diabetes melitus tipe ii

23
DIABETES MELITUS TIPE II Pendahuluan Diabetes Mllitus tipe 2 (DM tipe 2) merupakan penyakit metabolik yang prevalensinya meningkat dari tahun ketahun. Indonesia dengan jumlah penduduk yang melebihi 200.000.000 jiwa, sejak awal abad ini telah menjadi negara dengan jumlah penderita DM nomor 4 terbanyak didunia. DM tipe 2 merupakan penyakit progresif dengan komplikasi akut maupun khronik. Dengan pengelolaan yang baik, angka morbiditas dan mortalitas dapat diturunkan. Dalam pengelolaan DM tipe 2, diperlukan juga usaha mengkoreksi faktor-faktor risiko penyakit kardiovaskuler yang sering menyertai DM tipe 2, seperti hipertensi, dislipidemia, resistensi insulin dan lain-lain. Walaupun demikian pengendalian kadar glukosa darah tetap menjadi fokus utama. 1 Indonesia, berdasarkan peta prevalensi diabetes WHO pada tahun 2003 menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita DM di dunia setelah India, China dan Amerika Serikat. Secara epidemiologi diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi DM di Indonesia mencapai 21,3 juta orang (Delice Gan, 2003). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2007) diperoleh bahwa proporsi penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia 45–54 tahun di daerah perkotaan menduduki rangking ke-2

Upload: iath-di

Post on 18-Aug-2015

21 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

DIABETES MELITUS TIPE IIPendahuluanDiabetes Mllitus tipe 2 (DM tipe 2) merupakan penyakit metabolik yangprevalensinya meningkat dari tahun ketahun. Indonesia dengan jumlah pendudukyang melebihi 200.000.000 jiwa, sejak awal abad ini telah menjadi negara denganjumlah penderita DM nomorterbanyak didunia. DM tipe 2 merupakan penyakitprogresi! dengankomplikasi akut maupunkhronik. Denganpengelolaanyangbaik, angka morbiditas dan mortalitas dapat diturunkan. Dalam pengelolaan DMtipe 2, diperlukan juga usaha mengkoreksi !aktor"!aktor risiko penyakitkardiovaskuler yang sering menyertai DM tipe 2, seperti hipertensi, dislipidemia,resistensi insulin dan lain"lain.#alaupun demikian pengendalian kadar glukosadarah tetap menjadi !okus utama.$Indonesia, berdasarkan peta prevalensi diabetes #%& pada tahun 200'menempati urutanke"terbesar dalamjumlahpenderitaDMdi duniasetelahIndia, (hina dan )merika *erikat. *e+ara epidemiologi diperkirakan bahwa padatahun 20'0 prevalensi DM di Indonesia men+apai 2$,' juta orang (Deli+e ,an,200'). %asil -iset .esehatan Dasar (-iskesdas 200/) diperoleh bahwa proporsipenyebab kematian akibat DMpada kelompok usia 010 tahun di daerahperkotaan menduduki rangking ke"2 yaitu $,/2, dan di daerah pedesaan,menduduki rangking ke"3 yaitu 0,42.2DefinisiDiabetes melitus(DM) adalah suatu penyakit atau gangguan kesehatanyang ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah. 5ingginya kadar gulakarena kurang maksimalnya peman!aatan gula oleh tubuh sebagai sumber energykarena kurangnya hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas atau tidakber!ungsinya hormon insulin dalam menyerap gula se+ara maksimal.2Menurut )meri+an Diabetes )sso+iation ()D)) 20$0, Diabetes Melitus(DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristikhiperglikemia yangterjadi karena kelainansekresi insulin, kerja insulinataukedua"duanya.' Klasifikasi.lasi!ikasi etiologis DM menurut )meri+an Diabetes )sso+iation 20$0()D) 20$0), dibagi dalamjenis yaitu6'$. Diabetes Melitus 5ipe $ atau Insulin Dependent Diabetes Mellitus7IDDMDM tipe $ terjadi karena adanya destruksi sel beta pankreas karena sebabautoimun. 8ada DM tipe ini terdapat sedikit atau tidak sama sekali sekresi insulindapat ditentukan dengan level protein +"peptida yang jumlahnya sedikit atau tidakterdeteksi sama sekali. Mani!estasi klinik pertama dari penyakit ini adalahketoasidosis.2. Diabetes Melitus 5ipe 2 atauInsulin Non-dependent DiabetesMellitus79IDDM8ada penderita DM tipe ini terjadi hiperinsulinemia tetapi insulin tidakbisa membawa glukosa masuk ke dalam jaringan karena terjadi resistensi insulinyangmerupakanturunnyakemampuaninsulinuntukmerangsangpengambilanglukosa oleh jaringan peri!er dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati.&leh karena terjadinya resistensi insulin (reseptor insulin sudah tidak akti! karenadianggapkadarnya masihtinggi dalamdarah) akanmengakibatkande!isiensirelati! insulin. %al tersebut dapat mengakibatkanberkurangnyasekresi insulinpada adanya glukosa bersama bahan sekresi insulin lain sehingga sel betapankreas akan mengalami desensitisasi terhadap adanya glukosa.OnsetDM tipe ini terjadi perlahan"lahan karena itu gejalanyaasimtomatik. )danya resistensi yang terjadi perlahan"lahan akan mengakibatkansensitivitas reseptor akanglukosa berkurang. DMtipeini seringterdiagnosissetelah terjadi komplikasi.'. Diabetes Melitus 5ipe :ainDMtipeini terjadi karenaetiologi lain, misalnyapadade!ekgenetik!ungsi sel beta, de!ek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, penyakitmetabolik endokrin lain, iatrogenik, in!eksi virus, penyakit autoimun dan kelainangenetik lain. 8enyebab terjadinya DM tipe lain dapat dilihat pada tabel $.. Diabetes Melitus ,estasionalDM tipe ini terjadi selama masa kehamilan, dimana intoleransi glukosadidapati pertama kali pada masa kehamilan,biasanya pada trimester kedua danketiga. DM gestasional berhubungan dengan meningkatnya komplikasi perinatal.8enderita DM gestasional memiliki risiko lebih besar untuk menderita DM yangmenetap dalam jangka waktu 0"$0 tahun setelah melahirkan.5abel $. .lasi!ikasi DM menurut )D) 20$0PatofisiologiDalam pato!isiologi DM tipe 2 terdapat beberapa keadaan yang berperanyaitu)6$. -esistensi insulin2. Dis!ungsi sel beta pankreas)khir"akhir ini banyak juga dibahas mengenai peran sel betapankreas,amilindansebagainya. -esistensi insulinadalahkeadaandimanainsulintidakdapatbekerjaoptimal padasel"seltargetnyaseperti sel otot, sel lemakdanselhepar. .eadaanresistenterhadape!ekinsulinmenyebabkansel betapan+reasmensekresi insulin dalamkuantitas yang lebih besar untuk mempertahankanhomeostasis glukosa darah ,sehingga terjadi hiperinsulinemia kompensatoir untukmempertahankan keadaan euglikemia. 8ada !ase tertentu dari perjalanan penyakitDM tipe 2, kadar glukosa darah mulai meningkat walaupun dikompensasi denganhiperinsulinemia; disamping itu juga terjadi peningkatan asam lemak bebas dalamdarah.Manifestasi KlinikDiabetes seringkali mun+ul tanpa gejala. 9amun demikian ada beberapagejala yang harus diwaspadai sebagai isyarat kemungkinan diabetes.

$. 8ada DM tipe $, gejala klasik yang umum dikeluhkan adalah poliuria,polidipsia, poli!agia, penurunan berat badan, +epat merasa lela (fatigue),iritabilitas, dan pruritis.

2. 8ada DM tipe 2, gejala yang dikeluhkan umumnya hampir tidak ada. paya edukasidilakukanse+ara komphrehensi! danberupaya meningkatkan motivasi pasienuntuk memiliki perilaku sehat.5ujuan dari edukasi diabetes adalah mendukungusaha pasien penyandang diabetes untuk mengerti perjalanan alami penyakitnyadanpengelolaannya, mengenali masalahkesehatan7 komplikasi yangmungkintimbul se+ara dini7 saat masih reversible, ketaatan perilaku pemantauan danpengelolaan penyakit se+ara mandiri, dan perubahan perilaku7kebiasaan kesehatanyang diperlukan. ?dukasi pada penyandang diabetes meliputi pemantauan glukosamandiri, perawatan kaki, ketaatan pengunaan obat"obatan, berhenti merokok,meningkatkan akti!itas !isik, dan mengurangi asupan kalori dan diet tinggi lemak.B* Terapi (i+i Medis8rinsip pengaturan makan pada penyandang diabetes yaitu makanan yangseimbang, sesuai dengan kebutuhan kalori masing"masing individu, denganmemperhatikan keteraturan jadwal makan, jenis dan jumlah makanan. .omposisimakananyangdianjurkanterdiri dari karbohidrat 02"302, lemak202"202,protein $02"202, 9atrium kurang dari 'g, dan diet +ukup serat sekitar 20g7hari.,* Latihan %asmani:atihan jasmani se+ara teratur '" kali seminggu, masing"masing selamakurang lebih '0 menit. :atihan jasmani dianjurkan yang bersi!at aerobi+ sepertiberjalansantai, jogging, bersepedadanberenang. :atihanjasmani selainuntukmenjaga kebugaran juga dapat menurunkan berat badan dan meningkatkansensiti!itas insulin.D* Inter-ensi .armakologis5erapi !armakologis diberikan bersama dengan peningkatan pengetahuanpasien, pengaturanmakandanlatihanjasmani. 5erapi !armakologisterdiri dariobat oral dan bentuk suntikan. &bat yang saat ini ada antara lain6I* /BAT &IP/(LIKEMIK /#AL (/&/!Pemi)u sekresi insulin0a. *ul!onilurea1 ?!ek utama meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas1 8ilihan utama untuk pasien berat badan normal atau kurang1 *ul!onilurea kerja panjang tidak dianjurkanpada orang tua, gangguan!aal hati dan ginjal serta malnutrisib. ,linid1 5erdiri dari repaglinid dan nateglinid1 (ara kerja sama dengan sul!onilurea, namun lebih ditekankan padasekresi insulin !ase pertama.1 &bat ini baik untuk mengatasi hiperglikemia postprandialPeningkat sensiti-itas insulin0a. @iguanid1 ,olongan biguanid yang paling banyak digunakan adalah Met!ormin.1 Met!ormin menurunkan glukosa darah melalui pengaruhnya terhadapkerja insulin pada tingkat seluler, distal reseptor insulin, danmenurunkan produksi glukosa hati.1 Met!ormin merupakan pilihan utama untuk penderita diabetes gemuk,disertai dislipidemia, dan disertai resistensi insulin.b. 5iaColidindionleading arti+le1 Menurunkan resistensi insulin dengan meningkatkan jumlah proteinpengangkut glukosa sehingga meningkatkan ambilan glukosa peri!er.1 5iaColidindion dikontraindikasikan pada gagal jantung karenameningkatkan retensi +airan.Pengham'at glukoneogenesis0@iguanid (Met!ormin).1 *elainmenurunkanresistensi insulin, Met!orminjugamengurangiproduksi glukosa hati.1 Met!ormin dikontraindikasikan pada gangguan !ungsi ginjal dengankreatininserumD$,0mg7d:, gangguan!ungsi hati, sertapasiendengan ke+enderungan hipoksemia seperti pada sepsis1 Met!ormin tidak mempunyai e!ek samping hipoglikemia sepertigolongan sul!onylurea.1 Met!ormin mempunyai e!ek samping pada saluran +erna (mual)namun bisa diatasi dengan pemberian sesudah makan.Pengham'at glukosidase alfa 0)+arbose1 @ekerja dengan mengurangi absorbsi glukosa di usus halus.1 )+arbose juga tidak mempunyai e!ek samping hipoglikemia sepertigolongan sul!onilurea.1 )+arbose mempunyai e!ek samping pada saluran +erna yaitukembung dan !latulens.1 8enghambat dipeptidyl peptidase" (D88") ,lu+agon"like peptide"$(,:8"$) merupakan suatu hormone peptide yang dihasilkan oleh sel:di mukosa usus. 8eptida ini disekresi bila ada makananyangmasuk. ,:8"$ merupakan perangsang kuat bagi insulin danpenghambatglukagon. 9amun,:8"$se+ara+epatdiubahmenjadimetabolit yangtidakakti! olehenCimD88". 8enghambat D88"dapat meningkatkan penglepasan insulin dan menghambatpenglepasan glukagon.II* /BAT SUTIKAInsulina. Insulin kerja +epatb. Insulin kerja pendek+. Insulin kerja menengahd. Insulin kerja panjange. Insulin +ampuran tetapAgonis (LP234in)retin mimetik1 @ekerja sebagai perangsang penglepasan insulin tanpa menimbulkanhipoglikemia, dan menghambat penglepasan glukagon1 5idak meningkatkan berat badan seperti insulin dan sul!onilurea1 ?!ek samping antara lain gangguan saluran +erna seperti mualmuntahDenganmemahami pilar tata laksana DMtipe 2ini, maka dapatdipahami bahwayangmenjadi dasar utama adalahgaya hidupsehat (,%*).*emua pengobatan DM tipe 2 diawali dengan ,%* yang terdiri dari edukasi yangterus menerus, mengikuti petunjuk pengaturan makan se+ara konsisten, danmelakukanlatihanjasmani se+arateratur.*ebagianpenderitaDMtipe2dapatterkendali kadar glukosadarahnyadenganmenjalankan,%*ini. @iladengan,%* glukosa darah belum terkendali, maka diberikan monoterapi &%&.8emberian&%&dimulai dengandosis ke+il danditingkatkanse+arabertahapsesuai dengan respons kadar glukosa darah. 8emberian &%&berbeda"bedatergantung jenisnya. *ul!onilurea diberikan $0"'0 menit sebelum makan. ,liniddiberikan sesaat sebelum makan. Met!ormin bias diberikansebelum7sesaat7sesudah makan. )+arbose diberikan bersama makan suapanpertama. 5iaColidindiontidakbergantungpadajadwal makan, D88"inhibitordapat diberikan saat makan atau sebelum makan. @ila dengan ,%* dan monoterapi &%& glukosa darah belum terkendalimaka diberikan kombinasi 2 &%&. >ntuk terapi kombinasi harus dipilih 2 &%&yang+arakerjaberbeda, misalnyagolongansul!onilureadanmet!ormin. @iladengan ,%* dan kombinasi terapi 2 &%& glukosa darah belum terkendali makaada 2 pilihan yaitu yang pertama ,%* dan kombinasi terapi ' &%& atau ,%* dankombinasi terapi 2 &%& bersama insulinbasal.Eangdimaksud denganinsulinbasal adalahinsulin kerja menengah atau kerjapanjang,yangdiberikanmalamhari menjelang tidur. @ila dengan +ara diatas glukosa darah terap tidak terkendalimaka pemberian &%& dihentikan, dan terapi beralih kepada insulin intensi!. 8adaterapi insulin ini diberikan kombinasi insulin basal untuk mengendalikan glukosadarahpuasa, daninsulinkerja+epat ataukerjapendekuntukmengendalikanglukosa darah prandial. .ombinasi insulin basal dan prandial ini berbentuk basalbolus yang terdiri dari $ F basal dan ' F prandial. )lgoritma tata laksanaselengkapnya dapat dilihat pada gambar 2. 5es hemoglobin terglikosilasi (disingkat )$+), merupakan +ara yangdigunakan untuk menilai e!ek perubahan terapi 4"$2 minggu sebelumnya.8emeriksaan ini dianjurkan setiap ' bulan, atau minimal 2 kali setahun. ,ambar 'menunjukkan panduan tatalaksana berdasarkan hasil )$+.KesimpulanDiabetes mellitus tipe"2 masih merupakanmasalah kesehatan yangpenting, khususnya karena komplikasi kronik yang ditimbulkannya. 5atalaksanadiabetes mellitus tipe"2 bukan hanya ditujukan pada kendali glikemik, tetapi jugaterhadap proteksi komplikasi kardiovaskuler. Met!ormin merupakan obathipoglikemik lini pertama untuk diabetes mellitus tipe"2, karena disampingterbukti e!ekti! dalamkendali glikemik, Met!orminjuga terbukti mempunyaie!ekprotekti!terhadapkomplikasi kardiovaskuler,disampingmasihmempunyaibanyak e!ek positi! lainnya yang sebagian masih dalam tahap penelitian.DA.TA# PUSTAKA$. )ri!in, ).:. 20$'.Panduan Terapi Diabetes Melitus Tipe II terkini@andung 6 Gakultas .edokteran >98)D2. 9ainggolan, &. d.k.k. 20$'.Determinan Diabetes Melitus