diajukan sebagai salahsatu syarat untuk menyelesaikan...

68
i PENGARUH POLA SEBARAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN TERHADAP AKSESIBILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan program Sarjana Geografi Disusun Oleh : Qonita Aghnia Putri Aprella 3211413020 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: others

Post on 11-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

i

i

PENGARUH POLA SEBARAN SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN TERHADAP AKSESIBILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

DI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan sebagai salahsatu syarat

Untuk menyelesaikan program Sarjana Geografi

Disusun Oleh :

Qonita Aghnia Putri Aprella

3211413020

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

ii

Page 3: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

iii

Page 4: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

iv

Page 5: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

(Q.S. Asy-Syarh: 6)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Almamater saya Universitas Negeri Semarang

Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Geografi Prodi

Geografi,S1

2. Yang terkasih kedua orang tua saya Bapak

Supranto dan Ibu Haryanti terimakasih atas

kesabaran, kasih sayang serta doa yang

senantiasa diberikan untuk keberhasilan saya..

Page 6: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

vi

SARI

Aghnia Putri Aprella, Qonita. 2017. Pengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kabupaten Tegal Tahun 2016. Dosen Pembimbing Dr. Puji Hardati M.Si dan Drs. Moch Arifien

M.Si..

Kata kunci: Pola Sebaran, Sarana dan Prasarana Kesehatan, Aksesibilitas.

Lokasi sarana dan prasarana kesehatan harus memiliki tingkat aksesibilitas

yang tinggi. Wilayah pelayanan sarana kesehatan akan sangat dipengaruhi oleh tingkat

aksesibilitasnya. Lokasi sarana dan prasarana kesehatan yang mudah untuk dijangkau

dari segi transportasi, tentunya memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk

mengunjunginya. Hal ini mengakibatkan wilayah pelayanan kesehatan melebihi

wilayah kerja yang telah ditentukan oleh pemerintah setempat. Tujuan penelitian ini

adalah 1) Mengetahui pola sebaran sarana dan prasarana kesehatan di Kabupaten

Tegal. 2) Mengetahui aksesibilitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat di

Kabupaten Tegal. 3) Mengetahui fungsi pelayanan (daya layan) sarana kesehatan

kepada masyarakat di Kabupaten Tegal.

Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Tegal, dengan populasi 361.546 Rumah

Tangga di Kabupaten Tegal, dan sampelnya 100 Rumah Tangga. Teknik samping

dalam peneitian ini yaitu area (cluster) sampling. Teknik pengumpulan data

menggunakan teknik kuisioner, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data

menggunakan analisis tetangga terdekat, analisis indeks aksesibilitas dan analisis daya

layan.

Hasil penelitian ini menunjukkan yaitu 1) Pola sebaran puskesmas dan dokter

praktik tergolong tersebar merata (dispered pattern), pola sebaran rumah sakit

tergolong tersebar tidak merata (random pattern) dan pola sebaran apotek di tergolong

bergerombol (cluster pattern). 2) Tingkat aksesibilitas dari segi jarak untuk mencapai

lokasi sarana dan prasarana kesehatan di Kabupaten Tegal sebagian besar sudah

tergolong baik/mudah dijangkau. Hanya saja masih ada beberapa jalan yang masih

menggunakan paving, dan di beberapa Kecamatan juga masih ada yang kondisi

jalannya berlubang. 3) Jumlah fasilitas kesehatan yang sudah tercukupi adalah jumlah

fasilitas kesehatan puskesmas induk, dan rumah sakit. Jumlah fasilitas kesehatan yang

belum tercukupi adalah jumlah puskesmas pembantu, dokter praktik dan apotek.

Kecamatan yang belum memadai jumlah fasilitas kesehatan adalah Kecamatan

Adiwerna.

Saran bagi intansi terkait, sebaiknya jumlah puskesmas pembantu, dokter

praktik dan apotek harus lebih di tingkatkan lagi khususnya di Kecamatan Adiwerna

dan saran bagi pengguna sarana kesehatan, sebaiknya terus memberikan saran maupun

kritikan, juga keluhan kaitannya dengan sarana dan prasarana yang mendukung dalam

mengakses kesehatan dan pelayanan publik lainnya.

Page 7: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

vii

ABSTRACT

Aghnia Putri Aprella, Qonita. 2017. Effect of Distribution Pattern of Health

Facility and Infrastructure on Accessibility of Public Health Service of Tegal Regency

Year 2016. Dr.Puji Hardati M.Si and Drs. Moch Arifien M.Si. ..

Keywords: Distribution Pattern, Health Facility and Infrastructure, Accessibility.

The location of health facilities and infrastructure should have a high degree of

accessibility. The area of health care services will be greatly influenced by the level of

accessibility. The location of facilities and health infrastructure that is easy to reach in

terms of transportation, of course, has a special attraction for the community to visit it.

This has resulted in the health service area exceeding the work area determined by the

local government. The purpose of this research is 1) To know the pattern of

distribution of health facilities and infrastructure in Tegal regency. 2) To know the

accessibility of health services for the community in Tegal Regency. 3) Knowing

service function (power service) health facilities to the community in Tegal regency.

The study is located in Tegal Regency, with a population of 361,546

Households in Tegal District, and samples of 100 Households. Side technique in this

research is area (cluster) sampling. Data collection techniques used questionnaire,

observation, and documentation techniques. Data analysis techniques used nearest

neighbor analysis, accessibility index analysis and serviceability analysis.

The results of this study indicate that 1) Distribution pattern of health center at

sub-district level and doctors practice classified dispersed (dispered pattern), the

pattern of distribution of the hospital classified unequally spread (random pattern) and

pattern of distribution pharmacy in clustered. 2) The accessibility level in terms of

distance to reach the location of health facility and infrastructure in Tegal Regency is

mostly well classified / easy to reach. It's just that there are still some roads that still

use paving stone, and in some districts are also still there are hollow road conditions.

3) The number of health facilities that have been fulfilled is the number of health

center at sub-district level, and the hospital. Number of health facilities that have not

been fulfilled is the number of community health sub-center, practice doctors and

pharmacies. Inadequate sub-district of health facility is Adiwerna District.

Suggestions for the related institutions, should the number of supporting

community health sub-center, practice doctors and pharmacies should be further

improved especially in Adiwerna Subdistrict and Suggestion for users of health

facilities, should continue to provide suggestions and criticism, as well as complaints

relating to facilities and infrastructure that support in accessing health and other public

services.

Page 8: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

viii

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

kemurahan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Pola

Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan

di Kabupaten Tegal Tahun 2016. Selama menyusun Skripsi ini, penulis telah banyak

menerima bantuan, kerjasama, dan sumbangan pemikiran dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada semua

yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

1. Drs. Moh. Solehatul Mustofa, MA.,Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Semarang, yang telah memberikan perijinan penelitian.

2. Dr. Tjaturahono Budi Sanjoto, M.Si., Ketua Jurusan Geografi Universitas

Negeri Semarang, yang telah memberikan perijinan penelitian.

3. Dr. Eva Banowati M.Si., Ketua Prodi Ilmu Geografi Universitas Negeri

Semarang,yang telah memberikah arahan dalam penelitian ini.

4. Dr. Puji Hardati, M.Si., Dosen Pembimbing I, yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan, petunjuk, dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

5. Drs. Moch. Ariefien, M.Si.,Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan, petunjuk, dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

6. Drs. Hariyanto, M.Si., Dosen Penguji, yang telah memberikan saran dan

petunjuk skripsi ini.

7. Ibu Bapak Dosen Jurusan Geografi, yang telah memberikan Ilmunya selama

masa studi kepada penulis.

Page 9: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

ix

8. Seluruh Staf dan Karyawan Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial,

Universitas Negeri Semarang

9. Bapak Edy Bowo Leksono, SH., selaku kepala kantor Kesatuan Bangsa dan

Politik Kabupaten Tegal yang telah memberikan izin penelitian.

10. Kedua Kakak saya tersayang, yang selalu memberikan dukungan dan menjadi

penyemangat untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

11. Teman seperjuangan, Angkatan 2013 Program Studi Geografi, Universitas

Negeri Semarang atas kebersamaannya menuntut ilmu dan menggapai impian.

12. Sahabat-sahabat tercinta semuanya yang selalu memberikan motivasi.

Tidak ada sesuatu apapun yang dapat diberikan penulis, hanya ucapan terima

kasih dan untaian doa semoga Allah SWT memberikan imbalan atas kebaikan yang

telah diberikan oleh berbagai pihak kepada penulis. Penulis berharap semoga skripsi

ini dapat bermanfaat.Amin.

Semarang, 2017

Penulis

Page 10: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................................... i

Persetujuan Pembimbing ........................................................................................ ii

Pengesahan Kelulusan ............................................................................................. iii

Pernyataan ............................................................................................................... iv

Motto dan Persembahan ......................................................................................... v

Sari ............................................................................................................................. vi

Abstract ..................................................................................................................... vii

Prakata ...................................................................................................................... viii

Daftar Isi ................................................................................................................... x

Daftar Gambar ......................................................................................................... xiii

Daftar Tabel .............................................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10

E. Batasan Istilah ........................................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 13

A. Deskripsi Teori .......................................................................................... 13

1. Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan ..................................... 13

2. Sarana dan Prasarana Kesehatan .......................................................... 15

a. Puskesmas ......................................................................................... 16

b. Rumah Sakit ..................................................................................... 18

c. Puskesmas Pembantu ......................................................................... 19

d. Dokter Praktik .................................................................................. 20

e. Apotek ............................................................................................... 21

3. Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat ................................... 22

4. Fungsi Pelayanan (Daya Layan) ........................................................... 26

5. Sistem Informasi Geografis (SIG) ........................................................ 27

Page 11: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

xi

B. Kajian Pustaka yang Relevan .................................................................... 28

C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 47

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 50

A. Lokasi Penelitian dan Objek Penelitian ..................................................... 50

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ................................ 50

C. Definisi Operasional Variabel ................................................................... 52

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 55

E Teknik Analisis Data ................................................................................. 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 64

A.Hasil Penelitian ........................................................................................... 64

1. Gambaran Objek Penelitian ................................................................... 64

a. Administrasi Kabupaten Tegal .......................................................... 64

b. Keadaan Topografi dan Iklikm Kabupaten Tegal .............................. 67

c. Kepadatan Penduduk Kabupaten Tegal .............................................. 67

d. Sejarah Singkat Kabupaten Tegal ...................................................... 72

2. Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan ...................................... 73

3. Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat.................................... 78

4. Jumlah Fungsi Pelayanan (Daya Layan) Sarana Kesehatan .................. 82

5. Pengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap

Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat .................................... 87

a. Uji Linieritas ........................................................................................ 87

b. Uji Regresi Sederhana ......................................................................... 88

c. Uji F ..................................................................................................... 89

d. Uji T .................................................................................................... 90

B. Pembahasan ............................................................................................... 93

BAB V PENUTUP ................................................................................................... 96

A. Simpulan ...................................................................................................96

B. Saran ......................................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 98

Page 12: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

xii

LAMPIRAN .............................................................................................................. 101

Lampiran 1 Surat Rekomendasi Penelitian .................................................... 102

Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian .................................................................... 103

Lampiran 3 Hitungan AnalisisTetangga Terdekat ........................................ 104

Lampiran 4Hitungan SPSS ............................................................................. 116

Lampiran 5Kuesioner ..................................................................................... 118

Lampiran 6Dokumentasi ................................................................................ 134

Lampiran 7 Rekap Hasil Kuesioner ............................................................... 136

Page 13: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ................................................................................... 49

Gambar,4.1 Peta Administrasi Kabupaten Tegal ....................................................... 66

Gambar 4.2 Piramida Penduduk Kabupaten Tegal Berdasarkan Usia/Umur Tahun

2013 ......................................................................................................... 70

Gambar 4.3 Komposisi Penduduk Kabupaten Tegal Berdasarkan Mata pencaharian

Tahun 2013 .............................................................................................. 71

Gambar 4.4 Peta Buffering Sarana Kesehatan di Kabupaten Tegal .......................... 74

Page 14: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jenis dan Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Tegal ............................ 6

Tabel 2.1 Kriteria Penentuan Fasilitas Pelayanan Lingkungan Permukiman .............. 21

Tabel 2.2 Kajian Pustaka yang Relevan ....................................................................... 37

Tabel 3.1 Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Tegal Tahun 2016 ............................ 51

Tabel 4.1 Kecamatan-Kecamatan di Kabupaten Tegal ................................................ 65

Tabel 4.2 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten Tegal

Tahun 2013 .................................................................................................. 68

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Kelompok Umur Tahun 2013 ......................................... 70

Tabel 4.4 Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan ............................................ 74

Tabel 4.5 Hasil Rekap Wawancara Tentang Aksesibilitas di Kabupaten Tegal .......... 75

Tabel 4.6 Kriteria Penentuan Fasilitas Pelayanan Lingkungan Permukiman .............. 82

Tabel 4.7 Ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan Perkecamatan .................... 83

Tabel 4.8 Tingkat Daya Layan Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Tegal .................... 85

Tabel 4.9 Uji Linieritas Pola Sebaran dan Aksesbilitas ............................................... 87

Tabel 4.10 Regresi Sederhana ...................................................................................... 88

Tabel 4.11 Uji F ........................................................................................................... 89

Tabel 4.12 Uji T ........................................................................................................... 91

Page 15: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi di negara

berkembang akan selalu diikuti dengan kebutuhan akan ruang

dalam memenuhi berbagai kegiatan penduduk (Hardati, 2011:108).

Salah satunya adalah kebutuhan akan kesehatan yang merupakan

faktor penting dalam menjaga kelangsungan hidup manusia. Faktor

pelayanan kesehatan, ketersediaan fasilitas dan tenaga kesehatan

yang berkualitas akan berpengaruh pada status kesehatan

masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk

mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

adalah dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatan (Nata,

2013:63-71).

Pelayanan kesehatan untuk masyarakat merupakan hak asasi

manusia yang harus di laksanakan oleh suatu negara. Pemerintah

harus melaksanakan prinsip – prinsip good goverment dalam

melaksanakan pelayanan publik termasuk pelayanan kesehatan.

Prinsip tersebut mencakup keadilan, responsivitas dan efisiensi

pelayanan. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemenuhan

prinsip keadilan dilihat dari kemampuan pemerintah untuk

1

Page 16: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

2

memberikan perlakuan yang sama dan adil kepada setiap warganya

dalam penyelenggaraan pelayanan publik (Sitorus dkk, 2007:25).

Negara juga bertanggung jawab terhadap ketersediaan

informasi untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses

fasilitas kesehatan. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Nomor

36 tahun 2009 tentang kesehatan, pasal 17 menyebutkan bahwa

pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap

informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk

meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya (UU Kesehatan, 2013:8).

Sarana dan prasarana kesehatan berperan dalam

meningkatkan mutu masyarakat di bidang kesehatan, maka

kemudahan untuk menjangkau lokasi sarana dan prasarana kesehatan

merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan tersebut. Hal ini sesuai dengan

yang dikemukakan oleh Prabawati (2005:3) yang menyatakan bahwa

sarana dan prasarana kesehatan yang memadai tidak hanya

memperhatikan jumlah atau kapasitas pelayanannya tetapi juga

meperhatikan tingkat aksesibilitasnya. Tingkat aksesibilitas sarana

dan prasarana kesehatan tersebut tentunya mempengaruhi minat

masyarakat untuk mengunjungi.

Setiap kota atau kabupaten selalu berupaya melakukan

peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakatnya, dengan tujuan

Page 17: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

3

untuk memberi pelayanan secara lebih merata dan berkualitas

kepada seluruh lapisan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut

telah dilakukan peningkatan, pemerataan, dan perluasan jangkauan

pelayanan kesehatan melalui sarana dan prasarana kesehatan. Namun

demikian, upaya tersebut belum sepenuhnya dapat memberikan

pelayanan kesehatan yang prima. Bahkan pelayanan fasilitas

kesehatan yang diberikan tidak dapat dirasakan oleh beberapa

golongan masyarakat. Sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan

bagi seluruh lapisan masyarakat, tentunya sarana kesehatan harus

memiliki mutu pelayanan yang baik, terutama kemudahan untuk

dijangkau dari aspek lokasinya. Selain itu sering pula dijumpai

sarana dan prasarana kesehatan yang seharusnya mampu

memberikan pelayanan optimal bagi masyarakat justru tidak mampu

melaksanakan tugasnya dengan baik dikarenakan wilayah

pelayanannya yang terlalu luas (listiani, 2006:02)..

Fasilitas kesehatan merupakan salah satu upaya pemerintah

dalam meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, dan menjadi

kewajiban pemerintah untuk menyediakan fasilitas layanan

kesehatan dan fasilitas layanan umum yang layak bagi setiap warga

negara. Salah satu tanggung jawab seluruh jajaran kesehatan adalah

menjamin tersediannya pelayanan kesehatan yang berkualitas,

merata, dan terjangkau oleh setiap individu, keluarga dan masyarakat

luas. Namun pada kenyataannya tetap saja banyak masyarakat yang

Page 18: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

4

tidak terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Ketidakterjangkauan

umumnya terjadi karena jauhnya jarak tempuh dan terlampau

besarnya jumlah masyarakat yang menjadi tanggung jawab sebuah

sarana dan prasarana kesehatan (Dinas kesehatan Kabupaten Tegal,

2014:03).

Sarana dan prasarana kesehatan harus memiliki tingkat

aksesibilitas yang tinggi. Wilayah pelayanan sarana kesehatan akan

sangat dipengaruhi oleh tingkat aksesibilitasnya. Lokasi sarana dan

prasarana kesehatan yang mudah untuk dijangkau dari segi

transportasi, tentunya memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat

untuk mengunjunginya. Hal ini mengakibatkan wilayah pelayanan

kesehatan melebihi wilayah kerja yang telah ditentukan oleh

pemerintah setempat.

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014

tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan pada pasal 9 ayat 1,

Puskesmas harus didirikan pada setiap Kecamatan, selanjutnya ayat

2, dalam kondisi tertentu, pada 1 (satu) Kecamatan dapat didirikan

lebih dari 1 (satu) Puskesmas (UU Puskesmas, 2015:11). Kemudian

dalam pasal 40 ayat 1, dalam rangka meningkatkan aksesibilitas

pelayanan, Puskesmas didukung oleh jaringan pelayanan Puskesmas

dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan, ayat 2, jaringan pelayanan

Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri atas

Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, dan Bidan Desa. Fasilitas

Page 19: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

5

kesehatan baik Rumah Sakit maupun Puskesmas dan jaringannya,

tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia sehari-hari karena

jika seseorang berada dalam kondisi tidak sehat, maka salah satu

upaya untuk memulihkan kesehatannya adalah dengan mengunjungi

fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan penyakitnya. Jika

kondisi penyakit masih ringan biasanya cukup ditangani di sarana

kesehatan strata pertama (Puskesmas dan jaringannya) akan tetapi

jika keadaan penyakitnya lebih berat maka diperlukan sarana

kesehatan strata ke-dua (Rumah Sakit) (UU Puskesmas, 2015:31).

Provinsi Jawa Tengah jumlah penduduknya sudah mencapai

32.397.431 jiwa, distribusi penduduk polanya hampir sama dengan

pola yang ada di Indonesia secara umum, yaitu tidak merata. Dari 35

wilayah Kabupaten dan kota yang ada, paling banyak jumlah

penduduknya adalah di Kabupaten Brebes yaitu mencapai 1.773.379

jiwa dan yang paling sedikit jumlah penduduknya berada di kota

Magelang yang hanya 120.373 jiwa. Kabupaten dan kota lainnya

jumlah penduduk berkisar di antara jumlah penduduk di kedua

wilayah tersebut (BPS Jawa Tengah, 2015:11).

Kabupaten Tegal secara geografis terletak pada koordinat

108º57'6"-109º21'30" BT dan 6º50'41" - 7º15'30" LS. Kabupaten

Tegal merupakan salah satu daerah Kabupaten di Propinsi Jawa

Tengah dengan ibukota Slawi yang mempunyai letak yang sangat

Strategis pada jalan Semarang - Tegal - Cirebon serta Semarang -

Page 20: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

6

Tegal - Purwokerto dan Cilacap dengan fasilitas pelabuhan di kota

Tegal. Panjang garis pantai 30 km dan panjang perbatasan darat

dengan daerah lain adalah 27 Km. Terdapat 18 Kecamatan di

Kabupaten Tegal, wilayah Kabupaten Tegal terdiri dari daratan seluas

878,7 km² dan lautan seluas 121,50 km². Wilayah daratan mempunyai

kemiringan bervariasi, mulai dari yang datar hingga yang sangat

curam (BPS, 2015:08).

Sarana kesehatan di Kabupaten Tegal dalam 5 tahun terakhir

tidak mengalami perubahan yang berarti. Berikut ini adalah jenis dan

jumlah fasilitas yang ada di Kabupaten Tegal.

Tabel 1.1 Jenis dan jumlah sarana kesehatan di Kabupaten Tegal

Sumber : Dinas Kesehatan Kab.Tegal Tahun 2014

Kabupaten Tegal memiliki rasio daya layan yang cukup rendah

setelah Kabupaten Karanganyar, hal ini menunjukan bahwa jumlah

sarana dan prasarana kesehatan yang ada di Kabupaten Tegal masih

sedikit tetapi jumlah penduduknya tertiggi ke 5 se-Jawa Tengah yaitu

1.424.891 jiwa. Hal ini membuktikan bahwa sarana dan prasarana

kesehatan di Kabupaten Tegal belum melayani penduduk secara

No Jenis Sarana dan Prasarana

Kesehatan

Jumlah Sarana dan Prasarana

Kesehatan

1 Rumah Sakit Umum 5

2 Rumah Sakit Ibu dan Anak 1

3 Puskesmas 22

4 Puskesmas Pembantu 7 5 Rumah Bersalin 2

6 Klinik 48

7 Dokter Praktik 128

Page 21: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

7

merata, sehingga penduduk kesulitan untuk menjangkau sarana

prasarana kesehatan. Selain itu, pada tahun 2014 jumlah kasus

kematian ibu di Kabupaten Tegal menduduki peringkat ke 2 se-Jawa

Tengah yaitu 47 kasus setelah Kabupaten Brebes. Terdapat 42,33% di

Jawa Tengah penyebab kematian ibu disebabkan karena jauhnya

sarana kesehatan yang harus ditempuh masyarakat, sehingga sebagian

masyarakat enggan ke Rumah Sakit, yang beresiko jika melahirkan

tidak ditangani tenaga medis (Profil kesehatan Kabupaten Tegal,

2014:15).

Dinas kesehatan Kabupaten Tegal saat ini secara konvensional

ataupun digital belum memiliki data yang menyajikan informasi

mengenai persebaran lokasi sarana dan prasarana di wilayah

Kabupaten Tegal. Setelah dilakukannya pemetaan persebaran sarana

dan prasarana di Kabupaten Tegal dalam penelitian ini, diharapkan

peta tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengetahui berbagai

informasi mengenai objek yang dipetakan dan memberikan informasi

tentang pola penyebaran sarana dan prasarana tersebut apakah pola

penyebaran sarana dan prasarana tersebut mengelompok, tersebar

tidak merata dan merata. Jika pola penyebaran sarana dan prasarana

diketahui belum merata, maka perlu adanya peningkatan dan

pemerataan sarana prasarana kesehatan untuk pemenuhan kebutuhan

kesehatan bagi semua penduduk, yaitu melalui pemerataan sebaran

Page 22: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

8

sarana prasarana kesehatan dalam satu wilayah (Dinas Kesehatan

Kabupaten Tegal, 2014:07).

Pola sebaran sarana kesehatan masyarakat di Kabupaten Tegal,

akan lebih mudah diketahui dengan menggunakan peta. Selain untuk

melihat pola sebarannya, masyarakat dapat melihat juga bagaimana

letak lokasi sarana prasarana kesehatan di Kabupaten Tegal, karena

dengan tersedianya sarana dan prasarana kesehatan akan menunjang

pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Kabupaten Tegal. Kebutuhan

akan informasi mengenai sebaran dan aksesibilitas menuju lokasi

sarana dan prasarana kesehatan tersebut sangatlah penting untuk

meningkatkan dan memajukan kesehatan, khususnya bagi masyarakat

di Kabupaten Tegal. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,

maka dapat dilakukan penelitian mengenai pola sebaran dan

aksesibilitas sarana prasarana kesehatan, yang berjudul.

PENGARUH POLA SEBARAN SARANA DAN PRASARANA

KESEHATAN TERHADAP AKSESIBILITAS PELAYANAN

KESEHATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN TEGAL

TAHUN 2016.

Page 23: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

9

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dijadikan sebagai objek penelitian yaitu

sebagai berikut.

1. Bagaimana pola sebaran sarana dan prasarana kesehatan di

Kabupaten Tegal ?

2. Bagaimana aksesibilitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat

di Kabupaten Tegal ?

3. Bagaimana fungsi pelayanan (daya layan) sarana kesehatan

kepada masyarakat di Kabupaten Tegal ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah mengacu pada hal-hal apa yang hendak

dicapai dalam suatu penelitian. Tujuan yang ingin dicapai yaitu sebagai

berikut.

1. Mengetahui pola sebaran sarana dan prasarana kesehatan di

Kabupaten Tegal

2. Mengetahui aksesibilitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat

di Kabupaten Tegal.

3. Mengetahui fungsi pelayanan (daya layan) sarana kesehatan

kepada masyarakat di Kabupaten Tegal.

Page 24: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

10

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini melingkupi manfaat teoritis dan manfaat

praktis yaitu sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Referensi dan tambahan pengetahuan baik bagi peneliti sendiri

maupun peneliti lain dalam kajian yang berkaitan dengan suatu

fasilitas publik.

2. Manfaat Praktis

Masukan bagi pemerintah Kabupaten Tegal dan pihak yang

terkait pengambilan kebijakan rencana tata ruang yang

mengatur tentang lokasi pelayanan sarana dan prasarana

kesehatan.

E. Batasan Istilah

Batasan istilah digunakan untuk mewujudkan suatu kesatuan berfikir

serta menghindari salah tafsir maka perlu batasan istilah yang berkaitan

dengan judul penelitian, adapun batasan istilah penelitian berikut, yaitu

sebagai berikut.

1. Pola Sebaran

Pola sebaran yaitu Fenomena yang terjadi dipermukaan bumi

baik secara bentang fisik maupun sosial yang tersebar di

permukaan bumi. Penyebaran gejala dan fakta tidak merata

Page 25: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

11

tersebar dari satu wilayah ke wilayah lain, fenomena sebaran

yang terjadi akan membentuk berbagai pola penyebaran. Nursid

Sumaatmadja mengemukakan bahwa pola penyebaran itu dapat

dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pola bergerombol (cluster

pattern), tersebar tidak merata (random pattern), dan tersebar

merata (dispersed pattern) Nursid Sumaatmadja (1981:54).

2. Sarana dan Prasarana Kesehatan

Sarana kesehatan merupakan tempat yang digunakan untuk

menyelenggarakan upaya kesehatan. Sarana kesehatan dalam

penelitian ini meliputi Rumah Sakit pemerintah dan swasta,

Puskesmas dan Puskesmas pembantu. Prasarana kesehatan

merupakan salah satu bagian dari kesehatan nasional, karena

prasarana kesehatan merupakan tempat untuk masyarakat

mendapatkan pelayanan.

3. Aksesibilitas

Aksesibilitas adalah ukuran kemudahan lokasi untuk dijangkau

dari lokasi lainnya melalui sistem transportasi. Salah satu variabel

yang dapat dinyatakan apakah tingkat aksesibilitas itu tinggi atau

rendah dapat dilihat dari banyaknya sistem jaringan yang tersedia

pada daerah tersebut. Semakin banyak sistem jaringan yang

tersedia pada daerah tersebut maka semakin mudah aksesibilitas

yang didapat begitu pula sebaliknya semakin rendah tingkat

Page 26: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

12

aksesibilitas yang didapat maka semakin sulit daerah itu

dijangkau dari daerah lainnya (Bintarto, 1989:91).

4. Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan

secara sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi

untuk memelihara, meningkatkan kesehatan, mencegah dan

menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan

perorangan, keluarga, kelompok, dan ataupun masyarakat

(Azwar, 1998:41).

5. Masyarakat

Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi

menurut suatu sistem adat istiadat tertentu bersifat kontinu dan

terkait satu identitas bersama ( Koetjaraningrat, 1980:160 dalam

Basrowi, 2005:38).

Page 27: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritis

Masyarakat semakin sadar dan percaya bahwa kesehatan

merupakan aset utama dalam kehidupan sehari-hari sehingga

kebutuhan masyarakat atas sarana kesehatan saat ini semakin

meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mengenai

terjaminnya aset utama tersebut, penyelenggaraan sarana kesehatan

dilakukan oleh pemerintah dan swasta. Sarana kesehatan tersebut

antara lain adalah apotek, rumah sakit, puskesmas, dokter praktik,

klinik kesehatan, dan lain-lain.

1. Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan

Pola sebaran yang dikatakan seragam (uniform), acak

(random), mengelompok (clustered) dan lain sebagainya dapat

diberi ukuran yang bersifat kuantitatif. Dengan cara sedemikian ini

pembandingan antara pola sebaran dapat dilakukan dengan lebih

baik, bukan dari segi waktu saja tetapi juga dalam segi ruang

(space). Pendekatan ini disebut analisa tetangga terdekat (Bintarto

dkk, 1978:75).

Analisa tetangga terdekat ini memerlukan data tentang jarak

antara satu pemukiman dengan pemukiman lainnya yang paling

dekat. Analisa tetangga terdekat ini dapat digunakan untuk menilai

13

Page 28: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

14

pola penyebaran fenomena lain seperti pola penyebaran tanah

longsor, pola penyebaran sarana dan prasarana kesehatan, pola

penyebaran sumber air dan lain sebagainya. Langkah-langkah

analisis tetangga terdekat dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

a. Langkah pertama, menentukan batas dan luas wilayah yang

akan diteliti.

b. Langkah kedua, mengaplikasikan hasil pengukuran GPS ke

peta sehingga diketahui letak persebaran sarana kesehatan.

c. Langkah ketiga, mengubah pola spasial sarana dan

prasarana kesehatan di Kabupaten Tegal menjadi pola titik.

d. Langkah keempat, menghubungkan satu titik ke titik

lainnya yang terdekat dengan sebuah garis, kemudian garis

tersebut diukur. Setelah semua garis diketahui panjangnya,

lalu dijumlahkan. Hasil dari penjumlahan ini akan menjadi

data jumlah jarak, yang digunakan untuk mencari atau

mengetahui jarak rata-rata (Ju) yang diukur antara satu titik

dengan titik tetangga sebelumnya.

e. Langkah kelima, setelah luas wilayah (A) Kabupaten Tegal

dan jumlah titik sarana kesehatan diketahui maka Jh (jarak

rata-rata) dapat dicari dengan rumus Jh = 1/(2√p), dan nilai

p dapat diketahui dengan cara membagi jumlah titik sarana

kesehatan dengan luas wilayah (A).

Page 29: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

15

f. Langkah terakhir, untuk mengetahui T yaitu nilai Ju dibagi

Jh. Maka hasil tersebut, maka dapat diketahui pola

distribusi sarana kesehatan di Kabupaten Tegal.

Kriteria nilai T ditentukan besarnya dengan menggunakan kriteria

Menurut Nursid Sumaatmadja (1988) dalam (Lutfi Muta’ali,

2015:127), yaitu.

a. Pola bergerombol (cluster pattern) apabila nilai T = 0,00-

0,70.

b. Pola tersebar tidak merata (random pattern) apabila nilai T

= 0,70-1,40.

c. Pola tersebar merata (dispersed pattern) apabila nilai T =

1,40-2,149.

2. Sarana dan Prasarana kesehatan

Sarana kesehatan merupakan tempat yang digunakan untuk

menyelenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan sendiri dapat

diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan yang telah dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat.

Prasarana kesehatan merupakan semua fasilitas utama yang

memungkinkan sarana kesehatan dapat hidup dan berkembang

dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Prasarana kesehatan juga merupakan alah satu bagian dari

kesehatan nasional, karena prasarana kesehatan merupakan tempat

untuk masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan oleh karena

Page 30: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

16

itu prasarana kesehatan harus didukung dengan sarana yang

mendukung untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan

pelayanan kesehatan yang maksimal, mengingat pentingnya fungsi

prasarana kesehatan itu sendiri (Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal,

2015:09).

Prasarana kesehatan juga merupakan sarana utama dalam

pemenuhan kebutuhan masyarakat akan kesehatan. Unk itu sarana

dan prasarana kesehatan harus terletak pada posisi yang strategis

dan tersebar merata diseluruh daerah. Perkembangan wilayah

permukiman dan jumlah penduduk yang terus meningkat

menimbulkan beberapa masalah diantaranya, pesebaran sarana dan

prasarana kesehatan yang tidak merata, fasilitas pendukung yang

tidak lengkap, aksesibilitas yang sulit dan lain sebagainya (Dinas

Kesehatan Kabupaten Tegal, 2015:11).

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes

RI) No. 75 Tahun 2014 pasal 40, fasilitas pelayanan kesehatan

meliputi Rumah Sakit dan Puskesmas, Puskesmas didukung oleh

jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan

kesehatan, yang terdiri atas Puskesmas Pembantu, Puskesmas

keliling, dan bidan desa (UU Puskesmas, 2015:31).

a. Puskesmas

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya

Page 31: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

17

kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih

mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk

mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya di wilayah kerjanya (Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat

Kesehatan Masyarakat). Puskesmas adalah suatu unit

pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat

pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta

masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan

kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan

kegiatannya secara menyeluruh, terpadu, berkesinambungan

pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu

wilayah tertentu (Azwar, 1996:38).

Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional

yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat

menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau

oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan

menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh

pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat

kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan

kepada perorangan (Departemen Kesehatan, 2009:45).

Page 32: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

18

b. Rumah Sakit

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara

paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

jalan, dan gawat darurat (UU Rumah Sakit, 2014:2).

Sedangkan menurut Wolper dan Pena yang dikutip oleh

Azrul Azwar (1996:82) Rumah Sakit adalah tempat dimana

orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan Rumah

Sakit merupakan tempat pelayanan kesehatan yang lebih

lengkap berdasarkan pelayanannya, Rumah Sakit dibagi dua

menjadi Rumah Sakit Umum yakni melayani segala macam

jenis penyakit atau pelayanan dasar dan Rumah Sakit Khusus

yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan berdasarkan

jenis penyakit atau pelayanan tertentu, contohnya Rumah

Sakit Ibu dan Anak & Rumah Sakit Paru- Paru. Terdapat

persyaratan dalam pembangunan Rumah Sakit, hal ini telah

diatur di dalam Permenkes Republik Indonesia No 56 Tahun

2014, pasal 67, terdapat lima poin yaitu.

1) Tidak berada di lokasi area berbahaya (di tepi lereng,

dekat kaki gunung yang rawan terhadap longsor, dekat

anak sungai atau badan air yang dapat mengikis

pondasi, dekat dengan jalur patahan aktif/gempa, rawan

Page 33: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

19

tsunami, rawan banjir, berada dalam zona topan/badai,

dan lain-lain)

2) Harus tersedia infrastruktur aksesibilitas untuk jalur

transportasi.

3) Ketersediaan utilitas publik mencukupi

4) Ketersediaan lahan parkir.

5) Tidak berada di bawah pengaruh SUTT dan SUTET

(UU Rumah Sakit, 2014:28)

c. Puskesmas Pembantu (Pustu)

Aksesibilitas pelayanan Puskesmas didukung oleh

jaringan pelayanan yaitu Puskesmas Pembantu, Puskesmas

Keliling dan Bidan Desa. Puskesmas Pembantu merupakan

jaringan pelayanan Puskesmas yang memberikan pelayanan

kesehatan secara permanen di suatu lokasi dalam wilayah

kerja Pukesmas. Puskesmas Pembantu merupakan bagian

integral Puskesmas, yang harus dibina secara berkala oleh

Puskesmas. Puskesmas Pembantu memiliki fungsi sebagai

penunjang dan membantu melaksanakan kegiatan yang

dilakukan Puskesmas di wilayah kerjanya. Tujuan didirikan

Puskesmas Pembantu adalah untuk meningkatkan jangkauan

dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah

kerjanya.

Page 34: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

20

Puskesmas Pembantu didirikan dengan perbandingan 1

(satu) Puskesmas Pembantu untuk melayani 2 (dua) atau 3

(tiga) desa/kelurahan. Jenis pelayanan yang ada di Puskesmas

Pembantu lebih sedikit dibandingkan dengan pelayanan di

Puskesmas karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki

oleh Puskesmas Pembantu. Tenaga kesehatan yang ada di

Puskesmas Pembantu hanya terdiri dari perawat dan bidan

saja sehingga pelayanan yang diberikan mhanya terbatas pada

pengobatan serta pelayanan kesehatan ibu anak dan Keluarga

Berencana (KB). Pada kasus-kasus penyakit yang lebih berat

harus dirujuk ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan

lebih lanjut (UU Puskesmas, 2015:199)

d. Dokter Praktik

Dokter Praktik adalah praktik swasta yang dilakukan

oleh dokter, baik dokter umum maupun spesialis. Dokter

mempunyai tempat praktik yang diurusnya sendiri, dan

biasanya memiliki jam praktik. Adakalanya dokter dibantu

oleh tenaga administrasi yang mengatur pasien, kadang juga

dibantu oleh perawat, ada juga yang benar-benar sendiri

dalam memberikan pelayanan, sehingga dokter tersebut

menangani sendiri semua prosedur pelayanan kesehatan yang

diberikannya (Ali dkk, 2015:38).

Page 35: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

21

e. Apotek

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1332/Menkes/SK/X/2002, Apotek adalah suatu tempat

dilakukannya pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan

farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya kepada

masyarakat. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat

asli Indonesia, alat kesehatan dan kosmetika. Sedangkan

perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang

diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Lokasi

Apotek adalah tempat Apotek didirikan. Lokasi Apotek

ditentukan sesuai dengan permohonan pada saat pengajuan

izin Apotek. Jarak antar Apotek tidak dibatasi lagi sejak

dikeluarkannya Permenkes No. 244 tahun 1990 (Depkes RI,

2015:38).

Sarana dan prasarana kesehatan tentu akan didirikan untuk

menjangkau penduduk yang ada di sekitarnya, dalam

Petunjuk Perencanaan Kawasan 22 Perumahan Kota telah

ditentukan jumlah penduduk pendukung untuk tiap fasilitas

kesehatan, hal ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

2.1 Tabel Kriteria Penentuan Fasilitas Pelayanan Lingkungan

Pemukiman.

No Sarana

Kesehatan

Penduduk

Pendukung

Luas

Lahan

(m²)

Radius

Jangkauan

(m)

1 Puskesmas 120.000 650 3000

2 Puskesmas

Pembantu

30.000 500 1500

Page 36: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

22

3 Rumah Sakit 240.000 86.400 -

4 Praktik Dokter 5000 - 1500

5 Posyandu 1250 - 500

6 Balai

Pengobatan

2500 300 1000

3. Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan Mayarakat

Tingkat aksesibilitas wilayah dapat ditentukan oleh

beberapa faktor, diantaranya sistem jaringan transportasi,

ketersediaan jalan, sarana transportasi, kualitas dan kuantitas jalan,

dan tata guna lahan (Lutfi Muta’ali, 2015:189). Keberagaman pola

pengaturan fasilitas umum antara satu wilayah dengan wilayah

lainnya. Seperti keberagaman pola pengaturan fasilitas umum

terjadi akibat berpencarnya lokasi fasilitas umum secara geografis

dan berbeda jenis dan intensitas kegiatannya. Kondisi ini membuat

penyebaran lahan dalam suatu wilayah menjadi tidak merata

(heterogen) dan faktor jarak bukan satu-satunya elemen yang

menentukan tinggi rendahnya tingkat aksesibilitas (Miro, 2004:06).

Aksesibilitas ini diharapkan dapat mengatasi beberapa

hambatan mobilitas, baik berhubungan dengan mobilitas fisik,

misalnya yaitu dengan mengakses jalan raya, pertokoan, gedung

perkantoran, sekolah, pusat kebudayaan, lokasi industri dan

rekreasi baik aktivitas non fisik seperti kesempatan untuk bekerja,

Sumber: SNI 03-1733-2004 Tata Cara Perencanaan

Lingkungan Perumahan di Perkotaan (Luthfi, 2015:198)

Page 37: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

23

memperoleh pendidikan, mengakses informasi, mendapat

perlindungan dan jaminan hukum (Kartono, 2001:11).

Aksesibilitas juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

salah satunya adalah topografi, sebab dapat menjadi penghalang

bagi kelancaran untuk mengadakan interaksi disuatu daerah.

Keadaan hidrologi seperti sungai, danau, rawa, dan laut juga sangat

berpengaruh terhadap perkembangan dan pembangunan pertanian,

perikanan, perhubungan, perindustrian, kepariwisataan. Jadi tinggi

rendahnya wilayah sangat tergantung pada morfologi, topografi,

dan laut juga sistem jaringan serta tersedianya sarana dan prasarana

pendukung untuk memperlancar berbagai hubungan antara daerah

sekitarnya (Sumaatmadja, 1988:44-45).

Model Hansen bertujuan untuk meramalkan pertumbuhan

populasi dalam suatu lokasi yang didasarkan pada asumsi bahwa

kesempatan kerja merupakan faktor daya tarik utama dalam

menentukan pertumbuhan populasi. Beberapa langkah yang

dilakukan dalam analisis Hansen.

Aij =

Keterangan :

Aij = Indeks Aksesibilitas

Ej = Total sarana kesehatan dalam zona j

= Eksponen jarak antara zona i dan j

(Lutfi Muta’ali, 2015:189).

Page 38: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

24

Pelayanan kesehatan yang dikemukakan oleh Gani

(1995:32) bahwa pelayanan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan

masyarakat berupa tindakan – tindakan seperti penyembuhan,

pencegahan, pengobatan, dan pemulihan fungsi organ tubuh seperti

sedia kala. Berdasarkan rumusan pengertian tersebut, dapat

dipahami bahwa bentuk dan jenis pelayanan kesehatan tergantung

dari beberapa faktor yaitu.

i. Pengorganisasian pelayanan; pelayanan kesehatan dapat

dilaksanakan secara sendiri atau bersama-sama sebagai

anggota dalam suatu organisasi.

ii. Tujuan atau ruang lingkup kegiatan; pencegahan penyakit,

memelihara,meningkatkan derajat kesehatan, penyembuhan/

pengobatan dan pemulihan kesehatan.

iii. Sasaran pelayanan yaitu perorangan, keluarga, kelompok,

dan masyarakat.

Pelayanan kesehatan masyarakat harus memiliki berbagai syarat

pokok. Syarat pokok yang dimaksud adalah sebagai berikut.

a. Tersedia dan berkesinambungan

Syarat yang pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah

pelayanan kesehatan harus tersedia di masyarakat serta

bersifat berkesinambungan.

Page 39: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

25

b. Dapat diterima dan wajar

Syarat pokok kedua pelayanan kesehatan yang baik adalah

dapat diterima oleh masyarakat serta bersifat wajar. Artinya

pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan

keyakinan dan kepercayaan masyarakat.

c. Mudah dicapai

Syarat pokok yang ketiga pelayanan kesehatan yang baik

adalah mudah dicapai oleh masyarakat (dari sudut lokasi).

d. Mudah dijangkau

Syarat pokok keempat pelayanan kesehatan yang baik

adalah mudah dijangkau oleh masyarakat. Pengertian

keterjangkauan yang dimaksud disini termasuk dari sudut

biaya. Untuk dapat mewujudkan keadaan yang seperti ini

harus dapat diupayakan pelayanan kesehatan tersebut sesuai

dengan kemampuan ekonomi masyarakat.

e. Bermutu

Syarat pokok pelayanan kesehatan yang baik adalah

bermutu. Pengertian bermutu yang dimaksud menunjuk

pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang

diselenggarakan, yang disatu pihak dapat memuaskan para

pemakai jasa pelayanan (pasien), dan dipihak lain tata cara

penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar

yang telah ditetapkan.

Page 40: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

26

4. Fungsi Pelayanan (Daya layan)

Tingkat ketersediaan pelayanan diukur dengan jumlah

pelayanan unit yang tersedia. Jumlah pelayanan merupakan

informasi penting dalam kaitannya dengan penyediaan pelayanan

dan alokasi ruang atau wilayah yang membutuhkan. Jumlah

fasilitas pelayanan mengikuti keberadaan penduduk yang dilayani,

sehingga semakin tinggi jumlah penduduk maka jumlah

pelayanannya juga semakin banyak (Lutfi Muta’ali, 2015:194).

Daya layan merupakan perbandingan antara jumlah

ketersediaan fasilitas dengan variabel pembanding seperti besarnya

pengguna aktual, pengguna potensial, penduduk keseluruhan, luas

wilayah, dan dengan pembanding standart. Fungsi daya layan

memberikan indikasi kualitas dan tingkat kecukupan pelayanan,

sehingga semakin baik daya layan, kualitas fasilitas juga semakin

baik. Sedangkan jika memiliki standart pelayanan minimal (SPM)

tertentu, maka kondisi daya layan lebih baik jika nilainya melebihi

standar yang telah ditetapkan.

Keterangan

DL = Daya layan

JF = Jumlah fasilitas

JP = Pembanding jumlah penduduk

(Lutfi Muta’ali, 2015:195)

Page 41: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

27

5. Sistem Informasi Geografis (SIG)

SIG adalah sistem yang digunakan untuk menyimpan dan

memanipulasi informasi-informasi geografis. SIG dirancang

untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis objek-objek

atau fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik

yang penting untuk dianalisis (Menurut Prahasta dalam

Mawardani, 2014:37). Demikian, SIG merupakan system pada

komputer yang memiliki 4 kemampuan dalam menangani data

yang bereferensi geografis, antara lain sebagai berikut.

(1) masukan.

(2) manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data).

(3) analisis dan manipulasi data.

(4) keluaran.

Fasilitas kesehatan dalam persebarannya membutuhkan

kajian spasial dengan menggunakan pendekatan keruangan.

Terdapat 9 tema spasial menurut Yunus (2010:44) yang salah

satunya adalah spatial pattern (pola spasial). Untuk menentukan

pola spasial suatu daerah perlu dibantu suatu sistem informasi

yang dikenal dengan sistem informasi geografi. Aplikasi SIG

menjawab beberapa pertanyaan seperti: lokasi, kondisi, trend,

pola, dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG

dari sistem informasi lainnya (Geomatik, tanpa tahun). Dengan

menggunakan analisis spasial SIG dapat menjawab solusi dari

Page 42: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

28

permasalahan dari aksesibilitas dan pola sebaran sarana dan

prasarana yang belum merata serta angka kematian ibu yang

cenderung masih tinggi, sehingga dapat menghasilkan manfaat

yang maksimal guna mengurangi masalah aksesibilitas dan pola

sebaran penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan.

B. Kajian Pustaka yang Relevan

Kajian Pustaka dalam penelitian ini menggunakan penelitian-

penelitian terdahulu yang sudah teruji penelitiannya secara

akademis dan relevan. Penelitian terdahulu digunakan untuk

membandingkan penelitian yang akan dilaksanakan oleh penulis.

Hal tersebut di lakukan agar peneliti mengetahui variabel –

variabel yang sudah di teliti sebelumnya serta metode – metode

yang digunakan baik dalam pengambilan data maupun dalam

teknik analisis data. Adapun penelitian terdahulu yang relevan

sebagai berikut.

Penelitian dilakukan oleh Tangkilisan 2015:442-447. Jenis

penelitian ini adalah survey yang bersifat deksriptif, Teknik

pengambilan sampel menggunakan sistem cluster random

sampling dan alat yang digunakan untuk mengambil data yaitu

data primer diperoleh dengan cara wawancara menggunakan

kuesioner dan data sekunder diperoleh dari Puskesmas Silian

Raya dan literatur yang relevan dengan penelitian. Hasil

penelitian ini adalah peran pelayanan penyuluhan terhadap

Page 43: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

29

kejadian malaria di Kecamatan Silian Raya Kabupaten Minahasa

Tenggara yaitu penyuluhan tentang pencegahan dan

penanggulangan penyakit malaria oleh tenaga kesehatan di

dapatkan tertinggi 2 kali (39,2%) dilakukan penyuluhan, peran

pelayanan pencegahan dan penanggulangan kejadian malaria di

Kecamatan Silian Raya Kabupaten Minahasa Tenggara yaitu

penyemprotan insektisida untuk membunuh nyamuk penular

malaria oleh tenaga kesehatan didapatkan tertinggi 1 kali (41,8%)

dilakukan penyemprotan dan Peran pelayanan pengobatan

terhadap kejadian malaria di Kecamatan Silian Raya Kab

Minahasa Tenggara yaitu tindakan jika mengalami gejala dan

tanda malaria, didapatkan masyarakat langsung memanfaatkan

sarana pelayanan kesehatan yang tersedia yaitu Puskesmas

(51,0%). Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang saya

lakukan adalah membahas tentang sarana kesehatan dan alat yang

digunakan untuk mengambil data.

Penelitian dilakukan oleh Wirata 2013:184-189. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan

proportional random sampling dan alat yang digunakan untuk

mengambil data : dengan wawancara lansgung menggunakan

instrumen penelitian berupa kuesioner dan chek list dan data

penunjang dikumpulkan dari laporan kunjungan responden ke

Puskesmas. Hasil penelitian ini adalah aksesibilitas berhubungan

Page 44: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

30

dengan permintaan pelayanan preventif kesehatan gigi di

Puskesmas Kota Denpasar. Persamaan penelitian ini dengan

penelitian yang saya lakukan adalah membahas tentang

aksesibilitas.

Penelitian dilakukan oleh Nata dkk pada tahun 2013:63-71.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, subjek

penelitiannya masyarakat yang memanfaatkan fasilitas kesehatan

dalam artian seluruh penduduk di Kecamatan Rembang dan

teknik pengambilan sampelnya yaitu dengan cara purposive area

random sampling. Hasil penelitian ini adalah pola sebaran

fasilitas kesehatan terdiri dari 3 pola yaitu mengelompok,

menyebar dan seragam. Daya layan fasilitas kesehatan yang

termasuk rendah dengan nilai < 1 adalah pustu, klinik, BKIA.

Nilai > 1 adalah posyandu dan praktek dokter. Nilai = 1 adalah

Apotek, toko obat, Puskesmas dan bidan. Persamaan penelitian

yang saya lakukan adalah membahas tentang pola sebaran dan

daya layan sarana kesehatan serta metode penelitian yang

digunakan.

Penelitian dilakukan oleh Hardati pada tahun 2016:205-

215. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, subjek

penelitiannya dinas / instansi terkait dan metode pengumpulan

data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi dan

pengukuran serta wawancara. Hasil penelitian ini adalah di

Page 45: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

31

Kecamatan Ungaran Barat dab Kecamatan Ungaran Timur

pertumbuhan penduduk termasuk tinggi masing – masing adalah

3,31% dan 2,51%. Indeks fasilitas berikisar 74 – 252. di

Kecamatan Ungaran Barat, indeks fasilitas tertinggi berada di

kelurahan indek fasilitas tertinggi ada di Kelurahan Bandarjo, dan

di Kecamatan Ungaran Timur, indek fasilitas tertinggi di

Kelurahan Kalirejo. Pada desa/kelurahan dengan pertumbuhan

penduduk tinggi tidak selalu diikuti dengan pertambahan fasilitas

sosial ekonomi. Desa/kelurahan di Kecamatan Ungaran Timur

masuk kriteria pusat pelayanan hierarki 3, sedangkan

desa/kelurahan di Kecamatan Ungaran Barat masuk kriteria pusat

pelayanan hierarki 2 dan 3. Kelurahan Bandarjo dan Kelurahan

Langensari masuk dalam pusat pelayanan hierarki 2, mimiliki

aksesibilitas tinggi. Persamaan penelitian yang saya lakukan

adalah metode pengumpulan data yang digunakan.

Penelitian dilakukan oleh Yulianto dkk pada tahun 2016 :1-

6. Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif,

teknik pengambilan sampel : purposive area random sampling,

dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah :

wawancara, dokumentasi dan angket. Hasil penelitian ini adalah

ketersediaan fasilitas Puskesmas di Kabupaten Pati masih kurang

walaupun di setiap Kecamatan sudah mempunyai tersebut. Dilihat

dari luas wilayah Kabupaten Pati belum semua Puskesmas bisa

Page 46: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

32

menjangkau wilayah tersebut. Pola sebaran fasilitas Puskesmas

di Kabupaten Pati T = sebesar 1,26. Dengan nilai tersebut dapat

dikatakan bahwa pola sebarannnya adalah pola seragam,. daya

layan fasilitas Puskesmas yang termasuk rendah dengan nilai <1

yaitu di Kecamatan Sukolilo, Kayen, Jaken, Batangan, Juwana,

Pati, Margorejo, Trangkil, dan Dukuhseti. Daya layan fasilitas

Puskesmas yang termasuk tinggi dengan nilai daya layan >1 yaitu

di Kecamatan Winong, Pucakwangi dan Gabus. Sedangkan daya

layan fasilitas Puskesmas yang termasuk sedang dengan nilai

daya layan =1 yaitu di Kecamatan Tambakromo, Jakenan,

Gembong, Wedarijaksa. Persamaan penelitian yang saya lakukan

adalah membahas tentang pola sebaran dan daya layan sarama

kesehatan.

Penelitian dilakukan oleh Hardati pada tahun 2015:75-81.

Metode yang digunakan yaitu dokumentasi, observasi dan metode

wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan di Kabupaten

Semarang distribusi keruangan OAMIU menyebar, membentuk

pola persebaran random atau acak. Sebagian besar masih di lokasi

permukiman yang ada di pinggir jalan raya sehingga lokasinya

selalu di suatu tempat yang memiliki akses tinggi. Sebagian besar

OAMIU status pemiliknya adalah milik sendiri atau pribadi atau

perseorangan dan sebagian besar sudah memiliki ijin. Sebagian

besar menggunakan sumber air baku dari sumber mata air

Page 47: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

33

Pegunungan Ungaran. Alat yang digunakan untuk mengambil air

dari sumber air ke outlet adalah dengan menggunakan tangki air.

Sebagian besar OAMIU dimanfaatkan penduduk untuk memenuhi

kebutuhan air bersih dan air minum rumahtangga, perusahaan dan

warung. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang saya

lakukan adalah membahas tentang pola sebaran serta metode yang

digunakan yaitu dokumentasi, observasi dan metode wawancara.

Penelitian dilakukan oleh Setiani 2015:1-10. Metode yang

digunakan yaitu survei wawancara rumah tangga, survei

kecepatan dan waktu tempuh (kendaraann pribadi), survei statis

angkutan umum dan urvei dinamis angkutan umum. Hasil

penelitian ini adalah zona 19 merupakan zona tujuan terendah

aksesibilitasnya dengan indeks aksesibilitas angkutan umum

dibawah rata-rata yaitu hanya sebesar 1150,58 dan 3187,14 pada

indeks aksesibilitas kendaraan pribadi. Dan variabel yang paling

mempengaruhi terhadap tingkat aksesibilitas perjalanan

masyarakat ditunjukan oleh tarikan perjalanannya. Yaitu hampir

sebesar 90% berpengaruh terhadap indeks aksesibilitasnya.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian saya yaitu membahas

tentang aksesibilitas.

Penelitian dilakukan oleh Sari dkk, 2015:27-38. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui aksesibilitas fasilitas pendidikan

dan kesehatan di Kecamatan Sungai Bahar. Jenis Penelitian ini

Page 48: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

34

termasuk deskriptif kuantitatif dan metode pengumpulan data

yang digunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akses fasilitas

pendidikan masih rendah. Fasilitas kesehatan Puskesmas dengan

akses yang rendah dan Rumah Sakit dengan akses yang tinggi.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian ini yaitu membahas

aksesibilitas sarana kesehatan.

Penelitian dilakukan oleh Ismi dkk, 2012:76-81. Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui persebaran hotsppot area di

sekitar area UNNES dan mengetahui aksesibilitas hotspot yang

ada di sekitar kampus UNNES. Metode pengumpulan data

menggunakan Observasi dan Kuesioner, Analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Analisis plotting dan Analisis sistem

informasi geografi (SIG) dengan menggunakan aplikasi buffering

dan overlay. Hasil penelitian ini yaitu persebaran Hotspot area di

sekitar area UNNES tidak merata hanya terpusat di suatu daerah

saja dan Aksesibilitas hotspot yang ada di sekitar kampus

UNNES yang paling tinggi terdapat di daerah sekitar Gang

Cempaka, Gang Kalimasada, Gang Mangga, Banaran Timur.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian saya yaitu membahas

tentang pola sebaran dan aksesibilitas.

Penelitian dilakukan oleh Aryanti, 2016:01-105. Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pola sebaran

Page 49: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

35

Puskesmas di Kabupaten Pringsewu tahun 2016. Bagaimana

aksesibilitas untuk mencapai Puskesmas di Kabupaten Pringsewu

tahun 2016 , Apa saja sarana dan prasarana yang tersedia di setiap

Puskesmas di Kabupaten Pringsewu dan Bagaimana kondisi

tenaga kesehatan yang bekerja di setiap Puskesmas di Kabupaten

Pringsewu. Alat yang digunakan untuk mengambil data adalah

dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil

penelitian ini yaitu 1. Pola sebaran Puskesmas di Kabupaten

Pringsewu tergolong tersebar merata. Hal tersebut dapat diketahui

melalui perhitungan menggunakan teknik analisis tetangga

terdekat dan diperoleh hasil dengan nilai T sebesar 1,62. 2.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan mengenai

aksesibilitas Puskesmas di Kabupaten Pringsewu terhadap 45

responden di tiga Puskesmas, dapat diketahui bahwa Puskesmas

Pringsewu memilikiaksesibilitas tinggi, Puskesmas Sukoharjo

memiliki aksesibilitas sedang dan Puskesmas Fajar Mulia

memiliki aksesibilitas rendah. 3. Puskesmas yang jumlah sarana

dan prasarana nya dibawah standar yang telah ditentukan atau

dikatakan tidak memenuhi persyaratan terdiri dari 7 Puskesmas

yaitu Puskesmas Pardasuka, Puskesmas Ambarawa, Puskesmas

Pagelaran, Puskesmas Fajar Mulia, Puskesmas Wates dan

Puskesmas Banyumas. 4. Puskesmas Perawatan yang jumlah

tenaga kesehatannya dibawah standar yang telah ditentukan atau

Page 50: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

36

dikatakan tidak mencukupi yaitu Puskesmas Pardasuka,

Puskesmas Fajar Mulia, dan Puskesmas Adiluwih. Kekurangan

tenaga kesehatan tersebut misalnya terdapat pada jenis ketenagaan

perawat gigi, tenaga teknik kefarmasian, analis kesehatan, dan

sanitarian (Puskesmas Pardasuka), pengelola obat, tenaga teknik

kefarmasian, dan analis kesehatan (Puskesmas Fajar Mulia), serta

pengelola obat dan analis kesehatan (Puskesmas Adiluwih).

Page 51: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

37

No

Nam

a /

Judul

Tuju

an P

enel

itia

n

Met

ode

Pen

elit

ian

H

asil

Pen

elit

ian

1

Jurn

al P

eran

Sar

ana

Pel

ayan

an K

eseh

atan

Ter

had

ap K

ejad

ian M

alar

ia D

i K

ecam

atan

Sil

ian

Ray

a K

ab M

inah

asa

Ten

ggar

a /

Tan

gkil

isan

Mei

lan

y (

20

15)

1. M

enget

ahui

per

an s

aran

a

pel

ayan

an k

eseh

atan

ter

had

ap

kej

adia

n m

alar

ia d

i

Kec

amat

an S

ilia

n R

aya

Kab

Min

ahas

a T

enggar

a

1. Je

nis

Pen

elit

ian :

Su

rvey

yan

g b

ersi

fat

des

kri

pti

f

2.

Su

byek

Pen

elit

ian

:

pen

duduk y

ang b

erad

a di

Kec

amat

an S

ilia

n K

ab

Min

ahas

a T

enggar

a

3. T

eknik

Pen

gam

bil

an

Sam

pel

: m

enggunak

an

sist

em c

lust

er r

andom

sam

pli

ng

4. A

lat

yan

g d

igun

akan

untu

k m

engam

bil

dat

a :

dat

a pri

mer

dip

erole

h

den

gan

car

a w

awan

cara

men

ggun

akan

kues

ioner

dan

dat

a se

kund

er

dip

erole

h d

ari

Pusk

esm

as

Sil

ian

Ray

a d

an l

iter

atu

r

yan

g r

elev

an d

engan

pen

elit

ian

1. P

eran

pel

ayan

an p

enyulu

han

terh

adap

kej

adia

n m

alar

ia d

i

Kec

amat

an S

ilia

n R

aya

Kab

Min

ahas

a T

enggar

a yai

tu

pen

yulu

han

ten

tan

g p

ence

gah

an

dan

pen

ang

gu

lan

gan

pen

yak

it

mal

aria

ole

h t

enag

a kes

ehat

an d

i

dap

atkan

ter

tin

ggi

2 k

ali

(39,2

%(

dil

akukan

pen

yulu

han

2. P

eran

pel

ayan

an p

ence

gah

an

dan

pen

ang

gula

ngan

kej

adia

n

mal

aria

di

Kec

amat

an S

ilia

n

Ray

a K

ab M

inah

asa

Ten

ggar

a

yai

tu p

enyem

pro

tan

in

sek

tisi

da

untu

k m

embunuh n

yam

uk

pen

ula

r m

alar

ia o

leh t

enag

a

kes

ehat

an d

idap

atkan

ter

tinggi

1

kal

i (4

1,8

%)

dil

akukan

pen

yem

pro

tan

3. P

eran

pel

ayan

an p

engobat

an

terh

adap

kej

adia

n m

alar

ia d

i

Kec

amat

an S

ilia

n R

aya

Kab

Min

ahas

a T

enggar

a yai

tu

tindak

an j

ika

men

gal

ami

gej

ala

dan

tan

da

mal

aria

, did

apat

kan

Tab

el 2

.2 K

ajia

n P

ust

aka

yan

g r

elev

an

Page 52: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

38

mas

yar

akat

lan

gsu

ng

mem

anfa

atk

an s

aran

a pel

ayan

an

kes

ehat

an y

ang t

erse

dia

yai

tu

Pusk

esm

as (

51,0

%)

2

Jurn

al H

ubungan

Akse

sibil

itas

Ter

had

ap

Per

min

taan

Pel

ayan

an P

reven

tif

Kes

ehat

an /

Wir

ata

Nyo

man

I (

20

13

)

1. M

enget

ahui

hubun

gan

akse

sibil

itas

den

gan

per

min

taan

pel

ayan

an

pre

ven

tif

kes

ehat

an g

igi

pad

a

Pusk

esm

as D

enpas

ar t

ahun

20

11

1, Je

nis

Pen

elit

ian :

Mer

upak

an p

enel

itia

n

non e

ksp

erim

enta

l

2.

Su

bje

k P

enel

itia

n :

Pas

ien g

igi

yan

g

ber

kunju

ng d

i se

luru

h

Pusk

esm

as D

enpas

ar

3. T

eknik

Pen

gam

bil

an

Sam

pel

: p

roport

ional

ran

do

m s

amp

lin

g

4. A

lat

yan

g d

igun

akan

untu

k m

engam

bil

dat

a :

den

gan

waw

anca

ra

lansg

un

g m

enggun

akan

inst

rum

en p

enel

itia

n

ber

upa

kues

ion

er d

an

chek

lis

t dan

dat

a

pen

unja

ng d

ikum

pulk

an

dar

i la

pora

n k

unju

ngan

resp

onden

ke

Pusk

esm

as

1. A

kse

sibil

itas

ber

hubungan

den

gan

per

min

taan

pel

ayan

an

pre

ven

tif

kes

ehat

an g

igi

di

Pusk

esm

as K

ota

Den

pas

ar

Page 53: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

39

3

Jurn

al A

nal

isis

Ket

erse

dia

an d

an P

ola

Seb

aran

Spas

ial

Fas

ilit

as K

eseh

atan

Ter

had

ap

Tin

gkat

Kep

uas

an P

elayan

an K

eseh

atan

Mas

yar

akat

di

Kec

amat

an R

emb

ang /

Nat

a

Ard

hi

Den

y (

2013

)

1. M

enget

ahui

ket

erse

dia

an

fasi

lita

s k

eseh

atan

di

Kec

amat

an R

emban

g

2. M

enget

ahui

pola

seb

aran

spas

ial

fasi

lita

s kes

ehat

an d

i

Kec

amat

an R

emban

g

3. M

enget

ahui

fun

gsi

pel

ayan

an(d

aya

layan

)

fasi

lita

s kes

ehat

an k

epad

a

mas

yar

akat

di

Kec

amat

an

Rem

ban

g

1. Je

nis

Pen

elit

ian :

Des

kri

pti

f K

uan

tita

tif

2.

Su

bje

k P

enel

itia

n :

mas

yar

akat

yan

g

mem

anfa

atk

an f

asil

itas

kes

ehat

an d

alam

art

ian

selu

ruh p

enduduk d

i

Kec

amat

an R

emban

g

3. T

eknik

pen

gam

bil

an

sam

pel

: p

urp

osi

ve

area

ran

do

m s

amp

lin

g

4. M

etode

pen

gum

pula

n

dat

a :

den

gan

waw

anca

ra

, dokum

enta

si d

an a

ngk

et

1. K

eter

sedia

an f

asil

itas

kes

ehat

an d

i K

ecam

atan

Rem

ban

g s

angat

len

gkap

2. pola

seb

aran

fas

ilit

as

kes

ehat

an t

erdir

i dar

i 3 p

ola

yai

tu m

eng

elo

mp

ok

, m

enyeb

ar

dan

ser

agam

3.

day

a la

yan

fas

ilit

as k

eseh

atan

yan

g t

erm

asuk r

endah

den

gan

nil

ai <

1 a

dal

ah p

ust

u, k

lin

ik,

BK

IA.

Nil

ai >

1 a

dal

ah

posy

andu d

an p

rakte

k d

okte

r.

Nil

ai =

1 a

dal

ah A

pote

k,

toko

obat

, P

usk

esm

as d

an b

idan

4

Jurn

al H

iera

rki

Pusa

t P

elay

anan

Di

Kec

amat

an U

ngar

an B

arat

dan

Un

gar

an

Tim

ur

Kab

up

aten

Sem

aran

g /

Har

dat

i P

uji

(2016)

1.

Un

tuk

men

get

ahu

i h

iera

rki

pusa

t pel

ayan

an d

i

Kec

amat

an U

ngar

an B

arat

dan

Un

gar

an T

imur

Jenis

Pen

elit

ian :

Des

kri

pti

f K

ual

itat

if

Su

bje

k P

enel

itia

n :

din

as /

inst

ansi

ter

kai

t

Met

ode

Pen

gum

pula

n

Dat

a :

dokum

enta

si,

obse

rvas

i dan

pen

gukura

n

sert

a w

awan

cara

Di

Kec

amat

an U

ngar

an B

arat

dab

Kec

amat

an U

ngar

an T

imur

per

tum

buhan

pen

duduk

term

asuk t

inggi

mas

ing –

mas

ing a

dal

ah 3

,31%

dan

2,5

1%

. In

dek

s fa

sili

tas

ber

ikis

ar

74

– 2

52. D

i K

ecam

atan

Un

gar

an B

arat

, in

dek

s fa

sili

tas

tert

inggi

ber

ada

di

kel

ura

han

indek

fas

ilit

as t

erti

nggi

ada

di

Kel

ura

han

Ban

dar

jo, dan

di

Kec

amat

an U

ngar

an T

imur,

Page 54: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

40

indek

fas

ilit

as t

erti

nggi

di

Kel

ura

han

Kal

irej

o. P

ada

des

a/kel

ura

han

den

gan

per

tum

buhan

pen

duduk t

inggi

tid

ak s

elal

u d

iik

uti

den

gan

per

tam

bah

an f

asil

itas

sosi

al

ekonom

i. D

esa/

kel

ura

han

di

Kec

amat

an U

ngar

an T

imur

mas

uk

kri

teri

a p

usa

t p

elay

anan

hie

rark

i 3, se

dan

gkan

des

a

/kel

ura

han

di

Kec

amat

an

Ungar

an B

arat

mas

uk k

rite

ria

pusa

t pel

ayan

an h

iera

rki

2 d

an 3

.

Kel

ura

han

Ban

dar

jo d

an

Kel

ura

han

Lan

gen

sari

mas

uk

dal

am p

usa

t pel

ayan

an h

iera

rki

2,

mim

ilik

i ak

sesi

bil

itas

tin

ggi.

5

Jurn

al A

nal

isis

Day

a L

ayan

dan

Efe

kti

fita

s

Lokas

i P

usk

esm

as d

i K

abupat

en P

ati

/

Yu

lian

to R

izk

i (

20

16

)

1. M

enget

ahui

pola

seb

aran

spas

ial

fasi

lita

s kes

ehat

an d

i

Kab

upat

en P

ati

2. M

enget

ahui

daya

layan

Pusk

esm

as d

i K

abupat

en P

ati

3. M

enget

ahui

efek

tifi

tas

lok

asi

Pu

skes

mas

di

Kab

upat

en P

ati.

Jenis

Pen

elit

ian :

des

kri

pti

f k

uan

tita

tif

Su

bje

k P

enel

itia

n :

selu

ruh m

asyar

akat

yan

g

mem

anfa

atk

an f

asil

itas

kes

ehat

an

Tek

nik

Pen

gam

bil

an

Sam

pel

: p

urp

osi

ve

area

ran

do

m s

amp

lin

g,

1. K

eter

sedia

an F

asil

itas

Pusk

esm

as d

i K

abupat

en P

ati

mas

ih k

ura

ng w

alau

pun d

i se

tiap

Kec

amat

an s

udah

mem

pun

yai

ters

ebut.

Dil

ihat

dar

i lu

as

wil

ayah

Kab

up

aten

Pat

i bel

um

sem

ua

Pusk

esm

as b

isa

men

jangk

au w

ilayah

ter

sebut.

.

2. P

ola

seb

aran

fas

ilit

as

Page 55: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

41

M

etode

Pen

gum

pula

n

Dat

a :

waw

anca

ra,

dokum

enta

si d

an a

ngket

Pusk

esm

as d

i K

abupat

en

Pat

i T

= s

ebes

ar 1

,26.

Den

gan

nil

ai t

erse

but

dap

at d

ikat

akan

bah

wa

pola

seb

aran

nn

ya

adal

ah

pola

ser

agam

.

3.

Daya

layan

fas

ilit

as

Pu

skes

mas

yan

g t

erm

asu

k

rendah

den

gan

nil

ai <

1 y

aitu

di

Kec

amat

an S

ukoli

lo,

Kay

en,

Jak

en,

Bat

angan

, Ju

wan

a, P

ati,

Mar

gore

jo,

Tra

ngkil

, dan

Du

ku

hse

ti.

Daya

layan

fas

ilit

as

Pusk

esm

as y

ang t

erm

asu

k t

inggi

den

gan

nil

ai d

aya

layan

>1

yai

tu

di

Kec

amat

an W

inong,

Pu

cak

wan

gi

dan

Gab

us.

Sed

angkan

day

a la

yan

fas

ilit

as P

usk

esm

as

yan

g t

erm

asuk

sed

ang d

engan

nil

ai d

aya

layan

=1 y

aitu

di

Kec

amat

an T

ambak

rom

o,

Jaken

an, G

embon

g,W

edar

ijak

sa,

Mar

go

yo

so,

Clu

wak

dan

Tay

u.

6

Jurn

al P

ola

Per

sebar

an O

utl

et A

ir M

inum

Isi

Ula

ng D

i K

abupat

en S

emar

ang /

Har

dat

i P

uji

Men

jela

skan

pola

per

seb

aran

Ou

tlet

Air

Min

um

1. Je

nis

pen

elit

ian :

Des

kri

pti

f

Di

Kab

up

aten

Sem

aran

g

dis

trib

usi

Page 56: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

42

(2014)

Isi

Ula

ng (

OA

MIU

) 2. M

etode

yan

g

dig

unak

an y

aitu

dokum

enta

si, obse

rvas

i

dan

met

ode

waw

anca

ra

ker

uan

gan

OA

MIU

men

yeb

ar,

mem

ben

tuk

po

la p

erse

bar

an

random

ata

u a

cak. S

ebag

ian

bes

ar m

asih

di

lokas

i

per

mukim

an y

ang a

da

di

pin

ggir

jala

n r

aya,

seh

ingga

lokas

inya

sela

lu d

i su

atu t

empat

yang

mem

ilik

i ak

ses

yan

g t

ing

gi.

Seb

agia

n b

esar

OA

MIU

sta

tus

pem

ilik

ann

ya

adal

ah m

ilik

sendir

i/pri

bad

i/per

seora

ngan

,

dan

su

dah

mem

ilik

i ij

in.

Seb

agia

n b

esar

men

ggun

akan

sum

ber

air

bak

u d

ari

sum

ber

mat

a ai

r d

ari

Peg

un

un

gan

Ungar

an.

Ala

t yan

g d

igu

nak

an

un

tuk

men

gam

bil

air

dar

i

sum

ber

air

ke

outl

et a

dal

ah t

ank

i

air.

Seb

agia

n b

esar

OA

MIU

dim

anfa

atkan

pen

duduk u

ntu

k

mem

enuhi

keb

utu

han

air

ber

sih

dan

air

min

um

rum

ahta

ngga,

per

usa

haa

n d

an w

arun

g.

Ter

dap

at p

erubah

an k

ebia

saan

rum

ahta

ngga

dal

am m

emen

uhi

keb

utu

han

air

min

um

, yang p

ada

awal

nya

dip

enuhi

dar

i ai

r su

mu

r,

air

PD

AM

, yan

g h

arus

dim

asak

Page 57: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

43

sebel

um

dig

unak

an, m

enja

di

air

yan

g b

eras

al d

ari

OA

MIU

.

Mer

ebak

nya

OA

MIU

mem

per

mudah

pen

duduk

dal

am

mem

enuhi

keb

utu

han

air

min

um

.

Air

min

um

isi

ual

ng s

emak

in

dim

inat

i ole

h s

ebag

ian b

esar

pen

du

du

k,

mak

a p

erlu

pen

elit

ian

lanju

t te

rkai

t den

gan

kual

itas

air

bak

u.

Un

tuk

men

jaga

kes

eim

ban

gan

keb

utu

han

OA

MIU

dip

erlu

kan

ras

io y

ang

idea

l ber

das

arkan

jum

lah

pen

duduk y

ang d

ilayan

i.

7

Jurn

al A

nal

isis

Tin

gkat

Akse

sibil

itas

Di

Wil

ayah

Kaw

asan

Per

dag

angan

Ko

ta

Su

kab

um

i /

Set

iani

Tan

ti (

2015)

1. M

enget

ahui

akse

sibil

itas

pen

um

pan

g a

ngkuta

n u

mum

dan

ken

dar

aan p

ribad

i se

rta

zona

den

gan

akse

sibil

itas

rendah

dan

fak

tor

pen

yeb

abn

ya

2. M

enget

ahui

hubun

gan

indek

s ak

sesi

bil

itas

den

gan

var

iabel

yan

g d

igun

akan

.

1. S

urv

ei w

awan

cara

rum

ah t

angga

2. S

urv

ei k

ecep

atan

dan

wak

tu t

empuh

(ken

dar

aann p

rib

adi)

;

3.

Su

rvei

sta

tis

angk

uta

n

um

um

4. S

urv

ei d

inam

is

angkuta

n u

mum

Zo

na

19

mer

up

akan

zo

na

tuju

an

tere

ndah

akse

sibil

itas

nya d

engan

indek

s ak

sesi

bil

itas

angk

uta

n

um

um

dib

awah

rat

a-ra

ta y

aitu

han

ya

seb

esar

11

50

,58

dan

3187,1

4 p

ada

indek

s

akse

sibil

itas

ken

dar

aan p

ribad

i.

Dan

var

iab

el y

ang p

alin

g

mem

pen

gar

uhi

terh

adap

tin

gkat

akse

sibil

itas

per

jala

nan

mas

yar

akat

dit

un

juk

an o

leh

tari

kan

per

jala

nan

nya.

Yai

tu

ham

pir

seb

esar

90%

ber

pen

gar

uh t

erh

adap

ind

eks

Page 58: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

44

akse

sibil

itas

nya.

8

Jurn

al A

nal

isis

Ker

uan

gan

Ak

sesi

bil

itas

Fas

ilit

as P

endid

ikan

Dan

Fas

ilit

as K

eseh

atan

Di

Dae

rah E

ks

Tra

nsm

igra

si K

ecam

atan

Sungai

Bah

ar K

abup

aten

Muar

o J

ambi

/ S

ari

Nova

(2014)

1. M

enget

ahui

akse

sibil

itas

fasi

lita

s

pen

did

ikan

dan

kes

ehat

an d

i

Kec

amat

an S

ungai

Bah

ar.

1. Je

nis

Pen

elit

ian :

Des

kri

pti

f K

uan

tita

tif

2. M

etode

pen

gum

pula

n

dat

a :

met

ode

obse

rvas

i,

waw

anca

ra d

an

dokum

enta

si.

3.

An

alis

is D

ata

: an

alis

is

per

hit

ungan

indek

s

akse

sibil

itas

(A

i), O

sman

,

MY

. 2

01

4:

53

- 55

Men

unju

kkan

bah

wa

akse

s

fasi

lita

s p

end

idik

an m

asih

rendah

. F

asil

itas

kes

ehat

an

Pusk

esm

as d

engan

akse

s yan

g

rendah

dan

rum

ah s

akit

den

gan

akse

s yan

g t

inggi.

9

Jurn

al N

ilai

Akse

sibil

itas

Hots

pot

Are

a D

i

Sek

itar

Kam

pus

UN

NE

S /

Ism

i K

hai

rul

(2012

)

1. M

enget

ahui

per

sebar

an

hots

ppot

area

di

sekit

ar a

rea

UN

NE

S

2. M

enget

ahui

akse

sibil

itas

hots

pot

yan

g a

da

di

sekit

ar

kam

pus

UN

NE

S

1. M

etode

pen

gum

pula

n

dat

a :

Obse

rvas

i dan

Ku

esio

ner

2.

An

alis

is y

ang

dig

unak

an :

Anal

isis

plo

ttin

g d

an A

nal

isis

sist

em i

nfo

rmas

i geo

gra

fi

(SIG

) den

gan

men

ggun

akan

apli

kas

i

buff

erin

g d

an o

ver

lay

1. P

erse

bar

an H

ots

pot

area

di

sekit

ar a

rea

UN

NE

S t

idak

mer

ata

han

ya

terp

usa

t d

i su

atu

dae

rah

saj

a.

2. A

kse

sibil

itas

hots

pot

yan

g a

da

di

sek

itar

kam

pu

s U

NN

ES

yan

g

pal

ing t

ing

gi

terd

apat

di

dae

rah

sekit

ar G

ang C

empak

a, G

ang

Kal

imas

ada,

Gan

g M

angga,

Ban

aran

Tim

ur.

10

S

kri

psi

Pem

etaa

n D

an A

kse

sibil

itas

Pusk

esm

as d

i K

abupat

en P

ringse

wu T

ahun

2016/A

ryan

ti W

anda

(20

16)

1. B

agai

man

a pola

seb

aran

Pusk

esm

as d

i K

abupat

en

Pri

ngse

wu t

ahun 2

016 ?

1. Je

nis

pen

elit

ian :

Ku

alit

atif

2. T

eknik

sam

pli

ng :

are

a

1. P

ola

seb

aran

Pusk

esm

as d

i

Kab

upat

en P

rin

gse

wu t

ergolo

ng

ters

ebar

mer

ata.

Hal

ter

sebut

dap

at d

iket

ahui

mel

alui

Page 59: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

45

2. B

agai

man

a ak

sesi

bil

itas

untu

k m

enca

pai

Pusk

esm

as d

i

Kab

upat

en P

rin

gse

wu

tah

un

20

16

?

3. A

pa

saja

sar

ana

dan

pra

sara

na

yan

g t

erse

dia

di

seti

ap P

usk

esm

as d

i

Kab

upat

en P

rin

gse

wu

?

4. B

agai

man

a kondis

i te

nag

a

kes

ehat

an y

ang b

eker

ja d

i

seti

ap P

usk

esm

as d

i

Kab

upat

en P

rin

gse

wu ?

(clu

ster

)

3.m

etode

pen

gum

pula

n

dat

a :

obse

rvas

i,

dokum

enta

si, dan

waw

anca

ra

per

hit

ungan

men

ggunak

an

teknik

anal

isis

tet

angga

terd

ekat

dan

dip

erole

h h

asil

den

gan

nil

ai

T s

ebes

ar 1

,62.

2. B

erd

asar

kan

has

il w

awan

cara

yan

g t

elah

dil

akukan

men

gen

ai

akse

sib

ilit

as P

usk

esm

as d

i

Kab

upat

en P

rin

gse

wu t

erh

adap

45 r

esponden

di

tiga

Pusk

esm

as,

dap

at d

iket

ahui

bah

wa

Pu

skes

mas

Pri

ngse

wu

mem

ilik

i

akse

sib

ilit

as t

inggi,

Pu

skes

mas

Su

ko

har

jo m

emil

iki

akse

sib

ilit

as

sedan

g d

an P

usk

esm

as F

ajar

Mu

lia

mem

ilik

i ak

sesi

bil

itas

rendah

.

3.

Pu

skes

mas

yan

g j

um

lah

sara

na

dan

pra

sara

na

nya

dib

awah

sta

ndar

yan

g t

elah

dit

entu

kan

ata

u d

ikat

akan

tid

ak

mem

enuhi

per

syar

atan

ter

dir

i

dar

i 7

Pu

skes

mas

yai

tu

Pusk

esm

as P

ardas

uka,

Pusk

esm

as A

mbar

awa,

Pusk

esm

as P

agel

aran

,

Pusk

esm

as F

ajar

Muli

a,

Pusk

esm

as W

ates

dan

Page 60: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

46

S

um

ber

: M

eila

ny T

angk

ilis

an (

201

5),

I

Wir

ata

Nyo

man

(2

01

3),

Den

y A

rdhi

Nat

a (2

013),

Puji

Har

dat

i (2

01

6),

Riz

ki

Yu

lian

to

(2016),

Puji

Har

dat

i (2

01

4),

Tan

ti S

etia

ni

(2015),

Nova

Sar

i(2014),

Khai

rul

Ism

i (2

012),

Wan

da

Ary

ani

(201

6).

Pusk

esm

as B

anyum

as.

4. P

usk

esm

as P

eraw

atan

yan

g

jum

lah t

enag

a kes

ehat

ann

ya

dib

awah

sta

ndar

yan

g t

elah

dit

entu

kan

ata

u d

ikat

akan

tid

ak

men

cuk

up

i yai

tu P

usk

esm

as

Par

das

uka,

Pusk

esm

as F

ajar

Mu

lia,

dan

Pu

skes

mas

Ad

ilu

wih

.

Kek

ura

ng

an t

enag

a kes

ehat

an

ters

ebut

mis

aln

ya

terd

apat

pad

a

jenis

ket

enag

aan p

eraw

at g

igi,

ten

aga

tek

nik

kef

arm

asia

n,

anal

is k

eseh

atan

, dan

san

itar

ian

(Pusk

esm

as P

ard

asu

ka)

,

pen

gel

ola

obat

, te

nag

a te

knik

kef

arm

asia

n, dan

an

alis

kes

ehat

an (

Pu

skes

mas

Faj

ar

Muli

a), se

rta

pen

gel

ola

ob

at d

an

anal

is k

eseh

atan

(P

usk

esm

as

Ad

ilu

wih

).

Page 61: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

47

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berfikir adalah merupakan model konseptual tentang

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah

diidentifikasi sebagai hal yang pentig jadi dengan demikian maka

kerangka berfikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi

pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling

mendasar dam menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk

proses dari keseluruhan dari penelitian yang akan dilakukan (Sugiyono,

2011: 60).

Kebutuhan masyarakat akan adanya pelayanan kesehatan

merupakan salah satu alasan didirikannya sarana dan prasarana kesehatan

di setiap Kabupaten/kota di Indonesia, sehingga sarana prasarana

kesehatan seharusnya tersebar merata di setiap wilayah dalam satu

daerah. Selain untuk mengetahui lokasi sarana prasarana kesehatan, pola

sebaran dan aksesibilitas di dalam penelitian ini juga akan mengkaji

mengena sistem informasi geografis dalam menyajikan data spasial.

Kerangka berfikir ini objek yang di utamakan adalah pola sebaran

sarana dan prasarana kesehatan, aksesibilitas pelayanan kesehatan dan

daya layan sarana kesehatan di Kabupaten Tegal. Hasilnya yang

diperoleh menyatakan seperti apa pola sebaran sarana dan prasarana

kesehatan di Kabupaten Tegal, lalu seperti apa aksesibilitas menuju

pelayanan kesehatan dan daya layan sarana kesehatan apa saja yang

Page 62: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

48

jumlahnya masih kurang tercukupi untuk memenuhi kebutuhan kesehatan

masyarakat Kabupaten Tegal.

Kerangka berfikir merupakan dimensi-dimensi kajian utama,

faktor-faktor kunci, variable-variale, dan hubungan antara dimensi-

dimensi yang disusun dakam bentuk narasi atau grafis. Kerangka

pemikiran merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi

objek permasalahan. (Sugiyono,200 1986). Kerangka berpikir dalam

penelitian ini dapat disusun bentuk kerangka berfikir pada bagan 2.1

sebagai berikut ini.

Page 63: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

49

Gam

bar

: 2

.1 K

eran

gk

a B

erfi

kir

Sum

ber

: H

asil

Obse

rvas

i di

Kab

upat

en T

egal

2017

.

Ko

nd

isi

Geo

gra

fis

Pola

seb

aran

sar

ana

dan

pra

sara

na

kes

ehat

an

Dis

trib

usi

sar

ana

pra

sara

na

kes

ehat

an

Akse

sibil

itas

pel

ayan

an

kes

ehat

an

Daya

layan

fas

ilit

as

kes

ehat

an

Ters

ebar

m

erat

a Ti

dak

mer

ata

Berg

erom

bol

Jara

k Ja

lan

Wak

tu

Terc

ukup

i Ku

rang

Te

rcuk

upi

Kond

isi ja

lan

Kual

itas j

alan

Page 64: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

96

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian, analisis data dan pembahasan diperoleh simpulan

sebagai berikut.

1. Pola sebaran Puskesmas dan Dokter Praktik di Kabupaten Tegal

yaitu tergolong tersebar merata (dispered pattern), pola sebaran

Rumah Sakit di Kabupaten Tegal tergolong tersebar tidak merata

(random pattern) dan pola sebaran Apotek di Kabupaten Tegal

tergolong bergerombol (cluster pattern).

2. Tingkat aksesibilitas dari segi jarak untuk mencapai lokasi Sarana

dan Prasarana kesehatan di Kabupaten Tegal sebagian besar sudah

tergolong baik/mudah dijangkau. Hanya saja masih ada beberapa

jalan yang masih menggunakan paving, dan di beberapa Kecamatan

juga masih ada yang kondisi jalannya berlubang.

3. Daya layan fasilitas kesehatan di Kabupaten Tegal yang sudah

tercukupi adalah jumlah fasilitas kesehatan Puskesmas induk, dan

Rumah Sakit. Daya layan fasilitas kesehatan di Kabupaten Tegal

yang belum tercukupi adalah jumlah Puskesmas pembantu, Dokter

Praktik dan Apotek. Serta, jumlah penduduk dan ketersediaan

sarama dan prasarana kesehatan di Kabupaten Tegal belum sesuai.

Page 65: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

97

Masih ada beberapa Kecamatan yang jumlah penduduknya tergolong

sedikit tetapi ketersediaan sarana dan prasarana kesehatannya cukup

tinggi. Begitu pula sebaliknya, Kecamatan yang memiliki jumlah

penduduk yang tergolong padat tetapi ketersediaan sarana dan

prasarananya masih sangat kurang.

B. Saran

Saran bagi intansi terkait, sebaiknya jumlah Puskesmas pembantu,

Dokter Praktik dan Apotek harus lebih di tingkatkan lagi dan Saran

bagi pengguna sarana kesehatan, sebaiknya terus memberikan saran

maupun kritikan, juga keluhan kaitannya dengan sarana dan prasarana

yang mendukung dalam mengakses kesehatan dan pelayanan publik

lainnya.

Page 66: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

98

DAFTAR PUSTAKA

Ardiyan Saptawan dan Nengyanti:2014. Efektivitas Kualitas Pelayanan

Kesehatan Masyarakat. Jurnal. Ogan Ilir : Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik. Universitas Sriwijaya. Hal 241-256.

Barata, Atep Adya. 2003. Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Gramedia.

BPS. 2005. Kabupaten Tegal dalam angka 2005 : BPS Kabupaten Tegal.

BPS. 2014. Kabupaten Tegal dalam angka 2014 : BPS Kabupaten Tegal.

BPS. 2015. Kabupaten Tegal dalam angka 2015 : BPS Kabupaten Tegal.

Depkes. 1992. Permenkes RI Nomor 986/Menkes/Per/11/1992. Jakarta: Depkes.

2004. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1204/MENKES/SK/X/2004. Jakarta: Depkes.

Hardati, Puji. 2012. Perkembangan Perumahan Dan Diverisifkasi Mata

Pencaharian Penduduk Kecamatan Ungaran Barat Dan Ungaran

Timur. Jurnal : Semarang : Forum Ilmu Sosial. Hal 66-78.

Hardati, Puji. 2015. Pola Sebaran Outlet Air Minum Isi Ulang Di Kabupaten

Semarang. Jurnal. Semarang : Jurusan Geografi UNNES. Hal 75-84.

Hardati, Puji. 2016. Hierarki Pusat Pelayanan Di Kecamatan Ungaran Barat Dan

Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Jurnal. Semarang : Jurusan

Geografi UNNES. Hal 205-224.

Ismi, Khairul. 2012. Nilai Aksesibilitas Hotspot Area Di Sekitar Kampus

Universitas Negeri Semarang. Jurnal :Semarang :Fakultas Ilmu

Sosial. Universitas Negeri Semarang.

Kemen PU. 2011.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan. Jakarta: Kemen PU.

Mawardani, Ayu. 2014. Analisis Jangkauan Layanan Pasar Tradisional Dan

Modern Kaitannya Dengan Konstelasi Antar Kota Di Kabupaten

Kudus. Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri

Semarang.

Meilany Tangkilisan, Angle Sorisi dan Josef S. B. Tuda:2015. Peran Sarana

Pelayanan Kesehatan Terhadap Kejadian Malaria Di Kecamatan Silian

Raya Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal. Manado : Fakultas

Kedokteran. Universitas Sam Ratulangi. Hal 442-447.

Page 67: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

99

Muta’ali. 2015. Teknik Analisis Regional. Yogyakarta: BPFG UGM.

Nata, Deny Ardhi. 2013. Analisis Ketersediaan dan Pola Sebaran Spasial Fasilitas

Kesehatan Terhadap Tingkat Kepuasan Pelayanan Kesehatan

Masyarakat di Kecamatan Rembang. Jurnal. Semarang : Jurusan

Geografi UNNES. Hal 63-71.

Olwin Nainggolan, Dwi Hapsari dan Lely Indrawati. 2016. Pengaruh Akses Ke

Fasilitas KesehatanTerhadap Kelengkapan Imunisasi Baduta (Analisis

Riskesdas 2013). Jurnal. Jakarta : Puslitbang Upaya Kesehatan

Masyarakat. Hal 15-28.

Prakoso, Budhi Sigit:2015. Efektifitas Pelayanan Kesehatan BPJS Di Puskesmas

Kecamatan Batang. Jurnal. Semarang : Fakultas Ekonomi. Universitas

Negeri Semarang.

Rizki Yulianto, Rahma Hayati dan Ananto Aji: 2016. Analisis Daya layan Dan

Efektifitas Lokasi Puskesmas Di Kabupaten Pati. Jurnal. Semarang :

Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang.

Sari, Nova. 2014. Analisis Keruangan Aksesibilitas Fasilitas Pendidikan dan

Fasilitas Kesehatan di Daerah Eks-Transmigrasi Kecamatan Sungai

Bahar Kabupaten Muara Jambi. Jurnal. Semarang : Fakultas Ilmu

Sosial. Universitas Negeri Semarang

Tarigan, Robinson. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah Edisi Revisi.

Jakarta: Bumi Aksara.

Tim Dosen. 2008. Panduan Bimbingan, Penyusunan, Pelaksanaan Ujian, dan Penilaian Skripsi Mahasiswa. Semarang: Fakultas Ilmu Sosial.

Universitas Negeri Semarang.

Tjahjono Kuntoro dan Hanevi Djasri: 2007. Standart Pelayanan Minimal Rumah

Sakit Sebagai Persyaratan Badan Layanan Umum Dan Sarana

Peningkatan Kerja. Jurnal. Gombong : Balai Pelatihan Teknis Profesi

Kesehatan. Hal 03-10.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. 2011. Jakarta: Diperbanyak oleh Sinar Grafika.

Yulianidar, Tika. 2005. Jangkauan Pelayanan 7-Eleven Jakarta Selatan.

Skripsi.Depok : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Universitas Indonesia.

Page 68: Diajukan sebagai salahsatu syarat Untuk menyelesaikan ...lib.unnes.ac.id/31753/1/3211413020.pdfPengaruh Pola Sebaran Sarana dan Prasarana Kesehatan Terhadap Aksesibilitas Pelayanan

100

Sumber internet :

Depkes RI. 2007. Analisis Riset Kesehatan Dasar 2007. terbitan.litbang.

depkes.go.id/penerbitan/index.php/lpb/catalog/book/22.

Diakses Pada19 Maret 2017.

Depkes RI. 2013. Analisis Riset Kesehatan Dasar 2013. www.depkes

.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.

Diakses Pada 19 Maret 2017.

Depkes RI. 2014. UU No 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan

Rumah Sakit. http://sinforeg.litbang.depkes.go.id/upload/regulasi/

UU_No._56_Th_2014_ttg_Klasifikasi_dan_Perizinan_Rumah_Sakit_.

pdf.

Diakses Pada 19 Maret 2017.

Ichsan Sudjarno. 2016. UU Kesehatan No 36 Tahun 2009. http://www

.slideshare.net/mobile/ichsansudjarno/uu-kesehatan-no-36-thn-2009/.

Diakses Pada 19 Maret 2017.