perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id analisis teknik...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS TEKNIK PERMAINAN BOLAVOLI PUTRA PADA
PROLIGA PUTARAN KE-2 DI SOLO JAWA TENGAH
TAHUN 2011
SKRIPSI
Oleh:
VITER RIYANTO
K4607057
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
ANALISIS TEKNIK PERMAINAN BOLAVOLI PUTRA PADA
PROLIGA PUTARAN KE-2 DI SOLO JAWA TENGAH
TAHUN 2011
Oleh:
VITER RIYANTO
K4607057
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesahatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
ABSTRAK
Viter Riyanto. ANALISIS TEKNIK PERMAINAN BOLAVOLI PUTRA PADA PROLIGA PUTARAN KE-2 DI SOLO JAWA TENGAH TAHUN 2011 Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Mei 2011
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui : Analisis teknik permainan Bolavoli Putra Proliga Putaran ke-2 di Solo, Jawa Tengah Tahun 2011.dan Karakteristik permainan yang menentukan keberhasilan suatu tim.
Penelitian ini menggunakan metode causal-comparative . Sumber data dari penelitian ini adalah pemain putra dalam kejuaraan Bolavoli Putaran ke-2 Proliga di Solo Jawa Tengah Tahun 2011 dengan melibatkan 7 tim yaitu Bank BPD Jateng, Sumatra Bank Sumsel, Jakarta Sananta, Jakarta Elektrik PLN, Bank BNI 46, Bantul Yuso Gunadarma, dan Surabaya Samator. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan analisis dokumen selama pertandingan Putaran ke-2 Proliga tahun 2011 khususnya pada saat pertandingan putra yang meliputi teknik: (1) Smash. (2) Block. (3) Servis. (4) Passing. (5) Umpan/ Set-upp. Teknik analisis data yang digunakan adalah mencari persentase yang diperlukan untuk melakuakan macam-macam teknik dalam permainan bolavoli.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Persentase teknik permainan bolavoli putra pada Putaran ke-2 Proliga di Solo Jawa Tengah Tahun 2011, (a) Smash dengan rata-rata 69,85%. (b) Block dengan rata-rata 22,81%. (c) Servis dengan rata-rata 47,54% (d) Passing dengan rata-rata 69,80%. Adapun dari analisis data diperoleh teknik untuk menentukan latihan sebagai berikut, (a) Quicker terbaik dalam permainan bolavoli putra pada Putaran ke-2 Proliga di Solo Jawa Tengah Tahun 2011dengan tingkat keberhasilan 90,00%. (b) Open Spike terbaik dalam permainan bolavoli putra pada Putaran ke-2 Proliga di Solo Jawa Tengah Tahun 2011 dengan tingkat keberhasilan 86,66%. (c) Blocker terbaik dalam permainan bolavoli putra pada Putaran ke-2 Proliga di Solo Jawa Tengah Tahun 2011 dengan tingkat keberhasilan 53,13%. (d) Servis terbaik dalam permainan bolavoli putra pada Putaran ke-2 Proliga di Solo Jawa Tengah Tahun 2011 dengan tingkat keberhasilan 68,18%. (e) Set- upper terbaik dalam permainan bolavoli putra pada Putaran ke-2 Proliga di Solo Jawa Tengah Tahun 2011 dengan tingkat keberhasilan 95,14%. (f) Libero terbaik dalam permainan bolavoli putra pada Putaran ke-2 Proliga di Solo Jawa Tengah Tahun 2011 dengan tingkat keberhasilan recive 97,22% dan dig 63,33%. Adapun dari analisis data diperoleh karekteristik permainan sebagai berikut: (a) Karekteristik penyerangan terbaik dalam permainan bolavoli putra pada Putaran ke-2 Proliga di Solo Jawa Tengah Tahun 2011 dengan persentase 73,33%. (b) Karekteristik bertahan terbaik dalam permainan bolavoli putra pada Putaran ke-2 Proliga di Solo Jawa Tengah Tahun 2011 dengan persentase 55,26%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
ABSTRACT Viter Riyanto. ANALYSIS OF VOLLEYBALL’S MAN TECHNIQUE ON THE SECOND-ROUND PROLIGA IN SOLO, CENTRAL JAVA IN 2011
YEAR. Research Paper, Surakarta: School of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University of Surakarta. May 2011
The objective of this research is to know: the analysis of volleyball’s man
technique on the second-round Proliga in Solo, Central Java in 2011 year and the characteristics of game which is decide success in a team.
This research used causal-comparative method. Data source of this research is mans player in volleyball championship on the second-round Proliga in Solo, Central Java in 2011 by involved seven team, there are BNI of Central Java, Sumatra Bank Sumsel, Jakarta Sunanta, Jakarta Elektrik PLN, Bank BNI 46, Bantul Yosu Gunadarma and Surabaya Samator. Technique of collecting data are doing observation and analyze of document since the second-round competition of Proliga in 2011, especially when man’s competition is going on which have techniques; (1) Smash, (2) Block, (3) Service, (4) Passing, (5) Set-up. Technique for analyzing data is finding of the percentage that need to do the kinds of technique in volleyball.
Based on the observation, it can be conclude as follows; Percentage of volleyball’s man technique on the second-round Proliga in Solo, Central Java in 2011 year are; (a) Smash’s average 69,85%, (b) Block’s avegare 22,81%, (c) Service’s average 47,54%, (d) Passing’s avegare 69,80%. From the analyzing data can be obtained technique for decided of training as follows; (a) the best Quicker in volleyball’s man technique on the second-round Proliga in Solo, Central Java in 2011 with the level of success 90,00%, (b) the best Open Spike in volleyball’s man technique on the second-round Proliga in Solo, Central Java in 2011 with the level of success 86,66%, (c) the best Blocker in volleyball’s man technique on the second-round Proliga in Solo, Central Java in 2011 with the level of success 53,15%, (d) the best Service in volleyball’s man technique on the second-round Proliga in Solo, Central Java in 2011 with the level of success 68,18%, (e) the best Set-upper in volleyball’s man technique on the second-round Proliga in Solo, Central Java in 2011 with the level of success 95,14%, (f) the best Libero in volleyball’s man technique on the second-round Proliga in Solo, Central Java in 2011 with the level of success in recive 97,22% and dig 63,33%. On the other hand, from the analyzing data can be obtained the game’s characteristics: (a) the best aggression characteristic in volleyball’s man technique on the second-round Proliga in Solo, Central Java in 2011 with the percentage 73,33%, (b) the best defend characteristic in volleyball’s man technique on the second-round Proliga in Solo, Central Java in 2011 with the percentage 55,26%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka apabila kamu
telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu-lah hendaknya kamu
berharap
(Terjemahan Q.S. Al Insyirah : 6-8)
Janganlah pernah takut akan adanya masalah, karena dengan adanya
masalah maka akan membawa kita lebih dewasa dan membuat kita lebih
tenang menghadapi suatu problem.
(Penulis)
Berbuatlah kebaikan dan berbuatlah hal-hal yang positif, karena perbuatan
itu suatu saat akan kembali kepadamu.
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
PERSEMBAHAN
\ Skripsi ini dipersembahkan kepada :
Bapak dan Ibu Tercinta
Keluargaku yang selalu
mendukungku
Kakak dan adikku tersayang
Rekan-rekan penjaskesrek
angkatan ‘07
Temanku MojoTelo,simbah,iwan,
pak moko,soni,putro,nanang,luly,
aring,bayu,dobamk,mbak tiwi
Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
KATA PENGANTAR
Dengan diucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan penulisan
skripsi ini.
Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi
berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Mulyono. MM Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Waluyo, S. Pd., M.Or., Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bapak Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd sebagai pembimbing I yang dengan sabar
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
5. Bapak Waluyo, S. Pd., M. Or sebagai pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
6. Ketua PANPEL pertandingan Bolavoli Putaran Ke II Proliga tahun 2011 di
Solo Jawa Tengah yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.
7. Bapak Murtiyo selaku manajer Bolavoli Semarang Bank Jateng tahun 2011
yang telah banyak membantu penelitian.
8. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
Semoga semua amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang
Maha Esa. Akhirnya berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat.
Surakarta, April 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
:DAFTAR ISI
JUDUL .......................................................................................................... i
PENGAJUAN ................................................................................................ ii
PERSETUJUAN ............................................................................................ iii
PENGESAHAN ............................................................................................. iv
ABSTRAK .................................................................................................... v
MOTTO......................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN .......................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 5
D. Rumusan Masalah .............................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
F. Manfaat Hasil Penelitian ..................................................................... 6
BAB II. LANDASAN TEORI ....................................................................... 8
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 8
1. Permainan Bolavoli ........................................................................ 8
2. Teknik Dasar Permainan Bolavoli .................................................. 13
3. Teknik Permainan Bolavoli ............................................................ 38
4. Durasi Waktu Bolavoli.................................................................... 41
5. Latihan........................................................................................... 42
6. Strategi dan taktik dalam permainan Bolavoli ................................ 50
B. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 56
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 56
1. Tempat Penelitian .......................................................................... 56
2. Waktu Penelitian ............................................................................ 56
B. Metode Penelitian ............................................................................... 56
C. Sumber Data ....................................................................................... 56
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 57
E. Format Pengumpulan Data ................................................................. 57
F. Teknik Analisis Data .......................................................................... 61
BAB IV HASIL PENELITIAN ...................................................................... 62
A. Deskripsi Data ..................................................................................... 62
B. Analisis Hasil Penelitian ...................................................................... 64
1. Klub Surabaya Samator ................................................................... 64
2. Klub BNI 46 ................................................................................... 66
3. Klub Semarang Bank Jateng ........................................................... 68
4. Klub Sumatra Bank Sumsel Babel ................................................... 70
5. Klub Jakarta Electrik PLN .............................................................. 72
6. Klub Jogja Yuso Gunadarma ........................................................... 74
7. Klub Jakarta BNI 46 ....................................................................... 76
8. Klub Jakarta Sananta ....................................................................... 78
9. Klub Jogja Yuso Gunadarma ........................................................... 80
10. Klub Semarang Bank Jateng ........................................................... 82
11. Klub Surabaya Samator ................................................................... 84
12. Klub Jakarta Electrik PLN .............................................................. 86
13. Peraih Skor Terbanyak .................................................................... 88
14. Quiker Terbaik ............................................................................... 88
15. Open Spike Terbaik ........................................................................ 89
16. Blocker Terbaik .............................................................................. 89
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
17. Servis Terbaik ................................................................................. 89
18. Set- Upper Terbaik .......................................................................... 89
19. Libero Terbaik ................................................................................ 89
20. Karekteristik Penyerangan Terbaik ................................................ 90
21. Karekteristik Bertahan Terbaik ...................................................... 90
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ......................................... 91
A. Simpulan ............................................................................................. 92
B. Implikasi ............................................................................................. 92
C. Saran ................................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 94
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 96
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Unsur-unsur Prestasi Bolavoli ..................................................................... 10
2. Sikap Tangan saat Perkenaan Bola pada Pass Atas ..................................... 17
3.Sikap saat Perkenaan Bola pada Pass Atas .................................................. 17
4. Sikap saat Perkenaan Bola Pass Bawah ...................................................... 21
5.Sikap saat Smash secara Keseluruhan .......................................................... 25
6.Daerah Jatuhnya Sasaran Umpan ................................................................ 29
7.Rangkaian Gerak Normal Smash .................................................................. 29
8. Tahap – tahap melakukan underhand servis ................................................ 33
9. Servis floating ............................................................................................. 34
10.Pelaksanaan servis cekis ............................................................................. 35
11.Pelaksanaan Jumping Service ..................................................................... 35
12.Rangkaian Gerakan Blocking .................................................................... 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiv
DAFTAR TABEL
Tabel
1 Deskripsi data kebutuhan teknik dalam permainan Bolavoli Putra pada
Putaran Ke II tahun 2011 di Solo Jawa Tengah ..................................... 62
2 Deskripsi data waktu yang dibutuhkan dalam pertandingan Bolavoli
Putra pada Putaran Ke II Proliga tahun 2011 di Solo Jawa Tengah ........ 63
4 Deskripsi teknik pemain Klub Surabaya Samator .................................. 65
5 Deskripsi teknik pemain Klub Jakarta BNI 46 ....................................... 67
6 Deskripsi teknik pemain Klub Semarang Bank Jateng ........................... 69
7 Deskripsi teknik pemain Klub Palembang Bank Sumsel Babel .............. 71
8 Deskripsi teknik pemain Klub Jakarta Electrik PLN .............................. 73
9 Deskripsi teknik pemain Klub Jogja Yuso Gunadarma .......................... 75
10 Deskripsi teknik pemain Klub Jakarta BNI 46 ....................................... 77
11 Deskripsi teknik pemain Klub Jakarta Sananta ...................................... 79
12 Deskripsi teknik pemain Klub Jogja Yuso Gunadarma .......................... 81
13 Deskripsi teknik pemain Klub Semarang Bank Jateng ........................... 83
14 Deskripsi teknik pemain Klub Surabaya Samator .................................. 85
15 Deskripsi teknik pemain Klub Jakarta Electrik PLN .............................. 87
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Waktu yang dibutuhkan pada Putaran Ke II Proliga tahun 2011
di Solo Jawa Tengah .................................................................. 96
2. Peringkat Pemain Berdasarkan Keahlian pada Putaran Ke II
Proliga tahun 2011 di Solo Jawa Tengah ...................................... 98
3. Hasil Persentase Jakarta BNI 46 VS Surabaya Samator ............................. 101
4. Hasil Persentase Palembang Bank Sumsel VS Semarang Bank
Jateng .......................................................................................... 103
5. Hasil Persentase Yuso Gunardama VS Jakarta Electrik PLN .................... 105
6. Hasil persentase Jakarta BNI 46 VS Jakarta Sananta .................................. 107
7. Hasil Persentase Yuso Gunadarma VS Semarang Bank Jateng .................. 109
8. Hasil Persentase Surabaya Samator VS Jakarta Electrik PLN ..................... 111
9. Statistik Tim Surabaya Samator ................................................................ 113
10. Statistik Tim Jakarta BNI 46 .................................................................... 114
11. Statistik Tim Semarang Bank Jateng ........................................................ 115
12. Statistik Tim Palembang Bank Sumsel Babel ........................................... 116
13. Statistik Tim Jakarta Electrik PLN ........................................................... 117
14. Statistik Tim JogjaYuso Gunadarma ........................................................ 118
15. Statistik Tim Jakarta BNI 46 .................................................................... 119
16. Statistik Tim Jakarta Sananta.................................................................... 120
17. Statistik Tim Jogja Yuso Gunadarma ....................................................... 121
18. Statistik Tim Semarang Bank Jateng ........................................................ 122
19. Statistik Tim Surabaya Samator ............................................................... 123
20. Statistik Tim Jakarta Electrik PLN ........................................................... 124
21. Statistik Permainan Bolavoli (Formulir Pengamatan Tim) ........................ 125
22. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 176
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bolavoli adalah permainan beregu yang sedang berkembang di dunia. Di
Indonesia permainan bolavoli cukup memasyarakat dan bahkan berkembang pesat
sampai pelosok-pelosok desa. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pertandingan
antar kampung (tarkam) yang diikuti banyak peserta. Dan olahraga ini bersifat
menyenangkan, melibatkan banyak orang, murah, dan mudah dicari karena
hampir setiap kampung mempunyai lapangan bolavoli. Hal ini menunjukkan
bahwa bermain bolavoli sangat disenangi masyarakat dan dapat mendatangkan
kesegaran jasmani bagi para pelakunya.
Munculnya berbagai club-club bolavoli yang profesional maupun yang
tidak profesional di daerah-daerah menunjukkan bahwa perkembangan bolavoli
sangat baik. Adanya pertandingan atau kejuaraan resmi seperti Livoli dan Proliga
menunjukkan kepedulian pemerintah dalam memajukan permainan bolavoli di
tanah air. Dengan diadakannya kompetisi-kompetisi yang cukup besar dan diikuti
oleh club-club bolavoli profesional diharapkan dapat menciptakan pemain-pemain
yang terampil, cerdas dan berprestasi sehingga dapat mengangkat citra
perbolavolian Indonesia di mata Internasional.
Pencapaian prestasi yang tinggi dalam bolavoli diperlukan beberapa
syarat(kemampuan) yang harus dipenuhi. Dalam memperoleh prestasi yang tinggi
seorang atlet tidak hanya mengandalkan bakat yang dimiliki saja, tetapi harus
memiliki kemampuan kondisi fisik, teknik, taktik, dan mental yang bagus. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat Harsono (1998 : 100) bahwa “ Untuk mencapai
prestasi maksimal ada empat unsur yang harus diperhatikan dan dilatih secara
seksama oleh atlet, yaitu (a) unsur fisik (b) unsur teknik (c) unsur taktik (d) unsur
mental.
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Permainan bolavoli adalah permainan beregu yang membutuhkan
berbagai teknik dasar dalam memaimkannya. Menurut Suharno HP (1974 : 11)
bahwa,” Teknik dasar bolavoli harus benar-benar dikuasai terlebih dahulu guna
dapat menembangkan mutu prestasi permainan bolavoli. Penguasaan teknik dasar
bola voli merupakan salah satu unsur yang ikut menentukan menang atau
kalahnya suatu regu di dalam sustu pertandingan di samping suatu unsur-unsur
kondisi fisik, taktik, dan mental”.
Menurut Suharno HP (1974 : 11) pentingnya penguasan teknik dasar bola
voli ini mengingat hal-hal sebagai berikut :
1. Hukuman terhadap pelanggaran permainan yang berhubungan dengan kesalahan dalam melakukan teknik.
2. Karena terpisahnya tempat antara regu ke satu dengan regu yang lain sehingga tidak terjadi adanya sentuhan badan dari pemain lawan, maka pengawasan wasit terhadap kesalahan teknik lebih seksama.
3. Banyaknya unsur-unsur yang menyebabkan terjadinya kesalahan-kesalahan teknik antara lain : membawa bola, menyenduk bola, mendorong bola, menangkap bola, dan pukulan rangkap.
4. Permainan bolavoli adalah permainan cepat, artinya waktu untuk memainkan bola sangat terbatas sahingga penguasaan teknik yang tidak sempurna akan memungkinkan timbulnya kesalahan-kesalahan teknik yang cukup besar.
5. Penguasan taktik-taktik yang tinggi hanya dimungkinkan kalau penguasaan teknik dasar dan tinggi dalam bolavoli ini cukup sempurna.
Dengan melihat kemungkinan-kemungkinan di atas maka perlulah
kiranya setiap pemain bolavoli secara perorangan berusaha meningkatkan
penguasan teknik dasar di dalam permainan bolavoli secara sempurna.
Penguasan teknik dasar bermain bolavoli yang baik akan
mempermudahkan seorang pemain dalam menjalankan strategi dan rasa percaya
diri yang tinggi dan selalu optimis di setiap pertandingan. Mencapai suatu
kemenangan dari setiap lawan yang dihadapi adalah tujuan utama dari permainan
bolavoli. Maka, untuk mendapatkan kemenangan di suatu pertandingan dalam
permainan bolavoli dibutuhkan teknik, kondisi fisik yang baik serta taktik dan
mental.
Teknik dasar sebagaimana yang dimaksud adalah pass atas, pass bawah,
servis, smash, dan block. Teknik-teknik tersebut harus dikuasai untuk mendukung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3 penampilan seorang pemain dan secara kolektif akan meningkatkan kualitas tim.
Jika suatu tim para pemainnya menguasai teknik dasar bolavoli dengan baik,
maka tim tersebut mempunyai peluang yang besar untuk memenangkan
pertandingan.
Teknik pass harus dimiliki oleh setiap pemain, baik pass atas maupun
pass bawah. Untuk pass atas harus dimiliki dengan baik terutama oleh seorang
setter atau pengumpan. Karena posisi seorang pengumpan dalam permainan
bolavoli sangatlah vital. Seorang setter adalah otak dalam suatu permainan.
Sebagai pengumpan memiliki tugas dan tanggung jawb yang besar karena untuk
melakukan serngan ke lawn biasanya seorang pengumpan harus cerdas dalam
menempatkan bola, dalam artian bola tersebut akan diberikan kepada spiker yang
mana yang mana dengan melihat blocker lawan , blocker yang lemah akan
menjadikan sasaran untuk melakukan serangan.
Teknik dasar bolavoli yang mempunyai kontribusi besar untuk
mendukung kemenangan dalam pertandingan selain passing adalah servis. Hal ini
karena, servis memiliki fungsi ganda yaitu, sebagai tanda dimulainya permainan
dan sebagai serangan pertama bagi regu yang melakukan. Bagi regu yang
melakukan servis mempunyai peluang untuk mendapatkan point, bahkan untuk
memenangkan pertandingan. Sebagai serangan maka servis harus dilakukan
sebaik mungkin yaitu, dengan mempersulit laju bola agar lawan sulit menerima
atau bahkan langsung mati (point).
Pemain yang tak kalah perannya selain setter adalah seorang spiker.
Seorang spiker mempunyai beban dan tanggung jawab yang sama beratnya
dengan seorang pengumpan, yaitu sebagai pemain terakhir dalam melakukan
serangan yaitu sebagai pemukul bola ke daerah lawan untuk mendapatkan point
atau nilai karena permainan bolavoli dilakukan dengan relly point dengan tiga kali
kemenangan dengan jumlah point dua puluh lima. Dengan penilaian relly point
permainan bolavoli akan lebih cepat dalam menyelesaikan satu permainan tapi
akan lebih lama jika permainannya berimbang. Untuk itu dalam permainan
bolavoli dibutuhkan kemampuan fisik yang baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Kemampuan fisik yang baik merupakan syrat utama untuk mencapai
prestasi yang tinggi.dengan kemampuan fisik yang baik akan mendukung dalam
mengembangkan unsur-unsur lain seperti teknik, taktik dan strategi permainan.
Seperti yang dikemukakan Agus Kristiyanto (2010: 92) bahwa ”Keberhasilan
penguasaan teknik sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik. Oleh karena itu,
pengembangan aspek fisik dan teknik adalah dua aspek latihan yang tidak dapat
dipisahkan. Penggunaan strategi dan taktik yang benar memungkinkan atlet untuk
memanfaatkan kondisi fisik dan kapasitas psikologis yang maksimal”. Oleh
karena itu kemampuan fisik dan teknik harus mendapatkan prioritas utama dalam
pembinaan. Untuk mengembangkan kemampuan fisik dan teknik, harus
melakukan latihan secara sistematis, kontinu, dan berulang-ulang dengan program
latihan yang benar.
Berkaitan dengan unsur taktik, penempatan posisi dalam permainan
bolavoli sangat menentukan kalah menangnya suatu pertandingan. Hal ini
dikarenakan melalui penempatan posisi pemain tersebut taktik dan strategi
permainan dapat berjalan lancar.
Setiap tim memiliki karakteristik permainan yang tidak sama.
Karakteristik permainan masing-masing tim ikut andil dalam menentukan
keberhasilan atau kegagalan suatu tim. Tidak selalu tim yang memiliki
karakteristik menyerang yang lebih baik akan memenangkan pertandingan. Tidak
menutup kemungkinan, tim yang memiliki karakteristik permainan untuk bertahan
yang lebih baik dapat memenangkan pertandingan meskipun serangan yang
dilakukan tidak sebaik tim lawan. Dengan kata lain, tidak selalu tim yang menang
memiliki kemampuan teknik yang lebih sempurna daripada tim yang kalah.
Sampai saat sekarang, belum ada penyelidikan yang pasti tentang taktik
yang paling besar andilnya dalam menentukan kemenangan suatu tim. Hal ini
dikarenakan pendapat satu orang dengan yang lainnya berbeda, serta masing-
masing mempunyai alasan-alasan tentang kelebihan dan kekurangan dari kedua
macam taktik tersebut. Yang jelas, penyerangan dan pertahanan harus
dikembangkan secara harmonis dalam latihan-latihan taktik agar dapat mencapai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5 hasil pertandingan yang optimal. Hal ini menjadi alasan mutlak bahwa puncak
prestasi taktik yang stabil dalam bermain bolavoli menjadi tuntutan setiap tim
untuk menjadi juara.
Pada umumnya penempatan pemain bolavoli dibedakan menjadi empat
yaitu setter atau pengumpan, open spiker, quiker dan allround, dan bila perlu
ditambahkan satu lagi pemain yaitu libero. Dari posisi atau kategori pemain
tersebut mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing. Setiap pemain
harus mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai taktik dan strategi
yang diterapkan pelatih. Namun dari masing-masing posisi tersebut harus mampu
menjalin kerjasama satu dengan yang lainnya. Hal ini sangat penting karena untuk
menyusun suatu serangan ataupun menyusun suatu pertahanan dalam permainan
bolavoli.
Sebagai sampel dalam penelitihan ini adalah pemain bolavoli Proliga
putra tahun 2011 di Solo, Jawa Tengah. Komponen teknik yang dibutuhkan para
pemain bolavoli dalam permainan bolavoli putra pada putaran ke dua Proliga
tahun 2011 belum diketahui karena kemampuan teknik dasar pass atas, pass
bawah, servis, smash, block setiap pemain berbeda. Dan menggunakan peraturan
bolavoli terbaru yang telah dipergunakan sejak tahun 2010.
Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan observasi,
untuk menganalisis teknik dan karakteristik permainan yang menentukan
keberhasilan suatu tim pada permainan bolavoli. Di dalam pertandingan bolavoli
tidak selalu tim yang memenangkan pertandingan memiliki kemampuan teknik
yang lebih baik daripada tim yang kalah atau sebaliknya.Sebagai sampel dalam
penelitian ini adalah pemain bolavoli proliga putra tahun 2011 di Solo, Jawa
Tengah
Berdasarkan permasalahan di atas, seorang pemain profesional harus
dapat menguasai teknik-teknik dasar dengan sebaik mungkin. Untuk mengetahui
teknik-teknik para pemain bolavoli yang profesional, maka perlu diaadakan
penelitian dengan judul,”Analisis Teknik Permainan Bolavoli Putra Pada Proliga
Putaran Ke-2 Di Solo, Jawa Tengah Tahun 20011”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
masalah dalam penelitian ini dapat di identifikasi sebagai berikut:
1. Belum diketahui kemampuan kondisi fisik, teknik, taktik, dan mental
yang baik untuk mencapai prestasi bolavoli.
2. Perlunya penempatan posisi sebagai taktik dan strategi dalam permainan
bolavoli.
3. Belum diketahui karakteristik permainan yang menentukan keberhasilan
suatu tim.
4. Tidak selalu tim yang memenangkan pertandingan memiliki kemampuan
teknik yang lebih baik daripada tim yang kalah atau sebaliknya.
5. Penerapan peraturan permainan bolavoli yang terbaru terhadap pola
permainan bolavoli pada proliga putaran ke-2 di Solo, Jawa Tengah Tahun
2011.
6. Komponen teknik yang dibutuhkan para pemain bolavoli putra pada
proliga pada putaran di Solo, Jawa Tengah Tahun 2011 belum diketahui.
7. Analisis teknik permainan perlu dilakukan pada pemain putra pada proliga
putaran ke-2 di Solo, Jawa Tengah Tahun 2011.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari penyimpangan permasalahan, masalah dalam
penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Analisis teknik permainan Bolavoli pada pemain Putra pada Proliga
Putaran ke-2 di Solo, Jawa Tengah Tahun 2011.
2. Karakteristik permainan pemain bolavoli putra pada Proliga putaran ke-2
di Solo, Jawa Tengah 2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, pembatasan masalah di atas, masalah
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah analisis teknik permainan pemain Bolavoli Putra Proliga
Putaran ke-2 di Solo, Jawa Tengah Tahun 2011?
2. Bagaimanakah Karakteristik permainan pemain bolavoli putra pada
Proliga putaran ke-2 di Solo, Jawa Tengah Tahun 2011?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, penelitian ini
mempunyai tujuan untuk mengetahui:
1. Analisis teknik permainan Bolavoli Putra Proliga Putaran ke-2 di Solo,
Jawa Tengah Tahun 2011.
2. Karakteristik permainan yang menentukan keberhasilan suatu tim.
F. Manfaat Penelitian
Masalah dalam penelitian ini sangat penting untuk diteliti dengan
harapan memberikan manfaat antara lain:
1. Dapat dijadikan acuan bagi para pelatih untuk memperbaiki dan
mengembangkan program latihan yang sesuai untuk meningkatkan
kondisi fisik dan penguasaan teknik
2. Dapat dijadikan informasi dan masukan bagi para pemain dan pelatih
bolavoli.
3. Bagi pelatih dan pemain dapat dijadikan acuan untuk mengatur taktik dan
strategi dalam menghadapi suatu pertandingan.
4. Bagi peneliti dapat menambah wawasan tentang karya ilmiah untuk
dikembangkan lebih lanjut.
5. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang bolavoli bagi para
pembaca.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A.Tinjauan Pustaka
1. Permainan Bolavoli
Bolavoli merupakan permaina beregu yang dimainkan oleh dua regu,
yang masing – masing regu terdiri dari enam orang ditmbah dengan satu orang
libero di masing-masing regu, jumlah keseluruhan pemain bolavoli adalah dua
belas orang. Setiap regu paling banyak memainkan bola di lapangan sendiri tiga
kali sentuhan. Semua pemain boleh melakukan smash kecuali seorang libero,
libero hanya bertugas sebagai pemain bertahan.
Tujuan dari masing – masing regu adalah berusaha mencari kemenangan
dalam satu set, dengan cara mengumpulkan nilai dua puluh lima lebih dahulu,
sehingga dalam bermain bolavoliharus memakai pola penyerangan dengan baik
supaya bisa mendapatkan angka dan harus pula memakai sistem pertahanan
dengan baik supaya lawan tidak mudah mendapatkan angka. Untuk itu perlunya
penguasaan teknik yang memadai. Menurut Soedarwo dkk (2000 : 31) bahwa, “
permainan bolavoli merupakan permainan tim. Permainan hanya bisa baik bila
masing – masing pemain memiliki kemampuan teknik yang memadai”. Menurut
Suharno HP. (1985 : 11) bahwa, “ Penguasaan teknik dasar permainan bolavoli
merupakan salah satu unsur yang ikut menentukan menang atau kalahnya satu
regu di dalam suatu permainan”.
Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, tujuan
permainan bolavoli adalah mencapai suatu kemenangan. Untuk mencapai suatu
kemenangan dibutuhkan penguasan teknik bermain yang memadai dari masing –
masing individu. Selain itu, di dukung dengan fisik, taktik dan mental yang baik
dan kerja sama yang kompak dalam satu tim guna memperoleh suatu
kemenangan. Sebaik apapun ketrampilan yang dimiliki seorang pemain tanpa
adanya kerja sama dan taktik yang baik antara pemain satu dengan pemain yang
lain dalam satu tim, maka tim tersebut akan sulit memperoleh suatu kemenangan.
Karena itu untuk mencapai tujuan dalam permainan bolavoli maka setiap pemain
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9 voli harus menguasai teknik dasar bermain bolavoli dengan baik serta di dukung
dengan taktik dan kerja sma antar pemain dalam satu tim.
a. Prinsip Dasar Permainan Bolavoli
Permainan bolavoli adalah olahraga beregu yang dalam pelaksanaan
permainannya dilakukan dengan memantulkan bola secara bergantian dari tim
yang satu ke lawannya bertujuan untuk mematikan lawan dan memperoleh
kemenangan. Amung Ma’mum dan Toto Subroto (2001: 43) menyatakan
bahwa,”Prinsip dasar permainan bolavoli adalah memantul-mantulkan bola agar
jangan sampai menyentuh lantai, bola dimainkan sebanyak-banyaknya tiga kali
sentuhan dalam lapangan sendiri dan mengusahakan bola hasil sentuhan itu
diseberangkan ke lapangan lawan melewati jaring masuk sesulit mungkin”.
Munurut M. Yunus(1992: 1) bahwa, Permainan bolavoli adalah memasukkan bola ke daerah lawan melewati suatu rintangan berupa tali atau net dan berusaha memenangkan permainan dengan mematikann bila ke daerah lawan. Memvoli artinya memainkan/memantulkan bola sebelum bola jatuh atau sebelum bola menyentuh lantai. Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, permainan
bolavoli adalah suatu permainan yang dilakukan dengan cara memantulkan bola
menggunakan seluruh bagian tubuh untuk dimainkan dilapangan sendiri sebanyak
tiga kali. Syarat pantulan harus sempurna tidak bertentangan dengan peraturan
yang berlaku. Tujuan dari permainan bolavoli yaitu menyeberangkan bola ke
daerah lapangan permainan lawan sesulit mungkin untuk dijatuhkan atau
mematikan supaya lawan tidak dapat mengembalikan sehingga mendapatkan
point dan memperoleh kemenangan.
b. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pencapaian Prestasi Bolavoli
Untuk mencapai prestasi bolavoli secara maksimal dipengaruhi oleh
bnyak faktor. Soedarwo dkk. (2000 : 6) menyatakan bahwa,” Penguasaan teknik
dasar permainan bolavoli merupakan salah satu unsur yang ikut menentukan
menang atau kalahnya suatu regu di dalam suatu pertadingan di samping unsur
kondisi fisik, taktik dan mental”. Hal senada dikatakan Marta Dinata (2004 : 5)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10 bahwa ,” Teknik dasar merupakan faktor utama selain kondisi fisik, taktik dan
mental”.
Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa, faktor yang
mempengaruhi pencapaian prestasi bolavoli meliputi unsur teknik, kondisi fisik,
taktik dan mental. Untuk mencapai prestasi bolavoli semaksimal mungkin, maka
unsur-unsur tersebut harus dilatih dan dikembangkan secara baik dan teratur.
Secara singkat unsur-unsur yang mendukung pencapaian prestasi bolavoli
dijelaskan sebagai berikut:
Prestasi Bolavoli Konsentrasi mental
Gambar 1. Unsur – unsur Prestasi Bolavoli (Josef Nossek, 1985: 8)
Teknik Taktik
Pertahanan Persiapan serangan
Serangan Individual Group dan Tim taktik
Digging Volleyying
Block pasief Diving
Volley pass Dig pass
Servis Smash
Block aktif
Sistem pertahanan
Taktik setting
Sistem serangan
Kondisi Fisik
kekuatan kecepatan Daya tahan Kelentukan kemampuan Koordinasi
Kekuatan eksplosif (lompatan akselerasi
smashsing)
Kecepatan reaksi
kecepatan non cyclic kecepatan
cyclic
Daya tahan dasar (aerobik)
daya tahan khusus (daya
tahan otot lokal)
Mobilitas gabungan (pundak
pergelangan tangan dan
pergelangan kaki)
ketangkasan Koordinasi ketrampilan
dan ketangkasan
motor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
1) Unsur Kondisis Fisik
Dalam setiap cabang olahraga tentu membutuhkan kualitas fisik yang
prima. Dengan kualitas fisik yang prima akan dapat mendukung pencapaian
prestasi secara optimal. M. Yunus ( 1992 : 61) menyatakan bahwa,” Tanpa
persiapan kondisi fisik yang memadai maka akan sulit mencapai prestasi yang
tinggi. Jika kondisi fisik tidak disiapkan secara khusus sebelumnya, maka akan
sulit dan terlalu lama bagi atlit untuk dapat menguasai teknik dan taktik dalam
bermain bolavoli”.
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, kemampuan kondisi fisik
merupakan faktor yang sangat penting untuk mengembangkan unsur teknik, dan
taktik permainan bolavoli. Kualitas fisik yang baik akan mendukung secara
langsung terhadap kualitas gerak yang dapat ditampilkan, karena keberadan
kualitas fisik selalu beroperasi dengan fungsi psikomotor. Oleh karena itu, untuk
mencapai prestasi olahraga komponen – komponen kondisi fisik harus dilatih dan
dikembangkan secara baik dan teratur.
2) Unsur Teknik
Penguasan teknik dasar bolavoli merupakan unsur yang sangat penting
untuk mendukung penampilan seorang pemain, baik secara individu maupun
secara tim. M. Yunus (1992 :11) teknik dalam permainan bolavoli dapat
diartikan,” Sebagai cara memainkan bola dengan efektif dan efisien sesuai dengan
peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal”. Menurut
Suharno HP.(1985 :11) bahwa,” Penguasaan teknik dasar permainan bolavoli
merupakan salah satu unsur yang ikut menentukan menang atau kalahnya satu
regu di dalam suatu pertandingan”.
Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, menguasai
teknik dasar bolavoli merupakan faktor yang penting. Unsur – unsur teknik dasar
bermain bolavoli harus dikuasai oleh pemain bolavoli, menurut Suharno HP.
(1985 : 51) adalah sebagai berikut :
1) Teknik dengan bola : a) Pass atas b) Set-up/umpan c) Pass bawah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
d) Smash/spike e) Block/bendungan f) Servis
2) Teknik tanpa bola : a) Langkah awalan smash, block b) Langkah sebelum mengambil bola c) Loncatan dan gerak tipu d) Pengambilan posisi
Pada dasarnya teknik dasar bermain bolavoli dibedakan menjadi dua
macam yaitu, teknik dengan bola dan teknik tanpa bola. Teknik dengan bola
merupakan cara memainkan bola dengan anggota badan yang efektif dan efisien
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sedangkan teknik tanpa bola berupa
gerakan – gerakan khusus yang mendukung teknik dengan bola. Dalam
pelaksanaan permainannya, kedua teknik tersebut memiliki keterkaitan yang erat
menurut kebutuhannya.
3) Unsur Taktik
Menurut Sudjarwo (1993 : 61) “ taktik dalam olahraga sangat diperlukan
terutama untuk penampilan dalam olahraga yang kompleks”. Berkaitan dengan
taktik permainan bolavoli Soedarwo dkk (2000 : 45) menyatakan bahwa,” taktik
merupakan keseluruhan tindakan atau usaha baik yang dilakukan oleh masing-
masing individu maupun tim untuk mencapai hasil yang optimal di dalam suatu
pertandingan”.
Dalam permainan bolavoli, kemampuan dalam taktik permainan mutlak
diperlukan untuk memperoleh kemenangan. Berdasarkan macamnya, taktik dalm
permainan bolavoli dikelompokkan dalam beberapa macam. Menurut Suharno
HP. (1985 : 1) taktik permainan bolavoli terdiri atas, “(1) Petahanan, (2)
Penyerangan, (3) Perorangan, (4) Kelompok, dan (5) Tim”.
Taktik pertahanan adalah siasat yang dilakukan dalam upaya menjaga
agar mempertahankan dari serangan lawan. Taktik pertahanan dalam permainan
bolavoli diantaranya dilakukan dengan teknik blockingyang dapat dilakukan
secara perorangan atau kelompok. Taktik penyerangan adalah siasat yang
dilakukan dalam upaya untuk mematikan regu lawan dengan mengadakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13 serangan melaui smash atau lewat servis. Taktik individual adalah siasat
perorangan dalam menggunakan kemampuan fisik, teknik, dan mental dengan
proses yang cepat untuk menghadapi prolematika dalam mencari kemenangan
pada pertandingan bolavoli secara sportif. Taktik kelompok adalah suatu siasat
yang dilakukan oleh dua sampai lima pemain dalam bentuk pertahanan atau
penyerangan untuk mencapai kemenangan secara sportif dalam pertandingan
misalnya grup taktik dalam smash, block, bertahan di lapangan belakang dan lain
– lain. Taktik tim atau kolektif taktik adalah suatu siasat yang dijalankan oleh
suatu regu atau enam orang dalam kerjasama untuk mencari kemenangan secara
sportif. Taktik tim merupakan tujuan akhir suatu regu dalam usaha mencapai
prestasi maksimal.
4) Unsur Mental
Mental merupakan tingkat kemampuan atau cara berfikir seseorang yang
ikut berpengaruh pada performa dalam suatu pertandingan. Sebaik apapun fisik,
teknik, dan taktik yang dimiliki, jika mentalnya tidak baik, maka prestasi optimal
sulit tercapai. Harsono (1988 : 101) mengemukakan, “ Betapa sempurna
perkembangan fisik, teknik dan taktik atlet, apabila mentalnya tidak turut
berkembang, prestasi tinggi tidak mungkin akandapat dicapai”. Agus
Kristiyanto(2010: 92) mengemukakan,”Pembinaan mental yang mantap sangat
mendukung terciptanya kematangan juara atlet”.
Kesiapan aspek psikologis atau mental harus diperhatikan dalam program
pembinaan. Mental yang baik tidak dapat diperoleh secara cepat, tetapi melalui
proses pembinaan dan latihan secara teratur. Dalm hal ini peranan seorang guru
atau pelatih untuk membentuk mental yang baik bagi siswa atau anak didiknya
cukup besar. Seorang guru atau pelatih harus memberikan pengertian – pengertian
dan latihan mental secara baik dan tepat.
2. Teknik Dasar Permainan Bolavoli
Permainan bolavoli merupakan salah satu bentuk aktifitas olahraga yang
memerlukan penguasaan teknik dalam memainkannya. Sebagai aktifitas
kelompok, suatu regu ditentukan oleh kemampuan setiap anggota regu dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14 melaksanakan fungsinya masing-masing. Kerjasama suatu regu dalam permainan
terwujud dalam bentuk jalinan kerjasama upaya menyerang untuk mematikan
lawan, dan mempertahankan lapangan agar tidak dapt dimatikan oleh lawan serta
jangan sampai mati sendiri.Teknik merupakan suatu proses gerakan dan
pembuktian dalam praktek dengan sebaik-baiknya.Pernyataan ini sesuai dengan
pendapat Soedarwo dkk (2000:6) bahwa “Teknik adalah suatu proses melahirkan
keefektifan jasmani dan pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin untuk
menselesaikan tugas yang pasti”.Di tinjau dari pelaksanaannya permainan
bolavoli mempunyai beberapa teknik dasar yang harus di kuasai dengan baik oleh
seluruh pemain.Penguasaan teknik dasar bolavoli merupakan salah satu unsur
yang ikut menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam suatu
pertandingan di samping unsur-unsur kondisi fisik,taktik dan mental.Menurut
M.Yunus (1992:68) mengemukakan bahwa,”teknik dalam permainan bolavoli
dapat di artikan sebagai cara memainkan bola dengan efektif dan efesien sesuai
dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal”.
Menurut Soedarwo dkk (2000:6) pentingnya penguasaan teknik dasar
permainan bolavoli ini mengingat hal-hal sebagai berikut :
1) Hukuman terhadap pelanggaran permainan yang berhubungan dengan kesalahan dalam melakukan teknik.
2) Karena terpisahnya tempat antara regu kesatuan dengan regu yang lain,sehingga tidak terjadi adanya sentuhan badan dari pemain lawan, maka pengawasan wasit terhadap kesalahan teknik ini lebih seksama.
3) Banyaknya unsur-unsur yang menyebabkan terjadinya kesalahan-kesalahan teknik ini antara lain : membawa bola, menyenduk bola, mendorong bola, mengangkat bola, dan pukulan rangkap.
4) Permainan bolavoli adalah permainan cepat, artinya waktu untuk memainkan bola sangat terbatas sahingga penguasaan teknik yang tidak sempurna akan memungkinkan timbulnya kesalahan-kesalahan teknik yang lebih besar.
5) Penguasan taktik-taktik yang tinggi hanya dimungkinkan kalau penguasaan teknik dasar dan tinggi dalam bolavoli ini cukup tinggi.
Dengan melihat kemungkinan- kemungkinan seperti tersebut maka setiap
pemain bolavoli secara perorangan berusaha meningkatkan penguasaan teknik-
teknik dasar didalam permainan bolavoli. Unsur – unsur teknik dasar bermain
bolavoli harus dikuasai oleh pemain bolavoli, menurut Suharno HP (1985 : 51)
adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
1) Teknik dengan bola : a) Pass atas b) Set-up/umpan c) Pass bawah d) Smash/spike e) Block/bendungan f) Servis
2) Teknik tanpa bola : a) Langkah awalan smash, block b) Langkah sebelum mengambil bola c) Loncatan dan gerak tipu d) Pengambilan posisi
Sedangkan menurut Sugiyanto (1993:6) teknik-teknik dasar yang perlu dikuasai untuk dapat bermain bolavoli dengan baik adalah:
a. Gerak Dasar 1. Jalan 2. Lari 3. Jengket 4. Loncat 5. Berputar 6. Mengguling
b. Gerak teknik dasar bermain 1. Sikap siap 2. Gerakan menyonsong dan menjangkau bola 3. Passing atas 4. Passing bawah 5. Servis 6. Smash 7. Block
Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, menguasai
teknik dasar bolavoli merupakan faktor yang penting dan harus dipahami serta
dikuasai dengan benar. Uraian secara singkat macam – macam teknik dasar
permainan bolavoli dengan bola sebagai berikut :
a. Teknik pass atas
Pass atas berguna untuk passing dan umpan. Menurut Soedarwo dkk
(2000:8) bahwa “Passing didalam permainan bolavoli adalah usaha ataupun upaya
seorang pemain bolavoli dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu yang
tujuannya adalah untuk mengoperkan bola yang dimainkannya itu kepada teman
seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri. Sedangkan arti set- up adalah
usaha atau upaya seorang pemain bolavoli dengan cara menggunakan suatu teknik
tertentu dengan tujuannya adalah untuk menyajikan bola yang dimainkannya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16 kepada teman seregunya yang selanjutnya agar dapat untuk melakukan serangan
terhadap regu lawan ke lapangan lawan”. Berdasarkan pendapat di atas, istilah
passing dan set- up memiliki perbedaan.
Dalam pass atas pemain harus berada langsung dibawah bola. Dengan
cara ini sudut melayangnya bola dapat diperhitungkan lebih cepat. Suatau pass
set-up harus sekurang – kurangnya 6 kaki diatas net dan 3 kaki jaraknya dari net.
Ini memungkinkan spiker untuk memperhitungkan bola, untuk mendapatkan
posisi tanpa membuat kesalahan dan untuk mencapai tiatik tertinggi dari
lompatanya sebelum memukul. Pass atas juga berperan dalam pengambilan bola
servis dari lawan yang berada di atas kepala (Soedarminto: 1993 : 25)
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pass atas adalah
teknik memainkan bola dengan tujuan untuk mengarahkan atau mengoperkan bola
tersebut kepada teman seregunya agar dapat melakukan serangan dan juga teknik
menerima bola yang posisinya lebih tinggi dari dada.
Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening
dan lontarkan kembali ke atas , tetapi proses gerakan tersebut dilakukan secara
cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan. Pemain melakukan sikap siap.
Badan dijulurkan ke atas dengan meluruskan tungkai, bersaman dengan
menjulurkan kedua tangan ke atas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.
Tungkai ditekuk kembali samapi lutut membuat sudut 135˚, posisi lengan ditekuk
didepan muka di atas kening dan bola disentuh oleh jari-jari tangan. Tungkai
dijulurkan kembali sampai berjingkat dan bola dilambungkan ke depan atas
dengan jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus ke atas kemudian
kembali kepada sikap siap. (http://jbrammultiply.com/jurnal/item/3)
Adapun pelaksanan teknik pass atas menurut Suharno HP (1985 : 16)
adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
1) Sikap permulaan:
Pemain mengambil sikap normal. Dalam bermain bolavoli sikap siap normal ini adalah pengambilan sikap siap tubuh sedemikian hingga memudahkan untuk secepatnya bergerak ke arah yang diinginkan. Secara keseluruhan tubuh harus setimbang yang labil. Maksudnya agar koordinasi daripada tubuh tetap dapat terkuasai dan labil maksudnya agar tubuh itu dapat digerakkan kesegala arah dalam waktu yang singkat. Adapun sikap siap normal adalah sebagai berikut: Pemain berdiri dengan salah satu kaki berada di depan kaki yang lain. Dianjurkan bila ia tidak kidal kaki kiri berada lebih ke depan dari kaki kanan. Lutut ditekuk badan agak condong sedikit ke depan dengan tangan siap berada di depan dada. Pada sast melakukan passing, maka segeralah menempatkan di bawah bola, dan tangan diangkat ke atas depan kira-kira setinggi dahi. Jari-jari tangan secara keseluruhan membentuk suatu setengah bulatan. Jari-jari direnggangkan sedikit satu dengan yang lain dan kedua ibu jari membentuk satu sudut
Gambar 2. Sikap tangan saat perkenaan bola pada pass atas (Suharno HP,1974: 16)
2) Sikap perkenaan bola:
Perkenaan bola pada jari adalah diruas pertama dari ibu jari. Pada saat ibu jari disentuhkan pada bola maka jari-jari agak ditegangkan sedikit dan pada sat itu juga diikuti gerakan pergelangan, lengan ke arah depan agak eksplosif.
Gambar 3.sikap saat perkenaan bola pass atas
(Suharno HP,1974: 16)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
3) Sikap akhir: Setelah bola berhasil di pass maka lengan harus sebagai suatu gerakan lanjutan diikuti dengan badan dan langkah kaki ke depan agar koordinasi tetap terjaga dengan baik. Gerakan tangan, pergelangan, lengan dan kaki harus merupakan suatu gerakan yang harmonis, sedang pandangan kearah jalannya bola.
b. Umpan / Set-up
Umpan atau set-up berguna untuk menyajikan bola pada smasher.
Menurut Suharno HP (1985:19) menyatakan bahwa, “ Men set-up berarti
menyajikan bola kepada teman seregunya yang selanjutnya diharapkan akan dapat
dipergunakan untuk menyerang kepada lawan”. Umpan dapat disajikan kedepan
dan kebelakang.
1) Umpan Kedepan
Pengumpan menempatkan posisi badan di bawah dan agak
dibelakang arah gerak bola, kedua telapak tangan dan jari – jari
membentuk bulatan setengah lingkaran telah siap di depan atas dahi.
2) Umpan Kebelakang
Pengumpan menenmpatkan posisi badan dibawah bola, badan agak
dicondongkan kebelakang sedikit. Gerak jari dan pergelangan tangan
lebih aktif, terutama ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah, lengan
segaris dengan kecondongan badan bagian atas saat pelaksanaan
umpan. Pandangan kebelakang sedikit untuk melihat jalannya bola ke
arah belakang.
Jenis – Jenis Umpan
a) Umpan Normal / Open
Bola segera di umpan ke atas dengan kekuatan dorongan
lengan, ibu dan pergelangan tangan serta ayunan kaki. Usahakan
bola parabol keatas net dengan ketinggian lebih 2m dari tepi atas
net. Bola berada diantara smasher dan pengumpan sejajar net
dengan jarak\ dari net ± 20 cm atau 50 cm.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
b) Umpan Semi
Perkenaan bola tepat diatas dahi segaris dengan sumbu badan,
dimana umpan dilakukan dengan gerak keatas depan, ketinggian
bola diatas tepi net antara diatas 1m s/d 2m. Penentuan kualitas
parabol dan jalannya bola tergantung kekuatan jari, pergelangan
tangan dan lengan. Timing pemberian umpan semi dilakukan bila
smasher telah kelihatan bergerak maju awalan dengan jarak ± 1m
dari pengumpan.
c) Umpan Straight / Kamboja
Parabol bola antara 0.5m s/d 1.5m dari tepi atas net. Dorongan
bola lebih dominan dibandingkan dengan gerak keatas untuk
parabol bola, Bola diatas net meluncur agak cepat dengan jarak
20cm – 50cm dari net, dimana akhir parabol bola terletak diatas
garis samping lapangan. Begitu bola datang segera dipantulkan
kedepan atas dengan cepat, setelah pengumpan melihat smasher
telah berawalan merapat dengan net diluar garis samping lapngan.
Timing pemberian umpan harus tepat, yaitu saat bola telah
didepan atas dahi dan smasher telah siap mengambil awalan.
d) Umpan Quick
Teknik umpan ini memerlukan ketinggian bola 50cm s/d 1m dari
tepi atas net. Timing pemberian bola saat smasher telah melayang
keatas didepan pengumpan siap untuk memukul bola, biasanya
pasing bola datang, tunggu sebentar sampai smasher meloncat
untuk menunggu bola diatas net. Gerakan utama dalam umpan
pendek ini adalah kekuatan jari dan pergelangan pengumpan,
perkenaan tangan terhadap bola sama dengan pelaksanaan umpan
semi. Arah umpan parabol vertical disebut quick A, sedangkan
parabol straight disebut quick B
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Mengumpan atau men-set up harus memenuhi beberapa persyaratan agar
hasilnya dapat di smash dengan baik dan berhasil. Adapun persyaratan tersebut
menurut Nuril Ahmadi (2007:29) adalah sebagai berikut :
(1) Bola harus melambung dengan tenang di daerah serang lapangan sendiri (2) Bola harus berada diatas jaring dengan ketinggian cukup, agar sempat di
smash bagi smasher. (3) Jarak dari jaring sejauh antara 20 sampai 50cm,terkecuali serangan dari
belakang.
Demikianlah persyaratan yang harus dipenuhi bila seorang pemain
bolavoli ingin memberikan umpan kepada teman seregunya. Pelaksanaan set-up
baik dalam sikap permulaan, sikap saat perkenaan dan sikap akhir seperti sikap
pass atas.
c. Pass bawah
Pass bawah merupakan suatu teknik memainkan bola dengan tujuan
untuk mengarahkan bola tersebut kesuatu tempat agar bola tersebut dapat
diumpankan oleh pemain lainnya untuk dilakukan serangan. Dalam teknik
pelaksanaan pass bawah, pemain melakukan sikap siap. Kedua tangan rapat dan
dijulurkan ke depan, kedua lengan membuat sudut 45˚ dengan badan. Sikap tubuh
semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut dari 135˚ menjadi 45˚.
Tungkai mulai dijulurkan ke atas agak ke depan, bola mengenai lengan bawah
yang terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tak boleh
melebihi bahu. Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut
dari 135˚ menjadi 45˚. Menurut Soedarwo (2000:9) teknik pelaksanaan pass
bawah adalah sebagai berikut:
(a) Sikap permulaan
Ambil sikap normal pada saat tangan akan dikenakan pada bola,
segera tangan dan juga lengan diturunkan serta tangan dan lengan
dalam keadaan terjulur kebawah depan lurus. Siku tidak boleh
ditekuk, kedua lengan merupakan papan pemukul yang selalu lurus
keadaanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
(b) Sikap saat perkenaan
Pada saat akan mengenakan bola pada bagian sebelah atas (bagian
proximal) dari pada pergelangan tangan, ambillah terlebih dahulu
posisi sedemikian hingga badan berada pada posisi menghadap bola.
Begitu bola berada pada jarak yang tepat maka segeralah ayunkan
lengan yang lurus dan fixir tadi dari arah bawah ke depan atas.
Tangan pada saat itu telah berpegangan satu dengan yang lain.
Perkenaan bola harus diusahakan tepat dibagian proximal dari pada
pergelangan tangan dan dengan bidang selebar mungkin agar bola
dapat melambung secara stabil. Maksudya agar bola selama
lintasanya tidak banyak membuat putaran. Putaran bola setelah
mengenai bagian proximal dari pada pergelangan tangan, akan
memantul ke atas depan dengan lambungan yang cukup tinggi dan
dengan sudut pantul 90˚. Bila sudut pantulnya tidak 90 maka secara
teoritis bola memantul kearah lain atau dikatakan bola tersebut akan
diterima luncas. Dengan demilkian bola tidak akan memantul ke
arah seperti yang diharapkan.
Gambar 4. Sikap saat perkenaan bola pass bawah
(Soedarwo dkk,2000: 10)
(c) Sikap akhir
Setelah bola berhasil di pass bawah maka segera diikuti pengambilan
sikap siap normal kembali dengan tujuan agar dapat bergerak lebih
cepat untuk menyesuaikan diri dengan keadaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Menurut Suharno HP (1985 : 18) penggunaan teknik terima tangan
bawah ini pada prakteknya ada tiga macam kategori. Ketiga kategori tersebut
adalah sebagai berikut :
(1) Bila bola jatuhnya berada setinggi bahu si penerima. Maka
penggunaan teknik terima tangan bawah adalah sebagai berikut :
pertama – tama penerima harus mengambil posisi sedemikian (
misalnya dengan mengadakan langkah surut ) hingga bola akan
berjarak sejangkauan si penerima. Pada saat lengan diayunkan dari
bawh ke atas depan diikuti juga oleh kaki ke atas dengan cara
meluruskan lutut dan badan dalam keadaan tegak. Gerak demikian ini
sebenarnya bertitik tolak kepada usaha agar pantulan bola pada saat
mengenai bagian proximal dari pergelangan itu dapat memantul 90.
(2) Bila bola jatuh pada ketinggian diantara bahu dan panggul. Secara
ideal penerimaan bola dengan teknik terima tangan bawah
sebenarnya pelaku memang harus dapat menempatkan diri pada
posisi sedemikian hingga bola tepat berada di depanya dan dengan
ketinggian antara bahu dan panggul. Sebab pada posisi demikian ini
relatif akan dibutuhkan koordinasi badan yang lebih sederhana
daripada bila bola jatuh pada ketinggian yang lain. Dengan demikian
kestabilan bola akan lebih terjamin dan terarah. Dengan keadaan
seperti tersebut diatas maka untuk melaksanakan teknik terima tangan
bawah cukup hanya mengayunkan lengan dari bawah keatas depan
saja.
(3) Bila bola jatuh setinggi panggul ke bawah. Biasanya menerima bola
dalam keadaan demikian itu perlu diadakan langkah ke depan
sebelum mengenakan bagian proximal dari pergelangan tangan
kepada bola. Setelah melangkah ke depan segera ikuti ayunan lengan
dari bawah keatas depan dalam keadan lurus dan fixir, maka pada
saat bagian proximal dari pada pergelangan tangan mengenai bola
bersamaan dengan itu diikuti gerakan penurunan panggul ke bawah.
Gerakan ini merupaka gerakan pengungkit. Jadi bola diungkit ke atas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
dengan jalan ayunan lengan dan ditambah dengan penurunan
panggul. Maksud daripada gerakan ini tidak lain agar bola dapat
dipantulkan ke atas dengan sudut pantul 90˚.
d. Smash/ Spike
Smash dalam permainan bola voli untuk serangan guna mematikan lawan.
Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi:awalan, tolakan, meloncat,
memukul bola dan mendarat.
1) Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan
individu (tergantung smasher normal atau smasher kidal).Langkahkan
kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil
ancang-ancang 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak ke
belakang, berat badan berangsur-angsur merendah untuk membantu
tolakan.
Menurut Suharno HP (1985:20) bahwa ”Pada saat akan
mengadakan langkah kedepan terlabih dahulu melakukan langkah-
langkah kecil ditempat. Langkah-langkah kecil ditempat ini
dimaksudkan agar pada saat itu badan telah dalam keadaan setimbang
labil pada saatnya untuk bergerak kedepan.”
2) Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya,hingga kedua telapak kaki hampir
sejajar dan salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak
kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertikal. Ayunkan
kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk
sehingga lutut membuat sudut ±110,̊ badan siap untuk meloncat dengan
berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
Tolakan harus dilakukan dengan menumpu terlebih dahulu dengan
kedua kaki dan langkah pada saat akan menumpu ini tidak boleh lebar
ataupun dengan satu loncatan. Setelah menumpu dengankedua kaki
kemudian diikuti dengan gerakan merendahkan badan dengan jalan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
menekuk lutut agak dalam kebawah serta kedua lengan masing-masing
telah berada disamping belakang badan.Kamudian setelah itu diikuti
dengan tolakan kaki ke atas secara eksplosif dan dibantu dengan ayunan
kedua lengan dari belakang kedepan atas. Perlu diperhatikan setelah
kaki menolak ke atas maka kedua kaki harus dalam keadaan relax.
Setelah kaki menolak tangan kanan berada disampin atas kepala agak
kebelakang dan lengan kiri agak sedikit lurus, dengan telapak tangan
menghadap kedepan tangan kiri berada disamping depan kepala kira-
kira setinggi telinga. Tangan dan lengan kiri dalam keadaan relax saja
dan ikut menjaga keseimbangan tubuh selama melayang di udara
(Suharno HP:1974:20)
3) Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan
mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong
naik keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang
tubuh digerakkan serasi merupakan rngkaian gerak yang sempurna.
Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
4) Memukul Bola
Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera
lecutkan lengan kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan
sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola
secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan
tepat diatas tngah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif
menghentak kedepandengan telapak tangan & jari menutup bola.
Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuet gerakan lanjutan
kearah garis tengah badan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak
lecutan lengan, telapak tangan, tangan yang tidak memukul dan kaki
harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada
di udara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras dan cepat
turun ke lantai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Bila bola telah berada di atas depan dan dalam jangkauan tangan
maka segeralah tangan kanan dipukulkan pada bola secepatnya. Perlu
diperhatikan disini perkenaan tangan adalah pada telapak tangan dengan
suatu gerakan lecutan baik dari lengan maupun tangan. Pukulan yang
betul akan mengakibatkan bola menjadi topspin serta secepatnya
bergerak menurun. Hasil pukulan akan lebih sempurna lagi bila lecutan
lengan dan tangan itu juga diikuti gerakan membungkukdari togok.
Dalam hal ini gerakan lecutan tangan, lengan dan togok adalah
merupakan kesatuan gerakan yang harmonis dan eksplosif. (Suharno
HP :1974:20)
5) Mendarat
Mendarat dengankedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat
untuk meredan perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari-jari
kaki (telapak dari bagian depan) dan sikap badan condong kedepan.
Saat mendarat harus mendarat dengan kedua kakinya dalam keadaaan
lentuk (mengeper) kemudian disusul dengan pengambilan sikap siap
normal. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sam dengan
tempat saat meloncat.
Gambar 5. Sikap saat smash secara keseluruhan (Imam Sadikun dkk,1992: 100)
Jenis – Jenis Smash
1. Open
Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
pengumpan, bola dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan
yang tertinggi.
2. Semi
Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus
mulai bergerak perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju
kearah pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola dengan
ketinggian 1m ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat
keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat
dari pada smash dengan bola Open
3. Quick
Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul
melakukan awalan secepat mungkin, dengan langkah yang
panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu
jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan.
Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan
menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan
dengan secepat-cepatnya, gerakan pergelangan tangan yang cepat
sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah
keseimbangan badan pada saat melayang.
4. Straight
Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu
bergerak kearah luar lapangan mendekati tiang net, smasher
melakukan awalan bergerak arah paralel dengan jaring. Begitu bola
sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola,
segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya. Proses
menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash dengan
bola semi.
5. Drive
Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari
net, saat meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda
dengan saat meloncat pada smash normal. Bola yang akan di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan
tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang berlawanan
dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk cekungan
seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang
kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan
pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot²
perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan
panjang dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat
dan tajam.
6. Dummy
Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak
melakukan smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola
tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan
pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul
mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga ditempat lawan.
Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada
situasi.
7. Bola 3 meter
Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis
serang, pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat
tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi
pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.
8. Kijang
Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang
dan naik dengan tolakan loncatan menggunakan satu kaki,
pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.
9. Double Step
Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan
dua kali gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan
pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh block,baru pada
tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
10. Step L
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan
awalan berbeda. Pemukul melangkah kedepan, kemudian
melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian
melompat naik untuk melakukan serangan.
http://jbram.multiply.com/journal/item/3
Jenis – jenis smash di atas merupakan bentuk variasi amash dalam
pertandingan bolavoli. Sedangkan, dasarnya menurut Soedarwo dkk (2000:15)
bahwa,” macam – macam smash adalah smash normal, semi smash, dan push
smash”.
(a) Normal Smash
Baik cara pengambilan sikap persiapan, sikap saat mendarat, dan
sikap saat terakhir seperti yang telah diuraikan terdahulu, hanya disini perlu
ditambahkan kapan smasher harus memukul bola di atas jaring. Pengambilan
awalan ialah pada saat bola lepas dari tangan set- upper. Pada saat itulah smasher
bergerak ke arah bola dan sambil mengontrolnya. Sekiranya jark dengan bola
sudah cukup sejangkauan lengan pemukul maka segeralah smasher meloncat ke
atas dan meraih bola di atas jaring dengan suatu pukulan. Pukullah bola
secepatnya dan setinggi-tingginya di atas jaring. Bahwa suatu kenyataan
menunjukkan suatu keberhasilan suatu smash juga sangat tergantung kepada
sempurnya atau tidaknya set- upper di dalam memberikan suatu umpan.
Agar penyajiannya tersebut harus berhasil maka harus:
1) Lambungan bola harus cukup tinggi yaitu lebih dari 3 m dan bolanya
dalam keadaan tenang.
2) Usahakan agar bola selama menempuh lintasannya berjalan antara 20
sampai 30 cm jauhnya dari jaring.
3) Usahakan jarak jatuhnya bola berada di sekitar daerah yang letaknya
sejauh setengah jarak dari yang di ukur dari tempat set-upper berdiri
sampai kepada titik proyeksi dari tempat permulaan smasher
mengambil awalan (D).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
C
Gambar 6. Daerah jatuhnya sasaran umpan (Soedarwo dkk,2000: 16)
Keterangan gambar:
A : tempat awalan smasher
B :Tempat set-upper
C : Proyeksi titik awalan smasher kegaris tengah lapangan.
D : Daerah jatuhnya umpan sejauh setengah jarak C sampai B.
Gambar 7. Rangkaian gerak normal smash
(Soedarwo dkk,2000: 17)
(b) Semi Smash
Pengambilan sikap persiapan, sikap saat perkenaan dan sikap akhir
sama seperti pada normal smash. Perbedaannya di sini adalah pada saat
pengambilan awalan oleh smasher dan penyajiannya bola dari set-upper. Berikut
ini akan di uraikan mengenai kedua hal berikut:
Setelah smsher mengambil posisi untuk melakukan awalanke depan
maka kemudian smasher mulailah melangkah ke arah depan. Bila smasher itu
sendiri yang memberikan passing kepada set-upper maka pada saat bola telah
lepas dari tangan smasher pada saat itu pula smasher harus telah mulai bergerak
pelan – pelan dengan tetap menuju ke arah set- upper. Demikian set – upper
B
A
D
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30 menyajikan bola dengan ketinggian 1 m di atas net maka secepatnya smasher
menolak ke atas dan memukul bola. Sesudah itu smasher mendarat kembali di
tanah tidak terlalu jauh dari tempat dimana dia menolak. Di dalam melakukan
semi smash ini sangat diperlukan kerjasama dan pengertian yang baik dari
smasher dan set-upper. Di dalam hal ini set-upper harus berusaha agar bola hasil
penyajiannya dapat jatuh tepat di atas depan smasher.
(c) Push Smash
Sikap persiapan tolakan dan sikap pukulan sama seperti yang di
uraikan di atas. Di sini perbedaananya pada arah pengambilan awalan, proses
pemukulan bola dan sajian bola.
Smasher sebelum mengambil awalan maka terlebih dahulu harus
bergerak ke arah luar lapangan dan mendekat kepada tiang net. Bila smasher telah
dalam keadan posisi demikian maka siaplah dia bergerak melangkah
menyongsong datangnya bola sampai di atas batas tepi jaring, maka segeralah
smasher meloncat dan langsung memukul bola secepatnya. Setelah itu smasher
mendarat kembali di tanah dengan lentuk dan arah ke depan sedikit dari
permulaan ia menolak.
Proses menjalankan push smash akan terjadi lebih cepat daripada
semi smash. Berhasil tidaknya push smash ini sebagian besar terletak pada
kemampuan set-upper baik dalam penguasaan bola maupun mengukur tepat dan
tingginya posisi yang telah diambil oleh smasher.
e. Servis
Servis merupakan salah satu teknik dasar permainan bolavoli yang
memiliki fungsi ganda yaitu sebagai tanda dimulainya permainan bolavoli dan
sebagai serangan pertama bagi regu yang melakukan. Barbara L.V. & Bonnie J.F.
(1996 :27) menyatakan bahwa, “servis adalah satu – satunya teknik yang
digunakan untuk memualai pertandingan”. Sejalan dengan pengertian, Amung
Ma’mum dan Toto Subroto (2001 : 61) menyatakan bahwa,” servis adalah awal
terjadinya suatu permainan boavoli. Akan tetapi dalam perkembangan servis
menjadi salah satu serangan pertama yang sangat penting”. Soedarwo, Sunardi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31 dan Agus Margono (2000 : 26) menyatakan bahwa,” servis selain sebagai pukulan
awal untuk memulai permainan, servis berkembang menjadi suatu teknik yang
dapat digunakan untuk menyerang”.
Pada dasarnya pendapat yang dikemukakan di atas mempunyai
pengertian yang hampir sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa servis
merupakan tanda dimulainya permainan bolavoli dan sebagai serangan pertama
untuk mendapatkan point. Kemampuan server melakukan servis yang efektif dan
sulit, akan dapat mempengaruhi jalannya permainan. Deiter Beutelstahl (2009 : 9)
bahwa,” servis yang baik mempengaruhi seluruh jalnanya pertandingan”. Hal
berarti angka atau point dapat dihasilkan melalui servis yang baik dan dapat
menentukan menang atau kalahnya suatu tim.
Sebagai serangan maka servis harus dilakukan dengan benar dan
dilakukan seefektif mungkin. Pukulan servis harus dibuat sesulit mungkin agar
lawan tidak dapat menerimanya, jika dapat menerima bolanya tidak sempurna
sehingga tidak dapat melakukan serangan. Menurut Soedarwo dkk (2000:38),cara
untuk mempersulit servis pada dasarnya berkaitan dengan:
1) Kecepatan, kurve dan belak – belok jalannya bola. Untuk menghasilkan bola bervariasi ditentukan oleh: (a) Keras dan pelannya pukulan. (b) Tinggi atau rendahnya bola hasil pukulan. (c) Membuat bola berputar (spin) atau membuat bola tidak berputar
dan melayang(floater) 2) Penempatan bola diarahkan pada titik kelemahan lawan, misalnya :
(a) Ke arah pemain yang lemah (b) Dibelakang pengumpan atau temapat dimana pengumpan sedang
bergerak (c) Ke arah pemain pengganti yang masuk. (d) Ke temapat yang kosong atau temapat diantara pemain. (e) Di bagian garis belakang bila posisi penerima servis terlalu ke
depan. (f) Ke daerah dekat net apabila posisi penerima servis lawan terlalu
ke belakang. (g) Ke dearah samping apabila posisi penerima servis lawan terlalu
ke tengah.
Hal terpenting dan harus diperhatikan dalam melakukan servis adalah
menghindari pukulan servis yang salah (tidak masuk). Barbara L.V. & Bonnie J.F.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32 (1996 : 27) menyatakan bahwa, “ prioritas utama dalam servis adalah konsistensi
dalam menyeberangkan bola 100% setiap kali bermain”. Hal ini
berarti,melewatkan atau menyeberangkan bola diatas net dan masuk daerah lawan
adalah hal terpenting keberhasilan servis.Berdasarkan peraturan permainan yaitu
(really point) kesalahan servis adalah keberuntungan bagi pihak lawan.Oleh
karena itu hendaknya dalam melakukan servis harus berhati-hati.Untuk
menunjang keberhasilan servis, maka dalam menempatkan bola servis hendaknya
diarahkan dearah yang kosong atau pemain yang lemah.
Macam – Macam Servis
(1) Servis Tangan Bawah (Underhand Service)
Jenis servis underhand sangat mudah dilakukan akan tetapi juga mudah
untuk diterima lawan karena lintasannya melambung tinggi. Menurut Deiter
Beutelstahl (2009 : 9) tahap melakukan underhand servis ada tiga macam. Adapun
pelaksanaanya adalah sebagai berikut :
(a) Tahap Pertama
Fase throw-up (melempar bola). Berat badan ditempatkan pada kaki
sebelah belakang. Lengan bermain atau striking arm (lengan yang
digunakan untuk memukul bola) digerakkan ke belakang dan ke atas
(lengan pemain).
(b) Tahap Kedua
Fase hitting the ball. Lengan pemain (lengan untuk pemain kanan dan
lengan kiri untuk pemain kidal) diayunkan ke bawah, dari belakang
ke deapan dan memukul bola yang telah dilempar rendah-rendah.
Sementara itu, berat badan di pindahkan ke kaki depan. Bola dipukul
deangan telapak terbuka, pergelangan tangan sekaku mungkin.
(c) Tahap Ketiga
Fase follow through. Lengan bermain terus mengikuti arah bola.
Pemain cepat-cepat pindah ke posisi yang baru dilapangan.
Menurut Deiter Beutelstahl (2009 : 11) beberapa kesalahan yang sering
dilakukan oleh server pada saat melakukan servis underhand antara lain :
a) Pergerakan yang tidak ritmis. Ini terjadi kalau si pemain ragu-ragu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
b) Stance (sikap server pada waktu hendak memukul bola, baik sikap tubuh, kaki ataupun lengan) yang salah.
c) Lengan bermain kurang terayun, sehingga daya kekuatannya pun berkurang.
d) Lemparan bola kurang baik, sehingga bola kurang terkontrol. e) Kurang memperhatikan bola.
Gambar 8. Tahap-tahap melakukan underhand servis
(Deiter Beutelstahl,2009: 11)
(2) Servis tenis
Servis tenis adalah servis yang pukulannya dilakukan di atas kepala,
sehingga pada waktu memukul bola tangan harus diangkat ke atas. Servis tenis
merupakan suatu bentuk pukullan servis atas yang cukup sederhana dan mudah
dilakukan pemula. Hal ini karena, servis tenis tidak membutuhkan gerakan atau
teknik yang rumit, sehingga bola akan lebih mudah diseberangkan ke daerah
seberang lawan. Untuk menambah putaran pada tenis servis, maka dibutuhkan
gerakan pergelangan tangan saat memukul bola. Untuk dapat melakukan tenis
servis yang baik, maka harus menguasai teknik servis atas dengan baik dan benar.
Semakin baik penguasaan teknik servis atas mempunyai peluang yang besar untuk
mendapatkan point melalui servis.
(3) Servis mengapung (floating service)
Maksud dari servis floating adalah servis yang tidak mengandung
spin. Bola seakan-akan melayang, tanps berputar sama sekali. Servis ini cukup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34 efektif karena arah lajunya bola tidak menentu. Bola itu bervibrasi dan melayang,
kadang-kadang berubah arah, vertikal maupun horizontal. Pada defisi horizontal,
bola itu melayang menyimpang dari arah yang sebenarnya, lebih ke kanan atau
lebih ke kiri. Penyimpangan ini disebabkan oleh pergerakan udara disekeliling
bola itu, sehingga mempersulit penerimaan servis tersebut. Si penerima servis
harus memusatkan konsentrasi sebaik mungkin (Deiter Beutelstahl (2009:14)
Hal senada juga dikemukakan oleh M. Yunus (1992:68)
bahwa,”floating service adalah jenis servis dimana jalannya bola dari hasil
pukulan servis itu tidak mengandung putaran. Dengan kata lain, bola mengapung
dan mengambang”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dikemukakan bahaw kesukaran
lawan dalam menerima servis float terletak pada jalanya bola yang mengapung
tidak berjalan pada lintasan lurus, kecepatan yang tidak teratur, bola sering
melayang kekanan dan kekiri atau kekiri atas dan kebawah sehingga sulit untuk
memprediksi arah datangnya bola secara tepat.
Gambar 9. Servis floating
(M.Yunus,1992: 73) (4) Servis cekis
Servis cekis merupakan servis yang dilakukan dari samping. Menurut
Imam Sadikun dkk (1992:97) bahwa,” Cara melakukan servis samping tidak
banyak bedanya dengan tangan bawah. Server berdiri menyamping jaring , bola
diatas tangan kiri didepan badan, tingginya sedikit dari pinggang, lengan kanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35 ditaruh menyamping, kemudian diayunkan untuk memukul bola yang telah
dilambungkan”.
Gambar 10. Pelaksanaan servis cekis
(Imam Sadikun dkk,1992: 97)
(5) Servis dengan melompat (jumping service)
Servis dengan melompat merupakan senjata ampuh untuk
mengacaukan serangan kombinasi lawan. Sebuah tim memerlukan 2 sampai 3
orang jump server yang dapat mengacaukan serangan kombinasi lawan. Jumping
service dilakukan dengan gerakan melompat seperti gerakan smash.
Keuntungan menggunakan jumping service antara lain dapat
menjatuhkan mental lawan, mempersulit lawan untuk membangun serangan,
memudahkan bloker untuk melakukan bendungan dan memudahkan defender.
Gambar 11. Pelaksanaan Jumping Service
(M. Yunus,1992: 74)
f. Block / Bendungan
Menang atau kalahnya pada pertandingan bolavoli sesungguhnya
tergantung pada baik tidaknya basic skill atau kemampuan dasar pemainitu
sendiri. Basic skill block ataupun bendungan merupakan inti dari seluruh sistem
pertahanan. Hanya dengan pertahanan yang kuat pemain dapat mengimbangi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36 pukulan-pukulan smash lawan. Menurut Soedarwo dkk (2000:24) menyatakan
bahwa,” Bendungan adalah usaha seorang atau lebih bagi pemain depan untuk
membendung bola dari lawan yang dipukul keras.” Sedangkan menurut Amung
Ma’mun dan Toto Subroto (2001:68) bahwa,” Bendungan pada permainan
bolavoli pada hakekatnya adalah merintangi atau menghalangi musuh ketika
sedang melakukan serangan di depan jaring dengan cara mengangkat lengan
setinggi-tingginya diatas jaring”. Jadi mau tidak mau setiap pemain atau regu
harus melatih block dengan tekun dan teliti.
Bendungan yang berhasil dengan baik, bukan hanya diakui sebagai
pemain defensif akan tetapi juga suatu kemenangan yang menentukan dalam
melakukan siasat serangan. Dalam arti bahwa bendungan itu juga merupakan
serangan dari lawan.
Gambar 12. Rangkaian gerakan blocking (Amung ma’mum dan Toto Subroto,2001: 71)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Macam-Macam Block / Bendungan
a) Block Tunggal
Dalam block tunggal hanya satu orang pemain yang melakukan block.
Perhatian terus- menerus seorang blocker harus kepada bola, posisi smasher
terhadap bola dan pandangan mata dari pada smasher
Sebagai seorang blocker mulailah dengan berdiri dalam jarak 1 kaki
dari net. Menghadap ke lapangan lawan. Tangan berada disisi sejajar bahu,
telapak tangan menghadap kedepan dengan jemari terbuka lebar. Perhatikan
pengumpan lawan, tunggu samapai bola diumpankan ke pemukul melewati net
dari posisi lapangan, lalu alihkan perhatian ke penyerang sampai bola dalam
pandangan blocker. Usahakan untuk berada sejajar paling tidak setengah dari
lebar tubuh blocker ke arah sisi sipemukul lawan (Barbara L.V dan Bonnie J.V
(1996 : 122)
Untuk penyesuaian terhadap arah datangnya smash, maka perlu
mengadakan langkah ke samping kiri ataupun ke samping kanan. Untuk
mengadakan langkah – langkah ini usahakan agar kaki tidak menyilang yang lain.
Maksudnya agar setiap saat pemain dapat meloncat ke atas untuk melakukan
blocking. Bila saat itu kaki dalam keadaan menyilang maka pada saat itu pemain
dalam keadaan posisi mati,akibatnya tidak dapat lagi melakukan tolakan ke atas.
Tolakan dilakukan sesaat bila smasher telah menolak ke atas, hal ini bola di set-up
dekat dengan jaring. Bila bola di set-up agak jauh dari pada jaring maka pada saat
tolakan agak diperlambat sedikit.
b) Block berkawan
Block berkawan dapat dilakukan dengan dua atau tiga orang. Pada
blocking berkawan yang paling penting ialah bahwa setiap pemain berusaha
menyesuaikan diri terhadap arah bola dan usahakan tolakan ke atas bersama-sama
tangan keseluruhan betul-betul merupakan sebagai satu bidang yang luas. Untuk
itu dibutuhkan kerjasama yang rapi, cermat serta adanya kemauan yang keras
untuk dapat membendung serangan lawan. Jika tidak ada kerjasama yang baik
dalam block berkawan, tentu sama saja dengan block satu. . Menurut Nuril
Ahmadi (2007:31) cara melakukannya ialah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
1) Dua atau tiga orang pemain yang akan melakuakan block melakukan tolakan bersama-sama
2) Semua pasangan tangan pengeblock membuat suatu benteng yang rapat sehingga tidak ada celah diantara tangan yang dapat ditembus bola.
3) Posisi tangan di atas net membentuk setengah lingkaran. Tangan – tangan yang berada pada posisi pinggir membentuk sudut dan menghadap ke dalam.
Dalam prakteknya melakukan blocking ini memang hsangat sulit. Oleh
karena itu untuk mendapatkan block yang rapi dan berhasil diperlukan latihan
yang banyak dan adanya kemauan yang keras. Kesulitan dalam membendung
disebabkan oleh karena adanya smasher yang dihadapi dalam pertandinagan
berbeda-beda tipe dan timing smashnya. Berhasil tidaknya block tergantung pada
timing perkenaan bola yang dipukul smasher baik dari jarak jauh dari net.
3. Teknik Permainan Bolavoli
Dalam permainan bolavoli terdapat dua buah tim yang saling
berhadapan. Jumlah pemain yang terdapat pada masing – masing tim adalah 6
orang. Selain itu, dalam satu tim biasanya juga membawa 3 hingga 6 orang
pemain cadangan. Biasanya, permainan dimulai dengan menggunakan sistem coin
toss, yaitu wasit melemparkan koin dua sisi ke udara, kemudian menangkapnya
kembali dalam keadaan ditutup dengan tangan. Kedua perwakilan tim akan
diminta untuk menebak gambar sisis koin yang tampak. Bagi jawabannya yang
benar, maka timnyalah yang berhak menjadi server (yang melakukan servis
pertama kali).
Untuk melakukan servis, seorang pemain dari tim server yang berada di
posisi 1 bersiap ke luar garis tepi belakang lapangan. Pemain tersebut
melemparkan bola ke udara, kemudian memukulnyahingga melambung dan jatuh
di area lawan (menyeberangi net), dan tidak boleh keluar dari garis lapangan
lawan yang telah ditentukan. Jika keluar dari garis maka bola tersebut akan
dinyatakan keluar atau “out”, dan pihak lawan akan mendapatkan point. Setelah
bola sampai ke daerah lawan, maka pihak lawan akan menerima atau menahan
bola tersebut dengan cara “bump” atau “pass” (passing). “Bump” atau “pass”
adalah menahan bola dengan menggunakan kedua lengan yang distukan kearah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39 depan (passing). Dalam keadaan terpaksa, penerimaan bola dapat dilakukan
dengan menggunakan anggota tubuh mana saja.
Dalam usaha mengembalikan bola, setiap tim harus berusaha secara
maksimal untuk melakukan sebuah kombinasi tiga kali pukulan. Maksudnya,
penerima bola pertama harus berusaha sebaik mungkin untuk mengarahkan bola
tersebut kepada setter. Setter adalah pemain yang bertugas untuk memberikan
umpan bola yang bagus kepada attacker atau spiker (pemain penyerang). Setter
akan mengangkat bola dengan menggunakan kekuatan ujung jemarinya, yang juga
dengan memainkan pergelangan tangannya. Dalam hal ini, setter harus mampu
membuat gerakan bola yang ia umpankan ke attacker bergerak dengan terarah
dengan tenang, tidak berputar. Setter-pun terlebih dahulu membaca gerakan
awalan (ancang-ancang) yang telah diambil oleh sang attacker. Sehingga setter
dapat memberikan umpan bola ke arah yang tepat, dan dengan tinggi yang sesuai.
Setelah bola melambung, sang attacker akan melompat dan melakukan
serangan berupa pukulan smash atau spike ke arah area lawan. Spike adalah
melompat denagn mengangkat satu tangan ke atas kepala, kemudian memukul
bola yang sedang melambung di udara melewati net ke arah area lawan, sehingga
bola tersebut akan jatuh di area lawan dengan keras dan cepat. Selain dibutuhkan
tenaga yang prima dan teknik yang baik, ketajaman kemampuan attacker dalam
membca situasi lapangan saat melakukan spike juga sangat diperlukan. Kareana
dengan demikian, sang attacker akan dapat mengarahkan bola ke area lawan yang
lemah atau kosong. Serangan dari spiker inilah yang dihitung sebagai pukulan
ketiga. Meskipun pada pukulan ketiga tidak dilakukan spike, namun bola harus
tetap sudah menyeberang ke area lawan. Jika bola belum menyeberang ke area
lawan setelah pukulan ketiga, maka akan dianggap sebuah pelanggaran. Maka
bola akan berpindah ke tim lawan, dan tim lawan-pun akan memperoleh poin
tambahan. Tim yang melakukan penyerangan ini disebut dengan tim “offense”,
atau tim penyerang.
Lawan dari tim “offense” adalah tim “defense”, yaitu tim yang
melakukan pertahanan dengan mencegah bola agar tidak masuk atau jatuh ke
daerahnya. Pertahanan yang digunakan oleh tim defense biasa disebut dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40 block. Block dilakukan oleh pemain depan atau yang berada di dekat net. Ketika
attacker dari tim offense melakukan spike, pemain depan defense melompat
dengan kedua tangan diangkat ke atas, ke bagian ujung atas net. Dengan kedua
tangan itulah tim defense mencegah atau menghalangi (memblokir) bola yang di
spike agar tidak jatuh ke areanya.
Dalam melakukan block ini, pemain juga harus mampu membaca
kemanakah bola tersebut akan diarahkan, sehingga bola tidak akan melewati block
dengan mudah. Meskipun demikian, terkadang bola masih dapat melewati block.
Hal ini disebabkan beberapa faktor, seperti posisi bola lebih tinggi dari block, bola
yang dispike berputar, atau karena blocknya lemah. Dalam keadaan bola berhasil
menembus block, maka tim defense biasanya akan berusaha untuk tetap mampu
mengontrol bola tersebut agar tidak jatuh atau masuk ke areanya. Jika bola
berhasil menembus block masih dapat diselamatkan dengan mudah, maka pemain
yang lain akan menyambut bola tersebut dengan pass atau bump. Namun, jika
bola bergerak dengan tidak stabil atau agak sulit dicapai, maka biasanya pemain
akan melakukan dig untuk menyelamatkan bola tersebut.
Dig sebenarnya hampir sama dengan pass, yaitu menahan dan mengoper
bola ke arah setter. Namun, biasanya menggunakan dengan satu lengan. Dig
biasanya dilakukan dalam keadaan terpaksa, yaitu ketika bola sulit dicapai atau
sulit dikendalikan. Ketika tim defense telah berhasil menguasai bola, maka situasi
permainan akan berubah. Tim bertahan (defense) akan berganti menjadi tim
penyerang (offense), begitu juga sebaliknya, tim yang awalnya menyerang akan
berganti menjadi tim bertahan. Permainan tersebut akan terus berlanjut dengan
langkah-langkah seperti di atas, hingga bola menyentuh area salah satu tim sesuai
dengan peraturan permainan bolavoli yang telah ditetapkan. Atau sampai terjadi
sebuah pelanggaran yang dilakukan oleh pemain dari salah satu tim yang
bertanding (Agus Kristiyanto, 2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
4. Durasi Waktu Bolavoli
Waktu dalam pertandingan bolavoli dapat berjalan cepat atau lambat
tergantung beberapa faktor. Jika pertandingan bolavoli berjalan cepat maka
biasanya pertandingan berjalan lancar dan lawan yang dihadapi terlalu ringan.
Sedangkan, jika pertandingan berjalan agak lama atau lamban biasanya
dipengaruhi oleh lawan yang dihadapi terlalu berat dan pertandingan tidak
berjalan lancar. Menurut PBVSI (2005: 40) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi waktu dalam pertandingan:
1. Penghentian permainan yang biasa
2. Memperlambat permainan
3. Penghentian terpaksa
4. Waktu selang
1) Penghentian Permainan yang Biasa
Penghentian permainan yang biasa adalah Time Out dan Pergantian
pemain. Setiap tim diperkenankan meminta maksimal dua kali time out dan enam
pergantian pemain untuk setiap satu set. Untuk kejuaraan dunia dan pertandingan
resmi FIVB untuk meminta Time Out dengan membunyikan sirine (buzzer) dan
kemudian memberikan isyarat tangan. Seluruh Time out yang diminta lamanya 30
detik.
Untuk kejuaraan dunia dan pertandingan resmi FIVB, pada set 1-4,
terdapat tambahan dua “ Technical Time Out”, masing-masing 60 detik, berlaku
secara otomatis pada saat tim yang unggul mencapai angka 8 dan 16. Pada set
penentuan (set ke-5) tidak ada “Technical Time Out”; hanya ada dua time out
masing-masing 30 detik yang dapat diminta oleh setiap tim.
2) Memperlambat permainan
Sebuah tindakan tidak sesuai yang dilakukan oleh satu tim pada
pertandingan adalah memperlambat dan termasuk didalamnya:
1. Memperlambat pergantian.
2. Memperpanjang waktu penghentian, setelah mendapat perintah
untuk melanjutkan permainan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
3. Mengajukan permintaan untuk pergantian tidak resmi.
4. Mengulangi permintaan yang tidak sesuai.
5. Memperlambat permainan oleh seorang anggota regu.
Peringatan memperlambat dan penalti untuk memperlambat adalah
sanksi tim. Sanksi memperlambat berlaku selama pertandingan itu. Sanksi yang
diberikan sebelum atau diantara set berlaku untuk set berikutnya
3) Penghentian Terpaksa
Penghentian terpaksa terjadi karena:
1. Cidera
Pada saat bola dalam permainan terjadi suatu kejadian serius
wasit harus segera menghentikan permainan dan mengijinkan
petugas kesehatan untuk memasuki lapangan. Kemudian
permainan dilanjutkan kembali. Jika pemain yang cidera tidak
dapat diganti secara legal atau terpaksa, maka diberi waktu 3
menit untu pemulihan, tetapi tidak lebih sekali untuk pemain
yang sama dalam pertandingan. Jika pemain tersebut tidak pulih,
timnya dinyatakan tidak lengkap (kalah).
2. Gangguan dari luar
Jika terjadi gangguan dari luar selama pertandingan, permainan
harus dihentikan dan reli diulangi kembali. Jika terjadi satu atau
beberapa penghentian secara keseluruhan melebihi 4 jam,
seluruh pertandingan harus diulangi.
4) Waktu Selang
Sebuah waktu selang adalah waktu antar set. Seluruh waktu selang
antar set adalah 3 menit.
5. Latihan
Dalam upaya meningkatkan prestasi yang berhubungan dengan manusia
dan kegiatan fisiknya, diperlukan pengetahuan dasar untuk dapat menguasai
pengetahuan sampai tingkat berkelanjutan. Aktifitas olahraga dapat ditentukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43 oleh seorang yang menangani suatu tim atau pelatih dan teori ilmu-ilmu olahraga
sebagai penunjangnya. Interaksi atau penghubungan antara teori-teori yang
didapat dan praktek yang dilakukan berkali-kali akan membawa keberhasilan
dalam penampilan olahraga. Latihan fisik yang teratur sistematik dan
berkesinambungan yang dituangkan dalam suatu program latihan akan
meningkatkan fisik secara nyata, namun tidak demikiannya halnya bila latihan
dilakukan tidak teratur.
Latihan menurut Aip Syarifudin dan Yusuf Adi Sasmita (1996:126)
adalah,” Proses sistematis dari berlatih secara berulang-ulang dengan kian hari
kian menambah jumlah beban latihan dan intensitas latihannya”. Yang dimaksud
sistematis adalah latihan harus berencana, menurut jadwal telah diprogramkan
dari yang mudah ke yang sukar dan dari yang sederhana ke yang rumit serta
latihan tersebut harus dilakukan secara teratur. Latihan harus dilakukan berulang-
ulang agar gerakan yang semula sulit dilakukan menjadi semakin mudah dan
otomatis dalam pelaksanaannya.
a. Program Latihan
Program latihan merupakan rencana kegiatan yang sudah tersusun dan
harus dilakukan dalam latihan. Dalam menentukan program latihan harus harus
mengacu pada beberapa faktor yang mendukung keberhasilan latihan. Penerapan
progaram latihan yang tepat dan diselesaikan dengan kemampuannya akan
meningkatkan kualitas atlit yang meksimal. Suatu hal yang harus diperhatikan
dalam penyusunan program latihan adalah menentukan terlebih dahulu tujuan
latihan atau target yang hendak dicapai. Hal itu penting agar atlet dapat berlatih
dengan motivasi untuk mencapai sasaran.
Penyusunan program latihan harus diperhitungkan periodisasi latihan.
Dimana dalam pembagian waktu latihan harus tepat sasaran. Sehingga
dalamperiode latihan yang stu dengan yang lain dapat berjalan sesuai rencana.
Dengan memperhatikan periode latihan yang stu dengan yang lain dapat berjalan
sesuai rencana. Dengan memperhatikan periode latihan dan musim latihan, maka
dapat menemukan tahap-tahap latihan latihan lebih cermat, tepat dan menyasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44 sehingga kemampuan pemain akan meningkat lebih baik dan prestsi maksimal
akan tercapai.
Untuk membina atlet agar dapat meningkatkan prestasi setinggi-
tingginya diperlukan waktu yang lama. Oleh karena itu, maka latihan tersebut
dilaksanakan bertahap yang terdiri dari program jangka panjang, dan tahunan
(Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifudin :1996)
Menurut Sudjarwo ( 1993:81) menyusun program latihan dapat dibagi
menjadi:
1) Program jangka panjang Program jangka panjang berhubungan dengan latihan untuk sasaran dua tahun keatas
2) Program jangka menengah Program jangka menengah adalah program latihan yang disusun untuk jangka waktu satu tahun
3) Program jangka pendek Program latihan jangka pendek merupakan penyusunan program – program latihan kurang satu tahun.
b. Prinsip Dasar Latihan Bolavoli
Selama latihan, akan timbul berbagai masalahyang sebenarnya dapat
terselesaikan dengan menggunakan beberapa peraturan tertentu yang paling
efektif untuk menangani kasus tersebut di atas. Tetapi untuk dapat menguasai ini
semua prinsip dasar harus dapat tersimilasi terlebih dahulu dengan sebaik-
baiknya.
Prinsip dasar tidak boleh dipisahkan satu dengan yang lain, tetapi harus
dipakai secara bersama-sama sebagai satu keseluruhan. Semuanya merupakan
bagian dari satu sistem yang tidak boleh dapat dipecah-pecah dan harus tetap utuh.
Menurut Dieter Beutelstahl (2009:118) prinsip dasar latihan bolavoli disusun
sebagai berikut:
a) Prinsip dasar 1 : Memperberat beban latihan b) Prinsip dasar 2 : Beban kerja sepanjang tahun c) Prinsip dasar 3 : Tenggang waktu setahun dibagi dalam beberapa
periode yang akan menentukan isi dan organisasi seluruh beban kerja yang telah direncanakan.
c) Prinsip dasar 4 : Kesadaran d) Prinsip dasar 5 : Latihan secara sistematis e) Prinsip dasar 6 : Pengetahuan yang mendalam dan luas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
f) Prinsip dasar 7 : Ketrampilan g) Prinsip dasar 8 : Daya tahan
1) Penambahan Beban Kerja
Seorang pemain harus bekerja secara kontiyu, makin lama makin berat.
Maksud “pekerjaan” dan “kerja” disini adalah kerja dalam hubungannya dengan
latihan. Dengan berlatih keras, pemain akan membuahkan perkembangan yang
positif, baik kapasitas mental meupun kapasitas fisiknya.
Kalau seorang pemain berlatih selama bertahun – tahun dengan rajin dan
kontiyu, tetapi beban kerja dilakukannya tetap sama, maka ia tetap berada pada
standart yang sama. Dengan demikian, latihan selama itu tidak ada gunanya sama
sekali, hanya mempertahankan standart yang sudah dimilikinya. Ini berlaku pada
semua tingkatan pemain, pemula maupun yang sudah top. Jadi beban harus selalu
ditingkatkan terus, baik beban teknis, taktis maupun latihan fitnes. Semua orang
juga pada tahu, penambahan beban kerja yang dilakukan secara kontinyu setahap
demi setahap akan membuahkan hasil yang mempunyai kemungkinan bertahan
lama dan mencapai sukses. Sebaliknya, beban yang ditambah secara mendadak
tidak mempunyai masa depan yang baik, ini tidak saja di bidang olahraga
bolavoli, tetapi dalam semua bidang olahraga dan dalam kehidupan sehari-hari.
2) Beban Kerja sepanjang Tahun
Kapasitas seorang pemain harus distabilkan sepanjang tahun.
Perkembangan seorang pemain dibutuhkan tenggang waktu selama bertahun-
tahun. Jadi, pelatih maupun pemain harus membiasakan diri dengan istilah
“latihan sepanjang tahun” jangan menggunakan istilah “sepanjang tahun”.
Pemikiran jangka jauh ini akan membantu pelatih maupun pemain,
memberikan dorongan dan semangat untuk berlatih secara kontiyu dengan waktu
istilah pendek. Jangan sampai pemain diberi waktu istirahat terlalu lama selama
tenggang waktu antara dua buah pertandingan. Kalau pemain menganggap saat-
saat sesudah pertandingan sebagai waktu melepaskan diri dari latihan, maka setiap
kali itu pulalah prestasinya akan menurun lagi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
3) Tenggang waktu setahun dibagi dalam beberapa periode yang akan
menentukan isi dan organisasi seluruh beban kerja yang telah
direncanakan
Latihan bolavoli selama stu tahun dapat dibagi dalam beberapa periode
sebagai berikut :
1. Periode persiapan
2. Periode kompetisi
3. Periode transisi
4) Kesadaran
Prinsip dasar latihan kesadaran berarti pelatih harus menekankan
pentingnya mempelajari dan mengasimilasisemua pengetahuan yang ada,
disatukan dengan segala informasi yang masih dapat dicari lagi. Si pemain sendiri
harus dapat merencanakan dan mengorganisasi sistem permainannya selama
latihan bersama-sama pelatih. Dengan cara aktif dan penuh dengan kesadaran
seperti ini, ia dapat memperoleh kemampuan berdiri sendiri, mampu berkreasi,
dan dapat mengambil keputusan tanpa dibantu oleh orang lain. Ini merupakan
bekal yang sangat berguna dalam menghadapi situasi-situasi pertandingan yang
selalu berubah-ubah satu dengan yang lain. Pelatih bertugas mengarahkan
latihannya sedemikian rupa, sehingga murid-muridnya mempunyai personalitas
yang teguh, dapat berfikir dan bertindak secara independen. Memang dalam hal
ini pribadi pemain sendiri menjadi faktor utama. Apa yang menjadi motif untuk
bermain bolavoli merupakan kondisi utama untuk memperoleh independen yang
kuat, kemampuan menjadi seorang pribadi yang utuh dan berdikari.
5) Latihan secara Sistematis
Prinsip dasar latihan secara sistematis adalah pengorganisasian latihan
harus seragam. Ini penting untuk perkembangan si pemain itu sendiri, supaya
cepat membuahkan hasil yang dapat dirasakan olehnya sendiri maupun oleh
sesama pemain seregu.
Dengan kata lain”pelatih harus menyusun unit-unit latihan secara teratur
dan sistematis dan juga latihan praktek, sedemikian sehingga terbentuk schedule
atau jadwal latihan yang mantap dan dapat dihandalkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Si pelatih harus mempunyai tujuan tertentu, suatu program yang
terencana baik, dimana semua elemen-elemen organisasi yang seragam diikut
sertakan didalamnya. Hanya dengan seperti ini latihan dapt diorganisasi secara
rasional dan dapat dikembangkan terus secara konstan, dan memang itulah tujuan
dan maksud latihan sistematis.
6) Pengetahuan yang Mendalam dan Luas
Dalam prinsip dasar ini tercakup :
(a) Pemain dapat mengkomprehensi segala peristiwa yang dialaminya.
(b) Pemain juga dapat mengerti dan menyadari sistem pengajaran dan
latihan.
(c) Pemain juga mengerti maksud dan tujuan serta teori segala
gerakan-gerakan yang merupakan unsur permainan utama.
Untuk melakukan ini dibutuhkan sarana-sarana tertentu sebagai media
yang akan menghasilkan ide-ide yang diperlukan. Sarana tersebut antara lain:
peralatan visual, sarana komunikasi secara langsung, gambar-gambar, potret,
papan magnetik, flim, video recorder.
Banyak sekali sarana modern yang berkembang dengan pesat sekali dan
mungkin pada sat ini telah tercipta media yang lebih mutakhir. Semua meteri ini
dijelaskan pelatih, baik visual maupun suara, sedemikian sehingga pemain betul-
betul menghayatinya. Latihan psikologis yang modern juga termasuk dalam
kategori ini.
7) Ketrampilan
Sebetulnya prinsip latihan ini sangat luas, kemampuan dan kemauan
untuk berprestasi digabung menjadi satu keharmonisan sesuai dengan segala
tuntutan yang dibebankan kepada pemain. Program latihan harus
mempetimbangkan prestasi, umur, kesehatan, beban kerja secara keseluruhan,
kemampuan dan daya tahan maksimal.
8) Daya Tahan
Maksud prinsip latihan “ketahanan” ini adalah “pelatih harus melihat
sedemikian rupa sehingga kemampuannya, penetahuannya, dan ketrampilannya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48 yang telah dipelajari saat ini tetap berada pada kondisi baik, dilihat dari
persyaratan-persyaratan kompetisi secara umum”.
Seorang pemain akan memperoleh daya tahan yang baik, kalau ia berlatih
dibawah situasi dan kondisi yang berbeda-beda, sesulit dan seberat mungkin.
Latihan jangan sampai diinterupsi tanpa alasan yang kuat. Begitu pula pengajaran
konsep yang baru kalau ide-ide yang lama belum dilatih dan terasimilasi dengan
baik.
c. Komponen Kondisi Fisik
Mengingat bolavoli termasuk jenis olahraga yang banyak mengandalkan
fisik, maka kondisi fisik pemain sangat penting dalam menunjang efektivitas
permainan. Kondisi fisik adalah satu kesatuan yang utuh dari komponen-
komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun
pemelihraanya. Artinya bahwa di dalam usaha peningkatan kondisi fisik, seluruh
komponen tersebut juga harus dikembangkan, walaupun disana sini dilakukan
dengan sistem prioritas sesuai dengan keadaan tiap komponen yang diperlukan.
Menurut Nuril Ahmadi(2007:65) komponen-komponen kondisi fisik yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Kekuatan
Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang dengan
kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu
bekerja maksimal. Kekuatan banyak digunakan atau diperlukan hampir pada
semua cabang olahraga, misalnya dalam olahraga permainan, atletik, maupun
olahraga beladiri.
2. Daya Tahan
Daya tahan sering disebut endurance. Daya tahn dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :
a. Daya tahan umum, yaitu kemampuan seseorang dalam
mempergunakan sistem jantung, paru-paru, dan peredaran darah
secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja secara terus-
menerus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot dengan intensitas
yang tinggi dalam waktu yang cukup lama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
b. Daya tahan otot, yaitu kemampuan seseorang dalam menggunakan
ototnya untuk berkontraksi (bekerja) secara terus-menerus dalam
waktu yang cukup lama dengan jumlah beban tertentu.
Jadi sangat dimengerti bahwa dari dau macam daya tahan tersebut,
daya tahan umum memiliki tingkatan yang lebih tinggi atau lebih berat dibanding
daya tahan otot.
3. Daya ledakan
Daya ledak adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan
kekuatan maksimal dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Dengan kat lain,
daya ledak sama dengan kekuatan kali kecepatan.
4. Kecepatan
Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan atau
melakukan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama/siklik dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya.
5. Daya Lentur
Daya lentur adalah efektifitas seseorang dalam penyesuaian diri untuk
segala kegiatan atau aktifitas penguluran otot-otot tubuh dan ruang gerak sendi
yang luas. Dalam hal ini ada latihan-latihan kelenturan yang bertujuan untuk
meningkatkan gerak terutama gerak persendian.
6. Kelincahan
Kelincahan adalah kemampuan sesorang untuk mengubah posisi
ditempat tertentu. Sebagai gambaran, kemampuan seseorang yang mampu
mengubah satu posisi ke posisi lain dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi
yang baik, berarti orang tersebut memiliki kelincahan yang cukup baik.
7. Koordinasi
Koordinasi adalah kemampuan seseorang dalam mengintegrasikan atau
menghubungkan bermacam-macam gerakan yang berbeda ke dalam bentuk
gerakan tunggal secara efektif.
8. Keseimbangan
Keseimbangan adalah kemampuan seseorang didalam mengendalikan
sikap dan posisi tubuh secara tepat pada saat berdiri ataupun bergerak, seperti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50 didalam melakukan latihan berdiri diatas tangan. Dibidang olahraga, banyak
sekali hal-hal yang harus dilakukan olehatlet dalam masalah keseimbangan ini.
Contoh yang lain misalnya sewaktu seseorang berjalan kemudian tergelincir
sehingga ia harus mempertahankan keseimbangan.
9. Ketepatan
Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerakan-
gerakan terhadap suatu sasaran. Sasaran ini dapat merupakan suatu jarak atau
suatu obyek yang harus langsung dikenai dengan salah satu bagian tubuh.
10. Reaksi
Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk bertindak deangan segera
dalam menghadapi rangsangan yangtimbul lewat indera. Contohnya dalam
bidang olahraga seperti dalam mengantisipasi datangnya bola yang harus
ditangkap, dihentikan dan lain-lain.
6. Strategi dan Taktik dalam Permainan Bolavoli
a. Hakikat Strategi dan Taktik
Jika seorang pemain telah memiliki kemampuan fisik dan teknik yang
memadai, maka tahap selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan atau kualitas
permainan seseorang atau tim adalah pengetahuan dan penguasaan strategi dan
taktik dalam permainan. M. Yunus (1992: 135-136) berpendapat, “Pengertian
strategi dan taktik pada dasaranya mempunyai tujuan yang sama, yaitu siasat atau
akal yang digunakan untuk mencapai kemenangan dalam suatu perlombaan atau
pertandingan baik secara perorangan, kelompok, ataupun suatu tim”. Perbedaan antara strategi dan taktik adalah : bahwa strategi merupakan siasat atau akal yang digunakan atau disusun sebelum pertandingan, dan merupakan suatu rencana persiapan untuk digunakan dalam suatu pertandingan atau suatau perlombaan. Sedangkan taktik adalah tindakan pelaksanaan strategi yang sudah direncanakan dalam suatu perlombaan atau pertandingan, yang sesuai dengan kondisi dan situasi kemampuan lawan yang sedang dihadapi, dalam usaha mencapai suatu kemenangan yang sportif (M. Yunus, 1992: 136).
“Dapat pula taktik-taktik yang dijalankan dalam suatu pertandingan itu
tidak sesuai dengan rencana strategi yang sudah diterapkan atau disusun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51 sebelumnya” (M. Yunus, 1992: 136), hal ini disebabkan oleh kesalahan prediksi
terhadap situasi atau kondisi kemampuan lawan yang akan dihadapi atau karena
tingkat taktik kemampuan lawan yang jauh lebih tinggi.
b. Strategi dan Taktik dalam Permainan Bolavoli
Berdasarkan hakikat strategi dan taktik yang telah disebutkan, maka
strategi dan taktik dalam permainan bolavoli dapat diartikan sebagai yaitu siasat
atau akal yang digunakan untuk mencapai kemenangan dalam suatu atau
pertandingan baik secara perorangan, kelompok, ataupun suatu tim pada
permainan bolavoli. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Suharno H. P.
(1974: 35) bahwa “Taktik adalah suatu siasat yang dipergunakan dalam
pertandingan bolavolley untuk mencari kemenangan secara sportip”.
Taktik dengan bermacam variasi dan kemungkinannya merupakan hal
yang penting bagi semua cabang olahraga. Maknanya dalam permainan bolavoli
jauh lebih besar daripada di kebanyakan olahraga lain. Taktik dapat digolongkan
menjadi taktik individual, taktik kelompok, dan taktik tim. Taktik dalam
permainan bolavoli, baik secara individual, kelompok, maupun tim, pada dasarnya
sama dengan taktik pada cabang olahraga permainan lain, yaitu meliputi taktik
penyerangan dan taktik pertahanan. Hal ini dikumukakan oleh Munasifah (2008:
34) bahwa “Taktik dalam permainan bola voli dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Taktik menyerang (offensive.)
2. Taktik bertahan (defensive).”
Bagan Taktik Bolavolley
Penyerangan Pertahanan
- servis - passing
- set-up - block
- smash - court defend
- dink - cover
Individuil Taktik Individuil Taktik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52 Group Taktik Group Taktik
Team Taktik Team Taktik
Strategi
(Suharno H. P., 1974: 37)
c. Taktik Penyerangan
Pengertian serangan dalam arti luas adalah semua pukulan yang
mengarah ke daerah lawan yang bertujuan mematikan bola tersebut di daerah
lawan. (M. Yunus, 1992: 137). Ia menyatakan (1992: 137) bahwa,”...yang
dimaksud dengan serangan di sini dibagi dalam: serangan perorangan, serangan
kelompok dan serangan dalam bentuk tim”.
Ahli lain, Nuril Ahmadi (2007: 40) berpendapat, “Taktik penyerangan
diartikan sebagai usaha untuk mengharuskan regu lawan bertindak menuruti regu
yang menjalankan penyerangan”. Penyerangan harus dapat memimpin
pertandingan secara aktif dan progresif untuk mematahkan perlawanan lawan. Ia
juga menyatakan, (Suharno H. P., 1974: 35) bahwa “Suatu prinsip taktik
penyerangan dalam bermain bolavolley adalah usaha untuk mematikan bola
dilapangan lawan dengan jalan apapun yang diperkenankan peraturan permainan”.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa taktik
penyerangan dalam permainan bolavoli adalah usaha untuk mematikan bola di
lapangan lawan dengan jalan apapun yang diperkenankan peraturan
permainan,baik dilakukan secara perorangan, kelompok, maupun tim agar regu
lawan bertindak menuruti regu yang menjalankan penyerangan.
Taktik penyerangan dapat dilakukan secara perorangan, kelompok,
maupun tim. Viera, BarbaraL.dan Fergusson, Bonnie Jill (1996) mengemukakan
“Tujuan utama penyerangan dalam suatu tim adalah menyelesaikan rangkaian 3
pukulan yaitu, mengoper, mengumpan, dan menyerang”. Serangan disamping
smash, bisa juga dikerjakan dengan servis, plesing, lob, dink, dan lain-lain.
(Suharno H. P., 1974: 42).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53 d. Taktik Pertahanan
Pertahanan merupakan basis utama untuk melakukan serangan terhadap
regu lawan. Tanpa adanya pertahanan yang sempurna seperti misalnya menerima
servis, smash dan bola dari serangan lawan selain servis dan smash, mustahil
rangkaian serangan dapat dilakukan dengan produktif. Suatu tim yang tangguh
tidak cukup hanya memiliki kemampuan menyerang yang hebat, tetapi harus
memiliki kemampuan pertahanan yang memadai. Pertahanan sebenarnya
merupakan langkah awal untuk menyusun serangan. (M. Yunus, 1992: 153).
Menurut Nuril Ahmadi (2007: 42) “Taktik pertahanan mengandung
maksud bahwa pemain bertahan dalam keadaan pasif menerima serangan dengan
harapan adanya kesalahan regu lawan yang melakukan penyerangan”. Taktik
bertahan harus berprinsip agar dengan pertahanan itu, regunya akan dapat
mengadakan serangan balik terhadap lawan.
Lebih jauh, tujuan pertahanan tidak hanya sekedar menyelaatkan bola
serangan dari lawan, tetapi diharapkan dengan taktik pertahanan yang baik
sekaligus lawan dapat mati sendiri. Sebagai contoh, suatu tim yang memiliki
pertahanan block yang rapat dapat sekaligus membunuh smash lawan.
Seperti halnya dalam taktik penyerangan, M. Yunus (1992: 153)
mengemukakan bahwa “Taktik pertahanan juga ini juga dibagi dalam tiga bagian
yaitu: taktik perorangan, taktik kelompok, dan taktik tim atau beregu”.
B. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan diatas, maka dapat
dirumuskan kerngka pemikiran sebagai berikut:
Penguasaan teknik dasar dalamm bolavoli merupakan salah satu unsur
yang menentukan terhadap pencapaian prestasi di samping unsur-unsur kondisi
fisik, taktik, dan mental. Unsur teknik yang ada dalam permainan bolavoli
meliputi teknik pass atas, pass bawah, smash, servis, dan block. Di dalam
pertandingan ada beberapa faktor yang mempengarui durasi waktu pertandingan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54 antara lain penghentian permainan yang biasa, memperlambat permainan,
penghentian terpaksa, waktu selang.
Permainan tim hanya bisa baik bila masing-masing pemain memiliki
kemampuan teknik yang memadai, untuk melakukan teknik yang memadai, perlu
melatih diri. Dalam permainan yang sebenarnya, unsur-unsur gerakan teknik
bermain adalah kompleks. Identifikasi gerakan harus dilakukan dan unsur-unsur
gerakan itulah yang harus dipelajari dan dilatih secara tekun secara cermat dan
secara menyeluruh unsur demi unsur. Unsur-unsur gerakan dilakukan berulang-
ulang secara terpisah, kemudian dirangkai sampai merupakan gerakan teknik
memainkan bola yang dapat dilakukan dengan baik dan seolah-olah secara
otomatis sesuai dengan keadaan bola yang dihadapi.
Aktifitas olahraga dapat ditentukan oleh seorang yang menangani suatu
tim atau pelatih dan teori-teori ilmu olahraga sebagai penunjangnya. Interaksi atau
penghubungan antara teori-teori yang didapat dan praktik yang dilakukan berkali-
kali akan membawa keberhasilan dalam performa olahraga.
Latihan terprogram dengan berdasarkan prinsip-prinsip latihan secara
benar, akan dapat mencapai hasil sesuai yang diharapkan. Prinsip-prinsip dasar
latihan tersebut perlu diaplikasikan dalam melaksanakan latihan. Dengan
berpedoman pada prinsip-prinsip dasar latihan, maka program latihan dapat
disusun. Suatu langkah penting untuk menentukan program latihan teknik adalah
mengetahui karakteristik unsur teknik yang diperlukan dalam olahraga tersebut.
Program latihan yang disusun untuk meningkatkan kemampuan teknik dan fisik
pemain bolavoli juga harus berpegang teguh pada prinsip kekhususan latihan ini.
Baik pola gerak, jenis kontraksi, kelompok otot yang dilatih dan sistem
energi yang dikembangkan dalam latihan tersebut harus sesuai dengan
karakteristik permainan bolavoli.
Penguasaan strategi dan taktik dalam permainan merupakan tahap lebih
lanjut dari penguasaan teknik dan pencapaian kondisi fisik yang baik. Pengertian
strategi dan taktik pada dasaranya memiliki tujuan yang sama, yaitu siasat atau
akal yang digunakan untuk mencapai kemenangan dalam suatu pertandingan baik
secara perorangan, kelompok, ataupun suatu tim. Secara umum, ada dua macam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55 taktik dalam suatu pertandingan, yaitu taktik menyerang dan taktik bertahan baik
secara individua\, kelompok, maupun tim.
Berkaitan dengan unsur strategi dan taktik, penempatan posisi dalam
permainan bolavoli sangat menentukan kalah menangnya tim dalam suatu
pertandingan. Dengan penempatan posisi pemain tersebut, taktik dan strategi
permainan dapat berjalan sesuai dengan harapan pelatih. Hal ini berkaitan dengan
pola penyerangan dan pertahanan suatu tim.
Setiap tim memiliki karakteristik permainan yang tidak sama.
Karakteristik permainan masing-masing tim ikut andil dalam menentukan
keberhasilan atau kegagalan suatu tim. Tidak selalu tim yang memiliki taktik
menyerang yang lebih baik akan memenangkan pertandingan. Tidak menutup
kemungkinan, tim yang memiliki taktik permainan untuk bertahan yang lebih baik
dapat memenangkan pertandingan meskipun serangan yang dilakukan tidak
sebaik tim lawan.
Untuk mengetahui teknik dan karakteristik masing-masing tim yang
menang dan kalah dalam pertandingan, perlu dilakukan suatu penelitian. Hal ini
mengingat, penerapan taktik menyerang dan taktik bertahan melibatkan
banyaknya teknik yang diterapkan dalam permainan bolavoli yang mempunyai
keunikan dalam prinsip permainannya. Terlebih, dengan diterapkannya perturan
baru, membuat jalannya pertandingan lebih menarik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di GOR Sritex Solo, Jawa Tengah.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada Kejuaraan Bolavoli Putaran Ke-2
Proliga yang berlangsung pada tanggal 15 April sampai 17 April 2011.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan, ditetapkan berdasarkan pada tujuan
dan hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut perlu
memilih metode penelitian yang tepat. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, metode
yang dipilih dan dipakai adalah penelitian causal-comparative.
Menurut Isaac, Stephen dan Michael, William B. (1981: 50)
berpendapat bahwa: “Tujuan penelitian causal-comparative untuk menyelidiki
kemungkinan hubungan sebab dan akibat dengan pengamatan beberapa
keberadaan pengaruh dan penelitian melalui data untuk faktor-faktor penyebab
yang dapat dipercaya”. Ia, (Isaac, Stephen dan Michael, William B., 1981: 50)
juga menyatakan bahwa “Karakteristik dasar causal-comparative adalah `ex post
facto` pada umumnya, yang berarti bahwa data dikumpulkan setelaah semua
kejadian-kejadian yang menarik telah terjadi. Penyelidik kemudian mengambil
satu atau lebih pengaruh-pengaruh (variabel-variabel teerikat) dan pengujian data
melalui peninjauan kembali, pencarian penyebab-penyebab, hubungan-hubungan,
dan pengertiannya”.
C. Sumber Data
Sebagai sumber data dalam penelitian ini yaitu pemain putra dalam
kejuaraan bolavoli putra putaran ke-2 proliga tahun 2011 yang terdiri dari Bank
56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57 BPD Jateng, Sumatra Bank Sumsel, Jakarta Sananta, Jakarta Elektrik PLN, Bank
BNI 46, Bantul Yuso Gunadarma, dan Surabaya Samator.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang dibutuhkan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik
observasi dan analisis dokumen selama pertandingan putran ke-2 di Solo Jawa
Tengah khususnya pada saat pertandingan putra. Peneliti menulis dan mendata
macam-macam teknik yang dilakukan oleh masing-masing pemain pada saat
pemain tersebut melangsungkan permainan. Peneliti menghitung jumlah teknik
secara keseluruhan yaitu passing, umpan, smash, servis, dan block dari
pertandingan.
E. Format Pengumpulan Data
Format pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data dari peserta Proliga yaitu Bank BPD Jateng, Sumatra Bank Sumsel,
Jakarta Sananta, Jakarta Elektrik PLN, Bank BNI 46, Bantul Yuso
Gunadarma, dan Surabaya Samator.
2. Jumlah teknik smash, block, servis, umpan, dan passing pada saat
pertandingan.
3. Waktu yang digunakan pada saat pertandingan.
4. Tabel statistik bolavoli (Formulir ikhtisar pengamatan team)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
KEJUARAAN NASIONAL BOLAVOLI TAHUN 2011
STATISTIK PERMAINAN BOLAVOLI PROLIGA
Matcth No. Time: Matcth No : Team :
Day/date Man/Women : Name: No:
Place Place : Scorer: Sig:
No Nama serve receive toss spike dig block
2 1 0 2 1 0 2 1 0 2 1 0 2 1 0 2 1 0
TOTAL
AKTIFITAS
TOTAL NILAI
NILAI MAX
NILAI (%)
NILAI MAXIMUM = TOTAL AKTIFITAS X 2
TOTAL NILAI NILAI (%) = X 100%
NILAI MAX
Pengurus Propinsi PBVSI Jawa Timur (2010)
Adapun kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut:
1. ATTACK
Berupaya menyeberangkan bola dengan tujuan menyerang.
Succes/ Spikes (2)
Bola jatuh ke lapangan lawan
1 kali menyentuh pemain lalu bola mati
Attemp/Shots (1)
Bola dapat dimainkan kembali
Fault (0)
Bila bola berhasil di block lawan dan lawan mendapat nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Out
Tidak melewati net
Spiker melakukan kesalahan
2. BLOCK
Berusaha membendung serangan (penilaian diberikan kepada pemain
yang menyentuh bola saja)
Succes/ Kill Block (2)
Bola langsung menyentuh lapangan lawan
Dapat tersentuh lawan maksimal 2 kali
Attemp/ Rel ound (1)
Bola dapat dimainkan kembali
Fault (0)
Hasil block out
Bola jatuh ke lapangan sendiri dan tidak dapat dimainkan
Blocker melakukan kesalahan
3. SERVE
Succes/ Aces (2)
Bila bola langsung mati dan mendapat point
Tersentuh maksimal 2 kali
Reciever lawan melakukan kesalahan
Lawan salah rotasi
Attemp/ serve hits (1)
Bila bola dapat dimainkan kembali
Fault (0)
Bila server melakukan kesalahan
4. DIG
Setiap bola yang datang dari lawan selain serve, melakukan teknik dig
setelah bola datang dari block dan melakukan teknik penyelamatan.
Exelence/ Digs (2)
Hasil bola dig dapat diumpan dengan mudah memakai toss atas oleh
toser
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Attemp/ Reception (1)
Bola dapat dimainkan kembali dengan attack yang tidak maksimal
Hasil dig tidak dapat diumpan dengan toss atas
Hasil dig tidak dapat untuk menyerang
Fault (0)
Pemain melakukan dig lalu bola mati
Hasil bola dig menuju ke lawan dan langsung dipukul
Digger melakukan kesalahan atau melakukan aksi tapi bola tidak
terjangkau
5. SERVE RECEPTION (RECEIVE)
Pass yang dilakukan hanya dengan bola dari serve lawan
Exellence/ Excelent (2)
Hasil bola tepat pada posisi antara posisi 3 dan 2 di lapangan sendiri
Hasil bola dapat dengan mudah di umpan oleh setter
Attemp/serve Rec (1)
Hasil bola berada di luar antara posisi 3 dan 2
Hasil bola sulit diumpan oleh setter
Hasil bola diumpan oleh selain setter
Fault (0)
Bola tersentuh 1 kali lalu mati
Receiever melakukan aksi tapi tidak diambil dan menyebabkan lawan
mendapat point.
6. SET/TOSS
Menyajikan bola dengan tujuan membangun serangan.
Success / Excellent (2)
Berhubungan dengan kesuksesan penyerang.
Attemp (1)
Bila bola dapat dimainkan.
Fault (0)
Bola keluar dari jangkauan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Bola masuk ke daerah lawan sehingga dapat menyebabkan lawan
mendapat point.
Setter melakukan kesalahan
VIS Staff Gudelines Evaluation Criteria (2000)
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan bagian amat penting dalam penelitian
karena analisis data dapat memberi arti dan makna yang berguna dalm
memecahkan masalah dalam penelitian. Data yang terkumpul kemudian
dianalisis. Adapun teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan persentase, yaitu dengan cara menghitung jumlah total nilai dibagi nilai
maximum kemudian dikali seratus persen. Dengan urutan sebagai berikut:
TOTAL AKTIFITAS = JUMLAH TEKNIK dari masing-masing item.
TOTAL NILAI = teknik yang dilakukan X kriterianya (2,1,0)
= kemudian hasinya dijumlahkan semua.
NILAI MAXIMUM = TOTAL AKTIFITAS X 2
TOTAL NILAI NILAI (%) = X 100%
NILAI MAX
Kemudian dari hasil analisis tersebut untuk menentukan peraih skor
terbanyak, smash terbaik, block terbaik, servis terbaik, passing terbaik dan set-
upper terbaik dan juga dapat menentukan karakteristik sebuah tim dalam suatu
pertandingan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Dalam mencapai tujuan penelitian di lakukan pengambilan data setelah dilakukan pengambilan data yaitu dengan observasi langsung dalam pertandingan, diperoleh data. Data yang diperoleh baru berupa komponen teknik Bolavoli yang digunakan pada Pertandingan Putaran Ke II Proliga di Solo Jawa Tengah Tahun 2011, khususnya untuk bagian atau kelompok putra. Adapun deskripsi datanya adalah sebagai berikut :
Tabel 1 : Deskripsi data kebutuhan teknik dalam permainan Bolavoli Putra pada putaran ke II Proliga di Solo Jawa Tengah Tahun 2011.
Teknik Frekuensi Usaha Frekuensi Keberhasilan
%
Smash 1171 647 69,85
Block 1304 161 22,81
Servis 897 68 47,54
Passing 2497 1371 69,80
Berdasarkan tabel teknik di atas menunjukkan bahwa :
a. Tingkat keberhasilan teknik dasar smash adalah 69,85%
b. Tingkat keberhasilan teknik dasar block adalah 22,81%
c. Tingkat keberhasilan teknik dasar servis adalah 47,54%
d. Tingkat keberhasilan teknik dasar passing adalah 69,80%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Adapun hasil prosentase kebutuhan teknik dalam permainan Bolavoli Putra tersebut dapat disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut :
Gambar 1 : Histogram kebutuhan teknik dalam permainan bola voli putra pada Putaran ke II Proliga Tahun 2011 di Solo Jawa Tengah
Dari Histogram kebutuhan teknik di atas menunjukkan bahwa :
a. Teknik smash dengan tingkat keberhasilan 69,81%
b. Teknik block dengan tingkat keberhasilan 22,81%
c. Teknik servis dengan tingkat keberhasilan 47,54%
d. Teknik passing dengan tingkat keberhasilan 69,80%
Tabel 2 : Deskripsi data waktu yang digunakan dalam pertandingan Bolavoli putra pada Putaran ke II Proliga di Solo Jawa Jengah Tahun 2011.
Team Set 1 2 3 4 5 Total
Jakarta BNI 46 1 22 25 19 19 85
Surabaya Samator 3 25 18 25 25 93
Durasi Set 0:20 0:20 0:20 0:19 1:19
Team Set 1 2 3 4 5 Total
01020304050607080
Smash Block Servis Passing
62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64 Semarang Bank Jateng 2 25 25 23 30 15 118
Bank Sumsel Babel 3 12 21 25 32 12 102
Durasi Set 0:17 0:25 0:25 0:34 0:20 1:56
Team Set 1 2 3 4 5 Total
Jakarta Electric PLN 3 25 19 25 26 95
Jogja Yuso Gunadarma 1 13 25 13 24 75
Durasi Set 0:17 0:19 0:17 0:23 1:16
Team Set 1 2 3 4 5 Total
Jakarta BNI 46 0 21 22 10 53
Jakarta Sananta 3 25 25 25 75
Durasi Set 0:21 0:21 0:16 0:58
Team Set 1 2 3 4 5 Total
Jogja Yuso Gunadarma 1 25 23 26 14 88
Semarang Bank Jateng 3 20 25 28 25 98
Durasi Set 0:19 0:23 0:26 0:16 1:24
Team Set 1 2 3 4 5 Total
Surabaya Samator 3 25 25 25 75
Jakarta Electric PLN 0 22 21 14 57
Durasi Set 0:19 0:21 0:17 0:57
Jumlah Durasi Set 1:53 2:09 2:01 1:32 0:20 6:55
Rata-Rata Durasi Set 0:19:23 0:21:50 0:20:16 0:23 0:20 1:44:29
Jadi rata – rata untuk menyelesaikan satu set pertandingan 1: 44: 29= 6209 de k ̸ 5 set = 21 menit, 10 de k. ̸set.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
B. Analisis Hasil Penelitian
Berikut ini disajikan analisis teknik masing-masing pemain dari team yang mengikuti Putaran Ke II Proliga di Solo Jawa Tengah Tahun 2011. Analisis yang dilakukan selama tiga (3) hari yaitu pada tanggal 15-17 April 2011. Berikut ini disajikan teknik yang dilakukan masing masing pemain dari team yang bertanding di Putaran Ke II Proliga di Solo Jawa Tengah Tahun 2011 sebagai berikut :
1. Klub Surabaya Samator
Teknik yang dilakukan masing masing pemain dalam pertandingan Surabaya Samator Vs Jakarta BNI 46 pada hari Jum’at/ 15 April 2011 pada Pertandingan ke dua disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 3 : Deskripsi teknik masing-masing pemain Surabaya Samator
Berdasarkan tabel teknik yang di lakukan di atas menunjukkan bahwa :
1. Teknik smash yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Surabaya Samator adalah Ayip Rizal dengan 21 angka dari 30 jumlah usaha.
2. Teknik Block yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
Klub Surabaya Samator adalah Ayip Rizal dengan 4 angka dari 18 jumlah usaha.
3. Teknik servis yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Surabaya Samator adalah Bagus Wahyu dengan 4 angka dari 14 jumlah
usaha.
4. Teknik passing yang paling banyak dilakukan pemain klub Surabaya Samator
adalah Veleg Dhani sebanyak 42 kali yang menjadi Libero.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
5. Teknik umpan yang paling banyak dilakukan pemain klub Surabaya Samator
adalah Bagus Wahyu sebanyak 72 kali yang menjadi set-upper.
6. Karekteristik penyerangan yang dimiliki klub Surabaya Samator yaitu 73,33%.
7. Karekteristik pertahanan yang dimiliki klub Surabaya Samator yaitu 49,59%
2. Klub Jakarta BNI 46
Teknik yang dilakukan masing masing pemain dalam pertandingan Surabaya Samator Vs Jakarta BNI 46 pada hari Jum’at/ 15 April 2011 pada Pertandingan ke dua disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 4 : Deskripsi teknik masing-masing pemain Jakarta BNI 46 Berdasarkan tabel teknik yang dilakukan di atas menunjukkan bahwa :
1. Teknik smash yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Jakarta BNI 46 adalah Dunkan B dengan 28 angka dari 38 jumlah usaha.
2. Teknik Block yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
Klub Jakarta BNI 46 adalah Ezequiel Andres S dengan 3 angka dari 11 jumlah
usaha dan Yulianto dengan 3 angka dari 13 jumlah usaha.
3. Teknik servis yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Jakarta BNI 46 adalah Ezequiel Andres S dengan 3 angka dari 20 jumlah
usaha.
4. Teknik passing yang paling banyak dilakukan pemain klub Jakarta BNI 46 adalah
Akmal sebanyak 42 kali yang menjadi Libero.
5. Teknik umpan yang paling banyak dilakukan pemain klub Jakarta BNI 46 adalah
Rastoni sebanyak 80 kali yang menjadi set-upper.
6. Karekteristik penyerangan yang dimiliki klub Jakarta BNI 46 yaitu 67,20%.
7. Karekteristik pertahanan yang dimiliki klub Surabaya Samator yaitu 43,91%
3. Klub Semarang Bank Jateng
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Teknik yang dilakukan masing masing pemain dalam pertandingan Semarang Bank Jateng Vs Palembang Bank Sumsel Babel pada hari Jum’at/ 15 April 2011 pada Pertandingan ke tiga disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 5 : Deskripsi teknik masing-masing pemain Semarang Bank Jateng
.
Berdasarkan tabel teknik yang dilakukan diatas menunjukkan bahwa :
1. Teknik smash yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Semarang Bank Jateng adalah Marcello Baci Ramos dengan 16 angka dari
25 jumlah usaha.
2. Teknik Block yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
Klub Semarang Bank Jateng adalah Guilherme Lopez dengan 7 angka dari 22
jumlah usaha.
3. Teknik servis yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Semarang Bank Jateng adalah Marcello Baci Ramos dengan 2 angka dari 14
jumlah usaha dan Sigit Hermanto dengan 2 angka dari 21 jumlah usaha.
4. Teknik passing yang paling banyak dilakukan pemain klub Semarang Bank Jateng
adalah Andi Purnama sebanyak 44 kali yang menjadi Libero.
5. Teknik umpan yang paling banyak dilakukan pemain klub Semarang Bank Jateng
adalah Dwi Sukoco sebanyak 78 kali yang menjadi set-upper.
6. Karekteristik penyerangan yang dimiliki klub Semarang Bank Jateng yaitu
70,41%.
7. Karekteristik pertahanan yang dimiliki klub Semarang Bank Jateng yaitu 47,50%
4. Klub Sumatra Bank Sumsel Babel
Teknik yang dilakukan masing masing pemain dalam pertandingan Semarang Bank Jateng Vs Palembang Bank Sumsel Babel pada hari Jum’at/ 15 April 2011 pada Pertandingan ke tiga disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 6 : Deskripsi teknik masing-masing pemain Semarang Bank Jateng
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Berdasarkan tabel teknik yang dilakukan diatas menunjukkan bahwa :
1. Teknik smash yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Sumatra Bank Sumsel adalah Igor Braz dengan 25 angka dari 31 jumlah
usaha.
2. Teknik Block yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
Klub Sumatra Bank Sumsel adalah Adi Sucipto dengan 4 angka dari 15 jumlah
usaha.
3. Teknik servis yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Sumatra Bank Sumsel adalah Khasoni dengan 2 angka dari 9 jumlah usaha
Igor Braz dengan 2 angka dari 12 jumlah usaha dan Agung Seganti dengan 2
angka dari 16 jumlah usaha.
4. Teknik passing yang paling banyak dilakukan pemain klub Sumatra Bank Sumsel
adalah Agung Seganti sebanyak 50 kali.
5. Teknik umpan yang paling banyak dilakukan pemain klub Sumatra Bank Sumsel
adalah Rudi Santoso sebanyak 91 kali yang menjadi set-upper.
6. Karekteristik penyerangan yang dimiliki klub Sumatra Bank Sumsel Babel yaitu
59,31%.
7. Karekteristik pertahanan yang dimiliki klub Sumatra Bank Sumsel Babel yaitu
43,35%
5. Klub Jakarta Electrik PLN
Teknik yang dilakukan masing masing pemain dalam pertandingan Jakarta Electric PLN Vs Jogja Yuso Gunadarma pada hari Sabtu/ 16 April 2011 pada Pertandingan ke dua disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 7 : Deskripsi teknik masing-masing pemain Jakarta Electik PLN
Berdasarkan tabel teknik yang dilakukan diatas menunjukkan bahwa :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
1. Teknik smash yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Jakarta Electrik PLN adalah Ma’ruf Herlambang dengan 14 angka dari 26
jumlah usaha.
2. Teknik Block yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
Klub Jakarta Electik PLN adalah Rodholpho dengan 6 angka dari 20 jumlah usaha.
3. Teknik servis yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Jakarta Electik PLN adalah Ma’ruf Herlambang dengan 4 angka dari 15
jumlah.
4. Teknik passing yang paling banyak dilakukan pemain klub Jakarta Electrik PLN
adalah Indra sebanyak 44 kali yang menjadi Libero.
5. Teknik umpan yang paling banyak dilakukan pemain klub Jakarta Electrik PLN
adalah Rudi Santoso sebanyak 114 kali yang menjadi set-upper.
6. Karekteristik penyerangan yang dimiliki klub Jakarta Electrik PLN yaitu 63,46%.
7. Karekteristik pertahanan yang dimiliki klub Jakarta Electrik PLN yaitu 55,26%
8. Klub Jogja Yuso Gunadarma
Teknik yang dilakukan masing masing pemain dalam pertandingan Jakarta Electric PLN Vs Jogja Yuso Gunadarma pada hari Sabtu/ 16 April 2011 pada Pertandingan ke dua disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 8 : Deskripsi teknik masing-masing pemain Jogja Yuso Gunadarma
Berdasarkan tabel teknik yang dilakukan diatas menunjukkan bahwa : 1. Teknik smash yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Jogja Yuso Gunadarma adalah Ramzil Huda dengan 18 angka dari 37 jumlah
usaha.
2. Teknik Block yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
Klub Jogja Yuso Gunadarma adalah Raditya Yuda Mahendra dengan 4 angka dari
32 jumlah usaha.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
3. Teknik servis yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Jogja Yuso Gunadarma adalah Raditya Yuda Mahendra dengan 3 angka dari
17 jumlah.
4. Teknik passing yang paling banyak dilakukan pemain klub Jogja Yuso Gunadarma
adalah Heru Yuwana sebanyak 29 kali yang menjadi Libero.
5. Teknik umpan yang paling banyak dilakukan pemain klub Jogja Yuso Gunadarma
adalah Martono sebanyak 55 kali yang menjadi set-upper.
6. Karekteristik penyerangan yang dimiliki klub Jogja Yuso Gunadarma yaitu
56,56%.
7. Karekteristik pertahanan yang dimiliki klub Jogja Yuso Gunadarma yaitu 49,80%
7 Klub Jakarta BNI 46
Teknik yang dilakukan masing masing pemain dalam pertandingan Jakarta BNI 46 Vs Jakarta Sananta pada hari Sabtu/ 16 April 2011 pada Pertandingan ke empat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 9 : Deskripsi teknik masing-masing pemain Jakarta BNI 46
Berdasarkan tabel teknik yang dilakukan diatas menunjukkan bahwa : 1. Teknik smash yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Jakarta BNI 46 adalah Dunkan B dengan 16 angka dari 31 jumlah usaha.
2. Teknik Block yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
Klub Jakarta BNI 46 adalah Yulianto dengan 2 angka dari 25 jumlah usaha.
3. Teknik servis yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Jakarta BNI 46 adalah Ezequiel Andres S dengan 1 angka dari 8 jumlah
usaha dan Dunkan B dengan 1 angka dari 9 jumlah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
4. Teknik passing yang paling banyak dilakukan pemain klub Jakarta BNI 46 adalah
Ezequiel Andres S sebanyak 25 kali.
5. Teknik umpan yang paling banyak dilakukan pemain klub Jakarta BNI 46 adalah
Rastoni sebanyak 49 kali yang menjadi set-upper.
6. Karekteristik penyerangan yang dimiliki klub Jakarta BNI 46 yaitu 59,80%.
7. Karekteristik pertahanan yang dimiliki klub Jakarta BNI 46 yaitu 44,02%
8 Klub Jakarta Sananta
Teknik yang dilakukan masing masing pemain dalam pertandingan Jakarta BNI 46 Vs Jakarta Sananta pada hari Sabtu/ 16 April 2011 pada Pertandingan ke empat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 10 : Deskripsi teknik masing-masing pemain Jakarta Sananta
Berdasarkan tabel teknik yang dilakukan diatas menunjukkan bahwa : 1. Teknik smash yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Jakarta Sananta adalah Danilo Cruz de Carvalho dengan 20 angka dari 26
jumlah usaha.
2. Teknik Block yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
Klub Jakarta Sananta adalah Koko Prasetya dengan 2 angka dari 10 jumlah usaha
dan Willy dengan 2 angka dari 19 jumlah usaha.
3. Teknik servis yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Jakarta Sananta adalah Koko Presetya dengan 3angka dari 16 jumlah usaha.
4. Teknik passing yang paling banyak dilakukan pemain klub Jakarta BNI 46 adalah
Usep Suparman sebanyak 18 kali yang menjadi Libero.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
5. Teknik umpan yang paling banyak dilakukan pemain klub Jakarta BNI 46 adalah
Erwin Rusni sebanyak 56 kali yang menjadi set-upper.
6. Karekteristik penyerangan yang dimiliki klub Jakarta Sananta yaitu 67,66%.
7. Karekteristik pertahanan yang dimiliki klub Jakarta Sananta yaitu 50,69%.
9 Klub Jogja Yuso Gunadarma
Teknik yang dilakukan masing masing pemain dalam pertandingan Jogja Yuso Gunadarma Vs Semarang Bank Jateng pada hari Minggu/ 17 April 2011 pada Pertandingan ke dua disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 11 :Deskripsi teknik masing-masing pemain Jogja Yuso Gunadarma
Berdasarkan tabel teknik yang dilakukan diatas menunjukkan bahwa: 1. Teknik smash yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Jogja Yuso Gunadarma adalah Ramzil Huda dengan 22 angka dari 48 jumlah
usaha.
2. Teknik Block yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
Klub Jogja Yuso Gunadarma adalah Muh. Zaenudin dengan 5 angka dari 14
jumlah usaha.
3. Teknik servis yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Jogja Yuso Gunadarma adalah Dos Santos dengan 3 angka dari 12 jumlah.
4. Teknik passing yang paling banyak dilakukan pemain klub Jogja Yuso Gunadarma
adalah Muh Zaenudin sebanyak 48 kali.
5. Teknik umpan yang paling banyak dilakukan pemain klub Jogja Yuso Gunadarma
adalah Martono sebanyak 75 kali yang menjadi set-upper.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
6. Karekteristik penyerangan yang dimiliki klub Jogja Yuso Gunadarma yaitu
61,27%.
7. Karekteristik pertahanan yang dimiliki klub Jogja Yuso Gunadarma yaitu 51,43%
10. Klub Semarang Bank Jateng
Teknik yang dilakukan masing masing pemain dalam pertandingan Jogja Yuso Gunadarma Vs Semarang Bank Jateng pada hari Minggu/ 17 April 2011 pada Pertandingan ke dua disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 12 : Deskripsi teknik masing-masing pemain Semarang Bank Jateng
Berdasarkan tabel teknik yang dilakukan diatas menunjukkan bahwa : 1. Teknik smash yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Semarang Bank Jateng adalah Marcello Baci Ramos dengan 15 angka dari
31 jumlah usaha.
2. Teknik Block yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
Klub Semarang Bank Jateng adalah Guilherme Lopez dengan 13 angka dari 45
jumlah usaha.
3. Teknik servis yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Semarang Bank Jateng adalah Dhani A, Guilherme, Aji M, Sigit H, Miko
Fajar, dengan 1 angka dari 11, 14, 14, 15, 17 jumlah usaha.
4. Teknik passing yang paling banyak dilakukan pemain klub Semarang Bank Jateng
adalah Andi Purnama sebanyak 25 kali yang menjadi Libero.
5. Teknik umpan yang paling banyak dilakukan pemain klub Semarang Bank Jateng
adalah Aji Maulana sebanyak 54 kali yang menjadi set-upper.
6. Karekteristik penyerangan yang dimiliki klub Semarang Bank Jateng yaitu
68,11%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
7. Karekteristik pertahanan yang dimiliki klub Surabaya Samator yaitu 53,99%
11. Klub Surabaya Samator
Teknik yang dilakukan masing masing pemain dalam pertandingan Surabaya Samator Vs Jakarta Electrik PLN pada hari Minggu/ 17 April 2011 pada Pertandingan ke empat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 13 : Deskripsi teknik masing-masing pemain Surabaya Samator
Berdasarkan tabel teknik yang di lakukan di atas menunjukkan bahwa :
1. Teknik smash yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Surabaya Samator adalah Ayip Rizal dengan 18 angka dari 28 jumlah usaha.
2. Teknik Block yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
Klub Surabaya Samator adalah Ayip Rizal dengan 5 angka dari 16 jumlah usaha.
3. Teknik servis yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Surabaya Samator adalah Adam dengan 2 angka dari 13 jumlah usaha.
4. Teknik passing yang paling banyak dilakukan pemain klub Surabaya Samator
adalah Veleg Dhani sebanyak 21 kali yang menjadi Libero.
5. Teknik umpan yang paling banyak dilakukan pemain klub Surabaya Samator
adalah Bagus Wahyu sebanyak 53 kali yang menjadi set-upper.
6. Karekteristik penyerangan yang dimiliki klub Surabaya Samator yaitu 69,07%.
7. Karekteristik pertahanan yang dimiliki klub Surabaya Samator yaitu 55,88%
12. Klub Jakarta Electrik PLN
Teknik yang dilakukan masing masing pemain dalam pertandingan Surabaya Samator Vs Jakarta Electrik PLN pada hari Minggu/ 17 April 2011 pada Pertandingan ke empat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Tabel 14 : Deskripsi teknik masing-masing pemain Jakarta Electrik PLN
Berdasarkan tabel teknik yang dilakukan diatas menunjukkan bahwa : 1. Teknik smash yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Jakarta Electrik PLN adalah Ma’ruf Herlambang dengan 11 angka dari 25
jumlah usaha.
2. Teknik Block yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
Klub Jakarta Electik PLN adalah Septio Hadi dengan 2 angka dari 14 jumlah
usaha.
3. Teknik servis yang paling banyak mendapatkan angka yang dilakukan pemain
klub Jakarta Electik PLN adalah Fernando dengan 1 angka dari 7 jumlah usaha
dan Herianto dengan 1 angka dari 9 jumlah usaha.
4. Teknik passing yang paling banyak dilakukan pemain klub Jakarta Electrik PLN
adalah Indra sebanyak 23 kali yang menjadi Libero.
5. Teknik umpan yang paling banyak dilakukan pemain klub Jakarta Electrik PLN
adalah Rudi Santoso sebanyak 56 kali yang menjadi set-upper.
6. Karekteristik penyerangan yang dimiliki klub Jakarta Electrik PLN yaitu 67,57%.
7. Karekteristik pertahanan yang dimiliki klub Jakarta Electrik PLN yaitu 42,48 %
13. Peraih Skor Terbanyak
Dalam pertandingan Putaran Ke II Proliga di Solo Jawa Tengah Tahun 2011 di peroleh pemain yang meraih nilai terbanyak yaitu 31 angka.
14. Quiker Terbaik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Dalam pertandingan Bolavoli pada Putaran Ke II Proliga di Solo Jawa Tengah tahun 2011 di peroleh pemain yang menjadi quiker terbaik yaitu memperoleh nilai 13 angka dari 15 kali jumlah usaha dengan tingkat keberhasilan 90,00 %.
15. Open Spike Terbaik
Dalam pertandingan Bolavoli pada Putaran Ke II Proliga di Solo Jawa Tengah tahun 2011 di peroleh pemain yang menjadi open spike terbaik yaitu memperoleh nilai 12 angka dari 15 jumlah usaha dengan tingkat keberhasilan 86,66 %.
16. Blocker Terbaik
Dalam pertandingan Bolavoli pada Putaran Ke II Proliga di Solo Jawa Tengah tahun 2011 di peroleh pemain yang menjadi blocker terbaik dengan mendapatkan 5 angka dari 16 jumlah usaha dengan tingkat keberhasilan 53,13 %.
17. Servis Terbaik
Dalam pertandingan Bolavoli pada Putaran Ke II Proliga di Solo Jawa Tengah tahun 2011 di peroleh pemain yang menjadi Servis terbaik dengan mendapatkan 4 angka dari 11 jumlah usaha dengan tingkat keberhasilan 68,18 %.
18. Set-upper Terbaik
Dalam pertandingan Bolavoli pada Putaran Ke II Proliga di Solo Jawa Tengah tahun 2011 di peroleh pemain yang menjadi set-upper terbaik yaitu pemain yang paling banyak melakukan umpan / set-upp kepada kawannya sebanyak 65 kali dari 72 jumlah usaha dengan tingkat keberhasilan 95,14%.
19. Libero Terbaik
Dalam pertandingan Bolavoli pada Putaran Ke II Proliga di Solo Jawa Tengah tahun 2011 di peroleh pemain yang menjadi libero terbaik yaitu memberikan receive dan dig yang sempurna kepada set-upper dengan tingkat keberhasilan receive 97,22% dan dig 63,33 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
20. Karekteristik Penyerangan Terbaik
Dalam pertandingan Bolavoli pada Putaran Ke II Proliga di Surakarta Jawa Tengah tahun 2011 di peroleh karekteristik penyerangan terbaik yaitu tim yang mempunyai jumlah spike, servis, dan toss yang paling tinggi dengan persentase 73,33%.
21. Karekteristik Bertahan Terbaik
Dalam pertandingan Bolavoli pada Putaran Ke II Proliga di Surakarta Jawa Tengah tahun 2011 di peroleh karekteristik bertahan terbaik yaitu tim yang mempunyai jumlah nilai receive, dig, dan block yang paling tinggi dengan persentase 55,26%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat diperoleh simpulan bahwa :
Persentase kebutuhan teknik dalam permainan Bolavoli putra pada Putaran Ke II Proliga di Solo Jawa Tengah tahun 2011 rata-rata adalah sebagai berikut :
a. Smash : 69,85 %
b. Block : 22,81 %
c. Service : 47,54 %
d. Passing : 69,80 %
Adapun dari analisis data diperoleh kebutuhan teknik untuk menentukan latihan sebagai berikut :
a. Quiker terbaik dalam permainan Bolavoli putra pada Putaran Ke II Proliga di
Solo Jawa Tengah tahun 2011 yaitu dengan mendapatkan 13 angka dari 15
jumlah usaha dengan tingkat keberhasilan rata-rata 90,00 %.
b. Open Spike terbaik dalam permainan Bolavoli putra pada Putaran Ke II Proliga di
Solo Jawa Tengah tahun 2011 yaitu dengan mendapatkan 12 angka dari 15
jumlah usaha dengan tingkat keberhasilan rata-rata 86,66 %.
c. Blocker terbaik dalam permainan Bolavoli putra pada Putaran Ke II Proliga di
Solo Jawa Tengah tahun 2011 yaitu dengan mendapatkan 5 angka dari 16
jumlah usaha dengan tingkat keberhasilan rata-rata 53,13 %.
d. Servis terbaik dalam permainan Bolavoli putra pada Putaran Ke II Proliga di Solo
Jawa Tengah tahun 2011 yaitu dengan mendapatkan 4 angka dari 11 jumlah
usaha dengan tingkat keberhasilan rata-rata 68,18 %.
e. Set-upper terbaik dalam pertandingan Bolavoli pada Putaran Ke II Proliga di Solo
Jawa Tengah tahun 2011 yaitu pemain yang paling banyak melakukan umpan /
set-upp kepada kawannya sebanyak 65 kali dari 72 jumlah usaha dengan tingkat
keberhasilan 95,14%.
88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
f. Libero terbaik dalam pertandingan Bolavoli pada Putaran Ke II Proliga di Solo
Jawa Tengah tahun 2011 yaitu memberikan receive dan dig yang sempurna
kepada set-upper dengan tingkat keberhasilan receive 97,22% dan dig 63,33 %.
g. Karekteristik penyerangan terbaik dalam pertandingan Bolavoli pada Putaran Ke
II Proliga di Solo Jawa Tengah tahun 2011 yaitu tim yang mempunyai jumlah
spike, servis, dan toss yang paling tinggi dengan persentase 73,33%.
h. Karekteristik bertahan dalam pertandingan Bolavoli pada Putaran Ke II Proliga
di Solo Jawa Tengah tahun 2011 yaitu tim yang mempunyai jumlah nilai receive,
dig, dan block yang paling tinggi dengan persentase 55,26%.
i. Durasi waktu dalam menyelesaikan pertandingan Bolavoli pada Putaran Ke II di
Solo Jawa Tengah tahun 2011 adalah 0: 21: 10 ̸ set.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan diatas, dapat di ketahui bahwa persentase penggunaan komponen teknik dan karekteristik dalam permainan bolavoli pada Putaran Ke II Proliga di Solo Jawa Tengah tahun 2011, tiap komponen teknik berbeda. Dari hal tersebut dapat di ketahui bahwa penggunaan komponen teknik dan karekteristik dalam permainan bolavoli berbeda, sehingga dalam memberikan latihan terhadap tiap komponen teknik porsinya harus berbeda sesuai dengan besarnya persentase penggunaan karekteristik tersebut dalam permainan.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh. Maka dapat diajukan saran sebagai berikut :
1. Agar latihan yang dilakukan lebih maksimal, maka pelatih perlu memberikan latihan
teknik yang diperlukan dalam permainan bolavoli sesuai dengan kebutuhan.
2. Dalam menyusun program latihan teknik pelatih perlu memasukkan program latihan
interval kepada altetnya
3. Pelatih dapat mengatur taktik dan strategi sesuai dengan kebutuhan dalam
pertandingan bolavoli.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80