perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penerapan alat …/penerapan... · siswa kelas v sdn ii...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAKBOLA
SISWA KELAS V SDN II JOHUNUT KECAMATAN PARANGGUPITO
KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh:
Kris Biantoro
X4610075
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Kris Biantoro
NIM : X4610075
Jurusan/Program Studi : Penjaskesrek/JPOK
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENERAPAN ALAT BANTU
PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PASSING BAWAH SEPAKBOLA SISWA KELAS V SDN II JOHUNUT
KECAMATAN PARANGGUPITO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN
PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri. Selain
itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, 31 Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Kris Biantoro
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAKBOLA
SISWA KELAS V SDN II JOHUNUT KECAMATAN PARANGGUPITO
KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh:
Kris Biantoro
X4610075
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi,
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Pembimbing I
Drs. Sunardi, M.Kes.
NIP. 19581112 199003 004
Surakarta, 24 Juli 2012
Pembimbing II
Pomo Warih Adi, S.Pd., M.Or.
NIP. 19821225 200812 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.
Pada hari : Selasa
Tanggal : 31 Juli 2012
Tim Penguji Skripsi :
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Fadilah Umar, S.Pd., M.Or.
Sekretaris : Hendrig Joko Prasetyo, S.Pd., M.Or.
Anggota I : Drs. H. Sunardi, M.Kes.
Anggota II : Pomo Warih Adi, S.Pd., M.Or.
Disahkan oleh :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
a.n Dekan
Pembantu Dekan I,
Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si
NIP 19660415 199103 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Kris Biantoro. PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAKBOLASISWA KELAS V SDN II JOHUNUT KECAMATAN PARANGGUPITO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar passing bawah sepakbola siswa kelas V SDN II Johunut Kecamatan Paranggupito Kabupaten Wonogiri tahun pelajaran 2011 / 2012 dengan penerapan alat bantu pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas V SDN II Johunut Kecamatan Paranggupito Kabupaten Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012, berjumlah 10siswa yang terdiri atas 5 siswa putra dan 5 siswa putri. Teknik pengumpulan dataadalah dengan pengamatan, kajian dokumen dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif komparatif yang didasarkan pada analisis kuantitatif dengan prosentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar yang signifikan dari prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Hasil belajar passing bawah sepakbola sebelum tindakan atau prasiklus menunjukkan sebanyak 30% siswa dalam kategori tuntas. Pada siklus I terjadi peningkatan 30% sehingga jumlah siswa dalam kategori tuntas menjadi 60% . Kemudian siklus II terjadi peningkatan 20 % dari siklus I menjadi 80% yang termasuk dalam kategori tuntas.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: penerapan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar passing bawah sepakbola siswa kelas V SDN II Johunut tahun pelajaran 2011/2012.
Kata Kunci : Pembelajaran Penjas, Alat Bantu Pembelajaran, Hasil Belajar Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
Demi masa sesungguhnya manusia dalam kerugian melainkan orang-
orang yang beriman dan beramal soleh, serta orang-orang yang benar,
dan orang-orang yang sabar.
(Q.S. Al Ashr 1-3)
Yang sabar menunggu pasti dapat bagian. Tetapi hanya sisa-sisa dari
orang-orang yang bergegas.
(Abraham Lincoln)
Orang yang paling tidak bahagia adalah orang yang tidak mempunyai
sesuatupun untuk dikerjakan.
(Penulis)
Wujudkan mimpi dengan semangat tingkat tinggi.
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukurku pada-Mu Ya Allah, kupersembahkan karya ini untuk :
“Ayah dan Ibu Tercinta”
Semangat dan kerja kerasmu, ketulusan hatimu, doa dan kasih sayangmu
untukku sungguh tak ternilai hargaanya aku bangga memiliki kalian.
Rekan-rekan kos bibis wetan yang tetap semangat
Kebersamaan, rasa senasib sepenanggungan yang telah kita jalani bersama
semoga berbuah manis dikemudian hari. Kenangan ini tidak akan terlupakan
sepanjang hayat.
Mas Anto, Mbak Utik, Mas Larno, Mbak Kismi dan Mas Noer
Terimakasih atas bantuan, dukungan, perhatian dan nasihat yang selama ini
mendorongku untuk terus melangkah kedepan.
Keluarga besar SDN II Johunut
Terimakasih atas kerjasama dan partisipasinya selama ini.
Seseorang yang selama ini menjadi sumber inspirasi
Semoga kebaikan rahmat Tuhan selalu terlimpahkan untuk kita berdua. Meski
mungkin tak dapat bersama namun semangat yang kau berikan akan selalu
ada dan tetaplah menjadi sumber inspirasi bagi semua orang.
Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulisan skripsi ini dapat
diselesaikan dengan lancar. Disadari bahwa terdapat banyak hambatan dalam
penulisan skripsi ini, tetapi berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan
tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan
terima kasih kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.,Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Mulyono, M.M., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Waluyo, S.Pd, M.Or., Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
4. Drs. H. Sunardi, M.Or., selaku Pembimbing I dan Pomo Warih Adi, S.Pd.,
M.Or., selaku pembimbing II yang telah dengan sabar memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
5. Drs. Budi Satyawan, M.Kes., selaku Pembimbing Akademik yang telah
memberikan dukungan dan bimbingannya.
6. Tuhino,A.Ma.Pd., Kepala SDN II Johunut yang telah memberikan izin
penelitian ini.
7. Siswa kelas V SDN II Johunut yang telah berpartisipasi aktif dalam penelitian
ini.
8. Rekan-rekan seperjuangan yang telah menjalani suka duka bersama. Serta
semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
Semoga segala amal baik Bapak/Ibu dan rekan-rekan sekalian
mendapatkan balasan yang lebih baik dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhirnya
berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ........................................................................................................... i
PERNYATAAN……………….…………………………………………… ii
PENGAJUAN………………………………………………………………. iii
PERSETUJUAN……………………………………………………………. iv
PENGESAHAN…………………………………………………………….. v
ABSTRAK………………………………………………………………….. vi
MOTTO…………………………………………………………………….. vii
PERSEMBAHAN…………………………………………………………... viii
KATA PENGANTAR……………………………………………………… ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR……………………………………………….............. xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Perumusan Masalah ............................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka .................................................................... 7
1. Pendidikan Jasmaani......................................................... 8
a. Pengertian pendidikan jasmani .................................. 8
b. Tujuan Pendidikan dari Pendidikan Jasmani ............. 9
2. Permainan Sepakbola ....................................................... 10
a. Teknik Dasar Menggiring .......................................... 10
b. Teknik Dasar Mengontrol........................................... 11
c. Teknik Dasar Shooting................................................ 11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
d. Teknik Dasar Menyundul........................................... 12
e. Teknik Dasar Melempar............................................. 12
f. Teknik Dasar Passing................................................. 12
3. Modifikasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani....... 15
a. Sarana dan Prasarana Standar Disekolah .................. 16
b. Sarana dan Prasarana yang dimodifikasi.................... 17
4. Alat Bantu Pembelajaran……………………………….. 18
a. Pengertian Alat Bantu Pembelajaran……………….. 18
b. Penerapan Alat Bantu Pembelajaran………………... 19
B. Kerangka Berpikir................................................................... 21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................. 23
1. Waktu Penelitian............................................................... 23
2. Tempat Penelitian............................................................. 24
B. Subyek Penelitian.................................................................... 24
C. Data dan Sumber Data............................................................ 24
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 24
1. Pengamatan....................................................................... 24
2. Kajian dokomen................................................................ 25
3. Tes .................................................................................... 25
E. Uji Validitas Data…............................................................... 26
F. Teknik Analisis Data............................................................... 26
G. Indikator Kinerja .................................................................... 26
H. Prosedur Penelitian…………………………………………. 27
1. Tahap Pengamatan.............................................................. 27
2. Tahap Persiapan Instrumen dan Alat…………………….. 27
3. Tahap Pengumpulan Data dan Treatmen………………… 27
4. Tahap Penyusunan Laporan……………………………… 27
a. Siklus 1……………………………………………….. 28
1) Perencanaan tindakan…...…………………………. 28
2) Tahap pelaksanaan……………………..………….. 29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
3) Pengamatan ……………………………………..… 29
4) Analisis dan Refleksi………………………………. 29
b. Siklus 2 ……….……………………………………. 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan ……………………………………… 31
B. Deskripsi Hasil Tindakan .………………………………….. 32
1. Siklus I………………………………………………….. 33
a. Rencana Tindakan I……………………………......... 33
b. Pelaksanaan Tindakan I……………………………... 34
c. Observasi dan Intepretasi Tindakan I………….......... 39
d. Analisis Dan Refleksi Tindakan I…………………… 42
e. Deskripsi Tindakan I………………………………... 43
2. Siklus II…………………………………………………. 44
a. Rencana Tindakan II……………………………....... 44
b. Pelaksanaan Tindakan II………………………......... 45
c. Observasi dan Intepretasi Tindakan II………………. 51
d. Analisis Dan Refleksi Tindakan II………………….. 53
e. Deskripsi Tindakan II………………………….......... 55
C. Perbandingan Antar Siklus…………………………………... 55
D. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………… 57
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan…………………………………………………….. 59
B. Implikasi……………………………………………………... 59
C. Saran ………………………………………………………… 60
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 61
LAMPIRAN ................................................................................................... 62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 Menendang Bola Dengan Kaki Bagian dalam ........................................ 14
2 Menendang Bola Dengan Kaki Bagian luar ............................................ 14
3 Menendang Bola Dengan Punggung Kaki .............................................. 15
4 Kerangka Berpikir ................................................................................... 22
5 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas …………………………………… 28
6 Perbandingan Peningkatan Antar Siklus ................................................. 56
7 Perbandingan Peningkatan Antar Siklus ................................................. 57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1 Lembar Penilaian Siswa Kondisi Awal Sebelum Penelitian …………... 4
2 Tujuan pendidikan jasmani ………………………………………. 9
3 Rincian Kegiatan ……..………………………………................... 23
4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data …………............................... 25
5 Prosentase Target Capaian .............................................................. 27
6 Daftar Nilai Prasiklus ………………………………………………….. 31
7 Daftar Nilai Ketuntasan siswa siklus I ............................................ 42
8 Daftar Nilai Ketuntasan siswa siklus II .......................................... 54
9 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Antarsiklus ........................... 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Silabus Pembelajaran …………........................................................... 63
2 Rencana Pelaksanaa Pembelajaran Siklus I ………............................. 65
3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ……….......................... 82
4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ………..................... 99
5 Dokumentasi Penelitian Siklus I ………….......................................... 108
6 Dokumentasi Penelitian Siklus II …………......................................... 109
7 Pengajuan Judul ………....................................................................... 110
8 Validasi Proposal Skripsi …………..………………………………... 111
9 Surat Permohonan Ijin Penelitian Rektor ………............................... 112
10 Surat Permohonan Ijin Penelitian Bakesbangpol dan Linmas ………. 113
11 Surat Rekomendasi Bakesbangpol dan Linmas ……………………... 114
12 Surat Permohonan Ijin Penelitian KUPT Dinas Pendidikan
Kecamatan Paranggupito ……………………………………………. 115
13 Surat Permohonan Ijin Penelitian Kepala SDN II Johunut…………... 116
14 Surat Keterangan Kepala Sekolah …………………………………... 117
15 Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi ……………..……………. 118
16 Surat Keputusan Dekan FKIP Izin Tentang Penyusunan
Skripsi .................................................................................................. 119
17 Transkrip Nilai ..................................................................................... 120
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani merupakan serangkaian proses pendidikan yang
ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerak fisik. Pendidikan
jasmani merupakan serangkaian materi pelajaran yang memberikan kontribusi
nyata dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan pertumbuhan jasmani dan
rohani peserta didik. Melalui aktifitas jasmani dan olah raga akan mampu
meningkatkan semangat belajar serta meningkatkan kualitas kesehatan, kebugaran
jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, ketrampilan sosial,
penalaran, cekatan dan tindakan moral bagi semua peserta didik.
Pendidikan jasmani dan olahraga di lembaga pendidikan formal atau
sekolah sebagai salah satu bagian kurikulum pendidikan. Dengan pelaksanaan
pendidikan jasmani, peserta didik dibekali dan dididik secara psikis (mental dan
motivasi), juga secara fisik jasmani. Latihan secara fisik akan memberikan bekal
kemampuan dan keterampilan dalam gerak dasar yang dapat dipergunakan dalam
masa perkembangan selanjutnya, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
perkembangannya untuk mencapai prestasi di bidang olahraga.
Tujuan utama dari pendidikan jasmani adalah memenuhi kebutuhan
manusia untuk bergerak secara efisien, untuk meningkatkan kualitas kemampuan
mereka, untuk mempertinggi kemampuan belajar, dan memelihara kesehatan.
Untuk memenuhi keseluruhan tugas yang ada, maka para pelaku pendidikan
jasmani menjadikan gerakan sebagai kunci utama dalam pendidikan jasmani dan
olahraga, karena gerakan fisik yang konstan telah menjadi karakteristik manusia.
Sehingga melalui gerakan diharapkan tujuan pendidikan dapat tercapai. Gerakan
fisik secara luas diartikan sebagai suatu perubahan posisi dari suatu objek pada
suatu ruang, sedang gerakan manusia merupakan suatu perubahan posisi dalam
suatu ruang yang melibatkan sebagian atau seluruh tubuh. Lutan (2001 : 35)
Hingga dewasa ini masalah yang dihadapi dengan pelaksanaan
pendidikan jasmani adalah terbatasnya prasarana dan sarana penunjang serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
bervariasinya kondisi masing-masing sekolah, dalam upaya melaksanakan
pendidikan jasmani di sekolah. Bagaimana seorang guru dapat mengajarkan
pendidikan jasmani dengan sukses dalam situasi keterbatasan dan perbedaan
kondisi tersebut, tergantung pada model pembelajaran yang diterapkan pada
masing-masing sekolah.
Selama dua dekade terakhir pengajaran pendidikan jasmani dengan
pendekatan reflektif telah berhasil dilaksanakan dibeberapa negara seperti
Amerika, dan Australia. Hasil riset tentang pengajaran menunjukkan bahwa ada
tiga hal yang penting untuk diperhatikan agar pengajaran pendidikan jasmani
efektif, dalam arti anak didik akan memiliki keterampilan bergerak yang tinggi
dengan sikap yang positif terhadap kegiatan fisik. Ketiga hal penting itu meliputi :
1) Anak didik latihan praktik yang tepat dan memadai.
2) Latihan praktik tersebut harus memberikan peluang tingkat sukses (rate of
success) yang tinggi.
3) Lingkungan perlu distrukturisasi sedemikian rupa sehingga menumbuhkan
iklim belajar yang kondusif.
Selain itu suatu pembelajaran juga harus didukung dengan suatu media
atau alat bantu pembelajaran yang memadai. Lutan (2001 : 1)) menyatakan:
Aktivitas jasmani pada umumnya atau kegiatan olahraga pada umumnya merupakan beban kerja yang menimbulkan stres pada aspek jasmani. Tindakan yang serampangan, tergesa-gesa ingin mencapai kemajuan dalam waktu singkat, atau tanpa dasar-dasar yang memadai dan tidak mematuhi kaidah pelatihan, dapat menimbulkan cidera yang serius, jika bukan akibat yang lebih fatal dan membahayakan keselamatan seseorang olahragawan.
Alat bantu pembelajaran diperlukan untuk membantu tugas gerak siswa
menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Dengan menggunakan alat bantu
pembelajaran secara tepat maka tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran
akan meningkat. Selain itu alat bantu pembelajaran juga akan mengurangi resiko
cidera pada siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Dari uraian di atas dapat diartikan bahwa penggunaan alat bantu
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik secara lebih mudah
dan ringan.
Pembelajaran pendidikan jasmani pada anak sekolah dasar menekankan
pada kegiatan yang menyenangkan, mengoptimalkan pertumbuhan dan
perkembangan siswa, membentuk pribadi yang kuat dan percaya diri. Melalui
pendidikan jasmani kebutuan gerak siswa akan terpenuhi dan berpengaruh baik
terhadap siswa. Sebaliknya bila pembelajaran tidak menyenangkan maka akan
terjadi kebosanan pada anak didik, jika hal tersebut terjadi, siswa akan
cenderung bermain sendiri sesuka hati tanpa ada yang mengatur. Selain itu beban
yang diberikan terhadap siswa juga harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan
siswa. Terkadang siswa akan cenderung malas jika melakukan hal-hal yang terlalu
sulit untuk dilakukan. Untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan
menjauhi pembelajaran yang membosankan pendidik harus pintar-pintar membuat
inovasi pada setiap pembelajaran yang akan di laksanakan.
Suatu pembelajaran di katakan baik, apabila mempuyai tujuan
pendidikan untuk mengubah pengetahuan, pengertian, pendapat dan konsep,
mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang baru.
Selain itu pembelajaran harus efisien dalam pelaksanaannya, dalam waktu singkat
dapat mencakup isi yang luas dan tepat serta membantu siswa mengatasi
kesulitan-kesulitan dalam melakukan tugas gerak.
Hasil observasi guru pada saat melaksanakan pembelajaran permainan
bola besar siswa kelas V SDN II Johunut, siswa terlihat sangat antusias ketika
guru memberikan tugas perermainan sepakbola, melihat semangat siswa yang
berapi-api itu membuat guru menjadi bersemangat melakukan kegiatan belajar
mengajar pada saat itu. Namun pada saat pembelajaran berlangsung sebagian
siswa mengalami kesulitan saat melakukan umpan passing bola kepada teman
khususnya passing bawah. Pada saat mengumpan bola banyak sekali yang
melenceng terlalu jauh bahkan terkadang bola tidak sampai pada sasaran sehingga
membuat rekan-rekannya menjadi kesulitan menerima umpan passing yang
diberikan. Hal ini membuat siswa merasa tidak nyaman dan belum lama pelajaran
berlangsung sebagian siswa sudah ada yang mengeluh dan menjadi malas-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
malasan untuk bergerak. Suasana pembelajaran yang seperti ini tentu saja kurang
menyenangkan untuk dilakukan. Namun demikian mengingat kebutuhan siswa
dalam proses pembelajaran harus terpenuhi, maka guru harus berfikir ulang untuk
mengemas pembelajaran tersebut agar hasil belajar siswa meningkat. Melihat
kejadian tersebut menarik sekali untuk melakukan perbaikan dan perubahan
pembelajaran passing bawah sepakbola pada siswa kelas V SDN II Johunut.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa
kemampuan siswa melakukan tendangan passing bawah masih belum maksimal
dan masih perlu diberikan perbaikan serta pemahaman. Dari lembar penilaian
siswa dengan KKM sekolah 75 menunjukkan data sebagai berikut :
Tabel 1. Lembar Penilaian Siswa Kondisi Awal Sebelum Penelitian
No Nama SiswaNilai
Jml Prdk Nilai KetKog Afktf Psiko
1. Elvi Desi Maryani 12 12 10 34 70 52 BL2. Tri Atmoko 8 6 20 34 75 54.5 BL3. Hongki Silfila 12 24 40 74 80 77 L4. Anita Sri S. 4 12 0 16 70 43 BL5. Avrian Avas Al I. 12 30 40 82 80 81 L6. Anggita Nur C. 4 12 0 16 70 43 BL7. Nanda Gadis K. 8 12 20 40 70 55 BL8. Arga Prasetya HS. 16 24 50 90 80 85 L9. Nurul Mahestu 8 18 20 46 70 58 BL10. Mardian Eko P. 12 18 20 50 75 62.5 BLJumlah Ketuntasan siswa 3Persentase Ketuntasan 30 %
Dari data diatas menunjukkan betapa pembelajaran perlu diadakan
pembenahan dan perbaikan. Selama pembelajaran berlangsung siswa melakukan
tendangan passing bawah sebisanya dan tidak efektif. Hal ini dapat terlihat pada
saat melakukan tendangan perkenaan bola pada kaki kurang tepat, serta sikap
badan saat melakukan tendangan masih kurang efisien. Sehingga hasil tendangan
yang dilakukan menjadi kurang terarah dan tidak mencapai target yang
diinginkan. Selain itu dari wawancara yang dilakukan, sebagian siswa merasa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
terbebani dengan sarana pembelajaran yang digunakan. Siswa sering mengeluh
kepada guru tentang sarana yang menurut siswa sulit sekali untuk digunakan. Hal
ini menjadi perhatian guru untuk melakukan perubahan agar keinginan dan
kebutuhan siswa dapat terpenuhi.
Pada pembelajaran selanjutnya guru akan mencoba penerapan alat bantu
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar passing bawah sepakbola yang di
lakukan pada siswa kelas V SDN II Johunut Kecamatan Paranggupito. Karena
pada dasarnya peralatan yang dimiliki masih sederhana dan kualitasnya dibawah
standar, serta jumlah media bantu pembelajaran sedikit, maka dipikir perlu
diterapkan alat bantu pembelajaran yang bisa membantu siswa dalam
melaksanakan tugas gerak yang diberikan. Sehingga dengan alat bantu
pembelajaran tersebut, diharapkan siswa akan lebih tertarik terhadap pembelajaran
yang dilakukan, kemudian siswa akan memperoleh pengalaman yang positif
terhadap pembelajaran tersebut.
Dalam penelitian ini, alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani
difokuskan pada aspek media dan alat, yaitu penerapan alat bantu pembelajaran
pada teknik dasar passing bawah sepakbola. Penerapan alat bantu pembelajaran
berupa bola plastik lapis busa, sasaran bergambar, balok dari kayu, dan gawang
mini yang akan dikemas sedemikian rupa dalam bentuk permainan yang
menyenangkan untuk membuat siswa lebih tertarik dalam pembelajaran yang di
lakukan. Penerapan alat bantu pembelajaran tersebut dimaksudkan untuk
menumbuhkan motivasi dan antusiasme siswa terhadap pembelajaran teknik dasar
passing bawah sepakbola. Karena pada dasarnya siswa lebih suka hal-hal yang
menarik dan keadaan yang baru. Dengan motivasi dan antusiasme siswa yang
tinggi akan menimbulkan siswa lebih cepat menangkap materi ajar yang di
berikan oleh guru. Dengan penerapan alat bantu pembelajaran tersebut juga, siswa
akan mengubah suasana yang membosankan menjaadi menyenangkan sehingga
anak akan merasa nyaman dalam melaksanakan pembelajaran tanpa ada paksaan
dari seorang guru. Sehingga diharapkan bisa menarik perhatian siswa serta
mempermudah tugas gerak yang diberikan sehingga semangat siswa dalam
pembelajaran akan tumbuh dan kemudian hasil belajar siswa akan meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Dengan penerapan alat bantu pembelajaran tersebut diharapkan siswa
dapat melakukan gerakan passing bawah sepakbola dengan benar serta memahami
gerak dasar passing bawah sepakbola. Sehingga dapat digunakan sebagai acuan
untuk meningkatkan hasil belajar passing bawah sepakbola pada siswa kelas V
SD Negeri 2 Johunut Kecamatan Paranggupito, serta menambah kemampuan
siswa mengontrol dan mengumpan dalam bermain sepakbola.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimanakah penerapan alat bantu
pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar passing bawah sepakbola pada
siswa kelas V SDN II Johunut tahun pelajaran 2011/2012 ?”.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, tujuan
penelitian ini adalah: “Untuk meningkatkan hasil belajar passing bawah
sepakbola siswa kelas V SDN II Johunut tahun pelajaran 2011/2012”.
D. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai, di harapkan mempunyai manfaat sebagai
berikut:
1. Bagi Sekolah Dasar Negeri II Johunut
a. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengadaan alat pembelajaran penjas
atau alat bantu pembelajaran penjas.
b. Sebagai rekomendasi sekolah dalam membantu guru untuk meningkatkan
kualitas belajar siswa.
2. Bagi guru SD Negeri II Johunut Kecamatan Paranggupito.
a. Untuk meningkatkan profesionalisme guru di sekolah dalam melakukan
modifikasi media pembelajaran dalam pembelajaran penjas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
b. Memperkaya pengetahuan tentang macam pendekatan dan modifikasi media
pembelajaran pendidikan jasmani.
3. Bagi siswa kelas V SD Negeri II Johunut Paranggupito.
a. Untuk meningkatkan hasil belajar passing bawah sepakbola siswa kelas V
SD Negeri II Johunut Paranggupito tahun pelajaran 2011/2012.
b. Dapat membantu siswa belajar gerak yang baik dan benar, sebagai bekal
siswa pada masa perkembangan selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pendidikan Jasmani
a. Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani adalah bentuk pendidikan yang memberikan
perhatian pada pengajaran pengetahuan, sikap dan keterampilan gerak manusia.
Menurut Cholik Mutohir (1992) yang dikutip Cholik & Lutan (2001 : 27)
adalah sebagai berikut
Pendidikan jasmani adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya yangberkualitas berdasarkan Pancasila.
Juga dikatakan bahwa guru pendidikan jasmani mencoba mencapai
tujuannya dengan mengajarkan dan memajukan aktivitas-aktivitas jasmani.
Dirjen dikti mengungkapkan bahwa pendidikan jasmani merupakan interaksi
antara peserta didik dan lingkungan yang di kelola melalui aktivitas jasmani
secara sistematik menuju pembentukan manusia indonesia seutuhnya. Rijsdorp
dalam pendidikan jasmani dan olahraga yang dikutip Mardiana, Purwadi &
Satya (2008 : 1.11) mengatakan bahwa “Pendidikan jasmani itu pendidikan
yang menolong anak, dan orang muda menuju dewasa. Selanjutnya dikatakan
juga bahwa pendidikan jasmani itu merupakan pergaulan pendidikan dalam
bidang gerak dan pengetahuan tentang tubuh”.
Pendidikan jasmani menurut Bucher (1983) yang dikutip Safariatun
(2008 : 1.5) adalah terdiri dari dua kata jasmani (physical) dan pendidikan
(education). Kata jasmani memberikan pengertian pada kegiatan bermacam-
macam kegiatan jasmani, yang meliputi kekuatan jasmani, pengembangan
jasmani, kecakapan jasmani, kesehatan jasmani dan penampilan jasmani.
Sedangkan tambahan kata pendidikan yang kemudian menjadi pendidikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
jasmani (physical edication) merupakan suatu pengertian yang tidak dapat di
pisahkan antara pendidikan dan jasmani saja. Pendidikan jasmani merupakan
proses pendidikan yang memberikan perhatian pada aktifitas pengembangan
jasmani manusia. Walaupun pengembangan utama adalah jasmani, namun
tetap berorientasi pendidikan, pengembangan jasmani bukan merupakan tujuan
tetapi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
b. Tujuan Pendidikan dari Pendidikan Jasmani
Dalam buku Materi Penataran Tertulis Sistim Belajar Mandiri
Program Kualifikasi D2 Guru SD (2003) dijelaskan bahwa pendidikan jasmani
adalah wahana untuk mendidik anak. Pendidikan jasmani merupakan “alat”
untuk membina anak muda agar kelak mereka mampu membuat keputusan
terbaik tentang aktivitas jasmani yang dilakukan dan menjalani pola hidup
sehat disepanjang hayatnya. Tujuan ini akan dicapai melalui penyediaan
pengalaman langsung dan nyata berupa aktivitas jasmani.
Tabel 2. Tujuan Pendidikan Jasmani
Ranah Kognitif Ranah Psikomotor Ranah Afektif
Kemampuan berfikir,
(bertanya, dan
kemampuan
menghubungkan),
kemampuan memahami
(perceptual ability)
menyadari gerak, dan
pengetahuan akademik.
Pertumbuhan biologik,
kesegaran jasmani,
kesehatan, keterampilan
gerak, dan peningkatan
keterampilan gerak
Rasa senang,
penanggapan yang
sehat terhadap aktifitas
jasmani, kemampuan
menyatakan dirinya,
(mengaktualisasi diri),
menghargai diri sendiri,
dan konsep diri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
2. Permainan Sepakbola
Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua orang regu
yang masing-masing regunya terdiri dari 11 orang pemain termasuk penjaga
gawang. Permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat
digemari oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, baik dikota-kota, desa-
desa, sampai kepelosok tanah air. Menurut Rohim (2008 : 2) mengatakan :
“Permainan sepak bola membangkitkan luapan keinginan dan emosi yang tidak
sama dengan olahraga lainnya. Dalam masyarakat global yang dipisahkan oleh
perbedaan fisik dan ideologi, ketenaran sepakbola tidak terkait oleh umur, jenis
kelamin, agama dan kebudayaan atau bahkan etnik”.
Subroto, dkk (2008 : 7.3) menyatakan tujuan dari masing-masing regu
atau kesebelasan adalah berusaha menguasai bola dan memasukkannya kedalam
gawang lawan sebanyak-banyaknya (mencetak gol sebanyak mungkin), serta
berusaha mematahkan serangan lawan untuk melindungi gawangnya agar tidak
kemasukan bola atau gol.
Permainan sepakbola dilakukan dalam dua babak, yang mana antara
babak pertama dengan babak kedua diberikan waktu untuk istirahat, kemudian
setelah itu permainan dilanjutkan kembali dengan pertukaran tempat. Lama
pertandingan sepakbola adalah dua kali 45 menit dengan waktu tambahan kurang
lebih 2 – 5 menit regu yang dinyatakan menang adalah regu yang berhasil
memasukkan gol kegawang lawan lebih banyak dari tim atau kesebelasan lawan
hingga waktu pertandingan berakhir.
Untuk dapat bermain sepakbola dengan baik seorang pemain harus
mengerti dan menguasai beberapa teknik dasar dalam bermain sepakbola, yang
diantaranya adalah
a. Teknik Dasar Menggiring Bola
“Menggiring bola adalah cara membawa bola dengan menggunakan
kaki” Mufid N. (2010 : 14). Menggiring bola juga dapat diartikan dengan
gerakan lari membawa bola dengan kaki, berlari serta mendorong bola dengan
kaki agar bergulir terus-menerus diatas tanah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Kegunaan menggiring bola antara lain :
1. Untuk mengecoh dan melewati lawan
2. Untuk mencari kesempatan memberikan bola kepada teman (umpan bola)
dengan tepat
3. Untuk menahan bola agar tetap dalam penguasaan seorang pemain,
menyelamatkan bola apabila tidak dimungkinkan melakukan umpan.
b. Teknik Dasar Menahan Dan Mengontrol Bola
Menahan bola merupakan usaha menghentikan bola atau mengambil
bola dari penguasaan lawan untuk selanjutnya dikuasai sepenuhnya.
Mengontrol bola adalah salah satu teknik dalam sepakbola yang digunakan
untuk menghentikan datangnya bola dengan cara menggunakan salah satu
bagian tubuh (kaki, paha atau dada). Mielke (2009) menyatakan “Seperti pada
keterampilan lainnya, semua bagian tubuh dapat digunakan kecuali lengan dan
tangan. Dikebanyakan situasi lebih baik menggunakan kaki (bagian dalam)
untuk menerima dan mengontrol bola”.
Kegunaan dari mengontrol bola antara lain :
1. Untuk mengatur tempo permainan
2. Mengalihkan laju permainan
3. Memudahkan untuk melakukan umpan, atau mengoper bola ataupun
melakukan tendangan shooting kegawang lawan untuk mencetak gol.
c. Teknik Dasar Shooting Bola
Shooting adalah suatu cara untuk menendang bola dengan keras
kegawang lawan yang tujuannya adalah untuk mencetak gol. Dari sudut
pandang penyerang, tujuan bermain sepakbola adalah melakukan shooting
kegawang lawan. “Seorang pemain harus menguasai keterampilan menendang
bola yang selanjutnya mengembangkan sederetan teknik shooting yang
memungkinkan seorang pemain melakukan shooting dan mencetak gol dari
berbagai posisi di lapangan”. Mielke (2009 : 67)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
d. Teknik Dasar Melempar Bola
Melempar bola merupaka salah satu teknik yang perlu diketahui oleh
setiap pemain. “Melempar bola kedalam dilakukan bila terjadi bola seluruhnya
melampaui garis samping, baik bergulir diatas tanah maupun melayang
diudara” Subroto, dkk. (2008 : 9.28). Dari segi teknik, melempar bola adalah
salah satu upaya untuk menghidupkan bola mati karena keluar dari garis
samping lapangan yang sebelumnya disentuh oleh salah satu pemain. Untuk
melanjutkan permainan maka pemain lawan harus melakukan lemparan
kedalam. Adapun lemparan dilakukan dari atas kepala dengan menggunakan
dua tangan dan kaki tetap menyentuh tanah, dengan kata lain saat melakukan
lemparan kedalam kaki tidak boleh diangkat.
e. Teknik Dasar Meyundul Bola
Menyundul bola adalah teknik memainkan bola dengan kepala yang
dilakukan pada saat-saat tertentu ketika bola melambung dan sulit dijangkau
dengan kaki.
Subroto, dkk. (2008 : 9.15) mengungkapkan Kegunaan dari menyundul
bola antara lain :
1. Untuk meneruskan bola lambung atau mengoperkan bola kepada teman.2. Untuk mencetak gol3. Memberikan umpan kepada teman didaerah depan gawang lawan (umpan
lambung).4. Mematahkan serangan lawan.
f. Teknik Dasar Passing Bawah Sepakbola
Passing dalam sepakbola merupakan cara melakukan tendangan secara
akurat dan terarah, dengan tujuan memberikan umpan kepada teman satu
timnya. Meilke (2009 : 20) mengatakan bahwa :
Keterampilan dasar mengontrol bola yang perlu dilatih secara berulang-ulang sehingga pemain yang melakukan passing mempunyai rasa percaya diri untuk melakukan passing yang tegas dan terarah kepada teman satu tim yang tidak dijaga oleh lawan”. Passing yang efektif juga memberikan peluang yang lebih baik untuk mencetak gol karena pemain yang menerima passing tersebut berada pada lokasi yang lebih menguntungkan daripada passing yang dilakukan dengan lemah atau tidak terarah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Kebanyakan passing dilakukan dengan menggunakan kaki bagian dalam karena pada kaki bagian itulah terdapat terdapat permukaan yang lebih luas bagi pemain untuk menendang bola, sehingga untuk menendang bola, sehingga memberikan kontrol bola yang lebih baik.
Kesalahan umum yang biasa dilakukan pemain adalah melakukan
passing dengan mengayunkan kaki secara menyilang didepan tubuh. Gerakan
ini mengurangi kekuatan tendangan dan sering membuat passing menjadi
lemah dan tidak efektif. Hal ini merupakan kesalahan umum bagi pemain muda
dan pemain yang belum berpengalaman. Pemain muda sering terlalu fokus
untuk memberikan bola ke teman satu tim atau melewati lapangan sehingga
mereka tergesa-gesa dalam mengoper dan tidak memiliki cukup kekuatan pada
tendangan tersebut. Salah satu cara untuk memperbaiki kesalahan ini adalah
menunjukkan kesalahan tersebut kepada pemain dan selanjutnya meminta
pemain untuk melakukan passing secara perlahan dengan tubuh sebidang
dengan bola.
Dijelaskan Subroto dkk. (2008 : 8.33) bahwa kemampuan melakukan
umpan (passing) bola dalam suatu permainan sepakbola dapat digunakan
sebagai berikut :
1. Untuk dapat bermain cepatPada waktu permainan setiap pemain harus siap pada waktu
mendapatkan operan bola dari teman, pemain harus menjemput bola, setelah menerima bola, pemain harus melakukan kontrol bola kemudian segera dioperkan kepada teman untuk melakukan serangan.
2. Untuk dapat bermain dengan tepatPemain sepak bola harus memiliki keterampilan menendang
bola, tendangan operan kepada teman yang bergerak untuk mendapat posisi luang agar mudah menerima bola tanpa mendapat rintangan dari lawan.
3. Untuk dapat bermain cermatArtinya cermat, saksama, teliti dalam memberikan bola
kepada teman dengan menggunakan jalan yang sependek-pendeknya dan mudah diterima oleh teman. Cermat juga dapat diartikan kesanggupan seseorang pemain mengontrol bola pada tempat yang sempit, dan kemampuan mengontrol bola hanya dengan satu sentuhan dengan cepat memainkan bola seperti yang dikehendaki.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Atas dasar bagian mana dari kaki yang digunakan untuk menendang
bola menurut Sarumpaet, Djazet, Parno & Sodikun, (1992 : 21) dibedakan
menjadi :
1. Dengan kaki bagian dalam Bagian dalam kaki adalah bagian yang sering digunakan untuk
menendang bola. Bagian kaki terebut memiliki permukaan yang paling luas daripada bagian kaki yang lain. Sehingga lebih mudah untuk melakukan tendangan. Menendang dengan kaki bagian dalam biasanya digunakan untuk melakukan umpan pendek. Cara melakukannya adalah kaki tumpu berada disebelah bola, berat badan berada di kaki tumpu, pandangan kearah bola, kaki yang akan menendang diayun kearah bola.
Gambar 1 : Menendang bola dengan kaki bagian dalamMufid Najib Sulhan (2010 : 13)
2. Dengan kaki bagian luarMenendang dengan kaki bagian luar pada umumnya juga
digunakan untuk melakukan umpan pendek. Cara melakukan pada prinsipnya sama dengan menendang bola dengan kaki bagian dalam hanya saja perkenaannya dengan bola adalah pada punggung kaki dan pergelangan kaki bagian luar.
Gambar 2. Menendang bola dengan kaki bagian luarMufid Najib Sulhan (2010 : 13)
3. Dengan Ujung Kaki Dan Punggung KakiPada umumnya digunakan untuk melakukan umpan jarak jauh, dan
umpan lambung. Selain itu juga digunakan untuk melakukan shooting
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
kegawang lawan, karena pada prinsipnya tendangan ini dilakukan dengan tenaga yang cukup kuat sehingga tendangan bola yang dihasilkan melaju dengan kencang.
Gambar 3 : Menendang bola dengan punggung kakiMufid Najib Sulhan (2010 : 13)
3. Modifikasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Sebagai pendekatan pembelajaran, modifikasi dimaksudkan untuk
mengganti model pengajaran tradisional yang selama ini diterapkan. Pendekatan
ini telah berhasil diterapkan oleh beberapa negara seperti Amerika dan Australia.
Pengajaran model ini sama dengan pengajaran efektif yang pada hakikatnya
menolak pendekatan secara linier, rutin dan monoton. “Modifikasi bisa pada alat,
ukuran lapangan, aturan permainan dan sebagainya”. Safariatun (2008 : 4.14).
Modifikasi sebenarnya hanya istilah saja, modifikasi bukan model juga
bukan metode, tetapi mengacu kepada berbagai keterampilan mengajar yang
diadaptasikan secara tepat selama proses pengajaran. Modifikasi adalah
pendekatan yang didesain dan disesuaikan dengan kondisi kelas yang menekankan
kepada kegembiraan dan pengayaan perbendaharaan gerak, agar sukses dalam
mengembangkan keterampilan.
Modifikasi artinya adalah merekayasa sesuatu agar lebih sederhana, lebih
mudah, lebih efektif, dan lebih afisien dalam pelaksanaannya. Berbagai hal yang
dapat dimodifikasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani diantaranya aturan
mainnya, waktu mainnya, geraknya, jumlah pemainnya, dan sarana prasarananya.
Modifikasi sarana dan prasarana merupakan salah satu upaya yang dapat
dilakukan guru pendidikan jasmani agar pembelajaran pendidikan jasmani dapat
berjalan dengan lancer sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Lutan (1988) seperti dikutip (Safariatun, 2008 : 4.15) mengatakan :Modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan dengan tujuan agar:a. Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaranb. Siswa meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi;c. Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.
a. Sarana Dan Prasarana Standar Di Sekolah
Hasil survei tentang sarana dan prasarana olahraga disekolah oleh para
mahasiswa Jurusan Pendidikan Olahraga (guru sekolah dasar) sebanyak 20
orang putra maupun putri yang mengajar diwilayah Kecamatan Paranggupito,
Pracimantoro, dan Giritontro Kabupaten Wonogiri mengatakan bahwa, 90 %
sekolah tempat mereka mengajar tidak memiliki sarana olahraga standar C
(sepakbola, bola basket, bola voli), dan mereka juga mengatakan prasarana
yang tersedia sangat tidak memadai, misalnya untuk bola basket, bola voli,
bola kaki, dari 6 kelas hanya memiliki 1 bola saja yang kualitasnya dibawah
standar.
Banyak kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran pendidikan
jasmani menggunakan fasilitas alat dan lapangan ukuran standar. Selain
harganya yang relatif mahal juga diperlukan dalam jumlah yang cukup banyak.
Dapat pula disebutkan beberapa kelemahan antara lain :
1) Banyak sekolah tidak mempunyai lapangan
Mengajar dengan ukuran lapangan standar sebenarnya memerlukan
lapangan luas. Paling tidak setiap sekolah harus memiliki satu lapangan bala
basket karena permainan bola basket tidak mungkin dilakukan di lapangan
sepakbola.
2) Kurang memberikan kebebasan pada siswa
Pendidikan jasmani dengan aturan cabang olahraga yang sebenarnya
kurang memberikan kebebasan kepada siswa. Karena keterampilan siswa
belum baik dan harus menggunakan alat (misalnya bola) ukuran orang
dewasa, membuat suasana belajar yang kaku dan tidak lancar. Pada waktu
bermain, siswa tidak dapat bebas bergerak karena terikat peraturan
permainan. Demikian pada waktu belajar teknik. Pada waktu belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
menerima bola posisi kaki diatur, posisi tangan diatur, sehingga membuat
siswa terkadang bosan dan malas melakukan gerakan.
3) Tidak semua siswa mampu dengan baik menggunakan fasilitas olahraga
ukuran standar
4) Tidak sesuai dengan karakteristik siswa
Dilapangan sering terlihat seorang guru pendidikan jasmani
mengajar teknik pengoperan tongkat lari sambung pada suatu kelas sekolah
dasar, persis sama dengan pelatih yang melatih atlitnya yang sudah jadi.
Cara mengajar seperti ini kurang tepat karena secara tidak sadar guru telah
mengajarkan kepada siswa untuk menjadi seorang atlit atau siswa yang
sudah dewasa.
5) Tujuan pendidikan jasmani sulit dicapai
Sebuah penelitian Mutohir (1955) seperti yang dikutip Safariatun,
(2008 : 4.17) menyebutkan bahwa “Dengan menggunakan peralatan standar
(waktu gerak efektif per siswa sangat rendah”. Hal ini menjadi penyebab
sulitnya untuk meningkatkan kesegaran jasmani maupun merangsang
pertumbuhan. Begitu pula tujuan-tujuan pendidikan jasmani yang lain sulit
dicapai
Namun demikian sisi lain sarana dan prasarana standar juga
memiliki kelebihan, seperti siswa menjadi lebih kenal sarana dan prasarana
lebih dini, yang akan sangat berguna dalam peningkatan prestasi atau
kegiatan ekstrakurikuler.
b. Sarana Dan Prasarana Yang Dimodifikasi
Pengembangan modifikasi sarana dan prasarana perlu dibuat dan
disosialisasikan, guna mengatasi masalah-masalah, salah satunya yang
berkaitan dengan sarana dan prasarana olahraga yang digunakan dalam
pembelajaran pendidikan jasmani disekolah, selain itu mengingat beberapa hal
yang menguntungkan antara lain :
1) Mudah disediakan, khususnya di lingkungan sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
2) Mudah dibeli, bahkan sudah tersedia di lingkungan sekolah.
3) Banyak macamnya atau variasinya sehingga guru memiliki keleluasaan
dalam penggunaannya.
4) Dapat memberi kebebesan kepada siswa karena banyaknya variasi sarana
dan prasarana yang tersedia.
5) Semua siswa dapat menggunakan dengan baik karena sederhana dan ringan
sehingga para siswa akan mudah menggunakannya
6) Dapat disesuaikan dengan karakteristik siswa, baik fisik maupun psikis.
7) Dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan gerakan
berulang-ulang dengan mudah dan ringan.
8) Dapat memperkaya dan mengembangkan gerak siswa.
9) Tujuan pendidikan jasmiani mudah dicapai karena sarana dan prasarana
disesuaikan dengan karakter siswa, sehingga para siswa akan memiliki
motivasi lebih baik dalam melaksanakan penbelajaran, diantaranya bergerak
dengan gembira.
4. Alat Bantu Pembelajaran
a. Pengertian Alat Bantu Pembelajaran
Menurut Kristiyanto (2010: 129), alat bantu adalah “alat-alat yang
digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran”. Alat dan
media pembelajaran merupakan faktor yang penting dalam proses
pembelajaran. Materi yang sukar dan membosankan untuk dipelajari menjadi
lebih menarik jika disampaikan dengan menggunakan media dan alat yang
tepat. Alat bantu pembelajaran dapat divariasikan sesuai dengan fungsi dan
tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. Menurut Anitah, dkk (2008: 7.46-
7.47), variasi penerapan alat bantu pembelajaran dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
1) Variasi alat bantu pembelajaran yang dapat dilihatPenggunaan alat bantu pembelajaran yang dapat dilihat merupakan variasi yang kaya dan dapat meningkatkan minat dan perhatian parasiswa pada kegiatan yang sedang berlangsung.
2) Variasi alat bantu pembelajaran yang dapat didengar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Pada umumnya, alat bantu pembelajaran yang dapat didengar dapat mendominasi kelas. Oleh karena itu, suara guru harus cukup menarik perhatian siswa. Guru harus mampu memvariasikan suaranya, dari tinggi ke rendah, besar ke kecil, sedih ke gembira, keras ke lembut atau dari cepat ke lambat.
3) Variasi alat bantu pembelajaran yang dapat diraba dan dimanipulasiTergolong ke dalam bagian ini, antara lain biji-bijian, model, binatang kecil yang hidup, alat mainan atau alat-alat laboratorium. Penggunaan alat ini secara tepat akan dapat menumbuhkan dan memelihara minat siswa alam belajar sehingga kegiaan pembelajaran menjadi lebih efektif.
b. Penerapan Alat Bantu Pembelajaran Penjas
Dalam pembelajaran penjas alat bantu merupakan bagian yang penting
untuk membantu siswa menguasai tugas gerak yang diberikan. Menurut
Supandi (1991:150) “Kesulitan dalam pendidikan jasmani pada umumnya
terletak dalam karakteristik gerakan yang dipelajari”. Makin kompleks suatu
gerakan makin sukar untuk dipelajari dan makin banyak siswa yang tidak
segera dapat menguasainya. Oleh karena itu diperlukan suatu alat bantu
pembelajaran yang dapat mempermudah tugas gerak siswa.
Dalam melakukan pembelajaran passing bawah sepakbola guru
menggunakan alat bantu untuk mempermudah tugas gerak siswa. Media alat
tersebut diantaranya :
1) Bola plastik lapis busa
Bola plastik lapis busa merupakan alat bantu pembelajaran yang
cukup efisien untuk meringankan tugas gerak siswa. Bola tersebut
mempunyai ukuran 4 sesuai dengan ukuran bola kaki untuk anak sekolah
dasar. Disamping itu untuk mendapatkannya juga sangat mudah dengan
harga yang cukup terjangkau. Bola plastik lapis busa mempunyai ukuran
besar yang sama dengan bola kaki yang sebenarnya, hal tersebut akan
memudahkan siswa untuk mengenali dan beradaptasi dengan bola tersebut
selain itu bola plastic lapis busa juga sangat ringan serta mempunyai corak
dan warna yang bervariasi sehingga siswa mudah untuk memainkan bola
tersebut kemudian warna dari bola tersebut akan menarik minat siswa,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
sehingga siswa akan merasa senang ketika memainkan bola tersebut.
Dengan perasaan senang akan menumbuhkan semangat siswa, keaktifan
siswa, percaya diri serta keberanian siswa untuk melakukan tugas gerak
yang diberikan.
2) Gawang mini
Gawang mini dengan ukuran 50 x 100 cm. diterapkan untuk
membentuk kebiasaan siswa melakukan tendangan passing bawah
sepakbola. Kemudian dalam penerapannya gawang mini dikemas dalam
sebuah permainan yang kompetitif dan menarik yaitu permain yang
menyerupai permainan tenis menggunakan bola sepak dan dilakukan dengan
kaki dimana masing-masing siswa melakukan tendangan melewati gawang
dengan jarak yang sudah ditentukan. Siapa yang melakukan kesalahan
mendapat hukuman. Kesalahan tersebut yaitu apabila bola yang ditendang
melenceng tidak melewati gawang mini yang disediakan. Hukuman yang
diberikanpun adalah hukuman yang menyenangkan dan tidak membebani
atau membahayakan siswa.
3) Balok Dari Kayu Dan Sasaran Bergambar
Sejumlah balok dari kayu ditata sedemikian rupa menyebar dan
berurutan kemudian untuk menarik perhatian siswa balok tersebut dipasang
gambar yang menarik sebagai sasaran. Selanjutnya siswa ditugaskan untuk
melakukan tendangan passing bawah sepakbola mengenai semua gambar
sasaran tersebut secara berurutan. Untuk membangkitkan semangat siswa
kegitan ini dilakukan secara kompetitif siapa yang lebih banyak mengenai
sasaran dialah pemenangnya. Kegiatan ini dimaksutkan untuk meningkatkan
akurasi tendangan passing bawah sepakbola pada sasaran.
Supaya gerakan passing bawah sepakbola dapat dikuasai dan
dipahami dengan baik secara teknik maupun manfaatnya, maka perlu adanya
pembelajaran dengan nuansa bermain dan kompetitif. Menurut Saputra ada
empat bentuk pengembangan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
berbagai kemampuan, adalah, sebagai berikut: 1) bentuk pengembangan
kebugaran jasmani, 2) bentuk pengembangan kerjasama, 3) bentuk
pengembangan keterampilan skill, 4) bentuk pengembangan sikap kompetitif.
B. Kerangka Berpikir
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk
menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran dan sesuai
dengan konsep yang dipelajari. Permasalahan umum yang sering dialami dalam
pembelajaran penjas adalah kurangnya sarana atau peran aktif siswa dalam
kegiatan belajar. Partisipasi siswa secara penuh belum mampu diwujudkan pada
saat berlangsungnya proses pembelajaran.
Pentingnya peran alat bantu pembelajaran dalam proses pembelajaran
tidak boleh diabaikan. Kita harus yakin, betapa alat bantu pembelajaran ini akan
memberikan kontribusi yang sangat besar bagi tercapainya kompetensi
pembelajaran yang di harapkan.
Penerapan alat bantu pembelajaran seperti bola plastik lapis busa,
gawang mini, sasaran bergambar, dan balok dari kayu sebagai sarana membantu
guru dalam menjelaskan kepada siswa teknik dasar passing bawah sepakbola.
Melalui alat bantu pembelajaran tersebut guru dapat memperlihatkan, dan
memberikan penjelasan yang mendetail mengenai teknik dasar passing bawah
sepakbola.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 4 : Kerangka berpikir
Kondisi awal
Dalam proses pembelajaran penjas menggunakan alat standard dari sekolah
Tindakan
Menerapkan alat bantupembelajaran dalam pembelajaran passing bawah sepakbola
Kondisi akhir
Melalui penerapan alat bantu pembelajaran (bola plastik lapis busa, sasaran bergambar, gawang mini, dan papan dari kayu) dapat meningkatkan hasil belajar passing bawah sepakbola
Siklus II : upaya perbaikan siklus I sehingga meningkatkan hasil belajar passing bawah sepakbola melalui penerapan alat bantupembelajaran: bola plastik lapis busa, sasaran bergambar, gawang mini, dan papan dari kayu.
Siklus 1 : guru yang sekaligus peneliti menyusun bentuk pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar passing bawah sepakbola melalui alat bantu pembelajaran: bola plastik lapis busa, sasaran bergambar, gawang mini, dan papan dari kayu.
a. Siswa mengalami kesulitan melakukan pembelajaran penjas passing bawah sepakbola
b. Hasil belajar passing bawah sepakbola masih rendah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri II Johunut Kecamatan Paranggupito,
Kabupaten Wonogiri. Penelitian dilakukan pada semester gasal tahun pelajaran
2011/2012. Pemilihan tempat ini didasarkan pada pertimbangan bahwa : (1)
Peneliti adalah guru wiyata bhakti pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di
SD Negeri II Johunut Paranggupito (2) Secara umum hasil belajar siswa dalam
melakukan teknik dasar passing bawah sepakbola belum memuaskan, baik dari
segi hasil maupun prosesnya.
1. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini diaksanakan dari bulan Januari sampai
dengan bulan Juli 2012.
Tabel 3. Rincian Kegiatan
No Rencana KegiatanTahun 2012
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul 1. Persiapan
a. Identifikasi Masalahb. Penentuan Tindakanc. Pengajuan Juduld. Penyusunan
Proposale. Pengajuan Ijin
Penelitian2. Pelaksanaan
a. Seminar Proposalb. Pengumpulan Data
Penelitianc. Siklus
3. Analisis Dataa. Analisis datab. Menyusun laporanc. Ujian skripsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
2. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri II Johunut
Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri.
B. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri II
Johunut tahun pelajaran 2011/2012 Kecamatan Paranggupito, Kabupaten
Wonogiri yang berjumlah 10 anak yang terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 5 siswa
perempuan
C. Data dan Sumber Data
Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang kemampuan
dan hasil belajar siswa dalam teknik dasar passing bawah sepakbola. Sumber data
dalam penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Siswa kelas V SDN II Johunut tahun pelajaran 2011/2012 untuk mendapatkan
data tentang hasil belajar passing bawah sepakbola dengan penerapan alat
bantu pembelajaran.
2. Guru Penjaskes sebagai peneliti melakukan perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi serta penilaian terhadap hasil belajar siswa.
3. Kepala sekolah sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan
penerapan alat bantu pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar passing
bawah sepakbola siswa kelas V di SDN II Johunut tahun pelajaran 2011/2012.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini antara lain
terdiri dari :
1. Pengamatan
Pengamatan dilakukan ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran
maupun kinerja siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Dalam
penelitian ini yang diamati adalah aktivitas belajar mengajar siswa di kelas,
tingkat partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran sepak bola, seperti terlibat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
aktif melaksanakan tugas gerak yang diberikan, seperti melakukan tendangan
keberbagai arah, mengumpan bola, menendang ke sasaran dan lain sebagainya.
2. Kajian dokumen
Dalam penelitian ini kajian dokumen dilakukan terhadap berbagai
dokumen atau arsip yang ada, seperti silabus, RPP, buku atau materi pelajaran,
catatan keberhasilan siswa dalam sepakbola, penilaian guru terhadap proses
gerakan mulai dari teknik mengambil awalan, teknik menendang, arah
tendangan bola, power, perkenaan bola dengan kaki serta sikap badan. Selain
itu kajian dokumen yang diperlukan berupa buku catatan hasil belajar dari
guru.
3. Tes
Menurut Mardiana, dkk (2010:9.77) tes adalah alat untuk
memperoleh informasi berupa sifat suatu objek atau manusia. Pemberian tes
dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar prosentase peningkatan yang
dihasilkan dan seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan
pemberian tindakan. Tes hasil belajar teknik dasar passing bawah sepakbola
diberikan sebelum penelitian tindakan maupun pada akhir setiap siklus
penelitian dengan tujuan untuk mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan
siswa dalam melakukan teknik dasar passing bawah sepakbola, Tes dilakukan
untuk mengetahui tingkat perkembangan kemampuan siswa sesuai dengan
siklus yang ada.
Tabel 4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
NoSumber
DataJenis Data
Teknik
PengumpulanInstrumen
1.Produk Siswa Hasil passing
bawah sepakbola
Tes Praktik Tes passing
bawah
sepakbola
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
2. Proses Kognitif
Afektif
Psikomotor
Melakukan gerak
dasar passing
bawah sepakbola
Praktik dan
Unjuk Kerja
Lembar
observasi
E. Uji Validitas Data
Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data dalam penelitian
ini adalah triangulasi. Teknik triangulasi yang digunakan berupa triangulasi
sumber data dan triangulasi metode pengumpulan data. Yaitu untuk mengetahui
kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran passing bawah
sepakbola. Moloeng (1995) yang dikutip Suwandi (2008: 69) “Triangulasi adalah
teknik pemeriksaan validitas data dengan memanfaatkan sarana di luar data itu”.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data-data yang telah
berhasil dikumpulkan dengan teknik deskriftif komparatif, yakni dengan
membandingkan hasil antar siklus. Peneliti membandingkan hasil penelitian pada
akhir setiap siklus.
1. Hasil keterampilan : menganalisis nilai rata-rata tes passing bawah sepakbola,
kemudian dikategorikan dalam beberapa klasifikasi yang telah ditentukan
2. Kemampuan melakukan gerakan dasar sepakbola : menganalisis hasil belajar
passing bawah diantaranya meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor
kemudian dikategorikan dalam beberapa klasifikasi yang telah ditentukan.
G. Indikator Kinerja
Untuk menentukam ketercapaian tujuan perlu adanya perumusan
indikator keberhasilan tindakan yang disusun oleh peneliti dengan kolaborator.
Indikator keberhasilan tindakan terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN II
Johunut adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Tabel 5. Persentase Target Capaian
Aspek yang diukur
Persentase Target Capaian (%) Cara mengukur
Siklus I Siklus II
Afektif
50% 70%
Diamati saat guru memberikan materipassing bawah sepakbola
Kognitif Diukur dari hasil tes menjawab soal-soalPsikomotor Diukur melalui tes passing bawah
sepakbola
H. Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan untuk meningkatkan kinerja
guru serta hasil belajar siswa. Dengan kata lain, PTK bertujuan bukan hanya
mengungkapkan penyebab dari berbagai permasalahan yang dihadapi. Tetapi,
yang lebih diutamakan adalah memberikan solusi berupa tindakan untuk
mengatasi permasalahan pembelajaran tersebut.
Untuk memperoleh data penelitian seperti yang diharapkan, maka perlu
adanya prosedur penelitian sebagai berikut:
1. Tahap pengamatan
Kegiatan yang dilakukan dalam pengamatan ini adalah mengamati
kegiatan siswa selama pembelajaran.
2. Tahap persiapan instrument dan alat
Menyiapkan alat dan instrument penelitian yang sesuai dengan tujuan
yang diharapkan melalui penerapan alat bantu pembelajaran (bola plastik lapis
busa, gawang mini, sasaran bergambar, dan balok dari kayu).
3. Tahap pengumpulan data dan treatment
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data tentang:
a. Hasil belajar passing bawah sepakbola
b. Ketepatan skenario pembelajaran yang telah direncanakan
c. Pelaksanaan pembelajaran
4. Tahap penyusunan laporan
Peneliti menyusun laporan semua kegiatan dari pengamatan hingga
menganalisis data selama melakukan penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar passing bawah sepakbola di SDN II Johunut tahun
pelajaran 2011/2012. Untuk pencapaian tersebut dirancang dalam satu siklus,
setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, observasi dan interpretasi, analisis dan refleksi.
Siklus 1 Siklus 2
Gambar 5 : Prosedur Penelitian Tindakan Kelas.
a. Siklus I
1) Perencanaan tindakan
a) Melakukan analisis kurikulum
b) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada treatment yang
akan diterapkan dalam PTK.
c) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK, penilaian
passing bawah sepakbola.
d) Menyiapkan media yang akan digunakan.
e) Menyusun alat evaluasi.
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
Sudah, penelitian bisa diakhiri
Belum, perlu diadakan siklus III
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
2) Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan pada tahap pelaksanaaan, kegiatan yang
dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran di lapangan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menjelaskan materi pembelajaran passing bawah sepakbola.
b) Melakukan pemanasan yang disusun dalam bentuk permainan
c) Melakukan latihan teknik dasar passing bawah sepakbola
(1)Cara melakukan awalan melalui penerapan alat bantu pembelajaran
yang telah disusun oleh peneliti.
(2)Cara melakukan tendangan melalui penerapan alat bantu pembelajaran
yang telah disusun oleh peneliti.
(3)Perkenaan bola pada kaki.
(4)Sikap tubuh yang benar saat melakukan tendangan.
d) Menarik kesimpulan.
e) Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
f) Melakukan pendinginan.
3) Pengamatan
Pengamatan dilakukan terhadap:
a) Hasil belajar passing bawah sepakbola
b) Kemampuan melakukan gerakan passing bawah sepakbola
c) Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran.
4) Analisis dan Refleksi
Proses pengambilan intisari dan sajian data yang telah terorganisasi
tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat. Dalam tahap ini peneliti dan
kolaborator mengkaji apa yang telah dihasilkan atau yang belum berhasil
dituntaskan oleh tindakan perbaikan yang telah dilakukan. Hasil refleksi itu
digunakan untuk menetapkan langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai
tujuan PTK.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
b. Siklus II
Pada siklus II, perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah
dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut
dengan materi pembelajaran yang ada dalam silabus mata pelajaran pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 31
BAB IV
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan
Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu
peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui kondisi awal siswa.
Hasil kegiatan survey awal tersebut adalah sebagai berikut.
1. Siswa kelas V SDN II Johunut Tahun Ajaran 2011/2012 yang mengikuti
materi pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga khususnya sepakbola adalah
10 siswa, terdiri atas 5 siswa putra dan 5 siswa putri. Dalam pembelajaran
passing bawah sepakbola siswa mengalami kesulitan dalam melakukan umpan
passing saat bermain sepakbola. Sehingga hal tersebut membuat siswa cepat
lelah dan bosan saat melakukan permainan bahkan masing-masing siswa saling
menyalahkan dan tercipta pembelajaran yang kurang kondusif.
2. Daftar nilai anak prasiklus adalah sebagai berikut :
Tabel 6. Daftar nilai prasiklus
No Nama SiswaNilai
Jml Prdk Nilai KetKog Afktf Psiko
1. Elvi Desi 12 12 10 34 70 52 BL2. Tri Atmoko 8 6 20 34 75 54.5 BL3. Hongki Silfila 12 24 40 74 80 77 L4. Anita Sri S. 4 12 0 16 70 43 BL5. Avrian Avas 12 30 40 82 80 81 L6. Anggita Nur C. 4 12 0 16 70 43 BL7. Nanda Gadis 8 12 20 40 70 55 BL8. Arga Prasetya 16 24 50 90 80 85 L9. Nurul Mahestu 8 18 20 46 70 58 BL10. Mardian Eko P. 12 18 20 50 75 62.5 BLJumlah Ketuntasan siswa 3Persentase Ketuntasan 30 %
3. Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan diperoleh informasi
bahwa siswa merasa terbebani dengan sarana dan prasarana yang digunakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Selain itu siswa kurang memahami teknik melakukan umpan passing bawah
sepakbola. Hal ini dapat dibuktikan oleh peneliti saat melakukan pengamatan
secara langsung di lapangan. Saat melakukan umpan passing bawah
kebanyakan siswa melakukan dengan asal–asalan, siswa tidak memperhatikan
perkenaan bola pada kaki, posisi tubuh, dan laju bola sehingga saat melakukan
tendangan banyak yang melenceng dari sasaran.
4. Kreatifitas Guru kurang untuk dapat menarik perhatian siswa dalam
pembelajaran sepakbola. Guru kurang kreatif untuk membuat cara agar siswa
tertarik dan mudah melakukan tugas gerak terutama passing bawah sepakbola.
Untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses
pembelajaran passing bawah sepakbola, maka akan dilakukan tindakan berupa
penerapan alat bantu pembelajaran yang akan dilakukan selama proses belajar
mengajar berlangsung.
B. Deskripsi Hasil Tindakan
Dari hasil survei awal diatas, ada dua siklus yang diterapkan untuk
menyelesaikan dan menjawab permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Pada
setiap siklus masing-masing menggunakan penerapan alat bantu pembelajaran
selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Untuk mengetahui adanya
perubahan dari proses yang diakibatkan oleh tindakan tersebut, maka evaluasi
dilakukan dengan cara melakukan observasi, pengamatan sikap dan perilaku serta
tes unjuk kerja passing bawah sepakbola.
Kegiatan selanjutnya yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan serta
refleksi tehadap tindakan. Serangkaian penelitian yang dilakukan terdiri dari dua
siklus. Penelitian diakhiri sampai ada perubahan pada indikator dan partisipasi
siswa ke arah yang lebih baik. Pembahasan masing-masing siklus dapat dilihat
seperti di bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
1. Siklus I
Pembelajaran passing bawah sepakbola dengan mengunakan alat bantu
pembelajaran pada Siklus I adalah perkenalan teknik dasar passing bawah
sepakbola yang dipraktikkan oleh guru. Kemudian anak memahami dan
menirukan teknik dasar passing bwah sepakbola yang benar. Selanjutnya untuk
mempermudah tugas gerak siswa diterapkan alat bantu pembelajaran berupa bola
plastik lapis busa dalam pembelajarannya.
Tindakan Siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan. Pada setiap pertemuan
dilaksanakan selama (2 x 35 menit). Tindakan siklus I dilaksanakan 2 kali dalam 1
minggu yaitu hari Rabu dan Sabtu pada bulan Mei 2012. Adapun tahapan-
tahapan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut:
a. Rencana Tindakan I
Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan sebanyak 3 kali
pertemuan pada minggu ke 2 dan 3 bulan Mei 2012. Peneliti dan Kepala
Sekolah (selaku kolaborator) mendiskusikan rancangan tindakan yang akan
dilakukan. Seluruh rencana tindakan pada siklus I termuat dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I.
Berdasarkan hasil survei awal terhadap hasil belajar sebelum tindakan,
dapat diperoleh sebagai data awal. Hasil survei menunjukkan bahwa dari siswa
kelas V SDN II Johunut Tahun Ajaran 2011/2012 sebanyak 10 siswa, terdapat
7 siswa yang belum mencapai batas ketuntasan belajar. Setelah dilakukan
survei dan pengamatan, ternyata sebagian siswa masih belum menguasai teknik
dasar passing bawah sepakbola dan gerakan yang dilakukan belum sepenuhnya
efektif. Sebagian besar siswa merasa terbebani dengan tugas gerak yang harus
mereka kerjakan. Selain itu siswa juga mengalami kesulitan melakukan
tendangan passing bawah menggunakan sarana prasarana yang ada disekolah.
Melalui hasil survei tersebut diatas maka Peneliti dan Guru merancang
rencana pelaksanaan tindakan Siklus I sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
1) Peneliti merancang skenario pembelajaran menggunakan alat bantu
pembelajaran berupa bola plastik lapis busa untuk mempermudah tugas
gerak siswa dalam melakukan passing bawah sepakbola.
2) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) passing
bawah sepakbola.
3) Peneliti dan kolaborator menyiapkan alat yang akan digunakan dalam
pelaksanaan proses pembelajaran passing bawah sepakbola diantaranya ;
bola plastik lapis busa, tali raffia, gawang mini, peluit serta membuat
lapangan sepakbola mini yang ukurannya dimodifikasi.
4) Peneliti dan guru menyusun lembar penilaian siswa yakni berupa tes dan
non tes. Instrumen tes dinilai berdasarkan tes keterampilan (psikomotor).
Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang
dilakukan oleh peneliti dengan mengamati pengetahuan dan pemahaman
siswa, keaktifan siswa dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung dan melalui formulir penilaian / rubrik penilaian siswa yang
tercantum dalam RPP.
5) Peneliti dan guru menyusun standar penilaian pada penguasaan teknik dasar
passing bawah sepakbola sesuai kriteria ketuntasan minimal (KKM) di
sekolah tersebut.
b. Pelaksanaan Tindakan I
Tindakan I dilaksanakan 3 kali pertemuan yakni pada hari Rabu
tanggal 16 Mei 2012, sabtu 19 Mei 2012, dan Rabu 23 Mei 2012 di Lapangan
sepakbola desa Johunut didekat kawasan SD. Masing-masing pertemuan
dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Sesuai dengan jadwal pelajaran Penjas kelas
V. Pada pelaksanaannya pembelajaran siklus I ini dilakukan oleh peneliti dan
dibantu oleh kepala sekolah selaku kolaborator. Kemudian melakukan
observasi terhadap proses pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
1) Pertemuan I
Materi pada tindakan I, pertemuan pertama (Rabu, 16 Mei 2012)
adalah mengajarkan siswa melakukan teknik dasar passing bawah
sepakbola. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :
Kegiatan awal :
a) Guru membariskan siswa, dibuat 3 bersap dengan penuh disiplin
kemudian berdo’a dan presensi
b) Guru memberikan apersepsi, motivasi dan penjelasan mengenai tujuan
pembelajaran
c) Pemanasan : Siswa dibagi menjadi berpasangan kemudian melakukan
umpan passing dengan pasangannya menggunakan bola plastik lapis
busa.
d) Secara kompetitif siswa ditugaskan untuk melakukan gerakan saling
mengumpan dengan teman sebanyak 20 kali tendangan masing-masing
siswa melakukan tendangan sebanyak 10 kali kepada teman
pasangannya. Pasangan yang kalah diberikan hukuman yang
menyenangkan yaitu bernyanyi dan baerjoget.
Kegiatan inti :
a) Guru menjelaskan cara melakukan latihan teknik dasar Passing bawah
sepakbola
b) Menjelaskan kepada siswa tentang kegiatan yang akan dilakukan
c) Guru menjelaskan cara melakukan passing bawah sepakbola dengan
benar dari sikap tubuh, posisi tubuh dan perkenaan kaki dengan bola.
Siswa melakukan. dengan penuh kedisiplinan, tekun, teliti, tanggung
jawab, prcaya diri, dan berani;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
d) Melakukan latihan dasar passing bawah sepakbola diantaranya :
Siswa secara berpasangan melakukan umpan passing bawah sepakbola
melewati gawang mini.
e) Siswa dibagi menjadi 2 kelompok kemudian masing-masing
kelompok dibariskan membentuk segi lima beraturan.
f) Kemudian masing-masing kelompok diberikan satu bola plastik
lapis busa, selanjutnya siswa ditugaskan melakukan passing bawah
secara berurutan ke teman kelompoknya masing-masing.
g) Agar kegiatan semakin menarik dilakukan dengan kompetitif sebanyak
lima putaran. Tim yang paling cepat menyelesaikan tugasnya adalah
pemenangnya.
Kegiatan akhir :
a) Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi tehadap hasil
pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi
mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.
b) Pelajaran diakhiri dengan berdoa dan siswa di bubarkan untuk mengikuti
pelajaran selanjutnya.
2) Pertemuan II
Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan kedua (Sabtu, 19
Mei 2012) adalah pengulangan dan perbaikan materi yang telah
disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Urutan pelaksanaan tindakan
tersebut adalah sebagai berikut :
Kegiatan Pendahuluan
a) Siswa dibariskan, dibuat 3 bersap dengan penuh disiplin kemudian
berdo’a dan presensi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
b) Guru memberikan apersepsi, motivasi dan penjelasan mengenai tujuan
pembelajaran
c) Pemanasan : Guru memberikan pemanasan dalam bentuk permainan
yang menyenangkan. Siswa berbaris membentuk lingkaran melakukan
permainan kucingan dengan bola.
Kegiatan Inti/Materi
a) Guru menjelaskan cara melakukan latihan teknik dasar passing bawah
sepakbola
b) Menjelaskan kepada siswa tentang kegiatan yang akan dilakukan
c) Mengingatkan kembali gerakan passing bawah dan mengontrol bola;
d) Melakukan latihan dasar passing bawah sepakbola diantaranya : Siswa
dibagi berpasangan kemudian melakukan umpan passing bawah
sepakbola dengan pasangannya menggunakan bola plastik lapis busa
melewati gawang mini.
e) Secara kompetitif siswa ditugaskan untuk melakukan gerakan saling
mengumpan dengan teman sebanyak 20 kali tendangan masing-masing
siswa melakukan tendangan sebanyak 10 kali kepada teman
pasangannya. Pasangan yang kalah diberikan hukuman yang
menyenangkan yaitu bernyanyi dan baerjoget.
f) Kemudian masing-masing kelompok diberikan satu bola plastik lapis
busa, selanjutnya siswa ditugaskan melakukan passing bawah secara
berurutan ke teman kelompoknya masing-masing melewati gawang mini.
g) Melakukan passing mengenai sasaran balok bergambar melewati gawang
mini. Sasaran berjarak 4 meter bola memantul kembali pada posisi
penendang kemudian ditendang lagi dst.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
h) Masing-masing siswa ditugaskan melakukan gerakan tersebut selama 30
detik dan beberapa kali kesempatan. Tujuan dari kegiatan ini adalah
untuk membangkitkan minat siswa untuk melakukan tugas gerak yang
diberikan dan mengetahui tingkat akurasi tendangan siswa.
Kegiatan Akhir
a) Siswa dibariskan 3 bersap dan melakukan pendinginan
b) Guru memberikan evaluasi dan tanya jawab proses pembelajaran yang
telah dipelajari. Siswa dipersilakan untuk berdo’a secara tertib, disiplin,
toleransi dan tanggung jawab
3) Pertemuan III
Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan ketiga (Rabu, 23
Mei 2012) adalah pengulangan dan perbaikan materi yang telah
disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Urutan pelaksanaan tindakan
tersebut adalah sebagai berikut :
Kegiatan Pendahuluan
a) Guru membariskan siswa, dibuat 3 bersap dengan penuh disiplin
kemudian berdo’a dan presensi
b) Guru memberikan apersepsi, motivasi dan penjelasan mengenai tujuan
pembelajaran
c) Pemanasan : Siswa dibagi menjadi berpasangan kemudian melakukan
umpan passing dengan pasangannya menggunakan bola plastik lapis
busa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Kegiatan Inti/Materi
a) Melakukan passing mengenai sasaran balok bergambar melewati gawang
mini. Sasaran berjarak 4 meter bola memantul kembali pada posisi
penendang kemudian ditendang lagi seterusnya.
b) Agar kegiatan semakin menarik dilakukan dengan kompetitif. Tim yang
paling cepat menyelesaikan tugasnya adalah pemenangnya.
c) Menugaskan para siswa untuk berkompetisi secara jujur.
d) Melakukan tes passing bawah sepakbola untuk mengetahui tingkat
kemampuan siswa.
e) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
f)Siswa melakukan dengan penuh kedisiplinan, tekun, teliti, tanggung
jawab, prcaya diri, dan berani.
g) Guru melakukan evaluasi dan penilaian terhadap kegiatan siswa.
Kegiatan Akhir
a) Siswa dibariskan 3 bersap dan melakukan pendinginan;
b) Guru memberikan evaluasi dan tanya jawab proses pembelajaran yang
telah dipelajari. Siswa dipersilakan untuk berdo’a secara tertib, disiplin,
toleransi dan tanggung jawab.
c. Observasi dan Interpretasi Tindakan I
Observasi dan interpretasi tindakan I dilakukan selama Tindakan I
berlangsung. Dalam melakukan observasi dan interpretasi tindakan I peneliti
berkolaborasi dengan kepala sekolah SDN II Johunut, adapun pelaksanaannya
adalah :
1) Peneliti mengamati proses pembelajaran passing bawah sepakbola siswa
kelas V SDN II Johunut. Pada pertemuan pertama (Rabu, 16 Mei 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
selama 2 x 35 menit), peneliti mengajarkan gerak dasar passing bawah
sepakbola yang dimulai dari sikap permulaan, sikap saat melakukan
tendangan, perkenaan bola pada kaki, pandangan mata, dan bentuk
tendangan yang dihasilkan dengan cara mempraktikan langsung dihadapan
siswa. Kemudian dilanjutkan siswa melakukan gerakan tersebut secara
bergantian dan dan berpasangan. Pada pertemuan kedua (Sabtu, 19 Mei
2012, selama 2 x 35 menit) peneliti memberikan materi lanjutan passing
bawah sepakbola dengan cara melakukan penambahan alat bantu berupa
gawang mini dan balok bergambar, hal ini dimaksudkan untuk menarik
minat dari siswa agar lebih bersemangat melakukan gerakan passing bawah
sepakbola. Pada pertemuan ketiga (Rabu, 23 Mei 2012) peneliti melakukan
penguatan tentang materi yang telah disampaikan. Selanjutnya diadakan tes
keterampilan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menguasai
gerakan.
2) Peneliti membandingkan hasil pada tiap pertemuan dengan pertemuan
berikutnya pada siklus I.
3) Peneliti dan guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti
proses pembelajaran dengan baik.
4) Peneliti bersama guru melakukan penilaian melalui lembar observasi
siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam
menerima pembelajaran passing bawah sepakbola melalui penerapan alat
bantu pembelajaran.
Dari hasil pengamatan guru bahwa hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Pendidikan Jasmani pokok bahasan gerak dasar passing bawah
sepakbola setelah diterapkan alat bantu pembelajaran ternyata mengalami
peningkatan dari pertemuan pertama ke berikutnya pada siklus I.
Berdasarkan hasil pengamatan / observasi selama pelaksanaan
Tindakan I berlangsung, berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat identifikasi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
1) Hasil belajar siswa dalam pembelajaran passing bawah sepakbola setelah
Tidakan I dilakukan menunjukkan hasil bahwa yang mencapai kriteria
ketuntasan adalah 60%. Sesuai dengan KKM sekolah yaitu 75.
2) Dalam hal ini sejumlah 6 dari 10 siswa telah masuk dalam kriteria Tuntas,
dan 4 siswa Tidak Tuntas.
Dari pelaksanaan Tindakan I terdapat kelebihan yang dapat digunakan
sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan I, adapun kelebihan dan
pelaksanaan Tindakan I diantaranya :
1) Sebagian siswa merasa tertarik dengan alat bantu yang diterapkan dalam
pembelajaran oleh peneliti yakni dengan menggunakan bola plastik lapis
busa, gawang mini, dan balok bergambar yang dikemas sedemikian rupa
dalam pembelajaran.
2) Dengan alat bantu tersebut tugas gerak siswa menjadi ringan. Siswa tidak
lagi mengeluh kesulitan dalam melakukan passing bawah sepakbola.
3) Situasi kelas lebih menyenangkan , dan terkomando dengan baik, siswa
dengan semangat mengikuti pelajaran sehingga materi yang diberikan
terarah.
Namun demikian masih terdapat beberapa kelemahan dalam siklus I
ini. Adapun kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan I tersebut
adalah:
1) Masih ada siswa yang belum memahami gerak dasar passing bawah
sepakbola.
2) Siswa seringkali lupa dengan teknik gerakan yang telah diajarkan pada
pertemuan sebelumnya.
3) Bagi siswa yang memiliki tenaga lebih dan terbiasa dengan prasarana
sekolah yang selama ini digunakan merasa beban tugas yang diberikan
terlalu ringan sehingga terkadang tendangan yang dilakukan kurang
terkontrol.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
d. Analisis dan Refleksi Tindakan I
Berdasarkan hasil observasi pada Tindakan I tersebut, peneliti
melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut:
1) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang
dibuat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I.
2) Model pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti dan guru mampu
mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung
lebih maksimal.
3) Hasil pekerjaan siswa pada Pelaksanaan Tindakan I mencapai hasil yang
maksimal pada siklus I. Namun demikian hasil tersebut masih dapat
dimaksimalkan lagi menjadi lebih baik. Secara lebih detail hasil kerja siswa
selama Tindakan I, dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 7. Daftar Nilai Ketuntasan siswa siklus I
a) Hasil belajar siswa setelah tindakan I dilakukan menunjukkan hasil
bahwa pada proses akhir Siklus I sejumlah 6 siswa telah masuk dalam
NO NAMA SIKLUS I Ket
1 Elvi Desi Maryani 78 Tuntas
2 Tri Atmoko 74 Tidak Tuntas
3 Hongki Silfila 86 Tuntas
4 Anita Sri S. 68.5 Tidak Tuntas
5 Avrian Avas Al I. 88.5 Tuntas
6 Anggita Nur C. 55 Tidak Tuntas
7 Nanda Gadis K. 75.5 Tuntas
8 Arga Prasetya HS. 82.5 Tuntas
9 Nurul Mahestu 73,5 Tidak Tuntas
10 Mardian Eko P. 80 Tuntas
Jumlah Ketuntasan : 6
Persentase Ketuntasan : 60 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
kriteria Tuntas, dan sedangkan 4 siswa masuk dalam kriteria Tidak
Tuntas.
b) Apabila dibandingkan dengan data pratindakan yang dimiliki hasil
belajar siswa dalam melakukan passing bawah sepakbola menujukkan
hasil yang meningkat.
4) Kelebihan dan keberhasilan dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I, akan
dipertahankan dan ditingkatkan.
5) Dalam mengantisipasi kelemahan dan kekurangan yang ditemukan selama
pelaksanaan Tidakan I, maka disusun langkah antisipatif, yakni :
a) Peneliti harus mengulang kembali memberikan contoh gerakan kepada
siswa tentang gerak dasar passing bawah sepakbola.
b) Siswa diminta mengingat gerakan dasar passing bawah sepakbola sesuai
yang telah diajarkan.
c) Peneliti harus lebih memperhatikan siswa terutama yang memiliki
kepercayaan diri berlebih agar gerakan yang dilakukan dapat terkontrol
dengan baik.
d) Peneliti harus melakukan beberapa modivikasi alat bantu pembelajaran
untuk menghindari kejenuhan siswa yang mungkin saja muncul.
Berdasarkan hasil belajar yang dicapai siswa pada siklus I dapat
diketahui bahwa masih belummenunju kkan hasil yang memuaskan sehingga
pembelajaran perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.
e. Deskripsi Tindakan I
Selama Pelaksanaan Tindakan I maka peneliti dan guru melakukan
pengambilan data penelitian. Adapun diskripsi data yang diambil terdiri dari;
tes unjuk kerja kemampuan passing bawah sepakbola (psikomotor),
pengamatan sikap/aktivitas siswa (afektif), pemahaman konsep gerak (kognitif)
siswa kelas V SDN II Johunut tahun pelajaran 2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Berdasarkan hasil diskripsi data awal, hasil belajar siswa kelas V
SDN II Johunut tahun ajaran 2011/2012 setelah diberikan Tidakan I adalah;
Sejumlah 6 siswa telah mencapai kriteria Tuntas sedangkan 4 siswa Tidak
Tuntas. Dengan prosentase ketuntasan 60%.
2. Siklus II
Siklus II merupakan, tidak lanjut dari hasil analisis dan refleksi yang
dilakukan pada Siklus I, dimana dalam pelaksanaan tindakan dalam Siklus I, rata–
rata siswa menunjukkan hasil yang kurang maksimal dan sesuai dengan kriteria
yang telah ditentukan. Pelaksanaan Siklus II mengacu pada pelaksanaan Siklus I,
karena merupakan perbaikan dari Siklus I. Adapun tahapan yang dilakukan pada
Siklus II ini diantaranya;
a. Rencana Tindakan II
Kegiatan perencanaan Tidakan II dilaksanakan pada minggu ke 3 dan
4 bulan Mei 2012 di SDN II Johunut. Peneliti dan kolaborator (kepala sekolah)
mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses
penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada siklus II, mengacu pada hasil
analisis dan refleksi tindakan I yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) siklus II.
Melalui hasil pengukuran tersebut maka Peneliti dan Guru merancang
rencana pelaksanaan tindakan Siklus II sebagai berikut :
1) Peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran passing bawah
sepakbola dengan alat bantu pembelajaran, untuk meningkatkan motivasi,
minat serta kemampuan siswa melakukan passing bawah sepakbola.
Dengan alur pembelajaran sebagai berikut :
2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa untuk
belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
3) Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan
informasi tahap demi tahap.
4) Penugasan terhadap siswa, refleksi dan umpan balik.
5) Melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa.
6) Peneliti dan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus II passing bawah sepakbola dengan penerapan alat bantu
pembelajaran.
7) Peneliti dan guru menyiapkan media, serta menyiapkan sarana yang akan
digunakan seperti: bola plastik lapis busa, balok bergambar, gawang mini,
tali rafia, peluit dan lain-lain untuk proses pembelajaran.
8) Peneliti dan guru menyusun lembar observasi yakni berupa tes dan non tes.
Instrumen tes dinilai peningkatan hasil belajar passing bawah sepakbola
selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan melalui formulir penilaian /
rubrik penilaian siswa yang tercantum dalam RPP.
9) Peneliti dan kolaborator menentukan lokasi pelaksanaan tindakan II, yakni
di lapangan sepakbola desa Johunut.
b. Pelaksanaan Tindakan II
Tindakan II dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Yakni pada hari
Sabtu 26 Mei 2012, Rabu 30 Mei 2012 dan Sabtu 2 Juni 2012, di lapangan
sepakbola desa Johunut yang lokasinya berdekatan dengan sekolah. Masing-
masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada
siklus II ini. Pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan kepala sekolah selaku
kolaborator, dan sekaligus melakukan observasi terhadap proses pembelajaran.
Seluruh proses pembelajaran dalam Tindakan II ini adalah penguatan dan
penyempurnaan materi dengan melakukan variasi dan modifikasi alat bantu
pembelajaran. Walaupun materi secara dasar telah diberikan pada Tindakan
sebelumnya namun hasil yang dicapai belum sesuai dengan yang diharapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
1) Pertemuan I
Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan pertama (Sabtu, 26
Mei 2012) yaitu melakukan pembelajaran lanjutan passing bawah
sepakbola. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :
Kegiatan Pendahuluan
a) Guru membariskan siswa, dibuat 3 bersap dengan penuh disiplin
kemudian berdo’a dan presensi;
b) Guru memberikan apersepsi, motivasi dan penjelasan mengenai tujuan
pembelajaran;
c) Pemanasan : Siswa dibagi menjadi dua kelompok kemudian diadakan tos
atau swit oleh kapten tim. Tim yang kalah berusaha mengenai lawan
dengan cara melakukan tendangan tepat mengenai salah satu tim yang
menang. Sementara tim yang menang berusaha menghindari bola.
Lapangan berbentuk persegi panjang dengan ukuran 5 x 10 meter. Bola
yang digunakan adalah bola plastik lapis busa. Tendangan tidak boleh
mengenai kepala.
d) Secara sportif Pasangan yang kalah diberikan hukuman yang
menyenangkan yaitu bernyanyi dan baerjoget.
Kegiatan Inti/Materi
a) Guru menjelaskan cara melakukan latian teknik dasar passing bawah
sepakbola, menjelaskan kepada siswa tentang kegiatan yang akan
dilakukan
b) Mengingatkan kembali gerakan passing bawah dan mengontrol bola;
c) Melakukan latihan dasar passing bawah sepakbola diantaranya : Siswa
dibagi menjadi 2 kelompok kemudian melakukan permainan passing
bawah menyerupai permainan tenis lapangan menggunakan bola plastik
lapis busa. Ukuran lapangan adalah 5x12 meter garis serang 3 meter.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Menggunakan gawang mini yang dimodifikasi dengan tali. Panjang 5
meter sedangkan tingginya 50 cm, menyerupai net namun yang
digunakan adalah bagian bawahnya. Siswa melakukan tendangan
melewati bawah tali yang direntangkan tersebut dan melewati garis
serang lawan.
d) Agar kegiatan semakin menarik dilakukan peningkatan tingkat kesulitan
menggunakan 2 atau 3 bola.
e) Kemenangan ditentukan dengan perolehan poin selama permainan
berlangsung (20 menit)
f) Menugaskan para siswa untuk berkompetisi secara jujur, melibatkan
peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
g) Siswa melakukan dengan penuh kedisiplinan, tekun, teliti, tanggung
jawab, prcaya diri, dan berani.
h) Guru menjelaskan cara melakukan passing bawah sepakbola dengan
benar dari sikap tubuh, posisi tubuh dan perkenaan kaki dengan bola.
Siswa melakukan. dengan penuh kedisiplinan, tekun, teliti, tanggung
jawab, prcaya diri, dan berani
Kegiatan penutup
a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
b) Refleksi Pengalaman Belajar Siswa. Siswa diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapat tentang hal- hal yang baru dipelajarinya.
c) Evaluasi Umum terhadap Proses dan Hasil Belajar Siswa (pengetahuan,
sikap, dan keterampilan).
d) Apresiasi yaitu memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa, baik
kelompok atau individu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
e) Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi tehadap hasil
pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi
mengenai materi yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya.
2) Pertemuan II
Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan kedua (Rabu, 30
Mei 2012) adalah gerakan passing bawah sepakbola lanjutan dari pertemuan
sebelumnya. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :
Kegiatan Pendahuluan
a) Guru membariskan siswa, dibuat 3 bersap dengan penuh disiplin
kemudian berdo’a dan presensi;
b) Guru memberikan apersepsi, motivasi dan penjelasan mengenai tujuan
pembelajaran;
c) Pemanasan : Siswa dibagi menjadi dua kelompok kemudian diadakan tos
atau swit oleh kapten tim. Melakukan permainan bola dengan peaturan
yang dimodifikasi, dengan balok sebagai gawangnya/sasaran. Ukuran
lapangan 5 x 10 meter. Bola yang digunakan adalah bola plastik lapis
busa. Tendangan tidak boleh melambung.
d) Secara sportif Pasangan yang kalah diberikan hukuman yang
menyenangkan yaitu bernyanyi dan berjoget.
Kegiatan Inti/Materi
a) Guru menjelaskan cara melakukan latian teknik dasar Passing bawah
sepakbola;
b) Menjelaskan kepada siswa tentang kegiatan yang akan dilakukan;
c) Mengingatkan kembali gerakan passing bawah dan mengontrol bola;
d) Melakukan latihan dasar passing bawah sepakbola diantaranya : Siswa
melakukan permainan kompetisi antar indifidu yaitu permainan passing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
bawah menyerupai permainan tenis lapangan menggunakan bola plastik
lapis busa. Ukuran lapangan adalah 5x12 meter garis serang 3 meter.
Menggunakan gawang mini yang dimodifikasi dengan tali. Panjang 5
meter sedangkan tingginya 50 cm, menyerupai net namun yang
digunakan adalah bagian bwahnya. Masing-masing Siswa melakukan
tendangan melewati bawah tali secara bersamaan yang direntangkan
tersebut dan melewati garis serang lawan. Bola yang digunakan adalah 2
buah.
e) Bola dinyatakan masuk apabila melewati bawah net/gawang dan
melewati garis serang lawan. Apabila bola tidak sampai atau melenceng
bola dinyatakan mati.
f) Kemenangan ditentukan dengan sistim trhee winning set, satu set siswa
harus memperoleh 5 poin.
g) Menugaskan para siswa untuk berkompetisi secara jujur, Melibatkan
peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
Kegiatan penutup
a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
b) Refleksi Pengalaman Belajar Siswa. Siswa diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapat tentang hal- hal yang baru dipelajarinya.
c) Evaluasi Umum terhadap Proses dan Hasil Belajar Siswa (pengetahuan,
sikap, dan keterampilan).
d) Apresiasi yaitu memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa, baik
kelompok atau individu.
e) Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi tehadap hasil
pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi
mengenai materi yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
3) Pertemuan III
Materi pada pelaksanaan tindakan III, pertemuan ke-3 (Sabtu, 2
Juni 2012) adalah gerakan passing bawah sepakbola lanjutan dari pertemuan
sebelumnya. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :
Kegiatan Pendahuluan
a) Guru membariskan siswa, dibuat 3 bersap dengan penuh disiplin
kemudian berdo’a dan presensi
b) Guru memberikan apersepsi, motivasi dan penjelasan mengenai tujuan
pembelajaran Pemanasan : Siswa dibagi menjadi berpasangan kemudian
melakukan umpan passing dengan pasangannya menggunakan bola
plastik lapis busa
Kegiatan Inti/Materi
a) Melakukan passing mengenai sasaran balok bergambar melewati gawang
mini. Sasaran berjarak 4 meter bola memantul kembali pada posisi
penendang kemudian ditendang lagi dan seterusnya.
b) Agar kegiatan semakin menarik dilakukan dengan kompetitif. Tim yang
paling banyak mengenai sasaran adalah pemenangnya.
c) Menugaskan para siswa untuk berkompetisi secara jujur.
d) Melakukan tes passing bawah sepakbola untuk mengetahui tingkat
kemampuan siswa.
e) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran;
f) Siswa melakukan dengan penuh kedisiplinan, tekun, teliti, tanggung
jawab, prcaya diri, dan berani.
g) Guru melakukan evaluasi dan penilaian terhadap kegiatan siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Kegiatan Akhir
Siswa dibariskan 3 bersap dan melakukan pendinginan
a) Guru memberikan evaluasi dan tanya jawab proses pembelajaran yang
telah dipelajari. Siswa dipersilakan untuk berdo’a secara tertib, disiplin,
toleransi dan tanggung jawa Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa.
b) Refleksi pengalaman belajar siswa. Siswa diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapat tentang hal- hal yang baru dipelajarinya.
c) Evaluasi umum terhadap proses dan hasil belajar siswa (pengetahuan,
sikap, dan keterampilan).
d) Apresiasi yaitu memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa, baik
kelompok atau individu.
e) Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi tehadap hasil
pembelajaran yang telah dilakukan.
c. Observasi dan Interpretasi Tindakan II
Observasi dan interpelasi tindakan II dilakukan selama Tindakan II
berlangsung. Dalam melakukan observasi dan interpretasi tindakan II peneliti
berkolaborasi dengan kepala sekolah selaku kolaborator, adapun pelaksanaan
Tindakan II, yakni :
1) Peneliti mengamati proses pembelajaran passing bawah sepakbola dengan
penerapan alat bantu pembelajaran pada siswa kelas V SDN II Johunut
tahun pelajaran 2011/2012.
2) Peneliti dan kolaborator memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti
proses pembelajaran dengan baik. Sebelumnya peneliti dan memberikan
permainan dan memperagakan gerakan passing bawah sepakbola. Siswa
dengan semangat melakukan apa yang diperintah oleh guru. Berdasarkan
hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar diperoleh gambaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
tentang motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung, yaitu siswa yang aktif selama pemberian materi Passing
Bawah Sepakbola sebesar 80%, sedangkan 20% lainnya masih memberikan
respon yang kurang serius terhadap materi. Dari hasil wawancara dengan
siswa yang kurang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung,
diperoleh penjelasan bahwa di antara mereka ada yang kurang menyukai
materi, dan tidak bisa melakukan unjuk kerja praktik passing bawah
sepakbola sehingga menimbulkan rasa malas adapun siswa tersebut adalah
siswa perempuan.
3) Guru kolaborator, peneliti dan siswa selalu memberikan applause pada
setiap penampilan siswa. Kolaborator dan peneliti juga memberikan reward
berupa pujian, seperti: “Bagus sekali”, “Ayo semangat”, “ Terus kamu
bisa”, dan lain-lain. Suasana tampak hidup dengan semangat dan antusiasme
siswa yang tinggi.
4) Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian terhadap hasil belajar
siswa melalui lembar obeservasi siswa, dengan tujuan untuk mengetahui
tingkat kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran passing bawah
sepakbola dengan penerapan alat bantu pembelajaran.
Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti dan kolaborator selama
proses pembelajaran berlangsung menunjukkan perubahan hasil belajar siswa ke
arah yang positif. Berdasarkan hasil pengamatan / observasi selama pelaksanaan
Tindakan II berlangsung, dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1) Hasil belajar siswa dalam materi passing bawah sepakbola setelah Tindakan
II dilakukan menunjukkan hasil bahwa yang mencapai kriteria ketuntasan
adalah 80 %. Sesuai dengan KKM sekolah yaitu 75.
2) Sejumlah 8 dari 10 Siswa mencapai kriteria Tuntas sedangkan 2 siswa Tidak
Tuntas. Telah memenuhi target dengan capaian berhasil sesuai target
capaian yang diharapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Dari pelaksanaan Tindakan II terdapat kelebihan yang dapat
digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan II, adapun
kelebihan dan pelaksanaan Tindakan II diantaranya :
1) Sebagian siswa telah mampu melakukan passing bawah sepakbola dengan
baik. Walaupun masih ada sebagian kecil siswa yang belum dapat
melakukan gerakan passing bawah sepakbola dengan benar.
2) Siswa lebih tertarik dengan pembelajaran model game atau permainan
sehingga semangat dan antusiasme siswa sangat tinggi terhadap
pembelajaran tersebut.
Akan tetapi dalam pelaksanaan Tindakan II ini masih terdapat
kelemahan sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan II,
adapun kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan II tersebut
adalah: Masih ada siswa yang kurang serius dikarenakan tidak menyukai
permainan sepak bola sehingga penerimaan materi pembelajaran kurang
maksimal diterima.
d. Analisis dan Refleksi Tindakan II
Berdasarkan hasil observasi pada Tindakan II tersebut, peneliti
melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut:
1) Jumlah dan frekuensi pertemuan pada Siklus II telah menujukan hasil yang
sesuai yakni 3 kali pertemuan, materi yang diberikan adalah penguatan
pada sebagian siswa sedangkan sebagian lain adalah penyempurnaan
gerakan.
2) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang
dibuat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II.
3) Model pembelajaran dengan alat bantu pembelajaran yang diterapkan oleh
peneliti dan guru mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar
mengajar serta transfer materi dapat berlangsung lebih maksimal, serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
penguatan materi yang dilakukan pada siklus II dapat terlaksana dengan
baik.
4) Semangat dan motivasi siswa selama mengikuti proses belajar mengajar
pada Tindakan II, cenderung naik.
5) Hasil pekerjaan siswa pada Pelaksanaan Tindakan II menunjukkan hasil
yang meningkat dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada siklus I.
Secara lebih detail hasil kerja siswa selama Tindakan II, dijelaskan sebagai
berikut :
Tabel 8. Daftar Nilai Ketuntasan siswa siklus II
1) Hasil belajar siswa dalam melakukan passing bawah sepakbola setelah
Tindakan II dilakukan menunjukkan hasil bahwa pada proses akhir siklus II
menunjukkan hasil bahwa sejumlah 8 siswa telah masuk dalam kriteria
Tuntas, dan sedangkan 2 siswa masuk dalam kriteria Tidak Tuntas. Hal ini
menunjukkan hasil yang meningkat.
NO NAMA SIKLUS II Ket
1 Elvi Desi Maryani 82 Tuntas
2 Tri Atmoko 85.5 Tuntas
3 Hongki Silfila 90.5 Tuntas
4 Anita Sri S. 78 Tuntas
5 Avrian Avas Al I. 90.5 Tuntas
6 Anggita Nur C. 69.5 Tidak Tuntas
7 Nanda Gadis K. 80 Tuntas
8 Arga Prasetya HS. 87.5 Tuntas
9 Nurul Mahestu 73.5 Tidak Tuntas
10 Mardian Eko P. 87 Tuntas
Jumlah Ketuntasan : 8
Persentase Ketuntasan : 80 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
2) Dari data diatas dapat disimpulkan pembelajaran yang dilakukan telah
memenuhi target dengan capaian berhasil sesuai dengan target capaian
yang diharapkan. Melihat hasil yang diperoleh pada Tidakan II maka
penelitian tindakan kelas telah memenuhi target dari rencana target yang
diharapkan.
e. Diskripsi Tindakan II
Selama pelaksanaan Tindakan II maka peneliti dan kolaborator
melakukan pengambilan data penelitian Adapun diskripsi data yang diambil
terdiri dari; tes unjuk kerja praktik passing bawah sepakbola (psikomotor),
pengamatan sikap/aktivitas siswa (afektif), pemahaman konsep gerak (kognitif)
sesuai yang tercantum dalam RPP siswa kelas V SDN II Johunut tahun
pelajaran 2011/2012.
Berdasarkan hasil diskripsi data awal, hasil belajar siswa kelas V SDN
II Johunut tahun pelajaran 2011/2012 setelah diberikan Tidakan II adalah
Sejumlah 8 siswa telah mencapai kriteria Tuntas sedangkan 2 siswa Tidak
Tuntas. Dengan prosentase kelulusan 80%.
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pembelajaran passing bawah sepakbola
siswa kelas V SDN II Johunut tahun pelajaran 2011/2012.
Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel data hasil belajar siswa yang
menunjukkan hasil yang positif dan menunjukkan peningkatan yang cukup siknifikan
dari siklus sebelumnya. Jika dideskripsikan dalam tabel adalah sebagai berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Tabel 9. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Antarsiklus
NO NAMA PRASIKLUS SIKLUS I SIKLUS II
1 Elvi Desi Maryani 52 78 82
2 Tri Atmoko 54.5 74 85.5
3 Hongki Silfila 77 86 90.5
4 Anita Sri S. 43 68.5 78
5 Avrian Avas Al I. 81 88.5 90.5
6 Anggita Nur C. 43 55 69.5
7 Nanda Gadis K. 55 75.5 80
8 Arga Prasetya HS. 85 82.5 87.5
9 Nurul Mahestu 58 73,5 73.5
10 Mardian Eko P. 62.5 80 87
Jumlah Ketuntasan 3 6 8
Persentase Ketuntasan 30 % 60 % 80 %
Gambar 6 : Perbandingan Peningkatan Antar Siklus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Gambar 7 : Perbandingan Peningkatan Antar Siklus
D. Pembahasan
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat perubahan hasil belajar siswa
dimana pada akhir siklus I terdapat 6 siswa atau (60%) mencapai kriteria tuntas.
Sementara pada akhir siklus II terjadi peningkatan menjadi 8 siswa (80%)
mencapai kriteria tuntas. Sampai akhir pertemuan terdapat 2 siswa (20%) yang
belum tuntas.
Hasil belajar siswa selama penelitian berlangsung menunjukkan hasil
yang cukup baik dimana persentase target capaian ketuntasan belajar siswa pada
siklus I adalah 50% sedangkan hasil yang diperoleh siswa adalah 60%. Sementara
target capaian pada siklus II adalah 70% sedangkan hasil perolehan siswa adalah
80%. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan selama penelitian
dapat dikatakan berhasil. Terjadi interaksi positif antar siswa dengan guru
sehingga poses pembelajaran berjalan dengan baik. Selain itu tugas gerak siswa
menjadi lebih mudah dilakukan, siswa merasa senang dengan alat bantu
pembelajaran yang diterapkan selama proses pembelajaran berlangsung. Sehingga
semangat dan antusiasme siswa dalam mengikuti pelajaran meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Mengacu pada peningkatan yang terjadi sejak kondisi awal hingga
diberikan tindakan I, dan II bahwa melalui penerapan alat bantu pembelajaran
dapat meningkatkan hasil belajar passing bawah sepakbola siswa kelas V SDN II
Johunut Kecamatan Paranggupito Kabupaten Wonogiri tahun pelajaran
2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 59
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang
telah diungkapkan pada BAB IV, menghasilkan kesimpulan bahwa dengan
penerapan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar passing
bawah sepakbola SDN II Johunut tahun pelajaran 2011/2012, Hal tersebut
dikarenakan:
1. Beban siswa dalam melakukan tugas gerak menjadi lebih ringan.
2. Semangat dan minat siswa dalam pembelajaran tumbuh.
3. Suasana pembelajaran lebih hidup, selama kegiatan pembelajaran terjadi
interaksi positif di antara para siswa. Aktivitas belajar tercipta saat mereka
belajar dalam suasana yang menyenangkan.
4. Dari hasil analisis menunjukkan peningkatan hasil belajar yang signifikan dari
data prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Hasil belajar passing
bawah sepakbola prasiklus adalah 30% pada siklus I dalam kategori tuntas
adalah 60% atau 6 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan prosentase hasil
belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 80% atau sejumlah 8 siswa.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, penerapan alat bantu
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar passing bawah sepakbola Siswa
kelas V SDN II Johunut tahun pelajaran 2011/2012 memiliki fungsi yang baik
terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Implikasi teoritik dari hasil penelitian
ini adalah dengan penggunaan alat bantu pembelajaran memiliki efektifitas yang
baik dalam meningkatkan hasil belajar passing bawah sepakbola. Oleh karena itu,
dalam memberikan pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan atau
meningkatkan hasil belajar passing bawah sepakbola, penggunaan alat bantu
untuk mempermudah tugas gerak siswa dinilai efektif. Hasil penelitian ini juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk memilih penggunaan alat bantu
pembelajaran yang tepat, khususnya untuk meningkatkan hasil belajar passing
bawah sepakbola.
C. Saran
Sesuai dengan kesimpulan hasil penelitian, serta dalam rangka ikut
menyumbangkan pemikiran bagi guru dalam meningkatkan hasil belajar,
khususnya bidang studi penjasorkes, maka dapat disampaikan saran-saran:
1. Bagi Kepala Sekolah SDN II Johunut
a) Kepala Sekolah hendaknya mendukung sepenuhnya dalam pengadaan
sarana dan prasarana tambahan (alat bantu) pembelajaran penjas untuk
menunjang pembelajaran.
b) Dalam proses pembelajaran penjas hendaknya Kepala Sekolah mendukung
guru saat melakukan inovasi-inovasi baru yang mungkin diterapkan guru dalam
proses belajar mengajar.
c) Kepala sekolah hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin
memanfaatkan waktu luang dengan kegiaatan olahraga.
2. Bagi Siswa kelas V SDN II Johunut
a) Siswa harus siap untuk mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran
apapun yang diberikan guru, mengikuti petunjuk dan arahan yang diberikan
guru serta mau mencoba setiap tugas gerak yang diberikan.
b) Siswa perlu lebih meningkatkan sikap percaya diri saat bertindak, pantang
menyerah dan sportif dalam melakukan aktivitas belajar.