diit pada penyakit hati dan kantong empedu
TRANSCRIPT
Diit PADA PENYAKIT HATI DAN KANTONG EMPEDU
OLEH : MAHDIAH, DCN, M.KES.
Pengaruh gangguan hati terhadap nutrisi :
• Pencernaan & penyerapan masukan makanan penderita peny. Hati umumnya lebih sedikit ( adanya anoreksia & perasaan lesu)
• Malasorbsi dari sal. Cerna terhadap zat-zat gizi sering terjadi disebabkan gangguan fungsi sel hati
Contoh : pengaruh alkohol
Pengaruh gangguan hati terhadap nutrisi :
• Sirosis hati → → Sintesa & ekskresi dari garam-garam empedu berkurang→ konsentrasi garam empedu menurun
• Garam empedu berkurang →pembentukan micellar dari lemak →steatorhea → def vitamin yg larut dalam lemak ( vit A, Vit E & vit K)
Perubahan Metabolisme zat Gizi
• Perputaran protein merupakan sintesa dan degradasi protein tubuh → 200-300 gr/hari
• Bila prot cukup dalam dalam diit → hati & otot menggunakan asam amino di dapat dari protein sebesar 50%
• Bila prot dari diet < → efisiensi penggunaan dapat mencapai 95%
• Dalam keadaan puasa/kelaparan kurang lebih 250 gr prot tubuh & prot diit dipecah
• Gangguan hati : sintesa alb akan berkurang dan alb akan hilang melalui tradigestivus disebabkan tek. Kalodesmotic karena adanya hipertensi portal
• Keadaan ini makin diperberat apabila diit berkurang
Tujuan DietAdapun tujuan Diet Hati secara umum antara
lain:Mencapai dan mempertahankan status gizi
optimal tanpa memberatkan fungsi hati, dengan cara:
Meningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut dan/atau meningkatkan fungsi jaringan hati yang tersisa.
Mencegah katabolisme protein.Mencegah penurunan BB atau meningkatkan BB
bila kurang.Mencegah atau mengurangi asites, varises
esophagus, dan hipertensi portal.Mencegah koma hepatik.
Syarat Diet Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein,
yang diberikan bertahap sesuai kemampuan pasien, yaitu 40-45 kkal/Kg BB.
Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energo total, dalam bentuk yang mudah dicerna atau dalam bentuk emulsi. Bila pasien mengalami steatorea, gunakan lemak dengan asam lemak rantai sedang. Pemberian lemak sebanyak 45 Kg dapat mempertahankan fungsi imun dan proses sintesis lemak.
Protein agak tinggi, yaitu 1.25-1.5 g/Kg BB agar terjadi anabolisme protein. Asupan minimal protein 0.8-1g/Kg BB, protein nabati memberikan keuntungan karena kandungan serat yang dapat mempercepat pengeluaran amoniak melalui feses.
Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi. Bila perlu, diberikan suplemen vitamin B kompleks, C, dan K serta mineral Zn dan Fe bila ada anemia.
Natrium diberikan rendah, tergantung tingkat edema dan asites. Bila pasien mendapat diuretika, garam natrium dapat diberikan lebih leluasa.
Cairan diberikan lebih dari biasa, kecuali bila ada kontraindikasi.
Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah, atau makanan biasa sesuai kemampuan saluran cerna.
Cara Memesan Diit: DH I/II/III RG I/I/III
Diet Hati I (DH I)• Diet Hati I diberikan bila pasien dala keadaan
akut atau bila prekoma sudah dapat diatasi dan pasien sudah mulai mempunyai nafsu makan. Melihat keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak. Pemberian protein dibatasi (30 g/hari) dan lemak diberikan dalam bentuk mudah dicerna. Formula enteral dengan asam amino rantai cabang (Branched Chain Amino Acid /BCAA) yaitu leusin, isoleusin, dan valin dapat digunakan. Bila ada asites dan diuresis belum sempurna, pemberian cairan maksimal 1 L/hari.
Diet Hati II (DH II)• Diet hati II diberikan sebagai makanan
perpindahan dari diet hati II kepada pasien dengan nafsu makannya cukup. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak / biasa. Protein diberikan 1 g/Kg berat badan dan lemak sedang (20-25% dari kebutuhan energi total) dalam bentuk yang mudah dicerna. Makanan ini cukup mengandung energi, zat besi, vitamin A & C, tetapi kurang kalsium dan tiamin. Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai diet hati II rendah garam. Bila asites hebat dan diuresis belum baik, diet mengikuti pola Diet Rendah garam I.
Diet Hati III (DH III)• Diet Hati III diberikan sebagai makanan
perpindahan dari Diet Hati II atau kepada pasien hepatitis akut (Hepatitis Infeksiosa/A dan Hepatitis Serum/B) dan sirosis hati yang nafsu makannya telah baik, telah dapat menerima protein, lemak, mi9neral dan vitamin tapi tinggi karbohidrat. Menurut beratnya tetensi garam atau air, makanan diberikan sebagai Diet Hati III Garam Rendah I.
KANTONG EMPEDU
• Fungsi kolesterol belum diketahui pasti.Kantong Empedu mrerupakan jalan pembuangan kholesterol, krn akan dibuang bersama empedu melalui faces
• Jumlah kholesterol dalam kantong Empedu ditentukan oleh jumlah asupan lemak & ester kholesterol yg dikonsumsi
• Empedu punya peran penting dlm pencernaan & absorbsi lemak, vit. Larut lemak, & bbrp mineralMsknya mkn dlm duodenum à merangsang pelepasan hormon kolesistokinin yg keluar dr usus halus à merangsang kd. Empedu berkontraksi u/ mengeluarkan grm empedu yg akan membantu lipase menghidrolisis lemak mjd bentuk sederhana agar dpt diserap usus halus
• Garam empedu menurunakan tegangan permukaan dan memperbesar daya tembus endotelium yg menutupi villi usus
• Tujuan:Memberi istirahat pada kantong empedu dan mengurangi rasa sakitPemenuhan asupan zat gizi secukupnya untuk mencapai berat badan normal
Syarat Diet: Lemak rendah untuk mengurangi kontraksi kantong
empedu. Lemak diberikan dalam bentuk mudah cerna. Kalori, protein, dan hidrat arang cukup. Bila terlalu
gemuk jumlah kalori dikurangi. Vitamin tinggi, terutama vitamin yang larut lemak. Mineral cukup. Cairan tinggi untuk membantu pengeluaran kuman-
kuman atau sisa-sisa metabolisme dan mencegah dehidrasi.
Makanan tidak merangsang dan diberikan dalam porsi kecil teHindarkan makanan bergas u/ mengurangi peristaltik, distensi, & iritasi
• Diet Rendah Lemak IDiberikan kepada pasien cholecystitis (radang kantong empedu) akut dan cholelithiasis (batu empedu) dengan kolik akut. Makanan diberikan berupa buah-buahan dan minuman manis.Makanan ini rendah dalam kalori dan semua zat kecuali vitamin A dan C. Sebaiknya hanya diberikan 2-3 hari saja.
Diet Rendah Lemak IIDiberikan secara berangsur bila keadaan akut sudah dapat diatasi dan perasaan mual sudah berkurang atau kepada pasien penyakit kantong empedu kronis yang terlalu gemuk.Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk cincang, lunak, atau biasa.Makanan ini rendah dalam kalori dan kalsium.
Diet Rendah Lemak IIIDiberikan kepada pasien penyakit kantong empedu yang tidak gemuk dan cukup mempunyai nafsu makan. Menurut keadaan penderita, makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan ini cukup dalam kalori dan semua zat gizi.
Bahan Makanan Yang Tidak Boleh DiberikanSumber lemak: semua makanan yang digoreng; semua makanan dan daging yang mengandung lemak tinggi seperti mayonise, daging kambing, dan babi.Bahan makanan yang menimbulkan gas: ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, durian, nangka, ketimun.Bumbu-bumbu yang merangsang: cabe, bawang, merica, asam, cuka, jahe.Minuman yang mengandung soda dan alkohol.