di global tv jakarta - eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/5645/1/213551011201104211.pdf · produksi...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA
PROSES PRODUKSI TV MAGAZINE TEENLICIOUS
DI GLOBAL TV JAKARTA
( TINJAUAN DARI PRODUCTION ASSISTANT )
Oleh :
Nama : DYAH ARISONA
NIM. D1408020
PENYIARAN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat
guna memperoleh sebutan Ahli Madya bidang komunikasi Terapan
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Ora Et Labora
“Belajar dan Berdoa”
Never Say Never
“Jangan pernah katakan tidak” ( Justin Beiber )
All Iz Well
“Semuanya akan baik- baik saja” ( 3 idiots )
Sukses adalah sebuah keyakinan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini penulis persembahkan untuk :
1. Allah SWT, atas segala limpahan Rahmat serta Hidayahnya sehingga
penulis mampu menyelesaikan ini sesuai rencana, Alhamdulillah.
2. Ibu Ida Palupi selaku ibunda tercinta, atas doa yang tak kunjung
hentinya. Love You Mom.
3. Bapak Triyono selaku ayahanda, atas dukungan semangat dan
moril dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, terimakasih.
4. Triyani Dian Marlupi, SH. dan Adi Dibyo Wibowo calon S.Psi,
terimakasih kakak- kakakku buat dukungan yang tiada habisnya.
5. Sahabat- sahabat tercinta yang selalu membuat suasana menjadi cair
dan dapat membuat tersenyum apapun keadaanya. Terimaksih STMJ
(kakak pertama, kakak kedua, kakak ketiga) , D’vyos (Novi, Yovita,
Dinda, Sasa). Sayang kalian.
6. Orang penting yang sudah masuk dalam hidup penulis,
terimakasih buat pelajaran hidupnya.
7. Seluruh penduduk Broadcast 2008, Canda tawa, lelucon, dan
banyolan kalian sungguh sangat berarti. Pantai menjadi tempat favorit
kita WE LOVE YOU (!)
8. Pembaca yang budiman, semoga ini bermanfaat bagi anda.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah
melimpahkan Rahmat-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir ini dengan baik. Laporan Tugas Akhir ini disusun dengan
judul “PROSES PRODUKSI TV MAGAZINE TEENLICIOUS DI GLOBAL
TV JAKARTA (TINJAUAN DARI PRODUCTION ASSISTANT)”.
Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat
kelulusan program D3 Penyiaran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tanpa bantuan dari berbagai pihak, tentunya
laporan ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu perkenankanlah
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Drs. Pawito, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si , selaku Ketua Jurusan Diploma III Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. Aryanto Budi S. M.Si , selaku Dosen pembimbing sekaligus Dosen
Akademik penulis yang terus mengarahkan penulis selama masa
perkuliahan dan dengan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir ini.
4. Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D. selaku Dosen penguji yang telah memberikan
arahan dalam menyempurnakan Laporan Tugas Akhir ini.
5. Bagian Department HRD GLOBAL TV yang sudah menerima penulis
untuk magang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
6. Mas Elang, selaku Assistant Producer yang telah menjadi penanggung
jawab serta membantu penulis dalam proses magang di GLOBAL TV.
7. Kang Edy dan Mas Amin, selaku Produser yang pernah bekerjasama dan
telah memberikan pengalaman yang indah.
8. Abah, Mas Galih, Mas Fian, Mbak Mida, Mas Budy, Nanda yang telah
menjadi pembimbing penulis selama di Global TV, memberikan ilmu –
ilmunya dan atas kerjasama yang menyenangkan selama ini.
9. Seluruh kakak – kakak crew di lantai 8 yang telah membantu penulis
selama magang di GLOBAL TV
10. Teman- teman senasip selama magang di Global TV, TransTV, Pixel
Effect, terimakasih buat hari- hari yang menyenangkan selama di
perantauan.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu, yang telah
membantu dan menemani penulis selama menyusun Tugas Akhir ini.
Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk lebih sempurnanya Laporan Tugas Akhir ini di waktu
sekarang maupun yang akan datang.
Semoga Laporan Tugas Akhir dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca pada umumnya dan penulis khususnya.
Surakarta, 16 Juni 2011
Penlis,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................. i
Halaman Persetujuan ....................................................................................... ii
Halaman Pengesahan ...................................................................................... iii
Halaman Motto ................................................................................................ iv
Halaman Persembahan .................................................................................... v
Kata Pengantar ................................................................................................ vi
Daftar Isi .......................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Tujuan Kuliah Kerja Media ....................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 7
A. Produksi Acara Televisi ............................................................. 7
1. Materi Produksi ………………………… ………………. 7
2. Sarana Produksi …………………………………………. 8
3. Biaya Produksi …………………………………………... 8
4. Organisasi Pelaksanaan Produksi ………………………... 9
5. Tahap Pelaksanaan Produksi …………………………….. 10
B. Asisten Produksi ........................................................................ 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
C. Program Magazine ..................................................................... 15
BAB III DISKRIPSI UMUM PERUSAHAAN ......................................... 19
A. Data Umum Global TV .............................................................. 19
B. Sejarah Singkat Global TV ......................................................... 20
C. Visi dan Misi Global TV ........................................................... 22
D. Alamat Global TV ...................................................................... 23
E. Logo Global TV .......................................................................... 26
F. Jangkauan Siaran ......................................................................... 27
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA ............................ 28
A. Kegiatan Kuliah Kerja Media .................................................... 28
B. Kesulitan Selama Magang dan Cara Menanggulanginya .......... 36
C. Focus of Interest ........................................................................ 41
1. Pra Produksi .......................................................................... 42
2. Produksi ................................................................................ 43
3. Pasca Produksi ...................................................................... 44
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 45
A. Kesimpulan ................................................................................ 45
B. Kritik dan Saran......................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 50
LAMPIRAN .................................................................................................... 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Televisi merupakan sebagian dari kebudayaan audio visual yang
membawa pengaruh bagi kehidupan manusia baik berupa sikap maupun
kepribadian masyarakat. Hal ini disebabkan karena jangkauan siaran
televisi sudah menjangkau ke berbagai wilayah, bahkan wilayah terpencil
pun sudah mengenal adanya siaran televisi. Kultur yang dibawa oleh
televisi dengan sendirinya mulai bertumbuh di masyarakat, entah itu
bersifat positif maupun negatif. Apalagi sebetulnya yang esensial dari
kultur ini pada hakikatnya sudah dikenal sejak lama, sebelum kebudayaan
tulis atau cetak menggesernya. Unsur esensial dari kebudayaan televisi
berupa penggunaan bahasa verbal dan visual, sekaligus dalam rangka
menyampaikan sesuatu seperti pesan, informasi, pengajaran, ilmu, dan
hiburan.( Wibowo, 2007: 17 )
Di dalam tubuh masyarakat Indonesia sekarang ini membutuhkan
informasi- informasi yang serba cepat, jelas, dan juga membutuhkan
hiburan segar yang mampu mengatasi segala kejenuhan. Oleh karena itu,
banyak bermunculan stasiun televisi dan berusaha memenuhi segala
kebutuhan informasi maupun hiburan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Seiring dengan perkembangan jaman dan rasa keingintahuan
manusia akan informasi, menyebabkan semakin banyak media masa yang
berlomba- lomba untuk menyajikan informasi- informasi yang lengkap
dan menarik kepada khalayaknya. Persaingan tajam itupun, membuat
media penyiaran televisi harus sangat kreatif mengolah sebuah informasi
agar terlihat lebih menarik dan terlihat berbeda dengan tayangan- tayangan
serupa yang sudah ada. Untuk mendapatkan suatu tayangan yang
mempunyai nilai lebih dari tayangan yang lain, tentunya tidak lepas dari
adanya suatu kerjasama tim dan sumber daya manusia yang berkualitas.
Selain itu, peralatan yang mendukung, sarana transportasi yang memadahi
dan juga budgetting atau anggaran biaya yang cukup termasuk faktor yang
mempengaruhi keberhasilan suatu tayangan kategori berkualitas dan juga
sesuai kebutuhan informasi masyarakat. Suatu tayangan dikatakan bagus
dan berkualitas jika tayangan tersebut mencakup standart pertelevisian
yaitu mengandung sisi pendidikan, hiburan, dan informasi. Untuk
mendapatkan itu semua, maka dibutuhkan kerja keras.
Tahapan Produksi terdiri dari tiga bagian di televisi, yaitu
a. Pra-produksi (ide, perencanaan dan persiapan)
b. Produksi (pelaksanaan)
c. Pasca-produksi (penyelesaian dan penanyangan)
Ketiganya melibatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan
memiliki keahlian di bidangnya masing- masing, misalnya Produser,
Asisten Produser, Asisten Produksi, Kreatif, Kameramen, dan lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
sebagainya. Asisten Produksi adalah salah satu crew di bawah
kepemimpinan seorang Produser. Asisten Produksi mempunyai tanggung
jawab atas segala hal yang terjadi di lapangan maupun kantor selama
proses produksi berlangsung. Dari struktural perusahaan, apabila tidak ada
Asisten Produksi maka akan pincang. Yang artinya, semua beban akan
jatuh kepada Produser. Dan pikiran Produser yang terpecah- pecah atau
tidak fokus pada saat Produksi akan berpengaruh pada hasil Produksi yang
tidak maksimal. Jadi, semua struktural mempunyai tanggung jawab sesuai
dengan job description- nya masing- masing.
Biasanya Asisten produksi bekerja di ruang kontrol, membantu
produser, membantu pengarah acara dalam mencatat naskah pada saat
produksi berlangsung. Demikian pula Asisten Produksi bertanggung jawab
atas pendistribusian naskah kepada crew lainnya serta menyiapkan semua
property yang dibutuhkan. Sering pula Asisten Produksi melaksanakan
tugas sebagai pengarah lapangan, serta mengatur telepromter yang akan
digunakan talent.
Oleh karena itu, penulis menganggap bahwa Asisten Produksi
memiliki peran yang penting saat proses Produksi. Selain itu, pada saat
melaksanakan Kuliah Kerja Media di PT. Global Informasi Bermutu
(GLOBAL TV) pada tanggal 01 Februari hingga 8 April 2011, penulis
berkesempatan untuk membantu kerja Asisten Produksi di program
Teenlicious. Maka penulis memilih judul
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
“Proses Produksi TV Magazine Teenlicious di Global TV Jakarta
(Tinjauan dari Production Assistant)”
Teenlicious berawal dari majalah remaja yang dikemas dengan
konsep bahasa Inggris dengan segmentasi pasaran A-B (Menengah
keatas). Program ini di buat untuk menselaraskan antara media cetak dan
media elektroniknya. Versi media cetaknya adalah majalah High End
Teen, sedangkan teenlicious dibawah naungan majalah tersebut.
Teenlicious di buat karena melihat kesempatan dari program remaja yang
semakin berkurang sekarang ini. Awal mula terbentuk nama Teenlicious
karena secara harafiah remaja suka segala sesuatu yang lezat. Kemudian
memadukan antara remaja (umur belasan) dengan kelezatan maka jadilah
Teenlicious.
Dengan durasi 30 menit dan proses shooting dilakukan secara
taping menggunakan multicam ditempat outdoor, tayang setiap seminggu
sekali yaitu hari minggu jam 13.00 WIB. Acara ini dipandu oleh tiga host
yaitu Boy William, Felicia sebagai host utama dan seorang guest host.
Para host adalah finalis dari Start teen. Start teen adalah ajang pemilihan
bakat yang di selenggarakan oleh majalah High End Teen setiap tahunnya.
Tiap episode akan menampilkan empat topik bahasan yang
dikolaborasikan dengan majalah High End Teen yang terbit setiap bulan.
Empat tema tersebut adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
1. Up 2 date, yang berisi bahasan tentang trend terbaru.
2. Entertainment, berisi bahasan tentang musik dan film terbaru.
Memungkinkan untuk menayangkan cuplikan video clip.
3. Watzup, berisi liputan mengenai event- event terbaru yang menjadi
topik pembicaraan di kalangan anak muda.
4. Profil, pemirsa diajak untuk mengenal seorang tokoh atau idola
yang dianggap dapat menjadi inspirasi bagi anak muda.
Dengan adanya program ini, diharapkan generasi muda akan
terinspirasi dan menambah pengetahuan dari setiap tayangannya, baik itu
kretifitas, prestasi maupun suatu komunitas positif.
B. TUJUAN KULIAH KERJA MEDIA
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis selama melaksanakan Kuliah
Kerja Media di stasiun televisi swasta Global TV Jakarta, diantaranya
yaitu :
Secara Khusus :
1. Untuk memenuhi syarat menyelesaikan studi Diploma III Komunikasi
Terapan dalam memperoleh gelar Ahli Madya (A, Md) dibidang
penyiaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2. Penulis dapat menerapkan apa yang sudah di pelajari dalam bangku
kuliah pada dunia kerja sebenarnya dan juga mengetahui seberapa jauh
kemampuan penulis untuk melakukannya.
3. Persiapan penulis untuk menuju dunia kerja yang berkaitan dengan
ilmu penyiaran yang di pelajari penulis selama ini.
Secara umum :
1. Mengetahui lebih banyak tentang peran dan tugas seorang Asisten
Produksi dalam proses produksi program Teenlicious di stasiun televisi
swasta Global TV.
2. Mengetahui secara langsung proses produksi suatu program acara di
stasiun televisi swasta Global TV.
3. Menambah ilmu dan pengetahuan penulis dari kegiatan yang dilakukan
penulis selama melaksanakan Kuliah Kerja Media.
4. Mendapat kesempatan untuk menjalin hubungan kerja sama dengan
instansi dan orang- orang yang sudah berpengalaman di bidangnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PRODUKSI ACARA TELEVISI
Dalam merencanakan suatu produksi acara televisi, seseorang akan
dihadapkan pada lima hal yang penting, yaitu materi produksi, sarana
produksi, biaya produksi, organisasi pelaksana produksi, dan tahapan
pelaksana produksi. Dimana kelima hal tersebut saling berkaitan dan tidak
dapat di bolak- balik susunannya. Karena merupakan kesatuan yang utuh.
Apabila di bolak- balik, maka program acara yang diinginkan tidak dapat
terwujud. Penjabaran mengenai hal- hal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Materi Produksi
Materi produksi dapat berupa apa saja yang ada di sekitar kita, bahkan
apa yang menjadi imajinasi kita dapat diolah menjadi produksi yang
bermutu. Setelah materi produksi di dapat, maka selanjutnya diadakan
suatu riset agar menjadikannya sebuah program yang utuh. Dari hasil
riset, timbul ide atau gagasan yang kemudian diubah menjadi tema
atau konsep program. Kemudian terciptalah sebuah naskah sesuai
dengan apa yang di inginkan untuk menjalankan produksi program
acara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
2. Sarana Produksi
Sarana Produksi adalah sarana yang menjadi penunjang terwujudnya
ide menjadi konkret, yaitu hasil produksi. (Wibowo, 2007: 25)
Biasanya sarana produksi berupa perlatan- peralatan yang dibutuhkan
untuk produksi, misalnya kamera, mikrofon, lampu, sarana
transportasi, dan alat pendukung produksi yang lainnya. Lokasi
pengambilan gambar menjadi salah satunya.
3. Biaya Produksi
Biaya produksi sangat diperlukan untuk kelancaran suatu produksi.
Dalam merencanakan suatu biaya produksi tidaklah mudah. Harus
sesuai dengan kebutuhan saat proses produksi berlangsung, bahkan
itupun harus mendapatkan dukungan dari suatu pusat produksi atau
stasiun televisi. Oleh karena itu, perencanaan biaya produksi dapat
didasarkan pada dua kemungkinan :
a. Financial Oriented
Perencanaan produksi yang didasarkan pada kemungkinan
keuangan yang ada. Artinya, perencanaan produksi mengacu pada
ketersediaan keuangan yang sudah disediakan. Berarti adanya
pengendalian untuk beberapa tuntutan produksi yang berlebihan.
b. Quality Oriented
Perencanaan biaya produksi yang didasarkan atas tuntutan kualitas
hasil produksi yang maksimal. Dalam hal ini, tidak ada masalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
keuangan. Yang terpenting dalam produksi ini adalah kualitas yang
bagus, sehingga mendatangkan keuntungan yang besar secara
menyeluruh, baik itu dalam segi nama maupun keuntungan secara
finansial. Atau produksi yang diharapkan mempunyai nilai dan
berguna bagi masyarakat.
(Wibowo, 2007: 29)
4. Organisasi Pelaksanaan Produksi
Pendirian sebuah stasiun televisi tidak lepas dengan adanya susunan
organisasi yang akan menjadi roda berputarnya kinerja stasiun televisi.
Suatu poduksi program televisi melibatkan banyak orang, misalnya:
artis, crew, dan para pendukung terlaksananya proses produksi agar
lancar. Supaya pelaksanaan shooting dapat berjalan lancar, produser
harus memikirkan juga penyusunan organisasi pelaksana produksi
yang serapi- rapinya (Wibowo, 2007: 35).
Dalam struktur organisasi TV, nama- nama seperti Eksekutif Produser,
Produser, Reporter, Kameramen, Asisten Produksi, dan Editor sudah
tidak asing lagi. Kinerja mereka satu sama lain tidak berdiri sendiri-
sendiri, namun saling berkesinambungan.
Menjalankan stasiun televisi dibagi dalam dua kategori umum, yaitu
manajemen dan pelaksana produksi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Tugas manajemen mengalir berurutan mulai dari pimpinan tertinggi
seperti Direktur Eksekutif TV sampai manajer bertanggung jawab
mengawasi pemeliharaan gedung.
Pelaksana Operasional ialah mereka yang merupakan bagian dari
stasiun TV yang terlibat dalam kerja penyiaran secara tidak langsung,
yaitu para teknisi, para perancang dan staf produksi yang membuat
materi acara untuk stasiun TV itu. (Riswandi, 2009: 65- 66)
Stasiun televisi membutuhkan sumber daya manusia yang cukup
banyak dan berkualitas begitu pula dalam struktur organisasi redaksi
pemberitaan yang semuanya bekerja sebagai suatu tim yang solid.
Pada kenyataanya memang dibutuhkan banyak orang untuk
menayangkan suatu program acara televisi. Fungsi setiap orang itu
seperi mata rantai atau bagian dari mata rantai yang panjang dan tak
terpisahkan. Mereka saling bekerjasama demi suksesnya suatu
program acara. (Morissan, 2008 : 42)
5. Tahap Pelaksanaan Produksi
Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang biasa dikenal
dengan Standard Operation Procedure (SOP), yaitu Pra-produksi,
produksi, pasca-produksi.
a. Pra-produksi
Tahap ini sangat penting, karena pada tahap ini konsep yang ada
benar- benar dibuat semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
yang memuaskan pada saat produksi nanti. Tahap ini di bagi
menjadi tiga, yaitu :
1) Penemuan Ide : Tahap ini dimulai ketika seorang produser
menemukan ide atau gagasan, kemudian membuat riset dan
menuliskan naskah atau meminta team creatif
mengembangkan gagasan yang sudah ada untuk menjadi
naskah, breakdown, serta rundown acara yang akan
menjadi patokan dalam melanjutkan produksi acara siaran. .
2) Perencanaan : Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu
kerja (time schedule),
penyempurnaan naskah yang sudah dibuat, pemilihan artis
yang akan digunakan, survei lokasi sesuai dengan konsep
dan crew yang dibutuhkan. Selain estimasi biaya produksi,
penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian
dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati- hati dan
teliti.
3) Persiapan : Tahap ini bisa dibilang tahapan final atau tahap
terakhir dalam pra-produksi, karena semua kebutuhan saat
produksi harus dipersiapkan dengan matang pada tahapan
ini, diantaranya seperti: pemberesan semua kontrak dengan
pihak- pihak tertentu yang dibutuhkan, surat perizinan
lokasi untuk pengambilan gambar, rundown, breakdown,
koordinasi seluruh crew yang akan terlibat dalam produksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
dengan melakukan crew call, persiapan property,
wardrobe, dan melengkapi peralatan yang diperlukan.
Kunci keberhasilan produksi program televisi sangat
ditentukan oleh kematangan tahap perencanaan dan
persiapan itu. Karena semua yang dibutuhkan saat produksi
berlangsung terletak pada tahapan tersebut.
b. Produksi
Setelah semua persiapan selesai, maka tahap selanjutnya adalah
tahap produksi. Dimana pada tahap ini, Produser bekerjasama
dengan seluruh crew dan artis untuk melaksanakan konsep yang
sudah direncanakan. Biasanya produser dibantu oleh PA
(Production Assistant) untuk melancarkan konsep yang ada.
Di dalam jalannya proses produksi juga memperhitungkan efisiensi
pekerjaan serta untuk mempermudah tahapan berikutnya, yakni
dengan mencatat time code pada saat pengambilan adegan. Kode
waktu (time code) adalah nomor pada pita. Nomor itu berputar
ketika kamera dihidupkan dan terekam dalam gambar dengan
bentuk angka. Catatan kode waktu ini nanti akan berguna dalam
proses editing. Biasanya gambar hasil shooting dilihat kembali
pada akhir shooting hari itu juga untuk melihat apakah hasil
pengambilan gambar sungguh baik. Apabila tidak maka adegan itu
perlu diulang pengambilan gambarnya. Sesudah semua adegan di
dalam naskah selesai diambil maka hasil gambar akan dilihat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
kembali dan diambil gambar yang benar- benar bagus kemudian
dibuat catatannya (logging) untuk kemudian masuk dalam tahap
selanjutnya yaitu proses post production atau editing.
c. Pasca produksi
Tahap ini adalah tahapan akhir dalam sebuah produksi. Pasca-
produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing off line, editing
on line, dan mixing. Setelah shooting selesai, PA membuat logging,
yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan catatan
shooting dan gambar, biasanya disebut dengan istilah time code.
Time code mencatat setiap shot pada pengambilan gambar. Catatan
itulah yang menjadi pedoman editor untuk melakukan editing.
Selain time code, pada saat editing juga di sertakan rundown dan
juga breakdown.
B. ASISTEN PRODUKSI
Asisten Produksi sering disebut dengan Production Assistant (PA),
tidak sama dengan Asisten Produser. Asisten Produksi memiliki tugas
yang lebih luas dibandingkan dengan Asisten Produser. Hubungan
kerjanya dengan berbagai divisi dan departemen dalam sebuah proses
produksi menjadi tanggung jawabnya.
Dalam sebuah website yang sudah disalin kedalam Bahasa Indonesia
berisi mengenai Asisten Produksi mendiskripsikan seorang Asisten
Produksi sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Seorang Asisten Produksi umumnya dikenal sebagai PA (Production
Assistant) adalah seseorang yang membantu dalam pembuatan film, acara
televisi atau video. Sebuah produksi tidak benar dapat berfungsi tanpa PA
karena mereka adalah jembatan yang menghubungkan setiap pekerjaan,
baik di set dan di kantor produksi. Dalam suatu produksi, selalu adanya
beberapa orang yang bertugas dibidangnya masing- masing dan ini
merupakan suatu rantai yang tidak bisa dipisahkan. Dan mereka bekerja
dalam suatu tim yang dituntut harus mempunyai intensitas kerjasama yang
kompak dan sling melengkapi. Asisten produksi akan melakukan semua
tugas- tugas kecil yang membuat pekerjaan orang lain lebih mudah.
Mereka dapat membantu direksi, produser, asisten direktur dan karyawan
kantor. Dalam proses melakukan tugasnya dengan baik, mereka akan
mengalami dan mempelajari banyak segi produksi film dan TV. Karena
seorang PA dituntut harus bisa melakukan dan belajar dari semua tugas
perorangan dalam produksi. Posisi PA merupakan aset yang penting dalam
membantu satu set agar berjalan lancar. (http://www.tvtix.com/prodaction-
assistant/definition.html/19 Mei 2011)
Tugas seorang Asisten Produksi secara garis besar adalah sebagai
seseorang yang bertugas membantu di dalam pelaksanaan proses produksi.
Asisten Produksi sebagai penghubung atau mediator bagi reporter, editor,
dubber, dan crew siaran. Asisten Produksi lah yang bertanggung jawab
agar kegiatan produksi baik yang ditayangkan secara langsung maupun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
tidak langsung dapat berjalan dengan lancar. Asisten Produksi memiliki
tanggung jawab untuk tayangnya sebuah program acara dengan tepat
waktu. Oleh karena itu, menjadi seorang Asisten Produksi harus mudah
bergaul dengan crew- crew yang dapat menghambat jalannya program
acara, teliti terhadap hal- hal detail di dalam persiapan, telaten, dan bisa
membawa diri.
C. PROGRAM MAGAZINE
Program magazine dikenal di Indonesia sebagai program majalah
udara. Seperti majalah cetak, program magazine memiliki jangka waktu
terbit, mingguan, bulanan, tergantung sejauh mana Produser dapat
memproduksinya. Dalam setiap episodenya, program ini terdapat rubrik-
rubrik yang tiap rubrik mempunyai suatu bahasan khusus.
Program magazine hampir mirip dengan program feature.
Perbedaanya, apabila program feature satu pokok permasalahan disoroti
dari berbagai aspek yang mendalam dan disajikan lewat berbagai format.
Sementara itu, program magazine bukan hanya menyoroti satu pokok
permasalahan, melainkan beberapa pokok bahasan yang membahas satu
bidang kehidupan, seperti wanita, film, pendidikan, dan musik yang
ditampilkan dalam rubrik- rubrik tetap dan disajikan lewat format.
(Wibowo, 2007: 196)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Konsep dari tv magazine / majalah udara merupakan adopsi dari
majalah cetak, oleh karena itu prinsip- prinsipnya pun hampir sama
dengan majalah cetak. Prinsip- prinsip itu adalah :
1. Pilihan sifat informasinya
Ada ciri yang amat menonjol dan sekaligus menjadi pembeda
utama dengan majalah cetak. Dalam perkataan lain, jenis informasi
pada majalah udara seluruhnya bersifat faktual bukan aktual seperti
news.
2. Tujuan pembuatan program
Dikenal adanya majalah udara pendidikan, majalah udara budaya
dan hiburan, majalah udara kesehatan, atau majalah udara berita,
dan informasi/ majalah udara buletin berita. Yang artinya, majalah
udara harus mempunyai spesifikasi jenis siarannya.
3. Target audience-nya
Majalah udara juga harus mempunyai pengelompokkan audience
yang sesuai dengan format siarannya. Ada majalah udara untuk
umum (semua kelompok usia), majalah udara khusus untuk anak-
anak, majalah udara untuk remaja, orang muda, orang dewasa,
majalah udara wanita, dan lain sebagainya. ( Riswandi, 2009: 39-
40 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Menurut M.Sofyan Purwokusumo, ada 4 jenis majalah udara :
1. Majalah Berita (News Magazine)
Program ini berisikan laporan tentang peristiwa- peristiwa aktual yang
mempunyai nilai berita dan ditujukan pada pendengar umum.
2. Majalah Masalah (Subject Magazine)
Materi informasi yang disajikan dalam majalah udara jenis ini bersifat
tunggal, misalnya khusus mengenai kesehatan, politik, ekonomi,
musik, film, dan lain sebagainya. Sasaran umum jenis majalah ini bisa
umum bisa khusus.
3. Majalah Pendengar Khusus (Special Audience Magazine)
Titik pijak majalah udara jenis ini adalah target audience-nya, yaitu
misalnya kelompok anak- anak, remaja, orangtua, dan lain sebagainya.
Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan adalah pendekatannya yang
berbeda sesuai dengan target audience-nya.
4. Majalah Variasi (Variety Magazine)
Program ini menyajikan berbagai materi dengan berbagai kepentingan.
Sasarannya adalah pendengar umum dan tujuan utamanya adalah
menghibur.
Rubrik news dalam magazine tetap menuntut aktualitas materi
berita. Meskipun begitu, jangka waktu aktualitas tidak secepat straight
news yang setiap waktu dan jam perlu terus dipantau dan diperbaharui.
Dalam tayangan selama 30 menit, sebuah program magazine biasanya
memiliki empat sampai enam rubrik. Seyogianya jangka waktu 30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
menit jangan diisi kurang dari empat rubrik sebab durasi setiap rubrik
akan terlalu panjang. Apabila setiap rubrik terlalu panjang maka sajian
program terasa lamban dan sangat membosankan. Sebaliknya, apabila
jangka 30 menit diisi labih dari enam rubrik maka setiap rubrik terlalu
pendek sehingga terkesan tergesa- gesa dan berat. Audience akan
bingung dalam mengikuti tiap rubriknya karena pengulasan yang tidak
menyeluruh, sehingga salah satu dari tujuan magazine yaitu
memberikan informasi akan gagal tersampaikan dalam masyarakat.
Program magazine harus cepat dan bervariasi, tetapi tetap jelas dan
mudah ditangkap. (Wibowo, 2007: 199)
Di Dalam majalah udara, gambar merupakan faktor terpenting
dalam memberikan informasi dan daya tarik tersendiri. Kekurangan
gambar berarti program dapat membosankan. Apalagi dengan stock shot
yang di ulang- ulang dalam tiap scene-nya sangat berbahaya, karena dapat
menurunkan daya tarik audience untuk menontonnya.
Banyak kemungkinan yang dapat dibuat dengan program
magazine. Magazine dan feature merupakan dua format program yang
sangat kaya dan sungguh bercorak audio visual, yaitu cepat, bervariasi,
kaya, mendalam, dan menarik. Oleh karena itu, program tersebut
sebenarnya menarik minat banyak penonton sekaligus bermanfaat karena
kaya akan informasi. Namun, memproduksi program semacam ini dengan
hasil maksimal cukup mahal dan tidak gampang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
BAB III
DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN
A. DATA UMUM GLOBAL TV
Nama Perusahaan : PT. Global Informasi Bermutu
Nama Usaha : Global TV
Alamat : Gedung Ariobimo Sentral lantai 12
Jl. HR. Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5
Kuningan – Jakarta Selatan
12950
Telephone : (021) 5292 1515
Fax : (021) 5292 1771
Website : www.globaltv.co.id
Jenis Indusrti / Jasa : Pertelevisian
Target Audience : ALL 5 – 39 th ABC
Direktur Utama : Daniel Hartono
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
B. SEJARAH SINGKAT GLOBAL TV
PT. Global Informasi Bermutu (GLOBAL TV) merupakan salah
satu anak perusahaan PT. Media Nusantara Citra (MNC) yang bergerak
dibidang penyiaran dan didirikan pada tanggal 22 Maret 1999 serta
mendapatkan Ijin Prinsip Pendirian Lembaga Penyiaran Televisi Swasta
No: 801/MP/PM/1999 yang di keluarkan oleh Menteri Penerangan RI,
pada tanggal 25 Oktober 1999.
Awal Global TV melakukan siarannya yaitu pada tahun 2002
dengan menyajikan program MTV (Music Television) selama 24 jam yang
segmentasinya lebih difokuskan kepada anak muda atau remaja. Dari
mulai berdiri, Global TV sudah memiliki 6 stasiun relay yang terletak di
Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta. Dan
Global TV juga telah mendapat alokasi frekuensi pada 7 kota di Indonesia
yaitu untuk wilayah Denpasar, Samarinda, Palembang, Pontianak,
Makassar, Manado, dan Banjarmasin.
Tahun ke-4 tepatnya pada tahun 2003, Global TV mendapatkan
tambahan alokasi frekuensi kembali untuk 5 kota yaitu Pekanbaru,
Padang, Jambi, dan Jayapura. Dua tahun kemudian tepatnya pada tahun
2005 Global TV memperluas target market dari anak muda ke target pasar
remaja dan keluarga muda kelas ABC dengan rentang umur 15 – 34 tahun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Selain itu, Global TV melakukan perubahan format siaran menjadi 12 jam
untuk program MTV dan 12 jam pada program Global TV.
Di tahun 2006 Global TV kembali melakukan gebrakan dengan
mengubah jam siaran menjadi 8 jam konten Nickelodeon, 8 jam konten
MTV, dan 8 jam konten GTV serta memperluas target market mereka ke
anak – anak,remaja, dan keluarga muda kelas ABC yang berumur 5- 34
tahun. Tak puas dengan 18 stasiun relay, Global TV kembali menambah 3
stasiun relay yaitu di kota Malang, Kediri, dan Madiun. Global TV
memperluas pasar siarannya dengan menambah acara bagi anak-anak
dengan 8 jam siaran untuk konten Nickelodeon, 8 jam untuk konten MTV
dan 8 jam lagi untuk konten Global TV. Target market Global TV melebar
menjadi anak-anak, remaja, dan keluarga muda, kelas ABC, dari usia 5-34
tahun.
Pada tahun yang sama yaitu tahun 2006, Up-grade TX untuk
wilayah Denpasar telah diselesaikan. Namun Global TV melakukan
perencanaan untuk menambah 9 stasiun relay di pulau Jawa, Bali, dan
Riau melingkupi wilayah Purwokerto, Tegal, Cirebon, Sukabumi, Garut,
Sumedang, Jember, Mataram, dan Batam. Melalui 21 stasiun relay akan
mencakup 127 juta penonton.
Global TV pada tahun 2007 mampu merealisasikan 9 stasiun relay
di pulau Jawa, Bali, dan Riau melingkupi wilayah Purwokerto, Tegal,
Cirebon, Sukabumi, Garut, Sumedang, Jember, Mataram, dan Batam. Di
tahun yang sama Global TV melakukan Up-grade TX untuk wilayah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Jakarta, Surabaya, Banjarmasin, dan Manado serta memperlebar target
market ke ALL AB 5 – 39 ABC. Kini dari 29 stasiun relay telah
mencakup lebih dari 153,2 juta penonton di Indonesia.
C. VISI DAN MISI GLOBAL TV
1. Visi Global TV :
Sebagai televisi yang menjadi sumber inspirasi, informasi, dan
berbagai hiburan bagi keluarga muda dan pemirsa berjiwa muda yang
mengerti serta memahami keinginan dan kebutuhan pemirsa yang
sekaligus menjadi media paling efektif bagi agencies dan pemasang iklan.
2. Misi Global TV :
Sebagai salah satu media untuk menyalurkan energi, dinamika dan
proses kreatif keluarga muda dan yang berjiwa muda dengan memadukan
tatanan perkembangan informasi dan hiburan yang berlandaskan etika dan
budaya bangsa Indonesia melalui tayangan program yang mencakup
kebutuhan informasi, pendidikan dan hiburan yang sesuai dengan generasi
keluarga muda dinamik sebagai segmen utama pemirsa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
D. ALAMAT GLOBAL TV
Pada stasiun penyiaran Global TV memang belum memiliki
gedung pribadi,maka seluruh pekerjaan dan pengoperasian dilakukan pada
tiga tempat dan lokasi yang berbeda yaitu:
1. Gedung Ariobimo Sentral (Head Office)
Jl.H.R Rasuna Said Blok X-2,Kav. 5 Jakarta 12950
Phone : (021) 5292 1115
Fax : (021) 5292 1771
Pada gedung Ariobimo Sentral terdapat 12 lantai dan P1 sebagai
lantai paling atas gedung ini. Global TV memanfaatkan beberapa lantai
dari gedung ini, diantaranya lantai 6, 8, 12 dan P1. Dimana pembagian
keempat lantai ini memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Lantai 6 : Pada lantai ini sering disebut dengan MarComm
(Marketing Communication)
b. Lantai 8 : Lantai ini digunakan untuk departemen produksi,
departemen pascaproduksi, dan departemen IT broadcast.
Departemen produksi terbagi dalam dua manager produksi yang
berbeda, yang berisikan Manajer Deparemen Produksi, Global
Creative Solution, Produser Eksekutif, Produser, Assistant
Produser, Tim Kreatif, Assistant Produksi (PA), Talent Artis, dan
tata artistik. Ruang departement pascaproduksi berisikan ruang
Editing, Audio Post, Master Control Room, dan Graphics.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
c. Lantai 12 : Pada lantai ini terdapat ruang HRD (Human
Resource Departement), General Service, dan Research and
Development.
d. Lantai P1 : P1 (Penthouse 1) adalah lantai yang digunakan
untuk divisi Promo, Sales, Acounting, Corporate Secretary,
Budgetting, Programing, dan ruang untuk para Direktur.
2. Komplek RCTI
Jl.Raya Perjuangan, Kebun Jeruk,Jakarta
telephone : (021) 5360601
Fax : (021) 5360602
Gedung ini merupakan tempat pemancar dan tempat on air untuk
semua program acara yang diproduksi oleh Global TV. Tempat ini
berisikan ruangan studio (khusus MTV dan sepak bola), karyawan khusus
on air presentation dan technical berada serta ruangan peralatan
pendukung shooting / produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
3. Studio AD
Jl.TB. Simatupang no.3 Ragunan, Jakarta Selatan
Studio yang berada di daerah Ragunan ini, terbagi menjadi
beberapa bagian. Bangunan ini memiliki dua studio, yakni studio A yang
terletak di bagian depan yang digunakan untuk program – program acara
Global TV yang berskala lebih kecil seperti Formula 1, Akhirnya Aku
Tahu, dan dan Petronas Asian Road Race 2011, sedangkan studio B
digunakan untuk acara Global TV yang lebih besar seperti Main Kata dan
Kabaret Show. Disamping itu studio ini juga dilengkapi ruangan untuk
property dan juga ruangan khusus wardrobe serta dilengkapi dengan
fasilitas pendukung seperti ruang tunggu, make up artis dan ruang ganti
artis.
Selain itu pada studio ini juga terdapat ruangan untuk manajemen
khusus crew studio mulai dari Cameraman, Lightingman, Audioman
sampai juru rekam serta ruangan penyimpanan peralatan shooting /
produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
E. LOGO GLOBAL TV
Gambar 3.1 Logo Pertama Gambar
3.2 Logo Kedua
Gambar 3. 3 Logo Global TV Sekarang
Logo Global TV sendiri telah mengalami beberapa kali perubahan,
dan pada perubahan logo yang baru ini merupakan penyempurnaan dari
logo-logo sebelumnya. Logo baru tersebut dibuat lebih elegan, simple,
inovatif, serta mewakili jiwa muda yang dinamis dan mandiri, serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
diharapkan akan tercapai perubahan kedepan yang lebih baik dan fokus.
Logo Global TV yang baru ini tayang perdana pada tanggal 01 Juli 2008.
Bentuk bola tiga dimensi ini selain melambangkan “bola dunia”
juga melambangkan “fleksibilitas” Global TV sebagai stasiun televisi
nasional yang mampu memberikan beragam sajian spesial, terlengkap
untuk setiap anggota keluarga Indonesia.
F. JANGKAUAN SIARAN
Jakarta 51 UHF Palembang 36 UHF Jambi 36UHF
Bandung 46 UHF Bali 47 UHF Jayapura TBA
Medan 31 UHF Manado 28 UHF
Semarang 37 UHF Pontianak 33 UHF
Surabaya 50 UHF Banjarmasin 28 UHF
Yogyakarta 36 UHF Samarinda 41 UHF
Makasar 43 UHF Padang 37 UHF
Pekanbaru 36 UHF Bdr Lampung 38 UHF
Sumber : Human Resource Dept. Head Global TV
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
BAB IV
PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA
A. KEGIATAN KULIAH KERJA MEDIA
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media ( KKM ) penulis
mendapatkan kesempatan untuk menjalani magang pada salah satu stasiun
televisi nasional yaitu PT. Global Informasi Bermutu ( Global TV ) yang
beralamat di Gedung Ariobimo Sentral, Kuningan. Penulis menjalani magang
selama 2 bulan, terhitung mulai tanggal 1 Februari 2011 hingga 1 April 2011.
Selama menjalani magang, penulis bergabung dalam divisi produksi untuk
membantu Production Assistant ( PA ) dalam program Teenlicious.
Teenlicious berawal dari majalah remaja yang dikemas dengan konsep
bahasa Inggris dengan segmentasi pasaran A-B (Menengah keatas). Program
ini dibuat untuk menselaraskan antara media cetak dan media elektroniknya.
Versi media cetaknya adalah majalah High End Teen, sedangkan teenlicious
dibawah naungan majalah tersebut. Teenlicious di buat karena melihat
kesempatan dari program remaja yang semakin berkurang sekarang ini.
Dengan durasi 30 menit dan proses shooting dilakukan secara taping
menggunakan multicam ditempat outdoor, tayang setiap seminggu sekali
yaitu hari minggu jam 13.00 WIB. Acara ini dipandu oleh tiga host yaitu Boy
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
William, Felicia sebagai host utama dan seorang guest host. Para host adalah
finalis dari Start teen. Start teen adalah ajang pemilihan bakat yang di
selenggarakan oleh majalah High End Teen setiap tahunnya. Tiap episode
akan menampilkan topik bahasan yang dikolaborasikan dengan majalah High
End Teen yang terbit setiap bulan.
Berikut bebrapa rangkaian kegiatan magang yang telah dilaksanakan
penulis :
1. Minggu Pertama, Tanggal 1 Februari 2011 s/d tanggal 4 Februari 2011
Hari pertama magang, penulis melakukan perkenalan dengan seluruh
karyawan dalam devisi produksi serta ditunjukkan ruangan- ruangan yang
ada di lantai 8 . Pada kesempatan ini penulis beradaptasi dengan
lingkungan dan orang- orang baru. Kemudian penulis melihat proses
editing dan mengamati peralatan yang di gunakan dalam proses editing,
mulai dari softwere hingga hardwere-nya. Penulis berkesempatan
mendampingi Produser saat me-review hasil editing yang akan
ditayangkan. Dan pada akhir minggu pertama, penulis dan teman- teman
lain ikut membantu simulasi program acara baru, kemudian keesokan
harinya membantu produksi acara kuis baru tersebut sebagai peserta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
2. Minggu Kedua, Tanggal 7 Februari 2011 s/d tanggal 11 Februari 2011
Minggu kedua belum banyak yang dapat penulis kerjakan. Dalam ruangan
Post Audio, penulis mengamati cara kerja audioman dan alat yang dipakai.
Dalam ruangan Editing penulis melihat peng-capture-an video dan editing
tahap awal. Penulis membantu mempersiapkan segala sesuatu yang
dibutuhkan untuk produksi acara komedi Global TV, yaitu Kabaret Show
(saat pra produksi). Kemudian saat produksi, penulis ikut mendampingi
saat reading pemain. Penulis diberi tanggungjawab untuk check property
yang akan digunakan saat produksi dan pada saat produksi berlangsung
penulis berada di dalam studio untuk mempersiapkan property yang akan
digunakan pada adegan berikutnya. Penulis juga bertugas memanggil
pemain / mempersiapkan pemain untuk adegan berikutnya yang
melibatkan pemain tersebut.
3. Minggu Ketiga, Tanggal 14 Februari 2011 s/d tanggal 18 Februari 2011
Pada minggu ketiga, adalah minggu pasca produksi. Karena produksi yang
sudah dilakukan pada minggu sebelumnya akan di perbaiki (edit) dan akan
ditayangkan pada minggu ini juga. Penulis membantu mengkoreksi
gambar yang bocor saat proses editing berlangsung. Dan disaat waktu
lenggang, penulis berada di ruang audio untuk melihat proses kerja
audioman. Penulis juga diberi tugas untuk meminta confirm artis via
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
phone mengenai kesediaan untuk mengijinkan pengadaan shooting di
rumahnya yang akan digunakan pada acara baru. Setelah itu, penulis
membantu browsing rumah unik di internet untuk acara baru tersebut.
4. Minggu Keempat, Tanggal 21 Februari 2011 s/d tanggal 25 Februari 2011
Karena proses produksi dilakukan dua minggu sekali, maka pada minggu
keempat ini masih dalam proses pasca produksi yaitu pengeditan. Penulis
mendapatkan tugas untuk acara yang lainnya yaitu browsing rumah unik
sebanyak- banyaknya yang bisa menjadi referensi tempat produksi
selanjutnya. Selain rumah unik, kriteria yang harus dicari untuk produksi
yaitu rumah yang mempunyai ciri khas tersendiri, entah itu dalam hal
property ataupun bentuk bangunanya yang unik.
5. Minggu Kelima, Tanggal 28 Februari 2011 s/d tanggal 4 Maret 2011
Pada minggu kelima adalah minggu produksi dan pasca produksi. Tetapi
karena jumlah anak magang banyak dan tempat terbatas daya
tampungnya, maka dibagi 2 kelompok yaitu 3 orang ikut produksi dan 3
orang lagi berada di kantor, untuk selanjutnya akan di rolling. Dan penulis
mendapatkan bagian berada di kantor. Penulis mendapatkan tugas crew
call yaitu menghubungi crew- crew yang terlibat produksi keesokan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
harinya agar tidak lupa dan memberi informasi masalah waktu serta
tempat berkumpul. Kemudian membantu Asisten Produksi dalam
memillih gambar hasil produksi yang bagus untuk dikirimkan kepada
editor. Dan mendampingi editor di ruang editing siap siaga jika sewaktu-
waktu editor membutuhkan bantuan.
6. Minggu keenam, Tanggal 7 Maret 2011 s/d tanggal 11 Maret 2011
Minggu keenam adalah masuk dalam minggu pra produksi dan produksi
dimana penulis mendapat tugas membuat data shooting program acara
Tok Tok Tok Hai Hai yang meliputi : No, Eps, Shot Tgl, Lokasi, Rumah.
Kemudian data tersebut dikirim ke email Produser dan Asisten Produser.
Penulis juga mendapat tugas membuat data list barang dan crew list yang
akan digunakan untuk shooting keluar kota. Setelah itu penulis melakukan
crew call, menghubungi crew- crew yang akan bertugas keesokan harinya.
Karena produksi dilakukan diluar kota, dan mengingat terbatasnya biaya
serta akomodasi, maka yang diperbolehkan untuk ikut adalah anak
magang laki- laki. Dan tugas penulis di kantor adalah mendownload lagu,
gambar, video untuk keperluan editing yang kemudian dikirim ke ruang
editor melalui FileZilla. Penulis juga diajarkan cara merubah format video
dari mp3 ke .mov Di ruang MCR ( master contol room ) untuk dapat di
edit. Mixing audio yang sudah selesai pengeditannya dari editor ke post
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
audio. Kemudian penulis diminta untuk menjadi audience dalam sebuah
acara talkshow yang melibatkan presenter, narasumber dan interaksi
dengan penonton dalam format taping dan Live.
7. Minggu ketujuh, Tanggal 14 Maret 2011 s/d tanggal 18 Maret 2011
Pada minggu ketujuh adalah minggu produksi (shooting host) program
Teenlicious. Saat shooting host penulis mendapatkan tugas mengamati
adegan mana yang bagus dan adegan mana yang dibuang, dengan tujuan
memudahkan dalam mencatat adegan ( Time Code ) yang dilakukan lewat
VTR ( Video Tape Recorder ) melalui ruang MCR dengan perantara kaset
MiniDv. Karena dalam proses produksi Teenlicious pencatatan adegan /
TC tidak dilakukan secara langsung, dikarenakan untuk mempersingkat
waktu produksi. Setelah itu, penulis ikut dalam liputan teenlicious, yaitu
meliput penayangan perdana sebuah film dan mengekspose suatu
perkumpulan magician. Dalam liputan itu, tugas penulis ikut memilihkan
angle yang tepat untuk pengambilan gambar, memasangkan clip on
kepada reporter, memilihkan wardrobe yang cocok untuk reporter. Saat
teenlicious dalam tahap pasca produksi, penulis mendampingi editor,
memberikan kaset miniDv dan rundown TC kepada editor. Mentransfer
data dari FileZilla ke Avid (Ruang Editing). Setelah proses pasca produksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
teenlicious selesai, penulis diminta untuk ikut mensurvey lokasi yang
akan digunakan untuk shooting Tamu Gokil.
8. Minggu kedelapan. Tanggal 21 Maret 2011 s/d Tanggal 25 Maret 2011
Minggu kedelapan adalah minggu yang santai, karena tugas penulis tidak
terlalu banyak. Penulis hanya ikut liputan teenlicious yaitu pembuatan
video clip group band kotak, dan mengekspose acara teater dalam rangka
dies natalis teater koma. Kemudian di kantor penulis mendownload video
lucu untuk program baru, mendampingi editor dalam proses editing dan
menarik kaset atau biasa dikenal dengan capture.
9. Minggu kesembilan, Tanggal 28 Maret 2011 s/d Tanggal 1 April 2011
Minggu kesembilan ini penulis mendapatkan kepercayaan untuk take VO
( voice over ) program acara baru dan mengeksplor sendiri kata- kata yang
digunakan. Kemudian mendownload video yang akan digunakan untuk
dubbing tersebut. Pada minggu ini, penulis mendapatkan dua kali
shooting, yaitu shooting host Teenlicious dan shooting Tamu Gokil.
Sebelum shooting penulis memperbanyak rundown dan breakdown untuk
persiapan shooting hari berikutnya. Crew call crew- crew yang bertugas
keesokan harinya. Saat shooting host Teenlicious, penulis mendapatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
tugas mempersiapkan property, mencatat adegan mana yang bagus dan
mana yang dibuang dengan tujuan memudahkan dalam mencatat adegan (
Time Code ) yang dilakukan lewat VTR yang ada diruang MCR dengan
perantara kaset MiniDv, dan penulis menjadi figuran dalam pengambilan
gambar. Saat shooting Tamu Gokil yang berlokasi di Ancol penulis
mendapat tugas mencatat Time Code langsung, penulis juga diberi
tanggung jawab untuk menyimpan kaset hasil shooting dari kameramen
dan memberi kaset kosong kepada kameramen.
10. Minggu Kesepuluh, Tanggal 4 April 2011 s/d Tanggal 8 April 2011
Pada minggu ini adalah minggu terakhir penulis melaksanakan magang.
Maka penulis ingin mengetahui keseluruhan dari tugas seorang Asisten
Produksi yang belum penulis ketahui sebelumnya. Awal minggu penulis
mengikuti liputan Teenlicious lagi, kali ini liputan tentang kesuksesan
pemilik Kaskus dan Mengekspose suatu perkumpulan yaitu pecinta
kamera lubang jarum. Pada liputan kali ini, tugas penulis tidak jauh
berbeda dengan tugas- tugas penulis sebelumnya. Setelah itu, di kantor
penulis menyerahkan miniDv kepada editor untuk di tarik atau di capture.
Saat proses editing penulis selalu standby diruang editing menemani
editor untuk sewaktu- waktu editor membutuhkan bantuan. Editor
meminta penulis untuk mencarikan sebuah lagu atau soundtrack dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
internet untuk kemudian data tersebut di transfer dari FileZilla ke ruang
editing. Setelah proses editing selesai penulis benar- benar mengerti akan
tugas Asisten Produksi sebenarnya dalam mengirim hasil editing untuk
ditayangkan. Prosesnya yaitu, dimulai dari selesainya proses editing,
kemudian di preview oleh Produser, setelah produser menyetujui hasil
editing maka tahap selanjutnya adalah mixing audio yang bisa dilakukan
dengan bantuan audioman di ruang audio-post atau untuk meyakinkan
kalau hasil editing tidak akan pecah suaranya editor bisa melakukan
sendiri mixing audio ( ada editor yang kurang puas dengan hasil mixing di
audio-post karena hasil suara kadang- kadang pecah ). Setelah itu hasil
editing yang sudah fix di transfer ke ruang MCR untuk di print (di buat
copy-nya untuk arsip). Dan hasil editing yang sudah di print itu dikirim ke
studio RCTI untuk ditayangkan melalui kabel bawah tanah dengan
menggunakan kode- kode khusus sesuai nama program acaranya.
B. KESULITAN ATAU KENDALA SALAMA MAGANG DAN CARA
MENANGGULANGINYA
1. Minggu pertama,
Kesulitan yang dihadapi penulis pada minggu pertama adalah adaptasi
dengan lingkungan baru dan ditempat baru itu tidak mudah, karena
semakin banyak perbedaan karakter yang penulis temui. Penulis tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
bisa mengikuti cara editor dalam melakukan pengeditan karena terlalu
cepat dan masih awam dengan alat yang dipakai. Untuk mengatasi
kesulitan tersebut, penulis Selalu menyapa karyawan bila bertemu dan
berkenalan secara langsung apabila ada yang baru dijumpai. Penulis
juga aktif bertanya dengan editor tetapi membatasi diri agar editor
tidak merasa terganggu
2. Minggu Kedua,
Kesulitan pada minggu kedua, karena kecepatan editor dalam
mengedit gambar, penulis masih belum bisa mengikuti editor dalam
proses pengeditan. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis selalu
mengamati gerakan tangan dan di monitor saat editor bekerja.
Kamudian Penulis juga harus menjaga mood talent/ artis/ pemain saat
proses produksi tidak tepat waktu. Untuk menjaganya, penulis
mencoba melakukan yang terbaik buat mereka dan membuat mereka
senyaman mungkin saat diruang make up atau ruang tunggu. Waktu
pertama kali bertemu dengan banyak artis, penulis mempunyai rasa
minder/ tidak percaya diri karena tidak terbiasa tetapi penulis mencoba
membangun rasa percaya diri penulis saat berhadapan dengan mereka
dan penulis mencoba untuk santai. Karena ini pertama kali penulis
mengikuti produksi, maka penulis belum terbiasa ( masih bingung )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh PA ( Production
Assistant ), tetapi penulis mencoba aktif bertanya saat mengalami
kesulitan, kemudian mengikuti PA atau crew lain yang membutuhkan
bantuan saat mereka sedang melakukan tugas.
3. Minggu ketiga
Pada minggu ketiga, saat membantu editor dalam mengkoreksi
gambar, penulis belum terlalu mahir dalam mengkoreksi gambar,
tetapi penulis berusaha sebisa mungkin atau seteliti mungkin dalam
melihat hasil akhir dari pengeditan video tersebut. Dan saat diminta
bantuan untuk browsing terkadang penulis tidak menemukan apa yang
diinginkan, tetapi penulis berusaha mencari semaksimal mungkin
dengan merubah kata- kata kunci dalam pencarian.
4. Minggu Keempat
Pada minggu keempat, kesulitan penulis hanya terletak pada saat
browsing rumah unik di internet, karena penulis tidak banyak
mengetahui website yang menginformasikan tentang rumah unik di
Indonesia, rata- rata website ataupun blog menginformasikan tentang
penjualan property rumah. Sehingga penulis mencoba- coba website
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
baru, dan bertanya dengan teman ataupun rekan yang mengetahu
tentang website terkait.
5. Minggu Kelima
Minggu kelima ini, karena baru pertama melakukan crew call, maka
kesulitan penulis terletak pada saat crew call. Terkadang tidak semua
crew yang di telepon ramah, dan penulis tetap ramah dan sopan dalam
berkomunikasi dengan mereka. Ada juga nomor telepon crew yang
tidak aktif, tidak diangkat dan ada juga yang tidak ada nomor
teleponnya pada daftar crew. Penulis bertanya pada rekan yang
berbeda program tentang nomor telepon dari crew yang sulit
dihubungi tersebut. Pada saat membantu PA dalam memilih gambar
yang akan digunakan untuk pengeditan, penulis belum mengetahui
dengan jelas standart hasil gambar yang bagus menurut PA dan editor
untuk dikirim ke editor. Kemudian penulis selalu bertanya kepada PA
kenapa gambar tidak sesuai.
6. Minggu Keenam
Pada minggu ini banyak hal baru yang penulis dapatkan, maka
kesulitan untuk minggu ini pun juga lumayan banyak. Diantaranya,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Karena baru pertama menggunakan FileZilla, jadi belum mengerti
caranya dan penulis hanya bisa mengamati cara penggunaan FileZilla.
Karena tidak selalu ikut setiap ada shooting, jadi belum paham urutan
tempat syuting, lokasinya, dan tanggal syuting, dan belum bisa
mengira- ngira barang- barang apa saja yang akan dibawa shooting
dan berapa crew yang dibutuhkan untuk shooting keluar kota untuk
itu penulis bertanya kepada yang lebih mengetahui ( dalam hal ini
penulis bertanya kepada Produser dan Asisten Produser ). Penulis juga
belum mengetahui cara merubah format video ke .mov dan penulis
hanya bisa mengamati cara merubah format video tersebut, karena
tidak sembarang orang boleh menggunakan komputer yang ada di
ruang MCR.
7. Minggu Ketujuh
Pada minggu ini karena baru pertama shooting host dan liputan jadi
belum paham apa yang harus dikerjakan sehingga saat shooting host
dan liputan, penulis mengamati kerja PA dan bertanya apa yang bisa
penulis bantu, apapun pekerjaanya selama penulis bisa maka akan
penulis kerjakan dengan sungguh- sungguh. Penulis juga belum bisa
mengoperasikan VTR sehingga dalam mengopersikan VTR masih
dalam batas mengamati dan bertanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
8. Minggu Kedelapan
Pada minggu ini penulis mempunyai kesulitan dalam cara tarik kaset /
biasa dikenal dengan capture, penulis sebatas mengetahui narik kaset
sama artinya dengan capture dan ruangan yang digunakan untuk
capture pun berbeda.
9. Minggu Kesembilan
Minggu kesembilan adalah minggu- minggu terakhir penulis
malaksanakan magang, maka banyak pengalaman baru dan beberapa
kesulitan yang penulis dapatkan. Yang pertama sulitnya menjadi
seorang VO ( voice over ) dan belum bisa masuk kedalam karakter
yang akan di dubbing, penulis berkali- kali latihan dan mencoba
mendalami karakter yang diberikan. Karena untuk pertama kalinya
shooting tamu gokil jadi belum tau apa saja yang harus dikerjakaan
saat shooting di outdoor secara berpindah- pindah, tatapi penulis tidak
mau berdiam diri, penulis mencoba mengkerjakan apapun yang
sekiranya bisa dikerjakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
10. Minggu Kesepuluh
Minggu ini adalah benar- benar minggu terakhir penulis melaksanakan
magang. Kesulitan yang penulis temui pada minggu ini terletak pada
proses print kaset hingga pengiriman hasil editing yang sudah jadi
untuk di tayangkan. Penulis belum mengetahui proses terakhir dalam
pengeditan tersebut karena biasanya dilakukan pada dini hari. Dan
karena hari terakhir magang maka penulis mengikuti proses tersebut
hingga benar- benar selesai dan bisa untuk ditayangkan.
C. FOCUS OF INTEREST
Selama dua bulan menjalani magang di stasiun penyiaran Global TV,
sedikit banyak penulis telah mendaptkan gambaran tentang dunia kerja
dibidang penyiaran, khususnya mengenai peran dan tugas seorang Production
Assistant ( PA ) dalam produksi program Teenlicious di Global TV.
Asisten produksi mempunyai peran penting dalam proses produksi
suatu program siaran di televisi. Berikut beberapa peran dan tugas yang
dikerjakan oleh Asisten Produksi dalam produksi program Teenlicious di
Global TV, diantaranya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
1. Pra Produksi
Pada saat persiapan produksi, Asisten Produksi mendapat tugas
mengumpulkan bahan- bahan yang akan di tayangkan untuk episode
berikutnya, misalnya mencari informasi mengenai suatu acara yang
menarik dan sedang di perbincangkan banyak orang, suatu perkumpulan
anak muda yang mempunyai nilai positive, konser yang menyedot
perhatian khalayak ramai, tentang prestasi seseorang yang patut di contoh
dan di banggakan. Kemudian setelah mendapatkan materi yang
diinginkan, maka asisten produksi berangkat untuk mengadakan liputan
atau pengambilan gambar dengan ditemani oleh seorang kameramen dan
seorang reporter untuk mewakili penonton dalam menjawab
keingintauanya. Setelah hasil liputan di edit dan siap tayang, maka tahap
selanjutnya adalah shooting host. Untuk mempersiapkan shooting host
maka tahap awal mempersiapkan segala keperluan, seperti request
kendaraan yang akan digunakan untuk membawa alat dan crew menuju
lokasi shooting (biasanya café yang menarik), man power yang
dibutuhkan pada saat shooting berlangsung, equipment (seperti kamera,
mix, kabel, tripod, tv, alat pelengkap lainnya, dll). Untuk alur yang
pertama asisten produksi meminta form-nya kepada produksi service,
kemudian form di isi sesuai dengan kebutuhan. Setelah form terisi dengan
benar, maka form dimintakan tandatangan kepada produser acara yang
bersangkutan dan tandatangan manager. Tidak hanya menggunakan form,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
tetapi request juga dilakukan dengan soft file, yaitu mengirim email
kepada produser dan manager. Sebelum perijinan dan request selesai,
maka langkah yang digunakan pertama kali adalah mencari tempat dan
memesan tempat yang akan di gunakan untuk shooting, Koordinasi ke
creative mengenai kesiapan rundown dan breakdown yang akan
digunakan untuk patokan pada saat shooting berlangsung. Apabila crew
sedikit, asisten produksi bisa mempunyai peran untuk memegang budget/
keuangan untuk mencukupi kebutuhan pada saat shooting berlangsung.
2. Produksi
Sebelum produksi berlangsung, asisten produksi mempunyai tugas
koordinasi ke semua crew sudah fix apa belum. Bertemu dengan pemilik
tempat yang akan digunakan untuk shooting, sekedar memastikan bahwa
shooting akan benar- benar di laksanakan di tempat tersebut sesuai dengan
perjanjian sebelumnya. Menentukan angle yang cocok atau penempatan
pengambilan gambar yang sesuai atau yang enak dilihat ( misal : tidak
backlight, background tidak terlalu sepi dan juga tidak terlalu ramai ).
Memesan makanan dan minuman untuk disajikan di meja host. Asisten
produksi juga bertanya kepada pihak wardrobe mengenai baju dan make
up yang digunakan oleh host, sponsor darimana untuk kemudian akan di
masukan dalam tamplate. Pada saat shooting berlangsung dan memesan
makanan dan minuman untuk crew. Kemudian saat produksi berlangsung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
tugas asisten produksi adalah mencatat adegan / Time Code / TC, apabila
produser ataupun asisten produser berhalangan maka PA lah yang
mengatur jalannya shooting.
3. Pasca Produksi
Selanjutnya tugas asisten produksi selama pasca produksi adalah
menunggui editing, memberitau ke editor masalah time code, memberitau
mana gambar bagus mana gambar yang rusak, Menyiapkan kebutuhan
yang dibutuhkan editor, logo buat di tamplate, backsound, lagu- lagu
tertentu, dan sebagainya. Memberitahu editor mengenai informasi apa
yang akan di tambahkan pada tamplate (misal : dance competition ).
Asisten produksi biasanya melihat ulang hasil gambar yang sudah di edit
sebelum di preview oleh produser. Setelah itu asisten produksi membantu
editor dalam mentransfer hasil editing yang sudah fix ke ruang MCR
untuk di print (fungsi: untuk backup yang sudah on air episode berapa),
Dan asisten produksi memantau kerja editor sampai selesai hingga hasil
editing yang sudah di print itu dikirim ke studio RCTI untuk ditayangkan
melalui kabel bawah tanah dengan menggunakan kode- kode khusus
sesuai nama program acaranya. Setelah itu maka hasil editng bisa
ditayangkan.
Sumber : Wawancara dengan Mas Budi Asyanto selaku Asisten Produksi Teenlicious
dan juga Mas Rury selaku Asisten Produksi di Global TV
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan Kuliah Kerja Media ( KKM ) menjadi salah satu sarana yang
sangat efektif bagi mahasiswa dalam mengenal dunia kerja dibidang
penyiaran. Melalui kuliah kerja media diharapkan mahasiswa mampu
menerapkan ilmu yang didapat selama berada dibangku kuliah dan juga
mengetahui seberapa jauh kemampuan mahasiswa dalam melakukan tugas-
tugas yang diberikan oleh instansi terkait selama proses kuliah kerja media
berlangsung. Bagi instansi penyiaran setidaknya mampu memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk menggali ilmu pengetahuan dan
pengalaman tentang dunia penyiaran agar setelah menjalani magang
mahasiswa memiliki kompetensi dibidang tertentu yang menjadi minatnya.
Dan akan menjadi modal awal bagi mahasiswa untuk menuju dunia kerja
yang sebenarnya dibidang penyiaran.
Keberhasilan suatu program acara siaran tidak lepas dari peran orang-
orang yang terlibat dibelakang layar. Tim kerja orang- orang yang berada di
belakang layar tersebut sangat totalitas dalam menyiapkan hingga menyajikan
suatu program siaran kepada masyarakat. Salah satu peran yang memiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
posisi penting dalam keberhasilan proses produksi suatu acara yaitu adanya
peran seorang Production Assistant atau Asisten Produksi.
Seperti pada penjelasan di bab sebelumnya bahwa tugas asisten
produksi hampir mendominasi seluruh proses produksi siaran, mulai dari pra
produksi, produksi, dan pasca produksi. Dalam tahapan produksi tersebut
asisten produksi selalu mempunyai andil yang penting di dalamnya dan sangat
berpengaruh dalam berlangsungnya proses produksi.
Dari penjabaran diatas, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan
tentang peran dan tugas seorang Production Assistant, diantaranya :
1. Production Assistant mempunyai andil besar dalam proses
produksi, mulai dari pra produksi, produksi, hingga pasca
produksi.
2. Production Assistant dapat menjadi penggerak dari awal hingga
akhir berjalannya suatu proses produksi
3. Production Assistant selalu melakukan koordinasi kepada produser
dan kreatif sebelum proses produksi berlangsung hingga proses
produksi berakhir.
4. Seorang Production Assistant tidak hanya memegang satu program
acara saja, namun menaungi beberapa jenis program acara siaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
5. Production Assistant mempunyai tanggung jawab mengurus segala
macam perijinan yang berkaitan dengan pelaksanaan produksi.
6. Production Assistant bertanggung jawab dalam kelengkapan
seluruh property yang akan digunakan beserta kesiapan crew yang
dibutuhkan.
7. Production Assistant akan mempunyai banyak pekerjaan saat
persiapan produksi yaitu pada proses pra produksi
8. Production Assistant biasa menangani masalah Time Code saat
produksi berlangsung.
9. Production Assistant harus bisa melakukan semua dan harus tau
semua tentang produksi.
10. Production Assistant harus mudah bergaul dengan crew- crew,
teliti terhadap hal- hal detail di dalam persiapan, telaten, dan bisa
membawa diri.
11. Production Assistant mempunyai tanggung jawab untuk menjamin
suatu program siaran akan tayang / on air tepat waktu.
12. Production Assistant juga mempunyai tanggung jawab
mengumpulkan materi yang akan di edit secara tepat waktu, tidak
terlambat.
13. Apabila Produser dan Asisten Produser berhalangan hadir saat
produksi berlangsung, maka Production Assistant mempunyai
wewenang untuk mengatur jalannya produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
14. Saat produksi berlangsung dan jumlah crew yang terlibat tidak
terlalu banyak, maka production assistant mempunyai peran untuk
memegang budget / keuangan.
B. KRITIK DAN SARAN
Adapun kritik dan saran yang ingin penullis sampaikan kepada
Instansi Pendidikan maupun Instansi Penyiaran adalah :
1. Saran untuk Instansi Pendidikan :
a. Memberikan kemudahan kepada mahasiswa dalam
peminjaman alat yang diinapkan saat tugas sedang
berlangsung, tentunya dengan persetujuan pihak tertentu.
b. Menambahkan jumlah alat seperti kamera apabila semua
mahasiswa sedang mendapatkan tugas tidak saling
menunggu sehingga menghemat waktu saat tugas sedang
deadline.
c. Memperbaiki alat- alat produksi yang rusak, sehingga tidak
menggangu mahasiswa dalam mengerjakan tugas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
2. Saran untuk Instansi Penyiaran Global TV :
a. Diharapkan Global TV mempunyai studio dan kantor yang
dipusatkan di satu gedung saja sehingga untuk memudahkan
dalam proses produksi.
b. Diharapkan Global TV juga mementingkan kesejahteraan
SDM nya, tidak hanya dituntut untuk bekerja keras saja.
c. Diharapkan tugas Production Assistant maksimal hanya
memegang 2 program acara saja, agar kerja production
assistant maksimal dan mendapatkan hasil yang memuskan
juga.
d. Dalam menyiarkan program acara baru, diharapkan Global
TV lebih matang dalam menyiapkan konsep dan SDM nya,
sehingga tidak terkesan terburu- buru dalam memproduksi
acara baru karena dampaknya sudah bisa terlihat seperti :
judul dan konsep acara tiba- tiba berubah padahal sudah
beberapa episode ditayangkan.
e. Tetap mempertahankan hubungan baik antara atasan dan
karyawan, serta selalu menciptakan suasana kekeluargaan
agar terciptanya kenyamanan dalam bekerja.
f. Untuk divisi HRD Global TV, diharapkan kecepatan dalam
pembuatan surat- surat yang berhubungan dengan magang (
surat diterima dan selesai magang ).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
DAFTAR PUSTAKA
Morisson M.A, 2008. Manajemen Media Penyiaran.
Jakarta: Kencana Prenada Media Grup
Riswandi, 2009. Dasar- Dasar Penyiaran. Yogyakarta: Graha Ilmu
Wibowo, Fred, 2007. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus
http://www.tvtix.com/production-assistant/definition.html/19 Mei 2011