diferensiasi magma

7
Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi 2014 KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN MENURUT PETTIJOHN (1975) Menurut Pettijohn (1975) dan O’Dunn & Sill, batuan sedimen berdasar teksturnya menjadi dua kelompok besar, yaitu : 1. Batuan Sedimen Klastika (detritus, mekanik, eksogenik) Batuan sedimen klastika adalah batuan sedimen yang terbentuk dari hasil pengerjaan kembali (reworking) terhadap batuan yang sudah ada. Proses pengerjaan kembali itu meliputi pelapukan, erosi, transportasi dan kemudian redeposisi (pengendapan kembali). Sebagai media proses tersebut adalah air, angin, es atau efek gravitasi (beratnya sendiri). Media yang terakhir itu sebagai akibat longsoran batuan yang telah ada. Kelompok batuan ini bersifat fragmental, atau terdiri dari butiran/pecahan batuan (klastika) sehingga bertekstur klastika. 2. Batuan Sedimen Non-klastika Batuan sedimen non-klastika adalah batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil penguapan suatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu juga (insitu). Proses pembentukan batuan sedimen kelompok ini dapat secara kimiawi, biologi /organik, dan kombinasi di antara keduanya (biokimia). Secara kimia, endapan terbentuk sebagai hasil reaksi kimia, misalnya CaO + CO2 CaCO3. Nama : Ferdika Andriza NIM : 111.130.212 Plug : 2 Page 1

Upload: ferdi

Post on 06-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

tugas diferensiasi magma

TRANSCRIPT

Page 1: Diferensiasi Magma

Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi 2014

KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN

MENURUT PETTIJOHN (1975)

Menurut Pettijohn (1975) dan O’Dunn & Sill, batuan sedimen berdasar teksturnya menjadi

dua kelompok besar, yaitu :

1. Batuan Sedimen Klastika (detritus, mekanik, eksogenik)

Batuan sedimen klastika adalah batuan sedimen yang terbentuk dari hasil pengerjaan

kembali (reworking) terhadap batuan yang sudah ada. Proses pengerjaan kembali itu meliputi

pelapukan, erosi, transportasi dan kemudian redeposisi (pengendapan kembali). Sebagai media

proses tersebut adalah air, angin, es atau efek gravitasi (beratnya sendiri). Media yang terakhir

itu sebagai akibat longsoran batuan yang telah ada. Kelompok batuan ini bersifat fragmental,

atau terdiri dari butiran/pecahan batuan (klastika) sehingga bertekstur klastika.

2. Batuan Sedimen Non-klastika

Batuan sedimen non-klastika adalah batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil

penguapan suatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu juga (insitu). Proses

pembentukan batuan sedimen kelompok ini dapat secara kimiawi, biologi /organik, dan

kombinasi di antara keduanya (biokimia). Secara kimia, endapan terbentuk sebagai hasil reaksi

kimia, misalnya CaO + CO2 CaCO3. Secara organik adalah pembentukan sedimen oleh aktivitas

binatang atau tumbuh-tumbuhan, sebagai contoh pembentukan rumah binatang laut (karang),

terkumpulnya cangkang binatang (fosil), atau terkuburnya kayu-kayuan sebagai akibat

penurunan daratan menjadi laut.

Nama : Ferdika AndrizaNIM : 111.130.212Plug : 2 Page 1

Page 2: Diferensiasi Magma

Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi 2014

uspended Load

Suspended load adalah sedimen yang bergerak di dalam alur sungai sebagai sedimen

tersuspensi (Suspended Sediment) dalam air yang mengalir pada sungai dan sebagai muatan pada

dasar sungai (bed load) yang bergeser atau menggelinding sepanjang dasar saluran sungai.

Bahan-bahan sedimen yang terangkut oleh aliran sungai akan terpisah berdasarkan

ukurannya masing-masing. Bahan-bahan sedimen yang berat akan diendapkan pada jarak yang

relatif dekat, sedang bahan-bahan yang lebih halus akan diendapkan pada jarak yang paling jauh

pada kecepatan aliran yang sama. Sehubungan dengan proses pengangkutan sedimen tersebut,

muatan sedimen melayang dapat dipandang sebagai material dasar sungai (bed material) yang

melayang di dalam aliran air sungai terutama terdiri dari butiran-butiran halus yang senantiasa

didukung oleh air dan hanya sedikit sekali interaksinya dengan dasar sungai, karena selalu

didorong ke atas oleh turbulensi aliran.

Pengaruh sedimen dalam aliran sungai dapat mengganggu kehidupan floran dan fauna air,

menurunkan kualitas air untuk kebutuhan lokal dan industri; menurunkan kapasitas waduk

sebagai pencegah banjir, irigasi; kerusakan turbin dan pompa air; serta menghambat lalu lintas

pelayaran.

Nama : Ferdika AndrizaNIM : 111.130.212Plug : 2 Page 2

Page 3: Diferensiasi Magma

Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi 2014

DIFERENSIASI MAGMA

Diferensiasi magma adalah proses yang memungkinkan satu magma homogen menghasilkan bermacam-macam batuan beku yang secara kimiawi berbeda. Proses ini terjadi pada saat magma mulai mendingin, terjadilah kristal-kristal mineral pada suhu yang tinggi. Akibat gaya gravitasi, kristal-kristal yang terbentuk lebih dulu akan mengendap.dan demikianlah seterusnya sehingga terjadilah pemisahan kristal yang mengakibatkan komposisi magma induknya berubah

Proses-proses diferensiasi magma meliputi :

Fragsinasi ialah pemisahan kristal dari larutan magma, karena proses kristalisasi berjalan tidak seimbang atau kristal-kristal pada waktu pendinginan tidak dapat mengikuti perkembangan. Komposisi larutan magma yang baru ini terjadi terutama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan yang menyolok dan tiba-tiba.

Crystal Settling/Gravitional settling adalah pengendapan kristal oleh gravitasi dari kristal-kristal berat Ca, Mg, Fe yang akan memperkaya magma pada bagian dasar waduk. Disini mineral silikat berat akan terletak dibawah mineral silikat ringan.

Liquid Immisibility ialah larutan magma yang mempunyai suhu rendah akan pecah menjadi larutan yang masing-masing akan membeku membentuk bahan yang heterogen.

Crystal Flotation adalah pengembangan kristal ringan dari sodium dan potassium yang akan memperkaya magma pada bagian atas dari waduk magma.

Vesiculation adalah proses dimana magma yang mengandung komponen seperti CO2, SO2, S2, Cl2, dan H2O sewaktu naik ke permukaan membentuk gelembung-gelembung gas dan membawa serta komponen volatile Sodium (Na) dan Potasium(K).

Difussion ialah bercampurnya batuan dinding dengan magma didalam waduk magma secara lateral.

KELOMPOK MINERAL PIROKSEN

Kelompok mineral piroksen merupakan kelompok mineral silikat kompleks dan mempunyai hubungan erat dalam struktur kristal, sifat-sifat fisik dan kompsisi kimia walaupun mereka mengkristal dalam sistem yang berbeda.

Nama : Ferdika AndrizaNIM : 111.130.212Plug : 2 Page 3

Page 4: Diferensiasi Magma

Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi 2014

Secara struktur piroksen terdiri atas mata rantai yang tidak ada habisnya dan tetrahedral SiO4 yang diikat bersama-sama secara lateral oelh ion-ion logam Mg dan Ca yang berikatan dengan oksigen, tetapi secara tidak lansung dengan silikon.

Piroksen adalah mineral pembentuk batuan beku dalam urutan Seri Bowen yang berwarna gelap, yang punya sifat :

- Monoklin dan Orthorombik

- Merupakan senyawa silium oksida, terutama dari magnesia dan kapur (kalsium)

- Tahan terhadap bekerjanya asam kecuali terhadap asam flourida.

- Kekerasannya = 5 sampai 6

- Berat jenisnya = 2,9 sampai 3,6.

- Berkilap kaca, kadang-kadang berkilap mutiara.

Kelompok mineral piroksin terbentuk atau mengkristal dalam dua sistem kristal yang berbeda, yaitu sistem monoklin (monoclinic) dan sistem ortorombik (orthorhombic).

Kelompok mineral piroksin yang memiliki sistem kristal monoklin disebut sebagai klinopiroksin (Clinopyroxenes). Contohnya: Aegirine, Augite, Diopside, Jadeite, Pigeonite, Spodumene. Kelompok mineral piroksin yang memiliki sistem kristal ortorombik disebut sebagai ortopiroksin (Orthopyroxenes). Contohnya: Hypersthene, Enstatite, Ferrosilite.Peroksen juga merupakan fenokris yang lebih sering terdapat pada lava Gunungapi Ruang dan Pulau Tagulandang. Bentuk prismatic dari anhedral-euhedral, dengan ukuran 0,2-2,5mm panjangnya, kembar, sederhana, sebagian polisntetik. Mineral ini terdiri dari jenis piroksen orto dan klino.

Nama : Ferdika AndrizaNIM : 111.130.212Plug : 2 Page 4

Page 5: Diferensiasi Magma

Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi 2014

KOMPONEN PENYUSUN BATUAN PIROKLASTIK

Menurut Fisher, 1984 dan Williams, 1982 :

A. Kelompok Material Esensial (juvenil)

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah material langsung dari magma yang diletuskan baik yang tadinya berupa padatan atau cairan serta buih magma. Massa yang tadinya berupa padatan akan menjadi blok piroklastik, massa cairan akan segera membeku selama diletuskan dan cenderung membentuk bom piroklastik dan buih magma akan menjadi batuan yang porous dan sangat ringan, dikenal dengan batuapung.

B. Kelompok material Asesori (Cognate)

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah biia materialnya berasal dari endapan letusan sebelumnya dari gunungapi yang sama atau tubuh volkanik yang lebih tua.

C. Kelompok Asidental (bahan asing)

Yang dimaksud dengan material asidental adalah material hamburan dari batuan dasar yang lebih tua di bawah gunung api tersebut, terutama adalah batuan dinding di sekitar leher volkanik. Batuannya dapat berupa batuan beku,endapan maupun batuan ubahan.

Nama : Ferdika AndrizaNIM : 111.130.212Plug : 2 Page 5