketika orang-orang
Eropa datang ke benua baru tersebut, benua yang kemudian dikenal dengan
nama benua Amerika bukanlah suatu tempat yang kosong dan tidak
berpenghuni. Mereka yang kita kenal dengan Suku Indian. Suku Indian inilah
yang merupakan penduduk asli dan telah bermukim diwilayah tersebut.
Penduduk asli (orang-orang Indian) diduga berasal dari Asia. Kemudian mereka
melakukan migrasi ke benua Amerika kurang lebih 5-10 ribu tahun yang lalu.
Terdapat beberapa jalan/versi bagaimana orang Asia tersebut sampai ke benua
Amerika. Ada yang mengatakan: mereka pergi ke Amerika melalui Selat
Bering, ada yang mengatakan mereka pergi ke benua Amerika melalui Laut
Pasifik, dan ada yang mengatakan bahwa mereka dari Asia pergi ke Barat dulu
sampai ke benua Eropa baru kemudian menyeberangi Laut Atlantik dan
mendarat di benua Amerika.
Selain orang-orang Indian, orang – orang Viking juga mewarnai tentang
siapa orang Amerika pertama. Pada pincak Zaman Es, antara tahun 34.000-
30.000 SM, sebagian air bumi tertahan dalam lembaran-lembaran es yang maha
luas. Akibatnya, Laut Bering berada rausan meter lebih rendah dari
permukaannya sekarang, dan sebuah daratan yang dikenal sebagai Beringia
muncul antara Asia dan Amerika Utara. Pada puncaknya Beringia mencapai
lebar sampai 1.500 kilometer. Tundra lembab tanpa pepohononan yang
diselimuti rumput dan perdu ini menarik minat hewan-hewan besar yang diburu
pada zaman itu untuk makanan mereka.(USINFO, 2004: 6)
16
Kehidupan pada waktu itu masing sangat primitif sekali. Ekonomi
mereka masih sangat sederhana sekali. Untuk memenuhi kebutuhan makan
pada waktu itu adalah dengan cara berburu. Ketika mereka melakukan
perburuan tidak terasa puluhan bahkan ratusan kilometer telah ditempuh. Tak
terasa pula bahwa mereka sudah masuk ke suatu wilayah atau benua yang baru.
Karena pada waktu itu mereka hanya mengikuti kemana binatang buruannya itu
pergi. Cara inilah yang terjadi selama ribuan tahun. Menyusuri pantai Siberia
dan melewati daratan untuk melakukan penyeberangan.
Bukti adanya kehidupan kuno di Amerika Utara terus diemukan.Namun,
hanya sedikit dari penemuan ini yang bisa dipastikan berasal dari masa sebelum
12.000 SM. Sebuah tempat pengintaian berburu yang baru-baru ini ditemukan
di Alaska Utara, misalnya, kemungkinan besar berasal dari masa tersebut.
Begitu juga dengan sebuah mata tombak yang bagus pahatannya dan benda-
benda lain yang ditemukan di dekat Clovis, Mexico. (USINFO, 2004: 7)
Peninggalan-peninggalan seperti tersebut di atas mungkin tidak hanya
terbatas pada daerah penemuan tersebut. Di berbagai kawasan di Amerika Utara
dan Selatan banyak juga dijumpai Sekitar masa itulah mamut mulai punah dan
bison menggantikan posisinya sebagai sumber makanan utama dan pakaian
pelindung bagi orang-orang Amerika Utara pertama. Seiring waktu, makin
banyak lagi hewan berukuran raksasa punah, baik karena perburuan berlebihan
atau sebab-sebab alami. Selanjutnya, tanaman-tanaman seperti buah beri dan
biji-bijian menjadi bagian penting bagi pola makan orang-orang Amerika awal.
Berangsur-angsur peternakan dan pertanian secara primitif mulai dilakukan
orang. Orang Indian di kawasan yang sekarang disebut Meksiko Tengah
menjadi pelopornya. Mereka menanam jagung, labu, dan kacang-kacangan,
sekitar tahun 8.000 SM. Lambat-laun, pengetahuan ini menyebar ke kawasan
utara.
Pada tahun 3.000 SM, jenis jagung purba telah ditanam di lembah-
lembah sungai di New Maxico dan Arizona. Lalu tanda-tanda pertama dari
sistem pengairan pun mulai tampak, yang disusul dengan tana-tana kehidupan
17
perkampungan kuno pada tahun 300 SM. Pada abad-abad pertama Masehi,
suku Hohokum tinggal di pemukiman dekat tempat yang sekarang menjadi
Phoenix, Arizona. Di tempat ini mereka membangun lapangan bola dan bukit
tanah yang berbentuk pirmida yang serupa dengan yang ditemukan di Meksiko.
Mereka juga membangun kanal dan sistem pengairan. (USINFO, 2004: 7-8)
B.Orang-Orang Indian Awal
Kelompok Indian pertama yang membangun bukit-bukit tanah di
wilayah yang sekarang disebut Amerika Serikat sering disebut sebagai orang-
orang Adenan. Mereka mulai membangun peti mati dan benteng dari tanah liat
pada sekitas 600 SM. Beberapa tugu dari masa itu dibangun menyerupai bentuk
burung atau ular. Tugu-tugu ini kemungkinan digunakan untuk kepentingan
keagamaan yang sampai sekarang belum dipahami sepenuhnya.
Orang-orang Adenan tampaknya lantas terserap atau terpencar ke dalam
berbagai kelompok yang secara bersama-sama dikenal sebagai suku
Hopewell.Salah satu pusat terpenting kebudayaan mereka telah ditemukan di
Ohio Selatan, dimana sisa-sisa ribuan tugu purba masih berdiri. Diyakini
sebagai pedagang ulung, suku Hopewell menggunakan peralatan dan bermacam
benda, serta menukarkannya sepanjang kawasan yang ratusan kilometer
luasnya.
Sekitar tahun 500 Masehi, orang-orang Hopewell juga menghilang,
berangsur-angsur membuka peluang bagi hadirnya kelompok suku yang lebih
besar yang dikenal sebagai orang-orang Mississippi atau penganut kebudayaan
kuil tugu. Satu kota, Cahokia, terletak di timur St. Louis, Missouri, diperkirakan
berpenduduk sekitar 20.000 orang pada puncaknya di awal abad ke-12. Tepat di
pusat kota berdiri sebuah tugu tanah liat besar berpuncak datar, tingginya 30
meter, dan luas dasarnya 37 hektar. Delapan puluh tugu lain ditemukan di
dekatnya.
Kota-kota seperti Cahokia menggantungkan diri pada perburuan, jual
beli ternak, dan perdagangan hasil bumi untuk makanan dan persediaan mereka.
18
Dipengaruhi oleh masyarakat yang lebih makmur di kawasan selatan, mereka
berkembang menjadi masyarakat yang mengenal sistem hirarki yang memiliki
dan mempraktekkan upacara pengorbanan manusia. Dalam kawasan yang
sekarang menjadi Amerika Serikat barat-daya, suku Anasazi, leluhur suku
Indian Hopi modern, mulai membangun Pueblo, rumah dari batu dan tanah liat,
pada sekitar tahun 900. Bangunan-bangunan unik yang mirip bentuk apartemen
sekarang itu biasanya dibangun di sepanjang dinding karang. Yang paling
terkenal, istana karang di Mesa Verde, Colorado, yang mempunyai 200 ruangan
lebih. Bangunan lainnya, Pueblo Bonio yang puingnya berserakan di sepanjang
sungai Chaco, New Mexico, diperkirakan pernah berisi 800 ruangan.
Kemungkinan suku Indian Amerika yang paling makmur sebelum
kedatangan Columbus hidup di barat laut Pasifik. Di sini makanan alami berupa
ika sampai bahan mentah sangat banyak sehingga persediaan berlimpah dalam
kehidupan perkampungan pun bisa berjalan di sekitar tahun 1.000 SM.
Kehebatan upacara ‘potlatch’ mereka tetap menjadi standar bagi kemegahan
dan pesta pora yang mungkin tak tertandingi di sejarah Amerika kuno.
(USINFO, 2004: 9)
Amerika yang menyambut kedatangan orang-orang Eropa pertama ke
tanahnya bukanlah kawasan hutan belantara yang masih kosong dan tidak
berpenghuni. Diperkirakan jumlah penduduk yang bermukin di Belahan Bumi
Barat saat itu sama dengan yang di Eropa Barat-sekitar 40 juta orang.
Perkiraan mengenai banyaknya Pribumi Amerika yang hidup di
Amerika Serikat pada awal kolonisasi bangsa Eropa berkisar antara 2 sampai 18
juta orang, tapi para ahli sejarah cenderung pada jumlah yang rendah. Populasi
berkurang antara lain disebabkan dampak penyakit menular yang dibawa dari
Eropa, terutama wabah cacar yang menewaskan banyak sekali orang Indian
pada tahun 1600-an, jauh lebih besar ketimbang semua perang dan benrokan
dengan pendatang Eropa. Kebudayaan dan adat istiadat Indian saat itu sangat
kaya karena lahan mereka yang begitu luas dan lingkungan yang sangat
19
beragam, serta adaptasi yang dilakukan oleh suku-suku ini ke stiap situasi
tersebut. Namun pengelompokkan secara garis besar masih bisa dilakukan.
Banyak suku, terutama di wilayah timur yang berhutan dan Midwest,
memadukan aspek-aspek perburuan, pengumpulan dan pembiakkan benih
jagung, serta produk lainnya untuk bahan persediaan makanan mereka. Daam
banyak hal, umumnya kaum wanita yang bertanggungjawab untuk masalah
bercocoktanam di ladang dan mendistribusikan makanan sementara kaum pria
pergi berburu dan berperang.
Dilihat ari semua segi, masyarakat Indian di Amerika Utara sangat
terikat pada tanah mereka. Identifikasi dengan alam dan unsur-unsurnya adalah
bagian menyeluruh dalam kepercayaan agama mereka. Pada hakikatnya hidup
orang Indian berpedoman kepada kaum dan masyarakat mereka, dengan
pemberian kebebasan dan toleransi kepada anak-anak Indian yang lebih besar
bila dibandingkan kebiasaan Eropa saat itu.
Kendati beberapa suku di Amerika Utara telah mengembangkan sejenis
aksara kuno untuk menjaga teks-teks tertentu, kebudayaan Indian lebih
mengutamakan bahasa tutur, di mana penceriteraan dongeng dan mimpi sangat
dijunjung tinggi. Jelas sekali bahwa terjadi perdagangan di antara suku-suku
yang ada. Selain itu, banyak bukti kuat yang menunjukkan bahwa suku-suku
yang saling bertetangga ini menjalin hubungan secara ekstensif dan resmi, baik
hubungan yang bersahabt maupun bermusuhan. (USINFO, 2004: 10)
C. Kedatangan Orang-Orang Eropa di Benua Amerika
Orang Eropa pertama yang diperkirakan pertama kali menjejakkan
kakinya di benua Amerika Utara adalah kaum Norse (berdasarkn bukti-bukti
yang ada). Kaum Norse (Norwegia) ini berlayar ke barat dari Greenland, di
mana The Red Eric mendirikan sebuah pemukiman sekitar tahun 985. Leif,
puteranya, pada tahun 1001, menjelajah ke pantai timur –laut di kawasan yang
sekarang menjadi Kanada. Menurut hikayat Norse, para pelaut ulung bangsa
Viking telah mengarungi Lautan Atlantik sepanjang pantai Amerika utara ke
20
arah selatan sampai Kepulauan Bahama, namun klaim ini belum bisa
dibuktikan kebenarannya sampai sekarang. Meskipun demikian, pada tahun
1963, sisa-sisa reruntuhan beberapa rumh kaum Norse dari masa itu ditemukan
di L’Anse-aux-Meadows, Newfoundland utara, sehingga mendukung klaim dari
hikayat Norse tersebut.
Pada tahun 1497, hanya lima tahun setelah Christophorus Columbus
mendarat di Karibia dalam upaya pencarian jalan ke Asia lewat barat, seorang
pelaut Venesia bernama John Cabot tiba di Newfoundland dengan mengemban
tugas dari Raja Inggris. Kendati nyaris dilupakan, pelayaran Cabot kemudian
dijadikan alasan Iggris untuk mengklaim Amerika Utara. Pelayaran ini juga
membukajalan ke kawasan penangkapan ikan yang berlimpah di lepas pantai
George’s Bank, di mana para nelayan Eropa, terutama orang Portugis, segera
berdatangan secara teratur. (USINFO, 2004: 11)
Memang eksplorasi pada waktu itu banyak dipelopori oleh negara-
negara Eropa yang berada di pinggir laut, seperti: Inggris, Perancis, belanda,
Portugal, dan Spanyol. Seperti diketahui bahwa negara-negara tersebut
mempunyai pemerintahan yang kuat dan kesadaran nasional yang tinggi. Di sisi
lain juga negara-negara tadi berda pada jarah yang dekat dengan perdagangan
di timur.
D. Dari Barat Menuju Ke Timur
Tidak bisa dipungkiri bahwa pelayaran dalam rangka eksplorasi jalan ke
dunia timur banyak disokong oleh golongan pedagang besar dan sebuah
kekuatan yang terorganisir dari sebah negara bangsa. Sebagai bangsa yang
mengawali eksplorasi adalah bangsa Portugal. Keunggulan maritimnya berkat
Pangeran Henry ‘sang navigator’, yang sangat mengabdikan hidupnya untuk
belajar tentang kelautan dan kemajuan pelayaran. Pangeran Henry
mengirimkan pelayaran demi pelayaran, diantara pelautnya pergi ke selatan
sejauh Cape Verde. Setelah kematian Pangeran Henry pada tahun 1460,
tugasnya dilanjutkan oleh Bartholomes Diaz yang pada tahun 1486 berlayat di
21
melewati Tanjung Harapan, 1497-8 Vasco da Gama berhasil menemukan jalan
ke India. Pada tahun 1500, armada berikutnya dengan tujuan India, di bawah
Pedro Cabral, tetapi kapalnya tertiup angin jauh sampai ke selatan dan
terdampar di pesisir Brazil. Jadi sebetulnya benua Amerika sudah ditemukan
pada dekade sebelum Columbus melakukan pelayarannya pada tahun 1492.
(Richard N. Current, 1965: 5)
Christophorus Columbus (1451-1506) lahir di Genoa. Ia mendapatkan
pengetahuan tentang pelayaran ketika ia dinas/melayani Portugis. Ia bukanlah
orang yang pertama kali sampai ke timur dengan berlayar ke arah barat, tetapi
ialah yang pertama kali melakukannya. Pada tahun 1492, Columbus melakukan
pelayarannya yang pertama dan mendarat di Pulau Watling, bahamas. (Richard
N. Current, 1965: 6)
Gambar 1.1. Wajah Columbus dalam lukisan abad ke-16. Tidak ada gambar asli mengenai Columbus
Christopher Columbus (30 Oktober 1451 – 20 Mei 1506) adalah
seorang penjelajah dan pedagang yang menyeberangi Samudra Atlantik dan
sampai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492 di bawah bendera
Castilian Spanyol. Ia percaya bahwa Bumi berbentuk bola kecil, dan beranggap
sebuah kapal dapat sampai ke Timur Jauh melalui jalur barat. Columbus
bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang ia dapati sudah diduduki.
22
Ia juga bukan orang Eropa pertama yang sampai ke benua itu karena sekarang
telah diakui secara meluas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara telah
berkunjung ke Amerika Utara pada abad ke 11 dan mendirikan koloni L'Anse
aux Meadows untuk jangka waktu singkat. Terdapat perkiraan bahwa pelayar
yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Columbus dan
membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya. Terdapat juga banyak
teori mengenai ekspedisi ke Amerika oleh berbagai orang sepanjang masa itu.
Columbus tentu saja, tidak pernah melihat bumi Amerika Serikat,
namun penjelajahan pertama ke Benua Amerika dilakukan dari koloni-koloni
Spanyol yang ikut ia dirikan. Ekspedisi pertama yang dilakukan pada tahun
1513 oleh sekelompok lelaki di bawah pimpinan Juan Ponce de Leon mendarat
di pantai Florida, di sebuah tempat yang denkat dengan yang sekarang menjadi
kota St. Augustine.
Seorang saudagar yang beraal dari Florentina, Americus
Vespucius (sebagian sumber menulis namanya dengan Amerigo Vespuci),
berlayar dan menuliskan pengalamannya yang sebagian khayalan tentang
penemuan benua baru. Kemudian surat-surat tadi oleh seorang ahli geografi
berkebangsaan Jerman, Martin Waldsemuller, menerbitkan salah satu surat
Americus Vespucius tadi dengan saran bahwa daratan tadi dinamakan
Americus.
Tentang Amerigo Vespucci (Americus Vespuci)
23
Gambar 1.2. Patung Amerigo Vespucci di Uffize, Firenze.
Amerigo Vespucci (9 Maret 1454 - 22 Februari 1512) adalah seorang
pedagang, penjelajah, dan pembuat peta dari Italia. Ia memegang peranan
penting dalam penjelajahan pantai timur Amerika selatan antara tahun 1499 dan
1502. Dalam perjalanannya yang kedua, ia menemukan bahwa Amerika selatan
memanjang ke selatan lebih jauh daripada yang diperkirakan oleh orang Eropa
saat itu, dan menyimpulkan bahwa ini bukanlah India, melainkan sebuah benua
baru. Pada 1507, Martin Waldseemüller menerbitkan sebuah peta dunia dan
memberi benua baru ini nama "Amerika" menurut Vespucci.
Di antara tokoh-tokoh terpenting di awal penjelajahan bangsa Spanyol
adalah Hernando De Soto, seorang conquistador kawakan yang bermitra dengan
Fransico Pizzaro selama penakhlukkan Peru. Setelah meninggalkan Havana
pada tahun 1539, ekspedisi De Soto mendarat di Florida dan menjelajah ke
Amerika Serikat tenggar sampai sejauh Sungai Mississippi dalam pencarian
harta karun. Orang Spanyol lainnya, Fransisco Coronado, memulai dari Mexico
pada tahun 1540 untuk mencari Tujuh Kota Cibola yang menurut mitos
berlimpah emas. Penjelajahan Coronado membawanya sampai ke Grand
Canyon dan Kansas, namun gagal menemukan emas atau harta karun yang
24
didambakan anak buahnya. Meskipun demikian, pasukan Coronado
meninggalkan hadiah yang tak disengaja di daerah itu, cukup banyak kuda yang
kabur untuk mengubah kehidupan di Daratan Besar (Great plains). Beberapa
generasi kemudian, orang-orang Indian Plains telah menjadi ahli penunggang
kuda, kecakapan yang selanjutya sangat meningkatkan rentang dan cakupan
kegiatan mereka. Sementara orang Spanyol merangsek maju dari arah selatan
Sementara orang Spanyol merangsek maju dari arah selatan, kawasan
sebelah utara dari yang sekarang menjadi Amerika Serikat lambat laun terbuka
lewat perjalanan-perjalanan yang dilakukan para penjelajah seperti Giovanni da
Verraano, lelaki asal Florentina ini berlayar untuk kepentingan Perancis, Ia
mendarat di North Carolina pada tahun 1524, lantas melanjutkan pelayaran ke
utara di sepanjang pantai Atlantik hingga ke tempat yang sekarang menjadi
pelabuhan New York. Sepuluh tahun kemudian, pelaut Perancis, Jacques
Cartier, berlayar dengan harapan besar-sama seperti orang-orang Eropa
sebelumnya- untuk menemukan jalan tembus ke Asia. Ekspedisi Cartier di
sepanjang Sungai St. Lawrence meletakkan dasar untuk klaim Perancis di
Amerika Utara, yang berlangsung sampai tahun 1763.
Setelah keruntuhan koloni pertama mereka, Quebec, pada tahun 1500-
an, kaum Huguenot (beragama pProtestan) dari Perancis mencoba untuk
bermukim di pantai utara Florida dua dekade kemudian. Pihak Spanyol
memandang Perancis sebagai sebuah ancaman terhadap jalur perdagangan
mereka di sepanjang Sungai teluk (Gulf Stream) sehingga mereka
menghancurkan koloni itu pada tahun 1565. Ironisnya, pemimpin pasukan
Spanyol Pedro Menendez segera membangun sebuah kota baru yang dinamai
St. Augustine yang tidak terlalu jauh dari tempat itu. Inilah hunian tetap Erpa
pertama di tempat yang kelak menjadi Amerika Serikat.
Kekayaan berlimpah-limpah yang berguyur masuk ke Spanyol dari
koloninya di Meksiko, Karibia, dan Peru, merangsang penguasa negara-negara
Eropa lainnya. Dalam tempo singkat, negara-negara bahari baru termasuk
25
Inggris muncul dan mulai ambil bagian di Dunia Baru. Salah satu
penyebabanya adalah keberhasilan Francis Drake merampas kapal-kapal
pembawa harta Spanyol.
Pada tahun 1578, Humphrey Gilbert, penulis risalah tentang pencarian
Terusan Barat-Laut, mendapatkan hak paten dari Ratu Elizabeth untuk
menjajah ‘tanah yang masih dihuni bangsa barbar dan biadab’ di Dunia Baru
yang belum dikuasai negeri Eropa lainnya. Baru lima tahun kemudian upayanya
bisa dimulai. Ketika ia hilang di laut, saudara-tirinya, Walter Raleigh,
mengambil alih misi tersebut. Pada tahun 1585, Raleigh mendirikan koloni
Inggris yang pertama di Amerika Utara, di Pulau Roanoked di lepas pantai
North Carolina. Tempat itu kemudian terbengkalai dan upaya kedua dua tahun
berikutnya juga mengalami kegagalan. Butuh waktu 20 tahun sebelum Inggris
mencobanya lagi. Kali ini adalah Jamestown pada tahun 1607. Koloni yang
dibangun ini sukses dan Amerika Utara pun memasuki era baru. (USINFO,
2004:13)
Gambar 1.3. Koloni Inggris pertama di Pulau Roanoked
26
E. Koloni-Koloni Awal
Seperti sudah dijelaskan di pembahasan sebelumnya bahwa perintis
kolonisasi di Amerika Serikat adalah Sir Humphrey Gilbert dan saudara tirinya
Sir Walter Raleigh. Mereka berdua adalah teman Richard Hakluyt dan Ratu
Elizabeth.
John Smith, pendiri dari koloni Virginia, 1607, mengatakan: “Heaven
and earth never agreed better to frame a place for man’s habitation”. (Langit
dan bumi tak pernah sesepakat merancang tempat untuk pemukiman manusia).
Ungkapan John Smith tadi merupakan ekspresi bahwa Benua Baru yang
kemudian dikenal sebagai Amerika Serikat mendukung sekali sebagai tempat
pemukiman baru yang sangat menjanjikan: kaya akan sumber alam.
Tahun 1600-an merupakan awal dari terjadinya gelombang emigrasi
dari Eropa ke Amerika Utara secara besar-besaran. Selama lebih dari tiga abad,
gerakan perpindahan penduduk ini tumbuh dari hanya beberapa ratus orang
Inggris menjadi banjir berjuta-juta pendatang baru. Terdorong oleh motivasi
yang kuat dan berbagai alasan lainnya,mereka pun membangun peradaban baru
di kawasan utara benua tersebut. (Prof. Keith W. Olson, cs.tt: 1 dan USINFO,
2004: 14)
Imigran pertama Inggris yang datang ke tempat yang sekarang diebut
Amerika Serikat melintasi Laut Atlantik cukup lama setelah Spanyol
membentuk koloninya di Maeksiko, India Barat, dan Amerika Selatan. Sama
seperti para pendatang yang datang ke Benua Baru, mereka datang dalam kapal-
kapal kecil yang berjubel penuh sesak. Selama pelayran antara 6 sampai 12
minggu, mereka hidup dalam ransum makanan yang terbatas. Banyak sekali
yang tewas karena penyakit, sementara kapal-kapal kecil itu juga sering
dihantam badai, dan beberapa diantaranya hilang di laut.
Terdapat beberapa latar belakang mengapa orang-orang Eropa
melakukan migrasi ke Amerika Utara. Diantaranya karena mereka melarikan
27
diri dari penindasan politik, demi mencari kemerdekaan dalam melakukan
ibadah, atau pun untuk mencari petualangan dan mencari peruntungan yang
lebih baik daripada di negeri mereka sendiri. Di antara tahun 1620 dan 1635,
kesulitan ekonomi melanda Inggris. Banyak orang tidak mendapatkan
pekerjaan. Bahkan para tukang yang terampil pun hanya mendapatkan upah
sekedar cukup untuk menyambung hidup. Kegagalan panen menambah parah
kesengsaraan. Selain tiu, Revolusi Industri telah menciptakan industri tekstil
yang berkembang pesat, yang terus menuntut pemasokan wol agar pabrik bisa
terus beroperasi. Karena ingin beternak biri-biri, para tuan tanah memagari
tanah pertanian mereka dan mengusir para petani. Tak pelak, perluasan wilayah
jajahan menjadi jalan keuar bagi kaum petani yang tersingkir ini.
Pemandangan pertama bagi orang-orang yang saat itu tiba di tanah baru
adalah panorama hutan lebat. Para pendatang ini pasti sulit bertahan hidup
kalau saja tidak dibantu oleh orang-orang Indian ramah yang mengajari mereka
cara bercocok tanam tumbuhan sli daerah itu seperti labu, labu siam, buncis,
dan jagung. Selain itu, kawasan hutan perawan sangat luas membentang hampir
2.100 kilometer sepanjang tepi pantai Timur menyediakan banyak binatang
buruan dan kayu api. Kawasan ini juga berkelimpahan bahan mentah untuk
membangun rumah, perabotan, kapal-kapal, dan beraneka barang yang
menguntungkan untuk diekspor.(Prof. Keith W. Olson. Tt: 1)
Virginia dan Maryland
Koloni Inggris yang pertama didirikan di Amerika Utara adalah
Jamestown. Koloni ini yang kemudian berkembang menjadi Viriginia. Virginia
adalah nama yang diberikan untuk menghormati ratu Inggris pada waktu itu –
Elizabeth (the virgin queen). Nama Virginia diberikan Elizabeth untuk memberi
nama sebuah daratan yang tak tentu namanya di Amerika Utara yang
berbatasan dengan Laut Atlantik. Sepanjang pantai ini penanam modal Raleigh
berniat untuk memulai upaya-upaya kolonisasinya. Terdapat dua kelompok
saudagar yang berminat, yang satu terletak di Plymouth dan satunya d London.
28
Pada tahun 1606, saudagar yang berada di London-lah yang mendapat sebuah
piagam dari Raja James I untuk membangun koloni di antara garis lintang ke-
34 dan 38. Dengan mengambil contoh EIC, mereka tidak bermaksud untuk
membangun sebuah perkampungan pertanian melainkan yang dibangun adalah
pos perdagangan. Untuk itu maka berniat untuk mengirim hasil industri Inggris
ditukar dengan Indian, dengan cara seperti itu mereka berharap membawa
kembali barang dagangan Amerika atau memproduksi dengan buruh dari
pekerja mereka sendiri.
Ekspedisi pertama mereka dengan tiga kapal kecil yang membawa 120
orang berlayar menuju Teluk Chesapeake dan naik ke atas Sungai James di
musim semi pada tahun 1607. Para kolonis – sebagian besar teridiri dari para
petualang yang gagah berani dan sangat sedikit diantara kolonis tadi mereka
yang berniat menjadi pekerja – mengalami kesulitan-kesulitan sejak mereka
mendarat dan mulai membangun perkampungan di Jamestown. Kelompok yang
terdiri dari orang-orang kota dan para petualang ini lebih tertarik untuk mencari
emas, menumpuk kayu, aspal, ter, bijih besi daripada harus berladang/bertani.
Kelompok ini tidak dilengkapi dengan temperamen dan kemampuan untuk
menjalani hidup di alam liar. Di antara mereka, Kapten John Smith, tampil
sebagai sosok yang dominan sekali pun ada pertengakaran demi pertengkaran,
kelaparan, orang Turki, dan bahkan orang-orang Indian.
Pada tahun 1609, setelah John Smith kembali dari Inggris, dan
sepeninggalnya, koloni itu menjadi kacau. Selama musim dingin tahun 1609-
1610, sebagian penduduk tewas akibat kelaparan dan penyakit. Dari total
penduduk Jamestown yang berjumlah 500 orang hanya tersisa 60 orang yang
mampu bertahan hidup pda bulan Mei 1610. Namun tidak lama kemudian
terjadilaah perkembangan yang merombak Virginia. Pada tahun 1612, John
Rolfe mulai menyilangkan benih tembakau dari India Barat dengan perdu asli
Amerika dan menghasilkan jenis baru yang cocok dengan selera orang Eropa.
Pengiriman tembakau ini pertama kali mancapai London pada tahun 1614.
29
Dalam tempo sepuluh tahun, tembakau menjadi sumber pernghasilan terbesar
Virginia.
Salah satu pemegang saham Virginia Company, George Calvert, Lord
Baltimore, mempunyai ide untuk menguasai koloni tersebut sendiri. Ia sendiri
masuk ke agama Katolik Roma, Calvert mempunyai pemikiran besar untuk
membangun perumahan dan mendirikan tempat perlindungan bagi orang –
orang penganut Katolik Roma, korban diskriminasi politik di Inggris. Dari
Raja Charles I, Ia mendapat hak paten atas wilayah Virginia yang membentang
dari Utara Potomac sampai Timur Teluk Chesapeake, Raja telah meng-Kristen-
kan Maryland untuk menghormati istrinya yang menganut Katolik Roma,
Seorang wanita Perancis – Henrietta Maria. George Calvert meninggal dunia
sebelum pengakuan terhadap Maryland secara resmi, dan pengakuan tersebut
dikeluarkan pada tahun 1623 kepada anak lelakinya – Cecillius, yang kemudian
menjadi Raja ke-2 Baltimore.
Selama Virginia Co. (masih mengklaim hal atas tanah tersebut) menolak
untuk mengakui Calvert, Lord Baltimore tetap tinggal di Inggris untuk
mempertahankan kepentingannya di Istana, Ia mengutus dua dari saudaranya,
satu diantaranya , Leonard Calvert, sebagai gubernur, untuk melihat
pembangunan pemukiman di propinsi milik keluarganya. Pada bulan Maret
1634, Ark dan Dove, membawa 2 sampai 3 ratus penumpang, sebagian besar
penganut Katolik Roma, masuk ke Potomac dan belok ke salah satu anak
sungai sebelah timur. Di tebing yang tinggi dan kering inilah mereka
membangun kampung, St. Mary, bertetangga dengan orang Indian, yang telah
menarik diri untuk menghindari musuh-musuh pribumi, menolong dengan
mencukupi persediaan jagung. Orang-orang Maryland pada awalnya tahu tidak
ada kematian besar-besaran, tidak terjadi wabah penyakit, dan tidak ada
kelaparan. Masalah Serius muncul dari perselisihan daerah perbatasan dengan
orang-orang Virginia. Perselisihan menimbulkan pertumpahan darah tetapi
pada akhirnya diselesaikan oleh keputusan Raja yang menyokong Maryland.
(Richard N. Current, 1965: 16)
30
Massachussetts
Selama pergolakan agama pada abad ke-16, sebuah kelompok yang
terdiri dari lelaki dan wanita yang menyebut diri mereka kaum Puritan
mencoba mengubah Gereja Negara Inggris dari dalam. Pada hakikatnya mereka
menuntut agar tata cara ibadah dan susunan gereja yang mengacu pada Katolik
Roma diganti dengan bentuk kepercayaan dan ibadah Protestan yang lebih
sederhana. Ide reformis mereka yang berupa penghancuran kesatuan negara
gereja telah mengancam memecah belah masyarakat dan merongrong
kekuasaan kerajaan.
Di tahun 1607, sekelompok kecil kaum separatis – sekte Puritan radikal
yang tidak percaya Gereja Negara dapat direformasi- memisahkan diri ke
Leiden, Belanda, tempat mereka mendapatkan suaka dari penguasa di sana.
Namun kaum Calvinis Belanda memanfaatkan mereka untuk menjadi pekerja
kasar dengan bayaran murah. Beberapa anggota perhimpunan agama ini
menjadi tidak puas dengan perlakuan diskriminatif ini dan memutuskan untuk
bermigrasi ke Dunia Baru.
Di tahun 1620, sekelompok kaum Puritan Laiden mendapat sebuah hak
paten dari Virginia Co. Maka, sebuah kelompok berjumlah 101 orang yang
terdiri dari laki-laki, wanita, dan anak-anak berlayar ke Virginia dengan kapal
Mayflower. Badai mengirim kapal itu jauh ke utara hingga mereka mendarat
di Cape Cod, New England. Yakin bahwa mereka di luar kekuasaan mana pun,
mereka menyusun perjanjian resmi untuk berpegang kepada ‘hukum yang adil
dan setara’ yangdi buat oleh para pimpinan yang mereka pilih sendiri.
Perjanjian ini adalah Mayflower Compact (Kesepakatan Mayflower).
Tentang Bagaimana Kaum Pilgrim Hidup (Pilgrim=peziarah)
Gambaran tentang Kaum Pilgrim diberikan oleh Edward Winslow
dalam surat yang Ia tulis sesaat setelah Ia mendarat. Ketika musim dingin yang
pertama di New England, istri Winslow meninggal. Dua bulan kemudian, Ia
31
kemudian menikah dengan Susannah White, yang juga telah menjanda pada
periode yang sama. White adalah wanita pertama yang melahirkan di New
England, dan pernikahan Winslow dan White adalah pernikahan pertama di
wilayah tersebut. Winslow terpilih menjadi gubernur beberapa kali karena Ia
sangat ahli dalah bernegosiasi dengan pemimpin suku Indian Masassoit. Pada
awalnya hanya terdapat tujuh rumah dan empat diantaranya digunakan untuk
perkebunan. Pada musim semi terakhir seluas 20 acre dipakai untuk ditanami
jagung Indian, untuk menyemai gandum dan kacang polong seluas 6 acre, dan
menurut cara orang Indian, tanaman diberi pupuk ikan hering atau shad
(semacam ikan laut). Kehidupan kaum pilgrim waktu itu sangat berlimpah
kesenangan.
Di bulan Desember, kapal Mayflower mencapai pelabuhan Plymouth.
Di tempat inilah kaum Pilgrim sepanjang musim dingin membangu pemukima
mereka. Nyaris separuh dari mereka tewas karena udara dingin dan penyakit.
Gelombang baru imigran segera berdatangan di Pantai Teluk Massachussetts
pada tahun 1630. Bekal mereka adalah mandat dari Raja Charles I untuk
membentuk sebuah koloni. Banyak dari mereka adalah kaum Puritan yang
praktek keagamaannya semakin dilarang di Inggris. Pemimpin mereka, John
Winthrop, secara terbuka menyatakan ingin mendirikan “sebuah kota di atas
bukit” di Dunia Baru. Dengan pernyataannya, ia memaksudkan sebuah tempat
kaum Puritan akan hidup dengan peraturan ketat yang sesuai dengan
kepercayaan mereka.
Koloni Teluk Massachussetts memegang peranan penting dalam
perkembangan di seluruh kawasan New England. Keberhasilannya adalah
karena Winthrop dan rekannya sesama kaum Puritan berhasil menerapkan
anggaran dasar mereka di san. Dengan demikian, kekuasaan atas pemerintahan
di koloni ini berada di Massachussetts, bukan di Inggris.
Rhode Island
32
Tidak semua orang menyukai hukum kolot dan kaku dari kaum Puritan.
Salah seorang yang pertama kali berani menentang Pengadilan Umum secara
terbuka adalah pendeta muda Roger Williams. Ia keberatan atas perampasan
tanah suku Indian yang dilakukan secara semena-mena oleh pihak koloni dan
hubungan koloni dengan Gereja Inggris.
Setelah dibuang dari Teluk Massachussetts William membeli sebidang
tanah dari suku Indian Narragansett di kawasan yang kemudian dikenal dengan
nama Providence, Rhode Island, pada tahun 1636. Di sinilah ia mulai
membangun koloni Amerika pertama yang benar-benar memisahkan gereja dari
negara, di mana kebebasan beragama dipraktekkkan.
Connecticut, New Hampshire, Maine
Williams yang disebut pembangkang ini bukan satu-satunya yang
meninggalkan Masschussetts. Kaum Puritan Ortodoks yang berupaya mencari
lahan dan keberuntungan lebih baik, segera mulai meninggalkan Koloni Teluk
Massachussetts. Kabar tentang kawasan subur di Lembah Sungai Connecticut,
misalnya, telah menarik minat kaum petani yang mengalami masa sulit dengan
tanah tandus. Pada awal tahun 1630-an, banyak orang yang berani menghadapi
bahaya serangan suku Indian demi mendapatkan tanah subur dan rata.
Kelompok-kelompok baru ini tidak menjadikan keanggotaan gereja sebagai
prasyarat untuk bisa memberikan suara. Maka, makin banyak orang yang
pindah ke wilayah tersebut. Pada saat yang bersamaan, pemikiman-pemukiman
lain mulai tumbuh di sepanjang pantai New Hampshire dan Maine,saat kian
banyak imigran yang berdatangan mencari tanah dan kebebasan yang
tampaknya ditawarkan oleh Dunia Baru. New Hampshire dan Maine kemudian
menjadi milik terpisah antara Kapten John Mason dan Sir Fernando Gorges,
ketika pada tahun 1629 mereka membagi sepanjang Sungai Piscataqua dari
Dewan untuk New England. Massachussetts Bay Co. kemudian berniat
meluaskan wilayahnya ke utara tetapi kasusnya kalah melawan ahli waris baik
33
dari Mason maupun Gorges di pengadilan tinggi di Inggris. New Hampshire
kemudian pada tahun 1679 diatur sebagai propinsi tersendiri. Maine, keluarga
Gorges menjual hak mereka , dan menyisakan sebagian massachussetts sejak
1691 sampai diakui bergabung ke dalam Union sebagai negara bagian pada
tahun 1820.
New England
New England adalah nama yang diberikan oleh Kapten John Smith,
yang telah menjelajahi pantai tersebut dan menerbitkan sebuah laporan,
termasuk mengambarkan petanya. Hak untuk menguasai wilayah tersebut telah
berlalu bagi kelompok pedagang Plymouth pada waktu yang bersamaan (1606)
kelompok London mendapatkan keuntungan dari kolonisasi di Selatan. Setelah
usaha bertanam di muara Sungai Kennebec gagal, perusahaan Plymouth
mereorganisasi sebagai Dewan atas New England, suatu badan hukum dalam
real estate daripada sekedar memajukan perdagangan. Dewan tersebut
memindahkan tanah-tanahnya menjadi milik individual dan perusahaan-
perusahaandalam serangkaian dana bantuan yang tumpangtindih dan
membingungkan. Hal ini, tetap atau berubah tergantung dana bantuan langsung
dari Raja, asal saja dasar untuk semua koloni yang muncul di New England –
Massachussetts (termasuk Plymouth dan Maine), Connecticut, Rhode Island,
serta New Hampshire.
Sebagian besar dari penduduk koloni New England dan hampir seluruh
koloni adalah kaum Puritan, yang mempunyai motif keagamaan kuat yang sama
kuatnya dengan motif ekonomi waktu meninggalkan inggris untuk bermukim di
seberang lautan.
The Carolinas dan New York
Enam dari tiga belas koloni terakhir berasal sebelum perang saudara di
Inggris pada tahun 1640an, yang menghentikan kegiatan kolonisasi di luar
negeri. Kemudian pada tahun 1660 Charles II kembali dari pengasingannya
34
untuk memerintah sebagai Raja Merry dan mendapat hadiah sebagai orang
istana yang agung di Dunia Baru. Ia tidak hanya diakui dengan piagam
kerajaan, tetapi juga diberikan kepadanya koloni tambahan: Carolina Utara,
Carolina Selatan, New York, New Jersey, Pennsylvania, dan Delaware.(Richard
N. Current, 1965: 20)
Carolina (menurut bahasa Latin Carolinus, berarti Charles), sebagian
diperoleh seperti Maryland yang diperoleh dari daerah Virginia, dihadiahkan
oleh Charles II untuk suatu kelompok dari delapan kelompok favoritnya, para
politikus terkemuka, diantara dari mereka yang paling aktif dalam urusan-
urusan Carolina adalah Anthony Cooper, Lord Ashley. Di dalam piagam
berturut-turut tahun 1663 dan 1665 delapan orang ini menerima hak bersama
atas seluruh wilayah yang berada di antara garis lintang 29’ dan 36’ 30’. Seperti
halnya Lord Baltimore di Maryland, mereka berharap memperoleh keuntungan
sebagai tuan tanah dan spekulan tanah, menjual atau menghadiahkan lain-lain
dalam bidang kecil, dan menarik pembayaran tahunan. Terdapat dua areal
pemukiman yang terpisah, satu di utara dan satunya lagi di selatan
Semenanjung Fear. Setelah dua wilayah diperlakukan sebagai satu koloni,
dengan gubernur yang sama, pada akhirnya pemilik modal menjadikan sebagai
koloni terpisah pada tahun 1712, masing-masing dengan gubernur yang berbeda
sebagai pemiliknya.
Carolina Utara dan Carolina Selatan mempunyai karakteristik dan
sejarah yang agak berbeda. Penghuni pertama di Carolina Utara berasal dari
tanah koloni lain-sedikit dari New England, sebagian besar berasal dari
Virginia. Perintis ini menunjukkan tanda-tanda lalai oleh si pemilik, yang telah
memberikan perhatiannya ke separuh selatan dari miliknya. Di Carolina Selatan
pemiliknya melihat kepada pembangunan kota Charleston, dengan dermaga,
benteng, rumah-rumah yang baik, dan jalan-jalan yang lebar. Beberapa dari
pemimpin-pemimpin awal koloni dan beberapa penduduk pertamanya berasal
dari perkebunan tebu yang mengalami kemunduran di India Barat Inggris,
khususnya Barbados. Perkebunan yang makmur dibangun di tanah daratan, dan
35
jumlah penduduk tumbuh lebih cepat di sini dibandigkan di utara Tanjung Fear.
(Richard N. Current, 1965: 20-21)
Pada tahun setelah penghadiahan Carolina Charles II dilimpahi seluruh
wilayah yang terbentang antara Connecticut dan Sungai Delaware oleh
saudaranya Duke of York tahun 1664 ( setelah itu Raja James II). Sebagian
besar dari daratan ini agaknya menjadi milik Massachussetts Bay Company atas
atas hadiah perusahaan laut ke laut. Seluruh kawasan telah diklaim oleh
Belanda, yang telah menanamkan beberapa poin strategis di dalam kawasan
tersebut.
Republik Belanda, setelah berhasil mencapai kemerdekaan dari
Spanyol, segera membangun karirnya dalam perdagangan luar negeri dan
mebangun kekaisaran di Asia, Afrika, dan Amerika. Untuk memperoleh
keabadian dalam beberapa urusan, Perusahaan India Barat Belanda mulai
membangun perkampungan, mengangkut seluruh keluarganya dalam sebuah
perjalanan sampai yang disebut New Netherland pada tahun 164, dan kemudian
menawarkan model’patron’ yang akan membawa lebih banyak imigran guna
bekerja di tanah tersebut. Membangun koloni New Netherland.
Di bawah sistem patron, setiap pemegang saham atau patron yang dapat
membawa 50 orang dewasa ke lahannya dalam jangka waktu empat tahun, akan
mendapat tanah sepanjang 25 kilometer di tepi sungai, hak eksklusif untuk
memancing dan berburu, dan kekuasaan hukum perdata serta pidana di
tanahnya. Sebagai imbalannya, ia menyediakan ternak, alat pertukangan, dan
bangunan. Para penyewa mesti membayar sewa dan memberi pilihan pertama
kepada sang patron untuk membeli kelebihan panen.
Lebih jauh lagi ke arah selatan, sebuah perusahaan dagang Swedia yang
punya ikatan dengan Belanda berupaya membangun hunian pertamanya di
sepanjang tepian Sungai Delaware tiga tahun kemudian. Tanpa sumber
kekayaan untuk mengukuhkan posisinya, New Sweden dengan cepat terserap
ke dalam New Netherland, dan kelak ke dalam Pennsylvania dan Delaware.
36
Teluk Massachussetts bukan satu-satunya koloni yang digerakkan oleh
motif agama. Di tahun 1681, William Penn, seorang Quaker yang kaya raya dan
merupakan teman Raja Charles II, menerima hibah tanah luas di sebelah barat
Sungai Delaware, yang kelak dikenal sebagai Pennsylvania. Untuk membantu
mengisi kawasannya, Penn aktif merekrut orang-orang yang telah memisahkan
diri dari gereja resmi di Inggris dan Eropa. Mereka adalah penganut Quaker,
Mennonite, Amish, Moravian, dan Baptis. Ketika Penn tiba tahun berikutnya,
sudah ada penghuni Belanda, Swedia, dan Inggris yang tinggal sepanjang tepi
Sungai Delaware. Di sinilah ia mendirikan Philadelphia, ‘Kota Persaudaraan’.
Saat menjalankan kepercayaannya, Penn digerakkan oleh naluri
persamaan hak yang sering tidak ditemukan di koloni-koloni lain di Amerika
pada masa itu. Maka, kaum wanita di Pennsylvania sudah mempunyai hak-hak
jauh sebelum wanita di bagian lain Amerika. Penn dan para pembantunya juga
sangat memperhatikan hubungan baik koloni dengan suku Indian Delaware,
dengan memastikan suku Indian dibayar untuk setiap lahan yang dihuni oleh
orang-orang Eropa.
Georgia
Georgia adalah koloni terakhir yang kemunculannya sangat unik.
Koloni ini dibangun bukan atas badan hukum,bukan atas kepemilikan, bukan
dituntutn untuk tujuan mencari keuntungan, dan juga bukan dimaksudkan
sebagai tempat pembuangan orang-orang picik. Tujuan utamanya adalah
sebagai tempat untuk memenjarakan orang-orang Inggris yang berhutang, dan
untuk membangun benteng pertahanan guna melawan orang-orang Spanyol
yang berada di selatan daerah perbatasan Inggris Amerika.
Piagam dari George III (1732) memindahkan tanah di antara Savannah
dan Sungai Altamaha kepada pemerintahan Jenderal James Oglethrope dan
wakilnya untuk periode 21 tahun.. Kebijakan di koloni ini adalah untuk
memenuhi kebutuhan akan keamanan militer. Dan koloni ini dijaga agar
kondisinya tetap. Maka, orang-orang Negro dan budak dilarang masuk ke
37
koloni ini, dan juga orang-orng Katolik Roma, guna mencegah bahaya yang
ditimbulkan oleh situasi pada masa-masa perang, dan persekongkolan dengan
musuh. Perdagangan dengan orang Indian pun diatur secara ketat, rum dilarang,
untuk mengurangi masalah dengan Indian.
Koloni yang berdekatan dengan Florida ini, atau malah mungkin masuk
tapal batas Florida yang diduduki Spanyol, dipandang sebagai tameng terhadap
penyerbuan Spanyol. Namun Georgia juga kualitas unik yang lain: Jendral
James Oglethrope yang memipin benteng Georgia adalah seorang tokoh
pembaharu yang sengaja membuat tempat penampungan di mana kum miskin
dan para mantan narapidana diberi kesempatan baru.
Sebelum dua puluh satu tahun dari masa perwalian berakhir, aturan
melawan perkebunan besar, budak, dan rum dihapuskan, dan setelah 1750
Georgia telah berdiri di sepanjang garis yang sejajar dengan Carolina Selatan.
BAB III
REVOLUSI AMERIKA
A. Pendahuluan
Perang Revolusi Amerika (1775–1783), juga dikenal sebagai Perang
Kemerdekaan Amerika, adalah sebuah peperangan antara Kerajaan Inggris
Raya dan para pendukung revolusi dari 13 koloni Amerika Utara jajahan
Inggris. Perang ini terjadi ketika 13 koloni Amerika berupaya mengusir
pegawai Kerajaan Inggris pada tahun1775, membentuk Kongres Koninental
Kedua, membentuk pasukan militer dan berusaha mencapai kemerdekaan pada
tahun 1776. Perang tersebut merupakan titik puncak Revolusi Amerika, yang
kemudian meluas ke luar Amerika Utara Inggris (British North America), dan
telah mengakhiri kekuasaan Inggris terhadap ketiga belas koloni tersebut, yang
membentuk Amerika Serikat.
Pertumbuhan koloni-koloni Inggris di Amerika selama awal abad XVII
sampai dengan abad XVIII menibulkan berbagai ketegangan dengan negara-
negara Eropa terutama Perancis. Muncunya kekuasaan Inggris membuat
38
negara-negara Eropa terancam. Mulai akhir abad XVII sampai dengan
pertengahan abad XVIII, ditandai dengan banyak pertikaian internasional.
Dominasi Spanyol, Portugis, Perancis terusik dengan munculnya kekuatan baru
di lautan yaitu Inggris. Pertikaian antar negara Eropa pada akhirnya berkaitan
dengan rebutan tanah jajahan. (YB. Yurahman, 2002: 39)
Dalam tahun 1763 rakyat Inggris Raya di koloni-koloni di Amerika
belum berpikiran untuk merdeka, mereka masih setia terhadap kerajaan Inggris.
Koloni-koloni di Amerika pada waktu itu masih bersifat agraris. Daerah
kekuasaan Inggris setelah mendapat pampasan perang melawan Perancis
menjadi sangat luas. Antara Pegunungan Apalachian sampai dengan Sungai
Mississippi yang dihuni oleh 200.000 suku Indian dan merupakan bagian dari
kekuasaan Inggris. Secara sepihak pemerintah Inggris di London mengklaim
wilayah yang sangat luas, sekalipun tak satupun orang Inggris bertempat tinggal
di wilayah itu. Klaim atas wilayah itu dikenal dengan istilah The Proclamation
Line tahun 1763. Klaim wilayah yang demikian luas terobsesi dengan
pemandangan perkebunan tembakau yang tersebar di daerah koloni Virginia.
Perkebunan ini menjadi harapan yang besar untuk mendapatkan uang sebanyak-
banyaknya.
Kemenangan Inggris dari Perancis ternyata membawa akibat rangkap.
Di satu pihak jajahan Inggris bertambah luas, di pihaklain Inggris harus
menanggung beban keuangan. Selain itu diperlukan pegawai-pegawai baru dan
alat kelengkapan kemanan di wilayah tersebut. Untuk keperluan tersebut rakyat
Inggris memerlukan banyak biaya. Dan alasan inilah yang besar pengaruhnya
bagi perlunya rakyat di tanah koloni segera melakukan upaya-upaya
memerintah sendiri tanpa ada campur tangan kerajaan Inggris. Masalah
keuangan yang dialami oleh kerajaan Inggris memicu pemerintahnya untuk
mencari jalan keluarnya, yaitu dengan menerapkan pengaturan-pengaturan di
tanah koloni. Pada awalnya kebanyakan penduduk koloni merasa bangga
menjadi bagian dari kerajaan Inggris. Tetapi selepas perang mereka merasa
perlu hidup bebas dari penguasaan Inggris apalagi tekanan dari faktor ekonomi
39
dan rangsangan dari perubahan dalam politik dan keadaan sosial penduduk
ketika itu . Ini meyebabkan mereka bangkit secara revolusi menentang Inggris.
REVOLUSI adalah perubahan sebuah kerajaan/pemerintahan dalam
sistem politik, sistem sosial yang dilakukan secara radikal dan kekerasan seperti
kerusuhan dan sebagainya atau perubahan menyeluruh dan mendadak
terutamanya dari segi berfikir, bertindak. .Sebenarnya tidak terdapat maksud
yang tetap mengenai revolusi ini Berdasarkan Revolusi Perancis dan Rusia pada
tahun 1789 dan 1917 diperoleh informasi bahwa Revolusi itu adalah satu cara
untuk menggantikan pemerintah yang bersifat menindas dalam aspek ekonomi
dan politik dan merubah pemerintahan yang lebih sesuai dengan keadaan,
kemantapan pemerintahan dalam sistem politik baru. Menurut David
revolusi adalah:
"replacement of an out of date, repressive regime with social and political
order which is generally more open,flexible and adaptable. in effect in the
interest of "progress" stability of the poitical system replaced by instability until
some new form of government is set up".
Namun begitu yang pasti revolusi ini memang disebabkan oleh faktor ekonomi
dan digerakakn oleh faktor-faktor yang lain diantaranya adalah faktor sosial dan
politik negara ini sendiri.
Ada dua pandangan yang menyebabkan masing-masing pihak (Inggris
dan Koloni di Amerika) mendasarkan keyakinan akan aksinya dan bagaimana
seharusnya hubungan anara keduanya, yaitu pandangan yang bersumber dari
pemerintah Inggris. Pandangannya menyatakan bahwa kaum kolonis tidak
mempunyai kedaulatan penuh. Kaum kolonis harus melayani kebutuhan negeri
induk (sumber bahan mentah, sumber keuangan, tempat penjualan barang, dan
sebagainya). Sedangkan penduduk di koloni menyatakan bahwa mereka adalah
satu kekuasaan yang merdeka. Seandainya ada hubungan, bentuk hubungan
tersebut kira-kira seperti hubungan Commonwealth sekarang. Tetapi sebetulnya
terdapat masalah-masalah lain yang menjadi pemicu pecahnya perang revolusi
40
di Amerika, yaitu: Masalah Ekonomi Sebagai Faktor Utama Revolusi
Masalah keuangan yang dihadapi oleh pemerintah Inggris untuk
menanggung perbelanjaan yang besar dalam perang tujuh tahun telah
mengalihkan pandangan mereka kepada Amerika dalam rangka menyelesaikan
masalah ini. Penduduk Amerika telah dipaksa membayar sepertiga dari 360 ribu
pound hutang Inggris melalui pembayaran dari penerapan beberapa akta
diantaranya 45 ribu dari akta Gula dan 75 ribu dari akta Stamp. Begitu juga
pada akta Townshend dan berbagai tekanan pada faktor ekonomi ini.
Untuk menyelesaikan masalah keuangan ini pihak pemerintah Inggris telah
meluluskan Akta Perdagangan dan Pengeluaran pada akhir abad ke 17. Akta
perdagangan melarang jajahan menjual tembakau, kapas dan kulit kepada
negara lain, kecuali dengan harga yang rendah. Selain itu jajahan juga dipaksa
membeli barang produksi dari Inggris yang memungkinkan para pedagang
Inggris memperoleh keuntungan yang besar.
Akta Pengeluaran juga melarang kolon mengeluarkan barang dagangan
yang sama dengan barang dagang Inggris. Akta ini diberlakukan pada tahun
1760 . Setelah perang tujuh tahun timbul ketidakpuasan penduduk terhadap
akta ini. Apatah lagi dengan adanya akta-akta yang diperkenalkan oleh George
Grenville telah menambahkan lagi ketidakpuasan hati koloni kepada
pemerintahan Inggris.
AKTA GRENVILLE
“He was a man of great obstinacy, but little talent, who made a fetish
efficiency.”
Pada tahun 1763, George III melantik penasihat keuangan baru yaitu George
Grenville. Ia telah memperkenalkan kebjakan baru dalam pemerintahan Inggris.
Kebijakan ini berkaitan masalah keuangan negara Inggris yang menanggung
biaya belanja yang besar dalam peperangan tujuh tahun dengan Perancis.
Inggris berpendapat bahwa koloni sudah seharusnya membantu membayar
41
sebagian hutang tersebut, ini karena perang tersebut adalah bertujuan
melindungi negara Amerika dari Perancis. Grenville mulai mengenalkan akta
pelayaran (Navigation Act 1764) yang mengharuskan perdagangan koloni
hanya dengan Inggris. Akta lain yaitu Akta Gula (The Sugar Act) yang
dikeluarkan untuk mengganti The Molasses Act (Akta Gula Cair) dan Akta
Stamp (The Stamp Act). Kedua akta ini benar-benar menimbulkan reaksi
amarah penduduk koloni terhadap pemerintah Inggris.
AKTA GULA 1764
Akta gula telah diperkenalkan pada tahun 1764 . Akta ini bertujuan
untuk memperoleh lebih banyak keuangan dari perdagangan koloni yaitu
dengan mengenakan cukai atas gula, rum asing, menetapkan pajak ringan untuk
gula cair dari semua sumber, dan memungut pajak atas kopi, anggur, sutra, dan
sejumlah barang mewah lainnya. Cukai ini menyebabkan banyak kapal
melakukan penyeludupan. Harapannya, penurunan cukai atas gula cair untuk
proses penyuingan rum New England akan mengurangi penyelundupan dari
Belanda dan Perancis. Untuk menerapkan Akta Gula ini, para petugas
diperintahkan untuk lebih bertenaga dan efektif. Kapal perang Inggris di
perairan Amerika diinstruksikan untuk menangkap penyelundup, dan dibekali
surat kuasa penggeledehan yang memberi wewenang para opsir raja untuk
menggeledah rumah yang dicurigai.
Cukai yang diberlakukan Akta Gula dan untuk cara menerapkannya
menimbulkan kegemparan di antara para pedagang di New England. Mereka
menolak dengan alasan cukai yang nilainya kecil bisa merugikan bisnis mereka.
Rapat para pedagang, anggota legislatif, dan dewan kota memprotes hukum
tersebt, dan pengacara kolonial menjumpai dalam pembukaan Akta Gula isyarat
pertama adanya ”pemajakan tanpa perwakilan (pengambilan suara terlebih
dahulu)”, sebuah slogan yang memberikan lasan bagi banyak orang Amerika
untuk menentang negeri induk mereka.
42
Akta Mata Uang (Currency Act) Tahun 1764
Parlemen memberlakukan Akta Mata Uang untuk mencegah uang kertas
yang diterbitkan di koloni kerajaan mana pun menjadi alat pembayaran yang
sah. Mengingat koloni adalah daerah perdagagan yang defisit dan secara ajek
kekurangan alat pembayaran, aturan ini makin membebani perekonomian
kolonial.
Akta Bela Negara (Quartering Act) Tahun 1765
Akta ini mengharuskan koloni memasok pasukan kerajaan dengan
perbekalan dan barak
Akta Stamp(Stamp Act) Tahun 1765
Langkah terakhir penerapan sistem kolonial baru membangkitkan
perlawanan terbesar yang terorganisasi. Akta ini dikenal dengan Akta Materai.
Akta ini dianggap sesuatu yang baru bagi penduduk koloni dan mereka
menentang dengan hebat terhadap cukai-cukai yang dikenakan yang tidak
mendapat persetujuan dan pengesahan mereka dalam parlemen. Peraturan baru
ini menyatakan bahwa cukai materai akan dikenakan atas semua koran, majala,
pamflet, lisensi, sewa, atau dokumen resmi lainnya. Pungutan yang dilakukan
agen bea cukai Amerika akan digunakan untuk membela, melindungi, dan
mengamankan koloni-koloni. Ini dianggap sebagai “Taxation without
representation” yaitu perpajakan tanpa perwakilan dari wakil penduduk
koloni.
43
Tokoh dari Virginia iaitu Patrick Henry mengecam akta ini dengan
menyatakan ini tidak adil dan haram diluluskan karena dalam parlemen
tersebut tidak disertai oleh wakil mereka dan segala sesuatu dikoloni hanya
dapat ditentukan oleh pihak koloni sendiri tanpa campurtangan dari pihak
Inggris. Akta Materai telah diluluskan pada tahun 1765. Akta ini menghendaki
penduduk koloni membeli materai resmi dari kerajaan dan dilekatkan pada
semua jenis kertas seperti suratkabar, pamflet, dan sebagainya. Hasil dari
pendapatan ini digunakan untuk membayar gaji pegawai Inggris yang menetap
di koloni. Contohnya biaya bagi materai di sekolah dan perguruan tinggi
diharuskan membayar materai dengan harga 480 pence dan untuk materai
tanah sebanyak 60 pence. Keadaan yang menekan ini meyebabkan masalah
bagi penduduk koloni dan disebut sebagai Stamp Acts Congress.
Kongres ini diadakan di New york pada Oktober tahun 1765 yang telah
menunjuk sembilan negeri koloni yang masing-masing mengirim wakilnya
untuk menggagalkan akta materai tersebut. Ini secara tidak langsung telah
mewujudkan pkesatuan di antara koloni-koloni. Aksi mereka menyebabkan
pedagang-pedagang Inggris di Amerika memboikot barang dagangan Inggris
dengan tidak mengimportnya jika Inggris tidak membatalkan akta tersebut.
Akibat pemberlakuan akta materai dan Gula tersebut segala aktivitasi
perdagangan mereka di Amerika terhenti. Boikot dari pedagang ini akhirnya
menyebabkan akta ini dibatalkan pada tahun 1776 tetapi parlemen Inggris
masih berhak atas cukai di Amerika. Melalui kongres ini lahirlah beberapa
tokoh penting seperti Patrick Henry,Samuel Adams dan James Otis.
Pemberlakuan Akta Townshend sebagai kelanjutan dari akta cukai pengeluaran
kepada penduduk koloni ini telah menjadi penggerak penduduk koloni untuk
mencetuskan revolusi terutama dalam ekonomi negara mereka.
AKTA TOWNSHEND
Penasihat baru selepas Rockingham ialah Charles Townshend telah
meneruskan akta pengeluaran yang selama ini menimbulkan ketidakpuasan
44
koloni. Charles Townshend adalah Menteri Keuangan Inggris yang ditugaskan
untuk membuat program fiskal yang baru. Ia meringankan beban pembayaran
pajak rakyat Inggris dengan cara lebih mengefisienkan pengumpulan pajak
perdagangan Amerika. Ia memperketat administrasi, dan pada saat yang sama
mendukung pajak atas impor koloni seperti kertas, gelas, timah, dan teh yang
diekspor dari Inggris ke koloni. Disebut Akta Townshend (Townshend Act)
dibuat berdasarkan anggapan bahwa pajak yang dikenakan terhadap barang-
barang yang diimpor oleh koloni sifatnya legal sedangkan pajak internasional
seperti Akta Materai tidak.
Akta ini bertujuan memperoleh pendapatan dari koloni dengan
mengenakan cukai kertas,cat, kaca dan teh. Cukai ini adalah untuk menaikkan
keuangan Inggris guna membayar gaji pegawai Inggris diantaranya ialah
hakim,gubernur, petugas bea cukai, dan pasukan Inggris di Amerikai. Penduduk
telah bertindak dengan memboikot akta ini dengan memboikot barang-barang
Inggris yaitu dengan cara tidak mengimport barang-barang Inggris. Mereka
menyuarakan ketidakpuasannya melalui surat petani Pennsylvania atau Letters
of a Pennsylvania Farmer yang dikarang oleh John Dickson dari Pennsylvania.
Ia mengutuk Inggris yang melarang koloni membawa keluar barang-barang
yang diperlukan oleh penduduk dan memaksa mereka membeli barang-barang
hanya dari Inggris. Tulisan ini ditulis pada tahun 1767 di Pennsylvania yang
membuat ia dikenali sebagai ,”Penman of Revolution”. Mereka juga
menyatakan bahwa bahaya membayar gaji pegawai dengan menggunakan hasil
cukai.
Konflik ini menyebabkan munculnya golongan patriots yang ingin
bebas dari Inggris, mereka juga dikenali sebagai ‘sons of Liberty’ .Golongan ini
memboikot barang-barang Inggris dan mengganggu pegawai-pegawai Inggris
di Amerika. Kehadiran pasukan Inggris di Boston adalah pemantik keributan.
Pada tanggal 5 Maret tahun 1770, perselisihan antara warga dan pasukan
Inggris sekali lagi berakhir dengan tindakan kekerasan. Yang awalnya hanya
45
pelemparan bola salju yang tidak berbahaya terhadap serdadu Inggris berubah
menjadi amuk massa. Seseorang memerintahkan tembakan dilepaskan.
Keadaan ini meyebabkan pasukan tersebut menembak ke arah orang ramai dan
telah mengorbankan tiga orang dan mencederai beberapa yang lain atas alasan
untuk mempertahankan diri mereka dari amukan warga. Peristiwa ini
menambahkan lagi kebencian penduduk koloni terhadap pemerintah Inggris dan
terhadap akta-akta cukai yang menekan . Menurut Samuel Adams salah seorang
ketua patriot tersebut dari Massachusetts menyatakan bahawa :
“Boston Massacre to increase dislike of the British"
Pada waktu yang sama ketua baru di parlemen telah memaksa membatalkan
akta Townshend ini kecuali atas cukai teh. Akta ini dibatalkan tiga tahun
kemudian. Pada tahun 1773 parlemen memperkenalkan Akta Tea untuk
melindungi Perusahaan Dagang Hindia Timur dari kebangkrutan karena
perusahaan ini banyak memberi keuntungan kepada kerajaan Inggris. Oleh
karena itu Akta ini diberlakukan. Akta ini menyebabkan pedagang-pedagang
koloni memperoleh hasil pendapatan melalui penyeludupan
Di dapati 17 juta pound teh telah dijual dengan harga yang murah kepada
pedagang luar dengan tujuan memonopoli perdagangan di Amerika. Kepada
pengimport teh dikenakan cukai yang tinggi dan ini yang menyebabkan
kemarahan penduduk koloni. Hal ini berakibat kepada peristiwa pada 16
Desember 1773 dimana sekumpulan Boston Sons Of Liberty yang berpakaian
Indian Mohawk membuang beberapa kargo teh dari tiga buah kapal di
pelabuhan Boston. Peristiwa ini yang kemudian dikenal dengan ”Pesta Teh
Boston”. Mereka mengambil langkah ini karena mereka takut jika teh tersebut
sampai mendarat, para penduduk koloni akan terpaksa membayar pajak dan
membeli teh tersebut. Adams dan kelompok radikalnya meragukan komitmen
rakyat terhadap hal-hal yang prinsip.
Sebuah krisis kini mengancam Inggris. Perusahaan Hindia Timur
mempunyai perlindungan hukum parlemen, dan jika perusakan teh ini lolos
46
begitu saja, maka parlemen seperti mengakui kepada dunia bahwa ia tidak
punya kontrol atas koloni-koloni tersebut.
INTOLERABLE ACTS
Peristiwa di pelabuhan Boston telah menimbulkan kemarahan kepada
pihak Inggris dimana berakibat dengan diberlakukannya Akta Pelabuhan
Boston yang juga dikenali sebagai INTOLERABLE ACTS atau COERCIVE
ACT). Undang-undang ini adalah sebagai balasan dari Inggris terhadap
penduduk di Boston. Akta ini telah meyebabkan pelabuhan di Boston ditutup
hingga kerugian akibat pembuangan teh tersebut diganti-sebuah tindakan yang
mengancam sendi kehidupan kota, karena mencegah Boston untuk
mendapatkan akses ke laut berarti bencana. Perdagangan di sini digantung
sehingga penduduk Boston harus membayar ganti rugi sebanyak 60 ribu iaitu
kerugian diatas kemusnahanteh di Boston. Ktentuan lain membatasi wewenang
pihak lokal dan melarang sebagian besar pertemuan kota yang diselenggarakan
tanpa persetujuan gubernur. Selain itu ia juga telah meletakkan Massachusetts
di bawah pengawasan gubernur . Ini menyebabkan kebebasan penduduk koloni
bertambah dikekang dan akta ini juga terlalu menekan. Di samping itu
keadaan politik yang liberal menyebabkan penduduk koloni mulai merasakan
kebebasan mereka telah dikurangi dengan adanya Akta -akta, cukai-cukai
yang menimbulkan kemarahan rakyat yang menginginkan kebebasan mereka di
negara sendiri apalagi dengan berkembangnya idealogi liberalisme di Eropa
telah banyak mempengaruhi penduduk koloni terutama tokoh-tokoh yang
menggerakkan revolusi di Amerika ini.
Penduduk koloni banyak dipengaruhi oleh idea liberal seorang ahli filsafat
Inggris yaitu John locke pada abad ke 17. Terdapat enam ciri yang terkandung
dalam idea liberalisme ini yaitu:
47
INDIVIDUALISME, The idea that societies and polities exist to fulfill
the rights of each individual ....Ini menunjukkan setiap individu
mempunyai hak-hak sendiri dalam hal-hal politik dan sosial.
FREEDOM, ...Life, liberty and the pursuit of happiness....penduduk
mempunyai kebebasan hidup.
EQUALITY, Setiap penduduk mempunyai persamaan hak dalam negara
yang ditempatinya.
PRIVATE PROPERTY, ...Private way individuals define them
selves...protect them self and locate their own niche insociety... mereka
juga memiliki sepenuhnya harta yang mereka peroleh sendiri.
POPULAR CHOICE, mereka juga boleh memilih pemerintah yang
mereka sukai tidak diperintah oleh seorang aristokrat
LIMITED GOVERNMENT, mereka juga menginginkan kuasa
pemerintah adalah hal yang utama dalam pelbagai aspek negara.
Ide-ide ini meyebabkan penduduk koloni yang sebelumnya terdiri dari
golongan imigran yang selama mencari kebebasan dalam segala aspek
kehidupan mulai membuka pikiran mereka untuk hidup bebas di negara sendiri
dan memiliki sepenuhnya hak atas Amerika . Oleh sebab itu, pemberlakuan
akta yang membebani dan kebebasan yang tterampas serta monopoli pihak
Inggris dalam segala aspek kehidupan menyebabkan mereka bangun menentang
untuk memperoleh kebebasan. Apalagi mereka merasakan perlu berdikari dari
aspek perdagangan dan ketenteraan. Dari aspek ketenteraaan, mereka
merasakan kejayaan dalam perang 7 tahun dengan mengalahkan Perancis dan
memperoleh sebagian Kanada menunjukkan mereka mampu dari segi
ketenteraan tanpa pemerintahan Inggris yang lemah.. Keadaan semakin kritis
ketika koloni di Amerika harus membayar hutang-hutang Inggris akibat perang
48
tujuh. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan semua penduduk koloni, karena
dengan membayara hutang tersebut telah merampas kebebasan mereka dalam
ekonomi. Kegagalan pihak Inggris meminta penduduk Amerika membayar
hutang tersebut menunnjukkan pemerintahan Inggrismengalami masalah yang
kritis.
Pemerintahan George III yang tidak bijak memilih penasehat dalam
pemerintahannya yaitu George Grenville yang telah memperkenalkan beberapa
akta yang menekan hidup penduduk koloni semuanya membawa akibat kepada
pecahnya revolusi Amerika ini Penduduk Amerika yang terdiri dari imigran
dari Eropa Barat, seperti Inggris, Belanda, Jerman, Itali dan sebagainya, mereka
adalah penduduk yang datang mencari kebebasan beragama, pemerintahan dan
kebebasan ekonomi. Dengan timbulnya akta-akta yang menekan kegiatan
khususnya dalam bidang ekonomi menyebabkan mereka yang selama ini
mempunyai cara hidup ,bahasa dan budaya yang berbeda telah bersatu untuk
memperoleh kebebasan yang selama ini mereka cari dengan membuat revolusi .
Selain itu jarak antara Inggris dan Amerika yang jauh ini menyebabkan Inggris
kurang kontrol terhadap keadaan di Amerika. Hal ini menyebabkan penduduk
merasa mereka adalah sebuah negara yang merdeka bukannya di bawah
pemerintahan Inggris. Oleh sebab itu mereka mencari jalan untuk mendapatkan
kemerdekaan melalui gerakan revolusi ini. Bermula dengan gerakan di Boston.
Keadaan ini membawa kepada perlunya dibentuk Kongres Kontinental Pertama
dan Kedua.
B. Kongres Kontinental
Sidang yang pertama diadakan di Philadelphia pada September 1774.
Setiap koloni yang berjumlah 13 mengirimkan wakilnya ke Philadelphia
minimal satu delegasi. Terdapat 55 delegasi kecuali Georgia. Delegasi pada
pertemuan ini, dikenal sebagai Kongres Kontinental Pertama. Tujuan dari
pertemuan ini adalah untuk membicarakan kondisi yang tidak menyenangkan di
koloni-koloni. Tokoh penting dalam persidangan ini ialah John Adams, Patrick
49
Henry, George Washington , Samuel Adams dan Roger Sheeman. John Adams
dari Massachusetts, Patrick Henry dari Virginia telah memberi pendapat bahwa
pihak parlemen tidak mempunyai hak atas pemerintahan di koloni.
Tindakan penting yang diambil oleh Kongres adalah pembentukan
Asosiasi Kontinental, yang memperbaruhi boikot perdagangan dan membentuk
sistem komite-komite untuk mengawasi barang yang masuk, mengumumkan
nama-nama pedagang yang melanggar perjanjian, menyita impor mereka.
Asosiasi ini segera saja memegang kepemimpinan di koloni-koloni. Ia
mendorong organisasi-organisasi lokal baru untuk segera mengakhiri semua
wewenang kerajaan yang masih ada. Digerakkan oleh pemimpin yang pro
kemerdekaan, mereka mendapat dukungan bukan saja dari kaum miskin, tapi
juga dari kalangan profesional, terutama pengacara, pengusaha perkebunan
koloni di daerah selatan,dan sejumlah pedagang. Mereka mengintimidasi orang-
orang yang masih ragu untuk segera bergabung dengan gerakan kemerdekaan,
dan menghukum mereka yang bermusuhan. Mereka juga memulai
pengumpulan alat-alat militer dan mobilisasi pasukan. Raja sebetulnya sangat
bisa menjalin persekutuan dengan sejumlah besar golongan moderat dan dari
waktu ke waktu memberi konsesi, memperkuat posisi mereka sehingga revolusi
yang berjalan dengan kekerasan akan sulit mendapatkan tempat. Tetapi Raja
George III tidak beritikad untuk membuat konsesi apapun. Tindakan ini
mengisolasi kelompok Loyalis yang ngeri dan takut keributan yang terjadi
menyusul dengan dikeluarkannya Undang-Undang Yang Bersifat Memaksa.
Jenderal Thomas Gage, seorang pria Iggris dengan istri wanita kelahiran
Amerika, memimpin pasukan besar di Boston, di mana kegiatan politik hampir
menggantikan seluruh kegiatan perdagangan. Tugas utama Gage di wilayah
koloni adalah memberlakukan Undang-Undang yang Bersifat Memaksa. Ketika
ia mendengar berita bahwa penduduk koloni Massachussetts sedang
mengumpulkan bubuk mesiu dan perlengkapan militer di kota Concord, 32
50
kilometer jauhnya, Gage mengirimkan pasukan yang kuat dari garnisunnya
untuk menyita amunisi-amunisi tersebut.
Ketika tanda bahaya dari Lexington dan Concord bergema,
Kongres Kontinental kedua telah diadakan pada 10 Mai 1775 di Philadelphia.
Kongres memutuskan untuk berperang dengan pihak Inggris, mengubah misi
kolonial menjadi tentara Kontinental. Diantara tokoh penting adalah Benjamin
franklin dan Thomas Jefferson. Kongres ini telah menyusun satu angkatan
tentara yang diketuai oleh George Washington dari Virginia, angkatan ini
dikenali sebagi Continental Army. Tentara tersebut dibentuk pada 14 Juni 1775
yang bertanggungjawab terhadap 13 koloni .
C. DEKLARASI KEMERDEKAAN 1787
Pada bulan Januari 1776, Thomas Paine, seorang pemikir politik dan
penulis yang datang ke Amerika dari Inggris pada tahun 1774, menerbitkan
pamflet setebal 50 halaman, bertajuk Common Sense. Paine menyerang
monarki yang diwariskan secara turun temurun. Ia menyatakan bahwa seorang
lelaki yang jujur jauh lebih berguna bagi masyarakat daripada ”semua cecunguk
dan antek-antek kerajaan yang pernah ada”. Ia memberika pilihan – terus
tunduk padaraja tiran dan pemerintahan yang usang, atau kebebasan dan
kebahagiaan sebagai republik yang merdeka dan mandiri. Common Sense yang
beredar di seluruh koloni, makin membulatkan tekad untuk pemisahan diri.
Namun, masih ada tugas yang harus diselesaikan, yaitu memperoleh
kesepakatan dari semua koloni untuk mencetuskan deklarasi secara resmi. Pada
tanggal 10 Mei 1776-setahun setelah pertemuan pertama Kongres Kontinental
Kedua-sebuah resolusi telah disepakati yang meminta pemisahan diri. Pada
tanggal 7 Juni, Richard Henry Lee dari Virginia mencetuskan sebuah resolusi
51
yang menyatakan, ” Bahwa Serikat Koloni ini adalah negara-negara bagian
yang bebas dan independen, karena secara hak mengharuskan demikian...” Tak
lama kemudian, sebuah komite yang terdiri dari lima orang dipimpin oleh
Thomas Jefferson dari Virginia, ditunjuk untuk menyiapkan secepatnya sebuah
deklarasi secara resmi.
Buntut dari masalah-masalah yang timbul tersebut meyebabkan
beberapa tokoh seperti Alexander Hamilton, James Madison, Benjamin
Franklin, John Adams, dan Thomas Jefferson mencoba menyelesaikan masalah
ini dengan membuat Deklarasi Kemerdekaan pada 4 Juli 1776. Deklarasi ini
sebagian besar adalah karya Jefferson yang mengambil filosofi politik Perancis
dan aliran Pencerahan Inggris. Tapi satu yang sangat mempengaruhinya adalah
karangan seorang ahli falsafah Inggris yaitu John Locke yang mempunyai dasar
liberal dalam hak-hak individu. Ia menyatakan bahwa:
"…all people are created equal and that all people have certain basic rights
which no government can take away…..if government did not protect the rights
of the people ,then the people could overthrow that government and make new
one…"
Setelah Thomas Jefferson mempresentasikan dalam kongres dan
ditandatangani oleh 55 delegasi, tanggal 4 Juli 1776 hasil kerja Thomas
Jefferson dan kawan-kawannya telah diterima oleh pimpinan Kongres John
Hancock. Ke-13 koloni yang kemudian membentuk The United States of
America, dan tanggal tersebut dinyatakan debgai hari kemerdekaan Amerika
Serikat.
D. Revolusi Kemerdekaan
52
Pemerintah kerajaan Inggris menanggapi pernyataan kemerdekaan
Amerika Serikat dengan tidak mau mengakuinya. Keadaan tersebut membuat
Amerika harus menghadapi pukulan yang berat selama berbulan-bulan setelah
kemerdekaan dideklarasikan, kekerasan hati dan ketabahan mereka akhirnya
membuahkan hasil. Selama bulam Agustus 1776, dalam pertempuran di Long
Island di New York, posisi Washington tidak bisa dipertahankan, dan ia
terpaksa memberikan perintah mundur secara besar-besaran dalam perahu-
perahu kecil dari Brooklyn ke pantai Manhattan. Secara umum pasukan Inggris
di bawah komando Jenderal William Howe yang sampai dua kali merasa ragu-
ragu hingga membiarkan orang-orang Amerika melarikan diri.
Pada perjuangan awal, antara bulan September-Oktober 1776, pejuang-
pejuang Amerika terdesak sampai keluar New York, dan menyeberangi Sungai
Hudson dan tiba di New Jersey pada bulan November 1776. Tanggal 7
Desember 1776 pasukan George Washington menyeberangi Sungai Delaware
kemudian tiba di Pennsylvania. Memasuki pertengahan bulan Desember 1776,
dalam tubuh perjuangan Amerika terjadi krisis, karena kekurangan makanan,
obat-obatan, mesiu, dan mengendornya semangat bertempur. Keadaan ini
apabila dibiarkan akan sangat mempengaruhi jalannya dan hasil perjuangan.
Oleh karena itu dengan strategi dan taktik yang jitu mulai disusun rencana
serangan dengan melibatkan kaum wanita dalam perjuangan. Salah satu tokoh
pejuang wanita dalam revolusi Amerika adalah Margaret Corbin. Akhirnya,
Washington berhasil menyebrangi Sungai Delaware, di utara Trenton, New
Jersey. Pada tanggal 3 Januari 1777, Washington menyerang Inggris di
Princeton dan merebut kembali wilayah-wiayah yang secara resmi diduduki
oleh Inggris. Kemenangan-kemenangan di Trenton dan Princeton
mengobarkan kembali semangat juang Amerika. Tahun 1777, Howe
mengalahkan pasukan Amerika di Brandywine, Pennsylvania, dan menduduki
Philadelphia, sehingga memaksa kabur Kongres Kontinental.
53
Pada musim panas di bulan Oktober 1777, pasukan Inggris di bawah
komando Johny Burgoyne yang berkedudukan di sekitar Sungai Hudson dan
Jenderal St. Leger di sekitar Danau Ontario mendapat serangan dari pejuang
Amerika. Pertempuran sengit terjadi di rawa-rawa pada tanggal 17 Oktober
1777 di sebuah kota kecil Saratoga, New York dengan kemenangan di pihak
pejuang Amerika. Kemenangan ini menjadi titik balik bagi kemenangan
pejuang Amerika.
Kemenangan yang dicapai oleh para pejuang Amerika menumbuhkan
gairah Peranis untuk memberikan bantuan kepada Amerika. Pada tanggal 6
Februari 1778, terjadi persetujuan aliansi antara Perancis dengan Amerika.
Kemajuan yang dicapai oleh para pejuang Amerika dalam berbagai medan
pertempuran semakin besar. Memasuki tahun 1782, dengan melihat
perkembangan dan situasi tentara Inggris di Amerika, Raja George III
mengambil suatu kebijakan terhadap pemerintah baru di Amerika. Bulan Maret
1782 penguasa pemerintah Inggris melihat kondisi dan perkembangan Amerika
, mengadakan pertemuan yang membawa negosiasi damai untuk bulan-bulan
berikutnya di Paris.
Utusan bangsa Amerika dalam perundingan perdamaian di Paris yaitu:
Benjamin Franklin, John Jay, dan John Adams, yang mendapat perintah
Kongres. Pada tanggal 15 April 1783, Kongres menyetujui traktat terakhir, dan
Britania Raya bersama kawasan bekas jajahannya bersama-sama
menandatanganinya pada tanggal 3 September. Dikenal sebagai Traktat Paris
(Treaty of Paris), penyelesaian damai ini mengakui kemerdekaan, kebebasan,
dan kedaulatan 13 bekas koloni, sekarang disebut negara-negara bagian, yang
oleh Britania Raya diberi wilayah dengan batas barat Sungai Mississippi, batas
utara sampai Kanada dan batas Selatan sampai Florida, yang dikembalikan ke
Spanyol. Koloni-koloni baru dan belum berpengalaman yang telah diramalkan
oleh Richard Henry Lee tujuh tahun sebelumnya, akhirnya menjadi “negara-
54
negara bagian yang bebas dan merdeka”. Tugas setelah memperoleh
kemerdekaan belum selesai.
Berikut ini gambaran tentang Perang Revolusi Amerika yang terjadi
antara para pejuang Amerika (nama-nama komandannya) dan pasukan Inggris
(yang dalam perang ini dibantu oleh Indian dan rakyat Amerika yang pro-
Inggris).
Perang Revolusi Amerika
Ikut arah jam dari atas kiri: Pertempuran Bunker Hill, Kematian Montgomery di Quebec,
Pertempuran Cowpens, "Pertempuran Cahaya Bulan"
Tahun 1775–1783
Lokasi Amerika Utara timur (Amerika Serikat dan Kanada kini),
Lautan Atlantik, Laut Mediterranean, Laut Caribbean
Keputusan Perjanjian Paris dan pembentukan Amerika Serikat
Perubahan
wilayah
Inggris mengakui kemerdekaan Amerika Serikat,
menyerahkan Florida Timur, Florida Barat dan Minorca
kepada Sepanyol dan Tobago kepada Perancis.
Penempur
Revolusioner Amerika Kerajaan Great Britain
55
Kerajaan Perancis
Empayar Sepanyol
Republik Belanda
Oneida dan Tuscarora
Sukarelawan Poland
Sukarelawan Prussia
Gabungan Iroquois
Tentara upahan Hessian
Taat setia
Komandan
George Washington
Nathanael Greene
Gilbert de La Fayette
Comte de Rochambeau
Bernardo de Gálvez
Tadeusz Kościuszko
Friedrich Wilhelm von
Steuben
Sir William Howe
Sir Henry Clinton
Lord Cornwallis
John Burgoyne
Johann Rall
Joseph Brant
George III dari United Kingdom
E. KESAN REVOLUSI
Revolusi memungkinkan Amerika merdeka dari Inggris dan telah
mengubah beberapa keadaan kehidupan penduduk di Amerika. Dari aspek
politik dilihat tidak terdapat pegawai Inggris di Amerika lagi. Sebanyak ratusan
ribu orang yang setia kepada Inggris telah berpindah keluar menuju ke Canada
dan India Barat. Sistem pemerintahan masih menggunakan sistem Britain
tetapi telah memberikan kekuasaan kepada negara-negara bagian untuk
56
mengatur wilayahnya masing-masing. Pemerintahan masih meletakkan kuasa
dibawah kelompok kecil yang terdiri dari orang-orang kaya. Namun begitu
wanita dan budak masih tidak berpeluang dalam hal-hal politik terutama dalam
hak pemilihan umum. Dari aspek sosial pula melalui deklarasi kemerdekaan
yang banyak mengutarakan mengenai hak-hak kemanusiaan. Membatalkan
undang-undang hukuman mati atas kesalahan kecil. Budak dibenarkan
melibatkan diri dalam ketenteraan seperti 5 ribu orang kulit hitam telah turut
serta dalam Tentara Kontinental dan dilatih oleh ketua-ketua koloni antaranya
ialah George Washington. Dalam waktu 10 tahun selepas kemerdekaan setiap
negeri kecuali Georgia telah mengurani dan memberhentikan mengimport
Budak. Namun begitu di Amerika masih terdapat perbudakan. Dari aspek
ekonomi pula melalui perjanjian perdamaian di Paris, Amerika telah menjadi
satu bangsa terbesar dari timur lautan atlantik hingga ke barat Sungai
Mississippi hingga ke Great Lake dan di utara Kanada dan Spanyol. Amerika
juga telah berperana aktif dalam dunia perdagangan dan telah berkembang ke
negara luar yang sebelum ini diharuskan dengan Inggris dan dikawal
sepenuhnya oleh Inggris. Industri perkilangan telah mendapat pelaburan baru di
Eropa. Namun begitu, timbul masalah keuangan yang terpaksa ditanggung
oleh kerajaan baru di Amerika.
57
BAB IV
PERIODE KONFEDERASI DAN PERIODE KONSTITUSI
A Periode Konfederasi
Tiga belas daerah koloni Inggris di Amerika menyatakan
kemerdekaannya dari negara ibu tahun 1776, setahun sebelumnya, pecah
perang antara daerah-daerah koloni dengan negara Inggris, sebuah perang
kemerdekaan selama enam tahun yang pahit. (Richard C. Schroeder, 1989:7)
Masih dalam suasana perang, daerah-daerah koloni sekarang menyebut
Amerika Serikat merancang sebuah kesepakatan yang mengikat mereka
bersama sebagai sebuah bangsa. Kesepakatan itu, disebut Pasal-Pasal tentang
Konfederasi dan Perserikatan (Articles of Confederation and Perpetual Union),
dibahas oleh Kongres negara bagian tahun 1777 dan secara resmi
58
ditandatangani bulan Juli 1778. Pasal-pasal tersebut baru mengikat setelah
diratifikasi oleh negara bagian ke-13, Maryland, pada Maret 1781.
AoC membicarakan sebuah asosiasi yang longgar di antara negara-
negara bagian dan menyusun sebuah pemerintahan federal dengan kekuasaan
yang sangat terbatas. Atas wewenang mengurus permasalahan penting seperti
pertahanan,keuangan publik dan perdagangan.
Dalam waktu singkat kelemahan dari bentuk konfederasi menjadi nyata
bagi semua pihak. Secara politik dan ekonomi, bangsa baru ini mendekati
kekacauan. Diantara kelemahan-kelemahan tersebu adalah:
1. Pemerintah nasional kurang mempunyai wewenang untuk
menetapkan besarnya tarif jika diperlukan, padahal ini diperlukan untuk
mengatur perdagangan.
2. Pemerintah pusat kurang mempunyai kendali atas hubungan
internasional.
3. Negara bagian masing-masing memiliki tentara dan angkatan
laut sendiri
4. Banyak uang logam dan uang kertas yang beredar karena tiap
negara bagian mencetak mata uangnya sendiri-sendiri.
5. Kesulitan ekonomi yang dialami setelah perang membuat orang
ingin perubahan segera terjadi, baik para pedagang dan para petani.
6. Problem ekspansi yang harus dihadapi oleh Amerika Serikat
dengan segala kerumitannya mengenai tanah, perdagangan bulu binatang,
orang-orang Indian, perkampungan dan pemerintah daerah setempat.
Sebuah pemerintahan yang lemah, tanpa suatu kekuasaan yang
memungkinkan kekuatan militer mendukung kebijakannya, tentu saja cacat
dalam urusan luar negeri. Meskipun ada tanda-tanda kemakmuran di beberapa
daerah dari bakal bangsa ini, masalah dalam negeri dan luar negeri terus
bertambah. Semakin jelas kiranya bahwa pemerintah pusat konfederasi tidak
cukup kuat untuk membentuk sebuah sistem keuangan yang berarti, untuk
mengatur perdagangan, mendorong berbagai perjanjian, da menggnakan
59
kekuatan militer melawan kekuatan asing yang antagonis jika diperlukan.
Perbedaan yang ada di dalam negeri antara petani dan pedagang, debitor dan
kreditor, dan antar negara bagian sendiri semakin keras. Perasaan adanya
bencana politik dan kebutuhan akan perubahan drastis meliputi Konvensi UUD
yang memulai proses pertimbangannya pada 25 Mei 1787.
B. Periode Konstitusi
Di bawah keadaan yang tidak menguntungkan inilah Undang-Undang
Dasar Amerika Serikat disusun. Pada Februari 1787, Kongres Kontinental,
yakni badan legislatif republik, menyerukan kepada setiap negara bagian untuk
mengirimkan delegasi ke Philadelphia, untuk meninjau kembai Pasal-Pasal
tentang Konfederasi dan Perserikatan tersebut. Konvensi UUD bersidang
tanggal 25 Mei 1787 di Independence Hall. Walaupun para delegasi diberi hak
untuk mengamandemen AoC, mereka mengesampingkannya dan meneruskan
membuat sebuah piagam yang sama sekali baru, yang lebih terfokus pada suatu
bentuk pemerintahan. Naskah baru tersebut yaitu UUD diselesaikan tanggal 17
September 1787 dan diberlakukan secara resmi pada Maret 1789.
Di awal pembahasan, para delegasi sepakat bahwa pemerintahan yang
baru terdiri dari tiga badan yang terpisah, yaitu legislatif, yudikatif, dan
eksekutif, yang setiap badannya memiliki kekuasaan yang berbeda guna
mengimbangi kedua badan lainnya. Juga disepakati bahwa badan legislatif-
seperti halnya Parlemen Inggris-terdiri dari dua house ‘tingkat perwakilan’.
George Washington, yang dianggap sebagai warga negara yang luar
biasa karena integritas dan kepemimpinan militernya selama Revolusi, dipilih
sebagai pemimpin pertemuan. Diantara yang hadir antara lain: Benjamin
Franklin, James Madison dari Virginia, Gubernur Morris, James Wilson dari
Pennsylvania, Alexander Hamilton dari New York, Rufus King dan Elbridge
Gerry daru Massachussetts, Roger Sherman dari Connesticut. Yang tidak hadir
adalah Thomas Jefferson yang sedang di Perancis sebagai duta besar dan John
60
Adams, berdinas di tugas yang sama di Inggris. Kalangan muda ini
mendominasi ke-55 delegasi-yang usianya rata-rata 42 tahun.
Mereka mengenali bahwa kebutuhan yang terpenting adalah
menyelaraskan dua kekuasaan yang berbeda, yaitu kekuasaan pengawasan lokal
yang telah dielakukan oleh 13 negara bagian semi-independen, dan kekuasaan
pemerintah pusat.
Pada akhir Juli Konvensi menunjuk sebuah komite untuk merancang
sebuah dokumen berdasarkan kesepakatan-kesepakatan yang telah dicapai.
Setelah sebulan pembahasan dan perbaikan, Komite kedua yang dikepalai oleh
Gubernur Morris menghasilkan versi terakhir, yang diajukan untuk
ditandatangai pada 17 September. Tidak semua delegasi senang dengan hasil
tersebut, beberapa orang meninggalkan upacara, tiga diantaranya bersikeras
menolak untuk menandatangani:Elbridge Gerry dari Massachussetts, Edmund
Randolph dan George Mason dari Virginia. Dari 39 orang yang
menandatangani,mungkin tidak satu pun yang merasa benar-benar puas, dan
pandangan-pandangan mereka dengan baik dirangkum oleh Benjamin Franklin
yang berkata, “ Ada beberapa bagian dari UUD yang pada saat ini tidak
disetujui, tapi aku juga tidak yakin apakah aku tidak akan pernah
menyetujuinya.” Bagaimanapun juga,ia menerima UUD tersebut, “Aku tidak
mengharapkan yang lebih baik, karena aku juga tidak yakin bahwa UUD ini
bukan yang terbaik.”
Jalan telah disiapkan bagi sebuah proses ratifikasi yang sulit, dengan
kata lain UUD harus diterima setidaknya oleh sembilan negara bagian. Berikut
urut-urutan negara bagian yang memberikan ratifikasi UUD, yaitu:
1 Delaware 7 Desember 1787
2. Pennsylvania 12 Desember 1787
3. New Jersey 18 Desember 1787
4. Georgia 2 Januari 1788
5. Connecticut 9 Januari 1788
6. Massachussetts 6 Februari 1788
61
7. Maryland 28 April 1788
8. South Carolina 23 Mei 1788
9. New Hampshire 21 Juni 1788
10. Virginia 25 Juni 1788
11. New York 26 Juli 1788
12. North Carolina 21 November 1789
13. Rhode Island 29 Mei 1790
Proses pengaturan pemerintahan segera setelah Virginia dan New York
melakukan ratifikasi.Pada 13 September 1788, Kongres menetapkan New York
sebagai pusat pemerintahan baru. (Ibukota kemudian dipindahkan ke
Philadelphia tahun 1790 dan ke Washington D. C. Tahun 1800) Kongres
menentukan Rabu pertama di bulan Januari 1789 sebagai hari untuk
menentapkan para pemilih presiden, Rabu pertama bulan Februari pertemuan
para pemilih untuk menentukan seorang presiden, dan Rabu pertama bulan
Maret pembukaan sidang oleh Kongres baru.
George Washington terpilih secara bulat sebagai presiden pertama, dan
John Adams dari Massachussetts sebagai wakil presiden. Mereka diambil
sumpah tanggal 30 April 1789. Urusan membentuk pemerintahan baru selesai
sudah. Pekerjaan untuk memelihara republik pertama tersebut baru saja
dimulai.
62
Gambar 1.4. suasana Konvensi Undang-Undang Dasar Amerika Serikat
Constitutional Convention
Under the Articles of Confederation, the federal government was too weak to govern the states. After several proposals for reform, the Constitutional Convention met in Philadelphia in 1787 to write the document that still forms the basis of the United States government. The new Constitution delegated extensive powers to the central government, especially economic and war powers, but reserved many powers for the individual states.THE BETTMANN ARCHIVEMicrosoft ® Encarta ® 2008. © 1993-2007 Microsoft Corporation. All rights reserved.
BAB V
PERLUASAN WILAYAH KE ARAH BARAT
A. Pendahuluan
63
Dalam perluasan wilayah ke arah barat, bisa dikatakan sebagai gerakan
dari orang-orang yang berada di wilayah tetap / koloni di Amerika Serikat
menuju ke wilayah jauh di barat. Antara awal abad ke-17 dan akhir abad ke-19,
orang – orang Anglo-Amerika dan masyarakat lainnya melakukan ekspansi dari
Pantai Atlantik menuju ke Pantai Pasifik. Gerakan ke barat, menyeberang ke
apa yang disebut sebagai daerah frontier Amerika. Melalui perluasan
wilayahnya dengan memasukkan lebih dari tiga juta meter persegi, Amerika
Serikat menjadi salah satu bangsa yang kuat pada abad ke-20.Tetapi, ekspansi
ke barat tersebut juga mengakibatkan sebuah pederitaan yang besar,
pengrusakan, dan kemunduran budaya bagi orang-orang asli Amerika yang
berada di Amerika utara.
Perluasan wilayah ini juga berarti bahwa Amerika Utara banyak
didominasi oleh lembaga-lembaga dan cara hidup orang-orang Inggris, di
samping Spanyol dan Perancis. Orang-orang Spanyol dan Perancis
mengeksplorasi dan bermukim juga di Amerika Utara pada abad ke-16, 17, dan
18. Bagaimana pun juga perluasan wilayah ke arah barat ini mempunyai
pengaruh yang besar dalam membentuk sejarah Amerika Utara, khususnya
Amerika Serikat.
Dalam rangka perluasan wilayah ke arah barat, pemerintah federal
memegang peranan yang sangat besar. Pemerintah federalini berperan dalam
mendanai kegiatan-kegiatan eksplorasi berbagai wilayah dan dalam mendirikan
tempat-tempat pemukiman. Peta di bawah ini menunjukkan wilayah yang
dimiliki dan dikontrol oleh pemerintah federal dalam tahun 1990an. Tanah-
tanah tersebut diatur oleh beberapa departemen pemerintah, termasuk Biro
Manajemen Tanah, Biro Urusan-Urusan Indian, dan Pelayanan Hutan Nasional.
64
Gambar 1.5. Wilayah perluasan ke arah Barat
Tujuan perluasan wilayah ke arah barat memang dalam rangka
meluaskan wilayah Amerika Serikat yang membentang dari Atlantik ke Pasifik,
walaupun di balik itu ada motif ataupun kepentingan lain seperti ekonomi
misalnya. Alasan yang digunakan waktu itu adalah terkait dengan Manifest
Destiny. Manifest Destiny merupakan alasan yang sering dipakai dalm rangka
perluasan wilayah ke arah barat, bahwa Amerika Serikat sebagai bangsa yang
besar maka wajib menyebarkan paham demokrasi ke segala penjuru dunia kalau
perlu dengan cara kekerasan.
Perluasan wilayah ke arah barat mempunyai dampak jangka pendek
maupun jangka panjang. Jangka pendeknya yaitu perluasan berakibat pada
munculnya konflik antar negara bagian. Namun, konflik-konflik yang terjadi
dapat diselesaikan melalui kompromi-kompromi (Kompromi Missouri 1820
dan Kompromi 1850). Dampak jangka panjang adalah memungkinkan Amerika
Serikat berkembang menjadi negara super power, bahkan hyper power. Hal
tersebut dimungkinkan karena Amerika Serikat mempunyai sumber daya alam
yang melimpah dan sumber daya manusianya cerdas.
65
B. Kompromi Missouri
Gambar 1.6. Wilayah Missouri dahulu Louisiana
Pada Tahun 1820 -1821, Kongres AS mengambil tindakan untuk
mengakhiri serangkaian krisis seputar perluasan perbudakan. Dari 1818,
Wilayah Missouri telah memiliki jumlah penduduk yang cukup untuk masuk
bergabung ke dalam Union sebagai negara bagian. Pada tahun 1819, Missouri
yang memiliki 10. 000 budak, mendaftarkan diri masuk ke dalam Union.
Penduduk Utasa berunjuk rasa mengerahkan orang-orang untuk menentang
masuknya Missouri kecuali sebagai negara bagian bebas budak. Pada waktu itu
masyarakat bebas di Utara dan masyarakat yang menganut perbudakan dari
Selatan menyebar ke Barat, maka mereka emelihara semacam perimbangan di
antara negara-negara bagian yang dibentuk di wilayah Barat tapaknya tepat
secara politik.
Pada tahun 1818, ketika Illinois diakui masuk ke union, sepuluh negara
bagian mengizinkan perbudakan, sementara 11 lainnya melarang, tetapi
keseimbangan terjadi ketika Alabama yang mendukung perbudakan diakui
sebagai sebuah negara bagian
Pendatang menjadi sangat banyak berdatangan dari Selatan, dan
Menginginkan Missouri menjadi negara bagian yang mengizinkan
66
perbudakan. Menuju ke rancangan undang-undang yang kemudian di bawa ke
House of Representatif, James Tallmadge dari New York mengajukan sebuah
amandemen yang melarang pemasukan budak dan mengusulkan persamaan
seluruh budak yang lahir di Missouri. Amandemen ini lolos di DPR (Februari,
1819), tetapi tidak demikian di Senat. Perdebatan sengit semakin tajam ke
pembagian Amerika Serikat.
Pada Januari, 1820, sebuah rancangan undang-undang untuk mengakui
Maine sebagai negara bagian lolos di DPR. Pengakuan terhadap Alabama
sebagai negara bagian yang mengizinkan perbudakan pada 1819 telah
membawa negara bagian yang mengizinkan perbudakan dan negara bagian
yang anti perbudakaan harus memiliki jumlah wakil yang sama di Senat, dan
hal ini terlihat jelas dengan memasangkan Maine (negara bagian yang anti
perbudakan) dan Missouri, persamaan inilah yang harus dipertahankan.
Dua rancangan undang-undang tersebut digabungkan menjadi satu di
Senat, dengan klausul melarang perbudakan di Missouri digantikan dengan
tindakan mengizinkan perbudakan di sisa wilayah Lousiana Purchase sebelah
utara garis 36 30’ N lat. (batas selatan Missouri). DPR menolak rancangan
undang-undang kompromi ini, tetapi setelah penunjukkan sebuah komisi
konferensi yang terdiri dari anggora DPR maupun Senat, rancangan undang-
undang tersebut dipisahan, dan pada bulan Maret, 1820, Maine menjadi negara
bagian dan Missouri diberikekuasaan untuk mengadopsi konstitusi yang tidak
melarang perbudakan.
Bagaimanapun, kesediaan konstitusi Missouri melarang masuknya
orang-orang hitam yang bebas ke negara bagian tidak distujui oleh kebanyakan
orang-orang kongres dari utara, dan memerlukan kompromi dari kongres yang
lainnya. Sebelum badan pembuat undang-undang mengikrarkan bahwa tak ada
satu pun dalam konstitusi yang diinterpretasikan akan mengikhtisarkan hak-hak
azasi penduduk Amerika Serikat diakui dalam anggaran dasar dan Missouri
diakui di Union (Agustus, 1821). Henry Clay, seorang juru bicara di DPR,
banyak berjasa dalam menjamin berlangsungnya kompromi. Ia mengusulkan
67
Missouri diterima sebagai negara bagian perbudakan, tetapi pada waktu yang
sama Maine masuk menjadi negara bagian bebas budak. Senator Illinois, Jesse
B. Thomas, menyatakan agar supaya masalah tentang perbudakan tidak muncul
lagi, maka perbudakan tidak diizinkan/dihapuskan di wilayah Louisiana
Purchased. Akan tetapi pernyataaan itu tidak efektif lagi ketika Kansas-
Nebraska Act diberlakukan.
C. Kompromi 1850
Sampai tahun 1845, perbudakan sepertinya akan dibatasi di daerah-
daerah yang memang sudah dari dulu menganutnya. Perbudakan telah dibatasi
oleh Kompromi Missouri dan tak mungkin dilanggar. Tetapi berkembangnya
wilayah-wilayah baru membuka peluang perluasan perbudakan. Setelah Perang
Amerika – Meksiko, Amerika Serikat memperoleh wilayah aneksasi baru, yaitu
California, Utah, dan New Mexico. Texas sudah lama mengizinkan perbudakan
tentu saja masuk ke Union menjadi negara bagian perbudakan. Sedangkan
California, Utah, dan New Mexico tidak memiliki perbudakan. Ketika Amerika
bersiap-siap akan mengambil alih wilayah tersebut pada tahun 1846, maka
muncul perdebatan tentang apa yang akan mereka lakukan.
Ekstremis dari Selatan mendesak agar semua tanah yang didapat dari
Meksiko diserahkan kepada pemilik budak. Dilain pihak kelompok anti
perbudakan di Utara menuntut semua daerah baru ditutup untuk perbudakan.
Pada Januari 1848 penemuan emas d California menyebabkan 80 orang lebih
berbondong-bondong ke wilayah itu. California menjadi persoalan penting.
Kongres harus memutuskan status daerah baru tersebut sebelum pemerintahan
yang resmi didirikan.. Senator Henry Clay, menengahi dengan mengusulkan
kompromi untuk kedua kalinya. Isinya : California didaftarkan sebagai negara
bagian dengan konstitusi negara bebas (perbudakan dilarang), Utah dan New
Mexico akan diatur tanpa menyinggung perbudakan, tuntutan Texas terhadap
porsi tanah di New Mexico akan diganti dengan bayaran sebesar $10 juta,
Peraturan baru yang lebih efektif akan dibentuk untuk menangkap budak yang
68
lari dan memulangkan mereka kepada majikan mereka (mengaktifkan lagi The
Fugitive Slave Act), Pembelian dan penjualan budak (bukan perbudakan)
dihapuskan di Distrik Columbia. Langkah-lankan ini dalam sejarah dikenal
sebagai Kompromi 1850-dikeluarkan-dan seluruh bangsa menarik nafas lega.
Gambar 1.7. Debating the Compromise of 1850Senator Henry Clay of Kentucky proposed the Compromise Measures of 1850, a set of five bills
favoring compromise among the states on the issue of slavery. President Millard Fillmore signed all five measures into law.
Culver PicturesMicrosoft ® Encarta ® 2008. © 1993-2007 Microsoft Corporation. All rights reserved.
69
BAB V
PERANG SAUDARA
A. Perang saudara
Gambar 1.8. Ilustrasi perang saudara Amerika
Perang Saudara merujuk kepada suatu jenis perang di mana bukan dua
atau lebih negara yang menjadi kubu yang berlawanan namun beberapa faksi
(=saudara) di dalam sebuah entitas politik. Dalam bahasa Inggris perang
saudara disebut civil war yang secara harafiah artinya adalah "perang warga
sipil" atau "perang madani". Tidak jarang sebuah perang saudara merupakan
tanda awal perpecahan sebuah entitas politik.
Perang Saudara Amerika ialah perang yang terjadi antara 1861 dan
1865 di Amerika Serikat (AS). Sekelompok negara bagian di bagian selatan
ingin merdeka, sedangkan pemerintahan dan negara-negara bagian di utara
ingin menjaga AS tetap utuh. Perang Saudara AS ini juga sering disebut dengan
Perang Abolisi, karena tujuan perang adalah untuk menghapuskan perbudakan.
Juga disebut dengan Perang Sesesi (Secession), karena dalam perang ini
negara-negara Selatan memisahkan diri dari Union. Membentuk negara sendiri
yang diberi nama Negara Konfederasi
70
Penyebab Perang Saudara Amerika Serikat
Di Selatan, banyak orang yang menjadi budak yang dimiliki orang lain,
dan sebagian besar pekerjaan di ladang dikerjakan oleh mereka. Sedangkan
negara-negara bagian di utara telah memutuskan membuat hukum yang
menyatakan tak seorang pun bisa memiliki orang lain. Negara-negara utara itu
disebut "negara bagian bebas", dan di selatan "negara bagian budak". Selain itu,
sebagian besar tanah milik AS di barat belum dibagi atas negara bagian, namun
teritori, di mana penduduk bukan penduduk asli tinggal. Tak seperti negara
bagian, teritori itu tak membantu memutuskan siapa yang bakal jadi presiden,
dan teritori itu tak mengirim wakilnya ke Washington, DC untuk membuat
hukum seluruh negeri. Banyak orang kulit putih pindah ke sana, dan tiap orang
setuju bahwa suatu hari semua teritori itu harus disebut negara bagian. Di utara,
orang ingin negara-negara bagian itu menjadi negara bebas.
Di selatan, orang menginginkannya menjadi negara bagian budak.
Abraham Lincoln berasal dari utara, dan saat ia berpacu demi jabatan presiden
ia berkata bahwa semua negara bagian itu menjadi negara bagian bebas, meski
ia tak merencanakan menyuruh tiap budak di negara bagian budak itu. Para
pemilik budak di selatan juga takut akan beberapa orang yang mengatakan
mereka ingin menjadikannya kejahatan untuk memiliki para budak di semua
bagian AS. Banyak juga orang di utara yang tinggal di kota-kota dan bekerja di
pabrik, dan mereka menginginkan kebijakan yang membantu ekonominya.
Namun banyak orang di seltan yang tinggal di kota kecil dan bekerja di
pertanian, dan menginginkan kebijakan yang mendukung ekonominya. Mereka
sering tak bisa setuju pada keputusan terbaik. Masalah tentang perbudakan
merupakan masalah yang dianggap paling sensitif. Perbedaan Utara dan Selatan
yang lainnya adalah masalah perekonomian dan perbedaan tentang bentuk
pemerintahan.
71
Perbedaan dan ketegangan antara Utara dan Selatan bertambah dengan
adanya buku ”Uncle Tom’s Cabin” karangan Harriet Beecher Stowe. Dalam
buku ini digambarkan tentang bagaimana kondisi dan perlakuan yang diperoleh
para budak. Dikeluarkannya Kansas – Nebraska Act oleh senator dari Illinois,
Sthephen A. Douglas, yang isinya menghapuskan larangan perbudakan di
wilayah Louisiana Purchased. Atas usul Jesse B. Thomas, perbudakan di
wilayah ini memang telah dilarang dengan tujuan untuk menghindari terjadinya
konflik karena masalah perbudakan. Namun dengan dikeluarkannya Kansas-
Nebraska Act, berarti larangan tersebut sudah tidak berlaku lagi.
Saat Lincoln memenangkan pemilu 1860 dan menjadi presiden baru,
banyak negara budak yang memisahkan diri AS Reaksi setelah Lincoln terpilih
menjadi presiden adalah South Carolina, menyatakan memisahkan diri dari Uni,
diikuti oleh negara Mississippi, Florida, Alabama, Georgia, Louisiana, and
Texas dan membentuk negara baru, Negara Konfederasi Amerika, yang
beribukota di Richmond, Virginia. Mereka memilih Jefferson Davis sebagai
presiden Konfederasi, benderanya Stars and Bars, dan memiliki UUD yang
sama dengan UUD Union walaupun dengan menjamin perbudakan dan
Presiden dengan periode jabatan untuk 6 tahun.
Dalam pidato pelantikan Lincoln tetap tidak menginginkan negara-
negara Selatan memisahkan diri dari Uni. Yang ditentangnya adalah
perbudakan bukan negara-negara di Selatan. Dan Lincoln tidak akan
menggabungkan kembali negara-negara Selatan dengan cara kekerasan, kecuali
Selatan memulai lebih dahulu.
Pada waktu itu pasukan Union yang berada di Fort Sumter, South
Carolina, mengalami kekurangan cadangan makanan. Lincoln akhirnya
memutuskan untuk mengirimkan kapal guna mensuplai kebutuhan di Fort
Sumter. Sebelum kapal berhasil mendarat, pasukan Selatan sudah menembaki
kapal-kapal Utara. Akhirnya Fort Sumter menyerah. Dengan dimulainya perang
di Fort Sumter inilah, menandai dimulainya perang Saudara AS. Kemudian
72
Virginia, North Carolina, Tennessee, and Arkansas memisahkan diri dari Uni
dan bergabung dengan Konfederasi. Mayoritas legislatif Uni menyisakan
negara-negara pro-perbudakan yaitu; Maryland, Kentucky, Delaware, and
Missouri dicegah untuk tidak bergabung dengan negara – negara yang
memberontak. Wilayah ini yang disebut dengan The Border Slave States.
Gambar 1.9. Civil War BeginsSouth Carolina was the first state to secede from the Union on December 20, 1860. It was also the site of the first battle of the Civil War. On April 12, 1861, Confederate artillery shelled Fort Sumter in Charleston Harbor. This lithograph depicts the intense bombardment on the fort.Library of Congress
73
Jalannya Perang
Ada 2 daerah penting di mana perang itu terjadi - di barat dan di timur.
Gambar 2.0. Medan Pertempuran di Front Barat dan Front Timur
Di wilayah timur, ada ibukota AS, Washington, District of Columbia,
dan ibukota Konfederasi di Richmond. Kedua kota itu hanya berjarah 90 mil.
Di daerah ini, pemimpin militer Konfederasi ialah Robert E. Lee. Lee adalah
jenderal yang baik, dan banyak memenangkan pertempuran. Meski memiliki
banyak prajurit, utara tak bisa menduduki Richmond dengan mudah hingga
akhir perang pada 1865. Di Front Timur ini, pasukan Utara kesulitan menguasai
medan pertempuran. Kesulitan lain di front ini adalah dalam hal diplomasi.
Utara banyak mendapat kritik dari negara-negara di Eropa. Namun, Lincoln
kemudian mengeluarkan Proclamation Emancipation, bahwa perang tidak
hanya bertujuan untuk menggabungkan kembali negara Selatan yang telah
memisahkan diri dari Uni, namun juga dalam rangka untuk menghapus
perbudakan.
Di wilayah barat, ada sungai besar, Sungai Mississippi. Ulysses
Simpson Grant (yang kemudian menjadi Presiden AS) banyak memenangkan
pertempuran di sini. Pasukan utara menduduki hampir semua kota di sungai
74
Mississippi, namun Konfederasi masih memegang Vicksburg. Pada 4 Juli 1863,
Vicksburg menyerah pada Ulysses S. Grant. Ini membagi Konfederasi menjadi
2. Lincoln memutuskan bahwa Ulysses S Grant ialah jendral terbaiknya. Ia
mengangkat Ulysses Grant jenderal di bagian timur. Grant menyerang Lee
kembali. Lee menyadari pasukannya kalah banyak dan ia menyerah pada Grant.
75
BAB VI
REKONTRUKSI NEGERI SELATAN
A. Dampak Perang Saudara
Perang saudara di AS, telah memberikan beberapa akibat positif:
a. AS tetap merupakan satu kesatuan bahkan rasa kesatuan itu lebih kuat jika
dibandingkan dengan sebelum Perang Saudara
b. Sesudah perang saudara berakhir keadaan Amerika memungkinkan untuk
berkembang jadi negara adikuasa
c. Dengan dihancurkannya perbudakkan menunjukkan bahwa AS mampu
mempertahankan prinsip demokrasi
Selain hasil –hasil positif tersebut diatas, Amerika Utara sebagai pihak yang
menang perang, dihadapkan pada masalah-masalah ekonomi, sosial, dan politik.
a. ekonomi, berupa hancurnya perekonomian Selatan, karena perkebunan-
perkebunan Selatan rusak akibat perang yang berlangsung selama 4 tahun.
b. Sosial berupa nasib para freedman
c. Politik berupa adanya 11 negara Selatan dalam bidang ekonomi, sosial, dan
politik.
Pembahasan dalam rekonstruksi ini akan ditekankan pada reknstruksi
bidang politik, yaitu bagaimana menggabungkan kembali 11 bagian Selatan
yang telah memisahkan diri dari uni.
Proses penggabungan ini menjadi berlarut-larut karena adanya pertentangan
antara presiden dengan golongan radikal. Presiden menginginkan rencana
rekonstruksi yang bersifat lunak, sedangkan golongan radikal cenderung
mempersulit.
Rencana rekonstruksi yang berasal dari presiden telah diciptakan oleh Lincoln
pada 8 Desember 1863. Rencana tersebut disebut Ten Percent Plan. Hasil dari
76
rencana Lincoln ini adalah pada awal 1864, 3 negara Selatan tyaitu Lousiana,
Tennessee, dan Arkansas digabungkan ke dalam uni, karena telah memenuhi
rencana 10%.
Golongan radikal tidak mau menerima rencana Lincoln dan bermaksud
menggagalkannya. Untuk mencapai tujuannya golongan radikal mengadakan
kerjasama dengan kongres. Hasilnya wakil-wakil dari 3 negara tersebut tidak
diakui dalam kongres. Golongan redikal kemudian mengeluarkan rekonstruksi
yang disebut Wade Davis Bill. Dalam WDB disebutkan bahwa yang harus
mengusapkan sumpah kesetiaan kepada uni tidak cukup hanya 10%, tapi
mayoritas dari penduduk yang mempunyai hak pilih. Dalam WDB juga
disebutkan bahwa pemimpin kulit putih Selatan yang ikut berontak tidak boleh
ikut dalam pemilihan. Juga melarang perbudakan serta menyebutkan bahwa
pemerintah tidak bertanggung jawab terhadap hutang-hutang yang diwariskan
terhadap konfederasi.
Presiden Lincoln mengeluarkan Veto terhadap WDB ini, sedangkan
kongres juga tetap pada pendiriannya yaitu tidak mau mengakui negara-negara
ciptaan Lincoln. Dalam suasana pertentangan ini Lincoln tertembak mati dan
digantikan oleh wakilnya yaitu Andrew Johnson. Ketika kongres pada
Desember 1865 mengadakan sidang, golongan radikal tetap menolak kehadiran
wakil-wakil negara ciptaan Lincoln.
Untuk mengatasi pertentangan ini kemudian dibentuk komisi
rekonstruksi yang beranggotakan 15 orang. Beranggotakan orang-orang
presiden dan golongan radikal. Harapannya agar rencana rekonstruksi yang
disusun oleh komisi gabungan ini diterima oleh kedua belah pihal
Sementara itu dewan legislatif Selatan menyerang Black Code. Golongan
radikal juga mengusulkan The Civil Rights Bill, yang isinya melarang negara
mengadakan diskriminasi yang didasarkan atas warna kulit.
Pada bulan April 1866 komisi gabungan berhasil menyusun
Amandement XIV. Amandement terdiri dari 4 section:
77
a. section 1: menyebutkan bahwa orang yang lahir di AS atau telah
dinaturalisasikan adalah WN AS.
b. Section 2: memaksa negara-negara Selatan untuk mengikutkan orang-orang
negro dalam pemilihan. Jika suatu negara bagian Selatan tidak mengikutkan
sebagian WN-nya dalam pemilihan, maka jumlah wakil-wakilnya dalam
HoR juga akan dikurangi sebanding dengan jumlah orang yang tidak
diikutsertakan.
c. Section 3: melarang orang-orang ex. Confederant ikut dalam pemilihan
d. Section 4: menyebutkan bahwa pemerintah federal tidak bertanggungjawab
terhadap hutang-huutang yang diwariskan oleh konfederasi.
Amandemen XIV ini tidak mendatangkan hasil, sebagaimana yang
diharapkan. UU ini tidak dapat mencegah negara-negara selatan melarang
orang-orang Negro ikut dalam pemilihan.
Negara-negara Selatan sesuai dengan section 2 lebih suka wakilnya dalam HoR
dikurangi. Dari 11 negara bagian selatan ternyata hanya Tennessee yang
bersedia melaksanakan amandement XIV. Sedangkan 10 negara bagian selatan
yang lain menolak. Oleh karena itu hanya Tennessee yang digabungkan ke
dalam uni.
Kegagalan amandement XIV menyebabkan golongan radikal
menyiapkan rencana rekonstruksi baru. Rencana rekonstruksi yang ketiga ini
disebut The Military Reconstrustion Act. UU ini didasarkan pada anggapan
bahwa negara-negara Selatan yang kalah perang dianggap telah kehilangan
identitasnya. 10 negara selatan tersebut kemudian dibagi menjadi 5 district
militer, yaitu:
a. DM I : Virginia
b. DM II : Carolina Utara dan Carolina Selatan.
c. DM III : Alabama, Georgia, dan Florida
d. DM IV : Arkansas, dan Mississipi
e. DM V : Texas dan Lousiana
78
Setiap DM dikepalai oleh seorang penguasa militer, tugas penguasa
militer disini adalah menyiapkan negara-negara Selatan yang sudah dibagi-bagi
agar bersedia melaksanakan amandemen XIV. Dengan cara seperti ini maka 10
negara bagian Selatan tersebut secara berturut-turut dapat digabungkan ke
dalam uni, dimulai dari Arkansas, florida, Carolina Utara, Carolina Selatan,
Lousiana, Alabama, Virginia, Mississippi, Texas, dan Georgia pada tahun 1870.
Perjuangan golongan radikal agar orang-orang Negro diperbolehkan ikut dalam
pemilihan supaya memperkuat kedudukan partai Republik di Selatan. Untuk
mendukung tujuan ini, golongan raadikal mempersiapkan amandement XV
yang isinya: melarang negara bagian untuk menolak hak pilih warga negaranya
karena alasan warna kulit. Amandement ini merupakan usaha terakhir golongan
radikal untuk merealisir tujuannya memperkuat partai republik di selatan.
Dalam perkembangannya, usaha-usaha golongan radikal untuk memperkuat
kedudukan partai republik di selatan mengalami kegagalan. Sebab-sebabnya:
a. dikeluarkannya Amnesty Act (1872). UU ini memmulihkan hak pilih bagi
150.000 orang ex. Confederant.
b. Orang-orang kulit putih Selatan mendirikan organisasi-organisasi rahasia,
seperti: Ku Klux Klan, Knights of The White Camelia. Selain itu ada
organisasi semi militer: Riffle Club, Red Shirts, dsb.
Tujuan didirikannya organisasi itu adalah membunuh orang-orang
negro, menakut-nakuti orang negro agar tidak ikut dalam pemilihan atau
menakut-nakuti orang negro agar memilih partai demokrat. Keadaan sosial
ekonomi orang-orang negro yang miskin menyebabkan mereka tidak bebas
menggunakan hak pilihnya. Dalam melaksanakan hal ini orang-orang kulit
putih Selatan juga menggunakan amandemen XV sebagai dasarnya. Menurut
orang-orang kulit putih Selatan, amandemen XV hanya menolak larangan
pemberian suara yang didasarkan atas warna kulit, tetapi tidak secara tegas
menyebutkan Negro.
79
Dengan alasan seperti itu negara-negara selatan kemudian berusaha
menghalangi orang negro agar tidak dapat ikut dalam pemilihan, dengan alasan
kekayaan, tidak dapat membaca, atau tidak dapat mengartikan konstitusi.
Setelah perang saudara, industri AS mengalami perkembangan pesat. 1865-
1890, di tahun 1890 orang mengatakan AS mempunyai segala sesuatu yang
diinginkan. Lalu ada kekhawatiran, kalau dalam negeri sudah “Over”, maka
akan dikemanakan? Lalu AS berubah menjadi sosok imperealis.
DAFTAR PUSTAKA
80
Colle-MacMillan. 1968. Scenes of America. London: Coller-MacMillan
Publisher.
Francis Whitney, ed. Keith W. Olsen. 2004 .Garis Besar Sejarah Amerika.
Deplu AS.
J. Oliver Hall and Russell E. Klinger. 1957. American Democracy. USA:
American Book Company
Richard N. Current. 1965. American History: A Survey. New York: Alfred A.
Knopf.
Richard C. Schroeder. 1989. Garis Besar Pemerintahan Amerika Serikat, a.b.
Sumantri Ar.dkk. USINFO
Stephen S. Birdsall. 1992. Garis Besar Geografi Amerika Serikat. John Wiley
and Sons, Inc.
Yohanes B. Yurahman. 2002. Sejarah Amerika II: Dari Masa Kolonisasi
Sampai Dengan Perang Dunia II. Salatiga: Widya Sari Press.
Sumber Internet:
Microsoft Office. Encarta Encyclopedia @2008
Wikipedia, the free encyclopedia.
81